Anda di halaman 1dari 2

Nono, si Anak Rembulan, berangkat sendiri berlibur ke Wlingi, tempat tinggal Mbah Sastro.

Ia selalu
suka liburan di sana, karena ia bisa bersepeda keliling Wlingi dan bermandi-mandi di Sungai Lekso yang
menyegarkan. Tak jarang juga Nono membantu Mbah Mas yang punya warung makan di
Stasiun Wlingi. Suatu hari, Nono ditugaskan untuk membeli tahu goreng ke
Njari, ke tempat Mbah Pur, kakek buyutnya.

Bacalah kutipan teks cerita fantasi berikut ini!

Nono, si Anak Rembulan, berangkat sendiri berlibur ke Wlingi, tempat tinggal Mbah Sastro. Ia selalu suka
liburan di sana, karena ia bisa bersepeda keliling Wlingi dan bermandi-mandi di Sungai Lekso yang
menyegarkan. Tak jarang juga Nono membantu Mbah Mas yang punya warung makan di Stasiun Wlingi.
Suatu hari, Nono ditugaskan untuk membeli tahu goreng ke Njari, ke tempat Mbah Pur, kakek buyutnya.

Tokoh dalam kutipan cerita tersebut adalah …

A. Mbah Sastro
B. Nono
C. Mbah Pur
D. Mbah Mas

Setelah 17 tahun berlalu dengan sangat menyenangkan,


raksasa pun kembali menemui Mbok Rondo untuk
mengambil Timun Mas. Hati Mbok Rondo pun tak tega
mengetahui anaknya akan segera menjadi santapan raksasa.
Ia menyuruh anaknya pergi dengan membawa empat
senjata yang diberi oleh petapa untuk mengancurkan
raksasa tersebut. Satu per satu Timun Mas melempar
senjatanya namun raksasa tersebut masih bias lolos. Lalu
dengan senjata terakhir, Timun Mas melempar terasi yang
seketika menjadi kubangan lumpur, raksasa pun tenggelam.
Dan Timun Mas hidup bahagia dengan Mbok Rondo.
Ketika ia hendak menangkapnya, Timun Mas segera berlari sekencang-kencangnya. Raksasa itu
pun mengejarnya. Tak ayal lagi, terjadilah kejar-kerajaan antara makhluk raksasa itu dengan
Timun Mas. Setelah berlari jauh, Timun Mas mulai kecapaian, sementara raksasa itu semakin
mendekat. Akhirnya, ia pun mengeluarkan bungkusan pemberian pertapa itu.

Bacalah kutipan teks cerita fantasi berikut ini untuk menjawab soal nomor !
Pada malah hari, dimasukkan lah pemuda ke dalam ruangan penjara gelap yang berisi binatang
buas. Dengan perasaan sedih dan pasrah, ia merelakan dirinya menjadi santapan binatang buas.
Akan tetapi alangkah terkejutnya pemuda tersebut ketika bintang yang ada di dalam ruangan
tersebut tidak menyentuhnya sama sekali. Setelah beranjak siang, baru ia mulai bisa melihat,
binatang apa yang ada dalam ruangan.

Binatang buas tersebut adalah singa yang ia selamatkan beberapa hari yang lalu. Singa tersebut
ternyata peliharaan kesayangan milik raja. Pemuda tersebut lantas bertanya “kenapa kau tidak
mematuhi perintah raja untuk memangsaku wahai singa?. Singa tersebut kemudian menjawab
“Mana mungkin aku menyakiti orang yang telah berjasa menolong dan menyelamatkan ku”.

Kalimat yang menunjukkan ciri sebuah cerita fantasi terletak pada kalimat …

Anda mungkin juga menyukai