Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami


menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan NYA mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad SAW.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “ Anak Putus
Sekolah”

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.

Lembang,16 Mei 2015

Penulis

1
Daftar isi

Kata pengantar ....................................................................... 1

Daftar Isi.................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................ 3


1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perngertian Anak Putus Sekolah ....................................... 4

2.2 Faktor yang menyebabkan Anak Putus Sekolah ................ 5

2.3 Hak Anak Akan Pendidikan ................................................ 6

2.4 Akibat Anak Putus Sekolah ................................................ 7

2.5 Solusi untuk mengatasi Anak Putus Sekolah ..................... 7

Hasil wawancara dengan Narasumber .................................... 8

Konflik yang terdapat .............................................................. 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................... 9
B. Saran .............................................................................. 9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada masa sepeti sekarang ini pendidikan merupakan suatu
kebutuhan primer, dimana dalam memasuki era globalisasi seperti sekarang ini pendidikan
sangatlah penting peranannya. Orang-orang berlomba untuk dapatmengenyam pendidikan
setinggi mungkin untuk mengejar teknologi yangsemakin canggih. Tetapi disisi lain ada sebagian
masyarakat tidak dapatmengenyam pendidikan secara layak, baik dari strata tingkat dasar
sampai jenjang yang lebih tinggi. Selain itu juga ada sebagian masyarakat yangsudah dapat
mengenyam pendidikan dasar namun pada akhinya putus
sekolah juga. Ada banyak faktor yang menyebabkan masyarakat tidak dapatmengenyam
pendidikan atau yang putus sekolah seperti diantaranyaketerbatasan adana pendidikan karena
kesulitan ekonomi, kurangnya niatseseorang individu untuk mengenyam pendidikan, kurangnya
fasilitas pendidikan di daerah terpencil atau daerah tertinggal dan selain itu karenaadanya
faktor lingkungan ( pergaulan ).

Seperti yang dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar


1945 pada salah satu butir yang tercantum disana dijelaskan bahwa adanya pencerdasan
kehidupan bangsa, jadi bagaimna sekarang sikap pemerintah danmasyarakat harus dapat
menyikapi hal tesebut, karena secara tidak langsungorang yang tidak menyenyam pendidikan
formal akan dekat dengankebodohan dan kemiskinan. Dampak kemiskinan itu terjadi
karena daya nalarorang dan mental orang yang tidak perpendidikan sangatlah berbeda
denganorang yang berpendidikan. Jangankan untuk mencari atau melamar pekerjaanuntuk
membaca dan menulis saja mereka kesulitan. Dan dari sisi mentalmereka yang tidak
mengenyam pendidikan akan merasa malu dan minderuntuk berkompetisi dengan orang yang
mengenyam pendidikan. Padaakhirnya mereka akan tersisih karena ketrbatasan mereka
tersebut.Jadi secara garis besar pendidikan itu sangat penting untuk menunjang karirdan cita-
cita di masa depan. Selain itu juga dapat merubah pola atau karakterhidup didalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Anak Putus Sekolah
2. Factor yang menyebabkan Anak Putus Sekolah
3. Hak Anak akan Pendidikan
4. Akibat Anak Putus Sekolah
5. Solusi untuk mengatasi Anak Putus Sekolah

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anak Putus Sekolah


Anak putus sekolah adalah keadaan dimana anak mengalami keterlantarankarena sikap
dan perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yanglayak terhadap proses tumbuh
kembang anak tanpa memperhatikan hak - hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang
layak.

Undang – Undang nomor 4 tahun 1979, anak terlantar diartikan sebagaianak yang
orang tuanya karena suatu sebab, tidak mampu memenuhikebutuhan anak sehingga anak
menjadi terlantar.

Menurut Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 bahwa anak terlantar yakni anak yang
kebutuhannya tidak terpenuhi secara wajar, baik kebutuhanfisik, mental, spiritual maupun
sosial.Menurut Departemen Pendidikan di Amerika Serikat (MC MillenKaufman, dan Whitener,
1996) mendefinisikan bahwa anak putus sekolah adalah murid yang tidak dapat menyelesaikan
program belajarnya sebelum waktunya selesai atau murid yang tidak tamat menyelesaikan
program belajarnya.

4
2.2 Faktor yang menyebabkan Anak Putus Sekolah
Sesuai dengan hasil wawancara yang pernah saya lakukan, ada beberapa faktor yang
menyebabkan anak putus sekolah yaitu :

a. Kondisi ekonomi keluarga

b. Pengaruh teman yang sudah tidak sekolah

c. Sering membolos

d. Kurangnya minat untuk meraih pendidikan/ mengenyam pendidikan dari anak didik itu sendiri

Disamping itu ada faktor internal dan faktor eksternal

Ø Faktor internal :

a) Dari dalam diri anak putus sekolah disebabkan malas untuk pergi sekolah karena merasa minder,
tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekolahnya, sering dicemoohkan karena tidak mampu
membayar kewajiban biaya sekola.ak dipengaruhi oleh berbagai faktor

b) Karena pengaruh teman sehingga ikut-ikutan diajak bermain seperti play stasion sampai akhirnya
sering membolos dan tidak naik kelas , prestasi di sekolah menurun dan malu pergi kembali ke sekolah.

c) Anak yang kena sanksi karena mangkir sekolah sehingga kena Droup Out.

Ø Faktor Eksternal

a) Keadaan status ekonomi keluarga.

b) Kurang Perhatian orang tua

c) Hubungan orang tua kurang harmonis

Selain Permasalahan diatas ada factor penting dalam keluarga yang bisa mengakibatkan anak putus
sekolah yaitu :

1) Keadaan ekonomi keluarga.

2) Latar belakang pendidikan ayah dan ibu.

3) Status ayah dalam masyarakat dan dalam pekerjaan.

4) Hubungan sosial psikologis antara orang tua dan antara anak dengan orang tua.

5
5) Aspirasi orang tua tentang pendidikan anak, serta perhatiannya terhadap kegiatan belajar anak.

6) Besarnya keluarga serta orang – orang yang berperan dalam keluarga.

2.3 Hak Anak Akan Pendidikan


Pendidikan merupakan hak yang sangat fundamental bagi anak. Hak wajibdipenuhi
dengan kerjasama paling tidak dari orang tua siswa,
lembaga pendidikan dan pemerintah. Pendidikan akan mampu terealisasi jika semuakomponen
yaitu orang tua, lembaga masyarakat, pendidikan dan pemerintah bersedia menunjang jalannya
pendidikan.

Hak kewajiban anak tertuang dalam UU Perlindungan anak :

“Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi(4). Setiap anakberhak atas suatu nama sebagai
identitas diri dan status kewarganegaraan(5).Setiap anak berhak untuk beribadah menurut
agamanya, berpikir, danberekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam
bimbinganorang tua(6). Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan,dan
diasuh oleh orang tuanya sendiri(7 ayat 1).Setiap anak berhakmemperoleh pelayanan
kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial (8).
Setiap anak berhak memperolehpendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan.

Pendidikan itu tanggung jawab semua masyarakat, bukan hanya


tanggung jawab sekolah. Konsekuensinya semua warga negara memiliki kewajiban moral
untuk menyelamatkan pendidikan. Sehingga ketika ada anggotamasyarakat yang tidak bisa
sekolah hanya karena tidak punya uang, makamasyarakat yang kaya atau tergolong sejahtera
memiliki kewajiban moraluntuk menjadi orang tua asuh bagi kelangsungan sekolah anak yang
putussekolah pada tahun ini mencapai puluhan juta anak di seluruh Indonesia.Pendidikan itu
dimulai dari keluarga. Paradigma ini penting untuk dimiliki olehseluruh orang tua untuk
membentuk karakter manusia masa depan bangsa ini.Keluarga adalah lingkungan yang paling
pertama dan utama dirasakan olehseorang anak, bahkan sejak masih dalam kandungan. Karena
itu pendidikan dikeluarga yang mencerahkan dan mampu membentuk karakter anak yang
solehdan kreatif adalah modal penting bagi kesuksesan anak di masa-masa selanjutnya.

6
2.4 Akibat Anak Putus Sekolah
Akibat yang disebabkan anak putus sekolah adalah kenakalan remaja,tawuran , kebut-
kebutan di jalan raya , minum- minuman dan perkelahian,akibat lainnya juga adalah perasaan
minder dan rendah diri.

2.5 Solusi untuk mengatasi Anak Putus Sekolah


Bagi anak-anak miskin, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) saja belum cukup.
Semestinya pemerintah serta pihak sekolah memikirkan untuk memberikan beasiswa
tambahan untuk pembelian seragam dan alat tulis serta biaya transportasi dari rumah ke
sekolah agar anak-anak usia wajib belajar tidak terbebani dengan biaya pndidikan dan pada
akhirnya harus kehilangan kesempatan untuk menggali ilmu dan harus meninggalkan dunia
sekolah untuk bekerja.

Dalam mengatasi terjadinya anak putus sekolah harus adanya berbagai usaha
pencegahannya sejak dini, baik yang dilakukan oleh orang tua, sekolah (pemerintah) maupun
oleh masyarakat. Sehingga anak putus sekolah dapat dibatasi sekecil mungkin.

Usaha-usaha untuk mengatasi terjadinya anak putus sekolah di antaranya dapat di tempuh
dengan cara:

1.Membangkitkan kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan anak

2.Memberikan dorongan dan bantuan kepada anak dalam belajar

3.Mengadakan pengawasan terhadap di rumah serta memberikan motivasi kepada anak


sehingga anak rajin dalam belajar dan tidak membuat si anak bosan dalam mengerjakan
pekerjaan rumah yang diberikan di sekolah.

4.Tidak membiarkan anak bekerja mencari uang dalam masa belajar.

5.Tidak memanjakan anak dengan memberikan uang jajan yang terlalu banyak.

7
Hasil Wawancara dengan Narasumber
Kita mewawancarai seorang narasumber dari daerang tempat tinggal kita yaitu Manoko.
Anak ini tidak mau dipublikaskan identitasnya. Anak ini sekarang berumur 18 tahun, dia
memilih berhenti sekolah karena keterbatasan ekonomi orangtuanya. Dia mempunyai 1 orang
adik perempuan. Anak ini hanya kelulusan SMP, pada saat SMP pun dia sudah mulai mencari
pekerjaan untuk meringankan beban orangtuanya, dia bekerja di pencucian motor dan juga
bekerja sebagai pengepak sayuran di daerah tempat tinggalnya.

Ibunya bekerja di salah satu toko emas di daerah pasar Lembang dan Ayahnya yang
hanya seorang tukang ojeg. Pada saat kelulusan SMP pun ijazahnya sempat ditahan oleh pihan
sekolah karena masih ada keuangan yang belum ia lunasi. Dia sangat tidak ingin membebani
orang tuanya dan memilih untuk putus sekolah dan ia pun berusaha mencari uang untuk
menebus ijazah tersebut. Dia harus mengurungkan niatnya untuk melanjutkan sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi karena masalah keuangan tersebut. Dan pada saat ini ia masih bekerja
untuk membantu orangtuanya dan meringankan biaya kehidupan. Keinginan dia untuk sekolah
pun sangat tinggi, walaupun sangat telat 2 tahun yang lalu tapi dia mengikuti persamaan.

Konflik yang terdapat dalam kasus tersebut


Permasalahan tersebut termasuk ke dalam konflik batin karena ada pergolakan di dalam
hatinya. Tidak ada seorang anak pun yang ingin putus sekolah, setiap anak pasti ingin
bersekolah dan mewujudkan cita-citanya. Karena adanya keterbatasan ekonomi yang harus
memili membantu orang tua bekerja atau melanjutkan sekolah tanpa adanya biaya, itu adalah
pilihan yang sulit dan dapat menimbulkan konflik batin bagi anak tersebut.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Anak putus sekolah adalah keadaan dimana anak mengalami keterlantaran karena sikap dan
perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang
anak tanpa memperhatikan hak – hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak

Pendidikan merupakan hak yang sangat fundamental bagi anak. Hak wajib dipenuhi dengan
kerjasama paling tidak dari orang tua siswa, lembaga pendidikan dan pemerintah. Pendidikan akan
mampu terealisasi jika semua komponen yaitu orang tua, lembaga masyarakat, pendidikan dan
pemerintah bersedia menunjang jalannya pendidikan

Akibat yang disebabkan anak putus sekolah adalah kenakalan remaja, tawuran, kebut-kebutan di
jalan raya , minum – minuman dan perkelahian, akibat lainnya juga adalah perasaan minder dan
rendah diri.

B. Saran
 Teman-teman Pembaca

Perhatikanlah Saudara Kita sendiri, khususnya untuk MengenyamPendidikan setinggi-tingginya,


dengan memberikan perhatian, motivasi,dengan tujuan akan menciptakan semangat yang sangat tinggi
akan pentingnya pendidikan sehingga angka anak putus sekolah akan hilangdengan sendirinya.

 Dosen/pengajar

Jangan pernah lelah untuk memotivasi, membimbing, mengarahkan,menasehati, memberi saran,


amanat, khususnya dalam hal pendidikan,dengan tujuan merealisasikan cita-cita, dan meminimalisir
anak PutusSekolah.

 Masyarakat Umum

Dunia Pendidikan sangat mempengaruhi akan kemajuan suatu daerah,faktor kemiskinan sangat
dominan anak putus sekolah, faktor keluargasangat mempengaruhi seorang anak giat untuk
mengenyam pendidikan,maka dari itu masyarakat harus memberikan kontribusinya untukmeminimalisir
angka anak putus sekolah, dengan mengarahkan,memotivasi dan yang lebih penting memberikan
dukungan baik secaramoril maupun materil kepada anak-anak yang mempunyai hak untukmengikuti
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai