PENDAHULUAN
Syukur Alhamdulillah dipanjatkan kehadhlirat Alloh SWT atas rahmat dan karunia yang
telah diberikan, serta hanya Kepada Allah permohonan petunjuk dan pertolongan dihadapkan
dan kepada-Nyalah bertawakal. Berbagai hal harus diupayakan secara maksimal untuk
mencapai visi dan misi Rumah Sakit.
Rumah sakit memiliki inti bisnis utama (cor bisnis ) kegiatan berupa layanan kesehatan
(medical services), merupakan usaha padat modal, padat karya, padat profesi dan padat
masalah. Regulasi dibidang layanan kesehatan, tuntutan masyarakat yang semakin kritis untuk
memperoleh layanan kesehatan, kerjasama dengan pihak ketiga, dan modalitas ketenagaan
baik medik maupun non medik yang dimiliki sangat berpengaruh dalam penentuan arah
kebijakan Rumah sakit. Disamping itu, dihadapkan pada pengaruh globalisasi yang secara
ekonomi mendorong kearah ekonomi pasar, makna kompetisi antar lembaga tidak dapat
terhindarkan sehingga persaingan usaha bidang kesehatan menjadi ketat. Memajukan Rumah
Sakit merupakan tugas utama dan merupakan tantangan didalam peningkatan kualitas layanan
kesehatan untuk dapat memenuhi keinginan umat / masyarakat pelanggan dan atau
keluarganya.
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) merupakan bagian internal dari kesehatan
paripurna di rumah sakit. Pelayanan Gizi Rumah Sakit antara lain meliputi: Penyelenggaraan
makanan, Asuhan Gizi Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan, serta Penelitian dan
Pengembangan Gizi. Pelaksanaan pelayanan gizi di rumah sakit memerlukan dukungan dan
perhatian penuh dari pimpinan rumahsakit dalam bentuk peraturan dan kebijakan. Disamping
itu, perlu adanya sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi dan profesionalisme
serta sarana dan prasarana yang dengan meningkatkan kesadaran klien atau pasien akan hak-
haknya, pelayanan gizi di rumah sakit memerlukan suatu pedoman kerja agar diperoleh hasil
pelayanan yang bermutu sehingga mempercepat proses penyembuhan dan menjamin
kepuasan.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM
2
Rumah Siaga Al Munawwarah merupakan rumah sakit swasta yang berdiri pada
bangunan dengan luas 1200 m² dan luas tanah 2738 m² yang dilengkapi dengan fasilitas
berupa listrik sebesar 200 kva dan air yang bersumber dari PDAM. Rumah Siaga Al
Munawwarah berlokasi di jalan Ramania No. 3 Samarinda dengan batas wilayah:
a. Sebelah Utara : Ruang terbuka hijau dan jalan raya
b. Sebelah Selatan : Perumahan dan ruang terbuka hijau
c. Sebelah Timur : Perumahan dan jalan
d. Sebelah Barat : Perumahan dan jalan
II.2. Permasalahan
Selama periode 2013 – 2016 Rumah Sakit PKT Siaga Ramania mempunyai berbagai
macam permasalahan, antara lain :
II.2.1. Terjadi penurunan kinerja produktivitas, baik rawat jalan maupun rawat inap
sejak tahun 2013 – 2016. Penurunan produktivitas tersebut juga diikuti
penurunan pelayanan penunjang. Ditengah persaingan bisnis rumah sakit yang
semakin ketat, hal tersebut merupakan masalah penting yang harus segera
diatasi.
II.2.2. Dalam persaingan bisnis rumah sakit, salah satu andalan utama adalah fasilitas
dan peralatan kedokteran. Namun peralatan kedokteran demikian cepat
berkembang, sehingga dalam kurun waktu 2-3 tahun peralatan kedokteran yang
semula dianggap canggih akan cepat dianggap ketinggalan jaman. Bila rumah
sakit akan terus mengikuti perkembangan teknologi kedokteran yang demikian
pesat, pasti akan berdampak pada anggaran investasi yang pada akhirnya akan
berpengaruh pada kinerja keuangan rumah sakit.
II.2.3. Dengan telah diberlakukannya Undang undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran, berlaku ketentuan pembatasan tempat praktek Dokter
sebanyak 3 tempat. Hal ini sangat berpengaruh terhadap ketersediaan Dokter
Spesialis di rumah sakit. Pada keadaan tersebut, posisi tawar rumah sakit
menjadi agak sulit karena bila Dokter Spesialis merasa tidak diperhatikan
kepentingannya dan meninggalkan rumah sakit, keadaan tersebut malah dapat
berakibat menyulitkan rumah sakit. Di sisi lain, ditengah persaingan bisnis
rumah sakit yang semakin ketat, sangat dibutuhkan adanya komitmen yang
3
tinggi dari para Dokter Spesialis, terutama dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit.
4
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN DAN MOTO
RUMAH SAKIT SIAGA AL MUNAWWARAH SAMARINDA
A. Visi dan Misi
Sebagai rumah sakit yang melayani kebutuhan kesehatan khususnya di samarinda,
RS Siaga Al Munawwarah mempunyai visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi rumah sakit swasta yang terdepan dalam pelayanan prima yang bernilai
islami bagi masyarakat Samarinda.
2. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang mengutamakan mutu dan berorientasi pada
keselamatan dan loyalitas pelanggan
b. Membentuk sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa yang berkompeten
dibidangnya
c. Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana pendukung yang terstandar
dan sesuai dengan perkembangan tekhnologi kesehatan.
d. Menyediakan manajemen informasi untuk seluruh pemangku kepentingan
dibidang pelayanan kesehatan di rumah sakit secara cepat, tepat dan memiliki
aksebilitas aksebilitas yang luas.
C. Moto
I CARE (Inovatif, Cepat, Aman, Ramah, Empati)
5
BAB IV
STUKTUR ORGANISASI
RS SIAGA AL MUNAWWARAH SAMARINDA
Struktur organisasi RS. Siaga Al Munawwarah efektif berlaku sejak tanggal 26 Juli
2016. Organisasi RS. Siaga Al Munawwarah dipimpin oleh Direktur yang terdiri dari 2 staf
Direktur dan 3 Manager.
Manager Penunjang medis & Farmasi dibantu oleh 3 kepala unit, Manager Pelayanan
medis & Keperawatan dibantu 2 kepala unit dan Manager SDM, PU, Keu & Marketing
dibantu oleh 4 kepala unit.
Direktur wajib membuat rencana jangka panjang berupa Rencana Strategis 5 tahun
yang memuat sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam waktu 5 tahun. Renstra
sekurang-kurangnya memuat :
6
Struktur organisasi Rumah Sakit Siaga Al Munawwarah Samarinda digambarkan
sebagai berikut :
7
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT GIZI
Unit Gizi RS. Siaga Al Munawwarah dipimpin oleh Manager Penunjang yang membawahi 1
penanggung jawab yaitu Penanggung Jawab Pelayanan dan Adminstrasi pasien. Penanggung
Jawab pelayanan dan Adminstrasi pasien membawahi 2 pelayanan yaitu (Adminstrasi Pasien
Rawat Jalan & Rawat Inap) dan Rekam Medis
Manager Penunjang
Kasie. Penunjang
Pelayanan Medis
Administrasi pasien
Rekam Medis
8
1. Sejarah Rumah Sakit
Tahap dan Perkembangan
Pertama kali didirikan disebut sebagai Balai Pengobatan Mata Penolong Kesengsaraan
Oemoem ( BPMPKO ) namun belum mempunyai tempat domisili yang menetap.
