Anda di halaman 1dari 122

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Akuntansi Skripsi Sarjana

2017

Pengaruh Good Corporate Governance,


Struktur Kepemilikan, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Kinerja
Perusahaan pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2012-2016

Pardede, Raissa Frilia

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/870
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
SKRIPSI

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, STRUKTUR


KEPEMILIKAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2012-2016

OLEH

RAISSA FRILIA PARDEDE


130503190

PROGRAM STUDI STRATA 1


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : RAISSA FRILIA PARDEDE

NIM : 130503190

PROGRAM STUDI : S-1 AKUNTANSI

JUDUL SKRIPSI. :.PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE,


STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016

Tanggal : Ketua Departemen Akuntansi

(Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, CPA)


NIP. 19580222 198203 1 003

Tanggal : Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(Prof.Dr. Ramli, SE, MS)


NIP. 19580602 198803 1 001

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : RAISSA FRILIA PARDEDE

NIM : 130503190

PROGRAM STUDI : S-1 AKUNTANSI

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE,


STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016

Medan, November 2017

Menyetujui,
Pembimbing

(Dra. Naleni Indra, MM, Ak., CA)


NIP. 19551017 198903 2 001

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN

Telah diuji pada


Tanggal 26 Oktober 2017

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua Penguji : Dra. Naleni Indra, MM, Ak, CA

Penguji : Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak

Pembanding : Drs. Syahrul Rambe, MM, Ak

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance,

Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja

Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2012-2016” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang

disusun tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusaahaan atau

lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin,

dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika

penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam

skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 26 Oktober 2017


Yang membuat pernyataan,

Raissa Frilia Pardede


NIM: 130503190

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, STRUKTUR
KEPEMILIKAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2012-2016
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh good corporate
governance yang diproksikan dengan komisaris independen, dewan direksi, dan
komite audit, struktur kepemilikan yang diproksikan dengan kepemilikan
manajerial dan kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan sebagai variabel
independen terhadap kinerja perusahaan yang diukur menggunakan Return on
Equity (ROE) sebagai variabel dependen.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Data perusahaan dapat diakses
melalui situs www.idx.co.id. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 85 sampel dari 17
perusahaan. Teknik analisis data dari penelitian ini meliputi uji asumsi klasik,
analisis regresi linear berganda, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komisaris independen, dewan
direksi komite audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan instititusional, dan
ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal
ini berarti bahwa good corporate governance, struktur kepemilikan, dan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap kineja perusahaan baik secara parsial
maupun simultan.

Kata kunci: Good Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, Ukuran


Perusahaan, Kinerja Peusahaan dan Return On Equity (ROE)

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT
THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNACE, OWNERSHIP
STRUCTURE, AND COMPANY SIZE TO COMPANY
PERFORMANCE OF MANUFACTURING
COMPANIES LISTED IN INDONESIA
STOCK EXCHANGE PERIOD
2012-2016
The purpose of this research is to examine the effect of good corporate
governance is proxied by independent comittioners, board of directors, and audit
committee, ownership structure is proxied management ownership and
institutional ownership, and company size as independent variable to company
performance that measured by Return on Equity (ROE) as dependent variable.
The population in this study is manufacturing companies listed in
Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2012-2016. Company data can be
accessed through the website www.idx.co.id. The samples in this study using
purposive sampling method and obtained 85 samples from 17 companies.
Technique ofanalysis of this study include the classical assumption, multiple
linear regression, and hypothesis testing.
The result of this study indicate that independent comittioners, board of
directors, audit committee, management ownership institutional ownership, and
company size don’t have significant effect to company performance. This means
that good corporate governance, ownership structuce, and company size had no
effect on the company performanne either partially or simultaneously.

Keywords: Good Corporate Governance, Ownership Structure, Company Size,


Company Performance, and Return On Equity (ROE)

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT atas berkat,

rahmat dan hidayah-Nya serta tidak lupa pula penulis menngucapkan shalawat

beriringkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya

dari alam kebodohan dan membimbing umatnya ke alam ilmu pengetahuan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Pengaruh

Good Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016”. Adapun skripsi ini

dibuat sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari S1 Akuntansi

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, sangatlah

sulit untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof, Dr. Ramli, SE, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universita Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, CPA dan Bapak

Drs. Syahrul Rambe, MM, Ak selaku Ketua dan Sekretaris Departemen/

Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Naleni Indra, MM, Ak, CA selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberikan

Universitas Sumatera Utara


pengarahan dan bimbingan sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini.

4. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji

dan Bapak Drs. Syahrul Rambe, MM, Ak selaku Dosen Pembanding

yang telah memberikan masukan, saran, dan arahan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Kepada kedua orangtua penulis Bapak Drs. Syahfan Iswar Pardede dan

Ibu Darna Piliang serta kepada kedua kakak saya Sarah Iswina Pardede

dan Sheila Dwiyana Pardede yang selalu mendukung, mendoakan, dan

memberikan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Kepada sahabat-sahabat penulis yang tersayang Vicky, Bita, Tya, Anis,

Riska, Tiwi, Lola, Aksa, Lenny, dan Karish yang telah memberikan

dukungan, saran, dan motivasi bagi penulis dalam proses pembuatan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini baik

itu dalam isi dan tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang dapat membangun untuk perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini

bermamfaat bagi kita semua khususnya di bidang akuntansi.

Medan, 26 Oktober 2017


Penulis,

Raissa Frilia Pardede


NIM: 130503190

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI
Halaman

PERNYATAAN ........................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................... ii
ABSTRACT ................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 10
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 11
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 13


2.1 Tinjauan Teoritis .................................................................. 13
2.1.1 Kinerja Perusahaan .................................................... 13
2.1.2 Good Corporate Governance (GCG) ........................ 16
a. Pengertian Good Corporate Governance ............. 16
b. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ....... 17
c. Manfaat Good Corporate Governance ................. 18
d. OrganGood Corporate Governance ..................... 18
1. Komisaris Independen ...................................... 18
2. Dewan Direksi .................................................. 19
3. Komite Audit .................................................... 20
4. Rapat Umum Pemegang Saham ....................... 21
5. Dewan Komisaris ............................................. 21
6. Direktur Independen ......................................... 22
7. Sekretaris Perusahaan ....................................... 23
2.1.3 Struktur Kepemilikan ................................................ 24
a. Pengertian Struktur Kepemilikan .......................... 24
b. Macam-macam Struktur Kepemilikan .................. 25
1. Kepemilikan Manajerial ................................... 25
2. Kepemilikan Institusional ................................ 26
2.1.4 Ukuran Perusahaan .................................................... 27
2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................... 28
2.3 Kerangka Konseptual ........................................................... 30
2.4 Keterkaitan antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis ... 31
2.5 Hipotesis Penelitian.............................................................. 36

Universitas Sumatera Utara


BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 38
3.1 Jenis Penelitian .................................................................... 38
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 38
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................... 38
3.4 Jenis dan Sumber Data ........................................................ 44
3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................. 44
3.6 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................. 45
3.6.1 Variabel Dependen .................................................... 45
3.6.2 Variabel Independen .................................................. 46
a. Komisaris Independen .......................................... 46
b. Dewan Direksi ...................................................... 47
c. Komite Audit ........................................................ 47
d. Kepemilikan Manajerial ........................................ 48
e. Kepemilikan Institusional ..................................... 48
f. Ukuran Perusahaan ............................................... 49
3.7 Teknik Analisis Data ........................................................... 49
3.7.1 Uji Asumsi Klasik ..................................................... 50
a. Uji Normalitas ....................................................... 50
b. Uji Multikolinearitas ............................................. 51
c. Uji Heterokedastisitas ........................................... 51
d. Uji Autokolerasi .................................................... 52
3.7.2 Model Regresi Berganda ........................................... 52
3.7.3 Uji Hipotesis ............................................................... 53
a. Uji Koefisien Determinan(R2 ) ................................ 53
b. Uji Parsial (Uji-t) .................................................. 54
c. Uji Simultan (Uji-F) .............................................. 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 56


4.1 Analisis dan Hasil Penelitian .............................................. 56
4.1.1 Uji Asumsi Klasik ..................................................... 56
1. Uji Normalitas ....................................................... 56
2. Uji Multikolinearitas ............................................. 58
3. Uji Heterokedastisitas ........................................... 50
4. Uji Autokolerasi .................................................... 61
4.1.2 Analisis Regresi Linear Berganda ............................. 61
4.1.3 Uji Hipotesis .............................................................. 64
a. Uji Koefisien Determinasi (R2 ) .............................. 64
b. Uji Simultan (uji-F) ............................................... 65
c. Uji Parsial (uji-t) ................................................... 66
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 74


5.1 Kesimpulan ......................................................................... 74
5.2 Keterbatasan ........................................................................ 76
5.3 Saran .................................................................................... 76

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 78

LAMPIRAN ................................................................................................. 82

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Halaman

1.1 Data Rata-rata Kinerja Perusahaan, Komisaris Independen,


Dewan Direksi, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan Periode
2012-2016 ...................................................................................... 6
2.1 Kriteria Ukuran Perusahaan .......................................................... 28
2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 28
3.1 Daftar Populasi Penelitian ............................................................. 40
3.2 Sampel Penelitian Terpilih ............................................................ 43
3.3 Defenisi Operasional ..................................................................... 45
4.1 Uji Normalitas .............................................................................. 56
4.2 Uji Multikolinearitas ..................................................................... 59
4.3 Uji Autokolerasi ........................................................................... 61
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ................................................ 62
4.5 Uji Koefisien Determinasi (R2 ) ...................................................... 64
4.6 Uji Simultan (Uji-F) ...................................................................... 66
4.7 Uji Parsial (Uji-t) ........................................................................... 67

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual .................................................................... 31


4.1 Grafik Histogram .......................................................................... 57
4.2 Grafik Normal P-Plot..................................................................... 58
4.3 Grafik Scatterplot ......................................................................... 60

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Judul Halaman

1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... 82


2 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ......................................... 85
3 Hasil Perhitungan Variabel Kinerja Perusahaan Periode
2012-2016 ..................................................................................... 85
4 Hasil Perhitungan Komisaris Independen Periode
2012-2016 ..................................................................................... 87
5 Jumlah Dewan Direksi Periode 2012-2016 .................................. 89
6 Jumlah Komite Audit Periode 2012-2016 ..................................... 91
7 Hasil Perhitungan Kepemilikan Manajerial Periode
2012-2016 ...................................................................................... 92
8 Hasil Perhitungan Kepemilikan Manajerial Periode
2012-2016 ..................................................................................... 94
9 Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan Periode
2012-2016 ..................................................................................... 96
10 Hasil Olah Data Uji Normalitas..................................................... 98
11 Hasil Olah Data Uji Multikolinearitas ........................................... 99
12 Hasil Olah Data Uji Heterokedastisitas ......................................... 100
13 Hasil Olah Data Uji Autokolerasi.................................................. 100
14 Hasil Olah Data Uji Regresi Linear Berganda .............................. 101
15 Hasil Olah Data Uji Koefisien Determinasi .................................. 101
16 Hasil Olah Data Uji Parsial (Uji-t) ................................................ 102
17 Hasil Olah data Uji Simultan (Uji-F) ............................................ 102
18 t Tabel ............................................................................................ 103
19 F Tabel ........................................................................................... 105

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi dan kondisi persaingan perekonomian yang ketat saat

ini, keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran

para pemegang saham menjadi salah satu faktor penunjang bagi perusahaan dalam

meningkatkan kinerja perusahaannya. Kinerja perusahaan yang baik dimata para

investor menjadi pertimbangan penting bagi perusahaan-perusahaan termasuk

perusahaan industri manufaktur. Dengan meningkatnya penanaman modal saham

yang diberikan oleh investor bagi perusahaan tidak hanya bertujuan untuk

memperoleh keuntungan, namun juga dapat mempercepat laju pertumbuhan

sektor manufaktur sehingga perusahaan dapat bersaing lebih kompetitif baik

dalam pasar domestik maupun pasar internasional.

Kinerja perusahaan dianggap baik jika adanya keyakinan investor terhadap

suatu perusahaan bahwa dana yang mereka investasikan dalam kondisi yang aman

dan diharapkan akan memberikan return atas dana yang telah mereka

investasikan. Para investor akan menghindari perusahaan yang memiliki kinerja

yang buruk dan lebih memilih menginvestasikan dananya pada perusahaan yang

memiliki kinerja yang baik yang dapat menjamin kemakmuran serta melindungi

hak dan kepentingan para pemegang saham. Kondisi ini yang menjadi acuan

perusahaan termasuk perusahaan-perusahaan industri manufaktur terutama

perusahaan yang telah go public agar dapat menarik investor-investor yang ada di

pasar saham tertarik menanamkan modalnya ke perusahaan-perusahaan mereka.

Universitas Sumatera Utara


Menurut Sukhemi (2007:23) mengemukakan bahwa “kinerja dapat

diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu

yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut”. Tercapainya suatu

kinerja yang baik dapat dibuktikan dari bagaimana perusahaan dapat

menghasilkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Hal ini akan menjadi daya

tarik utama bagi investor, bahwa perusahaan tersebut dapat memberikan

keuntungan baginya dan dapat mengurangi risiko atas tidak kembalinya dana yang

ditanamkan. Namun, pencapaian kinerja yang baik bukanlah hal yang mudah bagi

perusahaan. Banyak penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk menentukan

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan salah satunya

adalah tata kelola perushaan yang baik (good corporate governance).

Good corporate governance (GCG) menjadi isu penting pada saat

terjadinya kasus manipulasi dan kebangkruntan besar-besaran yang terjadi di

perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat (AS). Kasus ini terjadi akibat

buruknya sistem dari tata kelola perusahaan. Menurut Tuanakotta (2007:235)

mengemukakan bahwa “kasus good corporate governance menimpa perusahaan-

perusahaan raksasa yang terjadi pada awal tahun 2000-an seperti Enron, Tyco,

Adelphia, Global Crossing, Williams Companies, WorldCom, Dynegy, JPMorgan

Chase, Citicorp, AOL, Time Warner, dan Lucent Technologies”. Menurut Agoes

(2009:100) mengemukakan bahwa “salah satu contoh manipulasi yang menimpa

Enron menurut laporan sub-komite Senat AS disebabkan oleh kegagalan Dewan

Direksi untuk melindungi kepentingan para pemegang saham Enron, atau sering

disebut sebagai fiduciary failure”.Dewan direksi Enron telah menyalahgunakan

Universitas Sumatera Utara


kepercayaan para pemegang saham, antara lain dengan menjalankan praktik

akuntansi berisiko tinggi, praktik transaksi off-balance sheet yang sangat

ekstensif, dan menetapkan kompensasi eksekutif yang berlebihan.

Tidak hanya di Amerika Serikat, di Indonesia juga timbul krisis ekonomi

pada perusahaan besar, seperti PT Indorayon dan PT Lapindo Brantas, yang

bahkan tidak mampu lagi meneruskan kegiatan usahanya yang disebabkan oleh

praktik tata kelola perusahaan yang buruk (bad corporate governance) sehingga

memberi peluang untuk munculnya praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme

seperti perekayasaan laporan audit dan laporan keuangan, sering kali mengangkat

komisaris yang bukan orang profesional, banyak direksi yang tidak independen

dalam mengambil berbagai kebijakan, dan sebagainya. Menurut Agoes

(2009:101) mengemukakan bahwa “untuk mengatasi krisis tersebut, pemerintah

AS mengeluarkan undang-undang yang terkenal dengan nama Sarbanes-Oxley

Act of 2002. Undang-undang ini berisi penataan kembali Akuntansi Perusahaan

Publik, tata kelola perusahaan, dan perlindungan terhadap investor. Undang-

undang inilah yang menjadi acuan dalam menegakkan Good Corporate

Governace (GCG), baik di AS maupun di Indonesia”.

Menurut Agoes (2009:101) mengemukakan bahwa “tata kelola perusahaan

yang baik sebagai suatu sistem yang mengatur hubungan peran dewan komisaris,

peran direksi, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya”. Tata kelola

perusahaan yang baik juga disebut sebagai suatu proses yang transparan atas

penentuan tujuan perusahaan, pencapaiannya dan penilaian kinerjanya. Mengatur

keselarasan antara dewan komisaris, dewan direksi, pemegang saham dan

Universitas Sumatera Utara


pemangku kepentingan lainnya, yaitu karyawan, pemasok, pelanggan, bank dan

kreditor lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas sangat penting dalam

penerapan tata kelola perusahaan yang baik.

Menurut Bauer (2003:13) mengemukakan bahwa

Good Corporate Governance increase firm performance because good


corporate governance increase investor trust. Investor might perceive
well-governed firms as less risky and apply a lower expected rate of
return, which leads to a higher firm valuation and a better-governed firms
have more efficient operations, resulting a higher expected future cash-
flow stream.
Menurut Sugiarto (2009:19) mengemukakan bahwa

Teori keagenan (Agency theory) merupakan suatu hubungan yang


berdasarkan pada kontrak yang terjadi antar-anggota dalam perusahaan,
yakni antara principal (pemilik) dan agent (agen) sebagai pelaku utama.
Hubungan keagenan muncul ketika satu atau lebih principal
memperkejakan agen untuk memberikan jasa dan kemudian
mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut.

Dengan demikian, seorang agent wajib untuk mempertanggungjawabkan

mandat yang diberikan oleh principal kepadanya. Dalam perusahaan, hubungan

antara principal dan agent diwujudkan dalam hubungan antara pemegang saham

dan manajer. Pemegang saham berperan sebagai principal sementara manajer

berperan sebagai agent.

Manajer perusahaan diharapkan mampu memenuhi keinginan pemilik atau

pemegang saham perusahaan dalam meningkatkan keuntungan perusahaan dan

meningkatkan kinerja perusahaan sehingga nilai suatu perusahaan dapat

meningkat di mata masyarakat. Manajer diharapkan mampu berusaha

memaksimalkan harga saham perusahaan dan dapat berkomunikasi secara efektif

dengan dengan pemegang saham. Menurut Brigham dan Houston (2014:74)

Universitas Sumatera Utara


mengemukakan bahwa “sering kali tujuan pribadi manajer mungkin bertentangan

dengan memaksimalisasi kekayaan pemegang saham. Khususnya, manajer

mungkin lebih tertarik untuk memaksimalkan kekayaan mereka sendiri daripada

kekayaan pemegang saham sehingga mereka mendapat gaji lebih”. Tidak

samanya tujuan antara manajer dan pemegang saham inilah yang dapat

menyerbabkan konflik agensi (agency conflict).

Ciri utama dari lemahnya good corporate governance adalah adanya

tindakan mementingkan diri sendiri di pihak para manajer perusahaan.

Sugiarto (2009:20) mengemukakan bahwa

untuk mengurangi kesempatan manajer melakukan tindakan yang


merugikan investor luar, mengidentifikasi adanya dua cara, yaitu investor
luar melakukan pengawasan (monitoring) dan manajer sendiri melakukan
pembatasan atas tidakan-tindakannya (bonding). Di satu sisi kegiatan
tersebut akan mengurangi kesempatan penyimpangan yang dapat
dilakukan oleh manajer sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan,
namun disisi lain memunculkan biaya keagenan (agency cost) yang dapat
mengurangi kinerja suatu perusahaan.
Menurut Sugiarto (2009:21) mengemukakan bahwa

terdapat beberapa pilihan alternatif untuk mengurangi biaya agensi, yaitu


dengan meningkatkan kepemilikan manajerial dalam perusahaan untuk
menyetarakan kepentingan manajer dengan pemegang saham, dan
penggunaan investor institusional seperti bank, asuransi, perusahaan
investasi, dan kepemilikan oleh institusi lainnya sebagai monitoring agent
yang akan menyebabkan manajer merasa diawasi dalam bentuk kebijakan
financial.

Dengan adanya kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional

dalam suatu perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan karena manajer

akan hati-hati dalam mengambil keputusan operasi dan strategi bagi perusahaan

dan dapat melaporkan informasi terkait keadaan perusahaan yang sebenarnya

Universitas Sumatera Utara


secara transparan agar tidak terjadi asimetri informasi antara agen dan pemilik

(pemegang saham) perusahaan.

Selain penerapan Good Corporate Governance dan struktur kepemilikan,

perusahaan perlu mempertimbangkan karakteristik lain yang mempengaruhi

kinerja perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan salah satu karakteristik yang

perlu diperhatikan. Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan

yang dilihat dari besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.Perusahaan

yang lebih besar dapat memberikan informasi yang lebih baik bagi investor dalam

kepentingan investasi, karena perusahaan yang besar akan mendapatkan perhatian

lebih oleh masyarakat sehingga dalam melakukan pelaporan perusahaan akan

lebih hati-hati dalam melaporkan kinerja perusahaan yang tercermin dari laporan

keuangan.

