Anda di halaman 1dari 8

  Bacalah kutipan cerpen berikut!

Dua minggu sudah kau pergi. Meninggalkan jejak-jejak abadi di hidupku. Warnanya mulai
kusam, sayang. Bukan mungkin lagi, karena usia kita sudah tua. Aku tak pernah menyangka
bahwa minggu lalu adalah hari terakhir kita berkumpul bersama anak-anak yang kita cinta.
Yang sudah kita besarkan dengan kasih sayang. Dari dekapan seorang ayah sepertimu. Itu
sangat membuat kami tenang.

Seyuman Terindah Darimu


Tema dari kutipan cerpen tersebut adalah.. (1. tema)
a.       Kehilangan
b.      Kesepian
c.       Kerinduan
d.      Kesendirian
e.      Kepastian
Bacalah kutipan cerpen  berikut untuk menjawab soal nomor 2-4!
 Aku disini. Duduk di bawah batang pohon bunga Sakura dengan mahkota bunganya yang
berwarna putih. Terbayang wajahmu, yang sekarang entah dimana.
Angin musim semi berhembus. Membuat ranting-ranting pohon itu bergoyang. Hanya
hembusan pelan, tapi beberapa kelopak bunga Sakura terlepas dari rantingnya. Melayang-
layang, sebelum akhirnya jatuh tepat di pangkuanku. Musim semi yang sama dengan tahun
lalu. Tapi terasa berbeda tanpa adanya kau.
Teringat musim semi terakhir yang kita rayakan bersama. Disini. Di bawah pohon bunga
Sakura ini. Dengan perasaan bahagia, merayakan hari kelulusan kita berdua.
Satu tahun berlalu, tapi aku masih ingat betul kejadian malam itu. Ditengah perasaan suka
cita, kau bilang padaku akan pergi ke tempat yang jauh.
Bahkan aku masih mengingat angin musim semi yang berhembus kala itu. Hening setelah
kau berkata tadi. Hening yang tidak pernah muncul sejak kita berdua menjadi sepasang
sahabat. Ingin sekali aku menangis dan berkata apapun untuk mencegahmu pergi. Tapi aku
tidak bisa. Itu pilihanmu.
                                                                                                                                Kelopak
Bunga Sakura
2.       Tema dari kutipan cerpen tersebut adalah.. (2. tema)
a.       Kehilangan
b.      Kesepian
c.       Kerinduan
d.      Kesendirian
e.      Kepastian
3.       Sudut pandang yang dipakai pengarang ada cerpen tersebut adalah.. (1. sudut pandang)
a.       Orang pertama pelaku utama
b.      Orang pertama pelaku sampingan
c.       Orang ketiga pengamat
d.      Orang ketiga serbatahu
e.      Campuran
4.       Unsur intrinsik yang dominan pada kutipan cerpen tersebut adalah..  (1. latar)
a.       Tema
b.      Latar
c.       Alur
d.      Penokohan
e.      Gaya bahasa
 Perhatikan kutipan cerpen di bawah ini untuk menjawab soal  nomor 5-10!
Malam hari seperti biasanya, gadis yang akrab dipanggil Aisyah ini meletakkan tangannya di
depan jendela kamarnya. Wajahnya sadari tadi menghadap ke langit yang bertaburan ribuan
bintang dan…
“kreet…” bunyi pintu kamarnya terbuka sontak Aisyah langsung memalingakan wajahnya ke
arah pintu tersebut. Di sana sudah berdiri seorang gadis sebanyanya sedang tersenyum.
“Aisyah! Besok kamu ikut ya ke pesisir pantai” ucap gadis itu yang ternyata adalah Aurel.
Dia adalah sahabat dekat Aisyah. Penampilanya tidak begitu tertutup. Ia berpakaian rok
mekar sampai menutupi mata kakinya. Lengan baju hanya sampai sikunya. Dan rambut Aurel
dikuncir satu laksana mirip ekor kuda.
“hm… Buat apa aku kesana Rel?”. Tanya Aisyah.
“ya… Kamu bisa refresh otak kamu dan bisa bermain dengan alam” jawab Aurel dengan
meyakinkan Aisyah.
“aku bisa refresh otak ku dengan membaca lantunan ayat suci al-qur’an, dan berkunjung ke
masjid jika ingin bermain dengan alam,” ucap Aisyah dengan panjang lebar.
“iya sih… Tapi kamu ikut dong aku besok. Please!” pinta Aurel dengan menunjukkan raut
muka yang penuh permohonan.
“ya sobat ku!.” terang Aisyah yang menerima ajakan Aurel
Girang Aurel dengan memeluk Aisyah.
Bingkai Cadar Ungu
5.       Tema dari kutipan cepen tersebut adalah.. (3. Tema)
a.       Cinta alam
b.       Kesopanan
c.       Kepatuhan
d.      Persahabatan
e.      Patriotisme
6.       Alur yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah.. ( 1. Alur)
a.       Alur maju
b.      Alur mundur
c.       Campuran
d.      Lampau
e.      Masa depan
7.       Tokoh Aisayah pada kutipan cerpen tersebut adalah.. (1. penokohan)
a.       Baik,penyabar,tegar
b.      Baik, ramah, sabar, tegar,taat agama
c.       Baik, setia kawan,alim, taat agama
d.      Jujur, amanah,alim
e.      Cerdas, pendiam,taat agama
8.       Latar waktu dan tempat pada kutipan cerpen tersebut adalah.. (2. latar)
a.       Malam hari, kamar Aisyah
b.      Siang hari, rumah Aurel
c.       Sore hari, kamar Aurel
d.      Pagi hari, kamar Aisyah
e.       Malam hari, rumah Aurel
9.       Amanat dari kutipan cerpen tersebut adalah.. (1. amanat)
a.       Senantiasa bersabar dalam menjalani hidup
b.       Selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain
c.       Merenungi kesalahan yang diperbuat
d.      Meyendiri di kamar dengan ribuan bintang
e.      Berkunjung ke kamar orang lain
10.   Tokoh Aisyah digambarkan dalam.. (2. penokohan)
a.       Perkataan tokoh lain
b.      Jalan pikiran tokoh
c.       Percakapan antar tokoh
d.      Penuturan penulis langsung
e.      Tersurat
Perhatikanlah  kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 11-13!
Sesampainya di tempat tujuan, mereka membeli tiket dan memasuki kawasan tersebut. Angin
di pagi hari dan udara yang begitu sejuk dengan menemani ke dua insan tuhan yang berjalan-
jalan di atas pasir pantai ini.
“Aisyah! Kita beli minuman dulu yuk!.”
Ajak Aurel yang tengah kehausan
“boleh!” terang Aisyah.
Ketika hendak membeli minum, mereka berdua lewat di depan gerombolan geng yang jauh
dari norma agama. Ketuanya walaupun berparas elok, ia memakai anting dan beberapa tindik
di bibir dan hidungnya.
“hai nona manis!.” ucap anak buahnya sambil menggoda Aurel.
“apa lho lihat-lihat?! Lo mau gue timpuk pake sandal ini!” jawab Aurel sambil memegang
sandal yang hendak menghantamkan kepada pria di sana.
“sudah rel! Jangan diladenin!,” pinta Aisyah sambil berteriak.
Hal itu menyebabkan ketua genk berdiri dan berada di hadapan Aisyah.
“masih saja ada orang katrok di zaman modern seperti ini!” sindir ketua genk tersebut.
“apa urusannya sama lho?!” bentak Aurel
“eh lho diem ya! Gue lagi ngomong sama wanita bercadar kayak ninja ini. Hahahaha…”
Tertawanya yang lantang dan begitu puas.
“heh! Lho itu pantasnya pakai pakaian yang seperti gadis di sana itu!,” tambah ketua genk
sambil menunjuk ke arah gadis yang berpakaian ketat yang membuka paha dan tidak
menutupi aurat.
Pelupuk mata Aisyah kemudian berkaca-kaca dan menjawab ocehan ketua genk tersebut.
“asal anda tahu, di zaman dulu manusia hanya menutupi sebagian tubuhnya. Dan kini saya
telah mencapai kepada puncak modernisasi, saya telah menutupi semua aurat saya. Jika
keterbukaan aurat yang menjadi kemajuan untuk saat ini, maka binatanglah yang paling
maju!,” jelas Aisyah panjang lebar.
Aisyah lalu kembali ke tepi pantai sambil menarik tangan Aurel.
Bingkai Cadar Ungu
11.   Latar waktu dalam kutipan cerpen tersebut adalah..  (3.latar)
a.       Malam hari
b.      Siang hari
c.       Sore hari
d.      Pagi hari
e.      Tengah hari
12.   Tokoh Aurel pada kutipan cerpen tersebut adalah..   (3. penokohan)
a.       Pendiam, pemalu
b.      Tegas, berani
c.       Jujur, amanah
d.      Cerdas, berwibawa
e.      Sombong, pemarah
Bacalah kutipan cerpen berikut ini untuk menjawab soal nomor 14 dan 15!
Pagi begitu cepat. Matahari di ufuk timur nampak kemerahan. Indah sekali. Kania dan Obit
sudah siap dengan segala peralatan yang dibutuhkan. Peralatan yang kira-kira hanya
merepotkan kami tinggal di tenda perkemahan. Kami tidak ingin memperberat tas dengan
benda tidak dibutuhkan.Sekitar seperenambelas jalan, Kania sudah kelelahan. Aku dan Obit
pun demikian. Namun, wajah Kania sudah dibanjiri ribuan tetes peluh. Obit mencoba
menyemangati sahabatnya itu. Aku kembali melihat sebuah ketulusan dari persahabatan
keduanya. Persahabatan dua anak kecil yang aku kagumi, aku harus belajar dari mereka.
Belajar tidak menuntut ruang dan waktu, bukan? Belajar pada orang yang lebih muda apa
salahnya?
Edelweis
13.   Kalimat yang digaris bawahi menunjukan majas..   (1. Gaya bahasa)
a.       Hiberbola
b.      Simile
c.       Personifikasi
d.      Biasa
e.      Sambungan
14.   Amanat yang didapat dari kutipan cerpen tersebut adalah…    (2. Amanat)
a.       Semangat tanpa henti untuk mencapai tujuan
b.      Berbuat baik untuk menyenangkankan orang lain
c.       Belajar itu dari mana saja dan kapan saja, bahkan dari yang lebih muda sekalipun
d.      Kita harus menyemangati orang lain
e.      Pantang menyerah dimana saja dalam situasi apapun

15.   Bacalah kutipan cerpen berikut!


“Aku tak mampu terpejam tanpa mengingat wajahnya yang secerah matahari terbit.” Mataku
menerawang, menatap birunya langit.
“Tidak juga bisa kulupakan senyumannya yang seindah mawar mekar,” lanjutku.
Aku berakting, seolah sedang membaca sesuatu di tanganku. “Pandangan matanya jernih,
membuatku menemukan kedamaian. Berkilau seolah embun yang tersiram sinar mentari”
Kubuat jeda sesaat dengan menarik napas.
“Mau tak aku harus mengakui. Aku jatuh cinta padanya, setiap hari.” Objek yang kumaksud
memandangku seksama dengan senyum yang tak kunjung pupus dari wajahnya. Ah, aku bisa
tak tidur satu minggu. Dengan bodohnya, otakku akan melukis senyuman itu dengan
sempurna sepanjang malam. Namun, aku segera menguasai diriku.
“Seperti matahari yang tak bosan mencintai bumi..”
Rea mengacungkan kedua jempolnya, “Great!” komentarnya. Gadis itu tersenyum di
hadapanku. Dia sama sekali tidak tahu, dialah yang sedang aku bicarakan. “Ary, aku ga tahu
lho… ternyata kamu jago juga berpuitis-puitis gini, hehehe”
Aku tersenyum membanggakan diri, sambil menepuk-nepuk dadaku. “Kamu udah temenan
sama aku empat tahun, masa gak sadar aku ini adalah titisan dari Khalil Gibran, and my name
is Ary Gibran.” Rea tertawa dan menjejak kakiku dengan kuat. Dia gemas. Aku mengaduh.
Ini Cinta
Majas yang dominan dari kutipan cerpen tersebut adalah.. (2. Gaya bahasa)
a.       Simile
b.      Hiperbola
c.       Metafora
d.      Personifikasi
e.      Alegori

 Perhatikan kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 16 dan 17!
Risa pun melepaskan rasa lelahnya dengan berbaring di tempat tidur kesayangannya. Hari ini
begitu panjang baginya, yaitu hari pertamanya sekolah. Setidaknya ia merasa sedikit lega
karena ia sudah pulang dan berada di kamarnya. Tetapi esok hari? Apakah ia akan tetap
bertahan? Dia harap dia bisa bertahan di sekolah barunya itu. Tetap saja sekarang ia teringat
kejadian saat istiahat tadi.
“eh cocok juga ya? Faris ama Farisa, haha” sahut anak perempuan yang Risa ketahui
adalah teman sekelasnya.
“iya, kayak kembar aja. Mereka mirip tau, perhatiin deh. Jodoh kali haha.” Sahut anak yang
lainnya.
“iya bener mereka mirip. Jodoh kali, kalo kembar kan ga mungkin, iya ga?”
Risa sebenarnya tidak tahan mereka semua membicarakan dirinya. Tapi ya bagaimana lagi,
dia bisa apa?
Seperti membaca pikiran sahabatnya Luna pun berkata.
“udah ga usah dipikirin. Biarin aja mereka ngomong gitu, entar juga bosen sendiri.”
Benar apa yang dibicarakan Luna. Sejenak dia melupakan masalah itu. Tiba-tiba saat Risa
masuk kelas.
“ cie... Faris.. Farisa datengnya barengan”
“waaaah Faris.. Farisa”
“jodoh tuh kayaknya, huaahahahaha”
Risa memang ke kelas sendirian, karena Luna tadi tiba-tiba bertemu kakak kelas yang tidak
lain adalah saudara sepupunya. Kalau dia datang hampir bersamaan dengan Faris itu kan
hanya kebetulan biasa. Tetapi teman-teman mereka menganggap itu luar biasa dan cukup
untuk menjadi bahan candaan mereka.
”duuh kok malah jadi inget yang tadi sih?” Gumam Risa saat tersadar dari lamunannya.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.
“masuk aja ga dikonci kok” ujar Risa
Ternyata itu ibunya. Ibunya pun langsung duduk di sisi ranjang Risa.
“gimana hari pertama sekolah?” tanya ibu Risa
“nyebelin banget. Digosipin ama anak yang namanya mirip ma. Terus masa kata anak-anak
mukanya juga mirip Risa ma.” Keluh Risa.
“oh gapapa, anak-anak kan cuma bercanda, ga usah dipikirin. Emang semirip apa sih
namanya?” tanya Ibu Risa penasaran.
“nama Risa kan Farisa Ariani ma, trus nama dia Faris Ariandi. Mirip banget kan ma?”
“iya kok bisa mirip ya?” ujar Ibu Risa heran.
“iya ma, kayak anak kembar aja. Padahal Risa kan cuma punya Salsa, adik Risa, ga punya
saudara kembar”
Ibu Risa pun termenung dan wajahnya pucat seketika. Kembar?
Ariandini
16.   Alur yang terdapat pada kutian cerpen tersebut adalah.. (2. Alur)
a.       Alur maju
b.      Alur mundur
c.       Campuran
d.      Lampau
e.      Masa depan
17.   Sudut pandang yang dipakai pengarang ada cerpen tersebut adalah.. (2. Sudut pandang)
a.       Orang pertama pelaku utama
b.      Orang pertama pelaku sampingan
c.       Orang ketiga pengamat
d.      Orang ketiga serbatahu
e.      Campuran
Perhatikan kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 17-20!
Hari ini masih sama dengan hari sebelumnya. Dengan lagit yang masih biru bersih,matahari
dan kecerahannya,dan juga ia pun masih terbit dari sebelah timur. Ya tentu hal itu masih
sama. Dan akan tetap seperti itu setiap harinya. Tetapi rasanya sejak ia menghilang,bagiku
sang mentari pun tak seindah sebelumnya. Tak sehangat sebelumnya. Dan hatiku pun suram
muram dan rasanya mendung sejak dia tak ada. Dia yang memberikan matahari di hidupku
sekarang tak ada lagi. Mungkin dia ada, tapi di tempat lain. Dia sudah menghilang dari
hidupku. Dia yang telah memberikan senyuman sehangat matahari dan telah menghiasi hari
di setiap harinya. Dan juga telah membangkitkan semangat diri. Senyumannya pun bagaikan
embun yang menyejukkan,dapat menyejukkan hatiku. Tatapannya pun lembut dan dapat
membuatku terpaku.  Ya,dulu. Itu sudah lama. Lama sekali. Dan sekarang dia sudah
menghilang.
Aku begitu kehilangan dirinya. Aku merindukan sosoknya. Rasa sakit yang menyelimuti hati
ini selalu muncul saat aku merindukannya. Aku pun merindukannya setiap saat. Apakah dia
akan kembali? Entahlah. Tetapi itu selalu menjadi harapanku. Hanya secercah harapan.
Mungkin peluang bagiku untuk menemukannya kembali sedikit sekali. Tapi aku tak berhenti
berharap. Karena hatiku masih untuknya. Untuk dirinya.  Walaupun aku tak pernah
memilikinya, bagiku melihatnya setiap hari saja sudah cukup. Kehadirannya saja sudah
membuatku bahagia. Hhhh dia yang memberikan senyuman sehangat matahari itu,aku selalu
berharap bisa melihatnya lagi. Andai saja waktu bisa kuputar,aku pasti memutarnya ke masa
lalu. Aku rindu sekali saat-saat dia masih ada di hidupku,dan sebelum dia menghilang. Jika
ku tarik ke belakang..
“Hei berhenti!” teriaknya.
Aku pun tetap berjalan. karena ku pikir ucapannya tidak ditujukan kepadaku. Lagi pula aku
sedang terburu-buru menuju
kelas.                                                                                                                                              
                                                                 
“Hei berhenti! Alindia Kartika!”
Sontak aku kaget dan seketika itu pula aku pun menghentikan langkahku. Tak kusangka dia
memanggilku,dan dia pun menghampiriku.
“Ini bukumu terjatuh.” Ujar seseorang.
“Oh makasih ya. Bagaimana bisa kau tau namaku?” tanyaku heran.
“Lah kan udah ketulis di bukunya. Oh iya namaku Andrian Dwiharja dari kelas 7f” katanya
sambil memperkenalkan diri.
“Ah ga nanya. Duluan ya,mau ke kelas nih”
Aku pun terburu-buru menuju kelas meninggalkannya yang berdiri mematung disana.
Mungkin dia tak menyangka aku berkata seperti itu. Mungkin kesannya aku jutek atau
bagaimana lah. Ah aku tak peduli.
Senyuman Secerah Matahari

18.   Sudut pandang yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah.. (3. Sudut pandang)
a.       Orang pertama pelaku utama
b.      Orang pertama pelaku sampingan
c.       Orang ketiga pengamat
d.      Orang ketiga serbatahu
e.      Campuran
19.   Alur yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah.. (3. Alur)
a.       Alur maju
b.      Alur mundur
c.       Campuran
d.      Longgar
e.      Ketat
20.   Majas yang terdapat pada kalimat yang bergaris bawah adalah.. (3. Gaya bahasa)
a.       Simile
b.      Hiperbola
c.       Metafora
d.      Personifikasi
e.      Alegori

21.   Perhatikan kutipan cerpen berikut!


Joshua tak kunjung minta maaf. Sudah dua kali dia mencelakakanku tetapi masih saja dia
belum meminta maaf kepadaku. Walau begitu, aku tetap memaafkannya.
Aku pun sembuh. Lalu aku masuk sekolah seperti biasanya. Semua berjalan dengan lancar.
Namun tetap, jangan harap aku bisa berteman baik dengan Joshua setelah semua kejadian itu.
Memang sebelumnya hubungan kami tidak dekat, tetapi karena kejadian itu aku makin tak
mau berhubungan dengannya, apapun itu. Aku makin menghindarinya, dan itu tidak sulit.
Tak terasa aku sudah naik ke kelas tiga. Tetapi anggota kelasku ada yang kurang. Ternyata,
Joshua tidak naik kelas. Aku sih biasa saja. Malah bersyukur, akhirnya aku tidak sekelas lagi
dengan Joshua. Mungkin itu semua ada hikmahnya. Joshua harusnya bisa berubah. Berubah
menjadi tidak nakal lagi, berubah menjadi anak yang rajin dan tentunya sayang kepada semua
temannya dan patuh kepada semua guru-guru di sekolah. Ya, ku harap Joshua berubah.
Semoga saja harapanku terkabul.
                                                                           
Luka Pensil

Amanat yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah.. (3. Amanat)


a.       Sabar dalam menghadapi masalah
b.      Berusaha memaafkan orang lain
c.       Setia kawan
d.      Melupakan kejadian lama
e.      Mengingat kesalahan orang lain
            

JAWABAN :

11.A
22. C
33. A
44. B
55. D
66. A
77. C
88.  A
99. B
110.C
111.  D
112. B
113.A
114. C
115.A
116.C
117.D
118. A
1 19.B
220  A
321. B

Anda mungkin juga menyukai