Anda di halaman 1dari 9

MARS SUKABUMI INDONESIA RAYA

Cipt : KH Zenzen Zainal Abidin Cipt : Wage Rudolf Soepratman

Kami syukur kami bangga Indonesia tanah airku


punya daerah sempurna Tanah tumpah darahku
Sukabumi yang indah dan kaya Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Leluhur telah berjuang Indonesia kebangsaanku
memerdekakan negara Bangsa dan tanah airku
korbankan harta dan jiwa Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Mari membangun daerah Hiduplah tanahku
didasari iman taqwa kerja keras dan Hiduplah negriku
selalu berdoa Bangsaku Rakyatku
demi cita-cita semua kita aman Semuanya
sejahtera Bangunlah jiwanya
di Sukabumi nanjaya Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Hiduplah hidup Sukabumi (Ulangan)
majulah maju Sukabumi Indonesia Raya
damai sentausa Sukabumi Merdeka Merdeka
berkahlah negeri kami Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia RayaMerdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Arti dan Makna Pancasila

Arti dan Makna Sila Ketuhanan yang Maha Esa


1. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan yang Maha Esa
2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
3. Tidak memaksa warga negara untuk beragama.
4. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.
5. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut
agamanya masing-masing.
6. Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan
mediator ketika terjadi konflik agama.

Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


1. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan
2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
3. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah.

Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia


1. Nasionalisme.
2. Cinta bangsa dan tanah air.
3. Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia.
4. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit.
5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.

Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
1. Hakikat sila ini adalah demokrasi.
2. Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu
diadakan tindakan bersama.
3. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.
Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
2. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut
potensi masing-masing.
3. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan
bidangnya.

Sikap positif terhadap nilai-nilai pancasila


Nilai-nilai Pancasila telah diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu ,
mengamalkan Pancasila merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia.
Sikap positif dalam mengamalkan nilai-nilai pancasila.
1. Menghormati anggota keluarga
2. Menghormati orang yang lebih tua
3. Membiasakan hidup hemat
4. Tidak membeda-bedakan teman
5. Membiasakan musyawarah untuk mufakat
6. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing
7. Membantu orang lain yang kesusahan sesuai dengan kemampuan sendiri.

ISI PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Fungsi Umum Pancasila
1. Pancasila Sebagai Panduan Hidup Bangsa Indonesia
2. Pancasila Sebagai Sumber Segala Sumber Hukum
3. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur
4. Pancasila Sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia
Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara
Ini adalah topik yang akan dibahas lebih dalam lagi tentang Pancasila sebagai dasar Negara. Telah
kita pahami kalau saja Pancasila memilike peran penting dan beberapanya telah dijabarkan diatas
secara singkat. Dan saya harap anda paham penjelasan singkat diatas.

Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara


Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara ialah Pancasila berperan sebagai landasan dan dasar bagi
pelaksanaan pemerintahan, membentukan peraturan, dan mengatur penyelenggaraan negara.
Melihat dari makna pancasila sebagai dasar negara kita tentu dapat menyimpulkan bahwa
pancasila sangat berperan sebagai kacamata bagi bangsa Indonesia dalam menilai kebijakan
pemeritahan maupun segala fenomena yang terjadi di masayrakat.

Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara


Seperti yang sudah dibahas tadi kalau saja Pancasila memegang peran yang sangat penting. Berikut
adalah beberapa fungsi dari Pancasila.
1. Pancasila Sebagai Pedoman Hidup
Disini Pancasila berperan sebagai dasar dari setiap pandangan di Indonesia Pancasila haruslah
menjadi sebuah pedoman dalam mengambil keputusan
2. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
Pancasila haruslah menjadi jiwa dari bangsa Indonesia. Pancasila yang merupakan jiwa bangsa
harus terwujud dalam setiap lembaga maupun organisasi dan insan yang ada di Indonesia
3. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa
Kepribadian bangsa Indonesia sangatlah penting dan juga menjadi identitas bangsa Indonesia.
Oleh karena itu Pancasila harus diam dalam diri tiap pribadi bangsa Indonesia agar bisa
membuat Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa.
4. Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Panacasila menjadi sumber hukum dari segala hukum yang berlaku di Indonesia. Atau dengan
kata lain Pancasila sebagai dasar negara tidak boleh ada satu pun peraturan yang bertentangan
dengan Pancasila
5. Pancasila Sebagai Cita Cita Bangsa
Pancasila yang dibuat sebagai dasar negara juga dibuat untuk menjadi tujuan negara dan cita
cita bangsa. Kita sebagai bangsa Indonesia haruslah mengidamkan sebuah negara yang punya
Tuhan yang Esa punya rasa kemanusiaan yang tinggi, bersatu serta solid, selalu
bermusyawarah dan juga munculnya keadilan sosial

EMPAT PILAR KEBANGSAAN

Empat pilar kebangsaan, tema yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat dalam diskusi.
Empat pilar semakin mendominasi dengan semakin derasnya gelombang modernisasi yang
semakin mereduksi semangat nasionalisme bangsa Indonesia dalam fantasi labirin demokrasi yang
menurut saya masih banyak konflik vertikal maupun horizontal dalam masyarakat.
Terlebih dahulu kita mulai dari mengenal kata “Pilar”, pilar adalah tiang penguat/penyangga,
selanjutnya saya menghubungkan dengan empat pilar kebangsaan, artinya ada empat tiang penguat
/ penyangga yang sama sama kuat, untuk menjaga keutuhan berkehidup kebangsaan Indonesia.
Dapat saya simpulkan bahwa 4 pilar kebangsaan adalah 4 penyangga yang menjadi panutan dalam
keutuhan bangsa indonesia yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar, Bhineka Tunggal Ika, NKRI.
Empat pilar kebangsaan yang dikampanyekan untuk menumbuhkan kembali kesadaran cinta tanah
air untuk seluruh rakyat Indonesia. Dalam perjalanannya 4 pilar kebangsaan yang merupakan
mantra ajaib dalam membina persatuan belum di jelaskan bagaimana sampai ia menjadi begitu
ampuh sebagai jurus tanpa data fakta sejarah dan perjalanannya.
Namun jika mantra ini dihadapkan kembali pada Preambule UUD’45 maka akan kita temui suatu
rangkaian peristiwa sejarah sehingga membentuk tahapan filosofis NKRI.
Memaknai 4 alinea dalam Preambule UUD’45, ini merupakan rangkuman sejarah Bangsa
Indonesia, Sumpah Pemuda 1928, hingga dibentuknya NKRI melalui pengesahan konstitusi
UUD’45 pada 18 Agustus 1945.
1. Alinea pertama mengutarakan tentang sikap Bangsa Indonesia yang tidak mau dijajah dan
tidak akan pernah menjajah dalam bentuk apapun, kemerdekaan ialah hak segala bangsa, hal
ini menjelaskan bahwa setiap Bangsa memiliki harkat dan martabat hidup yang setara.
Tersirat alinea pertama menceritakan komitmen “Bhineka Tunggal Ika”. Komitmen untuk bersatu
menjadi sebuah cita-cita untuk Mengangkat Harkat dan martabat agar sejajar dengan bangsa lain
di dunia.
2. Alinea kedua menceritakan proses perjuangan dan pergerakan telah sampai pada saat yang
berbahagia hingga mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan. secara
tersirat menceritakan peristiwa 1 juni 1945 dimana Bangsa Indonesia Menetapkan Pancasila
sebagai Dasar Indonesia.
3. Alinea ketiga, atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan didorong oleh
keinginan luhur, untuk mengangkat harkat dan martabat Indonesia pun menyatakan
kemerdekaan.Ini sangat jelas menceritakan peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945.
4. Alinea keempat menceritakan peristiwa setelah Bangsa Indonesia merdeka yaitu
didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berkedaulatan rakyat berdasarkan
pancasila dan diatur dalam suatu Undang-undang Dasar, dengan sangat jelas menceritakan
peristiwa Pengesahan UUD’45 dan Penetapan Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai Presiden
RI dan Wakil Presiden RI oleh PPKI pada 18 Agustus 1945. Rumusan tersebut membentuk
kerangka filosofis NKRI yaitu ; Sumpah Pemuda sebagai komitmen Bhineka Tunggal Ika,
Pancasila Dasar Indonesia Merdeka, Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan UUD’45
Ke-4 Pilar ini merupakan kandungan dari 4 peristiwa yaitu ; Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober
1928, Penetapan Pancasila pada 1 Juni 1945, Proklamasi 17 Agustus 1945, dan pengesahan
UUD’45 pada 18 Agustus 1945, inilah kronologi terbentuknya NKRI.

