Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUGAS REMEDIAL

MANAGEMEN PERKEBUNAN II

1. Menjelaskan proses administrasi di PKS sampai terbentuknya


laporan PKS
2. Menjelaskan administrasi penting pada kartu jam kerja mesin
pada stasiun rebusan dan stasiun klarifikasi

HENDRI NOVAN GULTOM


1402015
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN


AGROBISNIS PERKEBUNAN
MEDAN
2018
BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN (STANDART BIAYA
DAN FISIK, KEBIJAKAN )

Buku Pedoman Penyusunan Anggaran memberikan pedoman berupa Standat Fisik


(Sandart Performance) dan Standar Biaya (Unit Cost) serta Kebijakan atau
Asumsi dari masing-masing Bidang/Departemen misal Bidang Tanaman, Bidang
Teknik/Pengolahan, Bidang SDM/Umum, Bidang Akuntansi/ Keuangan dll.

Berikut salah satuh Contoh ringkasan Pedoman (Standart Biaya dan Fisik)
yang diperlukan dalam penyusunan Anggaran Pabrik/Pengolahan:

-Kalender Hari Kerja Efektif dan Libur ( Libur Umum dan Hari Minggu)

-Standar Kebutuhan Tenaga Kerja (HK) (disesuaikan dengan Kapasitas terpasang


Pabrik)

-Standar Pemakaian Bahan Pembantu/Penolong (Bahan Kimia, Bahan


Bakar/BBM,Bahan Pengemasan dll)

-Standar Pemakaian Air,Listrik,Uap

-Standar Mutu dan Efesiensi Pengolahan (ALB ,Kadar Kotoran,Kadar Air dll)

-Standar Capaian Rendemen

-Standar/ Formula Biaya Pengolahan

-Standar Perawatan dan Perbaikan (maintanace) Mesin Pabrik, Kendaraan


(Instalasi/Pekerjaan Teknik) dan Pemeliharaan BangunanPabrik/Rumah,Jalan,
Jembatan (Pekerjaan Sipil).

Buku Pedoman Penyusunan Anggaran disusun dan diterbitkan oleh Tim/Komite


Anggaran (Bagian Teknis kantor Direksi) sebagai Panduan Kebijakan dalam
penyusunan Anggaran Unit Usaha/Kebun/ Pabrik. Buku Pedoman Penyusunan
Anggaran disampaikan ke Kebun/Pabrik paling lambat Akhir bulan Juni melalui
Surat Edaran Direksi (SE).

I. PENYUSUNAN ANGGARAN (RKAP) UNIT USAHA/ KEBUN/PABRIK

Prosedur Penyusunan ANGGARAN PABRIK/PENGOLAHAN sebagai


berikut :

1.Tetapkan Sasaran (Objectives) Anggaran Pabrik yang akan dicapai.diikuti


dengan menyusun Strategi, Kebijakan dan Program.

