Anda di halaman 1dari 12

EFEKTIFITAS OLAHRAGA PERNAPASAN TERHADAP GEJALA ASMA PADA PEMAIN

FUTSAL SAAT COOLING DOWN


DI PORPROV MANUNGGAL TUBAN

Ardi santoso1, Karyo2, Hanim Nur Faizah3


1,2,3
Program Studi Ners STIKES Nahdlatul Ulama Tuban

ABSTRAK

Asma merupakan inflamasi kronik pada jalan napas yang disebabkan oleh hiperresponsivitas jalan
napas, edema mukosa dan produksi mucus berlebih. Inflamasi ini biasanya kambuh dengan tanda pada
episode asma seperti batuk, dada sesak, wheezing dan dyspnea (Smeltzer, 2012). Gejala asma dapat
diatasi dengan terapi non-farmakologis menggunakan olahraga pernapasan. Tujuan penelitian ini
untuk Mengetahui efektifitas olahraga pernapasan terhadap gejala asma pada pemain futsal saat
cooling down di Porprov Manunggal Tuban”.
Metode penelitian yang digunakan adalah pra eksperimental, dengan rancangan one group pre post
test design. Sampel penelitian 19 orang pemain futsal dipilih secara simple random sampling.
Instrumen penelitian SOP olahraga pernapasan dan SOP penggunaan peakflow meter.
Data dianalisis dengan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon diperoleh hasil p value=0,001 pada
α=0,05 (p<0,05) berarti H1 diterima dapat disimpulkan ada pengaruh signifikan olahraga pernapasan
terhadap gejala asma pada pemain futsal di Manunggal Tuban. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
perlu dilakukan olahraga pernapasan sebagai salah satu cara untuk mengurangi gejala asma.

Kata kunci: Gejala Asma , Olahraga Pernapasan

1
EFFECTIVENESS OF RESPIRATORY SPORTS AGAINST ASTHMA SYMPTOMS IN
PLAYERS FUTSAL WHILE COOLING DOWN

IN PORPROV MANUNGGAL TUBAN

Ardi Santoso1, Karyo2, Hanim Nur Faizah3


1,2,3
Program Studi Ners STIKES Nahdlatul Ulama Tuban

ABSTRACT

Asthma is a chronic inflammation of the airway caused by airway hyperresponsivity, mucosal


edema and excessive mucus production. This inflammation usually recurs with signs in asthma
episodes such as coughing, full chest, wheezing and dyspnea (Smeltzer, 2012). Asthma can be
overcome by non-pharmacological therapy using breathing exercises. The purpose of this study was
to determine the effectiveness of respiratory exercise on asthma symptoms in futsal players when
cooling in Porprov Manunggal Tuban ".
The research method used was pre-experimental, by designing a group of pre-post test design. The
research sample of 19 futsal players was chosen randomly. Respiratory sports SOP research tool and
SOP use peakflow meter.
Data were analyzed by statistical tests using the Wilcoxon test, the results obtained p value =
0.001 at α = 0.05 (p <0.05) means H1 is accepted undeniably which means breathing exercise against
asthma in futsal players in Manunggal Tuban. Based on the results of this study breathing exercise is
needed as a way to reduce the fact of asthma.

Keywords: asthma symptom, breathing exercise

Pendahuluan tubuh. Hal yang penting untuk perlu


Asma merupakan inflamasi kronik diperhatikan dalam merencanakan
pada jalan napas yang disebabkan oleh kegiatan berolahraga adalah
setidaknya memenuhi 4 kriteria, yaitu
hiperresponsivitas jalan napas, edema
frekuensi berolahraga, intesitas atau
mukosa dan produksi mucus berlebih. beratnya latihan, jenis kegiatan
Inflamasi ini biasanya kambuh dengan olahraga, dan lama waktu berolahraga
tanda pada episode asma seperti batuk, (Muliadin (2009) dalam Zulkarnain,
dada sesak, wheezing dan dyspnea 2017). Namun berbeda dengan pemain
(Smeltzer, 2012). futsal atau sepakbola yang harus
Futsal atau sepakbola salah satu melakukan latihan yang sering yang
jenis olahraga yang dapat menjadi bisa melebihi frekuensi dan lama
pilihan untuk memelihara kebugaran waktu olahraga. WHO dalam buku

2
panduan mengenai Global pneumonia, jamur seperti hitoplasma
Recommendation on Physical Activity capsulatum, aspirasi seperti makanan
for Health menganjurkan melakukan cairan amnion dan benda asing, faktor
olahraga minimal 150 menit saja
selanjutnya yaitu pneumonia
perminggu atau setara dengan 5 kali
dalam seminggu dengan durasi 30 hipostatik dan syndrome loevfler
menit (http://hellosehat.com/hidup- (Nanda nic-noc, 2015). Gejala asma
sehat/kebugaran/berapa-kali yang biasa terjadi pada pemain
olahraga/amp/ diakses tanggal 21 Juni sepakbola atau futsal yaitu batuk
2019) sedangkan pada pemain futsal keras, suara mengi, sulit bernapas, dan
PORPROV Tuban melakukan latihan dada sesak.
selama 3 kali dengan durasi 120 menit
Apabila faktor-faktor tersebut tidak
dalam 1 kali pertemuan.
Data National Health Interview segera diatasi dengan baik maka akan
Survey (NHIS) tahun 2013 menimbulkan penyakit asma yang
menunjukkan sebanyak 7,5 juta warga dapat mempengaruhi ketidakefektifan
Amerika yang terdiagnosa asma. Data gejala asma. Adapun akibat yang akan
di Indonesia, berdasarkan data dari terjadi jika asma tidak di cepat tangani
RISKEDAS tahun 2018, didapatkan yaitu bisa menyebabkan tidak bebas
hasil bahwa angka kejadian asma di
beraktivitas, mengalami gangguan
Daerah Istimewa Yogyakarta 4,5 %,
Kaltim 4,4 %, Bali 4,4 % dan Jatim tidur, timbul masalah psikologi,
2,2 % dimana angka kejadian asma membutuhkan biaya pengobatan yang
lebih sering terjadi pada Laki-laki lebih banyak, dan komplikasi pada
dengan presentase 2,5% dan 2% lebih saluran pernapasan (Hallo-sehat,
tinggi dibandingkan perempuan. 2018).
Survei awal yang dilakukan pada Penanganan yang bisa dilakukan
Tanggal 10 Februari 2019 pada tim
yaitu dengan menggunakan tekhnik
PORPROV (Pekan Olahraga Provinsi)
didapatkan 5 orang dengan gangguan farmakologi dan non farmakologi.
pernapasan dengan nilai RR Penanganan non farmakologi meliputi
(Respiratory Rate) 3 diantaranya tabung dan regulator oksigen, tabung
sebesar 28x/menit , dan 2 diantaranya oksigen portable, oxygen concetrator,
sebesar 27x/menit disertai dengan oximeter, nebulizer, CPAP, air
wheezing. Dan juga fenomena yang
cleaner, aspirator atau suction
ditemukan pada pemain futsal
biasanya setelah melakukan machine selain itu ada cara non
pertandingan atau latihan biasanya farmakologi diantaranya latihan atau
hanya melakukan pendinginan, yang olahraga pernapasan, yoga, berenang,
bertujuan untuk mengembalikan dan sering cek fungsi paru dengan peak
menstabilkan tubuh dan pola napas flow meter, dan pola makan sehat.
agar stabil kembali Intervensi yang dapat dilakukan untuk
Faktor-faktor yang menyebabkan
meningkatkan efektivitas gejala asma
asma adalah bakteri seperti diplococus
dapat dilakukan melalui olahraga
pneunomia, virus seperti adenu virus
pernapasan.
dan influenza, mycoplasma

3
Olahraga pernapasan adalah terapi informasi khususnya dalam bidang
pernapasan yang digunakan pada ilmu keperawatan medikal bedah
penderita asma yang dilakukan (KMB) tentang manfaat penggunaan
alternatif non-farmakolgis berupa
dengan latihan pernapasan duduk yang
terapi olahraga pernapasan sebagai
merupakan pengambilan posisi dengan salah satu terapi yang dapat digunakan
tenang agar mencapai ketenangan untuk pilihan alternatif mengurangi
yang mendalam untuk memacu otak peningkatan pernapasan.
menjalankan fungsi secara maksimal
karena otak merupakan komando. Tinjauan Teori
Olahraga pernapasan bermanfaat Asma adalah suatu penyakit kronis
untuk mengurangi gejala asma secara saluran napas yang membuat
casuative yaitu dengan memperbaiki penderitanya sulit bernapas. Penyakit
sistem imunitas yang bekerja tidak asma mengganggu saluran napas yang
seimbang dalam tubuh sebagai menyebabkan otot saluran napas
penyebab utama munculnya reaksi berkontraksi, menyempit dan menjadi
hipersensitivitas (Siswantoyo,2007). meradang atau memproduksi lendir.
Intensitas dalam olahraga pernapasan Olahraga merupakan sebuah
ini berdurasi 5 sampai 15 menit latihan kegiatan yang melibatkan gerakan
pernapasan ini bisa tergantung anggota tubuh atau aktivitas fisik yang
kebutuhan pasiennya bisa lebih cepat melibatkan aktivitas otot secara
atau bisa lebih lama sesuai durasi. berulang dalam waktu
Tujuan umum dalam penelitian ini tertentu. Kontraksi otot
adalah untuk mengetahui efektifitas mengakibatkan kebutuhan oksigen
olahraga pernapasan terhadap gejala meningkat sehingga terjadi
asma pada pemain futsal saat cooling peningkatan aktivitas pernapasan.
down di Porprov Manunggal Tuban”. Selain itu, manusia adalah mahluk
Sedangkan tujuan khususnya yaitu yang membutuhkan oksigen untuk
Mengidentifikasi gejala asma sebelum sistem metabolismenya.
dilakukan olahraga pernapasan pada Serangan asma adalah episode
pemain futsal saat cooling down di dimana otot yang mengelilingi saluran
porprov manunggal Tuban.
udara dipicu untuk mengencang.
Mengidentifikasi gejala asma sesudah
dilakukan olahraga pernapasan pada Pengencangan otot napas ini disebut
pemain futsal saat cooling down di bronkospasme. Selama serangan itu,
porprov manunggal Tuban. lapisan saluran udara menjadi bengkak
Menganalisis efektifitas olahraga atau meradang dan sel-sel yang
pernapasan terhadap gejala asma pada melapisi saluran udara menghasilkan
pemain futsal saat cooling down di
lebih banyak lendir lebih dari
Porprov Manunggal Tuban.
Hasil dari penelitian ini biasanya.
diharapkan dapat memberikan Olahraga yang dianjurkan untuk
pengembangan dan masukan atau penderita asma merupakan olahraga

4
ringan dan sederhana, artinya olahraga Secara umum, memperkuat otot
yang disesuaikan dengan kemampuan pernapasan yaitu otot diafragma dan
penderita asma, latihan fisik mengatur irama pernapasan sehingga
merupakan salah satunya (Ram, dapat meningkatkan fungsi paru (Ram,
Robinson, Black, Picot, 2005). Latihan Robinson, Black, Picot, 2005).
ini telah dirancang untuk penderita Berdasarkan penelitian yang dilakukan
asma dengan tujuan meningkatkan oleh Siswantoyo (2007), olahraga
kebugaran fisik, koordinasi pernapasan dapat meningkatkan IgG
neuromuscular dengan meningkatkan yang sangat penting dalam
kekuatan otot pernapasan dan pengendalian hipersensitivitas asma.
kepercayaan diri (Ram, Robinson, Penatalaksanaan olahraga pernapasan
Black, Picot, 2005). Latihan fisik yaitu dengan Memberikan Latihan
mempunyai banyak jenis, salah Tehnik pernapasan sederhana dengan
satunya adalah senam pernapasan mengembangkan perut pada saat
(olahraga pernapasan) (Suyoko, 1992). menarik napas dalam, dan
Namun olahraga pernapasan ini mengempiskan perut pada saat
tidak khusus dirancang untuk membuang napas. Pernapasan melalui
penderita asma, karena olahraga hidung dan biarkan dada mengikuti
pernapasan ini dapat bermanfaat untuk
gerakan perut. Artinya, gerakan perut
berbagai penyakit (Maryanto, 2008).
Olahraga pernapasan mempunyai aktif, dan gerakan dada pasif. Hindari
manfaat untuk meningkatkan kekuatan ketegangan di seluruh tubuh, terutama
tubuh. di bagian leher, dada, dan perut.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian pra-
eksperimental dengan jenis one-group
Pre-post test Design (Nursalam,
2017). Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 19 orang pemain futsal
yang mengalami gejala asma.
Penyeleksian sampel dilakukan
berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi yang dikelompokkan dengan
menggunakan probability sampling
dengan tehnik simple random
sampling.
Penelitian ini dilaksanakan di
PORPROV Manunggal Tuban.

5
Pemberian olahraga pernapasan Tabel 2 Distribusi Responden
dilakukan oleh peneliti sendiri, dan Berdasarkan Gejala
pengukuran gejala asma dilakukan dua Asma pada Pemain
kali, yaitu sebelum intervensi dan Futsal Saat Cooling
setelah intervensi. Instrument untuk Down di Porprov
mengukur skala nyeri yang digunakan Manunggal Tuban
yaitu SOP olahraga pernapasan dan Sebelum diberikan
SOP peakflow meter. Olahraga Pernapasan
Tehnik analisa data yang digunakan pada Tahun 2019
dalam penelitian ini adalah statistik
No Pendidikan F Persentase
nonparametrik Wilcoxon Sign Rank
Test. 1 Asma berat 2 10,5%

Hasil 2 Asma
17 89,5%
sedang
Karakteristik Responden
Tabel 1 Distribusi Responden 3 Asma ringan 0 0%
Berdasarkan Umur di
PORPROV Manunggal Jumlah 19 100%
Tuban Tahun 2019 Hasil dari tabel 2 dapat diketahui
No Umur F Persentase
bahwa dari dari 19 (100%) responden
sebelum diberikan olahraga
1 17 1 pernapasan, hampir seluruhnya yaitu
5,3%
Tahun 17 (89,5%) responden mengalami
2 18 0 asma sedang, sebagian kecil
0% mengalami asma berat sebanyak 2
Tahun
responden (10,5%).
3 19 3
15,8%
Tahun
Tabel 3 Distribusi Responden
4 20 8 Berdasarkan Gejala
42,1%
Tahun Asma pada Pemain
5 21 7 Futsal saat cooling
36,8% Down di Porprov
Tahun
Manunggal Tuban
Jumlah 19 100%
Setelah Diberikan
Hasil dari tabel 1 dapat diketahui Olahraga Pernapasan
bahwa dari 19 (100%) responden, pada Tahun 2019.
hampir setengahnya yaitu 8 (42,1%) N Lama Kerja F Persentase
responden berumur 20 tahun. o

1 Asma berat 0 0%
Hasil Analisis

6
2 Asma sedang 10 52,6% sebagian besar yaitu 10 (52,6%)
responden mengalami asma sedang
3 Asma ringan 9 47,4% dan 9 (47,4%) responden mengalami
Jumlah 19 100% penurunan menjadi asma ringan.
Analisis data yang digunakan pada
Hasil dari tabel 3 dapat diketahui penelitian ini adalah uji wilcoxon. Uji
bahwa dari 19 (100%) responden dua sampel berpasangan uji wilcoxon
setelah diberikan olahraga pernapasan, pada statistik nonparametrik
sebagian besar yaitu 10 (52,6%) mempunyai tujuan yang sama dengan
responden sudah mengalami asma uji t pada statistik parametrik, yakni
sedang, sebagian responden ingin mengetahui apakah dua buah
mengalami asma ringan sebanyal 9 sampel yang berpasangan berasal dari
responden (47,4%). populasi yang sama. ‘Berpasangan’
atau independen berarti dua sampel
Tabel 4 Tabel Silang Pengaruh tersebut bergantung satu dengan yang
efektifitas olahraga lain (Sopiyudin, 2013).
pernapasan tehadap Data yang diperoleh dengan cara
gejala sma pada pemain menggunakan Peakflow meter.
futsal di Porprov kemudian dilakukan editing dengan
Manunggal Tuban Tahun cara menyeleksi data yang masuk dari
2019 pengumpulan serta melakukan
Post Test
pemeriksaan terhadap jawaban yang
Gejala Tot
Asma al telah diberikan, dan memastikan tidak
Ring Sed Berat ada yang tidak terukur dengan
an ang peakflow meter variabel sesuai dengan
Pre Ring 0 0 0 0 yang tercantum dalam definisi
Test an
operasional. Selanjutnya ditabulasi
Seda 8 9 0 17
ng kedalam tabel yang kemudian
Bera 1 1 0 2 dianalisis dengan uji wilcoxon
t menggunakan SPSS dengan tingkat
9 10 0 19 kemaknaan α = 0,05 diperoleh nilai
Jumlah Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,001 dimana
ρ Z= = 0,001 α= 0,001 ≤ 0,05, maka H1 diterima H0
-3,3 0,0 ditolak sehingga dapat disimpulkan
17 5 bahwa terdapat Efektifitas sesudah
Hasil dari tabel 5.4 dapat diketahui
Olahraga Pernapasan Terhadap
bahwa dari 19 (100%) responden pada
Gejala Asma pada Pemain Futsal saat
saat pre test, hampir seluruhnya
Cooling Down di Porprov Manunggal
mengalami gejala asma yaitu 17
Tuban.
(89,5%) responden mengalami asma
sedang. Responden pada saat post test

7
Pembahasan mengetahui hasil gejala asma yang
diderita oleh pemain futsal, sehingga
Hasil analisa data yang digunakan dapat langsung mengtahui melalui alat
pada penelitian ini adalah uji wilcoxon tersebut dengan cara ditiup setelah itu
menggunakan SPSS dengan tingkat akan menujukan hasil yang bisa
kemaknaan α = 0,05 diperoleh nilai disimpulkan apakah pemain futsal
Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,001 dimana mempunyai gejala asma dalam
0,001 ≤ 0,05, maka H1 diterima H0 kategori apa.
ditolak, sehingga dapat disimpulkan Pemain futsal pada penelitian ini
bahwa terdapat pengaruh Pengaruh diberikan perlakuan berupa terapi
efektifitas olahraga pernapasan olahraga pernapasan. Penurunan gejala
tehadap gejala sma pada pemain asma terjadi pada sebagian besar
futsal di Porprov Manunggal Tuban pemain futsal. Faktor umur dimana
Tahun 2019. sebagian besar pemain futsal yaitu
Hasil analisa dan interpretasi data dengan umur 18-21 tahun, Futsal atau
yang diperoleh dari 19 orang pemain sepakbola salah satu jenis olahraga
futsal dapat diketahui bahwa pemain yang dapat menjadi pilihan untuk
futsal sebagian besar masih memelihara kebugaran tubuh, jika
mengalami asma sedang dan melakukan olahraga ini melebihin
mengalami penurunan menjadi asma batas yang ditentukan dengan
ringan. Adanya perubahan yang intensitas latihan yang berat dan
signifikan tersebut ditunjukkan dengan berlebihan. Maka bisa menyebabkan
hasil peakflow meter sebelum kelelahan sehingga dari kelelahan itu
diberikan perlakuan mempunayai hasil tadi bisa menimbulkan Gejala asma.
290 menjadi 350 hal ini menunjukkan Maka dari itu, hal penting yang perlu
terjadi perningkatan yang signifikan diperhatikan dalam merencanakan
karena semakin besar hasil dari alat kegiatan berolahraga adalah
tersebut berarti menunjukkan gejala setidaknya memenuhi 4 kriteria, yaitu
asma tersebut semakin ringan atau frekuensi berolahraga, intesitas atau
turun. Adapun hasil dari pengukuran beratnya latihan, jenis kegiatan
pre dan post gejala asma pada pemain olahraga, dan lama waktu berolahraga
futsal menggunakan alat peakflow (Muliadin (2009) dalam Zulkarnain,
meter untuk menunjukan hasil 2017).
pengukuran. Dalam alat ini sendiri Hasil penelitian ini membuktikan
sudah tertera angka dan warna yang ada pengaruh yang signifikan olahraga
bagaimana dari angka dan warna pernapasan terhadap gejala asma pada
tersebut menujukan hasil tes yang pemain futsal porprov di Manunggal
telah dilakukan menggunakan alat Tuban.
tersebut, sehingga dengan Keberhasilan terapi yang dilakukan
menggunakan alat ini dapat karena penerapan pemberian olahraga

8
pernapasan berjalan dengan baik dan 1. Gejala Asma pada
dilakukan sesuai dengan prosedur Pemain Futsal saat cooling
pelaksanaan terapi. Keberhasilan juga Down di Porprov Manunggal
didukung oleh sikap kooperatif Tuban Sebelum Diberikan
pemain futsal yang baik saat diterapi. Olahraga Pernapasan pada
Keberhasilan penerapan terapi Tahun 2019. sebagian besar
olahraga pernapasan dapat dalam kategori asma sedang.
memberikan dampak positif terhadap 2. Gejala Asma pada
penurunan gejala asma pada pemain Pemain Futsal saat cooling
futsal porprov di Manunggal Tuban. Down di Porprov Manunggal
Hasil penelitian ini didukung dari Tuban Setelah Diberikan
penelitian sebelumnya yang dilakukan Olahraga Pernapasan pada
oleh Penelitian oleh Mardhiah Tahun 2019. sebagian besar
(2009) menyebutkan ada perbedaan dalam kategori asma sedang dan
gejala asma sebelum dan sesudah ada yang berat, secara
pemberian terapi olahraga pernapasan keseluruhan setelah diberikan
dengan p value = 0,005 (α = 0,05) terapi olahraga pernapasan
pada penderita asma di lembaga seni menjadi asma sedang dan tidak
pernapasan satria nusantara cabang ada lagi asma yang berat.
Medan. Kesamaan hasil penelitian ini 3. Terdapat pengaruh
dengan penelitian sebelumnya yang bermakna pemberian
memberikan gambaran efektivitas olahraga pernapasan terhadap
metode pemberian terapi olahraga Gejala Asma pada Pemain
pernapasan dalam menurunkan gejala Futsal saat cooling Down di
asma. Porprov Manunggal Tuban
Hasil penelitian menyimpulkan Sebelum Diberikan Olahraga
bahwa olahraga pernapasan efektif Pernapasan pada Tahun 2019.
digunakan untuk menurunkan gejala Hasil analisa data yang
asma pada pemain futsal di digunakan pada penelitian ini
Manunggal Futsal Tuban. Sehingga adalah uji wilcoxon diperoleh
terapi olahraga pernapasan dapat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) =
dijadikan sebagai alternatif terapi non- 0,001 dimana 0,001≤0,05, maka
farmakologis dirumah yang digunakan H1 diterima H0 ditolak.
masyarakat dalam penanganan gejala
asma selain dengan obat farmakologis. Saran

Saran yang diberikan adalah sebagai


Kesimpulan berikut :
1. Saran teoritis
Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa :

9
Diharapkan hasil penelitian ini melakukan olahraga.
dapat dipergunakan sebagai sehingga dapat menerapkan
informasi ilmu pengetahuan terapi yang sudah diberikan
khususnya ilmu keperawatan oleh peneliti secara mandiri .
medikal bedah dan metode
riset yang berkaitan dengan Daftar Pustaka
Gejala Asma. Amin H., N., Hardhi K., 2015.
2. Saran praktis Aplikasi Asuhan Keperawatan
1) Hasil penelitian ini Berdasarkan Diagnosa Medis
dapat dijadikan untuk dan Nanda Nic-Noc Edisi
pengembangan pembelajaran Revisi Jilid 1. Jogjakarta:
mengenai intervensi non- Media Action Publishing
farmakologis. Bagi institusi Asma Wikipedia. 2003. Diambil Pada
pendidikan agar terus dapat tanggal 25 maret 2019
memperbanyak sumber
Camalia., S., Dkk. Peningkatan
bacaan baik buku, jurnal,
Kekuatan Otot Pernapasan
maupun literatur lainnya
mengenai keperawatan dan Fungsi Paru Melalui
khususnya yang Senam Asma Pada Pasien
berhubungan dengan Asma. Jurnal Keperawatan
penggunaan dan manfaat Indonesia, Volume 14, No. 2,
pemberian Olahraga Juli 2011; hal 101-106
Pernapasan. Dahlan, Sopiyudin. 2013. Statistik
2) Bagi peneliti Untuk Kedokteran Dan
selanjutnya dapat membuat Kesehatan. Jakarta: Salemba
modifikasi manfaat terapi Medika.
Olahraga pernapasan yang Denny A., Abdul K., Achmad D.,
tidak hanya digunakan untuk 2007. Latihan Pernapasan
Gejala asma saja, namun Dengan Metode Buteyko
indikator penyakit yang Meningkatkan Nilai Force
lainnya. Expiratory Volume In 1 Second
3) Bagi pemain futsal (%Fev1) Penderita Asma
Dewasa Derajat Persisten
dapat menerapkan terapi
Sedang. Berita Kedokteran
Olahraga pernapasan sebagai Masyarakat, Vol. 23, No. 2
bahan masukan dalam Dokter Asma Sehat. 2016. Diambil
memberikan penanganan pada tanggal 25 maret 2019
secara non-farmakologis Erna M., Lailya H., 2014. Efektivitas
pada gejala asma yang dapat Teknik Pernapasan Papworth
diterapkan sendiri dirumah Terhadap Pengontrolan Asma di
saat setelah melakukan
aktifitas berlebih dan setelah

10
Balai Kesehatan Paru Journal of Physical Education,
Masyarakat semarang. Sport, Health and Recreation 4.
Irvan B., Hermansyah,., Septyanti., Nursalam. 2016. Metodologi
2014. Perbedaan kontrol Asma Penelitian Ilmu Keperawatan:
Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pendekatan Praktis. Edisi 4.
Teknik Pernapasan Papworth. Jakarta: Salemba Medika.
Jurnal Media Kesehatan, Volume Padamu Latihan Pernafasan. 2017.
8 Nomor 2, Agustus 2014, hlm Diambil pada tanggal 25 maret
100-204 2019
Kurnia DA., 2016. Jurnal Pendidikan Patofisiologi Asma Gerry. 2012.
Jasmani Kesehatan dan Diambil Pada tanggal 25 maret
Rekreasi(Penjaskesrek) Volume 2019
3, Nomor 2. Ram, F., S., F., Robinson, S., M.,
Mardiah., Ikhsanuddin AH., 2009. Black, P., N., Picot, J., 2005.
Efektifitas Olahraga Pernapasan Physical Trainning For Asthma.
Terhadap Penurunan Gejala Sarijo., Said J., 2015. Meningkatkan
Asma pada Penderita Asma di Kapasitas Vital Paru Lansia
Lembaga Seni Pernapasan Satria Dengan Latihan Jurus Seni
Nusantara Cabang Medan. Idea Pernapasan. Journal of Sport
Noursing Journal. Volume. 2 Sciences and Fitness 4.
Nomer 3 Sigit., N., 2009. Terapi Pernapasan
Mary, D., Jackson, D., & Keogh, J. Pada Penderita Asma.
2014. Keperawatan Medikal MEDIKORA Vol. V. No: 71-91
Bedah. Yogyakarta: Rapha Siswantoyo., 2007. Pengaruh Olahraga
Publishing. Pernapasan Satria Nusantara
Maryanto., 2008. Manfaat Pengolahan Tingkat Pradasar-Dasar
Pernapasan Satria Nusantara Terhadap Modulasi Imunitas.
Dalam Rangka Meningkatkan Sitti N., N., Ambrosius P., Irma R.,
Kualitas Sumber Daya Manusia D., 2014. Efektivitas Latihan
Seutuhnya. Incentive Spirometry dengan
Ni Putu W., P., S., 2013. Asma: Latihan PernapasanDiafragma
Hubungan Antara Faktor Risiko, terhadap Fungsi Paru, Kapasitas
Perilaku Pencegahan, dan Fungsional, dan Kualitas Hidup
Tingkat Pengendalian Penyakit. Penderita Asma Bronkial Alergi.
Jurnal Ners LENTERA,
MKB, Volume 46 No. 1.
September 2013, vol.1, hal. 30-
41 Smeltzer, Brenda, G., & Bare. 2013.
Nafis A., k., Tri R., Mohamad A., Buku Ajar Keperawatan Medikal
2012. Korelasi Denyut Nadi Bedah Brunner & Suddarth.
Istirahat dan kapasitas Vital Paru Edisi 8. Jakarta: EGC.
Terhadap Kapasitas Aerobik.

11
Tintin S., Sriyono., Iwan W.,S., 2008.
Active Cycle Of Breathing
Menurunkan Keluhan Sesak
Napas Penderita Tuberkulosis
Paru. Jurnal Ners Vol.3 No.1April
2008 : 21-25
Wara Kushartanti. 2002. Olahraga
Terapi Yogyakarta: Fakultas
Ilmu Keolahragaan UNY

12

Anda mungkin juga menyukai