Anda di halaman 1dari 71

OTAK

3/28/2015 1
SISTEM SARAF PUSAT
 Bagian-bagian fungsional
 OTAK (Batang Otak, Diencephalon, Serebrum,
Serebellum)
 SPINALIS KORDATA
 Struktur Pelindung dan Pendukung
 Tulang Tengkorak
 Meninges
 Cairan Serebrospinal
 Sawar Darah Otak
 Vertebral canal
 Vertebral ligamen

3/28/2015 2
SSP Tulang Ligamen Meninges Cairan Sawar
Serebrospi darah -
nal SSP
Otak Tengkorak/ Dura mater Sirkulasi
kranial Arachnoid Willis
mater
Pia mater
Spinalis Vertebral Vertebral Dura mater
cordata canal/ ligamen Arachnoid
column mater
Pia mater

3/28/2015 3
3/28/2015 4
OTAK
 Organ terbesar dalam
tubuh
 Berat sekitar 1,3 kg.

3/28/2015 5
Otak: Integrasi informasi sensorik dan motorik

3/28/2015 6
Substansi Abu-abu (Grey matter) & Substansi Putih
(White Matter) di Otak
Substansi putih:
Akson bermyelin
Substansi abu-abu: badan sel
saraf, dendrit, akson yang tidak
bermyelin, terminal akson, dan
neuroglia.
Terlihat berwarna abu-abu
dibanding warna putih karena
badan Nissl memberikan warna
abu-abu dan sedikit atau tidak Pembuluh darah terdapat baik pada
substansi putih dan substansi abu-
ada myelin pada area ini. abu.

3/28/2015 7
Bagian-Bagian Utama Otak
Otak orang dewasa tdd
empat bagian utama,
yaitu:
1. Brain stem
2. Diencephalon
3. Cerebrum
4. Cerebellum

3/28/2015 8
1. Brain stem (Batang Otak)
 Bagian akhir bawah dari
otak yg merupakan
lanjutan dengan spinalis
cordata
 Terdiri dari :
a) medulla oblongata
b) pons varolii
c) midbrain

3/28/2015 9
a) Medulla oblongata
 Berlanjut ke bagian atas
spinalis cordata.
 Merupakan pusat refleks
 Untuk pengaturan :
kecepatan denyut jantung,
kecepatan pernafasan,
vasokonstriksi, menelan,
batuk, muntah, tersedak

3/28/2015 10
b) Pons varolii
 Bagian atas dari medulla
 menghubungkan spinalis
cordata dengan otak
 bagian penghubung otak
dengan bagian yang lain,
terdapat reticular
formation.
 Reticular formation terdiri
dari pusat pneumotaksis
yang berfungsi membantu
mengontrol respirasi.

3/28/2015 11
c) Midbrain (mesencephalon)
 Menghubungkan pons
dengan diencephalon
 Menghantarkan : impuls
motorik dari cerebrum ke
cerebellum, impuls
sensorik dari spinalis
cordata ke talamus
 Mengatur refleks :
pendengaran dan
penglihatan.

3/28/2015 12
2. Diencephalon
 Terletak di atas brainstem
 Terdiri dari :
a) talamus
b) hipotalamus

3/28/2015 13
a) Talamus
 Station relay untuk seluruh
impuls sensoris.
(pendengaran,
penglihatan, sensasi
umum, kecap).
 Pusat untuk sinapsis pada
sistem motorik somatik
 Membuat kita bisa
menyadari : nyeri,
temperatur, kesadaran
umum untuk sentuh dan
tekan.

3/28/2015 14
b) Hipotalamus
 Mengontrol : sistem
saraf otonom, suhu
tubuh, intake makanan
dan cairan, terjaga,
tidur.

3/28/2015 15
3. Cerebrum (1)

 Bagian terbesar dari


otak
 Terdiri dari lobus-
lobus yang
dinamakan: lobus
frontal, parietal,
temporal, occipital
 Terdapat:
a) sistem limbik
b) korteks serebri

3/28/2015 16
... Cerebrum (2)

 Terdapat dua hemisfer otak yang tidak tepat simetris,


demikian pula dalam hal fungsi dan secara anatomis.
 Hemisfer kiri : mengontrol kemampuan bahasa.
 Hemisfer kanan : mengontrol sebagian besar persepsi
analisis dari pola visual non verbal.
3/28/2015 17
a) Sistem limbik
 Ditemukan pada hemisfer
cerebral dan diensefalon
 Sistem limbik terkadang
disebut juga “emotional brain”
 sesuai dg fungsi.
 Fungsi : aspek-aspek
emosional spt rasa sakit,
senang, kasih sayang, dan
marah; juga kesadaran,
memori.

3/28/2015 18
b) Korteks Serebri (1)

Terbagi 3 :
 area motorik
 area sensorik
 area penghubung

3/28/2015 19
... Korteks serebri (2)

 Area motorik :
mengontrol pergerakan
otot
 Area sensorik :
menginterpretasi impuls
sensoris dari kulit, otot,
reseptor-reseptor organ
dalam, serta area sensori
yang lain.
 Area penghubung :
berhubungan dengan
proses emosi dan
intelektual.

3/28/2015 20
4. Cerebellum (1)

 = otak kecil, di bawah cerebrum dan di belakang


brain stem

3/28/2015 21
... Cerebellum (2)

Fungsi :
 koordinasi otot skelet
 mempertahankan postur
 menjaga keseimbangan
tubuh

3/28/2015 22
3/28/2015 23
Saraf Kranial
 12 pasang saraf
kranial berasal dari
otak
 Pasangan-
pasangan diberi
nama terutama
berdasarkan :
distribusi dan
kedekatannya pada
otak.

3/28/2015 24
Saraf Kranial
 N I : olfaktorius (saraf penciuman)
 N II : optikus (saraf penglihatan)
 N III : okulomotorius (memparsarafi otot eksterna mata, otot
siliaris dan otot iris).
 N IV : trokhlearis (mempersarafi otot obliqus eksterna)
 N V : trigeminus (saraf kranial terbesar, mempersarafi sebagian
besar kulit kepala dan wajah, selaput lendir mulut dan sinus
paranasalis).
 N VI : abdusens (mempersarafi otot rektus lateralis mata)
 N VII : fasialis (untuk otot-otot mimik pada wajah, kulit kepala)
 N VIII : akustikus / vestibulocochlear (pendengaran)
 N IX : glossopharyngeal (otot faring, lidah)
 N X : vagus (toraks, abdomen)
 N XI : aksesorius (otot kepala / bahu)
 N XII : hipoglosus (otot lidah)

3/28/2015 25
3/28/2015 26
Saraf Kranial
Saraf Fungsi Kerusakan akan
menyebabkan
N I : olfaktorius penciuman tidak dapat mencium
N II : optikus penglihatan kehilangan penglihatan
N III : memparsarafi otot letak manik mata miring
okulomotorius eksterna mata, otot (juling)
siliaris dan otot iris

N IV : trokhlearis mempersarafi otot obliqus letak manik mata miring


eksterna (juling)

N V : trigeminus saraf kranial terbesar, kehilangan sensasi sentuh


mempersarafi sebagian
besar kulit kepala dan
wajah, selaput lendir
mulut dan sinus
3/28/2015 paranasalis 27
Saraf kranial
Saraf Fungsi Kerusakan akan
menyebabkan
N VI : abdusens mempersarafi otot rektus bola mata tidak dapat
lateralis mata bergerak lateral ( ke samping)
N VII : fasialis untuk otot-otot mimik Kehilangan rasa, saat tidur
pada wajah, kulit kepala mata tetap terbuka
N VIII : akustikus/ Untuk pendengaran ataksia (gangguan koordinasi
vestibulocochlear gerakan)
N IX : Untuk otot faring, lidah sakit saat menelan, sekresi
glossopharyngeal saliva menurun, kehilangan
daya kecap, hilang sensasi di
kerongkongan
N X : vagus Untuk otot toraks, gangguan menelan
abdomen

3/28/2015 28
Saraf Kranial
Saraf Fungsi Kerusakan akan
menyebabkan
N XI : otot kepala / bahu sulit memutar kepala,
aksesorius tidak mampu
mengangkat bahu
N XII : Untuk otot lidah tidak bisa bicara,
hipoglosus menelan, mengunyah

3/28/2015 29
Olfaktorius (N I)
Saraf penciuman

3/28/2015 30
Optikus (N II)
Saraf penglihatan

3/28/2015 31
Okulomotorius (N III)
memparsarafi :
 otot eksterna mata
 otot siliaris
 otot iris

3/28/2015 32
Trokhlearis (N IV)
mempersarafi
otot obliqus eksterna

3/28/2015 33
Trigeminus (N V)
saraf kranial terbesar
Mempersarafi:
 sebagian besar kulit
kepala dan wajah
 selaput lendir mulut
 sinus paranasalis

3/28/2015 34
Abdusens (N VI)
mempersarafi :
 otot rektus lateralis
mata

3/28/2015 35
Fasialis (N VII)
untuk :
 otot-otot mimik pada
wajah,
 Otot-otot kulit kepala

3/28/2015 36
akustikus /
vestibulocochlear (N VIII)
 Saraf pendengaran

3/28/2015 37
Glossopharyngeal(N IX)
Mempersarafi :
 otot faring
 lidah

3/28/2015 38
Mempersarafi :
 toraks Vagus (N X)
 abdomen

3/28/2015 39
Aksesorius (N XI)
Mempersarafi :
 otot kepala
 Otot bahu

3/28/2015 40
Hipoglosus (N XII)
Mempersarafi :
 Otot lidah

3/28/2015 41
SPINALIS CORDATA

3/28/2015 42
42
Anatomi
 Terletak dalam kolom spinalis
dengan panjang 40 – 45 cm
 Terdiri atas 31 pasang saraf
spinal:
 Daerah leher (cervix):
C1-C8
 Daerah dada (thorax):
T1-T12
 Daerah punggung bawah
(lumbar): L1-L5
 Daerah panggul (sacral &
coccigeal): S1-S5 & C1

3/28/2015 43
43
Anatomi
Terdiri dari:
- Substansi abu-abu
(grey matter) dengan
penampang
melintang seperti
kupu-kupu
- Substansi putih
(white matter) yang
mengelilingi bahan
abu-abu (seperti
mantel)
3/28/2015 44
44
Substansi abu-abu (Grey mater)
 = substansia grisea
Terdiri dari
 badan-badan sel saraf
 Tanduk dorsal (serabut
sensorik) : dari organ, otot, dan
kelenjar di seluruh tubuh
masuk ke substansi abu-abu
 Tanduk ventral (serabut
motorik) : substansi abu-abu →
keluar dari substansi putih
menuju otot-otot dan kelenjar di
seluruh tubuh
 Tanduk lateral : berfungsi dalam
aktivitas sistem saraf otonom

3/28/2015 45
45
Substansi putih (White mater)
 = substansia alba
 Terdiri dari berkas
penghantar (akson
bermyelin) yang:
 menuju sistem saraf
pusat
(ascending/aferen)
 Menjauhi sistem saraf
pusat
(descending/eferen)

3/28/2015 46
46
Central canal
 Dalam bagian tengah
spinalis cordata
 Sepanjang spinalis
cordata
 Terdiri dari cairan
serebrospinal

3/28/2015 47
47
Fungsi Spinalis Kordata
Fungsi utama :
 membawa impuls-
impuls sensorik dari
perifer ke otak
 menghantarkan
impuls-impuls motorik
dari otak ke perifer

3/28/2015 48
48
Fungsi Spinalis Kordata
 Fungsi lain : sebagai pusat
refleks
 Refleks : respon yang
berlangsung cepat,
otomatis/tidak disengaja
terhadap suatu stimulus yang
berjalan sepanjang lengkung
refleks .
 Lengkung refleks : rute
terpendek yang dapat
ditempuh oleh suatu impuls
dari suatu reseptor ke efektor

3/28/2015 49
49
Jalur Sensoris Motoris

3/28/2015 50
Lengkung refleks
 rute terpendek yang dapat ditempuh oleh suatu impuls
dari suatu reseptor ke suatu efektor

reseptor aferen

Sinaps
pusat

efektor eferen

3/28/2015 51
51
Komponen dasar lengkung refleks
 Reseptor
 Neuron sensoris
 Pusat
 Neuron motoris
 efektor

3/28/2015 52
52
Reseptor

 Bagian ujung dendrit


 Struktur sensoris yang berhubungan dengan bagian
ujung dendrit
 Merespon perubahan lingkungan internal dan eksternal
dengan menginisiasi impuls saraf ke neuron sensoris

3/28/2015 53
53
Neuron sensoris
Saat terstimulasi
melakukan /
melewatkan impuls
dari reseptor ke
axonal termination
dalam SSP

3/28/2015 54
54
Siatem Saraf Pusat (SSP)

 Pada area di SSP : impuls sensoris yang datang membangkitkan


impuls motorik
 Di pusat : impuls dapat diteruskan atau dihambat (inhibisi)
3/28/2015 55
55
Efektor
Organ tubuh (otot /
kelenjar) yang merespon
impuls motorik → refleks

3/28/2015 56
56
3/28/2015 57
3/28/2015 58
Pelindung otak
Otak dilindungi oleh :
1. tulang kranial
2. meniges kranial
3. cairan serebrospinal

3/28/2015 59
Tulang Kranial =
Tulang tengkorak

3/28/2015 60
Meninges Kranial
Meninges cranial mengelilingi
otak
Struktur :
 Dura mater (paling luar)
 Arachnoid mater (tengah)
 Pia mater (paling dalam)

3/28/2015 61
Cairan serebrospinal
Fungsi :
 Perlindungan mekanik, cairan
serebrospinal berperan sebagai
media peredam benturan (shock-
absorbing). Cairan ini juga
menjadi pelampung bagi otak
sehingga otak dapat
mengambang di dalam rongga
kranial.
 Perlindungan kimiawi, cairan
serebrospinal membuat
lingkungan kimia yang optimum
bagi akurasi sinyal neuron.
 Sirkulasi, cairan serebrospinal
memungkinkan pertukaran
nutrisi dan zat sisa metabolisme
antara darah dan jaringan saraf.
3/28/2015 62
Aliran Darah Ke OTAK
 Darah mengalir ke otak melalui internal karotid dan arteri vertebral.
Darah meningalkan kepala menuju jantung melalui vena jugular
internal.
 Pada oarang dewasa, otak hanya sekitar 2% dari seluruh total massa
tubuh, namun mengkonsumsi sekitar 20% oksigen dan glukosa,
bahkan pada saat istirahat.
 Neuron mensintesis ATP menggunakan oksigen. Saat aktivitas neuron
dan neuroglia meningkat, darah yang mengalir ke area tsb juga
meningkat. Bahkan ketika aliran darah ke otak melambat, dapat
menyebabkan tidak sadarkan diri.
 Glukosa tidak disimpan di otak. Oleh karena itu, pasokan glukosa ke
otak harus terus menerus. Jika darah yang masuk ke otak membawa
sedikit glukosa, maka akan mengakibatkan kekacauan mental, pusing,
kejang, dan kehilangan kesadaran.
3/28/2015 63
Pasokan Darah
 Melalui sirkulasi
Willis
 Suplay O2
 Suplay nutrisi

3/28/2015 64
Terhambatnya Pasokan O2
Gangguan oleh terhambatnya suplay O2 ke otak dapat
menghasilkan:
 Paralisis (kelumpuhan)
 mental retardation (kemunduran mental/terbelakang)
 kematian

3/28/2015 65
Kekurangan Glukosa
Dapat menghasilkan:
 dizzines (pusing),
 konvulsi (kejang),
 unconsciousness (tidak sadar / pingsan).

Hal ini disebabkan penyimpanan karbohidrat dalam


otak sangat terbatas sehingga suplay glukosa harus
terus menerus.

3/28/2015 66
Sawar darah otak
(blood-brain-barrier)
 Suatu struktur yg
dibentuk oleh sel-sel
endotelium pembuluh
darah & astrosit

3/28/2015 67
Sawar darah otak
(blood-brain-barrier)
 Kapiler-kapiler otak
strukturnya berbeda
dengan kapiler-kapiler
lain.
 Sel-sel endoteliumnya
lebih rapat dan dikelilingi
oleh sel-sel glial (astrosit)
yang membentuk barrier,
untuk membatasi
perlintasan materi-materi
tertentu.

3/28/2015 68
Sawar darah otak (blood-brain-barrier)

Fungsi
 diduga untuk
melindungi otak
terhadap zat-zat yang
berbahaya.

Gambar memperlihatkan penampang melintang pembuluh kapiler otak yang


berada di antara ujung sel-sel astrosit. Ciri-ciri sawar otak: (1) tight junctions
yang menyumbat saluran antar sel-sel endotelial pada dinding kapiler; (2)
komponen lipid membran sel endotelial membuat kapiler tidak dapat ditembus
molekul yang larut dalam air; (3), (4), dan (5) memperlihatkan beberapa protein
pembawa dan saluran ion; (6) sawar ‘enzimatik’ yang mengangkut molekul dari
darah; (7) efflux pumps yang mengeluarkan molekul larut lemak yang telah
melewati sel
3/28/2015 69
Zat-zat endogen di otak
 neurotransmiter
 mesenger kimia peptid
(enkhephalin, endorphin,
dinorphin)
 hormon (angiotensin,
kolesistokinin)
Ketiga macam zat endogen tsb
dapat mempengaruhi aktivitas otak

3/28/2015 70
Pelindung Spinalis Kordata
Dilindungi oleh
 Vertebral canal
 Meninges
 Cairan serebrospinal
 Vertebral ligamen

3/28/2015 71
71

Anda mungkin juga menyukai