Anda di halaman 1dari 74

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN PERTAHANAN

www.kemhan.go.id

BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF


STRATEGI DAN KEBIJAKAN PERTAHANAN NEGARA
BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF BELA NEGARA DAN PENANGANAN
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA KONFLIK
INDONESIA
MEDIA SOSIAL DAN BELA NEGARA:
BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF PENCEGAHAN KONFLIK
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI INDONESIA BELA NEGARA DAN KETAHANAN
LINGKUNGAN INDONESIA
PERAN STRATEGIS PUPUK BAGI
BELA NEGARA, POLITIK DAN KETAHANAN PANGAN
DEMOKRASI DI INDONESIA

EDISI KHUSUS 2017


1

EDISI KHUSUS 2017


MENTERI PERTAHANAN RI
DAN
SEGENAP WARGA KEMENTERIAN PERTAHANAN
MENGUCAPKAN

SELAMAT HARI BELA NEGARA 2017

EDISI KHUSUS 2017


2
DEWAN REDAKSI

Pelindung/Penasihat:

Menteri Pertahanan
Jenderal (Purn.) TNI Ryamizard Ryacudu

Sekjen Kemhan
Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja
EDISIS KHUSUS 2017
Pemimpin Umum:

Kapuskom Publik Kemhan


Brigjen TNI Totok Sugiharto, S. Sos

Pemimpin Redaksi:

Kabid Kermainfo Puskompublik


Kolonel Inf. Drs. Silvester Albert Tumbol, M.A.

Redaksi:

Letkol Arm. Joko Riyanto, M.Si.


Lettu Cku Lindu Baliyanto

Desain Grafis:

Pns Imam Rosyadi


Pns Mandiri Triyadi

Foto:

Fotografer Puskom Publik Kemhan

Percetakan & Sirkulasi:

Pns Nadia Maretti, S.Kom, M.M.

Diterbitkan oleh:
Puskom Publik Kemhan
Jl. Medan Merdeka Barat 13-14, Jakarta
Telp. 021-3829151

EDISI KHUSUS 2017


3
Serambi Redaksi

Para pembaca yang budiman,

Kami kembali menyapa para pembaca WIRA pada edisi khusus tahun
2017 ini.

Dalam Wira Edisi Khusus 2017 ini, tim redaksi mengetengahkan beberapa
tulisan yang berkaitan dengan Peringatan Hari Bela Negara diantaranya
Bela Negara dalam Perspektif Strategi dan Kebijakan Pertahanan Negara;
Bela Negara dalam Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia; Bela
Negara dalam Perspektif Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia;
Bela Negara, Politik dan Demokrasi di Indonesia; Bela Negara dan
Penanganan Konflik; Media Sosial dan Bela Negara: Pencegahan Konflik
Sosial; Bela Negara dan Ketahanan Lingkungan Indonesia; Peran Strategis
Pupuk Bagi Ketahanan Pangan; serta Bela Negara dalam gambar.

Untuk memperkaya artikel majalah WIRA ini, kami senantiasa


mengharapkan partisipasi pembaca untuk mengirimkan tulisan, baik
berupa artikel, opini, informasi, tanggapan ataupun kritik dan saran, melalui
email redaksi.wira@kemhan.go.id. Majalah WIRA juga dapat diakses dalam
jaringan online di laman www.kemhan.go.id.

Tim Redaksi

EDISI KHUSUS 2017


4
Daftar Isi
6 29
BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF BELA NEGARA, POLITIK DAN DEMOKRASI DI
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PERTAHANAN NEGARA INDONESIA
Dalam kehidupan politik, setiap warga negara mempunyai
kesamaan kedudukannya dalam hukum dan perundang-
undangan. Oleh karenanya, tidak selayaknya ada perlakuan
yang tidak adil terhadap warga negara dengan dalih apapun.

35
BELA NEGARA DAN PENANGANAN KONFLIK

Hakikat pembinaan kesadaran bela negara adalah upaya untuk Salah satu solusi yang dianggap signifikan untuk pencegahan
membangun karakter bangsa Indonesia yang memiliki jiwa konflik di Indonesia adalah program bela Negara, yaitu suatu
nasionalisme dan patriotisme serta memiliki ketahanan nasional program yang di desain sedemikian rupa sehingga bisa
yang tangguh. diterima oleh seluruh kalangan di Indonesia.

15 43
BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MEDIA SOSIAL DAN BELA NEGARA:
PENCEGAHAN KONFLIK
Pemerintah telah mengesahkan Peraturan Pemerintah
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan
Konflik Sosial.

51
Keppres No. 28 tentang peringatan Hari Bela Negara (HBN) BELA NEGARA DAN KETAHANAN LINGKUNGAN
ditandatangani pada tahun 2006. Sejak tahun itulah untuk pertama INDONESIA
kali peringatan HBN dilakukan dan peringatan tahun 2015
merupakan kali ke- 9. Bela Negara adalah hal penting dalam upaya mempertahankan
kedaulatan negara di berbagai bidang, keutuhan wilayah,
serta keselamatan bangsa. Pengejawantahannya dalam
kehidupan sehari-hari pun dapat menjadi salah satu kunci
21 keberadaan ketahanan lingkungan di Indonesia.

BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
59
PERAN STRATEGIS PUPUK BAGI KETAHANAN
PANGAN
Ketahanan Nasional terdiri atas beragam ketahanan:
ketahanan ideologi, ketahanan militer, ketahanan ekonomi,
ketahanan moneter, ketahanan sosial-budaya dll. Tapi
yang tidak kalah penting, dan tidak kalah strategis adalah
ketahanan pangan. Goyah ketahanan pangan bangsa, rakyat
akan rentan berontak dan regime yang berkuasa pun bisa
jatuh

Tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum


dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa
dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
65
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban BELA NEGARA DALAM GAMBAR
dunia.
EDISI KHUSUS 2017
5
Artikel

BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF


STRATEGI DAN KEBIJAKAN PERTAHANAN NEGARA
Oleh:
Brigadir Jenderal TNI Kup Yanto Setiono, M.A
Dirjakstra Ditjen Strahan Kemhan

PENDAHULUAN. mencapai tujuan nasional tersebut guna meraih cita-


cita bangsa Indonesia, yaitu mewujudkan negara
Kesadaran bela negara menjadi bagian penting dari Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
strategi nasional bangsa dan negara Indonesia guna makmur.
menghadapi berbagai ancaman, gangguan, hambatan,
dan tantangan. Sejarah berdirinya Negara Kesatuan Dalam rangka mencapai tujuan nasional dan cita-cita
Republik Indonesia (NKRI), yang diperoleh melalui bangsa Indonesia tersebut dibutuhkan suatu strategi
perjuangan panjang dan penuh pengorbanan, tidak nasional guna menghadapi dinamika perkembangan
dapat dilepaskan dari peran dan kontribusi dari seluruh lingkungan strategis, baik pada tataran global, regional,
komponen bangsa. Negara dan bangsa Indonesia maupun nasional. Setiap negara perlu memiliki
mengerahkan segenap daya upayanya dalam rangka strategi nasional, mengingat dinamika perkembangan
mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum lingkungan strategis tersebut tidak hanya dapat
dalam pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi memberikan pengaruh positif berupa peluang, namun
segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, juga dapat berpengaruh negatif berupa ancaman,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan gangguan, hambatan, dan tantangan, atau yang dikenal
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban sebagai hakikat ancaman bagi negara Indonesia.
dunia. Rakyat Indonesia bersama-sama berupaya

EDISI KHUSUS 2017


6
Strategi pertahanan negara yang dapat menjamin Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi “
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Setiap warga negara Undang-Undang Dasar Republik
sekaligus untuk merespon tantangan pertahanan Indonesia Tahun 1945, berbunyi “Setiap Warga Negara
negara ke depan, adalah penerapan Sistem Pertahanan Berhak dan Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Semesta dalam wujud Strategi Pertahanan Berlapis negara. Selanjutnya dalam Pasal 30 ayat (1) Undang-
yang menyinergikan lapis pertahanan militer dengan Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945,
lapis pertahanan nirmiliter. Strategi Pertahanan berbunyi “Tiap-tiap Warga negara berhak dan wajib
Berlapis yang memadukan lapis pertahanan militer dan ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
lapis pertahanan nirmiliter, merupakan manifestasi dari negara dan“. Penjabaran lebih lanjut tentang pembelaan
keikutsertaan seluruh warga negara Indonesia dalam negara tertuang dalam Undang-Undang Republik
upaya pertahanan negara dengan mendayagunakan Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
segenap sumber daya nasional secara maksimal. Hal Negara Pasal 9, yang menyebutkan bahwa bela negara
yang mendasar dari pertahanan negara yang bersifat adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
semesta tersebut adalah perlunya kesadaran bela oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan
negara dari seluruh warga negara Indonesia dari semua Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
lapisan masyarakat. dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Sikap dan perilaku tersebut tidak begitu saja
ESENSI BELA NEGARA DALAM PERTAHANAN muncul menjadi kesadaran setiap warga negara sejak
NEGARA. lahir, sehingga perlu ditumbuhkembangkan sejak dini
serta senantiasa dipelihara dan dikembangkan secara
Kesadaran bela negara telah diamanatkan dalam berkesinambungan melalui pembinaan kesadaran bela
Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara negara.

EDISI KHUSUS 2017


7
Hakikat pembinaan kesadaran bela negara adalah nasionalnya masing-masing yang terkadang
upaya untuk membangun karakter bangsa Indonesia berbenturan antara negara satu dan lainnya. Kondisi
yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme tersebut membuat negara perlu survive mengingat
serta memiliki ketahanan nasional yang tangguh guna semakin kuatnya persaingan dan tidak ada yang dapat
menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan menjamin bahwa sebuah negara akan tetap selamanya
Pancasila dan UUD 1945 dan terpeliharanya ada atau tetap berdiri. Untuk itu, agar tetap hidup,
pelaksanaan pembangunan nasional dalam mencapai negara harus dibela dan dilindungi dari berbagai macam
tujuan nasional. Terkait dengan hakikat tersebut, ada bentuk ancaman. Ketiga, “Siapa yang harus membela
tiga pertanyaan mendasar tentang bela negara yang negara?”. Tugas membela negara tidak bisa hanya
perlu dijawab guna lebih memahami makna dari bela digantungkan pada Tentara Nasional Indonesia (TNI)
negara itu sendiri. semata. Sebagaimana sistem pertahanan semesta, bela
negara harus melibatkan segenap komponen bangsa,
Pertama, “Apa yang harus dibela dari negara?”. UU termasuk di dalamnya seluruh warga negara, lembaga
Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara negara, lembaga kemasyarakatan, hingga partai politik
Pasal 4 menyebutkan bahwa pertahanan negara (suprastruktur dan infrastruktur politik).
bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan
negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan Guna terselenggaranya sistem pertahanan semesta
segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Pasal diperlukan Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN)
tersebut menunjukkan bahwa yang harus dibela dari bagi seluruh warga negara Indonesia. PKB merupakan
negara adalah kedaulatan negara, keutuhan wilayah, salah satu upaya untuk membangun daya tangkal
dan keselamatan bangsa. Kedua, “Mengapa negara yang sangat penting dilaksanakan guna memperkokoh
harus dibela?”. Setiap negara memiliki kepentingan pertahanan NKRI dari ancaman dan gangguan

EDISI KHUSUS 2017


8
terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara Keikutsertaan warga Negara Indonesia dalam upaya
dan keselamatan segenap bangsa. Pada dasarnya pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban
PKBN ditujukan untuk membangun, membentuk sikap konstitusional setiap warga Negara yang diwujudkan
mental dan karakter seluruh warga negera Indonesia dalam sikap dan perilaku yang dijiwai oleh kecintaan
agar memiliki rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa kepada negara dalam menjamin kelangsungan hidup
dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara dalam menjamin kelangsungan
negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara, serta hidup bangsa dan negara. Pemenuhan hak dan
memiliki kemampuan awal bela negara, baik secara psikis kewajiban tersebut ditujukan untuk membentuk
maupun fisik. Warga negara Indonesia yang memiliki kekuatan pertahanan negara dalam rangka menjaga
kesadaran bela negara yang bersifat semesta, dalam kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan
rangka menjaga keadulatan negara, keutuhan wilayah bangsa.
dan keselamatan bangsa. Sejalan dengan kebijakan
pembangunan pertahanan negara, pemerintah telah Program bela negara merupakan program inisiatif
menetapkan kebijakan pembangunan karakter bangsa Kementerian Pertahanan yang merupakan program
sebagai bagian dari revolusi mental melalui program bela nasional. Program ini baru kami mulai pada bulan
negara. Program ini dimaksudkan untuk menyiapakan Oktober tahun 2015 dan Kementerian Pertahanan
sumber daya manusia, serta penguatan jati diti bangsa menargetkan 100 juta warga negara untuk ikut
yang berkepribadian dan berkebudayaan dalam sistem program ini dalam 10 tahun ke depan. Sebagai langkah
pertahanan negara. awal, Pemerintah telah memulai program ini dengan

EDISI KHUSUS 2017


9
menyiapkan 4,500 warga negara dididik dan dilatih Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, khususnya
dari 45 kabupaten/Kota seluruh Indonesia sebagai pada Pasal 30 ayat (D dan (2) yang berbunyi: Tiap-
kader bela negara yang memiliki tingkat disiplin dan tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
jiwa patriotisme yang tinggi. Pada perkembangan usaha pembelaan negara; dan syarat-syarat tentang
selanjutnya nilai-nilai Pendidikan Kesadaran Bela pembelaan negara diatur dengan undang-undang.
Negara diintegrasikan ke dalam kurikulum Pendidikan Demikian pula setelah UUD 1945 diamandemen
Tinggi dan Pendidikan Menengah. Pada Tahun 2015 pada tahun 2001, hasil revisinya secara konsisten
telah terbina 67,1 Juta Kader, tahun 2016 sebanyak tetap mencantumkan aturan mengenai bela negara
71,2 Juta Kader serta tahun 2017 telah bertambah yaitu pada Pasal 27 ayat (3).pada tahun 2002. Hasil
menjadi 74,3 Juta orang Kader Bela Negara. (Laporan 3 revisinya secara konsisten tetap mencantumkan aturan
tahun Pemerintahan Jokowi-JK). Nilai-nilai Bela Negara mengenai bela negara, yaitu pada Pasal 27 ayat (3).
sangat penting untuk ditanamkan kepada seluruh
warga negara, sebagai upaya memperkuat militansi Upaya bela negara juga telah diamanatkan
sekaligus untuk membangun daya tangkal bangsa dalam pengaturannya melalui undang-undang ketika
menghadapi kompleksitas ancaman guna mewujudkan diberlakukan Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun
Ketahanan Nasional yang tangguh. 1954 tentang Pertahanan Negara Republik Indonesia,
selanjutnya Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 1982
SEJARAH PEMBINAAN KESADARAN BELA tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan
NEGARA. Keamanan Negara Republik Indonesia, dan saat ini
digantikan oleh Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun
Sesungguhnya, sejak berdirinya Negara Kesatuan 2002 tentang Pertahanan Negara. Upaya perancangan
Republik Indonesia (NKRI). Masalah bela negara telah dan pengajuannya selama ini terus dilakukan, namun
menjadi salah satu materi utama yang diatur dalam belum mencapai hasil yang diharapkan.

EDISI KHUSUS 2017


10
Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 1954 tentang Undang Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan
Pertahanan Negara Republik Indonesia mengatur Pokok Pertahan Keamanan Negara Republik Indonesia.
bahwa hak dan kewajiban warga negara untuk turut Sedangkan secara khusus, rakyat terlatih kemudian
serta dalam pertahanan negara dapat dilakukan dalam diatur dalam Undang-Undang Nomor 56 Tahun 1999.
bentuk-bentuk rakyat yang terlatih untuk menjalankan
perlawanan dan Angkatan Perang yang terdiri dari Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang
mereka yang masuknya berdasarkan perjanjian sukarela Pertahanan Negara, merubah aturan komponen
dan mereka yang masuknya berdasarkan wajib militer. pertahanan negara, dimana sistem pertahanan negara
Selanjutnya, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun dalam menghadapi ancaman militer menempatkan
1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama
Keamanan Negara Republik Indonesia mengatur bahwa dengan didukung oleh komponen cadangan dan
sistem pertahanan keamanan rakyat semesta dibina komponen pendukung. Sedangkan dalam menghadapi
untuk mewujudkan daya dan kekuatan tangkal dengan ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah
membangun, memelihara dan mengembangkan secara di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai
terpadu dan terarah segenap komponen kekuatan dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi
pertahanan keamanan negara, yang terdiri atas: Rakyat dengan didukung oleh unsur- unsur lain dari kekuatan
Terlatih sebagai komponen dasar; Angkatan Bersenjata bangsa.
beserta Cadangan Tentara Nasional Indonesia sebagai
komponen utama; Perlindungan Masyarakat sebagai Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang RI
komponen khusus; serta, Sumber daya alam, sumber Nomor 3 Tahun 2002, maka Undang-Undang Nomor
daya buatan dan prasarana nasional sebagai komponen 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
pendukung. Selanjutnya diberlakukan Undang-Undang Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 1988 tentang Perubahan atas Undang- (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982

EDISI KHUSUS 2017


11
Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Nomor tentang Pertahanan Negara, sebagaimana yang
3234) sebagaimana telah diubah dengan Undang- tercantum dalam Buku Putih Pertahanan Negara Tahun
Undang Nomor 1 Tahun 1988 tentang Perubahan 2015 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan,
atas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982 tentang kesadaran bela negara Warga Negara Indonesia
Ketentuan- Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan ditempatkan pada posisi yang sangat strategis, yaitu
Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik sebagai fondasi/landasan pada piramida sumber daya
Indonesia Tahun 1988 Nomor 3, Tambahan Lembaran pertahanan negara. Sumber daya pertahanan dikelola
Negara Nomor 3368), dinyatakan tidak berlaku. melalui proses transformasi untuk mengubah potensi
Demikian pula halnya dengan aturan-aturan hukum sumber daya dan sarana prasarana nasional menjadi
yang mengatur bela negara secara khusus, seperti elemen-elemen kekuatan nasional. Elemen-elemen
Undang-Undang Nomor 56 Tahun 1999 tentang kekuatan tersebut meliputi sumber daya pertahanan
Rakyat Terlatih, juga menjadi tidak berlaku. militer dan nirmiliter yang dikerahkan secara bersinergi
dalam upaya pertahanan negara.
Berkaitan dengan adanya dinamika perubahan
peraturan perundang-undangan yang mengatur BELA NEGARA DALAM PERTAHANAN MILITER
mengenai penyelenggaraan bela negara, sudah DAN PERTAHANAN NIRMILITER
sepatutnya dilakukan suatu analisis untuk mengetahui
dan mendalami perkembangan konstruksi politik Sumber daya pertahanan militer merupakan hasil
hukum bela negara pasca kemerdekaan RI hingga era tranformasi dari kekuatan komponen pertahanan militer
reformasi saat ini. yang terbentuk dari beberapa kekuatan pertahanan
negara, meliputi komponen Utama yang diperkuat
Dalam kebijakan pertahanan negara yang mengacu dengan komponen Cadangan dan Pendukung.
kepada Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 Komponen Utama adalah TNI yang siap digunakan

EDISI KHUSUS 2017


12
untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan. TNI dan pemerintah daerah dalam kerangka kesiapan
bertugas untuk menegakkan kedaulatan negara, menghadapi ancaman nonmiliter, yang disusun menjadi
mempertahankan keutuhan wilayah dan melindungi Unsur Utama dan Unsur lain kekuatan bangsa. Unsur
keselamatan bangsa, melaksanakan operasi Militer Utama terdiri atas Kementerian/Lembaga di luar bidang
untuk Perang (OMP) dan operasi Militer Selain Perang pertahanan yang melaksanakan fungsi sesuai dengan
(OMSP), serta ikut secara aktif dalam tugas pemeliharaan bentuk dan sifat ancaman nonmiliter yang dihadapi,
perdamaian regional dan internasional. Penyiapan dan serta bersinergi dengan kekuatan bangsa lainnya
pengorganisasian Komponen Cadangan dibentuk dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pertahanan
dalam satuan-satuan sesuai kebutuhan komponen negara. Unsur lain kekuatan bangsa terdiri atas
Utama, sehingga pada saat mobilisasi sudah dapat Kementerian/Lembaga bidang pertahanan, termasuk
diintegrasikan. Sedangkan Komponen Pendukung TNI serta segenap kekuatan bangsa lain yang berperan
dikelompokkan dalam segmen-segmen yang terdiri atas mendukung efektivitas dan efisiensi tugas-tugas Unsur
tiga unsur, yakni sumber daya manusia (garda bangsa, Utama dalam rangka menghadapi ancaman nonmiliter.
tenaga ahli/profesi, dan warga negara lainnya), sumber
daya alam/buatan yang diwujudkan menjadi logistik RANCANGAN UU TERKAIT BELA NEGARA
wilayah dan cadangan material strategis serta sarana
dan prasarana nasional yang dikelompokkan dalam Kementerian Pertahanan selama ini terus
sarana dan prasarana matra darat, matra laut, dan berupaya untuk mendorong adanya undang-undang
matra udara, serta industri nasional untuk digunakan yang mengatur mengenai bela negara sebagaimana
bagi kepentingan pertahanan. diamanatkan dalam UUD 1945. Sejumlah rancangan
undang-undang (RUU) yang berkaitan dengan bela
Sumber daya pertahanan nirmiliter dikelola oleh negara telah sejak lama masuk dalam Program
Kementerian/Lembaga di luar bidang pertahanan Legislasi Nasional (Prolegnas). Dalam Prolegnas

EDISI KHUSUS 2017


13
RUU tersebut masuk dalam
daftar tunggu (waiting list),
dan akan dibahas pada tahun
berikutnya.

Secara das sollen, bela negara


sebagai bagian dari pertahanan
negara, menjadi faktor yang
menentukan dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa
dan negara. Negara tidak akan
mampu survive mempertahankan
eksistensinya tanpa didukung
oleh kontribusi warga negara.
Berdasarkan pemikiran tersebut,
seharusnya produk hukum
tentang bela negara tidak
banyak mengalami hambatan
2005-2009 yang ditetapkan melalui Keputusan DPR dalam proses perancangan dan pengesahannya
RI Nomor 01/DPR-Rl/111/2004-2005 tentang karena menjadi kebutuhan bersama yang bersifat
Persetujuan Penetapan Program Legislasi Nasional fundamental. Namun secara das sein, tidak selamanya
Tahun 2005-2009, terdapat 284 prioritas RUU kepentingan-kepentingan yang bersifat mendasar
untuk digarap selama periode lima tahun tersebut. tersebut terfasilitasi pengaturannya dengan produk
(Badan Pembinaan Hukum Nasional). Lima prioritas hukum, mengingat hukum tidak dapat dilepaskan dari
RUU di antaranya yang masuk dalam daftar tersebut pengaruh politik. (Moh. Mahfud Md.1998).
adalah RUU tentang Bela Negara (nomor urut 258),
RUU tentang Komponen Cadangan Pertahanan Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di
Negara (nomor urut 262), RUU tentang Komponen atas, pembahasan permasalahan politik hukum bela
Pendukung (nomor urut 263), RUU tentang Pelatihan negara yang sedang berlangsung di Indonesia menjadi
Dasar Kemiliteran Secara Wajib (nomor urut 265), sangat menarik dan bahkan dibutuhkan, untuk lebih
dan RUU tentang Pengabdian di Bidang Pertahanan memahami fenomena yang telah diuraikan di atas.
Sesuai dengan Profesi (nomor urut 266). Dalam Sejumlah penelitian yang pernah dilakukan tentang
perkembangannya RUU tentang Bela Negara kembali bela negara ditinjau dari aspek hukum, sejauh ini belum
masuk dalam daftar Prolegnas 2010-2014, namun menjangkau permasalahan dari sisipolitik hukum,
Bela Negara pada akhirnya tidak termasuk dalam 123 yang sesungguhnya sangat penting untuk memahami
UU yang dibahas dan disahkan dari 247 RUU dan 5 bagaimana hukum yang mengatur bela negara dapat
RUU kumulatif terbuka yang terdaftar dalam Prolegnas menjadi sarana kontrol sosial (social order) atau
2010-2014 tersebut. (Prolegnas 2010-2014). justru sebagai alat rekayasa sosial engineering) dalam
kehidupan bangsa Indonesia.
Saat ini Kementerian Pertahanan berupaya
mengintegrasikan sejumlah RUU yang berkaitan
dengan bela negara menjadi RUU Pengelolaan Sumber
Daya Nasional (PSDN) Pertahanan Negara. RUU ***
PSDN Pertahanan Negara merupakan simplifikasi dari
RUU Bela Negara, RUU Komponen Pendukung, RUU
Komponen Cadangan, Mobilisasi dan Demobilisasi.

EDISI KHUSUS 2017


14
Artikel

BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH


PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Oleh:
Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M.Hum
–– Guru Besar Ilmu Sejarah pada FIB UI
–– Dosen Fakultas Strategi Pertahanan Unhan

Sumber: sejarahpusdikzi

Dalam undangan peringatan Hari Bela Negara terjadi? Ketika makna dilekatkan kepada peristiwa
(HBN) tahun 2015 disebutkan sebagai yang ke-67, barulah ia menjadi penting dan karenanya dihargai dan
berdasarkan peristiwa 19 Desember 1948. Apakah itulah kesadaran sejarah.
peringatan yang ke-67 itu benar, padahal Keppres
No. 28 tentang peringatan Hari Bela Negara (HBN) Dasar yang digunakan untuk menetapkan
ditandatangani pada tahun 2006. Sejak tahun itulah peringatan HBN adalah peristiwa 19 Desember 1948,
untuk pertama kali peringatan HBN dilakukan dan ketika pasukan Belanda pada pagi hari menyerang dan
peringatan tahun 2015 merupakan kali ke- 9. Dalam menduduki Yogyakarta, ibukota Republik Indonesia.
talian ini perlu sedikit diulas mengapa hal sepele bisa jadi Agresi itu merupakan aksi militer kedua Belanda
masalah sejarah. Sesungguhnya masalah itu merupakan setelah yang pertama pada Juli 1947 terhenti karena
cara berpikir sejarah yang keliru. Sejarah seolah-olah perintah Dewan Keamanan PBB atas desakan negara
sesuatu yang begitu saja ada. Hal ini berkait dengan Ukraina (Uni-Soviet). Artinya bahwa tujuan Belanda
kesadaran sejarah. Masa lampau tetap menjadi masa untuk menghancurkan Republik Indonesia sudah
lampau kecuali ia diberi makna. Sebelum itu mesti ada dirancang dengan cermat. Generasi muda Indonesia
pertanyaan terlebih dahulu untuk diajukan, apa yang harus memahami bahwa Belanda datang kembali untuk

EDISI KHUSUS 2017


15
menjajah setelah berakhirnya pendudukan Jepang. Ibukota telah jatuh, Presiden dan Wakil Presiden
Hanya dalam waktu kurang lebih satu bulan pasukan serta beberapa pejabat tinggi lainnya telah ditangkap
Belanda “membonceng” pasukan Sekutu ke Indonesia dan diasingkan, tetapi apakah berarti Belanda berhasil
yang bertugas mengambil alih dan melucuti Jepang. menghancurkan republik. Fakta sejarah menunjukkan
tidak demikian. Pusat kekuatan (center of gravity) suatu
Pada hari Yogyakarta diduduki pasukan Belanda, bangsa ternyata ada pada rakyatnya. Sikap kalangan
Presiden Soekarno, Wakil Presiden Moh. Hatta dengan sipil yang tetap berada di Yogya tidak mau bekerja
beberapa petinggi republik ditawan dan diasingkan sama dengan pemerintah pendudukan Belanda,
ke Sumatera. Soekarno bersama Syahrir dan Agus sedangkan pasukan gerilya yang dipimpin Jenderal
Salim ke Prapat kemudian kecuali Syahrir dibawa ke Sudirman membuktikan bahwa bangsa Indonesia
Bangka bergabung dengan Moh. Hatta. Sementara masih melakukan perlawanan.
mereka digiring ke lapangan terbang Maguwo untuk
diterbangkan ke Sumatera, Jenderal Sudirman keluar Pada hari Presiden Soekarno dan Wakil Presiden
Yogya memulai bergerak memimpin gerilya. Meskipun Mohammad Hatta beserta pejabat tinggi lainnya,
semula Presiden Soekarno akan memimpin sendiri masih sempat memberi mandat kepada Syafrudin
gerilya rakyat manakala Belanda menyerang republik, Prawiranegara, ketika itu sebagai Menteri Kemakmuran
namun dengan pertimbangan tertentu kenyataannya sedang meninjau Sumatera Barat, untuk melaksanakan
tidak demikian. Begitulah sejarah adalah peristiwa tugas sebagai Ketua Pemerintahan Darurat Republik
sebagaimana ia terjadi. Interpretasi atas peristiwa Indonesia (PDRI). Atas mandat itu maka Syafrudin
merupakan makna yang diambil dari fakta sejarah. menyusun suatu pemerintahan untuk meneruskan

Sumber: pinterest

EDISI KHUSUS 2017


16
eksistensi Republik Indonesia. Perjuangan bangsa membuktikan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia
Indonesia untuk memertahankan kedalautannya terus bukan seperti bangsa yang memperolehnya sebagai
dijalankan melalui strategi perjuangan diplomasi dan “hadiah”, tetapi dengan “berdarah”. Kalau kata-kata Bung
bersenjata. Karno boleh digunakan, Indonesia sebagai bangsa yang
telah digembleng dari kawah Candradimuka, seperti
Indonesia adalah bangsa yang cinta damai tetapi lebih Jabang Tetuka yang kelak menjadi dewasa sebagai
mencintai kemerdekaan. Makna kemerdekaan sangat Raden Gatutkaca, Satria Pandawa yang gagah perkasa.
berharga dan merupakan hak azasi manusia. Paragraf Bung Karno menggambarkan kesaktiannya dengan
pertama Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 kata-kata “otot kawat balung wesi” sehingga “ora tedas
menyebutkan “bahwa sesungguhnya kemerdekaan tapak paluning pande” (“tidak mempan dihantam palu”).
itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, Inilah bangsa yang di dalam memperjuangkan cita-cita
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan melawan musuh maha berat tanpa mengeluh karena
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan selalu dengan semangat “rawe-rawe rantas malang-
perikeadilan”. Sedangkan pada alinea kedua berbunyi malang putung”. Sekeras dan sekuat apapun rintangan
“dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia akan dihadapi dengan sekuat tenaga. Indonesia adalah
telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan bangsa berjuang keras dan penuh dinamika dalam
selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia ke mencapai kemerdekaannya. Ternyata hanya sedikit
depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia bangsa dunia yang dalam memperoleh kemerdekaannya
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. dari penjajahan asing melalui perjuangan panjang dan
berat. Di antara yang sedikit itu termasuk Indonesia.
Unsur kalimat “… telah sampailah …” memperlihatkan
pengertian adanya proses perjuangan panjang Mungkin tidak banyak diketahui, bahwa
dengan kerja keras dan penuh pengorbanan. Sejarah Mohammad Hatta pada 1928 pernah diadili di Negeri

Sumber: politiktoday.com

EDISI KHUSUS 2017


17
Sumber:pendidikan60detik

Belanda, tempat ia menempuh ilmu. Dalam pidato dengan jelas di dalam paragraf ke-empat Pembukaan
pembelaannya ia mengatakan, “kami seperti halnya Undang-Undang dasar 1945 “dan ikut melaksanakan
bangsa Belanda dalam memperjuangkan kemerdekaan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
dari kolonialisme Spanyol, selama Delapan Puluh Tahun perdamaian abadi dan keadilan sosial…”. Oleh karena itu
(de Tachtige Oorlog) memiliki pejuang dan pahlawannya; pula rasa kebangsaan Indonesia bersifat kemanusiaan
kami pun bangsa Indonesia demikian pula. Kami punya di tengah pergaulan dunia. Bung Karno seringkali
para pejuang dan pahlawan yang berjuang hebat di mengemukakan bahwa nasionalisme Indonesia justru
antaranya Pangeran Diponegoro dan Tuanku Imam tumbuh subur di taman sarinya internasionalisme.
Bonjol”.
Proses terbentuknya identitas keindonesiaan
Sedangkan Ir. Soekarno mengatakan ungkapan muncul seiring dalam perjalanan perjuangan bangsa
yang sering dikelirukan bunyinya “hanya bangsa melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Di tengah-
yang menghargai sejarah dan pahlawannya lah yang tengah perlakuan ketidakadilan kolonial, bangsa
patut menjadi bangsa yang besar”. Sementara yang Indonesia melancarkan gerakan emansipasi untuk
sering kita dengar “bangsa yang besar adalah bangsa meraih kemerdekaan. Semangat persatuan menjadi
menghargai pahlawannya”. Pada ungkapan yang modal utama perjuangan. Sumpah Pemuda tahun 1928
terakhir tidak ada logika kausalitas dalam arti bukankah merupakan tonggak penting dalam perwujudan sikap
seharusnya “menghargai” lebih dahulu sebagai bersatu untuk bertanah air satu, berbangsa satu dan
prasyarat baru kemudian “menjadi bangsa yang besar”. menjunjung tinggi bahasa nasional—Bahasa Indonesia.
Bangsa Indonesia sesungguhnya bukanlah bangsa yang Dengan semangat dan nilai-nilai itu bangsa Indonesia
menyukai cara-cara kekerasan di dalam meraih tujuan mewujudkan sebuah negara melalui proklamasi
termasuk kemerdekaan bangsanya. Hal itu terungkap kemerdekaan pada tahun 1945. Selanjutnya, keutuhan

EDISI KHUSUS 2017


18
kewilayahan negara diperjuangkan dengan Deklarasi Seiring dengan kemunculan elite modern, sebagai
Juanda pada 13 Desember 1957 dan Indonesia konsekuensi tak terduga dari diperkenalkannya
akhirnya diakui oleh United Nations Convention of Law pendidikan oleh Belanda, lahirlah bentuk perjuangan
on the Sea (UNCLOS) sebagai negara kepulauan pada yang berbeda dari periode sebelumnya. Perjuangan
1982. di awal abad ke-20 dilakukan melalui organisasi
diawali dengan Budi Utomo, Serikat Islam, Indische
Bangsa yang modern memiliki acuan dan panduan Partij, Perhimpunan Indonesia dan lainnya. Dalam
dalam menempuh perjalanan untuk mewujudkan cita- perkembangannya muncullah kesadaran baru dari
citanya yakni nilai-nilai yang terbentuk dari pengalaman penduduk di kepulauan yang melintasi batas-batas
bangsa. Nilai-nilai itulah yang menjadi modal kekuatan kedaerahan. Masa ini dalam sejarah Indonesia dikenal
untuk menghadapi tantangan yang berasal dari dalam sebagai pergerakan nasional.
dan luar di tengah-tengah perubahan global. Pada
dasarnya pengalaman perjalanan bangsa merupakan Kesadaran kebangsaan itulah yang kemudian
dokumen kebangsaan berisikan tekad, cita-cita dan melahirkan semangat persatuan. Semangat itu ditempa
harapan yang diperjuangkan dan mewujud di dalam oleh rasa senasib hidup di bawah belenggu kolonial
wadah “rumah” Republik Indonesia. sehingga menimbulkan solidaritas. Dengan landasan
itu strategi perjuangan pergerakan dan kemerdekaan
Perjuangan itu tampak dari sejumlah perlawanan dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, yang
dalam menentang imperialisme dan kolonialisme di dilakukan secara kooperatif, yakni dengan cara
berbagai daerah antara lain perlawanan yang dilakukan memanfaatkan sarana yang dibentuk kolonial Belanda,
oleh Sultan Baabullah, Pattimura Sultan Hasanuddin, seperti melalui Volksraad. Lembaga itu semacam
Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Teuku “dewan rakyat”, namun anggotanya tidak dipilih
Umar. Pada umumnya perlawanan tersebut gagal melainkan diangkat. Tokoh nasional yang kemudian
karena ciri kedaerahan yang terbatas sehingga tidak diangkat sebagai pahlawan nasional, Muhammad
mampu mengatasi kekuatan kolonial. Husni Thamrin misalnya menggunakan strategi seperti

Sumber:okeinfo.net

EDISI KHUSUS 2017


19
ini. Kedua, perjuangan yang dilakukan dengan cara narkoba, terorisme, media-sosial, dan serangan budaya,
non-kooperatif. Strategi ini dilakukan oleh kaum non- yang sesungguhnya tidak semudah ketika musuh hadir
kooperasi tidak dengan menggunakan fasilitas yang dalam bentuk fisik berupa penjajahan seperti dahulu.
dibuat dan diberikan pemerintah kolonial Belanda. Generasi emas Indonesia akan sia-sia terbentuk jika
Soekarno melalui perjuangan Partai Nasional Indonesia tidak dipersiapkan sedini mungkin dengan kompetensi
yang didirikan pada 1927 adalah contoh perjuangan kecerdasan, ketrampilan serta karakter yang konsisten
dengan strategi ini. Apapun strateginya, semangat dengan cita-cita bangsa, sebagai sikap bela negara.
persatuan itulah yang kemudian menjadi modal bangsa
meraih kemerdekaan. ***

Kini ancaman terhadap bangsa justru semakin berat Daftar Pustaka


dan komplek sifatnya. Kalau dahulu musuh berwujud
fisik berupa penjajahan asing, kini sumber ancaman –– K
ahin, George McTurnan. Nationalism and Revolution
tidak hanya dari luar tetapi dari dalam negeri. Bentuk in Indonesia. Ithaca: Cornell University Press, 1952
dan ciri musuh sebagai ancaman dalam peperangan
sekarang bersifat non-tradisional bahkan dengan –– M
ohammad Hatta, Indonesia Merdeka. Jakarta:
proxy-war yang sering tidak disadari bahwa musuh Penerbit Bulan BIntang, 1976.
menggunakan pihak yang ada di dalam tubuh bangsa
sendiri. Negeri Indonesia yang kaya dengan sumber –– _ ______________, Memoir Hatta, Jakarta: Penerbit
daya alamnya menjadi incaran berbagai kepentingan Tinta Mas, 1972.
negara-negara asing. Hakikat bela negara adalah
menjaga kekayaan itu dengan menafaatkan untuk –– Z
uhdi, Susanto, Nasonalisme, Laut, dan Sejarah.
sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Sikap Bela Depok: Penerbit Komunitas bamboo, 2014.
Negara mau tidak mau masuk ke dalam konteks
peperangan. Perang dengan bentuk dan sifat yang –– _____________, Integrasi Bangsa Dalam Bingkai
tidak mudah diidentifikasi wujudnya harus dihadapi Keindonesiaan. Jakarta: Widya Sastra, 2017.
dengan kemampuan bangsa di segala aspek kehidupan.
Musuh dalam peperangan sekarang menyerang melalui

Sumber: eskify.com

EDISI KHUSUS 2017


20
Artikel

BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
Oleh:
Marsekal Pertama TNI Bambang Eko S., S.H., M.H
Kepala Biro Hukum Setjen Kemhan

Seiring dengan perkembangan globalisasi yang Tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana
melanda dunia, mengakibatkan pula terjadinya pola yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
pikir dan sikap sebagian masyarakat yang berpotensi yaitu melindungi segenap bangsa dan tumpah
sebagai ancaman ideologi antara lain adanya kegiatan darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
terorisme, radikalisme, peredaran dan penyalahgunaan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
narkoba, serta bentuk kegiatan melawan hukum melaksanakan ketertiban dunia. Guna mewujudkan
lainnya. Permasalahan ini harus dilakukan suatu upaya tujuan nasional tersebut perlu proses salah satunya
untuk menanggulangi dalam rangka memperkuat mengembangkan upaya membangun sistem
sistem keamanan nasional yang merupakan kondisi pertahanan negara baik secara fisik maupun non fisik
dinamis bangsa dan NKRI yang menjamin keselamatan, antara lain diantaranya membentuk dan membina
kedamaian dan kesejahteraan warga, masyarakat dan kesadaran bela negara.
bangsa, terlindunginya kedaulatan dan keutuhan
wilayah negara serta keberlangsungan pembangunan Bela negara merupakan salah satu strategi
nasional dan segala ancaman untuk mewujudkan pertahanan negara yang harus dilakukan sesuai
tujuan nasional. ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai

EDISI KHUSUS 2017


21
salah satu strategi dalam menanggulangi berbagai DASAR HUKUM
ancaman ideologi, keutuhan bangsa dan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bela Negara Konsepsi hukum bela negara di Indonesia dengan
adalah keikutsertaan warga negara dalam usaha mendasarkan kepada Undang-Undang Dasar 1945
penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan khususnya Pasal 27 ayat (3) Setiap warga negara berhak
melalui upaya pembelaan negara. Upaya Bela Negara dan wajib ikut serta dalam upaya Pembelaan Negara
merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dan Pasal 30 ayat (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan
dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Republik Indonesia yang berdasarkan kepada Pancasila negara. Dari kedua ketentuan tersebut dapat dipahami
dan Undang-Undang Dasar 1945, dalam menjamin bahwa bela negara merupakan hak dan kewajiban
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. konstitusional warga negara Indonesia. Konsepsi Bela
Adapun kriteria warga negara yang memiliki kesadaran Negara ini secara substansial mengandung lima nilai
negara adalah mereka yang bersikap dan bertindak yaitu: cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara,
senantiasa berorientasi pada nilai-nilai bela negara. yakin Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban
untuk bangsa dan negara, dan memiliki kemampuan
Sehubungan dengan uraian di atas, maka awal bela negara.
pembahasan bela negara dalam perspektif peraturan
perundang-undangan di Indonesia merupakan suatu Hak dan kewajiban konstitusional tersebut
hal penting untuk memperkuat sistem keamanan selanjutnya dijabarkan di dalam Undang-Undang
nasional. Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

EDISI KHUSUS 2017


22
dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang 1. Pada Lampiran angka 3 huruf a nomor 9)
Pertahanan Negara. Pasal 68 Undang-Undang tentang mengenai Pembangunan Karakter Bangsa,
Hak Asasi Manusia menentukan bahwa setiap warga menyatakan bahwa pembangunan karakter
negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara, bangsa sebagai bagian dari revolusi mental
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 9 ayat diselenggarakan melalui pembinaan kesadaran
(1) Undang-Undang Pertahanan Negara menentukan dan kemampuan bela negara bagi Warga
bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut Negara Indonesia untuk menyiapkan sumber
serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam daya manusia pertahanan negara, serta
penyelenggaraan pertahanan negara. Selanjutnya penguatan jati diri bangsa yang berkepribadian
pada Pasal 9 ayat (2) ditentukan bahwa keikutsertaan dan berkebudayaan berdasarkan Pancasila dan
warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
dimaksud dalam ayat (1) diselenggarakan melalui: Tahun 1945.
pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar
kemiliteran, pengabdian sebagai prajurit TNI secara 2. Pada Lampiran angka 3 huruf b nomor 6)
sukarela atau wajib, dan pengabdian sesuai profesi. mengenai Pemberdayaan Kementerian/
Lembaga dan Pemerintah Daerah, menyatakan
Pada Tahun 2015 Presiden telah menerbitkan bahwa Pemberdayaan Kementerian/Lembaga
Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2015 tentang dan Pemerintah Daerah melalui peningkatan
Kebijakan Umum Pertahanan Negara Tahun 2015- kesadaran bela negara di lingkungan
2019, yang pada intinya mengatur : Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah,
baik terhadap unsur utama maupun unsur

EDISI KHUSUS 2017


23
lain kekuatan bangsa, melalui kapasitas dan pedoman pembinaan kesadaran bela negara menjadi
sinergitas kekuatan dalam menghadapi ancaman pedoman bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah
guna mendukung pertahanan negara. Daerah, dan komponen bangsa lainnya dalam
melakukan pembinaan kesadaran bela negara dalam
Menindaklanjuti ketentuan tersebut di atas, rangka mendukung sistem pertahanan negara.
pada tanggal 6 Agustus 2015 telah ditandatangani
Kesepakatan Bersama antara Kementerian Pertahanan, PENYELENGGARAAN BELA NEGARA
Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan
Keamanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi negara diselenggarakan melalui:
Birokrasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, a. Pendidikan kewarganegaraan;
Kementerian Agama, Kementerian Pemuda dan Olah
Raga, Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kwartir Pendidikan kewarganegaraan merupakan upaya
Nasional Gerakan Pramuka mengenai Pembinaan membina kesadaran peserta didik untuk ikut serta
Kesadaran Bela Negara. dalam pembelaan negara. Pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membina dan meningkatkan usaha
Selanjutnya pada Tahun 2016 Menteri Pertahanan pertahanan negara dengan menanamkan komitmen
menerbitkan Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 32 kebangsaan, termasuk mengembangkan nilai, perilaku
Tahun 2016 tentang Pedoman Pembinaan Kesadaran dan bertanggung jawab sebagai warga negara
Bela Negara. Pada Pasal 2 diatur ketentuan bahwa Indonesia.

EDISI KHUSUS 2017


24
Salah satu materi yang wajib dimuat dalam kurikulum TNI, misalkan pelatihan dasar militer yang diberikan
pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi kepada Resimen Mahasiswa sebagai upaya untuk
adalah Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini sesuai menanamkan rasa cinta tanah air, memperkenalkan
dengan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 20 Tahun dan mempersiapkan sikap disiplin dan karakter yang
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang pada harus dimiliki anggota Resimen Mahasiswa.
intinya menentukan bahwa kurikulum pendidikan
dasar dan menengah maupun pendidikan tinggi wajib c. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional
memuat antara lain pendidikan kewarganegaraan. Indonesia secara sukarela atau secara wajib;
Penjelasan dari ketentuan tersebut bahwa pendidikan
kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk Upaya pembelaan negara melalui pengabdian
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa sebagai Prajurit TNI diatur dalam Pasal 6 Undang-
kebangsaan dan cinta tanah air. Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara
Nasional Indonesia yang menyatakan bahwa Tentara
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib; Nasional Indonesia sebagai alat pertahanan negara
berfungsi sebagai penangkal terhadap setiap bentuk
Pelatihan dasar militer secara wajib dikenal dalam ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah,
Tentara Nasional Indonesia yang diberikan kepada dan keselamatan bangsa, serta penindak terhadap
prajurit sebagai pendidikan pertama yaitu pendidikan setiap bentuk ancaman dan pemulih terhadap kondisi
untuk membentuk Prajurit Siswa menjadi anggota TNI keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan
yang ditempuh melalui pendidikan dasar keprajuritan. keamanan. Sesuai Pasal 21 Undang-Undang Nomor 34
Namun demikian, pelatihan dasar militer dapat pula Tahun 2004, Prajurit adalah warga negara Indonesia
diberikan terhadap warga negara di luar dari institusi yang memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam

EDISI KHUSUS 2017


25
peraturan perundang-undangan dan diangkat oleh diatur dalam Permenhan Nomor 32 Tahun 2016
pejabat yang berwenang untuk mengabdikan diri dalam tentang Pedoman Pembinaan Kesadaran Bela
dinas keprajuritan. Negara, dinyatakan bahwa strategi PKBN merupakan
pedoman dalam penyusunan operasionalisasi PKBN
d. Pengabdian sesuai dengan Profesi yang selanjutnya menjadi pedoman bagi kementerian,
lembaga pemerintah dan pemerintah daerah dalam
Upaya pembelaan negara melalui pengabdian menyusun perencanaan PKBN, sehingga tercipta
sesuai profesi diatur dalam Undang-Undang Nomor kesepahaman guna terwujudnya kesatuan pola dan
3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yaitu tindakan agar dapat berjalan efektif dan efisien sesuai
bahwa pengabdian warga negara yang mempunyai dengan sasaran yang ditetapkan. Beberapa Kebijakan
profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan negara Pembinaan PKBN tersebut antara lain:
termasuk dalam menanggulangi dan/atau memperkecil
akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, a. PKBN merupakan subsistem dari sistem
atau bencana lainnya. Sesuai penjelasan tersebut, pertahanan dan keamanan negara, berdasarkan
dapat diidentifikasi beberapa profesi tersebut, terutama Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1) Undang-
yang berkaitan dengan kegiatan menanggulangi dan/ Undang Dasar 1945 serta Pasal 9 ayat (2)
atau memperkecil akibat perang, bencana alam atau Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang
bencana lainnya antara lain petugas Palang Merah Pertahanan Negara;
Indonesia, paramedis, Tim SAR, Polri, petugas bantuan
sosial dan Pelindung Masyarakat (Linmas). b. PKBN merupakan bagian dari revolusi mental
yang bertujuan membangun kesadaran bela
TANTANGAN KE DEPAN. negara dan kemampuan bela negara, serta
membangun kekuatan jati diri bangsa yang
Strategi Pembinaan Kesadaran Bela Negara berkepribadian dan berkebudayaan berdasarkan
(PKBN) tahun 2015-2040 dalam perspektif peraturan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
perundang-undangan di Indonesia, sebagaimana

EDISI KHUSUS 2017


26
c. Pelaksanaan PKBN dalam rangka membangun f. PKBN dilakukan secara total, bersinergi, terpadu,
karakter seluruh warga negara agar dapat terarah, berkesinambungan, terukur, dan teruji,
diandalkan sebagai penangkal berbagai unsur dengan melibatkan seluruh warga negara di
yang mengancam ketahanan dan keamanan lingkungan pendidikan, pekerja dan pemukiman.
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Kemampuan bela negara merupakan modal bangsa
d. Rancangan metode pembelajaran PKBN yang harus terus dibina, ke depan akan menjadi
termaktub di dalamnya strategi pengorganisasian, kekuatan yang besar sebagai pondasi yang kokoh bagi
strategi penyampaian dan strategi pengelolaan tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa. Seiring
materi, serta metode evaluasi hasil pembinaan, dengan perkembangan di berbagai aspek kehidupan
diarahkan untuk mengembangkan dan secara global yang juga menghadirkan hakikat ancaman
mewujudkan jati diri dan karakter bela negara yang beragam dan kompleks, semakin disadari bahwa
yang terejawantahkan dalam sikap dan perilaku pertahanan negara tidak cukup dilakukan melalui
sehari-hari warga negara Indonesia; pendekatan aspek militer semata, namun diperlukan
wawasan kebangsaan yang kuat dari seluruh komponen
e. PKBN mengakomodasi dan mensinergikan bangsa, baik komponen utama, komponen pendukung
partisipasi semua pemangku kepentingan baik di maupun komponen lainnya.
tingkat pusat, daerah, maupun masyarakat; dan

EDISI KHUSUS 2017


27
Sebagai langkah kongkrit pembinaan kesadaran Upaya peningkatan kesadaran bela negara bertujuan
bela negara dalam perspektif peraturan perundang- untuk memelihara jiwa nasionalisme warga negara
undangan, saat ini sedang disiapkan rancangan dalam upaya pemenuhan hak dan kewajiban terhadap
peraturan perundang-undangan yang menjabarkan bela negara yang diwujudkan dengan pembinaan
ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan, kesadaran bela negara demi tercapainya tujuan dan
pelatihan dasar kemiliteran, pengabdian sesuai profesi kepentingan nasional.
sebagaimana diamanatkan Pasal 9 ayat (3) Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan ***
Negara. Rancangan Peraturan perundang-undangan
tersebut mengenai pengelolaan sumber daya nasional
untuk pertahanan negara, antara lain mengatur tentang
bela negara. Untuk itu Kemhan perlu mendorong
percepatan penyelesaian rancangan undang-undang
tentang pengelolaan sumber daya nasional untuk
pertahanan negara menjadi undang-undang.

PENUTUP

Sebagai penutup, mengalir dari pembahasan


terdahulu dapat disampaikan bahwa Bela Negara
merupakan hak dan kewajiban bagi warga negara yang
diselenggarakan melalui usaha pertahanan negara
untuk menegakkan kedaulatan negara, menjaga
kutuhan wilayah NKRI dan keselamatan bangsa.

EDISI KHUSUS 2017


28
Artikel

BELA NEGARA, POLITIK DAN DEMOKRASI DI


INDONESIA
Oleh:
Dr. Sri Nuryanti, MA
–– Kabid Publikasi dan Dokumentasi Ilmiah Pusat Penelitian Bidang Politik LIPI
–– Sekretaris Jenderal Asia Pasific Peace Research Assosiation

PENDAHULUAN dan bernegara, meningkatkan jiwa nasionalisme,


menjaga keutuhan dan persatuan bangsa dalam
Pepatah “Jangan kau tanyakan akan yang dapat dinamika kehidupan ideologi, politik, sosial, budaya,
diberikan oleh Negaramu kepadamu, tetapi tanyakanlah pertahanan dan keamanan. Pepatah itu sekaligus
apa yang dapat kau berikan kepada negaramu” (John mengingatkan bahwa dalam tataran ideal, keutuhan
F. Kennedy, 1961) menjadi sangat relevan dalam bangsa dan negara menjadi suatu cita-cita bersama
konteks politik berbangsa dan bernegara. Pepatah ini yang harus dipertahankan. Apalagi, apabila dilihat
mengingatkan kepada seluruh warga negara Indonesia dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimana
untuk mempertahankan cita-cita kehidupan berbangsa berdirinya negara Indonesia adalah hasil perjuangan

EDISI KHUSUS 2017


29
seluruh rakyat Indonesia yang berjuang melawan untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
penjajah. Dengan demikian, seluruh warga negara pendapat. Hal ini bermakna dalam, bahwa secara
perlu melakukan internalisasi nilai-nilai perjuangan konstitusional, negara Indonesia mengakui persamaan
itu sehingga mempunyai keinginan yang sama untuk hak warga negara untuk melakukan aktifitas politik
mempertahankan eksistensi bangsa dan negara tanpa takut dipermasalahkan perbedaan yang ada
Indonesia sebagaimana ketentuan pada UUD 1945 yang biasanya dihubungkan dengan eksistensi
Pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 ayat (1). Tulisan ini perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan.
akan diawali dengan pembahasan mengenai hak dan Meskipun pada masa Orde Baru, terjadi pengawasan
kewajiban warga negara khususnya dalam kehidupan ketat mengenai pelaksanaan hak politik warga negara,
politik Indonesia, diikuti dengan pembahasan mengenai namun pengaturan yang terlalu ketat sebagaimana
partisipasi politik aktif dan upaya untuk menegakkan jaman Orde Baru bukan hal yang tepat diterapkan di
pemilu berintegritas. Indonesia yang majemuk (O’Rourke, 2002). Menyikapi
hal ini, yang harus dikembangkan adalah memelihara
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA sikap dan perilaku toleran atas perbedaan dalam
INDONESIA DALAM POLITIK masyarakat Indonesia yang multikultur. Pemahaman
yang mendalam mengenai nilai ini, sangat diperlukan
Secara formal, Hak dan Kewajiban Warga negara apalagi mengingat keberagaman masyarakat Indonesia
dalam politik diatur khususnya pada pasal 28 UUD yang luar biasa. Secara positif, eksistensi keberagaman
1945. Dalam implementasinya, masing-masing hak dan ini tetap menjadi aset berharga yang membentuk jiwa
kewajiban warga negara mempunyai dinamika masing- kebangsaan Indonesia yang ber “ Bhinneka Tunggal Ika”,
masing. Dalam kehidupan politik, setiap warga negara tetapi pada titik ekstrim, keberagaman ini juga mudah
mempunyai kesamaan kedudukannya dalam hukum dijadikan alat berkonflik dan berseteru karena alasan-
dan perundang-undangan. Oleh karenanya, tidak alasan yang instant dan tidak mendasar. Chantal Mouffe
selayaknya ada perlakuan yang tidak adil terhadap (Mouffe, 2000) mengatakan bahwa hal ini merupakan
warga negara dengan dalih apapun. Dalam kehidupan gejala Paradox Demokrasi dimana pada dasarnya di
politik juga, warga negara mempunyai kebebasan satu sisi menghargai hak warga negara, tetapi di sisi lain

Sumber: beritadaerah.co.id

EDISI KHUSUS 2017


30
mengarah kepada sikap tidak menghargai perbedaan. eksternal. Hal ini sesuai dengan ketentuan UUD 1945
pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 ayat (1) sebagaimana
Hak politik lainnya yang signifikan adalah telah disebutkan terdahulu. Dalam hal kewajiban politik
keikutsertaan dalam pemilu. Hal ini adalah pilar utama ini, konteks “bela negara” tidak musti dilakukan secara
berdemokrasi dimana setiap warga negara dihargai fisik, namun dapat dilakukan secara non fisik. Pengkajian
hak politiknya untuk turut serta dalam menentukan yang memformulasikan kebijakan politik negara menuju
arah politik negara ini dengan memilih wakil-wakilnya tatakelola kehidupan yang baik (Good governance) pun
yang duduk di lembaga legislatif maupun eksekutif. dapat dikategorikan sebagai kewajiban warga negara
Hak politik inilah yang diharapkan dapat dipergunakan khususnya para pengambil kebijakan untuk selalu
sebaik-baiknya. Namun demikian, dalam kenyataannya, mempertimbangkannya. Meskipun dalam prakteknya
masih terjadi permasalahan khususnya dalam proses teori Good Governance ini berulangkali dibahas
pengadministrasian hak pilih, baik yang berkaitan ukuran objektifnya, namun hal ini tidak mengurangi
dengan ketentuan undang-undang yang begitu rigid keunggulannya sebagai hal yang mendekatkan dengan
mengatur proses penjaminan hak pilih warga negara ini, tercapainya kesejahteraan masyarakat. (Nanda,
juga karena ‘belenggu’ masa lalu dimana warga negara 2006). Dengan demikian, penyelenggaraan tatakelola
dimobilisasi dalam partisipasi politiknya (Huntington, pemerintahan yang baik merupakan kewajiban warga
1968). negara untuk membantu mewujudkannya.

Selain hak, warga negara juga mempunyai PARTISIPASI POLITIK: BELA “ POLITIK” NEGARA
kewajiban-kewajiban politik sebagai warga negara,
seperti misalnya bela negara dalam artian untuk Dalam kaitannya dengan penggunaan hak politik
mempertahankan negara apabila negara dalam warga negara, beberapa peristiwa akhir-akhir ini
keadaan genting, mendapatkan serangan dan ancaman menunjukkan kegairahan politik di satu sisi dan politisasi

Sumber: koranbernas.id

EDISI KHUSUS 2017


31
kehidupan sosial politik di sisi lain. Kegairahan politik transaksional ini, seluruh warga Negara harus diberi
dalam arti positif dimana dalam penyelenggaraan pemahaman yang benar mengenai esensi demokrasi
pemilu dan pilkada, rata-rata masih menunjukkan yang beretika, yang melindungi hak pilih warga Negara
hasil (voter turn out) yang lumayan tinggi seperti sepenuhnya dan hal tersebut dijamin oleh undang-
ketika diselenggarakan Pilkada Serentak 2015 dengan undang. Dengan demikian, diperlukan ketegasan untuk
tingkat partisipasi pemilih 69,14 % (KPU RI, 2015). penegakan hukumnya bagi siapapun yang berusaha
Hanya ada beberapa pilkada saja yang menunjukkan menyelewengkan agenda nasional berpolitik dengan
tingkat partisipasi politik yang rendah, seperti Pilkada etika.
Kota Medan dan Kota Batam (Moch. Nurhasim, 2016).
Yang perlu dicermati adalah kegairahan politik yang BELA NEGARA DAN PEMILU BERINTEGRITAS:
mengarah pada kerusuhan politik sebagai akibat SUATU KEHARUSAN
perbedaan politik yang tajam. Hal ini perlu diwaspadai
karena mengancam kerukunan hidup masyarakat. Dalam rangka untuk mewujudkan kehidupan
Penegakan hukum dan sanksi yang tegas perlu dilakukan demokrasi dengan mewujudkan pemilu berintegritas,
agar memberi pelajaran bagi yang melakukan upaya- memerlukan beberapa persyaratan. Luis Eduardo
upaya yang menggerogoti kerukunan hidup warga Medina Torres dan Edwin Cuitlahuac Ramirez Diaz
negara (www.hrw.org, 2017). Oleh karena itu ketika dalam teori Electoral Governance nya (Torres and Diaz,
pemilu dinyatakan sebagai kebijakan negara untuk 2015, 33-46) mengatakan bahwa untuk mewujudkan
melaksanakan demokrasi prosedural, yang memberikan pemilu beritegritas perlu dilihat adanya undang-
hak politik untuk dipilih dan memilih kepada semua undang dan peraturan pemilu (Electoral Laws), adanya
warga negara yang berhak, maka semua warga negara penyelenggara pemilu (Electoral Management Body), ada
harus melakukan pembelaan politik negara ini dengan proses manajemen penyelenggaraan pemilu (Electoral
cara berpartisipasi secara aktif dalam prosesi politiknya. Management) dan adanya mekanisme penyelesaian
sengketa pemilu (Electoral Dispute Resolution). Sementara
Peristiwa politik akhir-akhir ini yang menunjukkan itu, jauh sebelumnya Shaheen Muzaffar dan Andreas
meruncingnya perbedaan visi politik sebagai imbas Shedler (Muzaffar and Shedler, 2002) mengatakan bahwa
penyelenggaraan pilkada di berbagai daerah sedapat untuk mewujudkan tatakelola pemilu yang baik, perlu
mungkin tidak mengoyak keutuhan kehidupan dilihat dari perencanaannya baik yang menyangkut
masyarakat. Persoalan perbedaan orientasi politik perumusan perundang-undangan atau peraturan
seharusnya tidak diperbesar yang memicu munculnya pemilunya sampai perencanaan penyelenggaraannya,
sentimen-sentimen tertentu yang bisa berakibat fatal dan penyelenggaranya, diikuti periode pelaksanaannya
bagi kehidupan harmonis masyarakat Indonesia yang dan waktu setelah pelaksanaannya. Masing-masing
multikultur. Oleh karena itu, prosesi politik harus bagian mempunyai sub bagian lain yang lebih detail,
dimengerti sebagai upaya menegakkan kepentingan dimana detail itu dianggap sebagai bagian dari proses
Negara, ketimbang untuk membela kepentingan menuju penyelenggaraan pemilu yang baik. Hal ini
kontestan pemilu. Dengan demikian, proses kalah atau sebagaimana dikatakan bahwa di negara Eropa ,
menang harusnya dapat diterima dengan ‘legowo’/ terdapat tren baru undang-undang pemilu menjadi lebih
menerima sepenuh hati. Hal itu perlu ditunjukkan sejak detail karena hal itu dianggap memberikan kebaikan
awal prosesi politik berdemokrasi yang ditunjukkan bagi masyarakat (European Commission, 1998).
dengan niat baik, menghindari perilaku curang dengan
kampanye hitam (black campaign) (PS. Martin, 2004: Dalam memberikan penjelasan mengenai
545-562) atau jual beli suara (vote buying) (Shedler, upaya untuk mewujudkan penyelenggaraan pemilu
2007). berintegritas, masing-masing unsur di atas harus
dibahas satu persatu. Dalam hal keberadaan undang-
Untuk menangkal upaya proses demokrasi undang dan peraturan kepemiluan lainnya, sejak

EDISI KHUSUS 2017


32
Sumber: pertunidepok.wordpres.com

proses formulasi kebijakannya harus diarahkan untuk berbangsa bernegara, mengedepankan akuntabilitas,
mendukung upaya mewujudkan pemilu berintegritas. mengutamakan kepentingan umum daripada
Misalnya dalam hal perumusan mengenai pilihan kepentingan sendiri atau golongan dan dapat
atas sistem dan tatacara pemilu, maka harus hati- dipercaya. Oleh sebab itu, penyelenggara pemilu dalam
hati dirumuskan agar penghargaan atas hak politik penyelenggaraan pemilu harus mengutamakan prinsip-
seluruh warga Negara Indonesia (universal suffrage) prinsip di atas, memegang teguh etika dan moral
dapat dipergunakan oleh seluruh warga Negara sehingga dapat menjadi contoh berkehidupan politik
dengan konstruktif untuk mendukung berlangsungnya etis.
sistem politik demokratis. Kebebasan berpolitik harus
diupayakan tetap kondusif bagi terciptanya soliditas Sementara itu, dalam hal penghormatan atas prosesi
dan solidaritas antar sesama warga Negara. Kebebasan politik itu, sengketa kepemiluan selayaknya disalurkan
berdemokrasi harus diarahkan dapat dipergunakan melalui jalur hukum dan menghormati keputusan
secara mutual untuk mendukung terciptanya hukum, meskipun keputusan hukum tersebut tidak
pemerintahan yang mempunyai legitimasi politik menguntungkan kita. Hal-hal seperti inilah yang harus
tinggi dan tatakelola pemerintahan yang baik (good selalu ditekankan kepada seluruh peserta pemilu dan
governance). setiap warga Negara agar menghormati putusan hukum
dengan pikiran jernih. Kedewasaan berdemokrasi
Dalam hal penyelenggaraan pemilu berintegritas, menjadi hal utama yang harus diupayakan. Posisi
dituntut adanya lembaga penyelenggara pemilu Indonesia sebagai Negara demokrasi yang besar dan
(Electoral Management Body) yang mampu menjalankan telah mapan, perlu selalu dipertahankan. Diplomasi
proses-proses managerial kepemiluan (Electoral melalui prosesi demokrasi menjadi kekuatan Indonesia
Management) dengan berpegang teguh pada dalam hubungannya dengan Negara lain, dapat
prinsip LUBER JURDIL dan menerapkan prinsip- terus menerus ditingkatkan dengan berbagai cara.
prinsip integritas seperti menjunjung tinggi etika Penyelenggaraan pemilu berintegritas pun diyakini

EDISI KHUSUS 2017


33
sebagai upaya untuk menunjukkan ‘bela negara’ dengan DAFTAR PUSTAKA
cara yang elegan. Pemilu berintegritas adalah untuk
menjunjung tinggi praktek penghargaan atas hak politik European Commission, New Trend in Electoral Law in a Pan
seluruh warga Negara yang pada gilirannya Indonesia European Context, Science and Technique of Democracy
akan dilihat oleh Negara lain sebagai Negara demokrasi No.25, 1998, p.9
yang kuat. Penyelenggaraan pemilu di Indonesia selama
ini yang sarat dengan kerumitannya, telah menunjukkan Harsono, Andreas, Indonesia’s Religious Minorities Under
bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar Threat, http:hrw.org, Feb 2, 2017
dan dewasa secara politik. Ibarat dalam kerumunan
Negara-negara tetangga yang mempraktekkan Huntington, Samuel, Political Order in Changing Societies,
demokrasi, Indonesia terlihat luarbiasa dalam praktek New Haven, Connecticut: Yale University Press, 1968
demokrasinya (outstanding among the crowd). Oleh
sebab itu, pantas apabila banyak yang belajar dari Martin, Paul S, Inside the Black Box of Negative Campaign
praktek berdemokrasi di Indonesia sebagaimana yang Effects: Three Reasons why Negative Campaign mobilize,
telah ditunjukkan oleh berbagai Negara selama ini. Political Psychology: 25: 545-562

PENUTUP Mouffe, Chantal, The Democratic Paradox, New York,


USA: Verso 2000,p.121
Sebagai catatan penutup, dapat dikatakan bahwa
terminology “bela Negara” dari segi politik tidak mesti Mozaffar, Shaheen, Comparative Study of Electoral
diartikan sebagai perjuangan dalam perang, tetapi Governance- Introduction, Sage Journal, Jan 1, 2002
perjuangan untuk menegakkan implementasi kebijakan
politik pun, dapat dilihat sebagai upaya mencintai Nanda, Ved P, The Good Governance Concept Revisited,
bangsa dan Negara Indonesia. Dinamika dalam praktek Sage Journal, Jan 1, 2006
politik harus dipakai sebagai alat untuk mengasah
kedewasaan berpolitik, tetapi harus dijaga jangan O’Rourke, Kevin, Reformasi, Struggle for Power Post
sampai kebebsan berpolitik dipergunakan secara tidak Soeharto Indonesia, Crown Nest, NSW: Allen Unwin, 2002
konstruktif sehingga dapat membahayakan soliditas
nasional kehidupan berbangsa dan bernegara. Upaya- Schedler, Andreas, Schaffer, Frederic Charles (Ed),
upaya seperti ini harus didukung oleh semua pihak baik What Is Vote Buying: Election for Sale: the Cause and
yang terlibat sebagai penyelenggara, peserta maupun Consequences of Vote Buying, Amherst: University of
pemilih dalam pemilu. Kehidupan politik yang beretika Massachusetts, 2007
akan mendukung percepatan terwujudnya kehidupan
politik yang berintegritas. Hal inilah yang menjadi cita- Torres, Luis Eduardo Medina and Diaz, Edwin Cuitlahuac
cita para bapak bangsa yang mengupayakan kehidupan Ramirez, Electoral Governance: More Than Just Electoral
politik untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat Administration, Mexican Law Review, Vol.8, July-Dec
yang berkeadilan sosial. 2015, p.33-46

***

EDISI KHUSUS 2017


34
Artikel

BELA NEGARA DAN PENANGANAN KONFLIK


Oleh:
Dr. Ichsan Malik
Dosen Prodi Damai Resolusi Konflik Fakutas Keamanan Nasional
Universitas Pertahanan Indonesia

Bela Negara pengertiannya menurut Undang- 1.340 suku bangsa dan 300 kelompok etnik. Ada 1.211
undang no. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, bahasa daerah. Keragaman luar biasa ini adalah suatu
pasal 9 ayat 1 adalah sikap dan perilaku warga Negara kekuatan tetapi juga sekaligus suatu kerentanan yang
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara kesatuan bisa mendorong terjadinya konflik.
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang dasar 1945, dalam menjamin kelangsungan Salah satu solusi yang dianggap signifikan untuk
hidup bangsa dan Negara. pencegahan konflik di Indonesia adalah program bela
Negara, yaitu suatu program yang di design sedemikian
Indonesia dikenal sebagai suatu Negara kepulauan rupa sehingga bisa diterima oleh seluruh kalangan
terbesar di dunia dan menurut Departemen Dalam di Indonesia. Serta dapat diikuti oleh seluruh bangsa
Negeri Republik Indonesia tahun 2004, jumlah pulau Indonesia secara partisipatif. Paper singkat ini akan
di Indonesia adalah 17.504 buah. Indonesia sebagai mencoba menjelaskan bagaimana bela Negara dapat
sebuah bangsa juga sangat unik karena sangat beragam, menjadi solusi untuk penanganan konflik secara tepat
menurut Badan Pusat Statistik tahun 2010 terdapat guna.

EDISI KHUSUS 2017


35
KONFLIK DAN MASYARAKAT Untuk dapat mencegah konflik, tentu saja kita
harus mengenali konflik itu sendiri. Terdapat berbagai
Situasi konflik adalah suatu situasi yang tidak normal. asumsi dasar atau pendapat ahli berkenaan dengan
Eskalasi konflik dimulai dari adanya sengketa-sengketa konflik, saya ambil beberapa pendapat yang relevan
yang tidak diselesaikan, yang kemudian memunculkan (Malik, 2017). Pendapat yang pertama dan paling
ketegangan-ketegangan antar pihak, kemudian berpengaruh menyatakan bahwa konflik itu selalu ada
meningkat menjadi krisis dimana semua system yang dalam kehidupan manusia, maka yang harus dilakukan
ada di masyarakat mulai macet tidak berjalan. Terjadi adalah bagaimana kita mengelola konflik itu sehingga
kekerasan-kekerasan terbatas dan mulai menimbulkan tidak berkembang menjadi konflik kekerasan massal
korban jiwa, dan pada akhirnya eskalasi konflik yang bisa menghancurkan peradaban manusia. Dari
berpuncak pada terjadinya kekerasan massal. sinilah lahir istilah manajemen konflik.

Dampak dari kekerasan massal sangat mengerikan Asumsi dasar ini bertitik tolak dari adanya secara
contohnya dapat kita lihat di Aceh, Ambon, Poso, dan alami perbedaan-perbedaan dalam diri dan kelompok
Sampit. Bukan hanya ribuan orang yang meninggal, manusia. Bisa perbedaan etnis, agama, ekonomi,
tetapi yang paling parah adalah luka psikologis atau maupun perbedaan politik. Ketika individu atau
trauma pada komunitas yang masih hidup, serta kelompok sudah tidak mampu lagi menghadapi
ekspresi lain seperti kemarahan, rasa dendam, curiga, perbedaan-perbedaan yang ada maka muncullah
putus asa, dan kecenderungan untuk selalu melakukan persengketaan (dispute). Dalam persengketaan, masing-
kekerasan ketika ada permasalahan. Oleh karena itu masing pihak menyatakan bahwa pihaknya yang paling
para ahli sepakat bahwa di dalam konflik yang paling benar, paling suci, paling nasionalis, dan paling hebat.
penting adalah upaya pencegahan konflik. Di sini terjadi saling klaim hak, pihaknya yang benar dan
pihak lain salah.

Sumber: oketekno.com

EDISI KHUSUS 2017


36
Sumber: portalbuana.com

Persengketaan yang mengarah kepada kekerasan dan dapat terbakar habis. Begitu juga dinamika konflik,
telah menimbulkan korban itulah yang disebut sebagai seperti yang terjadi di Ambon. Dengan pemicu hanya
konflik. Dalam konflik kedua pihak berupaya untuk perkelahian 2 pemuda, tetapi dibungkus isu agama dan
menghilangkan hak orang lain, termasuk nyawa pihak etnis maka luar biasa terjadi perluasan konflik seperti
lain, harta benda, bahkan jikalau perlu memusnahkan angin puyuh yang membawa api kemana-mana. Dan
suatu kelompok. Ketika alternative hidup hanyalah memang cukup banyak permasalahan politik dan social
membunuh atau dibunuh, segalanya bersifat darurat, yang belum diselesaikan antara kelompok Islam dan
maka itulah yang disebut dengan perang. Kristen di Maluku, seperti sejarah masa lalu, ketidak
adilan, kesenjangan ekonomi, dan politisasi agama,
Asumsi dasar lain yang perlu disimak dalam kaitan yang membuat masyarakat mudah terbakar, ibaratnya
dengan pencegahan konflik adalah suatu pendapat rumput menjadi kering yang sangat mudah terbakar
yang menyatakan bahwa fenomena konflik analog apalagi ditiup oleh angina yang sangat besar.
dengan fenomena kebakaran hutan. Seperti kita
ketahui ada 3 unsur penting yang perlu ada untuk Dengan merujuk kepada kedua asumsi dasar
terjadinya kebakaran hutan, yaitu unsur api, unsur tersebut di atas, maka jika berbicara perihal pencegahan
angin, dan unsur rumput kering. Dalam konflik unsur konflik berarti sejak awal ketika masih dalam bentuk
api disebut sebagai pemicu konflik (trigger), unsur angin persengketaan harus segera dicari solusinya sehingga
disebut sebagai akselerator konflik (accelerator), dan sengketa itu tidak berkembang menjadi konflik,
unsur rumput kering disebut sebagai sumber konflik dan menjadi peperangan. Untuk mencegah konflik
(source). Dinamika kebakaran hutan, kadangkala cukup juga paling tidak pemicu konflik/api harus segera
dengan api kecil, asal angin bertiup kencang, dan ditanggulangi, dan juga angina panas atau akselerator
rumput sudah kering semua, maka hutan tersebut konflik harus segera didinginkan, serta dalam jangka

EDISI KHUSUS 2017


37
pangjang seluruh permasalahan antar kelompok harus agresif terlibat dalam konflik. Tidak banyak masyarakat
segera diselesaikan sehingga dia tidak menjadi konflik. yang secara kritis melihat permasalahan dan mencoba
Pertanyaan yang muncul adalah pihak mana yang mencari penyelesaian masalah. Hasil survey tentang
paling bertanggung jawab untuk menyelesaikan konflik, radikalisme dan intoleransi yang dilakukan Wahid
apakah Pemerintah ??, Swasta ??, atau Masyarakat Institute terhadap 1.520 responden, dengan metode
??. Jawaban bisa bervariasi, tetapi dalam konteks stage random sampling (CNN, 14 Agustus 2017),
pencegahan konflik maka kita lihat masyarakat harus mendapatkan hasil bahwa 0,4 % pernah bertindak radikal,
lebih banyak berperan. dan 7,7 % mau bertindak radikal kalau memungkinkan.
Bila dikaitkan dengan populasi penduduk Indonesia
Untuk melihat peran masyarakat , maka mungkin berarti ada 11 juta orang (7,7 %) mau bertindak
dapat kita dekati dengan melihat respon masyarakat radikal apabila memungkinkan. Kesenjangan ekonomi
terhadap konflik (Malik, 2017). Pada hakikatnya ada dan ceramah yang penuh dengan kebencian menjadi
3 jenis respon masyarakat terhadap konflik. Pertama, penyebab berkembangnya radikalisme di Indonesia.
begitu ada konflik maka responnya bersifat agresif, Merujuk kepada kecendrungan orang Indonesia yang
langsung menyerang, ikut terlibat dalam konflik tanpa agresif atau lari ketika ada konflik, serta hasil survey
melihat permasalahan terlebih dahulu secara kritis. dari Wahid Institute, maka upaya pencegahan konflik di
Respon kedua, adalah ketika terjadi konflik langsung Indonesia bukanlah suatu upaya yang mudah.
lari atau diam tidak berupaya untuk mencari solusi
atau menyelesaikan konflik. Respon ketiga, begitu KEBERAGAMAN BANGSA DAN POTENSI KONFLIK
ada konflik, segera mencoba menghadapinya, dan
mencoba mencari penyelesaian konflik . Secara empiric, Dalam interaksi antar individu dan kelompok yang
maka respon yang dominan pada masyarakat adalah berbeda etnis, atau agama ada kecendrungan dari
jikalau tidak lari atau diam, masyarakat bisa sangat individu atau kelompok untuk mengambil jalan pintas

EDISI KHUSUS 2017


38
dalam mempersepsi seseorang atau kelompok dengan Prasangka rasial adalah jenis prasangka paling tua,
cara memberikan “cap” tertentu kepada individu lain yang muncul sepanjang masa, di Indonesia prasangka
berkaitan dengan sifat-sifat yang khas yang seakan-akan antara etnik melayu dengan etnis china akarnya telah
menempel kepada individu atau kelompok. Misalnya terbangun sejak zaman penjajahan Belanda. Di Amerika
orang dengan etnis X adalah kasar, atau orang dengan Serikat rasialisme antara kelompok kulit putih dan kulit
ciri fisik tertentu adalah licik. Persepsi yang salah ini hitam merupakan prasangka terpendam. Sedangkan
atau cap yang diberikan sesuai sifat tersebut sebagai di Afrika Selatan prasangka antara kulit berwarna
stereotip (Malik, 2017), dan stereotip ini merupakan dengan kulit putih telah menimbulkan konflik yang
cikal bakal dari munculnya prasangka yang kemudian berkepanjangan.
berlanjut kepada tindakan-tindakan kekerasan.
Prasangka antar agama merupakan jenis prasangka
Prasangka adalah sikap yang negatif terhadap lainnya yang sangat rentan menimbulkan konflik
terhadap kelompok atau individu tertentu semata- berdarah. Cukup banyak contohnya di dunia berbagai
mata karena keanggotaannya dalam kelompok konflik yang berkepanjangan di berbagai tempat
tertentu. Prasangka muncul karena adanya bias berakar kepada isu agama. Terlihat jelas bahwa agama
persepsi (stereotip), yang memunculkan penilaian yang dan lembaga politik dapat memberikan status suci
tidak berdasar dan pengambilan sikap sebelum menilai terhadap kekerasan yang dilakukan oleh kelompok,
dengan cermat. Akibatnya terjadi penyimpangan contohnya konflik antara kaum Protestan dan Katolik
pandangan dari kenyataan yang sesungguhnya serta di Irlandia Utara. Muslim dengan Kristen di Bosnia.
terjadi pula generalisasi (pukul rata) yang akan memberi Hindu dengan Islam di Kashmir. Islam dan Kristen di
dampak negatif. Maluku, bahkan isu agama dipakai dalam pilkada di

EDISI KHUSUS 2017


39
DKI Jakarta. Pada dasarnya agama-agama di dunia ini menjadi in-group dan out-group, atau menjadi kelompok
menganjurkan toleransi dan kasih sayang, sayangnya “kami” dan menjadi kelompok “mereka”. Maka menurut
agama berkorelasi positif dengan prasangka. Prasangka Tajfel dan Turner (Hogg, 2003b), setiap kelompok
tidak timbul karena agamanya, melainkan karena selalu memberikan nilai yang positif bagi kelompoknya
wawasan sempit dari pengikutnya. sendiri, dan setiap kelompok selalu cenderung untuk
membanding-bandingkan kelompoknya dengan
Prasangka lainnya berkaitan dengan sosial politik kelompok yang lain. Setiap kelompok merasa bahwa
dan jenis kelamin. Misalnya aktivis lembaga swadaya kelompoknya adalah kelompok terbaik . Ketika jarak
masyarakat selalu dianggap pembangkang. Masyarakat social semakin jauh antar kedua kelompok maka tentu
yang berdiam dipinggiran hutan adalah perambah saja prasangka semakin membesar, ibarat bensin yang
hutan. Mereka yang melakukan ritus agama yang yang siap terbakar tergantung kepada adanya api
berbeda disangka kafir. Terkait dengan jenis kelamin ada yang akan membakar, serta adanya angin yang akan
prasangka bahwa perempuan lemah dan emosional, memperbesar kebakaran tersebut.
sedangkan lelaki dianggap lebih kuat dan rasional.
Semua prasangka tersebut dapat memicu terjadinya Ketika hubungan kelompok-kelompok dalam
konflik. masyarakat sudah dipenuhi oleh prasangka, serta
kelompok sudah terbelah-belah menjadi in-group dan
Prasangka yang sudah berkembang di masyarakat out-group, dan kondisi ini sudah berlangsung lama.
dapat menjadi kondisi yang ideal untuk terjadinya Maka akan muncul suatu “penyakit”lain di dalam
pembelahan di dalam masyarakat. Masyarakat terbelah kelompok yang oleh Janis I.L. (Myers, 1983; Hogg &

EDISI KHUSUS 2017


40
Abrams, 1988) disebut sebagai gejala “groupthink” BELA NEGARA SEBAGAI RESOLUSI KONFLIK.
atau secara sederhana dapat diartikan sebagai gejala
“benar sendiri”. Secara ringkas karakteristiknya adalah, Sejak awal paper ini memposisikan diri bahwa
kelompok merasa bahwa mereka adalah polisi dunia kesadaran Bela Negara diyakini dapat menjadi solusi
yang mengatur siapa yang salah dan siapa yang benar. untuk pencegahan konflik di Indonesia. Artinya
Kelompok merasa bahwa merekalah yang paling hebat, kesadaran Bela Negara akan menciptakan masyarakat
selalu melakukan rasionalisasi atas semua tindakannya. yang berkemampuan untuk menghadapi, mencegah
Kalau ada yang kritis di kelompok biasanya dibungkam, dan menyelesaikan konflik secara mandiri, meskipun
ada sensor di kelompok. Serta ada yang menjaga fikiran kondisi masyarakat sendiri masih di bayang-bayangi
setiap orang agar tetap sejalan dengan kelompok. oleh stereotip, prasangka, keretakan masyarakat dan
gejala ingin menang sendiri yang pada dasarnya sangat
Stereotip, prasangka, pembelahan kelompok dan rentan untuk mendorong terjadinya konflik.
merasa benar sendiri, adalah potensi konflik yang
mengintip dibalik keberagaman masyarakat Indonesia. Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (2014),
Semua ini harus dipahami dan disadari secara kritis menyatakan bahwa hakekat dari pembinaan kesadaran
agar kita dapat mencegahnya agar tidak membesar Bela Negara adalah upaya untuk membangun karakter
dan menjadi sumber konflik yang bisa menghancurkan. bangsa Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme
Harus ada terobosan kegiatan-kegiatan yang mencegah dan patriotisme serta memiliki ketahanan nasional
konflik akibat keberagaman masyarakat. Salah satu yang tangguh guna menjamin tetap tegaknya Negara
solusi adalah program Bela Negara. Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan

EDISI KHUSUS 2017


41
Pancasila dan UU 1945 dan terpeliharanya pelaksanaan Daftar Pustaka
pembangunan nasional dalam mencapai tujuan
nasional. Kunci dari kesadaran Bela Negara terletak Allport, Gordon W. 1954. The Nature of Prejudice.
pada pemilikan jiwa nasionalisme dan patriotism. Cambridge: Addison-wesley Publishing Company, Inc.

Paul R. Kimmel (Christi, D.J., 2012) menyatakan Bar-Tal, Daniel dan Ervin Staub. 1997. Patriotism in the
bahwa nasionalisme dan patriotisme adalah seperti Lives of Individuals and Nations. Chicago: Nelson-Hall
pedang bermata dua. Pada saat yang sama menjadi Publishers.
kesatuan karena memiliki tujuan yang sama. Namun
pada dasarnya dapat dibedakan. Menurut Minoru Christie, Daniel J. 2012. The Encyclopedia of Peace
Karasawa (2002), patriotisme dapat diartikan sebagai Psychology vol.2. West Sussex: Blackwell Publishing.
cinta tanah air atau tumpah darah. Sedangkan
nasionalisme pengertiannya adalah suatu keyakinan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian
bahwa bangsanya lebih superior dibandingkan bangsa Pertahanan RI. 2014. Tataran Dasar Bela Negara.
lain. Jadi dapat kita pahami bersama bahwa patriotisme Jakarta: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia
lebih melihat ke dalam kelompok sendiri, sedangkan
nasionalisme berkaitan dengan hubungan pada orang Karasawa, Minoru. (2002). Patriotism, Nationalism and
diluar kelompok. Internationalism among Japanese Citizens: An Etic-Emic
Approach. Political Psychology, vol.23, no.4. 645-666
Sikap patriotisme dapat kita telusuri dari cerita
wayang Ramayana yaitu sikap dari adik Rahwana, yaitu Schatz, Robert. T., Ervin Staub dan Howard Lavine.
Kumbakarna dan Wibisana. Kumbakarna berperang (1999). On the Verities of National Attachment: Blind
untuk membela Negara Alengka, dengan prinsip versus Constructive Patriotism. Political Psychology, vol.20
seperti pepatah Inggris “Right or Wrong is my Country”. no.1, 151-174.
Sedangkan Wibisana berpihak kepada Rama musuh dari
Rahwana karena ia melihat bahwa Rahwana bersalah Malik, Ichsan. 2017. Resolusi Konflik Jembatan
dan telah berlaku tidak adil. Oleh Adorno et al (1950), Perdamaian. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
disebut sebagai “Pseudo Patriotism” oleh Staub (1999),
disebut sebagai “Blind Patriotism” yaitu cinta buta, tanpa
kritik, dan kaku terhadap tanah air. Yang ideal adalah
“Genuine Patriotism” menurut Adorno, atau “Constructive
Patriotism” menurut Staub, yang pengertiannya adalah
cinta tanah air dengan penuh loyalitas yang kritis sesuai
dengan nilai-nilai atau kearifan yang ada.

Pada akhirnya kita sampai pada kesimpulan dari paper


ini yaitu kita meyakini bahwa kesadaran Bela Negara
dapat menjadi salah satu solusi untuk pencegahan
dan penyelesaian konflik di Indonesia, karena program
Bela Negara pada hakikatnya akan diarahkan kepada
terbentuknya kesadaran kritis dari peserta didik,
menumbuhkan loyalitas kepada Negara, cinta tanah
air, serta menghargai kearifan lokal . Hal inilah yang
menjadi persyaratan dasar untuk penyelesaian konflik

***

EDISI KHUSUS 2017


42
Artikel

MEDIA SOSIAL DAN BELA NEGARA:


PENCEGAHAN KONFLIK SOSIAL
Oleh:
Letkol Czi Dr. Safril Hidayat, PSC, M.Sc
Pamen Kostrad

LATAR BELAKANG melalui: memelihara kondisi damai dalam masyarakat;


mengembangkan sistem penyelesaian secara damai;
Pemerintah telah mengesahkan Peraturan meredam potensi konflik; dan membangun sistem
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Peraturan peringatan dini. Pemerintah dan pemerintah daerah
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun dalam melakukan pencegahan konflik dengan
2012 tentang Penanganan Konflik Sosial. Peraturan mengoptimalkan penyelesaian perselisihan secara
Pemerintah ini mengatur ketentuan mengenai damai melalui musyawarah untuk mufakat, dan dapat
pencegahan konflik, tindakan darurat penyelamatan melibatkan peran serta masyarakat (Pasal 7 Ayat (1,2)
dan perlindungan korban, bantuan penggunaan PP No. 2/2015).
dan kekuatan TNI, pemulihan pascakonflik, peran
serta masyarakat, pendanaan penanganan konflik, Penggunaan dan pengerahan kekuatan TNI untuk
dan monitoring, dan evaluasi (Setkab, 2015). Dalam penghentian konflik dilaksanakan setelah adanya
PP tersebut dicantumkan peran pemerintah dan penetapan status keadaan konflik oleh pemerintah
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya daerah atau pemerintah yang diwujudkan dengan
melakukan pencegahan konflik yang dilakukan kegiatan: menghentikan kekerasan fisik; melaksanakan

Sumber:marketingland.com

EDISI KHUSUS 2017


43
pembatasan dan penutupan kawasan konflik untuk komunal dan sebagainya. Berdasarkan data yang
sementara waktu; melaksanakan upaya pembatasan diperoleh dari LIPI, Polri, Kemendagri, dan sumber
orang di luar rumah untuk sementara waktu; terbuka lainnya dirangkum konflik sosial yang terjadi
melaksanakan upaya pelarangan orang untuk memasuki sebagai berikut:
kawasan konflik atau keluar dari kawasan konflik
untuk sementara waktu; penyelamatan, evakuasi, dan Tahun Jumlah Konflik Sosial
indentifikasi korban konflik; perlindungan terhadap berskala nasional
kelompok rentan; dan penyelamatan jiwa raga dan harta
2012 136
benda korban konflik. Pelaksanaan bantuan penggunaan
dan pengerahan kekuatan TNI dikoordinasikan oleh 2013 153
Polri (Pasal 41 PP No. 2/2015). Dalam PP ini dinyatakan 2014 65
bahwa satuan TNI yang sedang menjalankan tugas 2015 26
bantuan penggunaan dan pengerahan kekuatan TNI 2016 38
dalam status keadaan konflik tunduk pada ketentuan
2017 14
peraturan perundang-undangan dan prinsip hak asasi
manusia, dan tidak dapat diberikan tugas lain sampai
(Sumber: Berbagai Sumber, Telah disarikan oleh penulis, 2017)
dengan berakhirnya masa tugas.

