REVOLUSI PERANCIS Revolusi Prancis adalah perubahan besar dalam masyarakat dan peemrintahan Prancis akibat jatuhnya pemerintahan monarki. Revolusi ini berlangsung dari tahun 1789 sampai 1799.
1. Keadaan Prancis Menjelang Revolusi
Menjelang revolusi, Prancis menghadapi berbagai masalah sosial, ekonomi, dan politik. Tumpukan masalah ini membawa Prancis ke dalam kancah revolusi.
a. Perbedaan Kelas
Masyarakat terbagi menjadi tiga kelas, yaitu :
1. Kelas pertama terdiri atas kalangan rohaniawan
2. Kelas kedua terdiri atas kalangan bangsawan 3. Kelas ketiga terdiri atas kalangan borjuis, para buruh, petani. Kelas pertama dan kedua memiliki hak istimewa, yaitu hak milik atas tanah dan bebas dari kewajiban membayar pajak. Kelas ketiga termasuk kalangan bawah. Kelas ini terdiri atas orang-orang yang tidak puas karena diperlakukan secara tidak adil dan selalu ditindas. 1. Kelompok borjuis adalah sekelompok orang terdidik dan cukup Makmur. Contoh : pengusaha, dokter, ilmuwan. 2. Para buruh dan petani adalah orang yang paling menderita. Mereka harus membayar pajak dan melakukan tugas pokok feudal seperti menggarap tanah kaum bangsawan tanpa imbalan yang berarti. b. Kebangkrutan Pemerintahan Monarki Pada masa pemerintahan Louis XIV, pemerintahan monarki berubah menjadi absolut, artinya kekuasaan raja mutlak di atas hukum atau undang-undang. Walaupun demikian, Prancis waktu itu Makmur karena Louis XIV raja yang berwibawa dan pandai memilih Menteri yang cakap. Raja berikutnya Louis XV, ia sempat membawa Prancis pada kemakmuran. Namun karena perang yang berkepanjangan membuat banyak keuangan Prancis terpakai. Tidak adanya upaya memulihkan ekonomi ditambah pemborosan membuat Prancis banyak hutang. Ekonomi Prancis tidak kembali pulih pada masa pemerintahan Louis XVI. Ia pemipin yang lemah meskipun jujur. Ia lebih tertarik pada berburu disbanding urusan politik. Akibatnya, pemerintahan banyak dipengaruhi oleh kalangan oportunis, seperti bangsawan dan istrinya, Marie Antoniette. Sebetulnya Louis XVI sudah berusaha memulihkan ekonomi prancis dengan mengangkat Robert Turgo sebagai Menteri keuangan. Namun karena Turgo mengusulkan reformasi ekonomi yang mengakibatkan dihapusnya hak istimewa kelas satu dan dua, kalangan tersebut menentang keras. Bahkan mereka mendesak Louis XVI agar Turgo segera diturunkan. c. Pemikiran Baru Tentang Bentuk Pemerintahan Montesquieu (1689-1755) Ia berasal dari kalangan bangsawan dengan nama asli Charles de Secondat. Ia menganjurkan sistem pemerintahan monarki konstitusional, yaitu pemerintahan monarki berdasarkan undang-undang dengan pemisahan tiga kekuasaan setara, yaitu legislatif, eksekutif, yudikatif. J. J. Rousseau (1712-1778) Pemikirannya berdasarkan pengalaman langsung akan ketidakadilan, penindasan, dan kemerosotan moral dalam masyarakat dan pemerintah Prancis. Ia menganjurkan sistem pemerintahan demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Pemikirannya banyak dianut oleh para pemimpin revolusi Prancis, seperti Marat, Danton, dan Robespierre. Voltaire (1694-1778) Voltaire beberapa kali masuk penjara bastille dan dikejar akibat kritik-kritik pedasnya tentang pemerintah, kalangan bangsawan, dan kalangan gereja. Kritik- kritiknya menjadi pedoman para pemimpin Revolusi Prancis untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari berbagai penyelewengan dan kemunafikan. d. Keberhasilan Revolusi Amerika Kelahiran Amerika Serikat ternyata bersumber pada gagasan para pemikir Prancis. Kenyataan tersebut membuat warga prancis bahwa gagasan Montesquieu, J.J. Rosseau, Voltaire memang dapat diwujudkan dalam suatu negara demokrasi. Terinspirasi oleh keberhasilan Revolusi Amerika, warga Prancis semakin bersemangat untuk berjuang demi kebebasan mereka.
2. Gejolak Revolusi Prancis
a. Sidang Etats Generaux Memasuki tahun 1789, Prancis terancam bangkrut karena kas negara kosong. Guna menyelamatkan negara, raja mengundang Etats Generaux bersidang. Sidan dilaksanakan di Istana Versailles tanggal 5 Mei 1789. Selama 5 minggu berdebat tanpa hasil, para wakil kelas ketiga meninggalkan sidang Etats Generaux. Mereka tidak mengakui keberadaan Etats Generaux dan membentuk dewan baru bernama Assemblee Nationale. Pada tanggal 5 Juli 1789, para anggota Assemblee Nationale bersumpah untuk bersidang terus sampai konstitusi terbentuk. Sumpah ini terkenal dengan sebutan Jeu de Paume.
b. Jatuhnya Penjara Bastille
Tanggal 14 Juli 1789, kemarahan rakyat tidak terbendung lagi. Gerakan pasukan Prancis ke tempat sidang Assemblee Nationale mereka anggap kesewenangan pemerintah terhadap Gerakan pembaruan. Kemudia dengan senajta seadanya, rakyat prancis bergerak ke penjara Bastille. Rakyat berhasil menembus banteng penjara, lalu menguasai tempat tersebut. Jatuhnya penjara Bastille menggugah keberanian rakyat di kota-kota lainnya untuk bergerak. Rakyat menghancurkan segala sesuatu yang mewakili tirani, seperti membantai bangsawan dan rohaniawan, serta menghancurkan atau menjarah harta benda mereka.
c. Deklarasi HAM dan Warga Negara
Tanggal 4 Agustus Assemblee Nationale menghapus semua hak istimewa kaum rohaniawan dan bangsawan. Tiga minggu kemudia, dewan tersebut mengeluarkan deklarasi HAM dan Warga Negara yang disebut Declaration des Droits de I’Homme et du Citoyen. Deklarasi ini menyatakan bahwa semua manusia dilahirkan bebas dan mempunyai hak yang sama. Atas dasar deklarasi ini, Assemblee Nationale membentuk pemerintahan revolusioner.
d. Pemerintahan Prancis setelah Revolusi
Setelah revolusi, Prancis mengalami beberapa pergantian sistem pemerintahan. Tahun 1791, pemerintahan Prancis membentuk monarki konstitusional. Tahun 1792, pemerintahan Prancis membentuk republic (republik pertama). Sejak tahun 1794, pemerintahan dijalankan oleh directorate yang terdiri atas lima orang. Kemudian, sejak Napoleon Bonaparte berkuasa pada tahun 1799, pemerintahan dijalankan oleh Consulate, dengan Napoleon sebagai konsulat pertama.
e. Akhir Revolusi Prancis
Menjelang tahun 1799, kemelut politik kembali muncul di Prancis. Kemelut ini akibat ulah kalangan oposisi pendukung monarki. Mereka bermaksud menggulingkan Directorate. Di tengah ancaman tergulingnya directorate, Napoleon Bonaparte menyelamatkan republik Prancis. Sejak tanggal 9 November 1799, ia memegang kendali pemerintahan dan revolusi prancis berakhir
3. Dampak Revolusi Prancis
a. Dampak Politik Liberalisme semakin berkembang Tumbuh kesadaran menempatkan undang-undang sebagai kekuasaan tertinggi Tumbuh kesadaran nasionalisme dan cita-cita mendirikan negara republic b. Dampak Ekonomi Sistem ekonomi merkantilisme diganti dengan sistem ekonomi liberal Petani mempunyai kesempatan menjadi pemilik tanah Hak bebas kalangan rohaniawan dan bangsawan dihapus Sistem pajak feodal dihapuskan Diterapkannya sistem ekonomi liberal membuka kesempatan bagi sektor industri untuk berkembang c. Dampak Sosial Feodalisme dihapuskan sehingga pembedaan kelas dalam masyarakat tidak berlaku lagi Lahirnya undang-undang dan hukum yang menjamin HAM dan berlaku bagi semua warga Negara Hak milik rakyat dilindungi oleh hokum Semua warga mempunyai hak yang sama dalam Pendidikan