MANAGEMEN PERKEBUNAN II
Berikut salah satuh Contoh ringkasan Pedoman (Standart Biaya dan Fisik)
yang diperlukan dalam penyusunan Anggaran Pabrik/Pengolahan:
-Kalender Hari Kerja Efektif dan Libur ( Libur Umum dan Hari Minggu)
-Standar Mutu dan Efesiensi Pengolahan (ALB ,Kadar Kotoran,Kadar Air dll)
ILUSTRASI:
Sasaran :Efesiensi Biaya Pengolahan Dalam membentuk Harga Pokok Rp.185,-
/Kg (Minyak + Inti Sawit) Dengan capaian Rendemen Minyak Sawit
23 % dan Inti Sawit 5 %
Strategi :-Meningkatkan Performance Pabrik dengan mengadakan Pemeliharaan
dan Overhoul (Investasi) Mesin/Instalasi dan Bangunan Perusahaan .
-Optimalisasi Kapasitas Pabrik dengan mengadakan Pembelian TBS
Kebijakan:-Melaksanakan secara konsisten Standart Operation Procedure(SOP)
managemen Pabrik/Pengolahan.
-Mengoptimalkan Penerimaan TBS sesuai Kreteria Mutu dengan
sortasi TBS yang masuk secara Ketat.
Program : Membuat skedul program kerja yang meliput
-Kapan waktu pelaksanaan Pemeliharaan,Overhoul mesin
- Kapan waktu pelaksanaan Pembelian TBS dll.
2. Menetapkan Standart Fisik dan Standart Biaya sebagai Pedoman
Penyusunan Anggaran
Untuk PTPN sudah dibuat dan diterbitkan oleh Komite Anggaran (Bagian
Terkait) Kantor Direksi.
3. Proses Pelaksanaan Penyusunan Anggaran Pabrik meliputi :
a. Merencanakan Bahan Baku TBS yang akan diolah (biasanya berasal dari
Departemen Tanaman)
b. Menentukan Hari Kerja dan Jam Kerja meliputi :
- Menentukan Hari Kerja dan Jam Kerja Pengolahan
- Menentukan Waktu Pelaksanaan Perawatan/Perbaikan (Mantanaince) atau
Overhoul Mesin/Instalasi atau Bangunan.
c. Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung meliputi :
- Menentukan Tenaga Kerja yang dibutuhkan
- Menentukan Tarif Tenaga Kerja dan Tarif Lembur atau Premi.
d. Menghitung Biaya Bahan Tidak Langsung meliputi :
- Menentukan Kebutuhan dan Jenis /merek bahan penolong yang
dibutuhkan (bahan kimia, bahan bakar, bahan pengemasan
dll)sermesin/instalasi
- Menentukan Harga Barang/bahan penolong dan spare part
e. Menghitung Biaya Investasi Non Tanaman meliputi :
- Investasi Mesin/ Instalasi (Rekg 045)
- Investasi Bangunan Perusahaan (Rekg 044)
- Investasi Bangunan Rumah (Rekg. 043)
- Investasi Alat Pengangkutan (Rekg. 047)
- Investasi Alat Inventaris Kecil (Alat Laboratorium)(048)
- Investasi Jalan Jembatan & Saluran Air (046)
f. Menghitung Kebutuhan Uang Kerja/Kas
4. Himpunan/Draf Anggaran (RKAP) yang sudah selesai, dilakukan
Pembahasan dengan Manager Pabrik/ Kebun dan disyahkan oleh
manager Pabrik/ Kebun
5. Draf Anggaran Pabrik/Kebun yang sudah disetujui Manager Pabrik
/Kebun dikirim ke Kantor Direksi untuk ditinjau ulang (review) oleh
Tim/Komite Anggaran (Bagian Teknis) selanjutnya disyahkan oleh
Direksi/managemen
PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PABRIK KELAPA SAWIT
Tujuan/Sasaran Strategi
Pedoman kebijakan
Anggaran Pabrik
Anggaran program
Kapasitas
Optimun Hari/Jam kerja
Pabrik olah efektif
Anggaran Produksi
Anggaran By. Bahan langsung (Bhn Anggaran Bahan
Tenaga kerja Baku TBS)+Hasil jadi +Tenaga kerja tidak
langsung M+I Sawit langsung (Overhead)
-Kebutuhan Tenaga kerja
-Biaya /Upah Tunjangan -Pedoman
-Jenis/Merk/Bhn(Spare Part)
-Kwalitas Mutu
-Harga Barang
-Biaya Bhn Baku Langsung
Anggaran TBS
-Jumlah Barang
Investasi
Dibahas/Disetujui
Manager Pabrik
SISTEM DAN PROSEDUR ADMINISTRASI UPAH
SUB SISTEM SISTEM SISTEM ADMINISTRASI
SISTEM ADMINISTRASI ADMINISTRASI PERSEDIAAN/PENGIRIMAN HASIL JADI
PENERIMAAN TBS PENGOLAHAN
- Surat Pengantar - Laporan Harian Pengolahan
BarangTBS (PB.25.01) (PB.41) - AU.54 (Persediaan Hasil Jadi)
- Ikhtisar Timbangan - Analisa.MS+IS (LM.P-62) - PB.33 (Tanda Terima
Buah (PB.28) - Stastistik kegiatan bulanan Penyerahan
- Sortir Buah pengolahanKelapa sawit Pengiriman CPO+Inti)
- Buku Penerimaan TBS (LM.P-62-61) - DELEVERY ORDER +
INTRUKSI
diterima /diolah - Biaya Pengolahan (LM.16)
PENGANGKUTAN
(PB.29) - Buku Produksi MS (PB.30)
- Buku Produksi IS (PB.31)
Contoh Prosedur :
Dari
Afdeling :
Proses
Inp Proses Output Proses Output Penyimpanan Out put
TBS Input
ut Penerimaan Kwalitas Pengolaha M.Sawi / MS + IS
TBS TBS n t + Inti pengiriman dijual
Sawit
1. Prosedur penerimaan TBS - Sistem Administrasi Pabrik
- TBS harus ditimbang dan dicatat berat netto Bruto-tara (PB 28/ Ikhtisar
Timbangan Buah)
- TBS yang telah disortir dicatat dalam PB 29 (Buku Penerimaan TBS diterima
/diolah)
- Pengembalian Barang Bekas (Au 58.02) sebagai bukti barang telah dipasang
atau dipakai.
SKEMA ADMINISTRASI PABRIK KELAPA SAWIT
BAHAN BAKU T B
S
BIAYA O L A H HASIL JADI MINYAK SAWIT +
INTI SAWIT
INPUT PROSES PENGOLAHAN OUTPUT
HARGA POKOK TBS BIAYA PENGOLAHAN HARGA POKOK PROD. MS + IS
- PB.25/SPB TBS - LM.16/LAP.BIAYA PENGOLAHAN/ - LM.62/PENGIRIMAN &
- PB.28/IKHTISAR HP ERSED. MINYAK+ INTI SAWIT
TIMBANGAN - PB 41 LAP. HARIAN PENGOLAHAN - PB.33/ PENGIRIMAN MINYAK
BUAH - PB.30/BUKU PRODUKSI +INTI SAWIT
- PB.29/ BUKU MINYAK - DO/ INTRUKSI
PENERIMAAN SAWIT PENGANGKUTAN
TBS DITERIMA/DIOLAH - PB.31/BUKU PRODUKSI INTI SAWIT - LM.16
- LMP.62 G2/ANALISA - DLL
ADMINISTRASI LABORATORIUM
- MUTU MINYAK +INTI SAWIT
PENERIMAANTBS ADMINISTRASI PERSEDIAAN &
- DLL (KARTU PEMELIHARAAN
MESIN,JURNAL AKTIVITAS SETIAP PENGIRIMAN HASIL JADI
MINYAK SAWIT + INTI SAWIT
ADMINISTRASI PROSES
PENGOLAHAN TBS
1. Administrasi upah
Administrasi Upah merupakan Proses/Kegiatan pencatatan administrasi yang
berhubungan dengan pembayaran upah karyawan mulai dari daftar kehadiran,
prestasi pekerjaan/ lembur /premi sampai dengan pembayaran upah kepada
para pekerja/karyawan.
Merupakan daftar yang berisikan Rekapitulasi Jumlah gaji yang diterima oleh
setiap karyawan. AU 26 dibuat setiap bulan oleh Krani Upah dan
perhitungan dibenarkan oleh KTU dan disetujui oleh Manager, yang
menyajikan :
Daftar Upah dibuat dengan merujuk dari data Daftar Hadir (AU18)/ Buku
Mandor (PB 73), Buku Assisten (AU 29), PB 10 dan Daftar Lembur/Premi
(AU 20).
Struk Gaji merupakan bukti pembayaran upah yang diterima oleh karyawan,
struk gaji dibuat untuk masing-masing karyawan yang berisikan rincian
perolehan gaji/upah yang diterima selama sebulan.
AU. 18
DAFTAR
HADIR
PB. 73
BUKU
MANDOR
AU. 20
DAFTAR
LEMBUR/PREMI
AU. 29 PB. 10
REKAPITULASI DAFTAR BUKU ASISTEN IKHTISAR LAPORAN
LEMBUR/PREMI
PEKERJAAN
HARIAN
AU. 26
DAFTAR UPAH
REKAPITULASI
DAFTAR UPAH
STRUK GAJI
Proses pembelian bahan baku merupakan hal yang terpenting dalam suatu
proses bisnis. Proses berjalannya suatu bisnis terutama industri yang bergerak
dalam kegiatan produksi, membutuhkan bahan baku agar kegiatan produksi dapat
berjalan sehingga mampu menciptakan suatu produk yang siap dijual.
Pengertian Pembelian
Dapat disimpulkan bahwa pembelian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
industri terutama produksi untuk memperoleh bahan baku, perlengkapan atau
peralatan. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah
mungkin yang konsisten dengan kualitas yang sesuai standar yang ditentukann.
Fungsi dari pembelian untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara
persediaan bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat
mempertahankan posisi labanya sepanjang menyangkut biaya bahan dan agar
dapat terus beroprasi.
Meskipun istilah bahan baku dapat digunakan secara luas untuk menutup seluruh
bahan baku yang dipergunakan dalam produksi. Sebutan acapkali dibatasi untuk
barang-barang yang secara fisik dimasukkan dalam produk yang diproduksi.
IstilahBahan Pembantu Pabrik (factory supplies) atau Bahan Pembantu
Produksi(Manufacturing Supplies), kemudian dipergunakan untuk menyebut
bahan tambahan, yaitu bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi tetapi
tidak secara langsung dimasukkan dalam produk. Minyak dan bahan bakar untuk
peralatan pabrik, bahan pembantu pembersih, dan pos-pos serupa digolongkan
dalam bentuk kelompok ini karena pos-pos ini tidak dimasukkan dalam suatu
produk tetapi hanya membantu dalam produksi secara keseluruhan. Bahan baku
yang secara langsung digunakan dalam produksi barang-barang tertentu disebut
bahan langsung; bahan pembantu pabrik disebut bahan tidak langsung.
Order
Suplier
barang
Hutang
dagang
Pembelian barang baku merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah industri
manufaktur. Dalam proses tersebut membutuhkan suatu prosedur yang sesuai
dengan standar dan kebutuhan. Jika tidak sesuai dengan standar yang ditentukan,
bisa jadi suatu industri manukfaktur tidak akan mendapat hasil yang maksimal
dan akan mengalami kebangkrutan.
1. Divisi Gudang
2. Divisi Pembelian
3. Divisi Penerimaan
Divisi penerimaan bertanggung jawab atas penerimaan bahan baku yang masuk
dan menjadi tempat pengecekan suatu bahan baku layak atau tidak digunakan
didalam perusahaan.
4. Divisi Akuntansi
5. Divisi Keuangan
Dalam hal ini divisi Pembelian mengirimkan surat penawaran kepada pemasok
untuk mendapatkan informasi harga, kualitas barang serta syarat yang harus
dipenuhi. Proses ini bisa digunakan kebeberapa pemasok agar dapat mengetahui
harga yang murah dengan kualitas terbaik.
Dalam proses ini, divisi pembelian mengirimkan surat pesanan mengenai barang
dan kuantitas barang yang akan dipesan kepada pemasok yang telah dipilih dan
telah menjalin kerjasama.
6. Prosedur Pembayaran
1. Adanya pemisahan kewenangan dan fungsi dari setiap divisi agar pekerjaan
yang dilakukan sesuai dengan ranah divisinya seperti : Divisi Gudang, Divisi
Pembelian, Divisi Penerimaan, Divisi Akuntansi, Divisi Keuangan.
2. Adanya sistem otorisasi dan prosedur pencatatan data data yang berkaitan
dengan pembelian bahan baku. Adapun sistem otorisasi yang diterapkan adalah
sebagai berikut:
Setiap dokumen harus mempunyai kode dan nomor urut agar mudah
dalam pencatatan dan pengarispan.
Dilakukan pengarsipan dokumen yang masuk atau keluar disetiap divisi.
Tujuan dilakuakn pengarsipan agar memudahkan dalam penemuan
kembali.
Setiap dokumen yang akan diberikan harus ada tanda otorisasi oleh pihak
yang bertanggung jawab.
Penyimpanan arsip dilakukan perdivisi dengan masa pakai minimal 5
tahun