Anda di halaman 1dari 4

WOC 2.

Ansietas berhubungan dengan krisis


INTRANATAL CARE situasi dan kebutuhan tidak terpenuhi
KALA I Kehamilan 37 minggu

INTERVENSI Penurunan kadar progresteron dan estrogen, peningkatan kadar


-Orientasikan klien pada lingkungan oxytocin, keregangan otot – otot rahim, pengaruh janin,
-Jelaskan proses perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang prostaglandin yang diberikan secara intravena
akan terjadi pada masa intranatal dan efeknya terhadap maternal
-Pantau tanda-tanda vital setiap 30 menit dan dokumentasikan ke kala II
dalam partograf krisis situasional kontraksi pada uterus
-Lakukan pemeriksaan leupold dan jelaskan pada ibu tentang hasil
pemeriksaan meliputi letak bayi, presentasi posisi presentasi, dan Dilatasi pembukaan serviks
penurunan fetus Pembukaan serviks
-Pantau kontraksi his yang meliputi frekuensi, intensitas, dan impuls ke korteks serebri lengkap (10 cm
durasinya setiap 30 menit dan dokumentasikan ke dalam partograf
-Lakukan pemeriksaan dalam setiap 4 jam sekali untuk nyeri perut bagian bawah, menyebar ke daerah Tekanan menin
mengetahui kemajuan persalinan dokumentasikan hasil punggung (kontraksi) pada dasar pan
pemeriksaan kedalam partograf.

1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus,


hipoksia jaringan uterus delatasi servik, tekanan
bagian presentasi terhadap segmen bawah rahim dan
ketegangan beberapa ligamentum
INTERVENSI
-Kaji ketidaknyamanan melalui isyarat verbal dan perhatikan
pengaruh budaya pada respon nyeri KALA III
-Bantu pasien dalam menggunakan teknik kompres hangat, untuk
mengatasi nyeri
- Bantu pasien mengatasi rasa nyeri dengan menekan lumbal 2-3 Pengaruh oksitosin: kontraksi uterus
menggosok daerah punggung, memijat daerah kaki setelah kelahiran bayi
-Pantau kontraksi uterus meliputi frekuensi, intensitas dan
durasinya setiap 30 menit Terlepasnya plasenta dari Terlepasnya plasenta dari
-Berikan tindakan pengamanan tempat tidur endometrium endometrium
-Kaji tampilan vagina, tonjolan perinium, hemoroid dan lakukan
periksa dalam untuk menentukan pembukaan, kondisi ketuban,
posisi presentasi dan penurunan kepala terhadap jalan lahir.
-Dokumentasikan hasil pemeriksaan persalinan kedalam patograf
-Pantau kontraksi uterus meliputi frekuensi, intensitas dan
durasinya setiap 30 menit
-Berikan tindakan pengamanan tempat tidur
-Kaji tampilan vagina, tonjolan perinium, hemoroid dan lakukan
periksa dalam untuk menentukan pembukaan, kondisi ketuban,
posisi presentasi dan penurunan kepala terhadap jalan lahir. Trauma pada dinding Trauma pada jalan lahir
-Dokumentasikan hasil pemeriksaan persalinan kedalam patograf uterus oleh desakan bayi
KALA IV

Keluarnya darah dari Trauma pada pembuluh


vagina darah sekitar
INTERVENSI
-Beri pasien posisi dorsal recumbent Terjadi perdarahan (hilangnya
-Kosongkan kandung kemih 4. Risiko terjadinya perdarahan
-Periksa kontraksi uterus berhubungan dengan lepasnya jumlah darah dalam periode 24
-Periksa tanda-tanda vital pasien plasenta dari insersinya, plasenta jam
-Anjurkan pasien mengejan saat terjadi kontraksi lahir tidak lengkap, kontraksi
-Lahirkan plasenta dengan metode penegangan tali pusat terkendali uterus lemah
-Tangkap plasenta setelah tampak di vulva 2/3 bagian dan putar searah 5. Risiko terjadinya perdarahan
jarum jam postpartum berhubungan
-Periksa keutuhan, insersi, berat dan panjang tali pusat dengan inersia uteri hypotonik
-Beri injeksi metergin 10 IU Intamuskular setelah plasenta lahir atau trauma jalan lahir atau
-Bersihkan pasien dari darah, ganti pakaian dan pasang pembalut, tidurkan sisa-sisa plasenta
pasien dalam posisi miring
3. Risiko trauma jalan lahir (ruptur perinium)
berhubungan dengan tekanan bagian presentasi
terhadap perinium atau gerakan defleksi kepala
ningkatan kadar atau regangan jaringan perinium maksimal akibat
ngaruh janin, udema
travena

kala II kepala janin masuk INTERVENSI


rongga panggul -Atur posisi pasien sesuai
dengan kenyamanan pasien
Pembukaan serviks sudah dengan prinsip membantu
lengkap (10 cm) kelancaran proses persalinan
kala II
Tekanan meningkat -Gunakan celemek dan
pada dasar panggul sarung tangan
-Ajarkan pasien mengedan
yang benar secara berulang-
Reflek mengedan ulang
-Beri motivasi bila
kontraksi memungkinkan, libatkan
suami atau keluarga.
Pelebaran vulva dan -Tahan perinium dengan
perineum menonjol tangan kanan dan atur
defleksi kepala dengan
tangan kiri
terjadi robekan jalan lahir
menyebakan kerusakan
integritas kulit

INTERVENSI
-Periksa adanya laserasi atau ruptur jalan lahir
-Periksa tanda-tanda vital setiap 15 menit pada
1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam
kedua
-Periksa kontraksi uterus dan pengeluaran
pervaginam setiap 15 menit pada 1 jam
INTERVENSI
-Periksa adanya laserasi atau ruptur jalan lahir
-Periksa tanda-tanda vital setiap 15 menit pada
da jalan lahir 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam
an bayi kedua
-Periksa kontraksi uterus dan pengeluaran
pervaginam setiap 15 menit pada 1 jam
da pembuluh pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua
ar -Ajarkan cara melakukan masase uterus
-Anjurkan menyusui bayi sesegera mungkin
darahan (hilangnya -Lalukan hecting perineum bekas episiotomi
h dalam periode 24 -Bersihkan badan pasien dan ganti pakaian
pasng pembalut wanita dan tidurkan dalam
posisi miring

rjadinya perdarahan
berhubungan
sia uteri hypotonik
a jalan lahir atau
senta
PUTRI
WULANDARI
PROFESI NERS

Anda mungkin juga menyukai