Dana Pensiun dapat di artikan sebagai “Dana” (fund) yang berasal dari iuran peserta program pensiun

yang akan dikelola dan dibayarkan sebagai manfaat pensiun. Dana pensiun juga berarti “Institusi”
(Lembaga Dana Pensiun) yang badan hukumnya terpisah dari pendirinya.

Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, tentang Dana Pensiun, pada Bab1 ketentuan umum,
Pasal 1 Butir 1, pengertian dana pensiun adalah badan hokum yang mengelola dan menjanjikan manfaat
pensiun”.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992. Tentang Dana Pensiun, maka kini hak memperoleh pensiun bisa
siapa saja tanpa kecuali karyawan swasta, profesional, karyawan mandiri, dan lain-lain bisa
mendapatkan pensiun sepanjang ia mampu atau perusahaan tempat ia bekerja mau memberikan iuran
sebelum yang bersangkutan memasuki masa pensiun.

Dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 terdapat dua lembaga penyelenggaraan progam pensiun,
yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) baru memiliki jumlah 10 di Indonesia. Dari sepulu DPLK yang ada seluruhnya
milik perusahaan industri perbankan dan asuransi. Dalam hal ini bank BNI merupakan bank pemerintah
yang memperoleh kepercayaan dari pemerintah untuk mendirikan sekaligus mengoperasikan Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Secara umum dana pensiun adalah semua program, peraturan atau ketentuan yang menjajikan manfaat
pensiun termasuk upaya-upaya penghimpunan dana untuk menyelenggarakan program pensiun. Istilah
dana pensiun juga dapat memberikan arti dan konotasi sendiri, yaitu sebagai badan hukum. Sebagai
badan hukum, dana pensiun secara lengkap disebut Yayasan Dana Pensiun. Namun, perlu diperhatikan
bahwa pengoprasian semua Yayasan Dana Pengsiun memerlukan izin Menteri Keuangan. Dengan
demikian yayasan tersebut lebih bersifat sebagai lemabaga keuangan non-bank daripada lembaga
kesejahteraan social karena tidak terkait dengan lingkup Kementerian Sosial. Yayasan Dana Pensiun
biasanya disebut dengan Dana Pensiun.