 Cara menjaga Empat Pilar Kebangsaan


Ada empat pendekatan untuk menjaga empat pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD
1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keempat pendekatan
tersebut yaitu pendekatan kultural, edukatif, hukum, dan struktural, dibutuhkan karena saat ini
pemahaman generasi muda terhadap 4 pilar kebangsaan menipis.
1. Pendekatan kultural adalah dengan memperkenalkan lebih mendalam tentang budaya dan
kearifan lokal kepada generasi muda. Hal ini dibutuhkan agar pembangunan oleh generasi muda
di masa depan tetap mengedepankan norma dan budaya bangsa. Pembangunan yang tepat, harus
memperhatikan potensi dan kekayaan budaya suatu daerah tanpa menghilangkan adat istiadat yang
berlaku. Generasi muda saat ini adalah calon pemimpin bangsa, harus paham norma dan budaya
leluhurnya. Sehingga di masa depan tidak hanya asal membangun infrasturktur modern, tetapi juga
menyejahterakan masyarakat
2. Pendekatan edukatif perlu karena saat ini sangat marak aksi kriminal yang dilakukan
generasi muda, seperti tawuran, pencurian, bahkan pembunuhan. Kebanyakan aksi tersebut terjadi
saat remaja berada di luar sekolah maupun di luar rumah. Oleh sebab itu perlu ada pendidikan di
antara kedua lembaga ini. Di rumah kelakuannya baik, di sekolah juga baik. Namun ketika di
antara dua tempat tersebut, kadang remaja berbuat hal negatif. Ini yang sangat disayangkan.
Orangtua harus mencarikan wadah yang tepat bagi anaknya untuk memaknai empat pilar
kebangsaan semisal lewat kegiatan di Pramuka.
3. Pendekatan hukum adalah segala tindakan kekerasan dalam bentuk apapun harus ditindak
dengan tegas, termasuk aksi tawuran remaja yang terjadi belakangan. Norma hukum harus
ditegakkan agar berfungsi secara efektif sehingga menimbulkan efek jera bagi pelaku kriminal
sekaligus menjadi pelajaran bagi orang lain.
4. Pendekatan yang terakhir adalah pendekatan struktural. Keempat pilar ini perlu terus
diingatkan oleh pejabat di seluruh tingkat. Mulai dari Ketua Rukun Tetangga, Rukun Warga,
kepala desa, camat, lurah sampai bupati/wali kota hingga gubernur.
Salah satu solusi menjawab krisis moral yang terjadi di Indonesia adalah melalui penguatan
pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan ini memperkokoh karakter bangsa dimana warga negara
dituntut lebih mandiri, tanggung jawab, dan mampu menghadapi era globalisasi melalui transmisi
empat pilar.
Fungsi Pancasila adalah sebagai petunjuk aktivitas hidup di segala bidang yang dilakukan warga
negara Indonesia. Kelakuan tersebut harus berlandaskan sila-sila yang terdapat di Pancasila.
Sedangkan UUD 1945 merupakan konstitusi negara yang mengatur kewenangan tugas dan
hubungan antar lembaga negara. Hal ini menjiwai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merupakan sadar segenap warga bangsa untuk mempersatukan wilayah nusantara. Semboyan
Bhinneka Tunggal Ika melengkapi ketiga hal tersebut karena mengakui realitas bangsa Indonesia
yang majemuk namun selalu mencita-citakan persatuan dan kesatuan

