Anda di halaman 1dari 11

RENCANA STRATEGIS

KLINIK PRATAMA RAWAT JALAN MITRA 12 JOMBANG


PERIODE 2019-2024

Klinik Mitra 12 Jombang adalah merupakan anak usaha CV Mitra Husada Group yang
didirikan diatas lahan seluas kurang lebih 245 m2 dengan luas bangunan 209 (85,3%), status tanah
hak milik dan bersertifikat. Penyediaan layanan ini nantinya memberikan layanan yang terbaik,
berupa layanan yang berkualitas dan tentunya dapat memberikan manfaat serta dampak yang
postif terhadap masyarakat Jombang khususnya dalam hal peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.

A. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN ANALISIS LINGKUNGAN


EKSTERNAL (ALI-ALE)
Analisis lingkungan internal dan eksternal menggunakan matriks SWOT (Strength,
Weakneses, Oppurtunities, Threats) yaitu S-W untuk ALI dan O-T untuk ALE. Dimana
analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur
internal terhadap unsur-unsur eksternal yaitu
1. Kekuatan (strength)
Kekuatan yang dimaksud adalah suatu keunggulan dalam sumber daya, ketrampilan dan
kemampuan lainnya yang relative terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani oleh
perusahaan. Misalnya dalam hal teknologi yang dimiliki dan fasilitas yang dimiliki.
Klinik Pratama Mitra 12 mempunyai beberapa kekuatan yang bisa digunakan untuk
memasarkan produk-produknya. Kekuatan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Brand image
Secara luas nama Klinik Pratama Mitra 12 sudah banyak dikenal oleh masyarakat,
khususnya masyarakat Jombang. Hal ini dikarenakan Klinik Pratama Mitra 12
merupakan klinik pertama yang berdiri di pusat perkotaan kabupaten Jombang
tepatnya di Jalan Anggrek No 24 Jombang . Faktor brand image ini yang
mempermudah Klinik Pratama Mitra 12 untuk memasarkan produk-produknya.
b. Pelayanan 12 Jam
Klinik Mitra 12 membuka pelayanan 12 jam yaitu jam 07.00 – 20.00 WIB. Pelayanan
12 jam yang diselenggerakan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama seperti Klinik
Mitra 12 merupkan hal yang dibutuhkan dan memudahkan masyarakat untuk berobat
rawat jalan. Pelayanan tersebut dilayani full time oleh tenaga medis yang ahli yaitu
dokter umum dan dokter gigi.
b. Dukungan Pemerintah
Tanpa adanya dukungan dari Pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten
Jombang Klinik Pratama Mitra 12 tidak bisa berdiri di Kota Jombang. Dukungan dari
pemeritah ini maka Klinik Pratama Mitra 12 dapat perkembang hingga sekarang.
Selain dukungan dari pemerintah daerah, Klinik Pratama Mitra 12 juga di dudukung
oleh BPJS sebagai provider kepercayaan untuk kerjasama dalam melayani kesehaan
masyarakat disekitar kota Jombang
c. Jaringan kerja
Klinik Pratama Mitra 12 sudah mempunyai jaringan kerja dengan lembaga-lembaga
swasta maupun milik Pemerintah di wilayah Jawa Timur. Lembaga lembaga tersebut
antara lain adalah Dinas Kesehatan, Laboratorium Mitra Utama, perusahaan asuransi
kesehatan seperti JPKM,RBH dan Mandiri inhealth, Puskesmas, Bidan Jejaring, serta
Apotek Ismu Farma
d. Lokasi strategis
Klinik Mitra 12 terletak di pusat kota Jombang, tepatnya di Jl Anggrek no 24 Jombang.
Lokasi tersebut sangat mudah dijangkau oleh kendaraan umum maupun pribadi serta
akses menuju Rumah Sakit rujukan sangat mudah dan cepat.

2. Kelemahan (weakness)
Kelemahan yang dimaksud juga bisa berupa sumber daya, ketrampilan dan kemampuan
yang secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan. Contohnya, tingkat
ketrampilan karyawan dan kecilnya biaya promosi.
a. Luas Bangunan dan Bangunan Klinik
Klinik Mitra 12 mempunyai lahan 245 m2 dengan luas bangunan 235 m2 (95,9%).
Dilihat dari luas bangunan maka hanya tersisa  10 m2. Sisa lahan tersebut digunakan
untuk fasilitas parkir. Sehingga hal ini membuat pengunjung yang menggunakan roda
empat kesulitan dalam mendapatkan fasilitas parkir.
Klinik Mitra 12 satu atap dengan usaha lain, yaitu apotek. Apotek tersebut merupakan
salah satu badan usaha yang didirikan oleh perusahan yang sama dengan Klinik yaitu
CV Mitra Husada Group. Sehingga Apotek dengan Klinik Mitra 12 berkolaborasi dan
bekerja sama dalam pelayanan kesehatan. Dengan adanya apotek yang satu atap
dengan Klinik dan satu naungan perusahan maka mempunyai kelebihan dan
kekurangan dalam proses pelayanan. Kelebihan tersebut adalah memudahkan Klinik
dalam peningkatan mutu Klinik, memudahkan pelayanan dan memudahkan pasien
dalam pengembilan resep. Adapun kekurangannya yaitu pelayanan kesehatan tidak
sesuai dengan Permenkes No 9 tahun 2014.
b. Stigma Masyarakat
Program kesehatan JKN merupakan program kesehatan gratis bagi masyarakat
mampu maupun tidak, dimana untuk pasien yang terdaftar di Klinik Pratama Mitra 12
100% pasien JKN. Akan tetapi hal ini menimbulkan stigma masyarakat bahwa Klinik
Pratama Mitra 12 hanya melayani pasien JKN, padahal klinik mitra 12 melayani
pasien umum / non BPJS.
c. Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM di Klinik Mitra 12 masih belum merata. Misal ada beberapa SDM yang harus
merangkap jabatan dan tugas. Hal ini dikarenakan management Klinik masih kurang
baik. Disii lain ada SDM yang bekerja tidak sesuai dengan latar pendidikannya. Maka
perlu dilakukan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan Klinik
d. Jenis Pelayanan
Klinik Mitra 12 melayani berbagai macam pelayanan yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Tetapi jenis pelayanan yang diberikan tidak semuanya bisa dilakukan di
Klinik sehingga Klinik berkerja sama dengan pihak ketiga untuk mendukung
pelayanan Klinik. Misal dengan Laboratorium, Bidan dan Puskesmas.
e. Dana terbatas
Klinik Mitra 12 adalah klinik swasta yang didirikan oleh CV MHG. Pasien Kinik Mitra
12 hampir 80% merupakan pasien BPJS. Dimana dana utama yang masuk ke Klinik
tergantung oleh kapitasi peserta BPJS.

3. Peluang (opportunity)
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan,
misalnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
relatif tinggi.
a. Pangsa pasar yang masih baik
Di Jombang adanya klinik swasta di pusat perkotaan jombang masih belum banyak,
oleh karena itu Klinik Pratama Mitra 12 harus dapat mengambil kesempatan itu.
b. Kerjasama
Klinik pratama Mitra 12 menjalin kerjasama dengan RSUD jombang, Rumas Sakit
Moedjito dan Rumah Sakit Islam.

4. Ancaman (treats)
Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu
perusahaan. Sebagai contoh yaitu pesatnya persaingan penyedia jasa layanan kesehatan.
Ancaman disini meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang
bisa menjadi ancaman adalah ketidak mampuan lembaga dalam memanfaatkan
kekuatan dan peluang yang ada. Sehingga yang terjadi kekuatan dan peluang
tersebut dapat berubah menjadi ancaman besar bagi lembaga. Sedangkan faktor
eksternal yang menjadi ancaman dari Klinik Paratama Mitra 12 ialah adanya klinik
swasta lain yang telah berdiri maupun yang baru akan berdiri di Kabupaten Jombang.
Oleh karena itu, maka Klinik Paratama Mitra 12 harus terus melakukan antisipasi dan
evaluasi serta menetapkan strategi pemasaran yang tepat agar keberadaanya mendapat
posisi di hati masyarakat.

Analisis lingkungan internal dan eksternal aitu S-W untuk ALI dan O-T untuk ALE, sebagai
dalam tabel berikut:
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
1. Klinik yang merupakan FKTP 1. Belum memiliki standar organisasi
pertama di Kota Jombang dalam dan system manajemen yang jelas
pelayanan 12 jam dengan full 2. Bangunan Klinik kurang luas, area
time oleh tenaga medis (dokter parkir sempit
umum dan dokter gigi). 3. Bangunan masih satu atap dengan
2. SDM berkualitas badan usaha lain
3. Memiliki kerja sama dengan 4. Kualtias dan kuantitas SDM belum
JKN, Asuransi Swasta dan merata
Pendukung Pelayanan 5. Jenis pelayanan yang diberikan
4. Memiliki kerja sama dengan masih berkerja sama dengan pihak
apotek yang satu naungan dengan ketiga
Klinik. 6. Dana pengembangan masih terbatas
5. Lokasi strategis, terletak di kota 7. Stigma masyarakat bahwa Klinik
Jombang. Akses menuju RS hanya melayani pasien JKN
sangat mudah dan cepat
Opportunis (Peluang) Threats (Ancaman)
1. Meningkatnya tingkat 1. Puskesmas dan Klinik Swasta yang
Pendidikan, maka kesadaran telah eksis dengan dana besar
terhadap kesehatan semakin 2. Promosi gencar dari Klinik pesaing
meningkat 3. Banyak dokter praktik umum, bidan
2. Adanya JKN yang memudahkan dan mantri
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
3. Banyaknya perusahaan yang
ingin kerjasama dengan Klinik
untuk pelayanan kesehatan
karyawan

B. VISI
Menjadi Klinik Pratama Yang Berkualitas Prima Dalam Pelayanan Kesahatan Masyarakat
C. MISI
1. Memiliki Sumber Daya Manusia yang professional dengan terus mengembangkan
potensinya
2. Tersedianya sarana dan prasarana yang sesuai standart
3. Mewujudkan tata kelola yang akuntabel
4. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman, nyaman dan terjangkau

D. TUJUAN
Seabagai penjabaran visi dan misi maka tujuan utama Klinik adalah menjadi Klinik Pratama
Rawat Jalan yang unggul dalam penanganan dan pelayanan di Kabupaten Jombang.
Dalam mencapai tujuan utama, ada beberapa tujuan umum yang harus dicapai, anatara lain:
1. Peningkatan kualitas layanan kesehatan yang berorientasi pada konsumen
2. Peningkatan kerja tim yang berkompeten, professional dan selalu mengembangkan
potensinya
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana dan alat medis
4. Pemeliharaan asset Klinik secara berkesinambungan
5. Peningkatan jaringan kerja sama yang efektif
6. Peningkatkan daya saing Klinik
7. Perluasan akses pasar di daerah Jombang khususnya area Kota Jombang

E. SASARAN DAN TARGET


Dari tujuan dapat dirumuskan sasaran dan target sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas layanan kesehatan yang berorientasi pada konsumen
a. Meningkatnya tingkat kepuasan konsumen dengan indicator hasil riset kepuasan
konsumen yang dilakukan setiap tahun. Target yang ingin dicapai adalah peningkatan
angka konsumen setiap tahunnya
b. Adanya system manajemen yang mutu layanan pada konsumen dengan indicator
Klinik terakreditasi oleh Menteri Kesehatan yang ditargetkan dicapai pada tahun 2019
dan dipertahankan dan ditingkatkan hingga 2023
2. Peningkatan kerja tim yang berkompeten, professional dan selalu mengembangkan
potensinya
a. Meningkatkan kualitas SDM secara berkala dengan indicator jumlah tenaga kesehatan
yang bersertifikat pelatihan dan berpartisipasi dalam forum ilmiah (seminar,
workshop, dll). Target yang ingin dicapai adalah Tenaga Medis dan Paramedis
mengikuti even pelatihan/seminar/workshop dengan jumlah SDM minimal 2 orang
tiap tahun
b. Bertambahnya kualitas dan kuantitas SDM professional dengan indicator jumlah
dokter minimal 3, perawat minimal 4 dengan kualifikasi minimal D3, tenaga
administrasi 4 dengan kualifikasi minimal mengikuti pelatihan Rekam Medis bagi
tenaga Rekam Medis
c. Meningkatnya loyalitas dengan indicator tingkat keluarnya karyawan (turn over)
rendah. Target yang ingin dicapai adalah tingkat turn over berkisar 10-20%
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana dan alat medis
a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas alat-alat medis modern. Target pembelian salah
satu alat 5 tahun sekali dan kalibrasi alat 1 tahun sekali.
b. Pemanfaatan gedung secara optimal dengan indicator frekuensi renovasi interior dan
eksterior gedung untuk memberi kenyamanan pada petugas dan pasien
4. Pemeliharaan asset Klinik secara berkesinambungan
a. Asset-asset Klinik terawat dengan baik dengan indicator jumlah asset berfungsi
optimal dan rusak tiap tahun. Target angka kerusakan alat tidak lebih dari 5% tiap
tahun.
5. Peningkatan jaringan kerja sama yang efektif
a. Meningkatnya kerjasama dengan indicator jumlah kerjasama dengan RS dan
puskesmas, pemerintah dan pihak asuransi kesehatan yang meningkat dari tahun
ketahun.
b. Meningkatkan efektifitas jaringan dengan indicator perbandingan jumlah jaringan dan
jumlah konsumen. Ditargetkan peningkatan jumlah jaringan seiring dengan
pertambahan jumlah konsumen.
6. Peningkatkan daya saing Klinik
a. Meningkatnya keunggulan kompetitif Klinik dibandingkan RS dan Klinik lain.
Indikator adalah jumlah pasien yang ditangani Klinik Mitra 12 dengan jumlah pasien
keseluruhan di Jombang khususnya area Kota Jombang ditargetkan mengalami
kenaikan minimal 2% tiap tahunnya.
7. Perluasan akses pasar di daerah Jombang khususnya area Kota Jombang
a. Meningkatnya kepopulerannya Klinik Mitra 12 di area Jombang dengan indicator
tingkat pengetahuan masyarakat tentang Klinik ditargetkan tingkat kepopuleran Klinik
meningkat tiap tahunnya.

F. ANALISIS STRATEGI
Berdasarkan matriks SWOT, dapat dirumuskan analisis strategi sebagai berikut:
1. Strategi S-O
a. Memiliki pelayanan full time 12 jam oleh tenaga medis untuk meningkatkan peluang
sertifikasi system manajemen mutu
b. Memiliki SDM dan menyediakan layanan yang bersifat holistic
c. Memiliki kerjasama dengan JKN dan asuransi lainnya serta pendukung pelayanan
merupakan kekuatan untuk meningkatkan angka kunjungan pasien
d. Memiliki kerjasama dengan apotek merupakan kekuatan untuk meningkatkan
pengetahuan keberadaaan Klinik dan peningkatan mutu layanan klinik
e. Klinik rawat jalan yang berlokasi strategis dekat dengan RS rujukan dan fasilitas
umum merupakan kekuatan untuk bekerjasama dengan asuransi kesehatan
2. Strategi S-T
a. Klinik rawat jalan pertama di Kota Jombang yang mempunyai full time pelayanan oleh
tenaga medis dan SDM yang berkualitas serta layanan yang bersifat holistic
merupakan kekuatan untuk memperkecil ancaman Klinik dari fayankes yang telah
eksis
b. Klinik yang berlokasi strategis dan mudah di akses dapat dijadikan kekuatan untuk
memperkecil ancaman promosi gencar dari fayankes pesaing

3. Strategi W-O
a. Meningkatkan kinerja tim organisai dan system manajemen mutu untuk menangkap
peluang guna meningkatkan mutu Klinik
b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM serta jumlah sarana dan prasarana untuk
menangkap peluang jumlah pasien dan guna meningkatkan mutu layanan Klinik
c. Meningkatkan dana pengembangan untuk menangkap peluang menjadikan Klinik
Mitra 12 yang bisa melayani kebutuhan pasien di Klinik dalam pemeriksaan
kehamilan, pemeriksaan penunjang dan penunjang klinis. Serta memperluas kondisi
bangunan guna kenyamanan pasien dan memisahkan badan usaha lain yang satu atap
dengan Klinik sesuai PERMENKES RI.
d. Meningkatkan promosi Klinik untuk menangkap peluang guna menghapus stigma
masyarakat yang salah bahwa Klinik tidak hanya melayani pasien JKN

4. Strategi W-T
a. Meningkaktan pemerataan kualitas dan kuantitas SDM dan kinerja Tim untuk
memperkecil ancanaman dalam segala aspek
b. Meningkatkan sarana dan prasana serta jenis pelayanan yang ditangani langsung di
Klinik untuk memperkecil ancaman fayankes yang telah eksis dengan dana besar
c. Meningkatkan promosi Klinik untuk memperkecil ancaman fayankes pesaing

G. STRATEGI
Dari analisis startegis, dirumuskan strategi sebagai berikut:
1. Memantapkan struktur organisasi dan system manajemen untuk bisa menajamen mutu
terbaik dan bisa meraih Klinik Terakredatasi
2. Memperluas luas bangunan Klinik dengan menambah fasilitas yang dibutuhkan konsumen
untuk meraih kenyamanan dalam pelayanan
3. Mengoptimalkan kinerja dan pelayanan prima untuk meraih kepercayaan konsumen
4. Meningkatkan pemerataan kualitas SDM dengan pelatihan, partisipasi aktif dalam forum
ilmiah dan rekutmen tenaga baru
5. Meningkatkan citra Klinik untuk memperbesar daya saing
6. Memberdayakan unit pemasaran dalam mempromosikan layanan Klinik untuk meraih
pangsa pasar di Kota Jombang
7. Meningkatkan efektifitas jaringan kerjasama yang telah ada dan mengembangkan jaringan
kerjasama baru untuk memperluas pasar
8. Memantapkan kondisi untuk menghadapi kondisi social, politik dan ekonomi yang tidak
stabil

H. KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN


Kebijakan Program Kegiatan
1. Meningkatkan kualitas 1. Administrasi Klinik 1. Sosialisi struktur
dan manajemen 2. Informasi dan teknologi organisasi dan urian
organisasi IT tugas tiap jabatan
2. Meningkatkan kualitas 3. Akreditasi Klinik 2. Penyediaan peralatan
layanan Klinik 4. Layanan Pemeriksaan dan perlengkapan
3. Meningkatkan fasilitas Umum dan Gigi administrasi
Klinik 5. KIA 3. Pengadaan mesin antrian
4. Meningkatkan kualitas, 6. Home visit 4. Penyediaan
kuantitas SDM dan 7. Prolanis pemeliharaan sarana dan
kinerja Tim 8. Laboratorium Jejaring prasarana
5. Meningkatkan 9. Apotek Jejaring 5. Pembeharuan system
pencitraan, jaringan dan 10. Peningkatakn SDM pengarsipan dan surat
kegiatan pemasaran 11. Family gathering Klinik menyurat
6. Meningkatkan sarana 12. Promosi Klinik 6. Inventarisasi asset-aset
dan prasarana dan 13. Jaringan asuransi klinik
pemenuhan alat-alat 14. Jaringan pemerintah, 7. Pembayaran gaji
kesehatan standart swasta dan masyarakat karyawan
15. Pengadaan dan 8. Penyempurnaan SOP
pemeliharaan sarana 9. Peningkatan system
dan prasarana pelaporan (harian,
16. Peningkatkan dan mingguan, bulanan,
pemeliharaan alat-alat tahunan)
kesehatan standart 10. Pengadaan dan
17. ATK pemeliharaan system
informasi berbasis
computer
11. Membentuk tim
Akreditasi
12. Penyiapan tim akreditasi
13. Monitoring tim
akreditasi
14. Study Banding tim
Akreditasi
15. Pengadaan lemari untuk
dokumen akreditasi
16. Perbaikan system
dokumentasi
17. Pengadaan obat-obatan
emergency
18. Perbaikan tempat
penyimpanan obat
emergency
19. Perbaikan system
inventarisasi
20. Pengiriman tenaga
medis, paramedic dan
tenaga lainnya untuk
mengikuti
seminar/workshop
21. Pengadaan in house
training BHD untuk
karyawan
22. Training tenaga baru
untuk perawat atau
tenaga lain selama 1
bulan
23. Pengadaan kegiatan
outbound
24. Pengadaan rekreasi
sekali pertahun
25. Pengadaan baliho dan
leflet Klinik
26. Pengadaan titik tumpul
Klinik
27. Pengadaan jalur
evakuasi Klinik
28. Pengadaan fasilitas
kebutuhan khusus
29. Pengadaan hand rill
30. Pengadaan kotak saran,
kota puas dan tidak puas
31. Pengadaan audio visual/
pengeras suara
32. Sosialisasi alur
pelayanan
33. Perbaikan alur
pelayanan
34. Pengadaan microfon
35. Penyediaan informasi
klinik di website
36. Pengadaan kerjasama
dengan asuransi
kesehatan
37. Pengadaan MOU
kerjasama rujukan
38. Perpanajangan MOU
dengan Bidan, Apotek
dan Lab
39. Pengadaan MOU dengan
BLK untuk falitas parkir
40. Pengadaan seragam baru
setiap satu tahun sekali
41. Perbaikan tata ruang
sesuai Permenkes No 9
Tahun 2014
42. Perbaruan rekam medis
sesuai Permenkes No
269 Tahun 2008
43. Pengadaan sterilisator
44. Penambahan alat
kesehatan gigi dan bahan
gigi
45. Penambahan ruang
sterilisasi
46. Penambahan alat
kesehatan
47. Pengadaan antiseptic gel
48. Pengadaan spilkit
49. Sosialisasi PPI
50. Penambahan ruang
genset
51. Pengaadan genset
52. Penambahan ruang
B3/sampah medis

Anda mungkin juga menyukai