Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Permainan Rounders

Apa itu Permainan rounders? Rounders adalah permainan atau olahraga bola kecil yang
menyerupai permainan kasti, bassball, bola bakar ataupun softball.
Cara memainkanya juga serupa dengan permainan-permainan tersebut. Cara bermain
rounders adalah dengan memukul bola lalu mengelilingi lapangan yang sebelumnya telah
ditandai dengan tiang atau titik base. Pemenangnya adalah regu yang paling banyak
mengelilingi lapangan. Tiap regu terdiri dari 9 pemain.
Untuk menjadi pemain rounder yang hebat, seseorang harus menguasai teknik teknik dasar
berupa kemampuan melempar, menangkap, memukul, ketrampilan mengetik, serta
menghindari sentuhan bola.

Sejarah Permainan Rounders


Sejarah permainan rounders sudah ada sejak lama sekali. Diprediksi permainan ini sudah
dimainkan di Inggris sejak zaman Tudor. Hal itu dibuktikan dari buku yang berjudul “Pocket-
Pretty” dimana permainan ini disebut permainan ‘dasar-bola’ oleh John Newbery.
Tahun 1828, terbit edisi kedua dari buku “Pemilik The Boy” oleh William Clarke di London.
Buku tersebut menjelaskan aturan permainan kasti dan deskripsi permainannya dalam bahasa
Inggris. Tahun berikutnya, buku tersebut diterbitkan di Boston, Massachussetts.
Tahun 1884, Asosiasi Atletik Gaelic (GAA) yang bertempat di Irlandia meresmikan aturan
permainan ini. Sedangkan di Inggris, aturan permainan ini ditetapkan oleh National Rounders
Association (NRA) yang dibentuk pada tahun 1943. Setelah diresmikan di Irlandia, tahun
1889 didirikan asosiasi di Liverpool dan Skotlandia.

Teknik Dasar Permainan Rounders

Sebagai bagian dari olahraga yang menyehatkan sekaligus menyenangkan tentu setiap
pemainya ingin menjadi pemenang. Berikut teknik dasar permainan rounders yang harus
dikuasai pemain:
1. Teknik Memegang
Memegang merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain rounders. Penanganan
bola yang baik berpengaruh terhadap lemparan yang tepat dan terarah. Ada beberapa teknik
memegang bola dalam permainan rounders:
 Pengang bola dengan 3 jari tangan.
 Memegang bola dengan 4 jari tangan.
 Memegang bola dengan 5 jari tangan.

2. Teknik Melempar
Untuk menghasilkan lemparan yang sempurna pemain harus menguasai teknik dasar
melempar dalam permainan rounders. Dalam permainan rounder terdiri dari 3 jenis lemparan.
Berikut jenis lemparan dan teknik-teknik melempar dalam permainan rounders.

Lemparan Melambung
Lemparan melambung pada permainan rounders digunakan untuk lemparan yang berjarak
jauh. Dalam lemparan ini harus melambungkan bola yang jauh dan tinggi, oleh karena itu
dibutuhkan tenaga yang besar untuk lemparan melambung. Teknik melakukan lemparan
melambung, yaitu:
 Pegang bola dengan posisi tangan atau jari yang benar.
 Ayunkan tangan yang memegang bola dan langkahkan kaki secara bersamaan.
 Tubuh bertumpu pada kaki bagian depan.
 Ambil awalan melempar dengan posisi tubuh sedikit condong ke depan.

Lemparan Mendatar
Lemparan mendatar adalah lemparan bola yang arahnya mendatar dan sepat. Teknik
melakukan lemparan mendatar yaitu mengayunkan tangan dari belakang ke depan sejajar
dengan bahu. Gerakan melempar disertai dengan lecutan pergelangan tangan.

Lemparan Bawah
Lemparan bawah atau menyusur tanah adalah lemparan yang arah bolanya menyusur tanah.
Lemparan ini dilakukan dalam keadaan darurat dan biasanya dilakukan secara cepat. Teknik
melakukan lemparan bawah, yaitu:
 Badan dalam posisi membungkuk dan kedua kaki sedikit ditekuk.
 Ayunkan tangan dari samping atas ke depan bawah.
 Gerekan lemparan bawah ini disertai dengan lecutan tangan.

3. Teknik Menangkap
Teknik menangkap dalam permainan rounders terdiri dari beberapa macam, tergantung dari
arah datangnya bola. Secara garis beras, datangnya bola dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

Bola Datang Langsung


Teknik menangkap bola yang datangnya langsung, bisa dilakukan pemain dengan cara:
 Luruskan tangan kedepan atau sedikit ditekuk pada pergelangan siku.
 Glove atau sarung tangan menghadap ke arah datangnya bola, sedangkan tangan yang
lain disamping glove.
 Jika bola sudah masuk golve, maka tangan yang lain segera menutup dan mengambil
bola yang ada di dalamnya.

Bola yang Melambung


Teknik menangkap bola yang melambung yang bisa dilakukan pemain adalah dengan:
 Tangkap bola setinggi atau melebihi kepala.
 Saat menangkap bola pandangan lurus ke tangan yang menangkap.
 Jika bola sudah masuk golve, maka tangan yang lain segera menutup agar bola tidak
lepas lagi.

Bola Datang Bergulir


Teknik yang bisa digunakan pemain untuk menangkap bola yang datang bergulir adalah:
 Langkahkan kaki ke depan.
 Tekuk kedua lutut dan badan dibungkukkan.
 Tangan yang memakai glove berada di tanah dan menghadap ke arah datangnya bola.
 Jika bola sudah masuk golve, maka tangan yang lain segera menutup dan mengambil
bola yang ada di dalamnya.

4. Teknik Memukul
Dengan pukulan yang baik, sebuah tim hampir bisa dipastikan bakal menguasai permaianan.
Oleh sebab itu pemain harus menguasai ketrampilan melempar yang benar. Memukul terdiri
dari 2 jenis, yaitu pukulan dengan ayunan (swing) dan pukulan tanpa ayunan (bunt).

Swing adalah teknik memukul yang dimulai dengan mengayunkan kayu pemukul. Sedang
bunt adalah pukulan tanpa mengayunkan kayu pemukul, hanya menyentuhkan kayu pemukul
pada bola.
Pukulan bunt hanya menunggu bola mengenai kayu pemukul hingga pantulan bola jatuh di
dekat pemukul. Pukulan ini merupakan pukulan yang dilakukan untuk mengelabuhi regu
penjaga.
Teknik dasar melakukan pukulan dalam permainan rounders bisa dilatih dengan:
 Berdiri dengan posisi tubuh menyamping dari arah datangnya bola.
 Kedua kaki dibuka selebar bahu.
 Lutut sedikit ditekuk.
 Telapak kaki sejajar dengan lutut.
 Posisi tubuh sedikit condong ke depan.
 Pegang pemukul dengan erat oleh kedua tangan dan berada di samping telinga kanan.
 Pandangan lurus ke arah datangnya bola atau lemparan.

5. Teknik Berlari
Setelah memukul bola, pemain harus segera berlari menuju bas. Lari menuju base dalam
permainan rounders disesuaikan dengan situasi dalam permainan. Ada saat tertentu pelari
harus lari secepat-cepatnya. Yang perlu diperhatikan ketika berlari adalah:
 Cara menuju tempat hinggap.
 Pastikan keadaan tempat hinggap belum tersentuh lawan.
Latihan berlari dalam permainan rounders dilakukan dengan:
 Tingkatkan kecepatan lari dan daya tahan.
 Latihan lari secepat-cepatnya dari base satu ke base yang lain.
 Latihan meningkatkan kekuatan otot perut, punggung, kaki, dan lengan.
 Latihan berlari menuju tempat hinggap.
 Latihan menghindar dari ketikan atau sentuhan bola lawan.
Ukuran Lapangan Permainan Rounders

Ukuran lapangan untuk bermai rounders adalah sebagai berikut:


 Lapangan rounders berbentuk segi lima.
 Panjang sisi lapangan rounders 15 meter.
 Terdiri dari lima base atau tiang hinggap yang berukuran 40 cm × 40 cm.
 Tempat pelambung atau pitcher plate dengan ukuran 40 cm × 80 cm.

Peraturan Permainan Rounders

Yang membedakan permainan rounders dengan kasti atau bassball terletak pada aturan
permainan rounders. Berikut peraturan-peraturan tersebut:
1. Aturan Tongkat
Tongkat yang digunakan dalam permainan rounder terbuat dari bahan kayu berbentuk bulat
dengan panjang tongkat kurang lebih 46 centimeter dan beratnya sekitar 70 gr hingga 85 gr.

2. Aturan Bola
Bola permainan rounders berukuran kecil, beratnya sekitar 70 gram hingga 80 gram

3. Aturan Pemain
Pemain dalam permainan rounders dibagi menjadi dua macam, yaitu regu pemukul dan regu
lapangan. Regu pemukul adalah regu yang mendapat giliran untuk memukul bola.
 Memukul dimulai dari pemukul no 1, setelah pukulan baik atau betul pemukul harus
lari menuju tempat hinggap atau base pertama.
 Ganti giliran pemukul no 2, demikian untuk seterusnya.
Regu lapangan bertugas mematikan regu pemukul secepat mungkin agar segera
menggantikan menjadi regu pemukul. Regu lapangan dibagi menjadi:
 Pelambung atau bowler.
 Penjaga home base atau catcher dan seorang pembantu.
 Menjaga base atau baseman.
 Penangkap bola atau penjaga lapangan lainnya.

4. Aturan Bola Mati


Bola lemparan rounders dikatakan mati, jika:
 Membawa bola dengan menginjak base atau membakar.
 Mengetik, membawa bola kemudian menyentuhkannya pada pelari.

5. Aturan Memukul
Aturan memukul dalam permainan rounders:
 Setiap pemain memiliki hak memukul bola sebanyak tiga kali. Akan tetapi, jika
pukulan pertama atau kedua sudah benar atau betul maka pemukul harus lari ke base
dan seterusnya.
 Apabila pukulan ketiga tetap salah, maka pemukul harus memukul lagi hingga betul
atau sama sekali tidak kena.
 Apabila lambungan baik atau betul tidak dipukul, maka dinyatakan sudah memukul.

6. Aturan Lambungan
Lambungan dalam permainan rounders dinyatakan betul jika bola jatuh tepat di atas home
base dengan ketinggan antara lutut dan bahu si pemukul saat berdiri trgak.

7. Aturan Lari
Aturan lari dalam permainan rounders:
 Pelari harus lari di luar garis lapangan.
 Tiap base atau tiang hinggap hanya boleh untuk berdiri satu pemain saja.
 Pelari tidak boleh mendahuli pelari didepannya.
 Pelari yang dinyatakan mati harus tetap menyelesaikan perjalanan menuju home base
karena dalam keadaan ini pemain dapat mati lagi.

8. Aturan Penjaga Tempat Hinggap


Bertempat di semua base, diperbolehkan mengetik maupun membakar.
9. Aturan Nilai
Aturan nilai dalam permainan rounders:
 Pelari mendapat nilai 1 saat pukulannya betul kena sampai base pertama, dapat
kembali ke tempat bebas, dan selama perjalanan tidak mati.
 Pelari mendapat tambahan nilai 1 saat pukulannya dapat melewati semua base yang
dilaluinya sebelum mati.
 Mendapat nilai 6 jika run di dalam permainan rounders.
 Pemain dikatakan mati, jika: Base yang dituju sudah di bakar (mati 1), Lari dalam
lapangan (mati 1), Tidak menyetuh base yang dilalui (mati 1), Di tik sebelum hinggap
(mati 1) dan Kayu untu memukul terlepas (mati 2).

10. Lama Permainan


Lama permainan rounders tergantung inning, yaitu satu kali menjadi regu pemukul dan satu
kali menjadi regu lapangan.
Itulah dasar-dasar dalam permainan rounders, kini saatnya bermain bersama teman-teman
semua. Bolehlah permainan ini sekali-jadi kita coba mainkan untuk menggantikan permainan
kasti.

Sejarah Bulu Tangkis

Sejarah Bulu Tangkis – Bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga yang disukai oleh
masyarakat Indonesia. Karena itulah, olahraga yang satu ini menjadi andalah bangsa kita
dalam kancah dunia. Tak sedikit atlet bulu tangkis Indonesia berhasil mendapatkan
kemenangan. Memang Indonesia mempunyai sejarah bulu tangkis yang panjang.
Tengok saja Rudi Hartono yang mampu memenangi kejuaraan All England hingga delapan
kali. Bahkan kejayaan atlet Indonesia yang aslinya bernama Nio Hap Liang ini belum bisa
ditaklukkan oleh atlet bulu tangkis dari negara manapun. Beliau sukses membanggakan
Indonesia sejak tahun 1960-an hingga 1980-an.
Selain itu masih ada atlit penerus Rudi Hartono lainnya. Sebut saja Susi Susanti, Alan
Budikusuma, Taufik Hidayat dan yang terbaru adalah Jonathan Christie yang juga ikut
mengharumkan nama Indonesia dalam kancah Asian Games 2018.
Sebenarnya sejak kapan bulu tangkis ada di Tanah Air tercinta ini dan bagaimanakah
perkembangannya baik di Indonesia dan dunia secara umum? Untuk lebih jelasnya, yuk
simak artikel di bawah ini.
Asal Mula Permainan Bulu Tangkis

Entah mana yang lebih tepat, namun terdapat dua pendapat yang lama beredar tentang asal
mula permainan bulu tangkis. Yang pertama berasal dari Mesir Kuno. Konon kabarnya bulu
tangkis sudah ada di negara tersebut lebih kurang 2000 tahun yang lampau.
Pendapat kedua mengatakan jika olahraga ini berasal dari negeri Tiongkok. Nama olahraga
ini bernama Jianzi di negara asalnya. Tetapi di masa lalu, Jianzi hanya memakai kok tanpa
raket. Sedangkan peraturannya sendiri sama seperti aturan bulu tangkis pada umumnya.
Seperti menjaga kok untuk tidak jatuh di tempat yang tidak seharusnya.

Sejarah Bulu Tangkis Dunia

Sebenarnya di zaman pertengahan di Inggris pun mempunyai permainan tradisional yang


sering dimainkan anak-anak di sana. Nama permainan itu adalah “Battledore and
Shuttlecock”. Cara untuk memainkannya dengan memakai tongkat dan kok. Pemain harus
menjaga kok tetap di udara tanpa menyentuh tanah atau lantai. Cara memainkannya dengan
dipukul selama mungkin.
Namun bulu tangkis mulai benar-benar dimainkan oleh masyarakat dunia sejak abad ke-17.
Badminton (bahasa Inggris dari bulu tangkis) itu berasal dari nama Istana di Inggris,
yakni Badminton House.
Jadi pada awalnya, keluarga Duke of Beafourt, pemilik dari Badminton House mengadakan
sebuah perlombaan bulu tangkis di istana. Bermula dari permainan Battledore and
Shuttlecock yang sering dimainkan di Inggris. Tetapi keluarga ini melakukan improvisasi
dalam permainan ini, yakni menggunakan tali di tengah area permainan. Nah, penambahan
tali itulah yang menjadi cikal bakal bulu tangkis yang kita kenal.
Kemudian di akhir 1850-an, permainan Battledore and Shuttlecock terbaru buatan Duke of
Beafourt ini justru berkembang pesat. Di tahun 1960 lewat pamflet buatan Isaac Spraat, nama
permainan ini menjadi “Badminton Battledore a New Game” . Dari sinilah nama permainan
ini menjadi badminton.
Sejarah Bulu Tangkis Indonesia

Untuk di Indonesia sendiri, sejarah bulu tangkis sendiri dimulai pada tahun 1930-an. Di masa
itu, cabang olahraga ini ada di bawah perkumpulan yang bernama Ikatan Sport Indonesia
(ISI). Namun bulu tangkis sempat dilupakan karena Indonesia menghadapi masa perang.
Tetapi ketika Indonesia merdeka, bulu tangkis kembali berkembang di tahun 1947.
Perkembangan bulu tangkis sangat terlihat di tahun 1948 karena adanya kampanye yang
dilakukan oleh Presiden Soekarno. Kala itu, kampanye “Nation Building”, yakni gerakan
dalam membangun bangsa benar-benar digalakkan.
Para pelaku olahraga Indonesia tak tinggal akan hal itu. Bulu tangkis pun menjadi cabor
(cabang olahraga) yang diperkenalkan dalam kampanye itu. Bahkan janji Presiden Soekarno
tak main-main, yaitu menjadikan Indonesia akan sukses berprestasi tingkat dunia.
Melalui Keppres No. 263/1953, Presiden Soekarno mencanangkan Indonesia bisa berada di
posisi 10 besar dunia. Tak main-main, harapan tersebut dapat diraih di tahun 1958. Ketika itu,
Indonesia sukses menjuarai Thomas Cup di Singapura. Hal itu menjawab tantangan negara-
negara lain yang menganggap Indonesia hanyalah tim lemah. Prestasi membanggakan itu
diikuti oleh penerus-penerusnya hingga saat ini.

Induk Organisasi Bulu Tangkis

Bulu tangkis merupakan olahraga yang cukup bergengsi di dunia. Tak heran jika beberapa
negara mempunyai organisasi yang mengembangkan bulu tangkis. Inilah induk organisasi
bulu tangkis tingkat dunia dan Indonesia pada khususnya:

1. Organisasi Bulu Tangkis Dunia

Sejarah bulu tangkis modern memang tidak bisa lepas dari organisasi bulu tangkis, seperti
IBF. International Badminton Federataion (IBF) berdiri pada tahun 1934. Saat itu terdapat 9
negara yang menjadi pelopor dari organisasi ini. Negara-negara tersebut adalah Inggris,
Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Perancis.
Organisasi ini semakin berkembang dengan mengadakan kejuaraan bergengsi . Tak hanya itu
saja, anggota organisasi ini terus bertambah sehingga kini telah mempunyai 186 negara
sebagai anggotanya. IBF mempunyai 5 tingkat kepengurusan yang dimulai dari Executive
Board, BWF Council, BWF Commissions, BWF Committees, dan Management Team.

2. Organisasi Bulu Tangkis Indonesia

Organisasi bulu tangkis yang pertama kali berdiri di Indonesia adalah PORI (Persatuan
Olahraga Republik Indonesia) pada tanggal 20 januari 194. Namun di tahun 1951, organisasi
ini berubah nama menjadi PBSI (Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia).
PBSI sendiri adalah kepengurusan organisasi bulu tangkis di tingkat pusat. Kemudian di
bawahnya terdapat dua kepengurusan lainnya, yakni Pengda (Pengurus Daerah) yang
merupakan kepengurusan di tingkat provinsi dan pengcab (Pengurus Cabang) yang ada di
kabupaten atau kota. PBSI sendiri sudah menjadi anggota IBF yang merupakan organisasi
tingkat dunia.

Peraturan Bulu Tangkis Dalam Perhitungan Poin Pertandingan

Sama seperti sejarah bulu tangkis, peraturan olahraga ini pun ikut berkembang. Terutama
pada peraturan perhitungan poin. Bulu tangkis pernah mengalami beberapa perubahan dalam
sistem penghitungan poin. Apa saja? Cek di bawah ini :

1. Peraturan Sistem Klasik

Peraturan ini berlaku sampai dengan tahun 2002 yang kemudian diganti dengan sistem 5×7
poin. Untuk partai tunggal putra dan seluruh ganda (baik putra, putri, dan campuran), setiap
set terdiri dari 15 poin. Sedangkan tunggal putri hanya mencapai 11 poin untuk setiap setnya.

2. Peraturan Sistem 5×7 Poin


Umur dari peraturan ini sangatlah singkat, yakni Januari hingga Agustus 2002. Sistem yang
satu ini mempunyai peraturan pindah pola untuk mendapatkan poin. Jadi pemain yang
melakukan servis nanti akan mendapatkan poin. Sedangkan untuk sistem klasik, poin akan
didapat tanpa harus bergantung siapa yang melakukan servis tersebut.
Dalam sistem ini, satu set hanya terdiri dari 7 poin. Namun setidaknya pemain harus dalam
memenangkan 3 set sebelum disebut sebagai pemenang. Jika para pemain mendapatkan poin
set yang sama, maka pertandingan akan dimainkan sampai 5 set.

3. Peraturan Sistem Klasik Yang Dimodifikasi

Peraturan penghitungan poin berubah kembali menjadi sistem klasik yang dimodifikasi.
Mulai bulan Agustus 2002, satu set terdiri dari 15 poin untuk tunggal putra dan seluruh
ganda. Untuk tunggal putri hanya membutuhkan 11 poin untuk memenangi satu set.

4. Peraturan Sistem Reli 3×21 poin

Akhirnya kini peraturan yang berlaku untuk sistem poin adalah 3×21 poin. Sejak Mei 2006
hingga sekarang, sistem ini berlaku untuk semua pertandingan bulu tangkis baik itu tunggal
putra, putri dan seluruh ganda. Sistem ini berlaku dengan sistem reli poin dimana setiap
pemain yang berbuat salah, maka lawan akan mendapatkan poin.
Dalam permainan ini, satu set terdiri dari 21 poin. Sedangkan pemain yang dikatakan menang
jika dapat memenangi dua set. Jika para pemain sama-sama memenangi set hingga
berkedudukan 1-1, permainan harus berlanjut hingga 3 set.
Itulah sekilas sejarah bulu tangkis Indonesia dan Dunia. Tak hanya permainannya yang asik
untuk dimainkan dan dilihat, sejarahnya pun membuat kita terpesona. Bulu tangkis pun
menjadi salah satu olahraga yang bergengsi. Sejak kemerdekaan Indonesia, olahraga ini
selalu mendapatkan perhatian dari banyak pihak.

Sejarah dan Peraturan Tennis Meja

Tenis meja atau ping pong adalah suatu jenis permainan yang menggunakan meja untuk
memantulkan bola. Permainan ini hampir menyerupai tennis lapangan. Permainan tenis meja
bermula pada tahun 1880-an di Inggris.

Pada Olimpiade Seoul 1988, tenis meja dipertandingkan untuk pertama kalinya diajang
olahraga yang paling prestisius itu. Tenis meja menjadi sumber inspirasi bagi PONG, sebuah
video game terkenal yang dirilis tahun 1972. Pada awal 1970-an, para pemain tenis meja
Amerika Serikat diundang ikut serta dalam sebuah turnamen di Tiongkok. Peristiwa ini
mencairkan ketegangan hubungan antara kedua negara. Istilah “Diplomasi Ping Pong”
muncul ketika Presiden AS Richard Nixon tak lama kemudian berkunjung ke Tiongkok. Pada
Kejuaraan Dunia 1936 di Praha, dua pemain yang saling menerapkan pola bertahan/defensif
membutuhkan waktu lebih dari satu jam demi meraih satu poin.

Teknik Bermain
1. Teknik Siap Sedia
Stance disini berarti : posisi kaki, badan dan tangan pada saat siap menunggu bola atau pada
saat memukul bola. Stance dalam permainan tennis meja ada
dua, yaitu :
1. Square Stance adalah posisi badan menghadap, penuh ke meja, untuk siap menerima
servis dari lawan atau siap kembali setelah mengembalikan pukulan dari lawan.
2. Side Stance adalah posisi badan menyamping, baik kesamping kiri maupun ke samping
kanan.

2. Cara Memegang Bad (grip) : cara memegang bad pada saat bermain tennis meja ada dua,
yaitu:

1. Pegangan jabat tangan (shake hand grip)


2. Pegangan tangkai pena (pen holder grip)

3. Teknik Pukulan

 Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan
ke depan.
 Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket
dihadapkan ke depan.
 Block : teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola
dengan sikap bet tertutp. Block biasanya digunakan untuk mengembalikan bola-bola
drive atau bola-bola dengan putaran atas (top spin).
 Chop : teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak
atau disebut gerakan membacok.
 Drive
 Push
 Pukulan putaran (spin)
 Counter netting
 Service
 Topspin
 Drop shot
 Chopper smash
 Flat hit
 Looper drive
 Flick
Peraturan Permainan
1. Syarat Servis Yang Benar

 Pada saat akan servis bola harus diam, berada dibelakang garis (meja) dengan
ketinggian di atas atau sejajar meja.
 Bola harus dilambungkan ke atas tanpa putaran dengan letinggian minimal 16 cm dari
telapak tangan yang memegang bola.
 Bola harus dipukul mengenai permukaan mejanya terlebih dahulu, kemudian melewati
atas net dan menyentuh meja lawan.
 Jika bola servis menyentuh net / jaring dan jatuh ke meja lawan maka servis diulang.
 Pada permaian ganda, arah bola servis harus menyilang yaitu dari sebelah kanan ke
sebelah kiri.
 Pada saat melakukan servis harus terlihat oleh wasit.

2. Permainan Diulang (let)

1. Pada saat servis bola menyentuh net dan bola masuk ke lapangan lawan.
2. Servis dilakukan pada saat lawan belum siap sehingga tidak mengembalikan bola.
3. Ada gangguan dari luar.

3. Bentuk Permainan Tennis Meja


Dalam permainan tennis meja dapat dilakukan dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu:

1. Tunggal (singgle) : 1. tunggal putra 2. Tunggal putri


2. Ganda (double) : 1. Ganda putra 2. Ganda putri
3. Campuran (mixed) : sepasang (satu regu) putra dan putri

Sistem pertandingan Tenis Meja


Setiap kontingen diharapkan berpartisipasi di 2 nomor pertandingan yang terdiri dari:

 Tunggal bebas
 Ganda putra
 Jika jumlah tim kurang atau sama dengan 5 maka:
 Sistem pertandingan yang digunakan adalah kompetisi penuh.
 Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan angka kemenangan 11 rally
point.
 Jika jumlah tim lebih dari 5 dan kurang atau sama dengan 8 maka:
 Sistem pertandingan yang digunakan adalah setengah kompetisi.
 Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan angka kemenangan 11 rally
point.
 Jika jumlah tim lebih dari 8 maka:
 Sistem pertandingan yang digunakan adalah sistem gugur.
 Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan angka kemenangan 11 rally
point.
 Apabila poin peserta seri (10-10) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta
yang pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
 Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim
atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat
dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
 Poin akan bertambah bagi lawan bila terjadi dobel (bet pingpong menyentuh meja).
 Saat servis, bila bola mengenai net kemudian masuk maka

Anda mungkin juga menyukai