Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT DHARMA SATYA NUSANTARA TBK DAN


PT. MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION TBK
TAHUN 2017 - 2018

Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan


Dosen Pengampu : Nurhasan Hamidi, S.E., M.Sc., Ak.,CA.

Disusun Oleh :
1. Parikesit Pranagita (KK716045)
2. Sal Sabela Fitria K (K7716060)
3. Vinky Febriyani C P (K7716073)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT DHARMA SATYA NUSANTARA TBK DAN
PT. MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION TBK
TAHUN 2017 - 2018

A. DESKRIPSI PERUSAHAAN
1. Data Umum Perusahaan
Penulis menggunakan dua perusahaan yang berada pada sektor perkebunan, yaitu:
a. Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP)
Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP) didirikan tanggal 13 April 2005 dengan
nama PT JO Perkasa Agro Technologies dan memulai kegiatan komersial pada tahun 2005.
Kantor pusat MAGP beralamat di Panin Tower Lantai 11, Komplek Senayan City, Jalan
Asia Afrika Lot 19, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10270 – Indonesia.
Induk usaha terakhir Multi Agro Gemilang Plantation Tbk adalah PT Santika Griya
Persada, berkedudukan di Jakarta – Indonesia. Pemegang saham yang memiliki 5% atau
lebih saham Multi Agro Gemilang Plantation Tbk adalah PT Santika Griya Persada
(50,00%), PT Bengkayang Nabati Indonesia (16,61%) dan Dana Pensiun Karyawan Panin
Bank (6,67%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MAGP adalah
mengembangkan dan mengoperasikan perkebunan kelapa sawit, pengolahan kelapa sawit
dan perdagangan. Kegiatan usaha MAGP dan anak usahanya (PT Boswa Megapolis, PT
Bumi Orion Sawit Subur dan PT Brent Multidaya) adalah mengembangkan perkebunan
kelapa sawit, menanam (mayoritas penanaman baru dilakukan mulai tahun 2008),
memanen dan memperdagangkan “Tandan Buah Segar”. Pada tanggal 28 Desember 2012,
MAGP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham MAGP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 dengan
nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp110,- per saham
disertai dengan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif sebanyak
400.000.000 dengan pelaksanaan sebesar Rp160,- per saham. Setiap pemegang saham
Waran berhak membeli satu saham perusahaan selama masa pelaksanaan yaitu mulai
tanggal 16 Juli 2013 sampai dengan 15 Juli 2016. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Januari 2013.

b. Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)


Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) didirikan tanggal 29 September 1980 dan
memulai kegiatan komersial pada bulan April 1985. Kantor Pusat DSNG beralamat di
Gedung Sapta Mulia, Jalan Rawa Gelam V Kav. OR 3B, Kawasan Industri Pulo Gadung,
Jakarta 13930 – Indonesia. Sedangkan pabrik berlokasi di Gresik, Surabaya, Lumajang,
Purwokerto, Temanggung, Muara Wahau, dan Nangabulik.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Dharma Satya Nusantara Tbk,
yaitu: PT Triputra Investindo Arya (25,05%), PT Krishna Kapital Investama (14,63%), PT
Mitra Aneka Guna (8,15%), PT Tri Nur Cakrawala (7,20%), Andrianto Oetomo (5,43%)
dan Arianto Oetomo (5,43%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DSNG bergerak di
bidang industri perkayuan terpadu (komersial tahun 1985), industri agro, industri tanaman
perkebunan (komersial tahun 2001) dan pengolahan kelapa sawit (komersial tahun 2002).
Pada tanggal 04 Juni 2013, DSNG memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham DSNG (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 275.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan
harga penawaran Rp1.850,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juni 2013.

c. Data Keuangan
Data Keuangan bersumber dari laporan keuangan yang meliputi:
1) Neraca : Tahun 2017 dan Tahun 2018
2) Laporan Laba Rugi : Tahun 2017 dan Tahun 2018
3) Laporan Perubahan Ekuitas : Tahun 2017 dan Tahun 2018
4) Laporan Arus Kas : Tahun 2017 dan Tahun 2018

B. PEMBAHASAN
1. Langkah-langkah analisis laporan keuangan :
a. Menentukan tujuan analisis
Tujuan melakukan analisis laporan keuangan untuk melihat prospek perusahaan di
masa yang akan datang. Diasumsikan saya adalah calon investor yang hendak menanamkan
modal di salah satu perusahaan pada sektor keuangan, khususnya pada subsektor asuransi.
Perusahaan yang saya pilih untuk dilakukan perbandingan adalah PT Dharma Setya
Nusantara Tbk dan PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk
b. Merumuskan pertanyaan sesuai tujuan analisis
1) Bagaimana konsisi keuangan kedua perusahaan tersebut?
2) Bagaimana kemampuan kedua perusahaan tersebut untuk menghasilkan laba?
3) Bagaimana prospek kedua perusahaan untuk menjalankan kedua operasionalnya di masa
yang akan datang?
c. Identifikasi metode analisis
1) Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan
membandingkan aktiva lancar perusahaan terhadap utang lancarnya (kewajiban
perusahaan).
a) Rasio Lancar
Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar.
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 =
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Tabel 1.1

Tahun MAGP DSNG


2016 0,11 0,89
2017 0,07 1,01
+/- -0,04 0, 12

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Rasio Lancar Multi Agro Gemilang
Plantation (MAGP) dari tahun 2016-2017 mengalami penurunan sebesar 0,04. Pada
tahun 2016, 1 perbandingan utang lancar mampu dijamin oleh 0,11 aset lancar.
Namun pada tahun 2017, 1 perbandingan utang lancar hanya mampu dijamin
sebesar 0,07 aset lancar. Hal ini mengindikasikan adanya pengurangan likuiditas di
lingkungan perusahaan MAGP.
Sedangkan rasio lancar pada Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) dari tahun
2016-2017 mengalami peningkatan yang baik sebesar 0,12. Rasio lancar
menganalisis bagaimana asset lancar perusahaan dapat menutupi utang lancar
perusahaan. Pada tahun 2016, 1 perbandingan utang lancar mampu dijamin oleh
0,89 aset lancar. Ini menunjukan bahwa perusahaan tidak liquid hal ini dikarenakan
bahwa asset lancar tidak dapat sepenuhnya dapat menutupi utang lancar suatu
perusahaan. Tetapi terjadi kenaikan pada tahun 2017 yaitu mencapai 1,01 yang
berarti bahwa 1 utang lancar dapat dijamin oleh 1,01 aset tetap. Hal tersebut
menunjukan bahwa likuiditas pada Dharma Satya Nusantara Tbk adalah baik.
b) Rasio Quick
Rasio quick adalah sebuah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
suatu perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar untuk menutupi utang
lancarnya. Yang termasuk ke dalam rasio lancar adalah aktiva lancar yang dapat
dengan cepat diubah dalam bentuk kas, termasuk di dalamnya akun kas, surat-surat
berharga, piutang dagang, beban dibayar di muka, dan pendapatan yang masih
harus diterima.
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑞𝑢𝑖𝑐𝑘 =
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Tabel 1.2

Tahun MAGP DSNG


2016 0,08 0,55
2017 0,06 0,67
+/- -0,02 0,12

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa rasio cepat Multi Agro Gemilang
Plantation mengalami penurunan yaitu sebesar 0,02. Penurunan tersebut bisa
disebabkan karena penjualan surat-surat berharga. Angka diatas bisa
diinterpretasikan bahwa 1 utang lancar dapat dijamin oleh 0,08 aset lancar diluar
persediaan. Sedangkan di tahun 2017 menunjukan bahwa 1 utang lancar dapat
dijamin oleh 0.06 aset lancar diluar persediaan. Hal tersebut menunjukan bahwa
perusahaan mengalami tingkat likuiditas yang kurang baik.

Sedangkan rasio cepat pada Dharma Setya Nusantara Tbk mengalami kenaikan
sebesar 0,12. Pada rasio ini membandingkan bagaimana asset lancar dikurangi
dengan persediaan dapat menjamin utang lancar suatu perusahaan. Adanya
pengurangan persediaan pada asset lancar dikarenakan persediaan merupakan akun
yang tidak liquid, karena persediaan sering mengalami fluktuasi harga dan juga
menimbulkan kerugian apabila mengalami likuiditas. Pada DSNG mengalami
kenaikan di tahun 2017 menjadi 0,67 sehingga mengindikasikan bahwa 1 utang
lancar dapat dijamin oleh 0,67 aset lancar diluar persediaan. Meskipun belum
sepenuhnya menutupi utang lancar, DSNG dapat dikatakan bahwa tingkat likuiditas
dari perusahaan tersebut baik.

2) Rasio Aktivitas
Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas
aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat
penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang
tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik
ditanamkan pada aktiva lain lebih produktif. Empat rasio aktivitas meliputi :
a) Rata-rata umur piutang
Melihat seberapa lama waktu yang diperlukan untuk melunasi piutang (mengubah
piutang menjadi kas).
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

Tabel 2.1

Tahun MAGP DSNG


2016 6,32 kali 14,09 kali
2017 3,27 kali 15,86 kali
+/- -3,05 kali 1,77 kali

365
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Tabel 2.2

Tahun MAGP DSNG


2016 57,8 hari 25,9 hari
2017 111,62 hari 23 hari
+/- 53,82 hari -2,9 hari

Berdasarkan Tabel 2.1 dan tabel 2.2 menunjukan bahwa pada Multi Agro Gemilang
Plantation Tbk (MAGP) di tahun 2016, piutang dalam setahun berputar selama 6,32
kali serta diperlukan waktu 57,8 hari untuk piutang berubah menjadi kas. Sementara
di tahun 2017, piutang berputar selama 3,27 kali dan diperlukan waktu 111,62 hari
untuk piutang berubah menjadi kas. Angka rata-rata piutang dari tahun 2016 hingga
2017 mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasi bahwa kemungkinan tidak
kembalinya piutang yang lebih tinggi sehingga menyebabkan kerugian bagi
perusahaan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada Multi Agro Gemilang Plantation
Tbk (MAGP), perputaran piutang yang terjadi kurang baik.
Sementara pada Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), menunjukan bahwa
ditahun 2016 piutang dalam setahun dapat berputar selama 14,09 kali serta
diperlukan waktu 25,9 hari untuk piutang berubah menjadi kas. Sementara di tahun
2017, piutang berputar selama 15,86 kali dan diperlukan waktu 23 hari untuk
piutang berubah menjadi kas. Angka rata-rata piutang dari tahun 2016 hingga 2017
mengalami penurunan yang mengindikasi bahwa kebijakan piutang yang
diterapkan terlalu ketat sehingga besar kemungkinan bahwa setiap piutang bisa
tertagih yang berdampak pada penambahan kas. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
perputaran piutang pada Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) terbilang cukup
baik.
b) Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan
berputar dalam satu tahun dan menandakan efektivitas manajemen persediaan.
Sebaliknya perputaran persediaan yang rendah menandakan tanda-tanda mis-
manajemen seperti kurangnya pengendalian persediaan yang efektif.

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛


𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

Tabel 2.3

Tahun MAGP DSNG


2016 7,72 kali 4,33 kali
2017 24,12 kali 5,84 kali
+/- 16,4 1,51

365
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

Tabel 2.4

Tahun MAGP DSNG


2016 57,30 hari 84,29 hari
2017 15,13 hari 62,48 hari
+/- -42,17 hari -21,81 hari

Berdasarkan tabel 2.3 dan tabel 2.4 menunjukan bahwa pada Multi Agro Gemilang
Plantation Tbk (MAGP) di tahun 2016, telah terjadi 7,72 kali pembelian persediaan
dan rata-rata persediaan tersimpan didalam gudang selama 57,30 hari. Dan di tahun
2017, meningkat hingga 24,12 kali dan rata-rata persediaan tersimpan didalam
gudang selama 15,13 hari. Hal ini mengindikasi bahwa perusahaan lebih banyak
melakukan pembelian di tahun 2017 yaitu mencapai 24,12 kali serta rata-rata
persediaan yang tersimpan didalam gudang menurun dr 57,30 hari hingga 15,13
hari. Artinya perusahaan melakukan peningkatan kinerja sehingga persediaan
barang yang tersimpan didalam gudang tidak terlalu lama.
Sementara pada Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), menunjukan bahwa di
tahun 2016 telah terjadi 4,33 kali pembelian persediaan dan rata-rata persediaan
tersimpan didalam gudang selama 84,29 hari. Sementara di tahun 2017,
menunjukan bahwa telah terjadi pembelian persediaan hingga 5,84 kali dan rata-
rata persediaan tersimpan didalam gudang selama 62,48 hari. Hal ini mengindikasi
bahwa perusahaan lebih banyak melakukan pembelian di tahun 2017 yaitu
mencapai 5,84 kali. Pembelian persedian yang baik adalah jika disesuaikan dengan
penjualan yang terjadi dan penjualan dapat meningkat dengan melakukan hal-hal
yang menyebabkan koefision pada biaya. Serta rata-rata persediaan yang tersimpan
digudang dapat turun dr 84,29 hari hingga 62,48 hari persediaan yang tersimpan
didalam gudang dapat terjual.
c) Perputaran Aset Tetap
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan
berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rasio ini memperlihatkan
sejauh mana efektifitas perusahaan menggunakan aktiva tetapnya.

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 =
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
Tabel 2.5

Tahun MAGP DSNG


2016 0,02 kali dalam setahun 0,60 kali dalam setahun
2017 0,07 kali dalam setahun 0,78 kali dalam setahun
+/- 0,05 kali dalam setahun 0,18 kali dalam setahun

Berdasarkan tabel 2.5 menunjukan bahwa pada Multi Agro Gemilang Plantation
Tbk (MAGP) ditahun 2016, mengalami perputaran total asset mencapai 0,02 kali
dalam setahun. Dan ditahun 2017 mengalami perputaran total asset mencapai 0,07
kali dalam setahun. Hal tersebut mengindikasi bahwa terjadi peningkatan rasio
mencapai 0,05 yang menyebabkan penggunaan asset tetap yang semakin efektif.
Sementara pada Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) ditahun 2016, mengalami
perputaran total asset mencapai 0,60 kali dalam setahun. Dan ditahun 2017
mengalami perputaran total asset mencapai 0,78 kali dalam setahun. Dapat dilihat
bahwa terjadi peningkatan dr tahun 2016-2017 yaitu mencapai 0,18 sehingga
menyebabkan penggunaan asset tetap yang semakin efektif.
Dapat disimpulkan bahwa pada Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) lebih efektif
dalam menggunakan asset tetap dari pada Multi Agro Gemilang Plantation Tbk
(MAGP)

d) Perputaran Total Aset


Rasio aktivitas (rasio efisiensi) mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan penjualan dari total asetnya dengan membandingkan penjualan
bersih dengan total aset rata-rata. Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan dari
totas asset.
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Tabel 2.6

Tahun MAGP DSNG


2016 0,5 0,03
2017 0,62 0,07
+/- 0,12 0,04

Berdasarkan tabel 2.6 dapat dilihat bahwa pada Multi Agro Gemilang Plantation
Tbk (MAGP) di tahun 2016 perputaran total asset mencapai 0,5. Dan ditahun 2017
meningkat sebesar 0,12 sehingga mencapai 0,62. Hal ini menunjukan bahwa
manajemen yang lebih baik.
Sementara pada Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) ditahun 2016, perputaran
total asset mencapai 0,03 dan meningkat ditahun 2017 meningkat sebesar 0,04
sehingga mencapai 0,07.
Sehingga dapat disimpulkan bawah pada Multi Agro Gemilang Plantation Tbk
(MAGP) penggunaan asset secara keseluruhan lebih efektif dari pada Dharma Satya
Nusantara Tbk (DSNG) .
Kesimpulan
1. Berdasarkan tingkat likuiditas, pada perusahaan Dharma Satya Nusantara Tbk
(DSNG) memiliki tingkat likuiditas yang lebih baik dibandingkan dengan
Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP). Hal ini terbukti dengan adanya
pengurangan tingkat likuiditas pada MAGP. Meskipun belum sepenuhnya
menutupi utang lancar yang ada tetapi DSNG dapat dikatakan memiliki tingkat
likuiditas yang baik.
2. Bardasarkan rasio aktifitas, pada perusahaan Dharma Satya Nusantara Tbk
(DSNG) dan Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP) memiliki rasio
aktivitas yang sama-sama baik. Hal ini terbukti pada tingkat rata-rata umur
piutang lebih baik DSNG dari pada MAGP. Pada perputaran persediaan lebih
baik MAGP dari pada DSNG. Pada perputaran asset tetap DSNG lebih efektif
dalam menggunakan asset tetap dari pada MAGP. Dan pada perputaran total
asset lebih baik MAGP dari pada DSNG.

Anda mungkin juga menyukai