19 NTT 2017 PDF
19 NTT 2017 PDF
TAHUN 2017
DINAS KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Tim Penyusun :
Pengarah/Penasehat
Drg. Dominikus Minggu, M.Kes
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai
Kontributor
1. Seksi Kesehatan Keluarga, Gizi dan KB 8. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Seksi
2. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kerja dan Olahraga 9. Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan SDM
3. Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat 10. Seksi Pengembangan SDM Kesehatan
4. Seksi Pencegahan dan Pengendalian 11. Seksi Legalitas Tenaga dan Institusi Diklat
Penyakit Menular 12. Seksi Fasilitas Pendaftaran Penduduk
5. Seksi Surveilens dan Imunisasi 13. Seksi Fasilitasi Pencatatan Sipil
6. Seksi Pencegahan dan Pengendalian 14. Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi
Penyakit Tidak Menular Serta Kesehatan Kependudukan dan Pemanfaatan Data
Jiwa 15. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
7. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan 16. Sub Bagian Keuangan
Tradisional 17. Sub Bagian Program, Data dan Evaluasi
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai
`
Tim Penyusun :
Pengarah/Penasehat
Drg. Dominikus Minggu, M.Kes
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat, rahmat dan
bimbinganNya, maka Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017 dapat diterbitkan.
Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan Daerah yang
diterbitkan secara berkala setiap tahun guna memberikan data dan informasi tentang berbagai kegiatan dan
pencapaian program pembangunan dibidang kesehatan yang dievaluasi berdasarkan indikator-indikator yang
telah ditetapkan. Data dan informasi dalam profil kesehatan ini berdasarkan hasil kajian dan pengelolaan
pada saat pertemuan Pemutakhiran Data Kesehatan pada bulan April tahun 2018.
Dalam proses penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini, banyak pihak
telah membantu terutama dalam hal pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, seksi dan
sub.bagian pada Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan unit-unit kesehatan lain yang ada di
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Oleh karena itu perkenankan kami pada kesempatan ini menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017.
Kami menyadari bahwa isi Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017 ini masih
jauh dari yang diharapkan karena itu kami mengharapkan masukan yang dapat digunakan untuk perbaikan
penyusunan profil ini ke arah yang lebih baik pada periode berikutnya.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai Ii
Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan berkat, rahmat dan bimbingan-Nya kepada
kita semua yang telah terlibat dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dan
semoga Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017 dapat dipergunakan berbagai pihak
untuk mencapai masyarakat Nusa Tenggara Timur yang sehat dan sejahtera.
Mari sehati sesuara membangun Nusa Tenggara Timur baru pada umumnya dan bidang
kesehatan pada khususnya.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai Iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Gambar iv
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I. Pendahuluan 1
BAB II. Gambaran Umum Penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur 4
A. Data Kependudukan 6
B. Data Pendidikan 13
BAB III. Situasi Derajat Kesehatan 24
A. Mortalitas 26
B. Morbiditas 36
C. Prevalensi Masalah Gizi Buruk dan Gizi Kurang 71
BAB IV. Situasi Upaya Kesehatan 78
A. Pelayanan Kesehatan Dasar 78
B. Pelayanan Kesehatan Rujukan 102
C. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 107
D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar 120
E. Perbaikan Gizi Masyarakat 124
BAB V. Situasi Sumber Daya Kesehatan 129
A. Sumber Daya Kesehatan 135
B. Tenaga Kesehatan 137
C. Pembiayaan Kesehatan 139
BAB VI. Penutup 140
Lampiran
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang
Memadai iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.3 Konversi Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Nusa
32
Tenggara Timur Tahun 2014-2017
Gambar 3.4 Kasus kematian Bayi, Ibu dan Balita di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
36
2014-2017
Jumlah Seluruh Kasus TB (Case Notification Rate (CNR) di Provinsi Nusa
Gambar 3.5 41
Tenggara Timur Tahun 2017
Cakupan Angka Kesembuhan (Cure Rate) TB di Provinsi Nusa Tenggara
Gambar 3.6 43
Timur Tahun 2017
Trend Cakupan Angka Keberhasilan Pengobatan (Succes rate) TB Paru
Gambar 3.7 44
Tahun 2017
Persentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Pneumonia pada Balita
Gambar 3.8 46
menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTT Tahun 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai iv
Jumlah Kasus Baru HIV dan AIDS Berdasarkan Golongan Umur di Provinsi
Gambar 3.9 49
NTT Tahun 2017
CDR Penderita Baru Kusta PB + MB menurut Kab/Kota di Provinsi NTT Tahun
Gambar 3.10 51
2017
Gambar 3.12 Penemuan Kasus Baru Filariasis di Provinsi NTT Tahun 2014-2017 55
Gambar 3.16 Annual Parasite Incidence (API) Per 1000 Penduduk Tahun 2014-2017 67
Gambar 3.17 Jumlah Kasus Gizi Buruk menurut Kabupate/Kota di Provinsi NTT Tahun 2017 74
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai v
Gambar 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
83
Tenggara Timur Tahun 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai vi
Persentase Cakupan UCI Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota di
Gambar 4.9 98
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Persentase Cakupan Uci Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota di
Gambar 4.9.a 99
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Persentase Cakupan Imunisasi Campak Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Gambar 4.10 100
Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Menurut Kabupaten/Kota di
Gambar 4.10.a 101
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Persentase Cakupan Imunisasi TT2+ pada Ibu Hamil Menurut Kabupaten/Kota
Gambar 4.11 103
di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Jumlah kunjungan Rawat Jalan di Puskesmas dan Rumah Sakit Se-Provinsi
Gambar 4.12 105
Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Jumlah kunjungan Rawat Inap di Puskesmas dan Rumah Sakit Se-Provinsi
Gambar 4.12.a 106
Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Cakupan Imunisasi Polio–3 menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
Gambar 4.13 110
Tenggara Timur Tahun 2017
Gambar 4.13.a Jumlah Kasus AFP di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017 112
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai vii
Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menurut Kabupaten/Kota di
Gambar 4.16 119
Provinsi NTT Tahun 2017
Gambar 4.19.b Jumlah Balita di Timbang dan Balita BGM di Provinsi NTT Tahun 2017 127
Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi pada Ibu Hamil di Provinsi Nusa
Gambar 4.20 129
Tenggara Timur Tahun 2017
Gambar 5.1 Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Puskesmas Non Rawat Inap di Provinsi
132
Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2107
Gambar 5.2 Perkembangan Jumlah Rumah Sakit di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
133
2014-2017
Gambar 5.3 Jumlah Posyandu Menurut Strata di Kabupaten/Kota Se-Provinsi Nusa 135
Tenggara Timur Tahun 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012-2017 8
Tabel 3.1 Indikator Derajat Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017 27
Tabel 3.2 Umur Harapan Hidup Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012-2017 35
Pola 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap dan Rawat Jalan di Puskesmas Se-
Tabel 3.3 37
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2016
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan
Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2017
Lampiran 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur, Kabupaten / Kota
Tahun 2017
Lampiran 3 Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas yang Melek Huruf dan Ijazah Tertinggi Yang
Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 4 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 5 Jumlah Kematian Nenonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 6 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 7 Jumlah Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus TB pada Anak, dan Case
Notification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai
x
Lampiran 8 Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 9 Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta Keberhasilan
Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2017
Lampiran 10 Penemuan Kasus Pneumonia Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 11 Jumlah Kasus Baru HIV/AIDS dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin, Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 12 Persentase Donor Darah di Skrining terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten /
Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 13 Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten / Kota Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 14 Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2017
Lampiran 15 Kasus Baru Kusta 0 – 14 Tahun dan Cacat Tingkat II Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten / Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 16 Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis
Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai xi
Lampiran 17 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/RFT) Menurut
Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 18 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2017
Lampiran 19 Jumlah Kasus Penyakit yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis
Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 20 Jumlah Kasus Penyakit yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis
Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 21 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 22 Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/kota di
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 23 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 24 Pengukuran Tekanan Darah Penduduk ≥18 Tahun Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai xii
Lampiran 26 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode Iva dan Kanker Payudara
dengan Pemeriksaan Llinis (CBE), Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2017
Lampiran 27 Jumlah Penderita dan Kematian pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB),
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 28 Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/Kelurahan Yang Ditangani < 24 jam, Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 29 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, dan Pelayanan
Kesehatan Ibu Nifas, Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2017
Lampiran 30 Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil, Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 31 Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Wanita Usia Subur, Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 32 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3, Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 33 Jumlah dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan Dan Komplikasi Neonatal
Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai xiii
Lampiran 35 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Menurut Kabupaten / Kota di
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 36 Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif, Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 37 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota di
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 39 Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota di
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 42 Cakupan Imunisasi Hepatitis B < 7 Hari Dan BCG Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten / Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai xiv
Lampiran 44 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten / Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 45 Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten / Kota di
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 46 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten / Kota di Provinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 47 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten / Kota di Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 48 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 49 Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis
Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 50 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2017
Lampiran 51 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis
Kelamin, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 52 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota,
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai xv
Lampiran 53 Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Jaminan Dan Jenis Kelamin,
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 54 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di
Sarana Pelayanan Kesehatan, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2017
Lampiran 55 Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2017
Lampiran 57 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Ber-PHBS),
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 58 Persentase Rumah Sehat Menurut, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2017
Lampiran 59 Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak)
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 60 Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat
Kesehatan, Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 61 Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat)
Menurut Jenis Jamban, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai xvi
Lampiran 62 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Kabupaten/Kota di
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 63 Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kabupaten /
Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 64 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi, Kabupaten /
Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 65 Tempat Pengelolaan Makanan Dibina Dan Diuji Petik, Menurut Kabupaten / Kota di
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 66 Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin, Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 67 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan, Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2017
Lampiran 68 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat
Darurat (Gadar ) Level I, Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 69 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Menurut Kabupaten / Kota di Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai xvii
Lampiran 71 Jumlah Desa Siaga Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2017
Lampiran 76 Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai xviii
Lampiran 80 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan di Fasilitas Kesehatan,
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Lampiran 81 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota, di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai xix
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Demi mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, maka upaya kesehatan
diselenggarakan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara terpadu dan dengan
mengutamakan pendekatan : Peningkatan kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif),
penyembuhan penyakit (Kuratif), serta pemulihan kesehatan (Rehabilitatif). Dalam konteks ini maka perlu
dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan dengan mengedepankan nilai-nilai
pada
pembangunan kesehatan : a) Berpihak rakyat; b) Bertindak cepat dan tepat; c) Integritas tinggi; d)
Transparansi dan Akuntabilitas; e) Kemitraan atau Sinergisme diantara para pelaku Pembangunan
Kesehatan.
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap
Pencapaian Pembangunan Kesehatan di Provinsi NTT adalah Profil Kesehatan. Profil Kesehatan
merupakan gambaran situasi Pembangunan Kesehatan di Provinsi NTT yang dihasilkan setahun sekali.
Dalam tahap penerbitan Profil Kesehatan selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan baik dari segi
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 1
materi, data/informasi, analisis, maupun bentuk tampilan fisiknya, sesuai masukan dari para pengelola
program di lingkup dinas kesehatan.
Dengan demikian jelaslah bahwa tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi NTT tahun
2017 adalah dalam rangka menyediakan sarana untuk kebutuhan manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan serta evaluasi) pembangunan kesehatan, pengambilan keputusan serta
sebagai salah satu rujukan data dan informasi.
Profil Kesehatan Provinsi NTT tahun 2017 ini terdiri dari 6 (enam) bab yaitu :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkan Profil Kesehatan Provinsi NTT tahun 2017
dan sistematika penyajiannya.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 2
Bab III : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan pembangunan kesehatan pada tahun 2017 yang
mencakup umur harapan hidup, mortalitas, morbiditas dan keadaaan status gizi.
Bab VI : Penutup
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 3
BAB II
GAMBARAN UMUM
PENDUDUK NUSA TENGGARA TIMUR
BAB II
GAMBARAN UMUM PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 4
Wilayah Provinsi NTT secara astronomis terletak di antara 8-12 Lintang Selatan dan 118 -
125 Bujur Timur. Luas wilayah daratan 47.931,54 Km2 yang tersebar pada 1.192 pulau dimana ada 43
pulau dihuni dan 1.149 pulau tidak dihuni. Sebagian besar wilayahnya bergunung dan berbukit, hanya
sedikit dataran rendah. Memiliki sebanyak 40 sungai dengan panjang antara 25-118 Kilometer.
Berdasarkan posisi geografisnya Provinsi NTT memiliki batas-batas wilayah yaitu; Sebelah Utara dengan
Laut Flores, Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia dan Australia, Sebelah Timur dengan Negara
Timor Leste; dan Sebelah Barat dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan letak geografisnya
Kepulauan di NTT berada di antara Benua Asia dan Benua Australia serta diantara Samudera Indonesia
da Laut Flores.
Wilayah Nusa Tenggara Timur hanya dikenal 2 musim yaitu musiam kemarau dan musim hujan.
Pada bulan Juni-September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air .
sebaliknya pada bulan Desember-Maret arus angina banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia
dan Samudra Pasifik sehingga terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini berganti setiap tahun setelah
melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober-November. Walaupun demikian menginngat
NTT dekat dengan Australia arus anging yang banyak mengandung uap air dari asia dan Samudera
Pasifik sampai wilayah NTT kandungan uap airya sudah berkurang yang mengakibatkan hari hujan di
NTT lebih sedikit disbanding wilayah yang dekat dengan Asia. Hal ini menjadikan NTT sebagai wilayah
yang tergolong kering dimana hanya 4 bulan terhitung bulan Januari-Maret dan Desember yang
keadaanya relatif kering.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 5
Wilayah administratif Pemerintah Provinsi NTT telah berkembang dari tahun ke tahun sesuai
dengan perkembangan kependudukan. Provinsi NTT terdiri dari 21 Kabupaten, 1 Kota, 306 Kecamatan
dan 3.344 Desa/Kelurahan. Luas wilayah daratan 47.931,54 km2 tersebar pada 1.192 pulau (43 pulau
dihuni dan 1.149 pulau tidak dihuni). Tiga besar kabupaten terluas berturut-turut Sumba Timur (14,61 %),
Kabupaten Kupang (11,53 %), dan Timor Tengah Selatan (8,23 %). Sedangkan kabupaten dengan luas
wilayah terkecil adalah Kota Kupang (0,38 %).
A. DATA KEPENDUDUKAN
Data kependudukan merupakan data dasar yang penting dalam proses perencanaan
pembangunan hampir di segala bidang. Penduduk merupakan obyek sekaligus subyek
pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal pembangunan yang potensial.
namun jika kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada tidak memadai maka penduduk dapat
menjadi beban bagi pembangunan. Masalah kependudukan selain kualitas SDM yang rendah, juga
tingkat pertumbuhan yang tinggi dan persebaran antar willyah yang tidak merata. Penduduk Nusa
Tenggara Timur (NTT) telah bertumbuh cukup pesat selama lebih dari dua dasawarsa. Tahun 2011
hasil sensus penduduk, jumlah penduduk NTT sebesar 4.788.618 jiwa. Setiap tahun telah terjadi
pertambahan penduduk. Hasil estimasi jumlah penduduk Provinsi NTT pada tahun 2017 sebanyak
5.287.302.jiwa, yang terdiri dari 2.619.181 jiwa penduduk laki-laki dan 2.668.121 jiwa penduduk
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 6
perempuan. Jika dibandingkan pada tahun 2016, jumlah penduduk sebesar 5.203.514.jiwa, yang
terdiri dari penduduk laki-laki sebesar 2.577.953 jiwa, penduduk perempuan sebesar 2.625.561
jiwa, berarti terjadi peningkatan sebesar 83.788 jiwa, dengan komposisi penduduk perempuan
tetap lebih banyak dibandingkan penduduk laki-laki. Angka penduduk ini merupakan hasil
perhitungan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik dengan menggunakan metode geometrik.
Jumlah penduduk di Nusa Tenggara Timur Tahun 2017 berdasarkan proyeksi penduduk sebesar
5.287.302 jiwa, yang mendiami 47.931,54 km2 luas wilayah daratan Nusa Tenggara Timur. Dengan
demikian, secara rata-rata, satu kilometer persegi di Nusa Tenggara Timur didiami oleh 110 jiwa.
Secara rata-rata peningkatan jumlah penduduk per kilometer persegi (km2) setiap tahunnya antara
1-2 jiwa. Kepadatan jiwa setiap km2 sepanjang lima tahun terakhir berturut-turut 105 jiwa per km2, ;
106 jiwa per km2 ; 108 jiwa per km2; 110 jiwa per km2 dan 110 jiwa per KM2. Sementara itu jumlah
rumah tangga di tahun 2017 sebanyak 1.424.314 rumah tangga. Berarti bahwa, secara rata-rata
setiap rumah tangga di Nusa Tenggara Timur terdapat sekitar 3-4 jiwa di dalamnya. Jumlah
penduduk menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada Tabel 2.1.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 7
TABEL 2.1
JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NTT
TAHUN 2012-2017
KONDISI KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Kab/Kota
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sumba Barat 115,672 117,787 119,907 121,921 123,913 125,776
Sumba Timur 236,494 240,190 243,009 246,294 249,606 252,704
Kupang 319,895 328,688 338,415 348,010 360,228 372,777
Timor Tengah Selatan 448,693 451,922 456,152 459,310 461,681 463,980
Timor Tengah Utara 236,703 239,503 242,082 244,714 247,216 249,711
Belu 196,330 199,990 203,284 206,778 210,307 213,596
Alor 194,719 196,613 198,200 199,915 201,515 202,890
Lembata 123,977 126,704 129,482 132,171 134,573 137,714
Flores Timur 239,314 241,590 244,485 246,994 248,889 251,611
Sikka 306,431 309,008 311,411 313,509 315,477 317,292
Ende 265,304 266,909 268,314 269,724 270,886 272,084
Ngada 147,891 150,186 152,519 154,693 156,101 159,081
Manggarai 304,441 309,614 314,491 319,607 324,014 329,198
Rote Ndao 131,467 137,182 142,106 147,778 153,792 159,614
Manggarai Barat 234,811 240,905 245,817 251,689 257,582 263,207
Sumba Tengah 65,070 66,314 67,393 68,515 69,606 70,719
Sumba Barat Daya 299,534 306,195 312,510 319,119 325,699 331,894
Nagekeo 134,427 136,201 137,919 139,577 141,310 142,804
Manggarai Timur 261,777 264,979 268,418 272,514 276,620 280,118
Sabu Raijua 78,592 80,897 83,501 85,970 88,826 91,512
Malaka 171,303 174,391 177,398 180,382 183,387 186,312
Kota Kupang 358,382 368,199 380,084 390,877 402,286 412,708
Nusa Tenggara Timur 4,871,227 4,953,967 5,036,897 5,120,061 5,203,514 5,287,302
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2010. Hasil Sensus Penduduk
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 8
Pada Tabel 2.1 di atas, jika dilihat menurut Kabupaten/Kota, Kabupaten Kupang merupakan
Kabupaten dengan jumlah pertambahan penduduk tertinggi dalam setahun terakhir, yang mencapai
12.549 jiwa. Sementara secara umum, laju pertumbuhan penduduk Nusa Tenggara Timur tahun
2017 adalah sebesar 1,58 persen.
Menurut jenis kelamin, penduduk perempuan di Nusa Tenggara Timur masih lebih banyak
dibandingkan penduduk laki-laki. Hal ini dapat dilihat berdasarkan rasio jenis kelamin (sex ratio),
yaitu perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki terhadap perempuan masih dibawah angka
100 persen. Ini berarti rata-rata untuk setiap 100 penduduk perempuan akan terdapat sekitar 92
penduduk laki-laki.
Salah satu ciri kependudukan di Provinsi NTT adalah persebaran penduduk antar
kabupaten/kota yang tidak seimbang. Hal ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu
secara alamiah. Namun di berapa wilayah tampak adanya perubahan persentase distribusi
penduduk akibat dari pemekaran wilayah kabupaten.
Persebaran penduduk di Provinsi NTT tidak merata dimana sekitar 42 % penduduk Provinsi
NTT tinggal di enam Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kupang, Kab.
Kupang, Sumba Barat Daya, Belu dan Sikka. Begitu juga dengan kepadatannya, dimana pada
tahun 2017 yang memiliki kepadatan tertinggi adalah Kota Kupang 2.289 jiwa/km2 dan kepadatan
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 9
penduduk yang terendah di Kabupaten Sumba Tengah sebesar 33 jiwa/km2. Perincian persebaran
penduduk dapat dilihat pada gambar 2.1.
GAMBAR 2.1
PERSEBARAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI NTT TAHUN 2017
Komposisi umur penduduk di masa depan akan lebih banyak dipengaruhi oleh arah
perkembangan kelahiran dan kematian karena penduduk yang ke luar dan masuk ke NTT dapat
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 10
dikatakan relatif seimbang. Jika laju kematian turun sedangkan laju kelahiran tetap tinggi, maka
proporsi penduduk yang tergolong usia muda akan meningkat sehingga pada gilirannya akan
menambah angka beban tanggungan. Kondisi ini akan mengganggu percepatan pembangunan
karena dengan jumlah penduduk yang besar maka sebagian besar sumber daya pembangunan
terserap untuk kebutuhan yang bersifat konsumtif. Efek program keluarga berencana yang berhasil
terhadap struktur penduduk baru terasa setelah sepuluh tahun. Struktur penduduk NTT masih
tergolong penduduk muda karena persentase penduduk usia Produktif pada kelompok umur 15-64
tahun sudah lebih besar dibanding usia anak-anak (<15 tahun) dan penduduk lanjut usia (>65
tahun).
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 11
2016 sebesar 255.441 jiwa (5 %), artinya jumlah usia tua tahun 2015 dibandingkan tahun 2016
tidak ada perbedaan pada tahun 2015 dibandingkan dengan 2016
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin perkelompok lima tahunan, didominasi
kelompok usia muda. Hal ini tergambar melalui bentuk piramida penduduk yang memiliki dasar lebih
panjang atau ekspansif. Berarti angka kelahiran masih tinggi, sedangkan angka kematian semakin
menurun. Tergambar pada Gambar 2.2
GAMBAR 2.2
PIRAMIDA PENDUDUK PROVINSI NTT TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 12
Pada Gambar 2.2 di atas menunjukkan bahwa struktur penduduk di Indonesia termasuk
struktur penduduk muda, sebab ada sekitar 60 persen penduduk di Nusa Tenggara Timur Tahun
2016 pada kelompok usia tidak produktif (umur 15 – 64 tahun), sementara kelompok usia tidak
produktif (0 – 14 tahun dan 65 tahun ke atas) sebesar 39,75 persen. Dari data tersebut dapat
diperoleh gambaran bahwa angka ketergantungan (age dependency ratio) penduduk Nusa
Tenggara Timur tahun 2016 sebesar 65,99 persen. Ini beraarti bahwa secara hipotesisi setiap 100
penduduk usia produktif menanggung sekitar 66 orang penduduk usia tidak produktif.
B. DATA PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan kualitas
sumber daya manusia. Perubahan yang terjadi secara terus menerus pada perilaku masyarakat
disebabkan oleh semakin meningkatnya tingkat pendidikan. Pembangunan di bidang pendidikan
mempunyai andil besar terhadap kemajuan social ekonomi masyarakat di suatu wilayah.
Pembangunan di bidang pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas manusia Indonesia
yang maju dan berkualitas demi kemajuan. Indikator yang digunakan untuk mengukur sensitive
pendidikan di Indonesia, antara lain kemampuan baca tulis atau Melek Huruf dan Kepemilikan Ijazah
(pendidikan yang ditamatkan).
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 13
1. Angka Melek Huruf (AMH)
Hal yang mendasar yang dibutuhkan oleh penduduk untuk menuju kehidupan yang lebih
sejahtera yaitu kemampuan membaca dan menulis. Penduduk yang bisa membaca dan menulis
secara umum memiliki akses ke berbagai hal yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
penduduk yang tidak memiliki kemampuan tersebut, sehingga peluang untuk hidup lebih
sejahtera dimiliki oleh penduduk yang bisa membaca dan menulis. Kondisi tersebut terlihat dari
Angka Melek Huruf dan Angka Buta Huruf.
Data Susenas menunjukkan bahwa masih terdapat 8,48 persen penduduk usia 10 tahun ke
atas di Nusa Tenggara Timur yang buta huruf. Artinya bahwa dalam 100 penduduk yang berusia
10 tahun ke atas ada sekitar 8-9 orang yang tidak dapat membaca dan menulis, baik huruf latin,
huruf Arab atau huruf lainnya. Rinciannya dapat kita lihat pada Tabel 2.2.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 14
TABEL 2.2
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS
TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 15
Lanjutan Tabel 2.2…
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 16
Tabel 2.2 tersebut menggambarkan bahwa penduduk NTT yang berumur di atas 10
tahun, yang mampu membaca dan menulis yang tertinggi berasal dari Kabupaten Ngada,
sedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten Sumba Barat Daya.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 17
TABEL 2.3
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 7-24 TAHUN MENURUT KABUPATEN/KOTA
DAN STATUS PENDIDIKAN TAHUN 2016
P L P L P L P L P L P L
1 Sumba Barat 3,04 4,24 44,60 41,92 17,97 20,17 10,88 10,39 2,04 0,67 16,04 22,61
2 Sumba Timur 1,57 1,91 44,42 40,29 18,58 17,70 15,54 15,36 2,99 1,90 21,57 22,84
3 Kupang 1,63 1,20 42,45 47,26 18,17 13,04 7,86 15,18 7,85 3,54 14,37 18,67
4 TTS 2,93 2,40 48,48 49,27 15,79 13,85 6,96 8,75 3,24 0,67 21,70 25,86
5 TTU 0,91 1,50 47,67 47,99 13,66 12,03 13,36 10,57 5,72 3,18 25,07 24,72
6 Belu 1,93 4,96 43,28 45,72 16,29 12,75 9,96 11,50 3,84 0,24 21,30 24,83
7 Alor 1,60 0,99 41,05 47,99 16,99 15,25 11,80 12,16 1,88 0,52 28,51 23,09
8 Lembata 0,12 0,59 42,89 46,46 14,52 18,78 14,52 10,03 2,63 0,00 28,04 24,14
9 Flores Timur 0,52 0,52 43,61 47,89 19,30 16,12 19,30 13,37 1,01 0,62 21,32 21,48
10 Sikka 1,78 0,36 38,16 46,81 19,20 15,60 19,20 11,21 5,87 2,10 22,53 23,92
11 Ende 0,33 0,68 41,53 43,17 17,92 17,69 17,92 11,51 3,67 2,78 24,55 24,18
12 Ngada 0,42 0,74 43,17 48,19 20,45 17,23 20,45 13,11 3,68 1,11 21,74 19,63
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 18
Lanjutan Tabel 2.3…
P L P L P L P L P L P L
13 Manggarai 0,96 0,69 46,67 49,41 21,53 16,57 8,75 13,47 4,10 2,75 17,89 17,10
14 Rote Ndao 1,63 1,23 45,28 50,69 21,54 17,71 10,25 10,73 2,16 1,78 19,14 17,86
15 Manggarai Barat 0,98 0,49 49,16 53,53 14,48 17,06 6,84 5,30 0,97 0,27 27,56 23,26
16 Sumba Tengah 1,54 2,10 46,47 47,09 22,07 20,57 8,49 11,21 1,88 0,00 19,54 19,03
17 Sumba Barat Daya 4,47 5,10 45,26 53,53 20,09 14,20 9,51 10,75 4,93 0,84 15,74 15,59
18 Nagekeo 1,81 1,02 41,29 48,75 18,12 17,64 16,83 11,32 2,87 0,17 19,74 21,09
19 Manggarai Timur 1,41 0,22 47,82 54,99 19,78 19,90 8,67 7,31 0,65 0,00 21,66 17,57
20 Sabu Raijua 1,24 0,94 44,97 45,22 19,05 16,13 16,34 18,81 1,40 1,05 16,99 17,85
21 Malaka 1,02 3,01 54,44 48,71 16,82 13,74 10,00 14,02 4,49 0,37 13,23 20,15
22 Kota Kuang 0,16 0,00 26,03 27,55 13,02 15,15 15,87 13,85 23,24 20,63 21,97 22,83
Nusa Tenggara Timur 1,53 1,59 43,49 46,58 17,64 15,76 11,24 11,66 5,22 2,95 20,88 21,48
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 19
Tabel 2.3 tersebut di atas dapat diketahui bahwa penduduk Provinsi NTT yang tidak
bersekolah lagi pada kelompok umur 7-24 tahun sebesar 21%, artinya bahwa dalam setiap 100
orang penduduk yang berumur 7-24 tahun ada sekitar 21 anak yang tidak bersekolah lagi.
Sedangkan yang tidak pernah sekolah sebesar 1,56%, artinya ada sebanyak antara 1-2 orang
anak pada kelompok umur 7-24 tahun yang tidak pernah bersekolah. Sehingga kelompok umur
7-24 tahun, baik yang belum pernah sekolah, yang masih bersekolah dan yang tidak sekolah
lagi, antara perempuan dan laki-laki perbedaannya tidak terlalu jauh.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 20
TABEL 2.4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS MENURUT
KABUPATEN/KOTA DAN PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2017
Tamat
Tidak Punya Tamat SMU
Kabupaten/Kota Sekolah Dasar Tamat SLTP Tamat SMU
Ijasah Kejuruan
(SD)
1 2 3 4 5 6
01. Sumba Barat 39.81 23.34 15.02 12.66 2.47
02. Sumba Timur 39.78 24.77 12.92 13.26 3.30
03. Kupang 31.17 30.84 15.84 15.63 1.97
04. Timor Tengah Selatan 38.49 32.59 13.94 10.06 1.51
05. Timor Tengah Utara 31.05 35.88 13.88 10.70 1.78
06. Belu 32.69 30.44 16.46 13.15 2.31
07. Alor 27.75 32.75 16.29 12.99 2.37
08. Lembata 28.10 35.91 13.44 12.58 3.04
09. Flores Timur 29.24 34.32 14.83 13.65 1.99
10. Sikka 45.03 24.14 11.87 10.99 2.35
11. Ende 31.77 26.38 15.80 13.93 3.38
12. Ngada 22.33 40.77 14.64 12.55 2.92
13. Manggarai 32.36 35.81 13.88 11.60 1.26
14. Rote Ndao 31.34 30.88 13.23 16.04 1.69
15. Manggarai Barat 30.46 42.32 10.20 8.60 .97
16. Sumba Tengah 45.03 23.95 10.99 10.19 2.04
17. Sumba Barat Daya 50.48 23.20 12.96 8.37 2.24
20. Sabu Raijua 35.47 32.55 13.62 11.83 1.98
21. Malaka 37.90 32.77 12.91 10.78 .93
22. Kota Kupang 14.46 18.18 16.03 31.25 5.83
Nusa Tenggara Timur 32.91 31.22 13.96 13.25 2.31
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 21
Lanjutan Tabel 2.4…
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 22
Pada tahun 2017, persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas menurut kepemilikan
izajah/STTB tertinggi adalah SD sebesar 31,22%, menyusul SLTP 13,96%, SMU 13,25% dan
DIV/S1/S2/S3 sebesar 4,77% dan terendah adalah Diploma I dan II sebesar 0,39%. Kepemilikan
ijazah berdasarkan jenis kelamin dapat kita lihat pada gambar 2.3.
GAMBAR 2.3
PERSENTASE PENDUDUK UMUR 10 TAHUN KE ATAS MENURUT
JENIS KELAMIN DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIMILIKI DAN KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 23
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Kesehatan merupakan salah satu syarat yang harus terpenuhi agar seseorang dapat melakukan
aktifitasnya dengan lancar. Oleh karena itu kesehatan menjadi salah satu fokus utama pembangunan di
bidang sosial dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah secara berkesinambungan menyediakan
sarana dan prasarana kesehatan dan menggalakkan banyak program agar status kesehatan masyarakat
dapat meningkat. Sasaran utama dalam pembangunan di bidang kesehatan adalah agar semua lapisan
masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah.
Keberhasilan Pembangunan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai indikator yang digunakan
untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan program.
Untuk menilai derajat kesehatan tersebut digunakan beberapa indikator, yaitu Mortalitas (kematian),
Status Gizi dan Morbiditas (kesakitan).
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya
berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan
faktor lainnya. Keadaan derajat kesehatan masyarakat Indonesia / NTT dapat disajikan dalam beberapa
Indiktor seperti pada tabel 3.1.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 24
TABEL 3.1
INDIKATOR DERAJAT KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2017
536/100.000 259/100.000
AKI/MMR - - - - -
KH KH
AKABA
- - - - - 58/ 1.000 BLT 40/ 1.000 BLT
BALITA
UHH NTT
(THN)
65,91 65,96 66,04 66,07 - -
LAKI-LAKI - -
PEREMPUAN
Tabel 3.1 menunjukan bahwa Umur Harapan Hidup penduduk Nusa Tenggara Tenggara Timur,
setiap tahun semakin meningkat, namun peningkatan ini tidak terlalu signifikan, hanya berkisar 1-5 bulan,
hal ini banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti masih tingginya angka kematian kasar, masih
tingginya angka kesakitan baik oleh penyakit menular maupun tidak menular, dan angka kesuburan.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 25
A. MORTALITAS
Besarnya tingkat kematian yang terjadi pada periode terakhir dapat dilihat dari berbagai
uraian berikut :
Data kematian pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei karena sebagian besar
kematian terjadi di rumah, sedangkan kematian di fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan kasus
rujukan. Indikator ini terkait langsung dengan tingkat kelangsungan hidup anak dan merefleksikan
kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan
kesehatannya. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Riset
Kesehatan Daerah (Riskesda), Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dan Sensus
Penduduk (SP).
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 26
Dalam beberapa tahun terakhir AKB di Indonesia telah banyak mengalami penurunan yang
cukup besar. AKB Nasional pada tahun 2007 sebesar 34 per 1.000 KH (SDKI 2007), pada tahun
2012 menurun menjadi 32 per 1.000 KH (SDKI 2012) .
Untuk Provinsi NTT, Angka Kematian Bayi pada tahun 2007 sebesar 57 per 1.000 kelahiran
hidup (SDKI 2007), walaupun angka ini sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan AKB secara
nasional yaitu 32 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2010 (SP 2010) terjadi penurunan menjadi
39 per 1.000 KH, namun meningkat pada tahun 2012 menjadi 45 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI,
2012). ini berarti mengalmi lonjakan bila dibanding tahun 2010. Ini menjadi tantangan yang berat
baik bagi pemerintah daerah maupun semua instansi terkait di NTT dalam upaya menurunkan angka
kematian bayi dan kesejahteraan penduduk di masa datang.
Berdasarkan hasil konversi jumlah kasus kematian pada bayi mengalami fluktuasi dari tahun
2014-2017, pada tahun 2014 kematian bayi berjumlah 1.280 kasus dengan AKB sebesar 14 per
1000 KH, meningkat pada tahun 2015 menjadi 1.488 kasus dengan AKB sebesar 11,1 per 1.000
KH, pada tahun 2016 menurun menjadi 704 kasus dengan AKB 5 per 1.000KH dan pada tahun 2017
meningkat menjadi 1104 kasus dengan AKB 7,7 per 1.000 KH. Hal ini karena ada peningkatan
jumlah kelahiran. Rincian Kasus Kematian Bayi per Kabupaten/Kota dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 5 dan Gambar 3.1 berikut ini.
GAMBAR 3.1
KONVERSI ANGKA KEMATIAN BAYI PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 27
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2014-2017
Gambar 3.1 menunjukan bahwa terjadi penurunan Angka Kematian Bayi pada tahun 2014-
201 dan pada tahun 2017 terjadi peningkatan sebesar 2,7 per 1.000 KH dari tahun 2016.
AKABA menggambarkan tingkat peluang untuk meninggal pada fase antara kelahiran dan
sebelum usia lima tahun serta permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap kesehatan balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular, dan kecelakaan.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 28
Indikator ini juga menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial, dalam arti besaran dan tingkat
kemiskinan penduduk, sehingga kerap kali dipakai untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan ekonomi
penduduk.
Angka Kematian Balita di Indonesia (menurut estimasi SUPAS 1995) dalam beberapa tahun
terakhir terlihat mengalami penurunan yang cukup bermakna. Pada tahun 1993 AKABA Nasional
diperkirakan 81 per 1.000 kelahiran hidup dan turun menjadi 44,7 pada tahun 2001 (Surkesnas,
2001). Selanjutnya turun lagi menjadi 44 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007),
dan terus turun menjadi 40 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 (SDKI, 2012).
Untuk Provinsi NTT, AKABA periode 2002-2012 mengalami fluktuasi. Hasil Survei
Kesehatan dan Rumah Tangga (SKRT) 1995 menunjukkan AKABA NTT sebesar 81 per 1.000
kelahiran hidup yang menurun menjadi 68 per 1.000 kelahiran hidup. Dari hasil SDKI 2002-2003
terjadi peningkatan menjadi 72 per 1.000 kelahiran hidup, dan kembali meningkat menjadi 80 per
1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Selanjutnya pada tahun 2012, AKABA NTT
kembali menurun menjadi 58 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Walaupun AKABA NTT masih
lebih tinggi jika dibandingkan dengan AKABA nasional yakni 40 per 1,000 kelahiran hidup, namun
penurunan AKABA NTT ini cukup bermakna.
Angka Kematian Anak Balita (AKABA) dari tahun 2014-2017 mengalami fluktuasi yang
cukup bervariasi. Pada tahun 2014 berjumlah 1408 kasus (15 per 1.000KH) pada tahun 2015
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 29
menurun menjadi 408 kasus (3 per 1.000 KH), kemudian tahun 2016 meningkat menjadi 893 kasus
(7 per 1.000 KH) dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 1.174 kasus (9 per 1000 KH). Berikut ini
disajikan gambaran Konversi AKABA per 1.000 KH tahun 2014-2017, sedangkan rincian per
Kabupaten/Kota data dapat dilihat pada Lampiran Tabel 5 dan Gambar 3.2 sebagai berikut :
GAMBAR 3.2
KONVERSI ANGKA KEMATIAN BALITA PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2014-2017
Gambar 3.2 menunjukan bahwa AKABA dari tahun 2014-2017 mengalami fluktuasi. Pada
tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan, tetapi mengalami peningkatan pada tahun 2015-2017.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 30
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka kematian Ibu menjadi indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan yang
mengacu pada jumlah kematian Ibu terkait proses kehamilan, persalinan dan nifas. AKI di Indonesia
secara konsisten digunakan data hasil SKRT dan SDKI. Pada tahun 2002-2003 AKI sebesar 307 per
100.000 kelahiran hidup (SDKI 2002-2003), angka ini menurun menjadi 228 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007). Selanjutnya pada tahun 2010, AKI turun menjadi 259 per
100.000 kelahiran hidup (SP, 2010). Walaupun cenderung terus menurun, namun bila dibandingkan
dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010 yaitu sebesar 125 per 100.000
kelahiran hidup, maka diperlukan upaya-upaya luar biasa untuk mengatasi permasalahan ini.
AKI Provinsi NTT pada periode 2004-2007 cenderung mengalami penurunan yang cukup
bermakna. Pada tahun 2004 AKI NTT sebesar 554 per 100.000 kelahiran hidup (Surkesnas) dan
menurun menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Namun
berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2010, AKI meningkat menjadi 536 per 100.000
kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan angka nasional 259 per 100.000 kelahiran hidup
(SP,2010) maka AKI NTT sangat tinggi. Untuk mengatasi masalah ini maka Provinsi NTT telah
melakukan terobosan dengan Revolusi KIA dimana semua ibu melahirkan di Fasiitas Kesehatan
yang memadai. Capaian indikator antaranya adalah menurunnya peran dukun dalam menolong
persalinan atau meningkatkan peran tenaga kesehatan terampil dalam menolong persalinan.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 31
Kasus kematian Ibu dari tahun 2014-2017 mengalami fluktuatif dimana pada tahun 2014
jumlah kasus kematian ibu berjumlah 158 kasus menigkat pada tahun 2015 menjadi 178 kasus,
pada tahun 2016 menurun menjadi sebesar 177 kasus dan pada tahun 2017 menurun lagi menjadi
163 kasus. Berikut ini digambarkan Konversi AKI per 100.000 KH Prov. NTT tahun 2014-2017,
sedangkan rincian data per Kabupaten/Kota dapat dilihat pada Lampiran Tabel 6 dan Gambar 3.3
berikut ini.
GAMBAR 3.3
KONVERSI ANGKA KEMATIAN IBU PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2014-2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 32
Gambar 3.3 menunjukanbahwa angka kematian ibu (AKI) pada tahun 2014-2017 terjadi
penurunan. Tahun 2014 AKI 169 per 100.000 KH menurun menjadi 163 per 100.000 KH pada tahun
2015, mengalami penurunan lagi pada tahun 2016 menjadi 131 per 100.000 KH dan 120 per
100.000 KH.
Gambar 3.4 menggambarkan kasus Kematian Bayi, Anak Balita dan ibu di Provinsi NTT dari
tahun 2014-2017.
GAMBAR 3.4
KASUS KEMATIAN BAYI, IBU DAN ANAK BALITA
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2014-2017
1800
1600
JUMLAH KEMATIAN
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
2014 2015 2016 2017
Kematian Bayi 1280 1488 704 1044
Kematian Anak Balita 1408 1636 893 1174
Kematian Ibu 158 178 177 160
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 33
Gambar 3.4 menunjukan bahwa jumlah kematian bayi, kematian anak balita dan kematian ibu
tertinggi terjadi pada tahun 2015.
Angka kematian kasar adalah jumlah kematian yang terjadi pada suatu waktu dan tempat
tertentu per 1.000 penduduk pada pertengahan tahun. Estimasi Angka Kematian Kasar (AKK)
menurut BPS tahun 2010 menyebutkan bahwa AKK penduduk NTT sebesar 8,4 per 1.000
penduduk.
Angka Umur Harapan Hidup (UHH) dapat digunakan untuk menilai status derajat kesehatan.
Selain itu menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Gambaran UHH di Indonesia selama tahun 2011-2016 menunjukkan peningkatan,
begitu juga dengan UHH penduduk NTT cenderung meningkat setiap tahun meskipun tidak secara
signifikan. Pada tahun 2015 angka umur harapan hidup sebesar 65,96 yang berarti bahwa anak-
anak yang lahir pada tahun 2015 diperkirakan akan hidup rata-rata sampai umur 66 tahun dan pada
tahun 2016 angka umur harapan hidup sebesar 66,07 berarti bahwa anak-anak yang lahir pada
tahun 2016 diperkirakan akan hidup rata-rata sampai umur 67 tahun.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 34
Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh terhadap kenaikan Umur Harapan
Hidup (UHH) waktu lahir. Angka Kematian Bayi sangat peka terhadap perubahan dengan kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat kesehatan tercermin pada penurunan
AKB dan kenaikan UHH pada waktu lahir. Meningkatnya umur harapan hidup secara tidak langsung
juga memberi gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan
masyarakat.
Data SDKI 2007 menunjukkkan bahwa UHH di Provinsi NTT sebesar 65,1 tahun, untuk jenis
kelamin UHH perempuan sebesar 67,2 tahun dan laki-laki sebesar 62,9 tahun. Berdasarkan data
BPS NTT UHH Provinsi NTT tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan. Pada
tahun 2012 rata-rata 65,64 menigkat pada tahun 2013 menjadi 65,82, tahun 2014 menjadi 65,91,
tahun 2015 menjadi 65,96 tahun 2016 menjadi 66,04 dan tahun 2017 menjadi 66,07. Rinciannya
dapat kita lihat pada tabel 3.2 dan gambar di bawah ini :
TABEL 3.2
UMUR HARAPAN HIDUP
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012-2017
UMUR HARAPAN Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
HIDUP 2012 2013 2014 2015 2016 2017
NTT (THN)
LAKI-LAKI 65,64 65,82 65,91 65,96 66,04 66,07
PEREMPUAN
Sumber : BPS – NTT Dalam Angka 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 35
Tabel 3.2 menunjukan bahwa umur harapan hidup di Provinsi NTT dari tahun 2012-2017
mengalami kenaikanberkisar 0,5 tahun atau tidak terlalu bermakna/signifikan.
B. KESAKITAN/MORBIDITAS
Derajat kesehatan penduduk dapat juga dilihat dari angka kesakitan (morbiditas) yang
menunjukkan ada tidaknya keluhan kesehatan yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-
hari baik dalam melakukan pekerjaan, bersekolah, mengurus rumah tangga maupun aktifitas
lainnya. Keluhan yang dimaksud mengindikasikan adanya jenis penyakit tertentu yang dirasakan
penduduk. Semakin tinggi angka morbiditas, maka semakin banyak penduduk mengalami gangguan
kesehatan. Hasil Susenas penduduk tahun 2012 menunjukkan bahwa angka kesakitan penduduk
NTT sebesar 22,69%. Angka ini menurun sebanyak 1,58% bila dibanding tahun 2011 yakni 24,27%.
Rata-rata lama hari sakit penduduk yang terganggu kesehatan dan aktifitasnya sehari-hari juga
mengalami penurunan dari 5,51 hari tahun 2011 menjadi 5,19 hari pada tahun 2012. Lamanya hari
sakit penduduk di perdesaan dan perkotaan tidak berbeda secara signifikan yakni sekitar 5 hari.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa status atau derajat kesehatan penduduk pada tahun 2012
lebih baik dibanding dengan tahun sebelumnya. Konsekuensi dari membaiknya status kesehatan
penduduk antara lain penduduk menjadi lebih produktif dalam bekerja, juga biaya kesehatan yang
harus dikeluarkan berkurang. Data morbiditas dapat dilihat berdasarkan kunjungan pasien ke
Puskesmas dan Rumah Sakit.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 36
1. Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas
Data angka kesakitan penduduk berasal dari masyarakat (community based data) yang
diperoleh melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan
dan pelaporan. Gambaran Pola 10 (sepuluh) penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di
Puskesmasdan Rumah Sakit tahun 2016 disajikan pada Tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3
Pola 10 Besar Penyakit Terbanyak Rawat Inap dan Rawat jalan di Puskesmas
Se Provinsi NTT Tahun 2016
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 37
Tabel 3.3 menunjukan bahwa sampai saat ini penyakit yang terbanyak berobat ke Puskesmas
adalah penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), disusuli dengan penyakit Gastritis Acut. Hal
yang sangat menggembirakan bahwa penyakit malaria sudah tidak termasuk dalam 10 besar
penyakit yang terbanyak di NTT. Hal ini menunjukkan keberhasilan pemberantasan penyakit malaria
yang didukung dengan bantuan dana Global Fund, dan dukungan dari seluruh masyarakat dan Lintas
Sektor di NTT.
2. Penyakit Menular
Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain TB Paru, Pneumoni,
HIV/AIDS, Kusta, AFP,Dipteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum (TN), Campak, Polio, Hepatitis B,
DBD, Malaria dan Filariasis.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 38
a. Penyakit TBC/TB Paru
TBC atau dikenal juga dengan Tuberkulosis adalah merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh basil tahan asam disingkat BTA nama lengkapnya Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB.
Pada tawal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan strategi DOTS (Derectly
Observed Treatment Short-course) sebagai strategi penanggulangan secara ekonomis paling
efektif (cost efective), yang terdiri dari 5 (lima) elemen kunci : 1) Komitmen politis; 2)
Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang
standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan
langsung pengobatan; 4) Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu; 5) Sistem Pencatatan dan
pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja
program secara keseluruhan. Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB
adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang
ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah.
Kementerian Kesehatan menetapkan target tersebut sebesar 73‰.
Hasil Riskesdas 2013, ada tiga kabupaten/kota dengan jumlah penderita tertinggi dalam
< 1 tahun terakhir adalah Sumba Barat (1,2 ‰), Sumba Timur (0,7 ‰) dan Sumba Tengah (0,7
‰) dan dalam > 1 tahun terakhir adalah Nagekeo (2,3 ‰), Sumba Tengah (2 ‰) dan Kabupaten
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 39
Kupang (1,9 ‰), sementara tiga kabupaten/kota dengan pengobatan tertinggi adalah Sumba
Barat (62,9 ‰), Sumba Timur (52,7 ‰) dan Timor Tengah Utara (50,5 ‰).
Berdasarkan data profil kesehatan Kab/Kota tahun 2015 jumlah kasus baru TB Paru
BTA + sebesar 3.380 kasus (CNR 66,01 per 100.000) artinya dalam 100.000 penduduk terdapat
66 orang penderita baru TB Paru. Pada tahun 2016 kasus baru TB Paru BTA + sebesar 794
(CNR 15,26 per 100.000 penduduk) yang artinya dalam 100.000 penduduk terdapat 15 orang
penderita baru TB Paru. Angka ini menunjukan adanya penurunan kasus baru TB Paru BTA +
pada tahun 2016 dan tahun 2017 jumlah kasus baru TB Paru BTA + mengalami peningkatan
yang cukup signifikan menjadi 3.598 kasus (CNR 68,05 per 100.000 penduduk), berarti terdapat
68 orang penderita baru yang ditemukan per 100.000 penduduk. Secara statistik mengalami
peningatkan jumlah kasus baru sebesar 77,93% di tahun 2017
Angka Kasus TB Paru seluruhnya pada tahun 2015 berjumlah 5.392 kasus (CNR
105.31 per 100.000 penduduk) atau ada 105 orang setiap 100.000 penduduk. Pada tahun 2016
angka kasus TB Paru seluruhnya berjumlah 1.320 kasus (CNR 25,37 per 100.000) atau terdapat
25 orang setiap 100.000 penduduk. Angka ini menunjukan adanya penurunan sebanyak 4.070
kasus (75,48%) di tahun 2016. Pada tahun 2017 jumlah kasus TB Paru seluruhnya sebesar
6.236 kasus (117,94 per 100.000) berarti ada 118 orang dalam 100.000 penduduk. Angka kasus
ini menunjukan bahwa ada peningkatan sebanyak 4.916 kasus (78,83%) . Kabupaten/Kota
dengan jumlah seluruh kasus TB tertinggi adalah di Kota Kupang sebanyak 767 kasus diikuti
Kabupaten TTS sebanyak 513 kasus dan terendah di Kabupaten Lembata. Rincian seluruh
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 40
kasus TB per kabupaten/Kota Tahun 2017 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 7 dan pada gambar
3.5 berikut.
GAMBAR 3.5
JUMLAH CNR SELURUH KASUS TB MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2015-2017
Gambar 3.5 menunjukan bahwa angka CNR tertinggi adalah Kota Kupang sebesar 13,98
per 100.000 penduduk, disusul Kabupaten Negekeo sebesar 11,03 per 100.000 penduduk dan
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 41
Kabupaten Sumba Barat sebesar 10,40 per 100.000 peduduk sedangkan CNR terendah adalah
Kabupaten Rote Ndao sebesar 0,98 per 100.000 penduduk.
WHO telah merekomendasikan strategi DOTS (Derectly Observed Treatment Short-course)
sebagai strategi penanggulangan secara ekonomis paling efektif (cost efective), yang terdiri dari 5
(lima) elemen kunci : 1) Komitmen politis; 2)Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya;
3) Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang
tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan; 4) Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu; 5)
Sistem Pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan
pasien dan kinerja program secara keseluruhan.
Keberhasilan program TB Paru ini, salah satu indikatornya yang diukur adalah Angka
Kesembuhan (Cure rate), yang ditargetkan setiap tahun 90 %. Pada tahun 2015 angka kesembuhan
(66,30 %), pada tahun 2016 angka kesembuhan TB Paru sebesar 52,81 % dan pada tahun 2017
angka kesembuhan penderita TB sebesar 76,80%. Berarti pada tahun 2017 terjadi peningkatan
angka kesembuhan penderita TB Paru BTA+ sebesar 23,99%. Walaupun mengalami peningkatan
tetapi jika dibandingkan dengan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi NTT maka
pencapaian setiap tahun hingga tahun ini belum mencapai. Cakupan Angka kesembuhan
Kabupaten/Kota Tahun 2017 dapat dilihat pada lampiran tabel 9. dan Gambar 3.6.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 42
GAMBAR 3.6
CAKUPAN ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) TB PARU BTA +
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2017
Gambar 3.6 menunjukan bahwa Cakupan Angka Kesembuhan Penderita TB (Cure Rate)
tertinggi ada di Kabupaten Flores Timur 176.01%, Belu 106,73% dan Malaka 100%, dan terendah di
Sumba Tengah sebesar 20,49%.
Dalam program TB Paru Angka keberhasilan pengobatan TB (Success Rate) yang diukur
dari pengobatan lengkap (Complete Rate) yang telah dilakukan penderita TB Paru. Succes Rate
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 43
untuk 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2013-2017 dengan capaian pada tahun 2013 sebesar 84,50 %,
tahun 2014 adalah sebesar adalah 91,04 %, pada tahun 2015 sebesar 86,83 %, tahun 2016
sebesar 87,79 % dan tahun 2017 menurun menjadi 84,05%. Target Nasional untuk Success Rate
ini di targetkan 100%, berarti pada tahun 2017 untuk Succes Rate ini belum mencapai target.
Gambaran keberhasilan pengobatan ini ( Success Rate) per Kabupaten/Kota dapat kita lihat pada
Lampiran Tabel 9 dan Gambar 3.7 di bawah ini :
GAMBAR 3.7
TREND CAKUPAN ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCES RATE) TB PARU
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NTT
TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 44
Gambar 3.7 menunjukan bahwa Cakupan Angka Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate)
Penderita TB Paru tertinggi di Kabupaten Flores Timur sebesar 176,71%, Belu sebesar 106,73%,
TTS sebesar 103,33% dan Malaka sebesar 100 %, sedangkan yang terendah adalah Kabupaten
Sumba Tengah sebesar 27,05 %.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 45
tahun 2016 sebesar 3.683 kasus (5,87%) dan tahun 2017 sebesar 6.059 kasus (9,99%) berarti telah
terjadi penurunan dalam penemuan dan penanganan penderita pneumonia. Gambaran cakupan
penemuan dan penangan pneumonia pada balita per Kabupaten/Kota pada tahun 2017 dapat dilihat
pada Lampiran Tabel 10 dan Gambar 3.8.
GAMBAR 3.8
PERSENTASE CAKUPAN PENEMUAN DAN PENANGANAN PNEUMONIA PADA BALITA
MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI NTT TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 46
Gambar 3.8 menunjukan bahwa presentase cakupan penemuan dan penanganan
pneumonia pada tahun 2017 tertinggi ada di kabupaten Kupang dan terendah di kabupaten Rote
Ndao dan yang tidak melapor adalah kabupaten Sumba Barat, Sumba Barat Daya dan sabu Raijua.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV positif.
Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan
Voluntary, Counseling and Testing (VCT).
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan
kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV,
seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 47
melalui hubungan intim (vaginal, anal ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang
terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin atau menyusui, serta bentuk kontak
lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 48
(84,91%). Gambaran kasus baru HIV dan AIDS pada tahun 2017 dapat dilihat pada Lampiran Tabel
11 dan Gambar 3.9
GAMBAR 3.9
JUMLAH KASUS BARU HIV DAN AIDS BERDASARKAN GOLONGAN UMUR
DI PROVINSI NTT TAHUN 2017
Dari Gambar 3.9 tersebut di atas dapat kita lihat bahwa kasus HIV tertinggi selama tahun
2017 terdapat pada golongan umur 25-40 Tahun sedangkan terendah pada golongan umur 15-19
Tahun.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 49
d. Penyakit Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae.
Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan Kusta menjadi progresif, menyebabkan
kerusakan permanen pada kulit, saraf dan anggota gerak dan mata. Diagnosa kusta dapat
ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut : a) Kelainan pada kulit (bercak) putih atau
kemerahan disertai mati rasa; b) Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa
mati rasa dan kelemahan/kelumpuhan otot; c) Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan
kulit. Dalam Program Kusta ini dikenal dengan Case Detection Rate (CDR) atau angka penemuan
kasus Kusta. Penyakit Kusta di kenal dengan dua type yaitu Multi Basiler (MB) dan Pausi Basiler
(PB). Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menetapkan 2 (dua)
kelompok beban Kusta yaitu Provinsi dengan beban Kusta tinggi (high endemic) jika Newly Case
Detection Rate (NCDR) ≥ 10 per 100.000 penduduk dan Kusta rendah (low endemic) jika NCDR ≤
10 per 100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013-2017 dilaporkan bahwa kasus Kusta
mengalami fluktuasi, pada tahun 2013 berjumlah 430 kasus (8,68 per 100.000 penduduk), tahun
2014 meningkat menjadi 575 kasus (11.42 per 100.000 penduduk), tahun 2015 menurun menjadi
391 kasus (CDR 7,64 per 100.000 penduduk), pada tahun 2016 menurun lagi menjadi 261 Kasus
(CDR 5,02 per 100.000 penduduk) dan mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebanyak 384
kasus (CDR 7,26 per 100.000 penduduk). Gambaran kasus baru Kusta Kabupaten/Kota pada tahun
2017 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 14 dan Gambar 3.10
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 50
GAMBAR 3.10
CDR PENDERITA BARU KUSTA PB + MB
MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI NTT TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 51
e. AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)
AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa
penyebab yang jelas, kemudian berakhir pada kelumpuhan. Ditjen. PP & PL Kementerian Kesehatan
telah menetapkan indikator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate menimal sebesar
2/100.000 anak usia < 15 tahun. Dalam mendukung upaya sertifikasi bebas polio ini, Provinsi NTT
telah melaksanakan Program Eradikasi Polio (ERAPO) dengan pemberian imunisasi Polio secara
rutin dan Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP). Dimana kinerja Surveilans AFP Provinsi NTT
sampai saat ini telah melampaui target Nasional dengan kinerja baik berdasarkan hasil penilaian
Kementerian Kesehatan RI dan Tim WHO.
Ditjen. PP & PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator surveilans AFP yaitu
ditemukannya Non Polio AFP Rate menimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun. Dalam 5 tahun
terakhir yaitu sejak tahun 2014-2017 kasus Non Polio AFP Rate di Provinsi NTT mengalami fluktuasi,
tahun 2014 sebesar 5,32 per 100.000 anak usia < 15 tahun, tahun 2015 menurun menjadi 2,06 per
100.000 anak usia < 15 tahun, tahun 2016 meningkat menjadi 2,21 per 100.000 penduduk kelompok
umur < 15 tahun dan tahun 2017 menurun menjadi 1,75 per 100.000 penduduk kelompok umur < 15
tahun. Target Renstra Provinsi NTT Non Polio AFP Rate ≥ 2 per 100.000 penduduk, sejak tahun
2013-2016 penemuan kasus Non Polio AFP Rate untuk Provinsi NTT sesuai target sedangkan tahun
2017 tidak mencapai target. Kasus AFP per Kabupaten/Kota tahun 2017 selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran Tabel 18 dan Gambar 3.11 di bawah ini.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 52
GAMBAR 3.11
PENEMUAN KASUS AFP PROVINSI NTT TAHUN 2014-2017
Gambar 3.11 menunjukan bahwa Kasus AFP Non Polio yang paling tinggi penemuannya
pada tahun 2014, sedangkan yang paling rendah terjadi pada tahun 2017.
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2017 penemuan kasus AFP (Non Polio)
ditemukan di Kabupaten Ende 10 kasus, Kota Kupang 5 kasus, Belu 4 kasus, Sumba Tengah 4
kasus, Kupang 3 kasus, Flores Timur 3 kasus, Sabu Raijua 2 kasus dan TTU 1 kasus.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 53
Kabupaten yang tidak ditemukan kasus AFP Non Polio di Kabupaten TTS, Malaka, Alor,
Lembata, Sikka, Ngada, Nagekeo, Manggarai Timur, Manggarai, Manggarai Barat, Sumba Timur,
Sumba Barat, Sumba Barat Daya dan Rote Ndao.
f. Filariasis
Penyakit Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing Filaris, yang
terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu Wucherria bancrofti, Brugaria malayi dan Brugaria timori. Penyakit ini
menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filaria menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung
cacing Filaria dalam tubuhnya. Di dalam tubuh manusia cacing tersebut tumbuh menjadi cacing
dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai,
payudara, lengan dan organ genital.
Kasus baru Filariasis di Provinsi NTT tahun 2014 hanya ada 1 Kabupaten yang melaporkan
kasus Filariasis ini yaitu Kabupaten Manggarai Timur sebanyak 2 kasus, pada tahun 2015 sebesar
68 kasus, pada tahun 2016 tidak ada yang melaporkan (tidak ada penemuan kasus) dan tahun 2017
15 kasus sedangkan target pada Renstra Dinkes.Provinsi NTT pada tahun 2016 yang harus dicapai
sebesar ≤ 1 per 100.000 penduduk, ini artinya tidak mencapai target. Rincian kasus per Kab/Kota
dapat dilihat pada Lampiran Tabel 23 dan Gambar 3.12.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 54
Gambar 3.12.
PENEMUAN KASUS BARU FILARIASIS DI PROVINSI NTT TAHUN 2014-2017
Gambar 3.12 menunjukan bahwa kasus baru Filariasis tertinggi pada tahun 2015 dan
dilaporkan kasus tertinggi di kabupaten Ngada berjumlah 39 kasus dan terendah pada tahun 2016
tidak ditemukan kasus baru.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 55
3. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
a. Hepatitis B
Hepatitis adalah penyakit infeksi hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A, B, C, D atau E.
Hepatitis dapat menimbulkan gejala demam, lesu, hilang nafsu makan, mual, nyeri pada perut
kanan atas, disertai urin warna coklat yang kemudian diikuti dengan ikterus (warna kuning pada
kulit dan/sklera mata karena tingginya bilirubin dalam darah). Hepatitis dapat pula terjadi tanpa
menunjukkan gejala (asimptomatis).
Hasil Riskesdas tahun 2013, di antara 4 jenis hepatitis yang dikenal, jenis hepatitis yang
terbanyak penderitanya di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah hepatitis B (29,6 %) lalu disusul
oleh hepatitis A (27,9 %) sedangkan hepatitis C dan hepatitis lainnya sangat kecil proporsinya
dan bahkan kedua jenis hepatitis terakhir ini hanya ditemukan di 1 atau 2 kabupaten/kota saja.
Kabupaten/kota yang tertinggi proporsi hepatitis B adalah Sabu Raijua (100 %) dan hanya jenis
hepatitis tersebut yang ditemukan di kabupaten itu. Adapun proporsi hepatitis A yang tertinggi
adalah di Manggarai (74,6 %).
Kasus Hepatitis B berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2017 berjumlah 205
kasus dan yang melaporkan Kota Kupang 147 kasus, kabupaten Kupang 7 kasus dan TTS 51
kasus. Rinciannya dapat dilihat pada Lampiran Tabel 20.
b. Difteri
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 56
Penyakit Difteri merupakan salah satu Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I). Penyakit ini disebabkan oleh kuman Dipteri Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphteriae yang menyerang system pernapasan bagian atas. Penyakit ini
memilki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan
tumbuhnya membrane kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Pada tahun
2017 di Provinsi NTT tidak ada kasus. Rinciannya dapat dilihat pada Lampiran Tabel 19.
c. Pertusis
Pertusis atau batuk rejan atau batuk seratus hari merupakan salah satu Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit ini disebabkan oleh kuman Bordetella
pertussis. Jumlah kasus pertusis tahun 2017 di Provinsi NTT berjumlah 9 kasus yang terdapat
di Kabupaten TTS. Rinciannya dapat dilihat pada Lampiran Tabel 19.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 57
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011-2013 tidak ada
kasus, pada tahun 2014 terdapat 1 kasus di Kabupaten Sikka. Pada tahun 2015 - 2016 tidak ada
kasus dan tahun 2017 tedapat 1 kasus di Kabupaten Sikka. Perinciannya dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 19.
e. Polio
Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I. Penyakit ini
disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan.
Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berusia 0-3 tahun ini ditandai dengan demam,
lelah, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan.
Laporan Profil Kesehatan tahun 2017 kasus polio terdapat di Kabupaten Kupang sebanyak
1 kasus. Rincian datanya dapat dilihat pada Lampiran Tabel 20.
f. Campak
Campak merupakan salah satu kasus PD3I yang disebabkan oleh virus campak. Sebagian
besar kasus campak menyerang anak-anak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah
terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi.
Campak ini juga merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar
biasa (KLB). Laporan tentang kasus campak pada Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi
NTT mengalami fluktuasi dalam periode 4 (empat) tahun terakhir dari tahun 2014-2017. Pada
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 58
tahun 2014 sebesar 411 kasus, tahun 2015 menurun menjadi 284 kasus, Tahun 2016 meningkat
menjadi 329 kasus sedangkan pada tahun 2017 menurun lagi menjadi 78 kasus,. Gambaran
tentang kasus campak menurut Kabupaten/Kota tahun 2014-2017 dapat dilihat pada Gambar
3.13 dan Lampiran Tabel 20.
Data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2017 kasus campak terdapat Kabupaten
Lembata sebanyak 40 kasus, Kabupaten Ende sebanyak 18 kasus, Kabupaten TTS sebanyak 9
kasus, Kabupaten Belu sebanyak 4 kasus, Kabupaten Sabu Raijua sebanyak 4 kasus dan
Kabupaten Kupang sebanyak 3 kasus.
GAMBAR 3.13
PENEMUAN KASUS CAMPAK DI PROVINSI NTT TAHUN 2014-2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 59
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2014-2017
Gambar 3.13 menunjukan bahwa kasus campak dari tahun 2014-2017 mengalami fluktuasi,
dimana kasus yang tertinggi terjadi pada tahun 2014 dan terendah pada tahun 2017.
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit berpotensi KLB/wabah disebabkan oleh virus
Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini menyerang sebagian
besar anak usia < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa.
Kasus DBD di Provinsi NTT dalam periode 4 (empat) tahun terakhir mengalami fluktuasi
sejak tahun 2014-2017, pada tahun 2014 sebesar 487 kasus (10 per 100.000 penduduk), pada
tahun 2015 meningkat menjadi 665 kasus (13 per 100.000 penduduk), pada tahun 2016
meningkat lagi menjadi 1.213 (23,3 per 100.000 penduduk) dan pada tahun 2017 mengalami
penurunan jumlah kasus DBD sebanyak 542 kasus (10,3 per 100.000 penduduk). Jika dikaitkan
dengan capaian Renstra Dinkes NTT pada tahun 2017, belum mencapai target yang seharusnya
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 60
sebesar 8/100.000. Rincian kasus DBD pada tahun 2017 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 21
dan Gambar 3.14.
GAMBAR 3.14
TREND PENDERITA DBD DI PROVINSI NTT TAHUN 2014- 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 61
b. Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses selain dari
frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila jumlah feses lebih besar
dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair
tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Dari hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa karakteristik
berdasarkan kelompok umur pada kelompok balita (> 5 tahun), penderita diare ini lebih banyak
menyerang balita yang tinggal di pedesaan sedangkan berdasarkan jenis kelamin lebih banyak
menyerang anak laki-laki.
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2014-2017, menunjukan bahwa penanganan
kasus diare 4 (empat) tahun terakhir mengalami fluktuasi yaitu pada tahun 2014 jumlah penderita
diare yang ditemukan sebesar 107.790 kasus dan yang ditangani sebesar 86.429 kasus (80,2%),
selanjutnya pada tahun 2015 penderita diare yang ditemukan 109.569 kasus dan ditangani
sebesar 88.974 (81,2%), pada tahun 2016 penderita diare yang ditemukan sebesar 111.355
kasus, yang ditangani sebanyak 91.938 kasus (82,6%) dan tahun 2017 penderita diare yang
ditemukan berjumlah 113.148 kasus, yang ditangani 80.209 kasus (70,9%). Angka kesakitan
diare NTT tahun 2017 sebesar 214 kasus per 1.000 penduduk. Kasus diare yang ditangani yang
ditargetkan dalam Renstra Dinkes NTT pada tahun 2017 yaitu sebesar 8 kasus per 1000
penduduk sudah tercapai. Gambaran Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Diare
pada balita ini dapat dilihat pada Lampiran Tabel 13 dan gambaran tentang persentase capaian
target penemuan diare pada Gambar 3.15.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 62
GAMBAR 3.15
TREND CAKUPAN PENDERITA DIARE YANG DITEMUKAN DAN DITANGANI
DI PROVINSI NTT TAHUN 2014-2017
Gambar 3.15 menunjukkan bahwa cakupan diare mengalami penurunan kasus sejak
tahun 2015.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 63
c. Penyakit Malaria
Malaria merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian global. Penyakit ini masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat karena sering menimbulkan KLB, berdampak luas
terhadap kualitas hidup dan ekonomi, serta dapat mengakibatkan kematian. Penyakit ini dapat
bersifat akut, laten atau kronis. Kepada responden yang menyatakan “tidak pernah didiagnosis
malaria oleh tenaga kesehatan” ditanyakan apakah pernah menderita panas disertai menggigil
atau panas naik turun secara berkala, dapat disertai sakit kepala, berkeringat, mual, muntah
dalam waktu satu bulan terakhir atau satu tahun terakhir.
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel
darah marah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Annopheles) betina. Hampir 90%
desa di Provinsi NTT hampir 100% desa endemis malaria. Wilayah endemis malaria pada
umumnya adalah desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana
transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan
dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta buruknya perilaku masyarakat terhadap
kebiasaan hidup sehat.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 64
2. Endemis Sedang bila API 1 - 5 %. (per 1000 penduduk)
3. Endemis Rendah bila API 0 - 1 %. (per 1000 penduduk)
4. Non Endemis bila tidak ada penularan malaria
Sejak tahun 2010 Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kementerian Kesehatan telah menggunakan Indikator API di seluruh Provinsi di
Indonesia. Berdasarkan laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, API mengalami penurunan
yang signifikan. Pada periode 2014-2017 Provinsi NTT memiliki API yang semakin menurun. API
Provinsi NTT tahun 2014 sebesar 13,69 ‰ per 1.000 penduduk, pada tahun 2015 menurun
menjadi 7,06 ‰ per 1.000 penduduk, tahun 2016 menurun menjadi 5,78 ‰ per 1.000 penduduk
dan pada tahun 2017 menurun menjadi 3,77 ‰ per 1.000 penduduk. Target minimal dalam
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT sebesar 17,7 ‰ per 1.000 penduduk berarti API Provinsi
NTT tahun 2014-2017 telah mencapai target. Angka ini sangat bermakna karena diikuti dengan
intensifikasi upaya pengendalian malaria yang salah satu hasilnya adalah peningkatan cakupan
pemeriksaan sediaan darah (konfirmasi laboratorium). Tingginya cakupan pemeriksaan sediaan
darah di laboratorium tersebut merupakan pelaksanaan kebijakan nasional pengendalian malaria
dalam mencapai eliminasi malaria, yaitu semua kasus malaria klinis harus dikonfirmasi dengan
laboratorium. Hasil konfirmasi malaria positif ini dilakukan dengan pemeriksaan mikroskop oleh
tenaga mikroskopis dan dipstik bagi puskesmas yang tidak di dukung tenaga miroskopis. Rincian
kasus malaria ini dapat dilihat pada Lampiran Tabel 22 dan periode Tahun 2014-2017 dapat
dilihat pada gambar 3.16 berikut ini.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 65
GAMBAR 3.16
ANNUAL PARASITE INCIDENCE (API) PER 1000 PENDUDUK
PADA TAHUN 2014-2017
Gambar 3.16 tersebut di atas dapat diketahui bahwa Annual Parasite Incidence (API) di
Provinsi NTT sejak tahun 2014 terjadi penurunan yang bermakna. Dimana penurunan yang
terbesar terjadi pada tahun 2017 mencapai 3,77 ‰ per 1.000 penduduk.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 66
5. Penyakit Tidak Menular
Pada akhir-akhir ini negara yang sedang berkembang tidak hanya mengalami permasalahan
tentang penyaikt menular, saat ini juga penyakit tidak menular menjadi beban bagi bangsa Indonesia.
Untuk perkembangan penyakit tidak menular ini, telah dilakukan juga pendeteksian dini terhadap
penyakit tidak menular ini, baik di Posbindu, maupun di Puskesmas. Penyakit Tidak Menular (PTM)
adalah penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang
dan perkembangan yang umumnya lambat. Empat jenis PTM utama menurut WHO adalah penyakit
kardiovaskular (penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke), kanker, diabetes (DM) dan penyakit
pernafasan kronis (asma dan penyakit paru obstruksi kronis). (WHO Media Centre, update 2013). Di
dalam Profil Kesehatan sejak tahun 2013 telah dilakukan pengumpulan data untuk penyakit tidak
menular ini seperti Kanker Payudara dan leher rahim dan hipertensi (tekanan darah tinggi) serta
Obesitas (kegemukan). Namun sayangnya kondisi data yang tersedia belum begitu valid.
a. Hipertensi
Hipertensi berdasarkan hasil pengukuran, dilakukan pengukuran tekanan darah/tensi
menggunakan alat pengukur/tensimeter digital. Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan
darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung
bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika
dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ vital
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 67
seperti jantung dan ginjal. Didefinisikan sebagai hipertensi jika pernah didiagnosis menderita
hipertensi/penyakit tekanan darah tinggi oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan) atau
belum pernah didiagnosis menderita hipertensi tetapi saat diwawancara sedang minum obat
medis untuk tekanan darah tinggi (minum obat sendiri). Kriteria hipertensi yang digunakan pada
penetapan kasus merujuk pada kriteria diagnosis JNC VII 2003, yaitu hasil pengukuran tekanan
darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Kriteria JNC VII 2003 hanya
berlaku untuk umur ≥ 18 tahun, maka prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan
darah dihitung hanya pada penduduk umur ≥ 18 tahun. Mengingat pengukuran tekanan darah
dilakukan pada penduduk umur ≥ 18 tahun.
Hasil Riskesdas tahun 2013 prevalensi hipertensi hasil wawancara di seluruh Provinsi
Nusa Tenggara Timur adalah 7,2 persen dan berada di bawah angka nasional yang mencapai
9,4 persen. Ditambah dengan penderita yang sedang minum obat hipertensi sendiri meskipun
belum pernah didiagnosis dokter, prevalensi seluruh hipertensi di provinsi itu adalah 7,4 persen
dan berada di bawah prevalensi nasional yang mencapai 9,5 persen. Tiga kabupaten/kota
dengan prevalensi tertinggi semua kasus hipertensi adalah Sikka (11,4 %), Ende (11,1%) dan
Ngada (11,1 %). Adapun prevalensi hipertensi hasil pengukuran pada usia 15 - <18 tahun
menurut JNC VII 2003 adalah 23,3 persen atau berada di bawah prevalensi nasional (25,8 %).
Tiga kabupaten/kota dengan prevalensi tertinggi hipertensi hasil pengukuran adalah Ngada (29,8
%), Flores Timur (28,3 %) dan Manggarai Timur (28,1 %).
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 68
Dari hasil pengumpulan data profil kesehatan Kabupaten/Kota bahwa kasus hipertensi
ini, belum dilaporkan dengan baik. Pada tahun tahun 2017 Hipertensi dilaporkan sebanyak
59.257 kasus. Kabupaten/Kota yang tidak ada data Hipertensi/Tekanan Darah Tinggi yaitu Kota
Kupang, Kab. Alor, Kab. Ende, Kab. Sumba Barat, Kab. Sumba Barat Daya dan Kab. Rote Ndao.
Rincian penyakit Hipertensi inii dapat kita lihat pada Lampiran Tabel 24.
b. Obesitas / Kegemukan
Obesitas atau kegemukan adalah terjadinya penimbunan lemak yang berlebihan pada
tubuh yang dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan. Dikatakan obesitas apabila hasil
pengukuran berat badan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 25 yang di ukur pada kelompok
umur ≥ 15 tahun. Gambaran kasus obesitas pada tahun 2016 berjumlah 16.925 orang (12,61%),
dengan catatan khusus yaitu hanya dilaporkan 38% Kabupaten : Kab. Kupang, TTS, TTU, Belu,
Malaka, Flotim, Sikka, Ngada dan Manggarai Timur. Rinciannya dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 25.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 69
sebar. Pemeriksaan leher rahim dan payudara ini dilakukan pada kelompok umur 30-50 tahun,
dengan menggunakan metode IVA.
Tahun 2015 data kasus IVA positif sebesar 0,89% dari 7.170 pemeriksaan dengan
sumber data berasal dari 3 Kabupaten, sedangkan tahun 2016 sebesar 12,56% dari 1.230.854
pemeriksaan dengan sumber data berasal dari 6 Kabupaten/Kota, tahun 2017 pemeriksaan leher
rahim dan payudara berjumlah 13.774 perempuan dengan IVA positif 0,71%. Kabupaten/Kota
yang tidak melaporkan adalah Kab. Kupang, Alor, Sikka, Nagekeo, Sumba Timur, Sumba
Tengah, SBD dan Sabu Raijua. hal ini menggambarkan bahwa data kasus penyakit ini makin
penting dan mengganggu kualitas kesehatan di Kabupaten/Kota dan juga kanker IVA makin
banyak “menghantui” para perempuan usia 30-50 tahun. Sejak tahun 2014 Program Penyakit
tidak menular mulai mendapat perhatian, untuk pemeriksaan Kanker leher rahim dengan metode
IVA mulai dilaporkan, namun hasilnya belum maksimal, karena keterbatasan petugas dan
puskesmas yang dapat melakukan IVA. Rincian kasus IVA positif ini dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 26.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 70
d. Prevalensi Masalah Gizi Buruk dan Gizi Kurang
Secara umum di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama yaitu kurang gizi makro dan
kurang gizi mikro. Kurang gizi makro pada dasarnya merupakan gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan protein. Masalah gizi makro adalah masalah gizi
yang utamanya disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan energi dan
protein. Kekurangan zat gizi makro umumnya disertai dengan kekurangan zat gizi mikro. Hasil
SDKI baik tahun 2017 dan Riskesdas 2010 menunjukkan di Provinsi NTT bahwa prevalensi gizi
kurang menurun dari 20,4% (SDKI 2007) menjadi 13,0% (Riskesdas 2010) dan kondisi tersebut
diikuti dengan penurunan prevalensi gizi buruk 9,0% (SDKI 2007) menjadi 4,9% (Riskesdas
2010).
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 71
d.1. Gizi Buruk
Gizi buruk adalah satu kondisi dimana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi,
atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar rata-rata. Nutrisi yang
dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. Di Indonesia kasus KEP (Kurang
Energi Protein) adalah salah satu masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita.
Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Menurut UNICEF
ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk, yaitu :
1. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan
yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan karena
alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan.
2. Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh rusaknya
beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik.
Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk yaitu:
1. Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat
2. Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak
3. Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai.
Untuk KEP yang ringan dan sedang/Gizi Kurang, gejala klinis yang bisa dijumpai
pada anak adalah berupa kondisi badan yang tampak kurus. Sedangkan gejala klinis KEP
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 72
berat/gizi buruk secara garis besar bisa dibedakan menjadi tiga tipe: marasmus, kwashiorkor
dan marasmic-kwashiorkor.
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2014-2017 balita gizi buruk yang ditemukan
mengalami penurunan yang sangat signifikan, tahun 2014 balita gizi buruk berjumlah 3.351
balita, tahun 2015 balita gizi buruk berjumlah 3.357 balita, tahun 2016 balita gizi buruk
berjumlah 3.072 balita dan tahun 2017 balita gizi buruk berjumlah 3.017 balita.
Kabupaten/Kota yang melaporkan kasus gizi buruk pada balita sebanyak 21
Kabupaten/Kota, sedangkan Kabupaten Manggarai tidak melaporkan. Rinciannya dapat
dilihat pada Lampiran Tabel 48 dan Gambar 3.17.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 73
GAMBAR 3.17
JUMLAH KASUS GIZI BURUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVNSI NTT TAHUN 2017
Gambar 3.17 menunjukkan bahwa Kasus Gizi Buruk tertinggi di Kabupaten Kupang
sebanyak 409 kasus disusul Kabupaten Alor sebanyak 347 kasus dan Kabupaten TTS
sebanyak 340 kasus dan terendah di Kabupaten Ngada sebanyak 3.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 74
Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor
utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan
dalam 2 kategori yaitu : BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu)
atau BBLR karena Intrauterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup
bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR
karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria, dan penyakit menular seksual (PMS)
sebelum konsepsi atau pada saat hamil.
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota periode 4 (empat) tahun terakhir sejak tahun
2014-2017 menunjukan bahwa bayi dengan BBLR mengalami fluktuasi yaitu pada tahun
2014 sebesar 3.830 (5,1%), pada tahun 2015 sebesar 5.577 orang (7,7%) dan pada tahun
2016 sebesar 4.792 (5,7%). Sedangkan tahun 2017 jumlah bayi dengan BBLR sebesar
5.318 kasus (5,6%) dari 94.433 kelahiran hidup yang ditimbang. Trend perkembangan bayi
dengan BBLR dari tahun 2013-2017 dapat dilihat pada Gambar 3.18 dan Lampiran Tabel
37.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 75
GAMBAR 3.18
TREND PERSENTASE BAYI DENGAN BBLR
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2014-2017
Gambar 3.18 menunjukkan bahwa tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 2,6
% dari tahun 2014 kemudian mengalami penurunan pada tahun 2016 sebasar 2,0 % dan
tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 0,1%.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 76
Status gizi Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi Balita adalah dengan
anthropometri yang menggunakan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Kategori yang
digunakan adalah: gizi lebih (z-score > +2 SD); gizi baik (z-score –2 SD sampai +2 SD); gizi
kurang (z-score < -2 SD sampai –3 SD); gizi buruk (z-score < -3 SD).
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak
memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat
badan berkolerasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain berat badan yang
rendah dapat disebabkan kerena anaknya pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit
infeksi lainnya (akut).
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 77
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan
dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah
dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut.
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada
kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 78
antenatal, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas
kesehatan dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun fasilitas kesehatan swasta.
Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang
mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan
pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari
segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu
hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan,
dengan distribusi sekali pada trisemester pertama, sekali pada trisemester kedua dan dua kali pada
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 79
trisemester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan
kepada ibu hamil.
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT, pada tahun 2017 rata - rata
cakupan kunjungan ibu hamil (K1) sebesar 78,2 %, pada tahun 2016 presentase rata – rata cakupan
kunjungan ibu hami (K1) sebesar 69,3 %, pada tahun 2015 presentase cakupan kunjungan ibu hamil
(K1) sebesar 72,7%, tahun 2014 presentase rata – rata cakupan kunjungan ibu hami (K1) sebesar
82 %, tahun 2013 presentase cakupan kunjungan ibu hamil (K1) mengalaami peningkatan sebesar
60 % dan pada pada tahun 2012 presentase cakupan kunjungan ibu hamil (K1) mengalami
peningkatan sebesar 88,5 %. Hal ini menunjukan bahwa terjadi penurunan cakupan ibu hamil (K1)
dari tahun 2012 ke 2013, mengalami peningkatan kembali pada tahun 2014 dan mengalami
penurunan dari tahun 2014 ke 2015 dan 2016. Sedangkan target yang harus dicapai dalam
RENSTRA Dinas Kesehatan Provinsi NTT sebesar 100%, artinya cakupan K1 belum mencapai
target.
Pada tahun 2017 presentase rata – rata cakupan kunjungan ibu hami (K4) sebesar, 56,6% Pada
tahun 2016 presentase rata – rata cakupan kunjungan ibu hami (K4) sebesar 50,9%, pada tahun
2015 presentase cakupann kunjungan ibu hamil (K4) sebesar 48,2%, tahun 2014 presentase rata –
rata cakupan kunjungan ibu hami (K4) sebesar 63,2%, tahun 2013 presentase cakupan kunjungan
ibu hamil (K1) mengalami peningkatan sebesar 64,0% dan pada pada tahun 2012 presentase
cakupan kunjungan ibu hamil (K4) sebesar 67,0%. Hal ini menunjukan bahwa terjadi penurunan
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 80
cakupan ibu hamil (K4) dari tahun 2012 sampai Tahun 2015 mengalami peningkatan kembali pada
tahun 2016. Sedangkan target pencapaian K4 yang harus dicapai sesuai RENSTRA Dinas
Kesehatan Provinsi NTT sebesar 95% artinya belum mencapai target.
Rincian cakupan K1 dan K4 Kabupaten/Kota Tahun 2017 dapat dilihat pada. Gambar 4.1
dan Gambar 4.2 di bawah ini:
GAMBAR 4.1
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1) MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI NTT TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 81
GAMBAR 4.2
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI NTT TAHUN 2017
Dari Gambar 4.1 di atas dapat kita lihat bahwa cakupan K1 yang tertinggi adalah Kota
Kupang dan terendah adalah Kabupaten Sumba Barat, sedangkan cakupan K4 yang tertingi adalah
Kota Kupang yang terendah adalah di Kabupaten Sabu Raijua.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 82
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan
Proses persalinan dapat mempengaruhi keselamatan ibu dan bayinya, sehingga dapat
mempengaruhi angka kematian bayi maupun angka kematian ibu saat melahirkan. Dan
pertolongan persalinan oleh nakes ini juga harus dilakukan di fasilitas kesehatan. Pemerintah
Provinsi NTT melalui Pergub. NTT No.42 Tahun 2009 telah membuat Kebijakan tentang Revolusi
Kesehatan Ibu dan Anak (Revolusi KIA) dengan mottonya semua ibu hamil melahirkan di fasilitas
kesehatan yang memadai. Fasilitas kesehatan yang memadai ini harus didukung 6 aspek. Dari 6
aspek, Aspek Sumber Daya Manusia (Bidan dan Perawat) harus memenuhi jumlah dan
kompetensi pelatihan yang dimiliki sesuai standar. Disamping itu juga sarana/gedung juga
menjadi perhatian. Oleh karena itu pemerintah selalu memperluas akses sarana, pelayanan,
serta menambah tenaga kesehatan dengan menempatkan bidan-bidan di desa dan pemenuhan
tenaga bidan di setiap puskesmas menjadi minimal 5 tenaga. Hal ini sesuai dengan Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014 yang telah ditetapkan dalam Perpres No.5 tahun
2010 yaitu meningkatkan pengembangan dan pembangunan SDM kesehatan yang merata dan
bermutu.
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa
di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Rincian cakupan persalinan
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 83
ditolong oleh nakes per Kabupaten/Kota dapat dilihat pada Lampiran Tabel 29 dan Gambar 4.3
berikut ini.
Gambar 4.3
CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017
Dari Gambar 4.3 di atas dapat kita lihat bahwa cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan
yang tertinggi ada di Kota Kupang dan terendah ada di Kabupaten Sumba Barat Daya.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 84
c. Deteksi Resiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas,
beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus risiko tinggi (risti) dan memerlukan
pelayanan kesehatan rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Dari hasil Riskesdas
tahun 2010 diketahui bahwa yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi adalah kelompok ibu
hamil dengan K1 dan K4 yang rendah, umur < 20 tahun, umur > 35 tahun, kehamilan ke-4 atau
lebih, tinggal di pedesaan dan tingkat pendidikan dan status ekonomi rendah.
d. Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko
gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari
dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas
kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu. kesehatan neonatal dasar yang terdiri dari tindakan resusitasi,
pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ASI eksklusif, pencegahan infeksi (perawatan
mata, perawatan tali pusat, perawatan kulit dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K,
penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 85
Profil Kesehatan cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN1) & (KN3) sebesar 90,8% dan 88,9 %,
pada tahun tahun 2014 sebesar 78,3 % dan 73,2 %, tahun 2015 menurun menjadi 26,6 % dan
23,4 %, tahun 2016 meningkat menjadi 56,3 % dan tahun 2017 meningkat menjadi 68,8%.
Cakupann kunjungan neonatal (KN1) tahun 2014-2017 mengalamai fluktuasi dan belum
mencapai target dala RENSTRA Dinkes Provinsi NTT. Rincian data menurut Kabupaten/Kota
dapat dilihat pada Lampiran Tabel 38 dan Gambar 4.4 dan 4.5 berikut ini.
GAMBAR 4.4
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 86
GAMBAR 4.5
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN3)
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2017
Pada gambar 4.4 dan 4.5 di atas dapat dilihat bahwa cakupan Kunjungan Neonatus 1
(KN1) dan Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) pada tahun 2017, dari Data yang masuk hanya
Kabuapten Sumba Timur yang tidalk melaporkan data cakupan KN1 dan KN3.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 87
e. Kunjungan Bayi
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2017 menunjukkan bahwa persentase
cakupan kunjungan bayi pada tahun 2017 adalah sebesar 63.3 %. Rincian cakupan kunjungan bayi
menurut kabupaten/kota pada tahun 2017 dapat dilihat pada Gambar 4.6 dan Lampiran Tabel 40.
GAMBAR 4.6
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 88
Dari Gambar 4.6 di atas yang menunjukkan bahwa Kabupaten/Kota yang telah cakupan
kunjungan bayinya masih rendah adalah Kabupaten Rote Ndao, Alor, Lembata, Sabu Raijua ,
Sumba Barat Daya dan Sumba Barat.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 89
GAMBAR 4.7.a
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR/SEDERAJAT
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2014-2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 90
GAMBAR 4.7.b
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR/SEDERAJAT
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2017
Cakupan pelayanan kesehatan siswa SD/MI Kabupaten/Kota yang mencapai rata – rata
mencapai target dan kabupaten yang tidak melapor adalah Kabupaten Sumba Timur, Sumba Barat
dan Sumba Barat Daya .
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 91
3. Pelayanan Keluarga Berencana
Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan sehingga
peluang wanita melahirkan cukup tinggi. Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita
biasanya antara umur 15-49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau
menjarangkan kehamilan, wanita lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat
pencapaian pelayanan KB dapat digambarkan melalui cakupan peserta KB yang ditunjukkan melalui
kelompok sasaran program yang sedang/pernah menggunakan alat kontrasepsi menurut daerah
tempat tinggal, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT, pada tahun 2017 cakupan KB
aktif menurut jenis kontrasepsi sebesar 69,0%, pada tahun 2016 cakupan KB aktif menurut jenis
kontrasepsi sebesar 70,3 %, pada tahun 2015 cakupan KB aktif sebesar 67,9 %, pada tahun 2014
cakupan KB aktif sebesar 73,1 %, berarti pada tahun 2014 – 2016 cakupan KB Aktif mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.tapi pada tahun 2017 mengami penurunan, Jika dibandingkan
dengan target yang harus dicapai sebesar 70%, berarti belum mencapai target. Rincian cakupan
peserta KB aktif menurut kabupaten/kota tahun 2017 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 34 & 35 dan
Gambar 4.8. & 4.8.a.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 92
GAMBAR 4.8
PERSENTASE KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2014-2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 93
GAMBAR 4.8.a
PERSENTASE CAKUPANG KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA
SE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2017
Gambar 4.8.a di atas diketahui bahwa cakupan KB aktif tertinggi di kabupaten Sabu Raijua
dan terendah pada Kabupaten Sumba Barat dan tidak melapor Kabupaten Rote Ndao.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 94
4. Pelayanan Imunisasi
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 95
GAMBAR 4.9
PERSENTASE CAKUPAN UCI DESA/KELURAHAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2014-2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 96
GAMBAR 4.9.a
PERSENTASE CAKUPAN UCI DESA/KELURAHAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2017
Pada Gambar 4.9.a di atas terlihat bahwa pada tahun 2017 Kabupaten/Kota dengan
persentase cakupan desa/kelurahan UCI tertinggi adalah Kabupaten Manggarai, sedangkan
Kabupaten UCI yang terendah adalah Kabupaten Sumba Barat Daya.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 97
Pelayanan imunisasi Campak (1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di Posyandu
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Gambaran persentase cakupan imunisasi bayi menurut
Kabupaten/Kota tahun 2017 dapat dilihat pada Gambar 4.10 dan Lampiran Tabel 43.
GAMBAR 4.10
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 98
Gambar 4.10 menunjukan bahwa cakupan Imunisasi Campak pada bayi di Kabupaten/Kota se-
Provinsi NTT untuk masing-masing jenis vaksin menurut kabupaten/kota dari tahun 2017 yang tertinggi
adalah Kabupaten Malaka dan yang terendah adalah Kabupaten Rote Ndao
GAMBAR 4.10.a
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 99
Pada Gambar 4.10.a di atas dapat terlihat bahwa Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada
bayi di Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT untuk masing-masing jenis vaksin menurut kabupaten/kota
dari tahun 2017 yang tertinggi adalah Kabupaten Malaka ,Timor Tengah Utara dan belu dan yang
terendah adalah Kabupaten Rote Ndao .
Pada seorang wanita, juga diharapkan dilakukan imunisasi Tetanus Toksoid untuk kesehatan
sang bayi agar terhindar dari tetanus toksoid.
Pada kurun waktu 2014-2017 Cakupan imunisasi TT-1 dan TT-2 pada ibu hamil mengalami
Fluktuasi. Pada tahun tahun 2014 TT-1 menjadi sebesar 13,6 % dan 13,8%. Pada tahun 2015
sebesar 24 % dan 17,7 %. Pada tahun 2016 menurun lagi menjadi 20,3% dan 16,4%. Cakupan
imunisasi TT-1 dan TT-2 pada ibu hamil mengalami Fluktuasi sedangkan cakupan pada tahun 2017
juga mengalami penurunan sebesar 17.4 % dan 13.9%. Rincian persentase cakupan imunisasi TT
pada ibu hamil menurut kabupaten/kota tahun 2017 dapat pula dilihat pada Lampiran Tabel 30 dan
Gambar 4.11.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 100
GAMBAR 4.11
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT2+ PADA IBU HAMIL
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2017
Dari Gambar di atas cakupan imunisasi TT2+ tertinngi ada pada Kabupaten Kota Kupang dan
terendah Kabupaten Malaka dan tidak melapor adalah kabupaten sumba timur.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 101
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi
masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara
langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan
sedang hingga berat. Sebagian besar sarana pelayanan Puskesmas dipersiapkan untuk
memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi kunjungan rawat jalan dan ada pula puskesmas yang
melayani rawat inap, sedangkan RS yang dilengkapi berbagai fasilitas disamping memberikan
pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani untuk kunjungan rawat jalan.
Gambaran pencapaian pelayanan kunjungan rawat jalan dan pasien rawat inap hasil
pengumpulan data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se Provinsi NTT tahun 2016 dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 54 dan Gambar 4.12 berikut ini.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 102
GAMBAR 4.12
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS & RUMAH SAKIT
SE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 103
GAMBAR 4.12.a
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT INAP DI DI PUSKESMAS & RUMAH SAKIT
SE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 104
Pada gambar 4.12 dan 4.12.a di atas, pencapaian pelayanan kunjungan rawat jalan
terbanyak ada di puskesmas dan rawat inap terbanyak ada di Rumah Sakit hasil pengumpulan data
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se Provinsi NTT tahun 2017.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 105
pasien yang keluar mati >48 jam (NDR) pada tahun 2013 sebesar 1,9 %, pada tahun 2014 sebesar
50,6%, pada tahun 2015 sebesar 64,3 %, sedangkan pada tahun 2016 sebesar 23,1 %. dan pada
tahun 2017 sebesar 147.3 % Rincian indikator pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit
menurut kabupaten/kota pada tahun 2017 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 55 dan 56.
Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin adalah salah satu
program yang memberi andil besar dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Program ini menjadi
vital mengingat sebagian penduduk masyarakat kita masih berada di bawah garis kemiskinan dan
mereka yang termasuk kelompok keluarga miskin (gakin) sering kali direpotkan dengan masalah
biaya saat berhadapan dengan problem kesehatan. Melalui program ini, keluarga miskin bisa
terbebas dari biaya kesehatan sebab dalam JPKMM pemerintah menanggung biaya pelayanan
kesehatan untuk gakin.
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT pada Tahun 2017, persentase
cakupan pelayanan masyarakat miskin pada tahun 2017 adalah 76,37 % (4.038.062) dengan total
penduduk Tahun 2017 sebanyak 5.287.302. Rincian data dapat dilihat pada Lampiran Tabel 53.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 106
C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio di Provinsi NTT telah melaksanakan
program Eradikasi Polio (Erapo) yang terdiri dari pemberian imunisasi Polio secara rutin dan
Surveilans Acute Flaccid Paralysis (S-AFP). Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-
Provinsi NTT tahun 2017 Polio 1 ( 80,17%) , Polio 2 (79,61%) dan Poili 3 (78,66%). Rincian cakupan
imunisasi Polio1-3 menurut kabupaten/kota tahun 2017 dapat dilihat pada gambar 4.13 dan Lampiran
Tabel 43.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 107
GAMBAR 4.13
CAKUPAN IMUNISASI POLIO-3 MENURUT KABUPATEN KOTA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2017
Pada Gambar 4.13 di atas dapat kita lihat bahwa Kabupaten/kota yang Imunisasi Polio 3
tertinggi adalah Kabupaten Malaka dan terendah Kabupaten Rote Ndao.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 108
Pemberian imunisasi polio pada balita sebanyak 3 kali, gunanya untuk mencegah
terjadinya penyakit polio, upaya lain untuk pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio adalah
dengan melaksanakan surveilans AFP dengan baik. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk
mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang bekembang di masyarakat dengan pemeriksaan
spesimen tinja dari kasus AFP yang menyerang masyarakat (Community Based Surveillance/CBS)
dan Rumah Sakit (Hospital Based Surveillance/HBS). Berdasarkan kegiatan surveilans, AFP pada
penduduk < 15 tahun pada tahun 2014 sebesar 65 kasus dengan AFP rate sebesar 5,32 per 100.000
penduduk, pada tahun 2015 sebesar 32 kasus dengan AFP rate sebesar 1,78 per 100.000
penduduk. Sedangkan tahun 2016 AFP sebanyak 40 kasus, dengan AFP rate sebesar 2,21 per
100.000 penduduk dan pada tahun 2017 AFP sebanyak 32 kasus, dengan AFP rate sebesar 2,21 per
100.000 penduduk Rincian data Kasus AFP (Non Poilo) menuirut Kecamatan dan Puskesmas
Kabupaten/Kota se Provinsi NTT Tahun 2017 dapat dilihat pada gambar 4.13.a dan lampiran Tabel
18, berarti Tahun 2014 – 2017 mengalami fluktuasi.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 109
GAMBAR 4.13.a
JUMLAH KASUS AFP DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2014-2017
2. Pengendalian TB-Paru
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 110
pemeriksaan dahak pada suspek di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan
pemberian paket pengobatan. Upaya pemberantasan penderita TB selama tahun 2013-2016 terlihat
pada Gambar 4.14 berikut ini.
GAMBAR 4.14
JUMLAH PENDERITA TB BTA+, DIOBATI DAN PENDERITA SEMBUH
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2014-2017
Dari Gambar 4.14 di atas terlihat bahwa pelaksanaan pemberantasan penyakit TB+ dari tahun
2014-2016 menunjukkan fluktuasi. Kesembuhan penderita TB+ pada tahun 2014 baru dapat
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 111
dievaluasi dengan hasil 3.659 penderita yang sembuh. Sedangkan jumlah penderita di tahun 2014
yakni sebanyak 2.796 orang akan dapat dievaluasi kesembuhannya pada tahun 2015. Penderita TB+
pada tahun 2015 baru dapat dievaluasi dengan hasil 2.071 penderita yang sembuh. Sedangkan
jumlah penderita di tahun 2015 yakni sebanyak 3.007 orang akan dapat dievaluasi kesembuhannya
pada tahun 2016. Penderita TB+ pada tahun 2016 baru dapat dievaluasi dengan hasil 2.992
penderita yang sembuh. Sedangkan jumlah penderita di tahun 2016 yakni sebanyak 794 orang akan
dapat dievaluasi kesembuhannya pada tahun 2017. Persentase kesembuhan/angka keberhasilan
pengobatan penderita baru TB BTA (+) menurut kabupaten/kota tahun 2016 dapat dilihat pada
lampiran Tabel 7-9.
Upaya dalam rangka Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2 ISPA)
lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat
terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu
manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau
lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dengan pendekatan MTBS semua
penderita ISPA langsung ditangani di unit yang menemukan penderita tersebut.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 112
tahun 2016 sebesar 5,87%, pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 66, 25 % berarti ada
peningkatan pada tahun 2016 jika dibandingkan dengan Tahun 2015. Persentase penemuan dan
pengobatan kasus Pneumonia pada balita tahun 2017 per Kabupaten/Kota dapat dilihat pada
lampiran Tabel 10 dan trend 2014-2017 pada Gambar 4.15 berikut ini.
GAMBAR 4.15
PERSENTASE, JUMLAH PENEMUAN DAN PENANGANAN KASUS PNEUMONIA
PADA BALITA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2014-2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 113
Berdasarkan Gambar 4.15 di atas, jumlah balita yang ditangani selama tahun 2014-2017
mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Hasil Riskesdas tahun 2010 secara nasional menunjukkkan bahwa persentase penduduk
yang mempunyai persepsi benar bahwa seseorang tidak dapat tertular HIV karena makanan yang
disiapkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sebesar 32,9% dan yang mempunyai persepsi benar
bahwa seseorang tidak dapat tertular HIV melalui gigitan nyamuk 23,5%. Sedangkan penduduk
yang mengetahui cara pencegahan yang benar bahwa HIV dapat dicegah dengan berhubungan
seksual hanya dengan satu pasangan tetap yang tidak beresiko sebesar 49,4%, bahwa HIV dapat
dicegah dengan berhubungan seksual suami/istri saja sebesar 50,3%, bahwa HIV dapat dicegah
dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual dengan pasangan beresiko sebesar
41,9%. Selanjutnya 44,9% penduduk mengetahui bahwa HIV dapat dicegah dengan menggunakan
jarum suntik bersama dan 21,8% mengetahui bahwa HIV tidak dapat dicegah dengan melakukan
sunat/sirkumsisi.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 114
Sedangkan upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor
dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual (PMS). Penyakit
menular seksual termasuk HIV/AIDS sudah menjadi masalah kesehatan di Provinsi NTT, terlihat
adanya kecenderungan penambahan kasus.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penanggulangan penyakit HIV/AIDS ini antara
lain : sasaran penanggulangan adalah kelompok umur seksual aktif 15-45 tahun dan mencakup
kelompok perilaku resiko tinggi dan rendah di daerah dengan prevalensi penyakit menular seksual
yang tinggi; Upaya pencegahan dengan melakukan uji saring darah donor, promosi kondom,
penerapan kewaspadaan universal, pencegahan penularan vertikal dan pencegahan penularan
pada penyalahgunaan obat; Surveilans dilaksanakan melalui sentinel setahun dan sulveilans ad hoc
dilaksanakan 2 kali setahun; KIE diarahkan pada kelompok resiko tinggi dan masyarakat umum
yang dilaksanakan dengan metode yang tepat dan efektif yaitu lewat mimbar-mimbar dan lembaga
keagamaan; Peningkatan koordinasi lintas program dan sektor dalam naungan Komisi
Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Provinsi; Peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan dan masyarakat.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 115
5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai
saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, sering muncul sebagai KLB dan
menimbulkan kepanikan di masyarakat karena menyebar sangat cepat dan dapat menyebabkan
kematian. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti.
Upaya pemberantasan DBD dititikberatkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat
berperan serta dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M plus (Menguras,
Menutup, Mengubur dan Menabur larvasida), penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta
kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes aegypti berkembang
biak, juru pemantauan jentik (Jumantik) untuk memantau Angka Bebas Jentik (ABJ), serta
pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Rincian jumlah kasus dan jumlah
kematian DBD pada Lampiran tabel 21 dan Gambar 4.16 berikut ini.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 116
GAMBAR 4.16
JUMLAH KASUS DBD MENURUT KABUPATEN/KOTA
SE PROVINSI NTT TAHUN 2017
Hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukkan bahwa Provinsi NTT merupakan Provinsi
dengan Kasus Baru Malaria tertinggi dalam satu tahun terakhir yakni sebesar 117,5 0/00. Berdasarkan
data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT menunjukkan bahwa pada tahun 2016
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 117
jumlah penderita malaria positif dengan pemeriksaan mikroskop adalah sebanyak 30.071 penderita
dengan Annual Parasite Incidens Rate sebesar 5,78 per 1000 penduduk, artinya dalam setiap 1000
penduduk ada sekitar 6 orang yang menderita malaria positip. Rincian data dapat dilihat pada
Gambar 4.17 dan lampiran Tabel 22.
GAMBAR 4.17
JUMLAH KASUS MALARIA MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 118
Dari Gambar 4.17 di atas diketahui bahwa penderita malaria positif yang tertinggi pada
tahun 2016 ada pada Kabupaten Sumba Timur.
Upaya pelayanan terhadap penderita penyakit Kusta antara lain melakukan penemuan
penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita
yang datang ke sarana kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan penderita penyakit Kusta.
Pada penderita kusta yang ditemukan, diberikan pengobatan paket MDT (Multi Drag
Therapy Pausi Basiler (RFT PB) selama 6-9 Bulan maupun Multi Drag Therapy Multi Basiler (MDT
MB) selama 12-15 bulan berupa Rifampicin dan Lampren. Berdasarkan data Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT pada tahun 2016 dilaporkan bahwa jumlah penderita kusta (baik
PB dan MB) sebanyak 261 kasus dengan angka prevalensi rate per 10.000 penduduk sebesar 5,0
per 1.000 penduduk artinya dalam setiap 10.000 penduduk ada penderita kusta sebanyak 5 orang.
Rincian dapat dilihat pada dilihat pada lampiran Tabel 14 s/d 17.
Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang disebabkan oleh cacing
filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat kronis dan bila tidak
mendapat pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 119
kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini dapat mengakibatkan penderita tidak dapat
bekerja secara optimal, bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga menjadi beban
keluarga, masyarakat dan negara.
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2017 penderita penyakit
filariasis sebanyak 884 kasus prevalensi sebesar 11 per 100.000 penduduk yang artinya dalam
setiap 100.000 penduduk ada 11 orang penderita Filariasis. Jumlah Kasus tertinggi adalah
Kabupaten Sikka. Rincian data dapat dilihat pada Lampiran Tabel 23.
Faktor lingkungan mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses timbulnya
gangguan kesehatan baik secara individual maupun masyarakat umum. Untuk memperkecil resiko
terjadinya penyakit atau ganguan kesehatan sebagai akibat dari lingkungan kurang sehat, dilakukan
berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan
lingkungan pada institusi, surveilens vektor, dan pengawasan tempat-tempat umum (TTU) serta
perbaikan sarana sanitasi dasar (Penyediaan Air Bersih, Jamban Keluarga, Tempat Sampah dan
Pengelolaan Air Limbah).
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 120
1. Pengawasan Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2017 jumlah TTU yang
ada sebanyak 8.207 buah, yang memenuhi syarat 6.186 buah (75%). Jumlah TPM yang ada
sebanyak 3.226 buah, yang memenuhi syarat hygiene sanitasi sebanyak 1.842 buah (36%). Jumlah
dan persentase TTU & TPM sehat menurut Kabupaten/Kota tahun 2017 dapat dilihat pada lampiran
Tabel 63 & 64 dan Gambar 4.18.a dan Gambar 4.18.b
GAMBAR 4.18.a
CAKUPAN TEMPAT TEMPAT UMUM YANG MEMENUHI SYARAT
MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 121
GAMBAR 4.18.b
CAKUPANG TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 122
2. Sarana Sanitasi Dasar
Sarana sanitasi dasar Penduduk dengan Akses berkelanjutan terhadap Air Bersih
berkualitas (layak) tahun 2016 sebanyak 2.539.474 (48,80%) pengguna dengan jumlah sarana
263.412 sarana Air Bersih, dengan jumlah asarana Air Bersih yang memenuhi syarat sebanyak
32.449 sarana.
Data kepemilikan sarana sanitasi dasar penduduk dengan akses terhadap fasilitas
sanitasi yang layak (Jamban Sehat) pada tahun 2016 sebanyak 2.294.772 penduduk pengguna
(44%), yang memenuhi syarat 22.906 sarana dari jumlah sarana 39.806 sarana.
Data Desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat sebanyak 2.332 Desa
(70,14%), desa yang sudah STBM sebanyak 775 desa (23,21%). Rincian data keluarga dengan
kepemilikan sarana sanitasi dasar dapat dilihat pada Lampiran Tabel 59, 61 dan 65.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 123
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 124
GAMBAR 4.19.b
CAKUPAN BALITA BGM
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2017
Dari gambar 4.19.a dan gambar 4.19.b di atas dapat dilihat cakupan Balita di Timbang dan
Balita BGM (Bawah Garis Merah) yang tertinggi ada pada kabupaten Ende, yang terendah ada di
Kabupaten Sumba Barat Daya dan Sumba Tengah.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 125
2. Pemberian Tablet Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan mata. Anak yang menderita kekurangan vitamin A
jika terserang penyakit campak, diare atau penyakit infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah
parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk
menyerap zat-zat gizi dan pada saat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam
tubuh. Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu yang lama juga akan mengakibatkan terjadinya
gangguan pada mata yang jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan kebutaan.
Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, jumlah anak bayi (6-11) pada tahun 2017
Jumlah Bayi sebanyak 130.425 bayi dan yang mendapat Vitamin A (6-11) 72.702 (56%), Jumlah
Anak Balita (12-59) yang mendapat Vitamin A 384.566 dari total jumlah Anak Balita (12-59) 502.214
orang, Jumlah Balita (6-59 bulan) yang mendapat Vitamin A 443.651 (70,13%) dari total Jumlah
Balita 632.639 orang . Rincian pemberian Vitamin pada Balita 1-4 tahun dan Bayi 6-11 bulan per
Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran Tabel 44.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 126
3. Pemberian Tablet Besi
Pelayanan pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia serta
meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya pada ibu hamil. Presentase
cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe-1 dan Fe-3) pada tahun 2017 dapat dilihat pada
Gambar 4.24 di bawah ini.
GAMBAR 4.20
CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU HAMIL
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2016
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 127
Pada Gambar 4.20 di atas terlihat bahwa cakupan pemberian tablet besi (Fe-1 dan Fe-3)
dari tahun 2017 tertinggi ada di Alor dan terendah di Sumba Barat. Rincian cakupan pemberian
tablet besi kepada ibu hamil menurut kabupaten/kota tahun 2016 dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 32.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 128
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas salah satunya didukung oleh sarana dan
prasaranan kesehatan yang memadai. Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan sebagai salah
satu syarat pokok dalam upaya meningkatkan taraf kesehatan masyarakat secara umum yang harus
dilakukan sera terus menerus dari tahun ke tahun. Sarana kesehatan tersebut berupa Rumah Sakit,
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Balai Pengobatan serta Tenaga Kesehatan.
Penyediaan sarana ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam
bab ini situasi sumber daya kesehatan disajikan melalui gambaran keadaan sarana kesehatan,
tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
1. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi Puskesmas Rawat Inap dan Non
rawat Inap, keliling dan pembantu), rumah sakit (umum dan khusus), sarana produksi dan distribusi
farmasi dan alat kesehatan, sarana Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM), dan
institusi pendidikan tenaga kesehatan.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 129
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Tahun 2013 jumlah Puskesmas 368 unit, jumlah Puskesmas
Rawat Inap sebanyak 108 unit dan Puskesmas non Rawat Inap sebanyak 260 unit. Tahun 2014
jumlah Puskesmas 379 unit, jumlah Puskesmas Rawat Inap sebanyak 179 unit dan Puskesmas non
Rawat Inap sebanyak 200 unit. Tahun 2015 jumlah Puskesmas sebanyak 383 dengan jumlah
Puskesmas Rawat Inap 190 unit dan puskesmas Non Rawat Inap 193 unit. Tahun 2016 menjadi 384
dengan jumlah puskesmas Rawat Inap 194 unit dan puskesmas Non Rawat Inap 190 unit. Tahun
2017 jumlah Puskesmas sebanyak 394 unit, dengan rincian Puskesmas Rawat Inap sebanyak 195
unit dan Puskesmas Non Rawat Inap sebanyak 199 unit.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 130
GAMBAR 5.1
JUMLAH PUSKESMAS RAWAT INAP DAN PUSKESMAS NON RAWAT INAP
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2013-2017
Gambar 5.1 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah Puskesmas Rawat Inap pada
tahun 2017 dibanding pada tahun 2013.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 131
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang bergerak di bidang
kuratif dan rehabilitatif, dan juga sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan. Sejalan dengan
meningkatnya kebutuhan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan, jumlah rumah sakit (umum dan
khusus) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Untuk mengetahui jumlah rumah sakit umum
dan khusus berdasarkan kepemilikannya pada periode tahun 2014-2017 dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 67 dan Gambar 5.2 di bawah ini.
GAMBAR 5.2
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2014-2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 132
Gambar 5.2 menunjukkan bahwa jumlah rumah sakit dari tahun 2014-2017 mengalami
peningkatan yang cukup signifikan, di mana tahun 2014 jumlah rumah sakit umum dan khusus
masing-masing 23 unit dan 3 unit. Tahun 2015 jumlah rumah sakit umum dan khusus masing-
masing 40 unit dan 5 unit. Tahun 2016 jumlah rumah sakit umum dan khusus masing-masing 40 unit
dan 5 unit dan Tahun 2017 jumlah rumah sakit umum dan khusus bertambah menjadi 44 unit dan 6
unit.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 133
Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri. Pada tahun 2016 jumlah posyandu
berjumlah 10.033 Posyandu, posyandu aktif sebanyak 5.753 (57,34%), sedangkan tahun 2017
jumlah Posyandu berjumlah 10.080 posyandu, posyandu aktif sebanyak 5.119 unit (50,78%). Pada
tahun 2017, terjadi penambahan jumlah Posyandu dibanding tahun 2016 sebanyak 47 Posyandu,
Rincian Posyandu berdasarkan Strata ini dapat dilihat pada Lampiran Tabel 69 dan Gambar 5.3.
GAMBAR 5.3
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA
DI KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2017
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 134
Gambar 5.3 menunjukkan bahwa jumlah Posyandu menurut Strata di Kabupaten/Kota terbanyak
Posyandu Strata Purnama sebesar 4.618 unit dan yang paling sedikit Posyandu Strata Mandiri
sebesar 501.
Poskesdes merupakan salah satu upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa. Kegiatan utama poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans
perilaku berisiko, lingkungan dan masalah kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan
kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan. Pelayanan yang
diberikan di Poskesdes juga mencakup pertolongan persalinan dan pelayanan KIA. Tenaga
Poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2 (dua) orang kader. Pada tahun 2014 berjumlah 728
buah, tahun 2015 jumlah Poskesdes meningkat menjadi 803 buah, tahun 2016 jumlah Poskesdes
yang dilaporkan menurun menjadi 720 buah dan tahun 2017 jumlah Poskesdes meningkat menjadi
966 buah. Jumlah Polindes pada tahun 2014 sebanyak 1.022 buah, tahun 2015 menurun menjadi
981 buah, pada tahun 2016 jumlah Polindes meningkat menjadi 1,010 buah, sedangkan tahun 2017
jumlah Polindes menurun menjadi 843 buah. Jumlah Posbindu pada tahun 2014 sebanyak 81 buah,
tahun 2015 meningkat menjadi 105 buah dan pada tahun 2016 meningkat menjadi 203 buah.
Sedangkan tahun 2017 jumlah Posbindu meningkat pesat menjadi 526 buah. Rincian jumlah
Poskesdes, Polindes dan Posbindu tahun 2017 menurut Kabupaten/Kota disajikan pada Lampiran
Tabel 70.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 135
Desa/Kelurahan Siaga adalah desa/kelurahan yang memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan secara mandiri.
Menindaklanjuti Kepmenkes RI Nomor : 1529/Menkes/SK/X/2010, Desa/Kelurahan Siaga
dikembangkan menjadi Desa/Kelurahan Siaga Aktif. Desa/kelurahan Siaga Aktif adalah bentuk
pengembangan dari Desa Siaga yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas), Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu) atau sarana kesehatan lainnya, dan
atau penduduknya mengembangkan UKBM dan melaksanakan surveilens berbasis masyarakat
(meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan, dan perilaku), kedaruratan
kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakat
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jumlah Desa Siaga tahun 2014 sebanyak
1.601 buah (49,9%). Tahun 2015 jumlah Desa Siaga sebanyak 1.599 (48,9%) desa dan pada tahun
2016 jumlah Desa Siaga meningkat menjadi 1.730 (52,03%) desa. Sedangkan Tahun 2017 jumlah
Desa Siaga Aktif menurun dari tahun 2016 menjadi 1.536 desa (45,93%). Rincian jumlah Desa
Siaga per Kabupaten/Kota Tahun 2017 dapat kita lihat pada Lampiran Tabel 71.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 136
B. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan yang memadai baik dari segi jenis, jumlah maupun kualitas diperlukan
dalam pembangunan kesehatan. pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat membutuhkan
tenaga kesehatan dengan disiplin ilmu yang lengkap pula di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama
maupun Lanjutan (FKTP maupun L). Banyaknya institusi pendidikan baik yang dikelola pemerintah
maupun swasta, berdampak pada jumlah tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan di FKTP
maupun L.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 137
TABEL 5. 1
TENAGA KESEHATAN MENURUT JENISNYA
RATIO PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2017
Tabel 5.1 di atas, ratio masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk,
artinya bahwa dalam 100.000 penduduk dapat dilayani oleh tenaga kesehatan sesuai masing-
masing jenis yang tenaga pada tabel 5.1 tersebut di atas.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 138
A. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan adalah salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam
menjalankan pembangunan kesehatan. Untuk mendukung pembangunan di bidang kesehatan di
Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2014-2017 terdapat berbagai sumber pembiayaan kesehatan
seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) dan Sumber Pemerintah Lain. Pada tahun
2014 total anggaran kesehatan sebesar Rp. 2.702.632.903.832,- total anggaran kesehatan
bersumber APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 sebesar Rp. 2.228.028.861.645,- atau 82,44%. Total
anggaran kesehatan Tahun 2015 sebesar Rp.1.247.694.699.611, total anggaran bersumber APBD
Kabupaten/Kota sebesar Rp.1.015.461.992.311,- atau 81,38% dan pada tahun 2016 alokasi
anggaran kesehatan sebesar Rp. 2.517.429.213.899,- sedangkan total APBD Kabupaten/Kota
sebesar Rp.11.676.388.716.879,- atau 66,59%. Tahun 2017 alokasi Anggaran Kesehatan
Kabupaten/Kota sebesar Rp. 5.215.164.274.256,- sedangkan Total APBD Kabupaten/Kota sebesar
Rp. 11.647.172.125.804,- (Rinciannya dapat dilihat pada Lampiran Tabel 81).
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 139
BAB VI
PENUTUP
TABEL 5. 1
TENAGA KESEHATAN MENURUT JENISNYA
RATIO PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2017
Tabel 5.1 di atas, ratio masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk,
artinya bahwa dalam 100.000 penduduk dapat dilayani oleh tenaga kesehatan sesuai masing-
masing jenis yang tenaga pada tabel 5.1 tersebut di atas.
A. PEMBIAYAAN KESEHATAN
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 138
Pembiayaan kesehatan adalah salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam
menjalankan pembangunan kesehatan. Untuk mendukung pembangunan di bidang kesehatan di
Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2014-2017 terdapat berbagai sumber pembiayaan kesehatan
seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) dan Sumber Pemerintah Lain. Pada tahun
2014 total anggaran kesehatan sebesar Rp. 2.702.632.903.832,- total anggaran kesehatan
bersumber APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 sebesar Rp. 2.228.028.861.645,- atau 82,44%. Total
anggaran kesehatan Tahun 2015 sebesar Rp.1.247.694.699.611, total anggaran bersumber APBD
Kabupaten/Kota sebesar Rp.1.015.461.992.311,- atau 81,38% dan pada tahun 2016 alokasi
anggaran kesehatan sebesar Rp. 2.517.429.213.899,- sedangkan total APBD Kabupaten/Kota
sebesar Rp.11.676.388.716.879,- atau 66,59%. Tahun 2017 alokasi Anggaran Kesehatan
Kabupaten/Kota sebesar Rp. 5.215.164.274.256,- sedangkan Total APBD Kabupaten/Kota sebesar
Rp. 11.647.172.125.804,- (Rinciannya dapat dilihat pada Lampiran Tabel 81).
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 139
BAB VI
PENUTUP
Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017 memberikan gambaran secara
garis besar tentang situasi dan kondisi kesehatan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2017 yang mana memperlihatkan seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan yang
telah dicapai, serta menunjukkan kekurangan dan kelebihan dari setiap upaya-upaya kesehatan yang
dilaksanakan tentunya tidak terlepas dari kontribusi lintas sektor terkait.
Gambaran tersebut merupakan fakta yang harus dikomunikasikan baik kepada pimpinan
dan pengelola program kesehatan maupun kepada lintas sektor dan masyarakat di kabupaten/kota yang
dideskripsikan melalui data dan informasi. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang
disajikan di dalam Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Demikianlah penyajian Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017 dengan
harapan bermanfaat bagi berbagai pihak.
REVOLUSI KIA NTT : Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai 140
RESUME PROFIL KESEHATAN
PROVINSI NTT
TAHUN 2017
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 47.932 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 3344 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 2.619.181 2.668.121 5.287.302 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,7 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 110,3 Jiwa/Km
2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 65,3 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 98,2 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 45.689 43.644 136.337 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 15 12 9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 433 292 725 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 0 0 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 637 407 1.044 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 0 0 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 707 467 1.174 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0 0 9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 163 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 120 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 73 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 56,56 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 63,68 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 64,01 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 64,12 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 36,39 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 58,65 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 57,23 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 30,08 26,93 23,10 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 5,24 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 32,51 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang #REF! #REF! #REF! % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 5,34 6,12 5,63 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 59,82 59,59 68,79 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 53,97 53,64 63,25 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 35,73 34,38 72,12 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 62,81 63,12 71,27 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 65,88 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 78 76 #REF! % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi #REF! #REF! #REF! % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 44,57 45,81 55,74 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 63,88 64,24 76,57 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 61,62 61,60 65,63 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 3,91 3,99 3,78 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 47,13 46,58 51,38 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 53,24 52,79 55,72 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 4,70 4,87 4,62 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 97,05 94,63 96,49 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 108,17 105,55 106,87 % Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,47 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 57,68 sekolah Tabel 51
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 44,00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 6,00 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 67
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0-4 321.875 310.764 632.639 103,58
2 5-9 306.635 300.606 607.241 102,01
3 10 - 14 299.270 288.228 587.498 103,83
4 15 - 19 278.243 263.710 541.953 105,51
5 20 - 24 234.581 223.875 458.456 104,78
6 25 - 29 183.898 187.597 371.495 98,03
7 30 - 34 165.900 178.326 344.226 93,03
8 35 - 39 153.153 172.042 325.195 89,02
9 40 - 44 142.063 159.079 301.142 89,30
10 45 - 49 130.480 142.979 273.459 91,26
11 50 - 54 115.050 123.879 238.929 92,87
12 55 - 59 95.399 101.322 196.721 94,15
13 60 - 64 71.701 75.540 147.241 94,92
14 65 - 69 50.185 55.490 105.675 90,44
15 70 - 74 34.672 40.102 74.774 86,46
16 75+ 36.076 44.582 80.658 80,92
JUMLAH 2.619.181 2.668.121 5.287.302 98,17
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 65
Sumber: BPS Provinsi Tahun 2017
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 1.990.671 2.056.751 4.047.422 100,00
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 0 0,00 0,00 0,00
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3 0 0,00 0,00 0,00
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 0,00 0,00 0,00
b. SD/MI 0 0,00 0,00 0,00
c. SMP/ MTs 0 0,00 0,00 0,00
d. SMA/ MA 0 0,00 0,00 0,00
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0,00 0,00 0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0,00 0,00 0,00
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0,00 0,00 0,00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0,00 0,00 0,00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH KELAHIRAN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 4.103 18 4.121 3.999 16 4.015 8.499 34 8.533
2 KUPANG 26 3.131 74 3.205 2.939 48 2.987 9.555 122 9.677
3 TTS 35 4.613 65 4.678 4.607 57 4.664 12.646 122 12.768
4 TTU 26 2.746 56 2.802 2.317 42 2.359 6.292 98 6.390
5 BELU 17 2.290 51 2.341 2.281 32 2.313 5.238 83 5.321
6 MALAKA 20 1.728 4 1.732 1.761 5 1.766 4.620 9 4.629
7 ALOR 26 2.330 9 2.339 2.463 2 2.465 5.512 11 5.523
8 LEMBATA 9 1.061 8 1.069 1.070 10 1.080 3.405 18 3.423
9 FLORES TIMUR 21 2.186 41 2.227 2.016 38 2.054 5.582 79 5.661
10 SIKKA 23 2.121 0 2.121 2.202 0 2.202 7.021 0 7.021
11 ENDE 24 2.251 41 2.292 2.403 52 2.455 5.990 93 6.083
12 NAGEKEO 7 1.298 19 1.317 1.195 20 1.215 3.518 39 3.557
13 NGADA 14 1.352 13 1.365 1.244 22 1.266 3.939 35 3.974
14 MANGGARAI TIMUR 25 2.872 60 2.932 2.508 49 2.557 7.297 109 7.406
15 MANGGARAI 21 3.144 44 3.188 2.959 40 2.999 8.547 84 8.631
16 MANGGARAI BARAT 18 2.401 41 2.442 2.148 22 2.170 7.475 63 7.538
17 SUMBA TIMUR 22 2.487 59 2.546 2.245 42 2.287 7.018 101 7.119
18 SUMBA TENGAH 8 1.078 12 1.090 718 10 728 2.204 22 2.226
19 SUMBA BARAT 9 382 12 394 739 6 745 3.721 18 3.739
20 SUMBA BARAT DAYA 14 0 0 0 0 11.047 30 11.077
21 ROTE NDAO 12 1.255 34 1.289 1.133 17 1.150 4.467 51 4.518
22 SABU RAIJUA 6 860 22 882 697 16 713 2.744 38 2.782
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 45.689 683 46.372 43.644 546 44.190 136.337 1.259 137.596
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 14,7 12,4 9,1
Sumber : Data proyeksi Pusdatin Tahun 2017 dan Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN
PUSKESMAS ANAK ANAK ANAK
NEONATAL BAYIa BALITA NEONATAL BAYIa BALITA NEONATAL BAYIa BALITA
BALITA BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA KUPANG 11 10 17 0 17 13 20 11 31 23 37 11 48
2 KUPANG 26 37 49 5 54 23 34 3 37 60 83 8 91
4 TTU 26 28 41 5 46 23 39 3 42 51 80 8 88
5 BELU 17 14 20 1 21 12 19 2 21 26 39 3 42
6 MALAKA 20 13 13 0 13 2 3 0 3 15 16 0 16
7 ALOR 26 4 7 0 7 2 4 0 4 6 11 0 11
8 LEMBATA 9 8 14 1 15 7 17 1 18 15 31 2 33
9 FLORES TIMUR 21 17 32 5 37 11 15 5 20 28 47 10 57
10 SIKKA 23 40 67 14 81 0 0 0 0 40 67 14 81
11 ENDE 24 27 29 1 30 30 30 0 30 57 59 1 60
12 NAGEKEO 7 17 21 0 21 15 18 0 18 32 39 0 39
13 NGADA 14 10 16 2 18 13 17 3 20 23 33 5 38
14 MANGGARAI TIMUR 25 23 42 6 48 6 11 0 11 29 53 6 59
15 MANGGARAI 21 29 39 0 39 26 31 0 31 55 70 0 70
16 MANGGARAI BARAT 18 28 39 0 39 18 22 0 22 46 61 0 61
17 SUMBA TIMUR 22 0 31 7 38 0 23 5 28 0 54 12 66
18 SUMBA TENGAH 8 16 18 1 19 15 18 2 20 31 36 3 39
19 SUMBA BARAT 9 2 2 0 2 1 1 0 1 3 3 0 3
21 ROTE NDAO 12 16 26 9 35 10 10 11 21 26 36 20 56
22 SABU RAIJUA 6 17 21 7 28 10 12 6 18 27 33 13 46
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 433 637 70 707 292 407 60 467 725 1.044 130 1.174
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU
JUMLAH JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN
PUSKESMAS HIDUP 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
< 20 tahun ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2 KUPANG 26 9.555 0 0 0 0 0 3 5 8 0 1 1 2 0 4 6 10
3 TTS 35 12.646 0 0 0 0 1 13 5 19 1 7 6 14 2 20 11 33
4 TTU 26 6.292 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2
5 BELU 17 5.238 1 1 0 2 0 1 1 2 0 0 1 1 1 2 2 5
6 MALAKA 20 4.620 0 0 1 1 0 2 0 2 0 1 0 1 0 3 1 4
7 ALOR 26 5.512 1 3 1 5 0 5 0 5 1 0 1 2 2 8 2 12
8 LEMBATA 9 3.405 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 3 0 3
10 SIKKA 23 7.021 0 2 0 2 0 1 1 2 0 1 0 1 0 4 1 5
11 ENDE 24 5.990 0 3 0 3 0 2 2 4 0 1 2 3 0 6 4 10
12 NAGEKEO 7 3.518 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 5 0 5 0 5
13 NGADA 14 3.939 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
15 MANGGARAI 21 8.547 0 1 0 1 1 0 0 1 0 2 1 3 1 3 1 5
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ KASUS TB ANAK 0-
JUMLAH JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KABUPATEN 14 TAHUN
PUSKESMAS 3 P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 11 211.104 201.604 412.708 209 58 150 41,78 359 427 58 312 42,22 739 0 0,00
2 KUPANG 26 190.480 182.297 372.777 113 61 71 38,59 184 229 55 184 44,55 413 44 10,65
3 TTS 35 228.917 235.063 463.980 107 43 131 53,04 247 219 47 277 52,83 496 38 7,41
4 TTU 26 123.384 126.327 249.711 94 67 47 33,33 141 156 62 97 38,34 253 7 2,77
5 BELU 17 106.782 106.814 213.596 132 61 83 38,60 215 335 57 248 42,54 583 10 1,72
6 MALAKA 19 90.121 96.191 186.312 87 56 69 44,23 156 145 50 147 50,34 292 16 5,48
7 ALOR 26 98.916 103.974 202.890 92 59 64 41,03 156 167 60 113 40,36 280 20 7,14
8 LEMBATA 9 64.581 73.133 137.714 37 57 28 43,08 65 108 60 73 40,33 181 0 0,00
9 FLORES TIMUR 22 120.285 131.326 251.611 104 66 54 34,18 158 114 64 64 35,96 178 5 2,81
10 SIKKA 23 150.023 167.269 317.292 174 60 114 39,58 288 233 59 162 41,01 395 0 0,00
11 ENDE 24 128.819 143.265 272.084 79 55 65 45,14 144 177 55 142 44,51 319 6 1,88
12 NAGEKEO 7 69.291 73.513 142.804 37 55 30 44,78 67 96 62 59 38,06 155 8 5,16
13 NGADA 14 77.701 81.380 159.081 39 61 25 39,06 64 82 62 50 37,88 132 2 1,52
14 MANGGARAI TIMUR 25 138.380 141.738 280.118 75 69 34 31,19 109 94 67 46 32,86 140 0 0,00
15 MANGGARAI 21 161.192 168.006 329.198 88 66 46 34,33 134 153 65 81 34,62 234 4 1,71
16 MANGGARAI BARAT 18 130.199 133.008 263.207 86 59 61 41,50 147 205 62 126 38,07 331 16 4,83
17 SUMBA TIMUR 22 129.389 123.315 252.704 150 55 125 45,45 275 321 58 229 41,64 550 0 0,00
18 SUMBA TENGAH 8 36.385 34.334 70.719 70 56 55 44,00 125 74 56 58 43,94 132 8 6,06
19 SUMBA BARAT 9 64.918 60.858 125.776 130 59 91 41,18 221 204 57 156 43,33 360 8 2,22
20 SUMBA BARAT DAYA 13 170.293 161.601 331.894 174 53 153 46,79 327 231 54 195 45,77 426 47 11,03
21 ROTE NDAO 12 81.207 78.407 159.614 33 46 39 54,17 72 47 46 55 53,92 102 0 0,00
22 SABU RAIJUA 6 46.814 44.698 91.512 14 45 17 54,84 31 28 54 24 46,15 52 13 25,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 393 2.619.181 2.668.121 5.287.302 2.124 58 1.552 42 3.685 3.845 57 2.898 43 6.743 252 4
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 81,09 58,17 69,70
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 146,80 108,62 127,53
Sumber : Laporan TB Seksi P2PM Dinkes Prov NTT Tahun 2017
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
TB PARU
JUMLAH SUSPEK % BTA (+)
NO KABUPATEN BTA (+)
PUSKESMAS TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 0 209 150 359 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 KUPANG 26 2.195 2.394 4.589 113 71 184 5 3 4
3 TTS 35 1.012 1.107 2.119 107 131 244 11 12 12
4 TTU 26 1.438 1.336 2.774 94 47 141 7 4 5
5 BELU 17 1.350 870 2.220 132 83 215 10 10 10
6 MALAKA 20 988 1.333 2.321 87 69 156 9 5 7
7 ALOR 26 451 405 856 92 64 156 20 16 18
8 LEMBATA 9 381 317 698 37 28 65 10 9 9
9 FLORES TIMUR 21 1.030 947 1.977 104 54 158 10 6 8
10 SIKKA 23 1.260 1.246 2.506 174 114 288 14 9 11
11 ENDE 24 1.551 1.815 3.366 79 65 144 5 4 4
12 NAGEKEO 7 352 329 681 37 30 67 11 9 10
13 NGADA 14 548 584 1.132 39 25 64 7 4 6
14 MANGGARAI TIMUR 25 680 711 1.391 75 34 109 11 5 8
15 MANGGARAI 21 943 643 1.586 88 46 134 9 7 8
16 MANGGARAI BARAT 18 296 214 510 86 61 147 29 29 29
17 SUMBA TIMUR 22 3.443 150 125 240 #DIV/0! #DIV/0! 7
18 SUMBA TENGAH 8 1.283 881 2.164 70 55 125 5 6 6
19 SUMBA BARAT 9 105 103 208 130 91 221 124 88 106
20 SUMBA BARAT DAYA 14 1.572 1.257 2.829 174 153 327 11 12 12
21 ROTE NDAO 12 296 400 696 33 39 72 11 10 10
22 SABU RAIJUA 6 88 49 137 14 17 31 16 35 23
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 17.819 16.941 38.203 2.124 1.552 3.647 12 9 10
Sumber : Laporan TB Seksi P2PM Dinkes Prov NTT Tahun 2017
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga
Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH
HI V AIDS KEMATIAN AKIBAT SYPHILIS
AIDS
NO KELOMPOK UMUR PROPORSI PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P L P L+P KELOMPOK
UMUR UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PROPORSI JENIS KELAMIN 56,47 43,53 62,15 37,85 48,51 51,49 46,00 54,00
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
NO UNIT TRANSFUSI DARAH POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 RSUD / UTDRS Kefa 895 940 1.835 250 27,93 235 25,00 485 26,43 0 0,00 0 0,00 0 0,00
PMI Kabupaten Belu 1.859 1.057 2.916 1.859 100,00 1.057 100,00 2.916 100,00 5 0,27 0 0,00 5 0,17
RSUD dr. Hendrikus
1.366 356 1.722 1.357 99,34 354 99,44 1.711 99,36 3 0,22 0 0,00 3 0,18
Fernandez
PMI Kabupaten Ngada 1.152 552 1.704 1.152 100,00 552 100,00 1.704 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
RSUD dr. Ben Mboi Ruteng 2.475 819 3.294 2.475 100,00 819 100,00 3.294 100,00 12 0,48 10 1,22 22 0,67
RSK Lendemoripa 441 5 446 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 8.212 3.759 11.971 7.117 86,67 3.047 81,06 10.164 84,91 20 0,28 10 0 30 0,30
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
DIARE
JUMLAH JUMLAH PENDUDUK DIARE DITANGANI
NO KABUPATEN JUMLAH TARGET PENEMUAN
PUSKESMAS L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA KUPANG 11 211.104 201.604 412.708 4.518 4.314 8.832 3.465 77 3.339 77 6.804 77
2 KUPANG 26 190.480 182.297 372.777 4.076 3.901 7.977 3.829 94 4.400 113 8.229 103
3 TTS 35 228.917 235.063 463.980 4.899 5.030 9.929 3.495 71 4.058 81 7.553 76
4 TTU 26 123.384 126.327 249.711 2.640 2.703 5.344 928 35 966 36 1.894 35
5 BELU 17 106.782 106.814 213.596 2.285 2.286 4.571 935 41 967 42 1.902 42
6 MALAKA 20 90.121 96.191 186.312 1.929 2.058 3.987 672 35 921 45 1.593 40
7 ALOR 26 98.916 103.974 202.890 2.117 2.225 4.342 1.936 91 2.006 90 3.942 91
8 LEMBATA 9 64.581 73.133 137.714 1.382 1.565 2.947 887 64 922 59 1.809 61
9 FLORES TIMUR 21 120.285 131.326 251.611 2.574 2.810 5.384 1.261 49 1.515 54 2.776 52
10 SIKKA 23 150.023 167.269 317.292 3.210 3.580 6.790 0 0 2.816 41
11 ENDE 24 128.819 143.265 272.084 2.757 3.066 5.823 2.152 78 2.205 72 4.357 75
12 NAGEKEO 7 69.291 73.513 142.804 1.483 1.573 3.056 1.058 71 1.159 74 2.217 73
13 NGADA 14 77.701 81.380 159.081 1.663 1.742 3.404 1.428 86 1.555 89 2.983 88
14 MANGGARAI TIMUR 25 138.380 141.738 280.118 2.961 3.033 5.995 1.599 54 1.593 53 3.192 53
15 MANGGARAI 21 161.192 168.006 329.198 3.450 3.595 7.045 2.185 63 1.884 52 4.069 58
16 MANGGARAI BARAT 18 130.199 133.008 263.207 2.786 2.846 5.633 2.169 78 2.099 74 4.268 76
17 SUMBA TIMUR 22 129.389 123.315 252.704 2.769 2.639 5.408 3.805 137 3.700 140 7.505 139
18 SUMBA TENGAH 8 36.385 34.334 70.719 779 735 1.513 1.104 142 1.100 150 2.204 146
19 SUMBA BARAT 9 64.918 60.858 125.776 1.389 1.302 2.692 1.526 1.526 1.553 119 3.079 114
20 SUMBA BARAT DAYA 14 170.293 161.601 331.894 3.644 3.458 7.103 0 0 0 0 310 4
21 ROTE NDAO 12 81.207 78.407 159.614 1.738 1.678 3.416 1.847 106 1.952 116 3.799 111
22 SABU RAIJUA 6 46.814 44.698 91.512 1.002 957 1.958 1.883 188 1.025 107 2.908 148
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 2.619.181 2.668.121 5.287.302 56.050 57.098 113.148 38.164 68,1 38.919 68,2 80.209 70,9
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14
KASUS BARU
JUMLAH
NO KABUPATEN Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 0 4 4 27 15 42 27 19 46
2 KUPANG 26 12 2 14 22 14 36 34 16 50
3 TTS 35 0 0 0 6 1 7 6 1 7
4 TTU 26 3 0 3 23 11 34 26 11 37
5 BELU 17 1 0 0 10 2 12 11 2 13
6 MALAKA 20 3 1 4 10 1 11 13 2 15
7 ALOR 26 10 7 17 30 15 45 40 22 62
8 LEMBATA 9 0 0 0 7 3 10 7 3 10
9 FLORES TIMUR 21 4 0 7 32 7 39 36 7 43
10 SIKKA 23 1 0 1 18 5 23 19 5 24
11 ENDE 24 0 0 12 20 7 27 20 7 27
12 NAGEKEO 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 NGADA 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 MANGGARAI TIMUR 25 0 0 2 0 0 0 0 0 0
15 MANGGARAI 21 0 0 0 3 0 3 3 0 3
16 MANGGARAI BARAT 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 SUMBA TIMUR 22 0 0 0 0 0
18 SUMBA TENGAH 8 2 0 2 3 1 4 5 1 6
19 SUMBA BARAT 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 SUMBA BARAT DAYA 14 2 0 5 7 3 10 9 3 12
21 ROTE NDAO 12 0 0 0 4 3 7 4 3 7
22 SABU RAIJUA 6 1 4 5 11 6 17 12 10 22
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 39 18 57 233 94 327 272 112 384
PROPORSI JENIS KELAMIN 68,42 31,58 71,25 28,75 70,83 29,17
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 10,38 4,20 7,26
Sumber : Laporan Kusta Tahun 2017 (Seksi P2PM Dinkes Provinsi NTT)
TABEL 15
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
KASUS BARU
JUMLAH PENDERITA KUSTA
NO KABUPATEN PENDERITA CACAT TINGKAT 2
PUSKESMAS 0-14 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA KUPANG 11 46 6 13,04 4 8,70 `
2 KUPANG 26 50 1 2,00 1 2,00
3 TTS 35 7 0 0,00 0 -
4 TTU 26 37 1 2,70 0 -
5 BELU 17 13 1 7,69 3 23,08
6 MALAKA 20 15 0 0,00 0 -
7 ALOR 26 62 36 58,06 0 -
8 LEMBATA 9 10 6 60,00 3 30,00
9 FLORES TIMUR 21 43 5 11,63 3 6,98
10 SIKKA 23 24 3 12,50 1 4,17
11 ENDE 24 27 0 0,00 0 -
12 NAGEKEO 7 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 NGADA 14 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 MANGGARAI TIMUR 25 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 MANGGARAI 21 3 0 0,00 0 -
16 MANGGARAI BARAT 18 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 SUMBA TIMUR 22 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
18 SUMBA TENGAH 8 6 0 0,00 1 16,67
19 SUMBA BARAT 9 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 SUMBA BARAT DAYA 14 12 0 0,00 0 -
21 ROTE NDAO 12 7 1 14,29 0 -
22 SABU RAIJUA 6 22 6 27,27 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 384 66 17,19 16 4,17
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 17,19 4,17
Sumber : Laporan Kusta Tahun 2017 (Seksi P2PM Dinkes Provinsi NTT)
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
KASUS TERCATAT
JUMLAH
NO KABUPATEN Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 2 4 6 42 17 59 44 21 65
2 KUPANG 26 24 8 32 18 13 31 42 21 63
3 TTS 35 0 0 0 6 1 7 6 1 7
4 TTU 26 3 0 3 23 11 34 26 11 37
5 BELU 17 1 0 1 15 3 18 16 3 19
6 MALAKA 20 7 1 8 12 1 13 19 2 21
7 ALOR 26 37 23 60 68 34 102 105 57 162
8 LEMBATA 9 0 0 0 10 1 11 10 1 11
9 FLORES TIMUR 21 4 2 6 45 14 59 49 16 65
10 SIKKA 23 1 23 0 0 24
11 ENDE 24 0 0 0 20 7 27 20 7 27
12 NAGEKEO 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 NGADA 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 MANGGARAI TIMUR 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 MANGGARAI 21 0 0 0 4 0 4 4 0 4
16 MANGGARAI BARAT 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 SUMBA TIMUR 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 SUMBA TENGAH 8 2 0 2 4 2 6 6 2 8
19 SUMBA BARAT 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 SUMBA BARAT DAYA 14 2 0 2 7 3 10 9 3 12
21 ROTE NDAO 12 0 0 0 4 3 7 4 3 7
22 SABU RAIJUA 6 1 4 5 11 8 19 12 12 24
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 83 42 126 289 118 430 372 160 556
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 1,42 0,01 0,01
Sumber : Laporan Kusta Tahun 2017 (Seksi P2PM Dinkes Provinsi NTT)
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
MALARIA
JUMLAH SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KABUPATEN SUSPEK MENINGGAL CFR
PUSKESMAS POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KOTA KUPANG 11 0 0 0 146 669 815 35 23,97 18 3 53 6,50 0 0 0 0,00 0,00 0,00
2 KUPANG 26 2.175 3.839 6.014 2.001 3.665 5.666 202 10,09 236 6 438 7,73 0 0 0 0,00 0,00 0,00
3 TTS 35 648 6807 7.455 2797 6807 9.604 702 25,10 843 12 1.545 16,09 0 0 0 0,00 0,00 0,00
5 BELU 17 0 0 0 8.715 15.175 23.890 409 4,69 386 3 795 3,33 0 0 0 0,00 0,00 0,00
6 MALAKA 20 2.165 1.833 3.998 7.839 4.566 12.405 318 4,06 315 7 633 5,10 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7 ALOR 26 1.210 1.345 2.555 946 1.039 1.985 681 71,99 691 67 1.372 69,12 0 0 0 0,00 0,00 0,00
8 LEMBATA 9 6.037 7.329 13.366 4.802 6.819 11.621 693 14,43 727 11 1.420 12,22 0 0 0 0,00 0,00 0,00
9 FLORES TIMUR 21 19 107 126 2.325 3.765 6.090 470 20,22 431 11 901 14,79 0 0 0 0,00 0,00 0,00
10 SIKKA 23 38.591 - - 38.591 #DIV/0! #DIV/0! 564 1,46 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
11 ENDE 24 0 0 0 5.543 7.975 13.518 328 5,92 354 4 682 5,05 0 0 0 0,00 0,00 0,00
12 NAGEKEO 7 0 0 10.193 1.312 1.434 2.746 40 3,05 3 0 43 1,57 0 0 0 0,00 0,00 0,00
13 NGADA 14 646 3.261 3.907 3.261 3.907 7.168 36 1,10 4 0 40 0,56 0 0 0 0,00 0,00 0,00
14 MANGGARAI TIMUR 25 1.102 7.615 8.717 1.102 7.615 8.717 4 0,36 1 0 5 0,06 0 0 0 0,00 0,00 0,00
15 MANGGARAI 21 1.722 6.164 7.886 1.722 6.164 7.886 14 0,81 6 0 20 0,25 0 0 0 0,00 0,00 0,00
16 MANGGARAI BARAT 18 4.367 7.167 11.534 4.367 7.167 11.534 86 1,97 90 1 176 1,53 0 0 0 0,00 0,00 0,00
17 SUMBA TIMUR 22 0 0 0 0 0 39.153 3.779 #DIV/0! 3.616 #DIV/0! 7.395 18,89 0 0 0 0,00 0,00 0,00
18 SUMBA TENGAH 8 5.262 4.692 9.954 5.262 4.692 9.954 493 9,37 454 10 947 9,51 0 0 0 0,00 0,00 0,00
19 SUMBA BARAT 9 4.807 3.767 8.574 4.807 3.767 8.574 827 17,20 869 23 1.696 19,78 - - 0 0,00 0,00 0,00
20 SUMBA BARAT DAYA 14 0 0 0 0 0 2.083 332 #DIV/0! 467 #DIV/0! 799 38,36 0 0 0 0,00 0,00 0,00
21 ROTE NDAO 12 0 0 0 1.385 1.909 3.294 53 3,83 55 3 108 3,28 0 0 0 0,00 0,00 0,00
22 SABU RAIJUA 6 1.237 2.659 3.896 1.237 2.659 3.896 85 6,87 78 3 163 4,18 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 31.397 56.585 136.766 59.569 89.794 229.190 9.668 16,23 9.711 11 19.943 8,70 0 0 0 0 0 0
PENDERITA FILARIASIS
JUMLAH
NO KABUPATEN KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KOTA KUPANG 11 0 0 0 0 0 0
2 KUPANG 26 4 3 7 6 4 10
3 TTS 35 0 4 4 10 3 13
4 TTU 26 0 0 0 0 0 0
5 BELU 17 2 0 2 2 0 2
6 MALAKA 20 0 0 0 15 10 25
7 ALOR 26 0 0 0 0 0 0
8 LEMBATA 9 0 1 1 1 0 1
9 FLORES TIMUR 21 0 0 0 0 0 0
10 SIKKA 23 0 0 0 112 193 305
11 ENDE 24 0 0 0 0 0 0
12 NAGEKEO 7 0 0 0 0 0 0
13 NGADA 14 0 0 0 0 0 0
14 MANGGARAI TIMUR 25 0 0 0 0 0 0
15 MANGGARAI 21 0 0 0 15 10 25
16 MANGGARAI BARAT 18 0 0 0 0 0 0
17 SUMBA TIMUR 22 0 0 0 0 0 0
18 SUMBA TENGAH 8 0 0 0 59 101 160
19 SUMBA BARAT 9 0 0 0 16 22 38
20 SUMBA BARAT DAYA 14 0 0 0 50 63 113
21 ROTE NDAO 12 1 0 1 92 60 152
22 SABU RAIJUA 6 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 7 8 15 378 466 844
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 14 17 16
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2017
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 725.978 803.688 1.529.666 153.040 21,08 233.398 29,04 386.438 25,26 18.074 11,81 28.304 12,13 55.252 14,30
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
PEMERIKSAAN LEHER
JUMLAH PEREMPUAN IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN
NO KABUPATEN RAHIM DAN PAYUDARA
PUSKESMAS USIA 30-50 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KOTA KUPANG 11 0 1.235 #DIV/0! - - 1.575 127,53
2 KUPANG 26 35.273 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 TTS 35 75 0 0 0 #DIV/0! 1 #DIV/0!
4 TTU 26 32.719 230 1 1 0,43 0 0,00
5 BELU 17 24.556 595 2 5 0,84 6 1,01
6 MALAKA 20 12.333 7 0 2 28,57 0 0,00
7 ALOR 26 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 LEMBATA 9 4.599 53 1 3 5,66 2 3,77
9 FLORES TIMUR 21 40.880 1.086 3 10 0,92 0 0,00
10 SIKKA 23 429 #DIV/0! 28 6,53 0 0,00
11 ENDE 24 7.352 1.277 17 0 - 0 0,00
12 NAGEKEO 7 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 NGADA 14 23.729 188 1 2 1,06 0 0,00
14 MANGGARAI TIMUR 25 38.902 1.030 3 7 0,68 3 0,29
15 MANGGARAI 21 0 292 #DIV/0! 14 4,79 0 0,00
16 MANGGARAI BARAT 18 51.092 3.797 7 7 0,18 77 2,03
17 SUMBA TIMUR 22 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 SUMBA TENGAH 8 19.983 0 #DIV/0! #DIV/0!
19 SUMBA BARAT 9 13.574 3.241 24 0 - 0 0,00
20 SUMBA BARAT DAYA 14 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
21 ROTE NDAO 12 17.554 314 2 19 6,05 4 1,27
22 SABU RAIJUA 6 721 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 323.342 13.774 4 98 0,71 1.668 12,11
Sumber: …Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
YANG JUMLAH
JUMLAH JUMLAH ATTACK RATE
TERSERANG WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA PENDUDUK CFR (%)
JENIS PENDERITA KEMATIAN (%)
TERANCAM
NO KEJADIAN JUMLAH
LUAR BIASA JUMLAH
DESA/ DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
KEC DIKETAHUI AKHIR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
KEL LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
I KOTA KUPANG
Keracunan
Pangan 1 1 28/03/2017 28/03/2017 03/04/2017 5 4 9 0 0 0 0 2 3 1 0 2 0 0 1 0 1 1 5 4 9 100 100 100 - 25 11
(Kolbano)
Keracunan
1 1 05/05/2017 05/05/2017 07/05/2017 11 19 30 0 0 1 6 3 3 1 13 1 0 2 0 0 0 0 11 19 30 100 100 100 - - -
Pangan
Keracunan
1 1 01/09/2017 01/09/2017 02/09/2017 18 12 30 0 0 0 2 8 2 2 13 2 0 1 0 0 0 0 18 12 30 100 100 100 - - -
Pangan
KABUPATEN
2
ALOR
Keracunan
1 1 13/09/2017 13/09/2017 16/09/2017 4 3 7 0 1 3 1 1 2 1 3 5 4 9 80 75 78 50 33 43
Kacang Arbila
KABUPATEN
3 FLORES
TIMUR
Keracunan
1 1 13/03/2017 13/03/2017 17/03/2017 11 15 26 15 10 1 0 0 0 11 15 26 100 100 100 - - -
makanan
KABUPATEN
4
ENDE
CAMPAK 3 9 9 18
DBD 9 21 23 44
KABUPATEN
5 MANGGARAI
BARAT
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
1 KOTA KUPANG 11 9.349 8.834 94,5 7.447 79,7 8.924 7.950 89,1 7.859 88,1 7.991 89,55
2 KUPANG 26 10.511 7.298 69,4 4.990 47,5 10.033 5.338 53,2 6.017 60,0 6.017 59,97
3 TTS 35 13.911 10.353 74,4 10.025 72,1 13.278 8.097 61,0 8.100 61,0 8.723 65,69
4 TTU 26 6.921 5.943 85,9 4.678 67,6 6.607 5.006 75,8 4.945 74,8 5.082 76,92
5 BELU 17 5.762 5.144 89,3 4.098 71,1 5.500 4.525 82,3 4.502 81,9 4.589 83,44
6 MALAKA 20 5.082 3.722 73,2 2.726 53,6 4.851 3.511 72,4 3.561 73,4 3.527 72,71
7 ALOR 26 6.063 5.748 94,8 5.468 90,2 5.788 4.799 82,9 5.028 86,9 5.028 86,88
8 LEMBATA 9 3.746 2.450 65,4 1.457 38,9 3.575 2.108 59,0 2.079 58,1 2.077 58,09
9 FLORES TIMUR 21 6.140 4.540 73,9 3.384 55,1 5.861 4.203 71,7 3.889 66,4 4.250 72,51
10 SIKKA 23 7.723 5.476 70,9 4.171 54,0 7.372 5.077 68,9 4.844 65,7 4.844 65,71
11 ENDE 24 6.589 4.887 74,2 3.694 56,1 6.290 4.615 73,4 4.019 63,9 3.885 61,77
12 NAGEKEO 7 3.870 2.716 70,2 2.292 59,2 3.694 2.476 67,0 2.485 67,3 2.484 67,25
13 NGADA 14 4.333 2.801 64,6 2.031 46,9 4.136 2.590 62,6 2.420 58,5 2.594 62,72
14 MANGGARAI TIMUR 25 8.027 5.952 74,2 4.719,0 58,8 7.662 4.963 64,8 4.991 65,1 4.833 63,08
15 MANGGARAI 21 9.402 6.463 68,7 5.099 54,2 8.974 5.958 66,4 5.625 62,7 6.068 67,61
16 MANGGARAI BARAT 18 8.223 4.864 59,2 4.319 52,5 7.849 4.337 55,3 4.433 56,5 4.615 58,80
17 SUMBA TIMUR 22 7.720 5.181 67,1 3.192 41,3 7.369 4.546 61,7 4.848 65,8 4.350 59,03
18 SUMBA TENGAH 8 2.424 2.053 84,7 2.126 87,7 2.314 1.762 76,1 2.003 86,6 1.832 79,16
19 SUMBA BARAT 9 4.093 1.959 47,9 1.634 39,9 3.907 1.756 44,9 1.222 31,3 1.222 31,28
20 SUMBA BARAT DAYA 14 12.152 8.516 70,1 4.507 37,1 11.599 4.298 37,1 5.055 43,6 4.331 37,34
21 ROTE NDAO 12 4.914 2.514 51,2 1.723 35,1 4.690 2.029 43,3 2.141 45,6 1.888 40,25
22 SABU RAIJUA 6 3.018 1.817 60,2 1.038 34,4 2.881 1.217 42,2 1.567 54,4 1.567 54,38706
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 149.971 109.231 72,8 84.818 56,6 143.154 91.161 63,7 91.633 64,0 91.797 64,12472
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 1.025.550 8.782 0,9 7.019 0,7 6.877 0,7 4.230 0,4 3.991 0,4
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
`
JUMLAH JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
NO KABUPATEN
PUSKESMAS IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA KUPANG 11 9.349 0 - 8.323 89,03
2 KUPANG 26 10.511 6.244 59,41 5.208 49,55
3 TTS 35 13.911 0 - 8.447 60,72
4 TTU 26 6.921 5.895 85,17 5.488 79,29
5 BELU 17 5.762 3.125 54,24 4.622 80,22
6 MALAKA 20 5.082 3.760 73,99 3.760 73,99
7 ALOR 26 6.063 5.748 94,80 5.468 90,18
8 LEMBATA 9 3.746 - - 2.396 63,97
9 FLORES TIMUR 21 6.140 0 - 3.542 57,69
10 SIKKA 23 7.723 0 - 5.476 70,90
11 ENDE 24 6.589 0 - 4.006 60,80
12 NAGEKEO 7 3.870 2.720 70,29 3.040 78,56
13 NGADA 14 4.333 2.801 64,64 2.423 55,92
14 MANGGARAI TIMUR 25 8.027 4.395 54,75 4.546 56,64
15 MANGGARAI 21 9.402 5.896 62,71 5.616 59,73
16 MANGGARAI BARAT 18 8.223 5.318 64,68 4.187 50,92
17 SUMBA TIMUR 22 7.720 4.549 58,93 4.099 53,10
18 SUMBA TENGAH 8 2.424 0 - 2.126 87,69
19 SUMBA BARAT 9 4.093 0 - 1.383 33,79
20 SUMBA BARAT DAYA 14 12.152 0 - 558 4,59
21 ROTE NDAO 12 4.914 1.884 38,34 1.827 37,18
22 SABU RAIJUA 6 3.018 1.817 60,20 1.415 46,88
Sumber : Laporan Gizi Tahun 2017 (Seksi KESGA & KB Dinkes Prov NTT)
TABEL 33
PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH BAYI
JUMLAH JUMLAH KOMPLIKASI
NO KABUPATEN DENGAN KEBIDANAN L P L+P
PUSKESMAS IBU HAMIL KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KOTA KUPANG 11 9.349 1.870 1.083 58 4.103 3.999 8.102 615 600 1.215 100 16,3 98 16,3 198 16,3
2 KUPANG 26 10.511 2.102 1.723 82 4.657 4.424 9.081 625 595 1.220 233 37,3 196 32,9 429 35,2
3 TTS 35 13.911 2.782 978 35 6.251 6.097 12.348 692 691 1.383 119 17,2 91 13,2 210 15,2
4 TTU 26 6.921 1.384 1.384 100 2.971 2.830 5.801 412 348 760 225 54,6 221 63,5 446 58,7
5 BELU 17 5.762 1.152 725 63 2.398 2.361 4.759 371 381 752 155 41,8 167 43,8 322 42,8
6 MALAKA 20 5.082 1.016 710 70 1.956 1.949 3.905 254 261 515 115 45,3 99 37,9 214 41,6
7 ALOR 26 6.063 1.213 639 53 2.911 2.811 5.722 350 370 720 34 9,7 33 8,9 67 9,3
8 LEMBATA 9 3.746 749 237 32 1.061 1.070 2.131 155 161 316 56 36,1 70 43,5 126 39,9
9 FLORES TIMUR 21 6.140 1.228 908 74 2.647 2.412 5.059 328 302 630 328 100,0 302 100,0 630 100,0
10 SIKKA 23 7.723 1.545 1.035 67 2.121 2.202 4.323 318 330 648 - 0,0 - 0,0 - 0,0
11 ENDE 24 6.589 1.318 620 47 3.012 2.841 5.853 338 360 698 27 8,0 14 3,9 41 5,9
12 NAGEKEO 7 3.870 774 585 76 1.757 1.654 3.411 195 374 569 63 32,4 73 19,5 136 23,9
13 NGADA 14 4.333 867 415 48 1.887 1.725 3.612 203 187 390 99 48,8 87 46,5 186 47,7
14 MANGGARAI TIMUR 25 8.027 1.605 862 54 3.265 3.041 6.306 431 376 807 25 5,8 28 7,4 53 6,6
15 MANGGARAI 21 9.402 1.880 3.259 173 4.110 3.844 7.954 472 444 916 143 30,3 145 32,7 288 31,4
16 MANGGARAI BARAT 18 8.223 1.645 533 32 3.337 3.314 6.651 360 322 682 149 41,4 131 40,7 280 41,0
17 SUMBA TIMUR 22 7.720 1.544 299 19 2.487 5.368 7.855 373 805 1.178 - 0,0 - 0,0 - 0,0
18 SUMBA TENGAH 8 2.424 485 375 77 1.071 1.085 2.156 162 108 269 94 58,4 142 131,4 236 87,6
19 SUMBA BARAT 9 4.093 819 200 24 1.881 1.820 3.701 57 111 168 1 1,7 3 2,7 4 2,4
20 SUMBA BARAT DAYA 14 12.152 2.430 159 7 5.575 5.302 10.877 - - 3.347 17 #DIV/0! 20 #DIV/0! 37 1,1
21 ROTE NDAO 12 4.914 983 438 45 2.272 2.210 4.482 188 168 356 130 69,1 73 43,6 203 57,1
22 SABU RAIJUA 6 3.018 604 - - 860 697 1.557 129 105 234 - 0,0 - 0,0 - 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 149.971 29.994 17.167 57 62.590 63.056 125.646 7.027 7.400 17.773 2.113 30,1 1.993 26,9 4.106 23,1
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
TABEL 34
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KABUPATEN
PUSKESMAS KON OBAT LAIN NON + NON
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
DOM VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KOTA KUPANG 11 1.300 4,7 20 0,1 732 2,7 3.383 12,3 5.435 19,7 223 0,8 18.449 66,9 3.361 12,2 108 0,4 0 0,0 22.141 80,3 27.576 100,0
2 KUPANG 26 485 1,5 12 0,0 476 1,5 3.527 11,2 4.500 14,3 160 0,5 22.258 70,8 4.503 14,3 0 0,0 0 0,0 26.921 85,7 31.421 100,0
3 TTS 35 285 0,8 451 1,3 444 1,2 5.205 14,5 6.385 17,7 187 0,5 28.189 78,3 1.226 3,4 0 0,0 0 0,0 29.602 82,3 35.987 100,0
4 TTU 26 698 3,8 5 0,0 702 3,9 3.633 20,0 5.038 27,8 10 0,1 12.124 66,8 977 5,4 0 0,0 0 0,0 13.111 72,2 18.149 100,0
5 BELU 17 626 3,7 69 0,4 884 5,2 1.323 7,8 2.902 17,1 57 0,3 13.963 82,1 81 0,5 0 0,0 0 0,0 14.101 82,9 17.003 100,0
6 MALAKA 20 70 0,5 41 0,3 177 1,3 2.848 20,4 3.136 22,4 32 0,2 10.277 73,5 540 3,9 0 0,0 0 0,0 10.849 77,6 13.985 100,0
7 ALOR 26 75 0,4 0 0,0 38 0,2 738 4,1 851 4,7 168 0,9 14.323 79,9 2.589 14,4 3 0,0 0 0,0 17.083 95,3 17.934 100,0
8 LEMBATA 9 34 0,6 8 0,1 90 1,6 2.180 39,3 2.312 41,7 34 0,6 2.440 44,0 760 13,7 0 0,0 0 0,0 3.234 58,3 5.546 100,0
9 FLORES TIMUR 21 1.128 8,6 65 0,5 1.421 10,9 3.361 25,8 5.975 45,8 645 4,9 5.344 41,0 1.081 8,3 0 0,0 0 0,0 7.070 54,2 13.045 100,0
10 SIKKA 23 3.420 13,1 65 0,2 1.513 5,8 4.990 19,1 9.988 38,2 538 2,1 13.066 49,9 2.588 9,9 0 0,0 0 0,0 16.192 61,8 26.180 100,0
11 ENDE 24 2.795 13,2 0 0,0 1.224 5,8 1.492 7,1 5.511 26,1 970 4,6 11.955 56,5 2.707 12,8 2 0,0 0 0,0 15.634 73,9 21.145 100,0
12 NAGEKEO 7 557 8,6 53 0,8 1.223 18,9 1.669 25,8 3.502 54,0 185 2,9 2.191 33,8 603 9,3 0 0,0 0 0,0 2.979 46,0 6.481 100,0
13 NGADA 14 1.378 13,6 29 0,3 1.315 13,0 2.931 29,0 5.653 55,9 39 0,4 3.665 36,2 746 7,4 0 0,0 15 0,1 4.465 44,1 10.118 100,0
14 MANGGARAI TIMUR 25 5.628 15,6 917 2,5 37 0,1 4.383 12,2 10.965 30,4 216 0,6 17.296 48,0 7.560 21,0 0 0,0 0 0,0 25.072 69,6 36.037 100,0
15 MANGGARAI 21 8.407 25,0 24 0,1 2.035 6,0 3.969 11,8 14.435 42,9 85 0,3 13.231 39,3 5.886 17,5 0 0,0 0 0,0 19.202 57,1 33.637 100,0
16 MANGGARAI BARAT 18 1.233 4,9 2 0,0 891 3,5 2.391 9,5 4.517 18,0 131 0,5 13.723 54,6 6.769 26,9 0 0,0 0 0,0 20.623 82,0 25.140 100,0
17 SUMBA TIMUR 22 1.073 5,3 11 0,1 1.533 7,5 8.602 42,2 11.219 55,0 0 0,0 8.430 41,3 741 3,6 0 0,0 0 0,0 9.171 45,0 20.390 100,0
18 SUMBA TENGAH 8 899 10,0 0 0,0 535 5,9 1.540 17,1 2.974 33,0 1.710 19,0 2.282 25,3 1.357 15,1 680 7,6 0 0,0 6.029 67,0 9.003 100,0
19 SUMBA BARAT 9 326 4,1 28 0,4 1.827 23,1 3.440 43,5 5.621 71,1 3 0,0 2.007 25,4 275 3,5 0 0,0 0 0,0 2.285 28,9 7.906 100,0
20 SUMBA BARAT DAYA 14 2.153 12,2 8 0,0 1.487 8,4 8.127 46,1 11.775 66,8 83 0,5 5.347 30,3 422 2,4 0 0,0 0 0,0 5.852 33,2 17.627 100,0
21 ROTE NDAO 12
22 SABU RAIJUA 6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 28 2,1 1.049 78,2 265 19,7 0 0,0 0 0,0 1.342 100,0 1.342 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 32.570 8,2 1.808 0,5 18.584 4,7 69.732 17,6 122.694 31,0 5.504 1,4 221.609 56,0 45.037 11,4 793 0,2 15 0,0 272.958 69,0 395.652 100,0
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35
PESERTA KB BARU
JUMLAH MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KABUPATEN
PUSKESMAS OBAT LAIN NON + NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KOTA KUPANG 11 202 5,5 0 0,0 106 2,9 1.039 24,9 1.347 33,3 102 2,8 1.911 52,2 298 8,1 0 0,0 0 0,0 2.311 63,2 3.658 96,5
2 KUPANG 26 49 0,8 11 0,2 164 2,7 1.396 23,1 1.620 26,8 76 1,3 3.795 62,8 549 9,1 0 0,0 0 0,0 4.420 73,2 6.040 100,0
3 TTS 35 30 0,6 17 0,4 51 1,1 975 20,2 1.073 22,2 1.073 22,2 11 0,2 2.345 48,5 332 6,9 0 0,0 3.761 77,8 4.834 100,0
4 TTU 26 19 0,7 0 0,0 65 2,4 539 20,1 623 23,2 13 0,5 1.833 68,3 213 7,9 0 0,0 0 0,0 2.059 76,8 2.682 100,0
5 BELU 17 39 1,3 15 0,5 145 4,8 448 14,9 647 21,5 7 0,2 2.184 72,7 168 5,6 0 0,0 0 0,0 2.359 78,5 3.006 100,0
6 MALAKA 20 5 0,2 0 0,0 53 2,1 509 20,5 567 22,8 15 0,6 1.798 72,3 107 4,3 0 0,0 0 0,0 1.920 77,2 2.487 100,0
7 ALOR 26 48 2,1 0 0,0 29 1,2 592 25,4 669 28,7 26 1,1 1.467 62,8 173 7,4 0 0,0 0 0,0 1.666 71,3 2.335 100,0
8 LEMBATA 9 274 5,5 1 0,0 500 10,1 1.457 29,3 2.232 44,9 98 2,0 2.050 41,3 586 11,8 0 0,0 0 0,0 2.734 55,1 4.966 100,0
9 FLORES TIMUR 21 133 4,1 6 0,2 173 5,3 1.325 40,8 1.637 50,4 45 1,4 1.377 42,4 191 5,9 0 0,0 0 0,0 1.613 49,6 3.250 100,0
10 SIKKA 23 376 8,5 2 0,0 104 2,4 1.222 27,8 1.704 38,7 153 3,5 2.057 46,7 488 11,1 0 0,0 0 0,0 2.698 61,3 4.402 100,0
11 ENDE 24 226 11,0 8 0,4 108 5,2 457 22,2 799 38,8 43 2,1 1.024 49,8 192 9,3 0 0,0 0 0,0 1.259 61,2 2.058 100,0
12 NAGEKEO 7 128 16,0 3 0,4 121 15,1 275 34,4 527 65,9 4 0,5 192 24,0 77 9,6 0 0,0 0 0,0 273 34,1 800 100,0
13 NGADA 14 74 3,4 0 0,0 102 4,7 841 38,6 1.017 46,6 8 0,4 955 43,8 201 9,2 0 0,0 0 0,0 1.164 53,4 2.181 100,0
14 MANGGARAI TIMUR 25 342 8,6 0 0,0 24 0,6 937 23,4 1.303 32,6 57 1,4 1.792 44,8 845 21,1 0 0,0 0 0,0 2.694 67,4 3.997 100,0
15 MANGGARAI 21 813 16,8 0 0,0 110 2,3 996 20,6 1.919 39,7 13 0,3 2.399 49,7 500 10,3 0 0,0 0 0,0 2.912 60,3 4.831 100,0
16 MANGGARAI BARAT 18 220 8,8 0 0,0 67 2,7 516 20,7 803 32,2 15 0,6 1.320 52,9 357 14,3 0 0,0 0 0,0 1.692 67,8 2.495 100,0
17 SUMBA TIMUR 22 50 1,2 0 0,0 114 2,8 1.891 47,1 2.055 51,2 15 0,4 1.696 42,3 247 6,2 0 0,0 0 0,0 1.958 48,8 4.013 100,0
18 SUMBA TENGAH 8
19 SUMBA BARAT 9 52 1,9 0 0,0 345 12,8 1.339 49,7 1.736 64,4 22 0,8 758 28,1 178 6,6 0 0,0 0 0,0 958 35,6 2.694 100,0
20 SUMBA BARAT DAYA 14 91 2,2 0 0,0 18 0,4 2.568 60,8 2.677 63,4 2 0,0 1.473 34,9 72 1,7 0 0,0 0 0,0 1.547 36,6 4.224 100,0
21 ROTE NDAO 12 38 1,3 0 0,0 0 0,0 1.286 45,5 1.324 46,9 4 0,1 1.200 42,5 298 10,5 0 0,0 0 0,0 1.502 53,1 2.826 100,0
22 SABU RAIJUA 6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 7 3,4 136 65,7 64 30,9 0 0,0 0 0,0 207 100,0 207 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 3.209 4,7 63 0,1 2.399 3,5 20.608 30,3 26.279 38,7 1.798 2,6 31.428 46,2 8.149 12,0 332 0,5 0 0,0 41.707 61,3 67.986 100,0
Sumber: ………………..
Sumber: (sebutkan)
Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH
JUMLAH DESA/ KELURAHAN % DESA/ KELURAHAN
NO KABUPATEN DESA/
PUSKESMAS UCI UCI
KELURAHAN
1 2 3 4 5 6
1 KOTA KUPANG 11 51 29 56,9
2 KUPANG 26 177 120 67,8
3 TTS 35 278 194 69,8
4 TTU 26 193 128 66,3
5 BELU 17 81 71 87,7
6 MALAKA 20 127 23 18,1
7 ALOR 26 175 128 73,1
8 LEMBATA 9 151 99 65,6
9 FLORES TIMUR 21 250 150 60,0
10 SIKKA 23 160 140 87,5
11 ENDE 24 278 221 79,5
12 NAGEKEO 7 113 90 79,6
13 NGADA 14 151 140 92,7
14 MANGGARAI TIMUR 25 176 133 75,6
15 MANGGARAI 21 162 157 96,9
16 MANGGARAI BARAT 18 169 95 56,2
17 SUMBA TIMUR 22 156 141 90,4
18 SUMBA TENGAH 8 65 43 66,2
19 SUMBA BARAT 9 74 11 14,9
20 SUMBA BARAT DAYA 14 175 9 5,1
21 ROTE NDAO 12 119 37 31,1
22 SABU RAIJUA 6 63 44 69,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 3.344 2.203 65,9
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2017
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR
JUMLAH Hb < 7 hari BCG
NO KABUPATEN HIDUP
PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 11 8.499 3.309 - 3.371 - 6.680 78,60 4.532 - 4.449 - 8.981 105,67
2 KUPANG 26 9.555 1.741 - 1.652 - 3.393 35,51 2.555 - 2.439 - 4.994 52,27
3 TTS 35 12.646 1.823 - 1.715 - 3.538 27,98 5.170 - 4.989 - 10.159 80,33
4 TTU 26 6.292 513 - 471 - 984 15,64 2.798 - 2.669 - 5.467 86,89
5 BELU 17 5.238 2 - - - 2 0,04 2.404 - 2.288 - 4.692 89,58
6 MALAKA 20 4.620 1.429 - 1.397 - 2.826 61,17 2.289 - 2.117 - 4.406 95,37
7 ALOR 26 5.512 706 - 687 - 1.393 25,27 2.202 - 2.224 - 4.426 80,30
8 LEMBATA 9 3.405 951 - 914 - 1.865 54,77 954 - 918 - 1.872 54,98
9 FLORES TIMUR 21 5.582 459 - 482 - 941 16,86 2.275 - 2.254 - 4.529 81,14
10 SIKKA 23 7.021 51 - 52 - 103 1,47 2.646 - 2.652 - 5.298 75,46
11 ENDE 24 5.990 2 - 4 - 6 0,10 2.377 - 2.329 - 4.706 78,56
12 NAGEKEO 7 3.518 207 - 214 - 421 11,97 1.215 - 1.072 - 2.287 65,01
13 NGADA 14 3.939 1.107 - 1.013 - 2.120 53,82 1.243 - 1.217 - 2.460 62,45
14 MANGGARAI TIMUR 25 7.297 2.562 - 2.280 - 4.842 66,36 2.763 - 2.535 - 5.298 72,61
15 MANGGARAI 21 8.547 - - - - - - 3.459 - 3.477 - 6.936 81,15
16 MANGGARAI BARAT 18 7.475 2.149 - 1.790 - 3.939 52,70 2.544 - 2.335 - 4.879 65,27
17 SUMBA TIMUR 22 7.018 1.955 - 1.690 - 3.645 51,94 2.385 - 2.042 - 4.427 63,08
18 SUMBA TENGAH 8 2.204 171 - 160 - 331 15,02 829 - 782 - 1.611 73,09
19 SUMBA BARAT 9 3.721 383 - 343 - 726 19,51 1.532 - 1.420 - 2.952 79,33
20 SUMBA BARAT DAYA 14 11.047 689 - 621 - 1.310 11,86 3.924 - 3.849 - 7.773 70,36
21 ROTE NDAO 12 4.467 100 - 101 - 201 4,50 1.256 - 1.160 - 2.416 54,09
22 SABU RAIJUA 6 2.744 24 - 14 - 38 1,38 782 - 694 - 1.476 53,79
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 - - 136.337 20.333 0,00 18.971 0,00 39.304 28,83 52.134 0,00 49.911 - 102.045 74,85
Sumber: Laporan Imunisasi Tahun 2017 (Seksi Surveilance & Imunisasi Dinkes Prov NTT)
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
JUMLAH POLIO 1 DPT/HB-Hib (1) POLIO 2
NO KABUPATEN (SURVIVING INFANT)
PUSKESMAS L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KOTA KUPANG 11 4.259 4.472 8.731 4.819 113,15 4.755 106,33 9.574 109,66 4.278 100,45 4.430 99,06 8.708 99,74 4.430 104,02 4.175 93,36 8.605 98,56
2 KUPANG 26 4.657 4.424 9.081 2606 55,96 2.493 56,35 5.099 56,15 2.820 60,55 2.617 59,15 5.437 59,87 2.789 59,89 2.624 59,31 5.413 59,61
3 TTS 35 6.251 6.097 12.348 5.310 84,95 4.975 81,60 10.285 83,29 5.345 85,51 4.875 79,96 10.220 82,77 4.952 79,22 4.821 79,07 9.773 79,15
4 TTU 26 2.971 2.830 5.801 2.936 98,82 2.743 96,93 5.679 97,90 2.882 97,00 2.763 97,63 5.645 97,31 2.971 100,00 3.074 108,62 6.045 104,21
5 BELU 17 2.398 2.361 4.759 2.371 98,87 2.266 95,98 4.637 97,44 2.349 97,96 2.191 92,80 4.540 95,40 2.336 97,41 2.199 93,14 4.535 95,29
6 MALAKA 20 1.956 1.949 3.905 2.513 128,48 2.312 118,62 4.825 123,56 2.557 130,73 2.401 123,19 4.958 126,97 2.535 129,60 2.454 125,91 4.989 127,76
7 ALOR 26 2.911 2.811 5.722 2.211 75,95 2.215 78,80 4.426 77,35 2.306 79,22 2.235 79,51 4.541 79,36 2.268 77,91 2.185 77,73 4.453 77,82
8 LEMBATA 9 1.638 1.525 3.163 924 56,41 899 58,95 1.823 57,64 986 60,20 862 56,52 1.848 58,43 938 57,26 861 56,46 1.799 56,88
9 FLORES TIMUR 21 2.647 2.412 5.059 2.289 86,48 2.251 93,33 4.540 89,74 2.351 88,82 2.251 93,33 4.602 90,97 2.108 79,64 2.037 84,45 4.145 81,93
10 SIKKA 23 3.364 3.210 6.574 2.650 78,78 2.613 81,40 5.263 80,06 2.718 80,80 2.592 80,75 5.310 80,77 2.650 78,78 2.569 80,03 5.219 79,39
11 ENDE 24 3.012 2.841 5.853 2.450 81,34 2.368 83,35 4.818 82,32 2.455 81,51 2.413 84,93 4.868 83,17 2.442 81,08 2.374 83,56 4.816 82,28
12 NAGEKEO 7 1.757 1.654 3.411 1.175 66,88 1.097 66,32 2.272 66,61 1.160 66,02 1.030 62,27 2.190 64,20 1.229 69,95 1.104 66,75 2.333 68,40
13 NGADA 14 1.887 1.725 3.612 1.234 65,39 1.234 71,54 2.468 68,33 1.303 69,05 1.318 76,41 2.621 72,56 1.267 67,14 1.274 73,86 2.541 70,35
14 MANGGARAI TIMUR 25 3.265 3.041 6.306 2.748 84,17 2.437 80,14 5.185 82,22 2.861 87,63 2.498 82,14 5.359 84,98 2.787 85,36 2.466 81,09 5.253 83,30
15 MANGGARAI 21 4.110 3.844 7.954 3.423 83,28 3.371 87,70 6.794 85,42 3.410 82,97 3.346 87,04 6.756 84,94 3.396 82,63 3.368 87,62 6.764 85,04
16 MANGGARAI BARAT 18 3.337 3.314 6.651 2.513 75,31 2.280 68,80 4.793 72,06 2.581 77,34 2.374 71,64 4.955 74,50 2.374 71,14 2.225 67,14 4.599 69,15
17 SUMBA TIMUR 22 3.795 3.616 7.411 2.367 62,37 2.066 57,13 4.433 59,82 2.319 61,11 2.092 57,85 4.411 59,52 2.334 61,50 2.171 60,04 4.505 60,79
18 SUMBA TENGAH 8 1.071 1.085 2.156 894 83,47 851 78,43 1.745 80,94 900 84,03 802 73,92 1.702 78,94 874 81,61 819 75,48 1.693 78,53
19 SUMBA BARAT 9 1.881 1.820 3.701 1.664 88,46 1541 84,67 3.205 86,60 1.548 82,30 1.382 75,93 2.930 79,17 1.546 82,19 1.427 78,41 2.973 80,33
20 SUMBA BARAT DAYA 14 5.575 5.302 10.877 4.389 78,73 4.302 81,14 8.691 79,90 4.038 72,43 3.965 74,78 8.003 73,58 4.132 74,12 4.255 80,25 8.387 77,11
21 ROTE NDAO 12 2.272 2.210 4.482 1.319 58,05 1.185 53,62 2.504 55,87 1.187 52,24 1.062 48,05 2.249 50,18 1.212 53,35 1.088 49,23 2.300 51,32
22 SABU RAIJUA 6 1.480 1.388 2.868 822 55,54 682 49,14 1.504 52,44 905 61,15 740 53,31 1.645 57,36 884 59,73 749 53,96 1.633 56,94
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 66.494 63.931 130.425 53.627 80,65 50.936 79,67 104.563 80,17 53.259 80,10 50.239 38,52 103.498 79,35 52.454 78,89 50.319 78,71 102.773 78,80
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
Sumber: Laporan Imunisasi Tahun 2016 (Seksi Surveilance & Imunisasi Dinkes Prov NTT)
TABEL 43 (LANJUTAN)
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
JUMLAH (SURVIVING INFANT)
DPT/HB-Hib (2) POLIO 3 DPT/HB-Hib (3)
NO KABUPATEN
PUSKESMAS L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
1 KOTA KUPANG 11 4.259 4.472 8.731 4.208 98,80 4.100 91,68 8.308 95,16 4.180 98,15 4.063 90,85 8.243 94,41 4.292 100,77 4.165 93,14 8.457 96,86
2 KUPANG 26 4.657 4.424 9.081 2.756 59,18 2.664 60,22 5.420 59,69 2.736 58,75 2.655 60,01 5.391 59,37 2.702 58,02 2.610 59,00 5.312 58,50
3 TTS 35 6.251 6.097 12.348 5.075 81,19 4.812 78,92 9.887 80,07 5.020 80,31 4.719 77,40 9.739 78,87 5.151 82,40 4.908 80,50 10.059 81,46
4 TTU 26 2.971 2.830 5.801 2.995 100,81 2.794 98,73 5.789 99,79 2.938 98,89 2.760 97,53 5.698 98,22 2.952 99,36 2.771 97,92 5.723 98,66
5 BELU 17 2.398 2.361 4.759 2.378 99,17 2.269 96,10 4.647 97,65 2.344 97,75 2.263 95,85 4.607 96,81 2.421 100,96 2.274 96,32 4.695 98,66
6 MALAKA 20 1.956 1.949 3.905 2.647 135,33 2.531 129,86 5.178 132,60 2.494 127,51 2.414 123,86 4.908 125,69 2.560 130,88 2.464 126,42 5.024 128,66
7 ALOR 26 2.911 2.811 5.722 2.207 75,82 2.209 78,58 4.416 77,18 2.217 76,16 2.216 78,83 4.433 77,47 2.246 77,16 2.112 75,13 4.358 76,16
8 LEMBATA 9 1.638 1.525 3.163 979 59,77 876 57,44 1.855 58,65 937 57,20 803 52,66 1.740 55,01 989 60,38 821 53,84 1.810 57,22
9 FLORES TIMUR 21 2.647 2.412 5.059 2.147 81,11 2.057 85,28 4.204 83,10 2.159 81,56 2.067 85,70 4.226 83,53 2.087 78,84 2.025 83,96 4.112 81,28
10 SIKKA 23 3.364 3.210 6.574 2.630 78,18 2.513 78,29 5.143 78,23 2.597 77,20 2.501 77,91 5.098 77,55 2.520 74,91 2.416 75,26 4.936 75,08
11 ENDE 24 3.012 2.841 5.853 2.529 83,96 2.427 85,43 4.956 84,67 2.482 82,40 2.475 87,12 4.957 84,69 2.578 85,59 2.489 87,61 5.067 86,57
12 NAGEKEO 7 1.757 1.654 3.411 1.134 64,54 1.040 62,88 2.174 63,73 1.167 66,42 1.149 69,47 2.316 67,90 1.139 64,83 1.044 63,12 2.183 64,00
13 NGADA 14 1.887 1.725 3.612 1.314 69,63 1.280 74,20 2.594 71,82 1.295 68,63 1.215 70,43 2.510 69,49 1.371 72,66 1.346 78,03 2.717 75,22
14 MANGGARAI TIMUR 25 3.265 3.041 6.306 2.594 79,45 2.727 89,67 5.321 84,38 2.727 83,52 2.484 81,68 5.211 82,64 2.721 83,34 2.379 78,23 5.100 80,88
15 MANGGARAI 21 4.110 3.844 7.954 3.407 82,90 3.386 88,09 6.793 85,40 3.435 83,58 3.426 89,13 6.861 86,26 3.470 84,43 3.463 90,09 6.933 87,16
16 MANGGARAI BARAT 18 3.337 3.314 6.651 2.480 74,32 2.463 74,32 4.943 74,32 2.428 72,76 2.295 69,25 4.723 71,01 2.593 77,70 2.467 74,44 5.060 76,08
17 SUMBA TIMUR 22 3.795 3.616 7.411 2.378 62,66 2.174 60,12 4.552 61,42 2.358 62,13 2.140 59,18 4.498 60,69 2.549 67,17 2.165 59,87 4.714 63,61
18 SUMBA TENGAH 8 1.071 1.085 2.156 822 76,75 777 71,61 1.599 74,17 783 73,11 747 68,85 1.530 70,96 831 77,59 769 70,88 1.600 74,21
19 SUMBA BARAT 9 1.881 1.820 3.701 1.603 85,22 1.508 82,86 3.111 84,06 1.605 85,33 1.504 82,64 3.109 84,00 1.594 84,74 1.427 78,41 3.021 81,63
20 SUMBA BARAT DAYA 14 5.575 5.302 10.877 4.011 71,95 4.051 76,41 8.062 74,12 3.986 71,50 3.956 74,61 7.942 73,02 3.781 67,82 3.772 71,14 7.553 69,44
21 ROTE NDAO 12 2.272 2.210 4.482 1.219 53,65 1.084 49,05 2.303 51,38 1.175 51,72 1.108 50,14 2.283 50,94 1.100 48,42 1.021 46,20 2.121 47,32
22 SABU RAIJUA 6 1.480 1.388 2.868 849 57,36 732 52,74 1.581 55,13 866 58,51 718 51,73 1.584 55,23 825 55,74 726 52,31 1.551 54,08
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 66.494 63.931 130.425 52.362 78,75 50.474 78,95 102.836 78,85 51.929 78,10 49.678 77,71 101.607 77,90 52.472 78,91 49.634 74,64 102.106 78,29
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
Sumber: Laporan Imunisasi Tahun 2016 (Seksi Surveilance & Imunisasi Dinkes Prov NTT)
TABEL 43 (LANJUTAN)
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
JUMLAH (SURVIVING INFANT)
POLIO 4 CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KABUPATEN
PUSKESMAS L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 43 44 45 46 47 48 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66
1 KOTA KUPANG 11 4.259 4.472 8.731 4.038 94,81 3.980 89,00 8.018 91,83 4.465 104,84 4.204 94,01 8.669 99,29 3.150 73,96 3.000 67,08 6.150 70,44
2 KUPANG 26 4.657 4.424 9.081 2.720 58,41 2.597 58,70 5.317 58,55 2.607 55,98 2.596 58,68 5.203 57,30 2.602 55,87 2.582 58,36 5.184 57,09
3 TTS 35 6.251 6.097 12.348 5.003 80,04 4.904 80,43 9.907 80,23 5.394 86,29 4.999 81,99 10.393 84,17 5.455 87,27 5.096 83,58 10.551 85,45
4 TTU 26 2.971 2.830 5.801 2.907 97,85 2.735 96,64 5.642 97,26 2.936 98,82 2.623 92,69 5.559 95,83 2.950 99,29 2.644 93,43 5.594 96,43
5 BELU 17 2.398 2.361 4.759 2.408 100,42 2.260 95,72 4.668 98,09 2.324 96,91 2.188 92,67 4.512 94,81 2.321 96,79 2.266 95,98 4.587 96,39
6 MALAKA 20 1.956 1.949 3.905 2.508 128,22 2.451 125,76 4.959 126,99 2.198 112,37 2.056 105,49 4.254 108,94 2.377 121,52 2.185 112,11 4.562 116,82
7 ALOR 26 2.911 2.811 5.722 2.269 77,95 2.150 76,49 4.419 77,23 2.154 74,00 2.036 72,43 4.190 73,23 2.087 71,69 1.963 69,83 4.050 70,78
8 LEMBATA 9 1.638 1.525 3.163 876 53,48 775 50,82 1.651 52,20 918 56,04 867 56,85 1.785 56,43 916 55,92 866 56,79 1.782 56,34
9 FLORES TIMUR 21 2.647 2.412 5.059 2.084 78,73 2.073 85,95 4.157 82,17 2.193 82,85 2.160 89,55 4.353 86,04 2.188 82,66 2.153 89,26 4.341 85,81
10 SIKKA 23 3.364 3.210 6.574 2.469 73,39 2.389 74,42 4.858 73,90 2.559 76,07 2.418 75,33 4.977 75,71 2.363 70,24 2.280 71,03 4.643 70,63
11 ENDE 24 3.012 2.841 5.853 2.532 84,06 2.425 85,36 4.957 84,69 2.512 83,40 2.318 81,59 4.830 82,52 2.510 83,33 2.329 81,98 4.839 82,68
12 NAGEKEO 7 1.757 1.654 3.411 1.230 70,01 1.182 71,46 2.412 70,71 1.108 63,06 1.064 64,33 2.172 63,68 1.012 57,60 994 60,10 2.006 58,81
13 NGADA 14 1.887 1.725 3.612 1.335 70,75 1.245 72,17 2.580 71,43 1.312 69,53 1.289 74,72 2.601 72,01 1.292 68,47 1.271 73,68 2.563 70,96
14 MANGGARAI TIMUR 25 3.265 3.041 6.306 2.560 78,41 2.298 75,57 4.858 77,04 2.694 82,51 2.315 76,13 5.009 79,43 2.437 74,64 2.188 71,95 4.625 73,34
15 MANGGARAI 21 4.110 3.844 7.954 3.483 84,74 3.526 91,73 7.009 88,12 3.675 89,42 3.641 94,72 7.316 91,98 3.466 84,33 3.490 90,79 6.956 87,45
16 MANGGARAI BARAT 18 3.337 3.314 6.651 2.401 71,95 2.366 71,39 4.767 71,67 2.497 74,83 2.373 71,61 4.870 73,22 2.606 78,09 2.501 75,47 5.107 76,79
17 SUMBA TIMUR 22 3.795 3.616 7.411 2.232 58,81 2.042 56,47 4.274 57,67 2.235 58,89 2.072 57,30 4.307 58,12 2.140 56,39 2.011 55,61 4.151 56,01
18 SUMBA TENGAH 8 1.071 1.085 2.156 960 89,64 838 77,24 1.798 83,40 863 80,58 815 75,12 1.678 77,83 847 79,08 831 76,59 1.678 77,83
19 SUMBA BARAT 9 1.881 1.820 3.701 1.488 79,11 1.385 76,10 2.873 77,63 1.415 75,23 1.351 74,23 2.766 74,74 1.264 67,20 1.289 70,82 2.553 68,98
20 SUMBA BARAT DAYA 14 5.575 5.302 10.877 3.587 64,34 3.519 66,37 7.106 65,33 3.665 65,74 3.488 65,79 7.153 65,76 2.671 47,91 2.581 48,68 5.252 48,29
21 ROTE NDAO 12 2.272 2.210 4.482 1.112 48,94 1.011 45,75 2.123 47,37 1.095 48,20 989 44,75 2.084 46,50 863 37,98 784 35,48 1.647 36,75
22 SABU RAIJUA 6 1.480 1.388 2.868 834 56,35 736 53,03 1.570 54,74 750 50,68 682 49,14 1.432 49,93 700 47,30 631 45,46 1.331 46,41
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 66.494 63.931 130.425 51.036 76,75 48.887 76,47 99.923 76,61 51.569 77,55 48.544 75,93 100.113 76,76 48.217 72,51 45.935 71,85 94.152 72,19
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
Sumber: Laporan Imunisasi Tahun 2016 (Seksi Surveilance & Imunisasi Dinkes Prov NTT)
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
BAYI
JUMLAH MENDAPAT VIT A (6-11 BULAN)
NO KABUPATEN JUMLAH BAYI
PUSKESMAS L P L+P
L P L+P SƷ % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 4.259 4.472 8.731 2.670 62,69 2.546 56,93 5.216 59,74
2 KUPANG 26 4.657 4.424 9.081 2.250 48,31 2.102 47,51 4.352 47,92
3 TTS 35 6.251 6.097 12.348 4.204 67,25 4.102 67,28 8.306 67,27
4 TTU 26 2.971 2.830 5.801 2.361 79,47 2.362 83,46 4.723 81,42
5 BELU 17 2.398 2.361 4.759 1.056 44,04 1.011 42,82 2.067 43,43
6 MALAKA 20 1.956 1.949 3.905 1.856 94,89 1.761 90,35 3.617 92,62
7 ALOR 26 2.911 2.811 5.722 1.111 38,17 1.130 40,20 2.241 39,16
8 LEMBATA 9 1.638 1.525 3.163 682 41,64 621 40,72 1.303 41,20
9 FLORES TIMUR 21 2.647 2.412 5.059 1.934 73,06 1.943 80,56 3.877 76,64
10 SIKKA 23 3.364 3.210 6.574 0,00 0,00 5.565 84,65
11 ENDE 24 3.012 2.841 5.853 1.773 58,86 1.965 69,17 3.738 63,86
12 NAGEKEO 7 1.757 1.654 3.411 620 35,29 589 35,61 1.209 35,44
13 NGADA 14 1.887 1.725 3.612 710 37,63 696 40,35 1.406 38,93
14 MANGGARAI TIMUR 25 3.265 3.041 6.306 1.586 48,58 1.512 49,72 3.098 49,13
15 MANGGARAI 21 4.110 3.844 7.954 2.965 72,14 3.146 81,84 6.111 76,83
16 MANGGARAI BARAT 18 3.337 3.314 6.651 - 0,00 - 0,00 - -
17 SUMBA TIMUR 22 3.795 3.616 7.411 1.380 36,36 1.241 34,32 2.621 35,37
18 SUMBA TENGAH 8 1.071 1.085 2.156 737 68,81 792 73,00 1.529 70,92
19 SUMBA BARAT 9 1.881 1.820 3.701 973 51,73 979 53,79 1.952 52,74
20 SUMBA BARAT DAYA 14 5.575 5.302 10.877 - 0,00 - 0,00 7.189 66,09
21 ROTE NDAO 12 2.272 2.210 4.482 771 33,93 787 35,61 1.558 34,76
22 SABU RAIJUA 6 1.480 1.388 2.868 0,00 0,00 1.024 35,70
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 66.494 63.931 130.425 29.639 44,57 29.285 45,81 72.702 55,74
Sumber: Laporan Gizi Tahun 2017 (Seksi KESGA & KB Dinkes Prov NTT)
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat
vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan
yang mendapat vitamin A di bulan Agustusdihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di
bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
TABEL 44 (LANJUTAN)
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
BALITA
JUMLAH BALITA DILAPORKAN DITIMBANG BGM
NO KABUPATEN PUSKESMAS (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 11 19.961 19.476 39.437 7.176 6.991 14.167 36,0 36 35,9 192 2,7 180 2,6 372 2,6
2 KUPANG 26 22.579 21.758 44.337 18.329 17.637 35.966 81,2 81 81,1 1.018 5,6 1.031 5,8 2.049 5,7
3 TTS 35 29.568 29.110 58.678 15.818 15.926 31.744 53,5 55 54,1 617 3,9 701 4,4 1.318 4,2
4 TTU 26 14.860 14.339 29.199 9.866 9.310 19.176 66,4 65 65,7 484 4,9 385 4,1 869 4,5
5 BELU 17 12.315 11.992 24.307 7.416 7.114 14.530 60,2 59 59,8 92 1,2 86 1,2 178 1,2
6 MALAKA 20 10.846 10.591 21.437 7.089 7.137 14.226 65,4 67 66,4 150 2,1 159 2,2 309 2,2
7 ALOR 26 13.050 12.525 25.575 6.978 6.980 13.958 53,5 56 54,6 188 2,7 139 2,0 327 2,3
8 LEMBATA 9 8.169 7.631 15.800 4.630 4.481 9.111 56,7 59 57,7 235 5,1 157 3,5 392 4,3
9 FLORES TIMUR 21 13.357 12.546 25.903 9.355 8.461 17.816 70,0 67 68,8 239 2,6 286 3,4 525 2,9
10 SIKKA 23 16.787 15.790 32.577 11.465 10.067 21.532 68,3 64 66,1 228 2,0 211 2,1 439 2,0
11 ENDE 24 14.253 13.541 27.794 6.969 6.796 13.765 48,9 50 49,5 1.770 25,4 1.875 27,6 3.645 26,5
12 NAGEKEO 7 8.327 7.996 16.323 4.952 4.309 9.261 59,5 54 56,7 107 2,2 159 3,7 266 2,9
13 NGADA 14 9.340 8.939 18.279 5.373 5.273 10.646 57,5 59 58,2 90 1,7 89 1,7 179 1,7
14 MANGGARAI TIMUR 25 17.191 16.671 33.862 12.301 11.688 23.989 71,6 70 70,8 624 5,1 660 5,6 1.284 5,4
15 MANGGARAI 21 20.136 19.526 39.662 12.651 12.680 25.331 62,8 65 63,9 90 0,7 106 0,8 196 0,8
16 MANGGARAI BARAT 18 17.382 17.303 34.685 10.385 9.198 19.583 59,7 53 56,5 82 0,8 78 0,8 160 0,8
17 SUMBA TIMUR 22 16.612 15.952 32.564 9.256 9.087 18.343 55,7 57 56,3 1.452 15,7 1.258 13,8 2.710 14,8
18 SUMBA TENGAH 8 5.145 5.084 10.229 0 0 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 SUMBA BARAT 9 8.817 8.448 17.265 3.905 3.676 7.581 44,3 44 43,9 85 2,2 102 2,8 187 2,5
20 SUMBA BARAT DAYA 14 26.254 25.009 51.263 0 0 17.112 0,0 0 33,4 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 233 1,4
21 ROTE NDAO 12 10.444 10.285 20.729 4.893 4.765 9.658 46,8 46 46,6 198 4,0 219 4,6 417 4,3
22 SABU RAIJUA 6 6.482 6.252 12.734 2.550 2.467 5.017 39,3 39 39,4 113 4,4 110 4,5 223 4,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 321.875 310.764 632.639 171.357 164.043 352.512 53,2 53 55,7 8.054 4,7 7.991 4,9 16.278 4,6
Sumber: Laporan Gizi Tahun 2017 (Seksi KESGA & KB Dinkes Prov NTT)
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KABUPATEN JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
PUSKESMAS % %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KOTA KUPANG 11 128 128 100,0 128 100,0 20.787 20.007 40.794 4.226 20,3 4.239 21,2 8.465 20,8 1.273 1.407 2.680 401 31,5 429 30,5 830 31,0
2 KUPANG 26 341 172 50,4 288 84,5 25.211 24.639 49.850 11.475 45,5 11.029 44,8 22.504 45,1 4.539 4.154 8.693 1.624 35,8 1.513 36,4 3.137 36,1
3 TTS 35 505 121 24,0 319 63,2 31.117 30.974 62.091 23.293 74,9 21.910 70,7 45.203 72,8 3.762 3.668 7.430 2.092 55,6 1.987 54,2 4.079 54,9
4 TTU 26 266 243 91,4 266 100,0 17.047 16.743 33.790 138 0,8 119 0,7 257 0,8 138 119 257 138 100,0 119 100,0 257 100,0
5 BELU 17 123 71 57,7 123 100,0 15.507 15.254 30.761 8.713 56,2 8.087 53,0 16.800 54,6 2.253 2.240 4.493 619 27,5 657 29,3 1.276 28,4
6 MALAKA 20 209 185 88,5 185 88,5 14.726 14.107 28.833 12.691 86,2 12.782 90,6 25.473 88,3 2.037 2.391 4.428 482 23,7 583 24,4 1.065 24,1
7 ALOR 26 295 76 25,8 291 98,6 13.308 12.819 26.127 3.298 24,8 3.318 25,9 6.616 25,3 273 238 511 111 40,7 88 37,0 199 38,9
8 LEMBATA 9 177 108 61,0 177 100,0 9.458 8.980 18.438 7.039 74,4 6.273 69,9 13.312 72,2 2.217 2.291 4.508 1.429 64,5 1.584 69,1 3.013 66,8
9 FLORES TIMUR 21 304 133 43,8 209 68,8 17.779 16.873 34.652 6.133 34,5 5.559 32,9 11.692 33,7 1.499 1.434 2.933 276 18,4 273 19,0 549 18,7
10 SIKKA 23 70 70 100,0 62 88,6 20.375 19.447 39.822 1.910 9,4 1.734 8,9 3.644 9,2 76 75 151 148 194,7 155 206,7 303 200,7
11 ENDE 24 342 64 18,7 89 26,0 17.043 16.513 33.556 5.490 32,2 4.857 29,4 10.347 30,8 2.295 1.996 4.291 1.128 49,2 1.018 51,0 2.146 50,0
12 NAGEKEO 7 179 151 84,4 176 98,3 9.681 9.372 19.053 6.967 72,0 6.415 68,4 13.382 70,2 1.581 1.791 3.372 98 6,2 261 14,6 359 10,6
13 NGADA 14 183 155 84,7 183 100,0 11.158 11.127 22.285 8.591 77,0 8.138 73,1 16.729 75,1 3.136 3.251 6.387 1.367 43,6 1.534 47,2 2.901 45,4
14 MANGGARAI TIMUR 25 349 212 60,7 288 82,5 21.884 21.659 43.543 10.011 45,7 9.582 44,2 19.593 45,0 3.761 3.414 7.175 1.862 49,5 1.628 47,7 3.490 48,6
15 MANGGARAI 21 254 254 100,0 254 100,0 25.042 25.301 50.343 20.131 80,4 19.302 76,3 39.433 78,3 3.607 3.511 7.118 3.607 100,0 3.511 100,0 7.118 100,0
16 MANGGARAI BARAT 18 301 271 90,0 271 90,0 20.534 20.563 41.097 10.433 50,8 10.332 50,2 20.765 50,5 2.227 2.130 4.357 906 40,7 946 44,4 1.852 42,5
17 SUMBA TIMUR 22 #DIV/0! #DIV/0! 16.359 16.004 32.363 0,0 0,0 - 0,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
18 SUMBA TENGAH 8 83 - 0,0 83 100,0 5.297 5.054 10.351 1.103 20,8 746 14,8 1.849 17,9 - 283 283 - #DIV/0! - 0,0 - 0,0
19 SUMBA BARAT 9 #DIV/0! #DIV/0! 9.404 9.109 18.513 0,0 0,0 - 0,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
20 SUMBA BARAT DAYA 14 #DIV/0! #DIV/0! 27.303 26.180 53.483 0,0 0,0 - 0,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
21 ROTE NDAO 12 #DIV/0! #DIV/0! 9.776 9.797 19.573 4.940 50,5 5.453 55,7 10.393 53,1 1.833 1.598 3.431 972 53,0 901 56,4 1.873 54,6
22 SABU RAIJUA 6 76 0,0 0,0 6.290 6.359 12.649 0,0 0,0 - 0,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) 394 4.185 2.414 57,7 3.392 81,1 365.086 356.881 721.967 146.582 40,1 139.875 39,2 286.457 39,7 36.507 35.991 72.498 17.260 47,3 17.187 47,8 34.447 47,5
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
USILA (60TAHUN+)
JUMLAH
NO KABUPATEN JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 7.761 8.872 16.633 944 12,16 1.400 15,78 2.344 14,09
2 KUPANG 26 14.259 14.312 28.571 10.625 74,51 12.495 87,30 23.120 80,92
3 TTS 35 19.233 19.332 38.565 9.190 47,78 12.023 62,19 21.213 55,01
4 TTU 26 10.714 10.737 21.451 2.018 18,84 2.079 19,36 4.097 19,10
5 BELU 17 6.836 6.469 13.305 2.214 32,39 2.515 38,88 4.729 35,54
6 MALAKA 20 8.154 8.571 16.725 6.031 73,96 7.118 83,05 13.149 78,62
7 ALOR 26 7.073 8.846 15.919 880 12,44 1.071 12,11 1.951 12,26
8 LEMBATA 9 6.070 9.509 15.579 3.548 58,45 6.535 68,72 10.083 64,72
9 FLORES TIMUR 21 11.235 16.909 28.144 2.713 24,15 7.482 44,25 10.195 36,22
10 SIKKA 23 13.306 17.479 30.785 - - 29.273 95,09
11 ENDE 24 11.252 13.683 24.935 1.782 15,84 6.022 44,01 7.804 31,30
12 NAGEKEO 7 7.084 7.402 14.486 8.637 121,92 10.391 140,38 19.028 131,35
13 NGADA 14 6.631 7.636 14.267 4.951 74,66 5.480 71,77 10.431 73,11
14 MANGGARAI TIMUR 25 9.067 9.082 18.149 5.965 65,79 6.287 69,22 12.252 67,51
15 MANGGARAI 21 9.864 10.542 20.406 0 - 0 - 0 -
16 MANGGARAI BARAT 18 8.005 8.359 16.364 0 - 0 - 7.646 46,72
17 SUMBA TIMUR 22 9.020 9.385 18.405 - - 0 -
18 SUMBA TENGAH 8 2.658 2.766 5.424 1.144 43,04 936 33,84 2.080 38,35
19 SUMBA BARAT 9 3.911 4.064 7.975 - - 0 -
20 SUMBA BARAT DAYA 14 8.942 9.334 18.276 0 - 0 - 7.360 40,27
21 ROTE NDAO 12 7.365 7.615 14.980 689 9,36 920 12,08 1.609 10,74
22 SABU RAIJUA 6 4.194 4.810 9.004 3.600 85,84 5.031 104,59 8.631 95,86
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 192.634 215.714 408.348 64.931 33,71 87.785 40,69 196.995 48,24
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
TABEL 53
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 581.255 593.071 1.174.326 22,19 22,23 22,21
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 65.055 57.165 122.220 2,48 2,14 2,31
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 15.036 12.044 27.080 0,57 0,56 0,51
1.5 Bukan pekerja (BP) 6.809 8.119 14.928 0,26 0,30 0,28
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 581.255 593.071 1.174.326 22,19 22,23 22,21
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 65.055 57.165 122.220 2,48 2,14 2,31
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 15.036 12.044 27.080 0,57 0,56 0,51
1.5 Bukan pekerja (BP) 6.809 8.119 14.928 0,26 0,30 0,28
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
KABUPATEN/KOTA 3.185 59.483 56.588 151.954 2.040 1.819 22.387 1.038 722 34.883 34,3 32,1 147,3 17,5 12,8 229,6
Sumber : Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 56
JUMLAH JUMLAH
a PASIEN KELUAR JUMLAH HARI
NO NAMA RUMAH SAKIT TEMPAT LAMA BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
(HIDUP + MATI) PERAWATAN
TIDUR DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I KOTA KUPANG
1 RSUD KOTA KUPANG 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 RS TNI AD/WIRASAKTI 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 RS TNI AL 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 RS TNI AU 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 RS BHAYANGKARA 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 RS MAMAMI 50 7.164 11.499 34.497 63,0 143,28 0,9 4,8
