Sofia Rahmi
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
rahmisofia10@gmail.com
Abstrak
Makanan jajanan adalah makanan yang banyak ditemukan dipinggir jalan yang dijajakan dalam
berbagai bentuk, warna, rasa serta ukuran sehingga menarik minat dan perhatian orang untuk
membelinya. Makanan jajanan dikenal dengan istilah “street food” atau dalam bahasa Indonesia
bermakna jenis makanan yang dijual di kaki lima, pinggiran jalan, di stasiun, di pasar, di sekolah,
tempat pemukiman serta tempat yang sejenisnya.Jajanan anak sekolah sedang mendapat sorotan
khusus, karena selain banyak dikonsumsi anak sekolah yang merupakan generasi muda juga
banyak bahaya yang mengancam dari konsumsi makanan jajanan. Keamanan makanan jajanan
sekolah perlu lebih diperhatikan karena berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak sekolah. Makanan yang sering menjadi sumber keracunan adalah makanan ringan dan
jajanan, karena biasanya makanan ini merupakan hasil produksi industri makanan rumahan yang
kurang dapat menjamin kualitas produk olahannya.Makanan jajanan sering kali lebih banyak
mengandung unsur karbohidrat dan hanya sedikit mengandung protein, vitamin, atau mineral.
Karena ketidaklengkapan gizi dalam makanan jajanan, maka pada dasarnya makanan jajanan
tidak dapat mengganti sarapan pagi atau makan siang. Anak-anak yang banyak mengkonsumsi
makanan jajanan perutnya akan merasa kenyang karena padatnya kalori yang masuk dalam tubuh.
Sementara gizi seperti protein, vitamin, dan mineral masih sangat kurang. Dampak positifdari
makanan jajanan itu sendiri dapat menggantikan energi yang hilang saat beraktifitas di sekolah,
adapun dampak negatif dari makanan jajanan yaitu timbulnya diare dan keracunan akibat
kebersihan kurang terjamin.Pengetahuan gizi juga sangat berpengaruh terhadap sikap dan
perilaku dalam memilih makanan, khususnya dalam memilih makanan jajanan yang tepat, bergizi,
seimbang dan memberikan dasar bagi perilaku gizi yang baik dan benar yang menyangkut
kebiasaan makan seorang anak.
Kata Kunci :Makanan jajanan, Street food, Gizi, Anak Sekolah, Keracunan.
Abstract
Snack foods are foods that are found on the street that are sold in various shapes, colors, flavors
and sizes so as to attract the interest and attention of people to buy it.Snack foods known as "street
food" or in Indonesian means the type of food sold in pavement, roadside, station, market, school,
residential area and similar place.Snacks of school children are getting special spotlight, because
in addition to consumed many school children who are the younger generation are also many
dangers that threaten the consumption of snack foods.School snack food security needs to be
considered because it plays an important role in the growth and development of school children.
Foods that are often the source of poisoning are snack foods and snacks, because this food is
usually the result of the production of home-based food industry that can’t guarantee the quality of
its processed products.Food snacks often contain more carbohydrate and contain only a few
proteins, vitamins, or minerals. Due to the incompleteness of nutrition in snack foods, hence food
snacks can’t replace breakfast or lunch. Children who consume lots of food stomach snacks will
feel full because of the dense calories that enter the body.While nutrients such as proteins,
vitamins, and minerals are still very less. The positive impact of snack food itself can replace the
energy lost when the activity in school, while the negative impact of food snacks that the incidence
of diarrhea and poisoning due to lack of hygiene guaranteed. Nutrition knowledge also greatly
influences attitudes and behaviors in choosing foods, especially in choosing the right, nutritious,
260
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018
balanced food snacks and provides the basis for good and proper nutritional behavior concerning
a child's eating habits.
1. PENDAHULUAN
Pengertian makanan menurut nasirawon, nasi pecel, dan
Adriani dan Wirjatmadi (2012) sebagainya;kedua panganan atau snack
merupakan bahan makanan selain obat contohnya kue-kue, onde-onde, pisang
yang mengandung zat gizi dan atau unsur goreng, dan sebagainya; ketiga golongan
atau ikatan senyawa kimia yang dapat minuman contohnya es 261lasti, es buah,
diubah menjadi zat gizi oleh tubuh. teh, kopi, dawet, dan sebagainya;
Dimana zat gizi tersebut apabila keempat buah-buahan contohnya mangga,
dimasukkan ke dalam tubuh akan berguna jambu air, dan sebagainya.
bagi tubuh. Sedangkan menurut Depkes Bagi anak sekolah, makanan
RI (2001) makanan mempunyai jajanan merupakan bagian yang tak
pengertian sebagai segala sesuatu yang terpisahkan dari kegiatan sehari-hari
dikonsumsi melalui mulut untuk mereka. Makanan jajanan digunakan
kebutuhan tubuh agar tubuh sehat. sebagai 261lasticive untuk memenuhi
Pengertian jajanan menurut kebutuhan gizi anak sekolah karena
Puspitasari (2013) merupakan makanan keterbatasan waktu orang tua mengolah
dan minuman yang dipersiapkan dan atau makanan di rumah. Selain murah
dijual oleh pedagang kaki lima di jalan makanan jajanan juga mudah didapat.
dan di tempat-tempat keramaian umum Jajanan anak sekolah sedang
yang langsung dimakan atau dikonsumsi mendapat sorotan khusus, karena selain
tanpa pengolahan lebih lanjut atau banyak dikonsumsi anak sekolah yang
persiapan lebih lanjut. Irianto (2007) merupakan generasi muda juga banyak
mengungkapkan bahwa makanan jajanan bahaya yang mengancam dari konsumsi
adalah makanan yang banyak ditemukan makanan jajanan. Keamanan makanan
dipinggir jalan yang dijajakan dalam jajanan sekolah perlu lebih diperhatikan
berbagai bentuk, warna, rasa serta ukuran karena berperan penting dalam
sehingga menarik minat dan perhatian pertumbuhan dan perkembangan anak
orang untuk membelinya. sekolah. Makanan yang sering menjadi
Secara umum, makanan jajanan sumber keracunan adalah makanan ringan
dikenal dengan istilah “street food” atau dan jajanan, karena biasanya makanan ini
dalam bahasa Indonesia bermakna jenis merupakan hasil produksi industri
makanan yang dijual di kaki lima, makanan rumahan yang kurang dapat
pinggiran jalan, di stasiun, dipasar, di menjamin kualitas produk olahannya.
sekolah, tempat pemukiman serta tempat Makanan jajanan sering kali lebih
yang sejenisnya. banyak mengandung unsur karbohidrat
Mudjajanto (2005) membagi dan hanya sedikit mengandung protein,
makanan jananan ke dalam empat vitamin, atau mineral. Karena
kelompok yaitu pertama makanan utama ketidaklengkapan gizi dalam makanan
atau “main dish” contohnya nasi rames, jajanan, maka pada dasarnya makanan
261
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018
jajanan tidak dapat mengganti sarapan sangat berpengaruh terhadap sikap dan
pagi atau makan siang. Anak-anak yang perilaku dalam memilih makanan,
banyak mengkonsumsi makanan jajanan khususnya dalam memilih makanan
perutnya akan merasa kenyang karena jajanan yang tepat, bergizi,seimbang dan
padatnya kalori yang masuk dalam tubuh. memberikan dasar bagi perilaku gizi yang
Sementara gizi seperti protein, vitamin, baik dan benar yang menyangkut
dan mineral masih sangat kurang. kebiasaan makan seorang anak.
Dampak positif 2. CIRI-CIRI JAJANAN SEHAT
dari makanan jajanan itu sendiri dapat Dalam memilih makanan jajanan,
menggantikan energi yang hilang saat agar dapat dikola menjadi produk yang
beraktifitas disekolah, adapun dampak sehat dan aman dikonsumsi sebaiknya
negatif dari makanan jajanan yaitu makanan jajanan tersebut memiliki ciri-
timbulnya diare dan keracunan akibat ciri sebagai berikut :
kebersihan kurang terjamin. 1. Bebas dari lalat, semut, kecoa dan
Jajan merupakan hal yang lumrah binatang lain yang dapat
dilakukan oleh anak-anak. Dalam satu membawa kuman penyakit.
segi jajan mempunyai aspek positif dan 2. Bebas dari kotoran dan debu lain.
dalam segi lainnya jajan juga bisa Makanan yang dikukus, direbus,
bermakna negatif. Rentang antara makan atau digoreng menggunakan panas
pagi dan makan siang relatif panjang yang cukup artinya tidak setengah
sehingga anak-anak memerlukan asupan matang.
gizi tambahan diantara kedua waktu 3. Disajikan dengan menggunakan
makan tersebut. Pemilihan makanan alas yang bersih dan sudah dicuci
jajanan merupakan perwujudan perilaku lebih dahulu dengan air bersih.
yang mencerminkan ke arah perilaku baik 4. Kecuali makanan jajanan yang di
dan tidak baik. Faktor-faktor yang bungkus 262plastik atau daun,
mempengaruhi terbentuknya perilaku maka pengambilan makanan lain
berupa faktor intern dan ekstern. yang terbuka hendaklah dilakukan
Salah satu faktor intern yang dengan menggunakan sendok,
mempengaruhi perilaku adalah garpu atau alat lain yang bersih,
pengetahuan. Pengetahuan ini khususnya jangan mengambil makanan
meliputi, kecerdasan, persepsi, emosi, dan dengan tangan.
motivasi dari luar. Pendidikan dan 5. Menggunakan makanan yang
pengetahuan merupakan faktor tidak bersih, demikian pula lap kain
langsung yang mempengaruhi perilaku yang digunakan untuk
seseorang. Pengetahuan yang diperoleh mengeringkan alat-alat itu supaya
seseorang tidak lepas dari pendidikan. selalu bersih.
Pengetahuan yang ditunjang dengan 3. SYARAT-SYARAT YANG
pendidikan yang memadai, akan HARUS DIPENUHI AGAR
menanamkan kebiasaan yang baik. Ibu MAKANAN JAJANAN LAYAK
yang mempunyai pengetahuan luas, maka DIKONSUMSI
dapat memilih dan memberi pengarahan Makanan jajanan yang akan
kepada anaknya untuk memilih makanan dikonsumsi sebiknya memiliki
jajanan yang baik. Pengetahuan gizi juga persyaratan sebagai berikut :
262
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018
263
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018
264
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018
265