Anda di halaman 1dari 20

[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :

Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Perencanaan Drainase Perkotaan

A. Pengertian Drainase
Dalam Teknik Sipil, drainase berarti suatu tindakan teknis untuk mengurangi dan
mengendalikan kelebihan air (hujan,rembesan, limbah, irigasi) pada suatu kawasan sehingga
fungsinya tidak terganggu

B. Komponen Sistem Drainase


 Saluran Penerima (Interceptor Drain)
 Saluran Pengumpul (Collector Drain)
 Saluran Pembawa (Conveyor Drain)
 Saluran Induk (Main Drain)
 Badan Air Penerima (Receiving Water)
Sepanjang sistem drainase dijumpai : Gorong-gorong, siphon, pintu air dll. Pada sistem
yang lengkap, sebelum ke badan air diolah di IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).

C. Drainase Berdasarkan Fungsi Layanan


a. Sistem Drainase Lokal
Yang termasuk sistem drainase lokal adalah saluran awal yang melayani suatu
kawasan tertentu seperti komplek permukiman, areal pasar, perkantoran,areal
industri, dan komersial.
Sistem ini melayani area kurang dari 10 ha
Pengelolaan sistem drainase local menjadi tanggung jawab masyarakat,
pengembang atau instansi lainnya.
b. Sistem Drainase Utama
Yang termasuk dalam sistem drainase utama adalah saluran drainase primer,
sekunder, tersier beserta bangunan pelengkapnya yang melayani kepentingan
sebagian besar warga masyarakat.
Pengelolaan sistem drainase utama merupakan tanggung jawab pemerintah kota.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Perencanaan Sistem Drainase

 Semua ruas saluran harus terhubung menuju satu titik pembuangan (Outlet)
 Dimensi/ukuran tiap ruas saluran harus sesuai dengan debit yang dilayani
Berdasarkan tugas 1 : Analisis Drainase diketahui data sebagai berikut

1. Skema Subsistem I

S-18 S-17 S-16

S-9
S-12 S-13 S-14 S-15
G G
S-11 S-8
S-10
S-7 G

S-3 S-4 S-5 S-6


G G
S-2

S-1

Skema Subsistem II
S-10
S-7

G S-9
S-11 S-5
S-8 S-6
S-4

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

2. Luas DPS Sub-Sistem I


No. Nama Luas
(km2)

1. S 12-18 0,000575

2. S 14-15 0,00015

3. S 14-16 0,000075

4. S 13-17 0,000075

5. G 13-14 -

6. S 12-13 0,001723

7. G 11-12 -

8. S 3-11 0,00125

9. S 8-9 0,000125

10. G 7-8 -

11. S 6-7 0,0001

12. S 5-6 0,0034

13. S 5-10 0,001225

14. G 4-5 -

15. S 3-4 0,003525

16 G 2-3 -

17. S 1-2 0,00025

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Luas DPS Sub-Sistem II

No. Nama Luas


(km2)

1. S 9-10 0,000025

2. S 9-11 0,000115

3. G 8-9 -

4. S 3-8 0,00265

5. S 5-6 0,000625

6. S 5-7 0,0002

7. G 4-5 -

8. S 3-4 0,0005

9. G 2-3 -

10. S 1-2 0,000375

Dari Analisis Drainase diatas selanjutnya dilakukan analisis hidrologi sebagai berikut :

a. Analisis Data Curah Hujan


b. Analisis Curah Hujan Rerata Daerah
c. Analisis Curah Hujan Rencana
d. Analisis Debit Rencana

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

a. Analisis Data Curah Hujan :


 Identifikasi stasiun penakaran hujan
 Kumpul data hujan
 Pilih data yang akan dianalisis
 Analisis kualitas data : analisis outlier
Analisis Curah Hujan Rerata Daerah :

 Analisis peta daerah studi, menentukan metode yang paling tepat


 Menghitung hujan rerata daerah
1. Metode rata-rata aljabar
2. Poligon Thiessen
3. Isohyet

Analisis Curah Hujan Rencana


 Analisis statistik data
 Hitung parameter statistic data : Mean, Standard Deviasi, Koef. Skewness, Kurtosis,
Variasi
 Menentukan perkiraan awal jenis sebaran data : Sebaran Normal, Log-Normal,
Gumbel, Log-Pearson-III
 Menentukan jenis sebaran yang sesuai
 Menghitung curah hujan rencana dengan sebaran yang dipilih
Karena, sistem drainase yang direncanakan diatas berada di 1 stasiun hujan
maka tidak perlu dilakukan analisis data curah hujan.

b. Analisis Debit Saluran


 Hitung waktu konsentrasi (Tc) tiap ruas saluran
Waktu konsentrasi adalah waktu yang dibutuhkan air mengalir dari titik terjauh di
DAS ke Outlet.
Dalam perjalanan dari titik terjauh, air akan menempuh 2 fase :
1. Fase lahan
2. Fase saluran
𝑇𝑐 = 𝑇𝑙 + 𝑇𝑠
Dengan :
Tc = Waktu konsentrasi
Tl = Waktu tempuh di lahan
Ts = Waktu tempuh di saluran

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Travel Time di lahan (Hathaway)


0,606(𝐿. 𝑛)0,467
𝑇𝑙 =
𝑆 0,234
Tl = Waktu konsentrasi (jam)

L = Panjang lintasan air dari titik terjauh sampai outlet (km)

S = Kemiringan lahan antara elevasi maksimum dan minimu (m/m)

n = Koefisien kekasaran lahan

Travel Time di Saluran

𝐿𝑠
𝑇𝑠 =
60 𝑉
Ts = Travel time di saluran (menit)

Ls = Panjang lintasan aliran di saluran (m)

V = Kecepatan aliran di saluran (m/det)

Kecepatan Ijin di Saluran


Jenis Saluran Kecepatan Minimum Kecepatan Maksimum
(m/det) (m/det)
Saluran Tanah 0,6 0,7
Saluran Pasangan Batu 0,6-0,9 2
kali
Saluran Beton 0,6-0,9 3
Kecepatan yang dipakai adalah untuk jenis saluran pasangan batu kali dengan
kecepatan 2 m/det.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Koefisien kekasaran lahan (n) yang digunakan adalah 0,2

Mis :

Kecepatan saluran = 2 m/det

Koefisien kekasaran lahan (n) = 0,2

Skala = 1: 1000 cm

1 cm gambar = 0,01 km sebenarnya

1 cm2 gambar = 0,0001 km2 sebenarnya

Saluran = 12-18 (Outlier I)

Luas DPS = 0,000575 km2

Kemiringan dasar saluran (s)

Elevasi maksimum = 50 m

Elevasi minimum = 49,164

Panjang Saluran = 5,5 cm

= 5,5× 0,01 = 0,055 km = 55 m

(𝐸𝑙. 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝐸𝑙. 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚) (50 − 49,164)𝑚


𝑠= = = 0,0152
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 55 𝑚

Panjang lintasan air di lahan = 5 cm

= 5 × 0,01 = 0,05 km

Jadi, waktu konsentrasi saluran 12-18 untuk fase lahan adalah :

0,606(𝐿. 𝑛)0,467
𝑇𝑙 =
𝑆 0,234
0,606(0,05 × 0,2)0,467
𝑇𝑙 (𝑆 12 − 18) = = 𝟎, 𝟏𝟗 𝒋𝒂𝒎
0,01520,234

Panjang lintasan air di saluran = 5,5 cm

= 5,5× 0,01 = 0,055 km = 55 m

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Jadi, waktu konsentrasi saluran 12-18 untuk fase saluran adalah :

𝐿𝑠
𝑇𝑠 =
60 𝑉
55 m
𝑇𝑠 =
60 × 2 𝑚/𝑑𝑒𝑡

𝑇𝑠 (𝑆 12 − 18) = 0,4583 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟕𝟔𝟑 𝒋𝒂𝒎

Waktu konsentrasi kombinasi dapat dihitung sebagai berikut :

Panjang lintasan air di lahan = 2,8 cm

= 2,8 × 0,01 = 0,028 km

Jadi, waktu konsentrasi saluran 12-18 untuk fase lahan adalah :

0,606(𝐿. 𝑛)0,467
𝑇𝑙 =
𝑆 0,234
0,606(0,028 × 0,2)0,467
𝑇𝑙 (𝑆 12 − 18) = = 𝟎, 𝟏𝟒𝟑 𝒋𝒂𝒎
0,01520,234
Panjang lintasan air di saluran = 2,75 cm

= 2,75× 0,01 = 0,0275 km = 27,5 m

Jadi, waktu konsentrasi saluran 12-18 untuk fase saluran adalah :

𝐿𝑠
𝑇𝑠 =
60 𝑉
27,5 m
𝑇𝑠 =
60 × 2 𝑚/𝑑𝑒𝑡

𝑇𝑠 (𝑆 12 − 18) = 0,22916 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟑𝟖𝟐 𝒋𝒂𝒎

Travel Time Kombinasi (Tc) = Tl + Ts = 0,143 jam + 0,00382 jam = 0,1471 jam

Travel time (Tc) yang digunakan adalah yang paling besar yakni pada fase lahan = 0,19
jam

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

 Hitung Intensitas Hujan Selama Waktu Konsentrasi


Intensitas hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi secara kontinyu pada
suatu kurun waktu dimana air tersebut berkonsentrasi.
Seandainya data curah hujan yang ada hanya curah hujan harian, maka menurut Dr.
Mononobe Intensitas curah hujan dapat dituliskan sebagai berikut :
2
𝑅24 24 3
𝐼= ×( )
24 𝑡
Dengan :

I = Intensitas curah hujan (mm/jam)

t = Waktu konsentrasi, Tc (jam)

R24 = Curah hujan rencana harian (mm)

Mis :

Saluran = 12-18

Tc = 0,19 jam

R24 = 300 mm (hujan rencana)

Maka,
2
𝑅24 24 3
𝐼= ×( )
24 𝑡
2
300 24 3
𝐼= ×( )
24 0,19

𝑰( 𝑺 𝟏𝟐 − 𝟏𝟖) = 𝟑𝟏𝟕, 𝟎𝟑𝟔 𝒎𝒎/𝒋𝒂𝒎


 Hitung Debit dari DPS
Perhitungan debit yang dihasilkan DPS dapat dilakukan dengan Metode Rasional
dengan rumus seperti dibawah ini :
𝑄𝑝 = 0,278 𝐶 𝐼 𝐴
Dengan :

Qp = debit puncak (m3/det)

C = koefisien runoff, tergantung pada karakteristik DAS (tak berdimensi)

I = Intensitas curah hujan, untuk durasi hujan sama dengan waktu konsentrasi
(Tc), (mm/jam)

A = Luas DPS (km2)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Mis:

Saluran = 12-18

I = 317,036 mm/jam

A = 0,000575 km2

C = 0,40

Maka,

𝑄𝐷𝑃𝑆 = 0,278 𝐶 𝐼 𝐴

𝑄𝑝 = 0,278 × 0,40 × 317,036 𝑚𝑚 × 0,000575 𝑘𝑚2

𝑄𝐷𝑃𝑆 = 0,02 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡

 Hitung Debit Rencana Saluran


Q saluran = QDPS + Q saluran dihulunya
Karena pada S 12-18 adalah bagian paling hulu dan tidak ada saluran sebelumnya
maka debit di saluran hanya berasal dari DPS, jadi bisa diketahui debit rencana di
saluran 12-18 adalah
QS 12-18 =0,02 m3/det + 0 =0,02 m3/det

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Perhitungan Panjang Lintasan Air dan Kemiringan dasar Outlier I

Ruas Fase Lahan Fase Saluran Fase Kombinasi Elevasi Kemiringan


Saluran Lahan Lahan Saluran Saluran Lahan Lahan Saluran Saluran Maksimum Minimum Dasar
(cm) (km) (cm) (km) (cm) (km) (cm) (km) (m) (m) S
S 18-12 5.000 0.050 5.500 0.055 2.800 0.028 2.750 0.028 50.000 49.164 0.015
S 14-15 1.100 0.011 2.000 0.020 0.500 0.005 1.000 0.010 50.000 49.700 0.015
S 14-16 1.100 0.011 1.400 0.014 0.600 0.006 0.700 0.007 50.000 49.700 0.021
S 13-17 1.400 0.014 2.000 0.020 0.800 0.008 1.000 0.010 50.000 49.324 0.034
G 13-14
S 12-13 5.000 0.050 6.000 0.060 3.500 0.035 3.000 0.030 49.324 49.164 0.003
G 11-12
S 3-11 10.300 0.103 8.100 0.081 4.500 0.045 4.050 0.041 49.048 47.385 0.021
S 8-9 3.000 0.030 2.500 0.025 1.300 0.013 1.250 0.013 50.000 49.054 0.038
G 7-8
S 6-7 4.100 0.041 4.100 0.041 2.100 0.021 2.050 0.021 49.000 48.192 0.020
S 5-6 8.800 0.088 6.000 0.060 7.700 0.077 3.000 0.030 48.192 47.841 0.006
S 5-10 8.800 0.088 8.100 0.081 5.100 0.051 4.050 0.041 49.640 47.841 0.022
G 4-5
S 3-4 10.300 0.103 5.900 0.059 6.000 0.060 2.950 0.030 47.839 47.385 0.008
G 2-3
S 1-2 3.700 0.037 2.400 0.024 1.600 0.016 1.200 0.012 47.225 46.833 0.016

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Tabel perhitungan Debit Rencana Saluran OL-I


Waktu Konsentrasi Intensitas Debit dari Debit dari saluran Debit Rencana
Luas DPS Koef. Run-off
No. Ruas Saluran Travel time di lahan (Tl) Travel time di saluran (Ts) Travel Time Kombinasi Tc selama Tc DPS di bgn hulu di Saluran
(km2) (c) (Jam) (Jam) Tl(Jam) Ts Tc (Kombinasi) (jam) (mm/jam) (m3/det) (m3/det) (m3/det)
Tidak ada
1 S 12-18 0.000575 0.4 0.187894148 0.007638889 0.143323387 0.003819444 0.147142831 0.187894 317.036067 0.020271286 0.020271286
0
Tidak ada
2 S 14-15 0.00015 0.4 0.092934863 0.002777778 0.064308336 0.001388889 0.065697224 0.092935 506.9110206 0.008455276
0 0.008455276
Tidak ada
3 S 14-16 0.000075 0.4 0.085493206 0.001944444 0.064416608 0.000972222 0.06538883 0.085493 535.9156491 0.004469537
0 0.004469537
Tidak ada
4 S 13-17 0.000075 0.4 0.086015692 0.002777778 0.066233685 0.001388889 0.067622574 0.004451419
0.086016 533.7432356 0 0.004451419
S 14-15, S 14-16, S 13-17
5 G 13-14 0 0.017376231
0.017376231
S 14-15, S 14-16, S 13-17
6 S 12-13 0.001723 0.4 0.282194533 0.008333333 0.238896276 0.004166667 0.243062943 0.282195 241.7418141 0.046317151 0.063693382
0.017376231
S 12-13 & S 12-18
7 G 11-12 0 0.083964668
0.083964668
S 12-13 & S 12-18
8 S 3-11 0.00125 0.4 0.245439863 0.01125 0.16672486 0.005625 0.17234986 0.24544 265.3102979 0.036878131 0.1208428
0.083964668
Tidak ada
9 S 8-9 0.000125 0.4 0.119573379 0.003472222 0.080915258 0.00173611 0.082651369 0.119573 428.5102092 0.005956292 0.005956292
0
S 8-9
10 G 7-8 0 0.005956292
0.005956292
S 8-9
S 6-7 0.0001 0.117908548 0.002847222 0.009861669
11 0.4 0.161153203 0.005694444 0.12075577 0.161153 351.2029969 0.003905377 0.005956292
S 6-7
S 5-6 0.0034 0.287544533 0.004166667 0.096446732
12 0.4 0.306046456 0.008333333 0.2917112 0.306046 229.012544 0.086585063 0.009861669
Tidak ada
S 5-10 0.001225 0.1735556 0.005625 0.038421461
13 0.4 0.22391169 0.01125 0.1791806 0.223912 282.0544755 0.038421461 0
S 5-6 & S 5-10
14 G 4-5 0 0.134868193
0.134868193
S 5-6 & S 5-10
S 3-4 0.003525 0.239915034 0.004097222 0.224105038
15 0.4 0.308784728 0.008194444 0.244012256 0.308785 227.6566281 0.089236845 0.134868193
S 3-11 & S 3-4
16 G 2-3 0 0.344947837
0.344947837
S 3-11 & S 3-4
0.00025 0.108543696 0.001666667 0.354735413
17 S 1-2 0.4 0.160557568 0.003333333 0.110210363 0.160558 352.071054 0.009787575 0.344947837

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Perhitungan Panjang Lintasan Air dan Kemiringan dasar Outlier II

Ruas L L (Kombinasi Elevasi


Saluran Lahan Lahan Saluran Saluran Lahan Lahan Saluran Saluran Maksimum Minimum S
(cm) (km) (cm) (km) (cm) (km) (cm) (km) (m) (m)
S 9-10 0.900 0.009 0.900 0.009 0.500 0.005 0.450 0.005 50.000 49.836 0.018
S 9-11 0.900 0.009 2.500 0.025 0.500 0.005 1.250 0.013 50.000 49.836 0.007
G 8-9
S 3-8 7.100 0.071 9.000 0.090 5.000 0.050 4.500 0.045 49.709 48.255 0.016
S 5-6 2.600 0.026 6.000 0.060 1.100 0.011 3.000 0.030 50.000 49.194 0.013
S 5-7 2.600 0.026 3.400 0.034 1.200 0.012 1.700 0.017 50.000 49.194 0.024
G 4-5
S 3-4 7.100 0.071 3.600 0.036 3.300 0.033 1.800 0.018 49.000 48.255 0.021
G 2-3
S 1-2 5.600 0.056 2.200 0.022 3.800 0.038 1.100 0.011 48.078 47.556 0.024

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Tabel perhitungan Debit Rencana Saluran OL-II


Waktu Konsentrasi Intensitas Debit dari Debit dari saluran Debit Rencana
Luas DPS Koef. Run-off Travel time di lahan (Tl) Travel time di saluran (Ts) Travel Time Kombinasi Tc selama Tc DPS di bgn hulu di Saluran
No. Ruas Saluran (km2) (c) (Jam) (Jam) Tl(Jam) Ts Tc (Kombinasi) (Jam) (mm/jam) (m3/det) (m3/det) (m3/det)
Tidak ada
1 S 9-10 0.000025 0.4 0.080896504 0.00125 0.061477683 0.000625 0.062102683 0.080897 556.029293 0.001545761 0.001545761
0
Tidak ada
2 S 9-11 0.000115 0.4 0.102743645 0.003472222 0.078080522 0.001736111 0.079816633 0.102744 474.1119065 0.006062943 0.006062943
0
S 9-10 & S 9-11
3 G 8-9 0 0.007608704
0.007608704
S 9-10 & S 9-11
4 S 3-8 0.00265 0.4 0.218187945 0.0125 0.185230328 0.00625 0.191480328 0.218188 286.965931 0.084563121 0.092171825
0.007608704
Tidak ada
5 S 5-6 0.000625 0.4 0.142493237 0.008333333 0.0953525 0.004166667 0.099519166 0.142493 381.2308222 0.026495542 0.026495542
0
Tidak ada
6 S 5-7 0.0002 0.4 0.124759299 0.004722222 0.086947683 0.002361111 0.089308794 0.124759 416.5516794 0.009264109 0.009264109
0
S 5-6,S 5-7
7 G 4-5 0 0.035759651
0.035759651
S 5-6,S 5-7
8 S 3-4 0.0005 0.4 0.205905585 0.005 0.143971486 0.0025 0.146471486 0.205906 298.2671494 0.016583654 0.052343305
0.035759651
S 3-4, S 3-8
9 G 2-3 0 0.14451513
0.14451513
S 3-4, S 3-8
10 S 1-2 0.000375 0.4 0.178434606 0.003055556 0.148879265 0.001527778 0.150407043 0.178435 328.1442386 0.013683615 0.158198745
0.14451513

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

c. Analisis Hidrolika untuk Perencanaan Drainase Perkotaan


 Analisis kapasitas saluran eksisting
 Analisis dimensi saluran berdasarkan debit pelayanan
Pada perencanaan ini digunakan analisis dimensi saluran karena sebelumnya
tidak ada saluran eksisting.’

Mis :

Ruas = S 12-18 (Outlier I)

Jenis = Saluran

Debit Rencana = 0,020 m3/det

Kemiringan dasar (s) = 0,015

m =1

Bentuk Penampang = Trapesium

Lebar Dasar (b) = 0,20 m

Tinggi Saluran (h) = b + 0,30

= 0,20 + 0,30 = 0,50 m

Kedalaman air (y) = h - 0,30

= 0,50 – 0,30 = 0,20 m

Lebar atas (B) = b + 2my

= 0,20 + 2 × 1 × 0,20

= 0,6 m

Faktor kekasaran manning (n)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Diambil n (manning) = 0,030

Luas Penampang Basah (A) =

A = by + my2

A =( 0,20 × 0,20 ) + (1× 0,202)

A = 0,080 m2

Keliling Basah (P) =

𝑃 = 𝑏 + 2𝑦√1 + 𝑚2

𝑃 = 0,20 + (2 × 0,20√1 + 12 )

𝑃 = 0,766 𝑚

Jari-Jari Hidrolis (R) =

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑎𝑠𝑎ℎ (𝐴)


𝑅=
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝐵𝑎𝑠𝑎ℎ (𝑃)

0,080 𝑚2
𝑅=
0,766 𝑚

𝑅 = 0,104 𝑚

Kecepatan Aliran (v) S 12-18 =

Gunakan rumus kecepatan Manning

1 2 1
𝑣= 𝑅3𝑆 2
𝑛

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

1 2 1
𝑣= × 0,104 3 × 0,0152
0,030

𝑣 = 0,912 𝑚/𝑠

Debit Kapasitas Saluran 12-18 (QKap)

1 2 1
𝑄𝐾𝑎𝑝 = 𝐴 𝑅3𝑆 2
𝑛
1 2 1
𝑄𝐾𝑎𝑝 = × 0,080 × 0,1043 × 0,0152
0,030

𝑄𝐾𝑎𝑝 = 0,073 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡

Karena QKap > Q rencana dimana 0,073 m3/det > 0,020 m3/det jadi penampang
dengan dimensi

Lebar dasar = 0,2 m

Lebar atas = 0,6 m

Tinggi = 0,5 m

AMAN untuk digunakan pada saluran 12-18 pada Outlier I.

Untuk saluran berikutnya dilakukan perhitungan seperti diatas, begitu pula dengan
gorong-gorong karena dalam perencanaan ini penampang gorong-gorong berbentuk
trapezium.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Perhitungan Hidrolika pada saluran outlier I


Jenis (Saluran/ Debit Kemiringan Dimensi Rencana Kedalaman aliran Faktor Faktor Luas Penampang Keliling Basah Jari-jari Kecepatan Debit Kapasitas
Ruas Saluran Gorong-gorong) Rencana dasar (s) Lebar dasar Lebar atas Tinggi rencana kemiringan Kekasaran Basah Hidrolis Aliran Saluran Kontrol
(m3/det) (meter) (meter) (meter) tebing (m) Manning (n) (m2) (m) (m) (m/s) (m3/det)
S 18-12 Saluran 0.020 0.015 0.200 0.600 0.500 0.200 1.000 0.030 0.080 0.766 0.104 0.912 0.073 OK
S 14-15 Saluran 0.008 0.015 0.200 0.600 0.500 0.200 1.000 0.030 0.080 0.766 0.104 0.906 0.072 OK
S 14-16 Saluran 0.004 0.021 0.200 0.600 0.500 0.200 1.000 0.030 0.080 0.766 0.104 1.082 0.087 OK
S 13-17 Saluran 0.004 0.034 0.200 0.600 0.500 0.200 1.000 0.030 0.080 0.766 0.104 1.359 0.109 OK
G 13-14 Gorong-gorong 0.017 0.015 0.200 0.600 0.500 0.200 1.000 0.030 0.080 0.766 0.104 0.906 0.072 OK
S 12-13 Saluran 0.064 0.003 0.300 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 0.501 0.090 OK
G 11-12 Gorong-gorong 0.084 0.015 0.300 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 1.195 0.215 OK
S 3-11 Saluran 0.121 0.021 0.300 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 1.388 0.250 OK
S 8-9 Saluran 0.006 0.038 0.300 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 1.885 0.339 OK
G 7-8 Gorong-gorong 0.006 0.038 0.200 0.600 0.500 0.200 1.000 0.030 0.080 0.766 0.104 1.438 0.115 OK
S 6-7 Saluran 0.010 0.020 0.400 1.200 0.700 0.400 1.000 0.030 0.320 1.531 0.209 1.648 0.527 OK
S 5-6 Saluran 0.096 0.006 0.300 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 0.740 0.133 OK
S 5-10 Saluran 0.038 0.022 0.300 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 1.444 0.260 OK
G 4-5 Gorong-gorong 0.135 0.006 0.400 1.200 0.700 0.400 1.000 0.030 0.320 1.531 0.209 0.897 0.287 OK
S 3-4 Saluran 0.224 0.008 0.400 1.200 0.700 0.400 1.000 0.030 0.320 1.531 0.209 1.030 0.330 OK
G 2-3 Gorong-gorong 0.345 0.008 0.500 1.500 0.800 0.500 1.000 0.030 0.500 1.914 0.261 1.195 0.597 OK
S 1-2 Saluran 0.355 0.016 0.400 1.200 0.700 0.400 1.000 0.030 0.320 1.531 0.209 1.499 0.480 OK

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Perhitungan Hidrolika pada saluran Outlier II


Jenis (Saluran/ Debit Kemiringan Dimensi Rencana Kedalaman aliran Faktor Faktor Luas Penampang Keliling Basah Jari-jari Kecepatan Debit Kapasitas
Ruas Saluran Gorong-gorong) Rencana dasar (s) Lebar dasar Lebar atas Tinggi rencana kemiringan Kekasaran Basah Hidrolis Aliran Saluran Kontrol
(m3/det) (meter) (meter) (meter) tebing (m) Manning (n) (m2) (m) (m) (m/s) (m3/det)
S 9-10 Saluran 0.002 0.018 0.3 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 1.307 0.235 OK
S 9-11 Saluran 0.006 0.007 0.3 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 0.784 0.141 OK
G 8-9 Gorong-gorong 0.008 0.007 0.2 0.600 0.500 0.200 1.000 0.030 0.080 0.766 0.104 0.598 0.048 OK
S 3-8 Saluran 0.092 0.016 0.3 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 1.232 0.222 OK
S 5-6 Saluran 0.026 0.013 0.3 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 1.123 0.202 OK
S 5-7 Saluran 0.009 0.024 0.3 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 1.492 0.269 OK
G 4-5 Gorong-gorong 0.036 0.013 0.2 0.600 0.500 0.200 1.000 0.030 0.080 0.766 0.104 0.857 0.069 OK
S 3-4 Saluran 0.052 0.021 0.3 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 1.394 0.251 OK
G 2-3 Gorong-gorong 0.145 0.021 0.3 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 1.394 0.251 OK
S 1-2 Saluran 0.158 0.024 0.3 0.900 0.600 0.300 1.000 0.030 0.180 1.149 0.157 1.494 0.269 OK

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)


[DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR)] DOSEN PENGAJAR :
Dr.Eng.Ir. Jeffry S.F Sumarauw,MT

Dimensi Penampang Saluran yang digunakan untuk Sistem Drainase Oulier I

Dimensi yang digunakan Tipe Saluran


Ruas Saluran Lebar Dasar Lebar atas Tinggi Saluran Gorong-gorong/ Box
(m) (m) (m) Terbuka duicker Culvert
S 18-12 0.2 0.6 0.5 P
S 14-15 0.2 0.6 0.5 P
S 14-16 0.2 0.6 0.5 P
S 13-17 0.2 0.6 0.5 P
G 13-14 0.2 0.6 0.5 P
S 12-13 0.3 0.9 0.6 P
G 11-12 0.3 0.9 0.6 P
S 3-11 0.3 0.9 0.6 P
S 8-9 0.3 0.9 0.6 P
G 7-8 0.2 0.6 0.5 P
S 6-7 0.4 1.2 0.7 P
S 5-6 0.3 0.9 0.6 P
S 5-10 0.3 0.9 0.6 P
G 4-5 0.4 1.2 0.7 P
S 3-4 0.4 1.2 0.7 P
G 2-3 0.5 1.5 0.8 P
S 1-2 0.4 1.2 0.7 P

Dimensi Penampang Saluran yang digunakan untuk Sistem Drainase Oulier II

Dimensi yang digunakan Tipe Saluran


Ruas Saluran Lebar Dasar Lebar atas Tinggi Saluran Gorong-gorong/ Box
(m) (m) (m) Terbuka duicker Culvert
S 9-10 0.3 0.9 0.6 P
S 9-11 0.3 0.9 0.6 P
G 8-9 0.2 0.6 0.5 P
S 3-8 0.3 0.9 0.6 P
S 5-6 0.3 0.9 0.6 P
S 5-7 0.3 0.9 0.6 P
G 4-5 0.2 0.6 0.5 P
S 3-4 0.3 0.9 0.6 P
G 2-3 0.3 0.9 0.6 P
S 1-2 0.3 0.9 0.6 P

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL | YUNITA Z. RAHIM (16021101105)

Anda mungkin juga menyukai