Berikut ini disajikan data rata-rata kinerja perusahaan, komisaris

independen, dewan direksi, komite audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, dan ukuran perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

Tabel 1.1
Data Rata-rata Kinerja Perusahaan, Komisaris Independen, Dewan Direksi,
Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan
Ukuran Perusahaan Periode 2012-2016

Tahun
Variabel
2012 2013 2014 2015 2016
Kinerja
0,155 0,151 0,117 0,114 0,099
Perusahaan
Komisaris
0,340 0,340 0,394 0,379 0,372
Independen
Dewan
4,765 4,765 4,941 5,294 5,353
Direksi

Universitas Sumatera Utara


Komite
3,176 3,118 3,176 3,235 3,118
Audit
Kepemilikan
0,088 0,075 0,075 0,076 0,082
Manajerial
Kepemilikan
0,578 0,577 0,590 0,590 0,577
Institusional
Ukuran
27,720 27,923 28,020 28,115 28,211
Perusahaan
Sumber: diolah penulis dari Laporan Keuangan dan Annual Report
Pada tabel 1.1 terdapat fenomena gap variabel kinerja perusahaan dan

komisaris independen dan dewan direksi. Pada tahun 2013, nilai kinerja

perusahaan mengalami penurunan menjadi 0,151, namun nilai komisaris

independen dan dewan direksi tidak mengalami perubahan. Fenomena gap ini

juga terjadi pada tahun-tahun selanjutnya yaitu nilai kinerja perusahaan

mengalami penurunan menjadi 0,117 pada tahun 2014, 0114 pada tahun 2015, dan

0,099 pada tahun 2016. Namun nilai komisaris independen dan dewan direksi

mengalami kenaikan dari tahun 2014-2016. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja

perusahaan, komisaris independen, dan dewan direksi mempunyai pergerakan

yang berlawanan arah dan memiliki hubungan yang negatif. Berbeda dengan hasil

perhitungan dari komite audit, yaitu mengalami penurunan pada tahun 2013, yaitu

sebesar 3,188. Akan tetapi, pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 mengalami

kenaikan menjadi 3,176 dan 3,235. Namun, pada tahun 2016, nilai komite audit

mengalami penurunan kembali sebesar 3,118. Dapat dilihat bahwa terjadi

ketidakkonsistenan antara kinerja perusahaan dan komite audit, dimana pada

tahun 2013 dan 2016 menunjukka hubungan yang positif, sedangkan tahun 2014

dan 2015 menunjukkan hubungan yang negatif.Fenomena gap juga terjadi pada

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan. Pada

Universitas Sumatera Utara


kepemilikan manajerial, tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan sebesar

0,075 sedangkan pada tahun 2015 dan 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,076

dan 0,082. Dapat dilihat bahwa terjadi ketidakkonsitenan pada kepemilikan

manajerial dan kinerja perusahaan, dimana pada tahun 2013 dan 2014

menunjukkan hubungan yang positif sedangkan pada tahun 2015 dan 2016

menunjukkan hubungan yang negatif. Pada kepemilikan institusional, tahun 2013

mengalami penurunan sebesar 0,577 sedangkan pada tahun 2014 dan 2015

mengalami kenaikan sebesar 0,590 dan kembali mengalami penurunan pada tahun

2016 sebesar 0,577. Pada ukuran perusahaan, tahun 2013-2016 terus mengalami

kenaikan yaitu sebesar 27,923 pada tahun 2013, 28,020 pada tahun 2014, 28,115

pada tahun 2015, dan 28,211 pada tahun 2016. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa

kepemilikan institusional dan kinerja peruahaan pada tahun 2013 dan 2016

menunjukkan hubungan yang positif dan pada tahun 2014 dan 2015 menunjukkan

hubungan yang negatif, sedangkan pada ukuran perusahaan dan kinerja

perusahaan dari tahun 2012-2016 menunjukkan hubungan yang negatif.

Selain fenomena gapdiatas, terdapat juga beberapa penelitian terdahulu

menunjukkan hasil penelitian yang berbeda-beda (research gap) dalam meneliti

pengaruh komisaris independen, dewan direksi, komite audit, kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan terhadap kinerja

perusahaan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hasdina (2013)

menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris dan ukuran dewan direksi

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan dan variabel

kepemilikan publik dan ukuran komite audit, dan struktur kepemilikan tidak

Universitas Sumatera Utara


berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan peusahaan. Berbeda

dengan hasil penelitian yang dilkukan oleh Bukhori (2012) yang menemukan

bukti bahwa dewan direksi, ukuran dewan komisaris dan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan, menurut penelitian yang

dilakukan oleh Aprianingsih (2016) menunjukka bahwa dewan direksi, komite

audit, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan

perusahaan, sedangkan dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan

kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan

perusahaan.Penelitian yang dilakukan oleh Nur’aeni (2010) menunjukkan bahwa

kepemilikan institusional dan kepemilikan asing berpengaruh signifikan terhadap

kinerja peusahaan, sedangkan variabel kepemilikan manajerial dan kepemilikan

publik tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti (2013) menunjukkan bahwa proporsi

dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

kepemilikan terkonsentrasi, kepemilikan publik, dan kepemilikan asing

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan, variabel ukuran

dewan komisaris, dan ukuran komite audit tidak terdapat berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan.

Penelitian-penelitian diatas menunjukkan bahwa teori keagenan tidak

selamanya berlaku dalam menentukan peningkatan kinerja perusahaan sepeti

dalam penelitian yang diungkapkan oleh Aprianingsih (2016), yang menyatakan

bahwa kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan. Hal ini memperlihatkan bahwa terdapat theory gap

Universitas Sumatera Utara


dalam penelitian ini karena adanya hasil penelitian yang tidak konsisten dengan

teori keagenan. Theory gap juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh

Bukhori (2012) yang tidak menemukan pengaruh antara Good Coporate

Governance terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

lemah atau tidaknya Good Corporate Governance tidak menyebabkan konflik

agensi yang diungkapkan dalam teori keagenan yang dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang masih menunjukkan ketidakkonsitenan

pengaruh antar variabel dewan komisaris, dewan direksi, komite audit,

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan, maka

peneliti akan melakukan penelitian tentang “Pengaruh Good Corporate

Governance, Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan terhadap

Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2012-2016”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah

dalam penelitian ini yaitu apakah good corporate governance yang dipoksikan

dengan komisaris independen, dewan direksi, dan komite audit;struktur

kepemilikan yang dirpoksikan dengan kepimilikan manajerial dan kepemilikan

institusional; dan ukuran perusahaan secara parsial dan simultan berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2012-2016.

Universitas Sumatera Utara


1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh good corporate governance yang diproksikan

dengan komisaris independen, dewan direksi, dan komite audit;struktur

kepemilikan yang diproksikan dengan kepimilikan manajerial dan kepemilikan

institusional;dan ukuran perusahaan secara parsial dan simultan terhadap kinerja

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-

2016.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, peneliti

selanjutnya, perusahaan, dan pengguna laporan keuangan.

1. Akademisi

Diharapkan menjadi sarana memperdalam pengetahuan peneliti tentang

pengaruh good corporate governance, struktur kepemilikan dan ukuran

perusahaan terhadap kinerja perusahaan dan juga dapat bermanfaat untuk

pengembangan penelitian selanjutnya.

2. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan

memberikan tambahan bagi perusahaanuntuk lebih memerhatikan

mengenai pengaruh good corporate governance, sehingga perusahaan

dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


3. Pengguna Laporan Keuangan dan Investor

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran bagi para pengguna

laporan keuangan terutama investor mengenai pengaruh good corporatae

governance, sehingga dapat menjadi pedoman dan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan investasi.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh

atasperusahaan selama periode waktu tertentu, yang merupakan hasil atau prestasi

yangdipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan

sumberdaya-sumber daya yang dimiliki. Menurut Nur’aeni (2010:28)

mengemukakan bahwa “kinerja Perusahaan adalah penentuan ukuran-ukuran

tertentu yangdapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam

menghasilkanlaba”.

Menurut Brigham dan Houston (2006:65) mengemukakan bahwa

“pengukuran kinerja perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan

yangdikeluarkan secara periodik. Laporan keuangan berupa neraca,rugi-laba,arus

kas, dan perubahan modal yang secara bersama-sama memberikansuatu gambaran

tentang posisi keuangan perusahaan”. Informasiyangterkandung dalam laporan

keuangan digunakan investor untuk memperoleh perkiraan tentang laba dan

dividen dimasa mendatang dan resikoatas penilaian tersebut. Dengan demikian

pengukuran kinerja perusahaan dari laporan keuangan dapat digunakan sebagai

alat ukur pertumbuhan kekayaan pemegang saham (investor).

Menurut Munawir (2010:31) mengemukakan bahwa pengukuran kinerja

keuangan perusahaan mempunyai beberapa tujuan, yaitu:

Universitas Sumatera Utara


1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi
pada saat ditagih.
2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi.
3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas dan rentabilitas, yaitu
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode
tertentu yang dibandingkan dengan penggunaan aset atau ekuitas
secara produktif.
4. Untuk mengetahui tingkat aktivitas usaha, yaitu kemampuan
perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan usahanya agar
tetap stabil, yang diukur dari kemampuan perusahaan dalam membayar
pokok utang dan beban bunga tepat waktu, serta pembayaran dividen
secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami kesulitan
atau krisis keuangan.

Menurut Ang (2008:24) mengemukakan bahwa pengukuran kinerja

keuangan berdasarkan analisis rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi 5

jenis berdasarkan ruang lingkupnya, yaitu:

1. Rasio Likuiditas
Rasio ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya dalam jangka pendek. Rasio likuiditas terdiri dari
current ratio, quick ratio, dan net working capital.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjang. Rasio solvabilitas terdiri dari debt
ratio,debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, long term debt
to capitalization ratio, times interest earned, cash flow interest
coverage, cash flow interest coverage, cash flow to net
income,dancash return on sales.
3. Rasio Aktivitas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
harta yang dimilikinya. Rasio Aktivitas terdiri dari total asset turnover,
fixed asset turnover, account receivable turnover, inventory turnover,
average collection period, dan day’s sales ininventory.
4. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas
Rasio ini menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan. Rasio rentabilitas terdiri dari gross profit
margin, net profit margin, return on assets, return on equity, dan
operating ratio.

Universitas Sumatera Utara


5. Rasio Pasar
Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahaan dan diungkapkan
dalam basis per saham. Rasio pasar terdiri dari dividend yield, dividend
per share, dividend payout ratio, price earning ratio,earning per
share, book value per share, dan price to book value.

Pemegang saham atau investor berharap bahwa perusahaan dapat

memberikan return atas investasi yang telah ditanamkan oleh investor di masa

depan. Menurut Nurhasanah (2014:4) mengemukakan bahwa “bagi investor,

analisis Return On Equity menjadi penting karena dengan analisis tersebut dapat

diketahui keuntungan yang dapat diperoleh dari investasi yang dilakukan. Bagi

perusahaan, analisis ini menjadi penting karena merupakan faktor penarik bagi

investor untuk melakukan investasi”.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja suatu perusahaan

dapat dilihat dari seberapa besar efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam

memanfaatkanekuitas (shareholder’s equity) yang dimiliki oleh perusahaan untuk

menghasilkan laba atau keuntungan bersih. Para investor pasti akan lebih tertarik

mengivestasikan dananya pada perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan

yang sebanyak-banyaknya labanya sehingga investor tidak perlu takut atas tidak

kembalinya dana atau return yang diharapkan dapat dihasilkan di masa depan. Ini

dapat dibuktikan dengan melihat ROE perusahaan yang nantinya akan menjadi

pedoman bagi investor untuk menentukan apakah perusahaan tersebut memiliki

kinerja yang baik atau tidak. Semakin tinggi rasio ROE maka semakin tinggi

perusahaan dalam mengembalikan dana yang diinvetasikan oleh investor dalam

perusahaan dan semakin baik kinerja suatu perusahaan. Dengan demikian, kinerja

perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan salah satu rasio

Universitas Sumatera Utara


profitabilitas, yaitu return on assets (ROE). Menurut Kasmir (2012:204)

menngemukakan bahwa “ROE (Return On Equity) adalah rasio untuk mengukur

laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri”. Sedangkan menurut Fahmi

(2012:99) mengemukakan bahwa “ROE adalah rasio yang digunakan untuk

mengkaji sejauh mana perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki

untuk mampu memberikan laba atas ekuitas”. Return On Equity (ROE) memiliki

rumus sebagai berikut:

Earning after tax


𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝑂𝑂𝑂𝑂 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝑦𝑦 (ROE) =
Total Equity

2.1.2 Good Corporate Governance (GCG)

a. Pengertian Good Corporate Governance

Menurut Sutojo dan Aldrige (2008:5) mengemukakan bahwa “kata

governance diambil dari kata latin, yaitu gubemance yang artinya

mengarahkan dan mengendalikan”. Menurut Effendi (2009:2)

mengemukakan bahwa “GCG merupakan seperangkat sistem yang

mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah

bagi para pemangku kepentingan”.

Menurut Agoes (2009:101) mengemukakan bahwa

Good Corporate Governance adalah seperangkatperaturan yang mengatur


hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan,
pihak kreditur, pemerintah,karyawan, serta parapemegang kepentingan
internal, dan eksternal lainnya yang berkaitandengan hak dan kewajiban
mereka atau dengan kata lain suatu system yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan sehingga menciptakan nilaitambah bagi semua
pemangku kepentingan (stakeholders).
Dari semua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa good

corporate governance adalah seperangkat sistem atau peraturan yang

Universitas Sumatera Utara


mengatur, mengarahkan dan mengendalikan hubungan antara perusahaan

dan para pemangku kepentingan baik eksternal maupun internal berkaitan

dengan hak dan kewajiban mereka agar tujuan perusahaan tercapai dan

kineja perusahaan dapat dipantau sehingga dapat memberikan nilai tambah

bagi para pemegang kepentingan (stakeholders).

b. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

Menurut Agoes (2009:104) mengemukakan bahwa terdapat prinsip-

prinsip good corporate governance, yaitu:

1. Keterbukaan (Transparency)
Keterbukaan kepada stakeholders dalam melakukan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan dengan lima
karakteristik, yaitu komprehensif, relevan, friendly, reliable, dan
comparable. Informasi mengenai laporan keuangan, kinerja
keuangan, kepemilikan, dan pengelolaan perusahaan harus
diungkapkan secara tepat dan akurat agar pemegang saham dan
pihak lainnya dapat mengetahui keadaan perusahaan.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Kejelasan fungsi, struktur, sistem pengendalian, dan
pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan dan
keseimbangan kekuasaan antara stakeholders terlaksana secara
efektif. Para anggota eksekutif seperti komisaris, direksi, dan
jajarannya wajib memiliki integritas untuk menjalankan usaha
sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.
3. Pertanggungjawaban (Resposibility)
Kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip
korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.
Prinsip ini menuntut agar seluruh jajaran perusahaan untuk
melakukan tugasnya dengan bertanggung jawab dan mematuhi
hukum yang ditetapkan.
4. Kemandirian (independency)
Suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh dari pihak manajemen
yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Keadilan (fairness)
Perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak
stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian serta

Universitas Sumatera Utara


peraturanperundangan yang berlaku. Setiap keputusan yang
diambil senantiasa memperhatikan kepentingan dan memberikan
perlindungan kepada pemegang saham minoritas. Melindungi
semua pemegang saham, baik mayoritas maupun minoritas dari
rekayasa dan transaksi yang bertentangan dengan peratuaran yang
berlaku.

c. Manfaat Good Corporate Governance

Menurut Agoes (2009:106) mengemukakan bahwa ada beberapa

manfaat dari good corporate governance, antara lain :

1. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui


pengelolaanyang didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas,independensi serta kewajaran dan kesetaraan.
2. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-
masing organ perusahaan, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan
Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan
anggotaDireksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan
tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadap peraturanperundang-undangan.
4. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan
terutama di sekitarperusahaan.
5. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham
dengantetap memperhatikan pemangku kepentingan lainnya.
6. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun
internasional, sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang
dapat mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi
nasional yang berkesinambungan.

d. OrganGood Corporate Governance

1. Komisaris Independen

Menurut Komite Nasional Kebikajan Governance (2006:20)

“komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan

pemegang saham pengendali, bebas dari hubungan bisnis atau hubungan

Universitas Sumatera Utara


lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak

independen atau bertindak semata mata demi kepentingan perusahaan”.

Menurut Agoes (2010:110) mengemukakan bahwa kriteria komisaris

independepen antara lain:

1. Komisaris independen bukan merupakan anggota manajemen.


2. Komisaris independen bukan merupakan pemegang saham
mayoritas, atau seorang pejabat dari atau dengan cara lain yang
berhubungan secara langsung atau tisak langsung dengan
pemegang saham mayoritas dari perusahaan.
3. Komisaris independen dalam kurun waktu tiga tahun terakhir
tidak dipekerjakan dalam kapasitasnya sebagai eksekutif oleh
perusahaan atau perusahaan lainnya dalam satu kelompok usaha
dan tidak pula dipekerjakan dalam kapasitasnya sebagai komisaris
setelah tidak lagi menempati posisi seperti itu.
4. Komisaris independen bukan merupakan penasehat profesional
perusahaan atau peusahaan lainnya yang satu kelompok dengan
perusahaan tersebut.
5. Komisaris independen bukan merupakan seorang pemasok atau
pelanggan yang signifikan dan berpengaruh dari perusahaan atau
perusahaan lainnya yang satu kelompok, atau dengan cara lain
berhubungan secara langsung atau tidak langsung dengan
pemasok atau pelanggan tersebut.
6. Komisaris independen tidak memiliki kontrektual dengan
perusahaan atau perusahaan lainnya yang satu kelompok selain
sebagai komisaris perusahaan tersebut.
7. Komisaris independen harus bebas dari kepentingan dan urusan
bisnis apapun atau hubungan lainnya yang dapat, secara wajar
dapat dianggap sebagai campur tangan secara material dengan
kemampuannya sebagai seorang komisaris untuk bertindak demi
kepentingan yang menguntungkan perusahaan.

2. Dewan Direksi

Menurut Walace dan Zinkin (2005:114) mengemukakan bahwa

Board of director is collectively responsible for the success of the


company by directing and supervising its affairs, while at the same time
ensuring that prudent and effective controls are in the same place to
allow the company to assess and manage its risk appropriately. This
means the the board of director set the company’s strategic aims and
then ensures that the required resources are in the palce so the
company can meet its goals.

Universitas Sumatera Utara


Direksi merupakan seseorang yang semestinya memutuskan atau

biasanya memberi keputusan, bersama-sama dengan anggota dewan direksi

lainnya dalam menentukan tindakan-tindakan yang diperlukan. Dewan

Direksi bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan dan strategi yang

telah disetujui oleh dewan komisaris, pemeliharaan suatu struktur organisasi,

dan memastikan bahwa pendelegasian wewenang berjalan secara efektif.

Fungsi, wewenang, dan tanggung jawab direksi diatur dalam UU No.

40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Dewan direksi memiliki tugas

antara lain:

1. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan


perusahaan,
2. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan
kepala bagian (manajer),
3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan,
4. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja
perusahaan.

3. Komite Audit

Tunggal (2008:136), menjelaskan definisi Komite Audit sebagai

berikut :

Suatu komite yang bekerja secara profesional dan independen yang


di bentuk oleh dewan komisaris dan, dengan demikian, tugasnya
adalah membantu dan memperkuat fungsi dewan komisaris (atau
dewan pengawas) dalam menjalankan fungsi pengawasan (oversight)
atas proses pelaporan keuangan, manajemen risiko, pelaksanaan
audit dan implementasi dari corporate governance di perusahaan-
perusahaan.

