Anda di halaman 1dari 3

Sosok Corolla DX menjadi sedan tua yang tetap eksis sampai sekarang.

Sekalipun sudah
terbilang uzur, Toyota Corolla DX masih punya banyak penggemar setia yang loyal. Rahasia di
balik eksistensi Toyota Corolla DX ialah dari sisi perawatan yang bersahabat.

Toyota Corolla DX atau KE70 merupakan generasi keempat keluarga Toyota Corolla. Meski
Toyota Corolla DX KE70 sudah tidak diproduksi, namun mobil ini masih disukai banyak
kalangan.

Mobil besutan Toyota ini memang dikenal memiliki mesin yang tangguh sekaligus irit sehingga
membuatnya menjadi salah satu mobil retro legendaris. Toyota Corolla DX juga dapat di
kategorikan sebagai sedan yang nyaman untuk dikendarai. Sedan ini punya kesan retro yang
kuat, sehingga sering menjadi pilihan penggemar mobil 80-an. Karena minim fitur canggih,
maka harganya juga cukup bersahabat.

Bicara soal perawatan, Corolla DX ini cukup mudah dipelihara terutama kalangan pemula yang
baru main mobil. Pasalnya, Corolla DX ini punya banyak kesamaan dengan Toyota Kijang. Bila
butuh substitusi atau modifikasi part, bisa memakai dari Kijang.

Untuk memelihara mobil satu ini memang tidak sulit karena peranti elektronik yang ada pada
Corolla DX pun juga sedikit. Perawatan rutin hanya perlu mengganti oli mesin dan busi saja.

Toyota Corolla DX menggunakan mesin tipe 4 K 8 valv S O H C. Mesin ini memiliki kapasitas
1.300 cc (1,3 liter). Tenaga yang dihasilkan maksimal 62 HP pada 5.600 rpm dan torsi
maksimum 97 Nm pada 3.600 rpm.

Dapur pacu Corolla DX menggunakan sistem karburator dengan O H V, serupa milik Toyota
Kijang 5K dan 7K. Bedanya hanya pada kapasitas mesin Kijang yang lebih besar.

“Mesin tidak diragukan lagi, perawatannya nggak susah. Sama seperti Kijang lama (rancangan
mesinnya), jadi nggak beda jauh merawatnya. Mesin 4 K ini menurut terkenal sebagai mesin
yang tangguh, mudah untuk rawat, bandel, dan memiliki daya tahan tinggi. Karena itu, suku
cadangnya bisa didapat dengan mudah di pasaran dengan berbagai kualitas dan harganya yang
relatif murah.

Assalamu’alaikum, warrohmatullohi Wabarokatuh.


Jumpa lagi dengan Otomotif Net Chanel, di chanel yang selalu menampilkan
cara merawat dan memelihara mobil kesayangan kita, dan Sebelumnya kami
harapkan teman teman dalam keadaan sehat selalu, dan tetap dalam
lindungan Allah Subhanahu Wata ala, serta tetap diberikan kelancaran rezeki
yang halal dan barokah, amin amin amin ya rob bal alamin.
Sobat dixi mania, pada kesempatan kali ini otomotif net chanel akan
menampilkan topik, memilih oli Gardan GL 4 atau GL 5 pada mobil
kesayangan kita, dan atau apa perbedaan oli gardan dan oli transmisi GL 4
dan GL 5.

Sobat Dixi mania dan otomotif mania, Sering kali kita kurang detail
memperhatikan spesifikasi oli ketika membeli oli gir box transmisi dan gardan.
Setidaknya tidak seperti memilih oli mesin yang mungkin kita lebih teliti dan
lebih perhatian terhadap api servisnya. Padahal Spesifikasi oli transmisi dan
gardan juga memiliki beberapa kode yang harus di perhatikan.

Kode utama yang harus di cek saat membeli oli gir box adalah kode GL pada
kemasan sehingga kita dapat mengetahui cocok atau tidak oli gir tersebut
untuk transmisi dan gardan mobil kita.

GL merupakan singkatan Dari " Gir Lubricant", kalau kita terjemahin berarti
GL itu oli yang cocok untuk gir atau gir box seperti pada transmisi atau
Gardan.

Oli transmisi dan oli gardan merupakan jenis oli yang harus mampu menahan
tekanan tinggi atau kompresi tinggi, karena oli tersebut akan menjadi
bantalan tekan antara gigi gigi transmisi, seolah olah oli gir ini menjadi
permukaan yang di "gencet" oleh gigi gigi dalam gir box, agar gigi gigi dapat
dengan mulus berputar pada kecepatan tinggi. Maka oli gir harus memiliki
sifat tahan terhadap E P  yaitu Extrim Pressur oleh karena itu sering terdapat
pula kode E P pada kemasan oli gir boxnya.

Nah untuk menciptakan oli yang tahan terhadap tekanan tinggi maka di
perlukan zat additif berupa Phospor dan atau Sulfur. Kedua unsur ini sangat
membantu agar oli tidak menjadi "slaim" atau jel atau menjadi kental seperti
lumpur saat mengalami tekanan dan temperatur tinggi.

Semakin banyak campuran sulfur dan phospor maka semikin tinggi


kemampuan oli tersebut untuk di tekan.

Semakin Tinggi campuran sulfur dan phospor makan semakin tinggi angka di
belakang GL.

Dan yang paling banyak beredar di pasaran adalah GL4 dan GL5, jumlah
additif pada GL5 adalah dua kali lebih banyak di banding campuran additif
pada GL4 sehingga kemampuan tahan terhadap tekanan tentunya lebih baik
pada GL5.

Sobat dixi mania dan otomotif mania, jadi menurut Sobat untuk transmisi dan
gardan agar lebih aman kita pake GL-5 saja ?. tidak semudah itu Ferguso.
Penambahan Zat additif itu bukan tidak dengan efek samping, kemampuan
menahan tekanan akan meningkat dan baik tentunya, namun sifat alami dari
phospor dan sulfur aktif dapat mengakibatkan sifat abrasif dan korosif pada
komponen gir box yang terbuat dari kuningan.

Sobat dixi mania dan otomotif mania, tahukan kita komponen apa didalam gir
box transmisi yang terbuat dari kuningan?. Ya benar, itu adalah syncroniazer
atau synromesh. Gigi yang terbuat dari kuningan sebagai penyelaras antara
gigi gigi yang berputar sehingga dengan mudah dapat berpindah rasio gigi
meskipun pada putaran tinggi.

Jadi sebaiknya oli transmisi dengan kode GL-5 tidak di gunakan untuk
transmisi, kecuali memang standard mobil menyarankan demikian.

Gunakan GL-4 pada sistem transmisi dan GL-5 untuk Gardan atau gear box
lain yang tidak mengandung kuningan

Demikianlah Sobat dixi mania dan otomotif mania, topik kita kali ini adalah
memilih oli Gardan GL 4 atau GL 5 untuk mobil kesayangan kita.
Semoga informasi ini bermanfaat dan bagi teman teman yang informasi ini
bermanfaat tolong bantu kita like sher dan subscribe pada canel kita, agar kita
bisa berkembang lagi kedepannya. Akhirnya kami ucapkan
Wassalamu’alaikum warrohmatullohi wabarokatuh.

Anda mungkin juga menyukai