Arti Lambang Pancasila Sila ke 1


Sila pertama dalam pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, berlambang
bintang emas dengan lima sudut serta berlatar belakang hitam. Bintang emas bisa
diartikan bahwa Tuhan yang Maha Esa sebagai cahaya bagi kehidupan manusia.
Lambang bintang juga diartikan sebagai sebuah cahaya untuk menerangi Dasar Negara yang lima
(Pembukaan UUD ‘45 alinea 4), Sifat Negara yang lima (pembukaan UUD ’45 alinea 2), dan
tujuan negara yang lima (Pembukaan UUD ’46 alinea 4). Sedangkan latar berwarna hitam
menunjukkan warna alam dan mengandung arti bahwa berkat rahmat Allah adalah sumber dari
segalanya.

Arti Lambang Pancasila Sila ke 2


Sila ke dua adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yang dilambangkan
dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar
merah. Rantai tersebut terdiri dari mata rantai yang berbentuk segi empat dan
lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran.
Gelang persegi menggambarkan pria, sedangkan bentuk lingkarannya menggambarkan wanita. Ini
menandakan hubungan antara sesama manusia, baik laki laki dan perempuan yang saling
membantu, bahu-membahu dan bersatu.

Arti Lambang Pancasila Sila ke 3


Sila ke 3 adalah Persatuan Indonesia, dilambangkan dengan pohon beringin di
bagian kiri atas perisai berlatar putih. Pohon beringin merupakan sebuah pohon
besar, hal ini mencerminkan Bangsa Indonesia yang menjadi tempat berteduh bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pohon beringin juga berakar tunjang – sebuah akar tunggal panjang yang
tumbuh sangat dalam dbawah tanah, hal ini mencerminkan kesatuan dan persatuan Bangsa
Indonesia.
Pohon beringin juga memiliki banyak sekali akar yang bergelantungan dari rantingnya, hal ini
mencerminkan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan namun mempunyai berbagai macam latar
belakang suku, agama dan budaya yang berbeda beda dari sabang sampe merauke.

Arti Lambang Pancasila Sila ke 4


Sila ke 4 adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan yang dilambangkan dengan kepala banteng di bagian
kanan atas perisai berlatar merah. Makna lambang ini Banteng merupakan hewan
sosial yang kuat dan sering berkelompok atau berkumpul, ini menggambarkan bahwa masyarakat
harus bermusyawarah dengan berkumpul atau mendiskusikan sesuatu dalam mengambil
keputusan.

Arti Lambang Pancasila Sila ke 5


Sila ke 5 adalah Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang dilambangkan
dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih. Padi dan kapas
adalah kebutuhan utama semua masyarakat Indonesia tanpa melihat status dan
kedudukannya, padi melambangkan makanan pokok, sedangkan kapas melambangkan sandang /
pakaian. Ini mencerminkan persamaan sosial, dimana tidak ada perbedaan dan kesenjangan
sosial/ekonomi antara satu dengan yang lainnya.

Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia adalah perwujudan dari nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan dan kebenarannya. Sebelum ditetapkannya Pancasila
sebagai dasar yang sah, Indonesia memang sudah sejak dahulu menganut nilai-nilai budaya luhur
yang telah tercipta di tengah-tengah masyarakat nenek moyang Indonesia. Pancasila digali dari
budaya bangsa Indonesia sendiri yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya.
Oleh karena itu, Pancasila adalah pribadi bangsa Indonesia itu sendiri yang hanya dimiliki oleh
bangsa Indonesia sejak keberadaanya sebagai sebuah bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai
yang sama yang terkandung dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan agama-agama yang ada di
Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia juga mencerminkan
jiwa sekaligus pandangan hidup rakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai