K PAYUNG BAB 8 Sk-Penunjang-Layanan-41 HALAMAN
K PAYUNG BAB 8 Sk-Penunjang-Layanan-41 HALAMAN
PUSKESMAS TANGKILING
KECAMATAN BUKIT BATU
Jl. Tjilik Riwut Km. 34 No. 13 Kel. Tangkiling, email : pkmtangkiling@gmail.com
TENTANG
PENUNJANG LAYANAN KLINIS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPT PUSKESMAS TANGKILING,
MEMUTUSKAN
KESEMBILAN : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
dilakukan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
JOHANNES SIHALOHO
LAMPIRAN :I
SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TANGKILING
NOMOR : 445/101.1/B-10/BB/II/2018
TANGGAL : 28 FEBRUARI 2018
TENTANG : PENUNJANG LAYANAN KLINIS
PELAYANAN LABORATORIUM
Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskemas yang
melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan
perorangan dan masyarakat.
1. Jam buka pelayanan laboratorium di UPT Puskesmas Tangkiling adalah
1) Hari Pelayanan : Senin sampai dengan Sabtu
2) Jam Pelayanan Laboratorium :
HARI JAM KERJA DI LUAR JAM KERJA
SENIN – KAMIS 08.00 – 11.00 WIB 11.00 – 08.00 WIB
* Keterangan :
Untuk pemeriksaan laboratorium cito (Urgent) di luar jam kerja petugas UGD
menghubungi petugas Lab Bataguh di nomor (081352841648) atau Dewi di nomor
(08225563549)
2. Jumlah petugas laboratorium berjumlah 4 orang
3. Petugas di laboratorium adalah analis kesehatan yang mempunyai kompetensi :
Jabatan Standar Kompetensi
Analis Kesehatan a. Pendidikan minimal D3
b. Pelatihan-pelatihan:
Pemeriksaan Pemantapan mutu Laboratorium Klinik
c. Pengalaman Kerja: Minimal 1 Th
d. Memiliki keterampilan
e. Bisa bekerjasama dalam tim
Perawat dan SMA a. Sudah dilatih oleh tenaga laboratorium
b. Memiliki keterampilan
c. Bisa bekerjasama dalam tim
5. Kegiatan Pelayanan :
a) Menyelenggarakan pemeriksaan laboratorium yang bermutu berdasarkan
etika profesi
b) Melaksanakan rujukan spesimen secara horizontal antar Puskesmas di
wilayahnya
c) Melaksanakan kesehatan dan keselamatan kerja Laboratorium untuk
menghindari resiko terhadap petugas laboratorium
d) Melaksanakan kegiatan pamantapan mutu, baik eksternal maupun internal
untuk menjamin ketepatan hasil pemeriksan
e) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan
6. Menyelenggarakan pemeriksaan laboratorium yang bermutu berdasarkan etika
profesi.
7. Puskesmas mampu melakukan pemeriksaan di bawah ini :
a) Pemeriksaan HEMATOLOGI darah lengkap (DL) meliputi pemeriksaan
Hemoglobin, Eritrosit, Lekosit, Hematokrit, trombosit, LED, Golongan Darah
b) Pemeriksaan KIMIA KLINIK meliputi pemeriksaan Gula Darah, Uric Acid,
Cholesterol.
c) Pemeriksaan IMUNOLOGI meliputi pemriksaan HbsAg, Sphylis, HIV AIDS, Tes
Kehamilan, Widal
d) Pemeriksaan urin 10 parameter
e) Pemeriksaan MIKROBIOLOGI meliputi pemeriksaan sputum BTA (Basil Tahan
Asam)
8. Permintaan pemeriksaan dapat berasal dari intern Puskesmas atau permintaan dari
luar Puskesmas dengan surat permohonan pemeriksaan laboratorium yang jelas
9. Permintaan, pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan
spesimen dilakukan sesuai dengan prosedur
10. Untuk menjamin keamanan dan keselamatan kerja maka harus dilakukan
pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan laboratorium sesuai dengan
prosedur.
11. Kecelakaan kerja sering terjadi di laboratorium, untuk mencegah timbulnya bahaya
yang lebih luas maka dibutuhkan orientasi dan praktik keamanan kerja.
12. Pelaporan kegiatan pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan tenaga di
laboratorium kepada pengelola program keselamatan kerja harus dilakukan sesuai
dengan prosedur.
13. Nilai rentang yang menjadi rujukan hasil pemeriksaan laboratorium adalah
berdasarkan Pedoman Interpretasi Data Klinik Kemenkes RI tahun 2011 dan referensi
alat/vendor sebagai berikut :
b) Jika ditemukan hasil yang berada pada nilai ambang kritis tidak dalam batas
normal di beri tanda centang ( √ )
1. Darah Hematologi:
Hb Sahli 15 Menit
Leukosit 15 Menit
Trombosit 15 Menit
Eritrosit 15 Menit
Laju Endap Darah 30 Menit
Golongan Darah 10 Menit
Kimia Klinik :
Gula Darah 10 Menit
Uric Acid 10 Menit
Cholesterol 10 Menit
Serologis:
Widal
HbsAg 20 Menit
HIV 30 Menit
Syphilis 30 Menit
30 Menit
Mikrobiologi:
Malaria
Mikroskopis 1 Jam
RDT Malaria 30 Menit
JOHANNES SIHALOHO
LAMPIRAN :2
SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TANGKILING
NOMOR : 445/101.1/B-10/BB/II/2018
TANGGAL : 28 FEBRUARI 2018
TENTANG : PENUNJANG LAYANAN KLINIS
MINGGU/HARI - 24 Jam
LIBUR
2. Petugas yang menyedikan obat di Apotek UGD dan Rawat Inap adalah petugas yang
bertugas di UGD (Petugas yang telah diberi kewenangan dalam penyediaan dan
pengelolaan obat).
3. Penilaian, pengendalian, penyediaan dan penggunaan obat yang bertujuan memantau
ketersediaan dan penggunaan obat dilakukan dengan cara :
a. merencanakan kebutuhan obat sesuai kebutuhan yaitu menggunakan data stok
minimum obat, 10 pemakaian obat terbanyak di tahun sebelumnya dan 10
penyakit terbanyak di tahun sebelumnya.
b. Perencanaan pembelian obat melalui dana JKN dilakukan dengan
mempertimbangkan stok di Instalasi farmasi Kota palangka Raya, minimum stok,
kecepatan perputaran dan harga.
Cara menghitung stok minimum obat sesuai dengan rumus penghitungan
perencanaan obat dan buffer stok obat :
Q = SK + SP (WT x D) - SS
Keterangan :
Q = Jumlah obat yang diminta/dipesan
SK = Stok kerja
SP = Stok pengaman
WT = Waktu tunggu
SS = Sisa stok
D = Pemakaian rata-rata per bulan
3. Penyediaan dan penggunaan obat dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
4. Penyediaan obat untuk menjamin ketersediaan jika terjadi kebutuhan obat yang
meningkat/sebelumnya ada kekosongan harus dilakukan sesuai dengan prosedur.
5. Ketersediaan obat yang ada di UPT Puskesmas Tangkiling dibuat dalam daftar
formularium obat UPT Puskesmas Tangkiling.
6. Evaluasi dan tindak lanjut terhadap ketersediaan obat dengan formularium dilaporkan
setiap bulan kepada kepala Puskesmas.
7. Evaluasi dan tindak lanjut terhadap kesesuaian peresepan dengan formularium
dilaporkan setiap bulan kepada kepala Puskesmas.
8. Petugas yang berhak memberi resep di UPT Puskesmas Tangkiling adalah
a. Dokter/dokter gigi sesuai kompetensinya dengan persyaratan sebagai berikut :
Memiliki Surat Tanda Registrasi.
Memiliki Surat Ijin Praktik Dokter/Dokter gigi di UPT Puskesmas Tangkiling.
b. Perawat dan Bidan yang telah didelegasikan dengan persyaratan sebagai berikut :
Memiliki Surat Tanda Registrasi.
Memiliki Surat Ijin Kerja di UPT Puskesmas Tangkiling.
9. Petugas yang berhak menyediakan obat di UPT Puskesmas Tangkiling adalah
a. Tenaga Teknis Kefarmasian dengan persyaratan sebagai berikut :
Memiliki Surat Tanda Registrasi.
Memiliki Surat Ijin Kerja di UPT Puskesmas Tangkiling.
b. Perawat dan Bidan yang telah didelegasikan dengan persyaratan sebagai berikut :
Memiliki Surat Tanda Registrasi.
Memiliki Surat Ijin Kerja di UPT Puskesmas Tangkiling.
10. Ditetapkan prosedur dalam peresepan, pemesanan dan pengeolaan obat sesuai
pedoman pelayanan kefarmasian serta dilakukan evaluasi berkala terhadap kesusaian
penyediaan obat dan resep dengan formularium.
11. Untuk menjaga agar tidak terjadi pemberian obat kadaluwarsa maka harus ada
penanganan menjaga obat kadaluwarsa/rusak yaitu dengan melakanakan sistem FIFO (
First In First Out ) dan FEFO ( First Expired First Out ). Tujuan dilaksanakannya penanganan
obat kadaluwarsa/rusak adalah untuk melindungi pasien dari efek samping penggunaan
obat rusak/kadaluwarsa.
12. Pengelolaan obat psikotropika dan narkotika :
a. Petugas yang berhak memberikan resep untuk obat psikotropika dan narkotika
adalah dokter atau petugas yang berwenang atas instruksi dokter.
b. Penyimpanan obat psikotropika dan narkotika diletakkan di dalam lemari dua pintu
dan dikunci. Yang menyimpan kunci lemari obat psikotropika dan narkotika adalah
penanggung jawab kefarmasian dan petugas jaga.
c. Penerimaan dan pemakaian obat psikotropika dan narkotika dicatat didalam kartu
stok / kartu kendali.
d. Obat psikotropika dan narkotika yang telah expired dikembalikan dan dilaporkan ke
Instalasi Kota Palangka Raya.
e. Pelaporan obat psikotropika dan narkotika dilaksanakan secara berkala setiap bulan.
13. Jika ada obat yang dibawa sendiri oleh pasien atau keluarga pasien diidentifikasi dan
ditindaklanjuti sesuai instruksi dokter atau petuugas medis.
14. Penyimpanan obat :
a. Gudang Obat
Ruang penyimpanan harus selalu dlam kondisi terkunci dan hanya petugas yang
berkepentingan yang boleh masuk
Penyimpanan obat diletakkan sesuai jenis obat dan di susun secara alfabet.
Obat multi dose harus diberi label yang jelas mengenai nama obat, no batch,
tanggal expired dan peringatan lainnya jika diperlukan.
Suhu penyimpanan obat di rak/lemari obat yaitu ≤ 25® dan pemantauan suhu
dicatat dua kali dalam sehari.
Pemeriksaan kesesuaian stok antara stok fisik dengan sistem stok opname
dilakukan tiga bulan sekali.
Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa dilakukan satu kali dalam sebulan.
Obat yang mendekati Expired dilaporkan dan dikembalikan ke Instalasi Farmasi
Kota.
Penarikan perbekalan farmasi ( Recall ) dilakukan apabila ada pemberitahuan
resmi dari Badan Pom atau Pemerintah dan segera ditindak lanjuti oleh petugas
dengan memastikan bahwa produk tersebut tidak ada lagi dilingkunngan UPT
Puskesmas Tangkiling.
b. Apotek Rawat Jalan dan Apotek 24
Penyimpanan obat diletakkan sesuai jenis obat dan di susun secara alfabet.
Pemantauan suhu penyimpanan dilakukan oleh petugas dicatat dua kali dalam
sehari.
Penyimpanan obat LASA ( Lool Alike Sound Alike ) diletakkan dipisah satu kotak
dengan obat lain dan diberi label LASA.
Penyimpanan obat High Alert diberi label khusus yaitu label warna merah
bertuliskan High Alert.
15. Daftar jenis obat yang membutuhkan penyimpanan dengan suhu khusus adalah:
Oxcytoxin inj POLIO combo
Metil ergometrine inj IPV
DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus Anti hemoroid suppo
BCG Calcium Gluconas inj
Campak
POLIO
JOHANNES SIHALOHO
LAMPIRAN :3
SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TANGKILING
NOMOR : 445/101.1/B-10/BB/II/2018
TANGGAL : 28 FEBRUARI 2018
TENTANG : PENUNJANG LAYANAN KLINIS
1. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.
2. Catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi tentang segala tindakan
yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan.
3. Dokumen adalah catatan dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan tertentu,
laporan hasil periksaan penunjang, catatan observasi dan pengobatan harian dan
semua rekaman baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan (imaging), dan rekaman
elektro diagnostik.
4. Rekam medis harus dibuat secara tertulis atau elektronik, secara lengkap dan jelas.
5. Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan.
7. Dalam hal terjadi keselahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat
dilakukan pembetulan.
11. Petugas rekam medis mempunyai pelayanan rekam medis dan metode identifikasi
serta sistem pengkodean, penyimpanan, dokumentasi rekam medis yang
memudahkan petugas untuk menemukan rekam medis tepat waktu dan untuk
mencatat pelayanan yang diberikan kepada pasien.
12. Sistem pengkodean nomor rekam medis pasien menggunakan Unit Numbering System,
dimana setiap pasien memiliki satu nomor rekam medik untuk selamanya. Nomor
rekam medis pasien terdiri dari 2 digit kode wilayah, 2 digit kode keluarga, diikuti huruf
awal nama kepala keluarga dan nomor urut pendaftaran kepala keluarga atau orang
yang dianggap sebagai kepala keluarga oleh pasien ;
Contoh :
01- 10 – L30
Keterangan :
01 : Kode Wilayah
10 : Kode Keluarga
13. Kode wilayah tempat tinggal pasien yang berada dibawah naungan Puskesmas
Tangkiling, yang dipergunakan dalam penomoran rekam medik ;
80 Orang yang tinggal didalam rumah tersebut tetapi tidak memiliki hubungan
keluarga
90 Yang lain-lain
15. Metode identifikasi rekam medis pasien menggunakan Alphabetical dan Numerical;
- Rekam medis pasien disimpan dirak penyimpanan didalam family folder, serta
disusun secara Metode Nomor Langsung/ Straight Numeric Filing yaitu sesuai
alphabet dari A – Z dan nomor urut rekam medis.
- Rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap disimpan sekurang-kurangnya
dalam jangka 3 (tiga) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat.
- Persetujuan tindakan medis dan resume rawat inap disimpan dalam jangka waktu
10 (sepuluh) tahun, terhitung dari tanggal pembuatan persetujuan tindakan medis
dan resume rawat inap tersebut.
- Setelah batas waktu penyimpanan 3 (tiga) tahun terlampaui, maka rekam medis
dapat dimusnahkan kecuali persetujuan tindakan medis dan resume rawat inap.
DOKTER
1 MEDIS
DOKTER GIGI
2 KEPERAWATAN PERAWAT
3 KEBIDANAN BIDAN
4 FARMASI APOTEKER
ASSISTEN APOTEKER
6 GIZI NUTRISIONIS
19. Permintaan peminjaman rekam medis baik dari dari pihak internal yakni dari petugas
tenaga kesehatan puskesmas yang memiliki izin akses, maupun dari pihak eksternal
yakni orang atau tenaga yang bekerja diluar puskesmas, harus dilakukan secara tertulis
kepada Pimpinan Puskesmas Tangkiling.
20. Peminjaman berkas rekam medis juga harus tercatat dibuku peminjaman di bagian
rekam medis.
Isi rekam medis ditulis dengan lengkap oleh petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan kepada pasien. Berkas rekam medis adalah milik sarana pelayanan
kesehatan, sedangkan isi rekam medis adalah milik pasien.
a. Identitas Pasien
e. Diagnosis/masalah
f. Rencana penatalaksanaan
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-
kurangnya memuat ;
a. Identitas Pasien
e. Diagnosis/masalah
f. Rencana penatalaksanaan
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan
a. Identitas pasien
g. Diagnosis
j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan
22. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan
riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi,
tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan di Puskesmas Tangkiling.
23. Informasi isi rekam medis pasien dapat dibuka dalam hal :
Selain dokter dan dokter gigi yang membuat/mengisi rekam medis, tenaga kesehatan
lain yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien dapat membuat/mengisi
rekam medis atas perintah/pendelegasian secara tertulis dari dokter atau dokter gigi
yang menjalankan praktik kedokteran.
25. Dilakukan penilaian kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis setiap hari oleh
petugas rekam medis yang sudah ditentukan, yang dimana dilakukan perekapan
keseluruhan penilaian tiap akhir bulan dan kemudian hasil penilaian harus dievaluasi
serta ditindak lanjuti dan dijaga kerahasiannya
26. Sebelum dilakukan pemusnahan, rekam medis akan dicek satu persatu oleh petugas
rekam medis berdasarkan tanggal terakhir berobat dan dibuatkan daftar list rekam
medis yang telah melampaui batas retensi, dimana berkas rekam medis disimpan dirak
khusus rekam medis inaktif sebelum akhirnya dimusnahkan.
27. Pemusnahan rekam medis yang melampaui batas retensi 3 tahun, dilaksanakan pada
setiap akhir tahun berjalan, yaitu setiap bulan Desember.
29. Pemusnahan rekam medis dilakukan dengan cara dibakar didalam insenerator atau
dicacah hingga seperti bubur.
30. Petugas yang menjadi pengelola berkas rekam medis di Bagian Rekam Medis
Puskesmas Tangkiling , adalah ;
- Supartin
31. Berikut daftar pembakuan singkatan yang dapat digunakan dalam rekam medis ;
CT Clooting time
BT Blooding time
AU Asam Urat
DDR Drike Drupple
LED Laju Endap Darah
UR Urin Rutin
DR Darah Rutin
RDT Rapid Diagnostic Test
PP Test Plano Pregnancy Test
mg Miligram
dL Desiliter
6 Farmasi TM Tetes Mata
SM Salep mata
SK Salep kulit
Mf Pulv Dibuat dalam sediaan puyer
AC Antec Cunam (sebelurn makan)
PC Post Cunam (sesudah makan)
Syr Syrup
Supp Supositoria
Vag Vaginal
Dtd Da tales dosis (Dalam flap dosis)
Gtt Tetes
IM Intra Muskuler
IC Intra Cutan
TV Intra Venous
SL Sub Lingual
PO Per Oral
Tablet Tab
Kapsul Kap
Bks Bungkus
No Nomor
Sol Solutio
Tube Tube
Lag Lag (Botol)
d.d De die (sehari)
Tetapi tidak semua istilah medis mengandung unsur kata prefix atau root atau
suffix secara lengkap.
Contoh: Root Root Suffix
ELECTROCARDIOGRAM → ELECTR-O-CARDI-O-GRAM
electr- dari Electron : listrik
cardi- dari cardium : jantung
gram : record
PREFIX
Dextra Kanan
Sinistra Kiri
Brady Lambat
Tachy Cepat
Intra Didalam
Peri Sekitar
Dys Buruk , Sulit
Hemi Setengah
ROOT
Cheilo Bibir
Derm Kulit
Arthro Sendi
Chondro Tulang rawan
Myo Otot
Osteo Tulang
Naso Hidung
Lien Limpa
Myelo Sumsum Tulang
Entero Usus
Gastro Lambung
Cyst/Cysto Kandung kemih
Hystero Uterus
Ren Ginjal
Oophor Ovarium
Blepharo Kelopak mata
Kerato Kornea mata
Oculo Mata
SUFFIX
JOHANNES SIHALOHO
LAMPIRAN :4
SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TANGKILING
NOMOR : 445/101.1/B-10/BB/II/2018
TANGGAL : 28 FEBRUARI 2018
TENTANG : PENUNJANG LAYANAN KLINIS
MANAJEMEN LINGKUNGAN
1. Pemantauan fisik puskesmas dilaksanakan sesuai prosedur, dibuat jadwal dan bukti
pelaksanaan pemantauan didokumentasikan
2. Pemeliharaan dan pemantuan instalasi listrik, instalasi air, ventilasi, gas yang
dipersyaratkan dilakukan secara rutin sesuai prosedur, bukti pemantauan dan tindak
lanjut didokumentasikan
3. Terdapat sarana untuk menangani masalah listrik atau api apabila terjadi kebakaran,
sarana dipantau dan dipelihara
4. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan sarana dan peralatan
dilaksanakan sesuai prosedur. Pelaksanaan, hasil dan tindak lanjut didokumentasikan
5. Inventarisasi, pengelolaan, dan penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
dilaksanakan sesuai prosedur. Pengelolaan dan pemantauan didokumentasikan
6. Pengendalian dan pembuangan limbah yang dilaksanakan sesuai prosedur
berdasarkan perencanaan yang memadai. Pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan didokumentasikan
7. Perencanaan dan pelaksanaan program yang efektif dilaksanakan untuk menjamin
keamanan lingkungan fisik serta
8. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sesuai prosedur dan tindak lanjut
didokumentasikan
MANAJEMEN PERALATAN
1. Petugas pengelola peralatan instrument membuat prosedur untuk memisahkan alat
yang bersih dan alat yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut serta alat-alat yang membutuhkan persyaratan
khusus untuk peletakannya.
- Anggota :
JOHANNES SIHALOHO
LAMPIRAN :6
SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TANGKILING
NOMOR : 445/101.1/B-10/BB/II/2018
TANGGAL : 28 FEBRUARI 2018
TENTANG : PENUNJANG LAYANAN KLINIS
1. Kepala Puskesmas, tata usaha dan penanggung jawab layanan klinis membuat
perhitungan, membuat pola ketenagaan dan persyaratan kompetensi tenaga yang
memberi layanan kilinis
2. Kepala Puskesmas, tata usaha, dan penanggung jawab layanan klinis membuat
penilaian kualifikasi tenaga dan penetapan kewenangan dengan adanya proses
rekrumen, retensi, pengembangan dan pendidikan berkelanjutan tenaga klinis.
3. Peningkatan kompetensi, pemetaan kompetensi, dan rencana peningkatan
kompetensi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan dan manajemen di
UPT Puskesmas Tangkiling
4. Kepala Puskesmas, tata usaha, dan penanggung jawab layanan klinis membuat
penilaian kinerja petugas pemberi pelayanan klinis dalam peningkatan mutu klinis
dengan proses yang menjamin kesesuaian antara pengetahuan dan keterampilan
tenaga dengan kebutuhan pasien serta melaksanakan evaluasi dan hasil evaluasi
ditindak lanjuti dan didokumentasikan.
5. Proses menilai hasil kerja tenaga klinis di Puskesmas melalui instrument penilaian
kinerja.
6. Setiap tenaga klinis yang melakukan pelayanan berperan aktif dalam meningkatkan
mutu pelayanan klinis.
7. Kepala Puskesmas, tata usaha, dan penanggung jawab layanan klinis menyediakan
informasi peluang pendidikan dan pelatihan bagi tenaga klinis. Kepala puskesmas dan
manajemen puskesmas memberikan dukungan untuk pendidikan dan pelatihan.
8. Evaluasi penerapan hasil pendidikan atau pelatihan ditempat kerja dan tindak lanjut
apabila ada tenaga kesehatan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan dilaksanakan
sesuai prosedur. Hasil pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan didokumentasikan.
9. Kepala Puskesmas, tata usaha, dan penanggung jawab layanan klinis membuat uraian
tugas untuk petugas pemberi layanan klinis dan kewenangan klinis dengan jelas dan
dilaksanakan secara profesional dan legal dalam pelaksanaannya, kemudian
dievaluasi dan ditindak lanjuti.
10. Kepala Puskesmas, tata usaha, dan penanggung jawab layanan klinis membuat
kewenangan khusus bagi petugas kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan dalam
melaksanaakn pelayanan klinis.
11. Penilaian (kredensial) terhadap pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan
kewenangan khusus yang diberikan dilaksanakan sesuai prosedur dan
didokumentasikan.
12. Evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan uraian tugas dan wewenang bagi
setiap tenaga kesehatan dilakanakan sesuai prosedur dan didokumentasikan.
JOHANNES SIHALOHO