2006-09-Riksa Uji Lift Dan Eskalator PDF
2006-09-Riksa Uji Lift Dan Eskalator PDF
MODUL
SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN
ESKALATOR
2006
MyDoc/Pusbin-KPK/Draft1
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
KATA PENGANTAR
Nampaknya sekarang sudah saatnya kita perlu mempunyai suatu pedoman atau
panduan yang baku untuk memeriksa dan menguji pesawat eskalator serta
menetapkan kriteria layak pakai. Itupun kalau kita tidak mau dikatakan terlambat.
Siapakah kiranya yang berhak menetapkan kriteria dan siapa pula yang
bertanggung jawab atas pemeriksaan dan pengujian tangga jalan otomatis yang
disebut eskalator. Penanggulangan keselamatan dan keamanan masyarakat dan
lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama.
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna baik ditinjau dari segi
materi sistematika penulisan maupun tata bahasanya. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari para peserta dan pembaca semua, dalam
rangka perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -i-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -ii-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
LEMBAR TUJUAN
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -iii-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
NO. DAN JUDUL MODUL : SSLE - 09 RIKSA UJI LIFT & ESKALATOR
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -iv-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
LEMBAR TUJUAN ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN
MODUL PELATIHAN PENGAWAS
LAPANGAN (SITE SUPERVISOR)
PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN
ESKALATOR (SSLE) ....................................................................... vi
DAFTAR MODUL ............................................................................................. vii
PANDUAN INSTRUKTUR ................................................................................ viii
DAFTAR PUSTAKA
HAND OUT
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -v-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -vi-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -vii-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
DAFTAR MODUL
Nomor
Kode Judul Modul
Modul
1 SSLE – 01 Sistem Manajemen (K3)
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -viii-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
PANDUAN INSTRUKTUR
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -ix-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
RENCANA PEMBELAJARAN
1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -x-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -xi-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
BAB I
PENDAHULUAN
3. Eskalator diproduksi secara masal dengan harga makin murah untuk toserba
atau pusat belanja, sehingga perlu kita waspada apakah cost reduction ini diikuti
dengan penurunan mutu atau penurunan standar keselamatan pengguna.
Faktanya dipasaran ada 2 jenis eskalator, yaitu “eskalator standar” dimana pabrik
pembuatnya menjamin atas dasar kerja rata-rata hanya 8 jam per hari, dan “high
duty escalator”, dengan kemampuan operasi rata-rata 20 jam per hari atau non
stop 24 jam per hari.
4. Kecelakaan oleh sebab tingkah laku pengguna lebih banyak terjadi pada pesawat
eskalator daripada pesawat lift. Pengguna eskalator langsung menghadapi
kemungkinan celaka sejak saat mulai menginjak anak tangga (step). Oleh karena
itu perlu/wajib diperhatikan petunjuk - petunjuk penggunaan eskalator.
Ada 4 instruksi atau peringatan penting bagi pengguna eskalator yang perlu
disebarluaskan atau dimasyarakatkan, yaitu :
a. Berpeganglah pada ban mulai saat menginjak step dan terus pegang selama
perjalanan.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -1-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
b. Berdiri pada bagian yang aman, yaitu ditengah-tengah step. Hindari kaki
merapat pada plat pelindung kiri - kanan, ataupun melintansi garis kuning.
c. Anak-anak harus dibimbing oleh orang dewasa.
d. Jangan berjalan, berlari dan / atau duduk di step.
Statistik menunjukkan banyak sepatu anak-anak terjepit diantara step dan plat
pelindung (skirt guard panel).
Lihat lampiran - 1, Kasus Kecelakaan
5. Riksa uji eskalator tiap-tiap tahun adalah suatu keharusan, yaitu pengujian
terhadap alat-alat pengaman termasuk rem, relay, sekering (fuse) dan saklar.
Juga pemeriksaan terhadap kerusakan/cacat landas pendaratan, anak tangga
(retak), panel balustrade, sisir (combplate) dan cacat pada ban pegangan (hand
rail). Semua itu adalah sumber-sumber kecelakaan yang harus dicegah.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -2-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
BAB II
SYARAT-SYARAT RIKSA UJI
2. Riksa uji harus dilaksanakan bersama-sama oleh dua orang teknisi, yaitu
seorang yang kompeten dan pengalaman dan seorang pembantu. Sebaiknya
pengurus bangunan ikut terlibat dalam pemeriksaan dari awal sampai akhir.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -3-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
5. Kedua teknisi tersebut harus sudah menyadari atau paham dimana letak saklar-
saklar darurat sebagai tindakan waspada atas kemungkinan timbul insiden. Jika
perlu dipasang lockout dan tagout selama pemeriksaan yang dilakukan didalam
ruang mesin dan didalam jalur lintas anak tangga (step) untuk menghindari
kecelakaan.
6. Riksa uji ulang tahunan harus lebih banyak perhatian pada bagian yang sering
terjadi kontak langsung dengan pengguna, atas kemungkinan retak atau
rusak/cacat.
Catatan-2 :
Seorang pemeriksa (inspektur) yang telah mempunyai tugas jadwal pemeriksaan
jauh hari sebelumnya atas “unit baru terpasang”, meminta kepada instalator agar
tidak semua step dipasang dan juga skirt panel termasuk inner deck dibeberapa
tempat dibiarkan terbuka. Begitu pula cladding samping kiri dan kanan belum
dipasang. Dengan demikian inspektur lebih leluasa memeriksa dan mengamati
jalannya/operasi eskalator. Kemudian menyuruh step sisa dipasang sampai
lengkap, agar inspektur menguji step dengan menaikinya.
7. Pekerjaan riksa uji dilakukan oleh seorang ahli dan dibantu oleh seorang teknisi,
oleh karena banyak peralatan yang rumit dan tersembunyi serta memakan waktu
untuk memeriksa satu persatu. Umpama roda karet (stepwheel/roller) dan roda
tarik (chainwheel roller) pada unit-unit instalasi tua harus diperiksa semua. Oleh
karena itu seorang inspektur harus dibantu oleh seorang tehnisi yang kompeten,
dengan demikian lamanya pemeriksaan cukup satu atau maksimal 2 jam per-
unit. Dalam suatu bangunan pusat belanja, pemeriksaan seluruh unit eskalator
boleh jadi memakan waktu 4 hari. Kemudian perlu satu hari lagi untuk
mempersiapkan laporan dan diskusi dengan pengurus bangunan.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -4-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
BAB III
BENTUK DAFTAR ISIAN UJI
dan
HASIL PEMERIKSAAN
1. Daftar isian riksa uji dan hasil pemeriksaannya mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Berupa data-data pesawat, syarat-syarat administrasi dan sumber material
serta safety code negara mana yang dianut. Juga peristiwa-peristiwa yang
dialami eskalator masa alu, seperti : pembongkaran relokasi/ pemasangan
ulang dengan penyimpangan-penyimpangannya.
b. Berupa syarat-syarat teknis dan penemuan selama pemeriksaan dan
rekomendasi jika memang perlu, dan pendapat/ evaluasi dan atau
kesimpulan/keputusan.
Contoh : formulir riksa uji seperti tercantum pada lampiran 7 : Bagian I & II
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -5-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
BAB IV
PROSEDUR RIKSA UJI
GAMBAR - 1
KONSTRUKSI STEP (ANAK TANGGA)
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -6-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
3. Angkat satu atau dua step yang berjejer yang mencurigakan, dan catat segera
penemuan-penemuan yang tidak normal.
Ulangi pembukaan/pengangkatan satu atau dua step berjejer di tempat lain yang
mencurigakan adanya suara-suara yang tidak normal. Tandai dengan kapur tulis
pada ban, sehingga kita yakin pemeriksaan telah lengkap seluruh putaran.
4. Periksa jarak step denga step berikutnya, maksimal 4 mm. Jika longgar berarti
pena-pena tertentu dari rantai telah aus. Toleransi maksimal 4 mm tersebut
seharusnya seragam dari sisi kiri sampai sisi kanan step. Jika tidak seragam
berarti step miring (kekiri / kekanan). Jika kemiringan tersebut dialami semua
step, berarti tegangan rantai penarik kiri dan kanan tidak sama. Periksa pegas
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -7-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
pada perangkat penegang (tension carriage). Jika kemiringan step hanya satu
dua buah berarti tidak betul pada yoke dan/atau shaft (axle) roda rantai.
Catatan - 3 :
Tidak perlu seluruh step dan rodanya diperiksa. Tergantung pada umur
eskalator. Pada eskalator yang tua, dan mencurigakan, perlu diperiksa paling
sedikit 10% dari jumlah step, secara acak. Pada eskalator dengan tinggi kerja
vertikal 4 meter, paling sedikit diperiksa 7 buah step yang paling dicurigai karena
suara, goyang, miring dan jarak step dengan step longgar (5 mm) akibat rantai
yang aus.
Eskalator “standar” dengan kerja 8 jam/hari dianggap tua jika telah mencapai 10
tahun. Eskalator “high duty” dapat mencapai 15 sampai dengan 20 tahun
tergantung jam kerja per hari.
5. Periksa dan coba tombol stop darurat (landing emergency switch, LES) dan kunci
kontak operasi (operating key switch) untuk naik dan turun.
6. Periksa pagar railing pada ujung atas (kiri dan kanan) pada ujung lengkung
balustrade, apakah cukup kuat dan aman bagi orang ramai serta jarak lubang
railing aman bagi anak-anak.
Catatan -4 :
Eskalator yang menuju ke mezzanine dan dilanjutkan oleh eskalator berikutnya
dari mezzanine ke lantai atas, harus disediakan cukup ruang pada bordes
mezzanine sebesar minimal 2 m x 2 kali lebar eskalator, untuk menampung
derasnya penumpang-penumpang mendarat sebelum pindah ke eskalator
berikutnya.
8. Periksa gigi-gigi pada plat sisir, pada pertemuan step dengan bidang landas/plat
sisir harus lengkap dan sebaiknya berwarna kuning. Periksa toleransi step
terhadap sisir untuk masing-masing step, harus kurang lebih seragam. Celah
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -8-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
toleransi tersebut ialah dasar dari sisir terhadap dasar alur (slot) sebaiknya 3 mm
dan maksimal 4 mm (sisir tenggelam masuk kedalam slot). Gunakan feeler
gauge. Jika tidak seragam, berarti ada salah satu pena dari rantai yang aus luar
biasa. Lihat Gambar - 3 dan 9.
Catatan-5 :
Sisir yang dilengkapi saklar pengaman dipasang pada ujung atas dan ujung
bawah (dimana step masuk dan keluar) bertugas menyisir benda-benda lepas,
yang terbawa oleh step atau terdapat didalam alur step, dan sebagai pengaman
saat penumpang terlambat mengangkat kaki. Sisir direncanakan untuk mudah
patah jika ada benda keras yang memaksakan menekan (umpama sepatu). Hal
ini dimaksud untuk menghindari kerusakan/kecelakaan. Jika gigi sisir patah harus
cepat diganti dengan satu bagian plat yang baru.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -9-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -10-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
9. Ulangi cara no. 8 diatas, pada sisi ujung lain dari eskalator.
10. Ban pegangan (hand rail) (lihat gambar 5 dan 6) harus bergerak dengan
kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan step. Jika kecepatan lebih
lambat 10% berarti terjadi slip pada roda penggeraknya, atau terlalu besar
tahanan pada daerah-daerah saat ban membuat putaran/lingkungan. Biasanya
cara yang mudah menguji slip ialah dengan memegang kencang ban (dengan
gaya 60 kgf) seolah-olah ditarik kearah berlawanan dengan jalannya ban. Bagi
tehnisi yang berpengalaman dia dapat memutuskan adanya slip yang diluar
batas slip yang diizinkan. Gunakan tachometer untuk mengukur kecepatan ban.
Catatan-6 :
Kecepatan eskalator ialah 0.5 m/detik (atau 30 m/menit). Maka toleransi 10%
berarti 0.05 m/detik lebih lambat dari kecepatan step. Tandai dengan kapur tulis
dan periksa ulang kecepatan step dan kecepatan ban pada eskalator yang baru
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -11-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
terpasang sebaiknya harus sama. Toleransi 10% biasanya untuk eskalator yang
telah berjalan 5000 jam kerja.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -12-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
11. Ban pegangan boleh jadi cacat karena ulah orang-orang tak bertanggung jawab
atau digigit tikus dan sejenisnya, sehingga perlu diperiksa. Secara normal
kerusakan ban pada daerah sambungan. Biasanya disitu letak kelemahannya.
Catatan-7 :
Ekalator dengan ban pegangan yang mati sebelah sisi tetapi sebelah sisi lain
bergerak, sebaiknya jangan dioperasikan, mengingat pengguna eskalator
adakalanya orang-orang tua yang mudah hilang keseimbangan. Lebih lagi pada
eskalator arah turun dapat berakibat fatal.
12. Pemeriksaan fisik berikutnya ialah skirt panel, atas kemungkinan lepas dari
tempatnya, sehingga berbahaya bagi pemakai eskalator. Skirt panel harus
kencang disekrup pada badan rangka dan jarak toleransi dengan badan step
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -13-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
maksimal 4 mm, masing-masing sisi kiri dan kanan Lihat gambar-7 : Lokasi
skirt panel.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -14-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
13. Saklar pengaman yang dipasang dibelakang plat skirt panel sangat sensitif atas
benturan yang terjadi jika ada sepatu karet atau benda lain yang terjepit antara
plat skirt panel dengan sisi badan step.
Pengujian dapat saja dengan cara memukul tempat-tempat tertentu dengan palu
karet yang telah siap dibawa pemeriksa. Eskalator seharusnya berhenti jika
terjadi pemukulan tersebut. Jika pemeriksa lupa membawa palu karet, maka skirt
panel biasanya ditendang dibeberapa tempat (tetapi hal ini mungkin
menyebabkan skirt panel cacat oleh tendangan sepatu).
Jika pabrik pembuat memasang 10 buah saklar pengaman tersebut (kiri kanan
masing-masing 5 buah), maka kesepuluh buah saklar tersebut harus diuji semua.
14. Berikutnya ialah pemeriksaan ruang mesin (gambar 4) yang berlokasi dibagian
atas rangka eskalator dibawah lantai landas.
Peringatan :
1. Sebelum bukaan lantai landas (trapdoor) dibuka harus ada barikade
penghalang keamanan terhadap orang yang lalu lalang.
2. Sebelum memasuki “ruang machine” (gambar 4) pastikan pengaman
terdekat dengan anda dapat berfungsi dengan baik guna mengantisipasi
kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat
pemeriksaan
Pada ruang mesin terdapat saklar utama dengan sekering, controller, motor
penggerak, roda gigi reduksi, rantai atau ban transmisi sproket. Perhatikan pada
alat-alat pengaman seperti rem dan speed governor. Periksa besaran power
rating dari motor. Periksa besaran sekering, apakah sesuai dengan tenaga
motor dan kapasitas eskalator. Periksa apakah controller dilengkapi dengan
overload circuit breaker. Ukur dengan voltmeter masing-masing kawat phase.
Check ampere saat naik dan turun kondisi kosong, saat naik dan turun dengan
beban nominal ( 50%) 45% dan 40% tergantung lebar step. Lihat lampiran - 4.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -15-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
Catatan-8 :
a. Penentuan besarnya power rating dan motor adalah berdasar efisiensi sistim
sebesar 0.80, yaitu untuk motor 5%, hilang untuk reduction helical gear 10%
dan hilang untuk mechanical termasuk pemeriksaan ban (handrail) sebesar
5%.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -16-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
b. Star delta control dapat dipasang. Jika beban kecil atau kosong, motor
bekerja dengan hubungan star. Jika beban penuh, motor otomatis memakai
hubungan delta melalui saklar yang mendeteksi kenaikan arus listrik.
c. Besarnya motor power berbanding lurus dengan beban, kecepatan dan tinggi
kerja vertikal. Lihat lampiran 4 daftar beban nominal dari 3 jenis eskalator.
Lihat lamipran 5 Contoh perhitungan tenaga motor. Lihat juga lampiran - 6
dan 9 Diagram Hubungan power rating terhadap tinggi kerja.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -17-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
BAB V
PEMERIKSAAN ALAT PENGAMAN
Berikut ini adalah alat-alat pengaman standar yang harus diperiksa dan diuji untuk
keselamatan operasi eskalator. Eskalator mulai berhenti sesaat alat pengaman
bekerja. Perhentian tidak boleh mengejut. Lihat gambar 7 : Lokasi saklar-saklar
pengaman.
1. Pengaman terhadap peristiwa pada ban pegangan putus dan atau kendor
(optional). Lokasi saklar pada handrail tensioner.
2. Pengaman dipasang pada lubang masuk (hand rail entry) dan lubang keluar ban
pegangan. Eskalator akan berhenti, jika ada benda terbawa masuk.
5. Pengaman terhadap arah phase terbalik (non reversal device) dan pengaman 3
phase dari sumber utama, akibat hilangnya satu phase.
6. Pengaman atas gangguan terhadap roda-roda anak tangga (step), yang tertahan
akibat benda asing.
7. Disamping rem mesin pada as gigi ulir, rem bantu dipasang pada as sproket
bekerja akan menghentikan gerakan eskalator, jika arus listrik ke motor telah
putus. Sisa luncuran turun max ¾ step (perlambatan 0.9 m/s2). Arus putus
tersebut adalah akibat pesawat-pesawat pengaman yang bekerja (actuated) dan
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -18-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
juga oleh tombol emergency stop yang ditekan (SNI. 03-6248-2000, pasal
5.35.c).
9. Jika eskalator menggunakan ban transmisi (untuk memutar sproket), maka perlu
dipasang saklar pengaman yang menghentikan eskalator, jika salah satu ban
transmisi tersebut kendor atau putus.
Catatan-9 :
Saklar-saklar pengaman tersebut diatas memutuskan arus, menghentikan kerja
motor, dan mengaktifkan rem pengaman. Saklar-saklar tersebut dapat direset
kembali secara manual.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -19-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -20-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Rangkuman
RANGKUMAN
1. Tidak ada kesimpulan yang baik yang dapat ditarik dari tulisan mengenai riksa uji,
kecuali bahwa riksa uji itu suatu keharusan, kebutuhan dan bagian dari proses
melindungi masyarakat dan lingkungan atas penggunaan eskalator.
2. Pengurus bangunan harus menyediakan dana agar riksa uji terlaksana. Pihak
instansi pemerintah yang berwenang harus mensosialisasikan pentingnya
adanya peraturan dan pihak profesi dan ahli tidak boleh berhenti menemukan
cara-cara praktis dan efektif melaksanakan pemeliharaan dengan memanfaatkan
segala sumber ilmu yang ada.
3. Pemeliharaan lift dan eskalator serta riksa uji adalah bidang profesi yang khas,
yang tidak dapat dilakukan “asal-asalan” untuk mengejar pendapatan atau
imbalan yang tinggi, melainkan harus melalui proses belajar, membina SDM,
menguasai ilmu, dan mempunyai sikap peka terhadap sumber-sumber
kecelakaan, serta proaktif dan tanggap.
4. Pengurus bangunan tidak boleh segan-segan memanggil ahli K3 bidang lift dan
eskalator, jika ada gejala-gejala yang meragukan, meminta pendapatnya, jangan
sampai terjadi peristiwa yang orang sering sebut, “apa boleh buat, nasi telah
menjadi bubur”.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -1-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Lampiran - 1
Seorang laki-laki berlari ingin mengejar bis yang hampir berangkat pada
lantai tanah (ground floor). Dia berlari dari peron KA bawah tanah
langsung menaiki eskalator yang arahnya turun. Eskalator-eskalator lain
dengan arah naik terlalu penuh dengan orang-orang yang mau naik ke arah
ground floor. Dia terjatuh ditengah eskalator karena terpeleset.
Jumlah eskalator ada 6 buah berderet secara paralel dan bersifat reversible
(dapat dipakai untuk turun maupun naik) dengan kunci kontak. Harap
diskusikan diantara peserta agar kasus tersebut diatas tidak terulang.
Tali sepatu yang terurai terlepas/tidak diikat dengan baik menyangkut pada
ujung luar step sehingga terbawa oleh step masuk kedalam plat sisir.
Peristiwa-peristiwa sejenis, sepatu karet anak-anak yang terjepit pada
dinding penutup(skirt panel).
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -1-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Lampiran - 2
A. Bagian-bagian Utama
1. Step
2. Truss
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -2-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -3-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
3. Handrail
4. Step chain
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -4-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -5-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -6-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
7. Axle
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -7-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
8. Drive unit
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -8-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -9-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
9. Drive chain
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -10-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -11-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
12. Track
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -12-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -13-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
14. Sproket
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -14-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
B. Bagian Lain
1. Balustrade
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -15-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
2. Deck Cover
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -16-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -17-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
4. Claddng panel
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -18-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
5. Demarcation line
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -19-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
6. Newel
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -20-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -21-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -22-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
7. Safety switch
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -23-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -24-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
2. Theoritrical capacity
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -25-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
3. Nominal capacity
4. Power output
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -26-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
5. Power input
6. Efficiency
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -27-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
7. Vertical rise
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -28-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
8. Safety device
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -29-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -30-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -31-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -32-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -33-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -34-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Lampiran - 3
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -35-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Lampiran - 4
Beban nominal eskalator pada kecepatan 0.5 m/s atau 180 m/jam
dan sudut kemiringan 30
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -36-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Lampiran - 5
Contoh 1 :
Hitung motor power eskalator 1000 mm, sudut incl = 30, rise 4.0 m, kecepatan 0.5
m/s.
P= CxS C = Capasitas nominal dalam kg
6120 x S = 30 m/m (0.5 m/s)
= 0.80 efisiensi sistem
6120 = angka konversi kgm/m/kw
Contoh 2 :
Perhitungan motor power eskalator 600 mm, sudut incl = 30, rise 6.0 m, kecepatan
0.50 m/s (30 m/m)
P = 883 x 30 = 5.4 kW
6120 x 0.80 Gunakan motor dengan rating 5.7 kW
(5% diatas 5.4 kW)
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -37-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Lampiran - 6
KEMAMPUAN MOTOR
Catatan : 1. Efisiensi sistem 0.80 dengan roda gigi helical dan synthetic oil
2. Jika digunakan roda gigi ulir (worm gear) kemampuan tinggi kerja
berkurang 12%.
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -38-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Lampiran - 7
Daftar Isian Pemeriksaan Bagian I
Eskalator (Tangga Jalan)
Daftar ini hanya meliputi eskalator no : …………………………
1. Nama gedung/bangunan : ……………………………………………………
Jenis bangunan : ……………………………………………………
Alamat dan nomor telpon : ……………………………………………………
2. Pengelola bangunan : ……………………………………………………
Alamat dan nomor telpon : ……………………………………………………
3. Sumber tenaga listrik : PLN / ……Tegangan : ……Phase : ……Freq : …
4. Jenis eskalator/lebar step : Standar , Hoistay
Sudut kemiringan : …………………………………………….derajat
Kecepatan : ………………………………………….. m/detik
Tinggi kerja vertikal : ………………………………………………. mm
5. Mesin penarik : Letak : …………….. Jenis : ……………………..
Transmisi : Rantai Ban (V-belt)
: Gigi reduksi ulir Gigi reduksi helikal
6. Motor (jenis) : AC induksi , Variable Frequency , Lain jenis
: Penyambungan star , Delta , Star delta
Tenaga motor : ……………………………………………… kW
Temperatur naik : ……….. C, Operasi rating : ………………. Jam
7. Tombol darurat dipasang diatas , dan dibawah
8. Saklar kunci (pengubah arah) dipasang diatas , dan dibawah
9. Jumlah anak tangga keseluruhan : ……………………………………………………
10. Jml anak tangga datar (flat step) : ……… diatas , …………….dibawah
11. Lebar anak tangga diatas 41mm ………….. mm
Lebar anak tangga dibawah 41 mm ………..mm
12. Pertama eskalator digunakan : Bulan : ………………… Tahun : ……………….
Terakhir eskalator dioverhoul : Bulan : ………………… Tahun : ……………….
13. Terakhir eskalator dibongkar : Bulan : ……..Tahun : ……. Oleh : ……………..
14. Eskalator bekas dipasang ulang : Bulan : ……..Tahun : …….Penyimpangan :
a. Tinggi kerja : …..mm, b. Sudut miring : ….. %
15. Jenis rem bantu : Pasak (Wedge) , Cakram
16. Governor pengindra kecepatan lebih : Terpasang , Tidak terpasang
17. Pemeriksaan terakhir (sebelum ini) : Bulan : ………………… Tahun : ………………
Pemeriksaan oleh : …………………………………………………..
Disaksikan oleh : …………………………………………………..
18. Pemeriksaan (sekarang) oleh : …………………………………………………..
Pada tanggal : …………………………………………………..
Jabatan : …………………………………………………..
Nomor telpon : …………………………………………………..
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -39-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Lampiran - 7 (lanjutan)
4. Keadaan plat sisir (comb plate) : bagian atas : patah , hilang , retah
dan sisir : bagian bawah : patah , hilang , retak
tidak ada sama sekali
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -40-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
12. Pemeriksaan rem motor saat putus arus : baik , tidak , harap penjelasan (butir 15)
13.2
13.3
16. Keterangan/Penjelasan :
16.1 ……………….
16.2 ……………….
16.3 ……………….
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -41-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Lampiran – 8a
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -42-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Lampiran – 8b
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -43-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Lampiran – 9
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -44-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran
Lampiran - 10
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -45-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator -1-
Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Daftar Pustaka
23. Education Package, Volume-3, oleh Elevator World, Inc. New York.
24. The Guide of Elevatoring, oleh Elevator World, Inc. New York
25. Elevator Mechanical Design, 2nd detion, oleh Lubomir Janouvsky, 1993
26. Vertical Transportation: Elevator and Escalator, oleh George R.
Strackosch, ISBN 0-471-86733-0 (1982).
Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator -2-