Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MELVINDI MUTIARA DEWI

NIM : 20230110037

MATA KULIAH : TEORI SASTRA

DOSEN : ARIP HIDAYAT, S.Pd., M.Pd

TUGAS : RINGKASAN CERPEN “ JARING- JARING MERAH”

Helvy Tiana rosa adalah satrawan berkebangsaan Indonesia. Ia telah

menelurkan berbagai karya puisi, cerita pendek, novel dan esai sastra yang di

muat dalam berbagai media masa salah satu karya nya adalah “ jaring – jaring

merah”.

Cerpen jaring – jaring merah ini mengisahkan tentang si aku yang berada

di hutan mencari sisa keluarganya lalu ia menceritakan siapa dan bagaimana

keluarganya ada di hutan di bukit itu memalui kejadian masa lalu. Dan juga

menceritakan tentang si tokoh aku yang di sangka gila oleh masyarakat tapi

yang sebenarnya si tokoh aku itu mempunyai rasa yang trauma dan dendam

terhadap pemerkosaan, pembunuh keluarga dan calon tunanganya yang

membuat si tokoh aku itu menjadi seperti itu.


1. Tema

kisah korban pembantaian GPK (Gerakan Pengacau Keamanan) Aceh

2. Tokoh

Aku (Inong), Cut Dini, Ayah (Zakaria), Hamzah, Eksekutor, Ma’E, Kepala desa (Geuchik
Harun)

3. Penokohan

•Aku (Inong): pemberontak, berani, sering bersedih

•Ayah (Zakaria): sabar,beriman

•Hamzah: berani

•Eksekutor: kasar

•Ma'e: berani membala,tegas

4. Latar

-Tempat: di hutan, jalan menuju Buket Tengkurak di depan rumah, di rumah.

-Waktu: “hari semakin gelap” (malam), dahulu, pagi hari (“Cahaya mentari masuk dari celah-
celah bilik”), dulu, siang itu.

-Suasana: Tegang, menakutkan, sedih, ngeri

5. Alur

campuran. Penulis menceritakan si Aku yang berada di hutan mencari sisa-sisa keluarganya
lalu ia menceritakan siapa dan bagaimana keluarganya ada di hutan di bukit itu melalui
kejadian masa lalu.

6. Sudut pandang

Sudut pandang orang pertama, hal ini terlihat dari penulis yang menggunakan kata ‘aku’
sebagai tokoh utama dalam cerita.

7. Gaya Cerita

Berkali-kali penulis menggunakan majas dalam penceritaan dan menggunakan Bahasa dan
istilah di sekitar daerah di Aceh.

8. Amanat

Kita harus tetap berani mempertahankan diri jika kita benar walaupun nyawa taruhannya.

Anda mungkin juga menyukai