Anda di halaman 1dari 11

RENCANA STRATEGIS

KLINIK PRATAMA RAWAT INAP ‘AISYIYAH SINE


PERIODE 2021-2026

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional mempunyai tujuan


untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Paradigma baru di
bidang kesehatan merespon berbagai perubahan, tantangan, dan diperlukan strategi antara lain
dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine bersinergi dengan Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah
Ponorogo untuk mengupayakan pelakasanaan pelayanan kesehatan yang dapat menjangkau
masyarakat langsung dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan paripurna. Klinik
Pratama ‘Aisyiyah Sine berdiri dibawah asuhan Majelis Kesehatan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah
sine, klinik ini berdiri diatas lahan seluas 12550 M² dari tanah hibah salah satu warga
perserikatan Muhamadiyah. Penyediaan layanan ini nantinya memberikan layanan yang terbaik,
berupa layanan yang berkualitas dan tentunya dapat memberikan manfaat serta dampak yang
postif terhadap masyarakat Ngawi khususnya dalam hal peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.

A. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN ANALISIS LINGKUNGAN


EKSTERNAL (ALI-ALE)
Analisis lingkungan internal dan eksternal menggunakan matriks SWOT (Strength,
Weakneses, Oppurtunities, Threats) yaitu S-W untuk ALI dan O-T untuk ALE. Dimana
analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur
internal terhadap unsur-unsur eksternal yaitu
1. Kekuatan (strength)
Kekuatan yang dimaksud adalah suatu keunggulan dalam sumber daya, ketrampilan dan
kemampuan lainnya yang relative terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani
oleh perusahaan. Misalnya dalam hal teknologi yang dimiliki dan fasilitas yang dimiliki.
Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine mempunyai beberapa kekuatan yang bisa digunakan
untuk memasarkan produk-produknya. Kekuatan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Brand image
Secara luas nama Muhammadiyah/’Aisyiyah sudah banyak dikenal oleh masyarakat,
Organisasi masyarakat ini dikenal memiliki amal usaha yang sangat banyak, termasuk
dalam bidang Kesehatan. Muhamadiyah memiliki ratusan RS dan klinik yang tersebar
di seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini membuat nama Klinik Pratama ‘Aiyiyah Sine
menjadi cukup cepat dikenal oleh masyarakat. Faktor brand image ini yang
mempermudah Klinik Pratama ‘Aiyiyah Sine untuk memperkenalkan layanan-
layanannya..
b. Pelayanan 24 Jam
Klinik Pratama 'Aisyiyah Sine membuka pelayanan 24, sehingga dapat memudahkan
masyarakat untuk mendaapatkan pertolongan medis. Pelayanan pada klinik Pratama
‘Aisyiyah Sine dilayani oleh tenaga medis yang terlatih dan profesional.
c. Luas Lahan
Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine berdiri diatas lahan yang cukup luas, yaitu seluas
12550 M². Hal ini mempermudah klinik untuk mengembangkan diri dan menambah
fasilitas-fasilitas.
d. Dukungan Pemerintah
Tanpa adanya dukungan dari Pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi Klinik Pratama Pratama ‘Aisyiyah Sine tidak bisa berdiri di Kota
Ngawi. Dukungan dari pemeritah ini membuat Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine dapat
berkembang hingga sekarang.
e. Jaringan kerja
Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine sudah mempunyai jaringan kerja dengan lembaga-
lembaga swasta maupun milik Pemerintah di wilayah Jawa Timur. Lembaga
lembaga tersebut antara lain adalah Dinas Kesehatan, Laboratorium Budi Sehat,
Rumah Sakit Amal Sehat, Bidan Jejaring, serta Apotek Qalbi Farma.

2. Kelemahan (weakness)
Kelemahan yang dimaksud juga bisa berupa sumber daya, ketrampilan dan kemampuan
yang secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan. Contohnya, tingkat
ketrampilan karyawan dan kecilnya biaya promosi.
a. Lokasi Kurang strategis
Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine terletak di ujung wilayah Ngawi, tepatnya di Jl Tulakan
Sine KM 04, Tulakan, Sine. Lokasi tersebut agak sulit untuk dijangkau masyarakat,
terlebih tidak dilewati oleh kendaraan umum sehingga membuat angka kunjungan
relatif rendah.
b. Stigma Masyarakat
Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine belum berkerja sama dengan program JKN, sehingga
Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine terkenal dengan tarif pelayanan yang relatif mahal.
Harapannya tahun ini Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine bisa berkerja sama dengan
program JKN, sehingga bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas.
c. Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM di Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine masih belum merata. Misal ada beberapa
SDM yang harus merangkap jabatan dan tugas. Hal ini dikarenakan management
Klinik masih kurang baik. Disii lain ada SDM yang bekerja tidak sesuai dengan latar
pendidikannya. Maka perlu dilakukan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan
Klinik
d. Jenis Pelayanan
Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine melayani berbagai macam pelayanan yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Tetapi jenis pelayanan yang diberikan tidak semuanya
bisa dilakukan di Klinik sehingga Klinik berkerja sama dengan pihak ketiga untuk
mendukung pelayanan Klinik. Misal dengan Laboratorium, Bidan dan Puskesmas.
e. Dana terbatas
Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine adalah klinik swasta yang didirikan oleh Pimpinan
Cabang ‘Aisyiyah Sine. Sehingga dana yang dimiliki masih terbatas karena
kebijakan Klinik ditentukan oleh beberapa orang yang bukan dari tenaga kesehatan.

3. Peluang (opportunity)
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan,
misalnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
relatif tinggi.
a. Pangsa pasar yang masih baik
Di Ngawi adanya klinik swasta masih belum banyak, oleh karena itu Klinik Pratama
‘Aisyiyah Sine harus dapat mengambil kesempatan itu. Terlebih hanya ada 1
Puskesmas dan 2 Klinik Swasta yang mengampu sekitar 60rb penduduk di Kecamatan
Sine dan sebagian penduduk di kecamatan Ngrambe, Widodaren dan Gondang.
b. Kerjasama
Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine merupakan anak asuh dari Rumah Sakit Umum
‘Aisyiyah Ponorogo, dengan kerjasama ini diharapkan monitoring kualitas pelayanan
dan pengembangan klinik akan berjalan baik.

4. Ancaman (treats)
Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu
perusahaan. Sebagai contoh yaitu pesatnya persaingan penyedia jasa layanan kesehatan.
Ancaman disini meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang
bisa menjadi ancaman adalah ketidak mampuan lembaga dalam memanfaatkan
kekuatan dan peluang yang ada. Sehingga yang terjadi kekuatan dan peluang
tersebut dapat berubah menjadi ancaman besar bagi lembaga. Sedangkan faktor
eksternal yang menjadi ancaman dari Klinik Paratama ‘Aisyiyah Sine ialah adanya
klinik swasta lain yang telah berdiri maupun yang baru akan berdiri di Kabupaten
Ngawi. Oleh karena itu, maka Klinik Paratama ‘Aisyiyah Sine harus terus melakukan
antisipasi dan evaluasi serta menetapkan strategi pemasaran yang tepat agar
keberadaanya mendapat posisi di hati masyarakat.

Analisis lingkungan internal dan eksternal aitu S-W untuk ALI dan O-T untuk ALE,
sebagai dalam tabel berikut:
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
1. Klinik Prtama Rawat Inap 1. Lokasi Kurang strategis
‘Aisyiyah Sine milik ormas 2. Stigma masyarakat yang menilai
Muhammadiyah pelayanan mahal
2. Pelayanan 24 Jam 3. Kualtias dan kuantitas SDM belum
3. Luas Lahan 12550 M² merata
4. Dukungan pemerintah yang baik. 4. Jenis pelayanan yang diberikan masih
5. Jaringan kerjasama yang cukup berkerja sama dengan pihak ketiga
luas 5. Dana pengembangan masih terbatas

Opportunis (Peluang) Threats (Ancaman)


1. Pangsa pasar yang masih baik 1. Puskesmas dan Klinik Swasta yang
2. Memiliki Ibu asuh RSUA telah eksis dengan dana besar
2. Banyak dokter praktik umum, bidan
dan mantri

B. VISI
Menjadi Layanan Kesehatan yang Berkualitas, Islami dan Profesional

C. MISI
1. Sebagai media dakwah
2. Memberikan layanan kesehatan yang berkualitas secara profesional tanpa memandang
status
3. Memotivasi masyarakat dalam berperilaku hidup sehat secara mandiri dan islami
4. Meningkatkan kerja sama antar fasilitas kesehatan dan amal usaha Muhammadiyah
5. Sebagai pelayanan jasa kesehatan yang berkualitas dan bersahabat dengan umat menuju
sehat jasmani dan ruhani.
D. TUJUAN
Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal bagi semua lapisan masyarakat
dalam rangka terwujudnya masyarakat utama adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT
melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
menyeluruh.
TUJUAN KHUSUS :
1. Meningkatkan loyalitas SDI terhadap Klinik aisyiyah Sine Ngawidan Persyarikatan;
2. Meningkatkan profesionalisme SDI sesuai standar kompetensi;
3. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan tuntunan Islam;
4. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif);
5. Meningkatkan kualitas pelayanan sesuai standar;
6. Memenuhi kebutuhan pelanggan;
7. Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan;
8. Meningkatkan pertumbuhan klinik;
9. Memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat;
10. Mewujudkan pengembangan fisik klinik sesuai dengan harapan masyarakat sehingga
mampu bersaing di era globalisasi.

E. SASARAN DAN TARGET


Dari tujuan dapat dirumuskan sasaran dan target sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas layanan kesehatan yang berorientasi pada konsumen
a. Meningkatnya tingkat kepuasan konsumen dengan indikator hasil riset kepuasan
konsumen yang dilakukan setiap tahun. Target yang ingin dicapai adalah
peningkatan angka konsumen setiap tahunnya
b. Adanya system manajemen yang mutu layanan pada konsumen dengan indikator
Klinik terakreditasi oleh Menteri Kesehatan yang ditargetkan dicapai pada tahun
2023 dan dipertahankan dan ditingkatkan hingga 2027.
2. Peningkatan kerja tim yang berkompeten, professional dan selalu mengembangkan
potensinya
a. Meningkatkan kualitas SDM secara berkala dengan indikator jumlah tenaga
kesehatan yang bersertifikat pelatihan dan berpartisipasi dalam forum ilmiah
(seminar, workshop, dll). Target yang ingin dicapai adalah Tenaga Medis dan
Paramedis mengikuti even pelatihan/seminar/workshop dengan jumlah SDM
minimal 2 orang tiap tahun
b. Bertambahnya kualitas dan kuantitas SDM professional dengan indikator jumlah
dokter minimal 3, perawat minimal 8 dengan kualifikasi minimal D3, bidan minimal
4 dengan kualifikasi minimal D3, tenaga administrasi 4 dengan kualifikasi minimal
mengikuti pelatihan Rekam Medis bagi tenaga Medis
c. Meningkatnya loyalitas dengan indikator tingkat keluarnya karyawan (turn over)
rendah. Target yang ingin dicapai adalah tingkat turn over berkisar 10-20%
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana dan alat medis
a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas alat-alat medis modern. Target pembelian salah
satu alat 5 tahun sekali dan kalibrasi alat 1 tahun sekali.
b. Pemanfaatan gedung secara optimal dengan indicator frekuensi renovasi interior dan
eksterior gedung untuk memberi kenyamanan pada petugas dan pasien
4. Pemeliharaan asset Klinik secara berkesinambungan
a. Asset-asset Klinik terawat dengan baik dengan indikator jumlah asset berfungsi
optimal dan rusak tiap tahun. Target angka kerusakan alat tidak lebih dari 5% tiap
tahun.
5. Peningkatan jaringan kerja sama yang efektif
a. Meningkatnya kerjasama dengan indicator jumlah kerjasama dengan RS dan
puskesmas, pemerintah dan pihak asuransi kesehatan yang meningkat dari tahun
ketahun.
b. Meningkatkan efektifitas jaringan dengan indicator perbandingan jumlah jaringan
dan jumlah konsumen. Ditargetkan peningkatan jumlah jaringan seiring dengan
pertambahan jumlah konsumen.
6. Peningkatkan daya saing Klinik
a. Meningkatnya keunggulan kompetitif Klinik dibandingkan RS dan Klinik lain.
Indikator adalah jumlah pasien yang ditangani Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine
dengan jumlah pasien keseluruhan di Ngawi khususnya area Kota Ngawi ditargetkan
mengalami kenaikan minimal 10% tiap tahunnya.
7. Perluasan akses pasar di daerah Ngawi khususnya area Sine, Ngrambe dan Widodaren
a. Meningkatnya kepopulerannya Klinik Pratama ‘Aisyiyah Sine di area Sine, Ngrambe
dan Widodaren dengan indicator tingkat pengetahuan masyarakat tentang Klinik
ditargetkan tingkat kepopuleran Klinik meningkat tiap tahunnya.

F. ANALISIS STRATEGI
Berdasarkan matriks SWOT, dapat dirumuskan analisis strategi sebagai berikut:
1. Strategi S-O
a. Memiliki pelayanan full time 12 jam oleh tenaga medis untuk meningkatkan peluang
sertifikasi system manajemen mutu
b. Memiliki SDM dan menyediakan layanan yang bersifat holistic
c. Memiliki kerjasama dengan JKN dan asuransi lainnya serta pendukung pelayanan
merupakan kekuatan untuk meningkatkan angka kunjungan pasien
d. Memiliki kerjasama dengan apotek merupakan kekuatan untuk meningkatkan
pengetahuan keberadaaan Klinik dan peningkatan mutu layanan klinik
e. Klinik rawat jalan yang berlokasi strategis dekat dengan RS rujukan dan fasilitas
umum merupakan kekuatan untuk bekerjasama dengan asuransi kesehatan
2. Strategi S-T
a. Klinik rawat jalan pertama di Kota Ngawi yang mempunyai full time pelayanan oleh
tenaga medis dan SDM yang berkualitas serta layanan yang bersifat holistic
merupakan kekuatan untuk memperkecil ancaman Klinik dari fayankes yang telah
eksis
b. Klinik yang berlokasi strategis dan mudah di akses dapat dijadikan kekuatan untuk
memperkecil ancaman promosi gencar dari fayankes pesaing

3. Strategi W-O
a. Meningkatkan kinerja tim organisai dan system manajemen mutu untuk menangkap
peluang guna meningkatkan mutu Klinik
b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM serta jumlah sarana dan prasarana untuk
menangkap peluang jumlah pasien dan guna meningkatkan mutu layanan Klinik
c. Meningkatkan dana pengembangan untuk menangkap peluang menjadikan Klinik
Mitra 12 yang bisa melayani kebutuhan pasien di Klinik dalam pemeriksaan
kehamilan, pemeriksaan penunjang dan penunjang klinis. Serta memperluas kondisi
bangunan guna kenyamanan pasien dan memisahkan badan usaha lain yang satu atap
dengan Klinik sesuai PERMENKES RI.
d. Meningkatkan promosi Klinik untuk menangkap peluang guna menghapus stigma
masyarakat yang salah bahwa Klinik tidak hanya melayani pasien JKN

4. Strategi W-T
a. Meningkaktan pemerataan kualitas dan kuantitas SDM dan kinerja Tim untuk
memperkecil ancanaman dalam segala aspek
b. Meningkatkan sarana dan prasana serta jenis pelayanan yang ditangani langsung di
Klinik untuk memperkecil ancaman fayankes yang telah eksis dengan dana besar
c. Meningkatkan promosi Klinik untuk memperkecil ancaman fayankes pesaing

G. STRATEGI
Dari analisis startegis, dirumuskan strategi sebagai berikut:
1. Memantapkan struktur organisasi dan system manajemen untuk bisa menajamen mutu
terbaik dan bisa meraih Klinik Terakredatasi
2. Memperluas luas bangunan Klinik dengan menambah fasilitas yang dibutuhkan
konsumen untuk meraih kenyamanan dalam pelayanan
3. Mengoptimalkan kinerja dan pelayanan prima untuk meraih kepercayaan konsumen
4. Meningkatkan pemerataan kualitas SDM dengan pelatihan, partisipasi aktif dalam forum
ilmiah dan rekutmen tenaga baru
5. Meningkatkan citra Klinik untuk memperbesar daya saing
6. Memberdayakan unit pemasaran dalam mempromosikan layanan Klinik untuk meraih
pangsa pasar di Kota Ngawi
7. Meningkatkan efektifitas jaringan kerjasama yang telah ada dan mengembangkan
jaringan kerjasama baru untuk memperluas pasar
8. Memantapkan kondisi untuk menghadapi kondisi social, politik dan ekonomi yang tidak
stabil

H. KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN


Kebijakan Program Kegiatan
1. Meningkatkan kualitas 1. Administrasi Klinik 1. Sosialisi struktur
dan manajemen 2. Informasi dan teknologi organisasi dan urian
organisasi IT tugas tiap jabatan
2. Meningkatkan kualitas 3. Akreditasi Klinik 2. Penyediaan peralatan
layanan Klinik 4. Layanan Pemeriksaan dan perlengkapan
3. Meningkatkan fasilitas Umum dan Gigi administrasi
Klinik 5. KIA 3. Pengadaan mesin antrian
4. Meningkatkan kualitas, 6. Home visit 4. Penyediaan
kuantitas SDM dan 7. Prolanis pemeliharaan sarana dan
kinerja Tim 8. Laboratorium Jejaring prasarana
5. Meningkatkan 9. Apotek Jejaring 5. Pembeharuan system
pencitraan, jaringan dan 10. Peningkatakn SDM pengarsipan dan surat
kegiatan pemasaran 11. Family gathering Klinik menyurat
6. Meningkatkan sarana dan 12. Promosi Klinik 6. Inventarisasi asset-aset
prasarana dan pemenuhan 13. Jaringan asuransi klinik
alat-alat kesehatan 14. Jaringan pemerintah, 7. Pembayaran gaji
standart swasta dan masyarakat karyawan
15. Pengadaan dan 8. Penyempurnaan SOP
pemeliharaan sarana dan 9. Peningkatan system
prasarana pelaporan (harian,
16. Peningkatkan dan mingguan, bulanan,
pemeliharaan alat-alat tahunan)
kesehatan standart 10. Pengadaan dan
17. ATK pemeliharaan system
informasi berbasis
computer
11. Membentuk tim
Akreditasi
12. Penyiapan tim akreditasi
13. Monitoring tim
akreditasi
14. Study Banding tim
Akreditasi
15. Pengadaan lemari untuk
dokumen akreditasi
16. Perbaikan system
dokumentasi
17. Pengadaan obat-obatan
emergency
18. Perbaikan tempat
penyimpanan obat
emergency
19. Perbaikan system
inventarisasi
20. Pengiriman tenaga
medis, paramedic dan
tenaga lainnya untuk
mengikuti
seminar/workshop
21. Pengadaan in house
training BHD untuk
karyawan
22. Training tenaga baru
untuk perawat atau
tenaga lain selama 1
bulan
23. Pengadaan kegiatan
outbound
24. Pengadaan rekreasi
sekali pertahun
25. Pengadaan baliho dan le
flet Klinik
26. Pengadaan titik tumpul
Klinik
27. Pengadaan jalur
evakuasi Klinik
28. Pengadaan fasilitas
kebutuhan khusus
29. Pengadaan hand rill
30. Pengadaan kotak saran,
kota puas dan tidak puas
31. Pengadaan audio visual/
pengeras suara
32. Sosialisasi alur
pelayanan
33. Perbaikan alur pelayanan
34. Pengadaan microfon
35. Penyediaan informasi
klinik di website
36. Pengadaan kerjasama
dengan asuransi
kesehatan
37. Pengadaan MOU
kerjasama rujukan
38. Perpanajangan MOU
dengan Bidan, Apotek
dan Lab
39. Pengadaan MOU dengan
BLK untuk falitas parkir
40. Pengadaan seragam baru
setiap satu tahun sekali
41. Perbaikan tata ruang
sesuai Permenkes No 14
Tahun 2021
42. Perbaruan rekam medis
sesuai Permenkes No 24
tahun 2022
43. Pengadaan autoclave
44. Pengadaan EKG
45. Penambahan alat
kesehatan gigi dan bahan
gigi
46. Penambahan ruang
sterilisasi
47. Penambahan alat
kesehatan
48. Pengadaan antiseptic gel
49. Pengadaan spilkit
50. Sosialisasi PPI
51. Penambahan ruang
genset
52. Pengaadan genset
53. Penambahan ruang
B3/sampah medis

Anda mungkin juga menyukai