Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)

PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP


PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Hari/Tanggal : Sabtu, 6 Juli 2022
Matakuliah : Manajemen Keuangan dan Akuntansi RS
Kelas : XXXIV - D
Semester : II (Dua)
Waktu : 100 Menit
Dosen : dr. Susy Himawati, MARS
Dr. Dra. Eka Yoshida Syofian Syukri, Apt. MM. MARS
Nurhayati, SE., MARS
DR dra Ani Nuraini MM

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan benar !


SOAL :

SOAL NOMOR 1

1. Dibawah ini terdapat laporan keuangan RS XYZ pada tahun 2017-2019 (Tabel 1,
2 dan 3)

Tabel 1 : Rekapitulasi Data Keuangan Untuk Menghitung Rasio


Likuiditas RSU XYZ Pada Tahun 2017-2019
Tahun
Keterangan
2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp)
Aktiva Lancar 33.268.673.507, 33.113.866.636,0 30.233.748.196,5
00 0 0
Utang Lancar 7.482.543.405, 10.569.336.523,0 14.653.880.190,0
00 0 0
Kas & Setara Kas 20.847.768.718, 18.986.116.666,0 8.997.274.256,00
00 0
Persediaan 3.977.664.929, 4.962.762.834,00 6.479.485,00
00
Aktiva lancar -
29.291.008.578, 28.151.103.802,0 23.754.263.196,5
Persediaan
00 0 0

Tabel 2 : Rekapitulasi Data Keuangan Untuk Menghitung Rasio


Solvabilitas RSU XYZ Pada Tahun 2017- 2019
Tahun
Keterangan
2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp)
Total Aktiva 136.812.627.182,0 167.726.380.304,00 192.352.564.466,50
0
Total Hutang 7.482.543.405,00 10.569.336.523,00 14.653.880.190,00
Modal 129.330.083.777,0 157.157.043.781,00 177.698.684.276,00
0
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

Tabel 3 : Rekapitulasi data Keuangan Untuk Menghitung Rasio


Rentabilitas RSU XYZ Pada Tahun 2017-2019
Tahun
Keterangan
2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp)
Total Aktiva 136.812.627.182,0 167.726.380.304,0 192.352.564.466,
0 0 50
Surplus/ (7.736.976.618,05 (18.569.927.997,0 (24.969.129.483,3
(Defisit) ) 0) 0)
Modal 129.330.083.777,0 157.157.043.781, 177.698.684.276,
0 00 00

Pertanyaan :

a) Lakukan perhitungan rasio keuangan atas beberapa indikator pada tabel 4


Tabel 4 : Perhitungan Rasio Keuangan RS XYZ pada tahun 2017 - 2019

N Rasio Keuangan 2017 2018 2019


O

1 Rasio Likuiditas

a.Current Ratio 4,45 3,13 2,06

b.Quick Ratio 3,91 2,66 1,80

c.Cash Ratio 2,79 1,80 0,61

2 Rasio Solvabilitas

a. Debt to Equity Ratio 0,06 0,07 0,08

b. Debt to Total Assets 0,05 0,06 0,08


Ratio

3 Rasio Rentabilitas

a. Return On Assets -0,06 -0,11 -0,13

b. Return on Equity (ROE) -0,06 -0,12 -0,14

b) Buat kesimpulan analisis dari masing2 rasio keuangan selama tahun 2017
s/d 2019?
Jawaban :
1. Ratio Liquiditas
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

Jika angka rasio lancar suatu perusahaan lebih dari 1,0 kali, maka
perusahaan tersebut punya kemampuan yang baik dalam melunasi
kewajibannya. Karena perbandingan aktivanya lebih besar dibanding
kewajiban yang dimiliki.

Namun jika ratio lancar yang dimiliki perusahaan nilainya di bawah 1,0 kali,
maka kemampuannya dalam melunasi utang masih dipertanyakan.

Selain itu, jika rasio lancar suatu perusahaan nilainya lebih dari 3,0 bukan
berarti perusahaan tersebut dalam keadaan keuangan yang baik. Bisa jadi
perusahaan tersebut tidak mengalokasikan aktiva lancarnya secara optimal,
tidak memanfaatkan aktiva lancarnya secara efisien, dan tidak mengelola
modalnya dengan baik.

2. Ratio Solvabilitas

Rasio solvabilitas yang tinggi merupakan indikasi stabilitas, sedangkan rasio


rendah men kan kelemahan finansial.

Jika semakin tinggi rasio, maka semakin kecil modal sendiri dibanding
utangnya. Seharusnya kebijakan perusahaan harus memiliki utang yang tidak
lebih besar dari modal yang dimilikinya. Karena semakin kecil rasio ini maka
akan memperbaiki keadaan perusahaan, artinya semakin kecil utang yang
dimiliki maka semakin aman.

3. Ratio Rentabilitas

Ratio rentabilitas adalah hasil perbandingan antara modal (modal sendiri dan
modal asing yang dipakai untuk mendapatkan laba) dan laba usaha.

Rasio rentabilitas dapat dihitung dengan membandingkan laba yang


dihasilkan dengan modal usaha yang dikeluarkan

Semakin besar rasio rentabilitas yang didapatkan perusahaan, maka dapat


memahami keadaan untuk periode bisnis selanjutnya, yaitu untuk
menggunakan modal pinjaman atau modal perusahaan sendiri.

c) Buat kesimpulan analisis laporan keuangan dari data hasil perhitungan rasio
keuangan pada tabel 4 dalam periode tahun 2017 s/d 2019?
Jawab:

1. Jika rasio di atas 1, dalam analisis rasio likuiditas, itu berarti perusahaan
aman untuk membayar kewajiban lancarnya dengan menggunakan aset
lancarnya. Dan jika rasionya kurang dari satu itu berarti perusahaan bisa
kesulitan membayar utangnya tepat waktu kepada kreditor.
2. perbandingan antara jumlah kewajiban atau tanggungan dengan jumlah
modal operasional perusahaan atau ekuitas. Jika angka rasio utang
perusahaan lebih tinggi ketimbang modal operasionalnya, hal tersebut
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

bisa mengindikasikan solvabilitas perusahaan atau bisnis yang


bersangkutan bermasalah.
3. ROE mendekati 1 menunjukkan semakin efektif dan efisiennya
penggunaan ekuitas perusahaan untuk menghasilkan pendapatan,
demikian sebaliknya jika ROE mendekati 0 berarti perusahaan tidak
mampu mengelola modal yang tersedia secara efisien untuk
menghasilkan pendapatan.

d) Sebutkan indikator keuangan apa saja yg digunakan untuk menilai kinerja RS


dan efisiensi di RS. Sebutkan dan jelaskan diserta rumus masing2 indikator
Jawab :
Indikator Keuangan untuk menilai kinerja rumah sakit adalah sebagai berikut :

1. Definisi Return on investment (ROI) adalah rasio keuangan yang


digunakan untuk menghitung manfaat yang akan diterima investor
sehubungan dengan nilai investasi mereka. Return of Investment sering
diukur sebagai pendapatan bersih dibagi dengan biaya modal awal
investasi. Semakin tinggi rasionya maka semakin besar pula keuntungan
yang didapat.
Rumus : ROI = Pendapatan / Nilai Investasi .

2. Cash Ratio / rasio kas adalah rasio yang bisa digunakan untuk menilai
perbandingan antara total kas dan setara kas pada suatu rumah sakit
dengan kewajiban lancar yang ada di dalamnya. cash ratio adalah bentuk
penyempurnaan dari quick ratio atau rasio cepat yang dimanfaatkan untuk
mengukur sejauh mana kekuatan finansial rumah sakit yang terdiri dari
kas serta setara kas yang ada.
Perhitungan cash ratio pada suatu rumah sakit umumnya memiliki dua
manfaat utama, yaitu
- Mengetahui tingkat keamanan likuiditas pada suatu rumah sakit, serta
- Menyelesaikan berbagai permasalahan likuiditas rumah sakit.

Jika nilainya kurang dari 1,0, maka artinya rumah sakit tersebut tidak
memiliki kas atau setara kas yang cukup untuk membayar tagihannya

jika nilainya adalah lebih dari 1,0, maka bisa dipastikan bahwa rumah
sakit mempunyai jumlah kas yang cukup untuk membayar kewajibannya.

Rumus : cash ratio = (kas + setara kas) / hutang lancar.

3. current ratio adalah suatu matrik keuangan yang digunakan dengan


mengukur uang tunai jangka pendek yang tersedia pada rumah sakit. Hal
ini akan mengukur kemampuan rumah sakit dalam melunasi kewajiban
jangka pendeknya, yaitu mencerminkan kemampuan rumah sakit dalam
menghapus seluruh utangnya yang sedang jatuh tempo dalam kurun
waktu satu tahun.

Rumus : Rasio Lancar adalah aset lancar yang dibagi dengan kewajiban
lancar
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

4. Average Collection Period atau disebut juga dengan Periode Penagihan


Rata-rata adalah suatu pengukuran yang menunjukan berapa banyaknya
waktu yang diperlukan oleh sebuah perusahaan untuk merealisasikan
penjualan kreditnya. Dengan kata lain, Average Collection Period atau
Periode Penagihan Rata-rata ini adalah jumlah hari yang berlalu antara
tanggal penjualan kredit dengan tanggal perusahaan menerima
pembayaran dari penjualan kredit tersebut.

Pengukuran Average Collection Period atau ACP yang pendek dapat


menunjukan kebijakan kredit yang ketat dan manajemen piutang yang
efektif sehingga memungkinkan rumah sakit untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Sebaliknya, ACP yang panjang menunjukkan bahwa
perusahaan harus lebih memperketat kebijakan kreditnya dan
meningkatkan pengelolaan piutang agar dapat memenuhi kewajiban
jangka pendeknya.

Rumus :
Periode Penagihan Rata-rata = Hari dalam setahun / Rasio Perputaran
Piutang

5. Inventory Turnover Ratio atau Rasio Perputaran Persediaan merupakan


sebuah rasio efisiensi yang menunjukkan seberapa efektif dari persediaan
yang dapat dikelola dengan membandingkan harga pokok penjualan
(HPP) dalam persediaan rata-rata untuk suatu periode. Rasio ini
digunakan untuk mengukur rata-rata dari persediaan diputar dalam suatu
periode. Artinya, rasio ini mengukur berapa kali perusahaan menjual total
persediaan rata-rata sepanjang tahun. Rasio ini akan menjadi sebuah
indikator yang baik dalam menentukan nilai kualitas persediaan dan
pembelian yang efektif dalam manajemen persediaan (Inventory
Management).

Di dalam Rasio ini terdapat dua komponen penting, pertama pembelian


barang (stock purchasing) untuk persediaan dan yang kedua adalah
penjualan (sales). Apabila jumlah barang yang dibeli banyak sehingga
menyebabkan jumlah dari persediaannya meningkat, maka perusahaan
harus menjual dalam jumlah yang besar untuk mengoptimalkan kinerja
dari perputaran persediaannya (inventory turnover).
Rumus :
Rasio Perputaran Persediaan = Penjualan / Rata-rata Persediaan

6. Rasio perputaran Total Aset atau Total Asset Turnover Ratio adalah rasio
aktivitas (rasio efisiensi) yang mengukur kemampuan rumah sakit untuk
menghasilkan penjualan dari total asetnya dengan membandingkan
penjualan bersih dengan total aset rata-rata. Sedangkan pengertian
Perputaran Aset menurut s Bank Indonesia adalah rasio untuk mengukur
kemampuan aset perusahaan untuk memperoleh pendapatan; makin
cepat aset rumah sakit berputar makin besar pendapatan rumah sakit
tersebut. Dengan kata lain, rasio ini menunjukkan seberapa efisien
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

perusahaan dapat menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan.


Perputaran Total Aset ini juga sering disebut juga dengan Perputaran
Total Aktiva (Total Activa Turnover) atau hanya disebut dengan
Perputaran Aset (Asset Turnover).
Rumus :
Rasio Perputaran Total Aset = Penjualan / Rata-rata Total Aset

7. Rasio Aktiva Bersih yaitu mengukur seberapa efektif perusahaan dalam


menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Rasio yang tinggi
menunjukkan penggunaan aktiva yang efektif.
Rumus :
Rasio penjualan bersih terhadap aktiva = Penjualan bersih / Total aktiva
rata-rata

SOAL NOMOR 2
a) Dalam melakukan analisis laporan keuangan maka terdapat beberapa
metode analisis, sebutkan dan jelaskan.
Jawab :
1. Metode Common Size Financial Statement

Dalam analisis common size, semua akun laporan laba rugi dinyatakan
sebagai persentase penjualan. Semua akun neraca dinyatakan sebagai
persentase dari total aset.
Misalnya, jika pada laporan laba rugi, setiap akun baris dibagi dengan
penjualan, maka di neraca, setiap akun baris dibagi dengan total aset.
Jenis analisis ini memungkinkan manajer keuangan untuk melihat laporan
laba rugi dan neraca dalam format persentase yang mudah ditafsirkan,
karena lebih mudah membuat perbandingan menggunakan persentase
daripada angka absolut.

2. Metode Index Time Series

Analisa tren juga disebut analisis time-series membantu manajer


keuangan perusahaan menentukan bagaimana perusahaan cenderung
melakukan kinerja dari waktu ke waktu. Analisis tren didasarkan pada
data historis dari laporan keuangan perusahaan dan data perkiraan dari
performa atau rencana ke depan perusahaan. Salah satu cara yang
populer dalam melakukan analisis tren adalah dengan menggunakan
analisis rasio keuangan.

Contoh rasio yang paling umum digunakan diantaranya adalah rasio


profitabilitas, rasio likuiditas, rasio efisiensi, dan rasio solvabilitas.

Jika menghitung rasio keuangan untuk perusahaan bisnis, harus


menghitung rasio minimal dua tahun terakhir, karena perbandingan rasio
tidak berarti kecuali memiliki sesuatu untuk membandingkannya dengan
data tahun yang lain.
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

Analisis tren akan lebih bagus lagi jika memiliki dan menggunakan data
rasio keuangan lebih dari 2 tahun.

Metode ini dihitung dengan cara menggunakan laporan keuangan yang


dijadikan sebagai indeks dan dipilih sebagai tahun dasar.

b) Sebutkan tujuan dari analisis laporan keuangan.


Jawab :
Tujuan dari analisis laporan keuangan adalah sbb :
1. Memprediksi prospek masa depan berdasarkan hasil tinjauan kinerja
perusahaan di masa lalu, seperti profitabilitas, arus kas, laba atas
investasi, biaya operasional, dan lain-lain.
2. Meneliti profitabilitas saat ini dan efisiensi operasional perusahaan
sehingga kesehatan keuangan bisa ditentukan.
3. Menilai prospek pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan guna
membantu pemangku kepentingan tertinggi untuk memprediksi dan
menghindari kemungkinan terjadinya kebangkrutan.
4. Membantu bank dan investor untuk menentukan apakah pinjaman
atau bantuan keuangan dapat diberikan kepada perusahaan atau
tidak.

c) Jelaskan perbedaan metode analisis horizontal dan analisis vertical.


Jawab :
1. Analisis horizontal adalah suatu analisis persentase kenaikan ataupun
penurunan yang terdapat di dalam berbagai pos akun laporan
keuangan yang komparatif. Berdasarkan analisis horizontal, kita bisa
mengetahui jumlah pada setiap pos laporan tahun terakhir bila
dibandingkan dengan pos yang ada di dalam laporan keuangan
sebelumnya. Setiap jumlah peningkatan dan penurunan per pos akan
dicantumkan, termasuk di dalamnya peningkatan dan penurunan
persentase. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa analisa horizontal adalah
analisa yang membandingkan dua laporan, yaitu laporan keuangan
pada tahun sekarang dengan laporan keuangan sebelumnya.
2. Analisis vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan cara
melakukan perbandingan hubungan pada tiap unsur laporan keuangan
dengan total akun di dalam laporan keuangan tunggal.

SOAL NOMOR 3

a) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis perilaku biaya


Jawab :
1. Perilaku Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah suatu biaya yang mempunyai jumlah total secara tetap
meskipun terdapat perubahan volume dari suatu kegiatan tertentu. Tapi, pada
biaya tetap per satuan akan berubah karena terdapat perubahan dari sisi
volume aktivitas. Umumnya, besaran biaya tetap ini akan dipengaruhi oleh
tujuan perilaku biaya yang nantinya akan memengaruhi perusahaan dalam
kurun waktu yang lama, teknologi perusahaan, serta strategi manajemen dan
metode di dalamnya.
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

Biaya tetap dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni: Committed Fixed Costs dan
Discretionary Fixed Costs.
Perilaku Biaya Variabel (Variable Costing)

2. Variabel costing atau biaya variabel adalah suatu biaya yang seluruh total
nilainya bisa berubah, tapi sebanding dengan adanya perubahan volume
kegiatan perusahaan, seperti biaya bahan baku. Sehingga akan terbagi lagi
menjadi dua bagian, yaitu:

a. Engineered Variable Costs

Engineered cost variable adalah suatu biaya yang berkaitan dengan adanya
hubungan fisik tertentu atas suatu penilaian kegiatan. Umumnya, seluruh
biaya variabel ini termasuk engineered cost, sehingga biaya ini harus
berubah sesuai nilai masukan ataupun pengeluarannya, seperti pemakaian
bahan baku.

b. Discretionary Variable Costs

Seluruh biaya variabel adalah termasuk engineered cost, tapi ada beberapa
biaya variabel yang juga tergolong discretionary variable costs.

Hadirnya discretionary variable cost ini tergantung dari keputusan pihak


manajemen perusahaan, sehingga kebijakan antara pemasukan dan
pengeluarannya mempunyai hubungan yang sangat erat. Saat biaya
pengeluaran di dalamnya berubah, maka biaya pemasukan pun tentunya
akan berubah, contoh sederhananya adalah biaya iklan.

3. Biaya Semi Variabel


Biaya semi variabel merupakan suatu biaya yang memiliki unsur tetap dan
juga variabel, yang mana dalam biaya semi variabel ini terdapat biaya tetap
yang tergolong sebagai jumlah biaya minimal untuk penyediaan jasa. Selain
itu, biaya variabel juga akan memengaruhi perubahan volume kegiatan.

b) Sebutkan dan jelaskan pengertian, fungsi, peranan serta tujuan dari akuntansi
biaya?
Jawab :
Akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan atau analisis
keuangan yang di dalam pencatatannya terjadi penggolongan dan peringkasan
mengenai biaya yang akan dibutuhkan produksi atau biaya untuk kebutuhan
pemasaran produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan beserta
dengan penjelasannya. Akuntansi biaya bisa disebut sebagai bidang akuntansi
yang paling penting karena akuntansi biaya ini akan bertanggung jawab kepada
pihak eksternal perusahaan seperti investor atau kreditur dan pihak internal juga
seperti manajemen perusahaan mengenai data historis atau riwayat yang telah
dicatat.

Adapun fungsi dari akuntansi biaya ini yang pastinya berperan penting dalam
menjalankan suatu bisnis. Berikut fungsi dari akuntansi biaya:

1. Menentukan harga pokok


UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

Fungsi dari akuntansi pertama adalah menentukan harga pokok atas suatu
produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Akuntansi ini akan
memastikan kalau harga yang ditawarkan oleh konsumen tidak terlalu tinggi atau
terlalu rendah.

Proses penentuan harga pokok bisa didapat melalui metode pencatatan,


penggolongan, monitor, dan peringkasan seluruh komponen biaya yang masih
berhubungan dengan proses produksi dari data riwayat yang akan dijadikan
sebagai acuan pihak manajemen dalam menentukan harga pokok produksi.

2. Merencanakan dan mengendalikan biaya

Dalam perencanaan dan pengendalian biaya, akuntansi biaya dapat menentukan


biaya yang diperlukan untuk sekali produksi. Hanya saja, perencanaan dan
pengendalian ini sering menimbulkan penyimpangan (selisih biaya sebenarnya
dengan perencanaan biaya).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak manajemen akan memonitor setiap


proses produksi yang berlangsung. Jika ada penyimpangan, pihak manajemen
akan mencari tahu penyebabnya dan memikirkan tindakan yang diperlukan
sebagai bentuk pengendalian.

3. Mengambil keputusan

Ketika semua biaya yang diperlukan untuk melaksanakan proses produksi


perusahaan sudah tercatat dengan baik, maka data biaya tersebut akan
dikirimkan ke pihak manajemen untuk dilakukan suatu pengambilan keputusan
yang akan berdampak besar terhadap kehidupan perusahaan di masa yang
akan datang.

Akuntansi memiliki banyak peranan yang penting sebagai berikut :

1. Menyusun dan melaksanakan rencana dan anggaran operasional secara


ekonomi dan efisien.
2. Menentukan metode kalkulasi biaya dan prosedur yang dapat menjamin
adanya control atau jika bisa menghemat biaya.
3. Memilih cara alternatif lainnya yang dapat menaikkan pendapatan dan
menghemat biaya.
4. Menghitung jumlah laba dan beban yang didapat perusahaan dalam
beberapa periode tertentu seperti periode tahunan atau bulanan.
5. Menentukan nilai persediaan berdasarkan hasil kalkulasi biaya, menetapkan
harga, dan memeriksa jumlah aktual persediaan yang tersedia dalam bentuk
fisik.

c) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis modal kerja.?


Jawab :

1. Modal Kerja Kotor (Gross Working Capital)


Modal kerja ini diartikan sebagai besarnya nilai aktiva lancar yang dimiliki dan
terbagi menjadi beberapa pokok, seperti persediaan, surat-surat berharga,
dan piutang. Modal kerja ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu modal kerja
permanen yang selalu ada setiap waktu tanpa adanya pengaruh apa pun,
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

baik besar kecilnya penjualan maupun kondisi dari usaha tersebut.


Selanjutnya adalah modal kerja temporer yang dibutuhkan untuk dana
tambahan modal kerja utama demi meningkatkan beragamnya penjualan.

2. Modal Kerja Bersih (Net Working Capital)


Kedua adalah modal kerja bersih, yang berarti hasil bersih yang didapatkan
dari hasil perhitungan pendapatan atau aktiva lancar dengan segala kredit
yang dibayarkan. Modal kerja ini akan menjadi pedoman untuk melakukan
evaluasi, apakah usaha yang dijalani ini memiliki cukup aktiva lancar yang
menjadikannya layak untuk memenuhi segala persoalan keuangan usaha
tersebut dalam jangka pendek.
3. Modal Operasional
Modal operasional yang perlu dikeluarkan untuk kepentingan operasional
yang dilakukan selama usaha tersebut berjalan. Biasanya, biaya ini bisa
dihitung harian atau bulanan. Namun, kebanyakan pemilik usaha atau para
wirausaha melakukan perhitungan modal ini dalam jangka waktu bulanan.

d) Jelaskan secara terperinci konsep dan kebijakan modal kerja.


Jawab :
Konsep dan Kebijakan modal kerja yang bisa diambil oleh pihak perusahaan
adalah:
1. Kebijakan Konservatif
Dalam kebijakan ini modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel
dipenuhi oleh dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal
kerja variabel lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Kebijakan
ini sering disebut dengan kebijakan konservatif (hati-hati), sebab sumber dana
jangka panjang mempunyai jatuh tempo yang relatif lama, sehingga perusahaan
memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali dimana perusahaan mempunyai
tingkat keamanan atau margin of safety yang besar.

2. Kebijakan Moderat
Pada kebijakan ini perusahaan membiayai setiap aktiva dengan dana yang
jangka waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva
tersebut. Dimana aktiva yang bersifat permanen, yakni aktiva tetap dan modal
kerja permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang, dan
aktivanya bersifat variabel atau modal kerja variabel akan didanai dengan
sumber dana jangka pendek. Kebijakan ini didasarkan pada prinsip matching
principle yang menyatakan bahwa jangka waktu sumber dana sebaiknya
disesuaikan dengan lamanya dana tersebut yang dibutuhkan perusahaan. Oleh
karena itu kesulitan yang dihadapi adalah memperkirakan jangka waktu skedul
arus kas bersih dan pembayaran hutang. Dalam kebijakan akan muncul trade-off
antara profitabilitas dan resiko.

3. Kebijakan Agresif
Dalam kebijakan ini perusahaan, dimana kebutuhan dana jangka panjang akan
dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan
berani menanggung risiko yang cukup besar, sedangkan trade-off yang
diharapkan adalah memperoleh profitabilitas yang lebih besar.

e) Jelaskan tentang perencanaan modal kerja?


Jawab :
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

1. Kas : Kas merupakan bagian dari harta perusahaan yang paling likuid dan dapat
digunakan untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan. Selain itu merupakan
alat tukar yang memungkinkan manajemen menjalankan berbagai kegiatan
usahanya. Oleh karena itu, diperlukan manajemen pada kas perusahaan.
Tujuannya adalah untuk menentukan kas minimum yang selalu harus tersedia, agar
selalu dapat memenuhi kewajiban pembayaran yang sudah sampai waktunya.

2. Piutang dagang : Piutang yang diterapkan pada perusahaan dapat menaikkan


hasil penjualan, menaikkan laba, dan memenangkan persaingan. Pengelolaan
piutang yang efisien dapat dilihat pada neraca yaitu besar kecilnya piutang
terutama dalam menetapkan jangka waktu kredit yang akan mempengaruhi
perputaran kerja. Sebaliknya bila terlalu ketat maka penjualan akan menurun
sehingga keuntungan akan menurun juga.
3. Persediaan : Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab
dilihat dari jumlahnya biasanya persediaan inilah unsur modal kerja yang paling
besar. Hal ini dapat dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam
menentukan kelancaran operasi perusahaan, tanpa ada persediaan yang memadai
kemungkinan besar perusahaan tidak bisa memperoleh keuntungan yang
diinginkan, disebabkan proses produksi akan terganggu.

SOAL NOMOR 4

a) Saudara sebagai seorang manajer keuangan rumah sakit memutuskan untuk


melakukan investasi. Jelaskan dengan bagan proses keputusan nvestasi yang
saudara lakukan.
Jawab :
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

Penjelasan :

Dalam mengambil keputusan investasi terdapat beberapa langkah yang harus


dilakukan guna mendaapatkan solusi terbaik dan strategi investasi paling
menguntungkan. Langkah-langkah tersebut bisa dikatakan sebagai proses keputusan
investasi.

Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-
menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Berikut langkah/tahapan
pada proses keputusan investasi:

1. Penentuan Tujuan Investasi

Pada tahap ini investor harus tahu apa tujuan mereka dalam berinvestasi apakah itu
jangka panjang atau pendek, risiko tinggi dengan potensi keuntungan yang tinggi atau
risiko rendah tapi dengan keuntungan yang rendah.

2. Penentuan Kebijakan Investasi

Tahapan ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (asset allocation
decision). Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai
kelas aset yang tersedia (saham, obligasi sekuritas luar negeri).

3. Pemilihan Strategi Portofolio

Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu:

 Strategi portofolio aktif yang meliputi kegiatan penggunaan informasi yang


tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi
portofolio yang lebih baik.

 Strategi portofolio pasif yang meliputi aktivitas informasi pada portofolio yang
seiring dengan kinerja indeks pasar.

4. Pemilihan Aset

Tahap selanjutnya adalah pemilikan aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio.
Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam
portofolio.

Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio
yang menawarkan return diharapkan tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau
sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan tingkat risiko terendah.

5. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio

Tahap ini bisa dikatakan sebagai tahap final dan penentuan. Apakah keputusan
investasi sudah layak atau belum

Jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang
baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian
seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal.
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

b) Apa saja jenis-jenis risiko investasi. Jelaskan secara terperinci.?


Jawab :
1. Risiko inflasi
Atau dikenal juga dengan sebutan risiko daya beli. Risiko ini hadir ketika nilai
investasi tidak sebanding dengan kenaikan harga, sehingga nilainya tidak naik,
malah cenderung menurun. Bisa dibilang tidak meraih keuntungan sesuai
dengan perkiraan awal.
Contohnya, kita memegang 50% dari portofolio tunai Rp20.000.000 dan inflasi
bergulir hingga 5%. Nilai portofolio kita akan berkurang sebesar Rp500.000 per
tahun akibat inflasi.

2. Risiko pasar

Salah satu jenis risiko investasi adalah risiko pasar. Risiko ini terjadi akibat nilai
aset bersih sebuah instrumen investasi mengalami naik-turun. Perubahan nilai
terjadi karena pengaruh sentimen pasar yang dipengaruhi faktor-faktor tertentu.

Faktor yang bisa mempengaruhinya adalah turunnya nilai mata uang, resesi
ekonomi, krisis politik, kerusuhan, dan lainnya. Risiko ini yang paling sering mel
investor mana pun. harus siap dengan perubahan sentimen pasar dan tidak
menutup mata darinya.

3. Risiko reinvestment
Risiko investasi ini terjadi ketika kembali membeli suatu investasi yang bunganya
lebih rendah dibandingkan yang sebelumnya.

Misalnya, membeli obligasi atau surat utang di tahun 2021 dengan keuntungan
5% menggunakan suku bunga tetap. Tahun 2023 suku bunga obligasi itu turun
menjadi 4%. Kita membeli kembali obligasi di jenis yang sama di tahun 2023.
tidak akan memperoleh keuntungan yang sama seperti sebelumnya.

Untuk itu sebelum melakukan investasi, investor perlu memperhitungkan potensi


imbal hasil yang diterima. Walaupun sudah nyaman di suatu instrumen, bukan
berarti instrumen tersebut akan selalu memberikan keuntungan yang
memuaskan.

4. Risiko negara
Risiko ini berkaitan dengan kondisi politik di suatu negara. Negara bisa saja
bergejolak karena keadaan tertentu seperti perang saudara, kerusuhan,
demonstrasi yang anarkis, dan lainnya.

Kejadian ini bisa berpengaruh terhadap roda kehidupan masyarakat, termasuk


pasar modal yang ditinggalkan para investor untuk mengamankan modal
mereka. Nilai surat berharga termasuk hal yang mudah goyah ketika menerima
konflik politik seperti itu.
Jika ingin berinvestasi di negara lain, harus bisa memastikan negara tersebut
aman dan tidak punya konflik yang serius di dalamnya.
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

5. Risiko suku bunga


Risiko ini terjadi ketika suku bunga mengalami kenaikan, sehingga membuat
pendapatan di instrumen seperti obligasi menurun. Akibatnya pun akan
memperoleh keuntungan yang lebih kecil dibandingkan biasanya.
Sama seperti pinjaman yang membuat debitur harus membayar pinjaman lebih
besar karena suku bunga yang naik.

6. Risiko valas
Hal ini berhubungan dengan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang yang lain.
Jenis investasi yang terpengaruh oleh risiko ini adalah investasi uang.

Ketika nilai tukar Rupiah melemah, investor harus lebih banyak mengeluarkan
Rupiah untuk bisa membeli instrumen tertentu yang pembayarannya
menggunakan mata uang asing. Hal ini biasanya terjadi ketika memilih investasi
forex.

7. Risiko likuiditas
Risiko ini berhubungan dengan kesulitan yang dialami investor untuk mengubah
aset menjadi uang tunai. Risiko ini dialami investor yang memiliki aset yang sulit
dijual karena faktor tertentu.

c) Bagaimana cara mencegah risiko investasi. Jelaskan secara terperinci.?


Jawab :
Adalah sbb :
1. Menentukan target investasi
Dengan menentukan target investasi yang jelas, bisa mengetahui jangka waktu
investasi yang diinginkan, jenis investasi yang akan dimasuki, dan tingkat risiko
yang akan ambil.

2. Melakukan diversifikasi investasi


Arti dari diversifikasi investasi adalah tidak menaruh semua dana pada satu
instrumen investasi saja, melainkan memiliki berbagai portofolio. Sehingga, jika
salah satu instrumen investasi mengalami penurunan, ada investasi lain yang
tetap memberikan keuntungan.

3. Harus melakukan pengendalian risiko investasi dan memonitor pergerakan


investasimu. Hal ini perlu dilakukan secara rutin agar tidak melewatkan
kesempatan untuk bisa menarik dan mendapatkan profit tinggi, atau melewatkan
peringatan ketika investasi sedang dalam tren turun.

4. Mewaspadai penipuan
Penipuan adalah salah satu risiko terbesar dari investasi. Jangan ragu atau
malas untuk mengecek apakah perusahaan yang ingin investasikan memiliki
legalitas dan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

d) Sebutkan dan jelaskan perhitungan indikator investasi yang ketahui.?


Jawab :
Menghitung indikator investasi dengan ROI. Nilai ROI ini dinyatakan dalam
bentuk persentase. Berikut rumus dan caranya.

ROI = (laba investasi : nilai investasi awal) x 100%


UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

Angka laba investasi tersebut nilainya diperoleh dari jumlah total penjualan
dikurangi biaya investasi.