7 RS DEDARI 43 - 7.595 7.925 48,4 - #DIV/0! #DIV/0!
8 RS ST. CAROLUS BORROMEUS 53 2.126 7.353 9.259 38,0 40,11 5,6 4,4
9 RSUD W.Z YOHANIS 344 - 65.022 65.674 51,8 - #DIV/0! #DIV/0!
10 RS. KARTINI 23 1.548 3.356 3.529 40,0 67,30 3,3 2,3
11 RS. LEONA 99 9.588 1.901 27.018 5,3 96,85 3,6 2,8
12 RS. SILOAM 110 7.204 30.195 29.864 75,2 65,49 1,4 4,1
II KUPANG
1 RSUD NAIBONAT 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
III TIMOR TENGAH SELATAN
1 RSUD SoE 100 5.029 15.781 15.829 43,2 50,29 4,1 3,1
IV TIMOR TENGAH UTARA
1 RSUD KEFAMENANU 90 5.171 18.210 18.210 55,4 57,46 2,8 3,5
2 RS KUSTA DAN CACAT BUNDA 50 508 28 14.700 0,2 10,16 35,9 28,9
V BELU
1 RSU MGR GABRIEL MANEK 150 10.727 36.551 39.291 66,8 71,51 1,7 3,7
2 RS BANTUAN (TNI) 25 563 2.843 1.843 31,2 22,52 11,2 3,3
3 RS MARIANUM HALILUK 50 3.177 15.312 15.312 83,9 63,54 0,9 4,8
4 RS SITO HUSADA 58 3.071 9.372 9.372 44,3 52,95 3,8 3,1
TABEL 56 (LANJUTAN)
JUMLAH JUMLAH
a PASIEN KELUAR JUMLAH HARI
NO NAMA RUMAH SAKIT TEMPAT LAMA BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
(HIDUP + MATI) PERAWATAN
TIDUR DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
VI MALAKA
1 RSUD BETUN 63 3.111 11.063 8.463 48,1 49,38 3,8 2,7
VII SABU RAIJUA
1 RSU SEBA 35 862 365 2.620 2,9 24,63 14,4 3,0
VIII ROTE NDAO
1 RSUD ROTE BA'A 36 1.714 6.689 5.025 50,9 47,61 3,8 2,9
IX MANGGARAI
1 RSUD RUTENG 137 11.740 39.948 38.360 79,9 85,69 0,9 3,3
2 RS ST. RAFAEL. CANCAR 60 1.708 6.418 4.710 29,3 28,47 9,1 2,8
X NGADA
1 RSUD BAJAWA 106 7.374 24.706 24.469 63,9 69,57 1,9 3,3
XI ENDE
1 RSUD ENDE 145 9.497 33.000 - 62,4 65,50 2,1 0,0
2 RSUD SANTO ANTONIUS JOPU 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
XII SIKKA
1 RSUD DR TC HIILLERS 199 - 0,0 - #DIV/0! #DIV/0!
2 RSU ST.GABRIEL KEWAPANTE 91 - 0,0 - #DIV/0! #DIV/0!
3 RS ST. ELISABETH LELA 65 - 0,0 - #DIV/0! #DIV/0!
XIII FLORES TIMUR 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
RSUD dr. HENDRIKUS FERNANDEZ
1 105 5.743 27.392 26.840 71,5 54,70 1,9 4,7
LARANTUKA
TABEL 56 (LANJUTAN)
JUMLAH JUMLAH
PASIEN KELUAR JUMLAH HARI
NO NAMA RUMAH SAKITa TEMPAT
(HIDUP + MATI) PERAWATAN
LAMA BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
TIDUR DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
XIV LEMBATA
1 RSUD LEWOLEBA 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 RS BUKIT LEWOLEBA 42 1.099 3.479 3.563 22,7 26,17 10,8 3,2
3 RS KUSTA ST. DAMIAN 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
XV ALOR
1 RSUD KALABAHI 116 6.235 22.538 28.773 53,2 53,75 3,2 4,6
2 RS BERGERAK 20 271 595 595 8,2 13,55 24,7 2,2
XVI SUMBA BARAT DAYA
1 RS KARITAS WEETABULA 100 6.279 27.546 21.263 75,5 62,79 1,4 3,4
XVII SUMBA TIMUR
1 RSUD UMBU RARA MEHA 130 6.317 0,0 48,59 7,5 0,0
2 RSK LINDIMARA 99 5.446 0,0 55,01 6,6 0,0
3 RS IMMANUEL 52 2.445 0,0 47,02 7,8 0,0
XVIII SUMBA BARAT
1 RSUD WAIKABUBAK 125 18.242 35.584 32.881 78,0 145,94 0,6 1,8
2 RS KRISTEN LENDE MORIPA 102 4.010 27.438 3.851 73,7 39,31 2,4 1,0
XIX SUMBA TENGAH
1 RS BERGERAK 62 3.146 3.146 4.814 13,9 50,74 6,2 1,5
XX MANGGARAI BARAT
1 RS KOMODO 839 1.790 - #DIV/0! #DIV/0! -2,1 0,0
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
RUMAH TANGGA
JUMLAH
NO KABUPATEN JUMLAH JUMLAH
PUSKESMAS JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA KUPANG 11 67.909 5.075 7,5 1.910 37,6
2 KUPANG 26 75.818 35.878 47,3 15.970 44,5
3 TTS 35 110.904 61.344 55,3 32.653 53,2
4 TTU 26 59.886 51.107 85,3 17.520 34,3
5 BELU 17 42.441 41.924 98,8 37.535 89,5
6 MALAKA 20 44.768 28.654 64,0 20.662 72,1
7 ALOR 26 46.474 41.708 89,7 24.109 57,8
8 LEMBATA 9 31.496 28.602 90,8 14.937 52,2
9 FLORES TIMUR 21 58.597 29.622 50,6 23.522 79,4
10 SIKKA 23 78.518 1.800 2,3 1.800 100,0
11 ENDE 24 51.306 43.230 84,3 22.685 52,5
12 NAGEKEO 7 28.949 24.453 84,5 2.213 9,1
13 NGADA 14 32.242 25.178 78,1 12.100 48,1
14 MANGGARAI TIMUR 25 65.614 41.490 63,2 26.964 65,0
15 MANGGARAI 21 73.643 33.307 45,2 20.787 62,4
16 MANGGARAI BARAT 18 56.054 12.542 22,4 5.129 40,9
17 SUMBA TIMUR 22 #DIV/0! #DIV/0!
18 SUMBA TENGAH 8 #DIV/0! #DIV/0!
19 SUMBA BARAT 9 28.980 14.657 50,6 14.657 100,0
20 SUMBA BARAT DAYA 14 #DIV/0! #DIV/0!
21 ROTE NDAO 12 20.160 1.753 8,7 856 48,8
22 SABU RAIJUA 6 9.763 7.311 74,9 5.869 80,3
2016 2017
RUMAH MEMENUHI RUMAH MEMENUHI
RUMAH DIBINA
SYARAT (RUMAH JUMLAH RUMAH DIBINA SYARAT (RUMAH
JUMLAH MEMENUHI SYARAT
SEHAT) RUMAH YANG SEHAT)
NO KABUPATEN PUSKESMAS SELURUH
BELUM
RUMAH
MEMENUHI
JUMLAH % SYARAT JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KOTA KUPANG 11 67.909 15.252 22,46 10.644 #DIV/0! 9.447 88,75 24.699 36,37
2 KUPANG 26 70.715 29.787 42,12 40.928 50.692 123,86 13070 25,78 42.857 60,61
3 TTS 35 108.695 47.622 43,81 18.930 51.144 270,17 25.049 48,98 72.671 66,86
4 TTU 26 51.045 26.182 51,29 33.849 35.021 103,46 29.524 84,30 55.706 109,13
5 BELU 17 41.988 23.658 56,34 10.367 10.367 100,00 26.509 255,71 50.167 119,48
6 MALAKA 20 36.919 20.400 55,26 16.519 23.642 143,12 15.057 63,69 35.457 96,04
7 ALOR 26 39.698 26.475 66,69 13.223 13.223 100,00 349 2,64 26.824 67,57
8 LEMBATA 9 29.136 22.303 76,55 6.833 6.833 100,00 6140 89,86 28.443 97,62
9 FLORES TIMUR 21 53.028 33.908 63,94 19.120 19.120 100,00 10.023 52,42 43.931 82,84
10 SIKKA 23 60.519 38.566 63,73 21.953 21.953 100,00 1.269 5,78 39.835 65,82
11 ENDE 24 51.306 32.720 63,77 13.844 7.616 55,01 4576 60,08 37.296 72,69
12 NAGEKEO 7 28.949 17.127 59,16 8.329 6.806 81,71 1.729 25,40 18.856 65,14
13 NGADA 14 29.404 20.677 70,32 8.727 8.586 98,38 5.273 61,41 25.950 88,25
14 MANGGARAI TIMUR 25 65.265 26.156 40,08 39.109 31.978 81,77 20.955 65,53 47.111 72,18
15 MANGGARAI 21 58.930 31.252 53,03 14.384 14.384 100,00 3121 21,70 34.373 58,33
16 MANGGARAI BARAT 18 48.610 28.931 59,52 19.679 - 0,00 0 #DIV/0! 28.931 59,52
17 SUMBA TIMUR 22 46.811 6.227 13,30 2.397 #DIV/0! 2.100 87,61 8.327 17,79
18 SUMBA TENGAH 8 13.322 4.819 36,17 8.503 13.322 156,67 4.819 36,17 9.638 72,35
19 SUMBA BARAT 9 - - #DIV/0! - - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
20 SUMBA BARAT DAYA 14 38.891 4.644 11,94 34.247 8.400 24,53 4578 54,50 9.222 23,71
21 ROTE NDAO 12 30.895 15.408 49,87 15.490 13.797 89,07 3104 22,50 18.512 59,92
22 SABU RAIJUA 6 10.363 531 5,12 8.389 531 6,33 491 92,47 1.022 9,86
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 982.398 472.645 48,11 350.456 #DIV/0! 187183 53,41 659.828 67,16
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
NO KABUPATEN MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
PUSKESMAS 'PENDUDUK SYARAT
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
JUMLAH
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
SARANA
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KOTA KUPANG 11 412.708 1.516 29
2 KUPANG 26 372.777 360.228 10.034 134.329 4.872 76.752 497 6.559 429 6.349 666 11.095 651 10.600 391 12.095 306
3 TTS 35 463.980 3.242 116.933 1.711 74.303 12 920 10 876 13 275 13 275 345 14.549 345 14.549
4 TTU 26 249.711 4.489 22.445 3.269 16.345 23 - 3 - - - - - 12 300 12 300
5 BELU 17 213.596 4.443 62.368 3.685 54.850 54 3.634 50 1.766 33 5.556 40 5.706 118 2.749 111 2.398
6 MALAKA 20 186.312 5.418 107.574 4.365 91.527 252 409 238 110 355 2.062 30 435 41 1.879 21 1.036
7 ALOR 26 202.890 4.995 28.522 3.669 18.551 130 1.050 20 100 139 2.521 139 2.521 - - - -
8 LEMBATA 9 137.714 4.094 24.519 2.813 15.915 24 635 20 60
9 FLORES TIMUR 21 251.611 1.749 73.926 1.362 58.679 41 6.015 38 5.942 30 1.450 29 1.450 1.223 59.552 1.024 55.445
10 SIKKA 23 317.292 6.346 96.280 1.545 27.502 153
11 ENDE 24 272.084 4.598 19.624 2.246 18.295 138 201 138 1.795 83 - 21 150 343 10.622 294 2.154
12 NAGEKEO 7 142.804 1.874 9.370 1.886 6.661 241 2.080 81 605 192 1.938 171 1.873 1 - - -
13 NGADA 14 159.081 637 7.155 551 5.794 41 575 41 575 19 445 19 445 30 5.389 30 5.389
14 MANGGARAI TIMUR 25 280.118 2.166 18.793 972 17.059 52 457 22 132 - - - - 44 9.220 44 9.220
15 MANGGARAI 21 329.198 1.218 14.269 800 9.684 - - - - 183 1.328 115 996 3 - - -
16 MANGGARAI BARAT 18 263.207 860 14.431 682 11.441 272 5.199 207 5.132 214 4.735 197 4.650 20 199 - -
17 SUMBA TIMUR 22 252.704 8.131 39.734 4.015 24.058 10 348 10 348 158 5.773 145 5.727
18 SUMBA TENGAH 8 70.719 707 11.494 522 7.853 - - - - - - - - - - - -
19 SUMBA BARAT 9 125.776 - - - - 4.989 6.351 1.324 6.291 - - - - - - - -
20 SUMBA BARAT DAYA 14 331.894 39 7.948 27 2.212 2 40 2 40 10 1.270 10 1.430 1 - 1 -
21 ROTE NDAO 12 159.614 5.516 94.134 3.063 64.494 1 7 1 7 11 401 3 180
22 SABU RAIJUA 6 91.512 38.477 4.051 23.142 2.655 2.429 1 125 1 133 - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 5.287.302 459.227 783.604 196.170 532.750 85.439 27.937 8.869 24.149 7.788 23.282 11.911 20.762 12.959 110.683 14.122 96.524
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
PENDUDUK DENGAN
AKSES
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) BERKELANJUTAN
MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN TERHADAP AIR MINUM
LAYAK
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
NO KABUPATEN MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
PUSKESMAS 'PENDUDUK
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
JUMLAH
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
SARANA
JUMLAH
%
1 2 3 4 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 KOTA KUPANG 11 412.708 12 2.730 - -
2 KUPANG 26 372.777 8.132 371 34.814 146 17.413 670 2.718 397 2.001 3.934 27.568 3.848 10.649 2,86
3 TTS 35 463.980 691 59.175 320 40.130 586 4.388 429 2.874 6.166 61.256 5.866 50.891 183.898 39,63
4 TTU 26 249.711 206 24.450 127 19.275 427 2.141 191 957 3.573 18.100 351 1.806 38.683 15,49
5 BELU 17 213.596 167 26.165 133 20.476 139 2.221 75 547 3.864 50.730 3.762 46.204 131.947 61,77
6 MALAKA 20 186.312 150 17.176 126 13.716 568 8.956 401 3.796 460 23.560 350 18.159 128.779 69,12
7 ALOR 26 202.890 59 513 43 433 3.784 19.041 2.356 9.865 183 121.416 136 93.683 125.153 61,69
8 LEMBATA 9 137.714 47 124 31 - 4.103 7.521 4.163 2.502 5.013 44.726 3.862 38.304 56.721 41,19
9 FLORES TIMUR 21 251.611 39 26.808 25 14.486 2.792 16.440 2.353 14.488 11.046 65.556 10.234 58.106 208.596 82,90
10 SIKKA 23 317.292 222 8.899 85 3.920 12.071 58.843 3.099 14.696 14.683 149.207 6.937 79.657 125.775 39,64
11 ENDE 24 272.084 496 2.154 374 19.458 2.277 11.032 1.100 19.233 12.711 25.666 9.334 88.058 149.143 54,82
12 NAGEKEO 7 142.804 804 248 707 224 322 3.193 275 3.089 6.345 95.569 10.070 74.879 87.331 61,15
13 NGADA 14 159.081 1.869 7.167 39 18.252 1.453 9.238 1.264 8.275 14.064 12.056 98.712 137.442 86,40
14 MANGGARAI TIMUR 25 280.118 500 59.792 284 46.535 853 3.630 392 2.063 8.329 157.383 3.964 107.894 182.903 65,29
15 MANGGARAI 21 329.198 313 55.337 177 38.789 31 1.067 24 558 18.565 13.166 214.939 264.966 80,49
16 MANGGARAI BARAT 18 263.207 438 14.616 290 22.793 797 20.932 627 12.666 11.023 145.245 9.005 125.137 181.819 69,08
17 SUMBA TIMUR 22 252.704 208 12.212 175 9.986 153 1.041 108 511 7.129 38.362 6.772 34.916 75.546 29,90
18 SUMBA TENGAH 8 70.719 88 24.309 42 12.151 518 7.601 438 6.848 81 4.491 62 3.748 30.600 43,27
19 SUMBA BARAT 9 125.776 - - - - 1.691 3.102 1.150 3.102 59 2.132 13 2.132 11.525 9,16
20 SUMBA BARAT DAYA 14 331.894 1.311 12.411 58 6.170 2.211 9.692 707 7.719 185 36.232 55 36.168 53.739 16,19
21 ROTE NDAO 12 159.614 88 17.644 45 6.087 1.095 3.518 634 1.772 18 10.800 10 5.941 78.481 49,17
22 SABU RAIJUA 6 91.512 4 4 4 - - - - - 1 - 1 - 2.656 2,90
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 5.287.302 15.832 369.575 37.899 293.027 53.284 194.267 22.516 115.958 125.499 1.054.365 126.304 1.183.182 2.266.352 42,86
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
PENDUDUK
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
JUMLAH
PENDUDUK
PENDUDUK
% PENDUDUK
% PENDUDUK
NO KABUPATEN
JUMLAH
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PUSKESMAS
SARANA
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
2 KUPANG 26 372.777 360.228 2.829 5.993 2.249 79,50 33.452 136.509 25.024 115.105 84,32
5 BELU 17 213.596 18 500 18 500 100,00 20.371 91.225 19.474 83.330 91,35
6 MALAKA 20 186.312 6.277 31.271 3.448 21.801 69,72 8.571 51.347 7.455 39.694 77,31
7 ALOR 26 202.890 2.555 22.641 2.555 22.641 100,00 21.594 114.791 21.288 114.791 100,00
8 LEMBATA 9 137.714 65 426 65 426 100,00 23.645 100.381 22.596 99.404 99,03
12 NAGEKEO 7 142.804 50 1.109 43 1.511 136,25 20.358 91.322 21.466 64.559 70,69
13 NGADA 14 159.081 106 445 80 376 84,49 21.936 94.649 19.171 73.145 77,28
14 MANGGARAI TIMUR 25 280.118 4.572 20.708 2.535 9.766 47,16 16.822 86.381 12.449 58.017 67,16
16 MANGGARAI BARAT 18 263.207 853 11.466 620 3.504 30,56 19.922 91.927 13.865 56.050 60,97
18 SUMBA TENGAH 8 70.719 3.595 8.315 3.235 8.315 100,00 3.075 4.080 2.448 4.080 100,00
20 SUMBA BARAT DAYA 14 331.894 10 322 10 322 100,00 8.382 45.087 8.382 45.087 100,00
21 ROTE NDAO 12 159.614 49 917 49 917 100,00 17.520 85.212 17.317 83.900 98,46
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 5.287.302 378.378 100.949 18.651 72.328 71,65 629.054 2.176.338 356.129 1.743.633 80,12
Sumber : Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
TABEL 61 (LANJUTAN)
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
PENDUDUK DENGAN
PLENGSENGAN CEMPLUNG AKSES SANITASI
LAYAK (JAMBAN
PENDUDUK
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
SEHAT)
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
JUMLAH
PENDUDUK
PENDUDUK
% PENDUDUK
% PENDUDUK
NO KABUPATEN
JUMLAH
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PUSKESMAS
SARANA
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH %
1 2 3 4 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KOTA KUPANG 11 412.708 6.378 9.244 132 4.227 45,73 476 #DIV/0! 148.901 36,08
2 KUPANG 26 372.777 9.447 33.987 4.179 15.490 45,58 13.773 58.559 5.517 19.115 32,64 130.595 35,03
4 TTU 26 249.711 10.349 51.745 8.493 25.521 49,32 14.134 69.470 7.974 23.996 34,54 152.694 61,15
5 BELU 17 213.596 7.475 33.200 6.573 30.275 91,19 6.165 21.729 2.133 9.029 41,55 122.634 57,41
6 MALAKA 20 186.312 7.307 28.071 3.905 18.779 66,90 7.499 30.211 6.739 12.929 42,80 56.648 30,40
7 ALOR 26 202.890 3.829 29.968 3.807 29.968 100,00 5.989 33.833 5.986 33.833 100,00 201.233 99,18
9 FLORES TIMUR 21 251.611 7.276 38.136 7.276 38.136 100,00 91 489 91 489 100,00 277.228 110,18
10 SIKKA 23 317.292 12.304 89.449 9.749 69.019 77,16 4.071 25.841 1.062 7.029 27,20 238.906 75,30
12 NAGEKEO 7 142.804 4.386 20.422 1.798 2.520 12,34 976 1.635 719 - - 68.590 48,03
13 NGADA 14 159.081 4.119 22.855 2.496 12.786 55,94 397 1.882 143 1.396 74,18 83.617 52,56
14 MANGGARAI TIMUR 25 280.118 43.642 128.570 22.984 65.129 50,66 2.180 10.235 - - - 132.912 47,45
15 MANGGARAI 21 329.198 20.039 114.641 11.416 75.577 65,92 2.491 6.990 682 2.984 42,69 232.195 70,53
16 MANGGARAI BARAT 18 263.207 18.400 84.690 13.865 33.160 39,15 3.023 16.150 913 2.648 16,40 204.233 77,59
17 SUMBA TIMUR 22 252.704 654 4.148 323 2.751 66,32 824 4.406 406 1.887 42,83 5.573 2,21
18 SUMBA TENGAH 8 70.719 1.270 5.930 1.239 5.930 100,00 840 6.002 840 6.002 100,00 24.327 34,40
19 SUMBA BARAT 9 125.776 3.283 5.395 1.669 5.395 100,00 5.543 8.513 1.537 8.513 100,00 19.193 15,26
20 SUMBA BARAT DAYA 14 331.894 27.512 135.531 27.512 135.531 100,00 9.821 46.238 9.821 46.784 101,18 259.324 78,13
21 ROTE NDAO 12 159.614 4.868 22.406 4.607 22.054 98,43 654 2.973 360 1.872 62,97 108.743 68,13
22 SABU RAIJUA 6 91.512 2.605 3.603 300 1.200 33,31 3.347 8.907 - 27.414 29,96
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 5.287.302 226.992 976.840 132.323 593.448 60,75 114.061 493.108 44.923 178.506 36,20 2.825.320 53,44
Sumber : Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
TABEL 62
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH TTU
JUMLAH SD SLTP SLTA PUSKESMAS SAKIT BINTANG NON BINTANG
NO KABUPATEN
PUSKESMAS UMUM
NON BINTANG
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
BINTANG
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
UMUM
SLTP
SLTA
SD
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KOTA KUPANG 11 136 47 46 50 12 15,00 50 356 126 92,6 41 87,2 38 82,6 46 92,00 12 100,0 14 93,3 34 68,0 311 87,36
2 KUPANG 26 358 153 82 40 1 - 2 636 237 66,2 99 64,7 60 73,2 22 55,00 1 100,0 - #DIV/0! - - 419 65,88
3 TTS 35 382 195 51 35 1 - - 664 315 82,5 195 100,0 51 100,0 35 100,00 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! 597 89,91
4 TTU 26 255 89 52 26 1 - 7 430 42 16,5 89 100,0 50 96,2 26 100,00 # - - #DIV/0! 7 100,0 214 49,77
5 BELU 17 151 46 31 17 4 - 10 259 259 171,5 46 100,0 30 96,8 17 100,00 4 100,0 - #DIV/0! 10 100,0 366 141,31
6 MALAKA 20 201 63 41 20 1 - 3 329 175 87,1 67 106,3 34 82,9 16 80,00 1 100,0 - #DIV/0! 3 100,0 296 89,97
7 ALOR 26 291 94 41 26 2 1,00 455 205 70,4 66 70,2 32 78,0 18 69,23 2 100,0 1 100,0 5 #DIV/0! 329 72,31
8 LEMBATA 9 192 50 20 9 2 - 7 280 191 99,5 43 86,0 20 100,0 9 100,00 2 100,0 - #DIV/0! 2 28,6 267 95,36
9 FLORES TIMUR 21 298 71 36 21 1 - 8 435 270 90,6 69 97,2 36 100,0 21 100,00 1 100,0 - #DIV/0! 8 100,0 405 93,10
10 SIKKA 23 309 85 41 23 3 - 21 482 264 85,4 1 1,2 - - 0 - # - - #DIV/0! 1 4,8 266 55,19
11 ENDE 24 344 85 36 24 2 1,00 19 511 167 48,5 34 40,0 25 69,4 24 100,00 2 100,0 1 100,0 19 100,0 272 53,23
12 NAGEKEO 7 178 58 19 7 - - 9 271 152 85,4 47 81,0 13 68,4 7 100,00 # #DIV/0! - #DIV/0! 6 66,7 225 83,03
13 NGADA 14 185 65 29 14 1 - 28 322 180 97,3 63 96,9 26 89,7 14 100,00 1 100,0 - #DIV/0! 27 96,4 311 96,58
14 MANGGARAI TIMUR 25 341 136 57 25 - - 16 575 300 88,0 117 86,0 50 87,7 23 92,00 # #DIV/0! - #DIV/0! 13 81,3 503 87,48
15 MANGGARAI 21 255 60 37 21 3 - 9 385 155 60,8 29 48,3 17 45,9 21 100,00 # - - #DIV/0! - - 222 57,66
16 MANGGARAI BARAT 18 272 85 33 18 2 10,00 32 452 61 22,4 27 31,8 7 21,2 18 100,00 2 100,0 10 100,0 12 37,5 137 30,31
17 SUMBA TIMUR 22 260 77 35 22 3 - 18 415 197 75,8 64 83,1 30 85,7 22 100,00 3 100,0 - #DIV/0! 14 77,8 330 79,52
19 SUMBA BARAT 9 70 58 52 9 1 - 12 202 60 85,7 46 79,3 39 75,0 9 100,00 1 100,0 - #DIV/0! 12 100,0 167 82,67
20 SUMBA BARAT DAYA 14 138 59 27 27 - - - 251 107 77,5 48 81,4 26 96,3 15 55,56 # #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 196 78,09
21 ROTE NDAO 12 148 28 18 12 1 - 13 220 127 85,8 23 82,1 10 55,6 8 66,67 # - - #DIV/0! 5 38,5 173 78,64
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 4.929 1.669 801 459 43 27 269 8.197 3.705 75,2 1.252 75,0 609 76,0 383 83,4 33 76,7 26 96,3 178 66,2 6.186 75,47
Sumber : Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
TABEL 64
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KABUPATEN JUMLAH TPM JASA MAKANAN JASA MAKANAN
PUSKESMAS MAKAN/ MINUM TOTAL % MAKAN/ MINUM TOTAL %
BOGA JAJANAN BOGA JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KOTA KUPANG 11 1166 59 361 262 17 699 59,95 12 181 116 51 360 30,87
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 5.057 215 1.379 741 891 3.226 63,79 54 798 230 760 1.842 36,42
MEMENUHI SYARAT
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
PERSENTASE TPM
PERSENTASE TPM
HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN/
RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM
DIUJI PETIK
MINUM (DAM)
MINUM (DAM)
JASA BOGA
JASA BOGA
RESTORAN
RESTORAN
DEPOT AIR
DEPOT AIR
MAKANAN
MAKANAN
DIBINA
JAJANAN
JAJANAN
JUMLAH
TOTAL
TOTAL
NO KABUPATEN
PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet #DIV/0!
