Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH STRATEGI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (ARS)

IDA AYU TRIANA


1211221192
DOSEN PEMBIMBING : dr. Widjayanti Spm, MARS
SABTU, 25 NOVEMBER 2023
PUKUL 08.00 – 10.00

I. Pendahuluan

Perencanaan strategis merupakan hal yang sangat menentukan arah

perkembangan Rumah Saki tuntuk mencapai visi dan misi rumah sakit. Tujuan

analisa ini adalah untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal RSUD Agats

Asmat sehingga memiliki rencana strategi pengembangan rumah sakit.

Rumah Sakit sebagai produsen layanan kesehatan harus mampu

mengantisipasi perubahan dan mengetahui posisinya untuk mengambil keuntungan

dari peluang yang ada dan menjauhi ancaman-ancaman yang akan datang.

Perencanaan strategis yang dimiliki Rumah Sakit (RS) memungkinkan RS tersebut

memiliki kemampuan dalam melakukan pengelolaan Rumah Sakit dan sesuatu

yang diharapkan di masa depan dapat terwujud. Perencanaan strategis mempunyai

peranan yang penting untuk dapat menjawab tuntutan lingkungan di sekitar RS

tersebut (Lahdji, 2015). Perencanaan strategis yang cukup menyebabkan kinerja

Rumah Sakit menjadi baik dan terdapat pengaruh pengembangan strategi

(pengembangan strategi dan implementasi strategi) terhadap kinerja. Peran institusi

Rumah Sakit dewasa ini semakin dituntut untuk memberikan pelayanan yang lebih

bermutu dan sanggup memenuhi berbagai kebutuhan yang diakibatkan oleh


berbagai perubahan epidemiologi penyakit, struktur sosial dan ekonomi,

perkembangan ilmu dan teknologi dan struktur demografis. Dengan alasan

demikian maka Rumah Sakit tidak dapat dikelola dengan manajemen yang

sederhana, tetapi harus dikelola secara profesional sehingga mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat yang muncul akibat perubahan tersebut. Dibutuhkan

manajemen strategi untuk menghasilkan perumusan dan pelaksanaan rencana yang

dirancang untuk mencapai tujuan rumah sakit.

Kecakapan dan kelihaian manajemen Rumah Sakit dalam melakukan

pengelolaan Rumah Sakit yang harus menjalankan misi sosial dan juga sebagai

entitas bisnis menjadi tantangan tersendiri bagi Rumah Sakit tersebut untuk

keberlangsungan perkembangan rumah sakit. Karena itu Rumah Sakit harus

memiliki prinsip manajemen yang baik. Rumah Sakit pemerintah yang tentunya

mendapatkan dukungan dana dari pemerintah dan bekerja sama dengan BPJS tetap

memiliki tantangan dalam pengelolaan RS untuk mencapai tujuan RS (Kosala,

2019). Proses manajemen strategis tersebut merupakan serangkaian analisis dan

pilihan yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa suatu organisasi akan

memilih 'strategi yang baik', yaitu yang menghasilkan keunggulan kompetitif.

Untuk menjawab tantangan persaingan Rumah Sakit dimasa yang akan datang,

organisasi harus menciptakan jasa dan produk baru dengan menggunakan teknologi

terkini, inovatif dan kreatif, organisasi yang fleksibel dan mudah beradaptasi.

Menghadapi berbagai perubahan yang terjadi, Rumah Sakit harus dinamis dan bisa

menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat ditengah berbagai kebijakan yang

ada. Untuk tetap bertahan, Rumah Sakit harus dikelola secara efektif dan efisien
dengan tetap menghasilkan layanan yang bermutu dan mampu memberikan

kepuasan penuh kepada seluruh konsumennya (Heningnurani, 2019). Perencanaan

strategis menjadi kunci penting untuk dapat membawa Rumah Sakit sesuai dengan

visi misinya. Tentu saja banyak hal yang dapat menjadi pertimbangan dan masukan

untuk membuat suatu strategi yang dapat disesuaikan dengan perubahan

lingkungan, persaingan dan situasi organisasi. Langkah yang penting untuk

dilakukan adalah melakukan analisa lingkungan eksternal Rumah Sakit untuk

mengidentifikasi faktor-faktor peluang dan ancaman, serta analisis lingkungan

internal Rumah Sakit untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan dan kelemahan

Rumah Sakit.

Sesuai dengan peraturan menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2022 mengenai

Mutu Yankes bertujuan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang aman dan

bermutu, setiap tempat praktik mandiri dokter dan dokter gigi, klinik, pusat

kesehatan masyarakat, rumah sakit, laboratorium kesehatan, dan unit transfusi

darah sebagai bagian dari fasilitas pelayanan kesehatan wajib memenuhi indikator

nasional mutu pelayanan kesehatan karena setiap orang berhak untuk mendapatkan

pelayanan yang aman dan bermutu sesuai dengan standar pelayanan.

Permenkes 30 tahun 2022 tentang Mutu Yankes menegaskan bahwa

indikator nasional mutu pelayanan kesehatan merupakan salah satu perangkat untuk

menilai dan mengevaluasi tempat praktik mandiri dokter dan dokter gigi, klinik,

pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, laboratorium kesehatan, dan unit transfusi

darah dalam mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.


Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan

oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.

Kondisi ini akan tercapai apabila penduduknya hidup dengan perilaku dan dalam

lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu, secara adil dan merata, serta didukung sistem kesehatan yang kuat

dan tangguh.

. RSUD Agats Asmat sebagai RSUD Tipe D di wilayah kabupaten asmat

Papua, selayaknya memiliki strategi yang tepat untuk pengembangan Rumah Sakit

sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit, karena itu dalam analisa ini dilakukan

identifikasi kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman dari RSUD Agats Asmat

yang nantinya dapat digunakan untuk membuat perencanaan strategis yang lebih

tajam dan sesuai dengan kondisi RSUD Agats Asmat.

II. Company Profile

Rumah sakit kami terletak di kabupaten Asmat Agats Papua, di jalan

Zegward Bis Agats Kabupaten Asmat. Merupakan rumah sakit umum tipe D,

memiliki luas tanah 100.000 m2 dan luas bangunan 7.151,67 m2. Kelas VIP terdapat

4 bed, kelas 1 memiliki 5 bed, kelas 2 memiliki 20 bed, kelas 3 memiliki 36 bed,

isolasi terdapat 7 bed, ICU terdapat 7 bed, dan perinatology terdapat 21 bed.
Memiliki dokter spesialis obsgyn 2, spesialis bedah 3, spesialis anestesi 2, spesialis

patologi klinik 2, spesialis anak 2, spesialis radilogi 1,spesialis penyakit dalam 1,

dokter umum 12, dan perawat sebanyak 150. Memiliki visi menjadi rumah sakit

rujukan sekabupaten Asmat.

Misi Rsud Agats Asmat :

• Melaksanakan pelayanan Kesehatan masyarakat yang profesional yang efektif,

efisien, murah dan terjangkau berdasarkan prinsip Kemanusiaan yang luhur

• Melaksanakan Program Referal system (Sistem Rujukan)

• Melaksanakan pengelolaan peningkatan sumber daya kesehatan yang

berkelanjutan sesuai kemajuan zaman

• Meningkatkan Kualitas Sarana Dan Prasarana Kesehatan

• Meningkatkan sumber daya manusia

III. Latar Belakang

Sesuai dengan peraturan menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2022 mengenai

Mutu Yankes bertujuan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang aman dan

bermutu, setiap tempat praktik mandiri dokter dan dokter gigi, klinik, pusat

kesehatan masyarakat, rumah sakit, laboratorium kesehatan, dan unit transfusi

darah sebagai bagian dari fasilitas pelayanan kesehatan wajib memenuhi indikator

nasional mutu pelayanan kesehatan karena setiap orang berhak untuk mendapatkan

pelayanan yang aman dan bermutu sesuai dengan standar pelayanan.


