OLEH
NIM : 160110065
JURUSAN : PIAUD
MATARAM 2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan PPL-2 yang dilaksanakan di PAUD SEMAI HARAPAN
BANGSA Jempong dan penyusunan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan pada tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang membawa
cahaya kehidupan, pejuang kebenaran dan penegak keadilan, keluarga, sahabat-sahabatnya
serta orang-orang yang mengikuti petunjuknya sampai akhir zaman.
Kami menyadari bahwa dalam melaksanakan PPL-2 dan penyusunan laporan ini
diselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya. Kami menyadari
bahwa banyak sekali kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan maupun dalam praktik
PPL-2 yang selama ini kami lakukan. Untuk itu, kami berlapang dada menerima kritik dan saran
dari manapun untuk memperbaiki semua kekurangan, kelemahan dan kekeliruan yang terdapat
dalam diri kami.
Semoga budi baik dan amal ikhlas yang diberikan kepada kami mendapat imbalan pahala
yang tercatat sebagai amal jariyah di sisi Allah SWT. Amin ya Rabbal’alamin.
Penyusun
Sri kadarwati
LAPORAN 1 : PENGALAMAN LATIHAN ADMINISTRASI SEKOLAH
BAB I
HASIL OBSERVASI
Kegiatan PPL dilaksanakan pada 05 September 2019. Guna menunjang kelancaran dan
kesuksesan pelaksanaan kegiatan tersebut, maka salah satu tahapan yang dilakukan oleh
mahasiswa PPL sebagai kegiatan awal adalah melaksanakan kegiatan observasi lapangan.
Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara pengamatan terhadap
berbagai sumber situasi dan aspek yang berkaitan dengan sekolah tempat pelaksanaan PPL.
Observasi setting kelas adalah sejumlah informasi yang terkait dengan tugas-tugas lainnya
yang diperoleh siswa dari sekolah melalui wawancara dengan pihak sekolah dan informasi melalui
dokumen tertulis.
Observasi ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi serta mengenal secara
mendalam tentang lingkungan sekolah Mts. Nurul jannah nw ampenan, Adapun observasi yang
berhubungan dengan pengajaran meliputi:
A. Peserta Didik
Peserta didik merupakan unsur yang sangat penting dalam bidang pendidikan, baik itu
dalam bidang pendidikan agama ataupun pendidikan umum. Tanpa adanya murid suatu
lembaga sekolah tidak akan biasa melaksanakan proses belajar mengajar dalam lembaga
tersebut. Oleh karena itu, berdasarkan hasil observasi yang telah kami laksanakan pada Hari
Selasa, Tanggal 25 September 2019, di PAUD SEMAI HARAPAN BANGSA adalah salah satu dari
beberapa lembaga PAUD. Semua peserta didik yang ada di PAUD SEMAI HARAPAN BANGSA
bermacam-macam agama yaitu agama slam dan hindu. Siswa dan siswi yang ada di PAUD
SEMAI HARAPAN BANGSA sebagiannya ada yang memiliki semangat belajar yang sangat tinggi
tetapi ada juga yang memiliki semangat belajar yang kurang.
Dari semua peserta didik yang memiliki semangat yang tinggi untuk belajar mereka bisa
mengembangkan kreatifitas mereka, tetapi dari hal lain juga terlihat dari tidak berminatnya
peserta didik ketika sedang belajar, ada juga yang tidak memperhatikan pelajaran yang sedang
berlangsung, dan sibuk dengan kegiatan sendiri. Pada saat guru menjelaskan ada yang
memperhatikan guru menjelaskan dan kadang sewaktu guru menjelaskan ia terlihat diam dan
sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Karakter dari peserta didik yang dimiliki
sangatlah beragam.
Adapun jumlah peserta didik PAUD SEMAI HARAPAN BANGSA pada tahun pelajaran
2019/2020 yang terdaftar yaitu berjumlah 100 lebih peserta didik.
Guru-guru PAUD SEMAI HARAPAN BANGSA memiliki tanggung jawab yang besar
terhadap anak didiknya, hal ini dapat dilihat dari bagaimana cara guru mengajar dan
mendidik para siswa. Cara seorang guru mendidik semua peserta didiki sangat
menentukan kemajuan pengetahuan yang diperoleh oleh para peserta didik. Selain itu,
ketika para peserta didik memiliki masalah, maka guru-guru cepat melakukan tindakan
untuk menyelesaikan masalah peseta didik tersebut, baik yang berkaitan dengan belajar
maupun masalah pribadi anak. Bagaimana seorang guru mengajar juga sangat
menentukan kompetensi lulusan mata pelajaran peserta didik, supaya anak didik
mereka menjadi manusia yang cerdas dan berakhlaq mulia. Dukungan guru-guru yang
begitu besar dalam meningkatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak
didik mereka. Memberikan kesempatan kepada anak didiknya untuk berprestasi di
berbagai bidang sekaligus ikut menyediakan wadah untuk mengekspresikan berbagai
talenta yang dimiliki oleh anak peserta didik
Guru-guru, kepala sekolah dan semua lingkungan sekolah mendukung semua
kegiatan yang dilakukan oleh siswa-siswi yang bisa meningkatkan kemampuannya
diberbagai bidang. Baik itu dalam bentuk dukungan materi, saran, masukan, ide dan
kesempatan.Tanggung jawab sebagai pendidik dan pengajar yang begitu besar dijunjung
tinggi.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan bentuk sistem yang terdiri dari komponen yang
tidak dapat terpisahkan. Dalam struktur organisasi di PAUD SEMAI HARAPAN BANGSA,
meliputi:
a) Kepala Sekolah
Kepala Sekolah mempunyai hak penuh untuk menyelenggarakan pendidikan
sekolah dan bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan pendidikan atau
administrasi sekolah.Kepala sekolah juga wajib melakukan supervisi terhadap
bawahannya untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai.
Kepala sekolah juga mempunyai hak penuh dan bertanggung jawab atas
terlaksananya kegiatan pendidikan atau administrasi sekolah. kepala sekolah juga
wajib melakukan supervisi terhdap bawahannya untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang dicapai.
2) Sebagai Manajer
Sebagai manajer, fungsi kepala sekolah adalah sebagai berikut:
4) Sebagai Supervisor
Sebagai supervisor, kepala sekolah harus mampu menyusun program
supervisi, melaksanakan program supervisi serta mengunakan hasil supervisi
sebagai bahan acuan untuk mengeluarkan keputusan.
5) Sebagai Leader/Pemimpin
Sebagai seorang pemimpin, tugas kepala sekolah adalah mengambil
keputusan dan menjaga keberlangsungan komunikasi dengan staf di bawahnya
agar dapat tercipta suatu organisasi yang solid guna mencapai hasil pembelajaran
yang memuaskan.
6) Sebagai Inovator
Sebagai innovator, kepala sekolah bertugas untuk mencari/menemukan
gagasan baru untuk pembaharuan keadaan sekolah.
7) Sebagai Motivator
Sebagai motivator, kepala sekolah dituntut untuk mengatur lingkungan kerja
dan suasana kerja serta menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman.
b) Guru
Guru memiliki peranan penting dalam meningkatkan perstasi belajar anak peserta
didik, selain itu juga guru merupakan figur dalam dunia pendidikan yang akan di contoh
dan di teladani. Oleh karena kedudukan guru untuk selalu mengembangkan dan
meningkatkan mutu pendidikan sesuai bidang studi masing-masing.
Guru adalah faktor utama yang meyebabkan suatu program pendidikan dapat
berlangsung tanpa adanya kehadiran seorang guru, proses belajar mengajar tidak akan
berjalan dengan baik, karena tidak akan mungkin siswa dapat belajar sendiri tanpa
bimbingan dari seorang Guru.
1) Tugas Administratif
(a) Membuat perangkat program pengajaran,
(b) Membuat satuan pembelajaran,
(c) Membuat rencana pembelajaran,
(d) Membuat program tahuan,
(e) Membuat program semester,
(f) Membuat silabus dan system penilaian, dan
(g) Mengisi daftar nilai peserta didik.
BAB II
BAB III
SIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari pengalaman administrasi di sekolah ,baik
pada lingkup sekolah dan kelas dapat disimpulkan bahwa segala sesuatunya berkenaan pada
bagaimana kemampuan individu seorang guru/pegawai mengelola administrasi tersebut
dengan baik sehingga mampu mengupayakan dan mengunakan semua sumber baik personal
maupun material secara efektif dan efesien guna tarcapaiya tujuan pendidikan.
BAB I
A. Perencanaan
Pada tahap perencanaan saya melakukan beberapa langkah untuk melakukan
bimbingan. Dalam Studi Kasus ini saya menangani siswa yang bernama M. Fayyadh Adha
Aryanto, Kelombok B, ia berusia 6 tahun. Ia kesulitan atau lambat dalam proses kegiatan
belajar. Jenis bimbingan yang diberikan yakni secara formal atau pada saat proses
pembelajaran berlangsung dan non-formal atau diberikan di luar jadwal belajar aktif.
B. Pelaksanaan
Kegiatan selanjutnya yakni pelaksanaan bimbingan yang telah direncanakan,
dimana dalam melaksanakan bimbingan ini saya menggunakan pendekatan individu.
Contoh kecil saja studi kasus yang saya jalankan yaitu : Siswa yang bernama M. Fayyadh
Adha Aryanto, Ia lambat dalam belajar seperti: kesulitan dalam mengerjakan tugas,
kesulitan dalam berbicara, pengucapan kata kurang jelas maka disitulah peran saya
bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut. Selama melaksanakan kegiatan
PPL selalu diikuti dengan pemberian bimbingan, pendekatan dan selalu memberi
motivasi dan dukungan kepada siswa yang bersangkutan. Adapun materi bimbingan
yang diberikan yakni : mengenai bagaimana cara belajar yang baik, menghargai waktu,
menyelesaikan permasalahan dengan mandiri, menghormati orang tua, guru, orang lain,
dll.
C. Hasil Penanganan Kasus
Adapun hasil dari perencanaan dan pelaksanaan penyelesaian dari permasalahan si
Fay tersebut yakni dengan mendekati siswa bermasalah tersebut, disitulah nanti akan
di tanya permasalahan apa yang menyebabkan dia tidak semangat dalam belajar,
kesulitan mengerjakan tugas, lambat dalam berbicara, kata-kata yang kurang jelas,
Kemudian setelah megetahui permasalahannya maka dicarilah solusi apa yang tepat
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Misalkan dengan cara mendekati siswa yang
kurang semangat dalam belajar, memberikan arahan dan bimbingan terhadap kesulitan
belajar, melatih dengan pengucapan yang jelas dan tak lupa memberi motivasi dan
dukungan pada siswa yang bersangkutan agar giat dalam kegiatan yang di lakukannya.
Dengan memberi ketegasan, mahasiswa PPL harus selalu sabar, menemani anak dalam
belajar saya (guru) yang bertanggung jawab, dan sedikit demi sedikit selama 2 bulan
dengan cara yang saya lakukan itu berhasil bahkan saya melihat si Fay yang sudah
mampu melakukan kegiatan dengan mandiri.
Berdasarkan pengalaman yang telah saya lalui, kegiatan bimbingan ini dirasakan
sangat bermanfaat, karena dengan adanya layanan bimbingan dan pengarahan ini
mahasiswa merasakan langsung bagaimana cara menyelesaikan permasalahan yang
dialami oleh para siswa.
Sedangkan proses selanjutnya yakni tindak lanjut, dan ini bertujuan ketika saya
tidak mampu mengatasi permasalahan yang ada, maka saya meminta bantuan kepada
guru pamong atau guru-guru yang ada, atau bahkan bisa langsung dapat dikonsultasikan
kepada kepala sekolah untuk menangani permasalahan tersebut dan tentunya teman-
teman PPL pun berperan penting saya selalu mendiskusikan permaslahan-permasalahn
yang ada dan kamipun bisa bertukar pikiran dan saling memberikan solusi.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan studi kasus yang telah dilaksanakan kami dapat menyimpulkan bahwa
masa anak-anak adalah masa dimana anak-anak belajar sambil bermain. Dengan cara
penanganan kasus yang baik adalah dengan cara menasehati, memberikan bimbingan dan
pendekatan yang baik agar siswa yang memiliki kasus tersebut merasa diperhatikan.
Karena faktor lingkungan keluarga atau lingkungan masyarakat yang membuat siswa
tersebut membutuhkan perhatian yang lebih sehingga siswa melakukan hal-hal yang
membuat guru harus menghukum siswa tersebut. Dengan melakukan penanganan kasus
seperti ini, kami selaku Mahasiswa PPL sangat bertanggungjawab dan merupakan salah
satu tugas kami untuk menangani dan mengatasi suatu masalah agar kami mendapatkan
pengalaman dalam mengajar bukan hanya sekedar teori atau konsep yang kita miliki akan
tetapi praktek juga di perlukan untuk memperkuat pemahaman yang ada.