Kegiatan Belajar
b. Uraian Materi
Suatu bangunan atau gedung yang terdiri dari sekat atau tembok, baik
tembok luar maupun tembok dalam, perlu diberi lubang untuk
memungkinkan orang atau barang keluar masuk bangunan .
Lubang ini harus bisa ditutup dan dibuka sesuai dengan fungsi bukaan pada
bangunan.
Sesuai dengan kebutuhan dan kondisi, kita mengenal 2 macam jenis kusen:
1. Kusen tunggal/gundul
2. Kusen kombinasi.
MODUL BGN.GAR.004A 1
1
Besar lubang pintu tergantung dari fungsinya. Ukuran-ukuran kusen yang
umum digunakan adalah:
a. Kusen Pintu satu daun
Lebar kosong = 65 – 70 – 60 – 90 – 100 cm
Tinggi kosong = 190 – 200 – 210 – 225 – 250 cm
b. Kusen pintu dua daun
Lebar kosong = 120 – 130- 140 – 150 – 250 cm
Tinggi kosong = 200 – 210 – 220 – 225 – 250 cm
Ukuran kayu untuk kusen, penampang kusen umumnya
dipakai ukuran:
Ukuran (cm)
Lebar Tebal
5,5 15
6 11
6 12
6 15
7 11
8 12
8 15
Ambang
Kuping Pen
I atas Tiang
Ambang
tengah Lapisan
Pasak timah
Tian Angker
ggg Tiang
DETAIL I
II DETAIL II
MODUL BGN.GAR.004A 2
2
c. Rangkuman
Fungsi kusen pintu adalah sebagai alat penghubung ruang satu dengan ruang
lainnya. Juga sebagai sirkulasi dari orang maupun barang.
Bagian-bagian yang penting dari kusen pintu:
1.Tiang
2.Ambang atas
3.Ambang tengah
4.Kupingan/Kuping, fungsinya untuk dapat dibuat hubungan pen yang baik
hanya dibuat jika kusen dipasang pada tembok,Jika dipasang/menempel
pada kolom, kuping ditiadakan.
5.Angker di buat dari besi dipasang pada tembok atau kolom praktis. Jika
kusen dipasang pada kolom utama dari beton maka tidak perlu
menggunakan angker, sebab kusen dipasang kemudian dengan cara
diselipkan dan angker digeser antara kolom tersebut sebagai pengganti
angker dipakai sekrup “Fisher“.
6.Umpak, digunakan untuk landasan tiang kusen pintu sebagai kaki agar air
tidak meresap masuk ke sel-sel kayu sehingga dapat menyebabkan
lapuk. Umpak terbuat dari campuran beton tumbuk dengan
perbandingan 1 Pc : 2 Psr : 4 Kr.Diantara kusen dan umpak dipasang
timah lembaran fungsinya untuk lebih menjamin kusen tidak lapuk.
Penampang dari umpak harus persegi atau bujur sangkar untuk menjaga
agar kusen tidak memuntir.
7.Sponing kapur, adalah suatu cowakan dibuat pada kuping, tiang sisi luar
dan ambang bawah, sedangkan pada ambang atas tidak terdapat
sponing kapur hal ini dikarenakan untuk menghindari penglihatan
tembus apabila terjadi pemuaian kayu.
8.Besi duk, (“dooK“) digunakan untuk mengkakukan tiang kusen pada
umpak. Penampang dari besi duk.
MODUL BGN.GAR.004A 3
3
d. Tugas
Gambarkan Kusen pintu satu daun, Lebar kosong = 80 cm
Tinggi kosong = 200 cm yang meliputi:
1. Tampak Depan
2. Tampak atas
3. Potongan A-A
4. Potongan B-B
5. Skala = 1 : 50
6. Gambar detail A Skala 1 : 5
e. Tes Formatif
1. Sebutkan macam–macam kusen?
2. Jelaskan apa fungsi dari kusen!
3. Mengapa pada ambang atas tidak dilengkapi dengan sponing kapur?
4. Jelaskan kegunaan dari umpak pada suatu kusen!
5. Apakah kegunaan kupingan dari sebuah kusen?
6. Apa kegunaan dari besi duk untuk kusen?
7. Sebutkan campuran beton yang digunakan untuk membuat umpak pada
kusen!
f. Kunci Jawaban
1. Kusen Tunggal dan kusen kombinasi
2. Sebagai penghubung dari suatu ruang ke ruang lainnya, juga sebagai
sirkulasi orang maupun barang
3. Untuk menghindari penglihatan tembus apabila terjadi pemuaian
kayu. Untuk menghindari adanya kantong air pada ambang atas
4. Untuk landasan tiang kusen pintu sebagai kaki agar air tidak meresap
masuk ke sel-sel kayu sehingga dapat menyebabkan lapuk
MODUL BGN.GAR.004A 4
4
5. Fungsinya untuk dapat dibuat hubungan pen, untuk mengikat
hubungan antara kusen dan tembok
6. Untuk mengkakukan tiang kusen
7. Perbandingan 1 Pc : 2 Psr : 4 Kr
g. Lembar kerja
1. Alat
2. Bahan
Kertas kalkir ukuran A3, 80 gr, 1 lembar
Tinta rapido warna hitam
Karet penghapus pensil-tinta 1 bh
Isolasi kertas
3. Keselamatan Kerja
Pergunakan peralatan sesuai fungsinya
Penerangan ruangan harus cukup
Kerjakan dengan hati-hati
4. Langkah Kerja
Menyiapkan segala peralatan dan bahan.
MODUL BGN.GAR.004A 5
5
Kertas kalkir A3 yang telah ditempel di meja gambar setengah
bagian kiri untuk menggambar konstruksi kusen pintu bagian
kanan untuk gambar detail.
Tahap pertama menggambar Awalnya membuat sumbu x dan y
sebagai pertolongan dalam menggambar proyeksi.
Menggambar tampak depan kusen pintu.
Memproyeksikan gambar tampak depan tersebut ke arah bawah
untuk mendapatkan gambar potongan yang dilihat dari atas.
Memproyeksikan gambar tampak depan ke arah kanan untuk
mendapatkan gambar potongan tampak samping yang dilihat
dari arah kiri.
Tahap kedua menggambar detail sambungan Kusen. Buatlah
sumbu x dan y sebagai pertolongan dalam menggambar proyeksi.
Menggambar tampak depan dari detail sambungan.
Memproyeksikan gambar tampak depan detail sambungan
tersebut ke arah bawah untuk mendapatkan gambar yang dilihat
dari atas.
Memproyeksikan gambar tampak depan detail ke arah kanan
untuk mendapatkan gambar potongan tampak samping yang
dilihat dari arah kiri.
Gambar konstruksi yang masih digambar dengan pensil,
selanjutnya tintalah dengan rapido yang sesuai.
Berilah arsiran pada penampang komponen yang terpotong.
Lengkapilah dengan simbol-simbol dan keterangan–keterangan
yang diperlukan serta ukuran.
Buatlah garis tepi dan lengkapilah dengan kolom nama.
Bersihkan lembar gambar dari coretan pensil yang tidak terpakai
dan kotoran yang menempel.
MODUL BGN.GAR.004A 6
6
5. Hasil Kerja
A B
Sponing
10-15
Tiang
Sponing
kapur
Tinggi Kosong
A A
Duk 12
Umpak
B
Tampak Muka
Skala 1 : 50
Potongan B – B
7/15 Skala 1 : 50
Angker 12
Lebar kosong
Potongan A - A
Skala 1 : 50
Kuping Pen
Pasak
Kegiatan BelajarGambar
2. KUSEN JENDELA
Detail Skala 1 : 5
MODUL BGN.GAR.004A 7
7
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan Siswa/pengguna modul
dapat:
1. Menggambar konstruksi kusen Jendela
2. Menggambar tampak depan Konstruksi kusen Jendela
3. Menggambar tampak atas Konstruksi kusen jendelai
4. Menggambar potongan memanjang Konstruksi kusen jendela
5. Menggambar potongan memelintang Konstruksi kusen jendela
6. Menggambar Detail sambungan konstruksi kusen jendela
b. Uraian Materi
Suatu bangunan atau gedung yang terdiri dari sekat atau tembok, baik
tembok luar maupun tembok dalam, perlu diberi lubang untuk memasukan
cahaya atau ventilasi (lubang hawa) sebagian besar dari lubang–lubang ini
harus bisa di tutup dan dibuka satu sama lain untuk suatu alasan keamanan
dan kesehatan .
Khusus untuk lubang yang berfungsi hanya memasukan cahaya maka
dibuat kusen dengan kaca mati. Besar lubang Jendela tergantung dari
fungsinya. Agar daun jendela atau kaca dapat merapat dengan baik, maka
perlu diberi sponing dengan ukuran lebar 1,5 cm, sedangkan dalamnya
tergantung tebal daun jendela ditambah pelebaran untuk ruang bebas
sebesar 3 mm yang disebut verkening. Jadi dalam sponing = Tebal
pintu/jendela + verkening. Pada bagian sisi tiang yang menenpel pada
tembok perlu diberi sponing kapur yang berbentuk mulut ikan dengan
ukuran lebar 5@ 6 cm dalam 1,5 @ 2 cm, fungsinya untuk mencegah
timbulnya lubang celah akibat pemuaian maupun penyusutan kayu. Untuk
memperkuat kedudukan kusen jendela masing–masing tiang kusen harus
dipasang angker 14 @ 16 mm panjangnya sama dengan panjang bata.
MODUL BGN.GAR.004A 8
8
Ukuran kayu untuk kusen, penampang kusen umumnya dipakai
ukuran:
Ukuran (cm)
Lebar Tebal
5,5 15
6 11
6 12
6 15
7 11
8 12
8 15
Ambang atas
Sponing Kaca
Ambang tengah
Ambang bawah
MODUL BGN.GAR.004A 9
9
c. Rangkuman
Fungsi kusen jendela sebagai alat sirkulasi udara maupun cahaya dari suatu
bangunan.
Bagian-bagian yang penting dari kusen jendela:
1. Tiang
2. Ambang atas
3. Ambang bawah
4. Ambang tengah
5. Kupingan/Kuping, fungsinya untuk dapat dibuat hubungan pen yang
baik hanya dibuat jika kusen dipasang pada tembok, Jika dipasang/
menempel pada kolom, kuping ditiadakan
6. Angker di buat dari besi dipasang pada tembok atau kolom praktis. Jika
kusen dipasang pada kolom utama dari beton maka tidak perlu
menggunakan angker, sebab kusen dipasang kemudian dengan cara
diselipkan dan angker digeser antara kolom tersebut sebagai pengganti
angker dipakai sekrup “Fisher“
7. Sponing kapur, adalah suatu cowakan dibuat pada kuping, tiang sisi
luar dan ambang bawah, sedangkan pada ambang atas tidak terdapat
sponing kapur hal ini dikarenakan untuk menghindari penglihatan
tembus apabila terjadi pemuaian kayu.
d. Tugas
Gambarkan Kusen jendela, Lebar kosong = 60 cm dan 120 cm
Tinggi kosong = 200 cm yang meliputi:
1. Tampak Depan
2. Potongan A-A
3. Potongan B-B
4. Potongan C-C
5. Skala = 1 : 50
MODUL BGN.GAR.004A 10
10
6. Gambar detail Skala 1 : 5
e. Tes Formatif
1) Sebutkan macam–macam kusen?
2) Jelaskan apa fungsi dari kusen!
3) Mengapa pada ambang atas tidak dilengkapi dengan sponing kapur?
4) Jelaskan kegunaan dari umpak pada suatu kusen!
5) Apakah kegunaan kupingan dari sebuah kusen?
6) Apa kegunaan dari besi duk untuk kusen?
7) Sebutkan campuran beton yang digunakan untuk membuat umpak
pada kusen!
f. Kunci Jawaban
1. Kusen Tunggal dan kusen kombinasi
2. Sebagai penghubung dari suatu
ruang ke ruang lainnya, juga sebagai sirkulasi orang maupun barang
3. Untuk menghindari penglihatan
tembus apabila terjadi pemuaian kayu.
4. Untuk landasan tiang kusen pintu
sebagai kaki agar air tidak meresap masuk ke sel-sel kayu sehingga
dapat menyebabkan lapuk
5. Fungsinya untuk dapat dibuat
hubungan pen
6. Untuk mengkakukan tiang kusen
7. Perbandingan 1 Pc : 2 Psr : 4 Kr
g. Lembar kerja
1) Alat
MODUL BGN.GAR.004A 11
11
7. Meja gambar 1 unit
8. Pensil mekanik 0,5 HB 1 bh
9. Rapido 0,1 , 0,3 dan 0,5 masing-masing 1bh
10. Sablon huruf 3 mm, 5 mm, 10 mm masing-masing 1 bh
11. Jangka 1 set
12. Silet
2) Bahan
Kertas kalkir ukuran A3, 80 gr, 1 lembar
Tinta rapido warna hitam
Karet penghapus pensil-tinta 1 bh
Isolasi kertas
3) Keselamatan Kerja
Pergunakan peralatan sesuai fungsinya
Penerangan ruangan harus cukup
Kerjakan dengan hati-hati
4) Langkah Kerja
Menyiapkan segala peralatan dan bahan.
Kertas kalkir A3 yang telah ditempel di meja gambar setengah
bagian kiri untuk menggambar konstruksi kusen jendela kanan
untuk gambar detail.
Tahap pertama menggambar Awalnya membuat sumbu x dan y
sebagai pertolongan dalam menggambar proyeksi.
Menggambar tampak depan kusen Jendela.
Memproyeksikan gambar tampak depan tersebut ke arah bawah
untuk mendapatkan gambar potongan yang dilihat dari atas.
MODUL BGN.GAR.004A 12
12
Memproyeksikan gambar tampak depan ke arah kanan untuk
mendapatkan gambar potongan tampak samping yang dilihat
dari arah kiri.
Tahap kedua menggambar detail sambungan Kusen. Buatlah
sumbu x dan y sebagai pertolongan dalam menggambar proyeksi.
Menggambar tampak depan dari detail sambungan .
Memproyeksikan gambar tampak depan detail sambungan jendela
tersebut ke arah bawah untuk mendapatkan gambar yang dilihat
dari atas.
Memproyeksikan gambar tampak depan detail ke arah kanan
untuk mendapatkan gambar potongan tampak samping yang
dilihat dari arah kiri.
Gambar konstruksi yang masih digambar dengan pensil,
selanjutnya tintalah dengan rapido yang sesuai.
Berilah arsiran pada penampang komponen yang terpotong.
Lengkapilah dengan simbol-simbol dan keterangan–keterangan
yang diperlukan serta ukuran.
Buatlah garis tepi dan lengkapilah dengan kolom nama.
Bersihkan lembar gambar dari coretan pensil yang tidak terpakai
dan kotoran yang menempel.
MODUL BGN.GAR.004A 13
13
Hasil Kerja
B A
C C
TAMPAK MUKA
POT B-B POT A-A
60 120
POTONGAN C-C
LIS KACA
SPONING JENDELA
12
DETAIL SAMBUNGAN
TAMPAK ATAS I
MODUL BGN.GAR.004A 14
14
PROYEKSI MIRING
Kaca
12
TAMPAK ATAS
MODUL BGN.GAR.004A 15
15
DETAIL SAMBUNGAN II
MODUL BGN.GAR.004A 16
16
Kegiatan Belajar 3. KUSEN PINTU DAN JENDELA
b. Uraian Materi
Suatu bangunan atau gedung yang terdiri dari sekat atau tembok, baik
tembok luar maupun tembok dalam, perlu diberi lubang untuk memasukan
cahaya atau ventilasi (lubang hawa) sebagian besar dari lubang–lubang ini
harus bisa di tutup dan dibuka satu sama lain untuk suatu alasan keamanan
dan kesehatan.
Khusus untuk lubang yang berfungsi hanya sebagai ventilasi atau hanya
memasukan cahaya maka dibuat kusen dengan kaca mati.
Besar lubang Jendela tergantung dari fungsinya. Agar daun jendela atau kaca
dapat merapat dengan baik, maka perlu diberi sponing dengan ukuran lebar
1,5 cm, sedangkan dalamnya tergantung tebal daun jendela ditambah
pelebaran untuk ruang bebas sebesar 3 mm yang disebut verkening. Jadi
dalam sponing = Tebal pintu/jendela + verkening. Pada bagian sisi tiang
yang menenpel pada tembok perlu diberi sponing kapur yang berbentuk
mulut ikan dengan ukuran lebar 5@ 6 cm dalam 1,5 @ 2 cm, fungsinya untuk
MODUL BGN.GAR.004A 17
17
mencegah timbulnya lubang celah akibat pemuaian maupun penyusutan
kayu. Untuk memperkuat kedudukan kusen jendela masing–masing tiang
kusen harus dipasang angker 14 @ 16 mm panjangnya sama dengan
panjang bata.
Ambang atas
Ambang tengah
Tiang
Ambang bawah
c. Rangkuman
MODUL BGN.GAR.004A 18
18
Fungsi kusen Pintu dan jendela sebagai alat sirkulasi udara maupun cahaya
dari suatu bangunan.
Bagian-bagian yang penting dari kusen jendela:
1. Tiang
2. Ambang atas
3. Ambang bawah
4. Ambang tengah
5. Kupingan/Kuping, fungsinya untuk dapat dibuat hubungan pen yang baik
hanya dibuat jika kusen dipasang pada tembok, Jika dipasang/menempel
pada kolom, kuping ditiadakan
6. Angker di buat dari besi dipasang pada tembok atau kolom praktis. Jika
kusen dipasang pada kolom utama dari beton maka tidak perlu
menggunakan angker, sebab kusen dipasang kemudian dengan cara
diselipkan dan angker digeser antara kolom tersebut sebagai pengganti
angker dipakai sekrup “Fisher“
7. Sponing kapur, adalah suatu cowakan dibuat pada kuping, tiang sisi luar
dan ambang bawah, sedangkan pada ambang atas tidak terdapat
sponing kapur hal ini dikarenakan untuk menghindari penglihatan
tembus apabila terjadi pemuaian kayu.
d. Tugas
Gambarkan Kusen Pintu dan jendela, Lebar kosong = 80 cm
Tinggi kosong = 200 cm yang meliputi:
1. Tampak Depan
2. Tampak atas
3. Potongan A-A
4. Potongan B-B
5. Skala = 1 : 50
6. Gambar detail Skala 1 : 5
MODUL BGN.GAR.004A 19
19
e. Tes Formatif
1. Kusen yang berfungsi sebagai jalan
masuk/lalu lintas orang maupun barang serta memiliki fungsi lain
sebagai lubang cahaya adalah?
2. Berapah lebar minimum jendela pada
suatu ruangan tidur?
3. Berapakah lebar minimum pintu dari
ruangan WC?
f. Kunci Jawaban
1. Kusen Pintu dan jendela
2. Lebar jendela = 1/9 x luas lantai
3. Lebar bahu orang dewasa 5 cm
g. Lembar kerja
1) Alat
Meja gambar 1 unit
Pensil mekanik 0,5 HB 1 bh
Rapido 0,1 , 0,3 dan 0,5 masing-masing 1bh
Sablon huruf 3 mm, 5 mm, 10 mm masing-masing 1 bh
Jangka 1 set
Silet
2) Bahan
Kertas kalkir ukuran A3, 80 gr, 1 lembar
Tinta rapido warna hitam
MODUL BGN.GAR.004A 20
20
Karet penghapus pensil-tinta 1 bh
Isolasi kertas
3) Keselamatan Kerja
Pergunakan peralatan sesuai fungsinya
Penerangan ruangan harus cukup
Kerjakan dengan hati-hati
4) Langkah Kerja
Menyiapkan segala peralatan dan bahan.
Kertas kalkir A3 yang telah ditempel di meja gambar setengah
bagian kiri untuk menggambar konstruksi kusen jendela kanan
untuk gambar detail.
Tahap pertama menggambar Awalnya membuat sumbu x dan y
sebagai pertolongan dalam menggambar proyeksi.
Menggambar tampak depan kusen Jendela
Memproyeksikan gambar tampak depan tersebut ke arah bawah
untuk mendapatkan gambar potongan yang dilihat dari atas.
Memproyeksikan gambar tampak depan ke arah kanan untuk
mendapatkan gambar potongan tampak samping yang dilihat dari
arah kiri.
Tahap kedua menggambar detail sambungan Kusen. Buatlah
sumbu x dan y sebagai pertolongan dalam menggambar proyeksi.
Menggambar tampak depan dari detail sambungan .
Memproyeksikan gambar tampak depan detail sambungan jendela
tersebut ke arah bawah untuk mendapatkan gambar yang dilihat
dari atas.
MODUL BGN.GAR.004A 21
21
Memproyeksikan gambar tampak depan detail ke arah kanan untuk
mendapatkan gambar potongan tampak samping yang dilihat dari
arah kiri.
Gambar konstruksi yang masih digambar dengan pensil,
selanjutnya tintalah dengan rapido yang sesuai.
Berilah arsiran pada penampang komponen yang terpotong.
Lengkapilah dengan simbol-simbol dan keterangan–keterangan
yang diperlukan serta ukuran.
Buatlah garis tepi dan lengkapilah dengan kolom nama.
Bersihkan lembar gambar dari coretan pensil yang tidak terpakai
dan kotoran yang menempel.
5) Hasil Kerja
A
B
50
cm
1.20
2.00
cm C
1.00 80 80
cm cm PotA – A Pot B – B
cm
TAMPAK DEPAN
1.00 80 80
POTONGAN C-C
MODUL BGN.GAR.004A 22
22
BAB. III
EVALUASI
A. Tes Tertulis
B. Tes Praktik
Gambarkan kusen pintu jendela dan ventilasi dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Tinggi pintu = 2.00 m
2. Lebar pintu = 1.20 m
3. Lebar jendela = 80 cm
4. Tinggi jendela = 1.20 m
5. Tinggi ventilasi = 50 cm
6. Kayu digunakan balok ukuran 6/12 cm
Ketentuan Penggambaran:
1. Buatlah Tampak depan
2. Buatkan potongan memanjang
3. Buatlah potongan melintang
4. Gambarkan detail sambungan yang diperlukan
5. Skala 1 : 50
MODUL BGN.GAR.004A 23
23
6. Detail skala 1 : 5
MODUL BGN.GAR.004A 24
24
KUNCI JAWABAN
A. Tes Tertulis
MODUL BGN.GAR.004A 25
25
MODUL BGN.GAR.004A 26
26
B. Lembar Penilaian Tes Praktik
PEDOMAN PENILAIAN
Skor Skor
No. Aspek Penilaian Keterangan
Maks. Perolehan
1 2 3 4 5
I. Perencanaan
1.1. Persiapan alat dan bahan 10
Sub total 10
II. Proses (Sistematika & Cara
Kerja) 10
2.1. Cara menarik garis 10
2.2. Notasi gambar 10
2.3. Skala
Sub total 30
III. Kualitas Produk Kerja
3.1. Ketepatan konstruksi 10
3.2. Ketepatan ukuran 10
3.3. Pekerjaan diselesaikan 10
dengan waktu yang telah
ditentukan
Sub total 30
IV. Sikap/Etos Kerja
4.1. Tanggung jawab 2
4.2. Ketelitian 3
4.3. Inisiatif 3
4.4. Kemandirian 2
Sub total 10
V. Laporan
5.1. Sistimatika penyusunan 4
laporan 6
5.2. Kelengkapan bukti fisik
Sub total 10
Total 100
MODUL BGN.GAR.004A 27
27
KRITERIA PENILAIAN
MODUL BGN.GAR.004A 28
28
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
waktu
Menyelesaikan pekerjaan 2
melebihi waktu yang
ditentukan
Sikap/Etos Kerja
4.1. Tanggung jawab Membereskan kembali alat dan
bahan yang dipergunakan 2
Tidak membereskan alat dan
bahan yang dipergunakan 1
MODUL BGN.GAR.004A 29
29
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
5.2. Kelengkapan bukti sistimatika
fisik Melampirkan bukti fisik hasil 6
penyusunan
Tidak melampirkan bukti fisik 2
MODUL BGN.GAR.004A 30
30
BAB. IV
PENUTUP
Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes paktik
untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan
memenuhi syarat kelulusan dari hasil evalusi dalam modul ini, maka Anda berhak
untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya. Mintalah pada pengajar/instruktur
untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung
dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda
telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila Anda telah
menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai
dari instruktur atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi
bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil tersebut
dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan
bila memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh dunia industri atau asosiasi profesi.
MODUL BGN.GAR.004A 31
31
DAFTAR PUSTAKA
MODUL BGN.GAR.004A 32
32