Dokumen - Tips - Makalah Anak Putus Sekolah
Dokumen - Tips - Makalah Anak Putus Sekolah
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
Penulis
1
Daftar isi
Daftar Isi.................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................... 9
B. Saran .............................................................................. 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Anak Putus Sekolah
2. Factor yang menyebabkan Anak Putus Sekolah
3. Hak Anak akan Pendidikan
4. Akibat Anak Putus Sekolah
5. Solusi untuk mengatasi Anak Putus Sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
Undang – Undang nomor 4 tahun 1979, anak terlantar diartikan sebagaianak yang
orang tuanya karena suatu sebab, tidak mampu memenuhikebutuhan anak sehingga anak
menjadi terlantar.
Menurut Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 bahwa anak terlantar yakni anak yang
kebutuhannya tidak terpenuhi secara wajar, baik kebutuhanfisik, mental, spiritual maupun
sosial.Menurut Departemen Pendidikan di Amerika Serikat (MC MillenKaufman, dan Whitener,
1996) mendefinisikan bahwa anak putus sekolah adalah murid yang tidak dapat menyelesaikan
program belajarnya sebelum waktunya selesai atau murid yang tidak tamat menyelesaikan
program belajarnya.
4
2.2 Faktor yang menyebabkan Anak Putus Sekolah
Sesuai dengan hasil wawancara yang pernah saya lakukan, ada beberapa faktor yang
menyebabkan anak putus sekolah yaitu :
c. Sering membolos
d. Kurangnya minat untuk meraih pendidikan/ mengenyam pendidikan dari anak didik itu sendiri
Ø Faktor internal :
a) Dari dalam diri anak putus sekolah disebabkan malas untuk pergi sekolah karena merasa minder,
tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekolahnya, sering dicemoohkan karena tidak mampu
membayar kewajiban biaya sekola.ak dipengaruhi oleh berbagai faktor
b) Karena pengaruh teman sehingga ikut-ikutan diajak bermain seperti play stasion sampai akhirnya
sering membolos dan tidak naik kelas , prestasi di sekolah menurun dan malu pergi kembali ke sekolah.
c) Anak yang kena sanksi karena mangkir sekolah sehingga kena Droup Out.
Ø Faktor Eksternal
Selain Permasalahan diatas ada factor penting dalam keluarga yang bisa mengakibatkan anak putus
sekolah yaitu :
4) Hubungan sosial psikologis antara orang tua dan antara anak dengan orang tua.
5
5) Aspirasi orang tua tentang pendidikan anak, serta perhatiannya terhadap kegiatan belajar anak.
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi(4). Setiap anakberhak atas suatu nama sebagai
identitas diri dan status kewarganegaraan(5).Setiap anak berhak untuk beribadah menurut
agamanya, berpikir, danberekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam
bimbinganorang tua(6). Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan,dan
diasuh oleh orang tuanya sendiri(7 ayat 1).Setiap anak berhakmemperoleh pelayanan
kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial (8).
Setiap anak berhak memperolehpendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan.
6
2.4 Akibat Anak Putus Sekolah
Akibat yang disebabkan anak putus sekolah adalah kenakalan remaja,tawuran , kebut-
kebutan di jalan raya , minum- minuman dan perkelahian,akibat lainnya juga adalah perasaan
minder dan rendah diri.
Dalam mengatasi terjadinya anak putus sekolah harus adanya berbagai usaha
pencegahannya sejak dini, baik yang dilakukan oleh orang tua, sekolah (pemerintah) maupun
oleh masyarakat. Sehingga anak putus sekolah dapat dibatasi sekecil mungkin.
Usaha-usaha untuk mengatasi terjadinya anak putus sekolah di antaranya dapat di tempuh
dengan cara:
5.Tidak memanjakan anak dengan memberikan uang jajan yang terlalu banyak.
7
Hasil Wawancara dengan Narasumber
Kita mewawancarai seorang narasumber dari daerang tempat tinggal kita yaitu Manoko.
Anak ini tidak mau dipublikaskan identitasnya. Anak ini sekarang berumur 18 tahun, dia
memilih berhenti sekolah karena keterbatasan ekonomi orangtuanya. Dia mempunyai 1 orang
adik perempuan. Anak ini hanya kelulusan SMP, pada saat SMP pun dia sudah mulai mencari
pekerjaan untuk meringankan beban orangtuanya, dia bekerja di pencucian motor dan juga
bekerja sebagai pengepak sayuran di daerah tempat tinggalnya.
Ibunya bekerja di salah satu toko emas di daerah pasar Lembang dan Ayahnya yang
hanya seorang tukang ojeg. Pada saat kelulusan SMP pun ijazahnya sempat ditahan oleh pihan
sekolah karena masih ada keuangan yang belum ia lunasi. Dia sangat tidak ingin membebani
orang tuanya dan memilih untuk putus sekolah dan ia pun berusaha mencari uang untuk
menebus ijazah tersebut. Dia harus mengurungkan niatnya untuk melanjutkan sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi karena masalah keuangan tersebut. Dan pada saat ini ia masih bekerja
untuk membantu orangtuanya dan meringankan biaya kehidupan. Keinginan dia untuk sekolah
pun sangat tinggi, walaupun sangat telat 2 tahun yang lalu tapi dia mengikuti persamaan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak putus sekolah adalah keadaan dimana anak mengalami keterlantaran karena sikap dan
perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang
anak tanpa memperhatikan hak – hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak
Pendidikan merupakan hak yang sangat fundamental bagi anak. Hak wajib dipenuhi dengan
kerjasama paling tidak dari orang tua siswa, lembaga pendidikan dan pemerintah. Pendidikan akan
mampu terealisasi jika semua komponen yaitu orang tua, lembaga masyarakat, pendidikan dan
pemerintah bersedia menunjang jalannya pendidikan
Akibat yang disebabkan anak putus sekolah adalah kenakalan remaja, tawuran, kebut-kebutan di
jalan raya , minum – minuman dan perkelahian, akibat lainnya juga adalah perasaan minder dan
rendah diri.
B. Saran
Teman-teman Pembaca
Dosen/pengajar
Masyarakat Umum
Dunia Pendidikan sangat mempengaruhi akan kemajuan suatu daerah,faktor kemiskinan sangat
dominan anak putus sekolah, faktor keluargasangat mempengaruhi seorang anak giat untuk
mengenyam pendidikan,maka dari itu masyarakat harus memberikan kontribusinya untukmeminimalisir
angka anak putus sekolah, dengan mengarahkan,memotivasi dan yang lebih penting memberikan
dukungan baik secaramoril maupun materil kepada anak-anak yang mempunyai hak untukmengikuti
pendidikan.