Anda di halaman 1dari 20

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Rancangan atau rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting
dalam penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang
dapat memengaruhi akurasi suatu hasil. Istilah rancangan penelitian digunakan
dalam dua hal; pertama, rancangan penelitian merupakan suatu strategi penelitian
dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan
data; dan kedua, rancangan penelitian digunakan untuk mendefinisikan struktur
penelitian yang akan dilaksanakan. Rancangan juga dapat digunakan peneliti
sebagai petunjuk dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai
suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan penelitian (Nursalam, 2017).
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian pra eksperimental
dengan pendekatan One-group pra-post test design yaitu ciri tipe penelitian ini
adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu
kelompok subjek. Kelompok subjek observasi sebelum dilakukan intervensi,
kemudian diobservasi lagi setelah intervensi. Dengan studi ini akan diperoleh
prevalensi atau efek suatu fenomena (variabel dependen) dihubungkan dengan
penyebab (variabel dependen) (Nursalam, 2014). Penelitian ini, peneliti
memberikan kuesioner tingkat pengetahuan tentang penatalaksanaan tersedak
pada anak dan melakukan pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi
tentang penatalaksanaan tersedak pada anak. Sebelum (pre test) dan sesudah (post
test) dinilai pengaruhnya terhadap tingkat pengetahuan tentang penatalaksanaan
tersedak pada anak.
Tabel. 3.1 One-Group Pra-Post Test Design (Nursalam, 2014: 165)
Subjek Pra Perlakuan Pasca-tes
K O I OI
O I OII
Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3

34
Keterangan
K : Subjek
O : Observasi sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang
penatalaksanaan tersedak pada anak.
I : Intervensi (pemberian pendidikan kesehatan)
OI : Observasi setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang
penatalaksanaan tersedak pada anak.
OII : Observasi dengan lembar penilaian/observasi keterampilan tentang
penatalaksanaan tersedak pada anak.
Pada penelitian ini, peneliti melibatkan satu kelompok subjek (one grup)
yaitu keluarga yang sedang menunggu anaknya di ruang flamboyan RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya yang diobservasi sebelum diberikan pendidikan
kesehatan (pre test) dengan membagikan kuesioner untuk mengukur tingkat
pengetahuan dan lembar observasi untuk mengukur keterampilan, setelah itu
peneliti memberikan perlakuan berupa pemberian pendidikan kesehatan dengan
menggunakan metode demonstrasi penatalaksanaan tersedak pada anak, dan
selanjutnya diakhiri dengan membagikan kuesioner yang sama kembali dan
lembar observasi untuk mengukur keterampilan.
Dengan demikian peneliti dapat mengetahui adakah pengaruh metode
demonstrasi penatalaksanaan tersedak pada anak terhadap tingkat pengetahuan
dan keterampilan keluarga di ruang flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.
3.2 Kerangka Kerja
Kerangka kerja merupakan bagan kerja rancangan kegiatan penelitian yang
akan dilakukan. Kerangka kerja meliputi populasi, sampel, dan teknik sampling
penelitian, teknis pengumpulan data, dan analisis data (Hidayat, 2008).
Kerangka kerja merupakan tahap yang penting dalam suatu penelitian yaitu
menyusun kerangka konsep. Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat
dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar
variabel baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti (Nursalam, 2009).
Populasi
Seluruh keluarga yang ada di Ruang Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya

Sampel
Keluarga yang berada di Ruang Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya

Teknik Sampling
Menggunakan Metode Purposive Sampling

Informend Consent (lembar persetujuan responden)

Pre Test Pre Test


Mengukur Pengetahuan Mengukur Katerampilan

Memberikan Pendidikan Kesehatan dengan Metode Demonstrasi


Penatalaksanaan Tersedak pada Anak

Post Test Post Test


Mengukur Pengetahuan Mengukur Keterampilan

Pengolaan Data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating

Uji Wilcoxon

Hasil Ha Diterima/Ditolak

Penyajian Hasil Kesimpulan


Bagan 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang
Penatalaksanaan Tersedak Pada Anak Terhadap Tingkat
Pengetahuan dan Keterampilan Keluarga di Ruang Flamboyan
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

