Anda di halaman 1dari 17

TINJAUAN ULANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN GROUNDSILL

SUNGAI BATANG AGAM KOTA PAYAKUMBUH

Arafat_Marbawie_Peliang1 , Mawardi_Samah2 , Zahrul _Umar2


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta, Padang
E-mail :arafatalfredo72@gmail.com, mawardi_samah@yahoo.com, zahrul_umar@yahoo.co.id

Abstrak

Groundsill adalah bangunan yang dibangun melintang sungai yang bertujuan untuk
mengurangi kecepatan arus dan meningkatkan laju pengendapan sedimen di bagian hulu
groundsill. Hal ini dimaksudkan untuk mengamankan pondasi jembatan atau bangunan yang
ada di hulu groundsill, sehingga struktur bangunan yang berada di bagian hulu sungai seperti
jembatan atau bangunan air lainya aman terhadap erosi. Perencanaan groundsill sungai batang
Agam ini direncanakan dengan menggunakan mercu tipe Ogee dengan kondisi Geologi
daerah relatif muda atau belum dapat dikatakan stabil. Dalam pembuatan Tugas Akhir ini
dilakukan perhitungan-perhitungan seperti analisa hidrologi, perhitungan hidrolis groundsill,
perhitungan dimensi groundsill dan perhitungan stabilitas groundsill. Data-data pendukung
adalah peta topografi berskala 1:50.000 dan data curah hujan selama 15 tahun pengamatan.
Groundsill ini direncanakan dengan debit banjir periode ulang 25 tahun. Dari hasil
perhitungan didapat: luas catchment area seluas 117 km2, debit banjir 25 tahunan (Q25) =
654,766 m3/dt. Lebar efektif groundsill 48 m, tinggi groundsill diambil 1 m yang dianggap
dapat mengamankan pondasi jembatan yang ada ± 200 m dibagian hulu groundsill dan tinggi
energi (H1) = 3,39 m. Pada perhitungan Stabilitas Groundsill dalam keadaan air normal
didapat angka keamanan terhadap guling 5,83 dan angka terhadap keamanaan geser 5,22.
Pada saat air keadaan banjir didapat angka keamanan terhadap guling 3,12 dan angka
keamanan terhadap geser 3,27. Maka didapat kontruksi groundsill stabil.

Kata Kunci : Groundsill, Tipe Mercu, Catchment Area, Stabilitas Groundsill.


REVIEW OF DEVELOPMENT PLANNING RE GROUNDSILL AGAM
STEM RIVER PAYAKUMBUH CITY
Arafat_Marbawie_Peliang1 , Mawardi_Samah2 , Zahrul _Umar2
Department of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta Of
University, Padang
E-mail:arafatalfredo72@gmail.com,mawardi_samah@yahoo.com, zahrul_umar@yahoo.co.id

Abstract

Groundsill is building that build with crosswise the river with the intention for decrease the
current speed and increase the sediment deposition ratein the part of groundsill headwaters.
This matter for securing the bridge foundation or the building in the groundsill headwaters, so
that the building structure in the part of headwaters like the bridge or another water’s
buildigsafe from erosion. Groundsill’s plan of Batang Agam’s River has been planned with
using mercu type Ogee with condition geology of the area is relativelyyoungorcan not
besaidto be unstable.the final project performed calculatings like a hidrological analyse,
groundsill hidrological’s calculations, groundsill dimensional calculations and stability
groundsill calculations. Supporting data is a topographic maps with scale 1:50.000 and
rainfall data during 15 years of observation. The groundsill has planned with floods discharge
25 years return period. from the calculation results have been obtained : catchment wide area
117 km2, 25 years flood discharges (Q25) = 654,766 m3/dt. effective width groundsill 48 m,
high groundsill taken 1 m which is considered to secure the foundations of the existing bridge
± 200 m upstream groundsill and high energy (H1) = 3,39 m. the stability calculation
groundsill in a state of normal water has obtainedsafe factor to bolster 5,83 and figures against
sliding security 5,22. When the water in flooding has obtained safe factor to bolster 3,12 and
figures against sliding security 3,27. So construction groundsill is stable.

Keywords: Groundsill, Type Mercu, Catchment Area, Stability groundsill.


