Penyusun:
Asep Rahmat
1711401
Buku ini di susun dengan tujuan untuk melengkapi tugas akhir dalam mata pelajaran
matematika dua, dan sebagai prasarat untuk menyelesaikan matakuliah ini, adapun konsep
dasar dari buku ini meliputi sejarah matematika keterampilan dalam menyelesaikan soal dan
cara pemecahan soal-soal matematika
Setiap bab dalam buku ini diawali dengan ringkasan dari materi pokok yang
dipelajari. Walaupun ringkas rangkuman ini masih memuat konsep-konsep penting yang
harus dipahami secara benar dan disertai pula dengan contoh-contoh yang relevan, soal-soal
yang diselesaikan diberikan secara terinci tahap demi tahap dengan maksud memberi panduan
dalam menyelesaikan soal secara benar, baik langkah-langkah maupun hasilnya.
Demikian tugas ini dibuat agar memberi manfaat yang sebesar-besarnya baik untuk
orang,lain khusunya bagi diri pribadi. Dan tugas ini pun dibuat untuk melngkapi penilaian
ahir dalam mata kuliah matematika dua.
Akhir kata, Tiada gading yang tak retak,demikian juga dengan tugas yang kami buat
yang masih jauh dengan kata sempurna, oleh karna itu kami harapkan dari teman-teman
khusunya Ibu dosen untuk matematika 2 mohon maaf atas segala kekurangan dalam
pengerjaan tugas akhir ini,
Asep Rahmat
NPM : 1711401
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................................ix
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1........................................................................................6
C. Uraian Materi...............................................................................................................6
D. Aktivitas Pembelajaran.................................................................................................2
Aktivitas 1:..............................................................................................................................2
Aktivitas 2:..............................................................................................................................3
Aktivitas 3:..............................................................................................................................4
Aktivitas 4:..............................................................................................................................5
Aktivitas 5:..............................................................................................................................6
Aktivitas 6:..............................................................................................................................7
E. Rangkuman...................................................................................................................8
F. Tes Formatif.................................................................................................................8
G. Kunci Jawaban..............................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................7
UJI KOMPETENSI...............................................................................................................8
GLOSARIUM.........................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1 Augustin Louis Cauchy (1789-1857)...................................................
x 2−4
Gambar 2.2.4 Grafik Fungsi f(x) = ...........................................................
x−2
1
Gambar 2.2.5 Grafik Fungsi f(x) = 2 .................................................................
x
DAFTAR TABEL
2
x −4
Tabel 2.2.1 fungsi f(x) = ...........................................................................
x−2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Uraian Materi
Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang
ilmu matematika yang mencakup limit,turunan, integral, dan deret takterhingga. Kalkulus
adalah ilmu yang mempelajari perubahan, sebagaimana geometri yang mempelajari
bentuk dan aljabar yang mempelajari operasi dan penerapannya untuk memecahkan
persamaan. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi,
dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan
dengan aljabar elementer.
Pada kegiatan belajar ini akan dibahas tiga pokok bahasan utama dari kalkulus yakni limit
fungsi, diferensial fungsi dan integral fungsi. Sebenarnya ada dua cabang dalam kalkulus
itu sendiri, yakni kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang saling berhubungan
melalui teorema dasar kalkulus. Contoh cabang kalkulus yang lain adalah kalkulus
proposisional, kalkulus variasi, kalkulus lambda, dan kalkulus proses. Pelajaran kalkulus
adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang
khusus mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
Jika diperhatikan inti dari pelajaran kalkulus adalah memakai dan menentukan limit suatu
fungsi. Bahkan secara ekstrim kalkulus dapat didefinisikan sebagai pengkajian tentang
limit. Oleh karena itu pemahaman tentang konsep dan macam-macam fungsi diberbagai
cabang ilmu pengetahuan serta sifat-sifat dan operasi limit suatu fungsi merupakan syarat
mutlak untuk memahami kalkulus diferensial dan kalkulus integral
Begitu Achilles sampai 1 km, maka kura-kura telah sampai pada posisi 1,5 km,
dan pada saat Achilles mencapai 1,5 km, maka kura-kura telah sampai pada
posisi 1,75 km, begitu Achilles sampai di posisi 1,75 km, kura-kura telah sampai
pada posisi 1,875 km. Pertanyaannya kapan Achilles dapat menyusul kura-kura?.