3.3 Identifikasi Variabel


Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam
setiap jenis penelitian, Kerlinger menyebut variabe sebagai sebuah konsep seperti
halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran.
Variabel adalah objek penelitian.
Penelitian ini memiliki dua variabel antara lain :
3.3.1 Variabel Independen (Independent Variable)
Menurut Nursalam, (2017) variabel yang mempengaruhi atau nilainya
menentukan variabel lain. Suatu Kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh
peneliti dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui hubungan atau
pengaruhnya terhadap vaiabel lain. Pada penelitian ini variabel independennya
adalah pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi tentang penatalaksanaan
tersedak pada anak.
3.3.2 Variabel Dependen (Dependent Variable)
Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel
respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain. Dalam
ilmu perilaku, variabel terkait adala aspek tingkah laku yang diamati dari suatu
organisme yang dikenai stimulus. Dengan kata lain, variabel berikut adalah faktor
yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh
dari variabel bebas menurut Nursalam (2017). Dalam penelitian ini variabel
dependennya adalah tingkat pengetahuan dan keterampilan keluarga tentang
penatalaksanaan tersedak pada anak.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu penjelasan mengenai variabel yang
dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik yang ada sebagai dasar dalam
memperoleh data (Yuyun, 2009). Definisi operasional untuk membatasi ruang
lingkup atau pengertian variabel yang diamati.dan akan berguna dalam
menentukan metode dan alat ukur yang akan dipilih. (Fatimah, 2010).
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secar operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.
Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran
dalam penelitian. Sementara cara pengukuran merupakan cara yaitu variabel dapat
diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2014).
Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengaruh Metode Demonstrasi Penatalaksanaan Tersedak Pada Anak Terhadap Tingkat Pengetahuan dan
Keterampilan Keluarga di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

Variabel Definisi Alat Ukur/


No Parameter Skala Skor
Independen Operasional Instrumen

1. Pendidikan Pendidikan kesehatan Pendidikan kesehatan - -


kesehatan/ adalah kegiatan tentang penatalaksanaan SAP
metode memberikan informasi tersedak pada anak :
demonstrasi dan atau meningkatkan 1. Pengertian Tersedak
tentang pengetahuan, dan sikap, (Choking)
penatalaksanaan baik individu, dan 2. Tanda dan Gejala
tersedak pada kelompok tentang 3. Pencegahan
anak. penatalaksanaan 4. Pertolongan pertama
sumbatan saluran pada anak tersedak
pernapasan pada anak. 5. Demonstrasi
penatalaksanaan
tersedak pada anak.

38
Variabel Definisi Alat Ukur/
No Parameter Skala Skor
Dependen Operasional Instrumen

2. Tingkat Sesuatu yang diketahui orang Capaian informasi sebatas Kuesioner Ordinal a) Nilai Bobot:
pengetahuan tua/keluarga tentang mengetahui dan Jawaban Benar: 1
penatalaksanaan sumbatan memahami meliputi : Jawaban Salah : 0
saluran pernapasan pada 1. Pengertian Tersedak b) Penilaian Rumus:
anak. (Choking) 𝑆𝑝
N= 𝑆𝑚 x 100%
2. Tanda dan Gejala
Keterangan:
3. Pencegahan
N=Nilaipengetahua
4. Pertolongan pertama
n
pada anak tersedak
Sp = skor yang
didapat
Sm=skor tertinggi
maksimum
c) Kategori:
Baik: 76-100%
Cukup: 56-75%
Kurang: ≤55%

