Anda di halaman 1dari 86

SKRIPSI

PENGGUNAAN DAN ADIKSI SMARTPHONE DI KALANGAN

MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

ANGKATAN 2015 DAN 2016

OLEH:

Lukman

C111 14 308

PEMBIMBING:

dr. Muhammad Husni Cangara, Ph.D, Sp.PA, DFM

DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK


MENYELESAIKAN STUDI PADA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
DEPARTEMEN KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TELAH DISETUJUI UNTUK DICETAK DAN DIPERBANYAK

Judul Skripsi :

“PENGGUNAAN DAN ADIKSI SMARTPHONE DI KALANGAN

MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

ANGKATAN 2015 DAN 2016”

Makassar, Januari 2018

Menyetujui,

Pembimbing

dr. Muhammad Husni Cangara, Ph.D, Sp.PA, DFM

ii
PANITIA SIDANG UJIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Skripsi dengan judul “PENGGUNAAN DAN ADIKSI SMARTPHONE DI


KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
HASANUDDIN ANGKATAN 2015 DAN 2016” telah diperiksa, disetujui, dan
dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi di Departemen Kedokteran Forensik
dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Yang dibawakan
pada :

Hari/Tanggal : Selasa/16 Januari 2018

Pukul : 13.00 WITA

Tempat : Lab. Patologi Anatomi RSP Unhas

Makassar, 16 Januari 2018

Menyetujui,

Ketua Tim Penguji

dr. Muhammad Husni Cangara, Ph.D, Sp.PA, DFM

Anggota Tim Penguji

Dr. dr. Berti Julian Nelwan, M.Kes, dr. Jerny Dase, Sp.F, S.H, M.Kes
Sp.PA, Sp.F, DFM

iii
ABSTRAK

PENGGUNAAN DAN ADIKSI SMARTPHONE DI KALANGAN


MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
ANGKATAN 2015 DAN 2016

Lukman

Pendahuluan. Tahun 2009 penggunaan telepon seluler meningkat dalam jumlah


besar di seluruh dunia menjadi lebih dari 4,3 miliar pengguna. Dari data
Kementrian Komunikasi dan Informasi di tahun 2015, Indonesia diperkirakan
memiliki sekitar 55 juta pengguna smartphone, dan termasuk 5 besar pengguna
smartphone di dunia dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2017. Lama
penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa mencapai angka Sembilan jam per
harinya hal ini lebih lama dibanding waktu yang digunakan pelajar untuk tidur.
Bahkan, penggunaan telepon seluler yang lebih lama menunjukkan bahwa teknologi
dapat menyebabkan kecanduan. Kecanduan adalah jenis kebiasaan yang tidak
terkendali dan tidak sehat.

Tujuan. mendapatkan gambaran tentang tingkat penggunaan dan adiksi smartphone


di kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2015
dan 2016.

Metode. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian


deskriptif ini dilakukan terhadap sekumpulan objek biasanya cukup banyak, dalam
jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk mengetahui penggunaan dan adiksi
smartphone di kalangan mahasiswa fakultas kedokteran universitas hasanuddin
angkatan 2015 dan 2016. Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini
adalah Cross Sectional dimana pengambilan data dilakukan hanya sekali saja pada
setiap responden.

Hasil. Dengan jumlah sampel sebanyak 321 orang, diperoleh hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa jumlah responden yang mengalami adiksi smartphone sebanyak
261 orang (81.3%). Hasil kuesioner penggunaan smartphone menunjukkan
mahasiswa dominan mennggunakan smartphone lebih dari enam jam perhari (133
orang ; 41.4%) dengan frekuensi penggunaan terbanyak adalah 21-50 kali perhari
(103 orang ; 32.1%). Kebanyakan responden menggunakan smartphonenya 6-30
menit setelah bangun tidur (142 orang ; 44.2%). Tujuan penggunaan smartphone
yang paling dominan adalah untuk sosial media (226 orang ; 70.4%)

Kata Kunci: Adiksi Smartphone, Penggunaan Smartphone, Mahasiswa

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan

skripsi dengan judul “Penggunaan dan Adiksi Smartphone di Kalangan Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2015 dan 2016” sebagai

salah satu syarat menyelesaikan studi di Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin.

Keberhasilan penyusunan skripsi tidak lepas dari bimbingan, kerja sama, serta

bantuan dari berbagai pihak sehingga segala rintangan yang di hadapi selama

penelitian dan penyusunan skripsi ini dapa terselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan secara

tulus dan ikhlas kepada yang terhormat :

1. dr. Muhammad Husni Cangara, Ph.D, Sp.PA, DFM selaku pembimbing yang

dengan kesediaan, keikhlasan, dan kesabaran meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama penyusunan proposal

sampai penulisan skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, para Wakil Dekan, staf

pengajar, dan seluruh karyawan yang telah memberikan bantuan dan bimbingan

kepada penulis mulai dari penyusunan proposal hingga skripsi ini dirampungkan.

v
3. Ketua angkatan 2015 dan 2016 dari program studi Pendidikan Dokter, Fisioterapi,

Pendidikan Dokter Hewan, dan Psikologi yang telah memberikan bantuan dalam

penelitian ini.

4. Kedua orangtua, bapak Lako Lawani dan ibu Norma, saudara, dan keluarga

tercinta yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil selama

penyusunan skripsi ini.

5. Teman-teman yang telah membantu penulis, Muhammad Auliyah Fadly, S.Ked,

Suhud Dwi Wahyudi, S.Ked, Mazdha Hartono, Muhammad Fariz Awaluddin,

S.Ked, Muhammad Fikri Hadju, Gianina Helana, Astri Dewi, S.Ked.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripisi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah dibuat ini masih sangat jauh dari kata

sempurna sehigga penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi

kemajuan bersama. Harapan penulis pada skripsi ini hanya satu, semoga tulisan ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Makassar, 31 Januari 2018

Penulis

Lukman

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................................. ii


ABSTRAK ........................................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... vii
DAFTAR SKEMA .............................................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL................................................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................................... xi
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................................................ 5
BAB II ................................................................................................................................................... 6
2.1 Smartphone .................................................................................................................................. 6
2.1.1 Pengertian Smartphone ......................................................................................................... 6
2.1.2 Sejarah Singkat Smartphone ................................................................................................. 6
2.2 Adiksi ........................................................................................................................................... 7
2.3 Adiksi Smartphone ....................................................................................................................... 9
2.4 Pengaruh Adiksi Smartphone ..................................................................................................... 10
BAB III .................................................................................................................................................13
3.1 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................................................................... 13
3.2 Definisi Operasional ................................................................................................................... 14
BAB IV .................................................................................................................................................19
4.1 Jenis Penelitian ........................................................................................................................... 19
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................................................... 19
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................................................. 19
4.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................................................................ 21
4.5 Pengolahan dan Penyajian Data ................................................................................................. 21

vii
4.6 Etika Penelitian .......................................................................................................................... 22
BAB V...................................................................................................................................................23
5.1 Uji reliabilitas ............................................................................................................................. 23
5.2 Hasil Penelitian .......................................................................................................................... 24
5.3 Hasil Analisa Data ...................................................................................................................... 31
BAB VI .................................................................................................................................................39
BAB VII ...............................................................................................................................................47
7.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 47
7.2 Saran........................................................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................50
LAMPIRAN .........................................................................................................................................54

viii
DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Variabel dependen dan variabel independen

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Uji reliabilitas Smartphone Addiction Scale Short Version (SAS-SV)

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan angkatan

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan program studi

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tilikan

Tabel 5.8 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan penggunaan


smartphone

Tabel 5.9 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan adiksi


smartphone (SAS-SV)

Tabel 5.10 Distribusi responden adiksi smartphone berdasarkan umur

Tabel 5.11 Distribusi responden adiksi smartphone berdasarkan angkatan

Tabel 5.12 Distribusi responden adiksi smartphone berdasarkan program studi

Tabel 5.13 Distribusi responden adiksi smartphone berdasarkan tilikan

Tabel 5.14 Distribusi responden menurut jenis kelamin dan adiksi smartphone

Tabel 5.15 Distribusi responden menurut tempat tinggal dan adiksi smartphone

Tabel 5.16 Distribusi adiksi smartphone berdasarkan penggunaannya

Tabel 5.17 Hasil analisa hubungan antara penggunaan smartphone dan adiksi
smartphone

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Hasil olah data menggunakan SPSS

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Kita ketahui bersama bahwa teknologi dewasa ini memiliki

perkembangan di segala bidang. Teknologi komunikasi pun berkembang

semakin cepat, tepat, akurat, kecil, dan murah. Ilmu pengetahuan dan teknologi

yang ada dikembangkan sedemikian rupa demi efektivitas dan efisiensi waktu.

Setiap hari bahkan setiap jam selalu ada informasi terbaru tentang

perkembangan tersebut. Salah satu contohnya adalah terus berkembangnya

berbagai macam jenis telepon, dari jenis telepon kabel yang konvensional

sampai dengan jenis telepon nir kabel seperti Handy Talky (HT), telepon seluler,

dan personal digital assistant (PDA), yaitu ponsel generasi terbaru yang telah

menunjukkan kesiapannya sebagai perangkat multiguna, peralatan komunikasi,

komputasi, dan internet (Novida, 2010).

Pengaruh teknologi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

Teknologi ada dimana-mana dan memengaruhi hidup manusia hampir di semua

bidang. Hidup manusia tidak dapat terlepas dari penggunaan teknologi, setiap

saat kita menggunakannya dan menjadi bagian hidup kita sehari-hari sehingga

kita tidak lagi menyadari kehadirannya. Penggunaan alat teknologi dapat

memengaruhi persepsi dan pengalaman manusia akan dunia kehidupan (Lim,

2008).

1
Proses komunikasi saat ini didominasi menggunakan handphone yang

dalam perkembangannya sudah bertransformasi menjadi smartphone, yaitu

sebuah alat yang dapat berperan sebagai asisten pribadi. Alat tersebut dapat

menyimpan data-data penting untuk dipergunakan dalam keperluan bisnis

maupun sebagai pengingat hal-hal yang harus dilakukan oleh para pengguna

smartphone tersebut. Disamping itu, smartphone juga memiliki fungsi

operasioanal seperti komputer. Penggunaan smartphone sebagai ponsel pintar

yang ada saat ini menjadi perbedaan pada ponsel biasa, hal ini dikarenakan

bahwa pada smartphone terdapat varian dan keunggulan dalam sistem

operasional (Gary dkk, 2007).

Tahun 2009 penggunaan telepon seluler meningkat dalam jumlah besar

diseluruh dunia yaitu lebih dari 4,3 miliar pengguna (Rani B, dkk, 2011). Dari

data Kementrian Komunikasi dan Informasi di tahun 2015, Indonesia

diperkirakan memiliki sekitar 55 juta pengguna smartphone, dan termasuk 5

besar pengguna smartphone di dunia dan diperkirakan akan meningkat pada

tahun 2017 (Kominfo, 2016).

Penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa saat ini dapat dilihat

melalui pemenuhan kebutuhan mereka melalui proses belajar, salah satunya

adalah kebutuhan para mahasiswa untuk mendapatkan informasi secara cepat

dan melalui sumber yang terpercaya. Proses akademis belajar mengajar melalui

penggunaan fasilitas media internet merupakan bagian tetap yang tidak dapat

ditinggalkan dalam kehidupan belajar mahasiswa. Oleh sebab itu, sarana media

2
internet saat ini telah dipermudah melalui proses penggunaannya, yaitu dengan

media smartphone (Novianto, 2012).

Lama penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa mencapai angka

Sembilan jam per harinya. hal ini lebih lama dibanding waktu yang digunakan

pelajar untuk tidur. Bahkan, penggunaan telepon seluler yang diperpanjang

menunjukkan bahwa teknologi dapat menyebabkan kecanduan. Kecanduan

adalah jenis kebiasaan yang tidak terkendali dan tidak sehat (Kowalski,2014).

Dalam survey Flurry (Khalaf, 2014), bahwa pecandu smartphone

adalah orang yang membuka aplikasi pada smartphone mereka sebanyak lebih

dari 60 kali dalam sehari. Dari 1,4 miliar pengguna smartphone yang diteliti, 176

juta orang di antaranya adalah pecandu smartphone. Angka tersebut juga naik

sampai 123 persen dibandingkan angka tahun 2013 hanya 79 juta orang dengan

usia 13-17 tahun (remaja) 25%, 18-24 tahun (mahasiswa) 49%, 25-34 (dewasa)

tahun kurang dari 42%, 35-54 tahun (usia tengah) 40%. Hal ini didukung oleh

hasil penelitian bahwa Smartphone lebih banyak digunakan di kalangan

mahasiswa dengan presentase 66.9 persen dan 33.1% di gunakan pada kalangan

praktisi (Jung & Yim, 2014).

Menurut Griffiths (Terry dkk, 2004), adiksi adalah perilaku yang

dianggap suatu kebiasaan atau suatu paksaan untuk selalu melanjutkan perilaku

yang dilakukan bahkan ketika perilaku tersebut mengarah pada peristiwa negatif

dan memiliki konsekuensi tertentu, seperti kehilangan kontrol atas perilaku yang

dilakukannya.

3
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana tingkat penggunaan smartphone di kalangan mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2015 dan 2016?

2) Bagaimana tingkat adiksi smartphone di kalangan mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2015 dan 2016?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan

gambaran tentang tingkat penggunaan dan adiksi smartphone di kalangan

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mendapatkan gambaran penggunaan smartphone di kalangan

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan.

2. Untuk mendapatkan gambaran tingkat adiksi smartphone di kalangan

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan.

3. Untuk mengetahui distribusi pengguna smartphone pada mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2017.

4
1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

a) Sebagai pengalaman dalam melaksanakan karya ilmiah dan melatih

kemampuan dalam melakukan penelitian di masyarakat.

b) Menambah pengetahuan akan perilaku mahasiswa terhadap

smartphone.

1.4.2 Bagi Instansi Terkait

a) Sebagai bahan masukan dalam perencanaan upaya perubahan

pengetahuan dan sikap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin terhadap smartphone.

b) Sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan kebijakan mengenai

penggunaan smartphone dalam kegiatan perkuliahan.

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan

a) Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi atau bahan referensi

dalam melakukan penelitian selanjutnya.

b) Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa untuk

meningkatkan pengetahuannya akan penggunaan smartphone.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Smartphone

2.1.1 Pengertian Smartphone

Smartphone adalah telepon selular dengan mikroprosesor, memori,

layar, dan modem bawaan. Smartphone merupakan ponsel multimedia yang

menggabungkan fungsionalitas personal computer (PC) dan handset sehingga

menghasilkan gadget yang mewah, di mana terdapat pesan teks, kamera,

pemutar musik, video, game, akses email, televisi digital, search engine,

pengelola informasi pribadi, fitur global positioning system (GPS), jasa telepon

internet dan bahkan terdapat telepon yang juga berfungsi sebagai kartu kredit

(Williams & Sawyer, 2011).

2.1.2 Sejarah Singkat Smartphone

Telepon pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell.

Percobaan telepon pertama yang berhasil melakukan panggilan dilakukan pada

tahun 1878. Seiring berlangsungnya waktu Motorola membuat ponsel untuk

umum pertama kali pada tahun 1980. Ponsel tersebut jauh berbeda dengan

ponsel saat ini, berat ponsel tersebut lebih dari dua pound. IBM dan BellSouth

adalah perusahaan yang pertama kali mengembangkan smartphone pada tahun

1993. Smartphone pertama yang dikeluarkan oleh IBM memiliki layar sentuh

yang mampu mengakses email dan mengirim fax (Sarwar & Soomoro, 2013).

6
Menurut Gartner, penjualan smartphone menunjukkan pertumbuhan

yang kuat pada tahun 2012 dimana 154 juta unit smartphone yang terjual kepada

pengguna akir pada agustus 2012, dengan Apple dan Samsung sebagai sebagai

kontributor terbanyak dalam penjualan ini. Hal yang mempengaruhi jumlah

penggunaan smartphone adalah fungsi yang dapat membantu pengguna dalam

kehidupan sehari-hari terutama bagi orang-orang bisnis dan mahasiswa (Suki,

2013).

Smartphone diprogram untuk dapat melakukan kemampuan canggih

dan fitur yang membantu individu dalam pekerjaan sehari-hari dan kehidupan

pribadi penggunanya (Suki, 2013). Sistem operasi mobile paling universal yang

digunakan oleh smartphone modern termasuk Apple iOS, Google Android,

Microsoft Windows Phone, Nokia Symbian, RIM dan BlackBerry OS (Jacob &

Isaac, 2008).

2.2 Adiksi

2.2.1 Definisi Adiksi

Bagi masyarakat secara umum kecanduan melibatkan konsumsi obat

atau zat tertentu. Namun, saat ini ada pemahaman yang berkembang yang

memandang sejumlah perilaku lain yang berpotensi adiktif. Istilah adiksi dulu

hanya terbatas pada obat-obatan atau zat, tetapi kini juga diterapkan untuk

perjudian, internet, gaming, penggunaan ponsel, dan kecanduan perilaku lainnya

(Kim, dalam Kwon dkk, 2013).

7
Addiction menurut kamus oxford online adalah fakta atau kondisi yang

kecanduan zat atau kegiatan tertentu. Orang yang bisa berhenti minum obat,

alkohol atau yang lainnya. Kecanduak teknologi adalah perilaku kecanduan

non-kimia yang melibatkan interaksi manusia dan mesin. Berupa pasif misalnya

televise atau aktif misalnya game computer dan biasanya mendorong dan

memperkuat ciri yang dapat berkontribusi dengan kecenderungan kecanduan.

Kategori kecanduan teknologi tidak eksklusif dan berisi kegiatan adiktif yang

bias ditempatkan di bawah kecanduan lainnya (Griffiths, 1995).

Kecanduan biasanya ditangani oleh departemen neuropsikiatri.

Kecanduan merupakan fenomena yang memanifestasikan toleransi, gejala

penarikan, dan ketergantungan, disertai masalah sosial (O’brien, 2010).

Kecanduan dianggap oleh WHO sebagai ketergantungan, seperti terus menerus

menggunakan sesuatu untuk kepentingan, kenyamanan, atau stimulasi, yang

sering menyebabkan keinginan ketika hal tersebut tidak ada (Davey, 2014).

2.2.2 Aspek-Aspek Adiksi

Berdasarkan kwon, dkk (2013) terdapat enam faktor yang berpengaruh

terhadap adiksi smartphone. Antara lain :

a. Daily-life disturbance : dapat diartikan sebagai dampak-dampak negatif yang

timbul akibat penggunaan smartphone dan hal ini dirasakan langsung oleh

pengguna smartphone tersebut.

8
b. Positive anticipation : digambarkan sebagai perasaan gembira saat

menggunakan smartphone, bahkan merasa kosong saat tidak

menggunakannya.

c. Withdrawl : tidak sabaran saat tidak menggunakan smartphone, dan perasaan

kesal ketika diganggu saat menggunakan smartphone.

d. Cyberspace-oriented relationship : utamanya menyangkut pertanyaan

tentang hubungan seseorang yang diperoleh melalui teknologi telepon.

e. Overuse : mengacu pada penggunaan smartphone yang tidak terkontrol.

f. Tolerance : berusaha untuk mengontrol penggunaan smartphone tetapi selalu

gagal melakukannya.

2.3 Adiksi Smartphone

Adiksi Smartphone adalah perilaku keterikatan atau kecanduan

terhadap smartphone yang memungkinkan menjadi masalah sosial, seperti

halnya menarik diri dan kesulitan dalam performa aktivitas sehari-hari atau

sebagai gangguan kontrol impuls terhadap diri seseorang (Kwon, dkk, 2013).

Menurut Chiu (2014), adiksi smartphone adalah salah satu kecanduan yang

memiliki resiko lebih ringan dari pada kecanduan alcohol ataupun kecanduan

obat-obatan. Perilaku dapat dikatakan sebagai perilaku kecanduan apabila

seseorang tidak dapat mengontrol keinginanya dan menyebabkan dampak

negatif pada diri individu yang bersangkutan (Yuwanto, 2013).

Sebuah penelitian telah dilakukan oleh Severin Haug dkk (2015)

mengenai penggunaan smartphone dan adiksi smartphone di kalangan remaja di

9
Swiss. Penelitian ini melibatkan 1.519 orang dengan rentang usia lima belas

tahun hingga 21 tahun ke atas. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa 256

(16,9%) diantaranya mengalami adiksi smartphone. Pengukuran adiksi

smartphone dalam penelitian ini menggunakan Smartphone Addiction Scale

Short Vertion (SAS-SV).

2.4 Pengaruh Adiksi Smartphone


Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat menyebabkan masalah

kesehatan fisik seperti penglihatan kabur dan nyeri pada pergelangan tangan atau

leher (Kwon dkk, 2013). Selain itu juga, penggunaan smartphone secara

berlebihan dapat menyebabkan gangguan mental dan perilaku. Hal ini juga bisa

menyebabkan masalah perilaku maladaptif, mengganggu sekolah atau pekerjaan,

mengurangi interaksi sosial pada kehidupan nyata, dan dapat menyebabkan

gangguan hubungan atau interaksi kedepannya (Kuss & Griffiths, 2011). Dalam

sebuah penelitian yang dilakukan terhadap pengguna smartphone, telah

ditemukan bahwa kegelisahan, kecemasan, dan depresi lebih tinggi pada

kelompok pengguna smartphone yang berlebihan dibanding kelompok pengguna

smartphone yang normal (Hwang, Yoo & Cho, 2012). Studi yang ada mengenai

hubungan antara penggunaan media elektronik dan tidur kebanyakan berfokus

pada remaja. Hal ini telah di laporkan bahwa masalah penggunaan internet

memiliki hubungan dengan masalah tidur, termasuk insomnia secara subjektif

dan kualitas tidur yang buruk (Lam dalam Kadir, 2015).

Penelitian yang dilakukan oleh Kadir dkk (2015) meneliti tentang

hubungan antara penggunaan smartphone yang berlebihan dengan kualitas tidur,


10
depresi, dan kecemasan pada mahasiswa. Penelitian ini melibatkan 319

mahasiswa. Dari semua peserta, 78% (248 mahasiswa) diantaranya adalah

pengguna smartphone dan 22% (71 Mahasiswa) bukan pengguna smartphone.

Mahasiswa dalam penelitian ini juga dibagi ke dalam tiga kelompok yang

berbeda. Kelompok pertama, yaitu sebanyak 71 Mahasiswa masuk dalam

kelompok bukan pengguna smartphone. Kelompok kedua sebanyak 121

mahasiswa masuk ke dalam kelompok pengguna smartphone rendah. Kelompok

Ketiga sebanyak 127 mahasiswa masuk ke dalam kelompok pengguna

smartphone tinggi. Depresi, kecemasan, dan disfungsi siang hari yang

merupakan komponen dari skor Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) lebih

tinggi pada kelompok pengguna smartphone yang tinggi dibanding kelompok

pengguna smartphone yang rendah (Kadir D dkk, 2015).

Secara signifikan terdapat korelasi positf antara skor Smartphone

Addiction Scale (SAS) dan tingkat depresi, tingkat kecemasan, kualitas tidur

secara subjektif, gangguan tidur, disfungsi siang hari, dan Pittsburgh Sleep

Quality Index (PSQI) global score. Kelompok pengguna smartphone tinggi

menunjukkan tingkat depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengguna

smartphone rendah berdasarkan Beck Depression Inventory (BDI) cut-off score.

Analisis secara regresi mengindikasikan bahwa tingkat depresi yang tinggi pada

penggunaan smartphone dan kualitas tidur yang buruk dapat menimbulkan

depresi/kecemasan. Oleh karena itu, depresi dan kecemasan adalah mediator

antara penggunaan smartphone yang berlebihan dan kualitas tidur yang buruk.

Lebih dari itu, depresi yang tinggi, tingkat kecemasan yang tinggi, perempuan,
11
dan umur yang masih muda adalah prediktor independen dari penggunaan

smartphone yang berlebihan (Kadir D dkk, 2015).

12
BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Jenis Kelamin

Umur

Mahasiswa Angkatan
Fakultas
Kedokteran
Unhas Angk. Program Studi

Tempat Tinggal

Tilikan

Penggunaan Smartphone

Adiksi Smartphone

Skema 3.1 variabel dependen dan variabel independen

13
Keterangan:

= Variabel Dependen

= Variabel Independen

3.2 Definisi Operasional

1. Jenis kelamin

Definisi : Perbedaan jenis seksual yang ditentukan secara biologis dan

anatomis.

Alat Ukur : Kuesioner.

Cara Ukur : Responden mengisi kuesioner yang dibagikan.

Hasil Ukur : Berupa data kategorik yaitu:

1. Laki-laki

2. Perempuan

2. Umur

Definisi : Lamanya penderita hidup, sejak dilahirkan sampai sekarang

yang dinyatakan dalam satuan tahun. Umur dalam penelitian ini

adalah umur yang tercatat dalam kuesioner yang diisi oleh

responden.
14
Alat Ukur : Kuesioner.

Cara Ukur : Responden mengisi kuesioner yang dibagikan .

Hasil Ukur : Berupa data kategorik yaitu:

1. <17 tahun 4. 19 Tahun

2. 17 tahun 5. 20 Tahun

3. 18 tahun 6. >20 Tahun

3. Angkatan

Definisi : Tahun awal seseorang diterima atau diangkat menjadi

mahasiswa.

Alat Ukur : Kuesioner.

Cara Ukur : Responden mengisi kuesioner yang dibagikan.

Hasil Ukur : Berupa data kategorik yaitu:

1. 2015

2. 2016

4. Program studi

Definisi : bagian dari suatu fakultas yang bertanggung jawab untuk

mengelola dan mengembangkan suatu bidang studi yang diikuti

oleh masing-masing responden.

Alat Ukur : Kuesioner.

Cara Ukur : Responden mengisi kuesioner yang dibagikan.


15
Hasil Ukur : 1. Pendidikan dokter

2. Fisioterapi

3. Psikologi

4. Pendidikan dokter hewan

5. Tempat Tinggal

Definisi : Tempat responden menetap selama di Makassar dan mengikuti

pendidikan di Fakultas Kedokteran Unhas.

Alat Ukur : Kuesioner.

Cara Ukur : Responden memilih pilihan jawaban yang sesuai dengan

responden.

Hasil Ukur : 1. Rumah bersama orangtua

2. Rumah bersama keluarga atau kerabat

3. Kontrakan atau Kos

6. Tilikan

Definisi : kesadaran dan pemahaman seseorang tentang kondisi yang

dialaminya. Dalam penelitian ini kesadaran responden terhadap

adiksi smartphone.

Alat Ukur : Kuesioner.

Cara Ukur : Responden memilih pilihan jawaban yang sesuai dengan

responden.
16
Hasil Ukur : 1. Setuju

2. Ragu-ragu

3. Tidak setuju

7. Penggunaan Smartphone

Definisi : pemakaian smartphone dalam kehidupan sehari-hari mencakup

lama penggunaan, frekuensi penggunaan, penggunaan smartphone

di pagi hari dan tujuan penggunaan.

Alat Ukur : Kuesioner.

Cara Ukur : Responden memilih pilihan jawaban yang sesuai dengan

responden terhadap penggunaan smartphone.

Hasil Ukur : pilihan jawaban sesuai dengan isi kuesioner.

8. Adiksi Smartphone

Definisi : perilaku keterikatan atau kecanduan terhadap smartphone yang

memungkinkan menjadi masalah sosial, seperti halnya menarik

diri dan kesulitan dalam performa aktivitas sehari-hari atau

sebagai gangguan kontrol impuls terhadap diri seseorang.

Alat Ukur : Smartphone Addiction Scale Short Version.

Cara Ukur : Responden mengisi kuesioner sesuai dengan pernyataan sikap

yang dipilih.

17
Hasil Ukur : Berupa jumlah angka nominal yang kemudian diinterpretasikan

oleh peneliti sebagai berikut :

Laki-laki

1. < 31 = Negatif Adiksi Smartphone

2. ≥ 31 = Positif Adiksi Smartphone

Perempuan

1. < 33 = Negatif Adiksi Smartphone

2. ≥ 33 = Positif Adiksi Smartphone

18
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif ini dilakukan terhadap sekumpulan objek biasanya cukup

banyak, dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk mengetahui

penggunaan dan adiksi smartphone di kalangan mahasiswa fakultas kedokteran

universitas hasanuddin angkatan 2015 dan 2016. Pendekatan yang digunakan

pada desain penelitian ini adalah Cross Sectional dimana pengambilan data

dilakukan hanya sekali saja pada setiap responden.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin kota Makassar.

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember

2017.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi Penelitian

19
Populasi pada penelitian ini adalah semua mahasiswa(i) angkatan 2015

dan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yang masih

terdaftar saat penelitian dilakukan. Populasi mahasiswa fakultas

kedokteran di pilih karena berdasarkan survei langsung di lapangan

populasi tersebut menggunakan smartphone secara aktif baik untuk

kebutuhan komunikasi, hiburan, dan akademik.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah bagian dari populasi yang akan diteliti

yakni mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan

2017.

a. Besar sampel

Besar sampel diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin yang

kemudian besar sampel ini dianggap telah mewakili seluruh populasi.

Maka dari itu, ditetapkanlah batas toleransi kesalahan sebesar 5%

sehingga sampel dapat semakin akurat dalam menggambarkan populasi.

Rumus besar sampel adalah sebagai berikut :

N
n
1  N (d ) 2

Keterangan:

n = Besar sampel

N = Besar populasi

20
d = Batas toleransi kesalahan

(Notoatmodjo S, 2003)

b. Teknik pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling,

yaitu sampel diambil dari populasi secara acak sebanyak yang

dibutuhkan. Sehingga setiap populasi memiliki kesempatan yang sama

untuk dipilih menjadi sampel.

4.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer yang

diperoleh dari pengisian kuesioner yang dibuat oleh peneliti. Kuesioner

responden yang dipilih sebagai sampel, dikumpul dan dilakukan pencatatan

tabulasi sesuai dengan variabel yang akan diteliti.

4.5 Pengolahan dan Penyajian Data

4.5.1 Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan komputer dan

kemudian dianalisa menggunakan program SPSS secara statistik deskriptif,

yaitu dalam bentuk tabulasi berisi frekuensi dan persentase dari

masing-masing variabel yang diteliti.

21
4.5.2 Penyajian Data

Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi

proporsi yang disertai dengan penjelasan yang disusun dan dikelompokkan

sesuai dengan tujuan penelitian.

4.6 Etika Penelitian

1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin sebagai permohonan izin untuk

melakukan penelitian.

2. Menjaga kerahasiaan identitas pribadi pasien yang terdapat pada data

kuesioner, sehingga diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas

penelitian yang dilakukan.

3. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak

yang terkait sesuai dengan manfaat penelitian yang telah disebutkan

sebelumnya.

22
BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Uji reliabilitas

Tabel 5.1 uji reliabilitas Smartphone Addiction Scale Short Version (SAS-SV)
( n = 321 )
Alpha if
Corrected
Pernyataan Mean Item SD item
Item
deleted
1 Karena penggunaan smartphone saya sulit
melakukan pekerjaan sesuai dengan jadwal 4.27 1.35 0.46 0.77
yang sudah saya tentukan sebelumnya
Saya merasa sulit berkonsentrasi saat di kelas,
2
mengerjakan tugas, atau bekerja disebabkan 3.87 1.32 0.43 0.78
oleh penggunaan smartphone
Saya merasakan nyeri pada pergelangan
3
tangan atau leher bagian belakang saat 3.27 1.27 0.36 0.79
menggunakan smartphone
Saya tidak sanggup apabila saya diharuskan
4 4.47 1.24 0.39 0.78
untuk tidak memiliki smartphone
Saya merasa tidak sabaran dan gelisah saat
5 3.77 1.26 0.57 0.76
saya tidak memegang smartphone milik saya
Saya berfikir tentang smartphone saya bahkan
6 3.31 1.24 0.54 0.76
saat saya tidak menggunakannya
Saya tidak akan pernah berhenti
7
menggunakan smartphone meskipun saya
tahu bahwa kehidupan sehari-hari saya sudah 3.83 1.15 0.49 0.77
sangat terpengaruh oleh smartphone
Saya memeriksa smartphone saya secara
8
berkala sehingga saya tidak akan melewatkan 3.84 1.19 0.45 0.78
percakapan orang lain di social media
Saya selalu menggunakan smartphone lebih
9 4.6 1.04 0.41 0.78
lama dari waktu yang saya rencanakan
Orang-orang di sekitar saya memberitahu
10
saya bahwa saya menggunakan smartphone 2.97 1.29 0.53 0.77
secara berlebihan
Sumber : olah data menggunakan SPSS

23
Dari tabel 5.1 kita dapat melihat nilai rata-rata (Mean) untuk setiap item. Nilai

corrected item – total correlation berkisar antara 0.36 sampai 0.57. berdasarkan hasil

analisis menggunakan cronbach’s alpha melalui SPSS diperoleh nilai alpha 0.793.

Setelah dibandingkan dengan nilai tabel signifikansi diperoleh hasil nilai

alpha>0.632. jadi dapat dikatakan bahwa kuesioner tersebut reliable atau terpercaya

sebagai alat pengumpul data.

5.2 Hasil Penelitian

Proses pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan dengan

menggunakan instrument kuesioner yang telah diisi oleh responden tanpa dibawa

pulang ke rumah. Hasil yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa sehingga dapat

disimpulkan hasil penelitian dalam paparan di bawah ini.

5.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2015 dan 2016, yaitu

sebanyak 321 orang. Dari keseluruhan responden yang ada, diperoleh gambaran

mengenai karakteristik responden meliputi jenis kelamin, umur, angkatan, program

studi, tempat tinggal, tilikan terhadap adiksi smartphone, penggunaan smartphone,

dan adiksi smartphone. Data lengkap mengenai karakteristik responden tersebut

dapat dilihat pada tabel-tabel yang ada di bawah ini.

24
5.2.1.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin


Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)
Laki-laki 102 31.8 %

Perempuan 219 68.2 %

Total 321 100 %

Sumber : data primer

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

berjenis kelamin perempuan sebanyak 219 responden (68,2%) dan laki-laki sebanyak

102 responden (31.8%)

5.2.1.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur


Umur Frekuensi (n) Persentase (%)
17 tahun 4 1.2 %

18 tahun 51 15.9 %

19 tahun 137 42.7 %

20 tahun 115 35.8 %

21 tahun 13 4.0 %

22 tahun 1 0.3 %

Total 321 100.0

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa umur responden dengan

frekuensi terbanyak yaitu 19 tahun sebanyak 137 responden (42.7%), 20 tahun

sebanyak 115 responden (35.8%), 18 tahun sebanyak 51 responden (15.9%), 21

25
tahun sebanyak 13 responden (4.0%), 17 tahun sebanyak 4 responden (1.2%), dan 22

tahun sebanyak 1 responden (0.3%).

5.2.1.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan angkatan

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan angkatan


Angkatan Frekuensi (n) Persentase (%)

2015 146 45.5 %


2016 175 54.5 %

Total 321 100.0 %

Sumber : data primer

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

berasal dari angkatan 2016 sebanyak 175 responden (54,5%), kemudian angkatan

2015 sebanyak 146 responden (45.5%).

5.2.1.4 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan program studi

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan program studi


Program studi Frekuensi (n) Persentase (%)

Pend. Dokter 205 63.9 %

Fisioterapi 42 13.1 %

Psikologi 51 15.9 %

Pend. Dokter Hewan 23 7.2 %

Total 321 100 %


Sumber : data primer

26
Berdasarkan tabel diatas responden dominan berasal dari program studi

pendidikan dokter sebanyak 205 responden (63.9%), dari fisioterapi sebanyak 42

responden (13.1%), dari program studi psikologi sebanyak 51 responden (15.9%),

dan terakhir dari program studi pendidikan dokter hewan sebanyak 23 responden

(7.2%)

5.2.1.5 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal


Tempat Tinggal Frekuensi (n) Persentase (%)
Bersama
123 38.3 %
Orangtua
Bersama
54 16.8 %
kerabat keluarga
Tinggal sendiri
144 44.9 %
(kos atau kontrak)
Total 321 100 %
Sumber : data primer

Berdasarkan tabel diatas kebanyakan responden tinggal sendiri (kost atau

kontrak) yakni sebanyak 144 responden (44.9%), bersama orang tua sebanyak 123

responden (38.3%), dan tinggal bersama kerabat keluarga sebanyak 54 responden

(16.8%).

5.2.1.6 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tilikan

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tilikan


Tilikan adiksi
Frekuensi (n) Persentase (%)
smartphone
Ya 155 48.3 %

Ragu-ragu 132 41.1 %

Tidak 34 10.6 %

27
Total 321 100.0 %
Sumber : data primer

Berdasarkan tabel diatas sebanyak 155 responden (48.3%) menganggap dirinya

mengalami adiksi smartphone, 132 responden (41.1 %) ragu-ragu, dan sisanya

sebanyak 34 responden (10.6%) menganggap dirinya tidak mengalami adiksi

smartphone.

5.2.1.7 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan penggunaan

smartphone

Tabel 5.8 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan penggunaan smartphone


Penggunaan Smartphone Frekuensi (n) Persentase (%)

Durasi penggunaan perhari

11-60 menit 19 5,9%

1-3 jam 33 10.3%

3-5 jam 66 20.6%

5-6 jam 70 21.8%

>6 jam 133 41.4%

Frekuensi penggunaan perhari

<5 kali/hari 12 3.7%

6-10 kali/hari 76 23.7%

11-20 kali/hari 86 26.8%

21-50 kali/hari 103 32.1%

51-100 kali/hari 30 9.3%

>100 kali/hari 14 4.4%

28
jarak waktu bangun pagi dan
menggunakan smartphone

<6 menit 134 41.7%

6-30 menit 142 44.2%

31-60 menit 31 9.7%

>60 menit 14 4.4%

Tujuan Penggunaan

Internet Browsing 63 19.6%

Sosial Media 226 70.4%

Telepon 4 1.2%

Gaming, dll 28 8.7%

Total 321 100%

Sumber: data primer

Berdasarkan tabel diatas, para responden kebanyakan menggunakan

smartphonenya selama lebih dari enam jam perharinya yakni sebanyak 133

responden (41.4%). Untuk frekuensi penggunaan smartphone yang terbanyak adalah

21-50 kali setiap hari sebanyak 103 responden (32.1%). Jarak waktu bangun pagi dan

menggunakan smartphone frekuensi terbanyak terdapat pada 6-30 menit setelah

bangun pagi yakni sebanyak 142 respoonden (44.2%). Tujuan penggunaan

smartphone yang paling sering dilakukan oleh responden adalah social media

sebanyak 226 responden (70.4%).

29
5.2.1.8 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan adiksi

smartphone (SAS-SV)

Penilaian adiksi smartphone dibuat berdasarkan Smartphone Addiction Scale

Short Version (SAS-SV) yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan penilaian skala likert

satu sampai enam. Dikatakan positif (+) apabila hasil penjumlahan ≥31 poin untuk

laki-laki dan ≥33 poin untuk perempuan. Negatif (-) apabila jumlah hasilnya <31

poin untuk laki-laki dan <33 untuk perempuan.

Tabel 5.9 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan adiksi


smartphone (SAS-SV)
Adiksi Smartphone Frekuensi (n) Persentase (%)

Ya 261 81.3%

Tidak 60 18.7%

Total 321 100%

Sumber: data primer

Berdasarkan tabel diatas, hasil penelitian menunjukkan jumlah angka yang

cukup besar untuk responden yang mengalami adiksi smartphone yakni sebanyak

261 responden atau 81.3% dari populasi. Jumlah responden yang tidak mengalami

adiksi smartphone sebanyak 60 orang (18.7%)

30
5.3 Hasil Analisa Data

5.3.1 Tabel silang karakteristik responden dengan adiksi smartphone

a. Distribusi responden adiksi smartphone berdasarkan umur

Tabel 5.10 Distribusi responden adiksi smartphone berdasarkan umur


Adiksi
Total
Umur Ya Tidak
N % N % N %
17 tahun 2 50% 2 50% 4 100%
18 tahun 39 76.5% 12 23.5% 51 100%
19 tahun 112 81.8% 25 18.2% 137 100%
20 tahun 95 82.6% 20 17.4% 115 100%
21 tahun 12 92.3% 1 7.7% 13 100%
22 tahun 1 100% 0 0% 1 100%
Total 261 81.3% 60 18.7% 321 100%
Sumber : Data Primer

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa usia yang mengalami adiksi smartphone

terbanyak adalah pada usia 19 tahun yakni sebanyak 112 responden dengan proporsi

81.8% dari seluruh responden yang berusia sama. Kemudian usia 20 tahun sebanyak

95 responden, usia 18 tahun 39 responden, usi 21 tahun 12 responden, usia 17 tahun

2 responden, dan usia 22 tahun 1 responden.

31
b. Distribusi responden adiksi smartphone berdasarkan angkatan

Tabel 5.11 Distribusi responden adiksi smartphone berdasarkan angkatan


Adiksi
Total
Angkatan Ya Tidak
N % N % N %
2015 125 85.6% 21 14.4% 146 100%

2016 136 77.7% 39 22.3% 175 100%

Total 261 81.3% 60 18.7% 321 100%


Sumber : Data Primer

Pada tabel telah dipaparkan dan dapat kita lihat jumlah responden yang

mengalami adiksi paling banyak berada pada kelompok angkatan 2016 yakni

sebanyak 136 responden (77,7% dari kelompok yang sama). Pada angkatan 2015

jumlah yang mengalami adiksi smartphone sebanyak 125 responden (85.6% dari

kelompok angkatan 2015).

c. Distribusi responden adiksi smartphone berdasarkan Program studi

Tabel 5.12 Distribusi responden adiksi smartphone berdasarkan program studi


Adiksi
Total
Program studi Ya Tidak
N % N % N %
Pend. Dokter 184 89.8% 21 10.2% 205 100%
Fisioterapi 31 73.8% 11 26.2% 42 100%
Psikologi 28 54.9% 23 45.1% 51 100%
Pend. Dokter Hewan 18 78.3% 5 21.7% 23 100%
Total 261 81.3% 60 18.7% 321 100%
Sumber : Data Primer

Pada pengelompokan responden berdasarkan program studi masing-masing

terlihat bahwa kebanyakan responden merupakan mahasiswa program studi

32
pendidikan dokter sebanyak 205 responden yang 89.8% diantaranya mengalami

adiksi smartphone.

d. Distribusi responden adiksi smartphone berdasarkan Tilikan

Tabel 5.13 Distribusi responden adiksi smartphone berdasarkan Tilikan


Adiksi
Total
Tilikan Ya Tidak
N % N % N %
Ya 131 84.5% 24 15.5% 155 100%
Ragu-ragu 109 82.6% 23 17.4% 132 100%
Tidak 21 61.8% 13 38.2% 34 100%
Total 261 81.3% 60 18.7% 321 100%
Sumber : Data Primer

Jumlah responden yang merasa bahwa dirinya mengalami adiski smartphone

yakni sebanyak 155 responden, dan 131 diantaranya nyatanya memang mengalami

adiksi smartphone. Yang menjawab ragu-ragu dan mengalami adiksi smaertphone

sebanyak 109 responden, dan yang menjawab tidak namun mengalami adiksi

sebanyak 21 responden.

5.3.2 Hubungan antara karakteristik responden (Jenis Kelamin dan Tempat

Tinggal) dengan adiksi smartphone

Tabel 5.14 distribusi responden menurut jenis kelamin dan adiksi smartphone
Adiksi smartphone
ya tidak Total
OR
Jenis kelamin P Value
(IK 95%)
N % N % N %

Laki-laki 94 92.2% 8 7.8% 102 100%

Perempuan 167 76.3% 52 23.7% 219 100% 0.001 3.66(1.67-8.03)

Jumlah 261 81.3% 60 18.7% 321 100%

33
Sumber : data primer

Berdasarkan tabel 5.14 dapat diketahui jumlah laki-laki yang mengalami adiksi

smartphone sebanyak 94 orang (92.2%) dan perempuan yang mengalami adiksi

smartphone sebanyak 167 orang (76.3%). Hasil analisa statistik menggunakan uji

korelasi chi-square diperoleh hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan

adiksi smartphone (p < 0,05). Didapatkan pula nilai OR sebesar 3.66 dengan indeks

kepercayaan 1.67 sampai 8.03.

Tabel 5.15 distribusi responden menurut tempat tinggal dan adiksi smartphone
Adiksi smartphone
Tempat Total OR
Ya Tidak P Value
tinggal (IK 95%)
N % N % N %

Bersama
99 80.5% 24 19.5% 123 100% Pembanding
orangtua

Bersama
42 77.8% 12 22.2% 54 100% 0.834 1.18(0.54-2.57)
kerabat

Tinggal
120 83.3% 24 16.7% 144 100% 0.657 0.82(0.44-1.54)
sendiri

Total 261 81.3% 60 18.7% 321 100%

Sumber: data primer

Pada tabel 5.15 terdapat kecenderungan jumlah responden yang tinggal sendiri

lebih banyak mengalami adiksi smartphone, yaitu 120 orang (83.3%), sedangkan

responden yang tinggal bersama orang tua yang mengalami adiksi smartphone

berjumlah 99 orang (80.5%). Serta responden yang mengalami adiksi smartphone

dan tinggal bersama kerabat berjumlah 42 orang (77.8%). Berdasarkan hasil analisis

34
menggunakan regresi logistik tidak diperoleh hubungan yang bermakna antara

tempat tinggal dengan adiksi smartphone (p > 0,05).

5.3.3 Hubungan antara penggunaan smartphone dengan adiksi smartphone

Pada penelitian ini, dalam lembar angket penelitian terdapat empat

pertanyaan mengenai penggunaan smartphone dan sepuluh pertanyaan berdasar

SAS-SV yang digunakan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami adiksi

smartphone atau tidak. Data lengkap distribusi hasil angket responden pada variabel

penggunaan dan adiksi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.16 distribusi adiksi smartphone berdasarkan penggunaannya


Adiksi smartphone
Jumlah sampel
berdasarkan SAS-SV
(n=321)
Ya (n=261) Tidak (n=60)

Durasi penggunaan perhari

11-60 menit 19 (100%) 11 (57.9%) 8 (42.1%)

1-3 jam 33 (100%) 25 (75.8%) 8 (24.2%)

3-5 jam 66 (100%) 52 (78.8%) 14 (21.2%)

5-6 jam 70 (100%) 57 (81.4%) 13 (18.6%)

>6 jam 133 (100%) 116 (87.2%) 17 (12.8%)

Frekuensi penggunaan perhari

<5 kali/hari 12 (100%) 9 (75%) 3 (25%)

6-10 kali/hari 76 (100%) 61 (80.3%) 15 (19.7%)

11-20 kali/hari 86 (100%) 70 (81.4%) 16 (18.6%)

21-50 kali/hari 103 (100%) 85 (82.5%) 18 (17.5%)

35
51-100 kali/hari 30 (100%) 23 (76.7%) 7 (23.3%)

>100 kali/hari 14 (100%) 13 (92.9%) 1 (7.1%)

jarak waktu bangun pagi dan


menggunakan smartphone

<6 menit 134 (100%) 115 (85.8%) 19 (14.2%)

6-30 menit 142 (100%) 115 (81%) 27 (19%)

31-60 menit 31 (100%) 22 (71%) 9 (29%)

>60 menit 14 (100%) 9 (64.3%) 5 (35.7%)

Tujuan Penggunaan

Internet Browsing 63 (19.6%) 46 (17.6%) 17 (28.3%)

Sosial Media 226 (70.4%) 187 (71.6%) 39 (65.0%)

Telepon 4 (1.2%) 3 (1.1%) 1 (1.7%)

Gaming, dll 28 (8.7%) 25 (9.6%) 3 (5.0%)

Sumber: data primer

36
Tabel 5.17 hasil analisa hubungan antara penggunaan smartphone dan adiksi smartphone
Smartphone addiction

Penggunaan smartphone Ya vs. Tidak

Nilai p OR(IK 95%)

Durasi penggunaan perhari

11-60 menit Pembanding

1-3 jam 0.302 0.44(0.13-1.47)

3-5 jam 0.08 0.37(0.12-1.11)

5-6 jam 0.06 0.31(0.1-0.93)

>6 jam 0.004 0.2(0.71-0.57)

Frekuensi penggunaan perhari

<5 kali/hari Pembanding

6-10 kali/hari 0.7 0.74(0.18-3.06)

11-20 kali/hari 0.697 0.67(0.17-2.82)

21-50 kali/hari 0.457 0.63(0.16-2.58)

51-100 kali/hari 1.00 0.91(0.19-4.33)

>100 kali/hari 0.306 0.23(0.21-2.59)

jarak waktu bangun pagi dan menggunakan


smartphone

<6 menit Pembanding

6-30 menit 0.36 1.42(0.75-2.7)

31-60 menit 0.085 2.48(0.99-6.18)

>60 menit 0.053 3.36(1.02-11.12)

Sumber: data primer

37
Pada tabel 5.16 dijabarkan tabel silang hasil distribusi penggunaan smartphone

dan adiksi smartphone. frekuensi duarsi penggunaan perhari terbanyak adalah lebih

dari enam jam berjumlah 133 orang, dengan distribusi mengalamai adiksi

smartphone sebanyak 116 orang dan tidak mengalami adiksi smartphone sebanyak

17 orang. Frekuensi penggunaan perhari terbanyak adalah dua puluh satu sampai

lima puluh kali perhari berjumlah 103 orang, dengan distribusi mengalamai adiksi

smartphone sebanyak 85 orang dan tidak mengalami adiksi smartphone sebanyak 18

orang. Frekuensi jarak waktu bangun pagi dan menggunakan smartphone terbanyak

adalah enam sampai tiga puluh menit setelah bangun berjumlah 142 orang, dengan

distribusi mengalamai adiksi smartphone sebanyak 115 orang dan tidak mengalami

adiksi smartphone sebanyak 27 orang. frekuensi tujuan penggunaan smartphone

terbanyak adalah untuk social media berjumlah 226 orang, dengan distribusi

mengalamai adiksi smartphone sebanyak 187 orang dan tidak mengalami adiksi

smartphone sebanyak 39 orang.

Pada tabel 5.17 menjabarkan hasil analisa variabel penggunaan smartphone dan

adiksi smartphone. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan satu variabel yang menjadi

prediktor terhadap adiksi smartphone yaitu durasi penggunaan. Durasi penggunaan

perhari (pembanding: 11-60 menit perhari ; >6 jam perhari: OR = 0.2, p = 0.004).

38
BAB VI

PEMBAHASAN

Penelitian ini menguji indikator penggunaan smartphone dan kecanduan

smartphone dalam sampel mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

angkatan 2015 dan 2016. Penelitian ini mengungkapkan beberapa temuan utama: (1)

versi bahasa Indonesia dari smartphone addiction scale-short version (SAS-SV)

mungkin menyediakan instrumen yang tepat untuk menilai adiksi smartphone pada

mahasiswa; (2) durasi pemakaian smartphone yang lebih lama memiliki hubungan

yang signifikan dengan adiksi smartphone; (3) Adiksi smartphone lebih banyak

terjadi pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki; dan (4) adiksi smartphone

lebih banyak terjadi pada mahasiswa yang tinggal sendiri daripada bersama keluarga

dan orangtua.

Hasil analisa yang pertama adalah mengenai validitas dan reliabilitas

SAS-SV yang telah diterjemahkan dan digunakan dalam penelitian kali ini. Pada

hasil penelitian ini diperoleh nilai alpha sebesar 0.793 yang menunjukkan bahwa

pertanyaan yang terkandung dalam SAS-SV yang telah diterjemahkan ke Bahasa

Indonesia dapat digunakan sebagai alat pengumpul data pada sampel penelitian kali

ini. Kuesioner tersebut sebelumnya juga pernah digunakan dan diuji dalam penelitian

yang dilaksanakan oleh Severin Haug dkk (2015) dan memenuhi uji reliabilitas dan

uji validitas. Yang berbeda antara kuesioner yang sebelumnya dan yang digunakan

hanya bahasa yang digunakan. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini

39
merupakan terjemahan dari yang digunakan oleh Severin Haug dkk (2015) pada

penelitian mereka.

Konten dalam smartphone Addiction Scale – Short Version (SAS-SV) ini

meliputi sepuluh pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mewakili faktor-faktor

yang menjadi penentu seseorang dikatakan mengalami adiksi smartphone. Yang

pertama adalah Daily-life disturbance yang diwakili oleh pertanyaan nomor 1, 2, dan

3. Dapat dipahami bahwa di zaman modern saat ini smartphone sudah menjadi

bagian penting dalam hidup bagi setiap penggunanya. Orang-orang yang

menggunakan smartphone kemungkinan dapat mengalami gangguan dalam

berkonsentrasi akibat selalu terpikir mengenai smartphonenya saat dia tidak

menggunakannya. Nyeri pada pergelangan tangan, tengkuk, mata, kepala dan

sebagainya juga bias terjadi akibat dari posisi yang konstan saat menggunakan

smartphone. Yang kedua adalah withdrawl yang diwakili oleh pertanyaan nomor 4, 5,

6, dan 7. Withdrawl meliputi rasa tidak sabar dan resah saat tidak menggunakan

smartphone. Kadang apabila sudah mencapai jangka waktu tertentu pengguna

smartphone akan berpikir mengenai smartphonenya bahkan saat dia tidak

menggunakannya, dan apabila seseorang mengganggunya saat konsentrasinya tinggi

menggunakan smartphone maka orang tersebut akan merasa kesal. Yang selanjutnya

terkandung dalam SAS-SV adalah Cyberspace-oriented relationship yang diwakili

oleh pertanyaan nomor 8. Pengguna smartphone yang mengalami adiksi akan merasa

bahwa hubungannya dengan orang-orang melalui smartphone dalam hal ini

menggunakan aplikasi sosial media jauh lebih bermakna dibanding dengan hubungan

didunia nyata sehingga mendorong penggunanya untuk lebih aktif di dunia maya
40
dibanding dunia nyata. Overuse pada kuesioner tersebut diwakili oleh pertanyaan

nomor 9. Overuse mengarah pada penggunaan smartphone seseorang yang tidak

terkendali. Misalnya lebih memilih mencari jawaban akan suatu hal melalui

browsing di smartphone dibanding bertanya pada orang disekitarnya, begitu

pengguna smartphone tersebut berhenti menggunakan smartphone seketika itu pula

dia ingin kembali menggunakan smartphonenya walau hanya sekedar membukanya.

Dan faktor yang terakhir adalah tolerance yang diwakili oleh nomor 10. Tolerance

adalah kesadaran seseorang bahwa dirinya menggunakan smartphone secara

berlebihan dan dia kemudian ingin menghentikannya namun usahanya tersebut selalu

gagal (Kwon dkk, 2013).

Dalam penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara jenis kelamin dan tingkat kejadian adiksi smartphone (92.2% dari jumlah

laki-laki ; 76.3% dari jumlah perempuan ; p <0.05). Penelitian memaparkan bahwa

laki-laki lebih berisiko mengalami adiksi smartphone sebanyak 3.66 kali dibanding

dengan perempuan. Hasil berbeda didapatkan oleh Chen dkk (2017) dimana tidak

terdapat perbedaan adiksi smartphone antara laki-laki dan perempuan (p > 0.05).

Chen dkk (2017) mengemukakan bahwa terdapat perbedaan penggunaan

smartphone antara laki-laki dan perempuan. Mahasiswa laki-laki lebih banyak

menggunakan smartphonenya untuk bermain games, menonton video, dan

mendengarkan musik sedangkan mahasiswa perempuan lebih banyak menggunakan

smartphonenya untuk komunikasi secara umum (telephone dan sms) dan melalui

layanan sosial media. Bagi perempuan ponsel adalah sarana untuk melakukan kontak

sosial sedangkan untuk laki-laki perlu ditinjau lebih luas lagi dan tidak hanya
41
terbatas pada penggunaan sebagai media komunikasi tapi juga sebagai media

hiburan.

Pada penelitian kali ini diketahui bahwa laki-laki lebih berisiko mengalami

adiksi smartphone. Dilihat dari pola penggunaannya mahasiswa lebih dominan

menggunakan smartphone untuk sosial media dibandingkan dengan fungsi yang

lainnya. Namun apabila kita tinjau dari masing-masing tujuan penggunaan dapat

diketahui bahwa pada penggunaan sosial media lebih banyak perempuan sedangkan

pada tujuan penggunaan hiburan (gaming, dll) lebih banyak laki-laki. Semakin

banyaknya tujuan penggunaan smartphone maka semakin sering seseorang

berinteraksi dengan smartphonenya kemudian dapat berdampak terhadap terjadinya

adiksi smartphone. Pandangan peneliti pada hal ini yaitu adiksi smartphone dan jenis

kelamin masih memerlukan penelitian lebih lanjut sehingga dapat diketahui

perbedaan yang jelas antara pengguna smartphone laki-laki dan perempuan.

Pada penelitian ini dimasukkan variabel tempat tinggal sebagai hal yang ingin

diketahui apakah tempat tinggal memiliki pengaruh terhadap kejadian adiksi

smartphone. Berdasarkan hasil analisa data sebelumnya didapatkan hasil dengan

kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan antara adiksi smartphone pada

mahasiswa fakultas kedokteran universitas hasanuddin dengan tempat tinggalnya.

Penelitian sebelumnya yang hampir serupa dilakukan oleh Kwon dkk (2013) meneliti

perbedaan antara adiksi smartphone pada mahasiswa yang masih memiliki kedua

orangtua dan yang tidak. Penelitian tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara

keluarga dalam hal ini kehadiran orangtua terhadap adiksi smartphone.

42
Dalam hal ini dapat kita lihat bahwa sangat kurangnya pengaruh tempat

tinggal dan lingkungan keluarga terhadap adiksi smartphone. Dalam kehidupan

sehari-hari tidak bisa diabaikan bahwa peran orang-orang disekitar bisa

mempengaruhi seorang individu, termasuk penggunaan gadget di zaman sekarang ini.

Seseorang yang memiliki smartphone akan cenderung menggunakannya apabila

mereka tidak berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Berdasarkan hal

tersebut mahasiswa yang tinggal sendiri kemungkinan memiliki kecenderungan

untuk berinteraksi dengan smartphone lebih sering dibanding mereka yang tinggal

bersama orang lain. Penelitian yang lebih lanjut sangat diperlukan terkait hal ini

karena masih kurangnya penelitian yang membahas lingkungan keluarga sebagai

faktor seseorang mengalami adiksi smartphone.

Faktor-faktor yang kemungkinan besar berpengaruh pada terjadinya adiksi

smartphone adalah penggunaan smartphone itu sendiri. Apabila kita berbicara

mengenai kebiasaan yang dapat menyebabkan kecanduan tentunya kita akan berpikir

mengenai seberapa lama dan seberapa sering seseorang tersebut berinteraksi dengan

hal tersebut serta keinginan seseorang untuk menggunakannya. pada penelitian ini

ada tiga faktor yang ingin diketahui apakah memiliki hubungan dengan adiksi

smartphone.

Faktor yang pertama adalah durasi penggunaan smartphone dalam sehari.

Dalam penelitan ini menunjukkan hubungan antara durasi penggunaan dengan

kejadian seseorang mengalami adiksi smartphone (p < 0.05) dimana semakin lama

seseorang menggunakan smartphone maka semakin besar pula kemungkinan

seseorang akan mengalami adiksi smartphone. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
43
yang dilakukan oleh Haug dkk (2015) yang meneliti adiksi smartphone pada remaja

di Swiss.

Pada era teknologi yang berkembang pesat saat ini smartphone menjadi

kebutuhan masyarakat luas. Banyaknya fitur yang dapat membantu kegiatan

sehari-hari dan sebagai media hiburan menjadi hal yang membuat seseorang selalu

ingin menggunakan smartphone. Saat seseorang menggunakan smartphone dan

keinginannya terpenuhi melalui hal tersebut maka kemauan untuk menggunakannya

kembali semakin besar.

Untuk memahami mengenai adiksi, perlu dipahami dulu istilah system

reward pada manusia. Pada umumnya manusia akan cenderung mengulang sebuah

kegiatan atau hal yang menyenangkan. hal ini disebut dengan istilah reinforcement

positive. Pada konsep penggunaan smartphone terjadi reinforcement positive dimana

pengguna smartphone merasa senang saat kebutuhannya dapat terpenuhi melalui

penggunaa smartphone misalnya berinteraksi dengan seseorang melalui sosial media,

bermain games, atau sekedar menyaksikan video dan mendengarkan musik.

Faktor kedua yang dinilai dari penggunaan smartphone adalah frekuensi

penggunaan smartphone dalam satu hari. Pada penelitian dipaparkan hasil bahwa

tidak terdapat hubungan antara frekuensi penggunaan perhari dan adiksi smartphone.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Haug dkk (2015) memaparkan hasil yang

hampir sama dimana frekuensi penggunaan tidak memiliki hubungan yang signifikan

dengan adiksi smartphone dibandingkan dengan faktor yang lain. Meskipun pada

umumnya durasi dan frekuensi berbanding lurus dalam hal perhitungan angka tetapi

44
pada penelitian ini meskipun durasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap

adiksi smartphone, tetapi pada frekuensi menyatakan hal sebaliknya. Pada

pemaparan pada bab hasil telah kita lihat bahwa masing-masing frekuensi memiliki

jumlah persentase yang hampir sama. Selain itu, pada urutan frekuensi juga tidak

terlihat bahwa semakin besar frekuensi semakin banyak yang mengalami adiksi.

Faktor yang terakhir adalah jarak waktu antara bangun di pagi hari dan

menggunakan smartphone pertama kali di pagi hari. Faktor ini diharapkan dapat

menggambarkan seberapa terikatnya seseorang dengan smartphonenya. Pada

penelitian tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara adiksi smartphone

dengan jarak waktu antara bangun di pagi hari dan menggunakan smartphone

pertama kali di pagi hari (p > 0.05). Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil yang

dipaparkan pada penelitian Haug dkk (2015). Pada penelitian Haug dkk (2015) faktor

ini memiliki hubungan yang signifikan terhadap adiksi smartphone.

Faktor waktu yang dibutuhkan seseorang hingga dia menggunakan

smartphone pertama kali dipagi hari dapat menggambarkan seberapa terikatnya

seseorang terhadap smartphone. Meskipun tidak terdapat hubungan yang signifikan

berdasarkan p value, namun pada odd ratio dapat dilihat bahwa semakin pendek jarak

waktu antara seseorang bangun pagi dan menggunakan smartphone dipagi hari

semakin besar risiko seseorang mengalami adiksi smartphone.

Salah satu keterbatasan utama pada penelitian bahwa penelitian ini

menggunakan kuesioner untuk menilai faktor-faktor yang mempengaruhi adiksi,

sehingga ada kemungkinan terjadinya bias akibat waktu dalam mengingat secara

45
tepat mengenai kebiasaan responden terhadap penggunaan smartphone. Penelitian ini

memiliki beberapa keterbatasan termasuk (1) penelitian ini hanya terbatas untuk

mengukur populasi pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas hasanuddin

angkatan 2015 dan 2016; (2) skor cut-off yang digunakan untuk versi bahasa

Indonesia dari SAS-SV didasarkan pada versi skala Korea, dan dilakukan pada

sampel remaja dari Korea; (3) hanya sejumlah kecil karakteristik terkait penggunaan

smartphone dan kesehatan dan bahan yang dinilai; dan (4) indikator penggunaan

smartphone dinilai melalui penilaian diri sendiri, bukan berdasarkan data objektif.

46
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan adiksi

smartphone pada mahasiswa Angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin, dimana proporsi terbanyak adalah perempuan.

2. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tempat tinggal dengan adiksi

smartphone pada mahasiswa Angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin, dimana mahasiswa tinggal sendirian cenderung

mengalami adiksi smartphone.

3. Terdapat hubungan yang bermakna antara durasi penggunaan perhari dengan

adiksi smartphone pada mahasiswa Angkatan 2015 dan 2016 Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin, dimana mahasiswa yang menggunakan

smartphone >6 jam memiliki proporsi terbanyak.

4. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi penggunaan dengan

adiksi smartphone pada mahasiswa Angkatan 2015 dan 2016 Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin, dimana mahasiswa yang menggunakan

21-50 kali perhari memiliki proporsi terbanyak.

5. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jarak waktu bangun pagi dan

menggunakan smartphone dengan adiksi smartphone pada mahasiswa Angkatan

2015 dan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, dimana mahasiswa

47
yang menggunakan smartphone 6-30 menit setelah bangun di pagi hari memiliki

proporsi terbanyak.

6. Tujuan penggunaan smartphone pada mahasiswa Angkatan 2015 dan 2016

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin lebih dominan pada fungsi sosial

media.

7.2 Saran

1. Bagi Mahasiswa

Mengubah pola penggunaan smartphone yang berlebihan, cukup

menggunakan smartphone seperlunya sesuai kebutuhan pokoknya yakni

untuk kebutuhan komunikasi dan informasi seperlunya. Pola yang paling

utama untuk diubah yakni durasi penggunaan smartphone.

2. Bagi instansi kesehatan

Perlunya dipertimbangkan bahwa teknologi saat ini berkembang dengan

pesat dan pengguaannya dapat berdampak pada kesehatan seperti pada mata,

pendengaran, pola tidur, dan sebagainya sehingga diperlukan pencegahan

untuk hal tersebut yang bias diawali dengan pengkajian dampak lalu

dilanjutkan dengan penyuluhan.

3. Peneliti selanjutnya

a. Memaparkan lebih banyak lagi faktor yang berhubungan dengan adiksi

smartphone seperti, tingkat pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, dan

sebagainya

48
b. Mepertimbangkan desain penelitian lainnya guna mempererat hubungan

sebab akibat yang mungkin terjadi, misalnya dengan menggunakan

desain penelitian case control.

49
DAFTAR PUSTAKA

Beifeng Chen, Fei Liu, Shushu Ding, Xia Ying, Lele Wang, & Yufeng Wen. 2017.

Gender differences in factors associated with smartphone addiction: a

cross-sectional study among medical college students. BMC Psychiatry

Chiu Shao-I, 2014. The relationship between life stress and smartphone addiction on

Taiwanese university student: A meditation model of learning self efcacy and

social efcacy. Computers in Human Behavior ,34, (2014) 49-57.

Davey, S., & Davey, A. 2015. Assessment of Smartphone Addiction in Indian

Adolescents: A Mixed Method Study by Systematic-review and Meta-analysis

Approach. International Journal of Preventive Medicine, 1(1).

Gary BS, Thomas JC, & Misty EV, 2007. Discovering Computers : Fundamentals,

3rd. (Terjemahan). Jakarta: Salemba Infotek

Griffiths, Mark. 1995. Technological addictions. Clincal pshycology forum.

University of plymouth

Hwang KH, Yoo YS, & Cho OH, 2012. Smartphone overuse and upper extremity

pain, anxiety, depression, and interpersonal relationships among college

students. The Journal of the Korea Contents Association, 12(10), 365–375.

Indonesia raksasa teknologi digital asia. [diakses 2017 Agustus 30] tersedia dari

http://www.kominfo.go.id

50
Jacob, S. M. & Isaac, B. (2008). The Mobile Devices and Its mobile Learning.

Proceedings of the International Multiconference of Engineers and Computer

Scientists. Vol.1. IMESC 2008, 19-21 March, 2008, Hongkong.

Jung, Wonjin., Yim, H.R. (2014). The Effects Cognitive Functions of Smartphone

Users on their Behavioural Intention. Advanced Science an Technologi Letters.

Vol.63 (NGCIT 2014), pp 183-186.

Kadir D, Mehmet A, dan Abdullah A, 2015. Relationship of Smartphone Use

Severity with Sleep Quality, Depression, and Anxiety in University Students.

Journal of Behavioral Addiction 4(2) : 85-92

Khalaf, simonn. (April 22, 2014). The Rise of the Mobile Addict.

http://www.flurry.com/blog/flurry-insights/rise-mobile addict#.VTRaKiHtmkr

Kowalski, Kathiann. (2014). Watch out : cell phones can be addictive. United States :

Society for Science & the public

Kuss DJ & Griffiths MD, 2011. Online social networking and addiction—a review of

the psychological literature. International Journal of Environmental Research

and Public Health, 8(9), 3528–3552.

Kwon M, Kim DJ, Cho H, & Yang S, 2013. Development and Validation of a

Smartpone Addiction Scale (SAS). Jurnal akses terbuka secara online [diakses,

2017 Agustus 30] tersedia dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov

51
Kwon M, Kim DJ, Cho H, & Yang S, 2013. The Smartphone Addiction Scale:

Development and Validation of a Short Version for Adolescents. Jurnal akses

terbuka secara online [diakses, 2017 Desember 27] tersedia dari

https://www.ncbi.nlm.nih.gov

Lee, Heyoung, et al, 2014. The SAMS : Smartphone Addiction Management System

and verification. Journal of Medical System, New York.

Lim F, 2008. Filsafat Teknologi. Yogyakarta: Kanisius

Novianto A, 2012. Informasi Teknologi terkini di Penghujung tahun. Penelitian,

Universitas Gunadarma, Jakarta.

Novida N, 2010. Mencermati Ulang Perkembangan Media Komunikasi. Dalam

Muslimin, M. & Kusumastuti, F. (eds). Teknologi Industri Media dan

Perubahan Sosial. Yogyakarta: Litera Buku.

O'Brien, C. (2011). Addiction and dependence in DSM‐V. Addiction, 106(5), 866

867.

Rani B, Singh U, Maheshwari R, 2011. Cellphone radiation and health : an outlook.

Bulletin of Environment, Pharmacology & Life Sciences.

Sarwar, Muhammad & soomro, T. R. 2013. Impact of Smartphone’s on Society.

European Journal of Scientific Research, vol. 92 no 2, pp.216-226

52
Severin Haug, Raquel PC, Min K, Andreas F, Tobias K, & Micahel PS, 2015.

Smartphone use and smartphone addiction among young people in Switzerland.

Journal of Behavioral Addiction, 2015. 299-307.

Suki, N. M. (2013). Dependency on smartphone: An analysis of structural equation

modeling. Jurnal Teknologi 62(1): 49-55.

Terry, A., Szabo, A., & Griffiths, M. (2004). The exercise addiction inventory: A

new brief screening tool. Addiction Research and Theory, 12(5), 489-499.

Williams B. K. & Sawyer S.C. 2011. Using Information Technology: A Practical

Introduction to Computer & Communications (6th Edition). New york:

McGraw-Hill

Yuwanto L, 2013. Pengembangan Alat Ukur Blackberry Addict. Jurnal Proceeding

PESSAT. Bandung, 8-9 Oktober 2013.Vol. 05 Oktober 2013.ISSM:1858-2559.

53
LAMPIRAN 1: Kuesioner Penelitian

LEMBAR INFORMED CONSENT

Assalamualaykum warahmatullah wabarakatuh

Saya, Lukman, mahasiswa semester VII Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin. Saat ini saya sedang melakukan penelitian yang bejudul “Penggunaan

dan Adiksi Smartphone di Kalangan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin Angkatan 2015 dan 2016”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

tingkat penggunaan dan adiksi smartphone di kalangan mahasiswa fakultas

kedokteran universitas hasanuddin angktan 2015 dan 2016.

Saya mengharapkan partisipasi dan kerja sama dari mahasiswa(i) Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin untuk memberikan jawaban yang

sebenar-benarnya dalam penelitian ini. Jawaban yang para mahasiswa berikan hanya

akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak akan disalahgunakan untuk

maksud lain. Partisipasi mahasiswa bersifat bebas dan tanpa paksaan. Mahasiswa

berhak untuk menolak berpartisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun

54
Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang

penelitian, saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama :

NIM :

Alamat :

No. HP :

Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi subjek penelitian dengan suka rela

dan tanpa paksaan.

Makassar, 31 September 2017

Responden Peneliti

(Nama Lengkap/Panjang) (Lukman)

55
I. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan*

Umur : . . . . . . . Tahun

Angkatan :

Program studi : Pendikan Dokter / Fisiopterapi / Psikologi / Pendidikan

Dokter Hewan*

Tempat Tinggal : Bersama Orangtua / Bersama Keluarga atau kerabat /

Kontrak atau Kos*

Apakah anda merasa diri anda mengalami adiksi smartphone?

a. Ya b. Ragu-ragu c. Tidak

II. Penggunaan Smartphone

Pilih salah satu jawaban dari setiap pertanyaan yang sesuai menggambarkan diri
anda

1. Berapa lama durasi anda menggunakan smartphone dalam sehari?


a. Kurang dari 10 menit
b. 11-60 menit
c. 1-3 jam
d. 3-5 jam
e. 5-6 jam
f. Lebih dari 6 jam

2. Berapa kali anda menggunakan smartphone dalam satu hari?


a. Kurang dari 5 kali/hari
b. 6-10 kali/hari
c. 11-20 kali/hari
d. 21-50 kali/hari
e. 51-100 kali/hari
f. Lebih dari 100 kali/hari

56
3. Berapa lama jarak waktu antara anda bangun di pagi hari dan menggunakan
smartphone pertama kali di pagi hari?
a. 5 menit
b. 6-30 menit
c. 31-60 menit
d. Setelah lebih dari 60 menit

4. Apa aktivitas yang paling sering anda lakukan dalam menggunakan


smartphone?
a. Internet Browsing
b. Sosial Media
c. Telepon
d. Gaming, dll

III. Efek Smartphone


Berilah tanda centang ( √ ) pada pilihan pernyataan dibawah sesuai dengan diri anda

No Pernyataan SS S AS KS TS STS

Karena penggunaan smartphone saya sulit


1 melakukan pekerjaan sesuai dengan jadwal
yang sudah saya tentukan sebelumnya
Saya merasa sulit berkonsentrasi saat di
2 kelas, mengerjakan tugas, atau bekerja
disebabkan oleh penggunaan smartphone
Saya merasakan nyeri pada pergelangan
3 tangan atau leher bagian belakang saat
menggunakan smartphone
Saya tidak sanggup apabila saya
4 diharuskan untuk tidak memiliki
smartphone
Saya merasa tidak sabaran dan gelisah saat
5 saya tidak memegang smartphone milik
saya
Saya berfikir tentang smartphone saya
6
bahkan saat saya tidak menggunakannya
Saya tidak akan pernah berhenti
menggunakan smartphone meskipun saya
7
tahu bahwa kehidupan sehari-hari saya
sudah sangat terpengaruh oleh smartphone
Saya memeriksa smartphone saya secara
8
berkala sehingga saya tidak akan
57
melewatkan percakapan orang lain di social
media
Saya selalu menggunakan smartphone
9 lebih lama dari waktu yang saya
rencanakan
Orang-orang di sekitar saya memberitahu
10 saya bahwa saya menggunakan smartphone
secara berlebihan

Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
AS : Agak Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju

58
Lampiran 2 : Olah Data SPSS

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.793 10

Item-Total Statistics

Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

X1 33.9346 43.580 .465 .775


X2 34.3302 44.397 .428 .779
X3 34.9283 45.854 .359 .787
X4 33.7321 45.447 .397 .783
X5 34.4268 42.714 .568 .762
X6 34.8879 43.206 .544 .765
X7 34.3614 44.675 .498 .771
X8 34.3520 45.091 .446 .777
X9 33.5919 46.817 .405 .781
X10 35.2212 42.917 .534 .766

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X1 4.2617 1.34631 321


X2 3.8660 1.31961 321
X3 3.2679 1.27348 321
X4 4.4642 1.24479 321
X5 3.7695 1.26113 321
X6 3.3084 1.24558 321
X7 3.8349 1.15142 321
X8 3.8442 1.19401 321
X9 4.6044 1.04096 321
X10 2.9751 1.29639 321

59
Angkatan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2015 146 45.5 45.5 45.5

2016 175 54.5 54.5 100.0

Total 321 100.0 100.0

Program studi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pend. Dokter 205 63.9 63.9 63.9

Fisioterapi 42 13.1 13.1 76.9

Psikologi 51 15.9 15.9 92.8

Pend. Dokter Hewan 23 7.2 7.2 100.0

Total 321 100.0 100.0

Tempat Tinggal

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Rumah orangtua 123 38.3 38.3 38.3

rumah keluarga 54 16.8 16.8 55.1


Kos atau Kontrak 144 44.9 44.9 100.0

Total 321 100.0 100.0

Tilikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 155 48.3 48.3 48.3

Ragu-ragu 132 41.1 41.1 89.4

Tidak 34 10.6 10.6 100.0


Total 321 100.0 100.0

60
durasi penggunaan perhari

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 11-60 menit 19 5.9 5.9 5.9

1-3 jam 33 10.3 10.3 16.2

3-5 jam 66 20.6 20.6 36.8

5-6 jam 70 21.8 21.8 58.6

>6 jam 133 41.4 41.4 100.0

Total 321 100.0 100.0

Frekuensi penggunaan perhari

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <5 kali/hari 12 3.7 3.7 3.7

6-10 kali/hari 76 23.7 23.7 27.4

11-20 kali/hari 86 26.8 26.8 54.2

21-50 kali/hari 103 32.1 32.1 86.3

51-100 kali/hari 30 9.3 9.3 95.6

>100 kali/hari 14 4.4 4.4 100.0

Total 321 100.0 100.0

jarak waktu bangun pagi dan menggunakan smartphone

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <6 menit 134 41.7 41.7 41.7

6-30 menit 142 44.2 44.2 86.0

31-60 menit 31 9.7 9.7 95.6

>60 menit 14 4.4 4.4 100.0

Total 321 100.0 100.0

61
tujuan penggunaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Internet Browsing 63 19.6 19.6 19.6

Sosial Media 226 70.4 70.4 90.0

Telepon 4 1.2 1.2 91.3

Gaming, dll 28 8.7 8.7 100.0

Total 321 100.0 100.0

Adiksi Smartphone

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 261 81.3 81.3 81.3

Tidak 60 18.7 18.7 100.0

Total 321 100.0 100.0

Umur * Adiksi Smartphone Crosstabulation

Adiksi Smartphone

Ya Tidak Total

Umur 17 tahun Count 2 2 4

% within Umur 50.0% 50.0% 100.0%

18 tahun Count 39 12 51

% within Umur 76.5% 23.5% 100.0%

19 Tahun Count 112 25 137

% within Umur 81.8% 18.2% 100.0%

20 tahun Count 95 20 115

% within Umur 82.6% 17.4% 100.0%

21 tahun Count 12 1 13

% within Umur 92.3% 7.7% 100.0%

22 tahun Count 1 0 1

% within Umur 100.0% .0% 100.0%


Total Count 261 60 321

62
Umur * Adiksi Smartphone Crosstabulation

Adiksi Smartphone

Ya Tidak Total

Umur 17 tahun Count 2 2 4

% within Umur 50.0% 50.0% 100.0%

18 tahun Count 39 12 51

% within Umur 76.5% 23.5% 100.0%

19 Tahun Count 112 25 137

% within Umur 81.8% 18.2% 100.0%

20 tahun Count 95 20 115

% within Umur 82.6% 17.4% 100.0%

21 tahun Count 12 1 13

% within Umur 92.3% 7.7% 100.0%

22 tahun Count 1 0 1

% within Umur 100.0% .0% 100.0%


Total Count 261 60 321

% within Umur 81.3% 18.7% 100.0%

Angkatan * Adiksi Smartphone Crosstabulation

Adiksi Smartphone

Ya Tidak Total

Angkatan 2015 Count 125 21 146

% within Angkatan 85.6% 14.4% 100.0%

2016 Count 136 39 175

% within Angkatan 77.7% 22.3% 100.0%


Total Count 261 60 321

% within Angkatan 81.3% 18.7% 100.0%

Program studi * Adiksi Smartphone Crosstabulation

Adiksi Smartphone

Ya Tidak Total

Program Pend. Dokter Count 184 21 205

63
studi % within Program 89.8% 10.2% 100.0%
studi

Fisioterapi Count 31 11 42

% within Program 73.8% 26.2% 100.0%


studi

Psikologi Count 28 23 51

% within Program 54.9% 45.1% 100.0%


studi

Pend. Dokter Hewan Count 18 5 23

% within Program 78.3% 21.7% 100.0%


studi
Total Count 261 60 321

% within Program 81.3% 18.7% 100.0%


studi

Tilikan * Adiksi Smartphone Crosstabulation

Adiksi Smartphone

Ya Tidak Total

Tilikan Ya Count 131 24 155

% within Tilikan 84.5% 15.5% 100.0%

Ragu-ragu Count 109 23 132

% within Tilikan 82.6% 17.4% 100.0%

Tidak Count 21 13 34
% within Tilikan 61.8% 38.2% 100.0%
Total Count 261 60 321

% within Tilikan 81.3% 18.7% 100.0%

Chi-Square Tests Laki-laki Vs Perempuan

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square 11.578a 1 .001


Continuity Correctionb 10.555 1 .001
Likelihood Ratio 13.106 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .000

64
Linear-by-Linear 11.541 1 .001
Association
N of Valid Cases 321

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.07.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate Laki-laki/Perempuan

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Jenis 3.659 1.667 8.030


Kelamin (Laki-laki /
Perempuan)
For cohort Adiksi 1.209 1.101 1.326
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi .330 .163 .669
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 321

Chi-Square Tests Adiksi & Tempat Tinggal (Orangtua Vs Keluarga)

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square .170a 1 .680


Continuity Correctionb .044 1 .834
Likelihood Ratio .168 1 .682
Fisher's Exact Test .689 .411
Linear-by-Linear .169 1 .681
Association
N of Valid Cases 177

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.98.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate Tempat Tinggal (Orangtua Vs Keluarga)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

65
Odds Ratio for Tempat 1.179 .540 2.574
Tinggal (Rumah orangtua /
rumah keluarga)
For cohort Adiksi 1.035 .876 1.223
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi .878 .475 1.624
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 177

Chi-Square Tests Adiksi * Tempat Tinggal (Orangtua Vs Kos/Kontrak)

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square .364a 1 .546


Continuity Correctionb .197 1 .657
Likelihood Ratio .363 1 .547
Fisher's Exact Test .632 .328
Linear-by-Linear .363 1 .547
Association
N of Valid Cases 267

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22.11.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate Tempat Tinggal (Orangtua Vs Kos/Kontrak)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper


Odds Ratio for Tempat .825 .441 1.542
Tinggal (Rumah orangtua /
Kos atau Kontrak)
For cohort Adiksi .966 .862 1.082
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi 1.171 .702 1.954
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 267

Chi-Square Tests adiksi * durasi (11-60 menit Vs 1-3 jam)

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

66
Pearson Chi-Square 1.806a 1 .179
Continuity Correctionb 1.065 1 .302
Likelihood Ratio 1.775 1 .183
Fisher's Exact Test .220 .151
Linear-by-Linear 1.771 1 .183
Association
N of Valid Cases 52

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.85.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate durasi (11-60 menit Vs 1-3 jam)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for durasi .440 .131 1.475


penggunaan perhari (11-60
menit / 1-3 jam)
For cohort Adiksi .764 .497 1.174
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi 1.737 .780 3.870
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 52

Chi-Square Tests adiksi * durasi (11-60 menit Vs 3-5 jam)

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 3.357a 1 .067
Continuity Correctionb 2.356 1 .125
Likelihood Ratio 3.134 1 .077
Fisher's Exact Test .080 .066
Linear-by-Linear 3.318 1 .069
Association
N of Valid Cases 85

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.92.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate durasi (11-60 menit Vs 3-5 jam)

Value 95% Confidence Interval

67
Lower Upper

Odds Ratio for durasi .370 .125 1.096


penggunaan perhari (11-60
menit / 3-5 jam)
For cohort Adiksi .735 .491 1.100
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi 1.985 .983 4.009
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 85

Chi-Square Tests adiksi * durasi (11-60 menit vs 5-6 jam)

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square 4.591a 1 .032


Continuity Correctionb 3.378 1 .066
Likelihood Ratio 4.198 1 .040
Fisher's Exact Test .063 .037
Linear-by-Linear 4.539 1 .033
Association
N of Valid Cases 89

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.48.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate durasi (11-60 menit vs 5-6 jam)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for durasi .314 .105 .935


penggunaan perhari (11-60
menit / 5-6 jam)
For cohort Adiksi .711 .477 1.060
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi 2.267 1.103 4.659
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 89

Chi-Square Tests adiksi * durasi (11-60 menit Vs >6 jam)

68
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square 10.402a 1 .001


Continuity Correctionb 8.378 1 .004
Likelihood Ratio 8.358 1 .004
Fisher's Exact Test .004 .004
Linear-by-Linear 10.334 1 .001
Association
N of Valid Cases 152

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.13.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate durasi (11-60 menit Vs >6 jam)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for durasi .202 .071 .572


penggunaan perhari (11-60
menit / >6 jam)
For cohort Adiksi .664 .450 .979
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi 3.294 1.653 6.563
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 152

Chi-Square Tests Adiksi * Frekuensi (<5 Kali/hari Vs 6-10 kali/hari)

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square .176a 1 .674


Continuity Correctionb .001 1 .972
Likelihood Ratio .169 1 .681
Fisher's Exact Test .704 .463
Linear-by-Linear .174 1 .676
Association
N of Valid Cases 88

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.45.
b. Computed only for a 2x2 table

69
Risk Estimate Frekuensi (<5 Kali/hari Vs 6-10 kali/hari)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Frekuensi .738 .178 3.063


penggunaan perhari (<5
kali/hari / 6-10 kali/hari)
For cohort Adiksi .934 .662 1.320
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi 1.267 .430 3.729
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 88

Chi-Square Tests adiksi * Frekuensi (<5 kali/hari Vs 11-20 kali/hari)

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square .276a 1 .600


Continuity Correctionb .018 1 .892
Likelihood Ratio .261 1 .610
Fisher's Exact Test .697 .422
Linear-by-Linear .273 1 .601
Association
N of Valid Cases 98

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.33.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate Frekuensi (<5 kali/hari / 11-20 kali/hari)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Frekuensi .686 .167 2.823


penggunaan perhari (<5
kali/hari / 11-20 kali/hari)
For cohort Adiksi .921 .655 1.297
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi 1.344 .459 3.937
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 98

70
Chi-Square Tests adiksi * frekuensi (<5 Kali/hari Vs 21-50 kali/hari)

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square .408a 1 .523


Continuity Correctionb .059 1 .807
Likelihood Ratio .379 1 .538
Fisher's Exact Test .457 .380
Linear-by-Linear .404 1 .525
Association
N of Valid Cases 115

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.19.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate frekuensi (<5 Kali/hari Vs 21-50 kali/hari)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Frekuensi .635 .156 2.582


penggunaan perhari (<5
kali/hari / 21-50 kali/hari)
For cohort Adiksi .909 .648 1.275
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi 1.431 .493 4.154
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 115

Chi-Square Tests adiksi * Frekuensi (<5 kali/hari Vs 51-100 kali/hari)

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square .013a 1 .909


b
Continuity Correction .000 1 1.000
Likelihood Ratio .013 1 .909
Fisher's Exact Test 1.000 .600
Linear-by-Linear .013 1 .910
Association
N of Valid Cases 42

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.86.
b. Computed only for a 2x2 table

71
Risk Estimate Frekuensi (<5 kali/hari Vs 51-100 kali/hari)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Frekuensi .913 .193 4.330


penggunaan perhari (<5
kali/hari / 51-100 kali/hari)
For cohort Adiksi .978 .668 1.433
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi 1.071 .331 3.470
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 42

Chi-Square Tests adiksi * frekuensi (<5 kali/hari Vs >100 kali/hari)

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square 1.583a 1 .208


Continuity Correctionb .508 1 .476
Likelihood Ratio 1.624 1 .203
Fisher's Exact Test .306 .239
Linear-by-Linear 1.522 1 .217
Association
N of Valid Cases 26

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.85.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate frekuensi (<5 kali/hari Vs >100 kali/hari)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Frekuensi .231 .021 2.589


penggunaan perhari (<5
kali/hari / >100 kali/hari)
For cohort Adiksi .808 .565 1.155
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi 3.500 .417 29.387
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 26

72
Chi-Square Tests adiksi * jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs 6-30 menit)

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square 1.160a 1 .281


Continuity Correctionb .838 1 .360
Likelihood Ratio 1.166 1 .280
Fisher's Exact Test .333 .180
Linear-by-Linear 1.156 1 .282
Association
N of Valid Cases 276

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22.33.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs 6-30 menit)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for jarak waktu 1.421 .748 2.699


bangun pagi dan
menggunakan smartphone
(<6 menit / 6-30 menit)
For cohort Adiksi 1.060 .954 1.177
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi .746 .436 1.276
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 276

Chi-Square Tests adiksi * jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs 31-60 menit)

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 3.942 1 .047
Continuity Correctionb 2.958 1 .085
Likelihood Ratio 3.534 1 .060
Fisher's Exact Test .062 .048
Linear-by-Linear 3.918 1 .048
Association
N of Valid Cases 165

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.26.
b. Computed only for a 2x2 table

73
Risk Estimate jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs 31-60 menit)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for jarak waktu 2.476 .992 6.182


bangun pagi dan
menggunakan smartphone
(<6 menit / 31-60 menit)
For cohort Adiksi 1.209 .956 1.530
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi .488 .245 .974
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 165

Chi-Square Tests Adiksi * jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs >60 menit)

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square 4.327a 1 .038


Continuity Correctionb 2.887 1 .089
Likelihood Ratio 3.551 1 .060
Fisher's Exact Test .053 .053
Linear-by-Linear 4.297 1 .038
Association
N of Valid Cases 148

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.27.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs >60 menit)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for jarak waktu 3.363 1.017 11.121


bangun pagi dan
menggunakan smartphone
(<6 menit / >60 menit)
For cohort Adiksi 1.335 .898 1.985
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi .397 .175 .899
Smartphone = Tidak

74
Risk Estimate jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs >60 menit)

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for jarak waktu 3.363 1.017 11.121


bangun pagi dan
menggunakan smartphone
(<6 menit / >60 menit)
For cohort Adiksi 1.335 .898 1.985
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi .397 .175 .899
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 148

75

Anda mungkin juga menyukai