2 PDF
2 PDF
OLEH:
Lukman
C111 14 308
PEMBIMBING:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
DEPARTEMEN KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Judul Skripsi :
Menyetujui,
Pembimbing
ii
PANITIA SIDANG UJIAN
Menyetujui,
Dr. dr. Berti Julian Nelwan, M.Kes, dr. Jerny Dase, Sp.F, S.H, M.Kes
Sp.PA, Sp.F, DFM
iii
ABSTRAK
Lukman
Hasil. Dengan jumlah sampel sebanyak 321 orang, diperoleh hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa jumlah responden yang mengalami adiksi smartphone sebanyak
261 orang (81.3%). Hasil kuesioner penggunaan smartphone menunjukkan
mahasiswa dominan mennggunakan smartphone lebih dari enam jam perhari (133
orang ; 41.4%) dengan frekuensi penggunaan terbanyak adalah 21-50 kali perhari
(103 orang ; 32.1%). Kebanyakan responden menggunakan smartphonenya 6-30
menit setelah bangun tidur (142 orang ; 44.2%). Tujuan penggunaan smartphone
yang paling dominan adalah untuk sosial media (226 orang ; 70.4%)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
Hasanuddin.
Keberhasilan penyusunan skripsi tidak lepas dari bimbingan, kerja sama, serta
bantuan dari berbagai pihak sehingga segala rintangan yang di hadapi selama
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan secara
1. dr. Muhammad Husni Cangara, Ph.D, Sp.PA, DFM selaku pembimbing yang
pengajar, dan seluruh karyawan yang telah memberikan bantuan dan bimbingan
kepada penulis mulai dari penyusunan proposal hingga skripsi ini dirampungkan.
v
3. Ketua angkatan 2015 dan 2016 dari program studi Pendidikan Dokter, Fisioterapi,
Pendidikan Dokter Hewan, dan Psikologi yang telah memberikan bantuan dalam
penelitian ini.
4. Kedua orangtua, bapak Lako Lawani dan ibu Norma, saudara, dan keluarga
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripisi ini yang tidak
Penulis menyadari bahwa apa yang telah dibuat ini masih sangat jauh dari kata
sempurna sehigga penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
kemajuan bersama. Harapan penulis pada skripsi ini hanya satu, semoga tulisan ini
Penulis
Lukman
vi
DAFTAR ISI
vii
4.6 Etika Penelitian .......................................................................................................................... 22
BAB V...................................................................................................................................................23
5.1 Uji reliabilitas ............................................................................................................................. 23
5.2 Hasil Penelitian .......................................................................................................................... 24
5.3 Hasil Analisa Data ...................................................................................................................... 31
BAB VI .................................................................................................................................................39
BAB VII ...............................................................................................................................................47
7.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 47
7.2 Saran........................................................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................50
LAMPIRAN .........................................................................................................................................54
viii
DAFTAR SKEMA
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Uji reliabilitas Smartphone Addiction Scale Short Version (SAS-SV)
Tabel 5.14 Distribusi responden menurut jenis kelamin dan adiksi smartphone
Tabel 5.15 Distribusi responden menurut tempat tinggal dan adiksi smartphone
Tabel 5.17 Hasil analisa hubungan antara penggunaan smartphone dan adiksi
smartphone
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
semakin cepat, tepat, akurat, kecil, dan murah. Ilmu pengetahuan dan teknologi
yang ada dikembangkan sedemikian rupa demi efektivitas dan efisiensi waktu.
Setiap hari bahkan setiap jam selalu ada informasi terbaru tentang
berbagai macam jenis telepon, dari jenis telepon kabel yang konvensional
sampai dengan jenis telepon nir kabel seperti Handy Talky (HT), telepon seluler,
dan personal digital assistant (PDA), yaitu ponsel generasi terbaru yang telah
bidang. Hidup manusia tidak dapat terlepas dari penggunaan teknologi, setiap
saat kita menggunakannya dan menjadi bagian hidup kita sehari-hari sehingga
2008).
1
Proses komunikasi saat ini didominasi menggunakan handphone yang
sebuah alat yang dapat berperan sebagai asisten pribadi. Alat tersebut dapat
maupun sebagai pengingat hal-hal yang harus dilakukan oleh para pengguna
yang ada saat ini menjadi perbedaan pada ponsel biasa, hal ini dikarenakan
diseluruh dunia yaitu lebih dari 4,3 miliar pengguna (Rani B, dkk, 2011). Dari
dan melalui sumber yang terpercaya. Proses akademis belajar mengajar melalui
penggunaan fasilitas media internet merupakan bagian tetap yang tidak dapat
ditinggalkan dalam kehidupan belajar mahasiswa. Oleh sebab itu, sarana media
2
internet saat ini telah dipermudah melalui proses penggunaannya, yaitu dengan
Sembilan jam per harinya. hal ini lebih lama dibanding waktu yang digunakan
adalah jenis kebiasaan yang tidak terkendali dan tidak sehat (Kowalski,2014).
adalah orang yang membuka aplikasi pada smartphone mereka sebanyak lebih
dari 60 kali dalam sehari. Dari 1,4 miliar pengguna smartphone yang diteliti, 176
juta orang di antaranya adalah pecandu smartphone. Angka tersebut juga naik
sampai 123 persen dibandingkan angka tahun 2013 hanya 79 juta orang dengan
usia 13-17 tahun (remaja) 25%, 18-24 tahun (mahasiswa) 49%, 25-34 (dewasa)
tahun kurang dari 42%, 35-54 tahun (usia tengah) 40%. Hal ini didukung oleh
mahasiswa dengan presentase 66.9 persen dan 33.1% di gunakan pada kalangan
dianggap suatu kebiasaan atau suatu paksaan untuk selalu melanjutkan perilaku
yang dilakukan bahkan ketika perilaku tersebut mengarah pada peristiwa negatif
dan memiliki konsekuensi tertentu, seperti kehilangan kontrol atas perilaku yang
dilakukannya.
3
1.2 Rumusan Masalah
4
1.4 Manfaat Penelitian
smartphone.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Smartphone
pemutar musik, video, game, akses email, televisi digital, search engine,
pengelola informasi pribadi, fitur global positioning system (GPS), jasa telepon
internet dan bahkan terdapat telepon yang juga berfungsi sebagai kartu kredit
umum pertama kali pada tahun 1980. Ponsel tersebut jauh berbeda dengan
ponsel saat ini, berat ponsel tersebut lebih dari dua pound. IBM dan BellSouth
1993. Smartphone pertama yang dikeluarkan oleh IBM memiliki layar sentuh
yang mampu mengakses email dan mengirim fax (Sarwar & Soomoro, 2013).
6
Menurut Gartner, penjualan smartphone menunjukkan pertumbuhan
yang kuat pada tahun 2012 dimana 154 juta unit smartphone yang terjual kepada
pengguna akir pada agustus 2012, dengan Apple dan Samsung sebagai sebagai
2013).
dan fitur yang membantu individu dalam pekerjaan sehari-hari dan kehidupan
pribadi penggunanya (Suki, 2013). Sistem operasi mobile paling universal yang
Microsoft Windows Phone, Nokia Symbian, RIM dan BlackBerry OS (Jacob &
Isaac, 2008).
2.2 Adiksi
atau zat tertentu. Namun, saat ini ada pemahaman yang berkembang yang
memandang sejumlah perilaku lain yang berpotensi adiktif. Istilah adiksi dulu
hanya terbatas pada obat-obatan atau zat, tetapi kini juga diterapkan untuk
7
Addiction menurut kamus oxford online adalah fakta atau kondisi yang
kecanduan zat atau kegiatan tertentu. Orang yang bisa berhenti minum obat,
non-kimia yang melibatkan interaksi manusia dan mesin. Berupa pasif misalnya
televise atau aktif misalnya game computer dan biasanya mendorong dan
Kategori kecanduan teknologi tidak eksklusif dan berisi kegiatan adiktif yang
sering menyebabkan keinginan ketika hal tersebut tidak ada (Davey, 2014).
timbul akibat penggunaan smartphone dan hal ini dirasakan langsung oleh
8
b. Positive anticipation : digambarkan sebagai perasaan gembira saat
menggunakannya.
gagal melakukannya.
halnya menarik diri dan kesulitan dalam performa aktivitas sehari-hari atau
sebagai gangguan kontrol impuls terhadap diri seseorang (Kwon, dkk, 2013).
Menurut Chiu (2014), adiksi smartphone adalah salah satu kecanduan yang
memiliki resiko lebih ringan dari pada kecanduan alcohol ataupun kecanduan
9
Swiss. Penelitian ini melibatkan 1.519 orang dengan rentang usia lima belas
tahun hingga 21 tahun ke atas. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa 256
kesehatan fisik seperti penglihatan kabur dan nyeri pada pergelangan tangan atau
leher (Kwon dkk, 2013). Selain itu juga, penggunaan smartphone secara
berlebihan dapat menyebabkan gangguan mental dan perilaku. Hal ini juga bisa
gangguan hubungan atau interaksi kedepannya (Kuss & Griffiths, 2011). Dalam
smartphone yang normal (Hwang, Yoo & Cho, 2012). Studi yang ada mengenai
pada remaja. Hal ini telah di laporkan bahwa masalah penggunaan internet
Mahasiswa dalam penelitian ini juga dibagi ke dalam tiga kelompok yang
merupakan komponen dari skor Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) lebih
Addiction Scale (SAS) dan tingkat depresi, tingkat kecemasan, kualitas tidur
secara subjektif, gangguan tidur, disfungsi siang hari, dan Pittsburgh Sleep
Analisis secara regresi mengindikasikan bahwa tingkat depresi yang tinggi pada
antara penggunaan smartphone yang berlebihan dan kualitas tidur yang buruk.
Lebih dari itu, depresi yang tinggi, tingkat kecemasan yang tinggi, perempuan,
11
dan umur yang masih muda adalah prediktor independen dari penggunaan
12
BAB III
KERANGKA KONSEP
Jenis Kelamin
Umur
Mahasiswa Angkatan
Fakultas
Kedokteran
Unhas Angk. Program Studi
Tempat Tinggal
Tilikan
Penggunaan Smartphone
Adiksi Smartphone
13
Keterangan:
= Variabel Dependen
= Variabel Independen
1. Jenis kelamin
anatomis.
1. Laki-laki
2. Perempuan
2. Umur
responden.
14
Alat Ukur : Kuesioner.
2. 17 tahun 5. 20 Tahun
3. Angkatan
mahasiswa.
1. 2015
2. 2016
4. Program studi
2. Fisioterapi
3. Psikologi
5. Tempat Tinggal
responden.
6. Tilikan
adiksi smartphone.
responden.
16
Hasil Ukur : 1. Setuju
2. Ragu-ragu
3. Tidak setuju
7. Penggunaan Smartphone
8. Adiksi Smartphone
yang dipilih.
17
Hasil Ukur : Berupa jumlah angka nominal yang kemudian diinterpretasikan
Laki-laki
Perempuan
18
BAB IV
METODE PENELITIAN
pada desain penelitian ini adalah Cross Sectional dimana pengambilan data
2017.
19
Populasi pada penelitian ini adalah semua mahasiswa(i) angkatan 2015
Sampel pada penelitian ini adalah bagian dari populasi yang akan diteliti
2017.
a. Besar sampel
N
n
1 N (d ) 2
Keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar populasi
20
d = Batas toleransi kesalahan
(Notoatmodjo S, 2003)
21
4.5.2 Penyajian Data
Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi
melakukan penelitian.
kuesioner, sehingga diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas
sebelumnya.
22
BAB V
HASIL PENELITIAN
Tabel 5.1 uji reliabilitas Smartphone Addiction Scale Short Version (SAS-SV)
( n = 321 )
Alpha if
Corrected
Pernyataan Mean Item SD item
Item
deleted
1 Karena penggunaan smartphone saya sulit
melakukan pekerjaan sesuai dengan jadwal 4.27 1.35 0.46 0.77
yang sudah saya tentukan sebelumnya
Saya merasa sulit berkonsentrasi saat di kelas,
2
mengerjakan tugas, atau bekerja disebabkan 3.87 1.32 0.43 0.78
oleh penggunaan smartphone
Saya merasakan nyeri pada pergelangan
3
tangan atau leher bagian belakang saat 3.27 1.27 0.36 0.79
menggunakan smartphone
Saya tidak sanggup apabila saya diharuskan
4 4.47 1.24 0.39 0.78
untuk tidak memiliki smartphone
Saya merasa tidak sabaran dan gelisah saat
5 3.77 1.26 0.57 0.76
saya tidak memegang smartphone milik saya
Saya berfikir tentang smartphone saya bahkan
6 3.31 1.24 0.54 0.76
saat saya tidak menggunakannya
Saya tidak akan pernah berhenti
7
menggunakan smartphone meskipun saya
tahu bahwa kehidupan sehari-hari saya sudah 3.83 1.15 0.49 0.77
sangat terpengaruh oleh smartphone
Saya memeriksa smartphone saya secara
8
berkala sehingga saya tidak akan melewatkan 3.84 1.19 0.45 0.78
percakapan orang lain di social media
Saya selalu menggunakan smartphone lebih
9 4.6 1.04 0.41 0.78
lama dari waktu yang saya rencanakan
Orang-orang di sekitar saya memberitahu
10
saya bahwa saya menggunakan smartphone 2.97 1.29 0.53 0.77
secara berlebihan
Sumber : olah data menggunakan SPSS
23
Dari tabel 5.1 kita dapat melihat nilai rata-rata (Mean) untuk setiap item. Nilai
corrected item – total correlation berkisar antara 0.36 sampai 0.57. berdasarkan hasil
analisis menggunakan cronbach’s alpha melalui SPSS diperoleh nilai alpha 0.793.
alpha>0.632. jadi dapat dikatakan bahwa kuesioner tersebut reliable atau terpercaya
menggunakan instrument kuesioner yang telah diisi oleh responden tanpa dibawa
pulang ke rumah. Hasil yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa sehingga dapat
sebanyak 321 orang. Dari keseluruhan responden yang ada, diperoleh gambaran
24
5.2.1.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
berjenis kelamin perempuan sebanyak 219 responden (68,2%) dan laki-laki sebanyak
18 tahun 51 15.9 %
21 tahun 13 4.0 %
22 tahun 1 0.3 %
25
tahun sebanyak 13 responden (4.0%), 17 tahun sebanyak 4 responden (1.2%), dan 22
berasal dari angkatan 2016 sebanyak 175 responden (54,5%), kemudian angkatan
Fisioterapi 42 13.1 %
Psikologi 51 15.9 %
26
Berdasarkan tabel diatas responden dominan berasal dari program studi
dan terakhir dari program studi pendidikan dokter hewan sebanyak 23 responden
(7.2%)
kontrak) yakni sebanyak 144 responden (44.9%), bersama orang tua sebanyak 123
(16.8%).
Tidak 34 10.6 %
27
Total 321 100.0 %
Sumber : data primer
smartphone.
smartphone
28
jarak waktu bangun pagi dan
menggunakan smartphone
Tujuan Penggunaan
Telepon 4 1.2%
smartphonenya selama lebih dari enam jam perharinya yakni sebanyak 133
21-50 kali setiap hari sebanyak 103 responden (32.1%). Jarak waktu bangun pagi dan
smartphone yang paling sering dilakukan oleh responden adalah social media
29
5.2.1.8 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan adiksi
smartphone (SAS-SV)
Short Version (SAS-SV) yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan penilaian skala likert
satu sampai enam. Dikatakan positif (+) apabila hasil penjumlahan ≥31 poin untuk
laki-laki dan ≥33 poin untuk perempuan. Negatif (-) apabila jumlah hasilnya <31
Ya 261 81.3%
Tidak 60 18.7%
cukup besar untuk responden yang mengalami adiksi smartphone yakni sebanyak
261 responden atau 81.3% dari populasi. Jumlah responden yang tidak mengalami
30
5.3 Hasil Analisa Data
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa usia yang mengalami adiksi smartphone
terbanyak adalah pada usia 19 tahun yakni sebanyak 112 responden dengan proporsi
81.8% dari seluruh responden yang berusia sama. Kemudian usia 20 tahun sebanyak
31
b. Distribusi responden adiksi smartphone berdasarkan angkatan
Pada tabel telah dipaparkan dan dapat kita lihat jumlah responden yang
mengalami adiksi paling banyak berada pada kelompok angkatan 2016 yakni
sebanyak 136 responden (77,7% dari kelompok yang sama). Pada angkatan 2015
jumlah yang mengalami adiksi smartphone sebanyak 125 responden (85.6% dari
32
pendidikan dokter sebanyak 205 responden yang 89.8% diantaranya mengalami
adiksi smartphone.
yakni sebanyak 155 responden, dan 131 diantaranya nyatanya memang mengalami
sebanyak 109 responden, dan yang menjawab tidak namun mengalami adiksi
sebanyak 21 responden.
Tabel 5.14 distribusi responden menurut jenis kelamin dan adiksi smartphone
Adiksi smartphone
ya tidak Total
OR
Jenis kelamin P Value
(IK 95%)
N % N % N %
33
Sumber : data primer
Berdasarkan tabel 5.14 dapat diketahui jumlah laki-laki yang mengalami adiksi
smartphone sebanyak 167 orang (76.3%). Hasil analisa statistik menggunakan uji
korelasi chi-square diperoleh hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan
adiksi smartphone (p < 0,05). Didapatkan pula nilai OR sebesar 3.66 dengan indeks
Tabel 5.15 distribusi responden menurut tempat tinggal dan adiksi smartphone
Adiksi smartphone
Tempat Total OR
Ya Tidak P Value
tinggal (IK 95%)
N % N % N %
Bersama
99 80.5% 24 19.5% 123 100% Pembanding
orangtua
Bersama
42 77.8% 12 22.2% 54 100% 0.834 1.18(0.54-2.57)
kerabat
Tinggal
120 83.3% 24 16.7% 144 100% 0.657 0.82(0.44-1.54)
sendiri
Pada tabel 5.15 terdapat kecenderungan jumlah responden yang tinggal sendiri
lebih banyak mengalami adiksi smartphone, yaitu 120 orang (83.3%), sedangkan
responden yang tinggal bersama orang tua yang mengalami adiksi smartphone
dan tinggal bersama kerabat berjumlah 42 orang (77.8%). Berdasarkan hasil analisis
34
menggunakan regresi logistik tidak diperoleh hubungan yang bermakna antara
smartphone atau tidak. Data lengkap distribusi hasil angket responden pada variabel
35
51-100 kali/hari 30 (100%) 23 (76.7%) 7 (23.3%)
Tujuan Penggunaan
36
Tabel 5.17 hasil analisa hubungan antara penggunaan smartphone dan adiksi smartphone
Smartphone addiction
37
Pada tabel 5.16 dijabarkan tabel silang hasil distribusi penggunaan smartphone
dan adiksi smartphone. frekuensi duarsi penggunaan perhari terbanyak adalah lebih
dari enam jam berjumlah 133 orang, dengan distribusi mengalamai adiksi
smartphone sebanyak 116 orang dan tidak mengalami adiksi smartphone sebanyak
17 orang. Frekuensi penggunaan perhari terbanyak adalah dua puluh satu sampai
lima puluh kali perhari berjumlah 103 orang, dengan distribusi mengalamai adiksi
orang. Frekuensi jarak waktu bangun pagi dan menggunakan smartphone terbanyak
adalah enam sampai tiga puluh menit setelah bangun berjumlah 142 orang, dengan
distribusi mengalamai adiksi smartphone sebanyak 115 orang dan tidak mengalami
terbanyak adalah untuk social media berjumlah 226 orang, dengan distribusi
mengalamai adiksi smartphone sebanyak 187 orang dan tidak mengalami adiksi
Pada tabel 5.17 menjabarkan hasil analisa variabel penggunaan smartphone dan
adiksi smartphone. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan satu variabel yang menjadi
perhari (pembanding: 11-60 menit perhari ; >6 jam perhari: OR = 0.2, p = 0.004).
38
BAB VI
PEMBAHASAN
angkatan 2015 dan 2016. Penelitian ini mengungkapkan beberapa temuan utama: (1)
mungkin menyediakan instrumen yang tepat untuk menilai adiksi smartphone pada
mahasiswa; (2) durasi pemakaian smartphone yang lebih lama memiliki hubungan
yang signifikan dengan adiksi smartphone; (3) Adiksi smartphone lebih banyak
terjadi pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki; dan (4) adiksi smartphone
lebih banyak terjadi pada mahasiswa yang tinggal sendiri daripada bersama keluarga
dan orangtua.
SAS-SV yang telah diterjemahkan dan digunakan dalam penelitian kali ini. Pada
hasil penelitian ini diperoleh nilai alpha sebesar 0.793 yang menunjukkan bahwa
Indonesia dapat digunakan sebagai alat pengumpul data pada sampel penelitian kali
ini. Kuesioner tersebut sebelumnya juga pernah digunakan dan diuji dalam penelitian
yang dilaksanakan oleh Severin Haug dkk (2015) dan memenuhi uji reliabilitas dan
uji validitas. Yang berbeda antara kuesioner yang sebelumnya dan yang digunakan
hanya bahasa yang digunakan. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini
39
merupakan terjemahan dari yang digunakan oleh Severin Haug dkk (2015) pada
penelitian mereka.
pertama adalah Daily-life disturbance yang diwakili oleh pertanyaan nomor 1, 2, dan
3. Dapat dipahami bahwa di zaman modern saat ini smartphone sudah menjadi
sebagainya juga bias terjadi akibat dari posisi yang konstan saat menggunakan
smartphone. Yang kedua adalah withdrawl yang diwakili oleh pertanyaan nomor 4, 5,
6, dan 7. Withdrawl meliputi rasa tidak sabar dan resah saat tidak menggunakan
menggunakan smartphone maka orang tersebut akan merasa kesal. Yang selanjutnya
oleh pertanyaan nomor 8. Pengguna smartphone yang mengalami adiksi akan merasa
menggunakan aplikasi sosial media jauh lebih bermakna dibanding dengan hubungan
didunia nyata sehingga mendorong penggunanya untuk lebih aktif di dunia maya
40
dibanding dunia nyata. Overuse pada kuesioner tersebut diwakili oleh pertanyaan
terkendali. Misalnya lebih memilih mencari jawaban akan suatu hal melalui
Dan faktor yang terakhir adalah tolerance yang diwakili oleh nomor 10. Tolerance
berlebihan dan dia kemudian ingin menghentikannya namun usahanya tersebut selalu
antara jenis kelamin dan tingkat kejadian adiksi smartphone (92.2% dari jumlah
laki-laki lebih berisiko mengalami adiksi smartphone sebanyak 3.66 kali dibanding
dengan perempuan. Hasil berbeda didapatkan oleh Chen dkk (2017) dimana tidak
terdapat perbedaan adiksi smartphone antara laki-laki dan perempuan (p > 0.05).
smartphonenya untuk komunikasi secara umum (telephone dan sms) dan melalui
layanan sosial media. Bagi perempuan ponsel adalah sarana untuk melakukan kontak
sosial sedangkan untuk laki-laki perlu ditinjau lebih luas lagi dan tidak hanya
41
terbatas pada penggunaan sebagai media komunikasi tapi juga sebagai media
hiburan.
Pada penelitian kali ini diketahui bahwa laki-laki lebih berisiko mengalami
lainnya. Namun apabila kita tinjau dari masing-masing tujuan penggunaan dapat
diketahui bahwa pada penggunaan sosial media lebih banyak perempuan sedangkan
pada tujuan penggunaan hiburan (gaming, dll) lebih banyak laki-laki. Semakin
adiksi smartphone. Pandangan peneliti pada hal ini yaitu adiksi smartphone dan jenis
Pada penelitian ini dimasukkan variabel tempat tinggal sebagai hal yang ingin
Penelitian sebelumnya yang hampir serupa dilakukan oleh Kwon dkk (2013) meneliti
perbedaan antara adiksi smartphone pada mahasiswa yang masih memiliki kedua
orangtua dan yang tidak. Penelitian tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara
42
Dalam hal ini dapat kita lihat bahwa sangat kurangnya pengaruh tempat
mereka tidak berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Berdasarkan hal
untuk berinteraksi dengan smartphone lebih sering dibanding mereka yang tinggal
bersama orang lain. Penelitian yang lebih lanjut sangat diperlukan terkait hal ini
mengenai kebiasaan yang dapat menyebabkan kecanduan tentunya kita akan berpikir
mengenai seberapa lama dan seberapa sering seseorang tersebut berinteraksi dengan
hal tersebut serta keinginan seseorang untuk menggunakannya. pada penelitian ini
ada tiga faktor yang ingin diketahui apakah memiliki hubungan dengan adiksi
smartphone.
kejadian seseorang mengalami adiksi smartphone (p < 0.05) dimana semakin lama
seseorang akan mengalami adiksi smartphone. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
43
yang dilakukan oleh Haug dkk (2015) yang meneliti adiksi smartphone pada remaja
di Swiss.
Pada era teknologi yang berkembang pesat saat ini smartphone menjadi
sehari-hari dan sebagai media hiburan menjadi hal yang membuat seseorang selalu
reward pada manusia. Pada umumnya manusia akan cenderung mengulang sebuah
kegiatan atau hal yang menyenangkan. hal ini disebut dengan istilah reinforcement
penggunaan smartphone dalam satu hari. Pada penelitian dipaparkan hasil bahwa
tidak terdapat hubungan antara frekuensi penggunaan perhari dan adiksi smartphone.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Haug dkk (2015) memaparkan hasil yang
hampir sama dimana frekuensi penggunaan tidak memiliki hubungan yang signifikan
dengan adiksi smartphone dibandingkan dengan faktor yang lain. Meskipun pada
umumnya durasi dan frekuensi berbanding lurus dalam hal perhitungan angka tetapi
44
pada penelitian ini meskipun durasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap
pemaparan pada bab hasil telah kita lihat bahwa masing-masing frekuensi memiliki
jumlah persentase yang hampir sama. Selain itu, pada urutan frekuensi juga tidak
terlihat bahwa semakin besar frekuensi semakin banyak yang mengalami adiksi.
Faktor yang terakhir adalah jarak waktu antara bangun di pagi hari dan
menggunakan smartphone pertama kali di pagi hari. Faktor ini diharapkan dapat
dengan jarak waktu antara bangun di pagi hari dan menggunakan smartphone
pertama kali di pagi hari (p > 0.05). Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil yang
dipaparkan pada penelitian Haug dkk (2015). Pada penelitian Haug dkk (2015) faktor
berdasarkan p value, namun pada odd ratio dapat dilihat bahwa semakin pendek jarak
waktu antara seseorang bangun pagi dan menggunakan smartphone dipagi hari
sehingga ada kemungkinan terjadinya bias akibat waktu dalam mengingat secara
45
tepat mengenai kebiasaan responden terhadap penggunaan smartphone. Penelitian ini
memiliki beberapa keterbatasan termasuk (1) penelitian ini hanya terbatas untuk
angkatan 2015 dan 2016; (2) skor cut-off yang digunakan untuk versi bahasa
Indonesia dari SAS-SV didasarkan pada versi skala Korea, dan dilakukan pada
sampel remaja dari Korea; (3) hanya sejumlah kecil karakteristik terkait penggunaan
smartphone dan kesehatan dan bahan yang dinilai; dan (4) indikator penggunaan
smartphone dinilai melalui penilaian diri sendiri, bukan berdasarkan data objektif.
46
BAB VII
7.1 Kesimpulan
2. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tempat tinggal dengan adiksi
5. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jarak waktu bangun pagi dan
47
yang menggunakan smartphone 6-30 menit setelah bangun di pagi hari memiliki
proporsi terbanyak.
media.
7.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
pesat dan pengguaannya dapat berdampak pada kesehatan seperti pada mata,
untuk hal tersebut yang bias diawali dengan pengkajian dampak lalu
3. Peneliti selanjutnya
sebagainya
48
b. Mepertimbangkan desain penelitian lainnya guna mempererat hubungan
49
DAFTAR PUSTAKA
Beifeng Chen, Fei Liu, Shushu Ding, Xia Ying, Lele Wang, & Yufeng Wen. 2017.
Chiu Shao-I, 2014. The relationship between life stress and smartphone addiction on
Gary BS, Thomas JC, & Misty EV, 2007. Discovering Computers : Fundamentals,
University of plymouth
Hwang KH, Yoo YS, & Cho OH, 2012. Smartphone overuse and upper extremity
Indonesia raksasa teknologi digital asia. [diakses 2017 Agustus 30] tersedia dari
http://www.kominfo.go.id
50
Jacob, S. M. & Isaac, B. (2008). The Mobile Devices and Its mobile Learning.
Jung, Wonjin., Yim, H.R. (2014). The Effects Cognitive Functions of Smartphone
Khalaf, simonn. (April 22, 2014). The Rise of the Mobile Addict.
http://www.flurry.com/blog/flurry-insights/rise-mobile addict#.VTRaKiHtmkr
Kowalski, Kathiann. (2014). Watch out : cell phones can be addictive. United States :
Kuss DJ & Griffiths MD, 2011. Online social networking and addiction—a review of
Kwon M, Kim DJ, Cho H, & Yang S, 2013. Development and Validation of a
Smartpone Addiction Scale (SAS). Jurnal akses terbuka secara online [diakses,
51
Kwon M, Kim DJ, Cho H, & Yang S, 2013. The Smartphone Addiction Scale:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov
Lee, Heyoung, et al, 2014. The SAMS : Smartphone Addiction Management System
867.
52
Severin Haug, Raquel PC, Min K, Andreas F, Tobias K, & Micahel PS, 2015.
Terry, A., Szabo, A., & Griffiths, M. (2004). The exercise addiction inventory: A
new brief screening tool. Addiction Research and Theory, 12(5), 489-499.
McGraw-Hill
53
LAMPIRAN 1: Kuesioner Penelitian
Hasanuddin. Saat ini saya sedang melakukan penelitian yang bejudul “Penggunaan
Hasanuddin Angkatan 2015 dan 2016”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sebenar-benarnya dalam penelitian ini. Jawaban yang para mahasiswa berikan hanya
akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak akan disalahgunakan untuk
maksud lain. Partisipasi mahasiswa bersifat bebas dan tanpa paksaan. Mahasiswa
54
Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang
Nama :
NIM :
Alamat :
No. HP :
Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi subjek penelitian dengan suka rela
Responden Peneliti
55
I. Identitas Responden
Nama :
Umur : . . . . . . . Tahun
Angkatan :
Dokter Hewan*
a. Ya b. Ragu-ragu c. Tidak
Pilih salah satu jawaban dari setiap pertanyaan yang sesuai menggambarkan diri
anda
56
3. Berapa lama jarak waktu antara anda bangun di pagi hari dan menggunakan
smartphone pertama kali di pagi hari?
a. 5 menit
b. 6-30 menit
c. 31-60 menit
d. Setelah lebih dari 60 menit
No Pernyataan SS S AS KS TS STS
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
AS : Agak Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju
58
Lampiran 2 : Olah Data SPSS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.793 10
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
Item Statistics
59
Angkatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Program studi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tempat Tinggal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tilikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
60
durasi penggunaan perhari
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
61
tujuan penggunaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Adiksi Smartphone
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Adiksi Smartphone
Ya Tidak Total
18 tahun Count 39 12 51
21 tahun Count 12 1 13
22 tahun Count 1 0 1
62
Umur * Adiksi Smartphone Crosstabulation
Adiksi Smartphone
Ya Tidak Total
18 tahun Count 39 12 51
21 tahun Count 12 1 13
22 tahun Count 1 0 1
Adiksi Smartphone
Ya Tidak Total
Adiksi Smartphone
Ya Tidak Total
63
studi % within Program 89.8% 10.2% 100.0%
studi
Fisioterapi Count 31 11 42
Psikologi Count 28 23 51
Adiksi Smartphone
Ya Tidak Total
Tidak Count 21 13 34
% within Tilikan 61.8% 38.2% 100.0%
Total Count 261 60 321
64
Linear-by-Linear 11.541 1 .001
Association
N of Valid Cases 321
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.07.
b. Computed only for a 2x2 table
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.98.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate Tempat Tinggal (Orangtua Vs Keluarga)
65
Odds Ratio for Tempat 1.179 .540 2.574
Tinggal (Rumah orangtua /
rumah keluarga)
For cohort Adiksi 1.035 .876 1.223
Smartphone = Ya
For cohort Adiksi .878 .475 1.624
Smartphone = Tidak
N of Valid Cases 177
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22.11.
b. Computed only for a 2x2 table
66
Pearson Chi-Square 1.806a 1 .179
Continuity Correctionb 1.065 1 .302
Likelihood Ratio 1.775 1 .183
Fisher's Exact Test .220 .151
Linear-by-Linear 1.771 1 .183
Association
N of Valid Cases 52
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.85.
b. Computed only for a 2x2 table
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.92.
b. Computed only for a 2x2 table
67
Lower Upper
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.48.
b. Computed only for a 2x2 table
68
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.13.
b. Computed only for a 2x2 table
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.45.
b. Computed only for a 2x2 table
69
Risk Estimate Frekuensi (<5 Kali/hari Vs 6-10 kali/hari)
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.33.
b. Computed only for a 2x2 table
70
Chi-Square Tests adiksi * frekuensi (<5 Kali/hari Vs 21-50 kali/hari)
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.19.
b. Computed only for a 2x2 table
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.86.
b. Computed only for a 2x2 table
71
Risk Estimate Frekuensi (<5 kali/hari Vs 51-100 kali/hari)
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.85.
b. Computed only for a 2x2 table
72
Chi-Square Tests adiksi * jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs 6-30 menit)
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22.33.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs 6-30 menit)
Chi-Square Tests adiksi * jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs 31-60 menit)
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.26.
b. Computed only for a 2x2 table
73
Risk Estimate jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs 31-60 menit)
Chi-Square Tests Adiksi * jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs >60 menit)
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.27.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs >60 menit)
74
Risk Estimate jarak waktu bangun pagi (<6 menit Vs >60 menit)
75