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet #DIV/0!
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet - #DIV/0!
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - #DIV/0!
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul - #DIV/0!
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet - #DIV/0!
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol - #DIV/0!
8 Metampiron tablet 500 mg tablet - #DIV/0!
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - #DIV/0!
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium tablet - #DIV/0!
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + tube - #DIV/0!
polimiksin 10.000 IU/g
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + supp - #DIV/0!
Heksaklorofen 250 mg
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam pot - #DIV/0!
Salisilat 3%
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet - #DIV/0!
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + tablet - #DIV/0!
Levodopa 250 mg
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial - #DIV/0!
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet - #DIV/0!
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet - #DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - #DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol - #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul - #DIV/0!
23 Betametason krim 0,1 % krim - #DIV/0!
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul - #DIV/0!
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet - #DIV/0!
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol #DIV/0!
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol #DIV/0!
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet #DIV/0!
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul #DIV/0!
30 Diazepam tablet 2 mg tablet #DIV/0!
31 Diazepam tablet 5 mg tablet #DIV/0!
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0!
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet #DIV/0!
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul #DIV/0!
37 Etakridin larutan 0,1% botol #DIV/0!
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul #DIV/0!
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet #DIV/0!
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet #DIV/0!
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol #DIV/0!
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul #DIV/0!
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet #DIV/0!
TABEL 66 (LANJUTAN)
PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
46 Furosemid tablet 40 mg tablet #DIV/0!
47 Gameksan lotion 1 % botol #DIV/0!
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium sach #DIV/0!
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol #DIV/0!
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet #DIV/0!
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet #DIV/0!
52 Gliserin botol #DIV/0!
53 Glukosa larutan infus 5% botol #DIV/0!
54 Glukosa larutan infus 10% botol #DIV/0!
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul #DIV/0!
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet #DIV/0!
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet #DIV/0!
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet #DIV/0!
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet #DIV/0!
61 Hidrkortison krim 2,5% tube #DIV/0!
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet #DIV/0!
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet #DIV/0!
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet #DIV/0!
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet #DIV/0!
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet #DIV/0!
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet #DIV/0!
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet #DIV/0!
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol #DIV/0!
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet #DIV/0!
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul #DIV/0!
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0!
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet #DIV/0!
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + tablet #DIV/0!
Sulfadoxin 500 mg
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg botol #DIV/0!
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : tablet #DIV/0!
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : tablet #DIV/0!
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul #DIV/0!
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial #DIV/0!
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial #DIV/0!
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial #DIV/0!
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 tablet #DIV/0!
mg
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul #DIV/0!
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet #DIV/0!
TABEL 66 (LANJUTAN)
PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet #DIV/0!
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol #DIV/0!
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet #DIV/0!
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet #DIV/0!
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol #DIV/0!
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube #DIV/0!
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial #DIV/0!
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul #DIV/0!
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol #DIV/0!
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet #DIV/0!
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet #DIV/0!
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet #DIV/0!
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet #DIV/0!
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol #DIV/0!
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol #DIV/0!
111 Prednison tablet 5 mg tablet #DIV/0!
112 Primakuin tablet 15 mg tablet #DIV/0!
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet #DIV/0!
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet #DIV/0!
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet #DIV/0!
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!
117 Ringer Laktat larutan infus botol #DIV/0!
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap tube #DIV/0!
4%
119 Salisil bedak 2% kotak #DIV/0!
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial #DIV/0!
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul #DIV/0!
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul #DIV/0!
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol #DIV/0!
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul #DIV/0!
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul #DIV/0!
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet #DIV/0!
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet #DIV/0!
134 Vaksin Rabies Vero vial #DIV/0!
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet #DIV/0!
VAKSIN
136 BCG vial #DIV/0!
137 T T vial #DIV/0!
138 D T vial #DIV/0!
139 CAMPAK 10 Dosis vial #DIV/0!
140 POLIO 10 Dosis vial #DIV/0!
141 DPT-HB vial #DIV/0!
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial #DIV/0!
143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2017
TABEL 67
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN PEM.KAB/
KEMENKES PEM.PROV TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
KOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 1 19 4 - 20 44
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 2 - - 4 6,00
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 195
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 1.696
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 199
3 PUSKESMAS KELILING 1 310
4 PUSKESMAS PEMBANTU 1.062
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 30 20 50,00
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 8 9 3 73 93,00
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 1 12 13,00
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 2 64 307 373,00
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 3 47 50,00
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 4 5 9,00
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 5 7 2 14,00
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 1 1,00
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 1 2 3,00
6 APOTEK 52 245 297,00
7 TOKO OBAT 3 87 90,00
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 1 1
Sumber : Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
TABEL 68
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2017
STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KABUPATEN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KOTA KUPANG 11 25 7,94 159 50,48 114 36,19 17 5,40 315 131 41,59
2 KUPANG 26 5 0,68 62 8,45 541 73,71 126 17,17 734 667 90,87
3 TTS 35 57 6,92 407 49,39 350 42,48 10 1,21 824 360 43,69
4 TTU 26 0 - 35 7,03 460 92,37 3 0,60 498 463 92,97
5 BELU 17 66 15,75 80 19,09 172 41,05 101 24,11 419 273 65,16
6 MALAKA 20 3 0,66 58 12,83 379 83,85 12 2,65 452 391 86,50
7 ALOR 26 138 31,87 156 36,03 111 25,64 28 6,47 433 139 32,10
8 LEMBATA 9 8 2,52 171 53,77 139 43,71 0 0,00 318 139 43,71
9 FLORES TIMUR 21 6 1,08 137 24,77 405 73,24 5 0,90 553 410 74,14
10 SIKKA 23 46 7,36 132 21,12 364 58,24 83 13,28 625 447 71,52
11 ENDE 24 365 56,94 254 39,63 14 2,18 8 1,25 641 22 3,43
12 NAGEKEO 7 7 2,61 137 51,12 122 45,52 2 0,75 268 124 46,27
13 NGADA 14 26 7,47 167 47,99 149 42,82 6 1,72 348 155 44,54
14 MANGGARAI TIMUR 25 0 - 103 18,43 451 80,68 5 0,89 559 456 81,57
15 MANGGARAI 21 0 - 343 59,45 219 37,95 15 2,60 577 234 40,55
16 MANGGARAI BARAT 18 29 6,30 209 45,43 205 44,57 17 3,70 460 222 48,26
17 SUMBA TIMUR 22 175 31,42 229 41,11 149 26,75 4 0,72 557 153 27,47
18 SUMBA TENGAH 8 9 4,84 69 37,10 103 55,38 5 2,69 186 108 58,06
19 SUMBA BARAT 9 45 18,44 174 71,31 21 8,61 4 1,64 244 25 10,25
20 SUMBA BARAT DAYA 14 49 10,58 258 55,72 119 25,70 37 7,99 463 156 33,69
21 ROTE NDAO 12 0 - 330 88,24 31 8,29 13 3,48 374 44 11,76
22 SABU RAIJUA 6 0 - 232 100,00 0 - 0 0,00 232 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 394 1.059 10,51 3.902 38,71 4.618 45,81 501 4,97 10.080 5.119 50,78
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH
JUMLAH
NO KABUPATEN DESA/
PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
KELURAHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KOTA KUPANG 11 51 36 12 3 0 51 100,00
2 KUPANG 26 177 24 6 28 17 75 42,37
3 TTS 35 278 38 5 6 2 51 18,35
4 TTU 26 193 25 52 11 0 88 45,60
5 BELU 17 81 8 31 20 7 66 81,48
6 MALAKA 20 127 60 0 0 0 60 47,24
7 ALOR 26 175 14 20 0 0 34 19,43
8 LEMBATA 9 151 45 27 4 0 76 50,33
9 FLORES TIMUR 21 250 92 77 8 1 178 71,20
10 SIKKA 23 160 30 0 0 0 30 18,75
11 ENDE 24 278 62 1 3 2 68 24,46
12 NAGEKEO 7 113 22 17 2 1 42 37,17
13 NGADA 14 151 95 0 0 0 95 62,91
14 MANGGARAI TIMUR 25 176 5 51 0 0 56 31,82
15 MANGGARAI 21 162 100 52 10 0 162 100,00
16 MANGGARAI BARAT 18 169 37 41 3 1 82 48,52
17 SUMBA TIMUR 22 156 41 0 56 0 97 62,18
18 SUMBA TENGAH 8 65 2 31 29 0 62 95,38
19 SUMBA BARAT 9 74 40 11 21 2 74 100,00
20 SUMBA BARAT DAYA 14 175 0 0 0 0 10 5,71
21 ROTE NDAO 12 119 50 0 0 0 50 42,02
22 SABU RAIJUA 6 63 11 18 0 0 29 46,03
DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KOTA KUPANG 0 0 - 14 30 44 14 30 44 2 14 16 0 0 - 2 14 16
2 KUPANG 0 0 - 4 9 13 4 9 13 2 7 9 0 0 - 2 7 9
3 TTS 0 0 - 20 27 47 20 27 47 5 6 11 0 0 - 5 6 11
4 TTU 0 0 - 8 10 18 8 10 18 6 8 14 0 0 - 6 8 14
5 BELU 0 0 - 6 9 15 6 9 15 2 5 7 0 0 - 2 5 7
6 MALAKA 0 0 - 10 13 23 10 13 23 1 3 4 0 0 - 1 3 4
7 ALOR 0 0 - 4 7 11 4 7 11 0 4 4 0 0 - - 4 4
8 LEMBATA 0 0 - 4 7 11 4 7 11 0 3 3 0 0 - - 3 3
9 FLORES TIMUR 0 0 - 9 18 27 9 18 27 1 1 2 0 0 - 1 1 2
10 SIKKA - - - - - - - - - -
11 ENDE 0 0 - 4 9 13 4 9 13 1 3 4 0 0 - 1 3 4
12 NAGEKEO 0 1 1 7 12 19 7 13 20 0 4 4 0 0 - - 4 4
13 NGADA 0 0 - 1 12 13 1 12 13 4 3 7 0 0 - 4 3 7
14 MANGGARAI TIMUR 1 0 1 1 7 8 2 7 9 1 1 2 0 0 - 1 1 2
15 MANGGARAI 0 0 - 5 12 17 5 12 17 3 11 14 0 0 - 3 11 14
16 MANGGARAI BARAT 0 0 - 8 12 20 8 12 20 1 1 2 0 0 - 1 1 2
17 SUMBA TIMUR 0 0 - 13 5 18 13 5 18 0 5 5 0 0 - - 5 5
18 SUMBA TENGAH 0 0 - 2 6 8 2 6 8 0 0 - 0 0 - - - -
19 SUMBA BARAT 0 0 - 3 8 11 3 8 11 0 2 2 0 0 - - 2 2
21 ROTE NDAO 0 0 - 3 5 8 3 5 8 0 4 4 0 0 - - 4 4
22 SABU RAIJUA 0 0 - 6 4 10 6 4 10 0 0 - 0 0 - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 1 2 132 222 354 133 223 356 30 86 116 - - - 30 86 116
TABEL 72 (LANJUTAN)
DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I KOTA KUPANG
2 RS TNI AD - - - - - - - - - -
3 RS TNI AL - - - - - - - - - -
4 RS TNI AU - - - - - - - - - -
5 RS BHAYANGKARA - - - - - - - - - -
6 RS MAMAMI - - - - - - - - - -
7 RS DEDARI - - - - - - - - - -
10 RS. KARTINI - - - - - - - - - -
11 RS. LEONA - - - - - - - - - -
12 RS. SILOAM - - - - - - - - - -
II KUPANG
1 RSUD NAIBONAT - - - - - - - - - -
1 RSUD SoE 8 2 10 2 2 4 10 4 14 1 1 2 0 0 - 1 1 2
1 RSUD KEFAMENANU 3 2 5 0 7 7 3 9 12 1 1 0 0 - - 1 1
V BELU
2 RS BANTUAN (TNI) 0 0 - - - - - - - 0 0 - 0 0 - - - -
3 RS MARIANUM HALILUK 2 0 2 3 - 3 5 - 5 0 1 1 0 0 - - 1 1
4 RS SITO HUSADA 0 0 - 3 1 4 3 1 4 0 0 - 0 0 - - - -
TABEL 72 (LANJUTAN)
DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
VI MALAKA
1 RSUD BETUN 5 3 8 5 5 10 10 8 18 0 1 1 0 0 - - 1 1
1 RSU SEBA 0 0 - 0 0 - - - - 0 0 - 0 0 - - - -
IX MANGGARAI
1 RSUD RUTENG - - - - - - - - - -
X NGADA
1 RSUD BAJAWA 4 1 5 2 0 2 6 1 7 0 1 1 0 0 - - 1 1
XI ENDE
1 RSUD ENDE 0 7 7 0 4 4 - 11 11 0 1 1 0 0 - - 1 1
XII SIKKA
1 RSUD DR TC HIILLERS - - - - - - - - - -
1 RSUD LARANTUKA 3 4 7 1 2 3 4 6 10 0 1 1 0 0 - - 1 1
XIV LEMBATA
1 RSUD LEWOLEBA 0 2 2 5 3 8 5 5 10 1 1 2 0 0 - 1 1 2
2 RS BUKIT LEWOLEBA 0 0 - 0 0 - - - - 0 0 - 0 0 - - - -
DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
XV ALOR
1 RSUD KALABAHI 0 0 - 2 4 6 2 4 6 0 4 4 0 0 - - 4 4
2 RS BERGERAK 0 0 - 1 0 1 1 - 1 0 1 1 0 0 - - 1 1
1 RS KARITAS WEETABULA 4 1 5 11 12 23 15 13 28 1 0 1 0 0 - 1 - 1
2 RSK LINDIMARA - 2 - - 2 - - - - -
3 RS IMMANUEL - 1 - - 1 - - - - -
1 RSUD WAIKABUBAK 2 2 4 1 8 9 3 10 13 1 1 2 0 0 - 1 1 2
2 RS SWASTA 2 2 4 3 2 5 5 4 9 0 1 1 0 0 - - 1 1
1 RS BERGERAK 1 2 3 3 3 6 4 5 9 0 2 2 0 0 - - 2 2
XX MANGGARAI BARAT
1 RS KOMODO 2 4 6 1 1 2 3 5 8 0 1 1 0 0 - - 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 44 42 98 185 289 493 229 331 591 34 107 142 - - - 34 107 142
10 SIKKA 0 0
11 ENDE 245 0 0 0 0 0 0
21 ROTE NDAO 82 16 48 64 6 10 16
I KOTA KUPANG
2 RS TNI AD 0 0
3 RS TNI AL 0 0
4 RS TNI AU 0 0
5 RS BHAYANGKARA 0 0
6 RS MAMAMI 0 0
7 RS DEDARI 0 0
10 RS. KARTINI 0 0
11 RS. LEONA 0 0
12 RS. SILOAM 0 0
II KUPANG
1 RSUD NAIBONAT 0 0
1 RSUD SoE 36 26 56 82 3 8 11
1 RSUD KEFAMENANU 31 10 86 96 1 2 3
V BELU
2 RS BANTUAN (TNI) 3 10 8 18 1 1 2
3 RS MARIANUM HALILUK 13 13 25 38 0 1 1
4 RS SITO HUSADA 10 6 19 25 0 0 0
TABEL 73 (LANJUTAN)
VI MALAKA
RSUD BETUN 43 13 72 0 1 5 0
RSU SEBA 0 0
IX MANGGARAI
RSUD RUTENG 0 0
X NGADA
XI ENDE
RSUD ENDE 34 0 0 0 0 0 0
XII SIKKA
RSUD DR TC HIILLERS 0 0
RSUD LARANTUKA 27 12 78 90 2 4 6
XIV LEMBATA
RS BUKIT LEWOLEBA 4 2 13 15 0 0 0
XV ALOR
RS BERGERAK 12 11 14 25 1 1 2
RS KARITAS WEETABULA 15 27 59 86 1 1 2
RSK LINDIMARA 0 12 0
RS IMMANUEL 1 9 0
1 RSUD WAIKABUBAK 17 18 78 96 1 1 2
2 RS SWASTA 11 24 70 94 0 0 0
1 RS BERGERAK 15 17 50 67 0 1 1
XX MANGGARAI BARAT
1 RS KOMODO 33 10 10 0 2 2
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KOTA KUPANG 3 25 28 2 0 2 5 25 30
2 KUPANG 0 15 15 1 4 5 1 19 20
3 TTS 1 17 18 0 1 1 1 18 19
4 TTU 5 37 42 2 0 2 7 37 44
5 BELU 6 24 30 - 3 3 6 27 33
6 MALAKA 7 18 25 - 1 1 7 19 26
7 ALOR 13 27 40 - - - 13 27 40
8 LEMBATA 3 10 13 1 6 7 4 16 20
9 FLORES TIMUR 5 21 26 1 4 5 6 25 31
10 SIKKA - - - - -
11 ENDE 4 21 25 - 1 1 4 22 26
12 NAGEKEO - 11 11 2 6 8 2 17 19
13 NGADA 2 13 15 - 2 2 2 15 17
14 MANGGARAI TIMUR 8 16 24 1 2 3 9 18 27
15 MANGGARAI 10 - 10 1 9 10 11 9 20
16 MANGGARAI BARAT 4 8 12 4 7 11 8 15 23
17 SUMBA TIMUR - - - - 2 2 - 2 2
18 SUMBA TENGAH 1 6 7 - - - 1 6 7
19 SUMBA BARAT - - - - 1 1 - 1 1
21 ROTE NDAO 5 12 17 - - - 5 12 17
22 SABU RAIJUA - 3 3 - 2 2 - 5 5
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I KOTA KUPANG
2 RS TNI AD - - - - -
3 RS TNI AL - - - - -
4 RS TNI AU - - - - -
5 RS BHAYANGKARA - - - - -
6 RS MAMAMI - - - - -
7 RS DEDARI - - - - -
10 RS. KARTINI - - - - -
11 RS. LEONA - - - - -
12 RS. SILOAM - - - - -
II KUPANG
1 RSUD NAIBONAT - - - - -
III TIMOR TENGAH SELATAN
1 RSUD SoE 6 1 7 - 3 3 6 4 10
1 RSUD KEFAMENANU 2 16 18 - 3 3 2 19 21
V BELU
2 RS BANTUAN (TNI) 1 - 1 - - - 1 - 1
3 RS MARIANUM HALILUK - 2 2 - 3 3 - 5 5
4 RS SITO HUSADA - 2 2 - 1 1 - 3 3
TABEL 74 (LANJUTAN)
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA a APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
VI MALAKA
1 RSUD BETUN 1 16 - 1 4 5 2 20 22
1 RSU SEBA - - - - -
VIII ROTE NDAO
IX MANGGARAI
1 RSUD RUTENG - - - - -
1 RSUD BAJAWA 1 8 9 - 4 4 1 12 13
XI ENDE
1 RSUD ENDE - - 9 6 6 - 6 6
XII SIKKA
1 RSUD DR TC HIILLERS - - - - -
1 RSUD LARANTUKA - 12 12 2 6 8 2 18 20
XIV LEMBATA
1 RSUD LEWOLEBA 2 5 7 - 4 4 2 9 11
2 RS BUKIT LEWOLEBA 1 2 3 1 - 1 2 2 4
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
XV ALOR
1 RSUD KALABAHI 4 18 22 1 5 6 5 23 28
2 RS BERGERAK 1 1 2 - - - 1 1 2
1 RS KARITAS WEETABULA 1 3 4 1 2 3 2 5 7
2 RSK LINDIMARA 1 1 - - 2
3 RS IMMANUEL 1 - - - 1
1 RSUD WAIKABUBAK - 2 2 - 1 1 - 3 3
2 RS SWASTA 1 1 2 - 3 3 1 4 5
1 RS BERGERAK 1 2 3 2 2 4 3 4 7
XX MANGGARAI BARAT
1 RS KOMODO 1 4 5 2 2 1 6 7
JUMLAH (KAB/KOTA) 103 393 514 24 108 141 127 501 663
a b
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA KUPANG 2 13 15 4 23 27
2 KUPANG 9 27 36 14 14 28
3 TTS 12 13 25 13 33 46
4 TTU 10 8 18 9 22 31
5 BELU 10 18 28 10 19 29
6 MALAKA 19 22 41 5 9 14
7 ALOR 32 26 58 22 25 47
8 LEMBATA 23 28 51 6 10 16
9 FLORES TIMUR 16 41 57 10 35 45
10 SIKKA - -
11 ENDE 0 0 22 - - 32
12 NAGEKEO 1 4 5 3 11 14
13 NGADA 4 14 18 8 12 20
14 MANGGARAI TIMUR 9 6 15 17 24 41
15 MANGGARAI 24 25 49 14 25 39
16 MANGGARAI BARAT 9 8 17 12 13 25
17 SUMBA TIMUR 13 10
18 SUMBA TENGAH 8 16 24 7 3 10
19 SUMBA BARAT 5 12 17 2 2 4
20 SUMBA BARAT DAYA - - 22 - - 16
21 ROTE NDAO 5 4 9 16 17 33
22 SABU RAIJUA 2 6 8 7 8 15
a b
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
I KOTA KUPANG
2 RS TNI AD - -
3 RS TNI AL - -
4 RS TNI AU - -
5 RS BHAYANGKARA - -
6 RS MAMAMI - -
7 RS DEDARI - -
10 RS. KARTINI - -
11 RS. LEONA - -
12 RS. SILOAM - -
II KUPANG
1 RSUD NAIBONAT - -
1 RSUD SoE - 2 2 1 - 1
1 RSUD KEFAMENANU 3 7 10 - 2 2
V BELU
2 RS BANTUAN (TNI) - - - - - -
3 RS MARIANUM HALILUK 2 3 5 1 - 1
4 RS SITO HUSADA - - - - - -
TABEL 75 (LANJUTAN)
a b
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
VI MALAKA
1 RSUD BETUN 2 5 - 1 - 1
1 RSU SEBA - -
IX MANGGARAI
1 RSUD RUTENG - -
X NGADA - -
1 RSUD BAJAWA 1 5 6 3 3 6
XI ENDE
1 RSUD ENDE - - 3 1 1
XII SIKKA
1 RSUD DR TC HIILLERS - -
1 RSUD LARANTUKA 4 1 5 1 3 4
XIV LEMBATA
1 RSUD LEWOLEBA 2 5 7 - 1 1
2 RS BUKIT LEWOLEBA - 1 1 - - -
a b
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
XV ALOR
1 RSUD KALABAHI 7 9 16 1 - 1
2 RS BERGERAK 1 1 2 1 - 1
XVI SUMBA BARAT DAYA
1 RS KARITAS WEETABULA - 4 4 - 2 2
XVII SUMBA TIMUR
1 RSUD UMBU RARA MEHA 3 1
2 RSK LINDIMARA - -
3 RS IMMANUEL - -
XVIII SUMBA BARAT
1 RSUD WAIKABUBAK 1 5 6 1 1 2
2 RS SWASTA - - - -
XIX SUMBA TENGAH
1 RS BERGERAK 8 14 22 1 4 5
XX MANGGARAI BARAT
1 RS KOMODO 1 1 2 1 2 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 38 72 109 15 23 39
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 238 363 657 194 328 581
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 12,43 10,99
Sumber : Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2017
Keterangan :
a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan
b
termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
TABEL 76
1 KOTA KUPANG 3 22 25 - - - 3 22 25
2 KUPANG 6 19 25 - - - 6 19 25
3 TTS 11 30 41 - - - 11 30 41
4 TTU 13 12 25 - - - 13 12 25
5 BELU 10 21 31 - - - 10 21 31
6 MALAKA 8 22 30 - - - 8 22 30
7 ALOR 10 19 29 - - - 10 19 29
8 LEMBATA 3 23 26 - 1 1 3 24 27
9 FLORES TIMUR 3 19 22 - - - 3 19 22
10 SIKKA - - - - -
11 ENDE - - 15 - - - - - 15
12 NAGEKEO 2 9 11 - - - 2 9 11
13 NGADA 2 7 9 - - - 2 7 9
14 MANGGARAI TIMUR 12 30 42 - - - 12 30 42
15 MANGGARAI 9 32 41 - - - 9 32 41
16 MANGGARAI BARAT 4 23 27 - - - 4 23 27
17 SUMBA TIMUR - 1 1 - - - - 1 1
18 SUMBA TENGAH 2 5 7 - - - 2 5 7
19 SUMBA BARAT - 4 4 - - - - 4 4
21 ROTE NDAO 3 8 11 - - - 3 8 11
22 SABU RAIJUA 4 10 14 - - - 4 10 14
I KOTA KUPANG
2 RS TNI AD - - - - -
3 RS TNI AL - - - - -
4 RS TNI AU - - - - -
5 RS BHAYANGKARA - - - - -
6 RS MAMAMI - - - - -
7 RS DEDARI - - - - -
10 RS. KARTINI - - - - -
11 RS. LEONA - - - - -
12 RS. SILOAM - - - - -
II KUPANG - -
1 RSUD NAIBONAT - - - - -
1 RSUD SoE 1 11 12 - - - 1 11 12
1 RSUD KEFAMENANU 2 1 3 1 - - 3 1 3
V BELU
2 RS BANTUAN (TNI) - - - - - - - - -
3 RS MARIANUM HALILUK 3 5 8 - - - 3 5 8
4 RS SITO HUSADA - - - - - - - - -
TABEL 76 (LANJUTAN)
VI MALAKA
1 RSUD BETUN 2 6 - 2 6 8 4 12 8
1 RSU SEBA - - - - -
IX MANGGARAI
1 RSUD RUTENG - - - - -
X NGADA
1 RSUD BAJAWA - 4 4 - - - - 4 4
XI ENDE
1 RSUD ENDE - 2 2 - - - - 2 2
XII SIKKA
1 RSUD DR TC HIILLERS - - - - -
1 RSUD LARANTUKA 9 9 - - - - 9 9
XIV LEMBATA
1 RSUD LEWOLEBA 1 5 6 - 1 1 1 6 7
2 RS BUKIT LEWOLEBA - - - - - - - - -
XV ALOR
1 RSUD KALABAHI 2 9 11 - 1 1 2 10 12
2 RS BERGERAK - 1 1 - - - - 1 1
1 RS KARITAS WEETABULA - 2 2 - - - - 2 2
2 RSK LINDIMARA 1 - - - 1
3 RS IMMANUEL 1 - - - 1
1 RSUD WAIKABUBAK 1 6 7 - - - 1 6 7
2 RS SWASTA - 3 3 - - - - 3 3
1 RS BERGERAK - 3 3 - - - - 3 3
XX MANGGARAI BARAT
1 RS KOMODO 1 6 7 - - - 1 6 7
1 KOTA KUPANG - - - - - - - - - - - - - - -
2 KUPANG - - - - - - - - - - - - - - -
3 TTS - - - - - - - - - - - - - - -
4 TTU 1 7 8 - - - - - - - - - 1 7 8
5 BELU - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
6 MALAKA - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
7 ALOR - - - - - - - - - - - - - - -
8 LEMBATA - - - - - - - - - - - - - - -
9 FLORES TIMUR 2 4 6 - - - - - - - - - 2 4 6
10 SIKKA - - - - - - -
11 ENDE - - - - - - - - - - - - - - -
12 NAGEKEO - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
13 NGADA - - - - - - - - - - - - - - -
14 MANGGARAI TIMUR 1 1 2 - - - - - - - - - 1 1 2
15 MANGGARAI 2 2 4 - 1 1 - - - - - - 2 3 5
16 MANGGARAI BARAT - - - - - - - - - - - - - - -
17 SUMBA TIMUR - - - - - - - - - - - - - - -
18 SUMBA TENGAH - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
19 SUMBA BARAT - - - - - - - - - - - - -
21 ROTE NDAO - - - - - - - - - - - - - - -
22 SABU RAIJUA - - - - - - -
I KOTA KUPANG
2 RS TNI AD - - - - - - - - - - - - -
3 RS TNI AL - - - - - - - - - - - - -
4 RS TNI AU - - - - - - - - - - - - -
5 RS BHAYANGKARA - - - - - - - - - - - - -
6 RS MAMAMI - - - - - - - - - - - - -
7 RS DEDARI - - - - - - - - - - - - -
10 RS. KARTINI - - - - - - - - - - - - -
11 RS. LEONA - - - - - - - - - - - - -
12 RS. SILOAM - - - - - - - - - - -
II KUPANG
1 RSUD NAIBONAT - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD SoE 1 4 5 - - - - - - - - - 1 4 5
1 RSUD KEFAMENANU 5 7 12 - - - - - - - - - 5 7 12
V BELU
2 RS BANTUAN (TNI) - - - - - - - - - - - - - - -
3 RS MARIANUM HALILUK 1 1 2 - - - - - - - - - 1 1 2
4 RS SITO HUSADA - - - - - - - - - - - - - - -
TABEL 77 (LANJUTAN)
VI MALAKA
1 RSUD BETUN 2 7 9 - - - - - - - - - 2 7 9
1 RSU SEBA - - - - - - - - - - - - - - -
IX MANGGARAI
1 RSUD RUTENG - - - - - - - - - - - - - - -
X NGADA
1 RSUD BAJAWA 3 3 6 - - - - - - - - - 3 3 6
XI ENDE
1 RSUD ENDE - 4 4 - - - - - - - - - - 4 4
XII SIKKA
1 RSUD DR TC HIILLERS - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD LARANTUKA - 4 4 - - - - - - - - - - 4 4
XIV LEMBATA
1 RSUD LEWOLEBA 2 5 7 - - - - - - - - - 2 5 7
2 RS BUKIT LEWOLEBA - - - - - - - - - - - - - - -
XV ALOR
1 RSUD KALABAHI 1 2 3 - - - - - - - - - 1 2 3
2 RS BERGERAK - - - - - - - - - - - - - - -
1 RS KARITAS WEETABULA 1 1 - - - - - - - - - 1 - 1
2 RSK LINDIMARA - - - - - - - - - - - - - - -
3 RS IMMANUEL - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD WAIKABUBAK - - - - - - - - - - - - - -
2 RS SWASTA - - - - - - - - - - - - - -
1 RS BERGERAK - - - - - - - - - - - - - - -
XX MANGGARAI BARAT
1 RS KOMODO 2 2 4 - - - - - - - - - 2 2 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 28 61 92 - 1 1 - - - - - - 28 62 90
1 KOTA KUPANG - - - - 1 1 - 1 1
2 KUPANG 3 28 31 11 66 77 14 94 108
3 TTS 1 - 1 5 1 6 6 1 7
4 TTU 27 57 84 - 2 2 27 59 86
8 LEMBATA 3 - 3 5 7 12 8 7 15
9 FLORES TIMUR - - - - - - - - -
10 SIKKA - - - - -
11 ENDE - - - - - - - - -
12 NAGEKEO - - - - 4 4 - 4 4
13 NGADA - - - 2 1 3 2 1 3
14 MANGGARAI TIMUR - - - - - - - - -
15 MANGGARAI - - - - - - - - -
16 MANGGARAI BARAT - - - - - - - - -
17 SUMBA TIMUR - - - - - - - - -
18 SUMBA TENGAH - - - - - - - - -
19 SUMBA BARAT - - - - - - - - -
21 ROTE NDAO - - - - -
22 SABU RAIJUA - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 209 503 712 42 93 135 251 596 847
I KOTA KUPANG
2 RS TNI AD - - - - -
3 RS TNI AL - - - - -
4 RS TNI AU - - - - -
5 RS BHAYANGKARA - - - - -
6 RS MAMAMI - - - - -
7 RS DEDARI - - - - -
TABEL 79 (LANJUTAN)
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 323 704 1.024 61 116 301 384 820 1.204
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 67 81 162 119 165 284 2 1 3 9 7 16 1 2 3 - - - 5 13 - 41 50 91 555 316 871
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 233 208 456 370 478 848 3 2 5 11 7 18 1 2 3 - - - 58 28 47 44 54 98 1.471 776 2.247