39
Variabel Definisi Alat Ukur/
No Parameter Skala Skor
Dependen Operasional Instrumen

3. Tingkat Tindakan yang dilakukan Capaian keterampilan Lembar Ordinal 1. Jawaban


keterampilan orang tua/keluarga dalam dapat melakukan observasi Dilakukan = 1
tentang penatalaksanaan sumbatan penatalaksanaan tersedak Tidak dilakukan = 0
penatalaksanaan saluran pernapasan pada pada anak : 2. Penilaian Rumus:
tersedak pada anak. 1. Dapat mengetahui 𝑆𝑝
N= 𝑆𝑚 x 100%
anak. tanda dan gejala anak
Keterangan:
tersedak
N=Nilaipengetahua
2. Dapat melakukan
n
pertolongan pertama
Sp = skor yang
pada anak tersedak.
didapat
Sm=skor tertinggi
maksimum
3. Kategori:
Baik: 76-100%
Cukup: 56-75%
Kurang: ≤55%

40
3.5 Populasi, Sampel dan Sampling
3.5.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang ditetapkan
(Nursalam, 2014). Pembagian populasi meliputi :
3.5.1.1 Populasi target
Populasi target adalah populasi yang memenuhi sampling kriteria dan
menjadi sasaran akhir penelitian. Populasi target dalam penelitian ini adalah
semua orang tua/keluarga yang menunggu anaknya di ruang flamboyan RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya.
3.5.1.2 Populasi terjangkau
Populasi terjangkau adalah populasi yang memenuhi kriteria dalam
penelitian ini, dan biasanya dapat dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya.
Populasi terjangkau dalam penelitian ini ibu yang memenuhi kriteria inklusi:
3.5.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu
untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2014). Sampel
merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian dari karakteristik
yang dimiliki oleh populasi (A. Aziz Alimul H, 2003). Sampel dalam penelitian
ini adalah keluarga anak yang berada di ruang flamboyan RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya.
3.5.2.1 Kriteria inklusi
Menurut (Nursalam, 2013), Kriteria inklusi Adalah karakteristik umum
subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu:
1) Ibu/keluarga anak yang sedang berada di ruang flamboyan RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya.
2) Bersedia diteliti.
3) Dapat berkomunikasi dengan baik.
4) Keluarga yang tinggal serumah dengan anak.
3.5.2.2 Kriteria eksklusi
Menurut (Nursalam, 2013), Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau
mengeluarkan subjek yang memenuhi kinerja inklusi dari studi karena berbagai
sebab. Kriteria eksklusi penelitian ini yaitu:
1) Tidak bersedia menjadi responden
2) Tidak mampu berkomunikasi
3) Ibu/keluarga anak dengan kondisi kritis di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya.
3.5.3 Teknik Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel yang digunakan
Purposive sampling, yaitu suatu teknik penetapan sample dengan cara memilih
sample diantara populasi yang sesuai dengan yang dikehendaki peneliti sehingga
sample tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal
sebelumnya (Nursalam, 2014).
3.6 Waktu Dan Tempat Penelitian
3.6.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.
3.6.2 Waktu
Penelitian ini dilakukan pada Maret-April 2019.
3.6.3 Validitas
Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip
keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2014). Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat validitas atau kesahihan suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah
(Budiman, 2013: 22). Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan program SPSS melalui tahap-tahap sebagai berikut (Susilo, 2014):
1) Input data dalam format SPSS.
2) Klik analisa dan pilih scale kemudian klik → di reliability analysis.
3) Pindahkan seluruh item pernyataan pada → kotak item. Blok seluruh item
pernyataan pada kotak sebelah kiri dan pindahkan ke kotak di kanannya.
Kotak model ALPHA tetap saja.
4) Pada kotak Descriptives for → pilih kotak kecil scale if item deleted
kemudian → continue dan OK.
5) Out-put validitas dan reliabilitas
6) Pada kolom corrected item-total correction bandingkan dengan tabel r.
Apabila lebih besar dari nilai tabel r, maka item dinyatakan valid. Apabila
nilai corrected item-total correction ada yang lebih kecil dari nilai r tabel
maka item tidak valid dan sebaiknya dikeluarkan dari instrumen penelitian.
Pada nilai yang bersifat marginal dapat dilakukan perbaikan pernyataan
pada item kuisioner.
Langkah-langkah mencari nilai r table dan t table dengan
mempergunakan SPSS (Susilo, 2014: 159):
1) Nilai t table dicari dengan langkah: menentukan df (derajat bebas) = N
(jumlah item instrumen penelitian riset) – 2.
2) Buka SPSS → klik data view isikan nilai df dengan N – 2 lalu →
transform selanjutnya pilih compute variable.
3) Isikan pada kolom target variable t_0.05 padalevel signifikansi 95%.
Kemudian pada kotak Numeric expression, ketik rumus IDF.T(0.95,df) →
OK.
4) Maka didapat nilai t tabel.
5) Selanjutnya untuk mencari r table, ulangi lagi dengan transform dan
compute variabel. Pada kotak target variable → ketik r_0.05 sedangkan
pada kotak numeric expression ketik rumus t_0.05/SQRT(df+t_0.05**2).
6) Luaran nilai r yang dipergunakan sebagai cut of point uji validitas pada
kuisioner.
Hasil uji akan dibandingkan antara harga r hitung dan r tabel
dengan taraf signifikan 0,05. Apabila hasil r hitung > r tabel maka
pertanyaan dinyatakan valid untuk digunakan penelitian.
3.6.4 Reliabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran tersebut tetap konsisten atau sama bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan
alat ukur yang sama (Budiman, 2013). Reliabilitas adalah kesamaan hasil
pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau
diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainanalat dan cara mengukur atau
mengamati sama-sama memegang peranan yang penting dalam waktu bersamaan
(Nursalam, 2014).
Pertanyaan yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan cara
membandingkan r tabel dengan r hasil. Jika nilai r hasil adalah alpha yang terletak
di awal output dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) maka setiap pertanyaan
dikatakan valid, jika r alpha lebih besar dari konstanta maka pertanyaan tersebut
reliabel (Budiman, 2013). Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel luaran
reliability statistics pada nilai Alpha Cronbach’s (Susilo, 2014).
Tabel 3.2 Tingkat realibilitas berdasarkan nilai Alpha
Alpha Tingkat Reabilitas
0,00 sampai dengan 0,20 Kurang reliable
> 0,20 sampai dengan 0,40 Agak reliable
> 0,40 sampai dengan 0,60 Cukup Reliabel
> 0,60 sampai dengan 0,80 Reliabel
> 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat Reliabel
Sumber : (Notoadmodjo, 2012: 106)
3.7 Pengumpulan Data
3.7.1 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden adalah dengan mengunakan kusioner atau angket yang diberikan
sebelum pemberian pendidikan kesesahatan dan setelah pemberian pendidikan
kesehatan tentang penatalaksanaan tersedak pada anak. Kusioner yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah
disediakan dengan cara melingkar jawaban yang dianggap benar.
3.7.1.1 Data Demografi
Data demografi dalam penelitian ini meliputi nomor responden, usia,
pendidikan, dan apakah pernah tidak mendapatkan informasi tentang
penanganan tersedak benda asing pada anak. Data demografi ini berguna untuk
membantu peneliti untuk mengetahui latar belakang dari responden dalam
penelitian.
3.7.1.2 Kuesioner
Penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan tentang
penatalaksanaan tersedak pada anak. Kuesioner tingkat pengetahuan digunakan
untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan/metode demonstrasi
terhadap tingkat pengetahuan tentang penatalaksanaan tersedak pada anak.
Kuesioner memuat mengenai tingkat pengetahuan tentang penanganan tersedak
benda asing pada anak berbentuk pilihan ganda dengan 3 opsi pilihan jawabab
yaitu (a) (b) dan (c), orang tua dapat memilih salah satu jawaban yang benar.
Tahap pertama kuesioner diberikan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
tentang penaganan tersedak benda asing pada anak kemudian pada tahap kedua
kuesioner diberikan lagi dengan pertanyaan yang sama setelah dilakukan
pendidikan kesehatan tentang penanganan tersedak benda asing pada anak.
3.7.2 Proses Pengumpulan Data
Pengumpulan adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian.
Langkah-langkah pengumpulan data yang bergantung pada rancangan penelitian
dan teknik instrumen yang digunakan. Selama proses pengumpulan data peneliti
menentukan prinsip-prinsip validitas dan reabilitas, serta menyelesaikan masalah-
masalah yang terjadi agar data dapat terkumpul sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan (Nursalam, 2017).
Judul penelitian ini adalah pengaruh metode demonstrasi penatalaksanaan
tersedak pada anak terhadap tingkat pengetahuan dan keterampilan keluarga di
Ruang Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Adapun langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut:
1) Peneliti mengajukan surat izin melakukan uji validitas ke STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2) Kemudian peneliti mendapatkan izin unttuk melakukan uji validitas.
3) Setelah melakukan uji validitas, peneliti meminta surat ke STIKes Eka Harap
sebagai surat pengantar permohonan melakukan penelitian di ruang
flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
4) Kemudian peneliti mengirim surat permohonan melakukan penelitian ke
DIKLIT RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
5) Setelah mendapatkan balasan dari DIKLIT RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya peneliti menyerahkan surat izin penelitian kepada kepala
ruangan flamboyan
6) Sebelum memulai penelitian peneliti membentuk sebuah tim agar dapat
mempermudah peneliti dan mempercepat proses penelitian, dimana tugas
tugas dari tim yaitu : peneliti sebagai penyuluh yang memberikan pendidikan
kesehatan dan metode demonstrasi penatalaksanaan tersedak pada anak,
kemudian ada dokumenter, fasilitator, dan observer.
7) Kemudian peneliti memulai penelitian dan melakukan pendekatan dengan
menjelaskan maksud dan tujuan peneliti selama pengumpulan data dan jika
responden bersedia untuk diteliti maka responden diminta untuk tanda tangan
dilembar persetujuan dengan memberikan informed consent.
8) Setelah mendapatkan sampel, peneliti memberikan pre test kuesioner
pengetahuan tentang penatalaksanaan tersedak pada anak.
9) Kemudian peneliti memberikan kesempatan pada keluarga untuk
memperagakan penatalaksanaan tersedak pada anak sebelum diberikan mtode
demonstrasi.
10) Setelah kuesioner pre test diisi oleh responden, kuesioner dikumpul kembali
oleh peneliti.
11) Kemudian peneliti melakukan pendidikan kesehatan dan metode demonstrasi
penatalaksanaan tersedak pada anak.
12) Setelah selesai, peneliti memberikan post test kuesioner pengetahuan
penatalaksanaan tersedak pada anak.
13) Kemudian peneliti mengukur keterampilan keluarga setelah diberikan metode
demonstrasi penatalaksanaan tersedak pada anak dengan menggunakan daftar
tilik.
14) Selah selesai, peneliti melakukan pengumpulan data dengan editing, coding,
scoring dan tabulating.
anak kepada orang tua/keluarga yang sudah bersedia menjadi responden.
3.8 Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai
tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
mengungkap fenomena. Data mentah yang didapat, tidak dapat menggambarkan
informasi yang diinginkan untuk menjawab masalah penelitian (Nursalam, 2009).
Analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif yang pengolahan data dengan
menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk table atau grafik.
Kegiatan dalam menganalisa data yaitu:
3.8.1 Editing
Editing adalah Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan
data atau setelah terkumpul (Hidayat, 2011). Editing (penyuntingan) adalah
sebelum data di olah, data tersebut perlu di edit terlebih dahulu dengan kata lain.
Data yang telah terkumpul perlu di baca sekali lagi dan perbaiki apabila ada
berbagai hal meragukan. Seperti melihat atau memeriksa kembali daftar
pertanyaan yang selesai dilakukan terhadap kelengkapan jawaban pada kesioner,
dan keterbacaan tulisan pada skripsi. Penelitian ini, proses editing dilakukan
setiap selesai pengumpulan data. Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan mengecek
kembali kelengkapan data mulai dari data demografi sampai kelengkapan
pengisian masing-masing intrumen.
3.8.2 Coding (Pengkodean)
Coding merupakan kegiatan pember ian kode numerik (angka) terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
pengolahan dan analisis data menggunakan komputer (Hidayat, 2011). Kode yang
digunakan dalam penelitian berupa angka yang selanjutnya akan diproses di
komputer.
Cara mengkode responden, pertanyaan-pertanyaan dan segala hal yang
dianggap perlu. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisa
data menggunakan komputer. Dalam penelitian ini di berikan kode dengan
mengunakan nomor urut mulai dari 0, 1, 2, 3, 4, 5.
Kategori nilai bobot pengetahuan pada jawaban kuisioner:
Kode:
1 = benar
0 = salah
Kategori tingkat pengetahuan dilihat dari pre-test dan post-test pada jawaban
kuesioner.
Kode:
1 = Baik
2 = Cukup
3 = Kurang
Didalam kuisioner peneliti memasukkan identitas responden, dengan kode:
Kode umur:
1 = Usia > 20 Tahun
2 = Usia 21 - 25 Tahun
3 = Usia 26 - 30 tahun
4 = Usia 31 – 36 Tahun
Kode Pendidikan terakhir:
1 = SD
2 = SMP
3 = SMA
4 = Diploma/Sarjana
Kode Pernah Mendapat Informasi
1 = Pernah
2 = Tidak Pernah
Kode Pekerjaan
1 = IRT (Ibu Rumah Tangga)
2 = PNS/TNI/POLRI
3 = Swasta/Wiraswasta
3.8.3 Scoring
Scoring adalah menentukan skor/ nilai untuk setiap item pertanyaan, untuk
menentukan nilai terendah dan tertinggi, menetapkan jumlah kuesioner dan bobot
masing-masing kuesioner. Dengan rincian kriteria sebagai berikut:
Nilai bobot
Benar : 1
Salah : 0
Rumus:
Sp
N= Sm x 100 %

N : Nilai Pengetahuan
Sp : Skor yang didapat
Sm : Skor tetinggi
Kategori pengetahuan:
Baik : bila diperoleh skor >75%.
Cukup : bila diperoleh skor 56%-75%.
Kurang : bila diperoleh skor <55%
3.8.4 Tabulating
Tabulasi adalah proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel pada tahap
ini data dianggaptelah selesai diproses sehingga harus segera disusun ke dalam
suatu format yang telah dirancang. Pembuatan tabulasi termasuk dalam kerja
memproses data, memasukkan data ke dalam table dan mengatur semua angka
sehingga dihitung dalam berbagai kategori. Uji statistik yang digunakan peneliti
adalah uji Z. Tetap menggunakan pada analyze uji T apabila data responden
penelitian < 30 responden di SPSS. Pada jumlah sampel yang besar > 30, maka uji
T dapat di ganti dengan uji Z, hasil yang dapat diinterprestasikan sebagai peroleh
uji Z, seperti (T, hitung), untuk jumlah sampel > 30 akan sama dengan Z.
Sedangkan angka signifikasi atau probabilitas tetap mempunyai arti yang sama
untuk menolak atau menerima H0 ( Susilo, 2014: 172).
Langkah-langkah uji beda berpasang dengan SPSS adalah meliputi:
1. Input dua uji beda Z berpasangan pada kelompok intervensi pre-post
2. Pada menu pilih compare meanspair samples t-r test.
3. Masukan variabel yang akan diuji pre-post pada kotak paired variabel
OK.
Luaran uji beda berpasangan.
3.8.5 AnalisaUnivariat
Analisa univariat digunakan untuk memperoleh gambaraan distribusi
frekuensi dari semua variabel yang diteliti baik variabel independen maupuun
dependen. Analisa univariat yaitu dilakukan terhadap variabel (umur, pendidikan
terakhir, dan sumber informasi). Pada umumnya dalam analisa ini hanya
menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel dengan menggunakan
bantuan program SPSS (Notoatmodjo, 2010).
3.8.6 Analisa Bivariat
Analisis bivariat yng dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan dan berkorelasi. Analisa bivariat adalah analisa yang digunakan
untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan atau korelasi dari dua variabel
(Notoatdmojo, 2010). Untuk melihat probabilitas yang dipakai adalah p= <0.05
pengolahan data meliputi proses editing data, pengodean data, dan analissa data.
Pengolahan data menggunakan program SPSS for windows.
3.8.7 Analisa Multivariat
Analisa multivariat merupakan salah satu dari teknik statistik yang
diterapkan untuk memahami struktur data dalam dimensi tinggi. Dimana variabel-
variabel yang dimaksud peneliti tersebut saling terkait satu sama lain. Uji
wilcoxon adalah uji noparametris untuk mengukur signifikasi perbedaan antara
duakelompok data berpasangan berskala ordinal atau interval tetapi berdistribusi
tidak normal. Penelitian ini menggunakan uji wilcoxon dependen atau
berpasangan, uji wilcoxon berpasangan digunakan bila responden diukur dua kali
atau diteliti dua kali, penelitian ini sering disebut pre dan post (Susilo,2014).
Langkah-langkah menggunakan uji wilcoxon:
1. Input data dalam format SPSS
2. Menu → klik Analyze → Nonparametrik Test → Legacy Dialogs → 2
Related Samples
3. Tentukan variabel yang akan di cari perhitungan analisisnya
4. Kemudian klik options untuk memilih prosedur tambahan dalam analisis
statistik wilcoxon
5. Aktifkan semua checkbox yang ada pada kelompok statistik, yaitu
checkbox Descriptive dan Quartiles
6. Pilih tombol Exclude cases test-by-test pada kelompok Missing Values
7. Klik tombol continue untuk melanjutkan proses
8. Kemudian klik OK untuk mendapatkan hasil proses perhitungan uji
wilxocon.
Uji ini dilakukan untuk mengetahui perubahan tingkat pengetahuan orang
tua antara sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dan sesudah dilakukan
pendidikan kesehatan tentang hospitalisasi pada anak. Jika hasil analisa penelitian
didapatkan p=<0.05 maka H1 diterima artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang penanganan tersedak benda asing pada
anak. Jika p=> 0.05 maka H1 ditolak yang berati tidak ada k terhadap tingkat
pengetahuan keluarga di Poli Anak RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
3.9 Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mengajukan permohonan ijin
kepada pihak rumah sakit untuk mendapatkan persetujuan. Setelah mendapatkan
persetujuan, baru dilakukan penelitian dengan menekankan masalah etik yang
meliputi :
2.5.1 Kebebasan (Autonomy)
Sebelum penelitian dilakukan, responden diberi penjelasan secara lengkap
meliputi tujuan peneltian, prosedur gambaran risiko dan ketidaknyamanan yang
mungkin terjadi, serta keuntungan atau manfaat penelitian. Setelah diberikan
penjelasan, responden menentukan pilihan untuk berpartisipasi dan tidak ada
unsur paksaan. Sebelum mengisi kuesioner, terdapat lembar persetujuan untuk
bersedia menjadi responden dan responden dipersilahkan mengisinya dengan
bebas sesuai keinginannya. Responden yang bersedia ikut dalam penelitian
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan menjadi responden
penelitian.
2.5.2 Keadilan (Justice)
Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia denan
menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak menjaga privasi
manusia, dan tidak berpihak dalam perlakuan terhadap manusia. Responden
diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, atau sesudah keikutsertaannya
dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi. Informasi kesehatan diberikan secara
merata oleh peneliti kepada masing-masing individu sehingga mereka
memperoleh informasi yang sama tanpa ada yang kurang.
2.5.3 Lembar Persetujuan menjadi responden (Informed Consent)
Infomed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan. Dimana
informed consent ini diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan
persetujuan sebagai responden penelitian, Jika subyek bersedia untuk diteliti maka
harus menandatangani lembar persetujuan sebagai responden. Bila subyek
menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati
hak pasien.
3.9.2 Tanpa nama (Anonimity)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek yang diteliti maka peneliti
tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data dan
hanya menuliskan kode tertentu pada lembar pengumpulan data.
3.9.3 Kerahasiaan (Confidentiality)
Dengan menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun
masalah-masalah lainnya, maka semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan sebagai hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Pendahuluan CHF
    Laporan Pendahuluan CHF
    Dokumen20 halaman
    Laporan Pendahuluan CHF
    Gian Sean Benson
    100% (16)
  • Laporan Pendahuluan CHF
    Laporan Pendahuluan CHF
    Dokumen20 halaman
    Laporan Pendahuluan CHF
    Gian Sean Benson
    100% (16)
  • Askep ANC Ku
    Askep ANC Ku
    Dokumen18 halaman
    Askep ANC Ku
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Woc Pnemumonia
    Woc Pnemumonia
    Dokumen2 halaman
    Woc Pnemumonia
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 HD
    Bab 1 HD
    Dokumen38 halaman
    Bab 1 HD
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Pneumonia
    Laporan Pendahuluan Pneumonia
    Dokumen15 halaman
    Laporan Pendahuluan Pneumonia
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen6 halaman
    Bab 4
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 Priska
    BAB 3 Priska
    Dokumen10 halaman
    BAB 3 Priska
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Yyyu
    Yyyu
    Dokumen18 halaman
    Yyyu
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • CV
    CV
    Dokumen16 halaman
    CV
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • BAB 4 Dan 5
    BAB 4 Dan 5
    Dokumen7 halaman
    BAB 4 Dan 5
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Yyyu
    Yyyu
    Dokumen18 halaman
    Yyyu
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Dan 2 Dan Sudah Diedit
    Bab 1 Dan 2 Dan Sudah Diedit
    Dokumen30 halaman
    Bab 1 Dan 2 Dan Sudah Diedit
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Dan 2 Dan Sudah Diedit
    Bab 1 Dan 2 Dan Sudah Diedit
    Dokumen30 halaman
    Bab 1 Dan 2 Dan Sudah Diedit
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • WOC
    WOC
    Dokumen1 halaman
    WOC
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Pertukaran Gas Resiko Peningkatan Curah Jantung
    Gangguan Pertukaran Gas Resiko Peningkatan Curah Jantung
    Dokumen1 halaman
    Gangguan Pertukaran Gas Resiko Peningkatan Curah Jantung
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Makalah Supervisi Manajemen Keperawatan
    Makalah Supervisi Manajemen Keperawatan
    Dokumen11 halaman
    Makalah Supervisi Manajemen Keperawatan
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Bbyy
    Bbyy
    Dokumen4 halaman
    Bbyy
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Norhikmah
    Bab 3 Norhikmah
    Dokumen20 halaman
    Bab 3 Norhikmah
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Makalah Supervisi Manajemen Keperawatan
    Makalah Supervisi Manajemen Keperawatan
    Dokumen11 halaman
    Makalah Supervisi Manajemen Keperawatan
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen18 halaman
    Bab 3
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen18 halaman
    Bab 3
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • 1.1 Konsep Dasar Keluarga 1.1.1 Pengertian
    1.1 Konsep Dasar Keluarga 1.1.1 Pengertian
    Dokumen37 halaman
    1.1 Konsep Dasar Keluarga 1.1.1 Pengertian
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen15 halaman
    Bab 2
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen43 halaman
    Bab I
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • LP Ispa
    LP Ispa
    Dokumen15 halaman
    LP Ispa
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat
  • ASKEPNYA Anaknya 2
    ASKEPNYA Anaknya 2
    Dokumen1 halaman
    ASKEPNYA Anaknya 2
    Priska Natalia Darman
    Belum ada peringkat