Kalau kegiatan ini diteruskan secara terus menerus maka Achilles bagaimanapun
juga tidak akan pernah dapat menyusul kura-kura!. Aneh bukan?. Namun semua
orang tahu bahwa dalam dunia nyata Achilles pasti mampu menyusul kura-kura.
Paradox yang diketengahkan oleh Zeno ini, dapat dijadikan landasan pemikiran
untuk memahami konsep tentang limit fungsi, yang menjadi landasan dari
kalkulus baik kalkulus diferensial, maupun kalkulus integral.
Perlihatkan arsirannya !
1
Luas bagian persegi yang diarsir tebal ½ + ¼ +
8
satuan
Begitu dan seterusnya, jika kegiatan ini kita lakukan terus-menerus maka jumlah
luas bagian persegi yang diarsir tebal adalah mendekati 1 satuan luas.
1 1 1
Jadi hasil penjumlahan dari ½ + ¼ + + + + ... adalah
8 16 32
mendekati 1
Pengertian limit secara intuitif adalah berangkat dari pengertian mendekati di
atas.
2) Limit Fungsi secara Intuitif dengan Ilustrasi Grafik
Perhatikan contoh di bawah ini
x 2−4
Grafik Fungsi f(x) =
Gambar 2.2.4 x−2
2
x −4
Pandanglah fungsi f(x) = dengan domain Df = {x | x ∈ R, x
x−2
0
≠ 2} untuk x = 2, jikadicari nilai fungsi f(2) = = tidak tentu. Kita
0
cari nilai-nilai f(x) untuk x mendekati 2.
2
x −4
fungsi f(x) =
Tabel 2.2.1 x−2
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk x mendekati 2 baik dari
kiri maupun dari kanan, nilai fungsi tersebut makin mendekati 4, dan dari
sini dikatakan bahwa limit f(x) untuk x mendekati 2 sama dengan 4, dan
ditulis
Dari pengertian inilah yang disebut pengertian limit secara intuitif, sehingga :
3) Limit Fungsi Secara Formal
Definisi :
Simbol ∞ dibaca “tak hingga” digunakan untuk melambangkan bilangan yang sangat
besar yang tak dapat ditentukan besarnya, tetapi simbol ini tidak menunjuk suatu
bilangan real yang manapun.
Pengertian ketak hinggaan sebagaimana dipaparkan secara intuitif di atas secara formal
didefinisikan sebagai berikut :
Definisi :
Sedangkan limit fungsi untuk x yang bernilai besar dapat didefinisikan sebagai berikut :
Definisi :
Ilustrasi geometris dari pengertian di atas adalah sebagai berikut :
5) Limit Fungsi Trigonometri
Gambar 2.2.6 Ilustrasi Limit Trigonometri
6) Limit Fungsi Eksponensial
a) Bilangan e
Nilai limit ini disebut bilangan e atau bilangan Euler (diambil nama sang
penemu yaitu Leonard Euler matematikawan Austria 1707 – 1783).
Sehingga :
7) Kontiunitas
2)
3)
Jadi:
Bukti :
2)
Untuk titik B, f’(x) berubah tanda dari negatif - nol - negatif, dikatakan f mempunyai
nilai belok hozontal f(b) pada x = b.
Untuk titik C, f’(x) berubah tanda dari negatif - nol - positif, dikatakan f mempunyai
nilai balik negatif f(c) pada x = c.
Kesimpulan :
Contoh
Dengan menggunakan kawat sepanjang 200 meter akan dibangun suatu kandang ayam
yang berbentuk persegi panjang. Tentukan ukuran kandang agar luas kandang ayam
tersebut maksimum.
1) Elastisitas Permintaan.
Seperti diketahui di dalam hukum permintaan bahwa naik/turunnya harga
mempengaruhi naik/turunnya permintaan.
Jika harga suatu barang berubah, maka permintaan akan barang tersebut juga
berubah. Yang dimaksud dengan elastisitas permintaan suatu barang terhadap harga
adalah rasio antara perubahan relatif barang yang diminta terhadap perubahan relatif
harga barang tersebut.
2) Analisis Marginal
Dalam ekonomi istilah marginal adalah istilah yang digunakan pada laju
Kegunaan integral sebagai ilmu bantu dalam geometri, teknologi, biologi dan
ekonomi tak dapat disangkal lagi. Orang yang tercatat dalam sejarah pertama kali
mengemukakan ide tentang integral adalah Archimedes seorang ilmuwan bangsa
Yunani yang berasal dari Syracusa (287 – 212 SM). Archimedes menggunakan ide
integral tersebut untuk mencari luas daerah suatu lingkaran, daerah yang dibatasi oleh
parabola dan tali busur dan sebagainya. Sejarah mencatat orang yang paling berjasa
dalam hal pengembangan kalkulus integral adalah Georg Friederich Benhard
Riemann (1826 – 1866).
a. Integral Taktentu
1) Pengertian integral
Untuk mengetahui pengertian integral, akan lebih mudah jika kita pahami dulu
materi turunan yang telah dipelajari sebelumnya.
Definisi :
Integral merupakan antiturunan, sehingga jika terdapat fungsi F(x) yang kontinu
d (F ( x))
pada interval [a, b] diperoleh dx = F’(x) = f(x). Antiturunan
dari f(x) adalah mencari fungsi yang turunannya adalah f (x), ditulis f(x) dx
Catatan:
Pendiferensialan
x2 + 3x 2x + 3
x2 + 3x + 2 2x + 3
x2 + 3x - 6 2x + 3
2x + 3
x2 + 3x + √3
2x + 3
x2 + 3x +C, dengan
C = konstanta ¿ R
Pengintegralan
Berdasarkan tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa dari F(x) yang berbeda
diperoleh F′(x) yang sama, sehingga dapat kita katakan bahwa jika F′(x) = f(x)
diketahui sama, maka fungsi asal F(x) yang diperoleh belum tentu sama. Proses
pencarian fungsi asal F(x) dari F′(x) yang diketahui disebut operasi invers
pendiferensialan (anti turunan) dan lebih dikenal dengan nama operasi integral.
x n+1
∫ x dx= n+1 +C ,
n
2. bila n ≠ -1
a
∫ ax n dx= n+1 x n+1 +c , ¿−1
3. dengan n
3. ∫ cos x dx=sin x +C
1
∫ cos (ax +b )dx= a sin( ax+b)+C
4.
1
1. sin2x +cos2x = 1 4. sinx. cosx = 2 sin 2x
1 1
x
2. sin2x = 2 (1-cos 2x) 5. 1 –cosx =2 sin2 2
1 1
x
3. cos x = 2 (1 + cos 2x )
2
6. 1+cosx = 2 cos 2 2
Contoh soal :
x6
5 +C
1. ∫x dx = 6
4
3 4
x 3
1 = x 3 +C
3
4 4
2. ∫√ x dx = ∫x 3
dx = 3
3 2
∫ (2 x 2 −5 x +3 )dx= 23x −
5x
2
+3 x +C
3.
1 1 1
∫ sin 2 xdx =∫ 2 (1 −cos 2 x )dx= 2 x− 4 sin 2 x+C
4.
5. ∫ 4dx= 4x + C
Sehingga : v = ∫a dt
v= ∫ (−12t+24 ) dt
v = -6t2 + 24t + C
b. Integral Tertentu
∫ f ( x) b
[ F( x) ]a
a dx = = F(b) – F(a)
Keterangan:
Contoh soal :
2 2
1.
∫x
−2
3
dx =
[ ]1 4
4
x
−2 =
[ ][
1 4
4
1
(2) − (−2)4
4 ] =(4–4) = 0
2 2
2.
∫ (x +4 x )
0
2
dx =
[ 1 3
3
x +2 x 2
] [
0 =
1 3
3 ][
1
(2) +2( 2)2 − (0)3 +2( 0 )2
3 ]
2
= (8/3 + 8 ) – ( 0 + 0 ) = 10 3
η η
η
[ ]
2 2
1 1 1
2
∫ cos x ∫ 2 (1+cos 2 x ) x+ sin 2x 2
3. 0 dx= 0 dx = 2 4 0
=
[ 1 π 1 π
. + sin 2( )
2 2 4 2 ] =
1 π 1 π
( −0)+ (0−0 )=
2 2 4 4
c. Teknik Pengintegralan
1) Integral Substitusi
Pada bagian ini akan dibahas teknik integrasi yang disebut metode substitusi.
Konsep dasar dari metode ini adalah dengan mengubah integral yang kompleks
menjadi bentuk yang lebih sederhana.
du
∫ [ f (u) dx ]dx =∫ f (u )du
Contoh soal :
Penyelesaian:
du du
2 =2 x dx=
a. Misalkan u = x +3 , maka dx atau 2x
4 du
2 4 ∫ 2 xu
Sehingga diperoleh, ∫
2 x(x +3) dx = 2x
= ∫ u 4 du
1 5
u +C
= 5
1 2
( x +3 )5 +C
= 5
du du
= cos x dx=
b. Misalkan u = sin x, maka dx atau cos x
du
∫ sin3 x.cos x d x ∫ u3 cos x cos x
Sehingga diperoleh, =
= ∫ u3 du
1 4
u +C
= 4
1 4
sin x+C
= 4
2) Integral Parsial
Teknik integral parsial ini digunakan bila suatu integral tidak dapat diselesaikan
dengan cara biasa maupun dengan cara substitusi. Prinsip dasar integral parsial adalah
sebagai berikut.
y = u .v → dy = du.v + u.dv
dy = v du + u dv
y = v du + u dv
u.v = v du + u dv
u dv = u.v - v du
Contoh soal :
Penyelesaian:
dv = sin x dx
→v=∫ sin xdx = - cos x
Selain cara di atas, dapat pula diselesaikan dengan cara sebagai berikut : untuk menentukan
integral parsial bentuk ∫ udv , yang turunan ke-k dari u adalah 0 dan integral ke- k dari v
selalu ada.
Cara 2:
Diturunkan Diintegralkan
+ x2
sin x- cos x
- 2x - sin x
cos x
y y = f(x)
x=a x=b
0 x
0 x=a x=b x
y =f(x)
(a) ( b)
y y1 = f(x) y
y= sin x
y2 = g(x)
0 a b x 0 a b x
(c) (d)
Keterangan:
b b a
∫ f ( x) −∫ f ( x)dx=∫ f ( x )dx
LA = a dx LB = a b
b b
Contoh soal :
2. y1= x2 dan y2 = 2x +3
π 3π
≤x≤
3. y = cos x, untuk 2 2
Penyelesaian:
1. y =2x - 2
y= 2x-2
y L = L 1 + L2
0 1 2 x
-1
-2
2. y1 = x2 dan y2 = 2x + 3
y2 = 2x + 3
y=2x+3
y1 - y2 = 0 jadi diperoleh
-1 0 3
∫ (2 x+3 )−x 2
L= −1 dx
=
[ 1
x 2 +3 x− x3
3 −1] =
[ 1
3 ][ 1
3 2 +3 .3− . 33 − −12 +3 .(−1)− .(−13 )
3 ]
=
[ 1
9−(1−3+ )
3 ]
2
= 10 3 satuan luas
atau dengan menggunakan cara cepat ( khusus untuk luas yang dibatasi oleh dua kurva
yang belum diketahui batas-batasnya).
D√D
L= 6 a2
16 √16 64 2
2
= =10
L = 6 .(−1 )
6 3 satuan luas
2) Penggunaan integral tertentu, untuk menghitung volume benda
putar.
Pengertian benda putar adalah suatu bentuk bidang datar yang diputar sejauh 360 o,
terhadap suatu garis pada bidang datar tersebut sebagai sumbu putarannya perhatikan
gambar berikut:
1.
B C B Volume benda
putar
,mengelilingi
sumbu x
C′ C
y
y= f(x)
B D B D
C′
L
M N
M N
b
π ∫ (f ( x)2
V= a dx Δx
D C
A f(x) B
x1
π ∫ y2
x2
V= dx 0 a b x
d
d
π ∫ (f ( y ))2
V= c dy
c
y2
π ∫ x2
y1
V= dy x = f(y)
x1
V= dx
Contoh soal :
1. Hitunglah volume benda putar yang terjadi, jika yang daerah dibatasi kurva
y = x + 1, x = 0 , x = 2, dan sumbu x diputar mengelilingi sumbu x sejauh 360o.
Penyelesaian : y=x+1
x
0 2
-1
2 2 2
π∫f (x) 2
π ∫ ( x+) dx 2
π ∫ ( x2 +2 x +1)dx
V= 0 dx = 0 = 0
=
1
3 [
π x3 +x 2 +x
]
0 =
1
[ 1
π ( . 23 +22 +2 )−( 0 3 +02 +0 )
3 3. ] =
26
π( )
3
26
π
= 3 satuan volume
2. Hitung volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi y=(x - 2) 2, sumbu
y , y = 0 dan y = 3 diputar mengelilingi sumbu y sejauh 360o.
Penyelesaian:
3 3 3
π ∫ x dy 2
π ∫ ( √ y +2 ) dy=π ∫ ( y +4 √ y+4 )dy
2
V= 0 = 0 0
=
1
2 [ 8
3 0
1
2
8
3 ] [ 9
π y 2 + y √ y +4 y =π .3 2 + . 3 √3+4 . 3 = +8 √ 3+12 π
2 ][ ]
y
y = (x - 2)2
3
2 x
Aktivitas Pembelajaran
1. Pengantar
Dalam kegiatan ini peserta akan melakukan serangkaian kegiatan untuk meraih
kompetensi berkaitan dengan kalkulus. Pada bagian kalkulus ini akan dibahas 3
bagian yaitu limit dengan fokus pada pengertian dan strategi sederhana
penyelesaiaannya, turunan yang difokuskan pada grafik turunan suatu fungsi dan
integral dengan fokus menentukan luas daerah dengan integral.
2. Aktivitas
Aktivitas 1:
Bacalah tulisan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK 1. Untuk
membantu penyelesaian lihat pada bahan bacaan.
Kita sudah sangat kenal dengan istilah suhu mutlak dengan satuan K (Kelvin), dimana
0 K = -273,15oC. Artinya di dunia ini suhu paling rendah yang dapat dicapai adalah
0K. Pada uji laboratorium orang hanya bisa mampu mengkondisikan suhu sampai
mendekati 0K. Kenyataan di alam pun suhu tidak pernah sama dengan 0K. Berarti
0K (= -273,15oC) merupakan batas bawah suhu di alam. Dalam bahasa limit, suhu di
alam hanya bisa mendekati 0K dan tidak akan sama dengan 0K. Mengapa demikian?
Jelaskan.
LK 1: Penjelasan
Aktivitas 2:
Dalam menyelesaikan permasalahan limit seringkali guru maupun siswa
menggunakan proses berikut
Mengapa proses pencoretan (x − 2) boleh dilakukan? Jelaskan pada LK 2.
LK 2: Penjelasan
Aktivitas 3:
LK 3: Penjelasan
Aktivitas 4:
Apakah ada perbedaan atau kesaman dua penyajian (i) dan (ii) berikut ini?
LK 4: Pengerjaan
Aktivitas 5:
Perhatikan fungsi f berikut. Lakukan sketsa grafik fungsi turunannya pada LK.5
LK 5: Pengerjaan
Aktivitas 6:
Perhatikan Hitunglah luas daerah yang dibatasi kurva f (x) = 4 − x 2 dan f(x) = x − 2.
LK 6: Pengerjaan
Rangkuman
f (a ) 0 f (x)
= lim
1. Jika g (a) 0 , maka x →a g( x ) diselesaikan dengan cara sebagai berikut:
1
b) sin x = csc x
1
c) cos x = secan x
1 1
d) Cos A – cos B = – 2 sin 2 (A + B) sin 2 (A – B)
e) cos A sin B = ½{sin(A + B) – sin(A – B)}
n n−1
ax + bx +. . .
lim m m−1
f) x → ∞ cx +dx +. .. = p , dimana:
a
1) p = c , jika m = n
2) p = 0, jika n < m
3) p = , jika n > m
lim ( √ ax +b±√ cx +d )
g) x→∞ = q, dimana:
1) q = , bila a > c
2) q = 0, bila a = c
3) q = –, bila a < c
b−q
lim ( √ ax 2 + bx+c−√ ax 2 +qx +r ) =
x→ ∞ 2 √a
5. Kecepatan Rata-Rata
a) Kecepatan Rata2 Dari Gerak Suatu Benda
∆s
V Rata2 =
∆t
6. Kecepatan Sesaat
Kecepatan Sesaat Pada Waktu T=T1
f ( t 1 +h ) −f (t 1 )
V(T-T1)= lim V rata−rata=lim
h→0 h→0 h
7. Fungsi Turunan
f ( a+h ) −f ( a)
f ' (x )=lim
h→ 0 h
14. Integral Baku. Integrasi merupakan kebalikan dari diferensiasi. Bentuk umum :Y =
f '( x )
∫ f ( x ) dx ∫ f ( x). f ' ( x)dx
umum : dan .
17. Integral Parsial. Jika integral perkalian fungsi tetapi masing-masing fungsi bukan
merupakan diferensial fungsi yang lain maka proses integral dilakukan perbagian. Ini
dinamakan integral parsial.
20. Integrasi fungsi trigonometri. Integral dari fungsi trigonometri terkadang melibatkan
identitas fungsi trigonometri.
sin2 x + cos 2 x =1 1 + tg2 x = sec2 x
cos 2x = cos2 x – sin2 x 1 + ctg2 x = cosec2 x
cos 2x = 2 cos2 x -1 1
sec x = cos x cosec x =
cos 2x = 1 – 2 sin2 x
1
sin x
22. Integral Tertentu. Integral dengan batas atas dan batas bawah dinamakan integtral
∫ f ( x)dx
tertentu. Bentuk umum : b . Huruf a dan b menyatakan batas atas dan
batas bawah integrasi.
23. Luas Kurva. Luas kurva dapat dihitung dengan metode integrasi tertentu (berbatas)
asal diketahui fungsi dari kurva yang bersangkutan serta nilai batas atas dan batas
bawah.
25.
Luas kurva yang dibatasi f(x) yang berada di bawah sumbu x =0 yang dihitung
dengan metode integral berbatas akan bertanda minus. Ini akan rancu bila ada
sebagian luasan yang berada di bawah sumbu dan diatas sumbu x=0.
28. Nilai rerata (mean). Untuk menghitung nilai rerata fungsi f(x) di antara x = a dan x =
b dapat dilakukan dengan membagi luasan daerah tersebut dengan selisih b dan a.
29. Harga RMS. Harga RMS menyatakan akar dari kuadrat y rata-rata di antara batas-
batas tertentu. Dalam bahasa Inggris dinyatakan sebagai harga Root Mean Square.
30. Volume Benda Putar. Jika bentuk bidang yang dibatasi oleh kurva y = f(x) sumbu x
dan x = a dan x = b diputarkan penuh terhadap sumbu x maka akan diperoleh volume
benda putar terhadap sumbu x. Demikian pula jika bentuk bidang yang dibatasi oleh
kurva y = f(x) sumbu x dan x = a dan x = b diputarkan penuh terhadap sumbu y maka
akan diperoleh volume benda putar terhadap sumbu y.
31.
∫ π y2 dx
Rumus untuk menghitung volume benda putar (sumbu x): V = a .
32.
∫ 2π xy dx
Rumus untuk menghitung volume benda putar (sumbu y): V = a
33. Sentroid.
Posisi sentroid merupakan posi koordinat kartesius (x,y) yang menggambarkan titik
berat luasan benda yang dibatasi sumbu x, kurva serta ordinat yang berkaitan dengan
x= a dan x= b. Rumus untuk menghitung koordinat sentroid:
34. Pusat Gravitasi. Analog dengan sentroid untuk mencari pusat gravitasi suatu benda
yang terbentuk jika bentuk bidang yang dibatasi oleh kurva y = f(x) sumbu x dan
ordinat pada x=a dan x=b diputar mengelilingi sumbu x dengan rumus :
b
∫ xy 2 dx
a
b
∫ y 2 dx
x = a ; y = 0.
35.
Panjang kurva. Jika diketahui sebuah fungsi f(x) maka dapat dihitung panjang kurva
mulai dari ordinat x =a sampai dengan ordinat x=b. Rumus untuk menghitung
panjang kurva :
s=
∫
a √ 1+
dy 2
( )
dx
dx
.
36. Persamaan Parametrik. Untuk menghitung panjang kurva persamaan parametrik maka
dapat dihitung dengan rumusan :
t2
37. s =
∫
t1 √( dx 2 dy 2
dt
+)( )
dt
dt
Tes Formatif
2
x −9
lim
1. Tentukan nilai x →3 x−3 !
x 2 −3 x+2
lim
2. Tentukan nilai x →2 √ x−2 !
lim
√3 x−2− √ 4 x−3
3. Tentukan nilai x →1 x−1 !
4. Jika y = x3 sin x tentukan y’!
sin x
5. Jika y = cos x tentukan y’!
6. Jika y = sin (3x + 5) tentukan y’!
dy
7. Tentukan dx dari x2 + y2 = 25 (persamaan lingkaran
bejari-jari 5)
2x +3
∫ x 2 + 3 x −5 dx
8. Tentukan nilai dari !
9. Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x 2 -6x
+5 ,sumbu x mulai dari x=1 dan x=3!
10. Carilah volume benda putar yang dibatasi y = 5 cos 2x
sumbu x dan ordinat pada x=0 dan x = ¼ phi diputar satu putaran penuh mengelilingi
sumbu x!
Kunci Jawaban
3 2−9 0
=
f (3) = 3−3 0 .Kita telah mengetahui bahwa semua bilangan yang dibagi
x 2 −9
lim
dengan 0 tidak terdefinisi. Ini berarti untuk menentukan nilai x →3 x−3 , kita harus
mencari fungsi yang baru sehingga tidak terjadi pembagian dengan nol. Untuk
menentukan fungsi yang baru itu, kita tinggal menfaktorkan fungsi f (x) sehingga
menjadi:
x−3
( x−3 ) ( x +3 )
( x−3 )
=( x +3 ) . ( )
x−3
=1
x 2 −9 lim
( x−3 )( x +3 )
lim
Jadi, x →3 x−3 = x →3 ( x−3 )
lim ( x+3 )
= x →3
=3+3=6
2
x −3 x+2
lim
2. x →2 √ x−2 =
x 2 −3 x+2
.√
x−2
lim
x →2 √ x−2 √ x−2
( x 2 −3 x+2 ) ( √ x−2 )
lim 2
=
x →2 ( √ x−2 )
= ( 2−1 ) . √2−2
=1.0
=0
lim √
3 x−2− √ 4 x−3
3. x →1 x−1
lim
√3 x−2− √ 4 x−3 √3 x−2+√ 4 x −3
= x →1 x−1 . √3 x−2+√ 4 x −3
2 2
( √ 3 x−2 ) −( √ 4 x−3 )
lim
= x →1 ( x−1 ) ( √ 3 x−2+ √ 4 x−3 )
−x +1
lim
= x →1 ( x−1 ) ( √ 3 x−2+ √ 4 x−3 )
−( x−1 )
lim
= x →1 ( x−1 ) ( √ 3 x−2+ √ 4 x−3 )
−1
lim
= x →1 √ 3 x−2+ √ 4 x −3
−1
= √ 3 . 1−2+ √ 4 . 1−3
−1 −1 1
−
= √ 1+ √ 1 = 1+1 = 2
6. Misal u = 3x +5 u’ = 3
Jadi y’ = u’.y’= 3 cos (3x +5)
2x +3
∫ x 2 + 3 x −5 dx
8. =
d ( x 2 +3 x−5 )
∫ x 2+ 3 x−5
= ln ( x2 + 3x – 5) + c
∫ y dx
9. Luas = a =
[ ]
3
x3
∫ (x 2−6 x +5 ) dx −3 x 2 +5 x
1 = 3 1 = -5 1/3 satuan
b
∫ π y2 dx
10. V = a = 25∏
π
4 π /4
2
2
∫ cos 2 x dx ∫ (1+cos 4 x)dx 25 π
0 = 25∏ 0 = 8
PENUTUP
Setelah menyelesaikan tugas akhir ini, Kami berhak mandapatkan nilai dengan sistem
penilaian yang dilakukan langsung oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dan
dapat dijadikan bahan efaluasi serta verifikasi oleh pihak institusi atau asosiasi
profesi. Selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standar
pemenuhan kompetensi nilai akhir
GLOSARIUM
ISTILAH KETERANGAN
Diferensiasi
perkalian penyebut dan turunan pembilang dikurangi perkalian
pembagian dua
pembilang dan turunan penyebut dibagi kuadrat penyebut
buah fungsi
harga Root Mean menyatakan akar dari kuadrat y rata-rata di antara batas-batas
Square tertentu
Ayres, Frank Jr. (1972), Theory and Problem of Differensial and Integral Calculus. Mc
Graw Hill : New York.
Depdiknas (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Sekolah
MenengahKejuruan. Jakarta: Depdiknas.
Fatah Asyarie, dkk. (1992), Kalkulus untuk SMA. Pakar Raya : Bandung.
Herry Sukarman. (1998), Kalkulus, Makalah Penataran Guru Matematika MGMP SMU.
PPPG matematika : Yogyakarta.
Jacobs, H.R. (1982). Mathematics, A Human Endeavor (2ndEd). San Fransisco: W.H.
Freeman and Company.
Piskunov, N. (1974), Differensial and Integral Calculus. Mir Publishers : Moscow.
Purcell, E. J. & Varberg, D. (1991). Kalkulus dan Geometri Analitis. Jakarta: Erlangga.
Setiawan. (2009) Kalkulus. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Matematika: Yogyakarta
Sri Kurnianingsih, dkk. (1995), Matematika SMU, Yudhistira : Jakarta.
Thomas, George B. Jr. (1977), Calculus and Analytic Geometry, Addison-Werley
Publishers Company.