Anda di halaman 1dari 56

SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIA

Tags: darah, fungsi darah, golongan darah, hematologi, jantung, peredaran darah, sistem
transportasi manusia

Sistem transportasi manusia

Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan
bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang
diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat
transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan
pembuluh darah

Golongan darah

Darah (Sanguis)
Terdiri dari dua komponen:
1. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel darah 4 Eritrosit, Lekosit, Trombosit.
2. Plasma Darah adalah cairan darah.

Fungsi Darah
––

Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Transportasi (sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air) yaitu


Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh
plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal

2. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah

3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan
oleh plasma darah.

4. Imunologi (mengandung antibodi tubuh) Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh
yang dilakukan oleh sel darah putih

5. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.

6. Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator)


7. Termoregulasi (pengatur suhu tubuh) Menjaga kestabilan suhu tubuh.

Eritrosit (Sel Darah Merah)


Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan
pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk Bikonkaf, warna merah disebabkan oleh
Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen. Kadar 1 Hb inilah yang dijadikan
patokan dalain menentukan penyakit Anemia.
Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa 4. Hemoglobin
dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).

sel-darah-manusia

Lekosit (Sel Darah Putih)


Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah. Fungsi utama dari sel
tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam
tubuh. Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh.
Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi Þ misalnya radang paru-paru.
Lekopeni – Berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah 6000 sel/cc darah.
Lekositosis – Bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (di atas 9000 sel/cc darah).

Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh di luar
pembuluh darah. Kemampuan lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah (kapiler) untuk
mencapai daerah tertentu disebut Diapedesis.
Gerakan lekosit mirip dengan amoeba Þ Gerak Amuboid.

Jenis Lekosit
Granulosit Þ Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula).
Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil.
Agranulosit Þ Lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola. Jenisnya adalah limfosit
dan monosit.
• Eosinofil Þ mengandung granola berwama merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil.
Berfungsi pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing).
• Basofil Þ mengandung granula berwarna biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi.
• Netrofil Þ (ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan Netrofil Segmen). Disebut juga
sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit.
• Limfosit Þ (ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk
menyelenggarakan imunitas (kekebalan) tubuh.
sel T4 Þ imunitas seluler
sel B4 Þ imunitas humoral
• Monosit Þ merupakan lekosit dengan ukuran paling besar

Trombosit (KEPING DARAH)


Disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel/cc.
Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah
Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor) Þ Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak
mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili.
Proses Pembekuan Darah
Trombosit yang menyentuh permukaan yang kasar akan pecah dan mengeluarkan enzim
Trombokinase (Tromboplastin). Prosesnya adalah sebagai berikut;
TROMBOSIT pecah Þ TROMBOPLASTIN
ion Ca
PROTROMBIN Þ TROMBIN
Vitamin K
FIBRINOGEN Þ FIBRIN

Pada masa embrio (janin) sel-sel darah dibuat di dalam Limpa dan Hati (extra medullary
haemopoiesis).
Setelah embrio sudah cukup usia, fungsi itu diambil alih oleh Sumsum Tulang.

Plasma Darah
Terdiri dari air dan protein darah Þ Albumin, Globulin dan Fibrinogen. Cairan yang tidak
mengandung unsur fibrinogen disebut Serum Darah.
Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap adanya benda asing
(Antigen).
Zat antibodi adalah senyawa Gama Þ Globulin.
Tiap antibodi bersifat spesifik terhadap antigen dan reaksinya bermacam-macam.
– Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen Þ Presipitin.
– Antibodi yang dapat menguraikan antigen Þ Lisin.
– Antibodi yang dapat menawarkan racun Þ Antitoksin.

Contohnya adalah sifat golongan darah (Blood Groups). Yang umum adalah penentuan cara
ABO (ABO System) Þ oleh Landsteiner.

Aglutinogen = antigen ; aglutinin = antibodi

Jika aglutinogen dan aglutinin yang “sesuai” bercampur Þ Reaksi Aglutinasi.

Donor Universal Þ golongan darah yang dapat memberikan darahnya pada semua jenis golongan
darah yang lain Þ Golongan Darah O.

Resipien Universal Þ golongan darah yang dapat memberikan darah dari semua jcnis golongan
darah yang lain Þ Golongan Darah AB.

Sistem golongan darah yang lain adalah Sistem Rhesus yang dikemukakan oleh Landsteiner.

Nama Rhesus diambil dari sejenis kera Macacca rhesus (di India). Prinsipnya adalah terdapatnya
antibodi terhadap antigen D (anti-D).
Sistem rhesus mengenal dua jenis golongan darah yaitu:
1. Rhesus POSITIF
2. Rhesus NEGATIF (diturunkan secara genetis, Rh+ dominan terhadap Rh-)

Eritroblastosis Foetalis adalah kelainan pada bayi di mana telah terjadi ketidaksesuaian faktor
rhesus (bayi Rh + dan ibu Rh -). Gejala penyakit ini adalah Ikterik Þ ditemukan oleh Levine.
Pertolongan pada bayi tersebut adalah dengan cara Transfusi Eksanguinasi (Exchange
Transfussion).

Jantung

Terdiri dari tiga lapisan


1. Perikardium (lapisan luar)
2. Miokardium (lapisan tengah/otot jantung)
3. Endokardium (lapisan dalam)

Jantung terdiri dari 4 ruang


1. Atrium Sinister (Serambi Kiri)
2. Atrium Dekster (Serambi Kanan)
3. Ventrikel Sinister (Bilik Kiri)
4. Ventrikel Dekater (Bilik Kanan)

Antara Atrium Sinister (Serambi Kiri) dengan Ventrikel Sinister (Bilik Kiri) terdapat katup dua
daun (Valvula Bicuspidalis), sedangkan antara Atrium Dekster (Serambi Kanan) dengan
Ventrikel Dekster (Bilik Kanan) dihubungkan katup tiga daun (Valvula Tricuspidalis). Jantung
mendapat makanan (oksigenasi) melalui pembuluh Arteri Koronaria.

Peredaran darah terbagi dua bagian yang bekerja sekaligus yaitu :


1. Peredaran darah Pulmona/Peredaran darah pendek (jantung – paru-paru – jantung).
2. Peredaran darah Sistemik/Peredaran darah panjang (jantung – seluruh tubuh – jantung)

Denyut jatung terbagi dua fase yaitu


1. Fase Sistolik (kontraksi).
2. Fase Diastolik (relaksasi).

Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu

1. Pembuluh darah yang meninggalkan jantung Þ Arteri terdiri dari Aorta, Arteri, Arteriol.
2. Pembuluh darah yang menuju jantung Þ Vena terdiri dari Vena Kava, Vena, Venula.
3. Pembuluh antara arteri dan vena Þ Kapiler.

Pembuluh Nadi

 Tempat Agak ke dalam


 Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
 Aliran darah Berasal dari jantung
 Denyut terasa
 Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
 Bila ada luka Darah memancar keluar

Pembuluh Vena

1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis


2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
3. Aliran darah Menuju jantung
4. Denyut tidak terasa
5. Katup Disepanjang pembuluh
6. Bila ada luka Darah Tidak memancar

1. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda

Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan
kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap
mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem
peredaran darah tertutup.

Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru –
kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung).
Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.

5. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan
ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke
pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)

Penyakit pada Sistem Transportasi


1. Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili
Darah sulit/tidak bisa membeku
4. varises
Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal
Sistem Transportasi Hewan

Burung

Sistem Pederaran darah Burung

Alat-alat transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung
terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang
banyak mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan darah yang
banyak mengandung karbondioksida yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung
merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah
besar.

Reptil
jantung reptil

mempunyai sistem peredaran ganda seperti pada burung. Jantung kadal terdiri dari empat ruang
yaitu serambi kiri, serambi kanan, bili kiri dan bilik kanan.
Dari jantung keluar dua buah aorta aorta kanan dan aorta kiri.
Aorta kanan keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Aorta kiri keluar dari
perbatasan bilik kiri dan bilik kanan mengalirkan darah ke bagian belakang tubuh.

Katak
jantung katak

mempunyai sistem peredaran darah ganda. Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi
kiri, serambi kanan dan bilik.

Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilik,darah yang banyak mengandung oksigen dan
karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung.

Ikan
peredaran-darah-ikan

mempunyai sistem peredaran darah tunggal. Jantung terdiri atas dua ruang yaitu serambi dan
bilik. Jantung berisi darah yang miskin oksigen. Darah yang berasal dari bilik jantung dipompa
melalui aorta menuju insang.
Dalam insang karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat oleh darah. Setelah melewati
insang, darah yang banyak mengandung oksigen dialirkan ke seluruh tubuh.

Serangga

serangga
mempunyai alat transportasi berupa jantung pembuluh. Pada bagian jantung pembuluh terdapat
lubang-lubang kecil (ostium) yang mempunyai katup. Pada waktu jantung pembuluh berdenyut
ostium tertutup, darah mengalir ke depan melalui aorta.
Peredaran darah belalang hanya mengedarkan sari makanan dan mengambil sisa metabolisme.
Sedangkan pengedaran oksigen ke seluruh tubuh dan pengambilan karbon dioksida dilakukan
melalui sistem trakea.

Cacing tanah

cacing

mempunyai alat peredaran darah yang terdiri atas pembuluh darah punggung, pembuluh darah
perut dan lima pasang lengkung aorta. Lengkung aorta berfungsi sebagai jantung.

Tentang iklan-iklan ini


1. A. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan suatu senyawa kimia dengan rumus dasar (CH2O)n. molekul
karbohidrat ada yang berukuran kecil dan ada pula yang berukuran sangat besar. Macam
karbohidrat sangat banyak. Berdasarkan jumlah rantai penyusunnya, karbohidrat dapat di
bedakan menjadi Monosakarida, Disakarida, Polisakarida.

Monosakarida merupakan yang tersusun atas satu unit molekul gula. Contohnya glukosa,
fruktosa, dan galaktosa. Disakarida merupakan karbohidrat yang tersusun atas dua unit
monosakarida. Contoh disakarida adalah maltosa (tersusun atas dua molekul glukosa), sukrosa
atau gula tebu(tersusun atas fruktosa dan glukosa),dan laktosa atau gula susu (terdiri atas
galaktosa dan glukosa). Polisakarida merupakan polimer yang tersusun atas banyak rantai
monosakarida. Polisakarida merupakan molekul berukuran besar. Contohnya adalah pati atau
amilum yang tersusun atas banyak rantai molekul glukosa.

Pada makanan ada 3 karbohidrat yang terpenting, yaitu amilum,sukrosa, dan selulosa. Amilum
atau pati merupakan zat tepung yang terdapat pada makanan pokok. Sukrosa merupakan
disakarida yang rasanya manis, di sebut juga gula tebu. Sementara itu, selulosa adalah serat kasar
yang merupakan komponen dinding sel tumbuhan. Meskipun demikian, karbohidrat yang paling
penting bagi sel tubuh manusia adalah glukosa dengan rumus kimia C6H12O6 glukosa yang di
perlukan oleh tubuh kita terutama berasal dari pemecahan amilum yang terdapat pada makanan.

1)Fungsi Karbohidrat

Di dalam tubuh, karbohidrat memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

a) Sebagai sumber energi utama tubuh (pembakaran 1 gram karbohidrat = 4,1 kilokalori; 1
kalori =4,2 kilojoule);

b) Sebagai bahan baku penyusun senyawa lain, misalnya asam amino dan lemak;

c) Sebagai bahan baku penyusun komponen sel, misalnya asam nukleat dan dalam nukleus dan
glikoprotein pada permukaan sel;

d) Karbohidrat dalam bentuk serat kasar (selulosa) membantu kelancaran proses pencernaan
makanan;

2) Sumber karbohidrat
Sumber karbohidrat terutama berasal dari makanan pokok kita. Makanan pokok biasanya berupa
biji-bijian atau umbi-umbian yang banyak mengandung amilum/pati, seperti beras, jagung,
gandum, ubi kayu/singkong, kitela rambat, dan kentang. Buah-buahan yang manis dan minuman
manis juga merupakan karbohidrat, terutama sukrosa.

1. B. LEMAK

Lemak merupakan suatu senyawa organic yang tidak dapat larut dalam air putih. Berdasarkan
komponen penyusunya, lemak dapat di bedakan menjadi bermacam-macam, antara lain
trigliserida (lemak sederhana), fosfolipid, lipoprotein, dan steroid. Senyawa lemak yang paling
sederhana adalah trigleserida atau triasilgliserol. Sesuai dengan namanya, lemak ini tersusun
atas satu molekul gliserol dan tiga rantai asam lemak. Berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap
pada rantai karbon asam lemaknya, lemak dapat di bedakan menjadi lemak jenuh dan lemak tak
jenuh. Lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap pada rantai karbon asam lemaknya,
sedangkan lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap pada rantai karbon asam lemaknya.

Fosfolipid adalah lipid atau lemak yang mengandung fosfat. Lipoprotein merupakan gabungan
anatara lemak dan protein. Steroid juga merupakan salah satu bentuk lipid. Namun, yang paling
di kenal adalah kolesterol, yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah sehingga
mengakibatkan aterosklerosis.

1)Fungsi lemak

Beberapa fungsi lemak bagi tubuh antara lain

a) Sebagai cadangan energi (pembakaran I gram lemak = 9,3 kilokalori);

b) Lapisan lemak pada kulit melindungi tubuh dari hawa dingin;

c) Sebagai komponen penyusun membran sel dan membran organel sel;

d) Melindungi organ- organ vital, misalnya jantung dan ginjal;

e) Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K agar dapat di serap tubuh

2)Sumber lemak

Berdasarkan sumbernya lemak dapat di bedakan menjadi lemak nabati, yaitu lemak yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan lemak hewani, yaitu lemak berasal dari hewan. Lemak
hewani merupakan lemak jenuh, sedangkan lemak nabati merupakan lemak tak jenuh.

Ciri makanan yang mengandung lemak adalah berminyak. Contoh hasil tanaman yang benyak
mengandung lemak, antara lain kacang-kacangan (kacang tanah) kelapa, kemiri, wijen. Contoh
bahan makanan dari hewan yang merupakan dari sumber lemak, antara lain mentega, susu, telur,
dan daging.

1. C. PROTEIN

Protein merupakan polimer yang tersusun atas monomer yang berupa asam amino. Ada 20 jenis
asam amino penyusun protein tubuh manusia. Ke 20 asam amino tersebut dapat di kelompokkan
menjadi asam amino esemsial dan asam amino non esemsial. Asam amino esensial merupakan
asam amino yang tidak dapat di buat di dalam tubuh manusia. Adapun asam amino non esensial
merupakan asam amino yang di buat di dalam tubuh manusia sehingga kebutuhan asam amino
ini harus di datangkan dari luar tubuh dalam bentuk makanan.

Tabel asam amino esensial dan asam amino non esensial

asam amino esensial asam amino non esensial


Lisin Alanin

Leusin Asparagin

Isoleusin Asam aspartat

Metionin Asam Glutamate

Fenilalanin Glutamine

Triptofan Prolin

Valin Sistin

Treonin Glisin

Arginin Serin

Histidin Tirosin

1. 1. Fungsi Protein

Protein memiliki fungsi yang sangat penting bagi pertumbuhan karena protein merupakan zat
pembangun sel-sel tubuh. Anak-anak memerlukan protein yang lebih banyak di bandingkan
orang dewasa karena anak-anak sedang mengalami masa pertumbuhan. Dalam tubuh, protein
memiliki banyak fungsi diantaranya.
1. Sebagai biokatalisator atau enzim (protein yang memiliki aktivitas katalisis), yaitu
membantu reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh;
2. Sebagai molekul pengangkut, misalnya hemoglobin berfungsi untuk mengangkut
oksigen;
3. Sebagai penyusun komponen sel aktin dan myosin;
4. Sebagai alat pertahanan tubuh , misalnya antibodi;
5. Sebagai alat pengatur fungsi fisiologis, misalnya hormone;
6. Sebagai cadangan nutrisi, misalnya kasein yang terdapat dalam susu.
1. 2. Sumber Protein

Banyak sekali bahan makanan yang merupakan sumber protein. Berdasarkan sumbernya, protein
dapat di bedakan menjadi protein hewani dan protein nabati. Contoh sumber protein hewani,
antara lain daging, telur, ikan, udang, susu, kerang, dan kepiting. Contoh sumber protein yang
nabati, antara lain kacang tanah, kedelai, jagung, kelapa, tempe, dan tahu. Protein hewani
biasanya memiliki kandungan asam amino esemsial yang lebih lengkap di bandingkan protein
nabati.

1. D. Vitamin

Vitamin merupakan senyawa organic yang di perlukan oleh tubuh dalam jumlah tidak banyak,
tetapi harus selalu tersedia hampir semua vitamin merupakan senyawa organic esemsial sehingga
harus di sediakan dari makanan karena tubuh kita tidak dapat membuatnya, kecuali vitamin D.
vitamin D dapat di buat di dalam kulit di bawa sinar matahari langsung.

Vitamin dapat di bedakan menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan
vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E, dan
K, sedangkan vitamin yang larut dalam air vitamin C dan vitamin B. macam vitamin,sumber,dan
manfaatnya bagi tubuh dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel jenis vitamin dan peranannya

Nama Kebutuhan Sumber Manfaat Kekurangan


vitamin A 5.000 IU Minyak ikan, hati, kuning pigmen retina,proses rabun senja,
telur,wortel, melihat; pertumbuhan; pertumbuhan
(Retinol) untuk kesehatan terhambat, kulit
sayuran hijau, susu. kulit,mata, gigi, serta bersisik
tulang

penyerapan kalsium,
pertumbuhan dan pertumbuhan
kesehatan tulang tulang terganggu,
Hati, telur,susu, mentega, rakitisper
vitamin D 400 IU margarine, minyak ikan,
dibuat oleh kulit dengan
(kalsiferol) bantuan sinar matahari. antioksidan bagi asam
lemak tak jenuh dan
hati, telur, biji-bijian,ikan, vitamin A,
kecembah, sayuran hijau. antisterilitas, pencegah
kerusakan( penuaan) kerusakan
sel membrane sel,
vitamin E 30 IU pertumbuhan
pembekuan darah terganggu,
(tokoferol) kegugran.

pembekuan darah
sayuran hijau, di buat terhambat.
oleh bakteri usus

vitamin K 1 mg

(fitonadion)

Vitamin yang larut dalam air

Nama Kebutuhan Sumber Manfaat Kekurangan


vitamin C 60 mg buah jeruk, jambu, sintesis kolagen, matriks mudah mengalami
mangga, tomat, tulang, dan pendarahan, sariawan,
(asam kentang. gigi,metabolisme asam pertumbuhan tulang
askorbat) amino, pertahanan tubuh, terganggu
penyembuhan luka.
bari-beri, gangguan
koenzim berperan dalam saraf dan pencernaan.
metabolisme karbohidrat
hati, biji-bijian, dan asam amino.
Vitamin B daging, sayuran
1,5 mg hijau.
(tiamin)
1. E. Mineral

Mineral merupakan senyawa anorganik yang di perlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Kendati
demikian, unsur ini harus tersedia dalam bahan makanan kita karena banyak fungsi organ tubuh
yang bergantung padanya. Biasanya mineral terdapat dalam bentuk garam-garaman yang
terdapat pada pada makanan atau minuman. Setiap hari tubuh kita memerlukan setidaknya 100
mg makromineral yang terdiri atas natrium, klorin, kalium, magnesium, kalsium, belerang, dan
fosfor. Sementara itu mikromineral atau di sebut trace element di perlukan dalam jumlah yang
lebih sedikit lagi, misalnya tembaga, besi, krom, kobalt, iodin, dan flourin. Berbagai mineral
yang di perlukan dalam tubuh.

1. F. Air

Lebih kurang 70% tubuh manusia tersusun atas air. Cairan tubuh (seperti darah, saliva, keringat,
dan urin) Terutama tersusun atas air. Semua sel, termasuk sel-sel tulang dan otot, juga
mengandung air. Orang dapat bertahan hidup selama dua bulan tanpa makan, tetapi tidak dapat
hidup lebih dari beberapa hari tanpa air. Meskipun tidak mengandung nutrisi dan kalori, peran air
sangat besar. Pertama, air merupakan pelarut hampir semua senyawa-senyawa yang di perlukan
tubuh. Kedua, air merupakan tempat berlangsungnya semua proses metabolism atau reaksi
kimia di dalam tubuh. Ketiga, air merupakan sarana transportasi senyawa-senyawa yang di
perlukan tubuh. Keempat, air merupakan sarana homeostasis suhu tubuh.

Kebutuhan air bagi tubuh manusia tercukupi dari air minum dan dari makanan yang mengandung
air, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Air harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Jika
tubuh kekurangan air, terjadi ginjal akan lebih berat sehingga dapat mengalami gangguan. Jika
kehilangan 12% cairan tubuh, anda akan mengalami dehidrasi yang dapat menyebabkan
kematian. kebutuhan air bagi orang dewasa adalah sekitar 8 gelas atau 2 liter setiap harinya.
Kelebihan air akan di keluarkan melalui keringat dan urin.
ZAT TAMBAHAN PADA MAKANAN

Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan
dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki
penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan. Selain itu dapat
meningkatkan nilai giziprotein, mineral dan vitamin. Penggunaan aditif makanan telah
digunakan sejak zaman dahulu. Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami
dan buatan atau sintetis. Bahan tambahan makanan adalah bahan yang secara alamiah bukan
merupakan bagian dari bahan makanan, tetapi terdapat dalam bahan makanan tersebut karena
perlakuan saat pengolahan, penyimpanan atau pengemasan. seperti

A.Alasan penggunakan aditif makanan


Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air,
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmenproduk yang berkualitas baik. Makanan yang
tersaji harus tersedia dalam bentuk yang lebih menarik, rasa enak, rupa dan konsistensinya baik
serta awet maka sering dilakukan penambahan bahan tambahan makanan yang sering disebut zat
aditif kimia (food aditiva). dan lain-lain. Adakalanya makanan yang tersedia tidak mempunyai
bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi. Umumnya pengolahan makanan
selalu berusaha untuk menghasilkan

B.Jenis
Bahan aditif makanan dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung
kegunaanya, diantaranya:

1.Penguat Rasa

MSG sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga untuk melezatkan
makanan. Adapun penguat rasa alami diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai,
laos, kunyit, ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah Mono-natrium glutamat/vetsin
(ajinomoto/sasa), asam cuka, benzaldehida, amil asetat

2.Pemanis

Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis.
Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin, siklamat, dulsin, dan aspartam.
Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan resiko diabetes, namun siklamat merupakan zat yang
bersifat karsinogen.
3.Pengawet

Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan,
karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan
adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan
makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan
yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba. Contoh bahan pengawet adalah
Natrium benzoat, Natrium Nitrat, Asam Sitrat, Asam Sorbat, Formalin.

4.Pewarna

Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan. Penggunaan
pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna tambahan berasal
dari alam seperti kunyit, daun pandan, daun suji, coklat, wortel, dan karamel. Zat warna sintetik
ditemukan William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari
berbagai warna. Zat warna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956industri makanan. Salah
satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna makananwarna, diantaranya Tartrazin CI 19140.
Selain itu ada pula Sunsetyellow FCF (orange), Carmoisine (Merah), Brilliant Blue FCF (biru).
dan saat ini ada kurang lebih 90% zat warna buatan digunakan untuk buatan yang mempunyai
banyak macam pilihan

5.Pengental

Pengental yaitu bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau
mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu.
Contoh pengental adalah pati, gelatin, dan gum (agar, alginat, karagenan).[2]

6.Pengemulsi (emulsifier)

Emulsifier adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air dan
sebaliknya.Pada mayonaise bila tidak ada emulsifier, maka lemak akan terpisah dari airnya.
Contoh emulsifier yaitu lesitin pada kuning telur, gom arab dan gliserin.

7.Lain-lain

Selain itu terdapat pula macam-macam bahan tambahan makanan, seperti[3]:

1. antioksidan, seperti butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi toluena (BHT), tokoferol (vitamin E)
2. pengikat logam
3. pemutih, seperti hidrogen peroksida, oksida klor, benzoil peroksida, natrium hipoklorit
4. pengatur keasaman, seperti aluminium amonium sulfat, kalium sulfat, natrium sulfat, asam
laktat
5. zat gizi
6. anti gumpal, seperti aluminium silikat, kalsium silikat, magnesium karbonat, magnesium oksida

C.Efek samping

Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan
aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah
menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu
pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif makanan scara ketat dan juga melarang
pengguanaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat menimbulkan masalah kesehatan yang
berbahaya. Pemerintah juga melakukan berbagai penelitian guna menemukan bahan aditif
makanan yang aman dan murah.
Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya
dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan
dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen
penyusun sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis
tubuh.

Gambar lengkap sistem pencernaan pada manusia :

A. Pengertian Sistem Pencernaan Manusia

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran
yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul
yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan
oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna
oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih
sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam,
yaitu :

1. Proses pencernaan secara mekanik


Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus.
Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan
menggunakan gigi.

2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)


Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana
dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi
mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia
melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ
tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim
yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari
kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas
satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada manusia

B. Saluran Pencernaan Manusia

Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan,
penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai
anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut
dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus
halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
gambar berikut ini.

Saluran pencernaan manusia

1. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-
alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di
dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa

organ di dalam mulut, yaitu :

a. Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini
memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat
dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham
belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher
gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang
tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri
berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk
agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi
seri berkaitan dengan fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang
berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan
permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan. Leher
gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian
gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan tampak

bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini.


Bagian-bagian gigi

Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi. Tulang gigi,
tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat
serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa
sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.

b. Lidah

Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong
makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat
merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut
akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:

1. Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan


2. Rasa manis —–> lidah bagian ujung
3. Rasa asam —–> lidah bagian samping
4. Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

letak kepekaan lidah terhadap rasa

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan
organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak
mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap
terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papila

c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada
3 pasang, yaitu :

1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.


2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.

Kelenjar ludah di dalam mulut

Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar submandibularis dan
kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi
untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi
makanan sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap
panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin
berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi
gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim
ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.

2. Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung.
Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju
lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.

Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan


masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi
karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara
bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk
mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar

berikut.

Gerak peristalsis dalam kerongkongan

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal
kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut
kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai
kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja
otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).

3. Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut
sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau
sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Struktur lambung

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-
otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan baik dan
bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung
berbentuk seperti bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir
(musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam
karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman
penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa.
Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya
enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan
kimiawi.

Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin
yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di dalam lambung terjadi gerakan
mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk
terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong.
Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan
kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang
kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat gambar berikut.

Gerak mengaduk pada lambung.

Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan berserat
bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit keluar menuju
usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

4. Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya
proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :

1. Usus dua belas jari (duodenum)


2. Usus kosong (jejenum)
3. Usus penyerap (ileum)

Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas
menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :

1. Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula
lebih sederhana (maltosa).
2. Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah
protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.

Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu
dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam
empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat
warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah
yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih

jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.

Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang
mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim
pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan
gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses
pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan
(absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat
diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein
diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat
langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Penampang Usus Halus Manusia

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Lihat gambar diatas).
Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat
terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler
limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus
menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe.
Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah
akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke
jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama empedu
membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus,
gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh
pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah.
Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu
kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan
diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem
peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan
yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.

5. Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan
menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus
besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari
bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan
berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Struktur usus besar

Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam.
Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di
dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus).
Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).

6. Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot
spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum
ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan
sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot
sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Mekanisme pencernaan makanan pada hewan ruminansia :

Salahsatu contoh hewan ruminansia ialah sapi. Artikel ini akan menguraikan sistem pencernaan
pada sapi.

Makanan pertama kali masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut hewan ruminansia terdapat alat-
alat pencernaan seperti :
a. Gigi : Gigi sapi tersusun dari gigi seri yang berguna untuk menjepit makanan dan gigi
geraham untuk mengunyah makanan.
b. Lidah : lidah sapi sangat pendek dan berguna untuk mendorong makanan menuju lambung.
c. Saliva : merupakan cairan atau enzim khusus yang dihasilkan oleh kelenjar khusus pada sapi
dan disalurkan ke dalam cavitas oral. Saliva berperan dalam proses pencernaan kimiawi.

Lambung sapi berbeda dengan lambung manusia. Lambung sapi berukuran besar. Lambung
(merupakan organ pencernaan yang sangat vital bagi sapi. Lambung sapi terdiri dari
empat bagian yaitu rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan
abomasum (perut masam). Di dalam perut besar (rumen) sapi terjadi pencernaan fermentatif
dengan bantuan mikroba bakteri dan pencernaan hidrolik dengan bantuan enzim pencernaan.

Makanan dari mulut melewati kerongkongan kemudian masuk ke dalam perut besar (rumen) dan
terjadi proses fermentasi dengan bantuan mikroba. Makanan dicerna hingga menjadi bubur
dengan gerakan mengaduk yang dilakukan oleh dinding rumen. Kemudian makanan kembali ke
mulut dan dikunyah pada saat sapi sedang santai beristirahat. Setelah dikunyah untuk yang kedua
kalinya makanan masuk ke dalam perut jala (retikulum). Di dalam retikulum makanan kembali
mengalami proses fermentasi dengan bantuan bakteri anaerob dan protozoa. Di dalam retikulum
juga terjadi proses absorpsi dan penahan benda-benda asing yang masuk bersama makanan agar
tidak masuk ke dalam omasum. Di dalam omasum atau perut kitab terjadi proses pencernaan
makanan dengan bantuan enzim pencernaan. Dan selanjutnya makanan masuk ke dalam
abomasum. Abomasum juga disebut lambung sebenarnya, disini makanan akan dicerna dengan
bantuan enzim pencernaan yang dihasilkanoleh abomasum. Sel parietal menghasilkan HCL
sedangkan sel mukosa menghasilkan pepsinogen, keduanya akan bereaksi membentuk pepsin.
Setelah melewati proses pencernaan makanan di dalam abomasum, selanjutnya makanan
bergerak menuju usus halus. Usus halus pada sapi berukuran 40 meter. Di dalam usus halus
makanan terjadi proses absorpsi dan fermentasi. Sisa sisa makanan akan dikeluarkan melalui
anus.
Gangguan pada mulut

Gangguan pencernaan dapat terjadi di mulut. Gangguan pada mulut tercantum berikut ini.

 Karies pada Gigi (Dental Caries). Orang mengenal karies gigi sebagai “gigi berlubang”. Lubang
terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri. Ketika sisa-
sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa makanan tersebut akan
menjadi media pertumbuhan bakteri. Bakteri mencerna sisa makanan tersebut dan
menghasilkan asam. Asam inilah yang mengikis lapisan email gigi. Jika lubang ini telah mencapai
bagian rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa sakit dan
mengganggu.Untuk mencegahnya, gosoklah gigimu setelah makan.

 Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis


 Ulitis adalah peradangan pada gusi
 Stomatitis adalah peradangan pada jaringan mulut dan gusi
 Xerostomis adalah produksi air liur yang amat sedikit.

Gangguan pada lambung

Berikut ini gangguan pencernaan yang terjadi pada lambung.

 Peritonitis peradangan pada selaput perut (peritonium)


 Gastritis peradangan akut pada dinding lambung karena alkohol dan makanan awetan/makanan
kotor. Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi
sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri.
Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.
 Ulkus adalah peradangan dinding lambung karena produksi HCl sangat tinggi sedangkan
makanan yang masuk sedikit.
 Muntah-muntah adalah keluarnya kembali makanan karena keracunan, mabuk perjalanan dan
lain-lain.
 Kolik adalah gangguan salah cerna pada lambung karena makanan terlalu banyak, pengaruh
alkohol, dan pedas/cabe
 Disfagia adalah kerusakan lambung karena alkohol dan racun
 Ulkus (Tukak Lambung/Mag). Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal
tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis
dinding lambung. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan
oleh bakteri Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.

Gangguan pada usus

Gangguan pencernaan yang terjadi pada usus tercantum berikut ini.

Advertisement

 Diare, adalah gangguan penyerapan air pada usus besar yang lambat, sehingga feses cair. Diare
merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi karena bakteri
tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.) melimpah jumlahnya. Hal tersebut
mengganggu proses penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair.
 Konstipasi (sembelit), adalah ganggua penyerapan air yang terlalu banyak sehingga feses
memadat/keras. Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit
terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu
lambat juga dapat menjadi penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam usus besar,
semakin banyak air yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras dan sukar
dikeluarkan. Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayur-
sayuran dapat mengurangi gangguan ini. Serat tidak tercerna oleh tubuh kita dan cenderung
mampu menyimpan air dibandingkan jenis makanan yang lain.
 Enteritis, adalah peradangan pada usus halus dan usus besar karena bakteri.
 Kolitis, adalah peradangan usus besar dengan gejala diare, kram perut, pendarahan dan luka
pada usus.
 Apendistis, adalah peradangan pada umbai cacing/apendiks (biasanya sering disebut usus
buntu)
 Hemoroid (Ambeien), adalah pembengkakan vena dan anus.
 Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena adanya
penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zatzat asing lainnya (misalnya, biji-
bijian). Appendicitis dapat menyebabkan usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah.

Gangguan lainnya:

Batu empedu. Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran
empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.

Kanker. Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul
adalah adanya darah pada feses.

Kolik. Kolik adalah rasa nyeri pada perut karena mengonsumsi makanan yang mengandung zat
yang merangsang, misalnya cabai, lada, dan jahe

Malabsorpsi. Malabsorpsi adalah kelainan kemampuan lambung dan usus dalam menyerap sari
makanan menjadi tidak sebaik yang seharusnya

Malnutrisi. Malnutrisi adalah gangguan kesehatan gizi, dapat karena kelebihan, kekurangan, atau
ketidakseimbangan gizi. Malnutrisi yang ekstrem (misal: kwashiorkor) dapat menyebabkan sel-
sel pankreas atropi (menyusut) dan kehilangan banyak retikulum endoplasma. Akibatnya,
pembentukan enzim pencernaan terganggu.

Keracunan makanan. Keracunan makanan dapat terjadi karena alergi terhadap makanan tertentu
atau zat aditif yang terkandung di dalamnya. Keracunan juga dapat terjadi karena makanan
mengandung virus, jamur, dan mikroorganisme parasit lain. Keracunan makanan dapat
mengakibatkan gatal-gatal, kelumpuhan, mual-mual, sakit kepala, bahkan kematian

Heart Burn. Heart Burn adalah mengalirnya kembali cairan gastrik (cairan lambung) yang terlalu
asam (karena banyaknya HCL) ke bagian esofagus
10 Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia

Untuk menepati janji saya yakni tentang pencernaan manusia maka pada kesempatan kali ini
saya akan masih membahas materi mengenai gangguan sistem pencernaan yang ada pada
manusia, jika sobat mengikuti terus artikel-artikel yang ada di website ini sudah barang tentu
sobat akan menemukan dan membaca mengenai artikel yang berhubungan dengan pembahasan
kita kali ini, Yup pada waktu yang lalu saya juga telah membahas mengenai Sistem Pencernaan
Manusia dan juga pada kesempatan yang lainnya saja juga sudah pernah membahas mengenai
Gangguan Sistem Reproduksi Manusia. Sobat tinggal buka link-link tersebut. sekarang mari kita
lanjut ke pokok pembicaraan kita pada kesempatan kali ini yakni tentang Gangguan sistem
pencernaan, Nah apa Apa saja sih gangguan gangguan yang terjadi pada manusia yang harus
sobat ketahui, untuk itu mari terus membaca artikel ini sampai tuntas.

Taukah Sobat gangguan sistem pencernaan pada manusia, Faktor faktor penyebabnya juga
bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan,
keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi dan kelainan pada organ
pencernaan.

Ada beberapa Gngguan ataupaun kelainan yang biasanya terjadi pada sistem pencernaan
manusia, di antara Gangguan tersebut adalah sebagai beriktu ini.

1. Gastritis
Gastritis adalah suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding
lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit.
Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
2. Hepatitis

Hepatitis adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam
tubuh melalui air atau makanan.

3. Diare
Diare dapat terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases
penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang
mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol.
Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases
yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala
tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada
dinding usus besar.
4. Konstipasi

Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami
seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh
adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras.
Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga
karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak
memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah
gangguan ini.
5. Apendisitis

Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah
adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen

Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar


anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan
ini.
7. Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah,
dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu
karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
8. Keracunan

Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela
yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
9. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput
lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis.
Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat
merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan
rusak.
10. Malnutrisi (kurang gizi)

Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan
tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma.
Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan
pada umumnya menyerang anak-anak.

Nah Sobat genggaminternet.com sudah memahaminya sekarang bukan, tentang apa saja sih yang
menyebabkan terjadinya gangguan pada Sistem pencernaan manusia, jika kita sudah mengetahui
tentu saja kita akan bisa menghindari dan mencegahnya, karena mencegah itu selalu lebih baik
dari pada dari pada kita mengobati. terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca
artikel ini, kita masih akan bertemu lagi di artikel berikutnya yang tentu saja masih akan
membahas mengenai Sistem pencernaan yang ada pada manusia.
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk mempertahankan
kelestarian jenisnya. Reproduksi pada manusia diawali oleh peleburan sel kelamin jantan
(sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang menghasilkan zigot. Berdasarkan kepemilikan
alat kelaminnya, manusia dikelompokkan menjadi organisme yang bersifat gonochoris (satu
individu memiliki satu alat kelamin).
Sistem reproduksi manusia, baik laki-laki maupun wanita, memiliki empat komponen utama
dalam sistem reproduksinya, yaitu:
1. Organ penghasil sel kelamin,
2. Saluran reproduksi,
3. Kelenjar tambahan, dan
4. Alat kopulasi (senggama)
1. Sistem Reproduksi Laki-laki
Sistem reproduksi laki-laki dirancang untuk menghasilkan, menyimpan dan mengirimkan
sperma. Sistem reproduksi laki-laki terdiri dari:
§ Alat kelamin luar : terdiri dari skrotum dan penis.
§ Alat kelamin dalam : terdiri atas testis, kelenjar aksesori dan tubulus.

Gambar Sistem Reproduksi Laki-Laki


a. Testis
Testis merupakan bagian alat kelamin yang berfungsi menghasilkan sperma dan hormon
testosteron. Di dalam testis terdapat beberapa bagian sebagai berikut.
1) Tubulus seminiferus : saluran berkelok-kelok tempat pembentukan sperma (terjadi
spermatogenesis).
2) Sel leydig (sel intestisial) : berfungsi menghasilkan hormon testosteron.
3) Tunica albicans : lapisan pembungkus testis, berupa lapisan fibrosa.
4) Sel sertoli : berfungsi untuk menyediakan makanan bagi sperma.
b. Skrotum
Merupakan sebuah kantung yang berfungsi untuk menjaga agar suhu testis di bawah suhu tubuh
atau tidak jauh di bawah suhu tubuh. Ketika udara di luar skrotum rendah, skrotum akan
mendekat pada tubuh (mengerut) supaya testis mendapat suhu lebih tinggi. Sebaliknya, jika suhu
normal, skrotum akan menjauhi tubuh supaya suhu testis tidak terlalu tinggi. Hal ini disebabkan
karena spermatogenesis tidak berlangsung baik pada suhu tubuh normal manusia ( ).
c. Vas deferens
Berfungsi menyalurkan sperma menuju uretra (saluran air seni yang juga sebagai saluran
ejakulasi sperma). Di bagian ujungnya terdapat ampula, yang merupakan pelebaran saluran ini,
fungsinya sebagai muara dari kantong semen (vesica seminalis).
d. Epididimis
Sebuah saluran berkelok-kelok yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pematangan
sperma.
e. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma. Uretra berfungsi membawa sperma ke luar tubuh.
f. Tubulus recti
Tempat bermuaranya saluran dari tubulus seminiferus.
g. Penis
Penis merupakan alat kopulasi. Kopulasi merupakan peristiwa masuknya penis ke dalam vagina
untuk melakukan reproduksi (menyalurkan sel sperma).
h. Kelenjar tambahan
1) Kantung semen (vesica seminalis)
Kantung penampung semen (pemberi nutrisi bagi sperma).
2) Kelenjar prostat
Menghasilkan cairan berwarna putih susu yang bersifat basa (cairan ini berfungsi untuk
melindungi sperma dari suasana asam yang membahayakan sperma saat berada di dalam vagina
sehingga sperma dapat bergerak aktif.
3) Kelenjar Cowper (Bolbouretra)
Berfungsi menghasilkan cairan pelicin (lendir) dan menambah cairan semen.

2. Sistem Reproduksi wanita


Sistem reproduksi wanita terdiri dari:
§ Alat kelamin luar (eksternal), meliputi klitoris, labia mayora dan labia minora, lubang saluran
kencing, lubang vagina, fundus (lipatan paha).
§ Alat kelamin dalam (internal), meliputi sepasang ovarium (gonad), tuba fallopi (oviduk), dan
uterus (rahim).
Gambar Sistem Reproduksi Wanita
a. Ovarium (indung telur)
Sepasang ovarium terdapat di rongga perut dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum) dan
hormon (estrogen dan progesteron). Proses pembentukan ovum di ovarium bersiklus selama 30
hari sekali dan disebut oogenesis,. Sel telur yang sudah matang akan dikeluarkan dari ovarium.
Peristiwa ini disebut ovulasi.
b. Tuba fallopi (oviduk)
Merupakan saluran telur yang berjumlah sepasang (kanan dan kiri) dengan panjang 12 cm.
Bentuknya mirip corong dan berfungsi untuk menangkap sel telur (ovum) serta menyalurkan
ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia yang terdapat di
dinding tuba fallopi. Pada saluran inilah terjadi pembuahan ovum oleh sperma.
c. Rahim (uterus)
Organ ini berbentuk seperti kantong dan berfungsi sebagai tempat implantasi embrio (ovum yang
dibuahi sperma akan menjadi embrio). Dinding rahim tersusun atas tiga lapis jaringan, yaitu
lapisan luar (serosa), lapisan tengah (myometrium) dan lapisan dalam (endometrium).
Pada saat ovulasi, dinding rahim menebal. Namun jika tidak terjadi pembuahan, maka dinding
rahim yang seharusnya menjadi tempat melekat (implan) embrio akan meluruh. Peristiwa ini
disebut menstruasi.
Aktivitas ovulasi dan menstruasi memiliki empat tahapan:
1) Tahap menstruasi; tahap dikeluarkannya dinding rahim dari dalam tubuh karena kurangnya
kadar hormon progesteron.
2) Tahap praovulasi ; masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium karena dipicu
oleh hormon estrogen.
3) Tahap ovulasi; Keluarnya sel telur dari ovarium.
4) Tahap pascaovulasi ; masa kemunduran sel telur jika tidak terjadi pembuahan. Tahap ini
terjadi penambahan junlah hormon progesteron sehingga dinding rahim menebal. Jika tidak
terjadi pembuahan maka dinding sel akan meluruh, disebabkan berkurangnya hormon
progesteron.
d. Vagina
Merupakan alat kopulasi wanita sekaligus jalan keluarnya janin dari dalam rahim ke dunia.
Selain sebagai organ kelamin, vagina juga berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan dinding
endometrium yang meluruh saat menstruasi.
3. Sperma dan Ovum
Sel sperma dan sel telur memiliki tahap pembentukan yang berbeda dengan sel tubuh. Sel
kelamin terbentuk melalui pembelahan meiosis. Selama pembelahan, setiap sel membelah dua
kali berturut-turut sehingga membentuk empat sel anakan. Satu spermatosit akan membentuk
empat sperma matang. Sedangkan pada sel telur, satu oosit akan membentuk satu ovum
fungsional yang ukurannya lebih besar dari tiga ovum disfungsional lainnya. Ukuran sel telur
jauh lebih besar dari sel sperma, oleh karena itu saat akan terjadi pembuahan ribuan sel sperma
berebut uuntuk bisa membuahi sebuah sel telur saja.

Gambar Sel Sperma yang Mencoba Menembus Dinding Sel Ovum


3.1 Proses pembentukan gamet
Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis dan pembentukan sel telur (ovum) disebut
oogenesis.
§ Spermatogenesis
Gambar Proses Spermatogenesis yang Berlangsung di Testis
Spermatogonium (sel induk sperma) ? spermatosit primer (diploid) ? mengalami meiosis I
menjadi 2 spermatosit sekunder (haploid)? mengalami meiosis II menjadi spermatid (haploid) ? 4
spermatozoa (sel sperma).
Spermatozoa mengalami pematangan di epididimis, masuk ke vas deferens bercampur dengan
produk kelenjar (dari vesikula seminalis, prostate, cowper) yang berfungsi menjaga kehidupan
sperma dan memberi suasana basa pada semen. Kemudian masuk ke uretra dan siap dikeluarkan.
§ Oogenesis
Gambar Proses Oogenesis yang Berlangsung di Ovarium (Indung Telur)

Oogonium (sel induk telur) ? oosit primer ? mengalami meiosis I? oosit sekunder dan sel
kutub/polar (polosit primer) ? oosit sekunder mengalami meiosis II menjadi ootid dan sel
polar/polosit primer membelah menjadi sel polosit sekunder ? Ootid berkembang menjadi 1 sel
telur (haploid) à hasil akhirnya terbentuk satu sel telur fungsional dan 3 polosit nonfungsional à
telur yang telah masak disalurkan melalui tuba fallopi melalui infundibulum. Pembuahan terjadi
di sepertiga bagian permulaan tuba fallopi atau oviduk.

3.2 Fertilisasi dan Perkembangan Embrio


Fertilisasi merupakan peristiwa meleburnya gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum)
menghasilkan zigot. Pada peristiwa ini, sel telur hanya akan dibuahi oleh satu sel sperma.
Dengan fertilisasi, bersatu pula materi genetik pembawa sifat dari dua individu. Sifat induk
jantan akan berpadu dengan sifat induk betina. Zigot yang terbentuk akan berkembang menjadi
embrio.
Berikut ini adalah tahap-tahap perkembangan embrio.
a. Zigot: hasil peleburan sel kelamin jantan dengan betina.
b. Morula: kumpulan sel berbentuk bola yang merupakan hasil pembelahan sel secara terus
menerus dari zigot.
c. Blastula: kumpulan sel berbentuk bola yang berongga. Rongga ini disebut blastocoel dan
semula berisi cadangan makanan.
d. Gastrula: kumpulan sel yang terdiri dari tiga lapisan (ektoderm, mesoderm dan endoderm).
Ketiga lapisan ini terbentuk dari hasil migrasi (pengkutuban) sel-sel blastula.
e. Morfogenesis dan organogenesis: Tahap pembentukan organ dan morfologi tubuh.
Ketika embrio menempel (implantasi) ke rahim, akan terbentuk plasenta dan tiga sistem
membran yang terdiri dari :
a. Amnion: membungkus embrio dan menghasilkan cairan amnion yang berfungsi melindungi
embrio dari benturan.
b. Korion: lapisan tempat terjadinya pertukaran unsur makanan, limbah metabolisme, antibodi
antara ibu dan embrio.
c. Alantois: membran yang menghubungkan embrio dengan ibu, membran inilah yang kemudian
akan membentuk plasenta (tali pusar).

3.3. Hormon yang berperan dalam tahapan menstruasi


Gambar Siklus Menstruasi pada Wanita
a. Fase menstruasi: hormon yang berpengaruh adalah estrogen dan progresteron yang berfungsi
menebalkan endometrium. Saat menstruasi, hormon ini mengalami reduksi dan dinding
endometrium robek dan meluruh.
b. Fase praovulasi: hormon yang berperan adalah FSH dan LH yang merangsang sel-sel folikel
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
c. Fase ovulasi: Hormon yang berperan adalah LH (Luthenizing Hormon).
d. Fase pascaovulasi: FSH (Folikel Stimulating Hormon).

3.4. Hormon kehamilan dan persalinan


a. Estrogen dan progesteron sampai bulan ke-4 untuk menjaga penebalan dinding uterus dan
menjaga kebutuhan zigot.
b. HCG, yang dihasilkan plasenta.
c. Hormon relaksin (dihasilkan plasenta) yang mempengaruhi fleksibilitas simfisis pubis (tulang
kelamin) dan organ lainnya untuk mempermudah kelahiran.
d. Oksitosin memacu kontraksi uterus untuk melepaskan janin.
3.5. Prinsip kontrasepsi dalam reproduksi
a. KB susuk, suntik dan pil, bekerja dengan menghambat atau menghentikan secara hormonal
terjadinya ovulasi dengan sintetik progestin dan estrogen.
b. Diafragma atau spiral (IUD) bagi perempuan untuk menghambat bertemunya spema dengan
ovum secara mekanik, bagi laki-laki menggunakan kondom.
c. Spermatisida, jeli, buih, atau vaginal doushe untuk mencegah bertemunya sperma dan sel telur
.
d. Sterilisasi, yaitu vasektomi pada laki-laki (pemotongan saluran sperma) dan tubektomi pada
perempuan (pemutusan saluran telur).
e. Kalender, yaitu hubungan kelamin dilakukan pada waktu hari-hari dimana wanita sedang tidak
dalam masa subur.
4. Penyakit Menular Seksual pada Organ Reproduksi
a. Penyakit Menular Seksual (PMS) yang diakibatkan oleh virus
1) AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit berupa menurunnya
kekebalan tubuh pada penderitanya. Hal ini dikarenakan limfosit (penghasil antibodi)
dihancurkan oleh HIV (Human Immunideficiency Virus).
Cara penularan HIV melalui:
§ Hubungan seksual dengan penderita HIV/ AIDS.
§ Ibu yang menginfeksi janin yang dikandungnya atau lewat ASI.
§ Jarum suntik yang tidak steril dan digunakan secara bergantian (narkoba).
§ Transfusi darah yang tercemar virus HIV.

