Anda di halaman 1dari 2

Toyota Kijang

Generasi Ketiga (1986-1996)


Model Toyota Kijang generasi berikutnya dilempar ke pasaran dengan kode produksi KF42.
Toyota Kijang generasi ini bentuknya lebih melengkung pada lekukannya sehingga tampak lebih
modern. Model ini hingga saat ini masih banyak digunakan di jalanan di Indonesia meski tidak
lagi diproduksi.

Pada generasi ini, konsep Kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser sebagai kendaraan
penumpang sekalipun banyak Kijang generasi sebelumnya juga dimodifikasi sebagai kendaraan
penumpang. Pada generasi ini juga masih terdapat varian pick up, meski tidak lagi menjadi
konsep utama Toyota Kijang seperti generasi sebelumnya. Di zaman/masa ini, bisa dikatakan
sebagai generasi kejayaan Kijang sebagai mobil penumpang, terutama sebelum banyak mobil
penumpang Built Up impor meramaikan pasar kendaraan di Indonesia serta puncak dominasi
Toyota atas model-model kuat seperti Mitsubishi Colt L300 dan minibus tanpa bonnet lainnya
seperti Suzuki Carry dan Daihatsu Zebra di mana Kijang menjadi pilihan kuat konsumen saat itu.
Toyota mengeluarkan dua tipe Kijang pada generasi ini yakni tipe Super Kijang dan Grand Extra
dengan memiliki life cycle cukup panjang (lebih dari satu dekade) dibandingkan generasi
sebelumnya.

Desain mobil ini memiliki bentuk lebih manis dan halus dibandingkan generasi lalu yang kaku
mirip kotak sabun. Teknologi full pressed body diperkenalkan untuk menekan penggunaan
dempul dalam proses pembuatannya hingga 2–5 kg dempul per mobil. Mesin pada awal generasi
ini masih memakai tipe 5K namun memiliki daya kuda (horse power) yang lebih tinggi yakni
63 hp dari sebelumnya 61 hp. Transmisi menghadirkan 5 percepatan, dan 4 percepatan, yang
sebelumnya hanya memakai 4 percepatan.

Pada generasi ketiga ini, Toyota Kijang memiliki varian yang cukup luas. Varian Commando,
dan Ranger. varian Commando sebagai ciri Toyota kijang ini memiliki '4 pintu' dengan plihan:

 Commando LSX (Kf50: 5 speed, Rem cakram depan).


 Commando SSX (KF40: 5 speed, Rem cakram depan).
 Commando LX (KF50: 4 speed).
 Commando SX (KF40: 4 speed).

Ada pula Varian "Ranger" yang memiliki ciri memiliki '3 pintu' dengan kode sasis 'KF40', dan
memiliki sistem percepatan 5speed (SSX), serta menggunakan sistem penghenti laju rem cakram
pada bagian depan. Varian 3 pintu ini sangat jarang ditemukan, karena diproduksi hanya selama
3 tahun, antara 1987 sampai 1990 .

Peluncuran logo baru Toyota pada November 1989, yang menjadi ciri khas mobil Toyota sampai
saat ini. Selanjutnya pada tahun 1991, Super Kijang mengalami perubahan pada sistem kemudi
'Rack & pinion' agar sistem kemudi lebih ringan, dan penyempurnaan pada Axle 3 kople untuk
mengurangi getaran. Serta penambahan power steering. Super Kijang tersedia sampai Juni 1993.
Setelah Agustus 1992, Toyota memasuki generasi perbaikan bodi mobil yang disebut sebagai
Toyota Original Body. Sebuah proses pembuatan bodi mobil dengan mesin press dan metode las
titik. Sampai saat ini, bisa dikatakan satu-satunya Kijang yang bebas dempul. Pada masa ini
terjadi perubahan letak tangki bensin yang awalnya berada di bawah bemper belakang menjadi di
tengah samping kiri, sedangkan posisi ban serep yang semula diletakan di tengah samping kiri
dipindah menjadi di bawah bemper belakang.

Sementara untuk versi Deluxe (Toyota Kijang G) terdapat perubahan khususnya pada lampu
depan, grill, dan ditambahkan power steering pada kemudi yang meringankan pengemudi. versi
Grand Extra (sebagai Varian Tertinggi) memiliki ciri penamaan LGX (Long Grand Extra) SGX
(Short Grand Extra) terdapat penambahan tachometer, penambahan fender, Power Window,
Velg Alloy bermerek Enkei, dan AC double blower.

Pada bulan April 1995 terdapat penambahan variasi mesin yaitu tipe 7K berkapasitas 1800 cc
(naik 300 cc) yang lebih bertenaga, serta diberhentikan produksinya varian mesin 5k pada tahun
yang sama juga.

Selain itu, Toyota Kijang generasi ketiga juga menyediakan banyak rentang varian seperti: LX,
LSX, LGX (untuk sasis panjang) SX, SSX, SGX (untuk sasis pendek), khusus LX, SX (Kijang
Standar) dan pick up transmisi menggunakan 4 percepatan dan menggunakan dashboard
konvensional ala Super Kijang, serta penghenti laju rem tromol.

Selain tipe-tipe tersebut diatas juga terdapat beberapa tipe buatan karoseri lokal, yaitu Rover
(berubah menjadi RoverAce setelah mendapat keberatan dari produsen mobil Rover, Inggris),
Jantan (Roda Nada Karya), dan Toyota Kencana. Raider dan Jantan kebanyakan menggunakan
sasis panjang, Rover sasis pendek, dan Toyota Kencana mempunyai atap yang lebih tinggi
dibanding Kijang biasanya.

Sampai saat ini, Toyota Kijang ketiga (baik seri Super dan Grand Extra) masih banyak di pasaran
mobil di Indonesia dan masih dihargai mahal.

Anda mungkin juga menyukai