Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

CARA MEMILIH MAKANAN JAJANAN SEHAT DAN EFEK NEGATIF YANG


DITIMBULKAN APABILA MENGKONSUMSI MAKANAN JAJANAN YANG
TIDAK SEHAT BAGI ANAK-ANAK
SEKOLAH DASAR

Sofia Rahmi
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
rahmisofia10@gmail.com

Abstrak
Makanan jajanan adalah makanan yang banyak ditemukan dipinggir jalan yang dijajakan dalam
berbagai bentuk, warna, rasa serta ukuran sehingga menarik minat dan perhatian orang untuk
membelinya. Makanan jajanan dikenal dengan istilah “street food” atau dalam bahasa Indonesia
bermakna jenis makanan yang dijual di kaki lima, pinggiran jalan, di stasiun, di pasar, di sekolah,
tempat pemukiman serta tempat yang sejenisnya.Jajanan anak sekolah sedang mendapat sorotan
khusus, karena selain banyak dikonsumsi anak sekolah yang merupakan generasi muda juga
banyak bahaya yang mengancam dari konsumsi makanan jajanan. Keamanan makanan jajanan
sekolah perlu lebih diperhatikan karena berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak sekolah. Makanan yang sering menjadi sumber keracunan adalah makanan ringan dan
jajanan, karena biasanya makanan ini merupakan hasil produksi industri makanan rumahan yang
kurang dapat menjamin kualitas produk olahannya.Makanan jajanan sering kali lebih banyak
mengandung unsur karbohidrat dan hanya sedikit mengandung protein, vitamin, atau mineral.
Karena ketidaklengkapan gizi dalam makanan jajanan, maka pada dasarnya makanan jajanan
tidak dapat mengganti sarapan pagi atau makan siang. Anak-anak yang banyak mengkonsumsi
makanan jajanan perutnya akan merasa kenyang karena padatnya kalori yang masuk dalam tubuh.
Sementara gizi seperti protein, vitamin, dan mineral masih sangat kurang. Dampak positifdari
makanan jajanan itu sendiri dapat menggantikan energi yang hilang saat beraktifitas di sekolah,
adapun dampak negatif dari makanan jajanan yaitu timbulnya diare dan keracunan akibat
kebersihan kurang terjamin.Pengetahuan gizi juga sangat berpengaruh terhadap sikap dan
perilaku dalam memilih makanan, khususnya dalam memilih makanan jajanan yang tepat, bergizi,
seimbang dan memberikan dasar bagi perilaku gizi yang baik dan benar yang menyangkut
kebiasaan makan seorang anak.

Kata Kunci :Makanan jajanan, Street food, Gizi, Anak Sekolah, Keracunan.

Abstract
Snack foods are foods that are found on the street that are sold in various shapes, colors, flavors
and sizes so as to attract the interest and attention of people to buy it.Snack foods known as "street
food" or in Indonesian means the type of food sold in pavement, roadside, station, market, school,
residential area and similar place.Snacks of school children are getting special spotlight, because
in addition to consumed many school children who are the younger generation are also many
dangers that threaten the consumption of snack foods.School snack food security needs to be
considered because it plays an important role in the growth and development of school children.
Foods that are often the source of poisoning are snack foods and snacks, because this food is
usually the result of the production of home-based food industry that can’t guarantee the quality of
its processed products.Food snacks often contain more carbohydrate and contain only a few
proteins, vitamins, or minerals. Due to the incompleteness of nutrition in snack foods, hence food
snacks can’t replace breakfast or lunch. Children who consume lots of food stomach snacks will
feel full because of the dense calories that enter the body.While nutrients such as proteins,
vitamins, and minerals are still very less. The positive impact of snack food itself can replace the
energy lost when the activity in school, while the negative impact of food snacks that the incidence
of diarrhea and poisoning due to lack of hygiene guaranteed. Nutrition knowledge also greatly
influences attitudes and behaviors in choosing foods, especially in choosing the right, nutritious,

260
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

balanced food snacks and provides the basis for good and proper nutritional behavior concerning
a child's eating habits.

Keywords: Food snack, Street food, Nutrition, School Children, Poisoning.

1. PENDAHULUAN
Pengertian makanan menurut nasirawon, nasi pecel, dan
Adriani dan Wirjatmadi (2012) sebagainya;kedua panganan atau snack
merupakan bahan makanan selain obat contohnya kue-kue, onde-onde, pisang
yang mengandung zat gizi dan atau unsur goreng, dan sebagainya; ketiga golongan
atau ikatan senyawa kimia yang dapat minuman contohnya es 261lasti, es buah,
diubah menjadi zat gizi oleh tubuh. teh, kopi, dawet, dan sebagainya;
Dimana zat gizi tersebut apabila keempat buah-buahan contohnya mangga,
dimasukkan ke dalam tubuh akan berguna jambu air, dan sebagainya.
bagi tubuh. Sedangkan menurut Depkes Bagi anak sekolah, makanan
RI (2001) makanan mempunyai jajanan merupakan bagian yang tak
pengertian sebagai segala sesuatu yang terpisahkan dari kegiatan sehari-hari
dikonsumsi melalui mulut untuk mereka. Makanan jajanan digunakan
kebutuhan tubuh agar tubuh sehat. sebagai 261lasticive untuk memenuhi
Pengertian jajanan menurut kebutuhan gizi anak sekolah karena
Puspitasari (2013) merupakan makanan keterbatasan waktu orang tua mengolah
dan minuman yang dipersiapkan dan atau makanan di rumah. Selain murah
dijual oleh pedagang kaki lima di jalan makanan jajanan juga mudah didapat.
dan di tempat-tempat keramaian umum Jajanan anak sekolah sedang
yang langsung dimakan atau dikonsumsi mendapat sorotan khusus, karena selain
tanpa pengolahan lebih lanjut atau banyak dikonsumsi anak sekolah yang
persiapan lebih lanjut. Irianto (2007) merupakan generasi muda juga banyak
mengungkapkan bahwa makanan jajanan bahaya yang mengancam dari konsumsi
adalah makanan yang banyak ditemukan makanan jajanan. Keamanan makanan
dipinggir jalan yang dijajakan dalam jajanan sekolah perlu lebih diperhatikan
berbagai bentuk, warna, rasa serta ukuran karena berperan penting dalam
sehingga menarik minat dan perhatian pertumbuhan dan perkembangan anak
orang untuk membelinya. sekolah. Makanan yang sering menjadi
Secara umum, makanan jajanan sumber keracunan adalah makanan ringan
dikenal dengan istilah “street food” atau dan jajanan, karena biasanya makanan ini
dalam bahasa Indonesia bermakna jenis merupakan hasil produksi industri
makanan yang dijual di kaki lima, makanan rumahan yang kurang dapat
pinggiran jalan, di stasiun, dipasar, di menjamin kualitas produk olahannya.
sekolah, tempat pemukiman serta tempat Makanan jajanan sering kali lebih
yang sejenisnya. banyak mengandung unsur karbohidrat
Mudjajanto (2005) membagi dan hanya sedikit mengandung protein,
makanan jananan ke dalam empat vitamin, atau mineral. Karena
kelompok yaitu pertama makanan utama ketidaklengkapan gizi dalam makanan
atau “main dish” contohnya nasi rames, jajanan, maka pada dasarnya makanan

261
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

jajanan tidak dapat mengganti sarapan sangat berpengaruh terhadap sikap dan
pagi atau makan siang. Anak-anak yang perilaku dalam memilih makanan,
banyak mengkonsumsi makanan jajanan khususnya dalam memilih makanan
perutnya akan merasa kenyang karena jajanan yang tepat, bergizi,seimbang dan
padatnya kalori yang masuk dalam tubuh. memberikan dasar bagi perilaku gizi yang
Sementara gizi seperti protein, vitamin, baik dan benar yang menyangkut
dan mineral masih sangat kurang. kebiasaan makan seorang anak.
Dampak positif 2. CIRI-CIRI JAJANAN SEHAT
dari makanan jajanan itu sendiri dapat Dalam memilih makanan jajanan,
menggantikan energi yang hilang saat agar dapat dikola menjadi produk yang
beraktifitas disekolah, adapun dampak sehat dan aman dikonsumsi sebaiknya
negatif dari makanan jajanan yaitu makanan jajanan tersebut memiliki ciri-
timbulnya diare dan keracunan akibat ciri sebagai berikut :
kebersihan kurang terjamin. 1. Bebas dari lalat, semut, kecoa dan
Jajan merupakan hal yang lumrah binatang lain yang dapat
dilakukan oleh anak-anak. Dalam satu membawa kuman penyakit.
segi jajan mempunyai aspek positif dan 2. Bebas dari kotoran dan debu lain.
dalam segi lainnya jajan juga bisa Makanan yang dikukus, direbus,
bermakna negatif. Rentang antara makan atau digoreng menggunakan panas
pagi dan makan siang relatif panjang yang cukup artinya tidak setengah
sehingga anak-anak memerlukan asupan matang.
gizi tambahan diantara kedua waktu 3. Disajikan dengan menggunakan
makan tersebut. Pemilihan makanan alas yang bersih dan sudah dicuci
jajanan merupakan perwujudan perilaku lebih dahulu dengan air bersih.
yang mencerminkan ke arah perilaku baik 4. Kecuali makanan jajanan yang di
dan tidak baik. Faktor-faktor yang bungkus 262plastik atau daun,
mempengaruhi terbentuknya perilaku maka pengambilan makanan lain
berupa faktor intern dan ekstern. yang terbuka hendaklah dilakukan
Salah satu faktor intern yang dengan menggunakan sendok,
mempengaruhi perilaku adalah garpu atau alat lain yang bersih,
pengetahuan. Pengetahuan ini khususnya jangan mengambil makanan
meliputi, kecerdasan, persepsi, emosi, dan dengan tangan.
motivasi dari luar. Pendidikan dan 5. Menggunakan makanan yang
pengetahuan merupakan faktor tidak bersih, demikian pula lap kain
langsung yang mempengaruhi perilaku yang digunakan untuk
seseorang. Pengetahuan yang diperoleh mengeringkan alat-alat itu supaya
seseorang tidak lepas dari pendidikan. selalu bersih.
Pengetahuan yang ditunjang dengan 3. SYARAT-SYARAT YANG
pendidikan yang memadai, akan HARUS DIPENUHI AGAR
menanamkan kebiasaan yang baik. Ibu MAKANAN JAJANAN LAYAK
yang mempunyai pengetahuan luas, maka DIKONSUMSI
dapat memilih dan memberi pengarahan Makanan jajanan yang akan
kepada anaknya untuk memilih makanan dikonsumsi sebiknya memiliki
jajanan yang baik. Pengetahuan gizi juga persyaratan sebagai berikut :

262
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

1. Tidak menggunakan bahan kimia makanan jajanan terkontaminasi oleh


yang dilarang. mikroba beracun maupun penggunaan
2. Tidak menggunakan bahan bahan tambahan pangan (BTP) yang tidak
pengawet yang dilarang. diizinkan.
3. Tidak menggunakan bahan Makanan jajanan mengandung
pengganti rasa manis atau banyak resiko, debu-debu dan lalat yang
pengganti gula. hinggap pada makanan yang tidak
4. Tidak menggunakan bahan ditutupi dapat menyebabkan penyakit
pewarna yang dilarang. terutama pada sistem pencernaan kita.
5. Tidak menggunakan bumbu Belum lagi bila persediaan air terbatas,
penyedap masakan atau vetsin maka alat-alat yang digunakan seperti
yang berlebihan. sendok, garpu, gelas dan piring tidak
6. Tidak menggunakan air yang dicuci dengan bersih. Hal ini sering
dimasak dengan tidak matang. membuat orang yang mengkonsumsinya
7. Tidak menggunakan bahan dapat terserang berbagai penyakit seperti
makanan yang sudah busuk, atau disentri, tifus ataupun penyakit perut
yang sebenarnya tidak boleh lainnya.
diolah, misalnya telah tercemari Irianto (2007) mengungkapkan
oleh obat serangga atau zat kimia bahwa terlalu sering dan menjadikan
yang berbahaya. mengkonsumsi makanan jajanan menjadi
8. Tidak menggunakan bahan kebiasaan akan berakibat negatif, antara
makanan yang tidak dihalalkan lain:
oleh agama. 1. Nafsu makan menurun
9. Tidak menggunakan bahan 2. Makanan yang tidak higienis akan
makanan atau bahan lain yang menimbulkan berbagai penyakit
belum dikenal. oleh masyarakat. 3. Salah satu penyebab terjadinya
4. PENGARUH POSITIF DAN obesitas pada anak
NEGATIF MAKANAN JAJANAN 4. Kurang gizi sebab kandungan gizi
Pada umumnya anak-anak lebih pada jajanan belum tentu terjamin
menyukai jajanan diwarung maupun 5. Pemborosan
kantin sekolah daripada makanan yang 6. Permen yang menjadi kesukaan
telah tersedia dirumah. Kebiasaan jajan anak-anak bukanlah sumber
bagi anak sekolah tersebut memiliki energi yang baik sebab hanya
pengaruh positif agar anak tersebut bisa mengandung karbohidrat. Terlalu
mengenal beragam makanan yang ada sering makan permen
sehingga membantu seorang anak untuk dapat menyebabkan gangguan
membentuk selera makan yang beragam, pada kesehatan gigi.
dan saat dewasa dia dapat menikmati 5. FAKTOR - FAKTOR YANG
aneka ragam makanan. MEMPENGARUHI KEMANAN
Tetapi semakin seringnya seorang MAKANAN JAJANAN
anak membeli makanan jajanan di luar Ada beberapa faktor yang
berpengaruh negatif terhadap kesehatan mempengaruhi keamanan makanan
anak tersebut karena penanganannya jajanan yaitu :
sering tidak higienis yang memungkinkan

263
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

a) Kontaminasi/Pengotoran atau gangguan kesehatan lainnya akibat


Makanan mengkontaminasi makanan. Makanan
Kontaminasi atau pencemaran yang menjadi penyebab keracunan
adalah masuknya zat asing ke dalam biasanya telah tercemar oleh unsur-unsur
makanan yang tidak dikehendaki, yang fisika, mikroba ataupun kimia dalam
dikelompokkan dalam 4 (empat) macam, dosis yang membahayakan. Kondisi
yaitu: tersebut dikarenakan pengelolaan
1. Pencemaran mikroba, seperti makanan yang tidak memenuhi
bakteri, jamur, cendawan dan persyaratan kesehatan dan tidak
virus. memperhatikan kaidah-kaidah higiene,
2. Pencemaran fisik, seperti rambut, sanitasi makanan.
debu, tanah dan kotoran lainnya. Ada beberapa penyebab terjadinya
3. Pencemaran kimia, seperti pupuk, keracunan makanan yaitu :
pestisida, mercury, cadmium, a. Bahan makanan alami, yaitu makanan
arsen. yang secara alami telah mengandung
4. Pencemaran radioaktif, seperti racun, seperti jamur racun, ikan buntel,
radiasi, sinar alfa, sinar gamma, ketela hijau, gadung atau ubi racun.
radioaktif. b. Infeksi mikroba, yaitu disebabkan
Terjadinya pencemaran disebabkan oleh bakteri pada saluran pencernaan
dua hal yaitu : makanan yang masuk ke dalam tubuh
 Pencemaran langsung, yaitu atau tertelannya mikroba dalam jumlah
adanya bahan pencemar yang besar, yang kemudian hidup dan
masuk ke dalam makanan secara berkembang biak, seperti
langsung, baik disengaja maupun Salmonellosis, dan Streptoccocus.
tidak disengaja. c. Racun/toksin mikroba, yaitu racun
Contoh: masuknya rambut ke atau toksin yang dihasilkan oleh
dalam nasi, penggunaan zat mikroba dalam makanan yang masuk
pewarna makanan, dan ke dalam tubuh dengan jumlah yang
sebagainya. membahayakan.
 Pencemaran silang, yaitu d. Kimia, yaitu bahan berbahaya dalam
pencemaran yang terjadi secara makanan yang masuk ke dalam tubuh
tidak langsung sebagai akibat dalam jumlah yang membahayakan,
ketidaktahuan dalam pengolahan seperti arsen, antimon, cadmium,
makanan. pestisida dengan gejala depresi
Contoh: makanan bercampur pernafasan sampai koma dan dapat
dengan pakaian atau peralatan meninggal.
kotor, menggunakan pisau pada e. Alergi, yaitu bahan alergen di dalam
pengolahan bahan mentah untuk makanan yang menimbulkan reaksi
bahan makanan jadi (makanan sensitif kepada orang-orang yang
yang sudah terolah). rentan, seperti histamin pada udang,
tongkol, bumbu masak dan
b) Keracunan Makanan sebagainya.
Keracunan makanan merupakan c) Pembusukan Makanan
timbulnya gejala klinis suatu penyakit

264
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018

Pembusukan adalah proses Depkes RI, (1994), Pedoman Pengelolaan


perubahan komposisi (dekomposisi) dan Penyehatan Makanan Warung
makanan, baik sebagian atau seluruhnya Sekolah, Jakarta.
pada makanan dari keadaan yang normal Depkes RI, (2001), Pedoman Penyuluhan
menjadi keadaan yang tidak normal yang Gizi Pada Anak Sekolah Bagi
tidak dikehendaki sebagai akibat Petugas Puskesmas, Jakarta.
pematangan alam (maturasi), pencemaran Depkes RI, (2004), Hygiene Saniatsi
(kontaminasi) atau sebab lain. Makanan dan Minuman (HSMM),
d) Pemalsuan Makanan buku Pedoman Akademik Penilik
Pemalsuan adalah upaya Kesehatan, Jakarta.
menurunkan mutu makanan dengan cara Irianto, D.P., (2007), Panduan Gizi
menambah, mengurangi atau mengganti Lengkap: Keluarga dan
bahan makanan yang disengaja dengan Olahragawan, CV. Andi Offset,
tujuan untuk memperoleh keuntungan Bandung.
yang sebesar-besarnya yang dapat Irianto, K., (2007), Gizi dan Pola Hidup
berdampak buruk kepada konsumen, Sehat, CV. Yrama Widya, Bandung.
contohnya zat warna, bahan pemanis, Mudjajanto, (2005), Keamanan Makanan
pengawet dan bahan pengganti. Jajanan Tradisional, Penerbit Buku
6. KESIMPULAN DAN SARAN Kompas, Jakarta.
Kesimpulan Sihadi, (2004), Makanan Jajanan bagi
Makanan jajanan yang baik Anak Sekolah, Jurnal Kedokteran.
dikonsumsi terutama bagi anak sekolah Winarno, F. G., (1984), Kimia Pangan
dasar adalah makanan jajanan yang bukan dan Gizi, Gramedia Pustaka Utama,
hanya memenuhi standard gizi yang Jakarta.
cukup bagi kebutuhan anak tetapi juga
memenuhi standard kesehatan.
Saran
Sebaiknya orangtua dan pihak
sekolah lebih memperhatikan makanan
jajanan yang dikonsumsi anak-anaknya
agar tercapai asupan gizi yang optimal
dan memenuhi kriteria kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, M., Wirjatmadi, B., (2012),
Peranan Gizi Dalam Siklus
Kehidupan, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.
Aisyiah, (2015), Pola Asuh dan Pengaruh
Teman Sebaya Terhadap Pemilihan
Jajanan Anak Usia Sekolah di
Kelurahan Cirendeu Tangerang
Selatan, Jurnal Care, Vol. 3, No. 2.
Almatsier, S., (2009), Prinsip Dasar Ilmu
Gizi, PT. Gramedia Utama, Jakarta.

265

Anda mungkin juga menyukai