TINJAUAN ULANG bangunan-bangunan pengendali sedimen
PERENCANAAN ataupun bangunan pengamanan struktur
PEMBANGUNAN GROUNDSILL
seperti groundsill sesuai kriteria
SUNGAI BATANG AGAM
KOTA PAYAKUMBUH perencanaan bangunan persungaian yang
berlaku.
PENDAHULUAN
Hal yang melatar belakangi Upaya-Upaya untuk mengantisipasi
dilaksanakannya Pekerjaan Perancanaan permasalahan permasalahan yang terjadi
Pembangunan Groundsill Sungai Batang pada sungai Batang Agam telah dilakukan
Agam sebagai upaya mengantisipasi oleh pemerintah. Salah satunya adalah
permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan pekerjaan pembangunan groundsill
pada sungai Batang Agam,antara lain: pada sungai batang agam. agar stabil
a. Terjadi gerusan dasar sungai yang sehingga dapat meminimalkan kerugian
sudah mengkhawatirkan terutama pada yang timbul akibat terjadinya degradasi
bagian-bagian downstream jembatan yang dapat mengancam prasarana terutama
yang ada. jembatan-jembatan yang melintasi Batang
b. Terjadi gerusan tebing pada kiri kanan Agam di Kota Payakumbuh, dengan jalan
sungai yang mengancam saluran primer mengetahui data ukur dan perencaanan
irigasi Batang Agam sepanjang 4.00 teknis pengendalian banjir sebagai dasar
km, areal pertanian, pemukiman dan pertimbangan teknis pelaksanaan konstruksi
fasilitas umum. bangunan selanjutnya.
c. Terdapat groundsill irigasi Batang Berdasarkan pada kondisi diatas
Agam yang bagian hilirnya sudah penulis mengangkat masalah ini sebagai
terancam gerusan. bahan untuk pembuatan Tugas Akhir
d. Terdapat aktivitas penambangan galian dengan judul, "Tinjauan Ulang
(pasir) yang telah terjadi terus-menerus Perencanaan Pembangunan Groundsill
dengan volume yang cukup besar. Sungai Batang Agam, Kota
e. Terjadi penyempitan penampang sungai Payakumbuh".
di beberapa tempat. a) Pengertian Groundsill
Untuk mengantisipasi ancaman ini perlu Groundsill (bangunan pengatur
dilakukan investigasi sedemikian rupa sungai) adalah bangunan air yang dibangun
terhadap perilaku dan penyebab terjadinya melintang sungai yang sengaja dibuat
kerusakan akibat degradasi pada sungai untuk meninggikan elevasi muka air
tersebut sebagai dasar untuk membuat untuk mendapatkan tinggi terjun. Hanya
saja yang menyebabkan perbedaan antara khususnya arah arus banjir, denah tersebut
groundsill dan bendung adalah pada fungsi yaitu terdiri dari :
dan tujuan. Groundsill merupakan suatu a.Denah tipe tegak lurus, umumnya sudah
struktur ambang melintang yang banyak dibangun pada sungai
dibangun pada alur sungai yang guna mencegah penurunan dasar sungai.
bertujuan untuk mengurangi kecepatan b. Denah tipe diagonal, tipe ini sangat
arus dan meningkatkan laju pengendapan jarang dibuat.
di bagian hulu struktur. Hal ini dapat c. Denah tipe poligonal.
menjaga agar elevasi lapisan endapan d. Denah tipe lengkung
tidak mengalami penurunan, sehingga Denah tipe poligonal dan denah lengkung
struktur bangunan yang berada di bagian hanya untuk kondisi yang khusus saja
hulu sungai seperti jembatan tetap dalam karena berbagai kelemahannya antara lain
keadaan aman meskipun terjadi groundsill menjadi lebih panjang dan
penambangan pasir pada sungai.. limpasan air terpusat di tengah serta
b) Pemilihan Groundsill harganyapun mahal.
Didalam pemilihan ini penulis memilih METODE
untuk tipe groundsill yaitu groundsill Penulis melakukan studi literatur dan
pelimpah. Groundsill pelimpah memiliki pegumpulan data. Kegiatan yang akan
terjunan sehingga elevasi permukaan dilakukan secara garis besar dibedakan atas:
dasar sungai disebelah hulu groundsill a. Studi literatur
lebih tinggi daripada elevasi permukaan Dalam studi literatur didapatkan teori-
dasar sungai sebelah hilirnya dan tujuannya teori yang diperoleh melalui buku –
adalah untuk melandaikan kemiringan dasar buku untuk analisa hidrologi yang
sungai. berhubungan dengan penulisan tugas
akhir.
b. Pengumpulan data
Data yang dibutuhkan adalah peta
DAS, data curah hujan 15 tahun (tahun
Gambar 1.1. Groundsill Pelimpah 1998 sampai tahun 2012) yang berasal
Groundsill pelimpah haruslah dari 2 Stasiun yaitu Stasiun Padang
direncanakan agar secara hidraulis dapat Tarab, dan Stasiun Canduang.
berfungsi dengan baik antara lain c. Analisa dan perhitungan.
denahnya ditempatkan sedemikian rupa 1) Curah hujan maksimum
agar porosnya tegak arah arus sungai,
Pada analisa ini, data curah hujan yang curah hujan rata-rata dengan metode
akan digunakan adalah data curah aljabar,
hujan rata – rata maksimum yang Tabel 1. Perhitungan curah hujan
diperoleh dengan menghitung data Tahun
Curah Hujan
No Maksimum Dari 2
curah hujan 15 tahun dari 2 stasiun Pengamatan
Stasiun (mm)
dengan menggunakan Metode Aljabar ( 1 2012 100,70
Arithmetic mean ). 2 2011 91,25
2) Curah hujan rencana 3 2010 111

Untuk menghitung curah hujan rencana 4 2009 52,47


5 2008 56,59
penulis menggunakan 2 metode yaitu
6 2007 44,8
distribusi prababilitas dan uji
7 2006 55,15
probabilitas dimaksudkan untuk 8 2005 45,6
mendapatkan hasil perbandingan yang 9 2004 82,4
lebih efektif. 10 2003 136

3) Analisa Debit Banjir Rencana 11 2002 75,25


12 2001 51,05
Untuk perhitungan Debit Banjir
13 2000 112,4
Rencana dilakukan dengan metode
14 1999 117
Melchior. Data untuk metode tersebut 15 1998 73,6
di ambil dari nilai curah hujan rencana. n=15 ∑R = 1205,26

Perhitungan debit rencana dengan (Sumber Data : Perhitungan Data Tugas


metode ini, tinggi hujan yang Akhir)
diperhitungkan adalah tinggi hujan 2. Analisa Curah hujan rencana
pada titik pengamatan. Untuk Analisa curah hujan rencana
ANALISA DAN PEMBAHASAN dapat diperhitungkan melalui distribusi
1. Perhitungan Curah Hujan probabilitas untuk periode ulang 2 tahun, 5
Data ini mencangkup data-data tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100
mengenai curah hujan yang jatuh didaerah tahun dengan metode :
yang akan diairi. Dalam perhitungan curah  Distribusi NORMAL
hujan ini ada 2 stasiun yang dipergunakan  DistribusiLOGNORMAL
data curah hujan dari stasiun Padang Tarab,  Distribusi GUMBEL
dan stasiun canduang dengan memakai data  Distribusi LOG PEARSON TIPE III
selama 15 tahun dari 1998 sampai dengan
2012 Didalam perhitungan data analisa Dari perhitungan distribusi probabilitas
bisa kita tentukan jenis distribusi tersebut
Untuk distribusi normal di syaratkan bahwa Gumbel (tabel terlampir) di dapat jumlah
kemungkinan variat yang berada antara data yang lebih kecil dari 21,03 mm adalah
x  s  dan x  s  adalah 68,27% dan sebanyak 0 buah dan yang lebih besar dari

antara x  2 s  dan x  2 s  adalah


139,67 mm adalah buah, sehingga Y1 = .1
berada Banyaknya Variat = x 100% = 95,24 % ≈
95,44%. Banyak variat yang berada 95,44 %
diantara daerah tersebut adalah : b) Distribusi Log Normal
Banyaknya Variat = x 100% = 68,27 % Langkah perhitungan :
Banyaknya Variat = x 100% = 95,44 % 1. Cv = 0,0867
a) Distribusi Normal 2. Cs = Cv3 + 3 Cv = 0,08673 + 3 x
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh 0,0867 = 0,26
data sebagai berikut : 3. Ck = Cv8 + 6 Cv6 + 15 Cv4 + 16 Cv2 +
x = 80.351 mm 3 = 3,09
S = 29,66 mm c) Distribusi Gumbel
Langkah perhitungan :
ni 1 xi  x
n
  3

 
Nilai x  s = (80,351 – 29,66)= 50,69 mm Cs 
n  1n  2 s 3
= 0,4087

Nilai x  s  = (80,351 + 29,66)= 110,011 n 2 i 1 xi  x


n
  4

Ck  == 0,1654
mm n  1n  2 s 4
Dari data tabel hujan dan probabilitasnya d) Distribusi Log Pearson tipe III
untuk Distribusi Normal dan Gumbel di Digunakan apabila hasil perhitungan pada
dapat jumlah data yang lebih kecil dari distribusi normal, distribusi log normal, dan
50,69 mm adalah sebanyak 2 buah dan distribusi gumbel tidak memenuhi
yang lebih besar dari 110,011 mm adalah 4 persyaratan yang telah ditentukan.di
buah, sehingga Y1 = 4 peroleh data seperti tabel berikut :
Banyaknya Variat = x 100% = 80,95 % ≠ Tabel 2. Parameter Statistik untuk
68,27 % menentukan jenis distribusi

Nilai x  2 s  = [ 80,351 – (2 x 29,66)] = No. Distribusi Persyaratan
Hasil
hitungan
21,03mm
x  s   68.27 % 80,95

Nilai x  2 s  [ 80,351 + (2 x 29,66)] = %
x  2.s   95.44 %
=

139,67 mm 1. Normal 95,24


Cs ≈ 0 %
Dari data tabel hujan dan probabilitasnya
Ck ≈ 3 0,4087
untuk Distribusi Distribusi Normal dan
0,1654 Dari table tersebut maka distribusi
Cs = Cv3 + 3 Cv = yang dapat diterima dan selisih nilai yang
0.445 terkecil adalah Metode Normal.
Log 0,25
2. Ck = Cv8 + 6 Cv6 + 4.Analisa Distribusi Curah Hujan
Normal 3,09
15 Cv4 + 16 Cv2 + Rencana
3 = 3.354 Analisa distribusi ujan rencana yang
Cs = 1.14 0,4087 dilalukan adalah Distribusi Normal, sesuai
3. Gumbel
Ck = 5.4 0,1654 dengan hasil pemilihan uji Chi-Kuadrat dan
Log Uji Smirnov Kolmogorov.
Selain dari nilai di
4. Pearson Persamaan distribusi Metode Normal
atas
III adalah :
(Sumber Data: Hasil Perhitungan) Xr = Xa + S . Kt
3. Uji distribusi probabilitas Dari hasil perhitungan sebelumnya didapat:
Untuk lebih meyakinkan lagi untuk Xa = 80.351 mm
analisa curah hujan kita lakukan S = 29.667 mm
perbandingan uji distribusi probabilitas. Nilai Kt diambil dari Tabel Nilai Variabel
Dengan memakai metode chikuadrat dan reduksi Gauss
smirnof kolmogorof, kedua metode tersebut X2 = 80.351 + 29.667 . 0,00
gabung dalam uji distribusi prababilitas = 80.3510 mm
untuk perhitungannya sendiri di dapatkan : Untuk selanjutnya perhitungan di table kan
Tabel 3. Pehitungan uji distribusi Tabel 4. Perhitungan analisa distribusi
praobabilitas curah hujan rencana