Sehingga untuk melayani umat BP bertempat di rumah Bapak Kyai Muhtar Buchori
tepatnya dikauman surakarta. Kemudian diteruskan dikantor Muhammadiyah
Keprabon Surakarta. Jenis aktivitas pelayanan kesehatan yang ditawarkan saat itu
berupa poliklinik mata dan THT ( tahun 1927 – 1928 )
Pada tahun 1930 – 1931 berpindah kembali ke Kauman Surakarta, kemudian tahun
1931 – 1933 berpindah lagi ke daerah Keprabon Surakarta dengan jenis layanan
kesehatan yang masih sama.
Mengalami perkembangan yang cukup berarti pada tahun 1933 – 1936 dengan jenis
pelayanan bertambah yaitu poliklinik mata, THT, Poliklinik Umum, Apotik,
pemondokan persalinan ( Rumah Bersalin/ BP ). Namanya berubah menjadi Balai
Kesehatan Pembina Kesejahteraan Oemoem ( BKPKO ) yang bertempat di daerah
Kusumoyudan.
Dari Kusumoyudan berpindah lagi ke daerah Batangan yaitu jalan Pasar kliwon 156
Surakarta, dengan jenis pelayanan yang ditawarkan semakin banyak, yaitu : poliklinik
Mata dan THT, Poliklinik Umum, Apotik, Laboratorium, klinik Bersalin, CB Hamil,
Poliklinik Anak, Pemondokan orang sakit, khitanan, dilengkapi pula dengan kamar
operasi mata dan THT. Untuk petugas bidan dan perawat diberikan fasilitas asrama
( tahun 1936 – 1948 )
9
sebelumnya, tetapi untuk laborat dan THT berhenti beroperasi karena alasan penderita
menurun ( tahun 1948 – 1949 )
Sampai tahun 1956 tempat berpindah kembali ke Batangan Surakarta, pada tahap ini
PKU diganti dengan nama Pembina Kesejahteraan Oemat ( PKOM ) pada tahun 1951
dengan jenis pelayanan yang sama ditambah pendirian koperasi tahun 1974.
Pada tahun 1976 – 1982, perkembangan fisik dan penambahan pelayanan kesehatan
PKOM juga menghasilkan perkembangan bagi kesejahteraan karyawan. mulai
dilakukan pendidikan dan pengaturan gaji dan kesejahteraan karyawan yang
sebelumnya belum diatur.
10
Penggunaan Milik
Rawat Inap, terdiri dari 217 tempat tidur dengan komposisiklas kamar sebagai
berikut :
NO KELAS JUMLAH
11
1 Super VIP 10
2 VIP 23
3 Utama 10
4 I 46
5 II 37
6 III 47
9 Bayi Sehat 11
10 Observasi 8
11 Isolasi 1
12 HCU 7
Rawat Jalan
- Poliklinik umum & gigi
- Poliklinik Spesialis, untuk semua disiplin ilmu
Poliklinik Obsgyn, Poliklinik Anak, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik
Bedah, Poliklinik, Syaraf, Poliklinik Kulit dan Kelamin, Poliklinik THT,
poliklinik Mata, Poliklinik Gigi & Mulut, Poliklinik Ortopedi, Poliklinik
Jantung dan Pembuluh Darah, Poliklinik Paru dan Saluran Pernapasan,
Poliklinik Bedah Syaraf, Poliklinik Bedah Onkologi, Poliklinik Bedah
Digestif, Poliklinik bedah Urologi, Poliklinik konsultasi Gizi, Poliklinik
Tumbuh Kembang
12
- Layanan MCU
- Layanan Rehabilitasi Medik
Layanan Fisioterapi, Okupasi terapi, Terapi Wicara
Pelayanan Penunjang
- Laboratorium, melayani pemeriksaan patolohi klinik, Microbiologi klinik, dan
Bank Darah
- Radiologi, meliputi pelayanan MSCT, CT Scan, Mamografi, Rontgen,
Panoramic Enchepalografi
- Farmasi
- Layanan Hemodialisa
SDM
Kegiatan pelayanan RS didukung oleh beberapa tenaga antara lain:
1. Asuransi 32
2. Institusi 60
3. Pondok pesantren 4
13
4. Bank 2
3. Manajemen
Operasional pelayanan rumah sakit sepenuhnya dijalankan oleh direksi yang telah
ditetapkan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta. Dalam
kegiatannya direksi menyusun RAB tahunan yang diusulkan kepada PDM Kota
Surakarta melalui MPKU & PS- PDM Kota Surakarta.
Pengelolaan manajemen keuangan dikelola secara sentralisasi pada MPKU& PS –
PDM Kota Surakarta.
Manajemen personalia, perekrutan dilakukan bersama-sama dengan tim yang
terdiri dari pihak MPKU& PS- PDM Kota Surakarta, untuk menilai dari sisi
pengetahuan tentang kemuhammadiyah dan ke Islaman dilakukan oleh Tim
penguji MPKU&PS –PDM Kota Surakarta, sedang pengujian profesi atau
psikotest dilakukan direksi beserta manager. Pengangkatan pegawai tetap
ditetapkan oleh MPKU& PS- PDM Kota Surakarta atas usulan direksi.
Manajemen pelayanan mengacu pada manajemen pelayanan rumahsakit tipe B
sesuai Pedoman Pelayanan Rumahsakit Tipe B yang dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
14
BAB III
1. FALSAFAH
Rumah sakit Xxxx adalah suatu amal usaha Muhammadiyah sebagai perwuju dan dari
iman dan amal sholeh kepada Alloh SWT serta menjadi kannya sebagai sarana ibadah
2. VISI
RumahsakitXxxxmenjadirumahsakitlayananparipurnadanIslami, serta menjadi
rumahsakit yang berkelas dunia
3. MISI
Memberikanlayananpromotif, preventif, kuratif, rehabilitative yang berkualitas,
nyamanaman, tenteramdalamperawatan, cepatakurat, sertasempurna,
ramahdalamlayanan Islami
4. TUJUAN
Mewujudkanderajatkesehatan yang setinggi –
tingginyasecaramenyeluruhsesuaidenganperaturanperundang-
undangansertatuntunanajaranislamdengantidakmemandang agama,
golongandankedudukan
5. MOTTO
Sehat- Sejahtera- Islami
6. SLOGAN LAYANAN
Ikhlas – Ramah- Cekatan
15
BAB IV
Struktur Organisasi
DIREKTUR
Terlampir
16
3. Struktur Organisasi Operasional RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Konsep mengenai “ The Real Director adalah para manager lapangan “, maka RS
Xxxxmenetapkan Stuktur Organisasi Operasional, dimana yang menjadi puncak
pimpinan dari organisasi ini adalah para manager Unit. Gambaran struktur organisasi
operasional sebagaimana terlampir.
17
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GIZI
Direktur
DR Mardiatmo Sp.Rad
Wadir Perencanaan
Pengembangan dan Pemasaran
Unit Produksi Mkn Unit Unit Konseling Gizi dan Diklit Unit Administrasi
Sri Sunarni DistribusidanPelayananRawatIn
ap
AsriDwiHastut
18
BAB VI
URAIAN JABATAN
19
6. URAIAN TUGAS
a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1), meliputi :
1) Menyusun falsafah, visi, misi dan tujuan .Instalasi Gizi sesuai dengan falsafah
rumah sakit
2) Menyusun rencana kebutuhan tenaga Instalasi Gizi. meliputi kualifikasi, dan
jumlah
3) Menyusun program pengembangan staf Instalasi Gizi sesuai dengan kebutuhan
4) Menyusun program orientasi bagi tenaga baru
5) Menyusun jadwal rapatInstalasi Gizi
6) Menyusun rencana kebutuhan peralatan sesuai kebutuhan koordinasi dengan
kepala sub bidang/ kepala instalasi terkait
7) Menyusun RAB Instalasi Gizi.
8) Berperan serta dalam menyusun rencana pengembangan rumah sakit
9) Menyusun program pengendalian mutu
10) Menyusun Prosedur kerja tetap (Standart Operating Procedure (SOP)
11) Menggerakkan fungsi operasional manajemen Instalasi Gizi meliputi
penyelenggaraan makanan, pelayanan gizi rawat inap, penyuluhan dan
konsultasi gizi rawat inap dan rawat jalan, dan penelitian dan pengembangan
gizi terapan di rumah sakit.
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2), meliputi :
1) Membimbimg Manager Unit produksi makanan dan Manager Unit distribusi
dan pelayanan gizi rawat inap dalam pencapaian program rumah sakit
2) Melaksanakan orientasi bagi karyawan baru
3) Melaksanakan rapat koordinasi dengan Manager Unit produksi makanan dan
Manager Unit distribusi dan pelayanan gizi rawat inap secara berkala dan
sewaktu-waktu diperlukan
4) Melakukan koordinasi dengan manager perawatan, manager logistik, manager
keuangan untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan Instalasi Gizi di rumah
sakit
5) Melaksanakan koordinasi dengan institusi pendidikan untuk menunjang
kelancaran praktek bagi mahasiswa.
6) Menganalisa dan mengkaji usulan kebutuhan tenaga Instalasi Gizi dan
peralatan yang diusulkan dari Manager Unit produksi makanan dan Manager
Unit distribusi dan pelayanan gizi rawat inap.
7) Berperan serta dalam kegiatan ilmiah dan penelitian yang dilakukan oleh
rumah sakit.
8) Mendelegasikan tugas kepada Manager Unit produksi makanan dan Manager
Unit distribusi dan pelayanan gizi rawat inap bila berhalangan hadir dalam
pertemuan
9) Bekerjasama dengan bagian pendidikan dan latihan (diklat) rumah sakit untuk
penyelenggaraan program pengembangna staf
20
10) Menyusun instrumen penilaian karyawan
11) Melaksanakan bimbingan kepada staff terhadap pelaksanaan prosedur
tetap/SPO dan tata tertib pelayanan Instalasi Gizi di rumah sakit
12) Memotivasi staf Instalasi Gizi untuk meningkatkan kinerja, mengusulkan
penghargaan bagi yang berprestasi kepada direktur
13) Menyusun tata tertib pelayanan Instalasi Gizi sesuai dengan tatatertib RS.
14) Berperanserta dalam pelaksanaan kegiatan yang diadakan oleh RS (PKMRS,
RS. Sayang ibu, RS. Sayang bayi dll)
15) Memberi saran dan bantuan pertimbangan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pelayanan Instalasi Gizi kepada Pimpinan rumah sakit
16) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direktur dalam rangka kelancaran
pelaksanaan pelayanan Instalasi Gizi di RS
17) Membimbing staff dalam hal pendayagunaan dan pemeliharaan alat
18) Melaksanakan pelayanan gizi klinik kepada pasien
21
B. URAIAN TUGAS MANAGER UNIT PRODUKSIMAKANAN
1. NAMA JABATAN
Manager Unit Produksi Makanan
2. PENGERTIAN
Seorang tenaga profesi yang diberi tanggung jawab dan wewenang dala kegiatan di
unit pengolahan gizi/ pelayanan makanan mulai dari perencanaan sampai menu siap
disajikan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
3. PERSYARATAN
a. Pendidikan minimal sarjana muda gizi yang berpengalaman
b. Sertifikasi pelatihan dibidang gizi.
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Berakhlaqul karimah
4. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural Kepala Manager Unit Produksi makanan bertanggung jawab kepada
Manager Gizi dalam hal :
a. Terselenggaranya proses kegiatan pelayanan makanan bagi pasien yang memenuhi
kecukupan gizi dan hygiene sanitasi
b. Penggunaan sarana dan prasarana secara efektif dan efisien
c. Pembinaan staf di bawah Manager Unit Pengolahan makanan
5. WEWENANG
a. Memberikan pengarahan dan bimbingan kepada staf dibawah struktur
organisasinya
b. Melakukan penilaian kinerja staf dibawah struktur organisasinya
c. Mengesahkan penilaian DP3 staf dibawah struktur organisasinya
d. Mengkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan kegiatan operasional pelayanan
makanan sesuai kebijakan yang ditentukan oleh direksi
e. Meminta informasi dan pengarahan dari atasannya
f. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan, khususnya yang berkaitan
dengan opersional di pelayanan makanan di instalsi gizi
g. Mengusulkan jabatan dan tenaga kepada Manager Gizi
22
6. URAIAN TUGAS :
a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1), meliputi :
1) Merencanakan semua kebutuhan dibagian pelayanan makanan.
2) Mengontrol perencanaan dan pembelian bahan makanan.
3) Mengontrol penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengolahan bahan
makanan.Menyusun rencana kebutuhan peralatan sesuai kebutuhan dibagian
pelayanan makanan
4) Ikut berperan aktif dalam penyususnan RAB Instalasi Gizi
5) Ikut berperan aktif dalam penyusunan program pengendalian mutu
6) Ikut berperan aktif dalam penyusunan Prosedur Kerja tetap (Standar
Operating Procedure (SOP)
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2), meliputi :
1) Membimbimg pelaksana dalam pencapaian program rumahsakit
2) Ikut berperan aktif dalam pelaksanaan orientasi bagi karyawan baru
3) Melaksanakan rapat koordinasi dengan pelaksana dibawahnya secara berkala
dan sewaktu-waktu diperlukan
4) Mengusulkan kebutuhan tenaga dan peralatan di bagian pelayanan makanan .
5) Berperan serta dalam kegiatan ilmiah dan penelitian yang dilakukan oleh
rumah sakit
6) Melaksanakan bimbingan kepada pelaksanaan di pelayanan makanan terhadap
pelaksanaan prosedur tetap/SOP dan tata tertib pelayanan Instalasi Gizidi
rumah sakit
7) Berperanserta dalam pelaksanaan kegiatan yang diadakan oleh RS (PKMRS,
RS. Sayang ibu, RS. Sayang bayi dll)
8) Memberi saran dan bantuan pertimbangan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pelayanan makanan kepada kepala Instalasi Gizi
9) Membimbing pelaksana dalam hal pendayagunaan dan pemeliharaan alat
c. Melaksanakan fungsi Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3), meliputi :
1) Mengawasi, mengontrol dan menilai pelaksanaan SOP dibagian pelayanan
makanan
2) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendaya gunaan tenaga di pelayanan
makanan secara efektif dan efisien
3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai kinerja pelaksana di bagian pelayanan
makanan
4) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pelaksanaan program bimbingan
kepada karyawan baru di bagian pelayanan makanan
5) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan peralatan di
pelayanan makanan secara efektif dan efisien
6) Mengawasi dan mengendalikan mutu dibagian pelayanan makanan pada tahap
akhir
7. NAMA JABATAN BAWAHAN LANGSUNG
a. Petugas pelaksanan administrasi
23
b. Petugas pelaksana penerimaan, persiapan, dan penyimpanan
c. Petugas pelaksanan pengolahan makanan
24
3. PERSYARATAN
a. Pendidikan minimal sarjana muda gizi yang berpengalaman
b. Sertifikasi pelatihan dibidang gizi
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Berakhlaqul karimah
4. TANGGUNG JAWAB:
Secara struktural Manager Unit Distribusi/ PelayananGizi Rawat Inap bertanggung
jawab kepada Manager Gizi dalam hal- hal :
a. Terselenggaranya proses distribusi makanan dan minum kepada pasien dan
pegawai sesuai dengan SOP
b. Terselenggaranya pelayanan gizi rawat inap sesuai dengan SOP
c. Penggunaan sarana dan prasarana secara efektif dan efisien.
d. Pembinaan staf di bawah Manager Unit Distribusi / Pelayanan Makanan Rawat
Inap
5. WEWENANG :
a. Memberikan pengarahan dan bimbingan kepada staf dibawah struktur
organisasinya
b. Melakukan penilaian kinerja staf dibawah struktur organisasinya
c. Mengesahkan penilaian DP3 staf dibawah struktur organisasinya
d. Mengkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan kegiatan operasional distribusi
makanan dan minum sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan oleh direksi
e. Meminta informasi dan pengarahan dari atasannya
f. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan, khususnya yang berkaitan
dengan opersional pada proses distribusi maknanan dan minuman dan proses
konsultasi gizi.
6. URAIAN TUGAS :
a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1), meliputi :
1) Merencanakan dan mengontrol pendistribusian makanan dan minuman.
2) Menyusun rencana kebutuhan peralatan sesuai kebutuhan dibagian distribusi
makanan dan minuman.
3) Ikut berperan aktif dalam penyususnan RAB Instalasi Gizi.
4) Ikut berperan aktif dalam penyusunan program pengendalian mutu
5) Ikut berperan aktif dalam penyusunan Prosedur kerja tetap /Standar
Operating Procedure (SOP)
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2), meliputi :
1) Membimbing pelaksana dalam pencapaian program rumahsakit
2) Ikut berperan aktif dalam pelaksanaan orientasi bagi karyawan baru
3) Melaksanakan rapat koordinasi dengan pelaksana dibawahnya secara berkala
dan sewaktu-waktu diperlukan
4) Mengusulkan kebutuhan tenaga dan peralatan di bagian distribusi makanan dan
minuman
5) Berperan serta dalam kegiatan ilmiah dan penelitian yang dilakukan oleh
rumahsakit.
25
6) Melaksanakan bimbingan kepada pelaksana di pelayanan makanan terhadap
pelaksanaan prosedur tetap/SOP dan tata tertib pelayanan Instalasi Gizi di
rumah sakit
7) Berperanserta dalam pelaksanaan kegiatan yang diadakan oleh RS (PKMRS,
RS. Sayang ibu, RS. Sayang bayi dll)
8) Memberi saran dan bantuan pertimbangan yang berkaitan dengan pelaksanaan
proses distribusi makanan dan minuman serta konsultasi gizi kepada kepala
Instalasi Gizi
9) Membimbing pelaksana dalam hal pendayagunaan dan pemeliharaan alat
c. Melaksanakan fungsi Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3), meliputi :
1) Mengawasi, mengontrol dan menilai pelaksanaan SOP dibagian distribusi dan
konsultasi gizi
2) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendaya gunaan tenaga di bagian
distribusi makanan dan minuman secara efisien dan efektif
3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai kinerja pelaksana di bagian distribusi
makanan dan minuman
4) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pelaksanaan program bimbingan
kepada karyawan baru di bagian distribusi makanan dan minuman
5) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan peralatan di bagian
distribusi makanan dan minuman secara efektif dan efisien
6) Mengawasi dan mengendalikan mutu di bagian distribusi makanan dan
minuman pada tahap akhir
26
D. URAIAN TUGAS KEPALA SHIFT
1. NAMA JABATAN
Kepala Shift
2. PENGERTIAN
Tenaga yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam kegiatan di unit produksi/
pengolahan makanan dan distribusi makanan.
3. PERSYARATAN
a. Pendidikan SMKK boga
b. Terampil dan berpengalaman di bidangnya
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Berakhlaqul karimah
4. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural kepala shift bertanggung jawab kepada Manager Gizi dan Manager
Unit Produksi Makanan dan Manager Unit distribusi dan pelayanan gizi rawat inap
dalam terselenggaranya proses kegiatan persiapan,pengolahan dan pendistribusian
makanan untuk pasien dan karyawan
5. URAIAN TUGAS
a. Melaksanakan dan mengkoordinir seluruh proses pengolahan bahan makanan
untuk pasien dan karyawan yang sesuai dengan SPO
b. Melakukan pengawasan terhadap mutu makanan pada tahap pertama
27
E. URAIAN TUGAS ADMINISTRASI
1. NAMA JABATAN
Pelaksana administrasi
2. PENGERTIAN
Tenaga yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam kegiatan di unit
administrasi gizi,meliputi administrasi pengadaan makanan dan pelayanan makanan
untuk pasien dan karyawan.
3. PERSYARATAN
a. Pendidikan SMKK boga
b. Terampil dan berpengalaman di bidangnya
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Berakhlaqul karimah
4. TANGGUNG JAWAB
a. Secara struktural pelaksana administrasi bertanggung jawab kepada Manager
gizi,dan Manager Unit
b. Terselenggaranya proses kegiatan administrasi yang meliputi pengadaan makanan
dan pelayanan makanan
5. URAIAN TUGAS
a. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan belanja bahan makananInstalasi Gizi.
b. Melaksakan pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan gizi yang meliputi :
c. Pelayanan makan pasien rawat inap
d. Pelayanan makan karyawan
e. pelayanan snack untuk pertemuan/rapat
f. Pelayanan makan /menu penunngu pasien
g. Pelayanan makan pasien rawat jalan (catering diet dan senam hamil)
h. pelayanan makan dokter tindakan di ruang melahirkan / ruang operasi
i. Konsultasi gizi rawat jalan/rawat inap
j. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan standar pelayanan minimal Instalasi Gizi
28
Pelaksana penerimaan dan penyimpanan
2. PENGERTIAN
Tenaga yang diberi tanggung jawab di unit kegiatan penerimaan, dan penyimpanan
bahan makanan
3. PERSYARATAN
a. Pendidikan SMKK boga
b. Terampil dan berpengalaman di bidangnya
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Berakhlaqul karimah
4. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural Pelaksana penerimaan dan penyimpanan bahan makanan
bertanggung jawab kepada Manager Unit Produksi Makanan dalam hal –hal
terselenggaranya proses kegiatan penerimaan, dan penyimpananseluruh bahan
makananbagi penyelengaraan makanan untuk pasien dan karyawan.
5. URAIAN TUGAS
a. Melaksanakan kegiatan penerimaan bahan makanan sesuai dengan SPO
b. Melaksanakan kegiatan penyimpanan bahan makanan sesuai dengan SPO
c. Melaksanakan penyaluran bahan makanan sesuai kebutuhan
d. Melaksanakan pencatatan pemasukan dan pengeluaran bahan makanan
e. Melaksanakan pengawasan terhadap kebersihan,kerapihan gudang penyimpanan
29
a. Pendidikan SMKK boga
b. Terampil dan berpengalaman di bidangnya
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Berakhlaqul karimah
4. TANGGUNG JAWAB
Secara struktural pelaksana penerimaan dan penyimpanan bahan makanan
bertanggung jawab kepada Manager Unit Produksi Makanan dalam hal –hal
terselenggaranya proses kegiatan persiapanseluruh bahan makanan bagi
penyelengaraan makanan untuk pasien dan karyawan
5. URAIAN TUGAS
Melaksanakan kegiatan persiapan bahan makanan meliputi :
a. Makanan pokok
b. Lauk-pauk
c. Sayur
d. Buah
e. Bumbu
f. Melaksanakan pengawasan kebersihan, kerapihan di bagian persiapan
30
Secara struktural Pelaksana pengolahan makanan bertanggung jawab kepada Manager
Unit Produksi Makanan dalam hal –hal terselenggaranya proses kegiatan pengolahan
bahan makanan bagian pasien yang higienis, bermutu yang sesuai standar diit.
5. URAIAN TUGAS
a. Melaksanakan dan mengkoordinir seluruh proses pengolahan bahan makanan
untuk pasien dan karyawan yang sesuai dengan SPO
b. Melakukan pengawasan terhadap mutu makanan pada tahap pertama
c. Melaksanakan pengawasan terhadap kebersihan, kerapihan di bagian pengolahan
31
kegiatan pendistribusian makanan bagin pasien yang higienis, bermutu yang sesuai
standar diit
5. URAIAN TUGAS
a. Melaksanakan dan mengkoordinir seluruh proses pendistribusian makanan bagi
pasien sesuai denga SOP yang berlaku
b. Melaksanakan seluruh proses pengambilan, pencucian dan penyimpanan alat
makan sesuai dengan SOP
c. Melaksanakan kebersihan di bagian distribusi
32
a. Melaksanakan dan mengkoordinir seluruh proses pendistribusian minuman bagi
pasien sesuai denga SOP yang berlaku.
b. Melaksanakan seluruh proses pengambilan, pencucian dan penyimpanan alat
minum sesuai dengan SOP
c. Melaksanakan kebersihan di bagian minuman
VI
TATA HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja di Instalasi Gizi bersifat garis komunikasi, koordinasi dan informasi
dalam pelaksanaan kegiatannya dan dilakukan melalui pertemuan atau surat dinas.
Hubungan kerja di Instalasi Gizi terbagi menjadi dua hubungan kerja, yaitu: Hubungan
Intern dan Hubungan Ekstern.
A. HUBUNGAN INTERN
1. PASIEN RAWAT INAP DAN PENUNGGU PASIEN
a. Instalasi Gizi melayani makanan pasien rawat inap sesuai dengan diet yang
ditentukan dan menjaga tidak terjadinya keluhan pada pasien rawat inap
b. Instalasi Gizi melayani extra makanan untuk penunggu pasien kelas VVIP dan VIP
c. Instalasi Gizi melayani pesanan menu penunggu kelas I,VIP dan VVIP dengan
menggunakan daftar menu
2. INSTALASI RAWAT INAP (IRNA)
Melakukan kerjasama dalam memberikan pelayanan gizi kepada pasien.
a. Membantu perawat menerima keluhan pasien yang berhubungan dengan makanan.
b. Bersama-sama memantau masalah-masalah yang berkaitan dengan gizi pasien.
c. Melakukan pemantauan dan melaporkan asupan makanan dan respon terhadap
makanan dan diit yang diberikan.
33
d. Melakukan penyediaan makanan untuk pasien baru diatas jam 20.00 WIB dengan
cara menyediakan snack dan minum teh.
e. Perawat melaporkan pasien: baru/pindah/perubahan diet atau jenis
makanan/pulang melalui telepon dan Instalasi gizi mencatatnya.
f. Perawat membuat permintaan makanan pasien ke Instalasi Gizi menggunakan
Lembar bon makan pasien yang meliputi nama ruang perawatan, hari/tgl, waktu
makan,nama pasien,kelas perawatan dan diet pasien dengan jelas, rangkap 2
lembar.
g. Instalasi Gizi melakukan distribusi makanan pasien menggunakan buku Daftar
Makanan Pasien di ruang perawatan.
h. Perawat melaporkan permintaan konsultasi gizi pasien rawat inap melalui telepon
dan instalasi gizi mencatatnya.
i. Melayani pendistribusian snack karyawan dinas malam.
j. Melayani pendistribusian air minum/air galon untuk karyawan.
3. INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
a. Melakukan kerjasama dalam memberikan pelayanan gizi kepada pasien.
b. Melayani permintaan makanan untuk dokter jaga di ruang ICU.
c. Perawat melaporkan pasien: baru/pindah/perubahan diet atau jenis
makanan/pulang melalui telepon dan Instalasi gizi mencatatnya.
d. Perawat membuat permintaan makanan pasien ke Instalasi Gizi menggunakan
Lembar bon makan pasien yang meliputi nama ruang perawatan, hari/tgl, waktu
makan,nama pasien,kelas perawatan dan diet pasien dengan jelas, rangkap 2
lembar.
e. Instalasi Gizi melakukan distribusi makanan pasien menggunakan buku Daftar
Makanan Pasien di ruang perawatan.
f. Perawat melaporkan permintaan konsultasi gizi pasien rawat inap melalui telepon
dan instalasi gizi mencatatnya.
g. Melayani pendistribusian snack karyawan dinas malam.
h. Melayani pendistribusian minum/air galon untuk karyawan.
4. DOKTER
a. Menentukan diet pasien.
b. Bekerjasama dalam memantau masalah-masalah yang berkaitan dengan keadaan
gizi pasien, asupan makanan serta respon pasien terhadap diet/makanan yang
diberikan.
c. Merujuk pasien untuk konsultasi gizi.