Mutu pelayanan menjadi factor penting dalam rumah sakit karena mutu

pelayanan rumah sakit dapat menjadi standar, tolak ukur dan factor penentu

kepuasan pasien selain itu juga mutu pelayanan mempengaruhi citra dan reputasi

rumah sakit. Oleh karena itu meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit harus

menjadi prioritas utama bagi setiap penyedia layanan kesehatan. Dengan selalu

memperbaiki mutu pelayanan rumah sakit, kolaborasi dan kerja sama yang baik

dan berkelanjutan antara staf medis, manajemenrumah sakit, pasien dan keluarga

maka mutu pelayanan rumah sakit akan semakin meningkat dan memberikan

pengalaman yang baik bagi pasien.

Ketersediaan dan kualitas peralatan dan fasilitas peralatan medis dan

fasilitas yang memadai dan berkualitas tinggi adalah hal yang sangat penting dalam

memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan bagi pasien. Rumah sakit harus

selalu memastikan bahwa fasilitas dan peralatan medis yang mereka sediakan

dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan standar kesehatan yang telah

ditentukan. Hal ini sangatlah penting selain untuk meningkatkan mutu pelayanan

rumah sakit juga untuk mencegah dan menghindari terjadinya tuntutan, komplain

dan keluhan dari pasien serta mencegah terjadinya kejadian malpraktek yang bisa

berlanjut ke ranah hukum.

Tenaga medis yang ahli dan berpengalaman dapat memberikan perawatan

yang lebih baik dan berkualitas terhadap pasien. Oleh karena itu rumah sakit harus

selalu memastikan bahwa petugas dan staf medis maupun staf non medis yang

mereka miliki berkualitas. Selain itu rumah sakit juga harus selalu terus menerus
Sistem pelayanan yang efisien dapat membantu meningkatkan mutu

pelayanan rrumah sakit. Rumah sakit harus selalu memastikan bahwa system

pendaftaran, antrian,dan pelayanan lainnya berjalan dengan baik dan terkoordinasi

dengan baik. Hal ini sangatlah penting selain untuk meningkatkan mutu pelayanan

rumah sakit juga untuk mencegah dan menghindari terjadinya hambatan dalam

mewujudkan pelayanan rumah sakit yang cepat dan tepat. Misalkan saja terjadinya

hambatan dalam system antrian poli rawat jalan maka akan semakin memperlama

pasien untuk segera mendapatkan pelayanan sehingga pasien tidak bisa langsung

ditangani. Kejadian seperti ini dapat merusak citra dan reputasi baik rumah sakit.

Berdasarkan uraian diatas maka di tahun 2024 ini saya berencana untuk

memaksimalkan mutu dan pelayanan rumah sakit.

IV. Analisa SWOT

IV.1 Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah teknik perencanaan strategis yang digunakan untuk

menilai suatu proyek. Akronim SWOT (strength, weakness, opportunity, threats)

terdiri dari empat elemen ini. Kekuatan (strengths) dalam konteks ini digambarkan

sebagai kualitas yang membedakan suatu bisnis atau produk dan dapat

dimanfaatkan sebagai keunggulan kompetitif. Kelemahan (weaknesses) adalah

antitesis dari kekuatan yang mengacu pada kelemahan atau elemen yang kurang

atau tidak dimiliki suatu bisnis untuk bersaing di pasar. Opportunity (peluang)
dianggap sebagai bagian dari lingkungan eksternal suatu perusahaan dianggap

mencakup peluang yang berpotensi meningkatkan penjualan, pangsa pasar, atau

aspek pertumbuhan lainnya. Threat (tantangan) adalah kebalikan dari opportunity,

kebalikan dari peluang, yang merupakan ancaman terhadap kemampuan bisnis

untuk mengembangkan basis pelanggannya atau menghasilkan keuntungan.

Analisis SWOT sering kali memberikan panduan atau rekomendasi untuk

meminimalkan kekuatan dan menghindari ancaman, sekaligus memaksimalkan

keuntungan dari peluang yang sudah ada. Penerapan analisis SWOT yang tepat

akan memungkinkan kita menemukan aspek-aspek yang sebelumnya terabaikan

atau luput dari perhatian. Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang cukup

subjektif karena ada kemungkinan dua analis dari bisnis yang sama memiliki

perspektif berbeda mengenai keempat komponen tersebut. Hal ini diharapkan

mengingat bahwa analisis SWOT adalah analisis yang akan menghasilkan panduan

dan bukan solusi “ajaib” terhadap suatu permasalahan (Mariantha, 2018: 14).

IV.2 Tujuan Analisis SWOT

Menurut Tzu (2004), “jika kita mengetahui kelebihan dan kekurangan diri

sendiri serta mengetahui kelebihan dan kekurangan lawan, maka dapat dipastikan

kita akan mampu memenangkan pertarungan”. adalah ide yang mendasari di balik

strategi SWOT. Pada kondisi saat ini, analisis SWOT banyak digunakan dalam

pembuatan perencanaan bisnis strategis yang bertujuan untuk menyusun strategi

jangka panjang agar arah dan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan jelas dan
mudah. Pilihan akan segera diambil, beserta segala penyesuaian untuk menghadapi

rival

IV.3 Manfaat Analisis SWOT

Teknik analisis paling sederhana, yang dikenal sebagai analisis SWOT,

berguna untuk melihat subjek atau isu dari empat sudut berbeda. Temuan analisis

biasanya berbentuk pedoman atau rekomendasi tentang bagaimana menjaga

kekuatan tetap utuh, meningkatkan pendapatan dalam kaitannya dengan

kemungkinan-kemungkinan yang ada, sekaligus meminimalkan kelemahan dan

menghindari risiko. Jika digunakan dengan benar, teknik ini akan membantu

mengenali aspek-aspek yang sebelumnya diabaikan atau tidak teramati. Alat yang

berguna untuk melakukan analisis strategis adalah analisis SWOT. Sebuah

perusahaan atau organisasi dapat menggunakan analisis SWOT sebagai teknik

untuk mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan mereka dan untuk mengurangi

dampak potensi ancaman (Mariantha, 2018: 16-17).


STRENGTH OPPORTUNITY
• Rumah sakit kelas D • Kerjasama dengan Asuransi
• Sebagai Pusat Rujukan (JKN)
sekabupaten Asmat • Kerjasama Lintas Sektor
• Adanya Layanan spesialis • Kebutuhan Masyarakat akan
• Dukungan/komitmen pemerintah pelayanan kesehatan yang tinggi
Pusat dan daerah • Demograpi
• Memiliki Peralatan yang Modern
dan Canggih
• Lokasi di tengah kota
• Terakreditasi

WEAKNESS THREAT
• Disiplin Waktu petugas kesehatan • Kurangnya kesadaran dan
perlu di ditingkatkan disiplin petugas
• Jumlah spesialis yang masih • Terbatasnya tenaga sumber daya
kurang manusia
• Waktu tunggu pelayanan yang • Isu pengobatan tradisional ada
perlu diperbaiki saat ini
• Belum adanya rekam medik • Globalisasi
elektronik • Transportasi hanya laut dan
• Belum adanya SIMRS udara
• Input data masih manual oleh • Jumlah stok kantung darah
paramedis terbatas sementara permintaan
tinggi

V. Pembahasan

Strategi peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan

langkah yang penting dalam memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang

berkualitas tinggi. Dalam pembahasan ini, kami akan menganalisis temuan

penelitian terkait strategi tersebut, tantangan yang dihadapi, serta manfaat dan

dampak yang dihasilkan dalam meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.

