Anda di halaman 1dari 13

TAKE HOME ( UTS )

MATA KULIAH
GIZI
Peran Penting Makanan Jajanan pada Pertumbuhan dan
Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah

NAMA : RIHSAN ALBAHRI

NIM : 1911080010

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang
Anak sekolah merupakan aset negara yang sangat penting sebagai
sumber daya manusia bagi keberhasilan pembangunan bangsa. Anak usia sekolah
adalah anak yang berusia 7-12 tahun. Anak yang berada pada kelompok
inimengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat setelah masa balita
(Briawan, 2016). Tumbuh kembang anak akan mempengaruhi salah satu aspek
penting anak usia sekolah yaitu perkembangan kognitif yang akan berdampak
pada prestasi belajar (Aprilia, 2011).

Tumbuh kembang anak akan mempengaruhi salah satu aspek penting anak
usia sekolah yaitu perkembangan kognitif yang akan berdampak pada prestasi
belajar (Aprilia, 2011). Prestasi belajar menggambarkan penilaian seseorang
dalam memahami materi pelajaran yang diperoleh selama mengikuti pelajaran
disekolah (Hamdu & Agustina, 2011). Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai
faktor, salah satunya yaitu status gizi (Legi, 2012). Anak dengan status gizi
normal memiliki nutrisi yang cukup di dalam tubuh yang dapat menunjang
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, salah satunya yaitu
perkembangan otak. Nutrisi yang cukup menyebabkan pematangan fungsi otak
berlangsung dengan baik sehingga dapat mengoptimalkan kognitif anak (Kar
dkk, 2008). Sementara nutrisi yang kurang dalam jangka waktu yang lama
menyebabkan pertumbuhan badan tidak optimal dan ukuran otak mengecil
(Cakrawati & Mustika, 2014).

Akumulasi pengalaman pertama anak dengan makan dan makanan bergizi


dapat mempengaruhi perkembangan preferensi (kesukaan) yang mendorong
pemilihan makanan dan regulasi diri anak sehingga terbentuk pola makan yang
sehat. Kedua hal inilah yang menjadi pondasi pembentukan pola makan sehat
pada anak (Contento, 2011, hlm 394). Ketika anak sudah mulai masuk sekolah,
lingkungan akan sangat mempengaruhi kebiasaan makan yang akan membentuk
pola makan anak. Kesalahan dalam pola makan dan kebiasaan hidup yang tidak
sehat dapat menurunkan kualitas kesehatan dan munculnya beberapa penyakit
degeneratif seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung pada masa dewasanya
kelak.

Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan mempengaruhi status


gizi anak sekolah. Pola makan yang sehat dan seimbang terdiri dari 15% protein,
20% lemak, dan 65% karbohidrat dari total energi yang dibutuhkan (Irianto,
2007). Makanan jajanan merupakan faktor yang penting bagi pertumbuhan anak,
karena jajanan menyumbangkan energi dan zat gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan anak, sehingga jajanan yang berkualitas baik akan mempengaruhi
kualitas makanan anak (Murphy & Allen, 2007). Anak sekolah rata-rata memilih
makanan jajanan dengan kandungan energi dan protein yang rendah sehingga
sumbangan energi dan protein dari makanan jajanan terhadap total konsumsi
sehari masih rendah

Menurut Ello dan Martin (2002), menyatakan bahwa porsi makanan


jajanan harus diperhatikan karena ukuran porsi makanan jajanan mempengaruhi
asupan energi. Makanan merupakan elemen penting bagi tubuh manusia, hal ini
disebabkan karena makanan memberikan energi dan tenaga bagi tubuh untuk
bekerja (Surati, 2014). Berdasarkan Peraturan No. 28 Tahun 2004, makanan
jajanan merupakan makanan atau minuman yang telah diolah sedemikian rupa
sehingga dapat langsung disajikan kepada konsumen dan kegiatan ini dapat
dilakukan di tempat usaha maupun diluar tempat usaha (Aulia, 2012). Sementara
itu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
942/Menkes/SK/VII/2003, makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang
diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai
makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga,
rumah makan atau restoran, dan hotel (Aulia, 2012).

1.2. Tujuan
Mengetahui sejauhmana perananan makanan jajanan terhadap pertumbuhan dan
prestasi anak usia sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Makanan Jajanan
2.1.1 Definisi Makanan Jajanan
Makanan merupakan elemen penting bagi tubuh manusia, hal ini
disebabkan karena makanan memberikan energi dan tenaga bagi tubuh untuk
bekerja (Surati, 2014). Berdasarkan Peraturan No. 28 Tahun 2004, makanan
jajanan merupakan makanan atau minuman yang telah diolah sedemikian rupa
sehingga dapat langsung disajikan kepada konsumen dan kegiatan ini dapat
dilakukan di tempat usaha maupun diluar tempat usaha (Aulia, 2012). Sementara
itu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
942/Menkes/SK/VII/2003, makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang
diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai
makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga,
rumah makan atau restoran, dan hotel (Aulia, 2012).
2.1.2 Jenis Makanan Jajanan
Seiring dengan perkembangan jaman yang pesat saat ini banyak sekali
bermunculan beragam jenis makanan jajanan yang dapat ditemui di kantin,
warung-warung, bahkan dipinggir jalan. Beragam makanan atau minuman ringan
yang disenangi anak-anak yaitu makanan yang memiliki rasa manis, enak, dan
warna-warni yang memikat serta memiliki struktur empuksemacam coklat,
permen, jeli, biskuit, makanan ringan. Sedangkan golongan minuman yaitu
minuman berwarna-warni seperti es sirup, jelly, es susu, minuman ringan
(Nasution, 2014).
Menurut Annisa (2015), Jenis-jenis pangan jajanan anak sekolah terdiri tiga
golongan yaitu:
1. Makanan Sepingan Makanan sepingan yakni golongan makanan pokok yang
bisa disiapkan di rumah lebih awal atau disiapkan di tempat penjualan.
Contoh pangan sepinggan seperti gado-gado, nasi uduk, siomay, bakso, mie
ayam, lontong sayur dan lain-lain.
2. Makanan kudapan Makanan kudapan yakni makanan yang disantap selang
dua waktu makan. Makanan kudapan terdiri dari:
a. Makanan kudapan basah, seperti pisang goreng, lemper, lumpia, risoles,
dan lain-lain. Makanan ini dapat disiapkan di rumah terlebih dahulu atau
disiapkan di tempat penjualan.
b. Makanan kudapan ringan, seperti keripik, biskuit, kue kering, dan lain-
lain. Makanan ini umumnya dibuat oleh perusahaan makananbaik
perusahaanbesar, perusahaan kecil maupun rumah tangga.
3. Minuman
a. Air minum, baik dalam kemasan maupun yang disiapkan sendiri.
b. Minuman ringan, dalam kemasan misalnya teh, minuman sari buah,
minuman berkarbonasi dan lain-lain, disiapkan sendiri oleh kantin,
misalnya es sirup dan teh serta minuman campur seperti es buah, es
cendol, es doger dan lain-lain.

Sedangkan menurut Menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi


(2004), jenis makanan jajanan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongam,
yaitu makanan jajanan yang berbentuk panganan, misalnya kue-kue kecil,
pisang goreng, kue putu, kue bugis dan sebagainya. Makanan jajanan yang
diporsikan (menu utama), seperti pecal, mie bakso, nasi goreng, mie goreng,
mie rebus dan sebagainya. Dan makanan jajanan yang berbentuk minuman,
seperti es krem, es campur, jus buah dan sebagainya. Selain itu penjualan dan
penjaja makanan jajanan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, antara
lain penjaja diam, yaitu makanan yang di jual sepanjang hari pada warung-
warung yang lokasinya tetap di satu tempat. Penjaja setengah diam, yaitu
mereka yang berjualan dengan menetap di satu tempat pada waktu-waktu
tertentu. Dan penjaja keliling, yaitu mereka yang berjualan keliling dan tidak
mempunyai tempat mangkal tertentu.

Pada umumnya makanan jajanan dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu
(Winarno, 1997):

1. Makanan utama atau main dish yaitu nasi rames, nasi rawon, nasi pecel,
dan sebagainya.
2. Panganan atau snak yaitu kue, onde-onde, pisang goreng, dan lain
sebagainya.
3. Golongan minuman yaitu es teler, es buah, the, kopi, dewet, jenang, dan
sebagainya.
4. Buah-buahan segar yaitu mangga, durian, dan sebagainya

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


942/MENKES/SK/VII/2003, pada pasal 2 disebutkan penjamah makanan
jajanan adalah orang yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan
dengan makanan dan peralatannya sejak dari tahap persiapan, pembersihan,
pengolahan, pengangkutan sampai dengan penyajian. Penjamah makanan
jajanan dalam melakukan kegiatan pelayanan penanganan makanan jajanan
harus memenuhi persyaratan antara lain: tidak menderita penyakit mudah
menular misalnya batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut sejenisnya;
menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau luka lainnya); menjaga kebersihan
tangan, rambut, kuku, dan pakaian; memakai celemek, dan tutup kepala;
mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan; menjamah makanan
harus memakai alat/ perlengkapan, atau dengan alas tangan; tidak sambil
merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut atau bagian
lainnya); tidak batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan yang disajikan
dan atau tanpa menutup mulut atau hidung.
Pada pasal 9 juga disebutkan bahwa makanan jajanan yang dijajakan
harus dalam keadaan terbungkus dan atau tertutup. Pembungkus yang
digunakan dan atau tutup makanan jajanan harus dalam keadaan bersih dan
tidak mencemari makanan.

2.1.3 Peranan Makanan Jajanan


Kenyataannya makanan jajanan dapat memiliki peranan yang positif dan
juga negatif, peranan positifnya yaitu anak bisa mengenal beragam makanan
melalui jajanan yang kemudian dapat membentuk selera makan pada anak.
Menurut Putra (2014), menjelaskan bahwa peranan makanan jajanan terdiri
atas 3 poin penting diantaranya yaitu: 1.Merupakan upaya untuk memenuhi
kebutuhan energi karena aktivitas fisik di sekolah yang tinggi apalagi bagi anak
yang tidak sarapan pagi. 2.Pengenalan berbagai jenis makanan jajanan akan
menumbuhkan penganekaragaman pangan sejak kecil. 3.Meningkatkan
perasaan gengsi anak pada teman-temannya di sekolah.
Menurut Putra (2014), menyebutkan beberapa aspek positif makanan
jajanan yaitu:
1. Lebih murah dari pada masak sendiri
Diperkirakan setiap keluarga di daerah perkotaan membelanjakan
uangnya untuk makanan jajanan bervariasi dari 15% sampai 20% dari
seluruh anggaran rumah tangga yang disisihkan untuk makanan. Makanan
jajanan ini dapat dijual dengan relative murah dibandingkan dengan masak
sendiri karena bahan-bahan dan bumbu untuk mempertahankan harga yang
murah para pedagang makanan terpaksa harus membeli bahan makanan
yang rendah mutunya. Manfaat makanan jajanan bagi anak sekolah dan
kerja Makanan yang dikonsumsi di pagi hari akan mengganti zat tenaga
dan zat-zat lainnya yang telah digunakan semalaman oleh tubuh.
Disamping sebagai cadangan makanan yang disimpan dalam tubuh selama
jam sekolah kandungan zat gizi yang diperoleh dari makanan pagi tersebut
akan menurun. Untuk mengatasi hal tersebut dapat diperoleh dengan
mengkonsumsi makanan jajanan. Bagi kedua kelompok ini makanan
memegang peranan penting dalam memenuhi kecukupan gizi terutama
energi.
2. .Peranan makanan jajanan dalam pemenuhan kecukupan gizi Terhadap 52
macam jajanan sering dikonsumsi oleh orang dewasa maupun anak sekolah
yang harganya relatif murah, kandungan zat gizi dari makanan jajanan
sumber energi menempati urutan pertama, kemudian diikuti campuran
sumber energi dan protein seperti mie bakso.
2.1.4 Keamanan Pangan Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah adanya kemungkinan pencemaran biologis, kimia,
dan benda lain pada makanan yang nantinya dapat mengganggu, merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia (Annisa, 2015). Agar makanan tetap terjaga,
terjamin, bersih dan bebas penyakit, berkualitas, bergizi serta tidak berbenturan
dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat maka tindakan keamanan
pangan perlu dilakukan. Berdasarkan PP No. 28 Tahun 2004, menjelaskan
bahwa salah satu tindakan pengendalian keamanan pangan dibuat dengan
pengendalian terhadap BTP. Setiap orang memulai produksi pangan, tidak
boleh mengaplikasikan BTP melebihi taraf tertinggiyang sudah ditentukan
(Lubis, 2016).Kontaminasi makanan terjadi bila kebersihan dan sanitasi
pengolahan pangan tidak teliti. Akan tetapi kontaminasi dapat pula terjadi
akibat vektor, mikroorganisme dan berbagai jenis bahan kimia (Annisa, 2015).
Ragampencemaran yang sesekali ada dalam makanan dapat dibedakan menjadi
3, yaitu pencemaran biologis, kimiawi dan fisik (Annisa,2015).

1. Pencemaran biologis adalah organisme hidup yang


memunculkanpencemaran dalam makanan. Organisme hidup yang sesekali
menjadi kontaminan atau pencemaran beranekaragam mulai dari tingkatan
yang cukup besar seperti serangga sampai tingkatan sangat kecil seperti
mikroorganisme. Jenis mikroorganisme yang sering menjadi pencemar
bagi makanan adalah bakteri, fungsi, parasit dan virus.

2. Pencemaran kimia adalah banyak macam bahan atau unsur kimia yang
menimbulkan pencemaran atau kontaminasi pada bahan pangan.
Beranekaragam bahan dan unsur kimia berbahaya dapat berada dalam
pangan melalui sebagian cara yakni terlarutnya lapisan alat pengolahan,
logam yang terkumpul pada produk perairan, sisa antibiotik/pupuk.
Insektisida/pestisida/herbisida pada tanaman atau hewan serta bahan
pembersih atau sanitaisier kimia pada peralatan pengolahan pangan yang
tidak bersih pembilasannya. Pencemaran fisik adalah benda-benda asing
yang ada pada pangan sedangkan benda-benda itu tidak termasuk
komponen dari bahan pangan itu. Contohnya yaitu adanya isi stapler, lidi,
krikil, rambut dan benda lainnya. Benda ini termasuk pencemaran fisik
kecuali menurunkan nilai estetis pangan juga mengakibatkan luka serius
jika tertelan.Keracunan pangan oleh bahan kimia berhubungan dekat
dengan proses pembuatan dan pembagian, dalam hal ini sering terjadi
kecerobohanbahkan kesenjangan dalam memanfaatkan bahan kimia
sebagai zat tambahan dalam pangan (Annisa, 2015). Bahan kimia yang
biasa ditambahkan kedalam makanan secara sengaja disebut sebagai bahan
tambahan pangan atau zat aditif pangan. Bahan-bahan kimia yang biasanya
ditambahkan oleh produsen kedalam makanan pada saat pengolahan
yaitu:1.Bahan pewarna 2.Bahan pemanis 3.Bahan pengenyal 4.Bahan
pengawet 5.Bahan penambah rasa (Purnamasari, 2013).

2.1.5 Manfaat Jajanan

Pada anak sekolah sarapan tetap menjadi prioritas dalam asupan gizi
anak sekolah. Jika, anak sekolah belum tercukupi kebutuhan gizi dari
pemilihan panaganan atau jaajnan maka pemilihan jajanan yang sehat
menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut. jajan
merupakan bagian dari perilaku yang tidak untuk dan merupakan
kontribusi mewujudkan gizi seimbang yang penting bagi hidup sehat, aktif,
dan cerdas. Berbagai kajian membuktikan bahwa asupan gizi tambahan
dari jajanan membekali tubuh untuk berpikir, beraktivitas fisik secara saat
aktivitas disekolah. Bagi anak sekolah, bagi anak sekolah ajajan atau
pemilihat jajajnan yang sehat terbukti dapat meningkatkan kemampuan
belajar dan stamina anak.. Energi dari sarapan untuk anak-anak dianjurkan
berkisar 20-25% yaitu 200-300 kalori. Dalam menyusun menu sarapan
perlu diperhatikan kelengkapan gizi yang dikandungnya.

Beberapa manfaat memilih jajanan yang sehat, antara lain :

 Menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan


kadar gula darah. Glukosa darah adalah satu-satunya penyalur energy
bagi otak untuk bekerja optimal. Bila glukosa darah anak rendah,
terutama bila sampai dibawah 70 mg/dl (hipoglikemia), maka akan
terjadi penurunan konsentrasi belajar atau daya ingat, tubuh melemah,
pusing dan gemetar. Dengan demikian, dapat menurunkan gairah
belajar, kecepatan reaksi, serta kesulitan dalam menerima pelajaran
dengan baik.
 Memberikan konstribusi penting beberapa zat gizi yang diperlukan
tubuh, seperti protein, lemak, vitamin, dan menirel. Ketersediaan zat
gizi ini bermanfaat juga untuk berfungsinya proses fisiologis dalam
tubuh.
 Mengurangi kemungkinan jajanan yang tidak sehat di sekolah dan
mengurangi risiko asupan bahan berbahaya seperti formalin, boraks,
rhodamin B, dan sebagainya
BAB III

PENUTUP

Anak sekolah mengalami masa pertumbuhan dan perkembanganyang pesat,


sehingga membutuhkan konsumsi pangan yang cukup untuk pencapaian gizi
seimbang.Asupan zat gizi anak sekolah dapat diperoleh dari pangan yang disediakan
di rumah dan dari jajanan yang diperoleh di sekolah. Oleh karena itu diperlukan
panduan bagiorang tua, guru, dan pengelola kantin agar dapat memahamiinformasi
dan edukasi kepada anak sekolah, agar mereka dapat memilih jajanan yang sesuai.
Diharapkan dengan menyiapkan dan memilihain jajajanan sehat dalam perannya
Pencapaian Gizi Seimbang yang bermanfaat pada optimaslisasi pertumbuhan dan
prestasi belajar anak sekolah. .
REFERENSI

http://standarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Buku_Pedoman_PJAS_untuk_Pe
ncapaian_Gizi_Seimbang__Orang_Tua__Guru__Pengelola_Kantin_.pdf diakses
tanggal 09 November 2019

http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/120/jtptunimus-gdl-lindaputri-5953-2-babii.pd
diakses tanggal 09 November 2019

http://farmalkes.kemkes.go.id/2014/09/sosialisasi-makanan-jajanan-anak-sekolah-
mjas/ diakses tanggal 09 November 2019

http://eprints.ums.ac.id/27235/2/BAB_I.pdf diakses tanggal 09 November 2019

http://phariyadi.staff.ipb.ac.id/files/2015/06/2015-Pertumbuhan-dan-Prestasi-Anak-
Sekolah-Makakan-Jajanan-Majalah-Mister-Mutu-Edisi-1.pdf diakses tanggal 09
November 2019

Anda mungkin juga menyukai