ABSTRAK
Latar Belakang : Kegiatan dari pelayanan gizi di rumah sakit salah satunya menyajikan
makanan kepada pasien yang bertujuan untuk penyembuhan dan pemulihan kesehatan pasien.
Anak-anak merupakan kelompok yang memerlukan zat gizi yang cukup untuk proses
pertumbuhan dan perkembangan. Asupan zat gizi dapat dilakukan dengan evaluasi sisa
makanan dari rumah sakit dan asupan makanan luar RS.
Tujuan : Mengetahui gambaran asupan energi dan protein pada pasien anak yang tidak
berdiet khusus di ruang Melati 2 RSUD Dr. Moewardi.
Metode : Jenis penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan desain penelitian cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien anak di ruang Melati 2 RSUD
Dr. Moewardi. Sampel diambil secara purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di
ruang Melati 2 RSUD Dr. Moewardi pada tanggal 14 - 16 November 2016.
Hasil : Didapatkan 8 responden di ruang Melati 2 RSUD Dr. Moewardi dengan umur 1-3
tahun dan 4-6 tahun terbanyak (37,5%), jenis kelamin terbanyak laki-laki (62,5%), asupan
energi sebagian besar baik (62,5%) dan asupan protein sebagian besar baik Tercukupinya
asupan energi sebagian besar responden dikarenakan asupan ini merupakan gabungan dari
asupan makanan rumah sakit dan luar rumah sakit.
Kesimpulan : Asupan energi dan protein sebagian besar baik yaitu 62,5% dan 75%.
Kata Kunci : Asupan energi dan protein, Anak, Tidak Berdiet Khusus
ABSTRACT
Background : The activities of nutrition services at the hospital one of them serving food to
patients aimed at healing and recovery of the patient's health. Children are the group that
needs adequate nutrition for growth and development. Nutrient intake can be done with the
evaluation of leftovers from the hospital and outside the hospital food intake.
Objectives : To overview of energy and protein intake in pediatric patients who are not
special diet in Melati 2 Hospital Dr. Moewardi.
Methods : The study is a qualitative descriptive cross sectional study design. The population
in this study were all patients of children in Melati 2 Hospital Dr. Moewardi. Sample was
taken by purposive sampling. This research was conducted in Melati 2 Hospital Dr.
Moewardi on November 14 to 16, 2016.
Results : There were 8 respondents in Melati 2 Hospital Dr. Moewardi age 4-6 years 1-3
years and most (37.5%), sex Most men (62.5%), energy intake was mostly good (62.5%) and
protein intake is mostly good inadequate energy intake due to the intake of most respondents
is a combination of food intake the hospital and outside the hospital.
Conclusion : The intake of energy and protein are mostly good, namely 62.5% and 75%.
Keywords : Energy and protein intake, Kids, Not Dieting Special
Safitri DH : Gambaran Asupan Energi Dan Protein Pada Pasien Anak Yang Tidak Berdiet
Khusus Di Ruang Melati 2 RSUD Dr. Moewardi
dalam jangka waktu yang relatif panjang, kecukupan protein dengan kisaran 0.41% -
37.28%, sehingga sumbangan energi dan
anak akan mengalami defisiensi energi dan
protein dari makanan luar RS mempunyai
protein dan juga berpengaruh pada
tingkat asupan ≤ 20%.
pertumbuhan dan perkembangan anak
Tujuan penelitian ini adalah
(Swarth, 2001).
mengetahui gambaran asupan energi dan
Untuk mengetahui asupan zat gizi
protein pada pasien anak yang tidak
pasien dapat dilakukan dengan melakukan
berdiet khusus di ruang Melati 2 RSUD
evaluasi terhadap sisa makanan (Barker,
Dr. Moewardi.
2011). Sisa makanan dikatakan tinggi atau
banyak jika pasien meninggalkan makanan
METODE PENELITIAN
> 25%. Pasien yang tidak menghabiskan
Jenis penelitian yang digunakan
makanan atau memiliki sisa makanan >
bersifat deskriptif kualitatif dengan desain
Safitri DH : Gambaran Asupan Energi Dan Protein Pada Pasien Anak Yang Tidak Berdiet
Khusus Di Ruang Melati 2 RSUD Dr. Moewardi
nasi disebabkan nasi yang disajikan sesuai dengan lidah mereka saat
merupakan porsi untuk orang dewasa makan di rumah. Sehingga tidak
dan anak lebih menyukai tekstur nasi jarang mereka mengkonsumsi
yang pulen atau lembek sehingga makanan dari luar seperti sup ayam
mudah untuk dikunyah. Kemudian untuk menggantikan asupan dari
lauk hewani, nabati dan sayur juga rumah sakit yang memiliki cita rasa
berkontribusi terhadap asupan kalori yang gurih dan sesuai dengan
meskipun relatif kecil. Apabila lauk makanan di rumah.
hewani, nabati dan sayur yang Asupan energi dari makanan
dikonsumsi sedikit maka asupan kalori rumah sakit dapat tercukupi dengan
yang diterima juga sedikit dan adanya asupan energi dari makanan
ditambah dengan asupan kalori dari luar rumah sakit. Asupan energi
nasi yang juga sedikit sehingga responden yang berasal dari luar
menyebabkan asupan energi menjadi makanan rumah sakit rata-rata
kurang. menyumbang sebesar 30,74% dengan
Lama perawatan juga kisaran 17,16% - 42,10%. Hal ini
memengaruhi asupan makanan yang sependapat dengan Semedi dkk.
kurang dari makanan rumah sakit, hal (2013) tingkat kecukupan energi
ini dikarenakan pasien yang sudah makanan luar RS rata-rata 6,5%
lama dirawat cenderung hapal dengan kisaran 0,28 – 34,5%. Asupan
terhadap menu makanan, jenis energi responden ini diperhitungkan
masakan, rasa dan sebagainya dengan makanan dari luar rumah sakit,
sehingga jika dalam pengolahan karena menurut penelitian Semedi
kurang bervariasi akan menimbulkan dkk. (2013) asupan makanan luar RS
rasa bosan, akibatnya nafsu makan sebagai penyumbang gizi dalam menu
berkurang dan makanan yang sehari-hari yang disediakan RS,
disajikan tidak dihabiskan (Moehyi, terutama bila asupan makanan dari
1995 dalam Marwah 2015). menu utama (pagi,siang, sore) masih
Cita rasa mempengaruhi sisa kurang.
makanan dan menyebabkan asupan 2. Asupan Protein
makanan yang kurang karena rata-rata Berdasarkan hasil penelitian
makanan yang diberikan seperti lauk yang dilakukan selama tiga hari di
dan sayur tidak memiliki rasa yang ruang Melati 2 RSUD Dr. Moewardi
Safitri DH : Gambaran Asupan Energi Dan Protein Pada Pasien Anak Yang Tidak Berdiet
Khusus Di Ruang Melati 2 RSUD Dr. Moewardi