Anda di halaman 1dari 3

CEKUNGAN JAWA TENGAH UTARA

Cekungan jawa tengah utara atau sering disebut dengan cekungan serayu merupakan
cekungan yang memanjang ke arah timur Zona Randublatung dan Pematang Kendeng, dan ke arah
barat menerus hingga Jalur Lipatan Bogor.

Pembentukan cekungan disebabkan oleh pengangkatan bagian selatan Jawa Tengah akibat
pergerakan pasangan sesar mendatar. Sesar mendatar ini terdiri dari Sesar Muria Kebumen dan Sesar
Cilacap Pamanukan. Akibat pengangkatan ini, di daerah cekungan terjadi penurunan batuan dasar
karena isostasi.

Lokasi Cekungan Jawa Tengah Utara dan kontur isopach.


Cekungan Jawa Tengah Utara memiliki dua sesar mendatar yaitu Sesar Muria Kebumen dan
Sesar Pemanukan Cilacap. Dua buah sesar ini menyebabkan garis pantai utara dan selatan Jawa
Tengah menyempit dan membentuk lekukan keatas.

Pelekukan garis pantai Jawa Tengah berhubungan dengan pengangkatan dan tersingkapnya
batuan mélange dan kompleks batuan dasar Karangsambung yang berumur Pra Tersier serta
menghilangnya Zona Pegunungan Selatan di Jawa Tengah bagian selatan.

Pulau Jawa berada di batas interaksi lempeng antara Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng
Samudra Hindia, yang bertemu sejak zaman Kapur. Oleh karena itu, batuan dasar di daerah Jawa
terdiri dari Lempeng Benua Eurasia dan intermediate accreted. Elemen tektonik utama yang dihasilkan
dari pertemuan dua lempeng tersebut antara lain palung subduksi, busur magmatik-volkanik, prisma
akresi, dan cekungan busur depan dan belakang. Batuan sedimen dan batuan volkanik diintrusi oleh
beberapa intrusi magmatik yang merupakan transisi antara batuan dasar benua di Jawa Barat dan
batuan dasar intermedier di Jawa Timur.

Analisa struktur Jawa yang menggunakan strain ellipsoid kinematics (Satyana, 2005).

Sistem Petroleum

Terdapat rembesan minyak dan lapangan yang ada di utara Zona Serayu. Rembesan tersebut berada
di daerah Karangkobar, Bawang dan Subah, Klantung dan Sodjomerto, Klaiwaru, sebelah barat dari
Gunung Ungaran, dan di sebelah timur Gunung Ungaran.

Pengeboran di daerah Klantung dan Sodjomerto berhasil, dan Lapangan Cipluk pun ditemukan.
Minyaknya diyakini berasal dari batuserpih Lapisan Merawu atau batuserpih berumur Eosen dari
Lapisan Worowari. Minyak tersebut mengisi cebakan melalui sesar sebagai jalur migrasinya.
Perselingan napal Lapisan Cipluk menyebabkan adanya tutupan vertikal ataupun lateral.

Batuan induk pada Cekungan Jawa Tengah Utara, berasal dari serpih non marine laut dangkal Lapisan
Worowari dan batulempung napalan Lapisan Merawu. Kedua batuan ini terbukti sebagai batuan induk
hidrokarbon (minyak bumi) untuk Lapangan Cipluk.

Reservoir berupa batupasir kuarsa dan batupasir tufaan Lapisan Lutut dan Merawu, juga batugamping
terumbu Lapisan Sigugur. Hidrokarbon yang terbentuk dapat termigrasi hingga ke perangkap toe
thrust anticlines yang terbentuk di Lapisan Lutut dan Merawu atau gamping terumbu Lapisan Sigugur
melalui pensesaran toe thrust system. Batuan penutup berupa serpih intraformasi di dalam Lapisan
Merawu dan Penyatan

Refrensi

Bemmelen, R.W. van, 1949, The Geology of Indonesia. Martinus Nijhoff, The Hague, Netherlands.

Satyana, Awang H. dan Armandita, C., 2004, Deepwater Plays of Java, Indonesia: Regional Evaluation
on Opportunities and Risks, IPA-AAPG Deepwater and Frontier Symposium.

Anda mungkin juga menyukai