Dokumen - Tips - Makalah PSK 55f9cacd3b8d8
Dokumen - Tips - Makalah PSK 55f9cacd3b8d8
OLEH :
YAMA FRESDIAN DWI SAPUTRO
TE – 4A
4.35.11.0.24
Berdasarkan tiga jenis modulasi digital (ASK, FSK, PSK) ini kemudian dikembangkan
menjadi beberpa jenis modulasi digital yang saat ini digunakan, seperti Minimum Shift
Keying (MSK), Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK) yang sekarang digunakan pada
telepon seluler GSM, Differential Binary Phase Shift Keying (DBPSK), Quartenary Phase
Shift Keying (QPSK), Differential Quartenary Phase Shift Keying (DQPSK), dan lain-lain.
Bentuk persamaan dan contoh output dari modulator dapat dilihat seperti pada
gambar berikut ini :
Gambar 1.2 (b) Jenis jenis modulasi digital (a) ASK, (b) PSK, (c) FSK
1.3 Sinyal Analog dan Sinyal Digital
Berdasarkan data yang dikirimkan, komunikasi dapat dibedakan menjadi komunikasi
analog dan komunikasi digital. Jika sinyal informasi berupa sinyal kontinyu, maka
komunikasi tersebut merupakan komunikasi analog. Sedangkan untuk sinyal informasi
digital seperti kode ASCII, sinyal percakapan dan gambar digital maka komunikasi
tersebut dinamakan komunikasi digital. Skema modulasi yang digunakan juga berbeda,
untuk komunikasi analog menggunakan modulasi konvensional (AM atau FM)
sedangkan komunikasi digital menggunakan modulasi FSK, PSK atau QAM beserta
turunan masing-masing jenis modulasi tersebut. Saat ini komunikasi elektronik berusaha
menggunakan sinyal informasi digital, misalnya komunikasi telepon seluler.
Gambar 1.3 (a) sinyal analog (b) sinyal digital
Dalam sebuah sinyal, ada istilah amplitudo, periode dan frekuensi, panjang
gelombang, serta fase sinyal. Gambaran tentang istilah-istilah sinyal tersebut adalah
sebagai berikut :
Fase sinyal adalah sudut yang ditempuh dalam satu periode. Satu periode
dinyatakan sebagai 360°. Sehingga fase pada saat awal gelombang ( t = 0) adalah 0°
dan fase pada saat menempuh satu periode ( t = T ) adalah 360°.
s(t) = Asin(2π ft + ϕ )
Sinyal digital biasanya amplitudo dinyakan dengan nilai 0 dan 1 (dapat juga -1
dan 1 tergantung jenis pengkodeannya), dan periode adalah waktu untuk satu pulsa
sinyal dengan amplitudo 0 atau 1 tersebut. Dengan demikian satu gelombang sinyal
digital hanya terdiri dari pulsa yang memiliki amplitudo 0 atau 1. Gambaran yang
lebih jelas adalah sebagai berikut :
Gambar 1.5 Sinyal Digital
Pengertian laju bit (bit rate) adalah banyaknya pulsa kotak dalam tiap detik,
atau kecepatan bit ini identik dengan frekuensi sinyal analog. Periode sinyal digital
biasanya disebut dengan interval bit, sehingga banyaknya pulsa kotak tiap detik
menunjukkan laju bit sinyal digital. Gambar berikut ini menunjukkan laju bit
berdasarkan bit intervalnya.
Bit rate atau laju bit adalah banyaknya bit per detik atau bit per second (bps).
Sedangkan baud rate adalah banyaknya unit / satuan sinyal per detik. Baud rate
lebih kecil dibanding bit rate.
II. ISI
2.1 Phase Shift Keying (PSK)
Dalam sistem PSK, sinyal pembawa sinusoidal dengan amplituda Ac dan frekuensi fc
digunakan untuk merepresentasikan kedua simbol “1” dan “0”, hanya saja fasa sinyal
pembawa untuk kedua simbol tersebut dibuat berbeda 180°. Secara matematis dapat
dituliskan :
Modulasi PSK yang menyatakan setiap bit data biner dengan nilai fase sinyal
yang berbeda disebut juga dengan 2-PSK atau Binary PSK (BPSK). Sedangkan
modulasi PSK yang menyatakan setiap dua bit data biner dalam sebuah fase yang
berbeda dinamakan 4-PSK.
Dalam binary phase shift keying (BPSK), dua output fase yang mungkin akan
keluar dan membawa informasi (“binary” dimaksudkan disini “2”). Satu fase output
(0° misalnya) mewakili suatu logic 1 dan yang lainnya (misalnya 180°) logic 0. Sesuai
dengan perubahan keadaan sinyal input digital, fase pada output carrier bergeser
diantara dua sudut yang keduanya terpisah 180° (180° out of phase). Nama lain
untuk BPSK adalah phase reversal keying (PRK) dan biphase modulation.
Dan
Dimana 0 ≤ t ≤ T
Fase yang berbeda dinamakan 4-PSK, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
2.8. Untuk jenis 4-PSK ini nilai bit rate yang diperoleh adalah dua kali dari baud
ratenya. Sedangkan diagram konstelasi modulasi 4-PSK ditunjukkan pada Gambar
2.9.
Gambar 2.8 Bentuk Sinyal modulasi 4-PSK
Karena setiap sinyal analog menyatakan tiga bit data biner, maka bit ratenya
adalah tiga kali dari buad ratenya.
16 PSK adalah teknik pengkodean PSK (Phase Shift Keying) dimana M=16 sehingga
pada 16 PSK ada 16 phase keluaran yang berbeda dengan jumlah bit sebanyak 4.
Gambar 2.11 Diagram Konstelasi Modulasi 16-PSK
1. Differensial BPSK
Teknik ini dapat digunakan dalam modulasi PSK. DBPSK ini juga biasa disebut
dengan DPSK.
Differensial Phase Shift Keying (DPSK), adalah sebuah bentuk umum modulasi
fasa untuk mengirimkan data dengan mengubah fasa dari gelombang pembawa.
Dalam Phase Shift Keying, ketika bernilai high “1” hanya berisi satu siklus tapi
Differensial Phase Shift Keying (DPSK) mengandung satu setengah siklus. Gambar di
bawah ini menunjukkan modulasi PSK dan DPSK dengan urutan pulsa seperti pada
gambar di bawah ini.
Dari modulator tersebut dapat dihasilkan runtun bit atau output dari DPSK. Sebagai
contoh dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar 2.13 Runtun Bit DPSK
Sehingga akan dihasilkan sinyal termodulasi sebagai berikut, yang terlihat pada
Gambar 2.14.
Gambar di bawah ini menunjukkan modulasi PSK dan DPSK dengan urutan
pulsa seperti pada gambar di bawah ini
Gambar 2.15 Sinyal DPSK dan PSK
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ketika bernilai high “1” diwakili oleh
sebuah sinyal termodulasi seperti bentuk “M” dan dalam keadaan low “0” dan
diwakili oleh suatu gelombang yang muncul seperti “W” dalam sinyal termodulasi.
Amplitudo dan frekuensi bernilai konstan, namun fasa berubah menyesuaikan bit.
Modulasi DPSK dilakukan dengan menggunakan perangkat Phase Locked Loop (PLL).
Pada M-ary PSK, ada sejumlah M sandi, setiap sandi tersusun atas n bit ( M =
2n ) dan dinyatakan dengan sebuah fase tertentu, sehingga ada sejumlah M fase
yang berbeda yang digunakan. Jenis-jenis M-ary PSK yang berkembang antara lain
adalah :
Setiap kali level atau tingkat PSK meningkat (BPSK, QPSK, 8 – PSK, dan
seterusnya), maka efisiensi bandwitdh secara teoritis (theoretical bandwidth
efficiency) juga meningkat. Hal ini diperlihatkan pada Tabel 1. Semakin besar
efisiensi bandwith maka semakin sempit bandwidth yang dibutuhkan untuk
transmisi data. Misalnya pada contoh di atas, jika digunakan modulasi 8–PSK maka
untuk transmisi data 140 Mb/s hanya dibutuhkan bandwith selebar 140/3 MHz =
46.67 MHz. Ini berarti hanya sepertiga bandwidth yang dibutuhkan jika digunakan
modulasi BPSK, dengan kata lain penggunaan bandwith menjadi 3 kali lipat lebih
efisien.