Anda di halaman 1dari 5

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Tema : Bangunlah Jiwa dan Raganya


Nama Projek : Pengenalan Isu – Isu Sosial (Tahap 1, Tahap 2, dan Tahap 3)
Rentang Waktu : Jumat, 7 Oktober 2022

Isu – isu Sosial

Isu Sosial atau Masalah Sosial adalah perbedaan antara harapan dan kenyataan atau
sebagai kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang seharusnya. Individu di dalam
masyarakat memandang masalah sosial sebagai sesuatu kondisi yang tidak diharapkan.
Contoh – contoh isu sosial yang terjadi dalam Indonesia berupa
I. Kemiskinan
II. pengangguran
III. pendidikan yang rendah
IV. kesenjangan sosial
V. kriminalitas
VI. tingginya penularan penyakit
VII. kenakalan remaja
Dalam pengkajian ini, kita akan membahas lebih dalam tentang isu pendidikan yang
rendah. Pendidikan yang rendah merupakan kekurangan suatu individu dalam memperoleh
pendidikan yang layak. Permasalahan ini sudah umum di lingkungan masyarakat sekitar. Hal ini
juga berupa faktor banyaknya pengangguran di komunitas masyarakat. Dengan kurangnya
wawasan pada setiap individu, mereka akan terjerumus ke hal – hal berbahaya yang mereka
tidak ketahui dampaknya. Untuk itu, kita perlu mencari solusi dalam menanggulungi
permasalahan ini.

Pendidikan yang Rendah


Pendidikan yang rendah adalah kurangnya kesadaran dari peserta didik untuk
menyiapkan ilmu, wawasan, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi pendidikan mungkin saja berbeda tergantung
dari teori yang digunakan sebagai acuan. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa faktor
yang memberikan pengaruh terhadap pendidikan diantaranya sebagai berikut.

1. Faktor Keluarga;
Keluarga adalah madrasah pertama bagi seorang anak dimana dia akan belajar apapun
dari kedua orang tua maupun orang dewasa di sekitarnya. Biasanya apa yang ditanamkan di
rumah akan dibawa anak sampai kapanpun dan diyakini sebagai sebuah kebenaran.
Dengan alasan itulah hendaknya keluarga dapat menjadi tempat terbaik bagi anak untuk
belajar hal-hal positif dalam kehidupan. Keluarga bertanggung jawab untuk membekali anak-
anak dengan akhlak yang baik sehingga ketika memasuki sekolah mereka tahu hal apa saja yang
boleh dilakukan dan mana yang dilarang.

2. Faktor Sekolah
Sekolah juga menjadi salah satu bagian dari faktor yang mempengaruhi pendidikan
karena disitulah siswa akan menuntut ilmu dan belajar hal-hal lainnya. Di sekolah juga anak-
anak akan mulai berinteraksi dengan orang-orang diluar keluarganya yang berasal dari latar
belakang berbeda, pola asuh berbeda, nilai-nilai yang tidak sama dan sebagainya.
Anak-anak mulai mengenal teman-teman sekolahnya yang memiliki banyak perbedaan
sehingga akan terjadi proses asimilasi. Karakter dan sikap teman di sekolah bisa berpengaruh
pada anak dan sebaliknya. Disinilah pentingnya memilih teman dengan selektif supaya tidak
terjadi apa yang disebut dengan salah pergaulan.

3. Faktor Lingkungan
Faktor yang ketiga adalah lingkungan di mana anak atau siswa tinggal. Pendidikan baik
yang diberikan dalam keluarga maupun sekolah bisa saja sia-sia jika anak berada dalam
lingkungan yang tidak bagus misalnya di tengah pergaulan dengan anak-anak yang suka
tawuran.
Itulah salah satu pertimbangan yang menjadikan orang tua memilih menyekolahkan
anak-anaknya di sekolah asrama atau boarding school yaitu memberikan lingkungan yang baik
dan kondusif untuk pendidikan.
4. Faktor Fisiologis
Maksud dari faktor fisiologis adalah kondisi jasmani dari siswa apakah sehat atau
menderita suatu penyakit atau cacat tertentu. Mungkin masih banyak orang yang kurang
menyadari bahwa kondisi jasmani seseorang dapat berpengaruh pada kemampuan mereka
dalam menerima informasi dan lain-lain termasuk pelajaran.
Sebagai contoh ketika anak sedang sakit pastinya akan lebih sulit berkonsentrasi dalam
mengikuti pelajaran sehingga apa yang dijelaskan oleh guru mungkin saja tidak bisa ditangkap
dengan baik.

5. Faktor Psikologis
Bagaimana kondisi psikologis seseorang juga dapat mempengaruhi kemampuan belajar.
Siswa yang sedang ada masalah di dalam keluarganya tentu saja tidak dapat fokus mengikuti
pelajaran karena perasaan sedih, marah dan sebagainya. Contoh lainnya misalnya siswa yang
sering mengalami perundungan oleh teman-teman lainnya biasanya akan merasa minder
sehingga tidak memiliki motivasi untuk belajar dan bersekolah.
Dengan memperhatikan apa saja faktor yang mempengaruhi pendidikan diharapkan
orang tua, guru maupun siswa itu sendiri dapat menempatkan diri dengan baik supaya bisa
meningkatkan kualitas pendidikan.

Dampak Dari Tingkat Pendidikan yang Rendah:

1. Dampak dari rendahnya kualitas pendidikan tersebut yakni rendahnya mutu sumberdaya
manusia yakni rendahnya produktivitas dan rendahnya daya saing.

2. Memiliki Pandangan Buruk di Masyarakat


Menurut penelitian mengatakan rendahnya tingkat pendidikan menjadi pemicu
terjadinya suatu tindak kriminal. Banyaknya kejahatan yang terjadi karena kurangnya
pendidikan, menjadikan pandangan masyarakat menjadi buruk terhadap orang-orang yang
tidak memiliki pendidikan. Maka dari itu pendidikan perlu ditanamkan. Agar memiliki
pengetahuan yang cukup untuk bersaing.
3. Memiliki Peluang Kerja yang Kecil
Saat ini, hampir secara keseluruhan peluang kerja menjadikan tingkat pendidikan
sebagai salah satu syarat pertama untuk mendaftar, hal ini dilakukan karena tingkat pendidikan
ternyata cenderung mempengaruhi kreativitas yang bertujuan untuk memberikan kemajuan
dari tempat mereka bekerja. Sementara bagi orang yang memiliki tingkat pendidikan kurang,
biasanya kurang memiliki kreativitas dalam bekerja.

4. Kehilangan arah hidup


Pendidikan mampu menjadi sebuah pedoman yang bisa kita gunakan dalam kehidupan
sehari hari. Apabila seseorang tidak mendapatkan pendidikan yang cukup, akan membuatnya
merasa tidak memiliki arah hidup. Mereka akan cenderung memiliki rasa tidak percaya diri dan
berfikir kepada sebuah masa depan tanpa bekerja, yang tidak memiliki kejelasan arah dan
tujuan.

5. Menambah Tingkat Kemiskinan


Orang yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah akan lebih sulit untuk menemukan
peluang kerja. Hal ini akan berdampak terhadap tingkat kemiskinan. Semakin banyak warga
negara yang tidak peduli akan pendidikan, maka menjadi tinggi pula tingkat kemiskinan pada
suatu negara tersebut. Untuk mengatasi hal ini negara Indonesia mewajibkan untuk wajib
menempuh pendidikan selama 9 tahun, agar lebih meminimalkan tingkat kemiskinan.

6. Menghambat Negara Untuk Maju


Dengan rendahnya kualitas pada suatu pendidikan pada negara, menjadikan negara
tersebut susah untuk berkembang. Pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas penduduk
pada suatu negara. Apabila tingkat pendidikannya tinggi, maka kualitas penduduk tersebut juga
tinggi. Namun, jika tingkat pendidikannya rendah, maka kualitas penduduk pada negara
tersebut juga rendah.

Inilah daftar negara dengan sistem pendidikan terendah berdasarkan tingkat literasi orang
dewasa yang dinilai rendah:

1. Nigeria (28,7%) 5. Ethiopia (39%)


2. Burkina Faso (28.7%) 6. Eritrea (67.8%)
3. Mali (31.1%) 7. Guinea (41%)
4. Central African Republic (56%) 8. Pakistan (54.9%)
9. Gambia (50%) 10. Angola (70%)

Cara mengatasi rendahnya pendidikan di indonesia, yaitu:

1) memberikan dana kepada orang yangtidak mampu agar dapat menikmati pendidikan yang
layak.
2) membuat program wajib belajar.
3) membuat program kejar paket.
4) pemerintah lebih memperhatikan rakyat yang tidak mendapat pendidikan.
5) membangun sekolah gratis.

Berdasarkan uraian di atas bisa disimpulkan bahwa pendidikan yang rendah bisa
menjadi titik masalah besar meningkatnya permasalahan sosial diIndonesia saat ini. Rendahnya
pendidikan membuat sebagian orang merasa kesulitan di dalam hidupnya, sehingga memaksa
mereka untuk melakukan tindakan kriminal, seperti pembegalan, pencurian, perampokan,
pembunuhan dan lain sebagainya.
Maka dari itu, perlunya kesadaran diri serta kualitas pendidikan lebih meningkat agar
sumber daya manusia indonesia menjadi lebih baik, dan juga tidak kalah bersaing dengan
sumber daya manusia di negara-negara lain.

Anda mungkin juga menyukai