5. INSTALASI HEMODIALISA (HD)
a. Melayani permintaan makanan pasien yang sedang HD melalui perawat ruang.
b. Melayani pendistribusian snack karyawan dinas malam.
c. Melayani pendistribusian minum/air galon untuk karyawan.
6. INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS)
a. Melayani permintaan makanan dokter operasi,dokter anestesi dan dokter anak
yang sedang melakukan tindakan operasi.
34
b. Melayani pendistribusian snack karyawan dinas malam.
c. Melayani pendistribusian minum/air galon untuk karyawan.
19. PERSONALIA
a. Melaporkan kebutuhan untuk ketenagaan dan kedinasan (cuti tahunan, cuti besar,
lembur, jadwal dinas, ijin) yang diketahui dan telah ditandatangani Manager
Instalasi Gizi.
b. Melaporkan karyawan yang mendapat cuti untuk keperluan tertentu dengan
sebelum/setelahnya membawa bukti yang telah ditetapkan Bagian Personalia, yaitu
:
- Pernikahan karyawan sendiri
- Pernikahan anak karyawan
- Khitan anak karyawan
- Istri karyawan melahirkan
- Suami/Istri/Orangtua/Mertua meninggal
- Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal
- Melaksanakan kewajiban ibadah Umroh dan Haji
c. Melaporkan karyawan yang mendapat surat cuti dokter dengan menggunakan surat
sakit yang dikeluarkan oleh Poli Karyawan .
36
d. Melaporkan karyawan yang cuti melahirkan dengan menggunakan form cuti yang
dilampiri surat keterangan partus dari bidan Rumah sakit / dokter konsultan Obgyn
yang telah ditandatangani Manager Instalasi Gizi.
e. Melaporkan karyawan yang ijin meninggalkan tugas dengan mengisi Form Ijin
Meninggalkan Tugas yang telah ditandatangani Manager Instalasi Gizi.
f. Melaporkan kebutuhan permintaan dari Instalasi Gizi dalam hal penyediaan
karyawan baru.
g. Melaporkan karyawan yang telah lulus masa percobaan selama 1,5 – 3 bulan
beserta penilaian orientasi karyawan untuk mendapatkan haknya sebagai
karyawan.
h. Melaporkan hasil penilaian kinerja karyawan Instalasi Gizi yang telah
ditandatangani atasan langsung.
i. Permohonan diri karyawan dibuat oleh karyawan sendiri, diketahui oleh Manager
Instalasi dan diajukan ke Personalia sebulan sebelumnya dan selanjutnya akan
diproses.
j. Melayani pendistribusian minum/air galon untuk karyawan
B. HUBUNGAN EKSTERN
1. PASIEN RAWAT JALAN
a. Memberikan penjelasan melalui telepon apabila ada kesulitan atau ada yang belum
dipahami oleh pasien atau keluarga pasien tentang konsultasi yang telah diberikan
sebelumnya atau datang untuk minta kejelasan kembali.
b. Pelayanan catering bagi pasien yang KRS (Keluar Rumah Sakit) atau masyarakat
yang membutuhkan catering.
2. REKANAN / SUPPLIER
Kebutuhan untuk pengadaan bahan makanan basah dan bahan makanan kering untuk
penyelenggaraan makanan pasien dan pegawai. Apabila ada tambahan bahan makanan
37
dipesan melalui telepon dan setelah barang datang, dicek jumlah dan kondisi barang
sesuai pesanan.
3. PERSAGI DAN AsDI
Instalasi Gizi berhubungan dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) atau Asosiasi
Dietisien Indonesia (AsDI) dalam hal organisasiprofesi gizi, sebagai wahana untuk
meningkatkan wawasan dan mengikuti perkembangan ilmu gizi dan kuliner melalui
pertemuan rutin per 3 bulan atau seminar dan pelatihan gizi.
38
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
39
MADIMIN L SMP Distribusi makanan
TUGIMAN L SMP Distribusi makanan
SUKIRTO L SMP Distribusi minuman
SUTIMIN L SMP Distribusi minuman
WIYONO L SMP Distribusi minuman
AGUS L SMP Distribusi minuman
EKO BUDIARTO L SMP Distribusi minuman
5. JENIS TENAGA
NO JENIS TENAGA JUMLAH JAM KERJA
Manager gizi 1 07.00 – 14.00
Manager unit pelayanan makanan 1 Pagi : 06.00 – 13.00
Siang : 13.00 – 20.00
Manager unit distribusi makanan 1 Pagi : 06.00 – 13.00
Siang : 13.00 – 20.00
Ahli gizi ruang 1 07.00 – 14.00
Petugas pengolahan 17 Pagi : 07.00 – 14.00
Siang : 14.00 – 20.00
Malam : 20.00 – 07.00
Petugas distribusi makanan 15 Pagi : 06.00 – 13.00
Siang : 13.00 – 20.00
Petugas distribusi minuman 5 Pagi : 07.00 – 14.00
Siang : 14.00 – 20.00
Malam : 20.00 – 07.00
Petugas administrasi 2 07.00 – 14.00
Petugas logistik 1 07.00 – 14.00
Petugas persiapan 2 07.00 – 14.00
Petugas masak menu pesanan 1 10.00 – 17.00
40
Petugas pekarya 1 10.00 – 17.00
Jumlah 48
D3 Gizi Tersedia
41
7. ANALISA KEBUTUHAN TENAGA INSTALASI GIZI ( 222 TT )
1. Kebutuhan tenaga Ahli gizi untuk asuhan gizi rawat inap dan penyelenggaraan makanan
berdasarkan jumlah konsumen :
Ratio tenaga ahli gizi : konsumen = 1 : 40
Hari pelayanan 7 hari/ mgg, hari kerja efektif 6 hari / mgg
Koreksi faktor cuti = 0,2
Jam kerja = 7 jam / hari dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 6 jam )
Perhitungandengan jumlah konsumen 222 adalah sebagai berikut :
Ratio 1 : 40 , 222/40 orang = 5,5 orang
Koreksi faktor hari kerja : 7/6 hari x 5.5 orang = 6.4 orang
Koreksi cuti, libur dll : 6.4 orang + ( 0,2 x 6.4 ) = 7.68 orang
Koreksi istirahat 1 jam : 7/6 x 7.68 orang = 8.9 orang
Maka kebutuhan tenaga ahli gizi adalah 9 orang, sedangkan jumlah ahli gizi yang tersedia
4 orang, jadi kurang 5 orang
Distribusi tenaga ahli gizi, adalah sebagai berikut :
Kepala Instalasi Gizi / Manager Gizi 1 orang
Ahli gizi penyelenggaraan makanan 1 orang
Ahli gizi distribusi makanan 1 orang
Ahli gizi pendidikan dan penelitian 1 orang
Ahli gizi rawat jalan /PKMRS 1 orang
Ahli gizi asuhan gizi rawat inap 4 orang
42
Perhitungan , dengan jumlah konsumen 222 adalah sebagai berikut :
Ratio 1 : 25, 222/25 orang = 8.8 orang
Koreksi faktor hari kerja : 8/6 hari x 8.8 orang = 11.7 orang
Koreksi cuti, libur dll : 11.7 orang + (0,2 x 11.7) = 14.04 orang
Koreksi istirahat 1 jam : 8/7 x 14.04 orang = 16 orang
Maka kebutuhan tenaga pengolahan adalah 16 orang. Tenaga yang tersedia sudah 16
orang tetapi pekerjaannya masih merangkap dengan pelayanan selain untuk pasien yaitu:
untuk pesanan menu penunggu, menu pegawai khusus, menu tindakan dokter operasi dan
catering diet.
Sedangkan kebutuhan tenaga untuk pelayanan selain pasien di analisa sebagai berikut ;
Menu penunggu : 1 orang
Menu pegawai khusus : 1 orang
Menu dokter operasi dan catering: 1 orang
Analisa kebutuhan tenaga sebagai berikut :
Hari pelayanan 7 hari/ mgg, hari kerja efektif 6 hari / mgg
Koreksi faktor cuti = 0,2
Jam kerja = 7 jam / hari dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 6 jam )
Perhitunganadalah sebagai berikut :
Koreksi faktor hari kerja : 7/6 hari x 3 orang = 3.5 orang
Koreksi cuti, libur dll : 3.5 orang + (0,2 x 3.5) = 4.2 orang
Koreksi istirahat 1 jam : 7/6 x 4.2 orang 4.8 orang
Maka kebutuhan tenaga pengolah untuk pelayanan selain pasien adalah 5 orang,sedangkan
tenaga yang tersedia 1 orang, jadi kurang 4 orang.
43
Perhitungan adalah sebagai berikut :
Koreksi faktor hari kerja : 7/6 hari x 3 orang = 3.5 orang
Koreksi cuti, libur dll : 3.5 orang + ( 0,2 x 3.5 ) = 4.2 orang
Koreksi istirahat 1 jam : 7/6 x 4.2 orang 4.8 orang
Maka kebutuhan tenaga persiapan dan pencucian alat masak adalah 5 orang , sedangkan
tenaga yang tersedia 3 orang, jadi kurang 2 orang.
4. Tenaga distribusi makanan
Kebutuhan tenaga distribusi makanan berdasarkan jumlah konsumen .
Ratio tenaga distribusi : konsumen = 1 : 25
Hari pelayanan 7 hari/ mgg, hari kerja efektif 6 hari / mgg
Koreksi faktor cuti = 0,2
Jam kerja = 7 jam / hari dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 6 jam )
Perhitungan , dengan jumlah konsumen 222 adalah sebagai berikut :
Ratio 1 : 25 , 222/25 orang = 8.8 orang
Koreksi faktor hari kerja : 7/6 hari x 8.8 orang = 10.3 orang
Koreksi cuti, libur dll : 10.3 orang + ( 0,2 x 10.3 ) = 12.4 orang
Koreksi istirahat 1 jam : 7/6 x 12.4 orang = 15 orang
Maka kebutuhan tenaga distribusi makanan adalah 15 orang. Tenaga yang tersedia 15
orang.
44
Maka kebutuhan tenaga minuman adalah 7 orang, sedangkan tenaga yang tersedia 5 orang
jadi kurang 2 orang.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
1. Pengertian
a. Pegawai baru adalah peserta seleksi penerimaan calon pegawaibaru RS
XxxxyangberdasarkankeputusanDirektur dinyatakan diterima sebagai Calon
PegawaiBaru RS Xxxx
b. Pegawai lama adalahpegawai RS XxxxberdasarkankeputusanDirektur dilakukan
mutasi, rotasi ataupun promosi dengan dipindahkan ke unit kerja yang lain.
c. Orientasi Pegawai adalah program bagi pegawai baru ataupun pegawai lama
dengan tujuan untukmemperkenalkan tentang organisasi dalam halini RS
Xxxxdanaspek-aspek yang lain yang berkaitan dengan bidang pekerjaan.
2. Metode Orientasi
a. Pegawai Baru
Bila penerimaan pegawai kurang dari 10 orang, pegawai tersebut diberikan
penjelasan oleh pengelola diklit, kemudian diantar ke unit untuk diserahkan
kepada atasan langsungnya.
- Pelaksanaan orientasi diserahkan kepada atasan langsungnya
- Pada orientasi berikutnya pegawai tersebut diikutkan pada orientasi
umum rumah sakit.
Bila penerimaan pegawai lebih dari 10 orang:
- Pegawai dikumpulkan diruang pertemuan, secara klasikal mengikuti
kegiatan orientasi formal dengan materi-materi yang sudah ditentukan
(ceramah/diskusi).
- Setelah mengkuti orientasi klasikal, kemudian orientasi unit dengan
kegiatan perkenalan dan pemahaman tugas ke unit yang berkaitan
45
b. Pegawai Lama
Orientasi dilakukan di unit yang akan ditempati langsung oleh atasannya.
Perkenalan dan pemahaman tugas ke unit yang berkaitan
3. Pelaksanaan Orientasi
Orientasi pegawai baru dilaksanakan dalam 2 tahap:
46
b. Orientasi Pegawai Lama
Bagian PPSDM menyerahkan pegawai lama kepada Kepala unit kerja
baru dengan menyertakan bukti surat Mutasi/Rotasi dari Direktur RS
PKU Muhammadiyah Surakarta
Kepala unit kerja baru menerima pegawai mutasi/rotasi tersebut dan
memberikan penjelasan administrasi yang diperlukan berkaitan dengan
unit baru tersebut.
Pegawai hasil mutasi/rotasi menjalani orientasi unit kerja dibawah
bimbingan pembimbing yang ditunjuk.
Kepala unit kerja melaporkan hasil orientasi kepada pengelola diklit dan
PPSDM
5. MATERI ORIENTASI
Orientasi pegawai baru di RS Xxxxterdiri dari 2 bagian, yaitu :
a. Orientasi klasikal
Dilaksanakan secara klasikal bersama sama, diberikan materi tentang hal-hal yang berkaitan
dengan RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Materi orientasi klasikal sebagai berikut :
NO MATERI PEMATERI
b. Orientasi lapangan
Orientasi lapangan adalah kegiatan orientasi yang dilaksanakan di unit kerja masing
masing. Adapun materi orientasi sesuai dengan unit kerja masing masing. Dalam
pelaksanan orientasi lapangan terdapat suatu target yang harus dicapai oleh pegawai
baru di unit kerja tersebut.
1. Orientasi untuk pelaksana (SMKK Boga)
49
sore untuk penunggu VIP dan SUPERVIP
8. Pemorsian makanan untuk catering diet
9. Kebersihan lingkungan kerja dan peralatan
masak
50
9. Kebersihan lingkungan kerja dan peralatan
masa
Bagi pelaksana Instalasi Gizi yang pindahan dari unit lain, masa orientasi hanya di
lingkup Instalasi Gizi dan Ruang Rawat Inap.
2. Orientasi untuk Ahli Gizi
A. Standar Penilaian
a. Nilai 50 – 59 : Kurang
b. Nilai 60 – 69 : Cukup
c. Nilai 70 – 79 : Baik
52
d. Nilai lebih dari 80 : Sangat Baik
B. Penutup
Demikian program orientasi pegawai baru di Instalasi Gizi RS PKU Muhammadiyah
Surakarta. Harapan kami program ini dapat meningkatkan pengetahuan, dan
ketrampilan Sumber Daya Manusia di Instalasi Gizi khususnya, dan RS
Xxxxumumnya.
54
kerja.
55
DAPUR 1. Persiapan dan pengolahan menu makan
PENGOLAHAN siang direksi, majlis dan dokter jaga serta
KECIL DAN menu dokter operasi
2. Persiapan dan pengolahan makanan extra
BAKERY
pagi untuk penunggu pasien VIP dan
MALAM
SUPERVIP
3. Persiapan dan pengolahan snack pasien
untuk pagi dan sore
4. Persiapan,pengolahan dan pemorsian
menu catering diet
5. Persiapan dan pengolahan makanan cair /
sonde
6. Kebersihan lingkungan kerja dan
peralatan masak
NAMA JABATAN :
UNIT KERJA :
ATASAN LANGSUNG :
NAMA PEGAWAI :
STATUS :
PENDIDIKIKAN :
RUANG KEGIATAN HASIL PENILAIAN
PENGADAAN Merencanakan pengadaan makanan sesuai
MAKANAN dengan jumlah konsumen dan bekerja
/ADMINISTRASI sama dengan bagian gudang untuk
56
menentukan belanja bahan makanan
PRODUKSI DAN 1. Melakukan pengolahan bahan
DISTRIBUSI makanan menjadi makanan siap saji,
MAKANAN khususnya pengolahan untuk diet
khusus,makanan cair/sonde
2. Melakukan distribusi makanan sesuai
dengan diet pasien
PELAYANAN Melakukan asuhan gizi rawat
GIZI RUANG inap,konseling gizi, dan edukasi keluarga
RAWAT INAP pasien rawat inap
PELAYANAN Melakukan asuhan gizi rawat jalan,
GIZI PASIEN konseling gizi pasien rawat jalan dan
RAWAT JALAN edukasi gizi pengunjung rumah sakit
Standar Penilaian:
Nilai 50 – 59 : Kurang
Nilai 60 – 69 : Cukup
Nilai 70 – 79 : Baik
Nilai lebih dari 80 : Sangat Baik
BAB IX
PERTEMUAN /RAPAT
57
Rapat koordinasi staff Instalasi Gizi 1 x dalam sebulan
dengan manager gizi (rapat rutin gizi)
Rapat koordinasi pengolahan dengan 1 x dalam sebulan
manager unit produksi makanan
Rapat koordinasi distribusi makanan 1 x dalam sebulan
dengan manager unit distribusi dan
pelayanan gizi rawat inap
Rapat koordinasi distribusi minuman 1 x dalam sebulan
dengan manager unit distribusi dan
pelayanan gizi rawat inap
BAB X
PELAPORAN
A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan alat untuk melaporkan semua bentuk kegiatan di Instalasi Gizi yang
terkait dengan pemberian pelayanan gizi baik kepada pasien, keluarga pasien, karyawan
maupun dokter.
B. JENIS PELAPORAN
Jenis laporan yang dibuat oleh Instalasi Gizi adalah :
1. Laporan harian
2. Laporan bulanan
3. Laporan tahunan
1. LAPORAN HARIAN
Laporan harian dibuat oleh setiap petugas dalam unit kerja masing-masing. Adapun
hal-hal yang dilaporkan dalam buku laporan harian adalah :
1. Jumlah porsi makan pasien berdasarkan kelas perawatan
2. Jumlah porsi snack pegawai dan makan pegawai
3. Perhitungan pemakaian bahan makanan ( daging, ayam,ikan, telur,dll )
4. Jenis diit pasien berdasarkan kelas perawatan
5. Masalah yang terjadi pada hari itu
6. Laporan kondisi ketenagaan
58
2. LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan dibuat oleh Manager Instalasi Gizi dibantu oleh petugas Administrasi
Instalasi Gizi dan diserahkan kepada Direktur serta Bagian Keuangan sebelum tanggal
10.Laporan bulanan berisi :
1. SDM GIZI
2. Kuantitas SDM gizi
3. Analisa SDM Gizi
4. Situasi dan kondisi SDM gizi
5. Sarana dan Prasarana, berisi :
a. Kelengkapan peralatan gizi
b. Masalah yang berhubungan dengan fasilitas yang belum teratasi.
6. Kinerja instalasi gizi
a. Pelayanan gizi
b. Pelaporan pelayanan gizi dilakukan secara rutin setiap bulan meliputi :
c. Makan pasien rawat inap dalam porsi
d. Jus senam hamil pasien rawat jalan
e. Catering diet pasien rawat jalan
f. Pesanan menu penunggu pasien
g. Bingkisan pasien
h. Konseling gizi rawat inap dan rawat jalan
i. Makan majlis, direksi, dokter tetap, dokter operasi
j. Snack majlis, direksi, dokter tetap, dokter part time, dokter tindakan, pejabat
struktural
k. Snack pertemuan dan snack karyawan malam
l. Snack pegawai khusus (Rongsen, Laundry)
7. Indikator mutu pelayanan gizi
a. Angka Sisa Makanan Pasien, dengan standar ≤ 20%.
b. Angka Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Pasien, dengan standar ≥ 90%.
c. Angka Kesalahan Diet Pasien, dengan standar 100%.
d. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) berhubungan dengan Patient Safety.
8. Pengembangan Gizi Terapan
Penelitian yang telah dilakukan bekerja sama dengan Mahasiswa Praktek adalah:
a. Pelaksanaan Hazard Analysis And Critical Control Point (HACCP) Pada
Proses Pembuatan Lauk hewani ikan bb rujak, tempe bb balado,telur bb kalio,
burger bistik tahun 2013.
b. Pengamatan Higiene Perorangan Dan Sanitasi Ruangan, Peralatan Di Instalasi
GiziRumahSakitRS Xxxxtahun2012.
c. Penilaian kualitas menu makanan pasienRumahSakitXxxxtahun 2013.
3. LAPORAN TAHUNAN
Laporan Tahunan dibuat oleh ManagerInstalasi Gizi setiap bulan Januari tahun
berikutnya dan diserahkan kepada Wadir Perencaaan, Pengembangan dan Pemasaran
serta Direktur.Laporan tahunan dibuat dengan format yang sama dengan format
59
laporan Bulanan, ditambah dengan Laporan Rencana Anggaran yang dibuat setahun
sekali menjelang akhir tahun anggaran.
60
BAB XI
PENUTUP
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
lainnya di rumah sakit, dan secara menyeluruh merupakan salah satu upaya dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan.
Pelayanan gizi yang bermutu akan membantu mempercepat proses penyembuhan pasien
sehingga memperpendek hari rawat dan penghematan biaya pengobatan.
Buku Pedoman Pengorganisasian ini memberikan gambaran tentang sumber daya, fasilitas,
tenaga dan lain-lain yang memadai, untuk memenuhi standar yang diperlukan dalam
penyelenggaraan pelayanan gizi rumah sakit.
61