PASAR MONOPOLI
DF
DM
0 Q 0 Q
MR D
0 Q
20
MR D
0 20 Q
∂P
∂Q
∂P Q ∂P
1+
MR = P + Q
∂Q
=P P - ∂Q )
¿
Formulasi elastisitas harga perminraan (e) adalah
P ∂Q
e=- .
Q ∂P
Dengan demikian hubungan matematis antara harga produk (P) dan
penerimaan
marjinal (MR) adalah
MR = P
Berdasarkan htbungan matematis tersebut dapai disimputkan bahwa
semakin besar elastisitas permintaan suatu produk, dengan asumsi harga
produk tidak berubah, niaka penerimaan marjinal (MR) produk tersebut akan
semakin besar. Sebaliknya bahwa sernakin kecil elastisitas permintaan suatu
produk. dengan asunsi harga produk tidak berubah, maka penerimaan marjinal
(MR) produk tersebut akan semakin kecil.
AVC
0 Q
P (a)
MC
P* AC
AVC
AC3
D
MR
0 Q* Q
TR,TC ((b)
TC
TR
0 Q* Q
P ((c)
Q* P Q
0
P(Rp)
MC
AC
60
AVC
40
25
MR D
0 100 200 220 Q (Unit)
AC
AC
MC AVC
P1
MR D
0 Q* Q
PD
D
MRS
QS Q Q
0
D
MC
AC
P*
P1
D
0 Q* QD1 Q
MC
d
AC
P*
AC
M MR D
Q Q
0
*
(b)
Q* Q
0
MR2 = P2 (1− e1 ) 2
P1 (1− e1 )1
= P2 (1− e1 )
2
Gambar 8.9 Kurva Permintaan Dua Pasar Berieda Tanpa Biaya Produksi
Pasar I P Pasar II
PA
PB
R E
A
B
Q C Q1 0 Q2 Q
MC
P2
P2
AC
c
MR1 MR2 D1 MR D2
0 Q* Q
Q1 Q1
P($)
MC
10
8
AC
5
MR1 MR2 D1 MR D2
0 40 Q(unit)
18 22
MC
MC2
P*
MC
c
D
MR
0 Q1 Q1 Q* Q
MC1
MC2
$7
MC
$4
D
MR
0 20 40 60 Q(unit)
Jawab:
1. Perusahaan monopoli akan berproduksi/menjual barang X
sebanyak 40 unit. Karena pada tingkat produksi (jumlah barang X)
tersebut SMC = MR.
2. Jumlah barang X yang diproduksi di pabrik I sebanyak 20 unit dan
di pabrik II sebanyak 40 unit. Karena pada jumlah dan harga barang X di
masing-masing pabrik tersebut. MC1 = MC2 = MR. Barang X dijual di
pasar dengan harga $7.
3. Penentuan laba atau rugi perusahaan monopoli.
=TR-TC
TR = P* x O*'
= $7 x 60 unit = $420
TC = TC1 + TC2
= ($4 x 20 unit) + {$4 x 40 unit)
= $80 + $160
= $240
= TR - TC
= $420 - $240
= $150.
MR = P. ( 1−e1 )
Perusahaan akan memperoleh laba maksimum jika MR = MC Dengan
demikian formulasi di atas dapat ditulis sebagai berikut
P
MC = P-
e
Formulasi ini dapat dimanipulasi menjadi:
e
P = MC.
e−1
Dalam jangka panjang, perusahaan berproduksi pada tingkat produksi
di mana biaya rata-rata minimum. Biaya rata-rata (AC) minimum terjadi pada
saat biaya marjinal (MC) sama dengan biaya rata-rata (AC). Karena MC = AC,
maka formulasi di atas dapat diubah menjadi sebagai berikut :
e
P = AC.
e−1
= AC + . ( 1−e1 )
Misalnya elastisitas harga-permintaan produk yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan (e) adalah 5. Perusahaan tersebut akan menentukan harga.
Lagi produk yang dihasilkan agar tercapai perusahaan tersebut memperoleh
laba maksimum adalah
1 1
P = AC + AC. ( e−1 ) = AC + A . ( 5−1 ) = AC + AC- (¼)
Harga produk adalah biaya rata-rata (AC) ditambah 25% biaya rata-
rata. Markup ditentukan oleh perusahaan tersebut adalah sebesar 25% dan
biaya rata-rata.
Kasus 8.6. Suatu perusahaan memproduksi barang X. Elastisitas harga
permintaan terhadap barang X adalah 3. Jika biaya rata-rata untuk
menghasilkan barang X adalah, Rp. 200, tentukan harga barang X
agar perusahaan memperoleh laba maksimum. Tentukan bersanya
persentase markup dan besarnya markup.
Jawaban
1 1
P = AC + AC. ( e−1 ) = Rp.200 + Rp.200 . ( 3−1 ) = Rp.200
F(Rp
MC
AC
20
10 AVC
5
MR D
e=1
PAI
C
PA2
D
0 QI Q2
MR
Q
ID
II bereaksi
terhadap 1
I/2D
Titik Cournot
I/3D
I bereaksi terhadap 1I
I/3 I/2
0 IDA Q
D D
Perusahaan II
4
da da
0 40 60 80 120 Q (Unit)
MRA
d II dI
Perusahaan II PI Perusahaan I
Pn
Q QIImax 0 QI QImax Q
P ($)
10
Perusahaan Y 5 Perusahaan X
Q = 50 - SP Q = 50 - SP
2
Q (Unit) 40 0 25 40 50 Q(Unit)
Pe
D = dI + dII
0 I/2Qe Qe Q
P($)
100
50
Perusahaan I
Q = 400 – 4P
25
Perusahaan II
Q = 200 – 4P
E
P0
0 q0 MR q
E mc’ mc
P0
mc’’
P’
Pe
d
P”
MR
0 q0 q
Misalnya pada tahap awal struktur biaya yang dihadapi oleh oligopolis
ditujukkan oleh biaya marjinal mc. Kondisi keseimbangan terjadi pada tingkat
harga P dan jumlah barang q0. Kemudian biaya produksi meningkat (misalnya
kenaikan harga bahan baku), maka kurva biaya marjinal menjadi mc'. Untuk
mempertahankan tingkat laba semula, oligopolis tersebut menaikkan harga jual
menjadi P’. Kenaikan harga jual tidak akan mengurangi jumlah output yang
dijual, yaitu q0. Penurunan harga yang dilakukan oleh oligopolis menjadi P”
karena oligopolis tersebut dapat memperbaiki struktur biaya, juga tidak akan
menaikkan jumlah output yang dijual, yaitu sebanyak q0. Oleh karena itu,
menurut Sweezy, selama kurva biaya marjinal memotong kurva MR pada
bagian yang kaku (rigid), maka perubahan harga tidak dapat mempengaruhi
jumlah output yang dijual agar diperoleh laba maksimum. Jumlah barang yang
dapat dijual oleh oligopolis berubah jika kurva mc memotong kurva MR pada
bagian di luar kurva MR yang kaku (rigid).
Jumlah barang yang dapat dijual oleh oligopolis dapat berubah jika
terjadi perubahan permintaan. Perubahan permintaan akan manggeser kurva
permintaan dan kurva MR. Jika permintaan meningkat, maka kurva permintaan
akan bergeser ke kanan atas. Akibatnya Jumlah barang yang dapat dijual
dengan harga yang sama (P0) akan meningkat (lebih tinggi daripada q0).
Sebaliknya, jika terjadi penurunan permintaan akan menggeser kurva
permintaan dan kurva MR ke kiri bawah. Akibatnya, pada harga yang sama
(P0) akan menurunkan Jumlah barang yang dijual (lebih rendah daripada qo).
Kasus 9.5. Perusahaan ABG beroperasi pada industri oligopoli. Permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan dan struktur biayanya ditunjukkan
oleh grafik di bawah ini.
P
mc
s
mc
3
mc
1
10
mc’’
8
7 mc2
mc4 d
5
MR
4
80 100 12 Q (Unit)
0
0
Pada struktur biaya yang ditunjukkan oleh mc1, (a) tentukan harga
dan jumlah barang yang dapat mendatangkan laba maksimum bagi
perusahaan ABG, (b) tentukan jumlah barang yang mendatangkan
laba maksimum bagi perusahaan ABG pada berbagai struktur biaya,
mc2, mc3, mc4, mc2 .
Jawab
(a) Pada mc1, jumlah barang yang dijual agar diperoleh laba
maksimum tidak berubah. yaitu 100 unit. (Selama struktur biaya
berubah sepanjang kurva MR pada bagian yang vertical, maka jumlah
barang keseimbangan tidak berubah). Pada struktur biaya mc4, harga
turun menjadi $4. jumlah barang yang dijual naik menjadi 120 unit
agar diperoleh laba maksimum. Pada struktur biaya mc5., perusahaan
ABG menjual barang sebanyak 80 dan pada harga, $10 untuk
mempertahankan perolehan laba maksimum.
F
P1
A B MC dom
C
P2
F
P3
MR dom
D
0 QK QD Q1 QT QM Q
Pada Gambar 9.7. kurva D adalah kurva permintaan pasar. Kurva SMC
merupakan kurva penjumlahan secara horisontal semua kurva biaya marjinal
perusahaan kecil di pasar. Pada tingkat harga P1, seluruh permintaan pasar
dapat dipenuhi oleh perusahaan kecil, yaitu sebesar Q 1 pada tingkat harga ini,
perusahaan besar (dominan) tidak menjual produknya. Harga produk di pasar
diturunkan dari P1 menjadi P3. Pada tingkat harga ini, biaya marginal
perusahaan kecil lebih tinggi daripada harga produk. Akibatnya. perusahaan
kecil tidak bersedia menjual produknya, dan permintaan pasar seluruhnya
diperuhi oleh perusahaan besar, yaitu. sebanyak QM.
Pada tingkat harga P1, perusahaan besar tidak menjual produnya.
Karena pada tingkat harga itu perusahaan besar tidak dapat memperoleh laba
maksimum (MRdom' MCdom). Sedangkan pada tingkat harga P3 seluruh
permintaan pasar dipenuhi oleh perusahaan besar. Kurva permintaan
perusahaan besar (domimn) dapat diperoleh, yaitu P1 BPDdan biaya marjinal
perusahaan besar adalah MRdon. Pada tingkat harga P3 dan jumlah produk yang
dijual QM bukanlah merupakan tingkat harga dan jumlah output yang dapat
memaksimumkan laba bagi perusanaan dominan. Kondisi keseimbagan
perusahaan dominan terjadi pada saat penerimaan marjinal perusahaan
dominan (MRdoom) sama dengan biaya marjinal perusahaan dominan (MCdom),
yaitu pada tingkat harga P3 dan jumlah output QD. Pada tingkat harga P2, jumlah
pemintaan pasar terhadap output adalah QT. Untuk memenuhi permintaan pasar
pada tingkat harga P2, perusahaan besar (dominan) menjual output sebanyak QD
dan kumpulan perusahaan kecil menjual output sebariyak QK. Jumlah output
QK = QT - QD.
Kasus 9.6. Dua perusahaan (perusuhaan I dan perusahaan II) bersaing di suatu
industry. Kedua perusahaan tersebut memperoduksi barang yang
homogen. Permintaan pasar terhadap barang yang mereka produksi
ditunjukkan olah kurva D. Kurva d adalah permintaan pasar bagi
setiap perusahaan yang bersaing. Kuvra mr merupakan kurva
penerimaan marjinal setiap perusahaan. Masing-masing perusahaan
berproduksi pada tingkat biaya mc2, bagi perusahaan dan mc2 bagi
perusahaan I!. Grafik berikut ini merupakan gambaran kondisi kedua
perusahaan tersebut di pasar.
P
100
mcI
SAC1
80
mc2
70
60 SAC2
40
mr d D
70 90 100 20 400
0
0
Berdasarkan grafik di atas, (a) tentukan harga dan jumlah barang yang
dijual oleh masing-masing perusahaan agar diperoleh laba maksimum.
Tentukan laba maksimum bagi masing-masing perusahan. (b) perusahaan mana
yang menjdi pimpinan (leader) dalam industri tersebut. (c) dalam jangka
tertentu apa yang mungkin pada terjadi pada industri tersebut berkenaan
dengan persaingan di antara dua pamsahaan yang bersaing
Jawab
(a) Agar laba maksimum, setiap perusahaan memilih tingkat harga dan
jumlah barang yang dijual padasaat mr = me. Dengan demikian,
perusahaan I menjual barang sebanyak 70 unit dengan harga $80. Laba
yang diperoleh perusahaan I adalah 70 x ($80 - $70) = $700 .
Perusahaan II menjual barangnya sebanyak 90 unit dengan harga $60.
Laba yang diperoleh perusahaan II adalah 90 x ($60 - $40) = $1.800.
(b) Perusahaan yang memimpin (leader) pada industri tersebut adalah
perusahaan II. Perusahaan II dapat menjual barang pada tingkat harga
yang lehih rendah dibandingkan dengan harga barang yang ditentukan
oleh perusahaan I. Karena perusahaan II mampuh berproduksi dengan
biaya per unit lebih rendah dibandingkan dengan perusahsan I. Hal ini
dapat dilihat dari kurva mc2 lebih rendah daripada me1.
(c) Dalam jangka tertentu, jika perusahaan II tetap mempertahankan harga
pada tingkat $60, kemungkinan perusahaan I akan menutup usahanya.
Karena konsumen perusahaan 1 akan membeli barang yang dihasilkan
perusahaan II pada tingkat harga yang lebih rendah dibandingkan
dengan harga barang yang diproduksi parusahaan I. Perusahaan I tidak
mungkin menjual barang yang ia produksi pada tingkat harga sama
dengan harga yang ditentukan oleh perusahaan II, karena biaya
produksi per unit barang yang diproduksi perusahaan I lebih tinggi
dibandingkan dengan harga barang yang ditentukan oleh perusahaan
II.
DP
0 Q
P0
dA
MRA
DP
0 Q0 Q
PE E AC
F
cI F dA
MRA
DP
0 QE Q
Rp100 E AC
F
Rp60 F dA
MRA
DP
200 Q
0
Kg
LAC
E
PE
F
dA
MRA
DP
0 QE Q
Berdasarkan data pada Gambar 10.4, kebijakan harga dan jumlah
barang yang ditawarkan produsen diambil pada saat harga (P) sama dengan
biaya rata-rata jangka panjang (LAC). Pada kondisi ini harga ditentukan
sebesar PE dan jumlah barang sebanyak QE. Besarnya penerimaan total
ditunjukkan oleh luas daerah 0PEEQE, sedangkan basarnya biaya total
ditunjukkan oleh luas daerah 0PEEQE.. Besarnya penerimaan total (TR) sama
dangan besarnya bisya total (TC). Dengan demikian dalam jangka panjang
produsen di pasar persaingan monopolistik tidak memperoleh keuntungan dan
juga tidak menderita kerugian. Dengan kata lain perusahaan hanya memperoleh
laba normal (normal profit).
Keterangan:
Kolom 1 : Jumlah input variabel X
2 : Jumlah barang A yang diproduksi
3 : Produksi marjinal input X
4 : Harga barang A.
5 : Penerimaan total dan barang A, yaitu harga A dikali jumlah
barang A
6 : Poduksi marjinal input A atau VMP = MPx .PA
7 : Harga input X. Harga input X = MRCx
8 : Biaya variabel total (TVC), yaitu P dikali X
9 : Laba = TR – TVC
0 X’ X
PX = MRCX
15
VM
x
0 40 X (Unit)
Px2
PX = MRCX
Px1
VM
x
0 X2 X1 X
Harga
Px2 B
A
Px1
0 X2 X1 X
Misalnya harga input X yang terjadi di pasar adalah PxI. Pada tingkat
harga input X tersebut, perusahaan akan menggunakan input X sebanyak XI.
Karena, pada tingkat penggunaan input tersebut perusahaan akan memperoleh
laba maksimum (VMPx = MRCx). Untuk menggambar kurva permintaan
terhadap iniput X, perpotangan antara garis horisontal harga output PxI , dan
garis vertikal jumlah input X, yaitu XI diberi nama titik A. Jika terjadi kenaikan
harga input variabel X, misalnya menjadi PX2, perusahaan akan meninjau
kembali kebijakan penggunaan input X tersebut. Perusahaan akan mengurangi
penggunaan input vanabel yang harganya naik. Misalnya kenaikan harga input
dari PxI menjadi Px2 mengakibatkan perusahaan akan mengurangi penggunaan
input A dari X1 menjadi X2. Perpotongan antara garis horisontal harga output
Px2, dan garis vertikal jumlah input X, yaitu X2 diberi nama titik B. Jika titik A
dan titik B dihubungkan satu sama lain akan diperoleh kurva permintaan
perusahaan terhadap input variabel X (ditunjukkan oleh kurva D ).
Bagaimana pengaruh perubahan penggunaan input vartabel sebagai
akibat dari perusahan harga input tersebut. Ada dua penyebab terhadap
perubahan jumlah penggunaan input variabel. Pertama, perubahan yang terjadi
pada produksi marjinal input variabel, mtsalnya terjadi perubahan teknologi
yang digunakan dalam proses produksi. Ke dua, perubahan harga output di
pasar output.
11.4 Perubahan Jumlah Penggunaan Input Variabel:
Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan
mengubah produksi marjinal input variabel. Misalnya dalam satu proses
produksi menggunakan hanya satu macam input variabel, yaitu X. Kenaikan
teknologi akan meningkatkan marjinal produk input variabel X (MPx).
Kenaikkan marjinal produk input variabel X ditunjukkan oleh pergeseran kurva
VMPx dari VMPxI| menjadi VMP xI pada Gambar 11.3.
PX = MRCX
Px1
VMPX1 VMPX2
0 X1 X2 X
PX = MRCX
Px1
VMPX1 VMPX2
0 X1 X2 X
Mengapa jika terjadi kenaikan harga dan teknologi tidak berubah akan
menggeser kurva VMPx ke kanan. Perhstikan formutasi berikut ini:
VMPx = MPx PA
Jika PA naik. dan MPx tidak berubah, maka VMPx akan meningkat.
Peningkatan VMPx akan menggeser kurva VMPx ke kanan.
Pergeseran ke kanan kurva value marginal product input X (VMPx) dan
harga (penawaran) input X tidak berubah, perusahaan akan memilih jumlah
penggunaan input variabel X yang akan mendatangkan keuntungan maksimum
baginya. Penggunaan input X yang mendatangkan laba maksimum bagi
perubahaan ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva VMP x dengan kurva
VMCx, yaitu pada penggunaan input X sebanyak X2.
PX = MFCX
Px*
VMPX = MPX PA
MRPX = MPX - MR
0 X1 X2 X
Px
MCx
Sx = AFCx
Px1
Px2
Dx = MRPx
0 X2 X1 X
Rp
PX = MRCX
10
VMPX2
0 25 X (Unit)
a. Jumlah input X yang digunakan agar diperoleh laba maksimum.
b. Tentukan besarnya biaya variabel total (TVC) pada penggunaan
input X yang memberikan laba maksimum bagi perusahaan.
c. Jelaskan sifat pasar output dan pasar input perusahaan tersebut
beroperasi.
9. Sebuah perusahaan memproduksi suatu barang dengan
menggunakan satu macam input variabel, yaitu X. Kondisi di pasar input X,
pasar output. d;n produksi menghasilkan output ditunjukkan oleh kurva
berikut ini.
Px($)
MCx
Sx = AFCx
12
8
Dx = MRPx
0 50 75 X(Unit)