OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
2019
1. Bagaimana proses terbentuknya alam semesta?
Teori Ledakan Besar
Teori ledakan besar atau yang biasa dikenal dengan teori big bang adalah teori
yang paling populer dan banyak diyakini kebenarannya hingga saat ini. Teori ini
pertama kali diusulkan oleh kosmolog asal Belgia Abbe Georges Lemaitre pada
tahun 1927. Lemaitre juga dianggap orang pertama yang mencetuskan teori
bahwa alam semesta terus mengembang.
Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari sesuatu yang super padat
dan panas yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13,75 miliar tahun
yang lalu hingga menjadi alam semesta seperti sekarang ini.
Teori Keadaan Tetap
Teori keadaan tetap diusulkan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle dari
Universitas Cambridge pada tahun 1948. Menurut mereka alam semesta ini tidak
ada awal dan akhirnya, alam semesta selalu terlihat sama seperti sekarang. Teori
ini menganggap bahwa alam semesta tidak terhingga luas serta usianya.
Sempat populer di awal abad ke-20, kini teori tersebut banyak menerima
penolakan dari para fisikawan, bukti yang di anggap mematahkan teori keadaan
tetap adalah radiasi latar gelombang mikrokosmis yang didapatkan dari teori
ledakan besar.
Teori Kabut
Teori kabut yang dikenal juga dengan teori nebula ini pertama kali diusulkan oleh
Emanuel Swedenborg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant
pada tahun 1775.
Secara umum teori ini menjelaskan terbentuknya tata surya dari sebuah bola
kabut gas raksasa, kemudian terdapat beberapa materi yang terlepas ke sekitar
bola gas tadi. Sementara itu, bola gas utama masih berukuran besar dan panas
menjadi matahari dan materi yang terlepas menjadi padat dan dingin membentuk
planet.
Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan pada tahun tahun 1930-an oleh seorang astronom inggris
R. A. Lyttleton. Dalam teori ini dijelaskan bahwa mula-mula ada matahari
kembar yang saling mengelilingi. Kemudian salah satu matahari tersebut ditabrak
oleh bintang yang sedang melintas lalu hancur menjadi materi yang lebih kecil,
namun tetap mengitari matahari yang masih utuh. Lama-kelamaan materi tadi
menjadi sebuah planet.
2. Sebutkan dan tata surya (galaksi bima sakti)?
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid,
empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan
tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar
seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya
ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228
juta km), Jupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km),
dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang
diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada
lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di
sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.;
dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta
km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi
oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin
planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Bahan magmatik, yang terjadi dari magma dan bertempat di dalam atau
berhubungan dan dekat dengan magma.
Bahan galian pegmatik, yang terbentuk di dalam diatrema dan dalam
bentukan intrusi (gang, apofisa dan sebagainya.
Bahan galian hasil metamorfosis kontak, yaitu batuan sekitar magma
(country rock) yang karena bersentuhan dengan magma, berubah menjadi
mineral ekonomik.
Bahan hidrotermal, yaitu resapan magma cair yang membeku terakhir di
sela-sela struktur lapisan bumi atau pada lapisan yang poreus dalam
lingkungan suhu yang relatif rendah (di bawah 500 derajat celcius).
Bahan galian hasil pengendapan, yaitu bahan galian yang terkonsentrasi
karena pengendapan di dasar sungai atau genangan air, melalui proses
pelarutan ataupun tidak.
Bahan galian hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan galian yang
terkonsentrasi karena proses pelarutan pada batuan hasil pelapukan.
Konsentrasi terjadi di tempat asal batuan tersebut, karena bagian
campurannya larut dan terbawa air atau konsentrasi mineral di permukaan
air tanah, karena mineral itu terbawa ke lapisan yang lebih rendah setelah
dilarutkan dari lapisan batuan di atasnya.
12. Bagaimana terjadinya emas primer dan ada berapa jenis cebakan atau bentuk
endapannya?
Kristalisasi Magma
Magma mempunyai sifat selalu bergerak ke segala arah (mobile). Salah satu
pergerakannya adalah intrusi, yaitu penerobosan magma pada lapisan batuan/kulit
bumi menuju ke permukaan bumi dan mengisi retakan-retakan atau celah-celah
batuan yang ada di kulit bumi. Dalam perjalan ini, intrusi magma akan mengalami
penurunan suhu dan tekanan yang mengakibatkan terjadinya kristalisasi mineral-
mineral silikat. Proses kristalisasi berakibat pada terbentuknya mineral-mineral silikat
dan mineral-mineral sisa cairan magma, termasuk terbentuknya emas porfiri (kasar)
yang mengkristal akibat pembekuan magma.
Sublimasi
Sublimasi merupakan proses pengendapan langsung mineral dari uap atau gas.
Pembentukan mineral merupakan proses kecil bila dibandingkan dengan proses-
proses lainnya. Prinsip proses tersebut terletak pada penurunan suhu maupun tekanan.
Endapan mineral biasanya terbentuk akibat dua atau lebih gas yang bereaksi. Cebakan
emas sublimasi terbentuk karena terbawa oleh uap atau gas yang bereaksi.
Metasomatisme Kontak
Proses intrusi magma menyisakan larutan dan gas bersuhu tinggi dan apabila
bersentuhan dengan dinding batuan bercelah dapat mengakibatkan reaksi yang
menghasilkan mineral-mineral baru. Pembentukan bijih emas pada proses ini
diakibatkan oleh magma kaya bijih bersentuhan dengan batuan samping yang
reaktif (metasomatisme kontak), sehingga terbentuk emas yang biasanya
mempunyai tekstur kasar.
Proses Hidrotermal
Hasil akhir proses pembekuan magma yang mengintrusi adalah cairan sisa
magma yang mengandung konsentrasi logam-logam termasuk emas. Cairan
ini disebut larutan hidrotermal yang membawa logam-logam ke tempat
pengendapan baru. Endapan hidrotermal pada umumnya berkaitan dengan
alterasi atau proses ubahan.
Cebakan primer merupakan cebakan yang terbentuk bersamaan dengan
proses pembentukan batuan.Bentukcebakan primer dapatberupa:
Urat (vein)
Irregular (tidakberaturan)
Massive
15. Bagaimana terjadinya besi sekunder dan apa saja jenis endapannya?
Cebakan mineral alochton dibentuk oleh kumpulan mineral berat melalui
proses sedimentasi, secara alamiah terpisah karena gravitasi dan dibantu
pergerakan media cair, padat dan gas/udara. Kerapatan konsentrasi mineral-
mineral berat tersebut tergantung kepada tingkat kebebasannya dari sumber,
berat jenis, ketahanan kimiawi hingga lamanya pelapukan dan mekanisme.
Genesa Jenis
Terakumulasiin situselamapelapukan Placer residual
Terkonsentrasidalam media padat yang
Placer eluvial
bergerak
Terkonsentrasidalam media cair yang · Placer aluvialatausungai
bergerak (air) · Placer pantai
Terkonsentrasidalam media gas/udara yang
Placer Aeolian (jarang)
bergerak
Tabel 2.2. Cebakan-cebakan placer berdasarkan genesanya
2.Bauksit karst : produk pelarutan dari batugamping yang kaya akan mineral
aluminium silikat membentuk endapan Carbonate-Bauxite. Impurities ditemukan
dalam bentuk Halloysite, Kaolinite, Nontronite, dan Oksida Besi, kadang-
kadang Octahedrite. (Retallack, 2010). Mineral Boehmite atau Diaspore (Al2O3.
H2O) seringkali ditemukan pada tipe ini.
Bauksit adalah bijih utama penghasil alumunium, bauksit bukan mineral tetapi
merupakan batuan yang terdiri kumpulan mineral aluminum hidroksida seperti
gibbsit, boehmit atau diaspor dan mineral tambahan seperti geothit, hematit, kaolinit,
dan anatase atau rutil.
Teori In-situ : Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari
hutan dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai
dengan teori in-situ biasanya terjadi di hutan basah dan berawa, sehingga
pohon-pohon di hutan tersebut pada saat mati dan roboh, langsung tenggelam
ke dalam rawa tersebut, dan sisa tumbuhan tersebut tidak mengalami
pembusukan secara sempurna, dan akhirnya menjadi fosil tumbuhan yang
membentuk sedimen organik.
Teori Drift : Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari
hutan yang bukan di tempat dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara
yang terbentuk sesuai dengan teori drift biasanya terjadi di delta-delta,
mempunyai ciri-ciri lapisan batubara tipis, tidak menerus (splitting), banyak
lapisannya (multiple seam), banyak pengotor (kandungan abu cenderung
tinggi). Proses pembentukan batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap
biokimia (penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan).
Terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin , syenit , dan
takhitserta mengandung mineral fosfat apatit , terutama fluor apatit.
3. Fosfat Guano
Merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang
terlarut dan bereaksi dengan batu gamping karena pengaruh air hujan dan air
tanah. Berdasarkan tempatnya endapan fosfat guano terdiri dari endapan
permukaan , bawah permukaan , dan gua.
Konkordan adalah tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan
batuan di sekitarnya. Contohnya yaitu Sill dan Laccolith
Macam-macamnya :
SILL, LACCOLITH, PHACOLITH, LOPOLITH
25. Sebutkan bentuk batuan beku discordant!
Diskordan adalah salah satu tipe intrusi batuan beku dimana intrusi ini
memotong perlapisan batuan di sekitarnya. Macam-macam intrusi dengan
tipe diskordan adalahDike, Stock dan Batholith.
Macam-macamnya :
DIKE, BATOLITH, STOCK