Untuk memudahkan penghitungan, investor biasanya mematok berdasarkan


penghasilan tahunan. Simak simulasinya:

Investor A mengeluarkan modal investasi Rp20 juta, sedangkan penghasilan dari


investasinya selama setahun adalah Rp30 juta. Dengan demikian, ROI-nya
adalah:

ROI = ((30.000.000-20.000.000) : 20.000.000) x 100%


ROI = 0,5 x 100% = 50%.

Sementara investor B mengeluarkan modal investasi Rp8 juta, sedangkan


penghasilan dari investasinya selama setahun adalah Rp20 juta. Dengan
demikian, ROI-nya adalah:

ROI = ((20.000.000-8.000.000) : 8.000.000) x 100%


ROI = 1,5 x 100% = 150%.

Dari hasil ROI keduanya, persentase ROI investor B dalam setahun lebih besar
daripada investor A yang mengeluarkan modal lebih besar.

Bisa diartikan jika investor B memiliki peluang untuk mengembangkan investasi


yang lebih besar di masa mendatang daripada investor A.

Meski demikian, selama nilai ROI masih menunjukkan angka positif, maka
aktivitas investasi masih memberi keuntungan.

Sebaliknya, jika hasil perhitungan ROI menunjukkan nilai negatif maka investasi
yang dilakukan menghasilkan kerugian.

Selain itu, indikator lain investasi yang menguntungkan umumnya memiliki


persentase atau profit ROI yang lebih tinggi dari nilai investasi awal (modal
awal).

Apabila hasil perhitungan ROI rendah, maka tingkat keuntungan cenderung


lambat dan berisiko lebih sulit mengembangkan investasi di masa depan.

e) Bagaimana menghitung investasi untuk masa yang akan datang?


Jawab :
Rumus menghitung future value bunga majemuk adalah sebagai berikut.

Future Value atau FV = Present Value atau PV X (1 + r) ^ n

Dengan catatan, r merupakan rate of return atau rasio imbal hasil, dan n
merupakan jumlah periode perhitungannya.

Setelah itu, perhitungan future value tersebut bisa dilakukan dengan langkah-
langkah berikut ini.
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

1. Menentukan jumlah yang tersedia saat ini


2. Menentukan periode waktu atau durasi dari investasi
3. Menentukan tingkat return atau suku bunga selama periode waktu atau
durasi yang telah ditentukan
4. Melakukan perhitungan dengan memakai rumus di atas dan memasukkan
angka sesuai dengan informasi serta data yang sudah ditentukan.

Sementara untuk rumus nilai masa depan dengan bunga tunggal adalah sebagai
berikut.

FV = PV X (1 + (r X n))

Dengan catatan, r merupakan rate of return atau rasio imbal hasil, dan n
merupakan jumlah periode perhitungannya.

SOAL NOMOR 5
a) Sebutkan dan jelaskan tujuan audit secara umum?
Jawab :
Tujuan audit bisa membantu menganalisa dan meneliti perkembangan sebuah
perusahaan. Tujuan audit bisa memberikan jaminan pihak ketiga kepada
berbagai pemangku kepentingan bahwa materi bebas dari kesalahan.
1. Memastikan kelengkapan
Tujuan audit yang pertama adalah memastikan kelengkapan yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan. Audit diperlukan untuk memastikan bahwa semua transaksi
yang terjadi telah dicatat atau dimasukkan ke dalam jurnal dengan segala
kelengkapannya.

2. Memastikan ketepatan
Audit bertujuan memastikan semua berjalan dengan baik dan sesuai aturan yang
berlaku. Ini temasuk transaksi didokumentasikan dengan baik, perhitungan yang
benar, jumlah yang tepat, dan pengklasifikasian berdasarkan jenis transaksi.

3. Memastikan eksistensi
Tujuan audit adalah memastikan eksistensi atau keberadaan semua harta dan
kewajiban yang dimiliki perusahaan sesuai tanggal tertentu. Dengan kata lain,
semua transaksi yang dicatat sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

4. Membuat penilaian
Tujuan audit selanjutnya adalah membuat sebuah pemilaian. Audit berguna
untuk melaporkan bahwa semua aturandan prinsip yang berlaku umum telah
diaplikasikan dengan benar.

5. Membuat klasifikasi
Audit juga bertujuan untuk memastikan kegiatan baik itu transaksi atau
operasional di klasifikasikan sesuai aturan yang berlaku.

6. Membuat cut-off
Tujuan audit yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa semua transaksi
yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang sesuai.
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

b) Sebutkan dan jelaskan prinsip dasar etika profesi auditor?


Jawab :
1. Integritas
Integritas yaitu bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional dan
bisnis. Integritas menyiratkan berterus terang dan selalu mengatakan yang
sebenarnya. Seorang akuntan dilarang untuk menyampaikan informasi :
(a) Berisi kesalahan atau pernyataan yang menyesatkan secara material;
(b) Berisi pernyataan atau informasi yang dibuat secara tidak hati-hati; atau
(c) Terdapat penghilangan atau pengaburan informasi yang seharusnya
diungkapkan, sehingga akan menyesatkan.

2. Objektivitas
Objektivitas adalah tidak mengompromikan pertimbangan profesional atau bisnis
karena adanya bias, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak
semestinya dari pihak lain. Seorang akuntan tidak boleh melakukan aktivitas
profesional jika suatu keadaan atau hubungan terlalu memengaruhi
pertimbangan profesionalnya atas aktivitas tersebut.

3. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional


Kompetensi yaitu Mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan keahlian
profesional pada level yang disyaratkan untuk memastikan bahwa klien atau
organisasi tempatnya bekerja memperoleh jasa profesional yang kompeten,
berdasarkan standar profesional dan standar teknis terkini serta ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku; sedangkan Kehati-hatian
Profesional artinya Bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar
profesional dan standar teknis yang berlaku.

4. Kerahasiaan
Kerahasiaan yaitu menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil
hubungan profesional dan bisnis. Dalam menjaga kerahasiaan ini, seorang
akuntan harus:

a. Mewaspadai terhadap kemungkinan pengungkapan yang tidak disengaja,


termasuk dalam lingkungan sosial, dan khususnya kepada rekan bisnis
dekat, anggota keluarga inti, atau keluarga dekat;
b. Menjaga kerahasiaan informasi di dalam Kantor atau organisasi tempatnya
bekerja;
c. Menjaga kerahasiaan informasi yang diungkapkan oleh calon klien atau
organisasi tempatnya bekerja;
d. Tidak mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan
profesional dan bisnis di luar Kantor atau organisasi tempatnya bekerja tanpa
kewenangan yang memadai dan spesifik, kecuali jika terdapat hak atau
kewajiban hukum atau profesional untuk mengungkapkannya;
e. Tidak menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan
profesional dan hubungan bisnis untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga;
f. Tidak menggunakan atau mengungkapkan informasi rahasia apapun, baik
yang diperoleh atau diterima sebagai hasil dari hubungan profesional atau
bisnis maupun setelah hubungan tersebut berakhir; dan
g. Melakukan langkah-langkah yang memadai untuk memastikan bahwa
personel yang berada di bawah pengawasannya, serta individu yang
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

memberi advis dan bantuan profesional, untuk menghormati kewajiban


Anggota guna menjaga kerahasiaan informasi.

Namun demikian, prinsip kerahasiaan dikecuali untuk hal-hal berikut ini :

(a) Pengungkapan disyaratkan oleh hukum, misalnya:

1. Pembuatan dokumen atau ketentuan lainnya atas bukti dalam proses


hukum; atau
2. Pengungkapan kepada otoritas publik yang berwenang atas terjadinya
indikasi pelanggaran hukum;

(b) Pengungkapan diizinkan oleh hukum dan diperkenankan oleh klien atau
organisasi tempatnya bekerja; dan

(c) Terdapat kewajiban atau hak profesional untuk mengungkapkan, jika tidak
dilarang oleh hukum:

1. Untuk mematuhi penelaahan mutu oleh asosiasi profesi;


2. Untuk merespons pertanyaan atau investigasi oleh asosiasi profesi atau
badan regulator;
3. Untuk melindungi kepentingan profesional Anggota dalam proses hukum;
atau
4. Untuk mematuhi standar profesional dan standar teknis, termasuk
persyaratan etika.

5. Perilaku Profesional
Perilaku Profesional adalah mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan menghindari perilaku apapun yang diketahui oleh akuntan mungkin
akan mendiskreditkan profesi akuntan. Akuntan tidak boleh terlibat dalam bisnis,
pekerjaan, atau aktivitas apapun yang diketahui merusak atau mungkin merusak
integritas, objektivitas, atau reputasi baik dari profesi, dan hasilnya tidak sesuai
dengan prinsip dasar etika.

c) Jelaskan tahapan dalam proses audit keuangan?


Jawab :

1. Penerimaan Perikatan Audit


Perikatan merupakan suatu kesepakatan kedua belah pihak. Dalam hal audit
maka kedua belah pihak ini adalah pihak auditor dan perusahaan yang biasanya
diwakili oleh manajemen. Sebelum melaksanakan audit, maka harus ada sebuah
kesepakatan yang harus dibuat dan disetujui bersama. Manajemen atau klien
menyerahkan audit laporan keuangan kepada auditor dan auditor menyanggupi
audit laporan keuangan sesuai dengan kompetensinya. Bentuk perikatan ini
dalam bentuk surat perikatan audit.

2. Perencanaan Proses Audit


Merencanakan proses audit adalah tahapan selanjutnya yang harus diketahui
auditor. Untuk membuat perencanaan audit, seorang auditor harus melakukan
beberapa kegiatan seperti:
1. Memahami bisnis dan industri klien
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (Terakreditasi)
Jl. Bambu Apus I No. 3 Cipayung, Jakarta Timur (13890) Telp : 021 – 845 7627 (Hunting) Faks : 021 – 845 2049
Website : www.urindo.ac.id

2. Melakukan prosedur analitik


3. Menentukan materialitas, menetapkan risiko audit dan risiko bawaan.
4. Memahami struktur pengendalian intern dan menetapkan risiko
pengendalian
5. Mengembangkan rencana audit dan program audit. Nanti pada praktiknya
tidaklah sesingkat hal tersebut.

3. Pelaksanaan Pengujian Audit


Setelah membuat perencanaan audit laporan keuangan maka saatnya
melaksanakan pengujian audit. Pada tahap ini, auditor akan melakukan
pengujian analitik, pengujian pengendalian dan pengujian substantif.

4. Pelaporan Audit
Tahap terakhir yaitu pelaporan audit, yaitu hasil dari pekerjaan audit yang telah
dikerjakan. Laporan ini merupakan bentuk komunikasi auditor dengan pihak
lainnya sehingga tidak boleh dibuat secara sembarangan. Di dalam laporan audit
harus mencakup jenis opini, jasa yang diberikan, objek yang diaudit, lingkup
audit, tujuan audit, hasil audit dan rekomendasi yang diberikan jika ada
kekurangan, dan informasi atau istilah audit pada laporan keuangan lainnya.
Laporan audit merupakan tanggung jawab audit yang besar sehingga untuk
memutuskan dan membuat laporan ini harus hati-hati.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai