Dua minggu sudah kau pergi. Meninggalkan jejak-jejak abadi di hidupku. Warnanya mulai
kusam, sayang. Bukan mungkin lagi, karena usia kita sudah tua. Aku tak pernah menyangka
bahwa minggu lalu adalah hari terakhir kita berkumpul bersama anak-anak yang kita cinta.
Yang sudah kita besarkan dengan kasih sayang. Dari dekapan seorang ayah sepertimu. Itu
sangat membuat kami tenang.
Perhatikan kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 16 dan 17!
Risa pun melepaskan rasa lelahnya dengan berbaring di tempat tidur kesayangannya. Hari ini
begitu panjang baginya, yaitu hari pertamanya sekolah. Setidaknya ia merasa sedikit lega
karena ia sudah pulang dan berada di kamarnya. Tetapi esok hari? Apakah ia akan tetap
bertahan? Dia harap dia bisa bertahan di sekolah barunya itu. Tetap saja sekarang ia teringat
kejadian saat istiahat tadi.
“eh cocok juga ya? Faris ama Farisa, haha” sahut anak perempuan yang Risa ketahui
adalah teman sekelasnya.
“iya, kayak kembar aja. Mereka mirip tau, perhatiin deh. Jodoh kali haha.” Sahut anak yang
lainnya.
“iya bener mereka mirip. Jodoh kali, kalo kembar kan ga mungkin, iya ga?”
Risa sebenarnya tidak tahan mereka semua membicarakan dirinya. Tapi ya bagaimana lagi,
dia bisa apa?
Seperti membaca pikiran sahabatnya Luna pun berkata.
“udah ga usah dipikirin. Biarin aja mereka ngomong gitu, entar juga bosen sendiri.”
Benar apa yang dibicarakan Luna. Sejenak dia melupakan masalah itu. Tiba-tiba saat Risa
masuk kelas.
“ cie... Faris.. Farisa datengnya barengan”
“waaaah Faris.. Farisa”
“jodoh tuh kayaknya, huaahahahaha”
Risa memang ke kelas sendirian, karena Luna tadi tiba-tiba bertemu kakak kelas yang tidak
lain adalah saudara sepupunya. Kalau dia datang hampir bersamaan dengan Faris itu kan
hanya kebetulan biasa. Tetapi teman-teman mereka menganggap itu luar biasa dan cukup
untuk menjadi bahan candaan mereka.
”duuh kok malah jadi inget yang tadi sih?” Gumam Risa saat tersadar dari lamunannya.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.
“masuk aja ga dikonci kok” ujar Risa
Ternyata itu ibunya. Ibunya pun langsung duduk di sisi ranjang Risa.
“gimana hari pertama sekolah?” tanya ibu Risa
“nyebelin banget. Digosipin ama anak yang namanya mirip ma. Terus masa kata anak-anak
mukanya juga mirip Risa ma.” Keluh Risa.
“oh gapapa, anak-anak kan cuma bercanda, ga usah dipikirin. Emang semirip apa sih
namanya?” tanya Ibu Risa penasaran.
“nama Risa kan Farisa Ariani ma, trus nama dia Faris Ariandi. Mirip banget kan ma?”
“iya kok bisa mirip ya?” ujar Ibu Risa heran.
“iya ma, kayak anak kembar aja. Padahal Risa kan cuma punya Salsa, adik Risa, ga punya
saudara kembar”
Ibu Risa pun termenung dan wajahnya pucat seketika. Kembar?
Ariandini
16. Alur yang terdapat pada kutian cerpen tersebut adalah.. (2. Alur)
a. Alur maju
b. Alur mundur
c. Campuran
d. Lampau
e. Masa depan
17. Sudut pandang yang dipakai pengarang ada cerpen tersebut adalah.. (2. Sudut pandang)
a. Orang pertama pelaku utama
b. Orang pertama pelaku sampingan
c. Orang ketiga pengamat
d. Orang ketiga serbatahu
e. Campuran
Perhatikan kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 17-20!
Hari ini masih sama dengan hari sebelumnya. Dengan lagit yang masih biru bersih,matahari
dan kecerahannya,dan juga ia pun masih terbit dari sebelah timur. Ya tentu hal itu masih
sama. Dan akan tetap seperti itu setiap harinya. Tetapi rasanya sejak ia menghilang,bagiku
sang mentari pun tak seindah sebelumnya. Tak sehangat sebelumnya. Dan hatiku pun suram
muram dan rasanya mendung sejak dia tak ada. Dia yang memberikan matahari di hidupku
sekarang tak ada lagi. Mungkin dia ada, tapi di tempat lain. Dia sudah menghilang dari
hidupku. Dia yang telah memberikan senyuman sehangat matahari dan telah menghiasi hari
di setiap harinya. Dan juga telah membangkitkan semangat diri. Senyumannya pun bagaikan
embun yang menyejukkan,dapat menyejukkan hatiku. Tatapannya pun lembut dan dapat
membuatku terpaku. Ya,dulu. Itu sudah lama. Lama sekali. Dan sekarang dia sudah
menghilang.
Aku begitu kehilangan dirinya. Aku merindukan sosoknya. Rasa sakit yang menyelimuti hati
ini selalu muncul saat aku merindukannya. Aku pun merindukannya setiap saat. Apakah dia
akan kembali? Entahlah. Tetapi itu selalu menjadi harapanku. Hanya secercah harapan.
Mungkin peluang bagiku untuk menemukannya kembali sedikit sekali. Tapi aku tak berhenti
berharap. Karena hatiku masih untuknya. Untuk dirinya. Walaupun aku tak pernah
memilikinya, bagiku melihatnya setiap hari saja sudah cukup. Kehadirannya saja sudah
membuatku bahagia. Hhhh dia yang memberikan senyuman sehangat matahari itu,aku selalu
berharap bisa melihatnya lagi. Andai saja waktu bisa kuputar,aku pasti memutarnya ke masa
lalu. Aku rindu sekali saat-saat dia masih ada di hidupku,dan sebelum dia menghilang. Jika
ku tarik ke belakang..
“Hei berhenti!” teriaknya.
Aku pun tetap berjalan. karena ku pikir ucapannya tidak ditujukan kepadaku. Lagi pula aku
sedang terburu-buru menuju
kelas.
“Hei berhenti! Alindia Kartika!”
Sontak aku kaget dan seketika itu pula aku pun menghentikan langkahku. Tak kusangka dia
memanggilku,dan dia pun menghampiriku.
“Ini bukumu terjatuh.” Ujar seseorang.
“Oh makasih ya. Bagaimana bisa kau tau namaku?” tanyaku heran.
“Lah kan udah ketulis di bukunya. Oh iya namaku Andrian Dwiharja dari kelas 7f” katanya
sambil memperkenalkan diri.
“Ah ga nanya. Duluan ya,mau ke kelas nih”
Aku pun terburu-buru menuju kelas meninggalkannya yang berdiri mematung disana.
Mungkin dia tak menyangka aku berkata seperti itu. Mungkin kesannya aku jutek atau
bagaimana lah. Ah aku tak peduli.
Senyuman Secerah Matahari
18. Sudut pandang yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah.. (3. Sudut pandang)
a. Orang pertama pelaku utama
b. Orang pertama pelaku sampingan
c. Orang ketiga pengamat
d. Orang ketiga serbatahu
e. Campuran
19. Alur yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah.. (3. Alur)
a. Alur maju
b. Alur mundur
c. Campuran
d. Longgar
e. Ketat
20. Majas yang terdapat pada kalimat yang bergaris bawah adalah.. (3. Gaya bahasa)
a. Simile
b. Hiperbola
c. Metafora
d. Personifikasi
e. Alegori
JAWABAN :
11.A
22. C
33. A
44. B
55. D
66. A
77. C
88. A
99. B
110.C
111. D
112. B
113.A
114. C
115.A
116.C
117.D
118. A
1 19.B
220 A
321. B