id 1
Referat
Abstrak
Exercise Induced Asthma (EIA; juga disebut Exercise-Induced Bronchoconstriction)
memiliki gejala pernapasan diantaranya sesak napas, berat dada, dan batuk saat latihan fisik.
Gejala-gejala ini biasanya mulai timbul kurang dari 5 menit setelah latihan fisik berakhir dan
berlangsung hingga 1 jam. Mekanisme EIA tidak diketahui secara pasti tetapi diperkirakan
berkaitan dengan peningkatan volume udara sejuk dan kering yang dihirup dengan latihan fisik.
Setelah terjadinya pandemi, orang-orang berusaha meningkatkan sistem imun salah satunya
dengan latihan fisik. Latihan fisik telah terbukti tidak hanya mengurangi peradangan dan respon
saluran napas pada penderita asma, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup, kinerja atletik, dan
fungsi paru.
Abstract
Exercise Induced Asthma (EIA; also called Exercise-Induced Bronchoconstriction) has
respiratory symptoms including shortness of breath, chest tightness, and coughing during
exercise. These symptoms usually begin less than 5 minutes after exercise ends and last up to 1
hour. The mechanism of EIA is not known with certainty but is thought to be related to the rapid
increase in the volume of cool and dry air inhaled with physical exercise. After the pandemic,
people tried to boost their immune system, one of which was physical exercise. Physical exercise
has been shown to not only reduce inflammation and airway responsiveness in people with
asthma, but also to improve quality of life, athletic performance, and lung function.
makrofag, dan sel mast.1 definisi terbaru latihan fisik dengan bola, dan latihan
mana aerobik.2,3
Inflamasi dapat timbul setelah pajanan Setelah terjadinya pandemi, orang-orang
terhadap alergen dan obstruksi terjadi karena berusaha meningkatkan sistem imun salah
otot polos bronkus yang mengalami satunya dengan latihan fisik, namun, ada
konstriksi, edema, remodeling dan kontradiksi antara latihan sebagai pemicu
peningkatan produksi mukus. Obstruksi asma dan latihan fisik yang membantu
saluran nafas bersifat reversibel baik secara kebugaran fisik. Berdasarkan kejadian asma
spontan maupun dengan pengobatan.2 Faktor- yang dipengaruhi oleh latihan fisik yang
faktor yang memicu asma diantaranya infeksi dikemukan, penulis tertarik untuk membahas
saluran napas atas, alergen, lingkungan, mengenai patogenesis, dan patofisiologi EIA.
emosi, obat/pengawet, stimulus pekerjaan
dan latihan fisik. EXERCISE INDUCED ASTHMA
Exercise-Induced Asthma (EIA) dikenal Definisi
juga sebagai Exercise-Induced Broncho- Exercise Induced Asthma merupakan
constriction (EIB) merupakan suatu keadaan penyempitan saluran napas akut yang terjadi
penyempitan saluran nafas yang terjadi setelah aktivitas berat.4 Bronkokonstriksi
setelah aktivitas fisik. Prevalensi EIA tidak yang diinduksi latihan fisik adalah
ketahui dengan pasti, tetapi diketahui sebagai penyempitan jalan napas yang terjadi selama
salah satu pencetus serangan asma yaitu latihan fisik dan dialami sebagian besar
latihan fisik dan bisa juga terjadi pada orang dengan asma, tetapi dapat juga dialami
individu yang tidak ada riwayat asma. 3 oleh orang tanpa riwayat asma.5,6 Tahun
Pengurangan latihan fisik adalah hal yang 2007, laporan kelompok kerja dari American
wajar pada individu asma, disebabkan oleh Academy of Allergy, Asthma & Immunology
adanya obstruksi saluran nafas dan (AAAAI)) menyebut EIA sebagai kondisi di
meningkatnya sensitivitas terhadap berbagai mana olahraga menginduksi gejala asma
rangsangan termasuk latihan fisik.2,3 pada pasien yang telah menderita asma.
Latihan fisik perlu dan berguna bagi Bronkospasme yang diinduksi sebagai
individu asma karena dapat mengurangi obstruksi jalan napas yang terjadi terkait
sesak nafas, memperbaiki kapasitas fisik, dan dengan olahraga, terlepas dari adanya asma.
memperbaiki kesulitan bernafas terkait Tahun 2010, AAAAI dan American College
aktivitas fisik. Latihan fisik sebaiknya of Allergy, Asthma, and Immunology
meliputi latihan fleksibilitas dan latihan melaporkan bahwa EIA tidak lagi menjadi
ketahanan. Aktivitas yang baik dan istilah yang disukai, karena itu mungkin
dianjurkan adalah berenang, jalan, bersepeda, salah menyiratkan bahwa olahraga
aktivitas, dan intensitas latihan. Contohnya mengarah pada aktivasi seluler oleh leukosit
saat berlari menimbulkan lebih banyak gejala masih belum sepenuhnya dipahami.2
dibandingkan berjalan atau jogging. Asma berkaitan latihan fisik ini terdapat
Gejalanya lebih sering timbul ketika latihan dua teori yaitu, teori hiperosmolar dan teori
fisik dilakukan pada lingkungan yang dingin airway rewarming. Teori hiperosmolar yaitu
dengan udara kering dibandingkan pada suatu teori dimana saat latihan fisik terjadi
lingkungan yang hangat dengan udara yang peningkatan ventilasi yang mengakibatkan
lembab. Polusi udara juga dapat membran mukosa bronkus kering karena
meningkatkan derajat obstruksi saluran nafas udara yang melewati saluran nafas harus
terkait latihan fisik pada 20% - 50% individu dilembabkan dan akibatnya saluran nafas
dengan asma, obstruksi saluran nafas ini juga kehilangan kelembabannya. Kejadian ini
dapat ditimbul beberapa jam setelah latihan menyebabkan rangsangan hiperosmolar yang
fisik, hal ini disebut sebagai reaksi fase mengaktifkan sel sekitarnya seperti sel mast,
lambat.1 sehingga terjadi bronkokonstriksi.1,10
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Teori airway rewarming adalah suatu teori
subjek yang rentan terhadap EIA mengalami yang menjelaskan saat latihan fisik terjadi
peningkatan kadar oksida nitrat yang peningkatan ventilasi udara yang suhunya
dihembuskan, leukotrien, ekspresi gen sel lebih dingin daripada suhu tubuh. Keadaan
mast, dan pelepasan epitel ke dalam lumen ini yang menyebabkan vasokonstriksi dari
saluran napas, meskipun kejadian yang membran mukosa bronkus. Setelah latihan
memicu sindrom ini tidak sepenuhnya fisik terjadi vasodilatasi dan pembuluh darah
dipahami, jelas bahwa mediator inflamasi, yang mengalami vasodilatasi terisi oleh
termasuk histamin, triptase, dan leukotrien, darah, membengkak dan mengobstruksi
dilepaskan ke saluran udara dari sumber saluran nafas.1,10
seluler di saluran udara, termasuk eosinofil
dan sel mast.2
Aktivasi saraf sensorik mungkin
memainkan peran penting dalam patogenesis
EIA, dan mungkin terlibat dalam pelepasan
lendir ke saluran udara setelah latihan
tantangan. Epitel mungkin memainkan peran
kunci dalam merasakan transfer air dan
panas keluar dari saluran udara bagian
bawah, tetapi cara respons epitel ini Dikutip dari ( )
Patofisiologi
Jurnal Kesehatan Andalas. 2022; 4(1)
http://jurnal.fk.unand.ac.id 5