N
METODE
NORM GUMB
LOG LOG T Xr
PENGUJI NORM PEARS No KT
O
AN
AL EL
AL ON III
(tahun) (mm/hari)

0.86 < 1.33 < 2<


13.33> 1 2 0.0000 80.3510
Chi- 5,991
1 Kuadrat
5,991 5,991 5,991
(tidak
2 5 0.8416 105.3187
(diterim (diterim (diterim
(X²)
a) a) a)
dapat 3 10 1.2816 118.3722
diterima)
0,1631< 0,151 < 0,1285 0,090 <
4 25 1.7507 132.2890
Smirnov
2 Kolmogor
0,34 0,34 < 0,34 0,34 5 50 2.0573 141.3849
(diterim (diterim (diterim (diterima
ov 6 100 2.3263 149.3653
a) a a) )

(Sumber Data: Hasil Perhitungan) (Sumber Data: Hasil Perhitungan)


Dari perhitungan analisa distribusi curah 387.

hujan rencana didapatkan Xr25 = 132.2890 2 0.62 117.75 5.15 80.35 23


499.
mm
5 0.62 117.75 5.15 105.3 l9
5.Perhitungan Debit Banjir Rencana
560.
Perhitungan debit banjir rencana 10 0.62 117.75 5.15 118.3 87
terdapat beberapa metode seperti Metode 654.

Hasper, Metode Weduwen, Rasional dan 25 0.62 117.75 5.15 132.2 76


698,
Melchiord dll. Karena Luas tangkapan
50 0.62 117.75 5.15 141.3 78
hujan (catchment area) hanya 117.75 km2,
735.
2
lebih dari 100 km , Maka metode yang 100 0.62 117.75 5.15 149.3 87
cocok adalah metode Hasper, dan Melchior. (Sumber data: hasil perhitungan)
Sedangkan weduwen dipakai apabila luas Dari perhitungan curah hujan
2
catcment area < 100 km . rencana dengan 2 metode di atas, maka
Dalam perhitungan debit banjir akan didapat curah hujan rencana rata-rata
rencana, penulis menggunakan metode- adalah :
metode sebagai berikut : Tabel 7. Rekapitulasi Curah Hujan
 Metode Hasper Rencana Metode Hasper dan Metode
Tabel 5. Perhitungan Curah Hujan Melchior
Rencana Metode Hasper N Metode Q2 Q5 Q10 Q25 Q50 Q100
qn Q o debit (m3/ (m3/ (m3/ (m3/ (m3/ (m3/
T Α Β (mm F banjir dt) dt) dt) dt) dt) dt)
/dt) (m3/dt) 373 693.
489. 549. 614. 656.
1 Hasper .19 735
199 786 423 670
2 0.946 0.716 4.67 117.75 373.19 2
5 0.946 0.716 6.13 117.75 489.15 387 735.
10 0.946 0.716 6.89 117.75 549.78 2 Melchior .23 499. 560. 654. 698, 878

25 0.946 0.716 7.70 117.75 614.42 6 l98 879 766 785

50 0.946 0.716 8.23 117.75 656.67 (Sumber data: hasil perhitungan )


100 0.946 0.716 8.69 117.75 693.73
Dari kedua metode tersebut diambil
(Sumber Data: Hasil Perhitungan)
Q25 yang mendekati Q25 rata-rata yaitu hasil
 Metode Melchior
perhitungan Metode Melchior. Jadi
Tabel 6. Perhitungan Curah Hujan
besarnya debit rencana (design flood)
Rencana Metode Melchior
diambil harga Q25 hasil perhitungan
Q Qn
(Q25) = 654,766 m3/dt
T Α F (m3/dt/ Rn (m3/
(th) (km2) km2) (mm) dt)
6. Perhitungan Groundsill
 Elevasi Puncak Mercu
Elevasi puncak mercu groundsill Tabel 8. Resume perbandingan tinggi
direncanakan dari pasangan batu kali, untuk muka air di atas groundsill
merencanakan elevasi mercu Groundsill di Tipe Mercu
Uraian
tentukan dari elevasi harus ditentukan Mercu ogee (Perencana)

sedemikian rupa sehingga V 6,72 m1/3/dt


Ha = k 0,84 m
1. Daya bilas kantong lumpur cukup
Hd 2,55 m
besar, sehingga endapan dikantong
H1 3,39 m
lumpur dapat dibilas dengan lancar.
(Sumber data: hasil perhitungan )
Elevasi puncak mercu = Elevasi dasar
 Tinggi Muka Air Banjir di atas
sungai dilokasi groundsill + Tinggi
Groundsill
mercu
Tabel 9. Tinggi Muka air Sebelum
(+503,80) + 1 = +504,80 m
Adanya Groundsill
 Lebar Efektif Mercu Groundsill
No B H K A P R V Q
Lebar groundsill yaitu jarak antara
1 40 1,7 60 72,34 46,12 1,568 6,72 486,672
pangkal (abutment). Sebaiknya lebar
2 40 1,9 60 81,42 46,85 1,738 7,21 587,589
groundsill ini sama dengan lebar rata-rata
3 40 2,03 60 87,38 47,31 1,847 7,51 656,855
sungai pada bagian yang stabil (bagian
4 40 2,1 60 90,62 47,57 1,905 7,67 695,467
yang lurus). Biasanya lebar groundsill
(Sumber data: hasil perhitungan )
diambil antara 1,0 – 1,2 dari lebar rata-rata
Dari perhitungan diatas, didapat
sungai pada ruas yang stabil.
nilai h (2,03) dengan harga Q (656,855)
Be = B – 2 (nKp + Ka). HI
tinggi muka air sebelum adanya groundsill.
Dimana :
Sehingga kita dapat menentukan Tinggi
Be = Lebar efektif groundsill
muka air banjir di atas groundsill
B= Lebar groundsill (lebar total –
Dari perhitungan sebelumnya yaitu
lebar pilar)
tinggi muka air banjir diatas Groundsill dan
n = Jumlah pilar
perhitungan tinggi muka air banjir dihilir
Kp = Koefisien kontraksi pilar
Groundsill maka didapat data elevasi
Ka = Koefisien kontraksi
sebagai berikut (pada mercu tipe bulat) :
pangkal groundsill
 Elevasi muka air diatas groundsill :
HI = Tinggi energi (m)
= Elevasi puncak mercu + hd
(Sumber : Standar Perencanaan Irigasi, KP
= (+ 504,80) + 2,55 = 507,35 m
02 hal 114)
 Elevasi energi diatas mercu :
 Tinggi Muka Air Banjir di Atas
= Elevasi puncak mercu + H1
Groundsill
= (+504,80) + 3,39= 508,19 m I = 0,0069
 Elevasi muka air dihilir groundsill : Sehingga : = h/a = 3,39/2,03= 1,66 > 1
= Elevasi dasar sungai di hilir Maka L = 2h/I
groundsill + h L = 982,61 m ≈ 0,98261 km
= (+ 503,80) + 2,03  Perhitungan Hidrolis Kolam Olak
= + 505,83 m Adapun rumus yang digunakan adalah :
 Perhitungan Back Water V1 = {(2.9,81) x (0,5 x 3,39 + 1)}0.5
Perhitungan Back Water ini Dimana :
diperlukan untuk mengetahui sejauh mana V1 = Kecepatan awal loncatan (m/dt)
pengaruh pengempangan yang terjadi g = Percepatan gravitasi (9,81 m/dt)
akibat adanya Groundsill dan juga untuk HI = Tinggi energi diatas mercu
merencanakan panjang tanggul yang Z = Tinggi jatuh
diperlukan untuk mengatasi banjir dan
genangan. Dari hasil perhitungan terdahulu diperoleh
Adapun metode perhitungan yang tepat data-data sebagai berikut :
dikerjakan dengan menggunakan metode  Debit banjir rencana
langkah standar, bila potongan melintang = 654,766 m3/dt
sungai, kemiringan dan faktor dan  Elevasi puncak mercu
kekasaran sungai kearah hulu lokasi = + 504,80 m
Groundsill sudah diketahui sampai cukup  Elevasi air dihilir groundsill
jauh. = + 505,83 m
Dimana :  Elevasi air dihulu groundsill
a = Kedalaman air sungai sebelum = + 507,35 m
adanya groundsill (m)  Jari-jari mercu
h = Tinggi air berhubung adanya = 0,3 x Hd = 0,3 x 2,55
groundsill (m) = 0,765 m
L=Panjang total dimana kurva  Tinggi gorundsill = 1 m
pengempangan terlihat (m)  Kemiringan sungai = 0,0069
Z =Kedalaman air pada jarak x dari
groundsill (m) Pertama kali kolam olakan dicoba
X = Jarak dari groundsill (m) pada elevasi + 503,8 m
I = Kemiringan Perhitungan : Sehingga :
a = 2,03 m Z = (+504,80) – (+503,80) = 1 m
h = 3,39 m
Dimana Z adalah beda tinggi antara elevasi 506.33
501.8 3.000 9.598 1.442 2.553 4.535
5
muka air diatas mercu Groundsill dengan
500.9 505.71
elevasi lantai kolam olakan. 3.900 10.47 1.321 2.912 4.819
00 9
a) Kecepatan awal loncatan (Sumber data: hasil perhitungan )
V1 = {(2.9,81) x (0,5 x 3,39 + 1)}0.5 Maka diambil elevasi kolam olak + 500,90
V1 = {(2.9,81) x (0,5 x 3,39 + 1)}0.5 m ≤ + 505,83 m.
V1 = 7,27 m/dt Elevasi air loncat lebih rendah dari
b) Tinggi muka air tepat di kaki mercu (y1) elevasi muka air hilir Groundsill, sehingga
Y1 = 654,766 /(7,27 x 47,322)= 1,9 m memenuhi syarat.
c) Bilangan Froude Untuk perencanaan Groundsill Batang
Fr =7,27/(9,8.1,9)0.5= 1,68 agam dipakai tipe bak tenggelam dengan
Y2 = ½ . Y1 . – 1 alasan :
Y2 = ½ . 1,9 .(1+8(1,682)0,5 – 1 1. Karena kedalaman konjugasi hilir loncat
= 3,66 m air terlalu tinggi dibanding kedalaman
Dimana : normal hilir dan diperkirakan akan
3
Q = Debit banjir rencana (m /dt) terjadi kerusakan pada lantai kolam
Y1 =Tinggi muka air kaki Groundsill(m) olakan akibat batu-batu besar yang
B = Lebar efektif Groundsill tersangkut lewat atas Groundsill, dan
Fr = Bilangan Froude dipakai peredam energi yang relatif
Y2 = Tinggi loncatan air (m) pendek tetapi dalam.
Maka elevasi air loncat pada elevasi : 2. Kondisi sungai Batang Agam yang
(+503,8) + 3,66 = +507,46 m banyak mengangkut bongkah-bongkahan
Jadi air loncat (+507,46) lebih besar dari atau kerikil - kerikil besar.
elevasi di hilir (+505,83) masih belum 3. Tipe bak tenggelam tahan terhadap
memenuhi syarat, maka elevasi kolam olak gerusan.
harus diturunkan lagi. Untuk selanjutnya (Sumber : KP 02 hal 60 – 61)
perhitungan dilakukan secara tabelaris. Maka untuk perencanaan dipakai
Tabel 10 Perhitungan Elevasi Kolam rumus sebagai berikut :
Olak hc = (q2/g)1/3
Elevasi Dimana :
V1
Eleva Z Y1 Fr Y2 Air
(m/dt hc = Kedalaman air kritis (m)
si (m) (m) (m) (m) Loncat
)
(m) q = Debit per lebar satuan

503.8 1.000 7.272 1.903 1.684 3.679


507.47 = Qrencana / Beff (m3/dt/m)
9
Jadi : lantai muka di ujung hilir Groundsill,
a. Debit satuan (Q25) dengan panjang lantai tergantung pada jenis
q = Q/Beff tanah pondasi.
= 13,84 m3/dt/m Untuk menghitung panajang lantai muka
b. Kedalaman kritis (hc) dipakai teori blight dimana perbedaan
hc = (q2/g)1/3 tekanan dijalur pengaliran adalah sebanding
hc = 3 m dengan panjang pengaliran. Dinyatakan
c. Tinggi energi dihulu dengan persamaan berikut:
= Elevasi mercu + H1 H = L/C
= (+ 504,80) + 3,39 Dimana:
= 508,19 m  H = Beda elevasi (m)
d. Tinggi energi dihilir  L = Panjang total creep line
∆H = (+508,91) – (+505,83)  C =Koefisienbidang
= 3,08 m tergantung dari jenis matrial dasar
e. Menentukan jari-jari bak minimum sungai
yang diizinkan (Rmin) Berdasarkan data yang diperoleh, jenis
= = 1,14 → dari grafik didapat : tanah dilokasi Groundsill Batang Agam
Rmin /hc = 1,58 berupa kerikil sedang. Maka untuk
Rmin = 1,58 x 3 weighted creep ratio (C) diambil 3,50
Rmin = 4,74 → diambil R Syarat : Lv + 1/3 LH ≥ ∆hmax . C (KP 02 hal
= 4,75 126)
f. Menentukan batas hilir minimum (Tmin) ∆hmax = (+252,00) – (+246,70)
= = 1,14 → dari grafik = 5,3 m
didapat ∆hmax . C = 5,3 . 6 = 31,8 m
Tmin /hc = 1,88 Sebelum ada lantai muka
Tmin/3 = 6 m LV = 1 + 1 + 1 + 1 + 3 + 4 = 11 m
 Perhitungan Lantai Muka LH = 2 + 2,35 + 4 + 4,75 + 1,30
Perbedaan tekanan yang terjadi dihilir dan + 9,60 + 1,30 + 1,60 = 26,9 m
dihulu Groundsill akibat adanya perbedaan Lv + 1/3 LH ≥ ∆h max . C
elevasi setelah groundsill dibangun, akan =11 + 1/3 . 26,9 > 6,3 . 3,5
mengakibatkan terjdinya aliaran dibawah =16 m < 26,9 m
Groundsill. Untuk memperkecil Dari hasil diatas maka diperlukan lantai
kemungkinan terjadinya erosi dibawah muka dengan creep line minimal :
pondasi (piping), maka perlu dibangun L = 26,99 – 16 = 10,9 m
 Stabilitas Groundsill 4. Terhadap daya dukung tanah
a. Pada Saat Air Normal qult = C . Nc + γ . D . Nq + 0,5 .
Tabel 11. Resume Gaya Yang Bekerja γ . B . Nγ
Pada Groundsill (Saat Air Normal) Dimana :
q = Daya dukung keseimbangan
Gaya-Gaya Gaya (ton) Momen (tm) (Ultimate bearing Capasity t/m2)
No
yang bekerja V H Mv Mh Nc, Nq, Nγ = Faktor daya dukung tanah
Berat sendiri
1 - 210.52 - 1930,27 yang tergantung pada besarnya
groundsill
2 Gaya gempa 29,889 171,86 sudut geser dalam tanah.
Tekanan Berdasarkan sudut geser tanah
3 - 0,11 0,09 - 1,66 2,1
lumpur
diatas dengan nilai Ø = 20o87’ di dapat dari
Tekanan
4 - 13,81 - 7,30 tabel Terzaqhi :
tanah

Tekanan Nc = 17,02
5 0,35 0,5 6,13 5,8
hidrostatis Nq = 6,95
Tekanan
Nγ = 3,6
6 uplift 6,315 12,615 30,6 152,15
pressure
Data daya dukung tanah pondasi :

Jumlah - 203,92 29,29 -1895,2 324,61 Berat jenis tanah (γ) = 2,63 t/m3

Kontrol Stabilitas Pada Saat Air Normal Nilai kohesi tanah (C) = 0,40 t/m2

1. Terhadap guling Sudut geser tanah (Ø) = 20o87’

Sf = ≥ 1,5 Kedalaman pondasi (D) = 2,85 m

= ≥ 1,5 Lebar dasar groundsill (B) = 40 m

= 5,83 ≥ 1,5......(Aman) qult = C . Nc + γ . D . Nq + 0,5 . γ . B . Nγ

2. Terhadap geser = 0,40 . 17,02 + 2,85 . 2,85 . 6,95

Sf = f . ≥ 1,5 + 0,5 . 2,63 . 40 . 3,6

f = tan 370 = 0,75 = 6,808 + 52,0937 + 86,6322

Sf = 0,75 . ≥ 1,5 = 248,25 t/m2

= 5,22 ≥ 1,5…. (Aman) Tegangan tanah yang di izinkan

3. Terhadap eksentrisitas τ=

e = B/2 - ≤ B/6 = = 124,13 t/m2

d = 5. Terhadap tekanan dibawah groundsill

Perhitungan : τ = (1 ± ) < τ ijin

e = – τ = (1 ± ) < τ ijin

= 0,1 ≤ 6,66…. (Aman) τ max = 5,86 t/m2 ≤ 124,13 t/m2


τ min = 4,33 t/m2 ≤ 124,13 t/m2
b. Pada Saat Air Banjir 4. Terhadap tekanan tanah dibawah
Tabel 12. Resume Gaya Yang groundsill
BekerjaPada Groundsill (Saat Air
Banjir) τ= (1 ± )
Kontrol Stabilitas Pada Saat Air Banjir

No
Gaya-Gaya Gaya (ton) Momen (tm) τ= (1 ± )
yang bekerja V H Mv Mh
Berat sendiri τ max = 9,42 t/m2 ≤ 124,13 t/m2
1 - 210,525 - 1930,27
groundsill
τ min = 1,36 t/m2 ≤ 124,13 t/m2
2 Gaya gempa 29,889 171,864
Tekanan
KESIMPULAN
3 - 0,11 0,09 - 1,66 2,1
lumpur Perencanaan Pembangunan
Tekanan Groundsill Sungai Batang Agam Kota
4 - 13,81 - 7,30
tanah
Payakumbuh ini merupakan tinjauan ulang
Tekanan
5 - 27,63 - 6,085 - 198,34 - 61,55
hidrostatis dari desain yang sudah ada.
Tekanan Berdasarkan pembahasan yang telah
6 22,39 39,314 155,3 526,7
uplift pressure
dilakukan, yaitu mulai dari pengolahan
Jumlah - 215,83 49,398 -1974,97 631,81
data, sampai pada tahap perhitungan
hidrolis groundsill, maka dapat diambil
1. Terhadap guling
kesimpulan sebagai berikut :
Sf = ≥ 1,5
a. Analisa Hidrologi
= ≥ 1,5
1) Data curah hujan yang dipergunakan
= 3,12 ≥ 1,5….. (Aman)
adalah curah hujan maksimum harian
2. Terhadap geser
dengan lama pengamatan (n) 15 tahun
Sf = f . ≥ 1,2
dari tahun 1998 sampai dengan tahun
F = 0,75
2012. Data hujan tersebut hanya
Sf = 0,75 . ≥ 1,5
diambil dari 2 stasiun curah hujan yang
= 3,27 ≥ 1,5…. (Aman)
terdekat dengan lokasi catchment area
3. Terhadap eksentrisitas
yaitu Stasiun Padang Tarab dan
e = B/2 - ≤ B/6
Canduang. Untuk menentukan curah
d =
hujan rata-rata daerah aliran sungai
Perhitungan :
digunakan metode Rata-Rata Aritmatik
e = –
(Aljabar).
= 4,98 ≤ 6,66…. (Aman)
2) Perhitungan hujan rencana periode
ulang menggunakan 4 metode
distribusi probabilitas yaitu Normal, grounsill sungai batang agam untuk
Log Normal, Log Person III, dan menghindari kerusakan pada lantai
Gumbel. Lalu digunakan Uji kolam olak akibat bongkahan batu
Chikuadrat dan Smirnov Kolmogorov yang terbawa pada saat terjadi banjir
untuk menentukan Distribusi ataupun sedimen sedimen yang ada.
probabilitas yang diterima dan Jari- jari bak yang diijinkan Rmin = 4,75
mempunyai selisih nilai terkecil yaitu m dengan batas minimum tinggi air
Metode Normal. dihilir Tmin= 6 m
3) Untuk perhitungan debit banjir periode c. Perhitungan Stabilitas Groundsill
ulang digunakan metode Hasper dan Kontrol stabilitas untuk tubuh
Melchior. groundsill ditinjau pada kondisi air normal
Berdasarkan hasil perhitungan dan air banjir. Hasil yang diperoleh adalah
digunakan metode Melchior yang tubuh groundsill dianggap cukup stabil dan
pemilihannya karena nilai Q25 Metode aman terhadap bahaya:
Melchior mendekati nilai Q25 rata-rata 1) Guling (over turning)
yaitu 654,766 m2/dtk 2) Geser (sliding)
3) Rembesan bawah pondasi
b. Perhitungan Hidrolis Groundsill
4) Eksentrisitas
1) Dalam perhitungan hidrolis Groundsill
5) Daya dukung tanah pondasi yang
dengan Qdesign = 654,766 m3/dtk
memadai
didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 13. Perbandingan tinggi muka air
a) Tinggi muka air banjir maksimum
di atas groundsill
diatas mercu groundsill = 2,55 m
Tipe Mercu
dengan tinggi energi diatas mercu = Uraian
Mercu ogee (Perencana)
3,39 m V 4,08 m/dt
b) Tinggi muka air sebelum adanya Ha = k 0,84 m
groundsill = 2,03 m Hd 2,55 m
c) Lebar efektif groundsill (Be) = 48 m H1 3,39 m

2) Mercu groundsill yang dipilih tipe (sumber hasil perhitungan)


mercu bulat denggan Jari- jari R = 1,4 Dimana :
m. V = Kecepatan aliran dihulu mercu
3) Kolam olakan dipakai tipe bucket (bak Ha = k = Tinggi energi
tenggelam) karena tipe tersebut Hd = Tinggi energi rencana diatas mercu
dipandang cocok dipergunakan pada H1 = Tinggi energi diatas mercu
Tabel 14. Kesimpulan hasil perhitungan c. Perlunya ketelitian dalam analisa
hidrologi agar dihasilkan desaign
Uraian Analisa Perencanaan hidrolis groundsill yang tidak terlalu
Elevasi muka air di hilir besar sehingga dapat menghasilkan
505,83 m
groundsill groundsill yang ekonomis.
Elevasi muka air di atas d. Pada perhitungan dimensi groundsill
507,35 m
groundsill
harus sesuai dengan debit banjir rencana
Elevasi energi diatas
508,19 m dan dalam menentukan debit banjir
groundsill
rencana juga harus mempertimbangkan
(sumber hasil perhitungan)
perode ulang yang harus diambil supaya
Berdasarkan pembahasan yang telah
konstruksi groundsill tersebut aman.
dilakukan, yaitu mulai dari pengolahan
e. Groundsill yang sudah di dibangun
data, sampai pada tahap perhitungan
hendaknya diadakan suatu pemeliharaan
hidrolis groundsill, maka penulis
sehingga fungsi dari pembangunan
menyimpulkan hasil dari semua
groundsill tersebut masih dapat
perhitungan, dan dari perhitungan juga
digunakan secara optimal.
penulis bisa memberikan saran atau
DAFTAR PUSTAKA
masukan terhadap perencana yang sudah
Direktorat Jenderal Pengairan Departemen
ada.
Pekerjaan Umum, Standar Perencanaan
SARAN
Irigasi Bangunan KP-02, 2013
Agar groundsill yang direncanakan
berfungsi optimal, untuk itu perlu
Direktorat Jenderal Pengairan Departemen
dipertimbangkan saran-saran sebagai
Pekerjaan Umum, Standar Perencanaan
berikut :
Irigasi Bangunan KP-04, 2013
a. Perlunya ketelitian pada saat
perhitungan gaya-gaya yang bekerja
Direktorat Jenderal Pengairan Departemen
pada tubuh Groundsill yang dapat
Pekerjaan Umum, Standar Perencanaan
mengganggu stabilitas groundsill.
Irigasi Bangunan KP-06, 2013
b. Untuk menghasilkan groundsill dengan
biaya pembangunan yang lebih
Kamiana. I made 2011. Teknik Perhitungan
ekonomis perlu dilakukan perencanaan
Debit Banjir rencana. Yogyakarta: cetakan
groundsill yang matang dengan
pertama.
memperhatikan kondisi topografi
daerah dimana groundsill dibangun
Wilson.E.M. 1993. Hidrologi Teknik Edisi
Keempat. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai