Anda di halaman 1dari 4

Panduan Cara Membuat Contoh Teks Pidato dengan Baik dan Benar

Oleh BerpendidikanDiposting pada 19 Mei 2019

Pada pembahasan kali ini, kita akan menjelaskan secara gamblang tentang cara membuat contoh teks
pidato dengan baik dan benar.

Sebelum masuk jauh tentang cara membuat contoh teks pidato dengan baik dan benar, sebaiknya kita
mengetahui terlebih dahulu pengertian dari pidato dan hal-hal yang terkait dengannya.

Daftar Isi :

Pengertian pidato

Cara membuat contoh teks pidato

Strutur teks pidato

Pengertian pidato

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pidato berarti pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata
yg ditujukan kepada orang banyak; atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.

Berpidato atau berceramah merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari. Kegiatan sejenis yang juga sering dilakukan oleh orang-orang tertentu adalah berkotbah.

Pidato merupakan penyampaian gagasan, pikiran, informasi dari pembicara kepada khalayak ramai.
Salah satu tujuan berpidato adalah meyakinkan pendengar tentang isi pidato yang disampaikan.

Agar pidato yang disampaikan dapat berjalan dengan lancar dan runtut, sebelumnya perlu disiapkan
naskah pidato. Secara garis besar, naskah pidato terdiri atas tiga bagian, yaitu pembukaan, isi, dan
penutup.
Cara membuat contoh teks pidato

Dalam membuat contoh teks pidato yang baik dan benar, tentunya harus memperhatikan rambu-rambu
atau acuan. Berikut ini merupakan struktur teks pidato yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam
membuat contoh teks pidato.

Panduan Cara Membuat Contoh Teks Pidato dengan Baik dan Benar

Gambar: Contoh Teks Pidato

Strutur teks pidato

1. Pembukaan

Pembukaan teks pidato berisi:

a. Salam pembuka

Contoh:

Assalammualaikum warahmatullaahi wa barakatuh, salam sejahtera bagi kita semua.

b. Ucapan penghormatan

Ucapan penghormatan, biasanya dimulai dari penghormatan terhadap seseorang yang dianggap paling
penting.

Contoh :

Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah

Yang saya hormati Bapak/Ibu guru.

Yang saya hormati para tamu undangan,

Yang berbahagia teman-teman kelas IX


Adik-adik kelas VII dan VIII yang saya cintai dan saya banggakan.

c. Ucapan syukur

Ucapan syukur kepada Tuhan atas limpahan rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita
semua.

Contoh:

“Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena sampai pada detik ini kita
masih diberi nikmat yang tiada tara. Salah satu nikmat itu adalah nikmat sehat dan nikmat sempat
sehingga kita semua dapat hadir di sini dalam keadaan sehat wal afiat tidak kurang suatu apapun.”

2. Isi Pidato

Bagian isi adalah bagian inti dari suatu pidato. Pada bagian ini, paparan dari pembicara menduduki
persentase yang paling banyak. Pembicara akan menguraikan secara rinci dan panjang lebar inti materi
yang akan disampaikan kepada hadirin. Agar isi pidato dapat dengan mudah ditangkap isinya oleh
pendengar, pembicara dapat menggunakan penanda, “pertama…. , ” “kedua …..”, ketiga …..” dan
seterusnya. Penanda-penanda seperti itu juga akan memudahkan penulis dalam menyusun gagasan teks
pidato.

3. Penutup Pidato

Penutup pidato yang baik akan menimbulkan rasa simpati dari pendengar. Penutup pidato dapat diisi
dengan:

a. Simpulan pendek dari uraian sebelumnya.

b. Permintaan maaf kepada hadirin atas kekhilafan dan kesalahan yang mungkin terjadi, baik disengaja
maupun yang tidak disengaja.

c. Salam penutup.

Dalam penutup dapat juga diisi dengan mengutip pendapat atau katakata mutiara dari tokoh-tokoh
besar, atau pantun yang sesuai dengan situasi saat itu.
Contoh:

Hadirin yang saya horamati,

Demikianlah sambutan saya, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan ada tutur kata yang salah,
saya mohon maaf. Kalau ada sumur di ladang bolehlah kita menumpang mandi. Kalau ada umur yang
panjang semoga kita berjumpa lagi. Sekian. Terima kasih atas perhatian hadirin.

Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca: 4 Metode Pidato dan Penjelasannya

Anda mungkin juga menyukai