Bila dilihat lebih jauh konflik sosial yang terjadi di Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
berbagai wilayah di Indonesia memiliki latar belakang konflik yang terjadi mengalami penurunan yang
yang berbeda-beda seperti konflik pilkada, konflik dignifikan secara kuantitas di seluruh Indonesia.
agrarian, konflik agama, konflik antar suku, konflik Dilain pihak bila dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelum 2012 maka penggunaan media sosial dewasa

EDISI KHUSUS 2017


44
ini semakin meningkat dan mudah digunakan oleh sosial itu sendiri sebagai media komunikasi yang
berbagai kalangan. Perkembangan Ilmu pengetahuan menyejukkan dan menyadarkan seluruh elemen
dan teknologi khususnya teknologi Informasi dan masyarakat sehingga terhindar dari kecenderungan
Komunikasi telah membawa masyarakat semakin berkonflik.
mudah untuk mengirimkan atau menerima berita
secara real time. Tidak dapat dipungkiri ditemukan MEDIA SOSIAL DAN BELA NEGARA
pula berbegai oknum elemen masyarakat yang
memanfaatkan media sosial untuk mengutarakan ujaran Pasca pergerakan kebangkitan reformasi, kebebasan
kebencian (hate speech). Selain itu informasi yang tidak masyarakat yang tadinya terpasung menjelma menjadi
memiliki kebenaran (hoax) juga tersebar luas dengan euphoria yang berlebihan yang belum sejalan atau
menggunakan media sosial. Hoax dan hate speech ini belum siapnya masyarakat menghadapi keterbukaan
justru memicu terjadinya benih-benih konflik yang pada (www.neraca.com, 2017). Selain itu social cost yang
akhirnya dapat menimbulkan konflik sosial di lapangan hilang selama orde baru tidak dipulihkan di masa
secara fisik dengan tindakan yang anarkhis. reformasi mengakibatkan timbulnya krisis sosial dan
budaya.
Pelibatan TNI atau unsur-unsur lainnya dalam
membantu Polri dalam melakukan penindakan terhadap Kebebasan berbicara dan individualisme menyerang
suatu konflik sosial justru membutuhkan biaya secara masyarakat sehingga menimbulkan kejahatan (crime),
materiil dan psikologis dengan waktu yang relatif lama yang umumnya diawali dengan kebebasan berekspresi
untuk melakukan rehabilitasi pasca terjadinya suatu yang mengesampingkan hak-hak kebebasan orang
konflik sosial. Dengan demikian justru yang diperlukan lain sehingga menimbulkan ujaran kebencian (hate
adalah upaya pencegahan konflik sosial yang dilakukan speech) yang tidak dilakukan secara tatap muka namun
secara terus menerus dengan menggunakan media membahana di ruang media sosial. Hal ini selanjutnya

EDISI KHUSUS 2017


45
mengkristal menjadi kebencian kolektif sehingga KONSEPSI MEDIA SOSIAL DALAM BELA NEGARA:
munculnya komunalisme yang dapat berujung MENCEGAH KONFLIK SOSIAL
pada pemberangusan kelompok berdasarkan suku,
etnis, agama, maupun politik, dan sebagainya (www. Pada tahun 2017 - 2019 ini, di seluruh wilayah
cnnindonesia.com, 2016). Indonesia akan menggelar pesta demokrasi yaitu
prosesi pemilihan umum kepala daerah baik di tingkat
Hal ini dapat terlihat dari prosesi demokrasi dalam Kabupaten, Kota maupun Provinsi yang pada puncaknya
pilkada dengan ramainya “peperangan” yang terjadi di akan dilaksanakan pemilihan umum Presiden dan Wakil
ruang media sosial seperti twitter, Instagram, whatsapp, Presiden pada tahun 2019. Penggunaan media sosial
telegram, facebook, dan sebagainya. Pemerintah bahkan semakin marak dilakukan oleh perorangan maupun
menutup fitur telegram dengan segala fasilitasnya kelompok untuk menyebarkan ide-ide dan janji-janji
sebagai dampak dari menyebarnya hoax melalui politiknya sekaligus pencitraan diri sehingga tidak
telegram sehingga memperkeruh kondisi sosial jarang ditemui adanya serangan balik terhadap tokoh
masyarakat yang ditengarai dapat berubah menjadi maupun kelompok yang dilakukan oleh lawan politik
konflik terbuka. Dengan kemudahan akses internet maupun pihak-pihak anonymous.
terutama penggunaan Wifi maka semakin memudahkan
bagi masyarakat dalam menerima atau mengirimkan Menghadapi hal ini maka diperlukan suatu
berita terutama tanpa dilakukan pengecekan kebenaran konsep komunikasi yang dilakukan pemerintah
suatu informasi (hoax). Hal ini menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan organisasi yang ada guna
media sosial merupakan suatu keniscyaan sehingga secara dini mencegah potensi konflik sosial yang
mengahadapinya adalah dengan menyebarkan dapat terjadi di tengah masyarakat Indonesia yang
informasi yang dapat membimbing masyarakat untuk majemuk. Komunikasi sosial merupakan metoda
selalu berfikiran jernih sesuai dengan norma-norma untuk memelihara serta meningkatkan keeratan
yang berlaku di dalam masyarakat Indonesia yang hubungan dengan segenap komponen bangsa guna
terkristalisasi dalam nilai-nilai Pancasila. terwujudnya saling pengertian dan kebersamaan yang
memungkinkan timbulnya keinginan masyarakat untuk

EDISI KHUSUS 2017


46
berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban dengan perbedaan identitas (dimana misalnya suatu
di tengah masyarakat. kelompok kekurangan sumberdaya tertentu yang
didapat kelompok lain), maka akan berujung pada
David Bloomfield dan Ben Reilly menyatakan bahwa potensi konflik.
jenis konflik baru semakin mengemuka yaitu konflik
yang terjadi di dalam wilayah negara atau konflik dalam Yang menjadi bidikan utama adalah identitas dalam
negara dalam bentuk perang saudara, pemberontakan meredam potensi konflik menggunakan media sosial.
bersenjata, gerakan separatis dengan kekerasan, dan Hal ini tentunya tidak juga memandang sebelah
peperangan domestik lainnya. Bloomfield dan Reilly mata terhadap distribusi. Identitas yang dibawa oleh
menyatakan terdapat dua elemen kuat yang seringkali masing-masing individu maupun kelompok justru perlu
bergabung dalam konflik yaitu identitas dan distribusi. diimbangi dengan pemberian informasi yang seimbang
Identitas merupakan mobilisasi orang dalam bentuk- oleh pemerintah dalam mencegah terjadinya konflik
bentuk identitas komunal yang berdasarkan agama, ras, sosial.
kultur, bahasa dan seterusnya. Sedangkan distribusi
merupakan cara untuk membagi sumber daya ekonomi, Sejalan dengan itu, teori Behavior dengan model
sosial dan politik dalam sebuah masyarakat. Ketika hubungan Stimulus-Respon mendudukkan orang yang
distribusi yang dianggap tidak adil dilihat bertepatan belajar sebagai individu yang pasif sehingga metode

Sumber:sbccimplementationkits.org

EDISI KHUSUS 2017


47
pembiasaan merupakan cara untuk menghasilkan
respon atau perilaku tertentu (DeFleur & Ball-
Rokeach, 1982). Proses aksi (Stimulus) dan reaksi
(Respon) (S-R) mengasumsikan bahwa kata-kata
verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat nonverbal,
gambar-gambar, dan tindakan-tindakan tertentu
akan merangsang orang lain untuk memberikan
respon dengan cara tertentu. Proses ini dapat
bersifat timbal balik dan mempunyai banyak
efek. Setiap efek dapat mengubah tindakan
komunikasi berikutnya. Manusia dianggap
berperilaku karena kekuatan dari luar (stimulus),
bukan berdasarkan kehendak, keinginan atau
kemauan bebasnya. Model inilah kemudian
dijelaskan dalam teori klasik komunikasi
“Hypodermic Needle” (Teori Jarum Suntik).
Teori ini menggunakan media dimana media secara menular ke tengah masyarakat dengan menggunakan
langsung dan cepat memiliki efek yang kuat terhadap media sosial yang lazim dipergunakannya sebagai alat
komunikan. Dengan demikian media diibaratkan komunikasi sehari-hari. Pesan berupa teks, gambar,
sebagai jarum suntik besar yang memiliki kapasitas maupun video disebarkan oleh organisasi pemerintah
sebagai perangsang (S) dan menghasilkan tanggapan kepada seluruh elemen masyarakat sehingga terjadi
(R) yang kuat pula. pembiasaan terhadap nilai-nilai Pancasila. De Fleur,
D’antonio, dan De Fleur (1977:409) (Dalam Mulyana,
Berdasarkan dua pandangan teoritis tersebut di 2000) menyatakan: “To understand the organization and
atas dan nilai-nilai yang menjadi pandangan hidup functioning of a group so complex as a whole society, we
bangsa Indonesia yaitu Pancasila perlu disuntikkan need to examine the communication system at all its various
kepada masyarakat dengan dosis yang besar dan pada levels. One of these levels, mass communication, presumes
waktu yang tepat sehingga terwujud kesadaran bela the use of mechanical and electronic devices". (untuk
negara. Dosis yang besar ini dapat diwujudkan dengan memahami organisasi dan berfungsinya kelompok
pengiriman pesan melalui SMS (Short Messaging Service) yang sekompleks masyarakat, kita perlu meneliti
baik menggunakan jaringan seluler, maupun pesan- sistem komunikasi pada seluruh tingkatannya. Salah
pesan melalui media sosial seperti WA, telegram, satu tingkatannya, komunikasi massa, mengisyaratkan
Instagram, facebook, dan sebagainya. Penyampaian penggunaan alat-alat mekanis dan elektronis).”
pesan ini memerlukan pengemasan yang lebih gaul
dan menggunakan gambar visual yang memudahkan Kaufmann (Dalam Mulyana, 2000) menyatakan
masyarakat untuk mencerna, dan memahami pesan bahwa psikologi sosial adalah usaha untuk memahami,
yang disampaikan sehingga pada akhirnya menjadi menjelaskan dan meramalkan bagaimana fikiran,
pembiasaan sehingga merubah perilaku untuk perasaan dan tindakan orang lain (yang kehadirannya
berkonflik menjadi perilaku yang saling menghargai boleh jadi sebenarnya, dibayangkan, atau disiratkan).
dan toleransi yang merupakan wujud dari tingginya Ashley Montagu (Dalam Mulyana, 2000) menyatakan
kesadaran bela negara masyarakat. kita belajar sebagai manusia melalui komunikasi.
Komunikasi akan menimbulkan kepribadian setelah
Pesan singkat baik berupa teks, gambar, video, terjadi interaksi dengan orang-orang disekitarnya,
dan sebagainya perlu diakukan secara terus menerus terbentuklah perlahan-lahan apa yang kita sebut
oleh organisasi yang berurusan dengan publik yang kepribadian. Manusia bukan dibentuk oleh lingkungan
dapat menembus anggota internal organisasi sehingga tetapi caranya menerjemahkan pesan-pesan lingkungan

EDISI KHUSUS 2017


48
yang diterimanya. Lingkungan yang membentuk inilah dalam tindakan. Pengertian artinya penerimaan
yang diperlukan untuk segera diwujudkan oleh elemen yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud
pemerintahan yang memiliki kewenangan untuk dapat oleh komunikator. Kegagalan menerima isi pesan
membentuk kepribadian masyarakat yang Pancasilais secara cermat disebut kegagalan komunikasi primer
agar tindakannya merupakan implementasi dari (primary breakdown in communication) sehingga perlu
kesadaran bela negaranya. pemahaman psikologi pesan dan psikologi komunikator
dalam menyampaikan pesan. Kesenangan memiliki
Hal ini tidaklah mudah diwujudkan tanpa adanya pengertian bahwa tidak semua komunikasi ditujukan
sinergitas antar lembaga. Sinergitas tersebut pada untuk menyampaikan informasi dan membentuk
akhirnya memerlukan pelibatan Kemenkominfo sebagai pengertian, komunikasi juga dilakukan untuk
organisasi negara yang menjalankan pembinaan mengupayakan agar orang lain merasa hangat, akrab,
komunikasi dan informasi. Bila penyebaran teks, dan menyenangkan. Mempengaruhi sikap adalah
gambar, video yang menyebarkan pesan kesejukan upaya berkomunikasi untuk mempengaruhi orang
dan menghindari konflik sesuai nilai-nilai Pancasila lain. Pemasang iklan orang ingin merangsang selera
dilakukan oleh Kemendagri, Kemenhan, maupun K/L/B konsumen dan mendorongnya untuk membeli. Hal
lainnya tentunya memerlukan dorongan dan fasilitas ini adalah komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif
yang diberikan oleh Kemenkominfo sampai ke daerah- memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor
daerah dengan cara penyampaian yang lebih sesuai pada diri komunikator dan pesan yang menimbulkan
dengan kondisi masyarakat saat ini. Komunikasi yang efek pada komunikasi. Hubungan sosial yang baik.
dilakukan oleh pemerintah pada peyampaian pesan Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan
untuk menghindari terjadinya konflik sosial dapat hubungan sosial yang baik. Kebutuhan sosial menurut
menyentuh aspek komunikasi yang efektif. Komunikasi Abraham Maslow (1980:80-92) mengungkapkan
yang efektif Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia bahwa kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk
Moss (2001) komunikasi efektif menimbulkan lima hal menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang
yaitu: Pengertian, kesenangan, mempengaruhi sikap, memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi
hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya terwujud dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekuasaan

Sumber:komdok.tanjabbarkab.go.id

EDISI KHUSUS 2017


49
(control), dan cinta serta kasih sayang (affection). Daftar Pustaka
Di atas kita telah membicarakan persuasi sebagai
komunikasi untuk mempengaruhi sikap. Persuasi juga Andreas, P. 2017. Menyimak Konflik Sosial di Indonesia.
ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dikehendaki. Sumber: http://www.neraca.co.id/article/81045/
Efektivitas komunikasi diukur dari tindakan nyata yang menyimak-konflik-sosial-di-indonesia diakses pada
dilakukan melalui komunikasi. Sebelum timbulnya suatu tanggal 4 November 2017 pukul 10.26 Wib.
tindakan didahului dengan menanamkan pengertian,
membentuk dan mengubah sikap atau menumbuhkan Bloomfield, David and Reilly, Ben. 1998. Changing
hubungan yang baik. Tindakan adalah hasil kumulatif Nature of Conflict and Conflict Management. Dalam
seluruh proses komunikasi. Democracy and Deep Conflict: Options for Negotiators,
ed. Peter Harris and Ben Reilly. Stockholm: International
PENUTUP Institute for Electoral Assistance.

Pesan-pesan singkat berupa teks, gambar, maupun DeFleur, M. L. & Ball-Rokeach, S.J. 1982. Theories of
video dilakukan oleh Kemenhan, Kemendagri, dan Mass Communication, 4th Edn. New York: Longman.
Kemensos memerlukan sinergitas antar lembaga
sehingga dapat memberikan rangsangan kepada Humas Setkab. 2015. Pemerintah Terbitkan Aturan
masyarakat melalui pembiasaan yang pada akhirnya Penanganan Konflik Sosial. Sumber: http://setkab.go.id/
respon yang diharapkan adalah terwujudnya sikap pemerintah-terbitkan-aturan-penanganan-konflik-sosial/
toleransi, menghargai, dan santun dalam menyampaikan diakses pada tanggal 4 November 2017 pukul 10.19 Wib.
pandangan untuk dapat mencegah terjadinya konflik
sosial. Mulyana, Deddy, MA, Ph.D. 2000. Ilmu Komunikasi
Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Media sosial tidak dapat dibendung lagi atau
dengan kata lain sebuah realita kekinian yang bahkan Rachmaningtyas, Ayu. 2013. 2.883 konflik terjadi
sudah menyentuh kepada level ‘kids zaman now”. di Indonesia tahun 2012. Sumber: https://nasional.
Dosis nilai-nilai Pancasila yang tidak didapatkan sindonews.com/read/778317/15/2883-konflik-terjadi-
oleh “kids zaman now” perlu ditambahkan dengan di-indonesia-tahun-2012-1378111295 diakses pada
mengirimkan dosis berupa teks, gambar, dan video tanggal 4 November 2017 pukul 10.29 Wib.
yang dapat memberikan rangsangan bagi masyarakat
untuk menghindari terjadinya pembiasaan terhadap Siregar, Zulhidayat. 2014. 203 Orang Tewas di Tahun
kecenderungan berkonflik terbuka dan tidak santun 2013, Konflik Sosial 2014 Perlu Diantisipasi. Sumber:
melalui media sosial. http://www.rmol.co/read/2014/01/02/138452/203-
Orang-Tewas-di-Tahun-2013-,-Konflik-Sosial-2014-
Kemhan RI dapat menjadi pelopor dan contoh bagi Perlu-Diantisipasi- diakses pada tanggal 4 November
K/L/B lainnya dalam struktur pemerintahan dengan 2017 pukul 10.36 Wib.
mengirimkan teks, gambar, dan video yang berdurasi
singkat untuk disebarluaskan dalam rangka memberikan Tubbs, Stewart L. dan Moss, Sylvia. 2001. Human
rangsangan bagi masyarakat sehingga diperoleh respon Communication. Bandung: Remaja Rosdakarya.
untuk tetap menjaga toleransi, musyawarah, dan
mufakat serta kegotong-royongan yang merupakan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tanpa
bersifat indoktrinasi sehingga secara sadar masyarakat
akan mengikutinya.

***

EDISI KHUSUS 2017


50
Artikel

BELA NEGARA DAN KETAHANAN


LINGKUNGAN INDONESIA
Oleh:
Prisca Delima, M.Sn, M.Si (Han)
Ketua Indonesia Peace and Conflict Resolution Association

PENDAHULUAN yang sekian banyak itu dalam pembangunan di bidang


pertahanan. Keterlibatan dan pelibatan warga negara
Dinamika politik baik yang terjadi dalam pun menjadi hal krusial dalam perhitungan pembuatan
lingkup global, regional, ataupun nasional pada serta pencapaian kebijakan pertahanan negara. Di sisi
perkembangannya menjadi tantangan tersendiri lain, wilayah Indonesia dengan beragam potensi dan
bagi warga negara Indonesia untuk tetap menjaga karakteristiknya tidak dapat diperhitungkan secara
keberadaan “sense of defense” di setiap tingkat kehidupan general semata namun perlu memperhatikan kondisi
berbangsa dan bernegara. Kondisi ini tidak hanya spesifik yang berlaku lokal.
berkaitan dengan konteks untuk mempertahankan
kedaulatan negara di berbagai bidang, keutuhan Berkenaan dengan sektor manusia pula, “Bela
wilayah, ataupun keselamatan bangsa, namun terlebih Negara” sebagai terminologi perlu melihat lebih dekat
lagi untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan ruang lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik
bangsa. Indonesia (NKRI) sebagai lingkungan fisik yang perlu
diperhatikan, namun di sisi lain, faktor manusia Indonesia
Sebagai negara dengan penduduk terbanyak dengan segala karakteristik dan permasalahannya pun
keempat di dunia, Indonesia memang perlu perlu mendapatkan perhatian. Menafikan keberadaan
memperhitungkan dan memanfaatkan warga negaranya manusia serta dinamika pembangunan manusia dalam

EDISI KHUSUS 2017


51
mewujudkan ketahanan lingkungan Indonesia adalah kehidupan berbangsa dan bernegara, upaya meraih
permasalahan dalam pembangunan berkelanjutan yang kesejahteraan manusia ini menjadi salah satu tujuan
perlu dihindari. negara Indonesia. Selain itu, apabila kita memilah
permasalahan kesejahteraan ini dalam pembahasan
BELA NEGARA DAN LINGKUNGAN HIDUP lingkungan hidup , selalu ada pembahasan mengenai
lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan ekonomi
Bela Negara bukanlah hal yang secara konseptual serta perpotongan antara ketiganya dalam rangka
jauh terpisah dari permasalahan lingkungan hidup. mencapai suatu bentuk pembangunan keberlanjutan.
Keberadaan kemampuan bela negara yang diharapkan Pembangunan berkelanjutan sendiri kerap didefinisikan
sebagai modal sosial masyarakat Indonesia sekaligus sebagai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan saat
sebagai “detterent effect” untuk setiap gangguan atau ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa
ancaman sudah seyogyanya merasuk dalam lingkup depan untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab
kehidupan sehari-hari yang dekat dengan masyarakat. itu, dapat dikatakan bahwa dalam lingkup bernegara,
kemampuan bela negara menjadi salah satu dasar yang
Bela Negara untuk Mewujudkan Ketahanan dapat mendukung pembangunan berkelanjutan.
Lingkungan Alam
Pentingnya kemampuan bela negara untuk
Lingkungan hidup pun bukanlah wacana terpisah mewujudkan ketahanan lingkungan adalah untuk
ataupun dapat dipisahkan dari bela negara dalam keberlanjutan negara itu sendiri. Secara umum,
upaya untuk mencapai tujuan negara. Berbagai kesejateraan yang hendak dicapai dalam pembangunan
kajian mengenai lingkungan hidup berujung pada berkelanjutan adalah pemenuhan akan kebutuhan
upaya meraih kesejahteraan manusia. Dalam konteks pangan, papan, energi, dan air bersih. Lebih lanjut

EDISI KHUSUS 2017


52
lagi, pemenuhan akan akses terhadap transportasi, ditentukan dengan dorongan struktural dalam
pendidikan, dan layanan kesehatan yang memadai bentuk peraturan perundang-undangan, namun perlu
pun dimasukkan dalam faktor yang memengaruhi didukung proses yang terus berlangsung dalam upaya
kesejahteraan manusia. Upaya pemenuhan akan pengimplementasian kemampuan bela negara dalam
kebutuhan-kebutuhan mendasar tersebut yang kehidupan sehari-hari berbangsa dan negara. Dalam
diharapkan tidak merusak lingkungan alam. ranah ilmu sosial, permasalahan struktur dan proses
tersebut masih belum cukup. Keberadaan budaya yang
Bela Negara untuk Mewujudkan Ketahanan mendasarinya berkenaan dengan nilai-nilai yang hidup
Lingkungan Sosial di masyarakat, itulah yang kemudian menjadi penentu
keberhasilan suatu program.
Dalam ranah ilmu sosial, dalam menganalisis
berbagai permasalahan sosial yang ada, kerap dijumpai Khususnya bagi masyarakat Indonesia, dengan
jargon “culture matters” . Dalam hal ini, secara umum ikatan masyarakat yang kuat namun beragam,
dapat dikatakan bahwa budaya menjadi perlu dalam kontestasi nilai-nilai kerap terjadi. Suara dari beragam
menentukan tingkat keberadaan suatu nilai beserta komunitas masyarakat menjadi hal krusial dalam
dinamikanya di dalam masyarakat. Berkenaan dengan kesuksesan suatu program. Agaknya, hal yang tetap
bela negara pun demikian. Untuk melihat keberhasilan perlu dipertahankan untuk meraih kesuksesan program
program bela negara serta mewujudkan kemampuan bela negara adalah menciptakan Attention (menarik
bela negara sebagai modal sosial agaknya perlu perhatian) warga negara bahwa konsep bela negara
memperhatikan apakah esensi bela negara telah adalah hal yang menarik, penting dan perlu; berupaya
membudaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehingga timbul interest (ketertarikan) akan pentingnya
sehari-hari. bela negara bukan hanya sebagai jargon, namun juga
dalam hal implementasi kemampuan bela negara;
Keberhasilan program bela negara tidak hanya sehingga tumbuh desire (keinginan) dan upaya untuk

EDISI KHUSUS 2017


53
terus melakukan prinsip-prinsip bela negara dalam Mewujudkan Ketahanan Nasional terkait Lingkungan
proses kehidupan sehari-hari; dan akhirnya action Hidup
(beraksi) melakukan atau implementasi prinsip-prinsip
bela negara dalam kehidupan sehari-hari. Aksi bela Hal yang menjadi persoalan yang mendasar, kerap
negara tentunya akan lebih mudah dilihat dan diukur kondisi lingkungan yang ada di daerah-daerah pulau-
pencapaiannya dalam proses berbangsa dan bernegara pulau terdepan, pulau-pulau kecil, serta daerah
dalam kehidupan sehari-hari. Aksi untuk menjadi “satu perbatasan luput dari perhatian para pemangku
bangsa Indonesia” adalah kondisi ideal dalam ketahanan kepentingan di tingkat pusat. Upaya pemenuhan
lingkungan sosial bangsa Indonesia. kebutuhan mendasar seperti Pangan, Papan, Energi,
dan Air bagi masyarakat yang berada di daerah-daerah
Bela Negara untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional tersebut, tentunya tidak dapat disamakan dengan
terkait Lingkungan Hidup upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat di pulau
besar seperti Jawa misalnya.
Lingkup wilayah NKRI biasa dikenal dengan
ungkapan “dari Sabang sampai Merauke, dari kepulauan Keterbatasan lingkungan yang ada di pulau-pulau
Mianggas hingga pulau Rote” adalah daerah kepulauan terdepan, pulau-pulau kecil dan perbatasan perlu
yang sangat luas. Hingga Juli 2017, telah terdapat menjadi kajian tersendiri, dan tentunya membutuhkan
16.056 pulau yang telah dibakukan namanya di PBB. kebijakan pembangunan tersendiri yang spesifik
Keberadaan pulau-pulau terdepan, pulau-pulau kecil, pula dalam upaya untuk mencapai kesejahteraan
serta daerah perbatasan adalah kondisi yang harus masyarakatnya. Terlebih lagi, dalam hal ini, kemampuan
dijaga dalam rangka menjaga kedaulatan Negara masyarakat dalam mengelola keterbatasan menjadi
Kesatuan Republik Indonesia. hal yang sangat penting dalam pembangunan
berkelanjutan.

EDISI KHUSUS 2017


54
Kemampuan masyarakat dalam mengelola Oleh sebab itu, sangat disayangkan apabila terjadi
keterbatasan lingkungan semacam ini pada akhirnya “krisis sosial” terhadap identitas, nasionalisme, dan
dapat membuat keterbatasan tidak berkembang integritas di masyarakat.
dan berubah menjadi gangguan dan tekanan akibat
dinamika sosial, politik dan lingkungan. Kemampuan Kerap terdengar ungkapan bahwa “bangsa Indonesia
masyarakat semacam itulah yang dapat dikatakan adalah bangsa yang belum selesai prosesnya sebagai
sebagai ketahanan sosial, karena pada kenyataannya suatu bangsa”. Secara struktur, Sumpah Pemuda
telah menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat. 1928 telah memulai upaya persatuan sebagai bangsa
Lebih lanjut lagi, kemampuan masyarakat untuk terus Indonesia, demikian pula pemerintah Indonesia sejak
memiliki ketahanan inilah yang diperlukan untuk awal kemerdekaan hingga sekarang. Sayangnya,
menjamin perikehidupan dan kesejahteraan penduduk proses menjadi bangsa yang masih belum selesai
sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. ini diwarnai gangguan permasalahan budaya yang
dijumpai pada sebagian warga yang merasa bahwa
IDENTITAS, NASIONALISME, INTEGRITAS rasa nasionalisme dan integritas tidak perlu tertuju
pada suatu bentuk bangsa Indonesia belaka. Budaya
Sebagai warga negara Indonesia, upaya masyarakat Indonesia yang terlihat seperti ini pun tidak terlepas
untuk mewujudkan ketahanan nasional perlu dilihat dari perkembangan manusia Indonesia yang ada. Oleh
tidak hanya dalam hal identitasnya sebagai seorang sebab itu, penting halnya agar upaya pembangunan
Indonesia yang dapat dibuktikan lewat identitas manusia Indonesia melikupi pula unsur-unsur budaya
penduduk, namun lebih-lebih pada rasa nasionalisme yang mengelola identitas, nasionalisme dan integritas
dan integritasnya sebagai bagian dari bangsa Indonesia. sebagai manusia Indonesia seutuhnya, sebagai bagian

EDISI KHUSUS 2017


55
dari upaya pengelolaan dinamika lokal, nasional, dan ekosistem, yang dalam hal ini dapat dilaksanakan melalui
global yang ada. Di sinilah, upaya pengejawantahan pencegahan pencemaran lingkungan, rehabilitasi dan
konsep bela negara menjadi sangat berperan. pemulihan ekosistem dan sumberdaya alam yang
rusak, dan meningkatkan kapasitas produksi baik yang
POTENSI DAN KEMAMPUAN BELA NEGARA berdasarkan sumber daya alam maupun sumber daya
buatan manusia .
Konsep Bela Negara penting pula untuk kemudian
disesuaikan dengan upaya mengantisipasi, beradaptasi, Di sisi lain, keberlanjutan ekonomi berpengaruh
ataupun mengatasi dampak dinamika lingkungan dalam mendorong efisiensi ekonomi melalui reformasi
pertahanan baik lokal, regional, dan global yang ada. struktural dan nasional. Hal ini tentunya berperan
Untuk itu, SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dalam efisiensi ekonomi, kesejahteraan ekonomi yang
Threats) analisis diperlukan untuk menentukan posisi berkesinambungan, serta meningkatkan pemerataan
dan mengukur kemampuan bela negara yang ada. dan distribusi kesejahteraan masyarakat. Keberlanjutan
Bahkan, program bela negara sendiri perlu diukur sosial mencakup berbagai hal luas di bidang sosial dan
keberlanjutannya. Keberlanjutan dalam hal ini adalah budaya, politik, hingga pertahanan dan keamanan.
kuantifikasi status (potensi bela negara) dan kemajuan
(implementasi program bela negara) dari capaian Program bela negara sendiri memerlukan stabilitas
program bela negara (tingkat kemampuan bela negara) penduduk agar pelaksanaan program ini mendapatkan
itu sendiri. Capaian program inilah yang diharapkan komitmen politik yang kuat, kesadaran dan partisipasi
menjadi modal sosial dalam proses pembangunan yang masyarakat termasuk perempuan, serta terdapat
berkelanjutan. meningkatkan kualitas dan efektivitas, serta pelibatan
berbagai kelas masyarakat hingga ke lingkungan
Permasalahan lingkungan fisik adalah salah keluarga. Mengingat keanekaragaman sosial dan budaya
satunya, namun demikian, tidak boleh melupakan Indonesia, pengakuan dan penghargaan terhadap
permasalahan lingkungan sosial yang terdapat dalam seluruh sistem sosial dan kebudayaan yang ada penting
koridor ruang tersebut. Perlakuan yang demikian akan halnya demi memberikan manfaat yang aktual kepada
membuat potensi dan kemampuan bela negara lebih masyarakat serta pembangunan pada umumnya.
dapat diperhitungkan dengan baik, tidak hanya untuk
menjaga ketahanan lingkungan alam semata, namun Pengukuran pencapaian yang jelas dapat membantu
juga meningkatkan lingkungan sosial sehingga upaya arahan program bela negara sehingga pemanfaatannya
menuju kesejahteraan manusia Indonesia akan menjadi pun menjadi lebih jelas. Dalam hal politik, program
lebih nyata. bela negara yang diarahkan pada menghormati hak
asasi manusia, kebebasan individu dan sosial untuk
Kemampuan Bela Negara pun apabila ingin memiliki berpartisipasi perlu memperhatikan proses demokrasi
keberlanjutan pun perlu melihat elemen ekonomi, yang transparan dan bertanggung jawab, apalagi apabila
lingkungan dan sosialnya demi mempertahankan sistem program ini ditujukan pada ketahanan lingkungan yang
pengelolaan program bela negara itu sendiri. Secara berujung pada kepastian kesedian pangan, air, energi,
ideal, kemampuan bela negara yang berkelanjutan dan pemukiman.
memerlukan pendekatan pencapaian program dan
implementasinya pada berbagai aspek kehidupan, Pada akhirnya program bela negara perlu
terutama mencakup elemen lingkungan, ekonomi, dan mempertimbangkan tantangan, ancaman dan
sosial. gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan
tidak langsung yang dapat membahayakan integritas,
Keberlangsungan lingkungan menjadi penting identitas, serta kelangsungan bangsa dan negara.
karena pengelolaan pembangunan yang berwawasan Sejumlah pertanyaan yang kemudian muncul, dapat
lingkungan berperan penting untuk keberlanjutan terlihat dalam Tabel 1.

EDISI KHUSUS 2017


56
Keberlanjutan Pertanyaan untuk Mengukur Tujuan Keberlanjutan
Program Bela Negara Program
Bela Negara

Ekonomi • Apakah memungkinkan untuk Bela Negara menjadi Modal Sosial


adanya peningkatan program Bangsa Indonesia
bela negara?
• Apakah penyusunan program
bela negara telah dipahami
dan terkelola dengan baik oleh
pihak-pihak terkait?
• Apakah ada akses informasi
yang memadai mengenai
implementasi, potensi, dan
kemampuan bela negara?

Sosial • Apakah pelatihan bela negara


sesuai dan/atau sejalan
dengan program prioritas
pembangunan yang ada baik di
tingkat pusat maupun daerah?
• Apakah program bela negara
dan implementasinya telah
dipahami dan terkelola dengan
baik di tingkat pusat dan
daerah?
• Apakah ada dampak positif dari
kegiatan program bela negara
untuk komunitas masyarakat
baik pusat maupun daerah?

Program • Apakah program bela negara


Bela Negara yang ada telah sesuai dengan
kondisi pusat dan daerah
tempat dilaksanakan program
bela negara?
• Apakah implementasi program
bela negara telah menghasilkan
kualitas manusia Indonesia
yang diinginkan?
• Apakah program bela negara
mampu memberikan kontribusi
positif untuk keamanan dan
ketahanan negara?

Tabel 1. Keberlanjutan Program Bela Negara Ditinjau aspek Ekonomi, Sosial, Lingkungan
EDISI KHUSUS 2017
57
SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Bela Negara adalah hal penting dalam upaya Cunningham, P.W. & Cunningham, A.M. (2012)
mempertahankan kedaulatan negara di berbagai Environmental Science: A Global Concern. New York:
bidang, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa. McGraw Hill.
Pengejawantahannya dalam kehidupan sehari-hari pun
dapat menjadi salah satu kunci keberadaan ketahanan United Nations World Commission on Environment and
lingkungan di Indonesia. Development (1987) Our Common Future (Brudtland
Report)
Kesulitan mendasar yang dialami selama ini dalam
menyebarluaskan pemikiran bela negara adalah belum Harrison, L.E. dan Huntington, S. P. (2000) Culture
terukurnya dengan baik capaian-capaian pembangunan Matters: How Values Shape Human Progress. New York:
dalam lingkup bela negara. Dalam hal ini, perhitungan Basic Books.
kondisi nyata mengenai upaya yang telah dilakukan,
potensi yang ada, serta kemampuan Bela Negara Wirutomo, P. (2014) “Sociological Reconceptualization
yang dimiliki dalam ruang lingkup wilayah Negara of Social Development: With Empirical Evidence from
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangatlah penting Surakarta City, Indonesia” dalam Asian Social Science. Vol
dan perlu dilakukan penelitian secara mendalam lebih 10: 11.
lanjut. Analisis SWOT terkait bela negara dapat secara
lebih lanjut meningkatkan keterlibatan dan pelibatan Carvalho, S. C., Alves, F., Azeiteiro, U. M., & Meira-
penduduk. Hal ini pun akan semakin memaksimalkan Cartea, P. A. (2012). Sociocultural and educational
berbagai potensi dan karakteristik lingkungan hidup factors in the sustainability of coastal zones. Management
yang ada di Indonesia. of Environmental Quality: An International Journal, 23 (4),
362-382.
Valuasi kemampuan bela negara dapat memperluas
keberadaan bela negara tidak hanya sebagai terminologi Adger, W. N. (2000) “Sosial and Ecological Resilience:
dalam upaya pembangunan pertahanan Indonesia Are They Related?” dalam Progress in Human Geography.
semata, namun juga sebagai modal sosial yang kuat September 2000.
bagi Indonesia. Pada saat yang sama, modal sosial yang
kuat ini pun dapat menjadi pengejawantahan sejati dari Barrow C. J. (1999) Environmental Management for
pertahanan rakyat semesta. Sustainable Development. London& New York: Routledge.

Jaya, A. (2004) Konsep Pembangunan Berkelanjutan


(Sustainable Development). Bogor: Institut Pertanian
*** Bogor.

EDISI KHUSUS 2017


58
Artikel

PERAN STRATEGIS PUPUK


BAGI KETAHANAN PANGAN
Oleh:
Prof. Dr. Tjipta Lesmana
–– Staf Khusus Menteri Pertahanan bidang Komunikasi Sosial,
–– Guru Besar Komunikasi Universitas Budi Luhur,
–– Mantan Anggota Kelompok Kerja Ketahanan Nasional LEMHANNAS,
–– Anggota Komisi Konstitusi MPR 2004,
–– Dosen Sesko TNI, Seskoal dan Seskoau

Sumber:beritadaerah.co.id

I. KETAHANAN NASIONAL Jika ketahanan nasional suatu bangsa lemah,


bangsa itu dapat dengan mudah digoyang, diadu-
Ketahanan Nasional, menurut pemahaman domba, bahkan dihancurkan. Ketahanan Nasional
Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS), adalah Uni Soviet, misalnya, terus rapuh sejak terpilihnya
kondisi dinamika suatu bangsa yang berisi keuletan Mikhael Gorbachev sebagai Sekretaris Jenderal Partai
dan ketangguhan yang mampu mengembangkan Komunis Uni Soviet pada bulan Maret 1983 hingga
ketahanan, dan kekuatan nasional dalam menghadapi pada suatu titik negara itu hancur berkeping-keping
dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan “digantikan” oleh 16 negara baru...... Ideologi komunis
ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari di Soviet ketika itu perlahan tapi pasti digerogoti terus
luar. Hakiki konsep Ketahanan Nasional: mampu oleh ideologi liberalisme dan akhirnya kehilangan trust
menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan oleh mayoritas rakyat Soviet. Satu per satu pimpinan
ancaman bangsa baik yang bersumber dari dalam Republik menuntut referendum kepada pemerintah
maupun luar negeri. Pusat di Moskow. Tuntutan itu pun didukung antusias

EDISI KHUSUS 2017


59
oleh mayoritas rakyat masing-masing Republik itu. rapuh karena ketahanan ideologi semakin merosot.
Berdasarkan hasil polling 2 (dua) lembaga survai baru-
Ketahanan Nasional terdiri atas beragam baru ini, sekitar 10% rakyat Indonesia menghendaki
ketahanan: ketahanan ideologi, ketahanan militer, pergantian Pancasila sebagai ideologi bangsa. Mereka
ketahanan ekonomi, ketahanan moneter, ketahanan menginginkan Indonesia negara agama.
sosial-budaya dll. Tapi yang tidak kalah penting,
dan tidak kalah strategis adalah ketahanan pangan. Di hampir semua lini/sektor, ketahanan nasional
Goyah ketahanan pangan bangsa, rakyat akan rentan kita boleh dikatakan dibawah indeks rata-rata.
berontak dan regime yang berkuasa pun bisa jatuh.
Yang patut disayangkan, banyak elite politik
Contoh nyata terjadi di Venezuela. Harga minyak Indonesia yang kurang jeli matanya kalau bicara
dan gas yang anjlok di pasar internasional telah tentang ketahanan nasional. Yang tidak kalah serius
menggerogoti perekonomian negara tsb., kemudian adalah ancaman terhadap ketahanan pangan dan masih
menyerempet ke ketahanan pangan. Sebagian [besar] lemahnya upaya pemerintah untuk meningkatkan
rakyat lapar dan tidak punya uang untuk mencukupi ketahanan pangan kita. Bayangkan, bangsa ini baru
kebutuhan pangan mereka. Pasokan pangan ke saja mengalami “fenomena serba impor pangan”.
Venezuela pun terus menyusut. Akibatnya, massa Begitu banyak komoditi pangan yang bergantung
(crowd) kerap ramai-ramai menyerbu toko-toko yang pada impor: cabe, kacang kedelai, kentang, jagung,
menjual kebutuhan pokok dan merampas apa saja bawang merah, garam, daging sapi..... apalagi beras!
yang bisa dirampas untuk mengisi perut mereka yang Kita tersentak karena fenomena ini makin merebak,
lapar. padahal nyaris tidak terjadi pada pemerintahan
Soeharto.
Di era modern sekarang yang antara lain ditandai
oleh teknologi informasi canggih dan massif, ancaman Apa sebenarnya yang sedang terjadi dengan
yang dihadapi suatu bangsa bukan lagi ancaman ketahanan pangan kita ?
militer. Ancaman non-militer jauh lebih berbahaya dan
lebih nyata sebagaimana yang sering diingatkan oleh Ketahanan pangan kita memprihatinkan karena
Menteri Pertahanan, Jenderal TNI (Purn) Ryamizard serangan kekuatan mafioso yang dahsyat dan terus-
Ryacudu. Ancaman paling nyata dan bahaya bagi menerus di satu sisi dan lemahnya mental dan moral
bangsa kita saat ini adalah terorisme (termasuk sebagian pejabat yang mengurusi masalah pangan.
ISIS), aliran kekerasan dan intoleransi, korupsi, Tanpa disadari Indonesia sebenarnya sudah nyaris
bencana alam, narkoba, kemiskinan dan kesenjangan terjerumus dalam kaki-tangan mafia pangan. Mafia
tinggi antara masyarakat kaya dan miskin. Jika mau tiap hari berdoa dan berdoa supaya Indonesia terus
jujur, Ketahanan Nasional bangsa kita dewasa ini, mengandalkan kebutuhan pangannya, khususnya
sesungguhnya, dalam kondisi memprihatinkan, bahkan beras, pada impor. Impor beras memang bisnis yang

EDISI KHUSUS 2017


60
sangat menggiurkan, bisa merauk untung triliunan sapi dari Australia. Sistem kartel yang dimainkan oleh
rupiah untuk sekian banyak ton yang diimpor. Basuki selama ini membuat harga daging tinggi, atau
sulit sekali dikendalikan. Maka, perintah Presiden
Indonesia tentu akan lemah ketahanan Jokowi tahun lalu kepada Menteri Perdagangan dan
nasionalnya manakala masih tergantung pada impor, Menteri Pertanian untuk menurunkan harga daging
terutama impor beras. Jangan lupa, budaya “makan hingga di bawah Rp 80.000,- per kilogram gagal
nasi” masih sangat kental pada rakyat kita. Kebutuhan dilaksanakan. Sampai setelah Idul Fitri 2016 pun, harga
akan beras masih sangat besar. Apa yang terjadi kalau daging tetap saja bertengger di atas Rp 120.000,- per
kebutuhan beras yang begitu besar tergantung pada kilogram.
impor? Apa yang terjadi manakala beras dari luar
negeri tiba-tiba terhenti karena permainan para mafia? Menurut kesimpulan sementara Komisi
Pemberantasan Korupsi, Basuki Hariman menyuap
II. KASUS OTT salah satu Pejabat Hakim Konstitusi dengan tujuan
uji materi UU No 41 tahun 2014 dikabulkan oleh
Kasus OTT yang menimpa salah satu Pejabat Hakim Mahkamah Konstitusi. Jika dikabulkan, monopoli
Konstiusi, bukti nyata bahwa kaki-tangan mafia terus impor daging sapi dari Australia akan berlanjut,
berupaya keras untuk menancapkan kakinya di bumi padahal Menteri Pertanian Amran Sulaeman sejak
Nusantara. Basuki Hariman, “pemeran utama” kasus awal bertekad untuk mematahkan monopoli
ini ternyata memiliki 20 perusahaan yang semuanya Australia, karena sistem monopoli/kartel inilah yang
bergerak di bidang impor daging sapi [dari Australia]. membuat harga daging sulit diturunkan. Menteri
Permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 41 Pertanian hendak mengemplementasikan sistem
Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan impor berbasis negara, bukan berbasis zona. Ia
Hewan, hakikatnya, bertujuan untuk mengekalkan sempat memberitahukan pemerintah Australia bahwa
ketergantungan bangsa Indonesia pada impor daging Indonesia akan menghentikan monopili impor daging

Sumber:beritadaerah.co.id

EDISI KHUSUS 2017


61
Sumber:bp3kpagerbarangblospot.com

dari negara tsb., dan membuka kran impor lebih luas, menyodorkan seorang Putra Bugis bernama Andi
mempersilakan sejumlah negara lain seperti Brazil dan Amran Sulaeman. Menteri Pertanian yang satu ini
India untuk memasukkan daging sapinya ke Indonesia. langsung melakukan gebrakan-gebrakan setelah
mendapat mandat dari Presiden. Hasilnya: tahun
Kasus OTT salah satu Pejabat Hakim Konstitusi 2016 Indonesia tidak impor beras. Bahkan tahun
dalam kaitannya dengan monopoli impor daging sapi ini kita rencana ekspor beras premium ke Sri Lanka,
membuktikan bagaimana kaki-tangan mafia pangan walaupun dalam jumlah kecil.
terus bermain di Indonesia. Dua instansi pemerintah,
Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian Amran juga bekerja keras untuk melawan segala
memainkan peran penting dalam hal ini. Sebelum bentuk mafia pangan. Berbeda dengan situasi pangan
pemerintahan Jokowi, yang paling “aktif” bermain tahun-tahun sebelumnya, Menjelang bulan Ramadhan,
adalah oknum-oknum petinggi Kementerian Pertanian, bahkan hingga Idul Fitri tahun ini, praktis tidak ada
antara lain karena menterinya seorang kader partai tidak ada gejolak pangan. Ketersediaan pangan,
politik. Puncak dari permainan impor pangan terjadi distribusi dan harga pangang menjelang Lebaran
ketika Presiden PKS diciduk KPK, diadili, kemudian umumnya tidak bermasalah berkat kerja keras dan
dijebloskan dalam penjara. koodinasi yang baik antara Kementerian Pertanian,
Kementerian Perdagangan dan Bulog.
Presiden Jokowi sejak awal, bahkan dalam
kampanye-kampanye pemilunya, menyadari Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi
pentingnya swasembada pangan, terutama beras, Menteri Pertanian khususnya masih kuat. Tantangan
untuk meningkatkan ketahanan pangan bangsa kita. itu bersumber dari luar, juga dari dalam.
Tuhan rupanya mendengar keinginan Jokowi, lalu

EDISI KHUSUS 2017


62
III. PUPUK DAN KETAHANAN PANGAN meta-meaning pengakuan bahwa distribusi pupuk
selama ini melahirkan berbagai masalah. Jangan
Semua orang sudah menyadari bahwa pupuk sampai kaum tani kesulitan membeli pupuk berkualitas
tidak bisa dipisahkan dari pertanian. Bicara tentang secara cepat dan dengan harga yang sudah ditetapkan
ketahanan pangan, kita pasti bicara tentang pertanian; pemerintah.
bicara pertanian, ya mau tidak mau harus bicara
tentang pupuk. Dengan demikian, pupuk mempunyai Tentang mahalnya harga pupuk di Indonesia,
peran vital dalam memperkuat ketahanan pangan. jawabannya sama-sama kita ketahui: karena harga gas
yang mahal, padahal hampir 70% bahan baku untuk
Persoalan dengan pupuk Indonesia sudah sama- menghasilkan pupuk berasal dari gas. Harga pupuk
sama kita ketahui, yaitu terkait harga dan distribusi. sulit diturunkan selama harga gas mahal. Pemerintah
Pupuk Indonesia mahal harganya. Dan distribusi sudah berusaha keras menurunkan harga gas. Dan
pupuk ke petani pun sering bermasalah. Masih sering akhir tahun lalu harga gas memang sudah diturunkan,
kita mendengar keluhan, bahkan marah-marah petani tapi untuk industri pupuk, penurunan itu dinilai
karena kesulitan mendapatkan pupuk bersubdi. masih jauh dari ekspektasi. Produsen pupuk dalam
negeri baru bisa kompetitif di pasar non—subsidi
Dalam pertemuan antara Menteri Pertanian dan jika harga gas turun hingga 3 dolar AS per MMBTU,
seorang anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) padahal dewasa ini harga gas masih sekitar 3 dolar per
belum lama berselang dicapai kesepakatan bahwa MMBTU. Di luar negeri, termasuk RRT dan Malaysia,
distribusi pupuk bersubsidi harus diawasi secara ketat. harga gas sekitar 2,0 sampai 4 dolar AS.
Dari perspektif komunikasi, kalimat ini mengandung

Sumber:kodimkendal0715.blogspot.co.id

EDISI KHUSUS 2017


63
Pertanyaan sentralnya: Kenapa harga gas IV. LAWAN BUDAYA IMPOR
Indonesia sulit diturunkan hingga level hampir sama
dengan harga gas di sejumlah negara? Pertanyaan ini, Tapi, itulah pola pikir para pelaku bisnis yang liberal:
tampaknya, tidak mampu dijawab oleh pemerintah, selalu senang impor. Kegiatan impor, apalagi monopli
padahal Presiden Jokowi beberapa kali menyatakan impor -- dalam bisnis apa pun membuka peluang emas
harapannya supaya harga gas bisa ditetapkan hingga untuk “pat-gulipat” dengan pihak pengekspor, harga
tingkat yang kompetetif bagi ekspor kita. Padahal pun bisa dipermainkan. Pada akhirnya, importir dan
kalau kita mau jujur, salah satu faktor pokok mahalnya calo-calo impor yang mengeruk keuntungan besar.
harga gas dalam negeri karena terjadi penjuualan
yang bertingkat/berjenjang, mulai dari hulu yang tidak Bangsa yang senang impor komoditi, apalagi
memiliki infrastruktur. Singkat kata, banyak calo yang komoditi pertanian, pasti akan takluk pada kekuatan-
bermain....... kekuatan mafia. Ketahanan pangan, dan ketahanan
nasional Indonesia tentu akan semakin lemah.
Di tengah masih tingginya harga gas yang, antara
lain, membuat tingginya harga pupuk Indonesia, Semuan pihak yang masih mencintai Republik
muncul pula wacana untuk mengimpor gas. Itulah Indonesia harus bersatu untuk melawan secara
watak pemimpin kita era liberal ini: selalu mengambil persisten budaya impor berikut kekuatan mafiosonya.
jalan pintas IMPOR manakala terjadi kelangkaan Kasus suap yang diduga menimpa salah satu Hakim
produk atau harga produk yang tinggi. Indonesia akan Konstitusi – dalam proses peradilan ketika tulisan
malu di dunia internasional jika sampai mengimpor ini direvisi -- kiranya momentum bagus buat kita
gas, karena negara kita produsen gas yang cukup untuk membangkitkan kesadaran segenap komponen
besar. masyarakat bahwa mafioso memang terus bergerak
dan berupaya keras untuk menggerogoti ketahanan
Hal yang sama juga mulai “menghantui” industri pangan dan ketahanan nasional kita. Untuk itu,
pupuk. Suara-suara yang menghendaki dibukanya solusinya hanya satu: lawan budaya impor, lawan pula
kran impor pupuk yang kemudian dijual ke pasar segala kekuatan mafioso demi suksesnya program
bebas. Apa jadinya jika kebutuhan pupuk untuk ketahanan pangan pemerintah Jokowi-JK!
pertanian diandalkan pada impor? Korbannya pasti
ketahanan pangan. Mana mungkin kita bicara tentang ***
ketangguhan ketahanan pangan jika pupuk yang
menjadi “ujung tombak” sektor pertanian harus
bersandar pada impor ?

Sumber:kongkieblogspot.com

EDISI KHUSUS 2017


64
BELA NEGARA DALAM GAMBAR

PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2014 DI LAPANGAN MONUMEN NASIONAL, JAKARTA PUSAT

EDISI KHUSUS 2017


65
BELA NEGARA DALAM GAMBAR

PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2015 DI LAPANGAN MONUMEN NASIONAL, JAKARTA PUSAT

EDISI KHUSUS 2017


66
PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2017 DI PADANG, SUMATERA BARAT

EDISI KHUSUS 2017


67
BELA NEGARA DALAM GAMBAR

MENHAN RI SEBAGAI INSPEKTUR UPACARA PADA PENGUKUHKAN KADER BELA NEGARA


KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

EDISI KHUSUS 2017


68
MENHAN RI MEMBERIKAN KULIAH UMUM BELA NEGARA 2017

EDISI KHUSUS 2017


69
PELUNCURAN AKSI BELA NEGARA SE-INDONESIA DI MANADO TAHUN 2017

EDISI KHUSUS 2017


70
PENDIDIKAN DAN LATIHAN KADER BELA NEGARA PEMUDA/PEMUDI PAPUA TAHUN 2017

EDISI KHUSUS 2017


71
PEMBEKALAN PESERTA PARADE CINTA TANAH AIR TINGKAT PUSAT TA. 2017

EDISI KHUSUS 2017


72
EDISI KHUSUS 2017
73
EDISI KHUSUS 2017
74

Anda mungkin juga menyukai