Anda di halaman 1dari 9

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

CAROL ZUNAIDI

IX B (SEMBILAN) B
Pengertian P3K
P3K adalah singakatan dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Artinya
adalah pertolongan sementara terhadap kecelakaan atau cedera kepada korban
sebelum memperoleh pertolongan dari dokter atau ahli medis yang lain. Jadi
korban akan merasa lebih tenang dan dapat mengurangi bahaya yang lebih besar
karena kecelakaan yang timbul.

P3K dilakukan untuk memberikan perawatan secara darurat kepada korban,


sebelum pertolongan yang lebih lengkap yang dilakukan oleh dokter atau
petugas kesehatan lain.

Tujuan P3K
Adapun tujuan dilakukannya P3K adalah sebagai berikut:

 Menolong nyawa
 Dapat meringankan penderitaan korban secara cepat.
 Untuk mencegah cedera atau penyakit agar tidak bertambah parah, seperti
adanya pendarahan.
 Untuk mempertahankan daya tahan korban
 Sebagai usaha untuk menyembuhkan
 Untuk mencari pertolongan lebih lengkap

Secara lengkapnya, tujuan dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan adalah


sebagai berikut:

 Sebagai usaha untuk menyelamatkan nyawa korban dengan


memperhatikan kondisi korban sesudah mengalami kecelakaan
menjadikan korban bisa lebih stabil.
 Sebagai tindakan pencegahan terhadap kondisi korban menjadi semakin
buruk. Hal ini dijalankan dengan cara menjalankan diagnosis untuk
memperkirakan penyakit tersembunyi yang diderita korban dari gejala-
gejala yang timbul lalu menanganinya dengan prioritas alasan yang logis.
 Untuk memberikan tindakan mengurangi rasa sakit dan rasa takut yang
dialami korban dengan cara melakukan penanganan yang tepat supaya
tidak timbul infeksi. Kemudian untuk mendapatkan perawatan yang lebih
lengkap dari dokter, rumah sakit atau tenaga kesehatan terdekat.
Yang Harus Dipersiapkan di Dalam Kotak P3K

Peralatan pertolongan pertama di rumah biasanya digunakan untuk mengobati


cedera atau luka ringan, seperti teriris, tergores, tersengat serangga, terkilir, dan
luka bakar ringan. Anda disarankan untuk mempersiapkan obat dan peralatan
berikut di dalam kotak P3K.

 Perban.
 Kain kasa gulung dan steril.
 Peniti.
 Sarung tangan lateks.
 Pinset.
 Gunting.
 Larutan povidone-iodine untuk disinfektan luka.
 Tisu pembersih bebas alkohol.
 Cairan untuk membersihkan benda asing pada luka, seperti larutan
garam atau air steril.
 Krim atau salep antiseptik.
 Salep luka bakar.
 Plester luka.
 Obat pereda gatal akibat gigitan serangga atau alergi.
 Obat antinyeri, seperti paracetamol. Obat ini juga bisa digunakan
sebagai pereda demam.
 Obat flu dan batuk.
 Obat tetes mata.
 Obat darurat jika anggota keluarga ada yang menderita penyakit
tertentu, misalnya inhaler untuk penderita.
 Termometer.

Jangan Lupa Membawa Kotak P3K selama Bepergian

Saat liburan bersama keluarga pun, Anda disarankan untuk membawa serta
kotak P3K di dalam tas. Apalagi jika bepergian ke luar kota dalam waktu yang
lama, ke gunung, atau ke pantai. Isi kotak P3K untuk bepergian berbeda dengan
kotak P3K di rumah atau di mobil, yaitu:

 Kain kasa steril.


 Cairan atau gel antiseptik.
 Sarung tangan lateks.
 Peniti.
 Termometer.
 Pinset.
 Gunting.
 Plester luka.
 Obat-obatan pribadi yang sedang dikonsumsi sesuai penyakit yang
diderita.
 Obat maag, diare, dan alergi.
 Obat batuk dan flu.
 Obat antinyeri, seperti paracetamol.
 Krim atau gel lidah buaya, jika kulit terbakar sinar matahari.
 Korek api.
 Senter kecil.
 Pisau lipat kecil.
 Catatan berisi nomor-nomor telepon penting.
 Kantong plastik bening yang dapat digunakan kembali (plastik klip).
 Masker kantong untuk RJP (napas buatan).

Kotak P3K Khusus untuk Kebutuhan Bayi

Kesehatan fisik bayi lebih rentan terserang penyakit atau luka jika dibandingkan
dengan orang dewasa. Jadi, sudah menjadi kewajiban bagi Anda yang memiliki
momongan untuk selalu menyiapkan kotak P3K khusus bayi. Obat-obatan dan
peralatan yang dapat Anda masukkan ke kotak tersebut meliputi:

 Perban biasa, untuk menutup luka dan perban segitiga.


 Plester berbagai ukuran, untuk merekatkan kain kasa atau menutup
lecet dan luka ringan.
 Kain kasa steril, gunting, dan pinset kecil.
 Tisu antiseptik.
 Antiseptik berupa larutan atau krim, untuk digunakan pada luka setelah
luka dibersihkan.
 Obat pereda rasa sakit dan demam, seperti paracetamol. Lengkapi
dengan sendok takarnya.
 Salep antialergi, untuk meredakan gatal dan nyeri jika terkena sengatan
atau gigitan serangga dan mengurangi pembengkakan.
 Losion calamine, untuk meringankan ruam pada kulit akibat tersengat
sinar matahari atau gatal karena iritasi.
Hal-hal lain yang Perlu Dipahami dari Kotak P3K

Berikut ini beberapa tips terkait kotak P3K yang dapat Anda ikuti:

 Gunakan kotak kedap air sebagai kotak P3K. Untuk memisahkan isi kotak
P3K jenis obat-obatan dengan alat untuk merawat luka, simpan masing-
masing di dalam plastik klip (kantong plastik kecil dengan perekat) dan
beri nama pada masing-masing kantong.
 Letakkan kotak P3K di dapur, karena kecelakaan kecil kerap terjadi
sewaktu melakukan aktivitas di dapur. Hindari meletakkan kotak P3K di
kamar mandi karena kelembapannya akan lebih cepat merusak obat-
obatan.
 Pastikan Anda bisa menggunakan semua peralatan yang ada di kotak
P3K dan mengerti kegunaan obat-obatan yang disimpan.
 Ajari anggota keluarga lainnya untuk menggunakan peralatan tersebut.
 Selalu periksa tanggal kedaluwarsa obat-obatan yang ada di dalam kotak
P3K secara berkala.

Anda dapat meminta bantuan dokter atau perawat untuk memilih obat-obatan di
atas. Jangan lupa untuk memeriksa kelengkapan isi kotak P3K, setidaknya tiap
tiga bulan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa obat-obatan tersebut
masih lengkap dan belum kedaluwarsa.
PERTOLONGAN DAN PERAWATAN KORBAN
A. KELAINAN JALAN NAPAS DAN PERNAPASAN
1. Tersendak
Gejala : a. Kesulitan bicara dan bernapas (biasa henti napas)
b. Kulit biru (sianosis) dan biasanya memegang leher
Tujuan : Mengeluarkan benda yang menyumbat dan memulihkan pernapasan.
Tindakan : # Pada orang dewasa
a. Korban ditenangkan dan suruh batuk bila sadar
b. Bungkukkan badan dan pukul punggung
c. Bila tidak berhasil lakukan hentakan perut
d. Bila tidak berhasil kombinasikan antara keduannya
# Pada korban anak-anak dan bayi dilakukan pukulan punggung saja jika tidak
berhasil lakukan RJP.

2. Tenggelam
Tujuan : Mencegah dan mengatasi kekurangan oksigen di dalam darah
Tindakan : a. Ketika mengangkat korban kepala harus lebih rendah dari badan,
ini bertujuan untuk mengurangi resiko menghirup air.
b. Baringkan korban pada tempat yang hangat (atasi Hipothermia) dan siap-siap
untuk RJP

3. Menghirup gas
Tujuan : Memulihkan pernapasan
Tindakan : a. Singkirkan korban dari bahaya dan bawa ketempat yang berudara
segar
b. Berikan oksigen bila ada
c. Tetapkan bersama korban, periksa napas, nadi, dan tingkat reaksinya setiap
10 menit.

4. Asthma
yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.
Gejala : a. Sesak napas, ditandai fase ekspirasi yang memanjang
b. Suara mencicit ketika menghirup napas
c. Tegang dan cepat, korban susah diajak bicara, banyak berbisik
d. Kulit membiru (sianosis)
e. Kesadaran menurun (gelisah/meracau)
f. Pada serangan berat usaha untuk bernapas dapat menyebabkan kelelahan
hebat
g. Otot bantu napas di leher terlihat menonjol
Tujuan : Melegakan pernapasan
Tindakan : a. Tenangkan korban
b. Dudukkan pasien bersandar ke depan dengan posisi ½ duduk dan istirahat
sambil berpegangan. Pastikan pasien cukup mendapat udara segar
c. Suruh pasien untuk mengatur napasnya
d. Beri oksigen (bantu) bila diperlukan
e. Bila pasien mempunyai obat, suruh ia menggunakannya / meminumnya

B. GANGGUAN SIRKULASI
1. Shock
Gejala : a. Lemah dan pening
b. Mual dan mungkin muntah dan haus
c. Napas cepat dan dangkal
d. Nadi cepat dan tidak teratur
Tujuan : a. Mengenali tanda-tanda shock
b. Menangani penyebabnya bila jelas
c. Memperbaiki suplai darah ke otak, jantung ydan paru-paru
Tindakan : a. Atasi setiap penyebab shock yang mungkin dapat anda tangani
b. Pasien dibaringkan dengan posisi kepala harus lebih rendah
c. Kaki ditinggikan dan ditopang. Hati-hati kalau anda menduga ada patah
tulang
d. Longgarkan pakaian yang mengikat agar tekanan pada keher, dada, dan
punggang berkurang
e. Pasien diselimuti agar tidak kedinginan
f. Periksa dan catat pernapasan, nadi dan tingkat reaksi tiap 10 menit

2. Pingsan
yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu
banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh),
hiploglikemia, animea
Gejala : a. Perasaan limbung
b. Menguap berlebihan
c. Pandangan berkunang-kunang
d. Telinga berdenging
e. Nafas tidak teratur
f. Muka pucat
g. Biji mata melebar
h. Lemas
i. Keringat dingin
j. Tak respon (beberapa menit)
k. Denyut nadi lambat
Tujuan : Memperbaiki aliran darah ke otak, menenangkan dan menyamakan
korban setelah sadar
Tindakan : a. Pasien dibaringkan dengan posisi kaki di tinggikan dan ditopang
b. Baringkan korban dalam posisi terlentang
c. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
d. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat
pernafasan
e. Beri udara segar
f. Periksa kemungkinan cedera lain
g. Selimuti korban
h. Korban diistirahatkan beberapa saat
i. Bila tak segera sadar , periksa nafas dan nadi, posisi stabil, Rujuk ke instansi
kesehatan

3. Luka
yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena
kekerasan/injury.
Jenis-jenis luka : a. Luka sayat
b. Laserasi (Luka robek)
c. Abrasi (luka lecet)
d. Kontusi (Memar)
e. Luka tembus
f. Luka tembak
Tindakan : a. Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)
b. Tutup luka dengan kasa steril/plester
c. Balut tekan (jika pendarahannya besar)
d. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:


a. Anda harus memperhatikan dan mengecek apakah ada benda asing pada luka,
bila ada:
Keluarkan tanpa menyinggung luka
Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)
Evakuasi korban ke pusat kesehatan
b. Bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup.
Bekuan tidak boleh dibuang, jika di buang maka luka akan berdarah lagi.

4. Pendarahan
yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa
saja.
Jenis-jenis Pendarahan : a. Pendarahan arteri
b. Pendarahan vena
c. Pendarahan Kaliper
Prinsip dasar pertolongan pada pendarahan adalah tekan, tinggikan, tinggikan,
tekan pembuluh darah dan tenangkan korban serta balut bila perlu (5T), kita
juga bisa meneteskan betadine pada bagian yang luka supaya darah terhenti dan
tidak terinfeksi
5. Pendarahan Luar Yang Hebat
Tujuan : a. Mengatasi pendarahan
b. Mengatasi shock
c. Mengurangi resiko infeksi
Tindakan : a. Pakaian dilepas atau digulung supaya luka terlihat
b. Tekan luka secara langsung dengan jari atau telapak tangan anda, sebaiknya
dengan perban steril atau bantalan kain bersih
c. Anggota tubuh yang luka ditinggikan sampai diatas jantung, ditopang dan
dipegangi secara hati-hati kalau ada patah tulang
d. Baringkan korban agar aliran darah ke daerah luka lebih lambat untuk
mencegah infeksi
e. Biarkan bantalan semula pada tempatnya. Tutupi dengan perban steril. Balut
dengan ketat tapi jangan terlalu keras agar tidak menghambat sirkulasi.
f. Bagian yang terluka ditopang seperti pada patah tulang.

6. Pendarahan Dalam
Tujuan : Mengatasi endarahan dan mengatasi shock
Tindakan : a. Korban dibaringkan telentang, kaki ditinggikan dan ditopang
b. korban diselimuti aga5r tidak kedinginan. Periksa dan catat pernapasan, nadi
dan reaksinya setiap 10 menit
c. Catat jenis, jumlah dan sumber darah yang keluar dari ling tubuh. Bila
mungkin, kirim sampelnya ke rumah sakit bersama korban.
7. Mimisan
yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim
(terlalu panas/terlalu dingin/kelelahan/benturan).
Gejala : a. Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri
b. Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh
darah
c. Kadang disertai pusing
Tindakan : a. Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman
b. Tenangkan korban
c. Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
d. Diminta bernafas lewat mulut
e. Bersihkan hidung luar dari darah
f. Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan
Pertama

Anda mungkin juga menyukai