Menurut Surya dan Ivan (2006:145) Komite Audit pada umumnya

mempunyai tanggung jawab pada tiga bidang, yaitu:

1. Laporan Keuangan (Financial Reporting) Komite Audit


bertanggung jawab untuk memastikan bahwa laporan yang dibuat
manajemen telah memberikan gambaran yang sebenarnya tentang

Universitas Sumatera Utara


kondisi keuangan, hasil usaha, rencana dan komitmen perusahaan
jangka panjang.
2. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Komite Audit
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan telah
dijalankan sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku dan
etika, melaksanakan pengawasan secara efektif terhadap benturan
kepentingan dan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan
perusahaan.
3. Pengawasan Perusahaan (Corporate Control) Komite Audit
bertanggung jawab untuk pengawasan perusahaan termasuk
didalamnya hal-hal yang berpotensi mengandung risiko dan
sistem pengendalian intern serta memonitor proses pengawasan
yang dilakukan oleh auditor internal.

4. Rapat Umum Pemegang Saham

Menurut Undang-Undang Perseroan terbatas Nomor 40 Tahun 2007

Bab I Pasal 1 Ayat 4 mengemukakan bahwa “rapat umum pemegang

saham adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak

diberikan kepada direksi atau dewan komisaris”.

Menurut UU Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 mengemukakan

bahwa wewenang, tugas, dan tanggung jawab rapat umum pemegang

saham dalam antara lain:

1. Menyetujui dan menetapkan perubahan anggaran dasar


perusahaan.
2. Menyetujui pembelian kembali dan pengalihan saham perseroan.
3. Menyetujui penambahan dan pengurangan modal perseroan.
4. Menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan termasuk laporan
keungan direksi serta laporan tugas pengawasan komisaris.
5. Menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih, penyisihan
cadangan dan dividen, serta dividen interim.
6. Menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan atau
pemisahan, pengajuan pailit, perpanjangan jangka waktu
berdirinya, dan pembubaran perseroan.
7. Menetapkan pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi
dan komisaris.
8. Menetapkan besarnya gaji dan tunjangan anggota direksi dan
komisaris.

Universitas Sumatera Utara


5. Dewan Komisaris

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas (UUPT) Pasal 1 mengemukakan bahwa

“dewan komisaris (dewan pengawas) adalah organ perusahaan yang

menjalankan tugas pengawasan secara umum dan/ atau khusus sesuai

dengan anggaran dasar yang telah ditetapkan perusahaan serta memberikan

nasihat kepada direksi”.

Menurut Bukhori (2012:29) mengemukakan bahwa “dewan

komisaris sebagai mekanisme penggendalian internal tertinggi yang

bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan

memberi masukan kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan

melaksanakan GCG”. Menurut Effendi (2009:52) mengemukakan bahwa

“dewan komisaris sebagai inti Corporate Governance (tata kelola

perusahaan) yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi

perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan serta

mewajibkan terlaksananya akuntabilitas”.

Menurut UU Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 mengemukakan

bahwa wewenang, tugas, dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam

perusahaan, antara lain:

1. Melakukan tugas dan tanggung jawab pengawasan atas kebijakan


pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, dan
memberikan nasehat kepada direksi.
2. Bertanggung jawab renteng secara pribadi atas kerugian perseroan
bila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan
tugasnya.

Universitas Sumatera Utara


3. Bertanggung jawab renteng secara pribadi atas kapailitan
perseroan bila disebabkan oleh kesalahan dan kelalaian dalam
menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasehat.
4. Diberi wewenang untuk membentuk komite yang diperlukan
untuk mendukung tugas dewan komisaris.

6. Direktur Independen

Menurut Surya dan Ivan (2006) direktur independen adalah pihak

yang ditunjuk tidak dalam kapasitas mewakili pihak manapun dan semata-

mata ditunjuk berdasarkan latar belakang pengetahuan, pengalaman, dan

keahlian profesional yang dimilikinya sepenuhnya menjalankan tugas

demi kepentingan perusahaan. Direktur independen ditunjuk sebagai

perwakilan pemegang saham independen (pemegang saham minoritas).

Menurut Agoes (2009:111) mengemukakan bahwa terdapat syarat

menjadi direktur independen, sebagai berikut:

1. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pemegang saham


pengendali perusahaan tercatat yang bersangkutan sekurang-
kurangnya 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai direktur
tidak terafiliasi
2. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan komisaris dan
direktur lainnya dari perusahaan tercatat
3. Tidak bekerja rangkap sebagai direksi pada perusahaan lain
4. Tidak menjadi orang dalam pada lembaga atau profesi penunjang
pasar modal yang jasanya digunakan oleh perusahaan tercatat
selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai direktur.

7. Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)

Tugas pokok Sekretaris Perusahaan menurut Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan No 35/POJK.04/2014 Bab II Pasal 5 (2014:3), adalah sebagai

berikut:

1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-


peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Universitas Sumatera Utara


2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan
peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata
kelola perusahaan yang meliputi:
a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk
ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau
Perusahaan Publik;
b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat
waktu;
c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang
Saham;
d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau
Dewan Komisaris; dan
e. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi
Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
4. Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan Publik
dengan pemegang saham Emiten atau Perusahaan Publik, Otoritas
Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

2.1.3 Struktur Kepemilikan

a. Pengertian Struktur Kepemilikan

Menurut Sugiarto (2009:23) struktur kepemilikan adalah:

Struktur kepemilikan adalah struktur kepemilikan saham yaitu


perbandingan jumlah saham yang dimiliki oleh orang dalam
(insider) dengan jumlah saham yang dimiliki oleh investor, atau
dengan kata lain, struktur kepemilikan saham adalah proporsi
kepemilikan institusional dan kepemilikan manajemen dalam
kepemilikan saham peusahaan.

Struktur kepemilikan dipercaya memiliki kemampuan untuk

mempengaruhi jalannya perusahaan yang kemudian akan dapat

mempengaruhi kinerja perusahaan. Menurut Dewi (2008:48)

mengemukakan bahwa “struktur kepemilikan merupakan gambaran akan

praktik Good Corporate Governance yang akan mendorong timbulnya

kesadaran perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dalam

Universitas Sumatera Utara


jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder

yang lain termasuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya”.

b. Macam-macam Struktur Kepemilikan

1. Kepemilikan Manajerial

Menurut Christiawan dan Tarigan (2007:2), kepemilikan manajerial

merupakan kondisi di mana manajer memiliki saham perusahaan atau

dengan kata lain manajer tersebut juga sekaligus sebagai pemegang saham

perusahaan. Menurut Aprianingsih (2016:39) mengemukakan bahwa

“kepemilikan manajerial adalah tingkat kepemilikan saham pihak

manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan, diukur

oleh proporsi saham yang dimiliki manajer pada akhir tahun yang

dinyatakan dalam persen (%)”.

Meningkatkan kepemilikan manajerial digunakan sebagai salah satu

cara untuk mengatasi masalah yang ada di perusahaan. Manajer yang

sekaligus pemegang saham akan berusaha bekerja secara optimal dan tidak

hanya mementingkan kepentingannya sendiri. Menurut Pratiwi (2014:39)

mengemukakan bahwa “manajemen selalu berupaya meningkatkan kinerja

dan nilai perusahaan karena dengan meningkatkan kinerja dan nilai

perusahaan maka kekayaannya yang dimiliki sebagai pemegang saham

akan meningkat, sehingga kesejahteraan pemegang saham akan meningkat

pula”.

Universitas Sumatera Utara


2. Kepemilikan Institusional

Menurut Widarjo (2010:25) mengemukakan bahwa “kepemilikan

institusional merupakan kondisi dimana institusi memiliki saham dalam

suatu perusahaan.Kepemilikan institusional dapat berupa saham yang

dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank,

perusahaaninvestasi, dan kepemilikan institusi lain”. Menurut

Aprianingsih (2016:66) mengemukakan bahwa “kepemilikan institusional

adalah persentase saham yangdimiliki oleh orang di luar perusahaan

terhadap total saham perusahaan”.

Kepemilikan institusional umumnya bertindak sebagai pihak

yangmemonitor perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan

institusionalyang besar (lebih dari 5 %) mengindikasikan kemampuannya

untukmemonitor manajemen. Menurut Laila (2011:23) mengemukakan

bahwa “semakin besar kepemilikan institusionalmaka semakin efisien

pemanfaatan aset perusahaan. Dengandemikian proporsi kepemilikan

institusional bertindak sebagaipencegahan terhadap pemborosan yang

dilakukan manajemen”.Menurut Brigham & Houston (2014:82)

“kepemilikaan Institusional yang terdiri dari perusahaan asuransi, dana

pensiun, reksa dana, dan lainnya memiliki kekuatan untuk menerapkan

pengaruh yang cukup besar pada operasi perusahaan”.Menurut

Permanasari (2010:28) mengatakan bahwa “semakin besar kepemilikan

oleh institusi keuangan makasemakin besar pula kekuatan suara dan

Universitas Sumatera Utara


dorongan untuk mengoptimalkan nilaiperusahaan. Jika nilai perusahaan

optimal maka otomatis kinerja perusahaan menjadi meningkat”.

2.1.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan secara umum dapat diartikan sebagai suatuskala yang

mengklasifikasikan besar atau kecilnya suatu perusahaandengan berbagai cara

antara lain dinyatakan dalam total aset, totalpenjualan, nilai pasar saham, dan lain-

lain. Menurut Riyanto (2008:313) mengemukakan bahwa “ukuran perusahan

adalah besarkecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan

atau nilai asset”.

Menurut Setiawan (2009:4) mengemukakan bahwa “dilihat dari sisi

kemampuan memperoleh dana untuk ekspansi bisnis, perusahaan besar

mempunyai akses yang besarke sumber-sumber dana baik ke pasar modal maupun

perbankan, untukmembiayai investasinya dalam rangka meningkatkan

labanya”.Perusahaan besar cenderung mendapat perhatian lebih dari masyarakat

luas. Dengan demikian, biasanya perusahaan besar memiliki kecenderungan

untukselalu menjaga stabilitas dan kondisi perusahaan. Untuk menjaga stabilitas

dankondisi ini, perusahaan tentu saja akan berusaha mempertahankan dan

terusmeningkatkan kinerjanya.

Menurut UU No. 20 Tahun 2008 mengemukakan bahwa “ukuran

perusahaan diklasifikasikan ke dalam 4 kategori yaitu usaha mikro, usaha kecil,

usahamenengah, dan usaha besar”. Pengklasifikasian ukuran perusahaan

tersebutdidasarkan pada total aset yang dimiliki dan total penjualan

tahunanperusahaan tersebut.

Universitas Sumatera Utara


UU No. 20 tahun 2008 Pasal 6 mengemukakan bahwa terdapat kriteria

ukuran perusahaan:

Tabel 2.1
Kriteria Ukuran Perusahaan

Kriteria
Ukuran Perusahaan Aset (tidak termasuk tanah dan
Penjualan Tahunan
bangunan tempat usaha)
Usaha Mikro Maksimal 50 juta Maksimal 300 juta
Usaha Kecil >50 juta – 500 juta >300 juta – 2,5 M
Usaha Menengah >100 juta – 10 M >2,5 M – 10 M
Usaha Besar >10 M >50 M

Dari Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya ukuran

perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin

besar total aset yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin besar ukuran

perusahaan dan sebaliknya. Perusahaan yang mempunyai ukuran yang lebih besar

akan cenderung mendapat perhatian lebih dari investor.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu berfungsi untuk membantu memberikan gambaran

dan kerangka pemikiran bagi peneliti saat ini sebagai acuan dalam

membandingkan penelitian ini dengan penelitian terdahulu sehingga akan

menghasilkan analisa yang sesuai dengan teori.

Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu

Nama
No. Judul Variabel Penelitian Kesimpulan
Peneliti
1. Aprianingsih Pengaruh Variabel Independen: Hasil penelitian
(2016) Penerapan Good - Dewan komisaris menunjukkan bahwa:
Corporate independen - Dewan direksi, komite
Governance, - Dewan direksi audit, dan ukuran
Struktur - Komite audit perusahaan berpengaruh
Kepemilikan, dan - Kepemilikan terhadap kinerja
Ukuran Perusahaan manajerial keuangan.
Terhadap Kinerja - Kepemilikan - Dewan komisaris
Keuangan intitusional independen, kepemilikan

Universitas Sumatera Utara


Perbankan yang - Ukuran perusahaan manajerial, kepemilikan
Terdaftar di Bursa Variabel Dependen: institusional tidak
Efek Indonesia - Kinerja keuangan berpengaruh terhadap
Periode 2011-2014 (ROA) kinerja keuangan.
2. Nu’aeni Pengaruh Struktur Variabel Independen: Hasil penelitian
(2010) Kepemilikan - Kepemilikan menunjukkan bahwa:
Terhadap Kinerja institusional - Kepemilikan institusional
Perusahaan (Studi - Kepemilikan dan kepemilikan asing
Kasus pada manajerial berpengaruh terhadap
Perusahaan - Kepemilikan publik kinerja perusahaan.
Manufaktur yang - Kepemilikan asing - Kepemilikan manajerial
Listting di Bursa dan kepemilikan publik
Efek Indonesia) Variabel Dependen: tidak berpengaruh
- Kinerja perusahaan terhadap kinerja
(ROA) perusahaan.
3. Bukhori Pengaruh Good Variabel Independen: Hasil penelitian
(2012) Corporate - Ukuran dewan direksi menunjukkan bahwa:
Governance dan - Ukuran dewan - Ukuran dewan direksi dan
Ukuran Perusahaan komisaris ukuran dewan komisaris
Terhadap Kinerja - Ukuran perusahaan tidak berpengaruh
Perusahaan (Stusi terhadap kinerja
Empiris pada Variabel Dependen: perusahaan.
Perusahaan yang - Kinerja Perusahaan - Ukuran perusahaan tidak
Terdaftar di BEI (CFROA) berpengaruh terhadap
2010) kinerja perusahaan.
4. Hasdina Pengaruh GCG dan Variabel Independen: Hasil penelitian
(2013) Stuktur Kepemilikan publik, menunjukkan bahwa:
Kepemilikan Ukuran dewan direksi, - Ukuran dewan komisaris
Terhadap Kinerja Ukuran dewan komisaris, dan ukuran dewan direksi
Keuangan pada Ukuran komite audit, berpengaruh terhadap
Perusahaan Struktur kepemilikan kinerja keuangan.
Manufaktur - Kepemilikan publik,
yang Terdaftar di Variabel Dependen: ukuran komite audit,
BEI - Kinerja keuangan struktur kepemilikan tidak
(ROA) berpengaruh terhadap
kinerja keuangan.
5. Febrianto Analisis Penerapan Variabel Independen: Hasil penelitian
(2013) Good Corporate - Dewan komisaris menunjukkan bahwa:
Governance (GCG) independen - Dewan komisaris
Terhadap Kinerja - Ukuran dewan direksi independen, ukuran
Perusahaan (Studi - Kepemilikan dewan direksi,
Empiris Perusahaan institusional kepemilikan institusional
yang Terdaftar di - Kepemilikan dan kepemilikan
Bursa Efek manajerial manajerial memiliki
Indonesia Tahun pengaruh terhadap kinerja
2008-2012) Variabel Dependen: perusahaan.
- Kinerja Perusahaan
(Tobin’s Q)
6. Cintia Pengaruh Good Variabel Independen: Hasil penelitian
Yuniarti Corporate - Proporsi dewan menunjukkan bahwa:
(2014) Governance komisaris independen - Proporsi dewan komisaris
terhadap kinerja - Ukuran dewan independen, kepemilikan
perusahaan dan komisaris manajerial, kepemilikan
nilai perusahaan - Ukuran komite audit institusional, kepemilikan
pada perusahaan - Kepemilikan - terkonsentrasi,

Universitas Sumatera Utara


High Profile yang manajerial kepemilikan publik, dan
Terdaftar di Bursa - Kepemilikan kepemilikan asing
Efek Indonesia institusional berpengaruh terhadap
Tahun 2010-2013 - Kepemilikan kineja perusahaan dan
terkonsentrasi nilai perusahaan.
- Kepemilikan publik - Ukuran dewan komisaris,
- Kepemilikan asing ukuran komite audit tidak
berpengaruh terhadap
Variabel Dependen: kinerja perusahaan dan
- Kinerja Perusahaan nilai perusahaan.
(ROA)
- Nilai Perusahaan
(Tobin’s Q)

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Hamid (2010:26) mengemukakan bahwa “kerangka

konseptualmerupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan

dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”.

Masalah - masalah yang dianggap penting dalam penelitian ini adalah pengaruh

Good Corporate Governance, struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan

terhadap kinerja perusahaan.

Adapun kerangka konseptual atau pemikiran dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Good Corporate Governance

Komisaris Independen (X1 )


𝐇𝐇𝟏𝟏
Dewan Direksi (X2 )
𝐇𝐇𝟐𝟐
Komite Audit (X3 )
𝐇𝐇𝟑𝟑
Struktur Kepemilikan Kinerja
𝐇𝐇𝟕𝟕 Peusahaan
Kepemilikan Manajerial (X4 )
𝐇𝐇𝟒𝟒 (Y)
Kepemilikan Institusional (X5 )
𝐇𝐇𝟓𝟓

Ukuran Perusahaan (X6 )


𝐇𝐇𝟔𝟔

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2.4 Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Komisaris Independen terhadap Kinerja Perusahaan

Komisaris Independen berperan penting dalam penerapan good corporate

governance yang bertugas menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, melakukan

pengawasan dan memberikan masukan kepada dewan direksi perusahaan.

Semakin banyak jumlah komisaris independen,pengawasan terhadap laporan

keuangan akan lebih ketat dan objektifserta dapat meminimalisir kecurangan dan

ketidaktransparanan pihak manajemen sehingga dapat menciptakan lingkungan

usaha yang sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate

governance). Dengan terciptanya tata kelola perusahaan yang baik, maka akan

terjadi peningkatan kinerja perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitianini di

rumuskan sebagai berikut :

𝐇𝐇𝟏𝟏 : Komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

2.4.2 Pengaruh Dewan Direksi terhadap Kinerja Perusahaan

Dewan direksi berperan sebagai pimpinan sebuah perusahaan yang

melaksanakan strategi dan kebijakan perusahaan. Semakin besar dewan maka

semakin dapat mendorong terciptanya keputusan yang lebih matang untuk

menetapkan keputusan terkait kebijakan dan strategi yang akan dilakukan oleh

perusahaan. Kebijakan dan strategi yang tepat maka dapat mendorong terciptanya

tata kelola perusahaan yang baik, sehingga dapat menciptakan kinerja keuangan

menjadi lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini di

rumuskan sebagai berikut :

𝐇𝐇𝟐𝟐 : Dewan direksi berpengaruhterhadap kinerja perusahaan

2.4.3 Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Perusahaan

Komite audit berperan penting mengawasi laporan keuangan, mengawasi

audit eksternal, dan mengawasi pengendalian internal. Semakin besar komite audit

maka akan semakin besar pula pengawasan terhadap kinerja manajemen dalam

mengoptimalkan nilai perusahaan dan semakin besar perusahaan dapat menekan

kecurangan-kecurangan akuntansi dan laporan keuangan sehingga bebas

manipulasi dari pihak manapun. Semakin besar pengawasan terhadap manajemen,

akuntansi dan laporan keungan dalam peusahaan, maka dapat menciptakan

Universitas Sumatera Utara


lingkungan usaha yang efektif dan transparan sehingga dapat meningkatkan

kinerja perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitianini di

rumuskan sebagai berikut :

𝐇𝐇𝟑𝟑 : Komite audit berpengaruhterhadap kinerja perusahaan

2.4.4 Pengaruh Kepemilkan Manajerial terhadap Kinerja Perusahaan

Kepemilikan manajerial merupakan kondisi dimana manajer memiliki saham

perusahaan tersebut sehingga dia memiliki rangkap jabatan, selain sebagai pengelola

perusahaan manajer juga sebagai pemilik saham di perusahaan tersebut.Kepemilikan

saham manajerial akan mendorong manajer untuk berhati-hatidalam mengambil

keputusan karena mereka ikut merasakan secara langsung manfaatdari keputusan

yang diambil dan ikut menanggung kerugian sebagai konsekuensi daripengambilan

keputusan yang salah. Semakin besar kepemilikan manajermaka kemungkinan

adanya tindakan manipulasi akan semakin kecil, yang akan dapat menciptakan

kondisi yang transparan dan tidak ada manipulasi keuangan sehingga akan

meningkatkan kinerja perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitianini di

rumuskan sebagai berikut :

𝐇𝐇𝟒𝟒 : Kepemilikan manajerial berpengaruhterhadap kinerja

perusahaan

2.4.5 Pengaruh Kepemilkan Institusional terhadap Kinerja

Perusahaan

Kepemilikan institusional bertindak sebagai pihak yang memonitorperusahaan

pada umumnya dan manajer sehingga pengelola perusahaan padakhususnya. Investor

Universitas Sumatera Utara


institusional dapat memantau perkembangan investasi yang ditanamkan pada

perusahaan dan memiliki tingkatpengendalian yang tinggi terhadap tindakan

manajemen. Semakin tinggi kepemilikan institusional maka semakin kuat kontrol

terhadap perusahaan, dan dapat memperkecilpotensi manajemen untuk melakukan

kecurangan dan dapat mengendalikan perilaku manajemen bertindak sesuai dengan

tujuan perusahaan sehingga dapatmenyelaraskan kepentingan manajemen dan

kepentingan stakeholders. Jika tujuan perusahaan dan pemegang saham sebagai

pemangku kepentingan dapat tercapai, maka kinerja perusahaan akan meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitianini di

rumuskan sebagai berikut :

𝐇𝐇𝟓𝟓 : Kepemilikan institusional berpengaruhterhadap kinerja

perusahaan

2.4.6 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan. Ukuran

perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki perusahaan. Apabila suatu

perusahaan memiliki total aset yang besar bisa disimpulkan bahwa perusahaan

tersebut adalah perusahaan besar.Perusahaan besar biasanya dipandang sebagai

perusahaan yang relatif stabil dan mampu menghasilkan laba yang cukup tinggi.

Perusahaan yang memiliki aset besar biasanya akan mendapat perhatian lebih dari

masyarakat. Semakin besar ukuran perusahaan, perusahaan akan semakin berhati-

hati dalam melakukan pengelolaan perusahaan dan pelaporan keuangannya

sehingga manipulasi dan tindak kecurangan dalam perusahaan pun akan

berkurang. Semakin tinggi kehati-hatian perusahaan dalam pengelolaan dan

pelaporan keuangan perusahaan, maka kinerja perusahaan semakin meningkat.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitianini di

rumuskan sebagai berikut :

𝐇𝐇𝟔𝟔 : Ukuran perusahaan berpengaruhterhadap kinerja perusahaan

2.4.7 Pengaruh Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit,

Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, danUkuran

Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan

Tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)

merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan hubungan antar pelaku

ekonomi dalam perusahaan demi meningkatkan kinerja dan tercapainya tujuan

perusahaan. Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh komisaris

independen, dewan direksi, dan komite audit agar terciptanya tata kelola

perusahaan yang baik merupakan penunjang yang dapat meningkatkan efektivitas

dan efisiensi pada perusahaan sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat.

Selain itu, struktur kepemilikan dalam perusahaan yang terdiri dari

kepemilikan manajerial dan kepemilikan intitusional dapat menjadi pendorong

dalam meningkatnya kinerja perusahaan. Dengan adanya kepemilikan manajerial,

manajer perusahaan yang juga sebagai pemilik saham, akan lebih berhati-hati

dalam mengelola perusahaan dan dapat meminimalisasi tidakan manipulasi. Sama

halnya dengan kepemilikan institusional yang bertindak sebagai pihak yang

memonitor dan memperhatikan perusahaan dan memantau pergerakan kinerja

perusahaan sehingga kinerja dapat meningkat dan sesuai dengan yang diharapkan.

Ukuran perusahaan juga menjadi pertimbangan penting bagi investor

dalam menanamkan investasinya pada perusahaan, karena investor beranggapan

Universitas Sumatera Utara


bahwa perusahaan yang besar memiliki total aset yang besar, relatif stabil dan

mampu menghasilkan laba yang cukup tinggi sehingga investor tidak perlu

khawatir atas tidak kembalinya dana yang telah ditanamkan dalam perusahaan.

Ukuran perusahaan yang besar dan memiliki total aset yang banyak, akan

menjadikan perusahaan memiliki nilai tambah bagi investor, sehingga manajemen

dalam melakukan kinerjanya akan lebih berhati-hati dan diharapkan akan

meningkatkan kinerja perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitianini di

rumuskan sebagai berikut :

𝐇𝐇𝟕𝟕 : Komisaris Independen, dewan direksi, komite audit, kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

2.5 Hipotesis Penelitian

Menurut Erlina (2011:30) “hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan

dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposisi merupakan ungkapan atau

pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai

konsep atau konstruk yang menjelasakan atau memprediksi fenomena-fenomena”.

Berdasarkan tinjauan teoritis, rumusan masalah dan kerangka konseptual

yang dijelaskan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

H2 : Dewan direksi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

H3 : Komite audit berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

H4 : Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

Universitas Sumatera Utara


H5 : Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

H6 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

H7 : Komisaris Independen, dewan direksi, komite audit,

kepemilikanmanajerial, kepemilikan institusional, dan ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang

signifikan antara good corporate governance, struktur kepemilikan, dan ukuran

perusahaan terhadap kinerja perusahaan. Desain yang digunakan dalam penelitian

ini adalah desain penelitian kausal. Menurut Sugiyono (2007:30) mengemukakan

bahwa“desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan

sebab akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan

variabel dependen (variabel yang dipengaruhi)”.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) yang di peroleh dari situs www.idx.co.id. Sumber data

penelitian ini adalah data yang diperoleh secara historis dari laporan keuangan

auditan dan laporan tahunan (annual report) yang dipublikasikan oleh perusahaan

manufaktur yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2012-2016. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan mulai Februari 2017

sampai dengan Maret 2017.

3.3 Populasi dan Sampel

Menurut Erlina (2011:80) mengemukakan bahwa “populasi adalah

sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda

yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan

memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah”. Populasi yang

Universitas Sumatera Utara


digunakan dalam penelitian ini merupakan seluruh perusahaan manufaktur yang

telah terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode tahun 2012-2016. Jumlah populasi

dalam penelitian ini sebanyak 150 perusahaan.

Menurut Sugiyono (2008:81) mengemukakan bahwa “sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik

pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik

purposive sampling, yang berarti pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu.

Pemilihan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling bertujuan

untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria tertentu.

Adapun kriteria sampel yang dikategorikan dalam penelitian ini adalah:

1. Terdaftar sebagai perusahaan manufaktrur di Bursa Efek Indonesia dan

mempublikasikan laporan keuangan auditandan laporan tahunan

(annualreport) secara lengkap yang berkaitan degan variabel penelitian untuk

periode 31 Desember 2012 sampai dengan tahun 2016yang dinyatakan dalam

rupiah.

2. Perusahaan manufaktur yang memiliki laba positif selama empat tahun

berturut-turut (2012-2016).

Berdasarkan kriteria tersebut, maka didapat sampel dalam penelitian ini

adalah sebanyak 17 perusahaan dari 150 perusahaan Manufakturyang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia dengan empat tahun penelitian sehingga total sampel dalam

penelitian ini berjumlah 85sampel.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.1
Daftar Populasi Penelitian

Kriteria Sampel
No. Nama Perusahaan Kode Sampel
1 2
1. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. INTP X √
2. Semen Baturaja (Persero) Tbk. SMBR X X
3. Holcim Indonesia Tbk. SMCB X √
4. Semen Indonesia Tbk. SMGR X √
5. Wijaya Karya Beton Tbk. WTON X X
6. Asahimas Flat Glass Tbk. AMFG X √
7. Arwana Citra Mulia Tbk. ARNA X √
Inti Keramik Alam Asri Industri IKAI
8. X X
Tbk.
9. Keramika Indonesia Asosiasi Tbk KIAS X X
10. Mulia Industrindo Tbk. MLIA X X
11. Surya Toto Indonesia Tbk. TOTO X √
12. Alaska Industrindo Tbk. ALKA X X
Alumindo Light Metal Industry ALMI
13. √ X
Tbk.
14. Saranacentral Bajatama Tbk. BAJA √ X
15. Beton Jaya Manunggal Tbk. BTON √ X
16. Citra Turbindo Tbk. CTBN X √
17. Gunawan Dianjaya Steel Tbk. GDST √ X
18. Indal Aluminium Industry Tbk. INAI X √
Steel Pipe Industry of Indonesia ISSP
19. X X
Tbk.
20. Itarayama Tbk. ITMA X √
21. Jakarta Kyoei Work LTD Tbk. JKSW X X
22. Jaya Pari Steel Tbk. JPRS √ X
23. Krakatau Steel Tbk. KRAS X X
24. Lion Metal Works Tbk. LION √ √ 1
25. Lionmesh Prima Tbk. LMSH √ √ 2
26. Hanson Internasional Tbk. MYRX √ √
27. Pelat Timah Nusantara Tbk. NIKL √ X
28. Pelangi Indah Canindo Tbk. PICO X X
29. Tembaga Mulia Semanan Tbk. TBMS X X
30. Barito Pasific Tbk. BRPT X X
31. Budi Starch and Sweetener Tbk. BUDI X √
32. Duta Pertiwi Nusantara DPNS √ √ 3
33. Ekadharma International Tbk. EKAD X √
34. Eterindo Wahanatama Tbk. ETWA √ X
35. Intan Wijaya International Tbk, INCI X √
36. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk. SOBI X X
37. Indo Acitama Tbk. SRSN √ √ 4

Universitas Sumatera Utara


38. Chandra Asri Petrochemical TPIA √ X
39. Unggul Indah Cahaya Tbk. UNIC X X
40. Alam Karya Unggul Tbk. AKKU X X
41. Argha Karya Prima Industry Tbk. AKPI X √
42. Asiaplast Industries Tbk. APLI X √
43. Berlina Tbk. BRNA √ X
44. Lotte Chemical Titan Tbk. FPNI X X
45. Champion Pasific Indonesia Tbk. IGAR X √
46. Impack Pratama Industri Tbk. IMPC X X
47. Indopoly Swakarsa Industry Tbk. IPOL X √
48. Sekawan Intipratama Tbk. SIAP X X
49. Siwani Makmur Tbk. SIMA X X
50. Tunas Alfin Tbk. TALF X √
51. Trias Sentosa Tbk. TRST √ √ 5
52. Yana Prima Hasta Persada Tbk. YPAS √ X
53. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. CPIN X √
54. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. JPFA X √
55. Malindo Feedmill Tbk. MAIN X X
56. Siearad Produce Tbk. SIPD X X
57. SLJ Global Tbk. SULI √ X
58. Tirta Mahakam Resources Tbk. TIRT X X
59. Alkindo Naratama Tbk. ALDO √ √ 6
60. Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk. DAJK X X
61. Fajar Surya Wisesa Tbk. FASW X X
62. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. INKP X √
63. Toba Pulp Lestari Tbk. INRU X X
Kertas Basuki Rachmat Indonesia KBRI
64. X X
Tbk.
Surabaya Agung Industri Pulp & SAIP
65. X X
Kertas Tbk.
66. Kedaung Setia Industrial Tbk. KDSI X √
67. Suparma Tbk. SPMA X X
68. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. TKIM X √
Ateliers Mecaniques D’Indonesia AMIN
69. X X
Tbk.
70. Grand Kartech Tbk. KRAH X X
71. Astra Internasional Tbk. ASII √ √ 7
72. Astra Auto Part Tbk. AUTO X √
73. Garuda Metalindo Tbk. BOLT X X
74. Indo Kordsa Tbk. BRAM X √
75. Goodyear Indonesia Tbk. GDYR X X
76. Gajah Tunggal Tbk. GJTL √ X
Indomobil Sukses International IMAS
77. X X
Tbk.
78. Indospring Tbk. INDS √ √ 8

Universitas Sumatera Utara


79. Multi Prima Sejahtera Tbk. LPIN X X
80. Multistrada Arah Sarana Tbk. MASA X X
81. Nippres Tbk. NIPS √ √ 9
82. Prima Alloy Steel Universal Tbk. PRAS √ X
83. Selamat Sempurna Tbk. SMSM √ √ 10
84. Polychem Indonesia Tbk. ADMG X X
85. Argo Pantes Tbk. ARGO X X
86. Centex Tbk. CNTX X X
87. Eratex Djaya Tbk. ERTX X √
88. Ever Shine Textile Industry Tbk. ESTI X X
89. Pan Asia Indosyntec Tbk. HDTX X X
90. Indo Rama Synthetic Tbk. INDR X √
91. Karwell Indonesia Tbk. KARW X X
92. Apac Citra Centertex Tbk. MYTX X X
93. Pan Asian Filament Inti Tbk. PAFI X X
94. Pan Brothers Tbk. PBRX X √
95. Asia Pasific Fibers Tbk. POLY X X
96. Ricky Putra Globalindo Tbk. RICY X √
97. Sri Rejeki Isman Tbk. SRIL X X
98. Star Petrochem Tbk. STAR X √
99. Sunson Textile Manufacturer Tbk. SSTM √ X
100. Trisula International Tbk. TRIS X √
101. Nusantara Inti Corpora Tbk. UNIT X √
102. Unitex Tbk. UNTX X X
103. Sepatu Bata Tbk. BATA X √
Primarindo Asia Infrastructure BIMA
104. X X
Tbk.
105. Sumi Indo Kabel Tbk. IKBI X √
106. Jembo Cable Company Tbk. JECC X √
107. KMI Wire and Cable Tbk. KBLI X √
108. Kabelindo Murni Tbk. KBLM X √
Supreme Cable Manufacturing SCCO
109. X √
and Commerce Tbk.
110. Voksel Eletric Tbk. VOKS X √
111. Sat Nusa Persada Tbk. PTSN X X
112. Akasha Wira International Tbk. ADES X √
113. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA X √
114. Cahaya Kalbar Tbk. CEKA X √
115. Davomas Abadi Tbk. DAVO X X
116. Delta Djakarta Tbk. DLTA X √
Indofood CBP Sukses Makmur ICBP
117. X √
Tbk.
118. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF √ √ 11
119. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI X √
120. Mayora Indah Tbk. MYOR X √

Universitas Sumatera Utara


121. Prashida Aneka Niaga Tbk. PSDN √ X
122. Nippon Indosari Corporindo Tbk. ROTI X √
123. Sekar Bumi Tbk. SKBM X √
124. Sekar Laut Tbk. SKLT √ √ 12
125. Siantar Top Tbk. STTP √ √ 13
126. Tri Banyan Tirta Tbk. ALTO X X
Ultrajaya Milk Industry and ULTJ
127. √ √ 14
Trading Company Tbk.
128. Gudang Garam Tbk. GGRM X √
129. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. HMSP X √
Bentoel International Investama RMBA
130. X X
Tbk.
131. Wismilak Inti Makmur Tbk. WIIM √ √ 15
Darya Varia Laboratoria DVLA
132. X √
Investama Tbk.
133. Indofarma Tbk. INAF X X
134. Kimia Farma Tbk. KAEF X √
135. Kalbe Farma Tbk. KLBF X √
136. Merck Tbk. MERK X √
137. Pyridam Farma Tbk. PYFA √ √ 16
138. Schering Plough Indonesia Tbk. SCPI X X
Industri Jamu dan Farmasi Sido SIDO
139. X X
Muncul Tbk.
Taisho Pharmaceutical Indonesia SQBB
140. X √
Tbk.
141. Tempo Scan Pasific Tbk. TSPC √ X
142. Kino Indonesia Tbk. KINO X X
143. Martina Berto Tbk. MBTO √ X
144. Mustika Ratu Tbk. MRAT X X
145. Mandom Indonesia Tbk. TCID √ √ 17
146. Unilever Indonesia Tbk. UNVR X √
147. Chitose International Tbk. CINT X X
148. Kedawung Setia Industrial Tbk. KDSI X √
149. Kedaung Indag Can Tbk. KICI √ X
150. Langgeng Makmur Industry Tbk. LMPI √ X
Sumber: www.idx.co.id

Tabel 3.2
Sampel Penelitian Terpilih

No. Nama Perusahaan Kode


1. Lion Metal Works Tbk. LION
2. Lionmesh Prima Tbk. LMSH
3. Duta Pertiwi Nusantara DPNS

Universitas Sumatera Utara


4. Indo Acitama Tbk. SRSN
5. Trias Sentosa Tbk. TRST
6. Alkindo Naratama Tbk. ALDO
7. Astra Internasional Tbk. ASII
8. Indospring Tbk. INDS
9. Nippres Tbk. NIPS
10. Selamat Sempurna Tbk. SMSM
11. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF
12. Sekar Laut Tbk. SKLT
13. Siantar Top Tbk. STTP
14. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk. ULTJ
15. Wismilak Inti Makmur Tbk. WIIM
16. Pyridam Farma Tbk. PYFA
17. Mandom Indonesia Tbk. TCID

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan

keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI, selama periode tahun 2012-

2016. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data perusahaan manufaktur yang

terdaftar yang diperoleh dari website perusahaan maupun website BEI

(www.idx.co.id).

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini penulis

menggunakan teknik dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini

pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan laporan keuangan dan laporan

tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan manufaktur yang menjadi sampel

penelitian yang dipubilkasikan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dengan mendownload melalui situs www.idx.co.id yang kemudian diolah dengan

menggunakan software pengolah data statistik untuk dianalisis serta dapat diambil

kesimpulan berdasarkan analisis tersebut.

Universitas Sumatera Utara


3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Tabel 3.3
Definisi Operasional

Nama
Definisi Pengukuran Skala
Variabel
Perbandingan
anggota
dewan komisaris
yang
Komisaris bersal dari luar jumlah anggota komisaris indepenpen
= Rasio
Independen perusahaan terhadap jumlah semua anggota dewan komisaris
seluruh
ukuran anggota
dewan
komisaris perusahaan
Jumlah anggota
Dewan
dewan direksi = ∑ Dewan Direksi Rasio
Direksi
perusahaan
Jumlah anggota
komite audit yang
Komite Audit berasal dari internal = ∑ Komite Audit Rasio
dan eksternal
perusahaan
Saham
yang dimiliki
Kepemilikan manajemen jumlah saham yang dimiliki manajemen
= Rasio
Manajerial dari seluruh modal jumlah saham yang beredar
saham
yang beredar
Saham yang dimiliki
Kepemilikan oleh pihak institusi jumlah saham yang dimiliki institusi
= Rasio
Institusional dari seluruh modal jumlah saham yang beredar
saham yang beredar
Ukuran perusahaan
adalah ukuran besar
Ukuran
kecilnya perusahaan = Ln 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 Rasio
Perusahaan
yang dilihat dari total
aset.
Perbandingan antara 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝑂𝑂𝑂𝑂 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 (ROE)
laba setelah pajak 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
Kinerja =
Perusahaan
dengan ekuitas saham 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 Rasio
yang dimiliki
perusahaan

3.6.1 Variabel Dependen

Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang

Universitas Sumatera Utara


menjadi variabel terikat adalah kinerja perusahaan (Y). Kinerja perusahaan

merupakan keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan operasionalnya dan

menghasilkan laba bagi perusahaan. Variabel ini diproksikan dengan

menggunakan rumus Return On Equity (ROE). ROE merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian atas ekuitasperusahaan dan

biasa digunakan sebagai indikator tingkat profitabilitas. Return On Equity (ROE)

dihitung dengan menggunakan cara membagi laba sesudah pajak dengan total

ekuitas.Menurut Kasmir (2012:204) mengemukakan bahwa pengukuran ROE

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡


𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝑂𝑂𝑂𝑂 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 (ROE) =
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸

3.6.2 Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang dapat

mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan

yang positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya (Erlina, 2011:37).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalahkomisaris independen,

dewan direksi, komite audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

dan ukuran perusahaan.

a. Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

terafiliasi dan mempunyai hubungan bisnis dengan perusahaan baik

manajemen, anggota dewan komisaris lainnya maupun pemengang saham

pengendali. Menurut Mauliza (2013:35) mengemukakan bahwa “komisaris

independen yang memiliki sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen)

Universitas Sumatera Utara


dari jumlah seluruh anggota dewan komisaris, berarti telah memenuhi

pedoman good corporate governance guna menjaga independensi,

pengambilan keputusan yang efektif, tepat, dan cepat”.Menurut

Aprianingsih (2016:64) mengemukakan bahwa “komisaris independen

diukur dengan menggunakan indikator jumlah anggota komisaris

independen yang berasal dari luar perusahaan terhadap seluruh anggota

dewan komisaris”.

jumlah anggota komisaris indepenpen


DKI =
jumlah semua anggota dewan komisaris

b. Dewan Direksi

Dewan direksi berperan penting dalam pengelolaan perusahaan.

Dewan direksi merupakan organ yangberperan penting dalam perusahaan

yang bertindak sebagai agen para pemegang saham untuk memastikan

suatu perusahaandikelola sesuai dengan tujuan perusahaan. Dewan direksi

merupakan orang yang bertanggung jawab dalan pelaksanaan kebijakan

dan strategi, pemeliharaan organisasi, dan memastikan pendelegasian

wewenag telah efektif. Menurut Alhamdi (2015:35) mengemukakan

bahwa “dewan direksi diukur dengan menggunakan jumlah anggota dewan

direksi dalam suatu perusahaan”.

