Anda di halaman 1dari 4

Nama :Dita Dwi Antari

NIM :1802030011
Analisis Informasi Akuntansi Kelas D

1. Analisis Akuntansi adalah prose evaluasi sejau mana angka akuntansi suatu
perusahaan mencerminkan realita ekonomi. Analisis akuntansi melibatkan sejumlah
tugas tugas yang berbeda . Analisis dilakuakan untuk mengetahui apakah
perusahaan tersebut mempunyai kondisi keuangan yang baik atau tidak dimasa
yang akan datang dan juga utuk membandingkan kondisi perusahaan, baik dengan
perusahaan lain ataupun kondisi perusahaan antar periode akuntansi. Analisis
informasi akuntansi juga dilakukan mengetahui kondisi permasalahan dimasa depan
baik dalam manajemen, operasional, maupun keuangan dan juga sebagai sumber
informasi untuk mengambil keputusan yang paling tepat diperusahaan. Cara
melakukan analisis yaitu:

a. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan, mencakup


pemahaman tentang bidang usaha dan kebijakan akuntansi yang dianut dan
diterapkan oleh perusahaan.
b. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan, mencakup
informasi mengenai tren atau kecenderungan industri di mana perusahaan
beroperasi seperti perubahan teknologi, perubahan selera konsumen dan
perubahan faktor-faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan per kapita,
tingkat bunga, tingkat inflasi dan pajak. Selain itu, perhatikan juga perubahan
yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri seperti perubahan posisi
manajemen kunci.
c. Mempelajari dan mengamati laporan keuangan secara menyeluruh.
Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan sudah
jelas dalam menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai
dengan standar akuntansi keuangan.
d. Menganalisis laporan keuangan. Gunakan berbagai metode dan teknik
analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan
menginterprestasikan hasil analisis tersebut.

2. Menurut saya, saya iya karena teknik tren merupakan teknik yang menggunakan
data secara historis yang dilakukan untuk melihat keuangan dimasa yang akan
datang.

3. Analisis hutang jangka pendek

a. Perhitungan utang jangka pendek. Hutang Jangka Pendek (Hutang lancar) adalah
Hutang yang pelunasannya dengn menggunakan sumber–sumber aktiva lancar
atau dengan menciptakan hutang lancar baru. Penyelesaian satu hutang jangka
pendek (hutang lancar) biasanya memerlukan pemakaian harta lancar.
Perbandingan antara harta lancar terhadap hutang jangka pendek (hutang lancar)
dikenal sebagai “rasio lancar” atau “current ratio“. Rasio ini merupakan suatu
ukuran yang berguna bagi para pengusaha untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam melunasi hutang-hutang jangka pendek. Perusahaan yang memiliki hutang
lancar lebih besar dari harta lancar berada dalam posisi yang mengkhawatirkan
karena terdapat kemungkinan bahwa utang tersebut tidak akan dapat dilunasi.
b. Karena Agar perusahaan mengetahui perhitungan yang matang akan kondisi
mendatang, bagaimana kemampuan perusahaan membayar kreditnya dan apakah
pinjaman lebih menguntungkan daripada penambahan modal sendiri serta agar
bisa merincikan bagaimana prospek tambahan investasi dimasa yang akan datang.

4. Penegrtian

a. Cross Sectional Approach (CSA), Yaitu membandingkan rasio-rasio keuangan


beberapa perusahaan pada suatu saat yang sama termasuk membandingkan rasio-
rasio dengan perusahaan lain yang sejenis atau dapat pula dibandingkan dengan
rasio rata-rata industri.

b. Time Series Approach (TSA), Yaitu membandingkan kinerja keuangan


perusahaan dalam beberapa periode mengetahui kondisi masing-masing variabel
penelitian dari waktu ke waktu dalam periode tertentu dengan menggunakan analisa
rasio keuangan.

Perbedaan : kalau time series perbandingan kinerja keuangan dengan historis (antar
periode) sedangkan Cross Section perbandingan kinerja keuangan pada suatu waktu
yang sama

Contoh :

A. Kinerja Keuangan Metode Du Pont System Industri Konstruksi (BUMN) di


Indonesia dengan pendekatan data secara Time Series sebagai berikut :
Tabel 1 : Rekapitulasi Rasio Keuangan Industri Konstruksi (BUMN) di Indonesia
Periode 2013-2017

Net Profit Margin (NPM) rata-rata industri Konstruksi (BUMN) di Indonesia


periode 2013-2017 mengalami fluktuatif. Periode 2013 sd 2016 mengalami
penurunan dari 4.184% menjadi 3.018% ini berarti terjadi penurunan sebesar
1.166%. Periode 2016 dan 2017 nilai NPM sedikit mengalami kenaikan dari 3.018%
menjadi 3.062% karena persentase kenaikan laba bersih setelah pajak dan
penjualan lebih besar dari persentase kenaikan periode 2013. Hal ini berarti
perusahaan belum efektif dalam menginvestasikan modalnya dan menunjukkan
bahwa perusahaan dapat memberikan kembalian investasi sesuai dengan harapan
investornya.
B. Analisis dan Interpretasi Data secara Cross Sectional Approach (CSA)
Cross Sectional Approach sebuah metode untuk membandingkan antara perusahaan
yang sejenis dimana metode ini dapat mengetahui kondisi masing-masing perusahaan
dilihat dari :

a) Kinerja Keuangan Metode Du Pont System PT.Adhi Karya (Persero) Tbk.


Kinerja Keuangan Metode Du Pont System Perusahaan PT.Adhi Karya
(Persero) Tbk. dengan pendekatan data secara Time Series sbagai berikut :
Tabel 6 : Rekapitulasi Rasio Keuangan Perusahaan PT.Adhi Karya (Persero) Tbk
Periode 2013-2017

Periode Rata- Kinerja


Variabel
2013 2014 2015 2016 2017 rata Perusahaan
Net Profit Margin 4.202 3.171 2.774 1.573 1.825 2.709 Tidak Baik
(NPM)
Total Asset Turn 1.008 0.827 0.560 0.552 0.535 0.697 Baik
Over (TATO)
Multiplier Equity 6.278 6.374 3.247 3.682 4.827 4.881 Baik
Ratio (MER)
ROI Du Pont 4.236 2.624 1.554 0.868 0.9776 2.056 Tidak Baik
ROE Du Pont 6.329 5.274 1.819 2.033 2.582 3.697 Baik
RATA-RATA 4.410 3.564 1.991 1.741 2.149 2.789 Baik

Sumber: Data Diolah, 2018


Berdasarkan tabel Rekapitulasi Rasio Keuangan Perusahaan PT.Adhi Karya
(Persero) Tbk Periode 2013-2017 diatas terlihat rasio profitabilitas menunjukkan
kondisi perusahaan kurang memuaskan dikarenakan nilai NPM sebesar 2.709%
dan ROI sebesar 2.052% masih dibawah rata-rata industri 3.543% artinya kinerja
perusahaan dilihat dari profitabilitas tidak baik yang lebih baik adalah MER sebesar
4.881 %. dengan demikian perusahaan masih kurang mampu memaksimalkan
perolehan laba dalam penjualan, aktiva dan modal. Dilihat dari rasio aktivitas
menunjukkan kondisi memuaskan juga dikarenakan nilai TATO sebesar 0.697X
diatas nilai rata-rata industri sebesar 4.094X, ini artinya perusahaan sudah
menggunakan aktivanya dalam menghaslkan laba, secara keseluruhan kinerja
keuangan PT.Adhi Karya (Persero) Tbk Periode 2013-2017 sebesar 2.789 lebih
basar dari rata-rata industri sebesar 2.755 % sehingga dikatakan berkinerja baik.

5. Berdasarkan pada tabel yang terdapat pada terdapat penurunan laba bersih yang
diakibatkan oleh penurunan harga pokok produksi. Adapula akun beban yang
mengalami ketidakstabilan dalam setiap HPP.
referensi

https://www.jurnal.id/id/blog/analisis-laporan-keuangan-prosedur-dan-metode/

http://www.openjournal.unpam.ac.id/index.php/SKT/article/view/1375/1070

http://ftp.unpad.ac.id/orari/pendidikan/materi-kejuruan/bisnis-
manajemen/akuntansi/akuntansi_hutang_janka_pendek_panjang.pdf

http://repository.iainbengkulu.ac.id/3396/1/DHEA%20PRISKA%20FEBRIANTI.pdf

Anda mungkin juga menyukai