ILUSTRASI:
Sasaran :Efesiensi Biaya Pengolahan Dalam membentuk Harga Pokok Rp.185,-
/Kg (Minyak + Inti Sawit) Dengan capaian Rendemen Minyak Sawit
23 % dan Inti Sawit 5 %
Strategi :-Meningkatkan Performance Pabrik dengan mengadakan Pemeliharaan
dan Overhoul (Investasi) Mesin/Instalasi dan Bangunan Perusahaan .
-Optimalisasi Kapasitas Pabrik dengan mengadakan Pembelian TBS
Kebijakan:-Melaksanakan secara konsisten Standart Operation Procedure(SOP)
managemen Pabrik/Pengolahan.
-Mengoptimalkan Penerimaan TBS sesuai Kreteria Mutu dengan
sortasi TBS yang masuk secara Ketat.
Program : Membuat skedul program kerja yang meliput
-Kapan waktu pelaksanaan Pemeliharaan,Overhoul mesin
- Kapan waktu pelaksanaan Pembelian TBS dll.
2. Menetapkan Standart Fisik dan Standart Biaya sebagai Pedoman
Penyusunan Anggaran
Untuk PTPN sudah dibuat dan diterbitkan oleh Komite Anggaran (Bagian
Terkait) Kantor Direksi.
3. Proses Pelaksanaan Penyusunan Anggaran Pabrik meliputi :
a. Merencanakan Bahan Baku TBS yang akan diolah (biasanya berasal dari
Departemen Tanaman)
b. Menentukan Hari Kerja dan Jam Kerja meliputi :
- Menentukan Hari Kerja dan Jam Kerja Pengolahan
- Menentukan Waktu Pelaksanaan Perawatan/Perbaikan (Mantanaince) atau
Overhoul Mesin/Instalasi atau Bangunan.
c. Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung meliputi :
- Menentukan Tenaga Kerja yang dibutuhkan
- Menentukan Tarif Tenaga Kerja dan Tarif Lembur atau Premi.
d. Menghitung Biaya Bahan Tidak Langsung meliputi :
- Menentukan Kebutuhan dan Jenis /merek bahan penolong yang
dibutuhkan (bahan kimia, bahan bakar, bahan pengemasan
dll)sermesin/instalasi
- Menentukan Harga Barang/bahan penolong dan spare part
e. Menghitung Biaya Investasi Non Tanaman meliputi :
- Investasi Mesin/ Instalasi (Rekg 045)
- Investasi Bangunan Perusahaan (Rekg 044)
- Investasi Bangunan Rumah (Rekg. 043)
- Investasi Alat Pengangkutan (Rekg. 047)
- Investasi Alat Inventaris Kecil (Alat Laboratorium)(048)
- Investasi Jalan Jembatan & Saluran Air (046)
f. Menghitung Kebutuhan Uang Kerja/Kas
4. Himpunan/Draf Anggaran (RKAP) yang sudah selesai, dilakukan
Pembahasan dengan Manager Pabrik/ Kebun dan disyahkan oleh
manager Pabrik/ Kebun
5. Draf Anggaran Pabrik/Kebun yang sudah disetujui Manager Pabrik
/Kebun dikirim ke Kantor Direksi untuk ditinjau ulang (review) oleh
Tim/Komite Anggaran (Bagian Teknis) selanjutnya disyahkan oleh
Direksi/managemen
PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PABRIK KELAPA SAWIT

Tujuan/Sasaran Strategi
Pedoman kebijakan
Anggaran Pabrik
Anggaran program

Kapasitas
Optimun Hari/Jam kerja
Pabrik olah efektif

Anggaran Produksi
Anggaran By. Bahan langsung (Bhn Anggaran Bahan
Tenaga kerja Baku TBS)+Hasil jadi +Tenaga kerja tidak
langsung M+I Sawit langsung (Overhead)
-Kebutuhan Tenaga kerja
-Biaya /Upah Tunjangan -Pedoman
-Jenis/Merk/Bhn(Spare Part)
-Kwalitas Mutu
-Harga Barang
-Biaya Bhn Baku Langsung
Anggaran TBS
-Jumlah Barang
Investasi

Kebutuhan Uang Draf Anggaran


Kerja/Kas Pabrik

Dibahas/Disetujui
Manager Pabrik
SISTEM DAN PROSEDUR ADMINISTRASI UPAH
SUB SISTEM SISTEM SISTEM ADMINISTRASI
SISTEM ADMINISTRASI ADMINISTRASI PERSEDIAAN/PENGIRIMAN HASIL JADI
PENERIMAAN TBS PENGOLAHAN
- Surat Pengantar - Laporan Harian Pengolahan
BarangTBS (PB.25.01) (PB.41) - AU.54 (Persediaan Hasil Jadi)
- Ikhtisar Timbangan - Analisa.MS+IS (LM.P-62) - PB.33 (Tanda Terima
Buah (PB.28) - Stastistik kegiatan bulanan Penyerahan
- Sortir Buah pengolahanKelapa sawit Pengiriman CPO+Inti)
- Buku Penerimaan TBS (LM.P-62-61) - DELEVERY ORDER +
INTRUKSI
diterima /diolah - Biaya Pengolahan (LM.16)
PENGANGKUTAN
(PB.29) - Buku Produksi MS (PB.30)
- Buku Produksi IS (PB.31)

Contoh Prosedur :
Dari
Afdeling :
Proses
Inp Proses Output Proses Output Penyimpanan Out put
TBS Input
ut Penerimaan Kwalitas Pengolaha M.Sawi / MS + IS
TBS TBS n t + Inti pengiriman dijual
Sawit
1. Prosedur penerimaan TBS - Sistem Administrasi Pabrik

- Surat Pengantar Barang TBS (PB 25.01)

- TBS harus ditimbang dan dicatat berat netto Bruto-tara (PB 28/ Ikhtisar
Timbangan Buah)

- TBS harus disortir (kualitas /mutu TBS)

- TBS yang telah disortir dicatat dalam PB 29 (Buku Penerimaan TBS diterima
/diolah)

2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang - Sistem Administrasi

Persediaan barang /bahan

- Memo Permintaan Barang (PB 16)

- Permintaan dan Pengeluaran Barang (Au 58)

- Pencatatan di Kartu Gudang ( Au 54) Sebagai pencatatan bahwa barang telah


keluar dari gudang

- Pengembalian Barang Bekas (Au 58.02) sebagai bukti barang telah dipasang
atau dipakai.
SKEMA ADMINISTRASI PABRIK KELAPA SAWIT
BAHAN BAKU T B
S
BIAYA O L A H HASIL JADI MINYAK SAWIT +
INTI SAWIT
INPUT PROSES PENGOLAHAN OUTPUT
HARGA POKOK TBS BIAYA PENGOLAHAN HARGA POKOK PROD. MS + IS
- PB.25/SPB TBS - LM.16/LAP.BIAYA PENGOLAHAN/ - LM.62/PENGIRIMAN &
- PB.28/IKHTISAR HP ERSED. MINYAK+ INTI SAWIT
TIMBANGAN - PB 41 LAP. HARIAN PENGOLAHAN - PB.33/ PENGIRIMAN MINYAK
BUAH - PB.30/BUKU PRODUKSI +INTI SAWIT
- PB.29/ BUKU MINYAK - DO/ INTRUKSI
PENERIMAAN SAWIT PENGANGKUTAN
TBS DITERIMA/DIOLAH - PB.31/BUKU PRODUKSI INTI SAWIT - LM.16
- LMP.62 G2/ANALISA - DLL
ADMINISTRASI LABORATORIUM
- MUTU MINYAK +INTI SAWIT
PENERIMAANTBS ADMINISTRASI PERSEDIAAN &
- DLL (KARTU PEMELIHARAAN
MESIN,JURNAL AKTIVITAS SETIAP PENGIRIMAN HASIL JADI
MINYAK SAWIT + INTI SAWIT
ADMINISTRASI PROSES
PENGOLAHAN TBS
1. Administrasi upah
Administrasi Upah merupakan Proses/Kegiatan pencatatan administrasi yang
berhubungan dengan pembayaran upah karyawan mulai dari daftar kehadiran,
prestasi pekerjaan/ lembur /premi sampai dengan pembayaran upah kepada
para pekerja/karyawan.

a.Daftar Hadir (AU 18)


Merupakan daftar absensi Kehadiran Karyawan biasanya
digabungkan/dituangkan dalam PB 73 atau Buku Mandor (Lembar 1
/Pertama) setiap hari sesuai tanggal kehadiran.

b.Buku Mandor (PB 73) ----- Per Afdeling Per Mandoran


Merupakan buku yang berisikan :
-.Daftar Kehadiran nama setiap karyawan, No Kebun/induk Karyawan setiap
tanggal kehadiran.
-.Daftar Uraian Hasil Pekerjaan, Jumlah Tenaga kerja yang digunakan per hari
kerja/tanggal dan menunjukan kode rekening pembukuan.
Buku Mandor terdiri dari 2 (dua) buku yaitu :
-.Buku pertama berisikan tanggal ganjil (tgl 1,3,5 dst…) perbulan biasanya
diberi inisial A (tanggal Ganjil)
-.Buku Kedua berisikan tanggal genap (tgl 2,4,6 dst…) perbulan biasanya
diberi inisial B (tanggal Genap)

Buku Mandor harus diisi/dibuat setiap hari oleh Mandor ,selanjutnya


dilaporkan dan diperiksa oleh Mandor I (Satu) dan disetujui oleh Assiten yang
bersangkutan , Buku Mandor /laporan hanya dlilaporkan pada kantor Afdeling
bersangkutan.

c.Buku Assisten (AU 29)

Merupakan buku yang berisikan rekapitulasi kehadiran karyawan selama satu


bulan per mandoran.
Buku assisten berisikan No Induk Karyawan dan Nama masing-masing
karyawan setiap hari/tanggal kehadiran yang dibuat secara terinci perihal
keterangan kehadiran misalnya:
-.Jumlah kehadiran Hari Biasa, Minggu Libur, Sakit di Kebun, Sakit Dirumah
sakit, Haid,Hamil bersalin, Izin, Cuti , Mangkir dll.
Buku assisten dibuat oleh Krani Afdeling, diperiksa oleh Assisten afdeling
bersangkutan dan disetujui oleh Manajer. Selanjutnya buku assisten (AU 29)
disampaikan di Kantor Kebun.

d.Ikthisar Laporan Pekerjaan Harian (PB 10)


Merupakan Laporan harian yang berisikan Rekapitulasi perihal uraian
pekerjaan yang terdiri dari pemakaian tenaga kerja (HK), progress Hasil
Kerja dan Prestasi kerja Hari ini, sampai dengan hari ini dst seluruh mador
yang ada di afdeling tersebut.

PB 10 dibuat setiap hari/tanggal oleh Krani Afdeling dan diperiksa Oleh


Assisten dan disetujui oleh Manajer.Selanjutnya PB 10 disampaikan di kantor
Kebun sebagai cross cek data dengan buku Assisten (AU 29)

e.Daftar Lembur/ Premi (AU 20)


Merupakan daftar yang berisikan perhitungan lembur setiap karyawan karena
bekerja over time dari jam kerja normal. Daftar ini biasanya di buat bulanan
yang diisi setiap hari/pertanggal apabila terjadi aktivitas lembur .
Daftar Lembur (AU 20) dibuat /diajukan oleh Assiten Afdeling dan kebenaran
perhitungan diperiksa oleh Assisten Admi/KTU dan selanjutnya disetujui oleh
Manager setiap bulannya.

Dalam pelaksanaan lembur biasanya Mandor/Assisten mengajukan Pekerjaan


yang perlu dilemburkan kepada Manager (Work Order/WO) apabila
manager setujui selanjutnya dilakukan lembur biasanya hal ini diberlakukan
pada pekerjaan yang tidak rutin
Perhitungan Lembur yang dibayar kepada karyawan harus diperhitungkan :
• Jam Kerja Lembur (Jumlah jam kerja lembur diatas jam kerja normal )
• Jam Bayar Lembur
Jumlah Jam Kerja Lembur dikali dengan perhitungan perkalian yang
ditetapkan misalnya:’
Hari biasa 1 Jam pertama X 1,5
Setelah Jam pertama X2
Hari Minggu 7 Jam pertama X2
Setelah 7 Jam Pertama X3
Hari Libur Umum 7 Jam pertama X3
Setelah 7 jam Pertama X4

• Tarif Lembur Per Jam


Merupakan tariff perjam bayar lembur yang ditentukan dengan rumus :
= Gaji Pokok + (Natura Beras Karyawan perbulan X Harga Beras)
173

f. Daftar Upah (AU 26)

Merupakan daftar yang berisikan Rekapitulasi Jumlah gaji yang diterima oleh
setiap karyawan. AU 26 dibuat setiap bulan oleh Krani Upah dan
perhitungan dibenarkan oleh KTU dan disetujui oleh Manager, yang
menyajikan :

Nama Karyawan, Jumlah Hari Kerja yang dibayar, Jumlah lembur/Premi,


Incentif,Rapel , Asuransi kesehatan/Jamsostek, Potongan-potongan (Hutang
karyawan /Bank/Koperasi, PPh psl 21, dll) dan Jumlah dibayar.
Daftar Upah dikelompokan per afdeling/ Bagian.

Daftar Upah dibuat dengan merujuk dari data Daftar Hadir (AU18)/ Buku
Mandor (PB 73), Buku Assisten (AU 29), PB 10 dan Daftar Lembur/Premi
(AU 20).
Struk Gaji merupakan bukti pembayaran upah yang diterima oleh karyawan,
struk gaji dibuat untuk masing-masing karyawan yang berisikan rincian
perolehan gaji/upah yang diterima selama sebulan.

FLOW CHART (BAGAN ALUR) ADMINISTRASI UPAH

AU. 18
DAFTAR
HADIR

PB. 73
BUKU
MANDOR

AU. 20
DAFTAR
LEMBUR/PREMI
AU. 29 PB. 10
REKAPITULASI DAFTAR BUKU ASISTEN IKHTISAR LAPORAN
LEMBUR/PREMI
PEKERJAAN
HARIAN

AU. 26
DAFTAR UPAH

REKAPITULASI
DAFTAR UPAH

STRUK GAJI
Proses pembelian bahan baku merupakan hal yang terpenting dalam suatu
proses bisnis. Proses berjalannya suatu bisnis terutama industri yang bergerak
dalam kegiatan produksi, membutuhkan bahan baku agar kegiatan produksi dapat
berjalan sehingga mampu menciptakan suatu produk yang siap dijual.

Pengertian Pembelian

Pengertian pembelian menurut Galloway dkk. (2000:31).“The role of purchasing


function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available
for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut
kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk
mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia
untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.

Pengertian pembelian menurut Brown dkk. (2001:132) mengatakan bahwa secara


umum pembelian bisa didefinisikan sebagai: “managing the inputs into the
organization’s transformation (production process).” Pendapat tersebut kurang
lebih mempunyai arti bahwa pembelian merupakan pengelolaan masukan ke
dalam proses produksi organisasi.

Dapat disimpulkan bahwa pembelian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
industri terutama produksi untuk memperoleh bahan baku, perlengkapan atau
peralatan. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah
mungkin yang konsisten dengan kualitas yang sesuai standar yang ditentukann.
Fungsi dari pembelian untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara
persediaan bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat
mempertahankan posisi labanya sepanjang menyangkut biaya bahan dan agar
dapat terus beroprasi.

Pengertian Bahan Baku

Merupakan barang-barang yang diperoleh untuk digunakan dalam proses


produksi. Beberapa bahan baku diperoleh secara langsung dari sumber-sumber
alam. Namun demikian, lebih sering lagi bahwa bahan baku diperoleh dari
perusahaan lain dan ini merupakan produksi akhir dari para pensuplai. Sebagai
contoh, kertas cetak merupakan produk akhir dari pabrik kertas, akan tetapi
merupakan bahan baku bagi perusahaan percetakan.

Meskipun istilah bahan baku dapat digunakan secara luas untuk menutup seluruh
bahan baku yang dipergunakan dalam produksi. Sebutan acapkali dibatasi untuk
barang-barang yang secara fisik dimasukkan dalam produk yang diproduksi.
IstilahBahan Pembantu Pabrik (factory supplies) atau Bahan Pembantu
Produksi(Manufacturing Supplies), kemudian dipergunakan untuk menyebut
bahan tambahan, yaitu bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi tetapi
tidak secara langsung dimasukkan dalam produk. Minyak dan bahan bakar untuk
peralatan pabrik, bahan pembantu pembersih, dan pos-pos serupa digolongkan
dalam bentuk kelompok ini karena pos-pos ini tidak dimasukkan dalam suatu
produk tetapi hanya membantu dalam produksi secara keseluruhan. Bahan baku
yang secara langsung digunakan dalam produksi barang-barang tertentu disebut
bahan langsung; bahan pembantu pabrik disebut bahan tidak langsung.

Order
Suplier
barang

pembeli Gudang Pengiriman


an barang Penagihan kasir
barang
hutang

Hutang
dagang

Tujuan Proses Pembelian Bahan Baku

Pembelian barang baku merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah industri
manufaktur. Dalam proses tersebut membutuhkan suatu prosedur yang sesuai
dengan standar dan kebutuhan. Jika tidak sesuai dengan standar yang ditentukan,
bisa jadi suatu industri manukfaktur tidak akan mendapat hasil yang maksimal
dan akan mengalami kebangkrutan.

1. Mencegah pemborosan. Pembelian barang baku disesuaikan dengan


kebutuhan yang telah disetujui.
2. Mencegah permaian harga. Setiap suplier didata dan diadakan tender agar
sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.
3. Mencegah pembelian fiktif.
4. Mengefektifkan proses pembelian dan transaksi.

Divisi yang Terkait dengan Pembelian Bahan Baku

1. Divisi Gudang

Divisi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan pembelian bahan baku


sesuai dengan persedian yang ada digudang kepada divisi pembelian. Selain itu
divisi gudang memiliki fungsi untuk mengatur bahan baku yang ada digudang.

2. Divisi Pembelian

Divisi pembelian bertanggung jawab dalam menentukan pemasok/suplier, harga,


jenis atau tipe bahan baku yang sudah disesuaikan menurut standar perusahaan.

3. Divisi Penerimaan

Divisi penerimaan bertanggung jawab atas penerimaan bahan baku yang masuk
dan menjadi tempat pengecekan suatu bahan baku layak atau tidak digunakan
didalam perusahaan.

4. Divisi Akuntansi

Divisi akuntansi bertanggung jawab terhadap pencatatan hutang dan pencatatan


persediaan.

5. Divisi Keuangan

Divisi Keuangan bertanggung jawab atas pembayaran atau pelunasan hutang


bahan baku.
Sistem yang Membentuk Prosedur Pembelian Bahan Baku

1. Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku

Dalam prosedur permintaan pembelian bahan baku, divisi gudang mengajukan


permintaan pembelian kepada divisi pembelian dalam bentuk formulir surat
permintaan bahan baku kepada divisi pembelian.

2. Prosedur Pemilihan Pemasok/Suplier dan Penentuan Harga

Dalam hal ini divisi Pembelian mengirimkan surat penawaran kepada pemasok
untuk mendapatkan informasi harga, kualitas barang serta syarat yang harus
dipenuhi. Proses ini bisa digunakan kebeberapa pemasok agar dapat mengetahui
harga yang murah dengan kualitas terbaik.

3. Prosedur Pemesanan Pembelian

Dalam proses ini, divisi pembelian mengirimkan surat pesanan mengenai barang
dan kuantitas barang yang akan dipesan kepada pemasok yang telah dipilih dan
telah menjalin kerjasama.

4. Prosedur Penerimaan Barang

Dalam prosedur ini, divisi penerimaan barang melakukan pemeriksaan mengenai


jenis, kuantitas dan mutu barang yang datang.
5. Prosedur Pencatatan Hutang

Dalam prosedur ini, divisi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang


berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan pencatatan hutang atau
mengarsipkan sumber sebagai pencatatan hutang.

6. Prosedur Pembayaran

Dalam prosedur pembayaran, divisi keuangan bertugas untuk melakukan


pembayaran pesanan atau membayar utang pembelian.

Dokumen-Dokumen Prosedur Pembelian Bahan Baku


Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pembelian
bahan baku menurut Mulyadi adalah sebagai berikut:
1. Surat Permintaan Pembelian (SPP).
2. Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH).
3. Surat Order Pembelian (SOP).
4. Laporan Penerimaan Barang (LPB).
5. Surat Perubahan Order (SPO).
6. Bukti Kas Keluar (BKK).

Pengendalian Internal Prosedur Pembelian Bahan Baku

Sistem Pengendalian yang diterapkan dalam prosedur pembelian bahan baku


adalah sebgai berikut:

1. Adanya pemisahan kewenangan dan fungsi dari setiap divisi agar pekerjaan
yang dilakukan sesuai dengan ranah divisinya seperti : Divisi Gudang, Divisi
Pembelian, Divisi Penerimaan, Divisi Akuntansi, Divisi Keuangan.

2. Adanya sistem otorisasi dan prosedur pencatatan data data yang berkaitan
dengan pembelian bahan baku. Adapun sistem otorisasi yang diterapkan adalah
sebagai berikut:

 Surat permintaan pembelian bahan baku di tandatangani oleh pejabat


tertinggi didivisi gudang.
 Setiap pemilihan pemasok harus disetujui manager didivisi pembelian dan
direktur utama.
 Setiap pembelian bahan baku harus disetujui manager pembelian dan
manager keuangan.
 Laporan penerimaan barang harus ditanda tangani oleh divisi penerimaan
dan divisi gudang.
 Setiap pencatatan yang dilakukan oleh bagian akuntansi harus berdasarkan
dokumen yang telah diotorisasi oleh manager akuntansi.
 Sebelum melakukan pembayaran , harus ada otorisasi oleh direktur utama,
manager keuangan dan manager akuntansi.

3. Otorisasi tambahan untuk pengendalian

 Setiap dokumen harus mempunyai kode dan nomor urut agar mudah
dalam pencatatan dan pengarispan.
 Dilakukan pengarsipan dokumen yang masuk atau keluar disetiap divisi.
Tujuan dilakuakn pengarsipan agar memudahkan dalam penemuan
kembali.
 Setiap dokumen yang akan diberikan harus ada tanda otorisasi oleh pihak
yang bertanggung jawab.
 Penyimpanan arsip dilakukan perdivisi dengan masa pakai minimal 5
tahun

STANDART PEMERIKSAAN BERKALA/ OVERHAUL/


REPARASI BESAR INSTALASI MESIN

No. Nama Pesawat Standart


604.01.01 STASIUN PEREBUSAN
01 Ketel Rebusan (1 x 4 tahun) Pemeriksaan
berkala/ Rekondisi
Slyt plaat (1 x 4 tahun) penggantian slyt
plaat 10 mm
Bila ada penggantian rebusan
baru, dianjurkan tebal plaat
rebusan 20 mm (tanpa slyt
plaat)
02 Jembatan geser (1 x 2 tahun) Pemeriksaan
berkala/Rekondisi
03 Capstand/ Treklier Penarik lori dari (1 x 2 tahun) Pemeriksaan
rebusan berkala/Rekondisi
04 Rol Pengamatan ( bollard) (1x1 tahun) pemeriksaan
berkala
(1x3 tahun) Penggantian/
Rekondisi
05 Lori rebusan Minimum (1x3 tahun)
pemeriksaan berkala/ rekondisi
604.01.04 Stasiun Klarifikasi
01 Talang minyak mentah & (1x1 tahun) pemeriksaan
penangkap pasir berkala
02 Saringan getar/ vibro (1x3 tahun) Rekondisi
03 Tangki minyak mentah (1x1 tahun) pemeriksaan
berkala
04 Pompa minyak mentah (1x2 tahun) permeriksaan
berkala/ rekondisi
05 Kerangka besi (1x1 tahhun) pemeriksaan
berkala
06 Tangki pemisah minyak (1x1 tahhun) pemeriksaan
berkala
07 Tangki silinder tegak (1x1 tahhun) pemeriksaan
berkala
08 Tangki sludge (decanting Bassin) (1x1 tahhun) pemeriksaan
berkala
09 Self cleaning strainer/ vibro (1x3 tahun) Rekondisi
10A Desanding Cyclone (1x1 tahhun) pemeriksaan
berkala
10B Pompa desanding cyclone (1x2 tahun) pemeriksaan
berkala/ rekondisi

STANDART UMUR TEKNIS DAN PEMERIKSAAN OLEH


IPNKK/ METROLOGI UNTUK MESIN DAN INSTALASI PKS
No. Nama Mesin / peralatan Umur teknis Pemeriksaan
berkala ipnkk/
metrologi
604.01.01 Stasiun Rebusan
01 Ketel rebusan 16 tahun 4 tahun
02 Automatic programer 10 tahun
03 Jembatan centiliver 16 tahun
04 Kapstan/teklier pernarikan 10 tahun
lori dari rebusan
05 Rol pengantar (bollard) 10 tahun
06 Lori rebusan 5 tahun
07 Blow down silencer 5 tahun

604.01.04 Stasiun klarifikasi


01 Talang minyak mentah 16 tahun
dan penangkap pasir
02 Saringan getar/vibro 16 tahun
03 Tangki minyak mentah S. 20 tahun
Steel
04 Pompa minyak mentah 20 tahun
05 Kerangka besi 20 tahun
06 Tangki pemisah pertama 20 tahun
07 Tangki silinder tegak SS 20 tahun
08 Tangki sludge SS 20 tahun
09 Self cleaning strainer 16 tahun
10 Desanding cyclone 16 tahun
11 Pompa desanding cyclone 10 tahun
12 Sludge feeding tank SS 20 tahun
13 Sludge separator 16 tahun
14 Balance water tank SS 20 tahun
15 Tangki minyak ex 20 tahun
decanting bassin SS
16 Pompa minyak ex 10 tahun
decanting bassin
17 Oil purifier 16 tahun
18 Vacum pompa 10 tahun
19 Bejana vacuum drier 20 tahun
20 Pompa minyak bersih 10 tahun
21 Oil cooler 16 tahun
22 Tangki minyak bersih 20 tahun
23 Pompa minyak bersih ke 10 tahun
tangki timbun
24 Timbangan minyak/ 16 tahun 1 tahun
meteran minyak
25 Kompressor udara untuk 16 tahun 5 tahun
timbangan

Anda mungkin juga menyukai