Anda di halaman 1dari 5

Strategi Pelaksanaan Distress Spiritual

Tindakan Psikoterapeutik
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
1. Tujuan tindakan keperawatan gangguan spiritual untuk pasien adalah agar pasien:
a. Mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat.
b. Mengungkapkan penyebab gangguan spiritual.
c. Mengungkapkan perasaan dan pikiran tentang spiritual yang diyakininya.
d. Mampu mengembangkan skill untuk mengatasi masalah atau penyakit atau
perubahan spiritual dalam kehidupan.
e. Aktif melakukan kegiatan spiritual atau keagamaan.
f.Ikut serta dalam kegiatan keagamaan.

2. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan pasien.
b. Kaji faktor penyebab gangguan spiritual pada pasien.
c. Bantu pasien mengungkapkan perasaan dan pikiran akan terhadap spiritual yang
diyakininya.
d. Bantu klien mengembangkan skill untuk mengatasi perubahan spiritual dalam
kehidupan.
e. Fasilitasi pasien dengan alat-alat ibadah sesuai keyakinan atau agama yang dianut
oleh pasien.
f. Fasilitasi klien untuk menjalankan ibadah sendiri atau dengan orang lain
g. Bantu pasien untuk ikut serta dalam kegiatan keagamaan.
h. Bantu pasien mengevaluasi perasaan setelah melakukan kegiatan ibadah atau
kegiatan spiritual lainnya.

SP1-Pasien:
Bina hubungan saling percaya dengan pasien, kaji faktor penyebab gangguan spiritual pada
pasien, bantu pasien mengungkapkan perasaan dan pikiran akan terhadap spiritual yang
diyakininya, bantu klien mengembangkan skill untuk mengatasi perubahan spiritual dalam
kehidupan.
a. Orientasi
Perawat : Assalamualaikum pak, nama saya suster munawaroh saya dipanggil Lily,
Nama bapak siapa?
Pasien : Iya suster, nama saya Anton.
Perawat : Bapak suka dipanggil apa?
Pasien : Panggil saja saya Anton.
Perawat :Oh, baik. Saya mahasiswa Ners dari Universitas Borobudur yang akan
merawat bapak selama 2 minggu di sini. Bagaimana perasaan bapak pagi ini?.
Pasien : Saya sedang sedih suster.
Perawat : Bagaimana kalau kita berbicara tentang masalah - masalah yang bapak alami,
kita ngobrol selama 30 menit ya? Dimana menurut bapak tempat yang cocok
untuk kita ngobrol?
Pasien : Di bawah pohon rindang saja suster.
Perawat : Oh disana? Mari pak kalau begitu.

b. Kerja

Perawat :Apa masalah yang bapak rasakan saat ini?


Pasien :Saya marah sama tuhan, saya tidak mau shalat dan tidak mau mengaji lagi.
Saya merasa tidak berguna lagi.
Perawat :Coba bapak sampaikan apa yang menyebabkan bapak tidak sholat dan
mengaji seperti dulu?
Pasien :Semenjak musibah tsunami itu saya kehilangan pekerjaan dan harta saya
suster.
Perawat :Oh, ya! selain itu faKtor tsunami tersebut apa lagi yang menyebabkan bapak
tidak sholat dan mengaji.
Pasien :Sekarang saya merasa sudah tidak berguna lagi.
Perawat :Coba bapak sampaikan pendapat bapak tentang agama atau keyakinan yang
bapak anut selama ini?
Pasien :Agama yang saya anut adalah agama yang membawa kedamaian.
Perawat : Menurut bapak, apakah agama yang bapak anut bisa membawa kedamaian
dan ketenangan dalam kehidupan bapak saat ini?
Pasien : Saya merasa ini tidak seperti yang saya yakini.
Perawat :Apakah hal tersebut yang mempengaruhi bapak sehingga kurang aktif
melakukan sholat dan mengaji?
Pasien :Iya suster.
Perawat : Apa saja kegiatan ibadah yang bapak jalankan?
Pasien : Shalat, shalawat dan zikir, suster.
Perawat : Yang mana kira-kira yang ingin bapak jalankan?
Pasien : Shalawat dan zikir, suster.
Perawat : Mari bapak coba misalnya sholawat atau zikir.
Pasien : Shalatullah salaamullah ‘alatoha rasulillah, salaatullah salamullah ‘alaa yasiin
habibillah.
Perawat : Bagus sekali! Bagaimana perasaan bapak setelah mencoba?
Pasien : Saya merasa tenang, suster.
Perawat : Apa keuntungan giat beribadah yang pernah bapak rasakan?
Pasien : Saya merasa tenang, suster.
Perawat : Betul sekali, setelah beribadah kita merasa tenang.

c. Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang – bincang?
Pasien : Saya merasa lebih lega, suster.
Perawat : Tampaknya bapak semangat menjawab pertanyaan suster ya?
Pasien : Iya suster.
Perawat : Coba bapak ulangi apa yang sudah kita diskusikan bersama - sama hari ini!
Pasien : Saya merasa tidak maksimal beribadah dan tadi saya sudah mencoba
bershalawat, suster.
Perawat : Bagus sekali, jadi bapak sudah tahu penyebab masalah bapak ya? Selain itu
bapak juga telah mengungkapkan perasaan dan pikiran bapak tentang agama
dan tahu kegiatan yang bapak bisa lakukan.
Pasien : Iya suster.
Perawat : Nah sekarang ibadah mana yang bapak coba lakukan? Jangan lupa ya pak!
Pasien : Iya suster.
Perawat : Besok lagi kita bertemu untuk mengetahui manfaat kegiatan ibadah yang
bapak lakukan serta belajar cara ibadah lain.
Pasien : Iya suster.
Perawat : Sampai jumpa bapak, Assalamualaikum!
Pasien : Waalaikumsalam.

SP. 2-Pasien :
Fasilitasi pasien dengan alat-alat ibadah sesuai keyakinan atau agama yang dianut oleh
pasien, fasilitasi klien untuk menjalankan ibadah sendiri atau dengan orang lain, bantu
pasien untuk ikut serta dalam kegiatan keagamaan.

a. Orientasi

Perawat :Assalamualaikum, bapak bagaimana keadaan dan perasaan bapak saat ini?
Sudah dicoba melakukan ibadah?
Pasien :Baik suster, sudah.
Perawat :Bagaimana perasaan bapak setelah mencoba?
Pasien :Lebih tenang.
Perawat :Hari ini kita akan mendiskusikan tentang persiapan alat-alat sholat dan cara-
cara menjalankan sholat baik sendiri maupun berjamaah. Bagaimana kalau kita
ngobrol selama 30 menit. Dimana bapak mau ngobrol? Atau bagaimana kalau
disini saja?
Pasien : Iya suster boleh.

b. Kerja
Perawat :Pak, sepengetahuan bapak, apa saja persiapaan sholat, baik alat maupun diri
kita?
Pasien : Pakai sarung, kopiah, dan sajadah.
Perawat : Bagus sekali! Menyiapkan kopiah, sajadah dan sarung dan sebelum sholat
bapa harus mandi dulu dan berwudlu.
Pasien : iya.
Perawat : Coba bapak sebutkan sholat lima waktu dalam sehari?
Pasien : Subuh, dzuhur, ashar, magrib, isya.
Perawat : Sholat subuh jam berapa? Bagaimana ucapannya?
Pasien : jam 4.30 wib. Ussholli fardossubkhi rok’ataini mustaqbilal kiblati fadollillah
hita’ala.
Perawat : Bagus sekali, Selain itu, bapak dapat melakukan sholat berjamaah?
Pasien : Dulu sering tapi sekarang tidak pernah.
c. Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah kita diskusi tentang cara-cara
mempersiapkan alat sholat dan mengerjakan sholat.
Pasien : Lebih tenang dan legah sekarang suster.
Perawat : Berapa kali sehari bapak mencoba? Mari kita buat jadwalnya, kalau sudah
dilakukan beri tanda ya!
Pasien : 3x sehari dzuhur, ashar dan magrib saja suster.
Perawat : Besok saya akan datang untuk mendiskusikan tentang perasaan bapak dalam
melakuakn sholat serta membahas kegiatan ibadah yang lainnya.
Pasien : Iya suster terimakasih.
Perawat : Kalau begitu saya permisi dulu. Sampai jumpa pak. Assalamualaikum.
Pasien : Wa’alaikum salam.

Anda mungkin juga menyukai