Anda di halaman 1dari 70

0

JUDUL YANG PAS UNTUK PTS ADALAH :

MENINGKATKAN KOMPETENSI DAN KINERJA GURU SDN ______


DALAM MENGAJAR MELALUI STIMULASI MINAT BACA
REFERENSI KEPENDIDIKAN DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PTS

Salah satu aspek penentu upaya peningkatan standar mutu bagi

guru adalah wawasan intelektual guru yang menopang kompetensi

mengajar. Ini merupakan syarat guru dalam melakukan inovasi diri

guna meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik dan pengajar di

kelas. Dalam hal ini penulis selaku peneliti sekaligus Pengawas

Sekolah memberikan apresiasi terhadap kemajuan sekolah terutama

aspek kemampuan pengetahuan guru dalam melakukan kegiatan belajar

mengajar di kelas

Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia tertuang dalam Garis-

Garis Besar Haluan 2004 adalah :

Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, kecerdasan, keterampilan mengerti budi

pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal

semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan


2

manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya

sendiri bersama-sama bertanggung jawab atas

pembangunan bangsa. (Lapasila IKIP Malang, 2004 :

56).

Hal tersebut diperjelas dalam Undang-Undang Republik

Indoneia Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 39 ayat

2:

Pendidikan Naisonal mencerdaskan kehidupan bangsa

dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya

yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan

rohani, rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan. (Sisdiknas , 2003 :56).

Sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut, khususnya dalam

usaha menyiapkan guru dalam meningkatkan kompetensi dan etos

kerja mengajar di kelas maka diperlukan motivasi dan binaan secara


3

pisitif dan simultan serta berkelanjutan dari pengawas sekolah, hal ini

diharapkan para guru memiliki kemandirian serta kemampuan

akademik untuk mengajar serta mendidik para anak didiknya di

lembaga pendidikan tingkat dasar yakni sekolah dasar.

Salah satu faktor pendukung guna meningkatkan motivasi

mengajar guru wajib membekali dirinya ilmu kependidikan dan usaha-

usaha yang memacu peningkatan intelektual akademik dalam

keselarasan mengajar terutama upaya meningkatkan gairah atau minat

membaca pengetahuan kependidikan di luar rencana pelaksanaan

pembelajaran di kelas secara kesadarandan kemandirian guru tersebut .

Menurut R. Widodo al, (1999:308) dijelaskan bahwa :

Minat membaca, gemar membaca dan kebiasaan

membaca yang baik merupakan dasar untuk mencapai

keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Dengan

banyak membaca guru akan dapat memahami,

mencerna serta dapat mengamalkan ilmunya di kelas

serta memiliki kapabilitas berbagai ilmu pengetahuan,

kaya pengalaman dan wawasan.


4

Lebih lanjut dijelaskan Sowarno (1982:5) menambahkan bahwa :

Membaca buku-buku referensial kependidikan dan

berkerativitas untuk menulis ataupun mengarang

merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan

guru. Dengan membaca seorang guru dapat mengenal

dan memahami beragam kenyataan nilai yang

diungkapkan dalam materi buku, dan bahasa serta

dapat memadukan pengalaman pribadi dalam usaha

menghadapi masa kini dan masa mendatang.

Untuk menumbuhkan minat baca yang tinggi di kalangan guru

terutama guru-guru di level pendidikan tingkat dasar yakni sekolah

dasar diperlukan beberapa sarana dan prasarana yang harus tersedia dan

menjadi kelengkapan di sekolah salah satu diantaranya adalah

eksistensi perpustakaan sekolah.

Dalam sistem pendidikan yang modern baik di negara maju

maupun di negara yang sedang berkembang, keberadaan perpustakaan

memegang peranan sangat penting. Sebab perpustakaan merupakan


5

salah satu sumber ilmu atau sumber informasi, dengan mengoptimalkan

fungsi perpustakaan maka cakrawala pengetahuan kita semakin luas.

Perpustakaan yang tersedia haruslah diusahakan untuk

melengkapi koleksi-koleksi bukunya dan diusahakan untuk

menyediakan buku-buku yang dapat menarik minat siswa untuk

membacanya. Dengan cara demikian maka sedikit demi sedikit dapat

menumbuhkan minat baca, gemar baca dan kebiasaan membaca.

Di dalam lingkungan pendidikan untuk keperluan studinya

orang lebih banyak membaca dari pada menulis. Untuk guru-guru di

level lembaga formal pendidikan dasar membaca referensi

kependidikan menjadi masalah yang penting karena guru akan

dihadapkan oleh variasi probematika dalam kegiatan belajar mengajar

di kelas.

Dengan demikian keberadaan perpustakaan sangat membantu,

karena kegiatan belajar mengajar dapat lebih efektif dan dapat

menambah materi pelajaran dengan cara banyak membaca sumber-

sumber buku non paket di perpustakaan.

Mengingat pentingnya peranan buku bacaan, maka sudah

selayaknya minat membaca buku kajian-kajian kependidikan berupa


6

artikel kependidikan, majalah kependidikan, serta buku-buku penunjang

pembelajaran di kelas sudah harus ditanamkan pada diri guru sedini

mungkin. Di sisi lain perpustakaan harus pula berbenah diri untuk lebih

meningkatkan pelayanan dengan mengupayakan kelengkapan buku-

buku dari berbagai bidang ilmu.

Bertitik tolak dari uraian di ats, maka penulis selaku observer

atau peneliti dalam Kegiatan Penelitian Tindakan sekolah ini sekaligus

Pengawas Sekolah Dasar tertarik untuk mengadakan penelitian

mengenai pengaruh pembinaan program kegiatan gemar membaca

buku-buku referensi kependidikan di perpustakaan sekolah bila

dihubungkan dengan kemampuan guru dalam mengajar di kelas .

Adapun tema yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut :

Stimulus gairah minat membaca para guru terhadap kinerja

dan kemampuan kompetensi mengajar di Sekolah Dasar Negeri

________ Kecamatan ________ Kabupaten _______ Propinsi _____


7

B. Rumusan Masalah Penelitian Tindakan Sekolah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah gairah dan motivasi guru Sekolah Dasar Negeri

_____ Kecamatan _______ Kabupaten _____ Propinsi _______

dalam pembinaan program kegiatan gemar membaca buku-buku

referensi kependidikan?

2. Bagaimanakah kinerja guru Sekolah Dasar Negeri _____

Kecamatan _______ Kabupaten _____ Propinsi _______ r selama

ini dalam aktivitas belajar mengajar di kelas ?

3. Adakah peningkatan kinerja guru dalam mengajar setelah para guru

Sekolah Dasar Negeri _____ Kecamatan _______ Kabupaten _____

Propinsi _______ dalam pembinaan program kegiatan gemar

membaca buku-buku referensi kependidikan ?

C. Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah

Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan

langsung, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :


8

1. Untuk mendapatkan data dan informasi tentang gairah dan motivasi

guru Sekolah Dasar Negeri _____ Kecamatan _______ Kabupaten

_____ Propinsi _______ dalam pembinaan program kegiatan

gemar membaca buku-buku referensi kependidikan.

2. Untuk mendapatkan data dan informasi kinerja guru Sekolah Dasar

Negeri _____ Kecamatan _______ Kabupaten _____ Propinsi

_______ selama ini dalam aktivitas belajar mengajar di kelas

3. Untuk mengetahui tentang pengaruh peningkatan kinerja guru

dalam mengajar setelah para guru Sekolah Dasar Negeri _____

Kecamatan _______ Kabupaten _____ Propinsi _______ dalam

pembinaan program kegiatan gemar membaca buku-buku referensi

kependidikan.

D. Pentingnya Penelitian Tindakan Sekolah

1. Bagi Guru

Sebagai instrument kompetensi standart mutu mengajar dan

pengembangan wawasan pengetahuan sekitar dunia pendidikan.

Sehingga penelitan dapat membandingkan antara ilmu yang di dapat

secara tekstual melalui RPP dan buku pegangan mengajar dengan


9

gemar membaca referensial lain guna bekal dan tambahan wawasan

juga untuk menunjang efektifitas gaya mengajar di kelas.

2. Bagi Sekolah

1) Sebagai masukan untuk meningkatkan pelaksanaan tugasnya

dalam membina dan meningkatkan minat membaca siswa.

2) Sebagai masukan dalam rangka lebih meningkatkan taraf

kemampuan siswa membaca buku-buku perpustakaan.

3) Berguna untuk lebih meningkatkan minat baca buku-buku

perpustakaan khususnya buku-buku mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

4) Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi

sekolah untuk lebih menumbuhkan minat baca buku-buku

perpustakaan dan lebih meningkatkan mutu pendidikan

sehingga prestasi menjadi lebih baik.


10

E. Definisi, Asumsi dan Keterangan

1. Definisi

Untuk menghindari kesalahpahaman dan memperoleh

kesamaan penafsiran pada kata-kata yang terkandung dalam

penelitian ini, maka penulis mendefinisikan beberapa istilah yang

digunakan dalam judul penelitian ini sebagai berikut :

a. Pengaruh

Yaitu daya yang ada atau dari suatu (orang, benda dan lain-lain)

yang berkuasa atau berkemauan (KBBI, 1989:664).

b. Minat Membaca Buku-buku Referensi Kependidikan

Suatu perhatian, kesukaan kecenderungan kepada sesuatu, atau

keinginan terhadap membaca yang artinya melihat tulisan, untuk

dimengerti, makna dan tujuan penulisan tanpa adanya paksaan

dari luar.

c. Perpustakaan

Tiap kumpulan buku atau setiap bangunan atau tempat

menyimpan buku. (R. Widodo et al., 1999:301)


11

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat kita simpulkan bahwa

perpustakaan adalah suatu tempat untuk menyimpan dan

mengumpulkan buku-buku dari berbagai sumber.

d. Peningkatan Kinerja Mengajar

Menurut W.J.S. Poerwadarminta (1989:90), menyatakan bahwa

prestasi adalah hasil yang telah dicapai/atau

dilakukan/dikerjakan. Sedang mengajar yaitu kegiatan

menyampaikan materi ajar kepada anak didik oleh guru di kelas.


12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Gemar Membaca

1. Pengertian

“ Motivasi dapat diartikan sebagai perhatian, kesenangan

untuk sesuatu hal”. (Wojowasito, 1972:191). Lebih lanjut Nasution

(1981:3) menambahkan pengertian minat sebagai berikut :

Suatu yang sangat penting bagi seseorang untuk

melakukan kegiatan dengan baik, sebagai aspek

kejiwaan, minat bukan saja mewarnai perilaku

seseorang akan tetapi lebih dari itu adalah untuk

mendorong seseorang menaruh perhatian serta

merelakan dirinya terlihat pada suatu kegiatan

tersebut.

Minat tidak bisa dikelompokkan sebagai pembawaan tetapi

sifatnya bisa diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan. Hal itu


13

diperjelas oleh Utoyo (1979:31-32) yang menyatakan bahwa :

“Minat merupakan faktor yang penting dalam kesiapan. Seorang

guru mengalami “kedangkalan wawasan mengajar”, dapat belajar

membaca bahan-bahan materi mengajar sebagai bacaan refrensial

tambahan itu dapat merangsang timbulnya minat membaca”.

Minat merupakan perhatian yang diberikan apabila

seseorang senang terhadap sesuatu. Dan apabila seseorang berminat

maka mendorong seseorang untuk menekuni dan selalu ingin terlibat

dalam kegiatan tersebut. Melihat kecenderungan di atas maka minat

tersebut dapat dipupuk dan diarahkan kepada hal yang positif

misalnya membaca.

Apabila seseorang tertarik terhadap buku yang dibacanya

maka orang tersebut akan lebih berminat untuk membaca dan

mengerti isi buku yang dibacanya. Hal inipun berlaku pula dalam

kegiatan belajar mengajar, semakin menarik seorang guru memilih

bahan dan menarik pula cara mengajarnya maka minat siswa akan

semakin tinggi untuk memahaminya.

1. Minat bukan hasil bawaan manusia tetapi dapat dibentuk atau

diusahakan, dipelajari dan dikembangkan.


14

2. Minat itu bisa dihubungkan dengan maksud-maksud tertentu

untuk bertindak.

3. Secara sempit, minat itu diasosiasikan dengan keadaan sosial

seseorang dan emosi seseorang.

4. Minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarah kepada

kelakuan atau tabiat manusia.

Mengenai pengertian membaca, banyak ahli yang

mengemukakan pendapatnya untuk mendefinisikan arti kata

membaca. Menurut kamus bahasa Indonesia, pengertian membaca

adalah : “Melihat serta memahami apa yang tertulis dengan

melisankan atau melafalkan apa yang tertulis serta mengeja atau

mengucapkan apa yang tertulis baik dengan suara ataupun di dalam

hati”. (KBBI, 1989:62).

Ada beberapa ahli yang memberikan pendapat tentang

pengertian membaca bahwa membaca itu merupakan kegiatan

melisankan kata-kata atau paparan tertulis (Reading is pronouncing

words). Pendapat orang tersebut berdasarkan pada kenyataan bahwa

banyak orang yang membaca itu menyuarakan kata-kata yang


15

terdapat dalam bacaan. Selain itu ada juga beberapa orang yang

menyatakan bahwa membaca itu selain mengucapkan atau

menyuarakan kata-kata juga memahami setiap kata (reading is

pronouncing and recognizing individual words). Definisi tersebut

didasarkan pada kenyataan bahwa pada waktu membaca sang

pembaca selain menyuarakan kata-kata, juga harus memahami arti

setiap kata sehingga dapat memahami arti setiap kata sehingga dapat

memahami isi bacaan secara keseluruhan.

Membaca itu merupakan kegiatan melisankan kata-kata atau

paparan tertulis. Banyak orang yang membaca itu menyuarakan

kata-kata yang terdapat pada bacaan, selain mengucapkan juga

memahami setiap kata. Membaca merupakan kegiatan yang

kompleks dan disengaja, dalam hal itu berupa proses berpikir yang

mana di dalamnya terdiri dari berbagai aksi pikir yang bekerja

secara terpadu mengarah kepada satu tujuan yaitu memahami makna

paparan tertulis secara keseluruhan.

Membaca merupakan suatu konsep manangkap atau

memperoleh konsep-konsep yang dimaksud oleh pengarangnya

menginterpretasi, mengevaluasi konsep-konsep pengarang dan


16

merefleksikan atau bertindak sebagaimana yang dimaksud dari

konsep-konsep itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

kemampuan membaca tidak hanya mengoperasikan berbagai

keterampilan untuk memahami kata-kata dan kalimat tetapi juga

kemampuan menginterpretasi, mengevaluasi, sehingga memperoleh

pemahaman yang komprehensif.

Untuk membina dan mengembangkan minat baca guru

sekolah dasar tidak bisa terlepas dari pembinaan kemampuan

supervise kependidikan sebagai pengarah untuk pengadaan ide atau

konsep sarana tempat guna sebagai mediasi membaca yakni

eksistensi perpustakaan, sebab orang yang senang membaca

tentunya harus mampu membaca dengan fasilitas yang kondusif.

Tanpa memiliki kemampuan daya nalar yang tinggi serta

keberadaan perpustakaan mustahil membaca sebagai suatu kegiatan

yang bias membuat atau merasa senang membaca.

Sudah barang tentu pembinaan kemampuan membaca secara

kontinuitas serta pengadaan pelbagai buku-buku secara lengkap

adalah persyaratan yang mestinya dan selayaknya ada, sebagai

upaya rangka pembinaan dan pengembangan minat baca bagi guru-


17

guru di lingkungan lembaga pendidikan formal di tingkat sekolah

dasar. Semakin tinggi tingkatan pengetahuan maka semakin ringan

pula pembinaannya, sebab semakin tinggi pengetahuan seorang

guru dalam berwawasan yang luas tentu akan lebih mampu

membaca.

Dalam pengembangan minat baca para guru di sekolah

dasar perlu ditunjang adanya buku-buku yang lengkap dan menarik.

Untuk itu diperlukan adanya perpustakaan yang mempunyai literatur

dan buku-buku yang lengkap sehingga minat baca para guru dapat

lebih ditingkatkan.

2. Prinsip-prinsip membaca

Ada beberapa prinsip membaca yang merupakan perpaduan

dari hasil penelitian, seperti antropologi, pendidikan, bimbingan,

psikologi dan sosiologi. Beberapa prinsip membaca yang perlu

diperhatikan dalam rangka membina dan mengembangkan minat

baca para guru adalah sebagai berikut :

a. Membaca merupakan proses berpikir yang kompleks


18

Membaca merupakan proses berpikir yang kompleks

karena terdiri dari sejumlah kegiatan seperti menangkap atau

memahami kata-kata yang ditulis pengarang, menginterpretasikan

dan mengevaluasi pada akhirnya dapat menyimpulkan isi bacaan

sebagai landasan mengjar kelak.

Oleh sebab itu untuk dapat membaca secara efisien dalam

arti cepat dan memiliki persepsi yang akurat diperlukan

keterampilan-keterampilan tertentu seperti keterampilan

mengungkap atau memahami kata-kata atau kalimat-kalimat,

keterampilan menginterpretasikan dan mengevaluasi konsep-

konsep pengarang dengan pengetahuan, fakta-fakta atau

informasi yang telah dimiliki sebelumnya, dan akhirnya memiliki

keterampilan menyimpulkan.

Dalam membaca, pembaca perlu memiliki kondisi fisik

yang lebih baik sehingga konsentrasi tercurahkan sepenuhnya

kepada teks atau tulisan yang sedang dibaca.


19

b. Kemampuan membaca setiap guru berbeda-beda

Pada dasarnya kemampuan membaca seseorang berbeda-

beda dan tergantung pada beberapa faktor antara lain : tingkat

kelas, kecerdasan, keadaan fisik, keadaan emosi seseorang,

hubungan sosial seseorang dan latar belakang pengalaman yang

dimilikinya, sikap, aspirasi dan sebagainya.

Faktor-faktor tersebut harus diketahui sehingga

pembinaan dan pengembangan minat baca siswa dapat

disesuaikan dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh setiap siswa.

c. Pembinaan kemampuan membaca atas dasar evaluasi

Pembinaan dan pengembangan kemampuan minat baca

seseorang harus dimulai atas dasar hasil evaluasi kemampuan

membaca orang tersebut. Apakah siswa mampu membaca teks

tanpa bantuan guru atau tidak, serta sejauh mana hasil yang

diperoleh setiap kali membaca dan sebagainya.

d. Membaca harus menjadi pengalaman yang memuaskan

Seseorang akan senang sekai apabila setelah membaca

suatu bacaan maka ia merasa bahwa ia telah mempergunakan


20

waktunya sebaik mungkin dan merasa bahwa dirinya merasa puas

karena telah mempelajari sesuatu yang baik.

e. Membaca merupakan syarat mutlak keberhasilan belajar

Agar mempunyai kemahiran membaca, keterampilan yang

dibutuhkan dalam membaca perlu dilatih secara kontinyu sejak

seseorang pertama kali masuk sekolah. Dan dengan tingkat

kemahiran yang tinggi, kemungkinan besar tingkat

keberhasilannya dalam belajar akan tinggi pula.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca

Untuk mencapai kesuksesan membaca dan belajar

diperlukan kesiapan untuk membaca. Kesiapan adalah sesuatu

keadaan atau kondisi yang dapat meningkatkan keberhasilan

membaca dan belajar. Oleh karena itu kita harus menumbuhkan

minat atau rasa senang membaca.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi miat baca antara

lain karena tahu manfaat membaca, dan menyadari bahwa buku-

buku dan bahan pustaka lainnya yang baik dapat memperluas


21

pengetahuannya. Di samping itu juga diperlukan motivasi yang

mendorong untuk gemar membaca. Apabila guru merasa senang

membaca ia akan memanfaatkan perpustakaan sekolah semaksimal

mungkin.

B. Kompetensi Wawasan Guru Dalam Mengajar

Prawirosentono (1992: 2) menjelaskan pengertian tentang

kinerja yaitu:

Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka

upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,

tidak melanggar hukum, sesuai dengan moral ataupun etika.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, "kompetensi” berarti

sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan

kerja (Balai Pustaka, 1985: 503), sedangkan Hadari Nawawi (1998:

234), menggunakan istilah "karya", yaitu hasil pelaksanaan suatu

pekerjaan, baik yang bersifat fisik/ material maupun nonfisik/


22

material. Penilaian karya atau kinerja setiap pekerjaan menyangkut

kemampuan pekerjaan yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas

yang diberikan kepadanya.

Kinerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu dan

orang yang kerja ada kaitannya dengan mencari nafkah atau

bertujuan untuk mendapatkan imbalan atas prestasi yang telah

diberikan atas kepentingan organisasi. Pada hakikatnya orang

bekerja untuk memenuhi kebutuhan atas dorongan atau motivasi

tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit

perilaku, sedangkan tujuan berfungsi mengarahkan perilaku.

1. Kompetensi Wawasan Guru SD

Guru merupakan tokoh yang paling penting dalam pendidikan,

hal ini dikarenakan guru berhubungan langsung dengan konsumen

utama pendidikan yaitu peserta didik. Guru yang baik akan

menjalankana kinerjanya secara profesional walaupun benar dan

resikonya cukup berat, termasuk guru SD. "Kinerja guru" adalah

seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan guru pada waktu dia

memberikan pelajaran kepada siswanya. Kinerja guru dapat dilihat


23

saat melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas termasuk

bagaimana dia mempersiapkannya (Rochman Natawijaya, 1999: 22).

Kinerja guru dapat dilihat dari aspek kemampuan dasar yang

harus dimiliki oleh seorang guru, yang dikenal dengan istilah

kompetensi guru", yang meliputi hal-hal berikut:

a. Menguasai bahan atau materi pembelajaran, yang pada dasarnya

berupa bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah dan bahan

pengayaan/ penunjang bidang studi;

b. Mengelola program belajar mengajar, dengan cara merumuskan

tujuan instruksional/ pembelajaran, menggunakan proses

instruksional dengan tepat, melaksanakan program belajar

mengajar, mengenal kemampuan anak didik serta merencanakan

dan melaksanakan program remedial;

c. Mengelola kelas, dengan menciptakan suasana kondusif bagi

berlangsungnya proses belajar mengajar;

d. Menggunakan media/ sumber, dengan mampu mengenal,

memilih, dan menggunakan pendukung pembelajaran, berupa alat

bantu, perpustakaan, teknologi komputer, atau laboratorium

secara baik sesuai dengan kebutuhan;


24

e. Menguasai landasan kapendidikan, sebagai landasan berpijak dan

bertindak edukatif di setiap situasi dalam usaha mengelola

interaksi belajar mengajar;

f. Mengelola interaksi belajar mengajar, merupakan kemampuan

yang harus dimiliki oleh guru dalam upaya transformasi

pengetahuan dan internalisasi nilai kepada peserta didik.

Keterampilan guru, metode mengajar, sarana, dan alat atau

teknologi pendukung merupakan komponen penting bagi

keberhasilan pengelolaan;

g. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran rnerupakan

kemampuan untuk mengenali potensi siswa, menganalisis, dan

menggunakan data hasil belajar siswa sebagai umpan balik bagi

setiap siswa;

h. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan di

sekolah merupakan pemahaman mengenai fungsi dan peranan

program ini untuk kepentingan proses belajar mengajar;

i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

merupakan kemampuan untuk melakukan kegiatan administratif

seperti pencatatan dan pelaporan hasil belajar siswa.


25

j. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian guru

keperluan pengajaran, merupakan kemampuan untuk memahami

hal-hal yang berkaitan dengan penalaran untuk menumbuhkan

penalaran siswa dan mengembangkan proses belajar mengajar.

(Sadirman, 2001: 161).

Guru SD adalah "... tenaga pendidikan yang memiliki

kualifikasi sebagai guru SD". Demikian penjelasan yang tertulis

dalam pasal 14 ayat 1. dalam PP No.27/1999 tersebut tidak

ditemukan penjelasan lebih lengkap siapa dan bagaimana gambaran

guru SD yang dianggap berkualifikasi. Namun, kalau dilihat dari

program PGSD yang dikembangkan, tampaknya D2 PGSD adalah

minimal dari kualifikasi pendidikan formal calon guru SD.

Secara lebih lengkap Solehudin (2000) menyebutkan bahwa

kinerja guru SD terdiri dari:

a. Kompetensi pengelolaan pembelajaran:

 Penyusunan rencana pembelajaran

 Pelaksanaan interaksi belajar mengajar

 Penilaian prestasi belajar peserta didik


26

 Pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian belajar peserta didik

b. Kompetensi pengembangan potensi

 Pengembangan profesi

c. Kompetensi penguasaan akademik

 Pemahaman wawasan kependidikan

 Penguasaan bahan kajian akademik

d. Kompetensi pemberian layanan bimbingan pribadi sosial kepada

siswa

 Mengenalkan ciri-ciri yang ada di dalam diri sendiri

 Mengenalkan ciri khusus orang lain

 Mengenalkan cara mengungkapkan perasaan bahagia dan

sedih

 Mengenalkan persamaan dan perbedaan orang lain dengan

dirinya sendiri

 Membimbing siswa menciptakan dan memelihara

persahabatan

 Melatih cara mengenalkan diri sendiri kepada orang lain

 Mengenalkan pengaruh tindakan siswa terhadap orang lain

 Mengenalkan sopan santun berbicara dengan orang lain


27

e. Kompetensi pemberian layanan bimbingan belajar

 Memotivasi siswa agar menyenangi mata pelajaran

 Mengenalkan manfaat belajar yang benar

 Mengenalkan tujuan belajar

 Menjelaskan tujuan ulangan

 Menjelaskan pentingnya keterampilan mengingat dalam

menghadapi ulangan

 Menjelaskan pentingnya kegiatan mendengar dalam proses

belajar mengajar.
28

BAB III

METODE PENELITIAN TINDAKAN

Penelitian yang akan penulis lakukan berfokus pada masalah

peningkatan mutu guru dalam mengajar dengan pendekatan motivasi

guru dalam membaca buku-buku referensi kependidikan Jenis

penelitian yang akan digunakan tergolong pada penelitian Tindakan

(Action Research) dengan bentuk khusus penelitian tindakan yang

dilakukan oleh pengawas sekolah di sekolah yang lazim disebut

penelitian tindakan sekolah.

Penelitian tindakan sekolah mampu menawarkan pendekatan dan

prosedur baru yang lebih menjanjikan dampak langsung dalam bentuk

perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola

kegiatan belajar mengajar atau implementasi berbagai program di

sekolah dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan proses dan

hasil pembelajaran yang terjadi di sekolah. Hal tersebut sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Stenhause di Hopkin 1993 dalam kasbollah

bahwa : "Penelitian Tindakan membuat guru dapat meneliti dan


29

mengkaji pembelajaran yang ia lakukan di kelas sehingga permasalahan

yang dihadapi adalah permasalahan aktual. Dengan demikian guru

dapat langsung berbuat sesuatu untuk memperbaiki praktik-praktik

pengajaran yang kurang berhasil agar menjadi lebih baik dan lebih

efektif. Dalam hal ini guru dilatih untuk dapat mengendalikan

kehidupan profesinya serta terlibat dalam pengambilan keputusan

secara profesional."

Selain itu Ebbuf`( 1985) dalam Kasbollah mengemukakan

bahwa :

"Penelitian tindakan merupakan studi yang sistimatis yang

dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam

pendidikan dengan melakukan tindakan-tindakan praktis serta

refleksi dari tindakan tersebut yang berupa suatu rangkaian siklus

yang berkelanjutan dan diantara siklus-siklus itu ada informasi yang

merupakan balikan."

Bentuk penelitian kelas yang penulis gunakan adalah

penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif dan partisipatoris.

Sesuai dengan yang diungkapkan Kasbolah (1999: 14), bahwa sebagai

dasar pemikiran, Lewin (orang yang mempopulerkan penelitian


30

tindakan) menekankan pentingnya kolaboratif dan partisipatoris.

Kolaboratif diterapkan untuk menciptakan adanya hubungan

kesejawatan kerja sedangkan partisipatoris merupakan penelitian

tindakan kelas yang pada pelaksanaannya melibatkan guru kelas.

Penulis memilih metode ini dengan pertimbangan bahwa guru

dan kelapa sekolah merupakan pihak yang langsung mengalami dan

menemukan berbagai masalah baik di kelas maupun di sekolah.

Dengan penelitian tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan

kinerja dan kemampuan guru dalam rangka meningkatkan mutu

pembelajaran serta terciptanya hubungan antar guru SD dalam mencari

jalan pemecahan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran dan

kompetensi akademik lainnya.

A. Desain Penelitian Tindakan

Siklus I melaksanakan supervisi dan observasi kelas tentang

bagaimana guru mengajar di kelas sesuai dengan pengetahuan guru dalam

susunan RPP dan siklus II Model Pembinaan dalam Program gemar

Membaca buku-buku referensi kependidikan guna merancang Rencana


31

Pelaksanaan Pembelajaran dengan observasi oleh pengawas selaku

supervisi kependidikan dan sekaligus penulis.

B. Subyek dan Obyek Penelitian Tindakan

Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah para Guru dengan

jumlahnya 8 orang di Sekolah Dasar Negeri _____ Kecamatan _______

Kabupaten _____ Propinsi _______ sedangkan obyek penelitian adalah

Pembinaan Program Gemar Membaca Buku-buku Referensi Kependidikan

di Perpustakaan guna meningkatkan inovasi Kegiatan Belajar Mengajar

yang variatif di kelas.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian Tindakan

No Waktu Tempat Kegiatan Kegiatan


1 _______ SDN _______ Pelaksanaan
Siklus I
2 _______ SDN _______ Pelaksanaan
Siklus II
3 _______ UPT Disdik Kec. Penyusunan
_______ Kab.
Laporan Hasil PTS
_______

D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Tindakan


32

Teknik yang digunakan dalam metode pengumpulan data adalah


teknik observasi dan teknik wawancara. Sedangkan Instrumen Penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini di kembangkan insrumen pedoman
observasi dalam program penyusunan RPP dari awal sampai akhir pada
setiap siklus. Pedoman Observasi digunakan untuk menggali respon pada
guru di sedangkan pedoman wawancara digunakan untuk melengkapi data
yang digali melalui pedoman observasi

E. Indikator Keberhasilan

Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah


pembinaan dan Program Gemar membaca Secara kontinyu di
perpustakaan sekolah. Hasil yang diperoleh bahwa terjadi peningkatan
aktivitas dan kompetensi guru dalam mengajar dari siklus I ke siklus II.
Ketercapain indikator kinerja terdapat pada tindakan ke II. Proses kegiatan
penelitian dilakukan dengan dua siklus masing-masing siklus terdiri dari
atas 4 tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Indikator kinerja adalah bila minimal skor 12 (Cukup Aktif) di Sekolah
Dasar Negeri _______ Kecamatan _________ Kabupaten _______
Propinsi ____________ sudah dapat dikatakan tindakan yang diterapkan
berhasil. Aspek yang diukur adalah antusiasme guru Sekolah Dasar
Negeri ______ Kecamatan ______ Kabupaten ________ Propinsi ______,
interaksi guru dengan pembina pengawas sekolah,interaksi dengan guru
dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan kerja sama
kelompok, aktifitas dalam diskusi kelompok.
33

F. Prosedur Penelitian Tindakan

Prosedur ini melibatkan guru-guru di Sekolah Dasar Negeri ______


Kecamatan ______ Kabupaten ________ Propinsi ______pada semester
__ yang berjumlah 8 orang. Penelitian ini akan dilakukan dua siklus :

1. Siklus I.
a) Perencanaan
Beberapa kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Mengumpulkan guru –guru di Sekolah Dasar Negeri
______ Kecamatan ______ Kabupaten ________ Propinsi
______ melalui undangan Kepala Sekolah.
2. Menyusun jadwal kegiatan Penelitian Tindakan hari,
tanggal, jam dan tempat.
3. Menyiapkan materi Kegiatan Penelitian
- Pengarahan Kepala . UPT Disdik Kecamatan ______
- Pengarahan Kepala Sekolah SDN ______
- Pengarahan Pengawas atau peneliti sebagai supervisor
di Sekolah Dasar Negeri ______ Kecamatan ______
Kabupaten ________ Propinsi ______
- Pemaparan materi pengelolaan aktivitas gemar
membaca buku-buku referensi kependidikan di
perpustakaan
34

4. Menyuruh guru membawa bahan-bahan seperti kurikulum,


silabus, RPP, bahan ajar dan sebagainya.

b) Pelaksanaan
1. Tanggal ______ pukul 08.00 sampai dengan pukul 11.00
WIB. di SDN ______
- Pengarahan Kepala UPT Disdik Kec. _______
- Pengarahan Kepala Sekolah SDN ________
- Pengarahan Pengawas TK/SD oleh peneliti sendiri
- Pemaparan kompetensi pengelolaan wajib membaca
buku-buku referensi kependidikan di perpustakaan
sekolah
2. Tanggal ___________ pukul 08.00 sampai dengan pukul
12.00 WIB di Sekolah Dasar Negeri ______ Kecamatan
______ Kabupaten ________ Propinsi ______
- Memberikan contoh membaca model-model
pembelajaran inovatif yang bisa digunakan dalam
metode mengajar yang lebih edukatif
- Latihan penyusunan rencana pembelajaran sesuai
dengan referensi bacaan dengan model pembelajaran
yang lebih inovatif.
- Control dan penyusunan rencana pembelajaran sesuai
dengan hasil resume bacaan referensi model
pembelajaran yang inovatif.
35

3. Tanggal , ___________ pukul 08.00 sampai dengan pukul


12.00 WIB di Sekolah Dasar Negeri ______ Kecamatan
______ Kabupaten ________ Propinsi ______

c) Observasi
1. Kesiapan mental dan fisik Guru
2. Kesiapan bahan-bahan yang dibawa guru pada saat KBM
3. Kehadiran Guru
4. Hasil Sementara
- Proses pelaksanaan Kegiatan mengajar
- Kualitas guru dalam mengajar
- Respon guru terhadap hasil membaca referensi
kependidikan

d) Refleksi
1. Indikator pencapaian
Pemanfaatan waktu terkait dengan rencana pembelajaran
2. Alokasi waktu untuk penyusunan rencana pembelajaran
sesuai dengan indikator yang ditentukan dalam kompetensi
3. Materi kompetensi pengelolaan pembelajaran Guru yang
berhasil dalam penyusunan rencana pembelajaran sesuai
dengan indikator keberhasilan setelah di observasi
dianggap berhasil dan yang tidak berhasil dilanjutkan
36

dalam siklus II dengan memperhatikan kelemahan-


kelemahan pada proses siklus I.

2. Siklus II.
a) Perencanaan
Beberapa kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Mengumpulkan 8 guru Sekolah Dasar Negeri ______
Kecamatan ______ Kabupaten ________ Propinsi ______
melalui undangan dari peneliti kepada Kepala Sekolah
untuk melaksanakan kegiatan penelitian ke II
2. Menyusun jadwal kegiatan Penelitian hari, tanggal, jam
dan tempat.
3. Menyiapkan materi penelitian tindakan
- Pengarahan Kepala UPT Disdik Kec. _________
- Pengarahan Pengawas Sekolah
- Pengarahan Kepala Sekolah SDN _________
- Pemaparan materi pengelolaan pembelajaran tentang
inovasi mengajar sesuai dengan hasil bacaan referensi
kependidikan.
4. Menyuruh guru membawa bahan-bahan seperti majalah
kependidikan, artikel pembelajaran, termasuk RPP, bahan
ajar dan sebagainya.
37

b) Pelaksanaan
1. Tanggal __________ pukul 08.00 sampai dengan pukul
11.00 Wib di Sekolah Dasar Negeri ______
Kecamatan ______ Kabupaten ________ Propinsi ______
- Pengarahan Kepala UPT Disdik Kec. ________
- Pengarahan Pengawas Sekolah
- Pengarahan Kepala Sekolah SDN _________
- Pemaparan kompetensi pengelolaan pembelajaran
tentang model pembelajaran yang inovatif

2. Tanggal ____________ pukul 08.00 sampai dengan pukul


12.00 Wib di Sekolah Dasar Negeri ______ Kecamatan
______ Kabupaten ________ Propinsi ______
- Memberikan contoh model pembelajaran yang upto
date bagi para Guru yang belum memahami dari
beberapa buku bacaan referensi kependidikan.
- Latihan penyusunan rencana pembelajaran.
- Control dan penyusunan rencana pembelajaran.

3. Tanggal __________pukul 08.00 sampai dengan pukul


12.00 Wib di Sekolah Dasar Negeri ______ Kecamatan
______ Kabupaten ________ Propinsi ______
-
38

c) Observasi
1. Kesiapan mental dan fisik Guru
2. Kesiapan bahan-bahan yang dibawa guru pada saat
Kegaiatan Program Penyusunan RPP
3. Kehadiran Guru
39

BAB IV

HASIL PENELITIAN TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pemantauan selama persiapan, pelaksanaan, dan

tindak lanjut penelitian tindakan ini diperoleh berbagai data baik dari

guru yang sedang melaksanakan proses belajar mengajar, siswa yang

belajar, supervisor yang sedang melaksanakan supervisinya. Gambaran

yang merupakan hasil dan temuan penelitian sebagai berikut.

A. Hasil Penelitian Tindakan

Kegiatan pembinaan yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

______ Kecamatan ______ Kabupaten ________ Propinsi ______mulai

bulan _______ sampai dengan __________ dilakukan 6 kali.

1. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I

Dari hasil observasi tentang Program Pembinaan Kegiatan

gemar membaca buku-buku referensi kependidikan di

perpustakaan Sekolah Dasar Negeri _______ Kecamatan


40

_______ Kabupaten ________ Propinsi __________ pada siklus

I disajikan pada tabel dibawah ini :

Tabel 01 : Analisis hasil observasi Pembinaan Program

Kegiatan Gemar Membaca di Sekolah Dasar Negeri

________ Kecamatan ______ Kabupaten _________

Propinsi __________

NO Guru Sebagai SKOR ASPEK YANG JML KET.

Responden DIOBSERVASI SKOR


1 2 3 4 5
1 A 4 0 2 0 0 6 KA
2 B 4 0 2 0 0 6 KA
3 C 4 0 2 0 0 6 KA
4 D 4 0 2 0 0 6 KA
5 E 4 0 2 0 0 6 KA
6 F 4 0 2 0 0 6 KA
7 G 3 1 2 0 0 6 KA
8 H 2 0 4 0 0 6 KA

Keterangan

1. Skor masing-masing aspek adalah 4

2. Skor masing-masing option adalah 2


41

3. Skor maksimal 20

4. Tabel Konvensi skor adalah

a) 17 – 20 = Sangat Aktif (SA) d) 5 – 8 = Kurang Aktif (KA)

b) 13 – 16 = Aktif (A) e) 1 – 4 = Tidak Aktif (TA)

c) 9 – 12 = Cukup Aktif (CA)

Berdasarkan skor pada tabel 01. Guru yang tergolong sangat aktif

3 orang atau 25 % dan tergolong kurang aktif 5 orang atau 75 %,

berdasarkan hasil observasi pada siklus I. Keunggulan siklus I 2

orang guru sangat aktif berdasarkan analisis hasil observasi.

Kelemahan siklus I, sementara 4 orang yang kurang aktif

berdasarkan observasi terutama pada aspek guru kurang

bergairah dalam membaca dengan pembina pengawas sekolah,

kerja sama kelompok, aktivitas dalam diskusi kelompok sehingga

dilanjutkan pada siklus II, tentang Model Pembinaan Program

Kegiatan Gemar Membaca di Sekolah Dasar Negeri ______

Kecamatan __________ Kabupaten _________ Propinsi

________ Kegiatan pembinaan dilanjutkan pada siklus II

dilaksanakan bulan __________ sebanyak 3 kali.


42

2. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II

Dari hasil observasi tentang Model Pembinaan Program

Kegiatan Gemar Membaca buku-buku referensi kependidikan di

perpustakaan Sekolah Dasar Negeri ______ Kecamatan

__________ Kabupaten _________ Propinsi ________ pada

siklus II disajikan pada tabel dibawah ini :


43

Tabel 02. Analisis hasil observasi Model Pembinaan

Program Gemar Membaca buku-buku referensi

kependidikan di Sekolah Dasar Negeri ______

Kecamatan __________ Kabupaten _________

Propinsi ________

NO Guru Sebagai SKOR ASPEK YANG JML KET.

Responden DIOBSERVASI SKOR


1 2 3 4 5
1 A 4 4 2 2 2 14 A
2 B 4 4 4 4 3 19 SA
3 C 4 4 2 2 2 14 A
4 D 4 4 2 2 2 14 A
5 E 4 4 2 2 2 14 A
6 F 4 4 2 2 2 14 A
7 G 4 4 2 2 2 14 A
8 H 4 4 2 2 2 14 A

Keterangan

1. Skor masing-masing aspek adalah 4

2. Skor masing-masing option adalah 2

3. Skor maksimal 20

4. Tabel Konvensi skor adalah :

a) 17 – 20 = Sangat Aktif (SA) d) 5 – 8 = Kurang Aktif (KA)

b) 13 – 16 = Aktif (A) e) 1 – 4 = Tidak Aktif (TA)


44

c) 9 – 12 = Cukup Aktif (CA)

Berdasarkan skor pada tabel 02. Guru yang tergolong sangat aktif

1 orang dan tergolong aktif 7 orang, berdasarkan hasil observasi

pada siklus II Guru sudah kreatif dalam membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran, sehingga Model Pembinaan Program

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Sekolah

Dasar Negeri ______ Kecamatan __________ Kabupaten

_________ Propinsi ________ dapat meningkatkan kompetensi

Guru dan pendapat Guru sangat bermanfaat terhadap pembinaan

dalam program Penyelenggaraan Kegiatan Gemar Membaca

buku-buku referensi kependidikan di perpustakaan pada Sekolah

Dasar binaan penulis.

B. Pembahasan Atas Hasil Tindakan Pengamatan

Keberhasilan tindakan ini disebabkan oleh pemahaman menyeluruh

tentang manfaat pembinaan program penyelenggaraan gemar membaca

buku-buku referensi kependidikan di perpustakaan sangat di perlukan.


45

Dengan pemahaman yang baik, maka Model Pembinaan yang bersifat

instruktif kepada para guru di Sekolah Dasar Negeri ______ Kecamatan

__________ Kabupaten _________ Propinsi ________ dapat

mengoptimalkan pemahaman guru terhadap metode mengajar yang

inovatif melalui pembinaan secara intensif.

Aktivitas ini akan sangat membantu mereka dalam memahami

konsep konsep dasar dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran serta pada akhirnya nanti mampu menyusun RPP yang

efektif yang tepat guna bagi kebutuhan siswa terutama cakrawala

pengetahuan yang luas yag tidak bersandar pada tekstual buku paket

melainkan siswa akan mendapat pengetahuan lebih dari guru tersebut.

Dalam kaitanya dengan pembinaan program penyelenggaraan gemar

membaca buku-buku referensi kependidikan di perpustakaan adalah pola

usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efesien dan efektif

untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan sesuatu yang akan atau

disediakan untuk ditiru/diikuti untuk hasil latihan dalam pengawasan

sehingga kegiatan melakukan sesuatu tidak bergantung pada orang lain

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007 : 711)


46

Model Pembinaan pembinaan program penyelenggaraan gemar

membaca buku-buku referensi kependidikan di perpustakaan adalah pola

perbuatan membina sesuatu yang disediakan untuk ditiru/diikuti dari hasil

berlatih dengan pengawasan dalam kegiatan melakukan sesuatu sehingga

tidak bergantung pada orang lain (kamus Pelajar SD, 2003 : 751)

Dengan demikian Model pembinaan program penyelenggaraan

gemar membaca buku-buku referensi kependidikan di perpustakaan dalam

penelitian ini adalah pola usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan

secara efesien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik untuk

ditiru dari hasil latihan dalam pengawasan sehingga dalam melakukan

sesuatu tidak bergantung pada orang lain

”.....adalah suatu wadah pembinaan profesional bagi para guru yang

tergabung dalam organisasi gugus sekolah dalam rangka peningkatan mutu

pendidikan (Anonim, 1997:37).

Bagi para guru SD yang anggotanya semua guru didalam gugus,

yang bersangkutan dimaksudkan sebagai wadah pembinaan profesional

bagi para guru dalam upaya meningkatkan kemampuan profesional guru

khususnya dalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran di SD

Anonim, 1996:14).
47

Secara operasional guru SD dapat dibagi lebih lanjut menjadi

kelompok yang lebih kecil berdasarkan jenjang kelas (misalnya kelompok

guru kelas I dan seterusnya) dan berdasarkan mata pelajaran.

Selanjutnya dalam sistem gugus I dan II dan seterusnya, selain

mendapatkan pembinaan secara langsung oleh Kepala Sekolah dan

Pengawas Sekolah juga dari para tutor dan guru pemandu mata pelajaran

mekanisme pembinaan profesional guru secara terus menerus dan

berkesinambungan.

Mengingat setiap guru kelas mempunyai permasalahan tentang mata

pelajaran maupun metode mengajar menurut jenjang kelas masing-masing,

maka materi tataran/latihan atau diskusi yang disiapkan oleh tutor dan

guru pemandu, perlu ditanggapi dan dikaji secara aktif oleh guru kelas

agar segala yang diperoleh lewat kegiatan ..... benar-benar aplikatif dan

memenuhi kebutuhan perbaikan KBM/PBM di sekolah. Kesesuaian antara

materi yang disajikan atau didiskusikan oleh peneliti yangberkolaborasi

dengan guru kelas dengan pelaksanaan pembinaan program

penyelenggaraan gemar membaca buku-buku referensi kependidikan di

perpustakaan, maka KBM/PBM di kelas akan menjadi hidup dan kondusif,

serta dipantau oleh guru pemandu, kepala sekolah dan pengawas SD di


48

masing-masing kecamatan dengan cara demikian guru pemandu, pengawas

SD di Kecamatan ___________ dapat memperoleh masukan untuk

melakukan perbaikan pada pertemuan –pertemuan berikutnya.

Penulis sekaligus pengawas TK/SD di Kecamatan

_______Kabupaten __________ Propinsi ___________ berorientasi

kepada peningkatan kualitas pengetahuan, penguasaan materi, teknik

mengajar, interaksi guru dan siswa metode mengajar dan lain lain yang

berfokus pada penciptaan kegiatan belajar mengajar yang aktif.

Dari paparan diatas menunjukkan bahwa Model pembinaan program

penyelenggaraan gemar membaca buku-buku referensi kependidikan di

perpustakaan menunjukkan peningkatan kompetensi guru di Sekolah

Dasar Negeri ______ Kecamatan __________ Kabupaten _________

Propinsi ________. Dengan demikian pemahaman terhadap Rencana


49

Pelaksanaan Pembelajaran dapat ditingkatkan baik dalam teoritisnya

maupun praktek.
50

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil peneliti yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Model pembinaan program penyelenggaraan gemar membaca

buku-buku referensi kependidikan di perpustakaan sebagai

upaya peningkatan kompetensi kinerja guru dalam kegiatan

belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri ______ Kecamatan

__________ Kabupaten _________ Propinsi ________

2. Diperoleh suatu pengalaman baru dalam penyelenggaraan

program penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran oleh

guru – guru di Sekolah Dasar Negeri ______ Kecamatan

__________ Kabupaten _________ Propinsi ________, dengan

menerapkan Model pembinaan program penyelenggaraan gemar

membaca buku-buku referensi kependidikan di perpustakaan ,


51

dimana ada efektifitas dan kemudahan dalam menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran.

3. Dari siklus I hingga siklus II dapat diperoleh suatu benang

merah bahawa telah terjadi peningkatan kinerja guru yang

signifikan dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar

Negeri ______ Kecamatan __________ Kabupaten _________

Propinsi ________.

B. Saran-saran

1. Mengingat ada pengaruh yang nyata antara gemar membaca dengan

motivasi kinerja mengajar, untuk itu para Kepala Sekolah harus

memberikan motivasi agar guru mempunyai minat untuk membaca

khususnya untuk bidang studi yang hendak mereka ajarkan di

kelas.

2. Mengingat pentingnya kegiatan ini, maka harus semakin

diefektifkan peranan dan manfaat perpsutakaan sebagai mediasi

“bank ilmu” baik bagi guru maupun siswa terutama buku-buku

bacaan non paket yang wajib diperbanyak baik kuantiatas maupun

kualitas materi isinya


52

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudiyono, 2003. Statistik. Jakarta : Grafindo Pustaka.

Arikunto, Suharsimi, (1993), Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Bahar, Ahmad dan Sholeh, Zuhri, (2006). Penuntun Praktis Cara Belajar
Mengajar Yang Efisien. Jakarta : CV Karya Utama.

Departemen Pendidikan Nasional , 2003, Dasar-Dasar Kependidikan.


Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1989). Kamus Besar Bahasa


Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Garis-Garis Besar Haluan Negara, (1978). Ketetapan MPR RI. Surabaya :


Bina Siswa.

Hadari Nawawi, ( 2005). Metodologi Penelitian Tindakan. Yogyakarta :


Gadjah Mada University Press.

Hadi, Sutrisno, (1984). Metodologi Research. Yogyakarta : UGM Press.

Hadi, Sutrisno, (1988). Statistik 2. Yogyakarta : Andi Offset.


53

Nasution dan Thomas. 2004. Azas-azas Kurikulum SD Tahun 2004.


Jakarta : Depdiknas

Nasir, 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Pamuntjak, Syahrial, (1976). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan.


Jakarta : Balai Pustaka.

Poerwodarminto, W.J.S. (1989). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :


Balai Pustaka.

Nana Sudjana, (1986). Metode Statistik. Bandung : Tarsito.

R. Widodo, 1989. Pedoman Pengelolaan Perpustakaan, Jakarta : Depdiknas


Press.

Sudjana, Nana, (1991). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Makalah,


Skripsi, Tesis, Disertai. Bandung : Sinar Baru.

Surachmad, W. (1978) Dasar dan Teknik Research Pengantar Metodologi


Ilmiah. Bandung : Tarsito.

Suryabrata, Sumadi, 1978. Metode Penelitian Jakarta : Rajawali Pers.


54

Lampiran I

Tabel I : Analisis hasil observasi Siklus I

NO Guru Sebagai SKOR ASPEK YANG JML KET.

Responden DIOBSERVASI SKOR


1 2 3 4 5
1 A 4 0 2 0 0 6 KA
2 B 4 0 2 0 0 6 KA
3 C 4 0 2 0 0 6 KA
4 D 4 0 2 0 0 6 KA
5 E 4 0 2 0 0 6 KA
6 F 4 0 2 0 0 6 KA
7 G 3 1 2 0 0 6 KA
8 H 2 0 4 0 0 6 KA
55

Tabel II : Analisis hasil observasi Siklus II

NO Guru Sebagai SKOR ASPEK YANG JUMLA KET.

Responden DIOBSERVASI H SKOR


1 2 3 4 5
1 A 4 4 2 2 2 14 A
2 B 4 4 4 4 3 19 SA
3 C 4 4 2 2 2 14 A
4 D 4 4 2 2 2 14 A
5 E 4 4 2 2 2 14 A
6 F 4 4 2 2 2 14 A
7 G 4 4 2 2 2 14 A
8 H 4 4 2 2 2 14 A
56

Lampiran II

Tabel : Lokasi dan Waktu Penelitian Tindakan

No Waktu Tempat Kegiatan Kegiatan


1 ________ ________ Pelaksanaan
Siklus I
2 ________ ________ Pelaksanaan
Siklus II
3 ________ UPT Disdik Kec. Penyusunan
________ Kab.
Laporan Hasil PTS
________
57

Lampiran III

DAFTAR ABSENSI KEHADIRAN GURU SELAMA PTS

No NAMA GURU TTD KET


1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
58

Lampiran IV

DATA DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

DI SDN ________ KEC. ________ KAB. ________


59

Lampiran V

TABEL : FORM KEGIATAN


PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

Aspek Kegiatan PTS : __________________________

Tanggal Kegiatan : __________________________

Tempat Kegiatan : __________________________

No Nama SP Uraian Kegiatan TTD


1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8

__________, _______________

Peneliti

Lampiran IX

Sampel Draf : Surat permohonan Ijin Tempat


60

Penelitian Tindakan Kepada


Kepala Sekolah di SD Binaan

Kepada YTH. Bapak / Ibu Kepala Sekolah _____________


Di
Tempat

Dengan Hormat,
Dengan surat ini, saya selaku Pengawas TK/SD Di Kecamatan
________ Kabupaten ________ memohon Ijin kepada Sdr. Kepala Sekolah :
_______ untuk mengadakan Penelitian Tindakan Sekolah.
Adapun Jadwal Kegiatan PTS, saya lampirkan di bawah ini
Untuk itu, saya mohon sekiranya untuk memberikan idsin peneyelenggaran
kegiatan tersebut di Sekolah Dasar : __________
Demikian Surat permohonan ijin ini, saya buat dan terima kasih atas
kerjasamanya.

_______, _________
Hormat Saya,

Peneliti
61

Lampiran X

Sampel Draf : Surat Permohonan Ijin Penyelenggaraan


Penelitian Tindakan Sekolah di Lingkungan
UPT Disdik Kec. ________ Kab. ________

Kepada YTH. Bapak Ketua UPT Disdik Kec. ________


Di
Tempat

Dengan Hormat,
Dengan surat ini, saya selaku Pengawas TK/SD Di Kecamatan ________
Kabupaten ________ memohon Ijin kepada Bapak ; ______ selaku Ketua
UPT Disdik Kec. ________ Kab. ________ untuk mengadakan Penelitian
Tindakan Sekolah di Lingkungan Kantor Cabang Dinas Kecamatan
________ Kab. ________
Adapun Jadwal Kegiatan PTS, saya lampirkan di bawah ini
Untuk itu, saya mohon sekiranya untuk memberikan idsin penyelenggaran
Kegiatan tersebut.
Demikian Surat permohonan ijin ini saya buat, dan terima kasih atas
kerjasamanya.

______, _________
Hormat Saya,

Peneliti
62
63
64
65

Anda mungkin juga menyukai