Dewan Direksi = ∑ Dewan Direksi

c. Komite Audit

Komite audit adalah sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok

yang lebih besar untuk mengerjakan pekerjaan tertentu atau untuk

melakukan tugas-tugas khusus atau sejumlah anggota dewan komisaris

Universitas Sumatera Utara


perusahaan klien yang bertanggung jawab untuk membantu auditor dalam

mempertahankan independensinya dari manajemen. Komite audit

memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pengawasan

terhadap laporan keuangan, audit eksternal dan mengamati sistem

pengendalian internal. Menurut Aprianingsih (2016:65) mengemukakan

bahwa “komite audit diukur dengan melihat jumlah anggota komite audit

dalam suatu perusahaan".

Komite Audit = ∑ Komite Audit

d. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan kondisi dimana pihak

manajemen memiliki proporsi saham perusahaan sehingga manajer

memiliki rangkap jabatan, selain menjadi pengelola perusahaan manajer

juga sebagai pemilik saham di perusahaan tersebut yang secara aktif

terlibat dalam pengambilan keputusan perusahaan. Menurut Aprianingsih

(2016:65) mengemukakan bahwa “kepemilikan manajerial diukur dengan

jumlah seluruh saham yang dimiliki oleh manajemen terhdap seluruh

saham yang beredar dalam suatu perusahaan”.

jumlah saham yang dimiliki manajemen


Kepemilikan Manajerial =
jumlah saham yang beredar

e. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan Institusional merupakan proporsi kepemilikan saham

institusi lain dalam suatu perusahaan baik institusi pemerintah, intstitusi

swasta, domestik maupun asing. Menurut Aprianingsih (2016:66)

mengemukakan bahwa “kepemilikan Institusional diukur dengan jumlah

Universitas Sumatera Utara


seluruh saham yang dimiliki oleh lembaga institusional terhadap jumlah

semua saham yang beredar dalam suatu peusahaan”.

jumlah saham yang dimiliki institusi


Kepemilikan Institusional =
jumlah saham yang beredar

f. Ukuran Perusahaan

Menurut Riyanto (2008:313) mengemukakan bahwa “ukuran

perusahaan merupakan suatu ukuran yang dapat menentukan besar

kecilnya suatu peusahaan yang dapat dilihat dari total aset, total penjualan,

dan total ekuitas”. Semakin besar total aset yang dimiliki oleh perusahaan

maka semakin besar ukuran perusahaan. Dalam penelitian ini, total aset

dipilih sebagai proksi dari variabel ukuran perusahaan karena total aset

lebih stabil dan representatif dalam menunjukkan ukuran perusahaan

dibandingkan dengan kapitalisasi pasar dan penjualan karena sangat

dipengaruhi oleh supply dan demand. Karena dispersi untuk total aset

tinggi maka digunakan logaritma natural untuk mengantisipasinya.

Menurut Sari (2014:10) mengemukakan bahwa rumus ukuran perusahaan,

sebagai berikut:

Ukuran Perusahaan = Ln 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

statistik yang menggunakan regresi linier berganda dan menggunakan software

SPSS. Data penelitian dikumpulkan untuk diolah, kemudian akan dianalisis untuk

memperoleh jawaban atas permasalahan yang timbul dalam penelitian ini. Metode

dan teknik analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi, terlebih dahulu dilakukan

pengujian asumsi klasik yang berguna untuk mengetahui apakah data yang

digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model regresi.Menurut Ghozali

(2010:96) mengemukakan bahwa “tujuan pengujian ini adalah agar memenuhi

sifat estimasi regresi yang tidak bias dan telah memenuhi persyaratan unbiased

linear estimator dan memiliki varian minimum atau sering disebut dengan BLUE

(Best Linear Unbiased Estimator) yakni data berdistribusi normal, tidak terdapat

heteroskedastisitas, tidak terdapat multikolonieritas, dan tidak terdapat

autokorelasi”.

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengatahui apakah model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut

Ghozali (2010:110) mengemukakan bahwa “ada dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisi grafik dan uji statistik”. Penelitian ini menggunakan analisis

statistik dengan uji Kolmogrov Smirnov. Pedoman pengambilan keputusan

rentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal

berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari:

1. Nilai Sig. atau signifikan < 0,05, maka distribusi data adalah tidak

normal.

2. Nilai Sig. atau signifikan>0,05, maka distribusi data adalah normal

(Ghozali, 2010).

Universitas Sumatera Utara


b. Uji Multikolonearitas

Menurut Lubis (2007:31) mengemukakan bahwa “uji

multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel

independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain

dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam satu model

akan menyebabkan terjadinya kolerasi yang sangat kuat antara suatu

variabel independen dengan variabel independen yang lainnya”. Ketentuan

untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas yaitu, jika nilai Variance

Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang

dati 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. VIF

= 1/Tolerance dan Tolerance = 1/VIF. Semakin tinggi VIF maka semakin

rendah Tolerance.

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2010:105) mengemukakan bahwa “uji

heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas suatu pengamatan

ke pengamatan lain”. Untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisidas

dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot antar nilai prediksi

variabel terikat dengan residualnya. Deteksi ada atau tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot dengan dasar analisis :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Universitas Sumatera Utara


2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Menurut Erlina (2011:106) “uji autokorelasi bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antar kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode

sebelumnya”. Apabila terjadi suatu korelasi, maka dinamakan ada suatu

problem autokorelasi. Autokorelasi dapat muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini

dapat terjadi karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu

observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut

waktu atau time series karena “gangguan” pada seseorang

individu/kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada

individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya.Untuk mendeteksi

adanya autokorelasi bisa digunakan tes Durbin Watson (DW). Kriteria

untuk uji autokorelasi adalah :

1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

2. Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti tidak ada autokorelasi.

3. Angka D-W di atas 2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.7.2 Model Regresi Berganda

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah teknik analisis

regresi berganda, karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari

satu. Teknik analisis regresi berganda merupakan analisis yang digunakan

Universitas Sumatera Utara


untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga menunjukkan arah

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Model

regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

𝐘𝐘 = 𝐚𝐚 + 𝐛𝐛𝟏𝟏 𝐗𝐗 𝟏𝟏 + 𝐛𝐛𝟐𝟐 𝐗𝐗 𝟐𝟐 + 𝐛𝐛𝟑𝟑 𝐗𝐗 𝟑𝟑 + 𝐛𝐛𝟒𝟒 𝐗𝐗 𝟒𝟒 + 𝐛𝐛𝟓𝟓 𝐗𝐗 𝟓𝟓 + 𝐛𝐛𝟔𝟔 𝐗𝐗 𝟔𝟔 + 𝐞𝐞

Keterangan:

Y = Kinerja Perusahaan

X1 = Komisaris Independen

X2 = Dewan Direksi

X3 = Komite Audit

X4 = Kepemilikan Manajerial

X5 = Kepemilikan Institusional

X6 = Ukuran Perusahaan

a = Konstanta

b1 ,b2 ,b3 , b4 , b5 ,b6 = Koefisien regresi dari variabel independen

e = Error

3.7.3 Uji Hipotesis

Adapun pengujian terhadap hipotesis yang diajukan di lakukan

dengan cara sebagai berikut :

a. Uji koefisien Determinan (𝐑𝐑𝟐𝟐 )

Uji koefisien determinasi (R2 ) intinya mengukur tingkat ketepatan

dari regresi linear berganda yaitu persentase sumbangan (goodress of fit)

dari variabel bebas terhadap variabel terikat.Pada penelitian ini digunakan

Adjusted R Square karena variabel bebas yang digunakan lebih dari

Universitas Sumatera Utara


satu.Tujuan pengukuran Adjusted R Square adalah untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen.

b. Uji Parsial (uji-t)

Menurut Ghozali (2010:98) mengemukakan bahwa “uji parsial

digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen

secara parsial dalam menerangkan variansi dependen”. Uji parsial ini

dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Penerimaan

atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika t hitung < t tabel pada α > 0.05, maka hipotesis ditolak (koefisien

regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen

tesebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

2. Jika t hitung > t tabel pada α < 0.05 maka hipotesis diterima (koefisien

regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen

tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

c. Uji Simultan (Uji-F)

Menurut Ghozali (2010:98) mengemukakan bahwa “uji F-test

dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model regresi berganda memiliki pengaruh secara

bersama–sama terhadap variabel dependen”. Uji F di lakukan dengan

Universitas Sumatera Utara


membandingkan F hitung dengan F tabel. Ketentuan yang digunakan

dalam uji F adalah sebagai berikut :

1. Jika F hitung < F tabel pada α > 0.05 maka hipotesis ditolak (koefisien

regresi tidak signifikan). Hal ini berarti secaraserempak variabel

independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

2. Jika F hitung > F tabel pada α < 0.05 maka hipotesis diterima (koefisien

regresi signifikan). Hal ini berarti secara serempak variabel independen

tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis dan Hasil Penelitian

4.1.1 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan agar memenuhi sifat estimasi regresi

yang tidak bias dan telah memenuhi persyaratan unbiased linear estimator dan

memiliki varian minimum atau sering disebut dengan BLUE (Best Linear

Unbiased Estimator) yakni data berdistribusi normal, tidak terdapat

heteroskedastisitas, tidak terdapat multikolonieritas, dan tidak terdapat

autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data variabel

independen dan dependen dalam persamaan regresi terdistribusi normal

atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik

Kolmogorov-Smirnov (K-S), grafik histogram, dan grafik normal plot.

Berikut ini hasil Uji normalitas untuk penelitian ini:

Tabel 4.1
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 85
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,11446238
Most Extreme Differences Absolute ,079
Positive ,079

Universitas Sumatera Utara


Negative -,051
Test Statistic ,079
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Sumber: Olah data SPSS Statistic 23
.
Hasil dari uji statistik Kolmogorov Smirnov (K-S) di atas

menunjukan bahwa variabel independen dan dependen dalam penelitian

memiliki data yang berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat darinilai

Asymp Sig. (2-tailed) kolmogorov-smirnov dari variabelpenelitian ini lebih

besar dari 0.05 yaitu sebesar 0.200. Nilai signifikansi variabel lebih besar

0,05, menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian

terdistribusi normal.Selain ujistatistik Kolmogorov-Smirnov (K-S), tingkat

normalitas data dapat ditunjukkan melalui pendekatan grafik histogram

dan normal p-plot:

Sumber: Olah data SPSS Statistic 23

Gambar 4.1
Grafik Histogram

Universitas Sumatera Utara


Dari hasil uji normalitas melalui pendekatan grafik histogram,

peneliti memperoleh kesimpulan bahwa data yang digunakan terdistribusi

normal. Hal ini dapat dilihat dari pola yang terlihat dari bentuk kurva yang

memiliki kemiringan yang cenderung seimbang, baik sisi kiri maupun

kanan serta berbentuk seperti lonceng.

Sumber: Olah data SPSS Statistic 23

Gambar 4.2
Grafik Normal P-Plot

Berdasarkan grafik normal p-plot di atas disimpulkan bahwa grafik

memberikan pola distribusi yang normal dimana titik-titik menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk meneliti apakah dalammodel

regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabelindependen. Jika

terjadi korelasi, berarti terjadi masalahmultikolinieritas. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Universitas Sumatera Utara


Untuk melihat ada atautidaknya multikolinieritas dalam model regrasi

dilihat dari nilaitolerance danVariance Inflation Factor (VIF).

Tabel 4.2
Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Komisaris_Independen ,846 1,182

Dewan_Direksi ,543 1,843

Komite_Audit ,664 1,506

Kepemilikan_Manajerial ,297 3,365

Kepemilikan_Institusional ,413 2,420

Ukuran_Perusahaan ,423 2,363

a. Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan


Sumber: Olah data SPSS Statistic 23

Berdasarkana tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak terjadi indikasi

multikolinearitas. Jika nilai tolerance> 0,1 dan VIF < 10 makadapat

dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Variabel Komisaris Independen

memiliki nilai tolerance sebesar 0,846 dan VIF sebesar 1,182; variabel

Dewan Direksi memiliki nilai tolerance sebesar 0,543 dan VIF sebesar

1,843; variabel Komite Audit memiliki nilai tolerance sebesar 0,664 dan

VIF sebesar 1,506; variabel Kepemilikan Manajerial memiliki nilai

tolerance sebesar 0,297 dan VIF sebesar 3,365; variabel Kepemilikan

Institusional memiliki nilai tolerance 0,413 dan VIF sebesar 2,420; dan

variabel Ukuran Perusahaan memiliki nilai tolerance sebesar 0,423 dan

VIF sebesar 2,363. Setiap variabel memenuhi syarat nilai tolerance dan

Universitas Sumatera Utara


VIF, sehingga semua variabel independen tidak memiliki kolerasi diantara

satu sama lain.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat

ketidaksamaan varian dari variabel residual satu ke residual lainnya.

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Uji

heteroskedastisitas dilakukan dengan cara melihat pela penyebaran titik

pada grafik scatterplot. Jika titik berkumpul dalam satu pola tertentu maka

terjadi indikasi heteroskedastisitas. Berikut ini hasil uji heterokedastisitas:

Sumber: Olah data SPSS Statistic 23

Gambar 4.3
Grafik Scatterplot

Dari hasil uji heteroskedasitas diatas, dapat disimpulkan bahwatidak

terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Hal inidapat dilihat pada

gambar scatterplot diatas, pada gambar terlihatbahwa titik-titik menyebar

secara acak dan tidak membentuk polatertentu atau tidak teratur serta titik

menyebar dibawah angka 0 pada sumbu Y.

Universitas Sumatera Utara


4. Uji Autokolerasi

Uji ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antara

variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu

pada periode sebelumnya. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi

masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin-

Watson.Jika nilai Durbin-Watson lebih besar dari 2 atau lebih kecil dari -2

maka diindikasi terjadi gejala autokolerasi. Berikut tabel hasi pengujian

Durbin-Watson :

Tabel 4.3
Uji Autokolerasi
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square Square the Estimate Watson
a
1 ,380 ,144 ,079 ,11878 ,910
Sumber: Olah data SPSS Statistic 23

Dari tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa nilai D-W diperoleh sebesar

0,910. Nilai ini lebih kecil dari 2 dan lebih besar dar -2, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun autokorelasi

negatif.

4.1.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini dianalisis dengan model regresi linear bergandauntuk

melihat seberapa besar pengaruh komisaris indepeden, dewan direksi, komite

audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan

terhadap kinerja perusahaan. Berikut hasil analisis regresi yang dilakukan peneliti:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.4
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) ,665 ,719

Komisaris_Independen -,542 ,321 -,192

Dewan_Direksi ,057 ,030 ,272

Komite_Audit -,039 ,149 -,034

Kepemilikan_Manajerial -,026 ,140 -,036

Kepemilikan_Institusional -,233 ,169 -,224

Ukuran_Perusahaan ,023 ,111 ,033

a. Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan


Sumber: Olah data SPSS Statistic 23

Dari hasil analisis regresi linear berganda diatas maka persamaan regresi

linier berganda yang dihasilkan yaitu sebagai berikut :

𝐘𝐘 = 𝐚𝐚 + 𝐛𝐛𝟏𝟏 𝐗𝐗 𝟏𝟏 + 𝐛𝐛𝟐𝟐 𝐗𝐗 𝟐𝟐 + 𝐛𝐛𝟑𝟑 𝐗𝐗 𝟑𝟑 + 𝐛𝐛𝟒𝟒 𝐗𝐗 𝟒𝟒 + 𝐛𝐛𝟓𝟓 𝐗𝐗 𝟓𝟓 + 𝐛𝐛𝟔𝟔 𝐗𝐗 𝟔𝟔 + 𝐞𝐞

Maka,𝐘𝐘 = 𝟎𝟎, 𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔 − 𝟎𝟎, 𝟓𝟓𝟓𝟓𝟓𝟓𝐗𝐗 𝟏𝟏 + 𝟎𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝐗𝐗 𝟐𝟐 − 𝟎𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝐗𝐗 𝟑𝟑 − 𝟎𝟎, 𝟐𝟐𝟐𝟐𝐗𝐗 𝟒𝟒 − 𝟎𝟎, 𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝟐𝐗𝐗 𝟓𝟓 + 𝟎𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝐗𝐗𝟔𝟔 + 𝐞𝐞

Keterangan:

Y = Kinerja Perusahaan

X1 = Komisaris Independen

X2 = Dewan Direksi

X3 = Komite Audit

X4 = Kepemilikan Manajerial

X5 = Kepemilikan Institusional

X6 = Ukuran Perusahaan

a = Konstanta

Universitas Sumatera Utara


b1 ,b2 ,b3 , b4 , b5 ,b6 = Koefisien regresi dari variabel independen

e = Error

Interpretasi dari persamaan regresi tersebut yaitu :

1. Konstanta sebesar 0,665 maka nilai variabel kinerja perusahaan akan

tetap sebesar 0,665 jika semua variabel independen bernilai nol.

2. Koefisien komisaris independen sebesar -0,542, artinya jika nilai

variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai

variabel kinerja perusahaan sebesar 0,542 dengan variabel lain tetap.

3. Koefisien dewan direksi sebesar 0,057, artinya jika nilai variabel ini

ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel kinerja

perusahaan sebesar 0,057 dengan variabel lain tetap.

4. Koefisien komite audit sebesar -0,039, artinya jika nilai variabel ini

ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai variabel kinerja

perusahaan sebesar 0,039 dengan variabel lain tetap.

5. Koefisien kepemilikan manajerial sebesar -0,026, artinya jika nilai

variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai

variabel kinerja perusahaan sebesar 0,026 dengan variabel lain tetap.

6. Koefisien kepemilikan institusional sebesar -0,233 artinya jika nilai

variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai

variabel kinerja perusahaan sebesar 0,233 dengan variabel lain tetap.

7. Koefisien ukuran perusahaan sebesar 0,023 artinya jika nilai variabel ini

ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel kinerja

perusahaan sebesar 0,023 dengan variabel lain tetap.

Universitas Sumatera Utara


4.1.3 Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (𝐑𝐑𝟐𝟐 )

Koefisien determinasi(R2 ) bertujuan untuk menentukan kemampuan

variabel independen dalam persamaan regresi linear berganda menjelaskan

variabel dependen.Koefisien determinasi memiliki nilai antara nol dan

satu. Apabila nilai adjusted R Square semakin mendekati satu, maka

variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.Sebaliknya,

semakin kecil nilai adjusted R Square, maka kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin

terbatas.Berikut adalah hasil analisis koefisien determinasi (R2 ):

Tabel 4.5
Uji Koefisien Deteminasi (𝐑𝐑𝟐𝟐 )

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,380 ,144 ,079 ,11878 ,910

a. Predictors: (Constant), Ukuran_Perusahaan, Kepemilikan_Institusional,


Komisaris_Independen, Komite_Audit, Dewan_Direksi, Kepemilikan_Manajerial
b. Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan
Sumber: Olah data SPSS Statistic 23

Pada Tabel 4.5 di atas nilai koefisien determinasi (R2 ) dapat dilihat

dari nilai Adjusted R Square yaitu 0.079 yang berarti kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 7,9%.

Maka dapat disimpulkan bahwa sebesar 7,9% kinerja perusahaan

dipengaruhi oleh komisaris independen, dewan direksi, komite audit,

Universitas Sumatera Utara


kepemilikan manajerial, kepemilikan intitusional, dan ukuran perusahaan.

Sedangkan sisanya sebesar 92,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar

variabel yang digunakan dalam penelitian ini.Nilai ini menunjukkan

bahwa kemampuan model regresi dalam menerangkan hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen lemah.

b. Uji Simultan (uji-F)

Uji statitik F yang memiliki tujuan untuk mengetahui apakah semua

variabel bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan)

terhadap variabel terikat. Ketentuan yang digunakan dalam uji-F adalah

sebagai berikut:

1. Jika F hitung < F tabel pada α > 0.05 maka hipotesis ditolak (koefisien

regresi tidak signifikan). Hal ini berarti secaraserempak variabel

independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

2. Jika F hitung > F tabel pada α < 0.05 maka hipotesis diterima (koefisien

regresi signifikan). Hal ini berarti secara serempak variabel independen

tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

Nilai F tabel dengan nilai probabilitas sebesar 0,05, nilai degree of

freedom untuk pembilang (N1) sebesar 6 (k-1 = 7-1) dan degree of

freedom untuk penyebut (N2) sebesar 78 (n-k = 85-7), diperoleh sebesar

2,22 (lampiran 19).

Berikut adalah hasil uji statistik simultan (uji-F):

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.6
Uji Simultan (Uji-F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,186 6 ,031 2,195 ,052b

Residual 1,101 78 ,014

Total 1,286 84
Sumber: Olah data SPSS Statistic 23

Dari table uji simultan (uji-F) di atas dapat dilihat bahwa nilai F

hitung < F tabel (2,195 < 2,22) dan nilai sig. F > 0,05 (0,052 > 0,05).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel komisaris indepeden, dewan

direksi, komite audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan instirusional,

dan ukuran perusahaan secara simultan tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel kinerja perusahaan.

c. Uji Parsial (uji-t)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

variabel independen secara parsial dalam menerangkan variabel dependen.

Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai

berikut :

1. Jika t hitung < t tabel (n-k) pada α > 0.05, maka hipotesis ditolak

(koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel

independen tesebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

2. Jika t hitung > t tabel (n-k) pada α < 0.05 maka hipotesis diterima

(koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel

Universitas Sumatera Utara


independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.

Nilai t tabel pada nilai probabilitas sebesar 0,05 dan nilai degree of

freedom (df) sebesar 78 (85-7) diperoleh sebesar 1,99085 (lampiran 18).

Berikut adalah hasil uji statistik parsial (uji-t) :

Tabel 4.7
Uji Parsial (Uji-t)
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) ,665 ,719 ,925 ,358

Komisaris_Independen -,542 ,321 -,192 -1,687 ,096

Dewan_Direksi ,057 ,030 ,272 1,912 ,060

Komite_Audit -,039 ,149 -,034 -,262 ,794

Kepemilikan_Manajerial -,026 ,140 -,036 -,188 ,851

Kepemilikan_Institusional -,233 ,169 -,224 -1,377 ,172

Ukuran_Perusahaan ,023 ,111 ,033 ,206 ,837

a. Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan


Sumber: Olah data SPSS Statistic 23

Berdasarkan hasil uji parsial (uji-t) dari tabel 4.6dapat disimpulkan

sebagai berikut:

a) Variabel komisaris independen ( X1 ) secara parsial tidak memiliki

pengaruh yang signifikan dengan kinerja perusahaan (Y). Ini dapat

dilihat dari hasil t hitung < t tabel (-1,687 < 1,99085) dan nilai sig. t >

tingkat signifikasi (0,358 > 0,05).

b) Variabel dewan direksi (X2 ) secara parsial tidak memiliki pengaruh

yang signifikan dengan kinerja perusahaan (Y). Ini dapat dilihat dari

Universitas Sumatera Utara


hasil t hitung < t tabel (1,912 < 1,99085) dan nilai sig. t > tingkat

signifikasi (0,060> 0,05).

c) Variabel komite audit (X3 ) secara parsial tidak memiliki pengaruh yang

signifikan dengan kinerja perusahaan (Y). Ini dapat dilihat dari hasil t

hitung < t tabel (-0,262 < 1,99085) dan nilai sig. t > tingkat signifikasi

(0,794> 0,05).

d) Variabel kepemilikan manajerial ( X4 ) secara parsial tidak memiliki

pengaruh yang signifikan dengan kinerja perusahaan (Y). Ini dapat

dilihat dari hasil t hitung < t tabel (-0,188 < 1,99085) dan nilai sig. t >

tingkat signifikasi (0,851> 0,05).

e) Variabel kepemilikan institusional (X5 ) secara parsial tidak memiliki

pengaruh yang signifikan dengan kinerja perusahaan (Y). Ini dapat

dilihat dari hasil t hitung < t tabel (-1,377 < 1,99085) dan nilai sig. t >

tingkat signifikasi (0,172> 0,05).

f) Variabel ukuran perusahaan ( X6 ) tidak memiliki pengaruh yang

signifikan dengan kinerja perusahaan (Y). Ini dapat dilihat dari hasil t

hitung < t tabel (0,206 < 1,99085) dan nilai sig. t > tingkat signifikasi

(0,837> 0,05).

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda dari beberapa

penelitian-penelitian terdahulu. Hal ini disebabkan karena karakteristik dari objek

penelitian dalam penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu berbeda.

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur, yaitu

Universitas Sumatera Utara


perusahaan mengubah barang mentah menjadi barang jadi melalui proses produksi

kemudian memperoleh laba dari penjualan produk jadi yang diproduksi sehingga

sebagian asetnya terdiri dari persediaan barang yaitu bahan baku, barang dalam

proses, dan barang jadi. Sedangkan dalam penelitian terdahulu terdapat

menggunakan objek penelitian yang berbeda yaitu perusahaan perbankan dan

perusahaan high profile seperti perusahaan penerbangan, energi (listrik),

transportasi, dan sebagainya. Perbedaan dalam objek penelitian dapat

mempengaruhi hasil penelitian karena perusahaan-perusahaan yang memiliki

karakterisktik, sifat dan fungsi yang berbeda dapat mengahasilkan data laporan

keuangan yang berbeda. Selain itu, periode tahun penelitian juga dapa

mempengaruhi hasil penelitian karena di setiap periode penelitian yang berbeda

akan mempunyai data keuangan yang berbeda juga. Berikut ini adalah

pembahasan dari hasil penelitian:

1. Pengaruh Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit,

Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa komisaris independen,

dewan direksi, komite audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

dan ukuran perusahaan secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhdap kinerja perusahaan. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji statistik simultan

(uji-F) F hitung < F tabel (1,763 < 2,22) dan nilai sig. F > 0,05 (0,120 > 0,05).

Jika F hitung < F tabel dan α > 0,05 maka variabel independen seacara simultan

tidak memiiki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Universitas Sumatera Utara


2. Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa komisaris independen

secara parsaial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhdap kinerja

perusahaan. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji statistik parsial (uji-t) diperoleh t

hitung < t tabel (-1,687 < 1,99085) dan nilai sig. t > tingkat signifikasi (0,358>

0,05). Jika t hitung < t tabel dan α > 0,05 maka variabel independen tidak memiiki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Aprianingsih (2016) yang menyatakan bahwa komisaris independen tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Namun hasil

penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Febrianto

(2013) yang menyatakan bahwa komisaris indepeden berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja perusahaan.

3. Pengaruh Dewan Direksi Terhadap Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dewan direksi secara

parsaial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhdap kinerja perusahaan. Hal

ini dapat diketahui dari hasil uji statistik parsial (uji-t) t hitung < t tabel (1,912 <

1,99085) dan nilai sig. t > tingkat signifikasi (0,060 > 0,05). Jika t hitung < t tabel

dan α > 0,05 maka variabel independen tidak memiiki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bukhori

(2012) yang menyatakan bahwa dewan direksi tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja perusahaan. Namun hasil penelitian ini bertolak

Universitas Sumatera Utara


belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasdina (2013) yang menyatakan

bahwa dewan direksi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan.

4. Pengaruh Komite Audit Terhadap Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa komite audit secara

parsaial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhdap kinerja perusahaan. Hal

ini dapat diketahui dari hasil uji statistik parsial (uji-t) t hitung < t tabel (-0,262 <

1,99085) dan nilai sig. t > tingkat signifikasi (0,794> 0,05). Jika t hitung < t tabel

dan α > 0,05 maka variabel independen tidak memiiki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti

(2014) yang menyatakan bahwa komite audit tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja perusahaan. Namun hasil penelitian ini bertolak belakang dengan

penelitian yang dilakukan oleh Aprianingsih (2016) yang menyatakan bahwa

dewan komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan.

5. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kepemilikan

manajerial secara parsaial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhdap

kinerja perusahaan. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji statistik parsial (uji-t) t

hitung < t tabel (-0,188 < 1,99085) dan nilai sig. t > tingkat signifikasi (0,851 >

0,05). Jika t hitung < t tabel dan α > 0,05 maka variabel independen tidak memiiki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ghazali

(2010) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara

Universitas Sumatera Utara


signifikan terhadap kinerja perusahaan. Namun hasil penelitian ini bertolak

belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Febrianto (2013) yang

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja perusahaan.

6. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kepemilikan

institusional secara parsaial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhdap

kinerja perusahaan. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji statistik parsial (uji-t) t

hitung < t tabel (-1,377 < 1,99085) dan nilai sig. t > tingkat signifikasi (0,172 >

0,05). Jika t hitung < t tabel dan α > 0,05 maka variabel independen tidak memiiki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Aprianingsih (2016) yang menyatakan bahwa dewan kepemilikan institusional

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Namun hasil

penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti

(2013) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja perusahaan.

7. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ukuran perusahaan

secara parsaial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhdap kinerja

perusahaan. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji statistik parsial (uji-t) t hitung < t

tabel (0,206 < 1,99085) dan nilai sig. t > tingkat signifikasi (0,837 > 0,05). Jika t

Universitas Sumatera Utara


hitung < t tabel dan α > 0,05 maka variabel independen tidak memiiki pengaruh

yang signifikan terhadap variabel dependen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bukhori

(2012) yang menyatakan bahwa dewan ukuran perusahaan tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Namun hasil penelitian ini bertolak

belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Aprianingsih (2016) yang

menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

perusahaan.

8. Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai koefisien

determinasi ( R2 ) dari komisaris independen, dewan direksi, komite audit,

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan

mempengaruhi kinerja perusahaan 7,9% sedangkan sisanya sebesar 92,1%

dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini

seperti dewan komisaris, kepemilikan publik, kepemilikan asing, kualitas audit,

rapat umum pemegang saham, dan lain-lain.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen,

yaitu komisaris independen, dewan direksi, komite audit, kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh baik secara

parsial maupun simultan terhadap variabel independen, yaitu kinerja perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah di jelaskan pada Bab

IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Good Corporate Governance yang diproksikan

dengankomisaris independen, dewan direksi dan komite audit tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini dijelaskan sebagai

berikut:

a. Variabel komisaris independen tidak berpengaruh secara parsial

terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa ada atau

tidaknya keberadaan komisaris independen dalam suatu perusahaan

tidak menjamin terwujudnya peningkatan kinerja perusahaan.

b. Variabel dewan direksi tidak berpengaruh secara parsial terhadap

kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya jumlah

dewan direksi dalam suatu perusahaan tidak menjamin peningkatan

kinerja perusahaan.

c. Variabel komite audit tidak berpengaruh secara parsial terhadap

kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa lemahnya

Universitas Sumatera Utara


independensi dan pengawasan komite audit dalam pelaporan

keuangan dan pengendalian internal tidak menjamin terciptanya

kinerja perusahaan menjadi lebih baik.

2. Variabel struktur kepemilikan yang diproksikan dengan kepemilikan

manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap

kinerja perusahaan. Hal ini dijelaskan sebagai berikut:

a. Variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara parsial

terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa ada atau

tidaknya manajer memiliki saham dalam suatu perusahaan tidak

menjamin kinerja perusahaan dapat meningkat.

b. Variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara parsial

terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan semakin tinggi

atau tidaknya kepemilikan saham oleh investor institusi tidak

mempengaruhi kinerja perusahaan.

3. Variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap

kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar atau

tidak ukuran suatu perusahaan tidak mempengaruhi peningkatkan

kinerja perusahaan.

4. Good Corporate Governance yang diproksikan dengan komisaris

independen, dewan direksi, dan komite audit, struktur kepemilikan yang

diproksikan dengan kepemilikan manajerial dan kepemilikan

institusional, dan ukuran perusahaan secara simultan tidak berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


5.2 Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu:

1. Good Corporate Governance yang digunakan dalam penelitian ini

masih terbatas pada tiga variabel yaitu komisaris independen, dewan

direksi, dan komite audit.

2. Rendahnya koefisien determinasi dalam penelitian ini yang hanya

mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 7,9% oleh variabel

independen menunjukkan bahwa masih banyak variabel lain selain

komisaris independen, dewan direksi, komite audit, kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan yang

mampu mempengaruhi kinerja perusahaan seperti, dewan komisaris,

kepemilikan publik, kepemilikan asing, kualitas audit, rapat umum

pemegang saham, dan lain-lain.

3. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini hanya

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Rentang periode penelitian relatif singkat sehingga penelitian menjadi

kurang akurat.

5.3 Saran

Adapun saran yang diberikan oleh peneliti terkait untuk penelitian

selanjutnya yang ingin mengangkat penelitian yang serupa yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel independen

dalam organ good corporate governace seperti dewan komisaris, rapat

Universitas Sumatera Utara


umum pemegang saham, direktur independen, dan sekretaris

perusahaan.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel independen

dalam struktur kepemilikan seperti kepemilikan asing, dan kepemilikan

publik.

3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan indikator selain return on

equity (ROE) seperti retun on assets (ROA), economic value added

(EVA), Tobin’s Q dan sebagainya dalam indikator pengukuran kinerja

perusahaan.

4. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel perusahaan yang tidak

hanya pada perusahaan manufaktur saja, tetapi dapat menggunakan sampel

dari kelompok perusahaan lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. Penelitian selanjutnya dapat menambah rentang periode penelitian

untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat dan memberikan

kemungkinan yang lebih besar dalam memperlihatkan kondisi yang

sebenarnya.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert, 2008. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Media Soft Indonesia,
Jakarta.

Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana, 2009. Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan
Membangun Manusia Seutuhnya, Edisi Revisi, Salemba Empat, Jakarta.

Aldridge, John. E Siswanto Sutojo, 2008. Good Corporate Governance.PT.Damar


Mulia Pustaka. Jakarta.

Alhamdi, Ridha, 2013. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja


Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2008-2010”. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Aprianingsih, Astri, 2016. “Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance,


Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan”.
Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Bauer, Rob., Nadja, Guenster., and Roger, Otten, 2003. “Empirical evidence on
Corporate Governance in Europe: The Effect on Stock Returns, Firm Value,
and Performance”. Journal of Asset Management,Vol. 5 Page 91-104.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2006. Fundamental of Financial


Management: Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 10,Salemba
Empat, Jakarta.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2014. Dasar-dasar Manajemen


Keuangan (Essentials of Financial Management), Edisi 11, Salemba Empat,
Jakarta.

Bukhori, Iqbal, 2012. “Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran


Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan”. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Christiawan, Y. J. dan J. Tarigan, 2007. “Kepemilikan Manajerial:


KebijakanHutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan”,Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Volume 1 Halaman1-8.

Dewi, Sisca Christianty, 2008. “Pengaruh Kepemilikan Managerial,


KepemilikanInstitusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran
PerusahaanTerhadap Kebijakan Dividen”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi,
Volume 10 Nomor 1.

Universitas Sumatera Utara


Effendi, Muh. Arief, 2009. The Power Of Corporate Governance: Teori
danImplementasi. Salemba Empat. Jakarta.

Erlina, 2011. Metode Penelitian, USU Press, Medan.

Febrianto, Danang, 2013. “Analisis Penerapan Good Corporate Governance


(GCG) Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)”. Skripsi. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Ghazali, Nazli Anum Mohd, 2010. “Ownership Structure, Corporate Governance


and Corporate Performance in Malaysia”, International Journal of
Commerce and Management, Vol. 20 Page 109-119.

Ghozali, Imam, 2010. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program


SPSS,Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hamid, Abdul, 2010. Buku Panduan Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial UIN Syarif Hidayatullah Press, Jakarta.

Hasdina, Ade, 2013. “Pengaruh Good Corporate Governance danStruktur


Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia”. Skripsi. Universitas Sumatera
Utara.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke-2. Alfabeta.


Bandung.

Kasmir, 2012. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Pedoman umum Good Corporate


Governance Indonesia, Jakarta. Website www.knkg-indonesia.org

Laila, Noor. 2011. “Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap


NilaiPerusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
diBEI periode 2005-2009)”. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Lubis, Ade Fatma dkk. 2007. Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service
Solutions) untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis. USU Press, Medan.

Mauliza, 2013. “Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja


Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia”. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Munawir, S, 2010 .Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Universitas Sumatera Utara


Nur’aeni, Dini, 2010. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham terhadap Kinerja
Perusahaan”. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Nurhasanah, Rahmalia. 2014. “Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On


Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham(Survey
Pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPeriode
2007-2011)”. Jurnal Akuntansi, Volume 1 Nomor 9.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2014 Tentang Sekretaris


Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, 2014. Jakarta.
Website www.ojk.go.id

Permanasari, Wien Eka. 2010. “Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan


Institusional, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan”. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Pratiwi, Lutviana, 2014. “Analisis Pengaruh Struktur Good Corporate


Governance dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perusahaan”.
Skripsi. Univesitas Diponegoro.

Riyanto, Bambang. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Penerbit


GPFE. Yogyakarta.

Sari, Dwi Astika, 2014. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap


Manajemen Laba”. Jurnal Akuntansi, Halaman 1-17.

Setiawan, Rahmat, 2009. ”Pengaruh Growth Oppurtinity dan Ukuran Perusahaan


TerhadapProfitabilitas Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”.
Jurnal Ekonomi. Volume 19 No. 2.

Sugiarto, 2009. Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan, Permasalahan


Keagenan & Informasi Asimetri, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kunatitatif, Kualitatif, dan R&D,


BandungAlfabeta.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kunatitatif, Kualitatif, dan R&D,


BandungAlfabeta.

Sukhemi, 2007. “Evaluasi Kinerja Keuangan pada PT Telkom Tbk”. Jurnal


Akmenika-UPY, Vol. 1.

Surya, Indra dan Ivan Yustiavandana, 2006. Penerapan Good Corporate


Governance Mengesampingkan Hak-hak Istimewa Demi Kelangsungan
Usaha, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Universitas Sumatera Utara


Tuanakotta, T.M. 2007. Setengah Abad Profesi Akuntansi. Penerbit Salemba.
Jakarta.

Tunggal, Amin Widjaja. 2008. Tata Kelola Perusahaan Teori dan Kasus.
Harvarindo. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro


Kecil dan Menengah (UMKM). 2009. Sinar Grafika. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan


Terbatas. 2012. Laksana. Jakarta.

Wallace, Peter., dan Zinkin, John. 2005. Mastering Business In Asia: Corporate
Governance. John wiley and Sons. Singapore

Widarjo, Wahyu. 2010. “Pengaruh Ownership Retention, Investasi dari Proceeds


dan Reputasi Auditor terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan
Manajerial dan Institusional sebagai Variabel Pemoderasi”. Tesis.
Universitas Sebelas Maret.

www.idx.co.id

Yuniarti, Cintia, 2014. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap


Kinerjadan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan High Profile Yang Terdaftar
diBursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013”. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta.

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Lampiran 1

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

Kriteria Sampel
No. Nama Perusahaan Kode Sampel
1 2
1. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. INTP X √
2. Semen Baturaja (Persero) Tbk. SMBR X X
3. Holcim Indonesia Tbk. SMCB X √
4. Semen Indonesia Tbk. SMGR X √
5. Wijaya Karya Beton Tbk. WTON X X
6. Asahimas Flat Glass Tbk. AMFG X √
7. Arwana Citra Mulia Tbk. ARNA X √
8. Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk. IKAI X X
9. Keramika Indonesia Asosiasi Tbk KIAS X X
10. Mulia Industrindo Tbk. MLIA X X
11. Surya Toto Indonesia Tbk. TOTO X √
12. Alaska Industrindo Tbk. ALKA X X
13. Alumindo Light Metal Industry Tbk. ALMI √ X
14. Saranacentral Bajatama Tbk. BAJA √ X
15. Beton Jaya Manunggal Tbk. BTON √ X
16. Citra Turbindo Tbk. CTBN X √
17. Gunawan Dianjaya Steel Tbk. GDST √ X
18. Indal Aluminium Industry Tbk. INAI X √
19. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. ISSP X X
20. Itarayama Tbk. ITMA X √
21. Jakarta Kyoei Work LTD Tbk. JKSW X X
22. Jaya Pari Steel Tbk. JPRS √ X
23. Krakatau Steel Tbk. KRAS X X
24. Lion Metal Works Tbk. LION √ √ 1
25. Lionmesh Prima Tbk. LMSH √ √ 2
26. Hanson Internasional Tbk. MYRX √ √
27. Pelat Timah Nusantara Tbk. NIKL √ X
28. Pelangi Indah Canindo Tbk. PICO X X
29. Tembaga Mulia Semanan Tbk. TBMS X X
30. Barito Pasific Tbk. BRPT X X
31. Budi Starch and Sweetener Tbk. BUDI X √
32. Duta Pertiwi Nusantara DPNS √ √ 3
33. Ekadharma International Tbk. EKAD X √
34. Eterindo Wahanatama Tbk. ETWA √ X
35. Intan Wijaya International Tbk, INCI X √
36. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk. SOBI X X
37. Indo Acitama Tbk. SRSN √ √ 4
38. Chandra Asri Petrochemical TPIA √ X
39. Unggul Indah Cahaya Tbk. UNIC X X
40. Alam Karya Unggul Tbk. AKKU X X
41. Argha Karya Prima Industry Tbk. AKPI X √
42. Asiaplast Industries Tbk. APLI X √
43. Berlina Tbk. BRNA √ X
44. Lotte Chemical Titan Tbk. FPNI X X

Universitas Sumatera Utara


45. Champion Pasific Indonesia Tbk. IGAR X √
46. Impack Pratama Industri Tbk. IMPC X X
47. Indopoly Swakarsa Industry Tbk. IPOL X √
48. Sekawan Intipratama Tbk. SIAP X X
49. Siwani Makmur Tbk. SIMA X X
50. Tunas Alfin Tbk. TALF X √
51. Trias Sentosa Tbk. TRST √ √ 5
52. Yana Prima Hasta Persada Tbk. YPAS √ X
53. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. CPIN X √
54. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. JPFA X √
55. Malindo Feedmill Tbk. MAIN X X
56. Siearad Produce Tbk. SIPD X X
57. SLJ Global Tbk. SULI √ X
58. Tirta Mahakam Resources Tbk. TIRT X X
59. Alkindo Naratama Tbk. ALDO √ √ 6
60. Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk. DAJK X X
61. Fajar Surya Wisesa Tbk. FASW X X
62. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. INKP X √
63. Toba Pulp Lestari Tbk. INRU X X
64. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. KBRI X X
Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas SAIP
65. X X
Tbk.
66. Kedaung Setia Industrial Tbk. KDSI X √
67. Suparma Tbk. SPMA X X
68. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. TKIM X √
69. Ateliers Mecaniques D’Indonesia Tbk. AMIN X X
70. Grand Kartech Tbk. KRAH X X
71. Astra Internasional Tbk. ASII √ √ 7
72. Astra Auto Part Tbk. AUTO X √
73. Garuda Metalindo Tbk. BOLT X X
74. Indo Kordsa Tbk. BRAM X √
75. Goodyear Indonesia Tbk. GDYR X X
76. Gajah Tunggal Tbk. GJTL √ X
77. Indomobil Sukses International Tbk. IMAS X X
78. Indospring Tbk. INDS √ √ 8
79. Multi Prima Sejahtera Tbk. LPIN X X
80. Multistrada Arah Sarana Tbk. MASA X X
81. Nippres Tbk. NIPS √ √ 9
82. Prima Alloy Steel Universal Tbk. PRAS √ X
83. Selamat Sempurna Tbk. SMSM √ √ 10
84. Polychem Indonesia Tbk. ADMG X X
85. Argo Pantes Tbk. ARGO X X
86. Centex Tbk. CNTX X X
87. Eratex Djaya Tbk. ERTX X √
88. Ever Shine Textile Industry Tbk. ESTI X X
89. Pan Asia Indosyntec Tbk. HDTX X X
90. Indo Rama Synthetic Tbk. INDR X √
91. Karwell Indonesia Tbk. KARW X X
92. Apac Citra Centertex Tbk. MYTX X X
93. Pan Asian Filament Inti Tbk. PAFI X X
94. Pan Brothers Tbk. PBRX X √
95. Asia Pasific Fibers Tbk. POLY X X
96. Ricky Putra Globalindo Tbk. RICY X √

Universitas Sumatera Utara


97. Sri Rejeki Isman Tbk. SRIL X X
98. Star Petrochem Tbk. STAR X √
99. Sunson Textile Manufacturer Tbk. SSTM √ X
100. Trisula International Tbk. TRIS X √
101. Nusantara Inti Corpora Tbk. UNIT X √
102. Unitex Tbk. UNTX X X
103. Sepatu Bata Tbk. BATA X √
104. Primarindo Asia Infrastructure Tbk. BIMA X X
105. Sumi Indo Kabel Tbk. IKBI X √
106. Jembo Cable Company Tbk. JECC X √
107. KMI Wire and Cable Tbk. KBLI X √
108. Kabelindo Murni Tbk. KBLM X √
Supreme Cable Manufacturing and SCCO
109. X √
Commerce Tbk.
110. Voksel Eletric Tbk. VOKS X √
111. Sat Nusa Persada Tbk. PTSN X X
112. Akasha Wira International Tbk. ADES X √
113. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA X √
114. Cahaya Kalbar Tbk. CEKA X √
115. Davomas Abadi Tbk. DAVO X X
116. Delta Djakarta Tbk. DLTA X √
117. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP X √
118. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF √ √ 11
119. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI X √
120. Mayora Indah Tbk. MYOR X √
121. Prashida Aneka Niaga Tbk. PSDN √ X
122. Nippon Indosari Corporindo Tbk. ROTI X √
123. Sekar Bumi Tbk. SKBM X √
124. Sekar Laut Tbk. SKLT √ √ 12
125. Siantar Top Tbk. STTP √ √ 13
126. Tri Banyan Tirta Tbk. ALTO X X
Ultrajaya Milk Industry and Trading ULTJ
127. √ √ 14
Company Tbk.
128. Gudang Garam Tbk. GGRM X √
129. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. HMSP X √
130. Bentoel International Investama Tbk. RMBA X X
131. Wismilak Inti Makmur Tbk. WIIM √ √ 15
132. Darya Varia Laboratoria Investama Tbk. DVLA X √
133. Indofarma Tbk. INAF X X
134. Kimia Farma Tbk. KAEF X √
135. Kalbe Farma Tbk. KLBF X √
136. Merck Tbk. MERK X √
137. Pyridam Farma Tbk. PYFA √ √ 16
138. Schering Plough Indonesia Tbk. SCPI X X
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul SIDO
139. X X
Tbk.
140. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. SQBB X √
141. Tempo Scan Pasific Tbk. TSPC √ X
142. Kino Indonesia Tbk. KINO X X
143. Martina Berto Tbk. MBTO √ X
144. Mustika Ratu Tbk. MRAT X X
145. Mandom Indonesia Tbk. TCID √ √ 17
146. Unilever Indonesia Tbk. UNVR X √

Universitas Sumatera Utara


147. Chitose International Tbk. CINT X X
148. Kedawung Setia Industrial Tbk. KDSI X √
149. Kedaung Indag Can Tbk. KICI √ X
150. Langgeng Makmur Industry Tbk. LMPI √ X

Lampiran 2

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur

No. Nama Perusahaan Kode

1. Lion Metal Works Tbk. LION


2. Lionmesh Prima Tbk. LMSH
3. Duta Pertiwi Nusantara DPNS
4. Indo Acitama Tbk. SRSN
5. Trias Sentosa Tbk. TRST
6. Alkindo Naratama Tbk. ALDO
7. Astra Internasional Tbk. ASII
8. Indospring Tbk. INDS
9. Nippres Tbk. NIPS
10. Selamat Sempurna Tbk. SMSM
11. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF
12. Sekar Laut Tbk. SKLT
13. Siantar Top Tbk. STTP
14. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk. ULTJ
15. Wismilak Inti Makmur Tbk. WIIM
16. Pyridam Farma Tbk. PYFA
17. Mandom Indonesia Tbk. TCID

Lampiran 3

Hasil Perhitungan Variabel Kinerja Perusahaan Periode 2012-2016

Nama
No. Kode Tahun EAT TE ROE
Perusahaan
2012 85.373.721.654 371.829.387.027 0,230
2013 64.761.350.816 415.784.337.843 0,156
Lion Metal
1 LION 2014 49.001.630.102 443.978.957.043 0,110
Works Tbk.
2015 46.018.637.487 454.599.496.171 0,101
2016 42.345.417.055 470.603.093.171 0,090
2012 41.282.515.026 97.525.195.182 0,423
2013 14.382.899.194 110.468.094.376 0,130
Lionmesh
2 LMSH 2014 7.403.115.436 115.951.209.812 0,064
Prima Tbk.
2015 1.944.443.395 112.441.377.144 0,017
2016 6.252.814.811 117.316.469.122 0,053
2012 20.608.530.035 155.696.522.072 0,132
Duta Pertiwi 2013 66.813.230.321 223.427.964.789 0,299
3 Nusantara DPNS 2014 14.519.866.284 236.082.522.272 0,062
Tbk. 2015 9.859.176.172 241.296.079.044 0,041
2016 10.009.391.103 263.264.403.585 0,038
4 Indo SRSN 2012 16.956.040.000 269.204.143.000 0,063

Universitas Sumatera Utara


Acidatama 2013 15.994.295.000 314.375.634.000 0,051
Tbk. 2014 14.456.260.000 328.836.439.000 0,044
2015 15.504.788.000 340.079.836.000 0,046
2016 11.056.051.000 402.053.633.000 0,027
2012 61.453.058.755 1.352.992.459.388 0,045
2013 39.588.224.814 1.709.677.140.374 0,023
Trias Sentosa
5 TRST 2014 30.084.477.143 1.761.493.183.162 0,017
Tbk.
2015 25.314.103.403 1.956.920.690.054 0,013
2016 33.794.866.940 1.932.355.184.014 0,017
2012 13.327.139.458 107.536.367.440 0,124
Alkindo 2013 32.879.579.893 128.641.923.909 0,256
6 Naratama ALDO 2014 21.070.935.796 148.803.798.920 0,142
Tbk. 2015 24.079.122.338 170.929.026.813 0,141
2016 25.229.505.223 200.887.900.422 0,126
2012 22.742.000.000.000 89.814.000.000.000 0,253
Astra 2013 22.297.000.000.000 106.188.000.000.000 0,210
7 Internasional ASII 2014 22.131.000.000.000 120.187.000.000.000 0,184
Tbk. 2015 15.613.000.000.000 126.533.000.000.000 0,123
2016 18.302.000.000.000 139.906.000.000.000 0,131
2012 134.068.283.255 1.136.572.861.829 0,118
2013 147.608.449.013 1.749.782.108.890 0,084
Indospring
8 INDS 2014 127.819.512.585 1.822.667.471.833 0,070
Tbk.
2015 1.933.819.152 1.919.038.917.988 0,001
2016 49.556.367.334 2.068.063.877.631 0,024
2012 21.610.141.000 202.073.660.000 0,107
2013 33.872.112.000 234.719.830.000 0,144
9 Nippres Tbk. NIPS 2014 49.741.721.000 582.222.106.000 0,085
2015 30.671.339.000 609.002.679.000 0,050
2016 65.683.137.000 842.580.894.000 0,078
2012 254.635.403.407 910.119.059.264 0,280
Selamat 2013 338.222.792.309 1.001.310.000.000 0,338
10 Sempurna SMSM 2014 421.065.000.000 1.122.120.000.000 0,375
Tbk. 2015 461.307.000.000 1.440.248.000.000 0,320
2016 502.192.000.000 1.580.055.000.000 0,318
2012 4.779.446.000.000 34.140.237.000.000 0,140
Indofood 2013 3.416.635.000.000 36.884.099.000.000 0,093
11 Sukses INDF 2014 5.229.489.000.000 40.274.198.000.000 0,130
Makmur Tbk. 2015 3.709.501.000.000 43.121.593.000.000 0,086
2016 5.266.906.000.000 43.941.423.000.000 0,120
2012 7.962.693.771 129.482.560.948 0,061
Sekar Laut 2013 11.440.014.188 133.590.711.625 0,086
12 SKLT
Tbk. 2014 16.855.973.113 137.295.765.073 0,123
2015 20.066.791.849 152.044.668.111 0,132
2016 20.646.121.074 296.151.295.872 0,070
2012 42.675.000.000 490.065.000.000 0,087
2013 74.626.000.000 573.746.234.909 0,130
Siantar Top
13 STTP 2014 114.674.074.530 689.570.428.167 0,166
Tbk.
2015 123.635.526.965 815.510.869.260 0,152
2016 185.705.201.171 1.008.809.438.257 0,184
Ultrajaya 2012 353.431.619.485 1.676.519.113.422 0,211
Milk Industry 2013 325.127.420.664 2.022.189.689.748 0,161
14 ULTJ
and Trading 2014 283.061.430.451 2.273.306.156.418 0,125
CompanyTbk. 2015 523.100.215.029 2.797.505.693.922 0,187

Universitas Sumatera Utara


2016 709.825.635.742 3.489.233.494.783 0,203
2012 77.301.783.553 656.304.363.721 0,118
2013 132.322.207.861 769.602.687.694 0,172
Wismilak Inti
15 WIIM 2014 112.673.763.260 846.390.403.028 0,133
Makmur Tbk.
2015 131.081.111.587 943.708.980.906 0,139
2016 106.290.306.868 991.093.391.804 0,107
2012 5.308.221.363 87.705.472.878 0,061
2013 6.195.800.338 94.112.175.387 0,066
Pyridam
16 PYFA 2014 2.661.022.001 97.096.611.306 0,027
Farma Tbk.
2015 3.087.104.465 101.222.059.197 0,030
2016 5.146.317.041 105.508.790.427 0,049
2012 150.373.851.969 1.096.821.575.914 0,137
Mandom 2013 160.148.465.833 1.159.089.446.146 0,138
17 Indonesia TCID 2014 175.828.646.432 1.252.170.961.203 0,140
Tbk. 2015 544.474.278.014 1.714.871.478.033 0,318
2016 162.059.596.347 1.783.158.507.325 0,091

Lampiran 4

Hasil Perhitungan Komisaris Independen Periode 2012-2016

∑ Anggota
Nama ∑ Anggota Komisaris
No. Kode Tahun Komisaris
Perusahaan Dewan Komisaris Independen
Independen
2012 1 3 0,33
2013 1 3 0,33
Lion Metal
1 LION 2014 1 3 0,33
Works Tbk.
2015 1 3 0,33
2016 1 3 0,33
2012 1 3 0,33
2013 1 3 0,33
Lionmesh
2 LMSH 2014 1 3 0,33
Prima Tbk.
2015 1 3 0,33
2016 1 3 0,33
2012 1 3 0,33
Duta Pertiwi 2013 1 3 0,33
3 Nusantara DPNS 2014 1 3 0,33
Tbk. 2015 1 3 0,33
2016 1 3 0,33
2012 1 9 0,11
Indo 2013 1 8 0,13
4 Acidatama SRSN 2014 1 8 0,13
Tbk. 2015 1 8 0,13
2016 1 8 0,13
2012 1 3 0,33
2013 1 3 0,33
Trias Sentosa
5 TRST 2014 1 4 0,25
Tbk.
2015 1 4 0,25
2016 1 4 0,25
2012 1 3 0,33
Alkindo
2013 1 3 0,33
6 Naratama ALDO
2014 1 3 0,33
Tbk.
2015 1 3 0,33

Universitas Sumatera Utara


2016 1 3 0,33
2012 1 12 0,08
Astra 2013 1 10 0,10
7 Internasional ASII 2014 1 11 0,09
Tbk. 2015 1 11 0,09
2016 1 12 0,08
2012 1 3 0,33
2013 1 3 0,33
Indospring
8 INDS 2014 1 3 0,33
Tbk.
2015 1 3 0,33
2016 1 3 0,33
2012 1 4 0,25
2013 1 3 0,33
9 Nippres Tbk. NIPS 2014 1 3 0,33
2015 1 3 0,33
2016 1 3 0,33
2012 1 3 0,33
Selamat 2013 1 3 0,33
10 Sempurna SMSM 2014 1 3 0,33
Tbk. 2015 1 3 0,33
2016 1 3 0,33
2012 1 8 0,13
Indofood 2013 1 8 0,13
11 Sukses INDF 2014 1 8 0,13
Makmur Tbk. 2015 1 8 0,13
2016 1 8 0,13
2012 1 3 0,33
Sekar Laut 2013 1 3 0,33
12 SKLT
Tbk. 2014 1 2 0,50
2015 1 2 0,50
2016 1 2 0,50
2012 1 3 0,33
2013 1 3 0,33
Siantar Top
13
Tbk.
STTP 2014 1 3 0,33
2015 1 3 0,33
2016 1 3 0,33
Ultrajaya 2012 1 3 0,33
Milk Industry 2013 1 3 0,33
14 and Trading ULTJ 2014 1 3 0,33
Company 2015 1 3 0,33
Tbk. 2016 1 3 0,33
2012 1 3 0,33
2013 1 3 0,33
Wismilak Inti
15 WIIM 2014 1 3 0,33
Makmur Tbk.
2015 1 3 0,33
2016 1 3 0,33
2012 1 3 0,33
2013 1 3 0,33
Pyridam
16 PYFA 2014 1 3 0,33
Farma Tbk.
2015 1 4 0,25
2016 1 4 0,25

Universitas Sumatera Utara


2012 1 5 0,20
Mandom 2013 1 5 0,20
17 Indonesia TCID 2014 1 5 0,20
Tbk. 2015 1 6 0,17
2016 1 5 0,20

Lampiran 5

Jumlah Dewan Direksi Periode 2012-2016

Nama
No. Kode Tahun ∑ Dewan Direksi
Perusahaan
2012 4
2013 4
Lion Metal
1 LION 2014 4
Works Tbk.
2015 4
2016 4
2012 3
2013 3
Lionmesh
2 LMSH 2014 3
Prima Tbk.
2015 3
2016 3
2012 4
Duta Pertiwi 2013 4
3 Nusantara DPNS 2014 4
Tbk. 2015 4
2016 4
2012 4
Indo 2013 5
4 Acidatama SRSN 2014 6
Tbk. 2015 6
2016 6
2012 4
2013 3
Trias Sentosa
5 TRST 2014 3
Tbk.
2015 3
2016 3
2012 3
Alkindo 2013 3
6 Naratama ALDO 2014 3
Tbk. 2015 3
2016 3
2012 9
Astra 2013 8
7 Internasional ASII 2014 9
Tbk. 2015 10
2016 11
2012 3
2013 3
Indospring
8 INDS 2014 3
Tbk.
2015 3
2016 3

Universitas Sumatera Utara


2012 3
2013 3
9 Nippres Tbk. NIPS 2014 3
2015 3
2016 3
2012 5
Selamat 2013 5
10 Sempurna SMSM 2014 5
Tbk. 2015 5
2016 5
2012 8
Indofood 2013 9
11 Sukses INDF 2014 9
Makmur Tbk. 2015 10
2016 10
2012 3
Sekar Laut 2013 3
12 SKLT
Tbk. 2014 3
2015 4
2016 4
2012 3
2013 3
Siantar Top
13
Tbk.
STTP 2014 3
2015 3
2016 3
Ultrajaya 2012 3
Milk Industry 2013 3
14 and Trading ULTJ 2014 3
Company 2015 3
Tbk. 2016 3
2012 6
2013 6
Wismilak Inti
15 WIIM 2014 6
Makmur Tbk.
2015 6
2016 6
2012 3
2013 3
Pyridam
16 PYFA 2014 4
Farma Tbk.
2015 4
2016 3
2012 13
Mandom 2013 13
16 Indonesia TCID 2014 15
Tbk. 2015 15
2016 16

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6

Jumlah Komite Audit Periode 2012-2016

Nama
No. Kode Tahun ∑ Komite Audit
Perusahaan
2012 3
2013 3
Lion Metal
1 LION 2014 3
Works Tbk.
2015 3
2016 3
2012 3
2013 3
Lionmesh
2 LMSH 2014 3
Prima Tbk.
2015 3
2016 3
2012 3
Duta Pertiwi 2013 3
3 Nusantara DPNS 2014 3
Tbk. 2015 3
2016 3
2012 3
Indo 2013 3
4 Acidatama SRSN 2014 3
Tbk. 2015 3
2016 3
2012 3
2013 3
Trias Sentosa
5 TRST 2014 3
Tbk.
2015 3
2016 3
2012 3
Alkindo 2013 3
6 Naratama ALDO 2014 3
Tbk. 2015 3
2016 3
2012 4
Astra 2013 4
7 Internasional ASII 2014 4
Tbk. 2015 4
2016 4
2012 3
2013 3
Indospring
8 INDS 2014 3
Tbk.
2015 3
2016 3
2012 3
2013 3
9 Nippres Tbk. NIPS 2014 3
2015 3
2016 3
Selamat 2012 3
10 SMSM
Sempurna 2013 3

Universitas Sumatera Utara


Tbk. 2014 3
2015 3
2016 3
2012 4
Indofood 2013 3
11 Sukses INDF 2014 3
Makmur Tbk. 2015 3
2016 3
2012 3
Sekar Laut 2013 3
12 SKLT
Tbk. 2014 3
2015 3
2016 3
2012 3
2013 3
Siantar Top
13
Tbk.
STTP 2014 3
2015 3
2016 3
Ultrajaya 2012 3
Milk Industry 2013 3
14 and Trading ULTJ 2014 3
Company 2015 3
Tbk. 2016 3
2012 3
2013 3
Wismilak Inti
15 WIIM 2014 3
Makmur Tbk.
2015 3
2016 3
2012 3
2013 3
Pyridam
16 PYFA 2014 4
Farma Tbk.
2015 5
2016 4
2012 4
Mandom 2013 4
17 Indonesia TCID 2014 4
Tbk. 2015 4
2016 3

Lampiran 7

Hasil Perhitungan Kepemilikan Manajerial Periode 2012-2016

Nama ∑ Saham Kepemilikan


No. Kode Tahun ∑ Saham Beredar
Perusahaan Manajerial Manajerial
2012 129.500.000 52.016.000.000 0,0025
2013 129.500.000 52.016.000.000 0,0025
Lion Metal
1 LION 2014 129.500.000 52.016.000.000 0,0025
Works Tbk.
2015 129.500.000 52.016.000.000 0,0025
2016 129.500.000 52.016.000.000 0,0025
Lionmesh 2012 2.459.500.000 9.600.000.000 0,2562
2 LMSH
Prima Tbk. 2013 2.459.500.000 9.600.000.000 0,2562

Universitas Sumatera Utara


2014 2.417.500.000 9.600.000.000 0,2518
2015 2.456.500.000 9.600.000.000 0,2559
2016 2.274.500.000 9.600.000.000 0,2369
2012 4.727.610.000 82.782.488.000 0,0571
Duta Pertiwi 2013 4.727.610.000 82.782.488.000 0,0571
3 Nusantara DPNS 2014 4.727.610.000 82.782.488.000 0,0571
Tbk. 2015 4.727.610.000 82.782.488.000 0,0571
2016 4.727.610.000 82.782.488.000 0,0571
2012 36.373.806.000 301.000.000.000 0,1208
Indo 2013 28.355.024.000 301.000.000.000 0,0942
4 Acidatama SRSN 2014 34.530.469.000 301.000.000.000 0,1147
Tbk. 2015 34.898.932.000 301.000.000.000 0,1159
2016 66.370.848.000 301.000.000.000 0,2205
2012 4.555.785.900 280.800.000.000 0,0162
2013 4.198.610.900 280.800.000.000 0,0150
Trias Sentosa
5 TRST 2014 2.533.655.900 280.800.000.000 0,0090
Tbk.
2015 7.209.695.900 280.800.000.000 0,0257
2016 19.247.350.900 280.800.000.000 0,0685
2012 7.876.923.100 55.000.000.000 0,1432
2013 7.876.923.100 55.000.000.000 0,1432
Alkindo
6 ALDO 2014 7.876.923.100 55.000.000.000 0,1432
Naratama Tbk.
2015 7.876.923.100 55.000.000.000 0,1432
2016 7.876.923.100 55.000.000.000 0,1432
2012 732.000.000 2.024.000.000.000 0,0004
Astra 2013 729.500.000 2.024.000.000.000 0,0004
7 Internasional ASII 2014 729.500.000 2.024.000.000.000 0,0004
Tbk. 2015 727.000.000 2.024.000.000.000 0,0004
2016 727.000.000 2.024.000.000.000 0,0004
2012 1.288.000.000 315.000.000.000 0,0041
2013 2.285.148.000 525.000.000.000 0,0044
Indospring
8 INDS 2014 2.856.434.000 656.249.710.000 0,0044
Tbk.
2015 2.856.434.000 656.249.710.000 0,0044
2016 2.856.434.000 656.249.710.000 0,0044
2012 3.042.000.000 20.000.000.000 0,1521
2013 1.690.000.000 36.000.000.000 0,0469
9 Nippres Tbk. NIPS 2014 2.502.000.000 74.333.333.000 0,0337
2015 2.502.000.000 74.333.333.000 0,0337
2016 4.897.204.000 81.766.667.000 0,0599
2012 8.700.380.600 152.667.266.600 0,0570
Selamat 2013 12.009.380.600 155.976.266.600 0,0770
10 Sempurna SMSM 2014 12.009.000.000 155.976.000.000 0,0770
Tbk. 2015 11.512.000.000 155.479.000.000 0,0740
2016 11.512.000.000 143.967.000.000 0,0800
2012 138.002.000 878.043.000.000 0,0002
Indofood 2013 138.002.000 878.043.000.000 0,0002
11 Sukses INDF 2014 138.002.000 878.043.000.000 0,0002
Makmur Tbk. 2015 138.002.000 878.043.000.000 0,0002
2016 138.002.000 878.043.000.000 0,0002
2012 4.060.500.000 131.000.000.000 0,0310
Sekar Laut 2013 4.096.800.000 131.000.000.000 0,0313
12 SKLT
Tbk. 2014 4.149.410.000 131.000.000.000 0,0317
2015 4.179.080.000 131.000.000.000 0,0319
2016 4.174.080.000 131.000.000.000 0,0319

Universitas Sumatera Utara


2012 102.811.100.000 577.676.400.000 0,1780
2013 102.811.100.000 577.676.400.000 0,1780
Siantar Top
13 STTP 2014 102.811.100.000 577.676.400.000 0,1780
Tbk.
2015 103.355.300.000 577.676.400.000 0,1789
2016 103.431.380.000 577.676.400.000 0,1790
2012 102.811.100.000 577.676.400.000 0,1780
Ultrajaya Milk
2013 102.811.100.000 577.676.400.000 0,1780
Industry and
14 ULTJ 2014 103.355.300.000 577.676.400.000 0,1789
Trading
2015 103.431.380.000 577.676.400.000 0,1790
Company Tbk.
2016 66.365.760.000 577.676.400.000 0,1149
2012 51.674.142.000 209.987.376.000 0,2461
2013 51.674.142.000 209.987.376.000 0,2461
Wismilak Inti
15 WIIM 2014 51.674.142.000 209.987.376.000 0,2461
Makmur Tbk.
2015 51.674.142.000 209.987.376.000 0,2461
2016 52.194.084.100 209.987.376.000 0,2486
2012 12.348.000.000 53.508.000.000 0,2308
2013 6.174.000.000 53.508.000.000 0,1154
Pyridam
16 PYFA 2014 6.174.000.000 53.508.000.000 0,1154
Farma Tbk.
2015 6.174.000.000 53.508.000.000 0,1154
2016 6.174.000.000 53.508.000.000 0,1154
2012 142.612.500 100.533.333.500 0,0014
2013 142.446.000 100.533.333.500 0,0014
Mandom
17 TCID 2014 136.502.000 100.533.333.500 0,0014
Indonesia Tbk.
2015 136.502.000 100.533.333.500 0,0014
2016 143.002.000 100.533.333.500 0,0014

Lampiran 8

Hasil Perhitungan Kepemilikan Institusional Periode 2012-2016

Kepemilik
Nama an
No. Kode Tahun ∑ Saham Institusional ∑ Saham Beredar
Perusahaan Institusion
al
2012 30.012.000.000 52.016.000.000 0,58
2013 30.012.000.000 52.016.000.000 0,58
Lion Metal
1 LION 2014 30.012.000.000 52.016.000.000 0,58
Works Tbk.
2015 30.012.000.000 52.016.000.000 0,58
2016 30.012.000.000 52.016.000.000 0,58
2012 3.092.700.000 9.600.000.000 0,32
2013 3.092.700.000 9.600.000.000 0,32
Lionmesh
2 LMSH 2014 3.092.700.000 9.600.000.000 0,32
Prima Tbk.
2015 3.092.700.000 9.600.000.000 0,32
2016 3.092.700.000 9.600.000.000 0,32
2012 55.185.737.750 82.782.488.000 0,67
Duta Pertiwi 2013 55.478.362.750 82.782.488.000 0,67
3 Nusantara DPNS 2014 49.371.479.250 82.782.488.000 0,60
Tbk. 2015 49.558.995.500 82.782.488.000 0,60
2016 49.558.995.500 82.782.488.000 0,60
2012 234.691.084.000 301.000.000.000 0,78
Indo
2013 234.721.082.000 301.000.000.000 0,78
4 Acidatama SRSN
2014 235.089.545.000 301.000.000.000 0,78
Tbk.
2015 234.721.082.000 301.000.000.000 0,78

Universitas Sumatera Utara


2016 204.692.542.000 301.000.000.000 0,68
2012 169.452.832.500 280.800.000.000 0,60
2013 166.883.932.500 280.800.000.000 0,59
Trias Sentosa
5 TRST 2014 167.683.932.500 280.800.000.000 0,60
Tbk.
2015 159.183.932.500 280.800.000.000 0,57
2016 159.186.432.500 280.800.000.000 0,57
2012 32.123.076.900 55.000.000.000 0,58
2013 32.123.076.900 55.000.000.000 0,58
Alkindo
6 ALDO 2014 32.123.076.900 55.000.000.000 0,58
Naratama Tbk.
2015 32.123.076.900 55.000.000.000 0,58
2016 32.123.076.900 55.000.000.000 0,58
2012 1.015.000.000.000 2.024.000.000.000 0,50
Astra 2013 1.015.000.000.000 2.024.000.000.000 0,50
7 Internasional ASII 2014 1.015.000.000.000 2.024.000.000.000 0,50
Tbk. 2015 1.015.000.000.000 2.024.000.000.000 0,50
2016 1.015.000.000.000 2.024.000.000.000 0,50
2012 277.540.900.000 315.000.000.000 0,88
2013 462.568.166.000 525.000.000.000 0,88
Indospring
8 INDS 2014 578.210.207.000 656.249.710.000 0,88
Tbk.
2015 578.210.207.000 656.249.710.000 0,88
2016 578.210.207.000 656.249.710.000 0,88
2012 7.422.500.000 20.000.000.000 0,37
2013 13.360.500.000 36.000.000.000 0,37
9 Nippres Tbk. NIPS 2014 46.761.866.000 74.333.333.000 0,63
2015 46.761.866.000 74.333.333.000 0,63
2016 48.726.836.000 81.766.667.000 0,60
2012 83.681.592.700 152.667.266.600 0,55
Selamat 2013 83.681.592.700 155.976.266.600 0,54
10 Sempurna SMSM 2014 83.682.000.000 155.976.000.000 0,54
Tbk. 2015 83.682.000.000 155.479.000.000 0,54
2016 83.682.000.000 143.967.000.000 0,58
2012 439.610.000.000 878.043.000.000 0,50
Indofood 2013 439.610.000.000 878.043.000.000 0,50
11 Sukses INDF 2014 439.610.000.000 878.043.000.000 0,50
Makmur Tbk. 2015 439.610.000.000 878.043.000.000 0,50
2016 439.610.000.000 878.043.000.000 0,50
2012 74.360.050.000 131.000.000.000 0,57
Sekar Laut 2013 74.360.050.000 131.000.000.000 0,57
12 SKLT
Tbk. 2014 74.360.050.000 131.000.000.000 0,57
2015 74.360.050.000 131.000.000.000 0,57
2016 74.360.050.000 131.000.000.000 0,57
2012 269.267.405.200 577.676.400.000 0,47
2013 269.267.405.200 577.676.400.000 0,47
Siantar Top
13 STTP 2014 269.139.405.200 577.676.400.000 0,47
Tbk.
2015 269.139.405.200 577.676.400.000 0,47
2016 257.139.405.200 577.676.400.000 0,45
2012 269.267.405.200 577.676.400.000 0,47
Ultrajaya Milk
2013 269.139.405.200 577.676.400.000 0,47
Industry and
14 ULTJ 2014 269.139.405.200 577.676.400.000 0,47
Trading
2015 257.139.405.200 577.676.400.000 0,45
Company Tbk.
2016 214.269.713.000 577.676.400.000 0,37
Wismilak Inti 2012 47.201.807.000 209.987.376.000 0,22
15 WIIM
Makmur Tbk. 2013 47.201.807.000 209.987.376.000 0,22

Universitas Sumatera Utara


2014 47.201.807.000 209.987.376.000 0,22
2015 57.790.457.000 209.987.376.000 0,28
2016 58.001.807.000 209.987.376.000 0,28
2012 28.811.997.400 53.508.000.000 0,54
2013 28.811.997.400 53.508.000.000 0,54
Pyridam
16 PYFA 2014 28.811.997.400 53.508.000.000 0,54
Farma Tbk.
2015 28.811.997.400 53.508.000.000 0,54
2016 28.811.997.400 53.508.000.000 0,54
2012 74.167.381.500 100.533.333.500 0,74
2013 74.167.381.500 100.533.333.500 0,74
Mandom
17 TCID 2014 79.261.012.500 100.533.333.500 0,79
Indonesia Tbk.
2015 79.261.012.500 100.533.333.500 0,79
2016 74.167.381.500 100.533.333.500 0,74

Lampiran 9

Hasil Perhitungan Ukuran Perusahan Periode 2012-2016

Ukuran
No. Nama Perusahaan Kode Tahun Total Aset
Perusahaan
2012 433.497.042.140 26,80
2013 498.567.897.161 26,94
Lion Metal
1 LION 2014 600.102.716.315 27,12
Works Tbk.
2015 639.330.150.373 27,18
2016 685.812.995.987 27,25
2012 128.547.715.366 25,58
2013 141.697.598.705 25,68
Lionmesh Prima
2 LMSH 2014 139.915.598.255 25,66
Tbk.
2015 133.782.751.041 25,62
2016 162.828.169.250 25,82
2012 184.636.344.559 25,94
2013 253.372.669.050 26,26
Duta Pertiwi
3 DPNS 2014 268.877.322.944 26,32
Nusantara Tbk.
2015 274.483.110.371 26,34
2016 296.129.565.784 26,41
2012 402.108.960.000 26,72
2013 420.782.548.000 26,77
Indo Acidatama
4 SRSN 2014 463.347.124.000 26,86
Tbk.
2015 574.073.314.000 27,08
2016 717.149.704.000 27,30
2012 2.188.129.039.119 28,41
2013 3.260.919.505.192 28,81
Trias Sentosa
5 TRST 2014 3.261.285.495.052 28,81
Tbk.
2015 3.357.359.499.954 28,84
2016 3.290.596.224.286 28,82
2012 216.293.168.908 26,10
2013 290.641.923.909 26,40
Alkindo
6 ALDO 2014 346.674.687.826 26,57
Naratama Tbk.
2015 366.010.819.198 26,63
2016 410.330.576.602 26,74
Astra 2012 182.274.000.000.000 32,84
7 ASII
Internasional 2013 213.994.000.000.000 33,00

Universitas Sumatera Utara


Tbk. 2014 236.027.000.000.000 33,09
2015 245.435.000.000.000 33,13
2016 261.855.000.000.000 33,20
2012 1.664.779.358.215 28,14
2013 2.196.518.364.473 28,42
8 Indospring Tbk. INDS 2014 2.282.666.078.493 28,46
2015 2.553.928.346.219 28,57
2016 2.477.272.502.538 28,54
2012 524.693.874.000 26,99
2013 798.407.625.000 27,41
9 Nippres Tbk. NIPS 2014 1.206.854.400.000 27,82
2015 1.547.720.090.000 28,07
2016 1.777.956.390.000 28,21
2012 1.556.214.342.213 28,07
2013 1.717.857.000.000 28,17
Selamat
10 SMSM 2014 1.757.634.000.000 28,19
Sempurna Tbk.
2015 2.220.108.000.000 28,43
2016 2.254.740.000.000 28,44
2012 59.389.405.000.000 31,72
2013 77.777.940.000.000 31,98
Indofood Sukses
11 INDF 2014 86.077.251.000.000 32,09
Makmur Tbk.
2015 91.831.526.000.000 32,15
2016 82.174.515.000.000 32,04
2012 1.249.840.835.890 27,85
2013 1.470.059.394.892 28,02
12 Sekar Laut Tbk. SKLT
2014 1.700.204.093.895 28,16
2015 1.919.568.037.170 28,28
2016 2.336.411.494.941 28,48
2012 2.180.516.519.057 28,41
2013 2.420.793.382.029 28,52
13 Siantar Top Tbk. STTP 2014 2.812.056.096.621 28,66
2015 2.918.133.278.435 28,70
2016 3.539.995.910.248 28,90
2012 2.420.793.382.029 28,52
Ultrajaya Milk
2013 2.812.056.096.621 28,66
Industry and
14 ULTJ 2014 2.918.133.278.435 28,70
Trading
2015 3.539.995.910.248 28,90
Company Tbk.
2016 4.239.199.641.365 29,08
2012 1.207.251.153.900 27,82
2013 1.232.930.133.158 27,84
Wismilak Inti
15 WIIM 2014 1.334.544.790.387 27,92
Makmur Tbk.
2015 1.342.700.045.391 27,93
2016 1.353.634.132.275 27,93
2012 135.849.510.061 25,63
2013 175.048.620.682 25,89
Pyridam Farma
16 PYFA 2014 172.557.400.461 25,87
Tbk.
2015 159.951.537.229 25,80
2016 167.062.795.608 25,84
2012 1.261.572.952.461 27,86
2013 1.473.919.541.356 28,02
Mandom
17 TCID 2014 1.663.679.537.324 28,14
Indonesia Tbk.
2015 2.082.096.848.703 28,36
2016 2.185.101.038.101 28,41

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

Hasil Olah Data Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 85
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,11446238
Most Extreme Differences Absolute ,079
Positive ,079
Negative -,051
Test Statistic ,079
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 11

Hasil Olah Data Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Komisaris_Independen ,846 1,182

Dewan_Direksi ,543 1,843


Komite_Audit ,664 1,506

Kepemilikan_Manajerial ,297 3,365

Kepemilikan_Institusional ,413 2,420

Ukuran_Perusahaan ,423 2,363

a. Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 12

Hasil Olah Data Uji Heterokedastisitas

Lampiran 13

Hasil Olah Data Uji Autokolerasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
a
1 ,380 ,144 ,079 ,11878 ,910

a. Predictors: (Constant), Ukuran_Perusahaan, Kepemilikan_Institusional,


Komisaris_Independen, Komite_Audit, Dewan_Direksi, Kepemilikan_Manajerial
b. Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 14

Hasil Olah Data Uji Regresi Linear Berganda

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta

(Constant) ,665 ,719


Komisaris_Independen -,542 ,321 -,192
Dewan_Direksi ,057 ,030 ,272
Komite_Audit -,039 ,149 -,034
Kepemilikan_Manajerial -,026 ,140 -,036
Kepemilikan_Institusional -,233 ,169 -,224
Ukuran_Perusahaan ,023 ,111 ,033

a. Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan

Lampiran 15

Hasil Olah Data Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,380a ,144 ,079 ,11878 ,910


a. Predictors: (Constant), Ukuran_Perusahaan, Kepemilikan_Institusional,
Komisaris_Independen, Komite_Audit, Dewan_Direksi, Kepemilikan_Manajerial
b. Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 16

Hasil Olah Data Uji Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) ,665 ,719 ,925 ,358

Komisaris_Independen -,542 ,321 -,192 -1,687 ,096

Dewan_Direksi ,057 ,030 ,272 1,912 ,060

Komite_Audit -,039 ,149 -,034 -,262 ,794

Kepemilikan_Manajerial -,026 ,140 -,036 -,188 ,851


Kepemilikan_Institusional -,233 ,169 -,224 -1,377 ,172

Ukuran_Perusahaan ,023 ,111 ,033 ,206 ,837

a. Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan

Lampiran 17

Hasil Olah Data Uji Simultan (Uji-F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression ,186 6 ,031 2,195 ,052b

Residual 1,101 78 ,014

Total 1,286 84

a. Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan


b. Predictors: (Constant), Ukuran_Perusahaan, Kepemilikan_Institusional, Komisaris_Independen,
Komite_Audit, Dewan_Direksi, Kepemilikan_Manajerial

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 18

t Tabel

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


Df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

Universitas Sumatera Utara


Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
Df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 19

F Tabel

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilitas = 0,05

df untuk df untuk pembilang (N1)


penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 245 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92

Universitas Sumatera Utara


Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilitas = 0,05

df untuk df untuk pembilang (N1)


penyebut
(N2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai