Anda di halaman 1dari 27

Macam-Macam Majas Perbandingan

Jenis-jenis majas perbandingan ada banyak sekali, kurang lebih ada 23 macam.
Nah berikut ini pengertian dan contoh kalimat dari kedua puluh tiga jenis
majas (gaya bahasa) perbandingan tersebut. Silahkan kalian simak baik-baik
semoga bisa paham.

1. Majas Asosiasi (Perumpamaan)


Majas Asosiasi adalah majas yang membadingkan dua hal atau kondisi yang
berbeda, namun dianggap sama karena adanya kemiripan sifat. Ciri-ciri dari
gaya bahasa asosiasi adalah terdapat penggunaan kata-kata “laksana, bagai,
bak, seumpama, bagaikan, seperti, ibarat dan lain sebagainya”. Contoh majas
asosiasi adalah sebagai berikut.

□ Semangatnya amat keras laksana batu

□ Tangisan anak tersebut laksana radio tak berantena.

□ Senyumnya kecut seumpama asam jawa.

□ Matamu bak bintang kejora.

□ Otaknya lancar seumpama air yang mengalir.

□ Omongannya layaknya tong kosong.

□ Wajah anaknya ibarat pinang dipecah menjadi dua.

□ Alangkah hebat larinya bagaikan busur terlepas dari panah.

□ Keras suaranya bagaikan suara gelegar petir.

□ Kemana mana selalu berdua bagaikan sepasang merpati.

□ Ketepatan dan kecepatan menghitung seumpama kalkulator.

□ Ibarat mesin, dia tidak {pernah } kelihatan Lelah.

□ Rambutnya seumpana mayang yang diurai.

2. Majas Metafora
Majas metafora adalah majas atau gaya bahasa yang membandingkan secara
langsung dua hal dalam bentuk perbandingan analogis. Ciri-ciri dari majas
metafora adalah tidak terdapat konjungsi (kata hubung) pada kalimat. Majas
metafora sering dipergunakan pada karya sastra seperti syair,puisi, dan
sejenisnya. Contoh majas metafora adalah sebagai berikut.

□ Hati dia seputih salju.

□ Jiwaku sebersih embun pagi.

□ Polisi hari ini mengamankan para sampah masyarakat.

□ Pertarungan raja hutan melawan harimau begitu seru sekali.


□ Orang tua pastinya selalu menyayangi buah hatinya.

□ Reni adalah anak yang kutu buku.

□ Dewi malam menunjukkan cahayanya di Malam ini.

□ Sandra adalah bunga desa yang menjadi wanita idaman di sana.

□ Doni adalah anak emas yang bisa segalanya.

□ Negara ini sudah terlalu banyak tikus berdasi, kita perlu membasminya.

□ Sinta adalah bintang kelas yang selalu berada di rangking 1 berturut-


berturut.

□ Hari Ini si Angga membuat masalah lagi dengan para lintah darat.

□ Tepat pada hari Ju’mat kemaren, pasar senen telah dilalap si jago merah.

□ Menjelang hari lebaran, semua harga bahan pokok pada melambung tinggi
semua.

□ Wahai para generasi muda, janganlah jadikan pil setan ini sebagai temanmu,
karena dia bisa menghancurkan masa depanmu.

3. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang menggambarkan benda yang tidak
bernyawa seolah memiliki sifat seperti manusia. Ciri umum dari majas
personifikasi adalah digunakan pada benda mati dan kemudian diberikan sifat
kemanusiaan. Contoh majas personifikasi adalah sebagai berikut.

□ Angin berlambai-lambai mengirim pesan sang Puteri.

□ Pohon itu bersedih, sebab tahu dia akan di tebang.

□ Ombak laut meloncat-loncat meraih langit biru.

□ Matahari sedang gembira.

□ Di hari ini langit mendung tidak ceria kayak pagi kemarin.

□ Hatiku Menangis Lihat Kau bersamanya.

□ Sinar Mentari memeluk mereka yang lagi bersedih.

□ Baru beberapa meter, mobilnya sudah batuk-batuk.

□ Saat malam datang, matahari pun beranjak tidur beristirahat.

□ Pensil tersebut lagi berpikir keras mengerjakan PRku.

□ Suara sirine ambulan mengaung-ngaung membangunkan orang-orang yang


sedang tidur.

□ Jeritan panjang Peluit sang wasit menandakan selesainya pertandingan.

□ Semak belukar tersebut beramai-ramai berkumpul di halaman rumah kami.

□ Pagar tembok tersebut menghadang larinya si pencuri.


□ Hanya matahari sore yang menemaniku saat itu.

□ Rembulan terasa senyum kepadaku malam itu.

□ Laptop ini adalah saksi bisu perjalananku menuju keberhasilan.

□ Tampak di langit yang biru layangan berlambai-lambai dengan bebas.

□ Malam itu fikiranku mengajak obrolan tentang dia.

4. Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang ingin mengungkapkan sesuatu dengan cara
kiasan atau penggambaran. Ciri-ciri majas alegori biasanya kalimatnya cukup
panjang dan terdapat beberapa kiasan namun membentuk suatu kesatuan
yang jelas dan tersurat. Contoh majas alegori adalah sebagai berikut.

□ Agama merupakan kompas dalam mengarungi samudera kehidupan yang


penuh badai serta gelombang.

□ Al Qur’an adalah rambu yang menjadi pedoman dan penerang untuk


menunjuk jalan menuju Allah. Selama kita patuh dan mengikuti rambu dengan
baik, maka insya Allah akan selamat sampai akhir.

□ Perumpamaan berumah tangga itu bagaikan Sama halnya mengarungi


samudra dengan bahtera. Dijumpai indahnya panorama yang sangat
mempesona namun tidak jarang pula mengalami terpaan ombak dan badai
guncangan Dahsyat terhadap kita

□ Dunia ini ibarat sebuah tumbuhan hijau yang bisa menyihir mata para
manusia yang melihatnya, begitu menarik menakjubkan dan indah namun
lambat laun seiringnya waktu dia akan menjadi kuning kering kerontang dan
akhirnya musnah

□ Otak manusia itu seperti halnya mata pisau seiring waktu jika sering dipakai
maka akan semakin tajam membuatnya semakin disegani manusia tapi apabila
didiamkan begitu saja atau tergeletak maka seiringnya waktu di akan menjadi
tumpul dan tidak lagi menyilaukan lagi.

5. Majas Simbolik
Majas simbolik adalah majas yang menggunakan benda, hewan atau
tumbuhan sebagai simbol untuk menjelaskan maksud tertentu. Ciri-ciri dari
majas simbolik adalah adanya penggunaan kata benda, hewan atau tumbuhan
serta maksud disampaikan secara tersirat. Contoh majas atau gaya bahasa
simbolik adalah sebagai berikut.

□ Dia akan dibawa ke meja hijau. (maksudnya = pengadilan)

□ Pura pura meminta maaf sama halnya dengan bunglon yang mencari celah
untuk kamuflase. (maksudnya = sering berubah pendirian)
□ Dosenku adalah kamus berjalan. (maksudnya = menguasai banyak
perbendaharaan kata)

□ Terkait aksi demo 4 November 2016 Kemaren, pemerintah tidak mau


dianggap sebagai kambing hitam. (maksudnya = biang masalah)

□ Benar benar hebat tingkah kelakuan si hidung belang yang selalu lihai
memelintir kata buat menipu. (maksudnya = orang jahat)

□ Ingat mulutmu ialah harimaumu, jadi selalu jaga perkataan baikmu.


(maksudnya = dapat menyerang balik)

□ Perbuatan dan bicaranya mirip dengan iblis. (maksudnya = sangat buruk)

6. Majas Metonimia
Majas metonimia adalah majas yang memakai ciri, merek, atau atribut tertentu
untuk menggantikan pengucapan sebuah benda atau dengan kata lain
terdapat pemakaian kata tertentu untuk menggantikan nama general dari
benda tersebut. Contoh majas metonimia adalah sebagai berikut.

□ Setiap malam kakek selalu minum Nescafe. (maksudnya kopi nescafe)

□ Dia datang dengan naik Innova. (maksudnya mobil Toyota Innova)

□ Karena haus, adik minum Aqua. (maksudnya air merek Aqua)

□ Perjalanan ke Malang menuju Surabaya dengan naik Garuda akan terasa


lebih cepat (maksudnya pesawat terbang Garuda)

□ Saat sekarang ini banyak sekali pengguna Facebook dikalangan para remaja,
bahkan orang tua pun tidak mau kalah (maksudnya Sosial Media)

□ Karena sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-


paru.(maksudnya merek rokok Djarum)

7. Majas Sinekdokhe
Majas sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan sebagaian untuk seluruh
bagian atau sebaliknya seluruh untuk sebagian. Majas sinekdoke terbagi
menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.

■ Majas Pars Pro Toto

Pars pro toto yaitu majas atau gaya bahasa yang menyebutkan sebagian
dengan maksud untuk keseluruhan. Contohnya adalah sebagai berikut.

□ Sejak minggu kemarin, ia tidak kelihatan batang hidungnya.

□ Agar bisa masuk ke gedung bioskop tersebut, maka perkepala diwajibkan


membayar Rp.30.000,00.
“batang hidung” dan “perkepala” tersebut dimaksudkan untuk menyebut
person (orang) secara keseluruhan.

■ Majas Totem Pro Parte

Totem pro parte adalah majas yang menyebut seluruh objek, padahal faktanya
hanya sebagian saja. Contoh majas totem pro parte adalah sebagai berikut.

□ Dalam pertandingan Sepak bola yang diadakan tadi malam, Jerman akhirnya
berhasil menjadi juara pada pertandingan akbar piala dunia.

□ Malang akhirnya mampu menyabet juara cabang olahraga atletik di PON


pada tahun ini.

Yang dimaksud dengan “Jerman” adalah kesebelasan Jerman sedangkan yang


dimaksud dengan “Malang” adalah para atlet perwakilan kota Malang. Namun
disebutkan keseluruhan yaitu Jerman dan Malang.

8. Majas Simile
Majas simile adalah majas yang membandingkan antar dua hal secara jelas
atau eksplisit dan terdapat kata penghubung seperti ibarat, layaknya,
umpamanya, bak, bagai dan contoh sebagainya. Sekilas apabila kita
bandingkan dengan majas perumpamaan atau asosiasi agak sama, namun
tetap ada perbedaan diantara keduanya. Contoh majas simile dalam kalimat
adalah sebagai berikut.
□ Senyumanmu begitu indah ibarat bunga bunga yang sedang mekar.
□ Gadis itu sungguh cantik sekali bagai bidadari yang baru saja turun dari
kahyangan.
□ Laki-laki itu memiliki pendengaran yang benar benar tajam bagaikan
pendengaran kelinci.
□ Aku dan kamu ibarat air dan minyak, tidak akan bisa bersatu walaupun
dicampur.
□ Perkataan ibu benar-benar menyejukkan ibarat embun pada pagi hari.
□ Mereka bagaikan kucing dan anjing yang tidak pernah bisa akur dan selalu
bertengkar.
□ Menghafal suatu hal dari semenjak kecil ibarat seperti mengukir tulisan di
atas batu, yang akan ingat selamanya.

9. Majas Alusio
Majas alusio adalah majas perbandingan yang memakai peribahasa atau kata
kiasan yang sudah sering digunakan. Ciri dari majas alusio adalah penggunaan
ungkapan yang tidak di selesaikan, sebab hal itu sudah umum diketahui.
Contoh dari majas alusio adalah sebagai berikut.

□ Kamu ini memang tua-tua keladi.

□ Bandung sering disebut sebagai Paris van java.

Pada contoh pertama maksud dari tua-tua keladi adalah makin tua makin
menjadi. Perkataan tersebut tidak perlu penjelasan karena sudah jamak
diketahui oleh umum.
10. Majas Antropomorfisme
Majas antropomorfisme adalah majas yang memakai kata yang terkait dengan
manusia tapi dipakai pada benda lain. Contoh majas antropomorfisme adalah
sebagai berikut.

□ Mulut gua itu sangat sempit.

□ Kancil itu pandai.

11. Majas Sinestesia


Majas Sinestesia adalah majas metafora yang mengungkapkan sesuatu yang
terkait dengan panca indera manusia. Ciri majas sinestesia yang jelas adalah
adanya penggunaan indera dalam kalimat tersebut. Contoh majas sinestesia ini
adalah sebagai berikut.

□ Suaranya merdu sekali.

□ Rio Haryanto mencetak sejarah manis dengan mencatatkan diri sebagai


pembalap di F1.

Pada contoh pertama adalah adanya penggunaaan kata “merdu” yang terkait
dengan indera pendengaran. Sementara pada contoh kedua, terdapat kata
“manis” yang terkait dengan indera perasa.

12. Majas Antonomasia


Majas antonomasia adalah majas yang menyebutkan sesuatu tidak secara
langsung, melainkan dengan menggunakan sifat yang melekat pada obyek
tersebut. Contoh majas antonomasia adalah sebagai berikut.

□ Si Gempal

□ Si Pandai

□ Si Keriting

□ Si Rajin
13. Majas Aptronim
Majas aptronim adalah majas yang melekatkan sifat atau pekerjaan pada
bagian nama seseorang. Contoh majas aptronim adalah sebagai berikut.

□ Budi Tukang Suntik.

□ Tomang Pertanian.

Pada contoh pertama majas aptronim di atas karena Budi merupakan dokter,
sering kemudian disebut sebagai Budi tukang suntik. Begitupun pada contoh
kedua, karena Tomang bekerja di Dinas Pertanian, maka sering kemudian
disebut sebagai Tomang Pertanian.

14. Majas Hipokorisme


Majas Hipokorisme adalah majas yang menggunakan nama panggilan tertentu
yang menunjukkan dekatnya hubungan. Majas ini juga sering dipakai untuk
memperlihatkan akrabnya hubungan. Contoh majas hipokorisme adalah
sebagai berikut.

□ Si Buyung suka main bola.

□ Kambing Ronald sangat lucu, karena itu Ronald sangat suka dan merawatnya
setiap hari.

Pada contoh pertama majas hipokorisme ini adanya sebutan Si Buyung, yang
menunjukkan bahwa yang mengucapkan kata ini punya hubungan yang akrab
dengan Buyung. Sementara pada contoh kedua hipokorisme itu ditunjukkan
adanya keakraban hubungan antara Ronald dengan kambingnya yang lucu.

15. Majas Litotes


Majas litotes adalah majas yang menurunkan kualitas sesuatu dengan maksud
untuk merendahkan diri. Dengan begitu, ada fakta yang dikecil-kecilkan saat
penggunaan majas ini. Contoh dari majas litotes adalah sebagai berikut.

□ Kenapa kamu bertanya kepada orang dungu semacam saya ini?

□ Berkunjunglah sebentar untuk melihat-lihat gubuk kecil kami ini

□ Makanlah seadanya, sebagai penghilang lapar

□ Saya berada tempat tinggal di sebuah rumah yang Ala kadarnya beralaskan
tanah dan beratapkan langit

□ Ayahku akan membuat pesta kecil-kecilan sebagai memperingati kelahiran


kakakku

□ Tubuh tua ini tidak layak memperoleh penghargaan menjadi orang terkuat

□ Kami hanya bisa bertahan hidup dari usaha kecil-kecilan yang dijalankan oleh
satu keluarga

□ Aku hanya lah seorang laki-laki kecil yang memiliki impian dan harapan besar

□ Jika dia mempunyai harta yang begitu melimpah apalah dayaku yang sekedar
memiliki cinta serta kasih sayang.

16. Majas Hiperbola


Majas hiperbola adalah kebalikan dari majas litotes. Dengan begitu majas
hiperbola ini bisa diartikan sebagai pengungkapan dengan maksud untuk
melebihkan dari kenyataan yang sebenarnya. Sehingga kemudian terkesan
berlebihan dan tidak masuk akal. Contoh dari penggunaan majas hiperbola
adalah sebagai berikut.

□ Inilah berbagai daftar karya karya anak bangsa yang bisa mengguncang
dunia.
□ Langkah suara Deru prajurit melampaui kebisingan suara kereta api tersebut.

□ Doni secepat kilat pulang ke rumah ketika mengetahui kabar ayahnya


kembali dari negara Australia.
□ Betapapun luasnya samudra akan ku selami demi menemukan keberadaan
kamu.

□ Di negara Dubai gedung gedung pada dibangun sampai meraih langit paling
tinggi.

□ Perasaanku iris-iris sembilu saat mendapati menjumpai Ibuku harus bekerja


mati-matian untuk satu suap nasi supaya kami bisa tetap bertahan hidup.

□ Akhirnya sesudah mati-matian berjuang berbagai soal matematika ini


akhirnya tuntas juga.

□ Ratusan bahkan milyaran tidak akan mampu me menggadaikan untuk


menggantikan kebahagiaan sederhana ini.

□ Rintihan hati ini terdengar sampai langit ketujuh.

17. Majas Depersonifikasi


Majas depersonifikasi adalah kebalikan dari majas personafikasi, yaitu
mengungkapkan proses atau kegiatan manusia yang disifatkan kepada hewan
atau benda non-manusia. Contoh dari majas depersonifikasi adalah sebagai
berikut.

□ Penonton sepakbola tampak menyemut di tribun.

□ Orang itu berdiam diri dan mematung.

Pada contoh majas depersonifikasi yang pertama di atas, kumpulan penonton


disebut menyemut. Nah, kata itulah yang membuat kalimat tersebut termasuk
majas depersonifikasi. Begitupun dengan kalimat kedua yang terdapat kata
“mematung” yang menyematkan sifat patung sebagai benda mati kepada
kegiatan manusia.

18. Majas Eufimisme


Majas eufimisme adalah majas yang bermaksud untuk menghaluskan makna.
Digunakan kata tertentu yang lebih halus dari kata lainnya yang terkesan lebih
kasar. Contoh dari majas eufimisme adalah sebagai berikut.

□ Dia adalah siswa tunarungu.

□ Saya mohon izin untuk pergi ke belakang.

Pada contoh pertama, yang dimaksud “tunarungu” adalah siswa yang tidak
bisa mendengar. Tidak digunakan kata “tuli” yang bermakna lebih kasar dan
digantikan dengan “tunarungu”. Sementara pada contoh kedua, maksudnya
adalah hendak buang hajat (kencing/BAB). Agar lebih halus, maka digunakan
kata “ke belakang”.

19. Majas Disfemisme


Majas disfemisme adalah majas yang menggunakan kata-kata kasar dengan
sengaja. Majas disfemisme ini merupakan kebalikan dari eufemisme. Contoh
dari majas disfemisme adalah sebagai berikut.

□ Dia adalah siswa tuli.

□ Saya minta izin untuk kencing.

□ Apa kabar John? (saat bicara dengan ayahnya sendiri yang bernama John)

Ketiga contoh majas disfemisme di atas, secara jelas bagaimana kesan kasar
yang muncul. Namun perkataan tersebut sengaja dilakukan supaya mendapat
simpati atau sebaliknya mendapat antipati.

20. Majas Fabel


Majas fabel adalah majas yang menjelaskan perilaku hewan seolah-olah bisa
bertindak seperti manusia. Ciri dari majas fabel ini adalah adanya hewan atau
binatang dalam kalimat tersebut. Contoh majas fabel adalah sebagai berikut.

□ Kucing itu sedang berdiskusi dengan kucing lainnya untuk menjebak tikus
yang lewat.
□ Semut itu sedang bergotong-royong untuk mengangkut makanan yang
berserakan itu.

□ Seperti kalian lihat, pada contoh majas fabel ini ada unsur hewan yang
berperilaku seperti manusia. Pada kalimat di atas terdapat kata “kucing
berdiskusi” dan “semut bergotong-royong”.

21. Majas Parabel


Majas parabel adalah majas yang dalam seluruh ceritanya terdapat nilai atau
falasafah hidup yang mendalam. Contoh majas parabel adalah sebagai berikut.

□ Kisah Mahabarata yang mengisahkan bahwa yang benar pasti akan selalu
menang.

□ Hikayat Bayan Budiman yang berisi kisah yang mengajarkan tentang teladan
dan kebaikan.

□ Hikayat Sri Rama yang berisi kisah yang mengajarkan tentang kesetiaan dan
rasa saling percaya.

22. Majas Perifrasa


Majas perifrasa adalah majas yang mengungkapkan dengan ungkapan yang
lebih panjang untuk menggantikan ungkapan yang lebih pendek. Ciri dari majas
perifrasa ini sering berupa sebutan atau julukan sesuatu. Contoh majas
perifrasa adalah sebagai berikut.

□ Lisa bekerja di kota Pahlawan. (maksudnya Surabaya)

□ Dia menempuh studi di negeri kincir angin. (yang dimaksud adalah Belanda)

Seperti yang kalian lihat pada kedua contoh majas perifrasa ini, ada
penggantian ungkapan berupa kota pahlawan dan negeri kincir angin.
Penggantian ungkapan itu untuk membuat gaya berbahasa yang lebih dinamis.
23. Majas Eponim
Majas eponim adalah majas dengan menggunakan nama sesuatu untuk
dipinjam sifatnya terkait dnegan konteks kalimat yang diutarakan. Ciri dari
amjas eponim ini adalah adanya nama tokoh atau karakter yang terkenal.
Contoh majas eponim adalah sebagai berikut.

□ Rakyat sedang menunggu kedatangan Robin Hood untuk menumpas


ketidakadilan ini.

□ Negeri ini butuh Gajah Mada agar bisa maju.

Pada kedua contoh majas eponim ini terlihat ada Robin Hood dan Gajah Mada,
dua karakter yang sudah dikenal dan sifatnya terkait dengan kondisi yang
sedang terjadi.
Macam-Macam Majas Sindiran
Jenis-jenis majas sindiran lebih sedikit daripada jenis majas lainnya, kurang
lebih ada 5 macam. Nah berikut ini pengertian dan contoh kalimat dari lima
jenis majas (gaya bahasa) sindiran tersebut. Silahkan kalian simak baik-baik
semoga bisa paham.

1. Majas Ironi
Majas ironi adalah majas yang di dalamnya terdapat hal yang ironis. Ciri dari
majas ironi ini adalah adanya hal yang seolah meninggikan, tapi setelah itu
menjatuhkan orang tersebut. Contoh dari majas ironi adalah sebagai berikut.

□ Bau tubuhmu wangi banget hingga sampai Aku tidak kuat untuk menahan
baunya.
□ Wah, tulisan kamu kok sangat bagus sekali sampai-sampai tidak ada satu
orang pun yang dapat membacanya kecuali dia.
□ Dia memang anak yang rajin dan disiplin sampai-sampai pekerjaan tugas dari
para guru menggunung tidak tersentuh.
□ Kamu memang benar-benar anak yang teladan, telat datang pulang duluan.
□ Kamu Memang anak yang beruntung setiap hari kedua orang tuamu
menghajar kamu.
□ Kamu sungguh luar biasa, sungguh hebat pantas untuk diagungkan, kamu
mampu menipu semua rakyat mu Dan menganggap kamu adalah dewa.
□ Aduh, kau ini pintar sekali membuat kue ini, kue bantat dan asin
□ Kita datang terlalu cepat. Semua tiket perjalanan ke Lampung sudah habis
terjual.
□ Bicaranya sopan sekali. Apa dia tidak disekolahkan???
□ Wah,,, aku terharu loh dengan suratmu ini. Sungguh aku tak menyangka kau
akan menulis surat seindah ini. Saya sekali tulisannya tidak terbaca.
□ Emm, jarak lima meter saja wangimu sudah tercium. Sudah berapa hari kau
tidak mandi???

2. Majas Sarkasme
Majas sarkasame adalah gaya bahasa sindiran namun yang sifatnya kasar,
langsung dan menohok. Berbeda dengan majas ironi yang kesannya halus
namun dalam. Pada majas sarkasme sifatnya langsung to the point menyindir
pada sasaran. Contoh majas sarkasme adalah sebagai berikut.

□ Aku muak dan muntah melihat sikapmu, pergi sana!


□ Dasar tolol Masa cuma pekerjaan gini saja kamu tidak becus!
□ Kau benar-benar Suami kere sungguh aku menyesal pernah mengenalimu.
□ Dasar pemalas!!! Bagaimana hidupmu akan berubah, kalau kau hanya
bermain game saja. Pergi dan jangan kembali sebelum kau sukses.
□ Setidaknya jika kau tak bisa membuat Ibumu bahagia, maka jangan kau buat
ia bersedih. Dasar otak udang.
□ Bisa - bisanya kau ini meminta uang untuk membeli sepatu baru lagi. Minggu
lalu kau baru saja membeli sepatu Nike terbaru. Sekarang kau mau beli lagi???
Apa kau ini buta ya, keluarga kita sedang sulit sekarang.
□ Kau ini bisanya hanya meminta uang terus. Kau tidak tahu betapa sulitnya
mencari uang??? Berhematlah, gunakan uang dengan sebaik-baiknya. Jangan
boros, gunakan otakmu.
□ Ah, kau ini badan saja yang besar tapi mental setipis kertas. Kau baru gagal
sekali dan kau langsung menyerah. Kau tidak bisa diandalkan.
Pada gaya sarkasme ini tidak ada sama sekali sopan-santun. Semuanya
diucapkan dengan kasar.

3. Majas Sinisme
Majas sinisme adalah jenis majas yang lebih halus dibandingkan dengan majas
sarkasme. Gampangannya apabila majas sarkasme langsung frontal dan kasar
sedangkan majas sinisme ini adalah suatu sindiran yang sangat halus atau tidak
langsung implisit. Contoh majas sinisme adalah sebagai berikut.

□ Sangat tidak layak kata-kata tersebut Lontar dari mulut orang yang terpelajar
semacam kamu
□ Lama-lama aku bisa jadi gila jika terus melihat kelakuanmu yang menjijikan
itu
□ Kan aku sudah kasih tahu jangan cuma cari sekedar dari kecantikan saja
sekarang baru tahu kan kamu yang kamu pilih itu adalah transgender.
□ Aku benar-benar senang memperoleh nilai 8 dari kerja keras sendiri
dibandingkan kamu yang memperoleh nilai sempurna namun dengan cara
curang
□ Kamu ini tidak punya otak ya??? Berani sekali kau melakukan hal keji itu
tanpa berpikir panjang
□ Kau mau membunuh kami semua dengan tindakan tololmu itu???
□ Semua orang disini membencimu karena perilaku kotormu terhadap rakyat
□ Halah, barang KW saja bangga dipamerkan ke semua orang
□ Bisa- bisanya kau bangga memamerkan harta hasil korupsi???

4. Majas Satire
Majas satire yaitu majas dengan maksud untuk mengecam atau menertawakan
ide seseorang. Pada majas ini kerap digunakan kombinasi antara ironi,
sarkasme, atau parodi. Contoh dari gaya satire ini seperti pada kalimat:

□ Matamu buta atau picek? Jalan kok gak lihat.

□ Ya ampun, kerjaan gampang begitu aja kamu nggak bisa kerjain.

□ Kau ini sudah mati rasa ya?? Sayur asin begini kau bilang kurang garam
□ Ya ampun!!! Masa mindahin barang sekecil ini kau harus teriak-teriak
meminta tolong. Ah kau ini, besar badan saja.
□ Matamu buta ya??? Barang sebesar ini kau tidak dapat melihatnya. Ah yang
benar saja, mungkin kau harus memakai kacamata atau kaca pembesar
□ Apa kau tidak memiliki baju yang lain? Tiap kali kita pergi kau mengenakan
kostum yang sama
□ Kau ini tidak punya perasaan ya. Tega sekali kau membiarkan orang tuamu
bekerja keras sedangkan kau sendiri berfoya-foya menghabiskan uang mereka.

5. Majas Innuendo
Majas innuendo adalah majas yang bermaksud untuk mengecilkan keadaan
yang sebenarnya. Misalnya contoh majas innuendo seperti berikut:

□ Dikatain begitu saja kok nangis.

□ Dia ranking satu karena sering menyontek.

□ Please deh, jangan lebay!!! Itu Cuma seekor kecoa seperti melihat dementor
saja kau ini
□ Aku tidak heran ia berubah total sekarang. Ia berubah menjadi cantik itukan
karena melakukan operasi plastik
□ Jangan galau, wanita masih banyak di luaran sana yang mau menerimamu.
Kau harus cepat move on, dunia tak akan berhenti berputar meski kau hidup
tanpanya
□ Hih kau ini, baru terserang flu saja sudah seperti akan mati
□ Aku sangat heran denganmu, kau sudah dicampakkan pria tak tau
terimakasih itu, tapi kau masih saja mengharapkannya. Apa kau sudah mati
rasa?

Macam-Macam Majas Penegasan


Jenis-jenis majas penegasan ada banyak sekali, kurang lebih ada 25 macam.
Nah berikut ini pengertian dan contoh kalimat dari kedua puluh lima jenis
majas (gaya bahasa) penegasan tersebut. Silahkan kalian simak baik-baik
semoga bisa paham.

1. Majas Apofasis
Majas apofasis adalah majas yang seolah-olah menyangkal sesuatu, namun
justru menegaskannya. Majas ini sering disebut juga sebagai majas preterisio.
Contoh majas apofasis adalah sebagai berikut.

□ Jujur saya enggan untuk menjelaskan dalam forum ini bahwa Anda sudah
korupsi uang negara.

Seperti pada contoh apofasis di atas, seolah-olah hendak menyembunyikan


sesuatu, namun justru hal itu menegaskannya.

2. Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah pemberian keterangan tambahan untuk hal yang
sudah jelas. Keterangan itu sebenarnya tidak dibutuhkan. Contoh majas
pleonasme adalah sebagai berikut.

□ Segera turun ke bawah bila kamu masih ingin mau memperoleh jatah makan
turun ke bawah
□ Seluruh pelajar mahasiswa yang lagi melakukan tawuran segera mundur ke
belakang saat mengetahui kedatangan polisi
□ Tiba-tiba kelas jadi sunyi senyap ketika mendengar suara langkah guru
kemari.
□ Dengan mata kepalaku sendiri aku melihat kejadian tersebut
□ Ria begitu riang gembira saat mengetahui kekasihnya hadir untuk melamar
dirinya.
□ Hari ini Dewi melakukan kunjungan ke berbagai tempat wisata di Solo
keraton kasunanan Kampung batik Pasar Klewer Masjid Agung Solo terdapat
banyak lagi tempat yang lain.
□ Nenek datang ke sini dari Desa membawa oleh-oleh beraneka ragam macam
buah.
3. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah adanya pengulangan kata, frasa, atau klausa dalam
sebuah kalimat. Pengulangan tersebut dimaksudkan untuk menegaskan.
Contoh majas repetisi sebagai berikut:

□ Hanya dia satu-satunya orang yang aku tunggu satu-satunya yang kunanti
satu-satunya yang hadir untuk menghiburku
□ Cinta itu asyik cinta itu seru Cinta itu rumit namun cinta pula dapat
memabukkan maka selalu berhati-hati apabila telah mengenal cinta
□ Main game main game main game cuma itu saja yang kamu kerjakan setiap
hari, sana keluar rumah cari angin supaya sehat
□ Dia Dia Dan Dia melulu yang cuma ada pada pikiranku saat sekarang
□ Ahmad terus latihan-latihan dan latihan supaya bisa memperoleh Piala
menjadi atlet berprestasi
Seperti yang kalian lihat pada majas repetisi tersebut, ada beberapa
pengulangan yang sebetulnya maknanya sama. Namun hal itu sengaja
dilakukan untuk menegaskan hal yang ingin dikatakan.

4. Majas Pararima
Majas pararima adalah majas yang mengulang pada bagian konsonan awal dan
akhir dalam sebuah kata atau pada bagian kata yang berlainan. Contoh majas
pararima adalah sebagai berikut.

□ Para demonstran kocar-kacir setelah aparat kepolisian menembakkan gas air


mata.

□ Bu guru bolak-balik mengambil buku karena tidak tahu jadwal.

5. Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah majas dengan melakukan pengulangan konsonan di awal
kata dengan berurutan. Jadi pada huruf pada awal kata itu, diulang pada kata
berikutnya. Majas ini sering dipakai dalam karya puisi. Contoh majas aliterasi
sebagai berikut:

□ Lintasi laut lewati lembah

□ Susah senang sehidup semati

Seperti yang kalian lihat, pada contoh majas aliterasi tersebut terdapat
pengulangan konsonan secara berurutan.

6. Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas yang sering dipakai dalam puisi. Pada majas ini
terdapat penegasan dengan cara mengulang kata, frasa, atau klausa secara
sejajar. Contoh majas paralelisme adalah sebagai berikut.

Sungguh aku merasakan


sungguh aku mendengar
sungguh aku melihat
sungguh aku mencintaimu
Sungguh aku merinduimu

7. Majas Tautologi
Majas tautologi merupakan majas yang mengulang beberapa kali sebuah kata
pada kalimat. Terkadang digunakan kata yang bersinonim. Contoh majas
tautologi adalah sebagai berikut.

□ Tidak, tidak, tidak, sama sekali bukan itu yang aku inginkan. Aku ke sini hanya
ingin silaturahmi.

□ Tendangan pemain sepakbola itu begitu hebat, dahsyat dan luar biasa.

□ Hancur lebur hatiku engkau putuskan segala jalinan Cinta Kita.


□ Sungguh sepi malam ini sungguh sunyi pengharapan ini.

□ Tetap menemanimu di dalam suka maupun di dalam duka waktu bahagia


waktu Sedih saat tertawa saat kecewa.

□ Kau memang kekar, kau memang kuat, kau memang kuasa.

8. Majas Sigmatisme
Majas sigmatisme adalah majas yang memakai bunyi “s” untuk diulang
sehingga menghasilkan efek tertentu. Majas ini sering kali ditemukan pada
sajak maupun puisi. Contoh majas sigmatisme adalah sebagai berikut.

Kutulis surat ini kala gerimis.

Kaumeringis saat aku menangis.

9. Majas Antanaklasis
Majas antanaklasis adalah majas yang mengulang kata namun maknanya
menjadi berbeda. Adapun contoh majas antanaklasis adalah sebagai berikut.

Ayah membawa buah tangan berupa buah durian.

10. Majas Klimaks


Majas klimaks adalah jenis gaya bahasa yang menerangkan lebih dari dua hal
dengan berurutan berdasarkan tingkatan semakin lama semakin
meningkat. Contoh majas klimaks adalah sebagai berikut.

□ Hari itu seluruh orang mulai dari bayi kanak-kanak remaja anak muda orang
dewasa sampai orang tua turut serta turun ke jalan mengadakan aksi demo
menuntut seorang penista agama yang notabene nya adalah seorang Gubernur

□ Mulai dari kepala desa camat bupati Walikota gubernur hingga presiden
seharusnya kita pilih menurut kemampuannya
□ Mulai dari rakyat kecil orang biasa polisi tentara tokoh masyarakat hingga
para ulama menyampaikan pernyataan atas hal-hal yang diucapkan sang
Gubernur tersebut

□ Di warung tersebut barang yang harganya bermacam-macam mulai dari


10000 hingga yang harga 3 juta

11. Majas Antiklimaks


Majas antiklimaks adalah jenis gaya bahasa yang menerangkan lebih dari dua
hal secara berturut-turut sesuai dengan tingkatan yang semakin lama semakin
menurun. Jadi, majas ini adalah kebalikan dari majas klimaks. Contoh dari
majas ini adalah:

□ Segala peraturan sekolah ini mulai dari kepala sekolah para guru wali murid
siswa dan para pembersih semuanya berkomitmen untuk mentaatinya.
□ Harga beras itu dari yang phone kiloan setengah kiloan bahkan satu gram
pun tersedia di toko tersebut.
□ Acara itu didatangi oleh orang yang paling tua muda bahkan yang masih
anak-anak dan balita.
□ Tidak peduli dari yang paling kaya, kaya, sederhana, berkecukupan, miskin
bahkan yang tidak punya apa-apa semuanya sama dihadapan Tuhan.
□ Ukuran baju itu tersedia dari berbagai ukuran mulai dari XXL, XL, L hingga
yang paling kecil S.

12. Majas Inversi


Majas inversi adalah majas yang susunannya dibalik dengan menyebutkan
predikat terlebih dahulu, baru kemudian diikuti oleh subjeknya. Contoh majas
inversi adalah sebagai berikut.

Dikejar oleh satpol PP, pedagang kaki lima itu lari tunggang langgang.

Seperti yang kalian lihat, terdapat penyebutan predikat terlebih dulu sebelum
subjek pada majas inversi tersebut.
13. Majas Retoris
Majas retorik merupakan gaya bahasa yang berbentuk kalimat tanya namun
sebenarnya tidak mesti harus dijawab. Fungsi majas ini adalah sebagai
penegasan dan juga sindiran. Contoh majas retoris adalah sebagai berikut.

□ Apakah ini yang disebut merdeka?

□ Sabtu kemarin ketika kamu jatuh dari lantai 3 Apa itu terasa sakit

□ Siapa yang berkata cita-cita kita dapat dicapai cuma lewat sekolah saja

□ Betul begitu kamu tidak butuh uang ini meskipun kebutuhanmu masih
kurang?

14. Majas Elipsis


Majas elipsis adalah majas dengan menghilangkan unsur kalimat tertentu.
Misalnya seperti pada contoh berikut ini:

Saya ke rumah teman.

Pada contoh majas elipsis di atas terdapat penghilangan unsur predikat berupa
kata “pergi”.

15. Majas Koreksio


Majas koreksio adalah majas yang menyebutkan sesuatu dan kemudian
dikoreksi untuk menyatakan maksud sesusungguhnya. Contoh majas koreksio
adalah sebagai berikut.

Silahkan jika saudara-saudara ingin pulang, eh maaf maksudnya silahkan


untuk menginap.
16. Majas Polisindenton
Majas polisindenton adalah majas yang memanfaatkan penggunaan kata
hubung dalam sebuah kalimat atau wacana. Contoh majas polisindenton
adalah sebagai berikut.

Setelah bangun tidur, aku lalu mandi, setelah itu membantu ibu, dan kemudian
berangkat sekolah.

Pada contoh majas polisindenton tersebut terlihat dipakainya kata hubung


dalam kalimat yakni “setelah, lalu, dan”.

17. Majas Asindeton


Majas asindeton adalah kebalikan dari polisindenton. Artinya, pada majas ini
tidak digunakan kata penghubung dalam sebuah kalimat maupun wacana.
Contoh majas asindenton adalah sebagai berikut.

□ veni, vidi, vici

□ kakek, nenek, ayah, ibu

18. Majas Interupsi


Majas interupsi merupakan majas dengan memberikan sisipan keterangan
tambahan pada unsur kalimat. Contoh majas interupsi adalah sebagai berikut.

□ Pak Rahma, Ketua RT-ku, orangnya ramah dan suka menolong.

□ Basoka, teman sekolahku, sedang sakit.

Nah seperti yang kalian lihat, ada sematan keterangan tambahan untuk
menjelaskan subyek pada kalimat.

19. Majas Eksklamasio


Majas eksklamasio adalah majas yang memakai kata-kata seru. Contohnya
seperti berikut ini:

□ Wah hebat sekali!

□ Luar biasa penampilannya!

20. Majas Enumerasio


Majas enumerasio yaitu majas yang menjelaskan secara detail per bagian
sehingga keseluruhan kondisi atau keadaan bisa dipahami pendengar atau
pembaca. Contoh penggunaan majas enumerasio ini sebagai berikut:

Banjir sedada, listrik mati, anak-anak menangis, kelaparan menunggu


pertolongan.

21. Majas Preterito


Majas preterito adalah majas yang seolah-olah ingin menyembunyikan sesuatu
untuk dirahasiakan. Contoh majas ini seperti:

Aku tak akan membuka kedoknya kalau dia adalah preman Tanah Abang.

22. Majas Alonim


Majas alonim adalah majas dengan menggunakan variasi nama tertentu.
Penggunaan majas ini dengan maksud untuk menegaskan. Contoh dari majas
alonim seperti:

□ Prof, ada yang perlu saya tanyakan.

□ Dok, dia sudah siuman.

23. Majas Kolokasi


Majas kolokasi adalah penggunaan asosiasi tetap antara sata kata dengan kata
lain yang berdampingan dalam sebuah kalimat. Contoh dari majas kolokasi ini
seperti:

Nasibku, harus berhubungan dengan si bebal itu.

24. Majas Silepsis


Majas silepsis adalah majas yang menggunakan satu kata yang memiliki lebih
dari satu makna dan berfungsi lebih dari satu susunan sintaksis. Contoh
penggunaan majas silepsis ini misalnya:

Sirna sudah segala harkat dan harga diri orang itu.

25. Majas Zeugma


Majas zeugma yaitu majas yang memakai kata tidak logis dan tidak gramatis
pada susunan konstruksi sintaksis kedua. Efeknya kemudian kalimat itu terasa
ada kerancuan. Contoh majas zeugma ini sebagai berikut:

Perlu saya beritahu, nenek saya itu peramah dan juga pemarah.

Anda mungkin juga menyukai