PENDAHULUAN
1 Universitas Indonesia
2
pangan pada industri rumah tangga, mahasiswa ditugaskan untuk mengunjungi 2-3
industri rumah tangga (Pedoman Praktik Gizi Masyarakat, 2016).
Kelurahan Ratu Jaya adalah salah satu kelurahan yang berada di wilayah
Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Depok tahun 2015, jumlah penduduk yang tinggal di Kelurahan Ratu Jaya adalah
sebanyak 39.404 jiwa yang terdiri dari 19.871 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
19.533 jiwa berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan data yang didapatkan dari pihak
Puskesmas, terdapat 15 SD, 4 SMP dan 2 SMA sederajat, baik swasta maupun negeri
yang berada di kelurahan Ratu Jaya. Dipilihlah MI Sirojul Athfal I sebagai lokasi
kegiatan berdasarkan rekomendasi dari pihak Puskesmas Ratu Jaya.
Dalam laporan kegiatan kelompok ini, penulis akan melakukan pembahasan
mengenai kegiatan penyuluhan pada kelompok sasaran anak sekolah yang telah
dilakukan selama kegiatan Internship Gizi Masyarakat.
Universitas Indonesia
3
Universitas Indonesia
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5 Universitas Indonesia
6
pangan yaitu penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang meebihi batas,
penyalahgunaan bahan berbahaya yang seharusnya tidak boleh digunakan dalam
pangan, serta cemaran mikroba yang mencerminkan kualitas mikrobiologi pangan
jajanan anak sekolah (BPOM, 2007). Berikut ini merupakan ciri jajanan tidak sehat
beserta dampaknya, yaitu:
Jajanan dengan warna mencolok
Menggunakan bahan pewarna yang tidak seharusnya digunakan untuk
jajanan/makanan seperti penggunaan bahan pewarna tekstil, yaitu rhodamin-B
dan methanill yellow, yang dapat mengakibatkan gejala pusing, mual, muntah,
diare, ataupun kesulitan buang air besar. Selain itu, dalam jangka panjang
bahan-bahan ini terakumulasi pada tubuh orang yang mengkonsumsinya dan
bersifat karsinogenik. Bahan pewarana tersebut memang terlihat menarik,
namun berbahaya bagi kesehatan dan membuat jajanan menjadi tidak sehat.
Jajanan yang kenyal dan tidak lengket
Penggunakan boraks seperti bakso, cilok, lontong agar makanan kenyal,
maupun penggunaan formalin seperti pada mie basah, dan tahu akan
menyebabkan keracunan makanan dengan gejala diare,demam, pusing,
muntah.
Jajanan yang tidak bersih dan tidak terjamin bungkus kemasannya
Hal ini dikarenakan pencucian peralatan tidak bersih, jajanan tercemar debu,
pasir, rambut, atau bungkus jajanan memakai kertas bekas, jajanan dihinggapi
lalat/serangga lain sehingga dapat menyebabkan sakit perut bahkan diare.
Jajanan dengan rasa gurih
Jajanan dengan rasa gurih, biasanya mengandung penyedap rasa yang
berbahaya bila digunakan secara berlebihan karena dapat menyebabkan
keracunan makanan, yang memiliki tanda awal seperti pusing, mual, dan
muntah.
Jajanan dengan harga murah
Tidak dapat dipungkiri bahwa pada umumnya penjual menjual dagangannya
dengan harga murah karena menggunakan bahan makanan yang sudah habis
Universitas Indonesia
8
masanya (kadaluarsa). Bila hal ini terjadi dapat menyebabkan sakit perut karena
zat berbahaya dalam bahan jajanan tersebut.
Jajanan gorengan
Jajanan gorengan biasanya menggunakan minyak yang berkali-kali. Perlu
diperhatikan bila minyak sudah berwarna hitam, akan berbahaya bagi kesehatan
tubuh karena dapat menyebabkan sakit kanker atau penyakit berkepanjangan.
Universitas Indonesia
9
Universitas Indonesia
10
Universitas Indonesia
11
12 tahun, kecukupan energi sehari adalah 2000 kkal, sebaiknya energi yang diperoleh
dari sarapan sebaiknya 667 kkal.
Universitas Indonesia
13
Tabel 2.1. AKG Anak Usia 7-9 Tahun dan Anak Usia 10-12 Tahun
Universitas Indonesia
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN PROJECT PLANNING MATRIX
Intervensi mengenai:
14 Universitas Indonesia
15
Tabel 3.1. Project Planning Matrix Program Kelompok Usia Anak Sekolah
Summary of Indicators of Means of Important
Objective Objective Verification Assumption
Overall Goal Menurunnya Survey 1. Tidak
Menurunnya konsumsi jajanan kuesioner terdapatnya
konsumsi jajanan tidak sehat kantin sekolah
tidak sehat pada sebanyak 20% yang
kelompok usia dalam 1 tahun menyediakan
anak sekolah jajajan sehat
2. Tidak
membawa
bekal ke
sekolah
Universitas Indonesia
16
Tabel 3.1. Project Planning Matrix Program Kelompok Usia Anak Sekolah
(sambungan)
Activities Input Output
Penyuluhan terkait
Jajanan Sehat
Persiapan
1. Pembentukan tim yang Sumber daya Terbentuknya tim yang
terdiri dari mahasiswa manusia terdiri atas 8 mahasiswa
Gizi FKM UI angkatan
2013 yang ditugaskan
di Kelurahan Ratu Jaya
Universitas Indonesia
17
Tabel 3.1. Project Planning Matrix Program Kelompok Usia Anak Sekolah
(sambungan)
Pelaksanaan Penyuluhan
1. Memperkenalkan diri, Mahasiswi UI Peserta Penyuluhan
maksud, dan tujuan menerima kedatangan
kedatangan. mahasiswa
7. Merangkum kembali
SDM Peserta mengingat kembali
poin penting pada
materi poin penting pada materi
Universitas Indonesia
18
Tabel 3.1. Project Planning Matrix Program Kelompok Usia Anak Sekolah
(sambungan)
Monitoring SDM, alat tulis, dan Penyuluhan dilaksanakan
Memantau pelaksanan lembar soal pre-test dengan kondusif dan
penyuluhan yang dilakukan dan post-test pemeserta dapat menerima
menggunakan media leaflet materi yang diberikan
kepada peserta usia anak
sekolah
Universitas Indonesia
BAB 4
DESKRIPSI KEGIATAN
19 Universitas Indonesia
20
Jaya. Sekolah dasar yang berhasil diajak untuk bekerja sama adalah MI Sirojul Athfal I.
Di sekolah dasar ini, setiap kelas terdiri dari 40 anak sehingga setiap penyuluhan yang
dilakukan di kelas dibagi menjadi 2 kelompok. Berdasarkan data yang terkumpul, peserta
penyuluhan yang telah dilakukan berjumlah 322 siswa.
Universitas Indonesia
21
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penyuluhan pada Kelompok Anak Sekolah (sambungan)
Hari, Tanggal, Jumlah Peserta
No. Tempat Topik Penyuluh
Jam (orang)
9. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Fany 19
November 2016, Kelas 4A
10.30 Kelompok I
10. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Gabriela 20
November 2016, Kelas 4A
10.30 Kelompok II
11. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Rininta 20
November 2016, Kelas 4B
10.30 Kelompok I
12. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Sumayyah 19
November 2016, Kelas 4B
10.30 Kelompok II
13. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Vidya 18
November 2016, Kelas 4C
10.30 Kelompok I
14. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Yuwaratu 17
November 2016, Kelas 4C
10.30 Kelompok II
15. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Rayssa 20
November 2016, Kelas 5B
10.30 Kelompok I
16. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Maya L. 20
November 2016, Kelas 5B
10.30 Kelompok II
17. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Gabriela 19
November 2016, Kelas 4A
11.00 Kelompok I
18. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Fany 20
November 2016, Kelas 4A
11.00 Kelompok II
19. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Sumayyah 20
November 2016, Kelas 4B
11.00 Kelompok I
20. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Rininta 19
November 2016, Kelas 4B
11.00 Kelompok II
Universitas Indonesia
22
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penyuluhan pada Kelompok Anak Sekolah (sambungan)
Hari, Tanggal, Jumlah Peserta
No. Tempat Topik Penyuluh
Jam (orang)
21. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Yuwaratu 18
November 2016, Kelas 4C
11.00 Kelompok I
22. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Jajanan Sehat Vidya 17
November 2016, Kelas 4C
11.00 Kelompok II
23. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Maya L. 20
November 2016, Kelas 5B
11.00 Kelompok I
24. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Rayssa 20
November 2016, Kelas 5B
11.00 Kelompok II
25. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I PHBS Gabriela 19
November 2016, Kelas 4A
11.30 Kelompok I
26. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I PHBS Fany 20
November 2016, Kelas 4A
11.30 Kelompok II
27. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I PHBS Sumayyah 20
November 2016, Kelas 4B
11.30 Kelompok I
28. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I PHBS Rininta 19
November 2016, Kelas 4B
11.30 Kelompok II
29. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I PHBS Yuwaratu 18
November 2016, Kelas 4C
11.30 Kelompok I
30. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I PHBS Vidya 17
November 2016, Kelas 4C
11.30 Kelompok II
31. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I PHBS Maya L. 20
November 2016, Kelas 5B
11.30 Kelompok I
32. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I PHBS Rayssa 20
November 2016, Kelas 5B
11.30 Kelompok II
33. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Jajanan Sehat Fany 20
November 2016, Kelas 5A
13.00 Kelompok I
Universitas Indonesia
23
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penyuluhan pada Kelompok Anak Sekolah (sambungan)
Hari, Tanggal, Jumlah Peserta
No. Tempat Topik Penyuluh
Jam (orang)
34. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Jajanan Sehat Gabriela 20
November 2016, Kelas 5A
13.00 Kelompok II
35. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Jajanan Sehat Rininta 20
November 2016, Kelas 6A
13.00 Kelompok I
36. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Jajanan Sehat Sumayyah 20
November 2016, Kelas 6A
13.00 Kelompok II
37. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Jajanan Sehat Vidya 25
November 2016, Kelas 6B
13.00 Kelompok II
38. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Jajanan Sehat Yuwaratu 24
November 2016, Kelas 6B
13.00 Kelompok I
39. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Jajanan Sehat Rayssa 20
November 2016, Kelas 5C
13.00 Kelompok I
40. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Jajanan Sehat Maya L. 20
November 2016, Kelas 5C
13.00 Kelompok II
41. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Fany 20
November 2016, Kelas 5A
13.30 Kelompok I
42. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Gabriela 20
November 2016, Kelas 5A
13.30 Kelompok II
43. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Rininta 20
November 2016, Kelas 6A
13.30 Kelompok I
44. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Sumayyah 20
November 2016, Kelas 6A
13.30 Kelompok II
45. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Vidya 25
November 2016, Kelas 6B
13.30 Kelompok II
46. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Yuwaratu 24
November 2016, Kelas 6B
13.30 Kelompok I
Universitas Indonesia
24
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penyuluhan pada Kelompok Anak Sekolah (sambungan)
Hari, Tanggal, Jumlah Peserta
No. Tempat Topik Penyuluh
Jam (orang)
47. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Rayssa 20
November 2016, Kelas 5C
13.30 Kelompok I
48. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Gizi Seimbang Maya L. 20
November 2016, Kelas 5C
13.30 Kelompok II
49. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Gabriela 20
November 2016, Kelas 5A
14.00 Kelompok I
50. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Fany 20
November 2016, Kelas 5A
14.00 Kelompok II
51. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Sumayyah 20
November 2016, Kelas 6A
14.00 Kelompok I
52. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Rininta 20
November 2016, Kelas 6A
14.00 Kelompok II
53. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Yuwaratu 25
November 2016, Kelas 6B
14.00 Kelompok II
54. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Vidya 24
November 2016, Kelas 6B
14.00 Kelompok I
55. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Maya L. 20
November 2016, Kelas 5C
14.00 Kelompok I
56. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I Sarapan Rayssa 20
November 2016, Kelas 5C
14.00 Kelompok II
57. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I PHBS Gabriela 20
November 2016, Kelas 5A
14.30 Kelompok I
58. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I PHBS Fany 20
November 2016, Kelas 5A
14.30 Kelompok II
59. Senin, 28 MI Sirojul Athfal I PHBS Sumayyah 20
November 2016, Kelas 6A
14.30 Kelompok I
Universitas Indonesia
25
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penyuluhan pada Kelompok Anak Sekolah (sambungan)
Universitas Indonesia
26
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pre-test dan post-test dilakukan menggunakan soal yang sama. Untuk setiap topik
penyuluhan peserta diberikan 5 soal dengan bahasan yang berbeda dalam topik yang
sama. Topik utama yang diangkat pada penyuluhan ini adalah jajanan sehat dan gizi
seimbang untuk anak sekolah.
Tabel 5.1. Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Penyuluhan Anak Sekolah
Nilai Nilai Standar
Materi Variabel N Mean
Minimum Maksimum Deviasi
Jajanan Sehat Nilai Pre-test 274 81.47 33.00 100.00 22.04
Nilai Post-test 274 91.81 33.00 100.00 16.25
Gizi Seimbang Nilai Pre-test 274 66.58 .00 100.00 20.26
Nilai Post-test 274 74.52 .00 100.00 19.15
Berdasarkan Tabel 5.1., diketahui bahwa dari 274 siswa yang mengikuti
penyuluhan, rata-rata soal yang dijawab benar mengalami peningkatan pada kedua materi
yang diberikan, yakni Jajanan Sehat dan Gizi Seimbang. Pada materi Jajanan sehat pre-
test memliki rata-rata 81.47 meningkat menjadi 91.18 pada post-test. Sementara pada
materi Gizi seimbang hasil pre-test memiliki rata-rata 66.58 kemudian meningkat
menjadi 74.52 pada post-test. Berikut adalah grafik peningkatan pengetahuan pada
kelompok usia anak sekolah mengenai Jajanan sehat.
Universitas Indonesia
27
100% 96 98 92 90 92
84 87
79 82
80% 68
60%
40%
20%
0%
Definisi jajanan Dampak jajanan Contoh jajanan Contoh bahaya Ciri jajanan tidak
sehat tidak sehat tidak sehat jajanan tidak sehat
sehat
Gambar 5.1. Presentase Responden yang Menjawab Benar di pre-test dan Post-test Topik
Jajanan Sehat pada Kelompok Usia Anak Sekolah.
Pre-test dan post-test mengenai jajanan sehat terdiri atas 5 soal. Soal pertama
membahas pengertian umum tentang jajanan sehat. Dari 274 peserta, 96% memberikan
jawaban yang benar pada pre-test dan 98% pada post-test. Peningkatan ini menunjukkan
bahwa dari sebelum pemaparan materi, pada umumnya peserta sudah memiliki
pengertian yang baik terkait apa itu jajan sehat.
Soal kedua membahas tentang dampak jajanan tidak sehat. Hanya 68% dari peserta
memberikan jawaban yang benar pada pre-test. Namun hasil ini meningkat pada post-test
menjadi sebesar 84%. Hasil ini menunjukkan rendahnya pengetahuan peserta terkait
dampak dari jajanan tidak sehat sebelum pemaparan. Nilai post-test yang meningkat
menandakan pengetahuan peserta terkait dampak akibat mengonsumsi jajanan tidak sehat
yang lebih baik.
Soal ketiga membahas tentang contoh jajanan tidak sehat. Sebanyak 87% peserta
dapat menjawab pre-test dengan tepat. Setelah pemaparan, jumlah peserta dengan
jawaban yang benar meningkat menjadi 92%. Sesuai dengan survey yang dilakukan saat
perencanaan penyuluhan, peserta memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai contoh
jajanan sehat dan jajanan yang tidak sehat. Namun hasil ini menunjukkan adanya
peningkatan dalam pemahaman terkait contoh-contoh jajanan dan kategorinya.
Universitas Indonesia
28
Soal keempat membahas tentang bahaya jajanan tidak sehat. 79% peserta
memberikan jawaban yang benar pada pre-test. Pada post-test, jumlah peserta dengan
jawaban yang benar meningkat menjadi 90%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa
setelah pemaparan, semakin banyak peserta yang mengetahui bahaya jajananan tidak
sehat dengan lebih baik.
Soal kelima membahas tentang ciri jajanan tidak sehat. Hasil pre-test menunjukkan
sebesar 82% peserta memiliki pengertian yang baik. Hasil tersebut meningkat menjadi
92% pada post-test. Perubahan yang terjadi pada hasil tersebut menggambarkan adanya
peningkatan pengertian peserta terkait ciri-ciri jajanan tidak sehat yang harus dihindari.
Berikut ini merupakan grafik peningkatan pengetahuan pada kelompok usia sekolah
mengenai gizi seimbang.
100%
88
84 80.5
80% 76 76
63 65 65
60% 56
52
40%
20%
0%
Rekomendasi Dampak gizi PHBS sebagian Rekomendasi Rekomendasi
akivitas fisik tidak seimbang dari gizi konsumsi sayuran konsumsi gula
seimbang
Pre Test Post Test
Gambar 5.2. Presentase Responden yang Menjawab Benar di Pre-test dan Post-test Topik Gizi
Seimbang pada Kelompok Usia Anak Sekolah.
Pre-test dan post-test mengenai gizi seimbang untuk anak sekolah terdiri atas 5 soal.
Soal pertama membahas tentang rekomendasi aktivitas fisik. Dari 274 peserta, 56%
memberikan jawaban yang benar pada pre-test dan 63% pada post-test. Pengetahuan anak
mengenai aktivitas ini tergolong rendah namun setelah pemaparan materi dilakukan,
pengetahuan peserta terlihat meningkat. Hasil yang demikian juga dapat dipengaruhi oleh
Universitas Indonesia
29
bahasa yang digunakan pada soal. Istilah “aktivitas fisik aerobik tingkat sedang” tidak
dimengerti secara umum oleh peserta.
Soal kedua membahas tentang dampak gizi tidak seimbang. Hanya 52% dari peserta
memberikan jawaban yang benar pada pre-test. Namun hasil ini meningkat pada post-test
menjadi sebesar 65%. Hasil ini menunjukkan rendahnya pengetahuan peserta terkait
dampak dari gizi yang tidak seimbang sebelum pemaparan. Nilai post-test yang
meningkat menandakan pengetahuan peserta terkait akibat dari tidak diterapkannya gizi
seimbang. Namun pada pelaksanaan pre-test dan post-test, peserta mengaku tidak
mengenali istilah “diabetes mellitus” sehingga soal sulit dimengerti dan menyebabkan
peserta memberikan jawaban salah.
Soal ketiga membahas tentang perilaku hidup bersih sehat (PHBS) sebagai bagian
dari gizi seimbang. Sebanyak 84% peserta dapat menjawab pre-test dengan tepat. Setelah
pemaparan, jumlah peserta dengan jawaban yang benar meningkat menjadi 88%. Hasil
ini menunjukkan adanya peningkatan dalam pemahaman terkait perilaku hidup bersih
sehat, terutama kebiasaan menyikat gigi, sebagai bagian dari gizi seimbang.
Soal keempat membahas tentang rekomendasi konsumsi sayuran untuk usia anak
sekolah. 65% peserta memberikan jawaban yang benar pada pre-test. Pada post-test,
jumlah peserta dengan jawaban yang benar meningkat menjadi 76%. Peningkatan ini
menunjukkan bahwa setelah pemaparan, semakin banyak peserta yang mengetahui
seberapa banyak sayuran yang harus dikonsumsi setiap harinya. Peserta menunjukkan
rasa ingin tahu tetang pemorsian sayuran yang mudah dilakukan sehari-harinya.
Soal kelima membahas tentang rekomendasi konsumsi gula. Hasil pre-test
menunjukkan sebesar 76% peserta memiliki pengertian yang baik. Hasil tersebut
meningkat menjadi 80.5% pada post-test. Perubahan yang terjadi pada hasil tersebut
menggambarkan adanya peningkatan pengertian peserta terkait seberapa banyak gula
yang harus dikonsumsi setiap harinya. Namun peserta perlu dijelaskan lebih lanjut bahwa
gula terdapat secara alami dalam berbagai macam jenis makanan dan tidak harus dalam
bentuk gula murni atau pasir.
Pada Tabel 5.2 dan Tabel 5.3 mengambarkan ada atau tidaknya peningkatkan
pengetahuan yang signifikan pada siswa mengenai jajanan sehat dan gizi seimbang
Universitas Indonesia
30
setelah penyuluhan. Analisis dilakukan menggunakan uji Wilcoxon pada pre-test dan
post-test.
Tabel 5.2. Hasil Uji Wilcoxon Nilai Pre-test dan Post-test Topik Jajanan Sehat pada
Kelompok Usia Anak Sekolah
N Mean Sum of Z Asymp. Sig
Rank Rank (2 –tailed)
Pre-test Negative Ranks 14 42.50 595.00 -6.693 .000
dan Positive Ranks 82 49.52 4061.00 .000
post-test Ties 178
Total 274
Tabel 5.2., menunjukkan hasil analisis Uji Wilcoxon dari 274 responden yang
diberikan materi jajanan sehat, didapatkan bahwa terdapat 14 responden yang memiliki
nilai benar lebih besar pada pre-test dibandingkan post-test, 82 responden memiliki nilai
benar post-test lebih besar dibandingkan nilai pre-test. Sisanya, sebesar 178 responden
memiliki nilai benar yang sama saat pre-test dan post-test. Dengan menggunakan analisis
uji Wilcoxon diketahui hasil (P value < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
analisis tersebut bermakna.
Tabel 5.3. Hasil Uji Wilcoxon Nilai Pre-test dan Post-test Topik Gizi Seimbang pada
Kelompok Usia Anak Sekolah
N Mean Sum of Z Asymp. Sig
Rank Rank (2 –tailed)
Pre-test Negative Ranks 15 40.90 613.50 -5.75 .000
dan positive Ranks 73 45.24 3302.50 .000
Post-test Ties 186
Total 274
Tabel 5.3., menunjukkan hasil analisis Uji Wilcoxon dari 274 responden yang
diberikan materi jajanan sehat, didapatkan bahwa terdapat 15 responden yang memiliki
nilai benar lebih besar pada pre-test dibandingkan post-test, 73 responden memiliki nilai
benar post-test lebih besar dibandingkan nilai pre-test. Sisanya, sebesar 186 responden
memiliki nilai benar yang sama saat pre-test dan post-test. Dengan menggunakan analisis
Universitas Indonesia
31
uji Wilcoxon diketahui hasil (P value < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
analisis tersebut bermakna.
Dalam melakukan penyuluhan kepada sasaran anak sekolah, kami mengalami
beberapa hambatan, yaitu sebagai berikut.
a. Terdapat beberapa anak yang ribut dan membuat suasana kurang kondusif.
b. Terdapat istilah bahasa yang digunakan pada saat pre-test dan post-test kurang
diketahui oleh siswa, sehingga dapat mempengaruhi hasil
c. Penggunaan waktu penyuluhan harus seefisien mungkin karena penyuluhan
dilakukan di tengah jam pelajaran siswa.
Walaupun mahasiswa harus mengahadapi beberapa hambatan, ada juga beberapa hal
lainnya yang mendukung kelancaran dari kegiatan penyuluhan kepada kelompok usia
anak sekolah yaitu:
a. Kepala Sekolah dan Guru di sekolah MI Sirojul Athfal mudah dihubungi sehingga
mahasiswa dapat membangun komunikasi secara aktif dengan beliau dalam hal
menanyakan perizinan dan jadwal kegiatan penyuluhan.
b. Pihak petugas UKS sekolah bersedia diwawancara terkait masalah gizi dan kesehatan
yang sering dialami oleh siswa di sekolah MI Sirojul Athfal, sehingga memudahkan
mahasiswa dalam melakukan identifikasi masalah.
c. Pembimbing lapangan setempat bersedia memberitahukan dan mengarahkan
mahasiswa mengenai sekolah yang dapat dikunjungi untuk kegiatan penyuluhan.
d. Pihak puskesmas yang membantu dalam pembuatan surat perizinan kegiatan
mahasiswa untuk sekolah.
Universitas Indonesia
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
4.2.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan penyuluhan pada kelompok anak sekolah yang telah
mahasiswa lakukan adalah terjadi peningkatan pengetahuan pada kelompok tersebut
mengenai topik jajanan sehat dan gizi seimbang untuk anak usia sekolah. Peningkatan
pengetahuan pada kelompok anak sekolah tersebut ditandai oleh: 1) peningkatan
persentase responden yang menjawab benar di setiap soal post-test masing-masing topik
penyuluhan dan 2) adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test
dari masing-masing topik penyuluhan.
4.2.2. Saran
Saran untuk pihak sekolah berkaitan dengan kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1. Sebaiknya dilakukan penyuluhan atau pengingatan kembali terkait materi gizi dan
kesehatan yang telah diberikan secara rutin, misalnya setiap 3 bulan sekali,
sehingga diharapkan para siswa dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
memadai terkait materi yang diberikan. Pada akhirnya siswa akan terbiasa dan
mampu menerapkan pengetahuan yang telah dimiliki tersebut pada kehidupan
sehari-hari.
2. Sebaiknya pihak sekolah dapat mengakomodasi pembuatan kantin sekolah yang
menjual jajanan sehat sehingga menghindarkan atau mencegah para siswa jajan di
luar sekolah yang kualitas, kebersihan, dan keamanan makanannya tidak terjamin.
3. Sebaiknya pihak sekolah dapat menyediakan tempat cuci tangan dan sabun cuci
tangan disekitar sekolah, selain di toilet, misalnya disekitar lapangan sekolah.
Didekat tempat cuci tangan tersebut juga ditempelkan poster petunjuk cuci tangan
pakai sabun yang tepat. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung anak menerapkan
salah satu PHBS, yaitu cuci tangan pakai sabun.
4. Sebaiknya pelaksanaan kegiatan penyuluhan dari luar pihak sekolah didampingi
oleh guru, agar para siswa dapat lebih segan dan tidak terlalu ribut selama
pelaksanaan kegiatan penyuluhan.
32 Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Ade putra (2012). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam Tifoid
Terhadap Kebiasaan Jajan Anak Sekolah Dasar. Diunduh dari
http://eprints.undip.ac.id/37279/1/ADE_PUTRA_G2A008003_LAP_KTI_.pdf.
Badan POM RI. 2008. Laporan Akhir Monitoring dan Verifikasi Profil Keamanan
Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Nasional Tahun 2008. Direktorat Surveilan
dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan
dan Bahan Berbahaya. Jakarta.
FAO. Street Foods. Report of an FAO technical meeting on street foods, Calcutta, 6-9
November 1995. FAO Food and Nutrition paper 63. FAO, Rome. 2014
Guhardja S, Madanijah S, Wulandari S, Natal NPS, and Akbar M. The role of street foods
in the household food consumption: A survey in Bogor. Proceeding of the 4th
ASEAN Food Conference 1992. IPB Press. 1992.
Hubies, Aida VS. Peningkatan Mutu dan Kebersihan Makanan Jajanan. Jakarta: Majalah
Boga dan Gizi;1995.
Siti F. Higiene dan Sanitasi Makanan. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Press;2005.
Solihin Pujiadi. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Balai penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta, 1993
33 Universitas Indonesia
34
Universitas Indonesia
35
Topik Sarapan
No. Soal Jawaban
1. Sarapan akan menyediakan bahan bakar bagi tubuh dipagi hari Benar
2. Contoh dari sarapan sehat adalah areng-areng isi daging atau Benar
sayuran
3. Sarapan membuat lesu dan lapar Salah
4. Waktu sarapan adalah setelah jam 09.00 pagi Salah
5. Sarapan meningkatkan konsentrasi belajar Benar
Universitas Indonesia
36
Universitas Indonesia
37
Lampiran 3: Media Penyuluhan Pada Kelompok Anak Sekolah Topik Jajanan dan Sarapan Sehat
Universitas Indonesia
38
Lampiran 3: Media Penyuluhan Pada Kelompok Anak Sekolah Topik Jajanan dan Sarapan Sehat (lanjutan)
Universitas Indonesia
39
Lampiran 4: Media Penyuluhan Pada Kelompok Anak Sekolah Topik Cuci Tangan
Universitas Indonesia
40
Lampiran 4: Media Penyuluhan Pada Kelompok Anak Sekolah Topik Cuci Tangan (lanjutan)
Universitas Indonesia
41
Lampiran 5: Media Penyuluhan Pada Kelompok Anak Sekolah Topik Gizi Seimbang untuk Anak Usia Sekolah
Universitas Indonesia
42
Lampiran 5: Media Penyuluhan Pada Kelompok Anak Sekolah Topik Gizi Seimbang untuk Anak Usia Sekolah (lanjutan)
Universitas Indonesia