Dalam tinjauan pustaka, kami menemukan bahwa strategi peningkatan mutu

pelayanan kesehatan di rumah sakit mencakup berbagai aspek, mulai dari


pencegahan atau pelayanan preventif, peningkatan kesehatan, hingga promotive

atau peningkatan kesehatan yang sasarannya adalah masyarakat. Strategi-strategi

ini bertujuan untuk memberikan perawatan yang optimal, meningkatkan

keselamatan pasien, dan meningkatkan kepuasan pasien.

Rumah sakit menggunakan berbagai strategi untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan. Salah satu strategi yang umum digunakan adalah

menerapkan protokol keselamatan pasien yang ketat, seperti verifikasi identitas

pasien, pencegahan infeksi, dan pemberian obat yang tepat. Selain itu, rumah sakit

juga fokus pada pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan, termasuk

penggunaan teknologi medis terbaru, untuk meningkatkan keahlian dan

kompetensi. Namun, terdapat tantangan yang dihadapi dalam implementasi

strategi peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satunya

adalah keterbatasan sumber daya, baik dalam hal anggaran, peralatan medis,

maupun tenaga kesehatan yang terampil. Selain itu, perubahan regulasi dan

kebijakan kesehatan yang terus berubah juga dapat menjadi tantangan dalam

mengimplementasikan strategi peningkatan mutu. Meningkatkan pelayanan

kesehatan dapat melibatkan sejumlah tantangan yang perlu dihadapi.

Berikut ini adalah beberapa tantangan umum yang sering dihadapi dalam

upaya meningkatkan pelayanan kesehatan:

1. Keterbatasan Sumber Daya: Salah satu tantangan utama adalah

keterbatasan sumber daya, termasuk anggaran, fasilitas, peralatan medis, dan

tenaga kesehatan yang terlatih. Keterbatasan ini dapat mempengaruhi kapasitas


rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan yang

memadai.

2. Aksesibilitas dan Kesetaraan: Memastikan aksesibilitas pelayanan

kesehatan yang merata bagi seluruh populasi adalah tantangan lain. Terdapat

disparitas dalam akses ke pelayanan kesehatan antara wilayah perkotaan dan

pedesaan, serta antara kelompok sosial ekonomi yang berbeda. Pelayanan

kesehatan yang merata dan setara perlu diperjuangkan.

3. Kualitas dan Keselamatan: Menjamin kualitas dan keselamatan

pelayanan kesehatan merupakan tantangan kritis. Hal ini melibatkan implementasi

protokol keselamatan pasien, mencegah kesalahan medis, memastikan kebersihan

dan sanitasi yang baik, serta meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan.

4. Teknologi dan Inovasi: Mengadopsi teknologi medis dan inovasi

dalam pelayanan kesehatan seringkali menjadi tantangan. Penggunaan teknologi

yang tepat dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, dan aksesibilitas pelayanan

kesehatan, namun perlu mengatasi hambatan teknis, infrastruktur, dan biaya yang

terkait.

Penerapan strategi peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit

memberikan berbagai manfaat dan dampak positif. Rumah sakit yang memiliki

reputasi baik dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi juga

mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar. Meningkatnya mutu pelayanan

kesehatan memiliki berbagai dampak positif yang dapat dirasakan oleh individu,

masyarakat, dan sistem kesehatan secara keseluruhan.


Berikut adalah beberapa dampak baik yang terjadi jika sistem mutu

pelayanan kesehatan ditingkatkan:

1. Peningkatan Kualitas Perawatan: Dengan meningkatnya mutu pelayanan

kesehatan, perawatan yang diberikan kepada pasien menjadi lebih baik. Hal

ini mencakup peningkatan diagnosis yang akurat, pengobatan yang efektif,

dan manajemen yang lebih baik terhadap kondisi kesehatan. Peningkatan

kualitas perawatan juga berarti adanya peningkatan dalam keselamatan pasien

dan pengurangan kesalahan medis.

2. Peningkatan Kepuasan Pasien: Mutu pelayanan kesehatan yang lebih baik

secara langsung berkontribusi pada kepuasan pasien. Ketika pasien menerima

perawatan yang efektif, tepat waktu, dan dilakukan dengan empati, mereka

cenderung merasa lebih puas dengan pengalaman mereka di rumah sakit atau

pusat pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien yang tinggi juga dapat

berdampak positif pada kepatuhan terhadap perawatan dan pemulihan pasien.

3. Penurunan Biaya Pelayanan: Meskipun meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan dapat memerlukan investasi awal, pada akhirnya dapat

menghasilkan penurunan biaya pelayanan. Dengan adanya peningkatan dalam

pencegahan, diagnosis yang akurat, dan manajemen yang efektif, biaya

perawatan pasien dapat dikurangi. Selain itu, adanya peningkatan dalam

keselamatan pasien juga dapat mengurangi biaya yang terkait dengan

kesalahan medis.

4. Peningkatan Efisiensi Operasional: Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

juga berarti meningkatkan efisiensi operasional rumah sakit atau pusat


pelayanan kesehatan. Dengan mengoptimalkan proses kerja, mengurangi

waktu tunggu, dan menghilangkan pemborosan, sumber daya dapat

dialokasikan dengan lebih efektif. Hal ini dapat menghasilkan efisiensi dalam

penggunaan waktu, tenaga kerja, dan peralatan medis.

5. Keunggulan Kompetitif: Rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan yang

mampu menyediakan pelayanan berkualitas tinggi akan mendapatkan

reputasi yang baik dan memiliki keunggulan

6. Kompetitif di pasar. Pasien cenderung memilih tempat pelayanan kesehatan

yang terkenal karena kualitas perawatan yang tinggi dan pengalaman positif.

Keunggulan kompetitif ini dapat berdampak positif pada citra rumah sakit,

tingkat kunjungan pasien, dan keberlanjutan finansial.

7. Penyediaan Pelayanan yang Berkelanjutan: Dengan meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan, 14ystem kesehatan dapat menyediakan pelayanan

yang berkelanjutan bagi masyarakat. Pelayanan yang berkualitas tinggi

membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kesehatan mereka dengan

efektif, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup

secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, meningkatnya mutu pelayanan kesehatan memiliki

dampak yang positif baik bagi pasien, penyedia pelayanan, dan 14ystem kesehatan

secara keseluruhan. Dengan adanya perhatian yang lebih pada kualitas perawatan,

kepuasan pasien, efisiensi operasional, dan keunggulan kompetitif, pelayanan

Kesehatan dapat meningkat dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi

masyarakat yang dilayani.


VI. Misi

1. Melaksanakan pelayanan Kesehatan masyarakat yang profesional yang efektif,

efisien, murah dan terjangkau berdasarkan prinsip Kemanusiaan yang luhur

2. Melaksanakan Program Referal system (Sistem Rujukan)

3. Melaksanakan pengelolaan peningkatan sumber daya kesehatan yang

berkelanjutan sesuai kemajuan zaman

4. Meningkatkan Kualitas Sarana Dan Prasarana Kesehatan

5. Meningkatkan sumber daya manusia

VII. Rencana Program dan Kegiatan

1. Menetapkan prioritas kegiatan yg di evaluasi

• Pemilihan area prioritas

2. Menerapkan Panduan Praktik Klinis dan Clinical pathway di area prioritas

a. Penyusunan Panduan Clinical Pathway

b. Penyusunan Panduan Praktik Klinis, Clinical Pathway dan atau

protokol klinis

c. Audit clinical pathway

3. Melakukan pengukuran mutu

a. Pemilihan indikator mutu

- Klinis

- Manajemen

- Sasaran keselamatan pasien


b. Penyusunan profil/kamus indikator

c. Penyusunan prosedur pencatatan, pelaporan, analisa, validasi data dan

desiminasi/publikasi data.

4. Melakukan pengukuran mutu unit pelayanan (IKU)

5. Melakukan penilaian kinerja staf klinis dan staf RS

6. Melakukan Monitoring pelaksanaan PPI

7. Melakukan pelaporan insiden keselamatan pasien

 Penyusunan sistem pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP)

 Pencatatan dan pelaporan sentinel, KTD dan KNC

8. Program diklat PMKP

9. Melakukan sosialisasi/diseminasi hasil kegiatan PMKP

10. Manajemen risiko

 Analisa Risk Grading dan FMEA

 Penyusunan Panduan/kerangka kerja Risk Manajemen

 Pembuatan FMEA

11. Monitoring dan evaluasi kegiatan PMKP

 Monev kegiatan secara berkala.

12. Kepatuhan Identifikasi Pasien pada saat pemberian pengobatan termasuk

nutrisi, pemberian darah dan produk darah atau pengambilan specimen:

Dilakukan sosialisai dan monitoring secara intensif kepada petugas ruangan


tetang SPO Identifikasi Pasien pada saat pemberian pengobatan termasuk

nutrisi, pemberian darah dan produk darah atau pengambilan specimen.

13. Menurunkan Emergency Respon Time (Waktu Tanggap Pelayanan

Gawatdarurat ≤ 5 menit ): Sosialisasi dan motivasi ke petugas pentingnya .

Emergency Respon Time (Waktu Tanggap Pelayanan Gawatdarurat ≤ 5 menit)

14. Menurunkan Waktu tunggu Rawat Jalan: Pengaturan jadwal jaga poli dokter

spesialis

15. Menurunkan Waktu Lapor Hasil Tes Kritis laboratorium: Sosialisasi dan

motivasi ke petugas pentingnya mempercepat Waktu Lapor Hasil Tes Kritis

laboratorium

16. Meningkatkan Kepatuhan Cuci Tangan: Sosialisasi dan motivasi ke petugas

pentingnya Kepatuhan Cuci Tangan.

17. Meningkatkan Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional Bagi RS

Provider BPJS: Sosialisasi dan motivasi ke petugas pentingnya Penggunaan

Formularium Nasional Bagi RS Provider BPJS.

18. Meningkatkan Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis: Sosialisasi SPO Jam

Visite Dokter Spesialis kepada DPJP

19. Meningkatkan kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien

Jatuh pada pasien Rawat Inap: Sosialisasi dan motivasi ke petugas pentingnya

kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh pada pasien

Rawat Inap.

20. Meningkatkan Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway: Sosialisasi dan motivasi

ke petugas pemberi asuhan pentingnya Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway


21. Meningkatkan Kepuasan Pasien dan Keluarga: Sosialisasi dan motivasi ke

petugas pentingnya memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan

kepada Pasien dan Keluarga.

22. Meningkatkan Kecepatan respon Terhadap Komplain: Sosialisasi dan motivasi

ke petugas pentingnya Kecepatan respon Terhadap Komplain.

VIII. Rencana Anggaran Biaya 2024

No Jenis Pelayanan Anggaran Realisasi

1 Belanja Pegawai 71.176.953.000 34.153.193.000

Belanja pegawai PNS 29.376.953.000 13.378.006.000

Belanja pegawai BLUD 41.800.000.000 20.775.186.000

2 Belanja barang dan jasa 88.719.645.000 16.304.302.000

Belanja persediaan 46.850.000.000 9.224.005.000

Belanja jasa 20.749.645.000 5.178.673.000

Belanja pemeliharaan 24.870.000.000 1.781.326.000

3 Pengadaan alat kesehatan 59.798.120.000 45.249.523.402

4 Pelatihan 8.328.135.000 5.000.000.000

Anda mungkin juga menyukai