Gambar Gejala yang Muncul pada Penderita HIV/ AIDS


2) Herpes : diakibatkan oleh virus Herpes simplex. Gejalanya adalah pembengkakakan kelenjar
di lipatan paha, demam, nyeri serta munculnya bintil kemerahan di alat kelamin yang terasa perih
dan panas.
b. Penyakit Menular Seksual (PMS) yang diakibatkan oleh Jamur dan Protozoa
1) Kandidiasis : disebabkan oleh Candidia albicans. Gejalanya adalah keluarnya cairan
keputihan pada vagina, gatal, dan kemerahan di sekitar alat kelamin berbusa dan jika akut akan
mengeluarkan cairan berwarna kehijauan dengan bau busuk.
2) Trikomoniasis : disebabkan oleh protozoa Trychomonas vaginalis. Gejalanya adalah
keluarnya cairan keputihan pada vagina, gatal, dan jika parah akan mengeluarkan cairan
berwarna kehijauan dengan bau busuk.
c. PMS yang diakibatkan oleh Bakteri
Gambar Luka di Sekujur Tubuh Penderita Sipilis (1) dan Bakteri Treponema pallidum (2)
(1)

(2)
1) Sipilis : disebut juga Raja Singa. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Treponema pallidum.
Gejalanya adalah munculnya luka di sekitar labia kemaluan atau leher rahim pada wanita,
sedangkan pada laki-laki muncul luka berdarah di sekeliling penis. Pada tahapan selanjutnya
dapat menyerang organ dalam seperti otak, jantung, pembuluh darah, sumsum tulang belakang
dan saraf dan dapat mengakibatkan kematian yang menyakitkan.
2) Gonorhoe : disebabkan oleh bakteri Nisseria gonorhoe. Gejala yang ditunjukkan pada laki-
laki dan perempuan berbeda. Pada laki-laki ditandai dengan munculnya rasa nyeri saat ereksi
atau buang air seni, kemudian diikuti kencing nanah terutama di pagi hari. Pada wanita ditandai
dengan nyeri di perut bagian bawah, nyeri pada kelamin, keputihan dan rasa perih menyengat
saat buang air kecil
3) Klamidiasis : Ditandai dengan pengeluaran darah pada alat kelamin dan gejalanya mirip
dengan Gonorhoe, namun penyebabnya adalah Chlamidia trachomatis.
lasi pada Manusia

Biologi Friday, September 18, 2015

Sistem Regulasi pada Manusia


Sistem Regulasi pada Manusia - Sistem Regulasi merupakan suatu sistem yang mengkoordinasi segala
aktivitas tubuh, sehingga sistem regulasi pada manusia atau yang sering disebut dengan sistem saraf dapat
dikatakan suatu sistem yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Sistem regulasi ini juga
merupakan sistem koordinasi yang mengatur agar semua sistem organ dapat bekerja secara serasi. Jadi
secara umum sistem regulasi adalah sistem organ yang meregulasi atau mengatur sistem-sistem organ
tubuh lain. Sistem ini juga bertanggung jawab atas pengetahuan dan daya ingat yang dimiliki manusia.

Sistem Regulasi pada Manusia

Sistem saraf dan sistem hormon (sistem endoktrin) adalah sistem koordinasi fungsi organ-organ seluruh
tubuh. Sistem saraf berperandalam iritabilitas, yaitu daya untuk menanggapi rangsang. Oleh karena itu,
segala aktivitas tubuh tidak dapat dilakukan tanpa adanya bantuan oleh sistem regulasi. Sistem koordinasi
pada hewan tingkat tinggi seperti manusia dilakukan oleh sistem saraf (sistem koordinasi neural dan
sistem hormon/endoktrin (sistem koordinasi hormonal).

Sistem regulasi atau sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan
makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau
stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.

[Coba Lihat Sistem Koordinasi pada Manusia]

Sel Saraf (Neuron) - Sistem Regulasi pada Manusia


Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf disebut neuron. Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri
atas bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.

Bagian-bagian Sel Saraf

1. Badan sel saraf adalah bagian sel saraf yang paling besar. Di dalamnya terdapat nukleus dan
sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi membangkitkan energi
untuk membawa rangsangan.
2. Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan tonjolan sitoplasma dan berfungsi untuk
menjalarkan impuls saraf menuju ke badan sel saraf. Dendrit merupakan percabangan dari badan
sel saraf yang biasanya berjumlah lebih dari satu pada setiap neuron.
3. Akson atau neurit merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit),
berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan
lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron. Di dalamnya terdapat benang-
benang halus yang disebut neurofibril. Di bagian ujung yang jauh dari badan sel saraf terdapat
cabang-cabang yang berhubungan dengan dendrit dari sel saraf yang lain. Akson terbungkus oleh
beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung lemak. Selaput mielin disusun oleh Sel-
sel Schwann. Lapisan mielin yang paling luar disebut neurilema. Lapisan tersebut berfungsi untuk
melindungi akson dari kerusakan.
4. Sel Schwann membentuk jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit dan
membantu regenerasi neurit. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen
disebut nodus ranvier. Nodus ranvier berfungsi mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya
nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain,
sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.

Pertemuan antara serabut saraf dari sel saraf yang satu dengan serabut saraf dari sel saraf yang lain
disebut sinapsis. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Sinapsis juga sebagai penghubung antara
ujung akson salah satu sel saraf dengan ujung dendrit sel saraf yang lain. Pada bagian ujung akson
terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut
neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam
penyampaian impuls saraf pada sinapsis.

Macam-macam Neuron - Sistem Regulasi pada Manusia

Menurut fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan
neuron asosiasi. Neuron sensorik juga disebut sel saraf indra, karena berfungsi meneruskan rangsang dari
peneri-ma (indra) ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Badan sel saraf ini bergerombol
membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang. Neuron motorik (sel saraf penggerak)
berfungsi membawa impuls dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang ke otot. Sel saraf ini
mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Neuron asosiasi atau sel saraf penghubung
banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron tersebut berfungsi menghubungkan
atau meneruskan impuls dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya
merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan.
Otak dan Sumsum Tulang Belakang - Sistem Saraf Pusat

1. Otak

Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil
(serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.

2. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan
bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap
atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar
masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang
belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung
(asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke
saraf motor. Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf
(urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa
impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.
Sumsum tulang belakang mempunyai fungsi :

 Menyampaikan impuls sensorik dari system saraf tepi menuju otak.


 Menyampaikan impuls motorik dari otak ke berbagai efektor.
 Sebagai pusat gerak reflex

Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem
saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol
aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi
keringat.

Demikian beberapa penjelasan mengenai Sistem Regulasi pada Manusia yang dapat BelajarBagus.com
bagikan kepada sahabat, semoga bermanfaat bagi kita semua dalam pengembangan ilmu Biologi
kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai