Anda di halaman 1dari 25

Mata Kuliah : Logika

Dosen Pengampu : Jusmawati, S.Pd., M.Pd

MAKALAH
LOGIKA MATEMATIKA

DISUSUN OLEH :
HARYANA (C1C122022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan kesehatan serta
pengetahuan, sehingga makalah yang berjudul “LOGIKA MATEMATIKA” ini bisa
selesai pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca dan teman-teman seperjuangan. Namun terlepas dari itu, kami memahami
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
karena masih sama-sama belajar semoga selanjutnya lebih baik lagi

Makassar, November 2022

Haryana

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Logika Matematika ....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................2
A. Materi Pertama .........................................................................................2
a) Negasi .....................................................................................................2
b) Konjungsi ................................................................................................2
c) Disjungsi .................................................................................................3
d) Koordinasi/Implikasi ..............................................................................4
e) Konvers ...................................................................................................4
f) Invers ......................................................................................................5
g) Kontraposisi ............................................................................................6
h) Bi-Implikasi ............................................................................................6
B. Materi Kedua .............................................................................................7
a) Tautologi .................................................................................................7
b) Ekivalen ..................................................................................................8
c) Kontradiksi .............................................................................................8
C. Materi Ketiga .............................................................................................9
a) Fungsi Pernyataan ...................................................................................9
b) Kuantor Umum (Kuantor Universal) .....................................................10
c) Kuantor Khusus (Kuantor Eksistensi) ...................................................10
d) Negasi Suatu Pernyataan yang Mengandung Kuantor .........................11
e) Fungsi Pernyataan yang Mengandung Lebih dari Satu Variabel ..........12

ii
D. Materi Keempat ......................................................................................13
a) Operasi Himpunan ................................................................................13
b) Irisan .....................................................................................................13
c) Komplemen ..........................................................................................14
d) Selisih Dua Himpunan (Difference) ......................................................14
e) Jumlah Dua Himpunan (Symmetry Difference) ....................................15
f) Sifat-Sifat Operasi ................................................................................15
E. Materi Kelima .........................................................................................16
a) Diagram Venn........................................................................................16
BAB III PENUTUP ...........................................................................................19
A. Kesimpulan ...............................................................................................19
B. Saran ..........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Logika Matematika
Logika disebut juga “the calculus of computer science” karena logika memegang
peranan yang sangat penting di bidang ilmu komputer. Peran kalkulus (matematika)
sama pentingnya untuk ilmu-ilmu bidang sains, misalnya ilmu fisika, ilmu
elektronika, ilmu kimia, dan sebagainya. Oleh karena itu, biasanya pelajar,
mahasiswa, guru, dan dosen setuju bahwa logika memainkan peranan penting dalam
berbagai bidang keilmuan, bahkan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Logika, komputasi sytem, dan matematika diskrit memiliki peran penting dalam
ilmu komputer karena semuanya berperan dalam pemrograman. Logika merupakan
dasar-dasar matemtis suatu perangkat lunak, digunakan untuk memformalkan ystem
bahasa pemrograman dan spesifikasi program, serta menguji ketepatan suatu
program. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya logika matematika karena banyak
ilmu, khususnya dalam bidang ilmu komputer, yang memerlukan logika untuk
berkembang.
Logika dalam ilmu komputer digunakan sebagai dasar dalam belajar bahasa
pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan, teknik/ystem digital, basis data, teori
komputasi, rekayasa perangkat lunak, ystem pakar, jaringan syaraf tiruan, dan lain-
lainnya yang mempergunakan logika secara intensif. Salah satu contoh yang ystem
adlah ystem digital, yaitu bidang ilmu yang didasari oleh logika untuk membuat
gerbang logika (logic gates) dan arsitektur komputer sebagai inti mikroprosesor, otak
komputer atau central processing unit.
Logika matematika (mathematical logic) adalah cabang ilmu di bidang
matematika yang memperdalam masalah logika, atau lebih tepatnya memperjelas
logika dengan kaidah-kaidah matematika.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Materi Pertama
a) Negasi (Ingkaran)
Negasi adalah kalimat yanyengsesuatu yang tidak terjadi. Atau dapat
disebutkan bahwa negasi adalah kebalikan dari preposisi. Negasi ditandai dengan
simbol (~). Jika preposisi awal (p) bernilai benar, maka pernyataan negasinya (~p)
adalah salah.
Contohnya negasi adalah:
• p: Semua anak suka menonton film.
~p: Tidak semua anak suka menonton film.
• p: Amir memiliki banyak buku.
~p: Amir tidak memiliki buku
Tabel Kebenaran

b) Konjungsi
Konjungsi adalah logika matematika yang menarik kesimpulan dari dua
premis. Konjungsi terdiri dari dua pernyataan (p dan q) yang berlaku untuk kata
depan majemuk atau dihubungkan oleh kata "dan". Konjungsi yang dilaporkan oleh
Mathematics LibreTexts benar hanya jika kedua premisnya benar. Juga, jika salah
satu atau kedua pernyataan itu salah, maka disjungsinya juga akan bernilai salah.
Konjungsi disimbolkan dengan (^).
Contoh konjungsi:
p: Echidna adalah mamalia yang bertelur. (benar)
q: Platipus adalah mamalia yang bertelur. (benar)
p∧q: Echidna dan platipus adalah hewan mamalia yang bertelur. (benar)

2
Adapun, jika salah satu premisnya bernilai salah maka konjungsinya sudah
pasti bernilai salah juga.
p: Katak adalah kelompok hewan reptil. (salah)
q: Buaya adalah kelompok hewan reptil. (benar)
p∧q: Katak dan buaya adalah kelompok hewan reptil. (salah)
Tabel Kebenaran

c) Disjungsi
Disjungsi adalah logika matematika yang membandingkan dua obyek.
Disjungsi dicirikan dengan kata “atau” dan dilambangkan dengan “v”. Seperti dilansir
The Stanford Encyclopedia of Philosophy, pernyataan disjungsi bernilai benar jika
salah satu pernyataan benar dan salah jika keduanya salah. Artinya, disjungsi hanya
bernilai salah jika kedua pernyataan salah dan tetap bernilai benar jika hanya salah
satunya yang salah.
Contoh disjungsi:
p: Garam terbentuk dari ikatan ion. (benar)
q: Garam terbentuk dari ikatan kovalen. (salah)
p∨q: Garam terbentuk dari ikatan ion atau ikatan kovalen.
Tabel Kenaran

3
d) Koordninasi/Implikasi
Implikasi merupakan logika matematika berupa pernyataan majemuk.
Implikasi menunjukkan hubungan sebab dan akibat, menggunakan konjungsi seperti
“jika” dan “maka”, juga disimbolkan oleh karakter "→".
Contoh implikasi:
Jika hari cerah, maka kami akan pergi berenang.
Jika lulus ujian dengan nilai baik, maka ibu akan membelikan sepeda.
Jika tidak bisa dibagi bilangan lain selain satu dan dirinya sendiri, maka angka
3 adalah bilangan prima.
Tabel Kebenaran

e) Konvers
Pengertian konvers sebuah implikasi ialah perubahan yang terjadi pada sebuah
sistem menjadi sistem lainnya. Konvers dari implikasi dalam logika Matematika
merupakan keadaan dimana terdapat pertukaran tempat/posisi pada konsekuen dan

4
antesedennya. Misalnya implikasi diberikan jika p maka q (p → q). Implikasi ini akan
memiliki konvers jika q maka p (q → p). Untuk itu terdapat perbedaan kedua
implikasi tersebut atau tidak saling ekuivalen. Inilah pembahasan awal pada materi
konvers invers dan kontraposisi.
Perhatikan contoh di bawah ini:

• Implikasi : Jika ibu tidak memasak di dapur maka anak anak menjadi
lapar.
• Konvers : Jika anak anak menjadi lapar maka ibu tidak memasak di
dapur.

Tabel Kebenaran

f) Invers
Secara umum invers dalam Matematika memiliki fungsi yang merupakan aksi
yang berkebalikan dari sebuah fungsi. Invers dari Implikasi pada logika Matematika
memiliki bentuk yang sama dengan implikasi dari ingkaran konsekuen dan ingkaran
anteseden. Misalnya suatu implikasi diketahui jika p maka q (p → q). Untuk itu
implikasi ini akan memiliki bentuk invers yang berupa jika bukan p maka bukan q
(~p → ~q). Nilai pada kedua implikasi ini tidak saling ekuivalen (berbeda). Inilah
materi konvers invers dan kontraposisi yang perlu anda ketahui.
Perhatikan contoh di bawah ini:

• Implikasi : Jika ibu tidak memasak di dapur maka anak anak menjadi
lapar.
• Invers : Jika ibu memasak di dapur maka anak anak menjadi tidak lapar.

5
Tabel Kebenaran

g) Kontraposisi
Materi kontraposisi dari implikasi ini memiliki bentuk yang merupakan
kebalikan dari bentuk inversnya. Implikasi pada kondisi ini memiliki bentuk seperti
ingkaran anteseden dan ingkaran konsekuennya. Implikasi yang diketahui jika p maka
q (p → q) akan menjadi kontraposisi yang bentuknya jika bukan q maka bukan p (~q
→ ~p). Bentuk kedua implikasi tersebut pada dasarnya ekuivalen. Inilah materi
konvers invers dan kontraposisi yang perlu anda ketahui.
Perhatikan contoh di bawah ini:

• Implikasi : Jika ibu tidak memasak di dapur maka anak anak menjadi
lapar.
• Kontraposisi : Jika anak anak menjadi tidak lapar maka ibu memasak di
dapur.

Tabel Kebenaran

h) Bi-Implikasi

6
Biimplikasi adalah logika matematika yang ditandai dengan penggunaan kata
“jika dan hanya jika”. Implikasi ganda terjadi dalam kalimat majemuk dan diwakili
oleh "↔". Bi-implikasi benar hanya jika dua pernyataan (p dan q) keduanya benar
atau keduanya salah. Jika salah satu pernyataan salah, implikasi kondisional salah.
Contoh biimplikasi:
• Angka 10 habis dibagi dua jika dan hanya jika 10 merupakan bilangan
genap.
• Hukum gas ideal berlaku jika dan hanya jika berada dalam keadaan
standar.
Tabel Kebenaran

B. Materi Kedua
a) Tautologi
Tautologi adalah suatu pernyataan majemuk yang bernilai benar untuk setiap
kemungkinan. Jadi, tautologi berlawanan dengan kontradiksi. Hal ini dapat
dibuktikan menggunakan tabel kebenaran ataupun sifat-sifat logika. Menurut logika,
tautologi adalah rumus yang menerima interpretasi apa pun karena dibentuk dengan
benar. Ini berarti bahwa setiap proposisi selalu valid, terlepas dari nilai yang
diberikan padanya. Untuk memeriksa validitas suatu tautologi, dibuat tabel
kebenaran.

7
Dalam pengertian ini, tautologi dianggap sebagai retorika atau wakil gaya,
karena terdiri dari pengulangan yang tidak perlu atau jelas. Namun, itu juga bisa
digunakan, seperti pleonasme, untuk tujuan tegas.

Tabel Kebenaran

b) Ekivalen
Dua proposisi dikatakan ekuivalen secara logika jika nilai kebenaran dari
kedua pernyataan tersebut sama . Lambang untuk ekuivalen adalah “ ” Sebagai
contoh, perhatikan tabel kebenaran dari proposisi (p ⇔ q) dan (p q) (q p). Untuk
membuktikan ekuivalesi P ⇔ Q, berikut 3 macam cara yang bisa dilakukan :
1. P diturunkan terus menerus (dengan menggunakan hukum-hukum yang ada )
sehingga akhirnya didapatkan Q.
2. Q diturunkan terus menerus (dengan menggunakan hukum-hukum yang ada )
sehingga akhirnya didapatkan P.
3. P dan Q masing-masing diturunkan secara terpisah (dengan menggunakan
hukum-hukum yang ada) sehingga sama-sama mendapatkan r.
Tabel Kebenaran

8
c) Kontradiksi
Kontradiksi adalah suatu pernyataan majemuk yang bernilai salah untuk
semua kemungkinan dari premis-premisnya. Jadi, kontradiksi berlawanan
dengan tautologi. Kontradiksi adalah suatu proposisi majemuk dengan nilai
kebenaran selalu salah untuk semua kombinasi nilai kebenaran dari proposisi tunggal
yang membentuknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kontradiksi merupakan
kebalikan dari tautologi.

Tabel Kebenaran kontradiksi

C. Materi Ketiga
a) Fungsi Pernyataan
Pernyataan dalam logika matematika juga di sebut kalimat deklratif yang
merupakan kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, namun bukan berati bisa
di pakai secara bersama – sama atau dia bisa bernilai benar dan salah dalam sekaligus
(tentunya suatu hal yang sangat tidak mungkin). Nilai kebenaran (benar atau salah)
dapat di buktikan dan untuk membuktikan kebenaran tersebut terkadang di perlukan
observasi (penyelidikan). Dasar logika yang berdasarkan pernyataan, oleh karena itu
pernyataan yang dibuat sebagai dasar untuk membuat kesimpulan harus relevan,
bentuk dan strukturnya harus tepat juga. Jika dasarnya salah, maka kesimpulannya

9
juga akan salah, jadi kesimpulan yang tepat untuk didapatkan dari berfikir secara
benar, berdasarkan hasil penyelidikan.

b) Kuantor Umum (Kuantor Universal)


Pernyataan dengan kuantor universal ditandai dengan penggunaan
kata setiap atau semua. Simbol operator logika untuk kuantor universal seperti huruf
A yang dicerminkan secara horizontal yaitu Notasi x dibaca untuk semua x atau untuk
setiap x. Pernyataan berkuantor universal dengan kalimat terbuka p(x) disimbolkan
dalam x, p(x). Anggaplah sebuah pernyataan terbuka p(x) adalah Pegawai memiliki
kemampuan membaca yang baik Pernyataan majemuk berkuantor universal menjadi
semua pegawai memiliki kemampuan membaca yang baik. Adanya kata semua pada
pernyataan tersebut merupakan pernyataan dari kuantor universal.

Contoh pernyataan pernyataan dengan kuantor universal:


1. Semua siswa memakai seragam rapi.
2. Setiap benda langit yang disebut bintang.
3. Tiap – setiap anak memiliki seorang ibu kandung.

c) Kuantor Khusus (Kuantor Eksistensial)


Sebuah pernyataan dengan kuantor eksistensial memiliki karakteristik adanya
kata ada, beberapa, terdapat, atau kata-kata yang semakna lainnya. Simbol operator

10
logika untuk kuantor universal seperti huruf E yang dicerminkan secara vertikal
yaitu. Notasi x dapat dibaca sebagai ada nilai x, beberapa nilai x, atau terdapat nilai x
Pernyataan berkuantor eksistensial dengan kalimat terbuka p(x) disimbolkan
dalam x, p(x). Perhatikan kembali sebuah pernyataan terbuka p(x) adalah Pegawai
memiliki kemampuan membaca yang baik. Pernyataan berkuantor eksistensial
menjadi: Beberapa pegawai memiliki kemampuan membaca yang baik.
Kata beberapa pada sebuah pernyataan adalah pernyataan dari kuantor eksistensial.

Contoh pernyataan-pernyataan lain dengan kuantor eksistensial:


1. Ada bunga mawar yang berwarna putih.
2. beberapa rumah memiliki banyak jendela.
3. Terdapat bilangan asli x yang memenuhi pertidaksaam kuadrat x 2 + 2x – 3 >
0.

d) Negasi Suatu Pernyataan yang Mengandung Kuantor


Kuantor universal dan eksistensial memiliki hubungan saling
berkebalikan. Bentuk ingkaran dari kuantor universal adalah kuantor eksistensial,
begitu juga untuk ingkaran dari kuantor eksistensial adalah kuantor universal. Dalam
kata lain dapat dikatakan bahwa negasi atau ingkaran dari semua/setiap adalah ada/
beberapa/ terdapat. Kondisi sebaliknya juga berlaku, negasi/ingkaran ada/ beberapa/
terdapat adalah semua atau setiap.

11
Secara umum, bentuk ingkaran dari semua p adalah terdapat ~p. Sementara
bentuk ingkaran dari beberapa p adalah semua ~p , dan bentuk ingkaran dari semua
p adalah beberapa ~p .

Contoh ingkaran pernyataan berkuantor universal:


• Pernyataan berkuantor universal:
Semua kucing memiliki penglihatan yang baik di malam hari.
Ingkaran: Beberapa kucing tidak memiliki penglihatan yang baik di malam
hari.
Contoh ingkaran pernyataan berkuantor eksistensial:
• Pernyataan berkuantor eksistensial:
Beberapa siswa mendapat nilai matematika yang sempurna pada ujian akhir
kali ini.
Ingkaran : Semua siswa tidak mendapat nilai matematika yang sempurna
pada ujian akhir kali ini.

e) Fungsi Pernyataan yang Mnegandung Lebih dari Satu Variabel.


Dalam tata bahasa predikat adalah kata atau kata-kata dalam kalimat yang
mengungkapkan apa yang dikatakan subjek, misalnya "adalah bilangan real,"
"hitam," "iri". Dalam logika, kata "predikat" memiliki peran yang lebih luas
daripada dalam tata bahasa. Itulah dasar pengamatan bahwa jika predikat tersebut
dilengkapi dengan variabel sebagai tempat untuk subjek yang dituju (misalnya, "X
adalah bilangan real"),sehingga dapat disimpulkan bahwa dari contoh tadi
menjelaskan ekstensi untuk fungsi pernyataan lebih dari satu variabel.

12
Contohnya adalah
x kurang dari y,
x membagi y,
z adalah jumlah x dan y.

D. Materi Keempat
a) Operasi Himpunan
Himpunan adalah kumpulan dari beberapa objek yang dapat didefinisikan
dengan jelas. Dalam matematika, terdapat beberapa jenis operasi himpunan,
diantaranya yaitu gabungan, irisan, selisih, komplemen, dan beda setangkup.
Himpunan bilangan asli termasuk dalam suatu himpunan, karena memiliki kumpulan
bilangan yang dapat didefinisikan dengan jelas. Kita tahu bahwa himpunan bilangan
asli dimulai dari angka satu, yakni 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Jika dimulai dari angka
0, maka bilangan tersebut bukan himpunan bilangan asli, melainkan himpunan
bilangan cacah. Sedangkan himpunan bunga yang indah bukan termasuk himpunan,
karena tidak memiliki definisi yang jelas. Kata indah memiliki pengertian yang
berbeda untuk setiap orang. Misalnya kita menganggap bunga A indah, tetapi belum
tentu orang lain mengganggap bunga A indah. Oleh sebab itu, bunga yang indah
bukan merupakan suatu himpunan.
b) Irisan
Irisan antara dua buah himpunan dinotasikan oleh tanda '∩'. Misalkan A dan B
adalah himpunan yang tidak saling lepas, maka A B = { x | x A dan x B }.
Jika dinyatakan dalam bentuk diagram Venn adalah:

13
Contoh Segitiga:
• Misalkan A = {2, 3, 5, 7, 11} dan B = {3, 6, 9, 12}, maka A B = {3}
• Anggap A adalah himpunan mahasiswi TI STT Telkom dan B merupakan
himpunan wanita lanjut usia (50 tahun ke atas), maka A B =
Hal ini berarti A dan B adalah saling lepas atau A // B.
c) Komplemen
Komplemen dari suatu himpunan merupakan unsur -unsur yang ada pada
himpunan universal (semesta pembicaraan) kecuali anggota himpunan
tersebut. Misalkan A merupakan himpunan yang berada pada semesta pembicaraan
U, maka komplemen dari himpunan A dinotasikan oleh: = { x | x U dan x A }
Jika dinyatakan dalam bentuk diagram Venn adalah:

Contoh pelengkap:
A = himpunan mahasiswa STT Telkom.
"Semua mahasiswa STT Telkom angkatan 2004 yang membawa motor untuk pergi
ke kampus" dapat dinyatakan dalam notasi operasi himpunan sebagai (A C) E

d) Selisih Dua Himpunan (Difference)

14
Selisih (difference) himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya
semua anggota dari A tetapi bukan anggota dari B . Selisih himpunan A dan B
dinotasikan dengan A – B atau A\B. Dengan notasi pembentuk himpunan yang
dituliskan sebagai berikut.

Untuk membuktikan hal tersebut silahkan simak selisih selisih dua


himpunan berikut ini. Misalkan himpunan A = {a, b, c, d} dan himpunan B = {a, c,
f, g}. Maka:
Selisih A dan B adalah A – B = {a, b, c, d} – {a, c, f, g} = {b, d},
Selisih B dan A adalah B – A = {a, c , f, g} – {a, b, c, d} = {f, g}. Jadi berdasarkan
pemaparan di atas bahwa A - B tidak sama dengan B - A.

e) Jumlah Dua Himpunan (Symmetry Difference)


Jumlah dua himpunan A dan himpunan B ditulis “AÅB” adalah himpunan
yang anggota-anggotanya terdiri atas anggota A yang bukan anggota B dan anggota B
yang bukan anggota A. Jadi AÅB= {x |x∈ (AB) atau x∈ (BA) }.
Himpunan pangkat dari sembarang himpunan menjadi grup abelian di bawah operasi
beda simetris, dengan himpunan kosong sebagai elemen netral dari grup dan setiap
elemen dalam grup ini menjadi inversnya sendiri . Himpunan pangkat dari sembarang
himpunan menjadi ring Boolean , dengan selisih simetris sebagai penjumlahan ring
dan perpotongan sebagai perkalian ring.

f) Sifat-Sifat Operasi
1. Sifat Komutatif
Sifat komutatif pada operasi himpunan hanya berlaku pada operasi irisan
dan gabungan, yaitu A ∩ B = B ∩ A dan A ∪ B = B ∪ A.

15
2. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif pada operasi himpunan hanya berlaku pada operasi irisan dan
gabungan, yaitu (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C) dan (A ∪ B) ∪ C = A ∪ (B ∪
C).
3. Sifat Distributif
Sifat distributif pada operasi himpunan hanya berlaku pada operasi irisan
dan gabungan, yaituA ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C) dan A ∪ (B ∩ C) =
(A ∪ B) ∩ (A ∪ C).
4. Sifat Identitas
Sifat identitas yang berlaku pada operasi irisan dan gabungan antara lain:A
∩ ∅ = ∅, A ∩ S = A, A ∪ ∅ = A, dan A ∪ S = S
5. Sifat Komplemen
Sifat komplemen pada operasi himpunan hanya berlaku untuk irisan dan
gabungan. A ∩ Ac = ∅, A ∪ Ac = S, (Ac)c = A.

E. Materi Kelima
a) Diagram Venn

Diagram Venn merupakan gambar yang digunakan untuk mengekspresikan


hubungan antara himpunan dalam sekelompok objek yang memiliki kesamaan nilai
atau jumlah. Jenis bagan ini digunakan untuk menyajikan data ilmiah dan teknik
yang berguna dalam matematika, statistik, dan aplikasi komputer. Berikut dibawah
ini, ada beberapa bentuk pada diagram venn yang perlu kamu tahu, yaitu:
1. Himpunan Saling Berpotongan
Diagram satu ini digambarkan dengan dua himpunan yang saling
berpotongan, karena memiliki kesamaan.

16
Himpunan A yang berpotongan dengan himpunan B bisa ditulis dengan A∩B.
2. Himpunan Saling Lepas
Himpunan A dan B bisa disebut saling lepas, apabila anggota himpunan A
tidak memiliki anggota yang sama dengan anggota himpunan B.

Himpunan yang saling lepas satu ini bisa kamu tulis dengan A//B.
3. Himpunan Bagian
Himpunan A bisa juga disebut sebagai bagian dari himpunan B, kalo seluruh
anggota himpunan A adalah anggota dari himpunan B.

Himpunan bagian dinotasikan dengan A ⊂ B atau B ⊃ A.

4. Himpunan yang Sama


Diagram venn jenis menyatakan kalo himpunan A dan B terdiri atas anggota
himpunan yang sama. Sehingga, bisa kamu simpulkan bahwasannya setiap anggota B
merupakan anggota A.

17
5. Irisan
Irisan himpunan A dan B (A∩B) yaitu suatu himpunan yang mana
anggotanya ada didalam himpunan A dan himpunan B.

6. Gabungan
Gabungan himpunan A dan B (ditulis A ∪ B) yaitu suatu himpunan, dimana
anggotanya adalah himpunan A atau anggota himpunan B atau anggota dari
keduaduanya. Gabungan antara himpunan A dan B disimbolkan dengan A ∪ B = {x |
x ∈ A atau x ∈ B}

7. Komplemen

Komplemen himpunan A (ditulis Ac) yaitu suatu himpunan dimana


anggotanya adalah anggota himpunan semesta, tapi bukan anggota himpunan A.

18
8. Selisi
Operasi himpunan yang ketiga adalah selisih. Selisih dari himpunan A dan
himpunan B adalah himpunan dari seluruh anggota himpunan A, tetapi tidak dimiliki
oleh anggota himpunan B. Himpunan A selisih himpunan B dituliskan A-B = {x | x ∈
A atau x Ï B}.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Logika disebut juga “the calculus of computer science” karena logika memegang
peranan yang sangat penting di bidang ilmu komputer. Peran kalkulus (matematika)
sama pentingnya untuk ilmu-ilmu bidang sains, misalnya ilmu fisika, ilmu
elektronika, ilmu kimia, dan sebagainya. Oleh karena itu, biasanya pelajar,
mahasiswa, guru, dan dosen setuju bahwa logika memainkan peranan penting dalam
berbagai bidang keilmuan, bahkan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Logika, komputasi sytem, dan matematika diskrit memiliki peran penting dalam
ilmu komputer karena semuanya berperan dalam pemrograman. Logika merupakan
dasar-dasar matemtis suatu perangkat lunak, digunakan untuk memformalkan ystem
bahasa pemrograman dan spesifikasi program, serta menguji ketepatan suatu
program. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya logika matematika karena banyak
ilmu, khususnya dalam bidang ilmu komputer, yang memerlukan logika untuk
berkembang.
Jadi, Logika informatika ini sangat lah penting untuk suatu program dalam komputer
dan di dalam perkembangan Komputer dan lain-lainya, jika semakin banyak ahli
logika maka semakin canggihlah teknologi yang akan kita miliki.

B. Saran
Syukur alhamdulillah pada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walupun masih ada
kekurangan dan tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, serta arahan dan bimbingan dari
semua pihak, terutama Dosen.

20
DAFTAR PUSTAKA

Referensi Web site


Amin, E. N. (2022, 10 01). Materi Konvers, Invers, dan Kontraposisi. Retrieved from
rpp.co.id: https://rpp.co.id/

cilacapklik.com. (2020, 09). Pengertian Himpunan Dan Jenis-Jenis Operasi


Himpunan. Retrieved from cilacapklik.com: https://cilacapklik.com/2020/09

Hidayanti. (2012). Selisih (Perbedaan) dan Komplemen Suatu Himpunan. Retrieved


from mafia.mafiaol.com: https://mafia.mafiaol.com/

Pandiangan, Y. (2016, 11 26). Fungsi Pernyataan yang Mengandung lebih dari Satu
variabel. Retrieved from yoyopandiangan.blogspot.com:
https://yoyopandiangan.blogspot.com/

Rangga, A. ( ). Diagram Venn. Retrieved from cerdika.com:


https://cerdika.com/diagram-venn/

Safitri, M. (2022, 10 19). Menyelesaikan Pernyataan Dalam Logika. Retrieved from


dosenmatematika.co.id: https://www.dosenmatematika.co.id/

Santoso, A. B. (2012, 12 13). Logika Informatika. Retrieved from


bloogeragus.blogspot.com: https://bloogeragus.blogspot.com/

Sepina. (2021, 09 23). Pernyataan Berkuantor Universal dan Eksistensial. Retrieved


from idschool.net: https://idschool.net/

Sundary, P. (2022, 10 03). Cara Pembuktian Ekuivalensi (logika). Retrieved from


www.dosenmatematika.co.id: https://www.dosenmatematika.co.id/

Unknown. (2016). Sifat-Sifat Operasi Himpunan. Retrieved from


mtksmplengkap.blogspot.com: https://mtksmplengkap.blogspot.com/

Utami, S. N. (2022, 06 02). Negasi, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, dan Biimplikasi.


Retrieved from www.kompas.com: https://www.kompas.com/

21

Anda mungkin juga menyukai